Free Essay

Analis Kebijakan Piutang

In:

Submitted By rikatdanella
Words 2850
Pages 12
AAJ 1 (2) (2012)

Accounting Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/aaj ANALISIS KEBIJAKAN HUTANG
Rona Mersi Narita 
Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Indonesia

Info Artikel
Sejarah Artikel: Diterima September 2012 Disetujui Oktober 2012 Dipublikasikan November 2012 Keywords: Free Cash Flow and Leverage Institusional Ownership Liquidity Profitability Size of The Firm

Abstrak
Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, likuiditas, kepemilikan institusional, profitabilitas dan free cash flow terhadap kebijakan hutang. Populasi dalam penelitian ini adalah Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI Tahun 2009-2010. Sedangkan sampel yang memenuhi syarat adalah 82 Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI Tahun 2009-2010. Sampel diambil dengan metode purposive sampling. Metode statistik menggunakan Analisis Regresi Linear Berganda, dengan pengujian hipotesis uji statistik t dan uji statistik F, dengan bantuan program SPSS. Hasil penelitian ini menunjukkan secara parsial variabel ukuran perusahaan tidak mempengaruhi kebijakan hutang. Likuiditas berpengaruh terhadap kebijakan hutang. Kepemilikan Institusional tidak mempengaruhi kebijakan hutang, profitabilitas berpengaruh terhadap kebijakan hutang, dan free cash flow tidak mempengaruhi kebijakan hutang, Pengujian secara simultan kelima variable ini mempunyai pengaruh terhadap kebijakan hutang.

Abstract
This study aims to to analize the influence of firm size, liquidity, institusional ownership, profitability and free cash flow to leverage. Population used in this research is Manufacturing Enterprice wich are registered to Bursa Efek Indonesia of 20092010 year. And The sample wich included criteria is 82 from Manufacturing Enterprice wich are registered to Bursa Efek Indonesia of 2009-2010 year. The sample was taken using the method of purposive sampling, and those meeting the selection criteria were also taken. The statistics method used was multiplied analysis linear regression, with hypotheses testing of statistic t and F tests, and with analysis helped by SPSS 19.0 program. The result of this research shows partially that size of the firm does not influence leverage. Liquidity having influence Leverage. Institutional Ownership does not influence Leverage . the profitability having influence leverage and the free cash flow does not influence leverage . The simultaneous testing shows the five variables having influence leverage. © 2012 Universitas Negeri Semarang


Alamat korespondensi: Gedung C6 Lantai 1 FE Unnes Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229 E-mail: Akuntansi.unnes@gmail.com

ISSN 2252-6765

Rona Mersi Narita / Accounting Analysis Journal 1 (2) (2012)

Pendahuluan Manajer diberi kepercayaan oleh para pemegang saham untuk mengelola, menjalankan perusahaan dan mengatasi berbagai hambatan untuk dapat mencapai tujuan. Dalam mengelola perusahaan manajer membutuhkan dana untuk mendanai kegiatan operasionalnya. Salah satu cara untuk memperoleh dana adalah dengan cara menaikkan hutang (Yeniatie dan Nicken, 2010). Menurut pecking order teori sebagian perusahaan menganggap bahwa penggunaan hutang dirasa lebih aman daripada menerbitkan hutang baru Menurut Mamduh (2004) perusahaan dinilai berisiko apabila memiliki porsi hutang yang besar dalam struktur modal, namun sebaliknya apabila perusahaan menggunakan hutang yang kecil atau tidak sama sekali perusahaan dinilai tidak dapat memanfaatkan tambahan modal eksternal yang dapat meningkatkan operasional perusahaan. Berdasarkan alasan tersebut manajer dituntut untuk lebih berhati-hati dalam penentuan kebijakan hutang dalam perusahaannya. Sedangkan menurut trade of theory semakin tinggi hutang semakin tinggi beban kebangkrutan. Berdasarkan asumsi umum pecking order theory dan trade of theory seharusnya penggunaan gutang rendah. Namun kenyataannya banyak perusahaan yang masih menggunakan hutang yang tinggi. Dari alasan tersebut maka penelitian tentang kebijakan hutang perlu untuk di teliti. Rumusan masalah penelitian ini adalah Apakah Apakah ukuran perusahaan, likuiditas, kepemilikan institusional, profitabilitas, dan free cash flow berpengaruh terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009-2010? Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009-2010? Apakah likuiditas berpengaruh terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009-2010? Apakah kepemilikan institusional berpengaruh terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009-2010? Apakah profitabilitas berpengaruh terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009-2010? Apakah free cash flow berpengaruh terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009-2010? Metode Jenis metode pengumpulan data yang penulis pergunakan dalam penelitian ini menggu2

