Free Essay

Apa Ajalah

In:

Submitted By christian366
Words 5726
Pages 23
Alexander membuktikan keberaniannya oleh mengalahkan pemberontakan di Gerika dan Thrace. Setelah negaranya berada di dalam keadaan pulih kembali, Alexander memutuskan untuk mengalahkan Kerajaan Torsia, suatu ambisi yang diturunkan dari Bapanya. Faktor yang mendorong raja mulia ini untuk melaksanakan rencananya adalah ambisi pribadi, kebutuhan untuk perluasan ekonomi, keinginan untuk menyebarkan kebudayaan Gorika dan kebencian kepada Persia oleh karena hubungan yang lampau dengan warganya.
Dalam tahun 334BC Alexander melewati Hellospont dan masuk wilayah Persia dengan hanya 35000 pasukannya, jumlah uang hanya 70 talenta, tapi persiapan untuk satu bulan. Serangannya ini merupakan satu kemenangan berturut-turut. Kemenangan pertama dicapai di Grancius, berikutnya di Issus pada tahun berikutnya, dan yang lain adalah di Tirus tahun berikutnya.
Melewati Palestina, Alexander mengalahkan Gaza dan memasuki Mesir dengan tidak ada hambatan. Disinilah pada tahun 331BC, dia mendirikan kota Alexandria. Dia menyatakan dirinya sebagai pengganti Firaun dan pasukannya menganggapnya sebagai Dewa. Tahun itu kemudian dia menuju Mesopatamia, pusat kerajaan Persia. Persia bertahan di tempat bernama Arbella, tapi tentara Persia dikalahkan. Kekayaan luar biasa dari satu kerajaan dunia yang terbesar terhampar di depan raja muda, yang berumur 25 tahun. Pada tahun 329BC dia telah mengalahkan Maracanda di Turki. Dua tahun kemudian dia menyeran India Barat Laut. Setelah melewati sungai Indus, maka pasukannya menolak untuk maju, dan dia dipaksakan menyerah kepada kemauan pasukannya. Setelah kembali ke Persia dan Mesopotamia, Alexander dihadapkan kepada satu tugas besar untuk mengatur akan kepemimpinan wilayahnya. Pada tahun 323BC dia membuat Ibu Kotanya di Babilon, kota yang masih tetap mengingatkan kejayaan pemeraintahan Nebukadnezar. Pada tahun yang sama maka Alexander mati oleh menderita malaria. Empat Sayap. Walaupun Harimau Kumbang adalh binatan yang cepat gerakannya belum cukup untuk melambangkan kecepatan yang dicapai oleh Alexander untuk mengalahkan dan menduduki daerahnya. Dalam khayal maka binatang dilambangkan dengan sayap, bukan hanya dua tapi empat, menyatakan mengenai kecepatan yang luar biasa. Ini adalah lambang yang tepat untuk menggambarkan kemenangan Alesander yang kurang dari 10 tahun telah menguasai kerajaan terbesar di dunia. Tidak ada gambaran lain pada waktu itu untuk menyatakan kecepatan gerak pasukan dengan jangkauan yang begitu luas wilayahnya. Empat Kepala. Ini adalah paralel dengan empat tanduk dari kambing, yang melambangkan empat Kerajaan (akhrinya menjadi tiga) yang menduduki wilayah dari pemerintahan Alexander yang singkat itu (Daniel 8:8, 20-22). Untuk beberapa tahun, para Jenderal Alexander mencoba untuk mempertahankan, dalam teori kalau tidak dalam kenyataan, persatuan dari Kerajaan yang luas itu. Alexander mati tanpa mengatur penggantinya di aras takhtanya. Pertama, saudaranya yang agak lemah ialah Philip dan kemudian anak Alexander adalah pemerintah kehormatan di bawah kekuasaan salah satu Jenderalnya, wilayah kerajaan yang laus itu dibagi dalam beberapa provinsi yang dikuasai oleh kurang lebih 6 Jenderalnya. Tapi pusat kekuasaan pemerintahan dari dua raja boneka tidak kuat untuk mempersatukan kerajaan yang luas itu. Melalui 12 tahun pertentangan di dalam, selama itu pemerintah pada wilayah berganti dengan cepat, dan selama ini pula 2 raja boneka itu terbunuh. Antigonus yang akhirnya mengakui berkuasa di seluruh wilayah kerajaan. Dia dilawan oleh koalisi 4 Jenderal yang berkuasa Cassander, Lysimachus, Seleucus, dan Ptolomy, yang cenderung untuk membagi wilayah kekuasan itu di antara mereka. Pada tahun 306BC, Antigonus menyatakn bahwa Dia adalah Raja bersama anaknya Demitrius di seluruh wilayah, sebagai pengganti Alexander. Dengan demikian 4 Jenderal menghapuskan pangkat mereka dan mengumumkan bahwa mereka adalah Raja atas wilayah masing-masing. Pertentangan yang nampaknya tak berakhir ini, sehubungan dengan siapa yang berkuasa, apakah Antigonus bersama Demitrius atau oleh 4 Jenderal ditentukan oleh perang di Ipsud 301BC. Antigonus terbunuh, Demitrius lari dan wilayah pemerintahan terbagi. Ptolomy berkuasa di Mesir, Palestina dan sebagian Syria, Cassander berkuasa Makedonia, dengan Grika, Lysimachus kuasai Thraco dfan sebagian besar Asia Kecil, Syria Utara, Mesopotamia dan bagian Timur. Demitrius menguasaib Angkatan Laut dan beberapa kota pelabuhan, tapi tidak mempunyai kerajaan, walaupun akhirnya dia menggantikan salah satu pewaris Cassander dan memulaikan Dinasti Antigonus di Makedonia. Ini menjadi kenyataan bahwa wilayah Kerajaan Alexander tidak bertahan melainkan perpecahan tidak dapat dielakkan untuk memenuhi Nubuatan (Daniel 8:22). Kerajaan Alexander, walaupun keadaannya sudah terbagi-bagi, merupakan kelanjutan dan perwujudan maksud dari pendirinya. Dunia gabungan Gerika, Makedonia, dan Asia dengan berbagai manusia disatukan oleh bahasa Gerika, pemikiran dan kebudayaan Gerika. Kecuali pemusatan politik, dunia Helenistik mempunyai kesatuan sebagaimana itu masih dalam penguasaan Alexander, dan masih lebih lagi daripada apa yang dicapai sebelumnya. Itu dapat dilambangkan dengan tepat oleh satu binatang dengan banyak kepala atau dalam pasal 8 banyak tanduk. Ayat 7, Binatang ke-4. Bandingakan dengan ayat 19, diperkirakan bahwa tidak ada paralelnya binatang di dalam dunia untuk “Binatang yang hebat” ini oleh Karena tidak ada bandingan yang diberikan sebagaimana 3 binatang yang pertama. Tapi, satu hal yang pasti bahwa binatang itu melambangkan kekuasaan yang sama dengan yang digambarkan dengan Kaki Besi dalam patung di pasal 2. Adalah jelas dari sejarah bahwa kekuasaan dunia yang menggantikan kerajaan yang ketiga adalah Rome. Namun demikian masa transisinya sangat perlahan sehingga hamper tidak mungkin untuk menunjukkan peristiwa khusus yang menandai pergantiannya. Sebagaimana sudah dijelaskan lebih dahulu, kerajaan Alexander sudah terbagi sesudah 301BC menjadi 4 bagian kemudian 3 ialah dalam kerajaan Hellenistik (Daniel 8:8), dan pergantian oleh kekuasaan Rome prosesnya berjalan lama melewati beberapa tahapan. Banyak perbedaan di dalam menentukan peristiwa penting yang menyatakan pergantian kekuasaan ini. Tahun 200BC, pada waktu Kartago tidak lagi menjadi saingan (walaupun itu tidak dihancurkan sampai hamper setengah abad kemudian), Rome berkuasa di bagian Barat Laut Tengah dan sudah mulai masuk berhubungan dengan Timur, dimana kemudian menjadi kekuatan yang berkuasa. Pada tahun 197BC, Rome mengalahkan Makedonia dan mendirikan negara Grika dibawah perlindungannya sendiri. Tahun 190BC, Rome mengalahkan Antuochus III dan menguasai wilayah dari Seleucus sampai ke Timur di pegunungan Taurus. Tahun 168BC, pada perang Pydna, Rome mengakhiri kerajaan di Makedonia, membaginyadalam 4 persekutuan, dan tahun yang sama mengamarkan Antiochus IV akan serangannya pada Mesir. Pada tahun 146BC, Rome menjadikan Makedonia sebagi provinsinya dan menempatkan kebanyakan kota-kota Gerika dibawah Gubernur Makedonia. Kalau berkuasanya Rome di Timur dihitung sejak dikalahkan 3 Kerajaan Hellenistik, maka tahun 168BC dapat dianggap sebagai langkah pertama dalam