Free Essay

Bahan Kuliah

In:

Submitted By hadyaby
Words 2832
Pages 12
Materi 7 – Perencanaan: Dasar - Dasar Perencanaan/Planning
Anda mungkin berpikir bahwa "perencanaan" bukanlah sesuatu yang relevan bagi Anda sekarang.
Tapi ketika Anda mengetahui jadwal kelas Anda untuk jangka waktu berikutnya atau ketika Anda memutuskan apa yang harus Anda lakukan untuk menyelesaikan suatu pekerjaan kuliah tepat waktu,
Anda melakukan apa yang disebut perencanaan. Dan perencanaan adalah sesuatu yang dilakukan oleh semua manajer. Meskipun apa yang mereka rencanakan dan bagaimana mereka merencanakan mungkin berbeda-beda satu sama lainnya, hal yang tetap penting adalah bahwa mereka melakukan perencanaan. Dalam bab ini kami menyajikan dasar-dasar mengenai: apa itu perencanaan, mengapa manajer melakukan perencanaan, dan bagaimana cara mereka merencanakan.
7.1 Apa itu Perencanaan dan Mengapa Melakukan Perencanaan
7.1.1

Apa itu Perencanaan?

Seperti yang telah disebutkan dalam Materi 1, perencanaan melibatkan pendefinisian tujuan organisasi, menetapkan strategi untuk mencapai tujuan tersebut, dan mengembangkan rencana untuk mengintegrasikan dan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan dalam pekerjaan. Ini berkaitan dengan akhir (apa itu tujuan yang hendak dicapai) dan sarana mencapainya (bagaimana cara melakukannya). Ketika kita menggunakan istilah perencanaan, itu berarti perencanaan formal. Dalam perencanaan formal, tujuan khusus yang mencakup periode waktu tertentu didefinisikan. Tujuan ini ditulis dan dikomunikasikan dengan anggota-anggota organisasi untuk mengurangi ambiguitas dan menciptakan pemahaman bersama tentang apa yang perlu dilakukan. Akhirnya, tentunya ada rencana yang spesifik untuk mencapai tujuan tersebut.
7.1.2

Mengapa Manajer Melakukan Perencanaan?

Perencanaan tampaknya memerlukan banyak usaha. Jadi, mengapa manajer harus melakukan perencanaan? Kami dapat memberikan setidaknya empat alasan.
Pertama, perencanaan memberikan arahan kepada para manajer dan non-manajer. Ketika karyawan tahu apa yang hendak dicapai organisasi mereka atau unit kerja dan apa yang harus dikontribusikan untuk mencapai tujuan, mereka dapat mengkoordinasikan kegiatan mereka, saling bekerja sama, dan melakukan apa yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut. Tanpa perencanaan, departemen dan individu mungkin bekerja di lintas tujuan dan menghambat organisasi mencapai tujuannya secara efisien. Selanjutnya, perencanaan mengurangi ketidakpastian dengan memaksa manajer untuk melihat ke depan, mengantisipasi perubahan, mempertimbangkan dampak dari perubahan dan menciptakan tanggapan yang sesuai. Walaupun perencanaan tidak akan menghilangkan ketidakpastian, manajer melakukan perencanaan sehingga mereka dapat merespon secara efektif.
Selain itu, perencanaan meminimalkan pemborosan dan pengulangan. Ketika aktivitas kerja dikoordinasikan di sekitar rencana, inefisiensi menjadi jelas dan dapat diperbaiki atau dihilangkan.
Akhirnya, perencanaan menetapkan tujuan atau standar yang digunakan dalam pengendalian/controlling. Ketika para manajer merencanakan, mereka menciptakan tujuan dan rencana. Ketika mereka mengendalikan, mereka melihat apakah rencana telah dilaksanakan dan tujuan telah terpenuhi. Tanpa perencanaan, tidak akan ada tujuan untuk mengukur usaha kerja.

7.1.3

Perencanaan dan Kinerja

Apakah perencanaan merupakan sesuatu yang berharga? Sejumlah penelitian telah melihat hubungan antara perencanaan dan kinerja. Meskipun sebagian besar menunjukkan hubungan yang umumnya positif, kita tidak bisa mengatakan bahwa organisasi yang melakukan perencanaan secara resmi selalu mengungguli organisasi yang tidak melakukan perencanaan. Apa yang bisa kita simpulkan? Pertama, secara umum, perencanaan yang formal terkait dengan hasil keuangan yang positif, yakni laba yang lebih tinggi dan sebagainya. Kedua, tampaknya melakukan perencanaan secara baik dan mengimplementasikan rencana tersebut memainkan peran lebih besar dalam mencapai kinerja yang tinggi daripada seberapa banyak perencanaan dilakukan. Selanjutnya, pada penelitian-penelitian di mana perencanaan secara formal tidak menyebabkan kinerja yang lebih tinggi, lingkungan eksternal seringkali menjadi penghambatnya. Ketika kekuatan eksternal, seperti halnya peraturan pemerintah atau serikat buruh yang kuat membatasi pilihan manajer, hal tersebut mengurangi dampak perencanaan pada kinerja organisasi. Akhirnya, hubungan antara perencanaan dan kinerja tampaknya dipengaruhi oleh jangka waktu perencanaan. Penelitian ini menunjukkan bahwa diperlukan perencanaan sedikitnya empat tahun sebelum perencanaan tersebut mulai mempengaruhi kinerja. 7.2 Tujuan dan Rencana
Perencanaan sering disebut fungsi manajemen primer karena menetapkan dasar untuk semua hal lain yang dilakukan manajer dalam hal mengorganisir, memimpin, dan mengontrol. Ini melibatkan dua aspek penting: tujuan dan rencana.
Sasaran (tujuan) adalah hasil atau target yang diinginkan. Mereka memandu keputusan manajemen dan membentuk kriteria terhadap ukuran hasil kinerja. Itulah sebabnya sasaran/tujuan sering digambarkan sebagai elemen penting dari perencanaan. Anda harus tahu target atau hasil yang diinginkan sebelum Anda membuat rencana untuk mencapai hal tersebut. Rencana adalah dokumen yang menguraikan bagaimana tujuan akan dipenuhi. Ini biasanya mencakup alokasi sumber daya, jadwal, dan tindakan lain yang diperlukan untuk mencapai tujuan. Pada saat manajer merencanakan, mereka menciptakan tujuan dan rencana.
7.2.1

