OPERATIONS MANAJEMEN

Lecture : Adi Djoko Guritno, M.SIE., Ph.D.

Case : A Method for Assessing JIT Effectiveness

Disusun Oleh :

|Basuki Rahmad Saleh |14/374663/PEK/19783 |
|Ida Khusnul Khotimah |14/374704/PEK/19822 |
|Iwan Yuli Widyastanto |14/374495/PEK/19766 |
|Yanuar Wirandono |14/374754/PEK/19871 |
|Yulia Nevi Artati |14/374756/PEK/19873 |

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS
UNIVERSITAS GAJAH MADA KAMPUS JAKARTA
2014

A Method for Assessing JIT Effectiveness

|A. |LATAR BELAKANG |
| |Teknik manajemen manufaktur Jepang adalah salah satu faktor utama yang telah memberikan kontribusi terhadap reputasi Jepang|
| |untuk kualitas produk unggulan dan laju pertumbuhan yang tinggi produktivitas. |
| | |
| |JIT atau sistem manufakturing yang berkelas dunia merupakan salah satu sistem produksi terbaik bagi manajemen di dunia |
| |industri barat. |
| | |
| |Konsep JIT pertamakali diperkenalkan oleh Taichi Ohno, seorang Executive Vice President Toyota Motor Company. Ide-idenya |
| |dibakukan ke dalam sistem manajemen Toyota Motor Company dalam rangka memenuhi tuntutan dari pelanggan dan meminimalisasi |
| |keterlambatan waktu pemesanan mengenai model dan warna mobil. |
| | |
| |Toyota mulai menerapkan sistem JIT pada awal tahun 1970-an dan menyebar dengan cepat ke berbagai perusahaan di Jepang |
| |lainnya pada akhir tahun 1970-an. |
| | |
| |Pada awal tahun 1980-an, sistem JIT menjadi salah satu inovasi dalam bidang manufaktur yang sangat populer di negara-negara|
| |Asia, Barat dan lainnya. |
| | |
| |Sistem JIT diadopsi dalam rangka untuk memenuhi kebutuhan untuk melaksanakan seluruh rangkaian strategi penting seperti : |
| |meningkatkan tata letak fasilitas, desain produk, perencanaan dan penjadwalan produksi, aliran material, supply chain, dan |
| |manajemen sumber daya manusia. |
| | |
| |Tujuan utama dari penerapan sistem JIT adalah : meminimalisasi limbah dari semua rangkaian kegiatan yang tidak memberikan |
| |nilai tambah dalam proses produksi. |
| | |
| |Adapun tujuan lain dari penerapan sistem JIT yaitu adanya perbaikan yang berkelanjutan mengenai biaya produksi yang lebih |
| |rendah dapat menghasilkan kualitas yang lebih baik, keandalan produk, meningkatkan waktu pengiriman barang jadi dan |
| |peningkatan hubungan kerja yang lebih baik dengan pemasok dan pelanggan. |
| | |
| |Dalam mengadopsi filosofi JIT, perusahaan harus memastikan bahwa semua perubahan atau modifikasi yang terjadi dapat |
| |diterima di seluruh lingkungan organisasi mulai dari eksekutif, sampai dengan tingkat yang paling rendah. Disamping itu, |
| |manajemen harus mempertimbangkan semua unsur yang berpengaruh pada proses produksi untuk meningkatkan sistem manufaktur. |
| | |
| |Kesulitan dalam penerapan sistem JIT adalah harus adanya titik kesepakatan awal yang bersifat universal diantara manajemen |
| |puncak. Selanjutnya dalam penerapan sistem JIT, perlu adanya monitoring dan evaluasi mengenai seberapa cepat dan efisien |
| |sistem tersebut terkait proses produksi. |
| | |
| |Metode yang digunakan dalam penerapan sistem JIT harus memenuhi persyaratan sebagai berikut : |
| |Objektif |
| |Kuantitatif |
| |Hasil jelas dan tidak ambigu |
| |Relatif sederhana |
| | |
|B. |STUDI KASUS |
| |Bentuk Sistem dan prosedur audit apakah yang harus digunakan dalam mengukur efektivitas penerapan sistem JIT di sebuah |
| |perusahaan? |
|C. |DASAR TEORI |
| |Hal 252 ttg JIT TQM |
|D. |ANALISA |
| | |
|E. |KESIMPULAN |
| | |