nakan metode dokumentasi, yaitu mendapatkan data dari dokumen berupa laporan keuangan, laporan tahunan yang diperoleh dari Indonesian Capital Market Directory (ICMD) tahun 20092010 dan IDX Fact Books tahun 2009-2010. Jenis data yang dipergunakan di dalam penelitian ini adalah data sekunder, yaitu data yang diperoleh dan dicatat pihak lain. Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data DER untuk kebijakan hutang, penjualan untuk ukuran perusahaan (SIZE), CR untuk variable likuiditas, kepemilikan institusional untuk variabel kepemilikan institusional (INST), Return of asset (ROA) untuk variabel profitabilitas, dan aliran kas operasi, pengeluaran modal dan modal kerja bersih untuk variabel free cash flow (FCF). Kebijakan hutang termasuk kebijakan pendanaan perusahaan yang bersumber dari eksternal. Penentuan kebijakan hutang ini berkaitan dengan struktur modal karena hutang merupakan salah satu komposisi dalam struktur modal. Perusahaan dinilai berisiko apabila memiliki porsi hutang yang besar dalam struktur modal, namun sebaliknya apabila perusahaan mengunakan hutang yang kecil atau tidak sama sekali maka perusahaan dinilai tidak dapat memanfaatkan tambahan modal eksternal yang dapat meningkatkan operasional perusahaan (Mamduh, 2004). Ukuran perusahaan secara langsung mencerminkan tinggi rendahnya aktivitas operasi suatu perusahaan. Pada umumnya semakin besar suatu perusahaan maka akan semakin besar pula aktivitasnya. Dengan demikian, ukuran perusahaan juga dapat dikaitkan dengan besarnya kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan Likuiditas merupakan aspek yang menunjukkan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban yang harus segera dipenuhi. Dengan demikian, suatu perusahaaan yang mempunyai tingkat likuiditas yang tinggi, berarti bahwa perusahaan tersebut mampu segera mengembalikan hutang-hutangnya. Hal ini, memberikan kepercayaan terhadap kreditur untuk mengembalikan pinjaman sehingga semakin tinggi likuiditas maka akan semakin tinggi kebijakan hutang yang digunakan oleh perusahaan. Adanya kepemilikan saham institusional oleh pihak eksternal akan mendorong peningkatan pengawasan yang lebih optimal dari pihak luar terhadap manajer. Semakin tinggi kepemilikan institusional perusahaan maka akan semakin kecil hutang yang digunakan untuk mendanai perusahaan. Hal ini disebabkan karena timbulnya suatu pengawasan oleh lembaga institusi lain seperti bank dan asuransi terhadap kinerja perusahaan. Apabila perusahaan menggunakan hu-

Rona Mersi Narita / Accounting Analysis Journal 1 (2) (2012)

tang dalam jumlah yang besar untuk mendanai proyek yang beresiko tinggi mempunyai kemungkinan kegagalan, maka pemegang saham institusional tersebut dapat langsung menjual saham yang dimiliknya Semakin tinggi profit yang diperoleh perusahaan maka akan semakin kecil penggunaan hutang yang digunakan dalam pendanaan perusahaan karena perusahaan dapat menggunakan internal equity yang diperoleh dari laba ditahan terlebih dahulu. Apabila kebutuhan dana belum tercukupi, perusahaan dapat menggunakan hutang. Semakin tinggi profit yang diperoleh perusahaan maka akan semakin kecil penggunaan hutang yang digunakan dalam pendanaan perusahaan karena perusahaan dapat menggunakan internal equity yang diperoleh dari laba ditahan. Free Cash Flow atau arus kas bebas adalah jumlah arus kas diskresioner perusahaan untuk membeli investasi tambahan, melunasi hutang, membeli saham treasury, atau hanya untuk menambah likuiditas perusahaan. Dengan adanya hutang dapat digunakan untuk mengendalikan penggunaan free cash flow yang berlebihan oleh manajer. Selain itu pemegang saham juga akan menikmati kontrol yang lebih atas tim manajemennya misalnya, jika perusahaan menerbitkan hutang baru dan menggunakan hasilnya untuk membeli kembali saham biasa yang terutang maka manajemen wajib membayar tunai untuk menutupi utang ini, secara simultan mengurangi jumlah arus kas yang ada pada manajemen untuk dipermainkan. Berdasarkan asumsi-asumsi diatas diperkirakan ukuran perusahaan, likuiditas, kepemilikan institusional, profitabilitas dan free cash flow berpengaruh secara bersama-sama terhadap kebijakan hutang. Berikut adalah bagan dari kerangka berpikir diatas ditunjukkan dengan gambar 2.2
Ukuran perusahaan fffffffffffffffffffffff fff Likuiditas ( Kepemilikan Institusional Profitabilitas Kebijakan Hutang