Jenis – Jenis Tujuan

Mungkin kita memandang bahwa organisasi memiliki sebuah tujuan tunggal. Sebuah bisnis ingin membuat keuntungan dan organisasi nirlaba ingin memenuhi kebutuhan pemangku kepentingannya.
Namun, tujuan yang tunggal tersebut tidak cukup untuk menentukan kesuksesan sebuah organisasi.
Dan bila manajer menekankan hanya satu tujuan, tujuan-tujuan lainnya yang penting untuk keberhasilan jangka panjang akan terabaikan. Juga, seperti yang kita bahas di Materi 4, menggunakan tujuan tunggal seperti halnya laba semata dapat mengakibatkan perilaku yang tidak etis karena manajer dan karyawan akan mengabaikan aspek lain dari pekerjaan mereka untuk terlihat baik pada satu ukuran saja. Pada kenyataannya, semua organisasi memiliki beberapa tujuan.
Misalnya, sebuah bisnis mungkin ingin meningkatkan pangsa pasar, menjaga karyawan tetap antusias untuk bekerja dan bekerja ke arah yang lebih ramah lingkungan. Dan sebuah gereja menyediakan tempat untuk praktik-praktik keagamaan, tetapi juga membantu kalangan yang tidak mampu di masyarakat dan bertindak sebagai tempat pertemuan sosial bagi para anggota gereja.
Kita dapat mengklasifikasikan sebagian besar tujuan perusahaan sebagai tujuan strategis dan tujuan keuangan. Tujuan keuangan terkait dengan kinerja keuangan organisasi, sedangkan tujuan strategis terkait dengan semua area lain dari kinerja organisasi. Misalnya, McDonald menyatakan bahwa target keuangan adalah pertumbuhan penjualan tahunan rata-rata antara 3 sampai 5 persen. Berikut ini

adalah contoh dari tujuan strategis dari Bloomberg LP: "Kami ingin menjadi organisasi penyedia layanan berita paling berpengaruh di dunia."
Tujuan yang sudah dijelaskan di atas merupakan tujuan yang dinyatakan/stated goals, yakni pernyataan resmi dari apa yang dikatakan oleh suatu organisasi, dan tujuan yang ingin dipercaya oleh pemangku kepentingan/stakeholders. Namun, tujuan yang dinyatakan/stated goals yang dapat ditemukan dalam anggaran dasar organisasi, laporan tahunan, pengumuman humas (hubungan masyarakat) atau pernyataan publik yang dibuat oleh manajer seringkali bertentangan dan dipengaruhi oleh apa yang dipikirkan oleh berbagai stakeholder mengenai hal-hal yang harus dilakukan oleh organisasi. Misalnya , tujuan Nike adalah "memberikan inspirasi dan inovasi untuk setiap atlet." Visi perusahaan Kanada yang bernama EnCana adalah untuk "menjadi patokan kinerja tinggi perusahaan minyak dan gas yang independen di dunia dan." Tujuan Deutsche Bank adalah
"untuk menjadi penyedia solusi keuangan terkemuka di dunia, menciptakan nilai jangka panjang bagi klien kami, pemegang saham kami dan orang-orang dan komunitas di mana kami beroperasi."
Pernyataan seperti itu bersifat ambigu dan mungkin lebih mencerminkan keterampilan berkata dari manajemen public relations/hubungan masyarakat daripada menjadi panduan yang bermakna mengenai apa yang sebenarnya ingin dicapai organisasi. Seharusnya tidak mengherankan jika di kemudian hari kita menemukan bahwa tujuan yang dinyatakan organisasi seringkali tidak relevan dengan apa yang sebenarnya terjadi.
Jika Anda ingin mengetahui tujuan nyata/real goals suatu organisasi, yakni tujuan yang sebenarnya dikejar oleh organisasi, maka Anda harus mengamati apa yang dilakukan oleh anggota organisasi tersebut. Tindakan tentunya menentukan prioritas yang sedang dilakukan. Sebagai contoh, universitas-universitas mungkin mengatakan bahwa tujuan mereka adalah membatasi ukuran kelas, memfasilitasi hubungan mahasiswa dengan fakultas secara dekat dan secara aktif melibatkan mahasiswa dalam proses pembelajaran, tapi kemudian mereka menempatkan mahasiswa tersebut di dalam kelas kuliah yang terdiri lebih dari 300 peserta! Mengetahui bahwa tujuan nyata dan tujuan yang dinyatakan mungkin berbeda sangatlah penting untuk mengkoreksi apa yang Anda mungkin pikir adalah sebuah kejadian yang tidak konsisten ternyata merupakan hal yang lumrah dalam organisasi. 7.2.2

Jenis – Jenis Rencana

Cara yang paling populer untuk menggambarkan rencana organisasi adalah dari segi keluasan rencana (rencana strategis/strategic vs rencana operasional/operational), jangka waktu (rencana jangka pendek/short term vs rencana jangka panjang/long term), kekhususan (rencana terarah/directional vs rencana spesifik/specific) dan frekuensi penggunaan (rencana sekali pakai/single use vs rencana rutin/standing). Gambar 7-1 menunjukkan jenis-jenis rencana tersebut tidak independen. Artinya, rencana strategis biasanya merupakan rencana yang bersifat jangka panjang, terarah dan penggunaannya tunggal/sesekali waktu sedangkan rencana operasional biasanya bersifat jangka pendek, spesifik dan penggunaannya bersifat rutin.
Gambar 7-1 – Jenis-Jenis Rencana

