Free Essay

Audit Atas Siklus Jasa Personalia

In:

Submitted By rutang
Words 1352
Pages 6
* MERENCANAKAN AUDIT ATAS SIKLUS JASA PERSONALIA
Siklus jasa personalia suatu entitas menyangkut peristiwa dan aktivitas yang berhubungan dengan kompensasi eksekutif serta karyawan. jenis-jenis kompensasi ini meliputi gaji, upah per jam dan insentif, komisi, bonus, opsi saham, dan tunjangan karyawan. kelompok transaksi yang utama dalam siklus ini adalah transaksi penggajian. Siklus jasa personalia saling berkaitan dengan 2 siklus lainnya. Pembayaran gaji dan upah serta pembayaran pajak gaji dan upah berhubungan dengan transaksi pengeluaran kas dalam siklus pengeluaran. * TUJUAN AUDIT
Tujuan audit spesifik untuk silus jasa personalia diperlihatkan dalam gambar 16-10 Kategori Awal | Tujuan Audit Kelompok Transaksi | Tujuan Audit Saldo Akun | Keberadaan atau keterjadian | Beban gaji dan upah serta beban pajak gaji dan upah yang tercatat berhubungan dengan kompensasi untuk jasa yang diberikan selama periode berjalan (EO1). | Saldo kewajiban gaji dan upah akrual serta pajak gaji dan upah menunjukkan jumlah yang terhutang pada tanggal neraca (EO2). | Kelengkapan | Beban gaji dan upah serta beban pajak gaji dan upah yang tercatat mencakup semua beban semacam itu yang terjadi untuk jasa personalia selama tahun berjalan (C1). | Kewajiabn gaji dan upah akrual serta pajak gaji dan upah mencakup semua jumlah yang terhutan kepada personel dan lembaga pemerintah pada tanggal neraca (C2). | Hak dan Kewajiban | | Kewajiban gaji dan upah akrual serta pajak gaji dan upah adalah kewajiban entitas yang melaporkan (RO1). | Penilaian atau Alokasi | Beban gaji dna upah serta beban pajak gaji dan upah telah dihitung serta dicatat secara akurat (VA1). | Kewajiban gaji dan upah akrual serta pajak gaji dan upah telah dihitung serta dicatat secara akurat (VA2).Distribusi tenaga kerja pabrik telah dihitung dan dicata dengan benar (VA3). | Penyajian dan pengungkapan | Beban gaji dan upah serta beban pajak gaji dan upah telah diidentifikasi serta diklasifikasikan dengan tepat dalam laporan laba rugi (PD1). | Akun kewajiban gaji dan upah akrual serta pajak gaji dan upah telah diidentifikasi serta diklasifikasikan dengan tepat dalam neraca (PD2).Laporan keuangan memuat pengungkapan yang layak atas pension dan program tunjangan lainnya (PD3). |

MENGGUNAKAN PEMAHAMAN TENTANG BISNIS DAN INDUSTRI UNTUK MENGEMBANGKAN STRATEGI AUDIT
Waktu dan upaya audit yang dicurahkan untuk siklus jasa personalia akan bervariasi dari satu industri ke industri lainnya. Audit jasa personalia merupakan hal yang sangat penting bagi keberhasilan audit atas sebuah sekolah, karena 80% hingga 90% dari anggaran tahunannya mungkin dihabiskan untuk jasa dan tunjangan personalia. Industri hotel merupakan salah satu industri jasa yang juga tergantung pada pemanfaatan personalia secara efektif. Sebelum melanjutkan audit atas jasa personalia, penting bagi auditor untuk memahami: * Pentingnya jasa personalia bagi keseluruhan entitas. * Sifat kompensasi, karena kompensasi per jam memerlukan sistem pengendalian yang berbeda dengan kompensasi gaji. * Pentingya berbagai paket kompensasi seperti bonus, opsi saham dan hak apresiasi saham, serta perjanjian pensiun.