proses ini. Namun demikian, Raja-raja Seleucus dan Ptolomy masih tetap di tahta mereka lebih lama lagi, tahun 63 di Syria dan tahun 30 di Mesir. Kalau tahun dihitung, maka tahunnya haruslah 146, 64, dan 30. Ada ahli sejarah yang menekankan tahun 168BC oleh Karena pada waktu itu Rome sudah mengalahkan Makedonia dan sudah menyelamatkan Mesir dari kejatuhannya kepada Kerajaan Seleucus dengan melarang serangan Antiochus IV. Inilah yang menyatakan bahwa Rome sebenarnya sudah mengalahkan dan menguasai ketiga kerjaan walaupun dia baru mengalahkan satu sebenarnya. Tidak ada tahun yang dapat ditentukan karena prosesnya sangat perlahan sekali. Tidak pusingkan kepada pilihan seseorang untuk tahun, maka yang pasti adalah pergantian Kerajaan Dunia dan Rome berkuasa cukup jelas, dan penguasaan wilayah Kerajaan Alexander dari Makedonia sampai Efrat dicapaipada tahun 30BC. Gigi Besi yang Besar. Gigi Besi yang besar ini menyatakan mengenai kekuasan dan kebengisan. Sebagaiman binatang buas menghancurkan mangsanya demikian juga Rome menghancurkan bangsa-bangsa dan manusianya pada waktu dikalahkan kadang-kadang seluruh kota dibinasakan, contohnya Korenti pada tahun 146BC Kerajaan Makedonia dan wilayah kekuasaan Raja-raja Seleucus dibagi-bagi dalam provinsi. Sisanya Dipijak-pijak. Kalau Rome tidak menghancurkan atau menundukkan orang-orangnya, sering mereka dijadikan hamba-hamba atau dijual keperhambaan. Di dalam kehebatan mereka untuk membinasakan, Rome melampaui kerajaan-kerajaan sebelumnya. Sepuluh Tanduk. Penyerangan kepada Kerajaan Rome oleh beberapa suku bangsa German, dan kerajaan yang besar itu digantikan dengan beberapa Negara terpisah-pisahj, hal ini sangat dibuktikan oleh Sejarah. Inilah suku bangsa yang menyeran Kerajaan Rome : Ostogoth, Vandels, Heruli – tiga ini yang kemudian hilang, dan sisanya adalah Angloxaxon-Inggris, Burgundia-Swiss, Franks-Francis, Visigoth-Spanyol, Suex-Porutgal, Lombar-Italia, Alemani-Jermia. Selama masa pergantian ini keadaan sangat tidak menentu, kekacauan, perubahan dan akibatnya banyak negara yang berdiri sendiri. Ayat 8. Tanduk Kecil. Walaupun ini digambarkan sebagai kecil pada permulaan tapi akhirnya Tanduk ini akan menjadi lebih besar dari semuanya. Akan kelihatan bahwa ini merupakan kelanjutan Kuasa Rome (Kerajaan) di dalam Gereja Rome Katolik. Buktinya dapat diberikan oleh Tulisan A.G. Flick, The Rise of Mediaeval Church (1990), hal 150. “Keluar dari reruntuhan Kerajaan Rome muncul Kerajaan Moral yang besar dalam bentuk Raksasa Gereja Rome”. Dalam buku “The Papacy and World-Affairs (1937) oleh Carl Conrad Eckhardt, halaman 1, mengatakan bahwa “Dibawah Kerajaan Rome maka Paus tidak mempunyai kekuasaan duniawi. Tapi pada waktu Kerajaan Rome sudah terpisah dan tempatnya sudah diambil oleh beberapa Kerajaan Barbarian, Gereja Rome bukan hanya berdiri sendiri dalam urusan keagamaan tapi menguasai urusan secular juga”. Untuk seketika dibawah pimpinan Charlemagne (768-814), Ott the Great (936-973), dan Henry III (1039-56), maka kekuasaan sipil menguasai Gereja sampai pada batas tertentu, tapi secara umum, dibawah kekuasaan system politik Feodalisme yang lemah, maka Gereja yang teratur dengan baik, bersatu, dan terpadu dibawah Paus sebagai kepalanya, bukan hanya berdiri sendiri dalah soal keagamaan tapi dapat menguasai urusan-urusan social. Tiga Tanduk. Tanduk yang kecil melambangkan Rome Kepausan. Dengan demikian Tiga Tanduk tercabut melambangkan bangsa Barabarian yang dikalahkan. Hambatan dalam berkembangnya kekuasaan Paus dalam bidang politik adalah Horuli, Vandels, dan Ostrogoth. Ketiganya adalah penopang ajaran Arianisme, yang menjadi saingan Katolik. Ketiganya dapat ditaklukkan. Justinian bukan hanya diperhatikan oleh karena keberhasilannya untuk sementara mempersatukan kembali Italia dan bagian Barat dan Timur dari Kerajaan Rome, tapi dia juga mengumpulkan dan mengorganisasi hukum negara dan perintahnya sendiri dalam satu hukum yang terpadu. Bersama dengan kedua hukum kerajaan ini adalah dua surat kerajaan yang dibuat oleh Justinian, yang mempunyai semua kekuatan hukum dalamnya, dalam surat itu secarta hukum dia meneguhkan bahwa Bishop dari Rome adalah “Kepala semua Gereja yang Suci dan Kepala semua Imam Allah yang Suci”. (Code of Justinian, book I, tittle 1). Dalam suratannya yang akhir dia juga menyatakan bahwa Paus adalah Corrector of Heretics (Penegur yang mengkhianat atau pemberontak). Walaupun pengakuan secara hukum keagungan kekuasaan Paus terjadi pada tahun 553BC, sudah jelas bahwa perintah kerajaan ini tidak akan dapat dijalankan untuk Paus kalau masih ada Kerajaan Ostrogoth aliran Arianisme masih menguasai Rome dan bagian besar dari Italy. Kalau kekuasaan Goths ini dapat dihancurkan maka Kepausan dapat memperkembangkan segenap kekuatannya. Pada tahun 538BC, untuk pertama kali sejak berakhirnya keturunan bangsawan Barat, kota Rome dibebaskan dari kekuasaan kerajaan Arian. Pada tahun inilah , maka Kerajaan Ostrogoth ini menerima penentuan kehancurannya. Ringkasannya : (1) Paus sudah dikenal secara umum sebagai Bishop yang agung di gereja-gereja Barat, dan sudah menunjukkan pengaruh politiknya, dari waktu ke waktu, dibawah raja-raja Barat. (2) Pada tahun 553BC Justinian mengakui akan keagungan Paus sebagai Kepala semua Gereja yang suci di Barat dan Timur, dan pengakuan secara hukum ini bersaman dengan hukum kerajaan (534). (3) Pada tahun 538BC Kepausan telah bebas dari pengaruh Kerajaan Arian yang mengikuti raja-raja Barat untuk menguasai Rome dari Italy. Sejak inilah maka Kepausan di dalam posisi untuk mempertahankan Kuasa dalam keagamaan. Kerajaan lain menjadi Katolik satu persatu, dan oleh karena jarak kerajaan di Timur tidak dapat mempertahankan pengontrolannya di Italy, dalam pergolakkan yang berkembang kemudian, Paus menjadi sebagai pemimpin di Barat. Kepausan mendapatkan wilyah kekuasaannya dan akhirnya mencapai puncaknya untuk mendominasi kekuatan politik dan Agama di Eropa. Walaupun dominasinya nanti kemudian terjadi, maka masa puncaknya dapat dimulai pada zaman Justinian. Ada yang mengatakan bahwa hal yang penting adalah pada waktu Vigilius, Paus pada tahun 538BC, yang setahun sebelumnya telah menggantikan Paus yang berada dibawah pengaruh Goth. Paus yang baru berhutang kedudukannya kepada kota Theodora, yang dianggap oleh Justinian sebagai factor pemersatu semua Gereja di Barat dan Timur, dibawah kekuasaannya sendiri. Sudah ditekankan bahwa, sejak Paus Vigilius, maka Paus lambat laun menjadi negarawan dan rohaniawan, dan seringkali menjadi pemerintah suatu Negara Kota (Ini disebutkan oleh Charles Bomont dan G. Monod, Mediaval Europe, hal 121). Tanduk ini. Dengan sepuluh tanduk melambangkan wilayah yang terbagi-bagi dari kerajaan Rome sesudah kejatuhannya, maka tanduk kecil haruslah melambangkan kuasa yang sama yang akan muncul diantara mereka dan mengambil tempat kerajaan-kerajaan ini. Mata. Secara umum ini dimengerti untuk melambangkan kecerdasan. Berlawan dengan Barbarian, yang kebanyakan buta huruf, maka kuasa yang dilambangkan oleh tanduk kecil diperhatikan karena kecerdasannya, pengetahuan, dan pandangannya untuk masa depan. Ayat 9, Takhta diletakkan. Ini melambangkan pehukum terakhir, menentukan nasib manusia dan bangsanya, inilah yang dimunculkan. Yang lanjut Usianya. Ini melambangkan mengenai Allah Bapa. PakaianNya. Kita sangat berhati-hati untuk menginterprestasikan lambang-lambang dalam khayal ini. Yoh 1:18; “Tidak seorang pun yang pernah melihat Allah”. Daniel hanya merupakan gambaran keilahian. Sampai kepada batas mana gambaran itu dapat melambangkan yang sebenarnya kita tidak ketahui. Di dalam khayal maka Keilahian dilambangkan dalam banyak cara, bentuk ini yang umumnya ada hubungan dengan tujuan pelajaran dalam khayal itu. Contoh Wahyu 19:11-15. Dalam khayal Daniel melihat Jubah putri yang melambangkan Kesucian dan Rambut putih melambangkan lanjut umur, tapi untuk kita melampaui akan apa yang sudah dilambangkan dan untuk berspekulasi sehubungan dengan rupa Bia yang duduk atau tersenyum dalam terang yang tak terhampiri. 