Rencana Strategis/Strategic Plans adalah rencana yang berlaku untuk seluruh organisasi dan yang menetapkan tujuan organisasi secara keseluruhan. Rencana yang mencakup wilayah kerja operasional dari suatu organisasi disebut rencana operasional/operational plans. Kedua jenis rencana tersebut berbeda karena rencana strategis berlaku secara luas, sedangkan rencana operasional berlaku secara sempit.
Kami mendefinisikan rencana jangka panjang/long term plans sebagai rencana dengan jangka waktu lebih dari tiga tahun. Rencana jangka pendek/short term plans mencakup jangka waktu satu tahun atau kurang. Setiap periode waktu di antaranya akan menjadi rencana jangka menengah/intermediate plans. Meskipun klasifikasi berdasarkan waktu ini cukup standar, organisasi dapat menggunakan klasifikasi jangka waktu perencanaan sesuai yang diinginkannya.
Misalnya, ada organisasi yang menetapkan bahwa rencana 3 tahun kedepan termasuk rencana jangka panjang.
Secara intuitif, akan terlihat bahwa rencana spesifik/specific akan lebih dipilih dibandingkan rencana terarah/directional. Rencana spesifik/specific plans didefinisikan dengan jelas dan tidak menyediakan ruang untuk interpretasi/penafsiran lebih lanjut. Sebuah rencana spesifik menyatakan tujuannya dengan cara yang menghilangkan ambiguitas dan kesalahpahaman. Sebagai contoh, seorang manajer yang berusaha untuk meningkatkan hasil kerja kelompoknya sebanyak 8 persen dalam periode 1 tahun mungkin membuat prosedur tertentu, alokasi anggaran dan jadwal kegiatan untuk mencapai tujuan tersebut. Namun, dalam kondisi ketidakpastian yang tinggi dan saat manajer harus fleksibel untuk merespon perubahan yang tak terduga, rencana terarah adalah yang lebih baik.
Rencana terarah/directional plans adalah rencana fleksibel yang menetapkan pedoman umum.
Rencana tersebut memberikan fokus akan tetapi tidak mengunci manajer terhadap tujuan atau tindakan yang spesifik. Misalnya, Sylvia Rhone, presiden dari Motown Records (perusahaan rekaman), mengatakan ia memiliki tujuan yang sederhana, yakni "mendapatkan artis-artis yang hebat." Jadi, dia tidak membuat rencana spesifik untuk memproduksi dan memasarkan 10 album dari artis baru di tahun ini, dia merumuskan suatu rencana terarah dengan menggunakan jaringan orangorang di seluruh dunia untuk memberitahukan adanya bakat baru dan menjanjikan sehingga dia bisa meningkatkan jumlah artis baru yang dikontrak. Bagaimanapun juga, keunggulan fleksibilitas dari rencana terarah harus diwaspadai dengan kurangnya kejelasan dari rencana tersebut.
Beberapa rencana yang diciptakan manajer digunakan secara terus-menerus sementara yang lainnya hanya digunakan sekali. Sebuah rencana sekali pakai/single use plan adalah rencana yang satu kali dirancang secara khusus untuk memenuhi kebutuhan dalam situasi yang unik. Misalnya, ketika Walmart ingin memperluas jumlah toko di Cina, eksekutif tingkat atas merumuskan rencana sekali pakai sebagai panduan. Sebaliknya, rencana rutin/standing plans adalah rencana yang digunakan secara terus-menerus yang memberikan panduan bagi kegiatan yang dilakukan berulangulang. Rencana ini mencakup kebijakan, aturan, dan prosedur, yang telah didefinisikan dalam Materi
6. Contoh dari rencana rutin/standing plans adalah kebijakan diskriminasi jenis kelamin yang dikembangkan oleh University of Arizona. Kebijakan tersebut memberikan panduan untuk administrator universitas, fakultas dan staf pada saat mereka membuat rencana perekrutan pegawai.
7.3 Menetapkan Tujuan dan Menciptakan Rencana
7.3.1

Pendekatan dalam Menetapkan Tujuan

Seperti telah disebutkan sebelumnya, tujuan memberikan arahan untuk semua keputusan dan tindakan manajemen dan membentuk kriteria pengukuran terhadap prestasi yang sebenarnya.
Semua hal yang dilakukan anggota organisasi lakukan harus berorientasi pada pencapaian tujuan.
Tujuan ini dapat diatur baik melalui proses tradisional atau dengan menggunakan manajemen berdasarkan sasaran/management by objectives.