Kerangka Teoritis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Hutang Hipotesis dalam penelitian ini adalah: H1 : Ukuran perusahaan, likuiditas, kepemilikan institusional, profitabilitas, dan free cash flow mempunyai pengaruh terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009-2010. H2 : Ukuran perusahaan mempunyai pengaruh terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009-2010. H3 : Likuiditas mempunyai pengaruh terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009-2010. H4 : Kepemilikan institusional mempunyai pengaruh terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009-2010. H5 : Profitabilitas mempunyai pengaruh terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009-2010. H6 : Free cash flow mempunyai pengaruh terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009-2010 Hasil dan Pembahasan Hasil pengolahan data secara deskriptif terhadap variabel informasi akuntansi menunjukkan bahwa rata-rata untuk variabel DER adalah sebesar 1.873 dengan standar deviasi 6,023, sehingga apabila dikonsultasikan dengan tabel kategori, hasil tersebut termasuk dalam kategori rendah. Jadi dapat disimpulkan bahwa secara umum variabel informasi akuntansi adalah rendah. Hasil pengolahan data secara deskriptif terhadap variabel informasi SIZE menunjukkan bahwa rata-rata untuk variabel SIZE adalah sebesar 27.34 dengan standar deviasi 1.98, sehingga apabila dikonsultasikan dengan tabel kategori, hasil tersebut termasuk dalam kategori sedang. Variabel likuiditas mempunyai rata-rata 3189.77dan std deviasi 22541.69 maka dapat disimpulakan bahwa var. CR termasuk dalam kateori cukup liquid, variabel ROA mempunyai rata-rata 0.69 dengan standar deviasi 8.9 maka variabel ROA dapat dikategorikan profitable. Variabel frre cash flow mempunyai rata-rata 1.29 dengan standar deviasi 1.67 maka variabel ini dapat dikategorikan kurang. Uji simultan (Uji F) digunakan untuk menjawab hipotesis 1, berdasarkan tabel 1. dapat diketahui bahwa semua variabel independen (SIZE, CR, INST, ROA, dan FCF ) berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen (kebijakan hutang) dengan angka signifikansi 0.006 atau ku3

Free Cash Flow

Gambar 2.2

Rona Mersi Narita / Accounting Analysis Journal 1 (2) (2012)

Tabel 1. Descriptive statistics N Statistic DER SIZE CR INST ROA FCF Valid N (listwise) 164 164 164 164 164 164 164 Minimum Statistic .00 21.26 3.43 .13 .00 -1.21E13 Maximum Statistic 75.61 32.49 261061.61 100.00 57.07 8.25E12 Statistic 1.8731 27.3453 3189.7747 49.6992 7.4756 -1.6081E11 Mean Std. eror .46751 .15386 1749.57513 1.98029 .69642 1.297111E11 Std. Deviation Statistic 6.02344 1.98238 22541.69873 25.51421 8.97273 1.67121E12

Sumber : Data primer yang diolah Tabel 2. Uji simultan Model Regression Residual Total Sumof Squares 18.643 163.602 182.245 Df Mean Square F Sig.

5 3.729 151 1.083 156

3.441 .006a

Tabel 3. Uji parsial
Model Unstandardized coefficients B Std. Error 4.018 1.221 .000 .003 .010 .000 .079 -.160 -.030 -.277 -.058 Standardized coefficients Beta -.914 .967 -2.048 -.380 -3.303 -.744 .362 .335 .042 .704 .001 .458 T Sig.