1 Tim 6:16 adalah memasuki keadaan berteori yang dilarang (8T279). Allah adalah makhluk pribadi hal ini tidak dapat diragukan. Allah adalah Roh, namun Dia adalah mkhluk pribadi, karena manusia dibuat atas ctraNya (8T263). “Biarlah jangan seorang berusaha untuk berspekulasi sehubungan dengan sifat pembawaannya. Disini berdiam adalah kefasihan lidah” (8T279). Ayat 10, Seribu kalin beribu-ribu. Malaikat memainkan peranan yang penting dalam pehukuman. Fungsi mereka adalah sebagai “Pelayan dan Saksi” (GC479). Lalu berduduklah. Kepada Daniel ditunjukkan pehukuman akhir di dalam dua tahapannya, pehukuman pemeriksaan dan pelaksanaan pehukuman. Di dalam pehukuman pemeriksaaan catatan dari mereka yang pernah mengakui hubungan dengan Kristus akan diteliti. Pemeriksaan ini dibuat bukan sebagai informasi kepada Allah atau bagi Kristus, tapi untuk informasi bagi seluruh Semesta Alam-bahwa Allah dibenarkan di dalam menerima dan menolak orang tertentu. Mereka yang dibela oleh Yesus si dalam pehukuman, Setan tuduh di hadapan Allah; tapi Yesus mempertahankan penyesalan dari Iman mereka. Sebagai akibat dari pehukuman, maka suatu catatan dari mereka yang akan menjadi warga nergara Kerajaan Kristus yang akan dating sudah dibuat. Catatan ini termasuk semua nama lelaki dan wanita dari segala bangsa, suku, kaum, dan bahasa. Yohanes berbicara mengenai mereka yang ditebus di dalam dunia baru sebagai bangsa yang diselamatkan (Wahyu 21:24). Buku dibukakan. Dibandingkan dengan Wahyu 20:12, pengelompokan ini didapat di dalam buku The Great Controversy (480-481).
(1). Buku kehidupan dicatatkan nama-nama dari mereka semua yang menerima pelayanan Allah.
(2). Buku peringatan suatu catatan perbuatan baik umat Allah, dan
(3). Catatan dosa manusia. Di dalam khayal mengenai pelaksanaan hukuman pada akhir 1000 tahun pengelompokan dibawah ini akan muncul :
(1). Buku Kehidupan, berisi catatan perbuatan baik dari orang benar.
(2). Buku Kematian, berisikan catatan perbuatan jahat dari yang tidak bertobat.
(3). Buku Hukum, Alkitab, menurut standarnya manusia akan dihukumkan (EW52). Ayat 11, Aku terus melihatnya. Ini melambangkan berakhirnya 1 sistem, atau organisasi, dilambangkan oleh Tanduk. Paulus mempersembahakan mengenai kehancurannya atau kebinasaannya pada waktu kedatang Kristus yang ke-2 (2 Tes 2:3-8) dan (Wahyu 19:19-21). Ayat 12, Kekuasaan binatang-binatang yang lain dicabut. Kebinasaan akhir bagi Tanduk Kecil maka seluruh dunia akan musnah. Ayat 14, Seorang seperti anak manusia. Allah memilih untuk mempersembahkan AnankNya di dalam khayal nubuat ini dengan penekanan khusus akan KemasiaanNya (MB14). Pada waktu penjelmaan Anak Allah mengambil untuk dirinya bentuk kemanusiaan (Yoh 1:1-4, 12-14; Pil 2:7; Ibr 2:14), dan menjadi anak manusia. Dengan demikian menyatakan KeAllahan dan Kemanusiaan dengan seikatan yang tak akan pernah putus (DA25). Dengan demikian, orang berdosa yang bertobat mempunyai wakil mereka dihadapan Bapa yang dama dengan mereka dan dia yang dapat merasakan kelemahan-kelemahan kita (Ibr 4:15). Suatu pemikiran yang sangat menghiburkan. Datang Ia kepada yang Lanjut Usianya. Ini tidak dapat melambangkan kedatangan Kristus k-2 kali ke dunia ini, karena Kristus dating kepada yang Lanjut Usianya. “Masuknya Kristus kepada tempat atau Bilik yang Maha Suci untuk membersihkan Kaabah adalah yang dilambangkan disini” (GC 426, 480). Ayat 14, Lalu diberikan kepadanya kekuasaan. Di dalam Lukas 19:12-15, Kristus dilambangkan sebagai bangsawan berangkat ke sebuah negeri yang jauh untuk dinobatkan Raja, dan kembali. Pada akhri dari Pekerjaan KeImamatan di Kaabah sementarea masih di Surga, Kristus menerima Kerajaan dari Bapanya dan kemaun kembali ke dunia untuk orang SuciNya (EW 55, 280, GC 428). Ayat 16, Kudekati salah seorang dari mereka. Makhluk ini tidak diperkenankan. Disini Daniel masih berada dalam khayal, dan makhluk kepada siapa aja bebicara adalah yang ada dalam Pehukuman. Kapan saja kita memintakan dengan hati bersungguh-sungguh untuk penerangan rohani, Tuhan mempunyai seseorang yang siap akan menolong kita. Mereka adalah Roh yang melayani (Ibr 1:14), dan diperintahkan oleh Allah untuk membawakan pekabaran dai Surga ke dunia. (Kis 7:53; Ibr 2:2; Wah 1:1). Aya 18, Menerima Pemerintahan. Semua raja dunia dana pemerintahaannya akan berlalu, tapi Kerajaan yang Maha Tinggi akan bertahan selama-lamanya. Pemerintahan dari orang jahat akan bertahan untuk seketika, tapi dengan segera akan berakhir. Kemudian dunia ini akan dikembalikan kepada pemilik sebenarnya, yang akan menyerahkannya juga bersama dengan orang suci. Mereka sudah lama dihinakan oleh manuisa akhirnya akan dimuliakan dan diangkat oleh Allah. Sampai selama-lamanya. Perulangan kata-kata ini menyataka kesinambungan kekal yang kekal. Tidak ada yang fana mengenai pemilikan dunia yang dusah dipulihikan kembali (Yes 65:22). Ayat 21, Beperang melawan orang-orang Kudus. Tanduk Kecil melambangkan kuasa penganiaya yang melangsungkan usaha pemusnahan umat Allah. Mengalahkan mereka untuk berabad-abad lamanya orang suci kelihatannya tak berdaya melawan kuasa penganiaya ini. Ayat 22, Orang Kudus memegang pemerintahan. Bukan hanya pehukuman itu akan berkenan dengan orang Suci tapi menurut Paulus (1 Kor 6:2-3) dan Yohanis (Wah 20:4) orang Suci akan membantu di dalam pekerjaan pehukuman selama 1000 tahun (GC 661). Berbeda dengan raja-raja. Raja-raja sebelumnya adalah kerajaan Politik. Kuasa yang dilambangkan oleh tanduk unik ini adalah sifatnya Politik dan Agama Kepausan adalah kerajaan Gereja yang diperintah oleh Paus, Kerajaan yang lain adalah kerajaan Politik yang diperintah oleh Raja. Ayat 23, Ia akan memenangkan perkataan yang menentang Yang Maha Tinggi. Ini menyatakan sama dengan Allah (2 Tes 2:4; Yes 14:12-14). Literature Gereja penuh dengan semua kata-kata hujatan yang dibuat oleh KePausan. Contoh-contoh ini ada yang dituliskan di dalam ensiklopesia oleh Gereja Katolik pada abad ke-18. “Paus adalah besar keagungannya dan sangat ditinggikan sehingga dia bukan manusia biasa, tapi sebagai Allah dan Pengganti Allah…” “Paus dimahkotai dengan tiga susun makhota, sebagai raja sorga dan dunia serta wilayah yang lebih rendah…” “Paus adalah seperti Allah di atas dunia,…mempunyai kuasa yang berkelimpahan, kepada siapa telah dipercayakan oleh ALllah yang Maha Kuasa tuntunan bukan hanya di dunia tapi juga untuk Kerajaan Sorga…” “Paus sangat besar kekuasaannya dan wewenangnya sehingga dia dapat merebah, menerangkan dan mengatikan hukum