Dalam penetapan tujuan tradisional, tujuan yang ditetapkan oleh manajer puncak mengalir turun melalui organisasi dan menjadi sub-tujuan untuk setiap area organisasi. Perspektif/sudut pandang secara tradisional ini mengasumsikan bahwa manajer puncak tahu apa yang terbaik karena mereka melihat "gambaran besar/big picture" dari sebuah organisasi. Dan tujuan tersebut diturunkan ke masing-masing tingkat dalam organisasi yang memandu karyawan-karyawan/individu-individu saat mereka bekerja untuk mencapai tujuan yang ditetapkan tersebut.
Disamping menggunakan penetapan tujuan secara tradisional, banyak organisasi menggunakan manajemen berdasarkan sasaran/management by objectives (MBO), yakni suatu proses pengaturan tujuan yang saling disepakati dan menggunakan tujuan-tujuan tersebut untuk mengevaluasi kinerja karyawan. Jika seorang manajer menggunakan pendekatan ini, ia akan duduk dengan masing-masing anggota tim dan menetapkan tujuan dan meninjau secara berkala apakah kemajuan sudah ada untuk mencapai tujuan tersebut. Program dalam MBO ini memiliki empat elemen: kekhususan tujuan, pengambilan keputusan secara partisipatif, jangka waktu yang jelas dan adanya umpan balik/feedback dalam kinerja. Alih-alih menggunakan tujuan untuk memastikan karyawan melakukan apa yang mereka seharusnya lakukan, MBO menggunakan tujuan untuk memotivasi mereka juga. Yang menarik adalah bahwa MBO berfokus pada karyawan untuk mencapai tujuan yang sudah mereka miliki dalam pengaturan.
Karakteristik dari Tujuan yang Baik
Tujuan tidak semuanya ditulis dengan cara yang sama. Beberapa ada yang lebih baik daripada yang lain untuk mencapai hasil yang diinginkan secara jelas. Manajer harus mampu menulis tujuan yang ditulis secara baik. Apa saja hal-hal yang membuat tujuan yang baik?
• Diungkapkan dalam hal hasil yang ingin dicapai daripada dalam tindakan untuk mencapainya
• Terukur dan kuantitatif
• Memiliki jangka waktu yang jelas
• Menantang, akan tetapi juga tidak mustahil untuk dicapai
• Tertulis
• Dikomunikasikan kepada semua anggota organisasi yang diperlukan
Langkah-Langkah dalam Menetapkan Tujuan
Manajer harus mengikuti lima langkah berikut ini saat menetapkan tujuan:
1. Meninjau misi atau tujuan organisasi. Misi adalah pernyataan luas mengenai tujuan organisasi yang memberikan panduan keseluruhan mengenai hal-hal yang dianggap penting oleh anggota organisasi. Manajer harus meninjau misi tersebut sebelum menulis tujuan karena tujuan harus mencerminkan misi itu.
2. Mengevaluasi sumber daya yang tersedia. Anda tidak ingin menetapkan tujuan yang tidak mungkin untuk dicapai berdasarkan sumber daya yang tersedia. Meskipun tujuan seharusnya menantang, namun harus realistis. Jika sumber daya tersebut tidak akan memungkinkan Anda untuk mencapai suatu tujuan, tidak peduli seberapa keras Anda mencoba atau berapa banyak usaha yang diberikan, Anda tidak boleh menetapkan tujuan tersebut.
3. Tentukan tujuan secara individu atau dengan masukan dari orang lain. Tujuan mencerminkan hasil yang diinginkan dan harus kongruen dengan misi organisasi dan tujuan organisasi di bagian lain.
Tujuan ini harus terukur, spesifik, dan mencantumkan jangka waktu pencapaian.

4. Tuliskan tujuan dan sampaikan kepada semua orang yang perlu ketahui. Menuliskan dan mengkomunikasikan tujuan memaksa orang untuk berpikir mengenai tujuan tersebut. Tujuan tertulis juga menjadi bukti nyata pentingnya bekerja untuk mencapai sesuatu.
5. Meninjau hasil dan tercapai atau tidaknya tujuan. Jika tujuan tidak terpenuhi, kita harus melakukan perubahan sesuai kebutuhan.
Setelah tujuan telah ditetapkan, ditulis, dan dikomunikasikan; manajer siap untuk menyusun rencana untuk mencapai tujuan tersebut.
7.3.2

Menyusun Rencana

Proses penyusunan rencana dipengaruhi oleh tiga faktor kontingensi (yang bisa terjadi/tidak) dan oleh pendekatan perencanaan yang mengikutinya.
Faktor – Faktor Kontingensi dalam Perencanaan
Ada tiga faktor kontingensi yang mempengaruhi pilihan rencana yang akan kita lakukan, yakni: tingkat organisasi, tingkat ketidakpastian lingkungan, dan panjang komitmen masa depan.
Faktor kontingensi pertama adalah tingkat organisasi. Untuk sebagian besar, manajer tingkat bawah melakukan perencanaan operasional sedangkan manajer tingkat atas melakukan perencanaan strategis. Faktor kontingensi kedua adalah tingkat ketidakpastian lingkungan. Ketika tingkat ketidakpastian tinggi, rencana harus spesifik, namun fleksibel. Manajer harus siap untuk mengubah rencana seiring dengan mengimplementasikan rencana tersebut. Kadang-kadang, mereka bahkan mungkin harus meninggalkan rencana tersebut.
Faktor kontingensi terakhir berkaitan dengan jangka waktu rencana. Konsep komitmen mengatakan bahwa rencana harus memiliki jangka waktu yang cukup untuk memenuhi komitmen yang dibuat saat rencana tersebut disusun. Perencanaan untuk jangka waktu yang terlalu panjang atau terlalu pendek adalah perencanaan yang tidak efisien dan tidak efektif.
7.3.3

Pendekatan – Pendekatan dalam Perencanaan

Bagaimana cara sebuah organisasi melakukan perencanaan dapat dipahami secara baik dengan melihat siapa yang melakukan perencanaan.
Dalam pendekatan tradisional (top-down), perencanaan dilakukan sepenuhnya oleh manajer tingkat atas yang sering dibantu oleh departemen perencanaan formal, yakni sekelompok orangorang spesialis perencanaan yang memiliki tanggung jawab untuk membantu berbagai perencanaan organisasi. Dalam pendekatan ini, rencana yang dikembangkan oleh manajer tingkat atas mengalir ke bawah melalui tingkatan organisasi lainnya, seperti halnya pendekatan tradisional untuk penetapan tujuan. Saat mereka mengalir turun melalui organisasi, rencana tersebut disesuaikan dengan kebutuhan tertentu dari setiap tingkatan organisasi. Meskipun pendekatan ini membuat perencanaan manajerial terjadi secara menyeluruh, sistematis dan terkoordinasi; hal ini membuat kita terlalu sering fokus pada penyusunan "rencana" berupa tulisan/buku-buku yang penuh dengan informasi yang tidak berarti yang tergeletak di atas rak dan tidak pernah digunakan oleh siapa saja untuk membimbing ataupun mengkoordinasikan pekerjaan. Bahkan, dalam survei terhadap manajer tentang proses perencanaan organisasi secara top-down ini, lebih dari 75 persen mengatakan bahwa pendekatan perencanaan perusahaan mereka ini tidak memuaskan. Keluhan umum adalah bahwa, "rencana adalah dokumen yang persiapkan untuk kemudian dilupakan." Meskipun pendekatan tradisional (topdown) ini digunakan oleh banyak organisasi, pendekatan ini bisa efektif hanya jika manajer

memahami pentingnya menciptakan dokumen yang benar-benar digunakan oleh anggota organisasi, bukan dokumen yang terlihat mengesankan tapi tidak pernah digunakan.
Pendekatan lainnya dalam perencanaan adalah yang melibatkan lebih banyak anggota organisasi dalam proses perencanaan. Dalam pendekatan ini, rencana yang tidak diturunkan dari satu tingkat ke yang berikutnya, melainkan disusun oleh anggota organisasi di berbagai tingkat dan dalam berbagai unit kerja untuk memenuhi kebutuhan spesifik mereka. Ketika anggota organisasi lebih aktif terlibat dalam perencanaan, mereka melihat bahwa rencana lebih dari sekedar sesuatu yang ditulis di atas kertas. Mereka benar-benar bisa melihat bahwa rencana digunakan untuk mengarahkan dan mengkoordinasikan pekerjaan.