(Constant) LN_SIZE CR INST ROA FCF

-3.672 1.180 -7.462E-6
-.001 -.034 -3.821E-14

Sumber: data, yang diolah 2012 rang dari 0.05. Uji parsial (Uji t) digunakan untuk menjawab H2, H3, H4, H5 dan H6.. Berdasarkan tabel 3. diketahui bahwa variabel SIZE tidak berpengaruh signifikan terhadap kebijakan hutang ditunjukkan dengan nilai signifikansi 0.335 lebih dari 0,05. Variabel Likuiditas berpengaruh terhadap kebijakan hutang. Dari hasil pengujian yang dilakukan terhadap model regresi, dapat diketahui bahwa likuiditas menggunakan indikator CR (Current ratio) berpengaruh terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009-2010, hal ini disebabkan nilai sig. 0.042 < 0.05. Kepemilikan institusional tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kebijakan hutang. Dari hasil pengujian terhadap model regresi, dapat diketahui bahwa kepemilikan institusional yang menggunakan indikator INST tidak berpengaruh terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 2009-2010 dengan hasil uji signifikasi sebesar 0.074 > 0.05. Profitabilitas berpengaruh terhadap kebijakan hutang. Dari hasil pengujian terhadap model regresi, dapat diketahui bahwa profitabilitas yang menggunakan indikator ROA (Return on Asset) berpengaruh terhadap kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009-2010, hal ini disebabkan nilai signifikansi 0.001 < 0.05. Free cash flow tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kebijakan hutang. Berdasarkan hasil pengujian terhadap model regresi diperoleh nilai signifikansi 0.458 > 0.05, maka dapat diketahui bahwa free cash flow tidak mempenga

4

Rona Mersi Narita / Accounting Analysis Journal 1 (2) (2012)

ruhi kebijakan hutang pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 20092010. Penutup Berdasarkan hasil dan pembahasan maka dapat kesimpulannya adalah ukuran perusahaan tidak berpengaruh terhadap kebijakan hutang, likuiditas berpengaruh signifikan terhadap kebijakan hutang, kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap kebijakan hutang, profitabilitas berpengaruh signifikan terhadap kebijakan hutang dan free cash flow tidak berpengrauh terhadap kebijakan hutang. Penelitian selanjutkan diharapkan dapat meneliti lebih banyak mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan hutang dan lebih cermat dalam melakukan penelitian mulai dari pemilihan variabel serta sampel yang akan digunakan.
Daftar Pustaka Babu, Suresh dan Jaine. 1986. “Empirical Testing of Pecking Order Hypothesis With Reference To Capital Structure Practice In India”. Journal of Financial Management and Analysis, pp.63-74 Brigham, E.F. , And Houston, J. F. 2001. “Fundamentals of financial management, terjemahamn manajemen keuangan, edisi 8”, Erlangga, Jakarta. Chen, C.R dan Steiner, T.L. 1999. “Managerial Ownership and Agency Conflict: A Nonlinear Simultaneous Equation Analys Of Managerial Ownership, Risk Taking, Debt Policy, and Dividen Policy”, The Financial Review: Feb 1999; p. 119-136 Ghozali, Imam. 2006. “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS”. Semarang: BPUNDIP. --------------------- 2011. “Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS 19.00”. Semarang: BPUNDIP. Homaifar G and Zietz, et al. 1994. “ An Empirical Model of Capital Structure: Some New Evidence” Journal of Business Finance & Accounting 21 (1) January. pp 1-14 Indahningrum, R.P dan Handayani, Ratih. 2009. “Pengaruh Kepemilikan manajerial, Kepemilikan Institusional, Dividen, Pertumbuhan Perusahaan, Free Cash Flow, dan Profitabilitas Terhadap Kebijakan Hutang Perusahaan”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol.11, No.3 Desember, hal. 189-207. Ismiyati, Fitri dan Mamduh, M, hanafi. 2004. “ Struktur Kepemilikan, Risiko dan Kebijakan keuangan : Analisis persamaan Simultan”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol 19, Hlm. 176-196 5