MATERIALITAS, RISIKO INHEREN, DAN PROSEDUR ANALITIS
Materialitas. Untuk perusahaan perangkat lunak dan perusahaan jasa seperti bank, perusahaan asuransi, dan kantor professional, jasa personalia merupakan beban utama. Untuk sekolah, jasa personalia mungkin menajadi pengeluaran yang utama. Walaupun saldo moneter untuk gaji dan upah akrual mungkin tidak sesignifikan saldo piutang, namun pengungkapan yang berkaitan dengan opsi saham pada pensiun merupakan pengungkapan yang material.
Risiko Inheren. Auditor jarang memperhatikan asersi kelengkapan dalam siklus gaji dan upah akrena sebagian besar karyawan akan segera menuntut majikan mereka jika tidak dibayar. Akan tetapi, penipuan gaji dan upah (keberadaan dan keterjadian) telah menjadi perhatian utama auditor. Penipuan ini dapat terjadi pada 2 tingkatan. Karyawan yang terlibat dalam penyiapan dan pembayaran gaji dan upah mungkin memroses data untuk karyawan-karyawan fiktif, kemudian menyimpangkan cek gaji itu untuk digunakan sendiri. Atau, manajemen mungkin secara sengaja salah mengklasifikasikan atau “mengalihkan biaya tenaga kerja dalam kontrak pemerintah untuk menipu badan pemerintah itu.
Prosedur Analitis. Auditor biasanya akan melakukan prosedur analitis ketika memulai audit atas siklus jasa personalia karena prosedur ini efektif dari segi biaya. Prosedur analitis berguna dalam mengidentifikasi potensi kecurangan seperti apabila gaji dan upah kotor per karyawan melebihi ekspektasi auditor. Jenis prosedur ini dianggap paling efektif jika auditor bisa menggunakan perangkat lunak audit yang umum, memilah karyawan menurut kategori, dan kemudian mengevaluasi rata-rata pembayaran menurut kategori karyawan itu.
PERTIMBANGAN KOMPONEN PENGENDALIAN INTERNAL
Seperti untuk kelompok transaksi utama lainnya, kelima komponen pengendalian internal dianggap relevan dengan siklus jasa personalia. Beberapa faktor lingkungan pengendalian mempunyai relevansi yang bersifat langsung. Manajemen juga harus menilai risiko dan konsekuensi yang berkaitan dengan kesalahan atau kecurangan dalam pemrosesan gaji dan upah. Pemahaman atas komponen informasi dan komunikasi mengharuskan auditor untuk mengenal dengan baik metode-metode pengorganisasian data dan pemrosesan data yang berhubungan dengan transaksi penggajian. Aktivitas pemantauan yang dapat diterapkan atas penggajian mencakup umpan balik dari karyawan mengenai masalah pembayaran, umpan balik dari badan pemerintah megnenai msalah pelaporan serta pembayaran pajak gaji dan upah, penilaian efektivitas pengendalian gaji dan upah oleh auditor internal dan pengawasan kompensasi eksekutif oleh komiter audit. * AKTIVITAS PENGENDALIAN – TRANSAKSI PENGGAJIAN
DOKUMEN DAN CATATAN YANG UMUM
Dokumen dan catatan berikut ini penting dalam melaksanakan serta mencatat transaksi penggajian: otorisasi personalia, kartu absen, tiket waktu, register penggajian, rekening bank untuk penggajian imprest, cek gaji, ikhtisar distribusi biaya tenaga kerja, SPT pajak gaji dan upah, file personalia karyawan, file induk data personalia, file induk penghasilan karyawan.
FUNGSI – FUNGSI DAN PENGENDALIAN TERKAIT
Pemrosesan transaksi penggajian melibatkan fungsi-fungsi penggajian berikut: 1. Memulai transaksi penggajian yang mencakup: a. Mengangkat karyawan. b. Mengotorisasi perubahan gaji dan upah. 2. Penerimaan jasa, mencakup: c. Menyiapkan data kehadiran dan pencatatan waktu. 3. Pencatatan transaksi penggajian, yang mencakup: d. Menyiapkan daftar serta mencatat gaji dan upah. 4. Pembayaran gaji dan upah, yang mencakup: e. Membayar gaji dan upah serta menjaga upah yang belum diambil. f. Menyerahkan SPT pajak gaji dan upah.
MEMPEROLEH PEMAHAMAN DAN MENILAI RISIKO PENGENDALIAN
Prosedur yang digunakan untuk memperoleh dan mendokumentasikan pemahaman tentang komponen struktur pengendalian internal untuk transaksi penggajian sama seperti untuk kelompok transaksi utama lainnya. Dalam menilai risiko pengendalian, auditor menyadari bahwa salah saji yang terjadi dalam daftar gaji dan upah mungkin timbul akibat kesalahan yang tidak disengaja atau kecurangan. Di sini yang menjadi perhatian khusus adalah risiko lebih saji dan upah melalui hal-hal berikut ini: * Pembayaran kepada karyawan fiktif. * Pembayaran kepada karyawan aktual untuk jam-jam kerja yang tidak dilakukan. * Pembayaran kepada karyawan aktual dengan tarif yang lebih tinggi daripada yang diotorisasi.
Dua pengujian pengendalian yang berhubungan dengan risiko pengendalian untuk asersi keberadaan atau keterjadian adalah (1) pengujian atas karyawan yang sudah berhenti dan (2) menyaksikan pembagian gaji dan upah. Dalam menyaksikan pembagian cek gaji itu, auditor mengamati bahwa * Ada pemisahan tugas antara penyusunan daftar serta pembayaran gaji dan upah. * Setiap karyawan hanya menerima satu cek. * Setiap karyawan diidentifikasi dengan badge atau kartu identitas karyawan. * Terdapat pengendalian dan disposisi yang tepat atas cek-cek yang belum diambil.

* PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS SALDO GAJI DAN UPAH
MENENTUKAN RISIKO DETEKSI
Faktor-faktor yang menyebabkan tingginya risiko inheren untuk asersi eksistensi atau kejadian serta penilaian atau alokasi yang berkaitan dengan transaksi penggajian telah disebutkan sebeblumnya dalam bab ini. Akan tetapi, bukti tentang keefektifan pengendalian atas risiko-risiko ini dalam banyak kasus akan memungkinkan penilaian risiko pengendalian yang rendah, sehingga menghasilkan tingkat risiko deteksi yang sedang atau tinggi untuk sebagian besar atau seluruh asersi gaji dan upah. Akibatnya, pengujian substantif atas saldo-saldo gaji dan upah seringkali dibatasi pada penerapan prosedur analitis atas akun-akun beban dan pos-pos akrual yang terkait, serta pengujian rincian yang terbatas. Jika prosedur analitis tersebut mengungkapkan fluktuasi yang tidak diduga, maka akan diperlukan pengujian rincian yang lebih ekstensif.
MERANCANG PENGUJIAN SUBSTANTIF Penjelasan tentang pengujian substantive yang spesifik atas saldo-saldo gaji dan upah dibatasi pada prosedur-prosedur berikut ini: * Menghitung kembali jumlah-jumlah akrual * Mengaudit tunjangan karyawan dan program pension * Mengaudit opsi saham dan hak apresiasi saham * Memverifikasi kompensasi pejabat * JASA BERNILAI TAMBAH DALAM SIKLUS JASA PERSONALIA
Manajemen personalia merupakan proses inti bagi banyak perusahaan. Di sini masalah utamanya adalah bagaimana auditor menggunakan pengetahuan yang diperoleh selama melakukan audit untuk memberikan jasa bernilai tambah bagi para kliennya. Bagi organisasi jasa, merupakan hal yang penting untuk memiliki cara mengevaluasi produktivitas karyawan. para akuntan publik biasanya memiliki keterampilan dalam mengembangkan cara agar pusat-pusat pertanggungjawaban bertanggung jawab atas penggunaan sumber daya mereka − dalam hal ini sumber daya gaji dan upah. Akuntan publik dapat membantu klien dengan (1) menyarankan ukuran produktivitas karyawan yang tepat atau dengan (2) mengidentifikasi langkah-langkah yang diambil klien untuk meningkatkan produktivitas karyawan.

Similar Documents

Free Essay

Sector Public Accounting

...dan departemen dibawahnya, pemerintah daerah, BUMN,BUMD, LSM dan yayasan sosial, maupun pada proyek-proyek kerjasama sektor publik dan suasta. Beberapa tugas dan fungsi sektor publik sebenarnya dapat juga dilakukan oleh sektor suasta misalnya untuk menghasilkan beberapa jenis pelayanan publik seperti layanan komunikasi, penarikan pajak, pendidikan, transportasi publik dll, akan tetapi untuk tugastertentu tugas sekotr publik tidak dapat digantikan oleh sektor suasta, misalnya fungsi birokrasi pemerintahan. Sebagai konsekuensinya akuntansi sektor publik dalam beberapa hal bebeda dengan akuntansi padasektor suasta. Tujuan Akuntansi Sektor Publik * Memberikan informasi yang diperlukan untuk mengelola secara tepat, efisien dan ekonomis atas alokasi suatu sumber daya yang dipercayakan kepada organisasi. Tujuan ini terkait dengan pengendalian manajemen * Memberikan informasi yang memungkinkan bagi manajer untuk melaporkan pelaksanaan tanggungjawab secara tepat dan efektif program dan penggunaan sumberdaya yang menjadi wewenangnya dan memungkinkan bagi pegawai pemerintah untuk...

Words: 7945 - Pages: 32