Hasil Pembelajaran dari Materi 7:
1. Definisikan sifat dan tujuan dari perencanaan.
2. Klasifikasikan jenis-jenis tujuan yang dimiliki organisasi dan rencana yang mereka gunakan.
3. Bandingkan dan bedakan pendekatan-pendekatan dalam menentukan tujuan dan dalam perencanaan. Referensi dari Materi 7:
Chapter/Bab 8 - Robbin and Coulter (2012), Management, Upper Saddle River, 11th Editions, New
Jersey, Prentice Hall.

Similar Documents

Free Essay

Absorption Panel

...frekuensi merupakan tiga perkara yang dapat dikaitkan dengan bunyi. Kekuatan bunyi dikira dalam unit desibel (dB). Aras bunyi yang berubah sebanyak 1 dB boleh dikesan oleh telinga manusia. Jika aras bunyi meningkat sebanyak 10 dB di mana-mana di dalam lingkungan pendengaran, ianya adalah dianggap dua kali ganda kuat oleh telinga manusia. Bunyi juga menghasilkan gangguan yang boleh menjejaskan kesihatan dan tingkah laku. Bagi mengatasi masalah ini, sebuah projek menghasilkan bahan yang boleh mengurangkan gangguan bunyi dijalankan. Bahan-bahan tersebut terdiri daripada barangan terbuang dan mudah didapati seperti getah tiub tayar dan beberapa jenis bahan campuran lain seperti bagasse dan papan lapis. Bahan ini digunakan kerana keupayaannya untuk menyerap bunyi. Beberapa uji kaji dijalankan bagi mengkaji kebolehan bahan tersebut dalam mengurangkan kadar bunyi di dalam kelas. 1.1 Pernyataan Masalah Pelajar Jabatan Kejuruteraan Awam yang menggunakan bilik kuliah LA 101 dan LA103 sering diganggu oleh bunyi yang disebabkan oleh bunyi yang dikeluarkan daripada kelas bersebelahan. Ini adalah kerana jarak antara kelas LA 101 dan LA 103 adalah bersebelahan dan hanya dipisahkan oleh satu lapisan dinding yang berketebalan 20cm diameter. Ini menyebabkan bunyi yang dikeluarkan dari kelas LA101 boleh didengari di dalam kelas LA103 seterusnya menjadikan suasana pembelajaran tidak selesa dan terganggu walaupun terdapat dua alat penyerap bunyi yang dipasang...

Words: 546 - Pages: 3

Free Essay

Jurnal Pengalaman Kerja

...JURNAL PENGALAMAN KERJA SEBAGAI TATA USAHA Maria Wenny Purnomo / 6118041 Etika Profesi Program Multimedia Jurusan Informatika Fakultas Teknik Universitas Surabaya BAGIAN 1 : PENGANTAR LATAR BELAKANG Magang sebagai karyawan tata usaha merupakan salah satu kewajiban untuk memperoleh inilai tugas mata kuliah etika profesi di Universitas Surabaya (UBAYA). Magang sebagai karyawan tata usaha telah dilakukan sebanyak lima kali dalam waktu kurang dari satu semester. Aktivitas di ruang tata usaha berlangsung sejak pukul 07.00 – 15.45 WIB. Setiap satu shift karyawan magang, akan bekerja selama 3 SKS (165 menit). Jurnal ini juga disusun sebagai bahan pengamatan siklus kerja yang terjadi di dalam ruang tata usaha fakultas teknik UBAYA. Dengan adanya evaluasi pengamatan ini, diharapkan sistem kerja di ruang tata usaha menjadi lebih baik dari sebelumnya. ‘ TUJUAN  Memenuhi tugas mata kuliah etika profesi multimedia.  Evaluasi dan perbaikan sistem kerja tata usaha fakultas teknik UBAYA. BAGAN 2 : HASIL PENGAMATAN Selama magang di tata usaha fakultas teknik, ketelitian dan fokus merupakan dua pokok yang harus ada. Apabila dari pihak tata usaha memberikan informasi yang salah, baik kepada dosen maupun mahasiswa, maka jadwal perkuliahan bisa saja berantakan. Telah dilakukan proses magang kerja di tata usaha fakultas teknik Universitas Surabaya dengan keterangan lengkap sebagai berikut : NO 1 2 3 HARI, TANGGAL Selasa, 11 Maret 2014 WAKTU 07.00...