Jensen M, and Meckling, W. 1976. “Theory of Firm : Managerial Behaviour Agency Cost and Ownership Structure”. Journal Of Finance and Economics, Vol. 3, No. 4, pp. 305-360 Kasmir. 2008. “Analisis Laporan Keuangan”. Rajawali Press : Jakarta Kieso, D.E., J.J. Weygandt., dan T.D Warfield. 2007. “Intermediet Acoounting, Twelfth Edition. Asia:John Wiley and Sons. Kurniati, Wahyuning. 2007. “Pengaruh Struktur kepemilikan Terhadap Kebijakan Hutang Perusahaan”. Tesis. Universitas Diponegoro. Semarang. Laporan Keuangan dan Laporan Tahunan Perusahaan 2010. www.idx.co.id (22 Desember 2011). Lopez, Jose and Fransisco Sogorb. 2008 “Testing Trade-Off and Pecking Order Theories Financing SMEs”. Small Business Economics. Vol. 31, pp 117-136 Mamduh. 2004. “Manajemen Keuangan Edisi 1” – BPFE : Yogyakarta Masdupi, Erni. 2005. “Analisis Dampak Struktur Kepemilikan pada Kebijakan Hutang dalam mengntrol Konflik keagenan”. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia, Vol. 20, No. 1, Halaman 57-69 Moh’d. M. A. Perry, L. G and Rimbey, J.N. 1998. “The Impact of Ownership Structure on Corporate Debt Policy : A- Time- Series- Cross- Section Analysis”. The Financial Review, Vol. 33, pp. 85-98 Mulianti, F.M. 2010. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Hutang dan Pengaruhnya Terhadap Nilai Perusahaan”. Tesis. Universitas Diponegoro. Semarang. Mursalim. 2006. “Persamaan Struktural: Aktivisme Institusi, Kepemilikan Institusional dan Manajerial, Kebijakan Deviden dan Utang”. Tesis. Universitas Muslim Indonesia. Makasar. Nisa, Fidyati. 2003. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Hutang Perusahaan”. Jurnal Ekonomi, Manajemen dan Akuntansi Vol. 1, No. 1 Januari, pp. 17-34 Ozkan, Aydin. 2001. “ Determinants of Capital Structure And Adjusment to Long run Forget: Evidence From UK. Company Panel Data”. Journal of Bussiness Finance and Accounting 28(1) dan (2), January / March Panjaitan, Merry. 2011. “Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kebijakan Hutang Pada Perusahaan Food and Beverages yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Skripsi.Universitas Sumatra Utara. Medan. Pawestri, Pramudita. 2010. “Analisis pengaruh Free Cash Flow dan Managerial Ownership terhadap Kebijakan Hutang Perusahaan: Sebuah Perspektif Pada Agency Theory”. Skripsi. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas. Surabaya.

Rona Mersi Narita / Accounting Analysis Journal 1 (2) (2012)

Phitaloka,

N.D. 2009. “Pengaruh Faktor –faktor Intern Perusahaan terhadap Kebijakan Hutang : Dengan pendekatan Pecking Order Theory”. Skripsi. Program Study S1 Akuntansi. Universitas Lampung, Bandar Lampung. Ramlall, Indranain. 2009. “Determinants of Capital Structure Among Non-Quoted Mauritian Firms Under Specificity of Leverage: Looking for a Modified Pecking Order Theory”. International Research Journal of Finance and Economics- Issue 31. pp. 83-92 Sa’diyah, Anisa’u. 2007. “Pengaruh Asset Tangibility, Size, Growth, profitability, dan Earning Volatility terhadap Leverage Pada Perusahaa Manufaktur di BEJ: Dengan pengujian Pecking order Theory Atau Statistic Trade Off ”. Skripsi. Program Study S1 Akuntansi. Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta. Subkhan dan Luthfiyati D.I . 2011. “Faktor yang Mempengaruhi Luas Pengungkapan Wajib Laporan Keuangan Pada KPRI di Kudus”. Jurnal Dinamika Akuntansi Vol. 3, No. 1, Maret 2011, pp. 15-22 Sujoko dan Ugy Soebiantoro. 2007. “ Pengaruh Struktur Kepemilikan, leverage, Faktor Intern, dan Faktor Ekstern Terhadap Nilai Perusahaab

(Studi Empirik pada Perusahaan Manufaktur dan Non Manufaktur di Bursa Efek Jakarta)”. Jurnal Manajemen dan Kewirausahaan. Vol. 9, No. 1. Maret, pp. 41-48 Soesetio, Yuli. “Kepemilikan Manajerial dan Institusional, Kebijakan Deviden, ukuran Perusahaan, Struktur Aktiva dan Profitabilitas terhadap Kebijakan Hutang’. Jurnal Keuangan dan Perbankan. Voll. 12, N0.3 September, hal. 384-398. Wahidahwati. 2001. “Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusional pada kebijakan Hutang Perusahaan : Sebuah Perspektif Agency Theory”. Symposium Nasional IV Ikatan Akuntan Indonesia , pp. 1084-1107 Wikanaji, Aditya. 2005. “Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Kebijakan Hutang dan Kebijakan Dividen Pada Perusahaan Manufaktur”. Skripsi. Universitas Islam Indonesia. Yogyakarta. Yeniatie dan Nicken.2010. “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Hutang pada Perusahaan Non Keuangan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol. 12, No. 1. April 2010, Halaman 1-16