Allah…” “Paus dapat merebah hukum Allah, oleh karena kuasanya bukan dari manusia tapi dari Allah, dan dia bertindak sebagai wakil Allah di atad dunia dengan kuasa dapat menahankan dan membiarkan dombanya.” “Apa saja yang Tuhan Allah sendiri, dan Penebus Perbuat, maka wakilnya perbuat juga, dengan ketentuan bahwa dia tidak berlawanan dengan iman”. (diterjemahkan dari Lucius Ferraris, “PapaII”, Prompta Bibliotheca, Vol. IV, hal 25-29). Menganiaya. Ini menyatakan penganiayaan yang terus menerus. Kepausan sudah mengakui bahwa dia menganiaya, dan mempertahankan tindakan itu sebagai suatu perwujudan untuk kekuasaan yang diberikan kepadanya oleh Kristus. Kita kutip dari The Catholis Encyclopedia : Kalau gereja sudah memutuskan untuk menghukum mereka yang murtad maka pemerintah sipil tidak boleh bertangguh-tangguh di dalam melaksanakannya, pemerintah sipil diancam untuk dipecat oleh Paus kalau tidak melakukan perintahnya. (Keterangan ini hanya inti sarinya saja karena hanya sebagai contoh). Merubah Waktu. Tanduk kecil dalam usahanya untuk merubah waktu akan menyatakan usahanya yang sengaja untuk melakukan hak mutlak Allah di dalam menentukan atau membentuk sejarah manusia.
” Diatas dan melalui semua peristiwa yang terjadi karena perhatian dan kekuatan dan nafsu manusia, maka agen yang berkemurahan secara diam-diam dan akan melaksanakan semua peristiwa ini sesuai dengan kehendakNya. Tanduk Kecil mengambil hak mutlak Allah di dalam membentuk sejarah umat Manusia”.
Hukum. Kata Aramik Dath, digunakan untuk kedua hukum ialah Hukum Manusia dan Hukum Allah. Dalam ayat ini dengan jelas Nampak bahwa yang dimaksud adalah Hukum Allah, sebagaimana Hukum manusia dapat dirubah atas kehendak mereka yang berwewenang, dan perubahaan seperti itu tidak mungkin menjadi pola pembahasan di dalam Nubuatan. Pertanyaan sehubungan dengan apakah Kepausan mempunyai usahanya untuk merubah Hukum ILahi, kita temukan jawabannya di dalam pemberontakan yang besar oleh Gereja Kristen abad permulaan yang memperkenalkan beberapa Doktrin dan praktek-praktek yang berlawanan dengan kehendak Allah sebagaimana yang dinyatakan di dalam Alkitab.
“Satu perubahan yang paling berani adalah sehubungan dengan Hari Perbaktian mingguan. Gereja murtad ini dengan bebas mengakuai tanggung jawabnya untuk memperkenalkan Perbaktian pada hari Minggu, dengan mengakui bahwa sia mempunyai hak untuk membuat perubahan tersebut” (GC446).
Satu Katekismus bagi Pastor mengatakan : Tapi Gereja Allah (itulah, Gereja murtad) dalam kebijaksanaannya mengurapi bahwa pemeliharaan Sabat haruslah dipindahkan kepada “Harinya Tuhan” (Catechism of the Council of Trent, Donvan Translation, 1829, hal 358). Katekismus inilah yang dituliskan atas perintah Council yang besar ini, dan dicetak di bawah Paus Pius V.
Dalam zaman Perjanjian Baru maka orang Kristen menyucikan Hati Ketujuh dalam minggu sebagai Hari Sabat (Kis 17:2). Masa Transisi dari Sabat kepada Minggu adalah proses perlahan yang dimulaikan sejak tahun 150AD, dan berlangsung pada abad ke-3. Catatan sejarah yang pertama-tama memunculkan penyucian Hari Minggu oleh orang Kristen terjadi di dalam Epislte of Barnabas (Psal 15) (Surat Barnabas, dan di dalam tulisan Justin Marty, First Apology Ch. 67), kedua tulisan ini pada tahun 150AD. Keduanya menolak penyucian Sabat dan memaksakan pemeliharan hari Minggu. Sumber pertama mengenai Hari Minggu sebagai Hari Tuhan terdapat dalam tulisan Apocrypa Gospel According to Peter dan dari Clement of Alexandria (Miscellanies, Vol 14) pada akhir abad ke-2.
Mendahului pemberontakan orang Yahudi dibawah pimpinan Bar Cocheba, 132-135AD, Kerajaan Rome mengakui Judaisme sebagai Agama sah dan Kekristenan sebagai sekte dari Yahudi. Tapi sebagai akibat dari pemberontakan orang Yahudi maka Yudaisme diremehkan. Untuk menghindarkan penganiayaan mengikutinya, Orang Kristen mencari upaya dengan jalan apa saja untuk menjelaskan bahwa mereka bukanlah orang Yahudi. Berulang-ulang kali penulis Kristen untuk 3 abad lamanya mengenal penyucian Sabat sebagai menjadikan mereka itu beragama Yahudi, bersama dengan kenyataan bahwa tidak ada catatan sejarah sehubungan dengan orang Kristen menyucikan Hari Minggu sebagai Hari yang Suci terjadi mendahului pemberontakan orang Yahudi, menunjukkan kepada periode tahun 135-150AD sebagai waktunya dimana orang Kristen mulai menghubungkan kesucian Sabat kepada Hari pertama dalam minggu.
Pemeliharaan Hari Minggu, tidaklah, bagaimanapun juga, dengan segera menggantikan Hari Sabat, tapi menemani dan menjadi tambahan. Karena untuk beberapa abad lamanya orang Kristen menyucikan kedua hari ini. Pada permulaan abad ke-3 umpamanya, Tertullian memperhatikan bahwa Kristus tidaklah merubah akan Hari Sabat. Tidak lama kemudian di dalam tulisan Apocrypa Apostolic Constitutiond menasihatkan orang Kristen untuk memelihara Hari Sabat dan perayaan Hari Tuhan.
Pada permulaan abad ke-4, Hari Minggu sudah mencapai akan puncaknya melampaui Hari Sabat. Di dalam ulasannya untuk buku Mazmur, Eusebius, seorang ahli sejarah yang dikenal waktu tiu, menuliskan : “Segala sesuatu yang kita harus perbuat pada hari Sabat, hal ini kita sudah pindahkan kepada Hari Tuhan, karena lebih tepat dank arena itu lebih tinggi dan lebih diutamakn, dan lebih mulia daripada Sbat orang Yahudi”.
Keputusan pertama oleh Gereja Katolik menyatakan pilihan mereka untuk Hari Minggu adalah pad Council of Laodicia abad ke-4. Canon 29 dari Council ini menyatakan bahwa “Orang Kristen jangan menjadi Yahudi dan malas pada hari Sabat (Sabtu), tapi harus bekerja pada hari itu; tapi Hari Tuhan mereka khususnya harus muliakan, dan sebagai orang Kristen, kalau mungkin tidak bekerja pada hari itu. Namun demikian, kalau mereka akan didapatkan menjadi seperti orang Yahudi, mereka tidak akan terpisah dari Kristus”. Konsili ini membuat suatu kesempatan untuk berbakti pada Hari Sabat, tapi menentukan hari itu sebagai Hari Kerja. Adalah perlu kita perhatikan bahwa ini merupakan hukum keagamaan yang pertama (Hukum Gereja) memerintahkan pemeliharaan Hari Minggu, mengkhususkan bahwa menjadi seperti orang Yahudi sebagai alasan untuk tidak memeliharakan kesucian Sabat. Lebih jauh, keputusan yang keras melawan penyucian Hari Sabat diberikan oleh Karen masih banyak yang menjadi seperti orang Yahudi pada hari itu. Sebernarnya para penulis pada abad ke-4,5 berulang kali menamarkan teman-teman Kristen lainnya tentang praktek mereka ini. Kira-kira pada tahun 400, Chrysostom memperhatikan bahwa banyak yang masih memeliharakan Sabat di dalam caranya orang Yahudi, dengan demikian menjadi sama orang Yahudi.
Catatan yang ada bersamaan juga menyatakan bukti bahwa Gereja-gereja di Alexandria dan Rome adalah yang bertanggung jawab untuk mempromosikan pemeliharaan Hari Minggu. Kira-kira tahun 440 ahli sejarah Gereja, Socratos menuliskan bahwa walaupun semua Gereja diseluruh dunia rayakan kesucian rahasia pada Sabat tiap minggu, namun orang Kristen di Alexandria dan Rome, karena tradisi purba, sudah berhenti melakukan hal ini (Ecclesiastical History V. 22). Pada waktu yang sama Sozomen menuliskan bahwa orang-orang di Konstantinople, dan dimana-mana berkumpul bersama-sama pada hari Sabat, demikian juga pada hari Minggu, kebiasaan ini tidak pernah dilakukan di Rome atau Alexandria.