Words: 1051 - Pages: 5

Free Essay

Silabus

...SILABUS MATA KULIAH Dan KONTRAK PERKULIAHAN Nama Mata Kuliah : Pemeriksaan Akuntansi (Audit) 1 Kode Mata Kuliah : AKI 403 Sks : 3 sks Semester : 5 Dosen Pengampu : Daniel S. Stephanus, SE, MM, MSA, Ak. 1. Tujuan Instruksional Umum: Meletakkan dasar-dasar pengetahuan dan pemahaman mengenai Pemeriksaan Akuntansi (auditing). Khusus: 1) Mahasiswa memiliki pengetahuan dan pemahaman mengenai pemeriksaan akuntansi secara umum. 2) Mahasiswa mengetahui cara merencanakan pemeriksaan akuntansi. 3) Mahasiswa mampu untuk menyusun program pemeriksaan akuntansi. 4) Mahasiswa mampu untuk menilai risiko dan materialitas temuan pemeriksaan akuntansi. 2. Organisasi Materi Kuliah 3. Strategi Perkuliahan Perkuliahan dilaksanakan dengan sistem tutorial biasa untuk memberikan pengetahuan dan pemahaman yang bersifat fundamental mengenai pemeriksaan akuntansi. 4. Bahan Ajar Arens, Alvin A., Randal J. Elder, dan Mark S. Beasly. 2008. Auditing dan Jasa Assurance: Pendekatan Terintegrasi. Edisi 12. Penerbit Erlangga. Jakarta. Indonesia Arens, Alvin and James K. Loebkecke. 2005. Auditing. A Simon and Schuster Company. New Jersey, USA. Mulyadi dan Kanaka Piradireja. 1988. Auditing. Salemba 4. Jakarta, Indonesia 5. Tugas-Tugas Tugas terstruktur untuk mengetahui perkembangan pemahaman dan pengetahuan mahasiswa akan pemeriksaan akuntansi dan pada tugas akhir diminta untuk berinteraksi langsung dengan praktisi (auditor)...

Words: 1016 - Pages: 5

Free Essay

10 Ucapan Plg Beracun - Prof Dr Muhaya

...Mana Nak Mula.' Ini masalah biasa. Jangan gelabah. Biasalah, kalau kita bingung dengan jumlah subjek yang banyak untuk di-pelajari. Mulakan dengan menyenaraikan semua perkara yang kita perlu tahu dan yang boleh dicari daripada sukatan pelajaran atau segala yang diberitahu oleh pensyarah. Bahagikan beban kerja pada beberapa bahagian yang boleh diurus. Belajar mengutamakan kerja yang utama dan jadualkan masa kita secara realistik. Displinkan diri dengan membiasakan diri kita selama beberapa minit tempoh antara kuliah untuk megulangkaji nota-nota kuliah. Elakkan menangguh kerja ke saat-saat akhir dan mula belajar seawal mungkin dengan tempoh minima empat jam sehari. 2. 'Banyaknya Nak Belajar, dan Masanya Pula Sikit.' Bijak bertindak. Pastikan kita amalkan BTU (Baca awal, Tumpu, Ulangkaji) terhadap kuliah-kuliah kita. Buat helaian rumusan pengajian untuk semua subjek yang ada. Kerja ini boleh dipermudahkan dengan kumpulan belajar kita. Rumusan ini termasuklah nota kuliah, tutorial, pembelajaran berasaskan masalah dan kerja-kerja makmal yang perlu disaling-kaitkan. Kenalpasti topik-topik yang paling penting yang diberi penekanan oleh pensyarah dan bahagian-bahagian yang sukar difahami. 3. 'Susahnya Subjek Ini, Saya Tak Faham Langsung!' Bersabarlah! Mempelajari ciptaan Tuhan yang paling tinggi sudah tentu tidak mudah. Tetapi percayalah pada pesanan saya, sebaik sahaja kita memperolehi ilmu pengetahuan, ia akan memberi kepuasan dalam hidup kita. Anggapnya sebagai suatu cabaran...

Words: 910 - Pages: 4

Free Essay

Borang Kaji Selidik

...dengan menandakan (√ ) berpandukan skala di bawah. Anda diminta untuk menyatakan secara spesifik lokasi kemudahan dan perkhidmatan di ruangan catatan sekiranya skala yang dipilih adalah 1 atau 2. ARAHAN : Sila jawab semua soalan dengan menandakan (√ ) berpandukan skala di bawah. Anda diminta untuk menyatakan secara spesifik lokasi kemudahan dan perkhidmatan di ruangan catatan sekiranya skala yang dipilih adalah 1 atau 2. 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | Sangat tidak setuju | Tidak setuju | Tidak pasti | Setuju | Sangat setuju | | | SKALA | | | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | | Bilik kuliah / Dewan kuliah / Makmal / Bengkel | | | | | | 1. | Peralatan kerusi, meja dan papan putih adalah mencukupi untuk keperluan pembelajaran | | | | | | 2. | Peralatan dan keperluan amali mencukupi dan beroperasi sepenuhnya | | | | | | 3. | Persekitaran di dalam Bilik kuliah / Dewan kuliah / Makmal / Bengkel adalah bersih, selesa dan selamat | | | | | | 4. | Peraturan keselamatan penggunaan peralatan dipamerkan. | | | | | | | | | | | | | | Pensyarah | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | 5. |...

Words: 549 - Pages: 3

Free Essay

My Life

...BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Makanan merupakan hal yang penting didalam kehidupan manusia sebab dari makanan manusia mempeoleh energi untuk kelangsungan hidupnya, disamping itu dengan makanan manusia akan terpelihara kesehatannya. Namun perlu diingat bahwa makanan yang dibutuhkan tidak hanya cukup gizi akan tetapi harus memenuhi persyaratan hygiene sanitasi sehingga aman dikonsumsi bagi masyarakat, sebab makanan yang penanganannya tidak memenuhi hygiene sanitasi akan menjadi media pertumbuhan mikroorganisme penyebab penyakit. Agar makanan yang kita makan tidak terkontaminasi, maka perlu diterapkannya hygiene sanitasi makanan yang meliputi enam prinsip yaitu: 1)Pemilihan bahan makanan 2)Penyimpanan bahan makanan 3)Pengolahan bahan makanan 4)Pengangkutan makanan 5)Penyimpanan makanan 6)Penyajian makanan. Tempat penyelenggaraan/pengelolaan makanan adalah tempat – tempat pengusaha dimana makanan dan minuman tersebut diproduksi, diolah, disimpan, diangkut, dijual atau disajikan kepada umum. Dan usaha pengawasan Hygiene dan Sanitasi Tempat Pengolahan Makanan ( TPM ) dimana sebaguan besar berada didaerah perkotaan adalah merupakan masalah yang perlu mendapatkan perhatian dan dilaksanakan dengan sistem yang tepat/berdaya guna dan berhasil guna. Pelaksanaan pengawasan dan pemeriksaan ( TPM ) dengan sistem yang tepat tergantung dari beberapa faktor, antara lain : Perundang – undangan Daerah sebagai landasan kegiatan tindakan, adanya tenaga dan jumlah yang cukup...