6

Similar Documents

Free Essay

Financial Analysis

...analisis yang sering dipergunakan yaitu analis rasio dan analis arus kas. Pada analisis Rasio menilai bagaimana berbagai pos dalam laporan keuangan perusahaan saling berhubungan satu sama lain. Sedangkan pada analisis arus kas memungkinkan analis untuk memeriksa likuiditas perusahaan, dan bagaimana perusahaan mengelola arus kas operasi, investasi, dan pendanaan. ANALISIS RASIO Nilai dari suatu perusahaan ditentukan oleh profitabilitas dan pertumbuhannya. Seperti ditunjukkan dalam Gambar 5-1, pertumbuhan perusahaan dan profitabilitas dipengaruhi oleh strategi pasar produk dan kebijakan pasar keuangan. Strategi pasar produk diimplementasikan melalui strategi kompetitif perusahaan, kebijakan operasi, dan keputusan investasi. Kebijakan pasar keuangan diimplementasikan melalui pendanaan dan kebijakan dividen. Para manajer dapat membentuk empat bidang untuk mencapai target pertumbuhan dan keuangan yaitu (1) Manajemen Operasi, (2) Manajemen Investasi, (3) Keputusan Pembiayaan, dan (4) Kebijakan deviden. Tujuan dari analisis rasio adalah untuk mengevaluasi efektivitas kebijakan perusahaan pada setiap bidang ini. Analisis rasio efektif melibatkan angka-angka keuangan terhadap faktor–faktor yang mendasari bisnis serinci mungkin. Walaupun analisis rasio mungkin tidak memberikan semua jawaban untuk seorang analis mengenai kinerja perusahaan, akan tetapi ini akan membantu analis menyusun pertanyaan untuk menyelidiki lebih lanjut. Dalam analisis rasio, analis dapat (1) membandingkan rasio perusahaan...

Words: 8749 - Pages: 35

Premium Essay

Enron

...KASUS ENRON DAN AKIBATNYA DESKRIPSI PERUSAHAAN ENRON Enron jejak akarnya ke Perusahaan Gas Alam Utara, yang dibentuk pada tahun 1932, di Omaha, Nebraska . Saat itu direorganisasi pada tahun 1979 sebagai anak perusahaan terkemuka perusahaan induk , InterNorth yang merupakan sebuah perusahan diversifikasi energi tinggi (highly diversified energy) dan energi terkait perusahaan produk (energy related products company) . Internorth adalah seorang pemimpin dalam produksi transmisi gas, dan pemasaran serta gas alam cair dan inovator dalam industri plastik. Pada tahun 1985, ia membeli dan kurang terdiversifikasi lebih kecil Houston Natural Gas . Enron adalah perusahaan di Amerika Serikat yang bergerak di bidang energi. Enron merupakan perusahaan dari penggabungan antara InterNorth (penyalur gas alam melalui pipa) dengan Houston Natural Gas. Kedua perusahaan ini bergabung pada tahun 1985 oleh oleh Kenneth Lay. Enron memiliki cakupan bisnis yang luas, di antaranya adalah listrik, gas alam, pulp , kertas, komunikasi, dll. Sebelum nya kebangkrutan pada akhir tahun 2001, Enron mempekerjakan sekitar 22.000 staf dan menjadi salah satu pemimpin dunia dalam industri listrik , gas alam , komunikasi, dan pulp dan kertas. SKANDAL ENRON Gambaran Umum Enron mengumumkan kebangkrutannya pada akhir tahun 2002. kebangkrutan perusahaan tersebut menimbulkan kehebohan yang luar biasa. Bangkrutnya Enron dianggap bukan lagi semata-mata sebagai sebuah kegagalan bisnis, melainkan sebuah skandal yang...

Words: 3051 - Pages: 13

Free Essay

Economic Consquence

...Consequences Sebuah konsep yang menilai bahwa, lepas dari implikasi teori pasar sekuritas yang efisien , pilihan kebijakan akuntansi dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Pada dasarnya merupakan perubahan-perubahan dalam kebijakan yang penting, terutama penting bagi manajemen. Bila hal tersebut penting bagi manajemen maka secara tidak langsung kebijakan akuntansi penting juga bagi investor yang memiliki perusahaan karena sangat mungkin manajer mengubah dengan baik operasi dari perusahaan karena mungkin merubah kebijakan akuntansinya. Pentingnya kita mempelajari EC adalah mempelajari peristiwa yang paling menarik dalam praktik akuntansi diderivikasi ke EC selain itu adanya saran bahwa ”kebijakan akuntansi adalah bukanlah suatu masalah” dengan adanya pengalaman akuntan (auditor).Didalam EC ada PAT (Teori Akuntansi Positif). Teori akuntansi positif TAP berkenaan dengan memprediksi tindakan-tindakan sebagai pilihan kebijakan akuntansi oleh manajer perusahaan dan bagaimana manajer akan merespon standar akuntansi baru yang diusulkan. Dikatakan positif karena sebuah teori ini berusaha membuat prediksi yang baik tentag peristiwa dunia nyata. PAT berkenaan dengan prediksi tentang tindakan memilih kebijakan akuntansi oleh manajer perusahaan dan bagaimana perusahaan menanggapi kebijakan standar akuntasi yang baru. Tujuannya adalah memahami dan memprediksi pilihan kebijakan akuntansi manajerial diantara perusahaan yang berbeda. 8.2 The Rise of Economic Consequences Secara umum...