3 fakta dengan jelas dapat dilihat :
(1). Konsep kesucian Hari Minggu di antara orang Kristen, khususnya berasal di dalam usaha mereka untuk tidak melakukan praktek yang akan condong menyamakan mereka dengan orang Yahudi yang akan menuntun mereka kepada penganiayaan. (2). Gereja di Rome yang mula-mula memperkembangkan pilihan mereka untuk Hari MInggu, dan bertambah pentingnya hari Minggu itu terhadap Sabat, dekat paralelnya dengan bertambahnya kekuasaan Rome secara perlahan. (3). Akhirnya, pengaruh Rome berhasil untuk membuat penyucian Minggu itu menjadi Hukum Gereja, sebagaimana yang dibuatnya untuk banyak praktek lainnya. Contoh : penyembahan Mariam, pemujaan orang suci dan malaikat, penggunaan patung, doa bagi orang mati. Kesucian Hari Minggu bertumpuh pada dasar yang sama sebagaimana praktek-praktek lainnya tidak berdasarkan Alkitab yang diperkenalkan kepada Gereja oleh Bishop Rome. Satu masa, Dua masa, dan Setengah masa. Kebenaran dari prinsip satu hari-satu tahun nubuatan sudah dibuktikan dengan kegenapan yang menajubkan untuk beberapa nubuatan yang dihitung dengan metode ini, khsusnya 1260 hari dan 70 minggu. Periode tiga tahun dengan nubuatan ini tidak memenuhi aka n 1260 hari nubuatan sehubungan dengan Kepausan. Tapi dengan menggunakan Prinsip satu hari sama dengan satu tahun nubuatan, maka periode ini diperluas menjadi 1260 tahun, nubuatan digenapi dengan unik Pada bulan Juli, 1790, 30 bishop Rome Katolik menghadap pemimpin Revolusi Prancis untuk protest peraturan yang membebaskan rohaniawan Prancis dan penguasaan Paus dan membuat mereka langsung bertanggung jawab kepada pemerintahan. Apakah pemimpin Revolusi, mereka bertanya, membebaskan semua agama besar kecuali yang memang sudah diagungkan, yang dipertahankan oleh kesalahan dari beberapa bapa-bapa kita dan oleh semua hukum negara, dan yang sudah 1200 tahun menjadi Agama Nasional. (A. Aulard, Christianity and French Revolution, p. 70). Periode nubuatan dari Tanduk Kecil dimulai pada tahun 538, pada waktu Ostrogoth menghentikan pengepungan terhadap Rome, dan bishop Rome,terlepas dari penguasaan Arian, sudah bebas untuk melaksanakan kekuasaan perintah Justinian pada 553, dan sejak itu mempertambahkan kekuasaannya sebagai “Mengatakan perkara yang besar”. Ayat 8, Tepat sekali pada tahun 1798, 1260 tahun kemudian, kemenangan yang luar biasa dari tentara Napoleon di Italia menempatkan Paus dibawah rakhmat dari pemeintah Revolusi Prancis, yang sekarang mensihatkan dia bahwa Agama Rome adalah selamanya musuh yang tidak dapat damai dengan Republik, dan menambahkan bahwa “Ada satu hal yang lebih penting kepada pencapaian yang diinginkan, dan itu adalah mengahncurkan, kalau mungkin, pusat kesatuan Gereja Katolik, dan adalah untukmu, yang sudah menggabungkan di dalam dirimu kualitas seorang Jendreal yang luar biasa dan seorang Politikus, untuk menyadari tujuan itu kalau anda anggap itu adalah praktis. (Christianity and the French Revolution, hal. 158). Menyambut akan perintah dan atas perintah Napoleon, Berthier, bersama tentara Perancis, masuk Rome, menyatakan bahwa pemerintah Kepausan secara Politik sudah berakahir akan memenjarakan Paus, membawa dia ke Perancis, dimana dia mati dalam tawanan. Kekalahan Kepausan pada tahun 1798 menandai puncaknya peristiwa beruntun yang dihubungkan dengan menurunnya kekuasaannya yang sangat drastic, dan juga sebagai berakhirnya periode nubuatan 1260 tahun. Ayat 26, Majelis Hukum akan duduk. Ayat 9-11, Pehukuman ini akan menentukan keputusan akhir terhadap Kepausan. Kuasa inin akan teruskan peperangan melawan orang suci sampai akhir zaman. Kemudian kekuasaannya terhadap mereka akan berakhir untuk selama-lamanya dan dia pun dibakar. Ayat 27, Akan dsikaruniakan. Ini merupakan suatu pandangan sebagai akibat akhir dari semua kekacauan dan penganiayaan yang dilalui oleh orang suci. Suatu pemikiran yang berbahagia, Kristus dengan segera akan kembali untuk Umat-Nya dan menuntun mereka kepada Kerjaan-Nya yang kekal dan mendapatkan upah mereka. Kerajaan. Di dalam dunia yang sudah dipulihkan kembali, tempat tinggal orang benar, tidak aka nada perselisihan dan ketidakpuasan. Satu denyutan keharmonisan akan berdetak diseluruh semesta alam. Semua yang diselamatkan akan memberikan penurutan dengan rela kepada Allah dan dihadapan Takhtanya yang diberkati selama-lamanya. Ayat 28, Seri mukaku amat berobah. Suatu Wahyu tentang pengalaman orang-orang suci yang akan dating, sangat mengagumkan dan menyusahkan nabi itu. Keterangan tambahan untuk pasal 7 : Perkembangan kemurtadan benar yang memuncak di dalam Kepausan adalah satu proses perlahan yang terjadi beberapa zaman. Hal yang sama tepat juga untuk menggambarkan kejatuhannya : (1). Nasihat Yesus dalam Mat 24:14, 11, 24, 4. (2). Paulus dalam Kisah 20:29, 30; 2 Tes 2:3, 4, 7, 9, 10-12. (3). Rasul Yohanis juga memberikan amaran. 1 Yoh 4:1; 2 Yoh 7; 1 Yoh. Pada zaman rasul-rasul maka setiap Jemaat setempat memilih pegawai-pegawai dan mengatur akan kelancaran acaranya sendiri. Gereja secara umum tentunya bagai satu tubuh oleh karena pengaturan secara tidak kelihatan oleh kuasa Suci, dan tuntunan dari rasul-rasul, sehingga orang percaya dimana-mana mempunyai “Satu Tuhan, Satu Iman, dan Satu Baptisan” (Ef 4:3-6). Pemimpin dalam jemaat adalah seorang yang dipenuhi oleh Roh Suci (Kis 6:3), dipilih karena sanggup dan dituntun oleh Roh Suci (Kis 13:2), ditunjuk (Kis 6:5), dan diurapi oleh Gereja (Kis 13:3). Pada waktu Jemaat meninggalkan cintanya yang pertama (Wah 2:4) Gereja kehilangan kesucian doktrinnya, standar untuk tindak tanduk yang tinggi, dan ikatan untuk kesatuan yang tidak kelihatan yang dimungkinkan oleh Roh Suci. Di dlaam perbaktian, maka formalism mengambil tempatnya kesederhanaan. Kepopuleran dan kuasa perorangan berangsur-angsur muncul untuk menentukan pemilihan pemimpin, yang pertama mendapatkan kekuasaan yang bertambah di dalam Jemaatnya, dan kemudian berusaha