Words: 500 - Pages: 2

Free Essay

Later on When I Finished My Paper

...(80-100 juta atau lebih ) dan Relatif mahal (range biaya terlalu ekstrim, 50-100 juta atau lebih) . (The Raffreds’s Dictionary telah melakukan penelitian ini baik secara direct maupun indirect, sehingga hasil yang kami sajikan telah valid) . (The Raffreds’s Dictionary banyak mendapat masukan mengenai universitas-universitas yang seharusnya masuk dalam kategori namun tidak kami masukkan. Hal ini karenakan universitas tersebut berbentuk akademi, sekolah tinggi, belum mendapat ijin DIKTI, ataupun belum mendapatkan informasi yang valid dan transparan, sehingga kami belum dapat memasukkannya dalam kategori. Terima kasih atas kritik dan sarannya) KATEGORI SANGAT MAHAL 1. President University Rata-rata biaya kuliah : Rp 25.000.000/semester Total biaya kuliah : Rp 250.000.000 Berdiri tahun 2001. President University merupakan kampus bergaya internasional kedua di Indonesia. Tahun 2001 kampus ini merupakan sekolah tinggi teknik cikarang yang dimiliki oleh Jababeka Industry, namun perkembangannya membuat kampus ini menjadi universitas pada 2004. President University dikonsep oleh Bapak S. D. Darmono selaku Presiden Direktur PT Jababeka Tbk. dan Prof. Donald W. Watts selaku Presiden Universitas Bond (Queensland) dan Wakil Penasehat Universitas Curtin di Australia Barat. sumber : www.president.ac.id . 2. Swiss German University (SGU) Rata-rata biaya...

Words: 1865 - Pages: 8

Free Essay

Akpk

...PANDUAN PROGRAM KOKURIKULUM Pusat Kokurikulum dan Pemajuan Pelajar Menjana Minda Cemerlang, Melangkah Gagah Gemilang Pusat Kokurikulum dan Pemajuan Pelajar Universiti Malaysia Sabah Tel : 088-320079 Faks : 088-320885 pkpp@ums.edu.my Cetakan Pertama 2009 © Universiti Malaysia Sabah Hak Cipta terpelihara. Tidak dibenarkan mencetak ulang mana-mana bahagian dalam buku ini dalam apa jua bentuk atau cara sama ada secara elektronik atau mekanik tanpa permohonan bertulis kepada Universiti Malaysia Sabah, Beg Berkunci 2073, 88999, Kota Kinabalu, Sabah. Diterbitkan di Malaysia oleh Penerbit Universiti Malaysia Sabah Beg Berkunci 2073, 88999 Kota Kinabalu, Sabah Dicetak di Malaysia oleh Semua pertanyaan hendaklah diajukan kepada : Pengarah Pusat Kokurikulum dan Pemajuan Pelajar Universiti Malaysia Sabah Tel : 088-320079 Faks : 088-320885 Kandungan Kata Pengantar Timbalan Naib Canselor (HEPA) Prakata Pengarah PKPP Pendahuluan - Pusat Kokurikulum dan Pemajuan Pelajar 1 - Objektif - Matlamat - Struktur Organisasi - Fungsi Unit Panduan Pendaftaran 6 - Proses pendaftaran - Pra-Syarat pengambilan kursus - Jam kredit kursus Pengajaran Kursus 8 - Dasar pengajaran kursus - Rujukan Ilmiah - Perlaksanaan Pengajaran dan Pembelajaran Penilaian 10 - Kaedah...

Words: 18840 - Pages: 76

Free Essay

Paradigma Belajar

...staf pengajar di beberapa perguruan tinggi. Kondisi tersebut tidak kondusif untuk menciptakan suasana akademik, profesional, dan ilmiah yang seharusnya melekat pada suatu institusi yang menyelenggarakan pendidikan tinggi (higher education). Pengamatan tersebut telah lama terjadi dan telah penulis sampaikan dalam bentuk artikel lebih dari lima belas tahun yang lalu.1 Sejak penulisan artikel tersebut, penulis selalu menyampaikan gagasan tentang pola pengajaran, proses pembelajaran, dan masalah-masalah yang berkaitan dengan penyelenggaraan kuliah dalam berbagai seminar dan lokakarya di berbagai perguruan tinggi. Namun sampai saat ini, tampaknya belum ada suatu perubahan yang cukup berarti dalam budaya belajar di perguruan tinggi di Indonesia. Atas dasar evaluasi tersebut, penulis mengajukan gagasan yang cukup laik (feasable) untuk melakukan perubahan yang cukup radikal. Perubahan tersebut adalah meluruskan persepsi dan pemahaman tentang arti kuliah dan belajar di perguruan tinggi. Tulisan ini mempunyai dua tujuan. Pertama, menciptakan...

Words: 8213 - Pages: 33

Free Essay

Silabus

...Sisdjiatmo K. Widhaningrat (Bhs. Inggris) Asisten Dosen: No. Nama 1 Basuki M Mukhlish 2 Shanti Nurfianti Andin 3 Bagus Adi Luthfi 4 Astriani Widiastuti 5 Galdys Samosir 6 M. Irfan Syaebani 7 Yayah Cheriyah No. Telp 0818 154 355 0856 1098 170 0898 8105 172 0813 1546 8944 0819 0518 9563 0852 230 5522 109 0813 1073 4446 Alamat Email basukimukhlish@gmail.com shantiandin@gmail.com javidnama48@gmail.com astrianiachi@yahoo.com samosirgladys@gmail.com irfan.irf4n@yahoo.co.id yayahchan@gmail.com B. Deskripsi Mata Ajaran : Mata Ajar Manajemen Stratejik merupakan mata ajar wajib departemen yang memberikan pengertian dasar tentang manajemen stratejik dan model rencana stratejik (strategic planning model). Mata ajar ini memiliki bobot 3 SKS. Kuliah menekankan pada pemahaman dan kemampuan peserta dalam menjawab pertanyaan apa, mengapa, kapan, di mana, dan bagaimana manajemen stratejik dan model perencanaan stratejik dengan sistematika model perencanaan stratejik serta peralatan analisis yang umum digunakan. Sistematika penyusunan Rencana Stratejik meliputi (1) Penentuan Visi dan Misi; (2) Analisis Lingkungan Eksternal (External Factor Evaluation (EFE) Matrix dan Competitive Profile Matrix (CPM); (3) Analisis Industri; (4) Analisis Internal (Internal Factor Evaluation (IFE) Matrix: (a) tinjauan sumberdaya, (b) analisis mata-rantai penciptaan nilai, dan (c) analisis fungsional; (4) Pengenalan berbagai jenis Strategi Jangka Panjang; (5) Pengenalan berbagai jenis Strategi Bisnis (Strength...