Words: 4563 - Pages: 19

Free Essay

Analisa Laporan Keuangan

...|ANALISIS | |LAPORAN | |KEUANGAN | |CHAPTER 01 | |Gambaran Umum Analisis Laporan Keuangan | |CHAPTER 02 | |Pelaporan dan Analisis Keuangan | |PROGRAM PASCA SARJANA | |MAGISTER AKUNTANSI | |UNIVERSITAS TRISAKTI | [pic] KELOMPOK 1 : RONALD ( 123-131-067 ) DENNYS SURYA ( 123-131-015 ) MIFTAH ( 123-131-046 ) ARFIANTO ( 123-131-096 ) RIKA ( 123-131-064 ) WILLIAM ( 123-131-080 ) STEVANUS ( 123-140-140 ) DR. VINOLA HERAWATY, AK, CA, MSC UNIVERSITAS TRISAKTI KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul “ Gambaran Umum Analisis Laporan Keuangan & Pelaporan dan Analisis Keuangan ” dengan lancar. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih...

Words: 10835 - Pages: 44

Free Essay

Bab 9 Spm

...I. Hakikat Suatu Anggaran Anggaran merupakan bagian yang penting untuk perencanaan efektif jangka pendek dan kontrol dalam organisasi. Penyelenggaraan anggaran biasanya meliputi waktu satu tahun dan menyatakan pemasukan dan pengeluaran selama satu tahun itu. Anggaran mempunyai karakteristik sebagai berikut: 1. Anggaran memperkirakan keuntungan yang potensial dari unit perusahaan. 2. Dinyatakan dalam istilah moneter, walaupun jumlah moneter mungkin didukung dengan jumlah non-moneter. 3. Biasanya meliputi waktu selama satu tahun. 4. Merupakan perjanjian manajemen, bahwa manajer setuju untuk bertanggung jawab untuk pencapaian tujuan dari anggaran. 5. Usulan anggaran diperiksa dan disetujui oleh pejabat yang lebih tinggi dari pembuatan anggaran. 6. Sekali disetujui, anggaran hanya dapat diubah dalam kondisi tertentu. 7. Secara berkala kinerja keuangan actual dibandingkan dengan anggaran dan perbedaannya dianalisis dan dijelaskan. Proses persiapan anggaran harus dibedakan dari Strategi Perencanaan dan Prediksi. Kaitannya dengan Perencanaan Stratejik Perencanaan Stratejik adalah proses menentukan hakikat dan ukuran dari beberapa program yang harus dijalankan dalam mengimplementasikan berbagai strategi organisasi. Baik perencanaan stratejik dan anggaran melibatkan perencanaan, namun kedua jenis kegiatan perencanaan tersebut berbeda dalam prosesnya. Proses pembuatan anggaran difokuskan pada satu tahun, sedangkan perencanaan strategi difokuskan pada...

Words: 2628 - Pages: 11

Free Essay

Jkmduydtudu

...TUGAS KELOMPOK MANAJEMEN KEUANGAN “Southland Corporation: From Profitability to Financial Distress to Profitability” Dosen : Dr. Mudjilah Rahayu [pic] OLEH ALFIAN RIZKI P 041414353001 GRACE RUTH 041414353002 INTAN ZAKIYATUL M 041414353013 NINDIA EKA SAVITRI S 041414353015 KARNOVA A BASTARI 041414353023 PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS AIRLANGGA SURABAYA 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Southland Corp selama dua puluh empat tahun memecahkan rekor dengan pendapatan yang tinggi. Deviden mereka meningkat selama sebelas tahun berturut-turut. Perusahan tumbuh dengan stabil dan terus-menerus. Ini adalah deskripsi dari Southland Corp pada tahun 1985. Kedengarannya tidak seperti perusahaan yang mengalami bangkrut. Namun ini adalah deskripsi dari Southland Corp yang akan-segera-bangkrut, pemilik lebih dari 8.000 7-Eleven dan toko-toko lain, seperti Citgo Petroleum Corp., Chief Auto Parts, produk susu, dan pengolahan makanan dan distribusi operasi. Southland reorganisasi pengajuan kebangkrutan pada tahun 1991 setelah bertahun-tahun laba negatif dari tahun 1987 dan seterusnya. Masalah keuangan perusahaan adalah kombinasi terlalu banyak utang pada tingkat bunga yang tinggi dan arus kas berkurang. Southland mencoba untuk tetap bertahan melalui penambahan modal dari Ito-Yokado, Ltd, Pemilik 7-Eleven Jepang, Ltd, dan melalui negosiasi dengan kreditur. Masalah Southland dimulai...