untuk memperluas kekuasaannya terhadap Gereja tetangganya. Cara menjalankan Jemaat setempat dibawah tuntuna Roh Suci dengan sendirinya membuka jalan kepada Wewenang Gerejani dalam tangan seorang pemimpin bishop, kepada siapa seluruh anggota jemaatn harus tunguk dan hanya melalui dia saja maka anggota dapat dihubungkan dengan keselamatan. Dengan demikian, maka Kepemimpinan dipirkirkan sebagai memerintah Gereja dan bukan melayanainya dan kebesaran bukanlah seorang yang menganggap dirinya pelayan semua anggota. Secara perlahan-lahan, bertumbuhlah konsep pemerintahan Iman-iman menjadi penengah antara orang Kristen dan Tuhan-Nya. Menurut tulisan yang dibuat oleh Ignatius dari Antioch, yang mati pada 117, kehadiran Bishop sangat penting untuk pelaksanaan acara-acara keagamaan dan untuk memimpin urusan Gereja. Irenacus tahun 200, membuatp perubahan bishop di berbagai jemaat menurut umur dan pentingya jemaat yang dipimpinnya. Dia mengagungkan gereja-gereja yang didirikan oleh Rasul-rasul dan berpendapat bahwa semua Gereja yang lain harus setuju dengan Gereja di Rome dalam hal Iman dan Doktrin. Tertullian tahun 225, ajakrkan bahwa Bishop adalah lebih tinggi dari ketua Jemaat yang terpilih. Cyprian tahun 258 adalah yang dianggap sebagai pendiri Hirarki Gereja Katolik. Dialah yang membuat teori hanya ada satu Gereja Benar, dan di luar Gereja itu tidak ada hubungannya dengan keselamatan. Dialah yang mengatakan bahwa Petruslah yang sudah mendirikan Gereja di Roma, sehingga Bishop dari Rome ini haruslah dimuliakan diatas Bishop yang lain, pendapat dan keputusannya selamanya harus menang. Dia menekankan pentingnya Kerasulan yang berlangsung, menekankan KeImamatan yang sebenarnya dari Pendeta, dan mengajarkan bahwa tidak ada gereja yang dapat merayakan peraturan keagamaan atau memimpin acaranya tanpa kehadiran dan persetujuan Bishop. Faktor-faktor yang membantu menanjaknya dan keagungan bishop di Rome adalah : (1). Sebagai Ibu Kota Kerajaan dan sebagai kota besar dunia yang beradab, maka Rome adalah tempat/pusat Gereja dunia. (2). Gereja di Rome satu-satunya Gereja di Barat yang mengakui berasal dari Rasul-rasul, satu kenyataan yang pada saat itu, secara alamiah membuatnya bahwa Bishop Rome haruslah lebih tinggi di atas bishop yang lain. Rome menduduki tempat yang sangat dihormati sebelum AD 100. (3). Perpindahan Pusat Politik dari Rome ke Konstantinopel oleh Constantine (330) meninggalkan bishop Rome. Kebebasan dari pengontrolan kerajaan, dan raja juga sangat membantu atau menopang pengakuannya terhadap bishop yang lain. (4). Raja Justinian sangat menopang akan bishop di Rome, dan menambahkan dalam perhatiannya, oleh mengeluarkan satu perintah kerajaan yang mengakui keagungan Bishop di Rome diatas Bishop Gereja-gereja di Timur dan Barat, suatu perintah yang tidak dapat dilaksanakan sampai kekuatan Ostrogoth sudah dipatahkan di Rome pada tahun 553. (5). Keberhasilan Gereja di Rome di dalam menolak beberapa pergerakan murtad, seperti Gnostisisme dan Montanisme, memberikan reputasi yang baik kepada Rome sebagai Ortodox, sehubungan dengan perbedaan pendapa dimana-mana seringkali memintakan bishop dari Rome untuk mengadili perbedaan mereka. (6). Pertentangan Theologi telah memisahkan dan melemahkan gereja di Timur dan hal ini membiarkan gereja di Rome bebas untuk mengarahkannya kepada masalah-masalah praktis dan memberikan keuntungan kesempatan yang timbul untuk memperluas akan kekuasannya. (7). Berapa kali keberhasilan di dalam melawan serangan Berberian ke Rome memberikan prestasi politik kepada Kepausan, dan seringkali kalau tidak ada pemerintah Sipil, maka Paus memberikan pelayanan kepada kota itu sebagaimana Pemerintah Sipil. (8). Meluasnya Islam menjadi hambatan bagi Gereja di Timur, dengan demikian memusnahkan saingan satu-satunya bagi Rome. (9). Barabarian yang ada di Barat kebanyakannya sudah ditobatkan kepada Kekristenan, dan invasi inilah yang membebaskan Paus dari pengontrolan kerajaan. (10). Pertobatan Raja Perancis Clovia (496), Kepausan mendapatkan tentara yang kuat untuk menopang rencananya, pertolongan yang sangat berhasil untuk menobatkan bangsa Barabarian yang lain. Mengakui Kekristenan, Constantine the Great (337) menghubungkan Gereja dan Negara, menempatkan Gereja dibawah Negara, dan membuat Gereja itu sebagai alat peraturan Negara. Pengaturan kembali akan cara menjalankan Gereja Rome, dan dengan demikian Hirarki Gereja Rome. Pada tahun 343, Synode di Sardica menentukan kekuasaan Bishop dari Rome terhadap bishop metropolitan. Paus Innocent I (417) mengakui kekuasaannya atas keseluruhan dunia Kristen tapi tidak sanggup menjalankan kekuasaannya itu. Agustine (430) salah satu Bapa Gereja yang besar dan pendiri Theology abad pertengahan, mempertahankan bahwa Rome selamanya lebih agung dari gereja-gereja lain. Dalam tulisannya : “The City of God” memaparkan dengan cara yang lantang sekali Garis Besar Katolik yang ideal dari Gereja Universal di dalam menguasai negara Universal, dan inilah menyediakan teori dasar bagi Kepausan abad pertengahan. Leo I (The Great, 461) adalah Bishop Rome yang pertama mengatakan bahwa Petrus adalah Paus yang pertama, menegaskan bahwa rangkaian kepausan dari Petrus, dan mengakui keunggulan langsung dari Yesus Kristus, dan membantu di dalam menggunakan prinsip ini kepada Kepausan di dalam menjalankan seluruh kesejahteraan Gereja. Leo I ini yang memberikan teori kepada Kepausan dalam terbentuknya yang akhir, dan membuat kuasa itu sebagai kenyataan. Dialah yang mendapat perintah dari raja yang menyatakan bahwa keputusan Paus mempunyai kekuatan hukum. Dengan bantuan Kerajaan dia menempatkan dirinya di atas penguasaan badan pengurus Gereja, menganggap mempunyai hak untuk menerangkan doktrin dan mendiktekan keputusan. Keberhasilannya untuk membujuk Attilo tidak masuk Rome (452) usahanya untuk menghentikan Gaisric (Genseric, 455) mengangkat prestasinya dan Kepausan.