Words: 3890 - Pages: 16

Free Essay

Good Corporate Governance of Indonesia's Company

...TUGAS PROPOSAL GOOD CORPORATE GOVERNANCE Nama : Heru Saleh / 1460030010 Maria Evy / 1460030011 Anastasia S / 1460030012 Tahun : April 2016 Mata Kuliah : Good Corporate Governance MAGISTER AKUNTANSI SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI YAYASAN ADMINISTRASI INDONESIA PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE PADA HUBUNGAN PERGANTIAN CHIEF EXECUTIVE OFFICER DENGAN KINERJA PERUSAHAAN BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Informasi akuntansi yang berhubungan dengan kinerja perusahaan merupakan kebutuhan yang paling mendasar pada proses pengambilan keputusan bagi investor di pasar modal. Salah satu sumber informasi tersebut adalah laporan keuangan. Laporan keuangan merupakan salah satu sarana untuk menunjukkan kinerja manajemen yang diperlukan investor dalam menilai maupun memprediksi kapasitas perusahaan menghasilkan arus kas dari sumber daya yang ada (Ikatan Akuntan Indonesia, 2004). Laporan keuangan juga merupakan suatu bentuk pertanggungjawaban manajemen atas pengelolaan sumber-sumber daya ekonomi yang telah dipercayakan kepadanya (Lako, 2007). Penunjukkan manajer oleh pemegang saham untuk mengelola perusahaan dalam kenyataannya seringkali menghadapi masalah dikarenakan tujuan perusahaan berbenturan dengan tujuan pribadi manajer. Dengan kewenangan yang dimiliki, manajer bisa bertindak dengan hanya menguntungkan dirinya sendiri dan mengorbankan kepentingan para pemegang saham. Hal ini mungkin terjadi karena adanya perbedaan informasi yang dimiliki oleh keduanya...

Words: 10403 - Pages: 42

Free Essay

Resume Teori Akuntansi

...THEORY OF THE FIRM: MANAGERIAL BEHAVIOR, AGENCY COST, AND OWNERSHIP STRUCTURE 1. Pendahuluan 2.1. Tujuan Makalah Dalam makalah ini kami menggunakan pendekatan pengembangan terbaru dari teori (1) hak milik, (2) lembaga, dan (3) keuangan untuk menghasilkan teori struktur kepemilikan1 bagi perusahaan. Selain untuk mengikat masing-masing unsur-unsur teori tiga bidang tersebut, analisis kami memberikan pencerahan baru dan memiliki implikasi untuk berbagai masalah dalam literatur profesional dan populer termasuk definisi perusahaan, "pemisahan kepemilikan dan kontrol", "tanggung jawab sosial" bisnis, definisi dari "fungsi objektif perusahaan", penentuan struktur modal yang optimal, spesifikasi isi perjanjian kredit, teori organisasi, dan sisi penawaran dari kelengkapan masalah pasar. Teori kami membantu menjelaskan: 1. mengapa seorang pengusaha atau manajer dari suatu perusahaan yang memiliki struktur keuangan campuran (terdiri dari utang dan hak ekuitas luar) akan memilih serangkaian kegiatan untuk perusahaan sehingga nilai total perusahaan adalah kurang dari yang seharusnya jika ia sebagai pemilik dan mengapa hasil ini tidak tergantung pada apakah perusahaan beroperasi di monopolistik atau produk yang kompetitif atau faktor pasar; 2. mengapa kegagalan untuk memaksimalkan nilai perusahaan benar-benar berbanding lurus dengan efisiensi; 3. mengapa penjualan saham biasa merupakan sumber modal yang layak meskipun manajer tidak sungguh-sungguh memaksimalkan nilai...

Words: 17070 - Pages: 69