Similar Documents

Premium Essay

Apa Ajalah

...A young boy named Francis Morton has an extreme phobia of darkness. Although his twin brother Peter continuously tries to comfort his brother’s fear, there is little he can do. Francis reminds his mother, nanny, and peers of his terrible fear throughout the story, but they all excuse it and believe it to be silly. Tragically, undermining his terrible fear has a price.     The first example of fear in the story is when Francis tries to excuse himself from the party he is supposed to attend later that afternoon. He knows that if he goes he will be forced to play hide-and-seek in the dark and he is afraid. Francis fakes an illness and although he does not have an illness, he still feels sick from fear. Greene writes, “It was true he felt ill, a sick empty sensation in his stomach and a rapidly beating heart, but he knew the cause was only fear” (183). The extent of Francis’s fear is beginning to be revealed. Both his nanny and his mother encourage him to go to the party. They do not realize the seriousness of his fear, nor do they question his resistance to his attendance at the party. His fear is beyond himself and it affects his physical being as well. Francis’s fear of the dark is not an ordinary fear, but something very serious and almost unbearable.       The next example of fear in the story is when Francis is at the party and again tries to come up with excuses to leave and avoid playing hide-and-seek in the dark. His attempts fail and he eventually must play the game he...

Words: 349 - Pages: 2

Premium Essay

Comprehensive Grammar Answer Form

...As a learner, most of my writing has been APA style writing. In fact, the three universities that I have attended in the past have all required me to use the APA style of writing. As I recall my high school years, the APA style of writing also seemed to be a favorite amongst my high school teachers. They all required that term papers be written in APA style as well. This type of writing actually does not differ much from the ones included in the text reading. The text mentioned the APA style of writing several times. In my opinion, it appears to be the most popular style of writing, especially amongst college students. Based on the results of the quizzes, my grammar skills were actually a little better than average. I actually had expected to do better, but I guess my grammar skills are not as good as I thought they were. In any event I feel very confident when it comes to spelling, as I have always been a great speller. Even in grade school, I was a good speller. I learned at a very young age to challenge myself when it comes to spelling. Challenging my-self in that area really paid off as I became older, as I’ve never had a problem with spelling. However, I feel that I need more help with run on sentences and with thought patterns. Though I proof read my paper several times, it’s hard for me to see that I have several run on sentences until after I get my grade back. In general, I feel that my writing is just mediocre. However, I also believe that when it comes...

Words: 751 - Pages: 4

Premium Essay

Capstone Manual

.....…4 Chapter 2: The Five-Chapter Approach to the Capstone................................................10 Chapter 3: Organizing the Presentation of Your Study/Project......................................17 Chapter 4: A Few Basics for Writing the Capstone.........................................................24 Reference.........….……………………………………………………………………....29 Appendices……………………………………………………………………………...30 CAPSTONE GUIDEBOOK Note, running head Chapter 1: Getting Started For this class you will be conducting a research study or completing a project which demonstrates the skills and knowledge you have obtained in your field. The 4 See Ch 3 for required format for headings. APA has a required format to follow. Do not accept Word formatting without reviewing even if it says it is APA. completed study/project will not only demonstrate depth of knowledge and the ability to apply that knowledge, but it may also allow opportunities to show prospective employers how your acquired skills might be utilized in the workplace. This is your opportunity to showcase your abilities. Therefore, you will want to give careful thought to your goals for the research you are conducting or...

Words: 8710 - Pages: 35

Free Essay

Strategic Plan I

...Strategic Plan, Part I: Conceptualizing a Business University of Phoenix BUS/475 Heike Soeffker-Culicerto Strategic Plan, Part I: Conceptualizing a Business This week’s assignment is about explain the importance of Mr. D’s Cyber Café by creating the business’s vision, mission, and values. These steps will help to determine the strategic direction of the business. In this paper I will define my business, products, services, and customers by developing a mission statement. I will create a vision for this business that clearly demonstrates my decision on what I want my business to become in the future. I will define my guiding principles of my business by considering the topics of culture, social responsibility, and ethics. I will analyze how the vision, mission, and values that guide my business’s strategic direction. I will evaluate how the business addresses customers’ needs and critique how they achieve competitive advantage. Mission and Vision Statement Mr. D’s Cyber Café, unlike similar café’s, will provide a unique atmosphere for communication and entertainment though the use of high speed Internet. Mr. D’s Cyber Café is the answer to the public’s demand for easy access for communication and large volume of information found on the Internet, affordable cost for entertainment and in such a way that will not leave them socially, economically, or politically isolated. Mr. D’s Cyber Café is to provide the community with a safe, social, educational, and entertaining atmosphere...

Words: 1293 - Pages: 6

Free Essay

Plagarism

...lack of knowledge of the American Psychological Association (APA) writing guidelines, procrastination, which does not allow the individual to spend the time needed to research the topic. The guidelines of the American Psychological Association should be followed. Some students plagiarize because they think that it is not necessary to place citations throughout the written work text, but only on the reference page. This occurs when the individual is unfamiliar with the APA guidelines. Lack of knowledge of the subject due to students procrastinating. Procrastination does not allow for the student to thoroughly research the subject to ensure that the ideas are solely his or her own. Procrastination can cause a student to plagiarize by copying and pasting the information that is found. This practice can also cause a student to purchase the work of others from different sources. Intentional versus Unintentional Plagiarism Intentional plagiarism occurs when an individual knowingly uses the work of another as his or her own. A common form of intentional plagiarism is copying and pasting from multiple sources to construct a source and not giving the authors credit. Unintentional plagiarism occurs when an individual uses a series of words from a source and does not credit the author. A common form of unintentional plagiarism is rearranging the information that another author wrote by changing or omitting words (APA, 2010, pg. 171). Students sometimes forget to provide an in...

Words: 742 - Pages: 3

Premium Essay

Eda 575 School Profile

...Resource 1: EDA 575 Educational Leadership in a Changing World Benchmark Assessment and Rubric Targeted Essential Learning Students will examine the fundamental concepts of organizational theories and leadership models on a macro level as they relate to educational enterprises in their quest for school improvement. (ISLLC 2008: 1, 3) Assessment Tool Selected Essay Specific Performance/Task(s) • Create plans to achieve defined organizational goals. (ISLLC 2008: 1C; ELCC 1.1, 1.2) • Establish effective management of the organization to support the learning environment. (ISLLC 2008: 3A; ELCC 3.3) Relevancy of Task to Principal Candidate An effective leader must understand the fundamental concepts of organizational theories and leadership at a macro level, as well as the complexity of being a school leader with a vision for systematic change and practical skills that work to ensure smooth day-to-day operations of a school. Assessment: Student Prompts/Directions 1) Individual: The Big Picture: A Strategic Plan (Benchmark Assessment) a) School Profile i) In Module 3 and using the institution you with which you are associated, you wrote a school profile (1000–1250 words). The school profile’s major goal is to describe the school and its programs with the intent to improve the institution through informed decision making. Issues to consider when developing the school profile included: (1) Philosophy, mission, and vision. (2) Community and school (staff and students)...

Words: 502 - Pages: 3

Free Essay

Apa Examples

...number, use the URL of the publisher’s home page: Retrieved from http://www.xxxxxx. (Do not use periods at the end of a DOI number or URL address.) In this case, the article did not have a doi number. The home page for Nursing Standard is http://nursingstandard.rcnpublishing.co.uk/ Therefore, it should read Gaskell, S., & Nightingale, S. (2010). Supporting people with learning disabilities in acute care. Nursing Standard, 24(18), 42-48. Retrieved from http://nursingstandard.rcnpublishing.co.uk/  If this example did have a doi number it would read: Gaskell, S., & Nightingale, S. (2010). Supporting people with learning disabilities in acute care. Nursing Standard, 24(18), 42-48. doi:12345678979878787 Example 2 I have another APA question for you. It is regarding websites and the use of web addresses. When you have a website with no author, how do you list the citation in text? How do you format the reference? Using the following information, provide the citation and reference format. Title of web article: Envision the Future: Nursing in 2011 Date of article: 7/11/2010 No listed author, no listed organization Web address: www.letstalk.com I did not mention if the article from the website...

Words: 453 - Pages: 2

Premium Essay

Ceo Gary Kelly of Southwest Airlines

...What is APA Style? The acronym “APA” stands for “American Psychological Association.” The APA is a professional membership organization, whose members work or have degrees in Psychology. Many years back, some leaders in this organization created a format for papers, so that they would be more readable. Their style caught on with non-psychologists, too. Eventually, APA Style became widely used, especially in colleges and universities. APA Style is a format for writing papers. This format describes proper margins (one inch at the top, bottom, left, and right sides), the font size (12 points), the font types (Times New Roman or Arial fonts only), and the spacing (papers are double-spaced). In addition, there are formats for the title page (see example) and for the list of sources used for a paper (called “citations” or “references” or “reference list”). This handout provides examples, so that you will know what the standards are for papers at the university level. In case you feel you need extra help, here are links to the Writing Labs or Writing Centers of other universities. Help with APA Style for Citing References From the APA Style Web site and blog (URLs are below each entry) Sample papers http://search.apastyle.org/?query=&facet=stylecontenttype:Sample%20paperRecommended Web sites that will assist you in creating correct APA style Reference List citations: You put in the information for your sources, and this Web site creates your references in APA format...

Words: 497 - Pages: 2

Premium Essay

Formal Justification Report

...Write a minimum of 4-6 single-spaced report pages (not including the table of contents, transmittal form, executive summary, or title page). 1. Organize the reports by section headings. 2. The report should contain relevant and applicable graphics (at least one). 3. The findings should be based on research, including at least one (1) primary source and at least three (3) secondary sources. Sources should be credible and reliable (no Wikipedia). 4. The report should reflect a style and format appropriate for business, i.e., single spacing and bullet points are acceptable for the business report. 5. Headings, figures, and appendices should follow guidelines of APA style. All in-text citations and the references page should be cited according to APA style, 6th edition guidelines. Preliminary parts 1. Title page 2. Transmittal (1 page) 3. Table of contents 4. Executive summary (1 page) Report text 5. Introduction 6. Problem statement 7. Method used 8. Findings 9. Analysis 10. Conclusion Addenda 11. References 12. Appendices Your assignment must: 13. Be typed, single spaced, using Times New Roman...

Words: 461 - Pages: 2

Free Essay

Lab Reports

...C8057 (Research Methods in Psychology): Writing Laboratory Reports Writing Lab Reports & APA Format Structure and Content of a Laboratory Report This following provides a brief overview of the structure and content of various elements in a laboratory report, based on APA guidelines. The APA publication manual can be referred to for more detail. The purpose of a lab report is to communicate research in a clear, systematic and standardised way. Primarily, a lab report should communicate the following things: → Why did I bother? Why did I do this experiment and why is it an interesting contribution to science? → How did I do it? How did I carry out this research (this should be detailed enough so that the experiment could be replicated precisely)? → What did I find? What were the results of your study? → So What? What do your findings mean in terms of your hypotheses and what theoretical contribution do they make? IMPORTANT! The advice that we give you in this handout is not inflexible, it is a guide! For example, when we say that the title should be fewer than 15 words, the world will not end if your title is 16 words. So, please use your common sense. In case you don’t have any, the snail of sense will appear to give you some advice. Format There are several sections to a lab report: → Title → Abstract → Introduction → Method o o o o o → Results → Discussion → References → Appendix (Optional) Title Your title should ideally be fewer than 15 words. A good title alerts the reader...

Words: 7238 - Pages: 29

Premium Essay

Com/156 Syllabus

...|[pic] |Course Design Guide | | |College of Humanities | | |COM/156 Version 7 | | |University Composition and Communication II | Copyright © 2013, 2011, 2010, 2009 by University of Phoenix. All rights reserved. Course Description This course builds upon the foundations established in COM/155. It addresses the various rhetorical modes necessary for effective college essays: narration, illustration, description, process analysis, classification, definition, comparison and contrast, cause and effect, and argumentation. In addition, requirements for research essays, including the use of outside sources and appropriate formatting, are considered. Policies Faculty and students will be held responsible for understanding and adhering to all policies contained within the following two documents: • University policies: You must be logged into the student website to view this document. • Instructor policies: This document is posted in the Course Materials forum. University policies are subject...

Words: 4385 - Pages: 18

Free Essay

15489

...APA/MLA Worksheet (each question is worth 3 points.) Questions 1-7 can be found by reviewing the APA /MLA Overview Handout. For questions 8-13 use the Formatting MLA /APA Citations handout. For questions 14-15 use the In-Text citations handout. 1) What does MLA stand for? What does APA stand for? What is the purpose for them? Modern Language Association. American Psychological Association. The main purpose of using these guidelines provides consistency when writing papers. 2) In MLA, what goes in the upper-left hand corner of the first page of your paper? Where do the page numbers go? In APA, how do you format the first page? In the upper left hand corner of the first page you put your name, your instructor's name, course name, and due date. The page numbers go in the upper right hand corner. 3) What does in-text (parenthetical) citation refer to (use APA/MLA handout and In-text citations handout)? This method refers to placing relevant source information in parentheses after a quote or paraphrase. 4) Why do we need in-text citation? In-text citations acknowledge your source, support your argument, and help locate within the source where you got your information. 5) What is the Works Cited page and the References page for? These pages are used to list your sources that you used for your paper. 6) What are the first three rules outlined in your MLA handout under Format? Choose a standard, easy to read font. Align text to the left and do not justify...

Words: 844 - Pages: 4

Free Essay

Apa Guidelines

...C8057 (Research Methods in Psychology): Writing Laboratory Reports Writing Lab Reports & APA Format Structure and Content of a Laboratory Report This following provides a brief overview of the structure and content of various elements in a laboratory report, based on APA guidelines. The APA publication manual can be referred to for more detail. The purpose of a lab report is to communicate research in a clear, systematic and standardised way. Primarily, a lab report should communicate the following things: → Why did I bother? Why did I do this experiment and why is it an interesting contribution to science? → How did I do it? How did I carry out this research (this should be detailed enough so that the experiment could be replicated precisely)? → What did I find? What were the results of your study? → So What? What do your findings mean in terms of your hypotheses and what theoretical contribution do they make? IMPORTANT! The advice that we give you in this handout is not inflexible, it is a guide! For example, when we say that the title should be fewer than 15 words, the world will not end if your title is 16 words. So, please use your common sense. In case you don’t have any, the snail of sense will appear to give you some advice. Format There are several sections to a lab report: → Title → Abstract → Introduction → Method o o o o o → Results → Discussion → References → Appendix (Optional) Title Your title should ideally be fewer than 15 words. A good title alerts the reader...

Words: 7238 - Pages: 29

Free Essay

The Future of Energy: Guiding Decisions with Evidence

...in the past, and also an international location. In order to focus your discussion, be sure to focus on a specific region. Resources: * U.S. Department of Energy: * http://www.energysavers.gov/ * http://energy.gov/ * U.S. Energy Information Administration:  http://205.254.135.7/ * State energy profiles provided by the U.S.E.I.A.:  http://www.eia.gov/state/ * National Renewable Energy Laboratory:  http://www.nrel.gov/ * Energy4Me: http://www.energy4me.org/energy-facts/energy-sources/ Your assignment should be written in an essay format, with an introduction and conclusion. The paper will require you to include details from research including the course materials and sources you locate on your own. Use APA format to cite your sources of information, both within parenthetical citations and also within a reference page at the end of the project. Your paper should include all of the following parts. * Assess...

Words: 765 - Pages: 4

Premium Essay

Accounting

...cited at the end of the paper, and even formatting headings and margins. Different academic disciplines use different documentation styles; your instructor may require you to use a particular style, or may allow you use. Furthermore, documentation styles allow you to give credit for secondary sources you have used in writing your paper. Citing sources not only gives credit where it's due, but also allows your reader to locate the sources you have consulted. In short, the reader of your paper must be able to use the information you provide, both in the text and in appended list(s), to duplicate the research you have done. The APA style manual is used in the behavioral and social sciences. It is a clean, clear, simple style of presentation with its own set of rules of punctuation, headings, chart structure, and citation of sources that is used world-wide. The APA approach covers all aspects of writing. It guides the structural and stylistic components of all papers. The scientific paper attempts to show something that has already been verified true, so it calls for the past or present perfect tense when you cite the work of others. Plagiarism is using somebody else ideas or words without properly acknowledging the original source. Plagiarism includes the use of ideas and/or quotes from other writers without citing the source, turning in an assignment for a class (unchanged) that you’ve already used for another class, borrowing ideas or work from another student, and cutting and pasting...

Words: 542 - Pages: 3