Words: 1454 - Pages: 6

Free Essay

Apa Aja Boleh

...Activity Transcript (SAT) 22. Ujian Susulan 23. Nilai dan Evaluasi Belajar 24. Wisuda 25. Center-Center Pendukung Selama Proses Perkulaiah 26. Student Service Center (SSC) 27. Student Advisory & Development Center (SADC) 28. Library and Knowledge Center (LKC) 29. English MKU 30. BINUS Entrepreneurship Center (BEC) 31. Binus Center (BC) 32. Binus Career Center (BCC) 33. Community Development Center (ComDev) 34. Peraturan Perparkiran 35. Media kritik, saran, keluhan ataupun masukan Halaman 1 2 3 4 15 25 35 36 36 36 37 37 37 40 40 47 48 51 52 55 55 56 57 58 60 60 64 65 73 73 74 75 75 76 77 2 Registrasi Diagram Alir Prosedur Registrasi Perkuliahan (Paket dan KRS) 3 Tabel Biaya Kuliah Binusian 2018 School of Computer Science Mobile Application and Technology (B2018) Sem 1 Biaya BP3 Daftar Ulang Uang Kuliah Biaya Lab Peralatan TOTAL 5.400.000 Sem 2 5.400.000 Okt 2014 Sem 3 5.400.000 22.500 20 SKS 5.200.000 (20 SKS) 2.600.000 2.600.000 1.650.000 3.300.000 15.550.000 1.650.000 12.250.000 Nov 2014 Mar 2015 Nov 2014 24 SKS 3.120.000 3.120.000 1.650.000 13.312.500 Mei 2015 Sept 2015 Mei 2015 Apr 2015 Apr 2015 Sem 4 5.400.000 Okt 2015 Sem 5 5.400.000...

Words: 36000 - Pages: 144

Free Essay

Contoh Kertas Kerja Ums

...KERTAS KERJA PROGRAM ERAT KASIH TARIKH : 05 OKTOBER 2013 HARI : SABTU TEMPAT : KARAMBUNAI LAGOON PARK ANJURAN : MAJLIS PERWAKILAN PELAJAR (MPP) ASASI SAINS KE-4 2013/2014 DENGAN KERJSAMA: PUSAT PERSEDIAAN SAINS & TEKNOLOGI, UNIVERSITI MALAYSIA SABAH & ALUMNI ASASI SAINS 1.0 TUJUAN Kertas kerja ini dikemukakan untuk mendapatkan pertimbangan dan sumbangan kewangan daripada Pusat Persediaan Sains & Teknologi dengan tujuan berikut: 1.1 Untuk mendapatkan kelulusan program termasuk bantuan kewangan dari Pengarah Pusat Persediaan Sains & Teknologi. 2.0 PENGENALAN Program ini adalah program yang di jalankan khas untuk ahli Majlis Perwakilan Pelajar (MPP) bagi pelajar Asasi Sains ke-4 2013/2014 saling mengenali antara satu sama lain. Aktivit ini akan dikendalikan oleh Alumni Asasi Sains dan mereka akan menjadi fasilitator bagi setiap aktiviti ice breaking yang akan dijalankan di Karambunai Lagoon Park. Karambunai Lagoon Park dipilih menjadi destinasi bagi menjayakan program ini kerana jarak yang lebih dekat dan sesuai untuk aktiviti riadah yang santai. Program ini dijalankan bagi mengeratkan silaturrahim dan hubungan kekeluargaan antara semua golongan di MPP. Ini kerana hubungan yang baik dan persefahaman antara ahli MPP boleh melahirkan sebuah organisasi pelajar yang mantap dan berkualiti. Penganjuran program ini juga merupakan salah satu wadah untuk untuk menyatukan dan meningkatkan kerjasama antara semua kakitangan pihak...

Words: 761 - Pages: 4

Free Essay

Latar Belakang Cara Membuka Usaha Kecil ( Usaha Membuat Keripik Singkong )

...menyurutkan langkah saya untuk mencoba memproduksi suatu makanan tradisional yang tidak kalah menarik dengan makanan instan ,dan tentunya mampu bersaing dalam pasar makanan , “keripik singkong” jenis usaha yang akan saya jalankan ini akan di modifikasi dari bentuk maupun rasa sehingga mampu menghasilkan makanan yang berkualitas dan menarik. Adapun makanan ini kami beri nama “KERIPIK SINGKONG UKRIDA”. Kenapa??? Karena berhubungan kami masih kuliah di Universitas yang benama UKRIDA dan menurut saya namanya cukup itu unik. B.  VISI USAHA CARA MEMBUKA USAHA KECIL ( USAHA MEMBUAT KERIPIK SINGKONG ) Memperkenalkan dan mempertahankan kualitas produk makanan Indonesia “keripik singkong” yang mampu menjadi makanan yang berkualitas, menarik dan diterima oleh kalangan masyarakat sebagai makanan cepat saji atau cemilan. B. MISI USAHA CARA MEMBUKA USAHA KECIL ( USAHA MEMBUAT KERIPIK SINGKONG ) Adapun misi yang diterapkan adalah : * Memperkenalkan produk pada masyarakat luas * Memberikan kepuasan pada pelanggan * Memanfaatkan bahan baku utama ,talas sehingga menjadi makanan yang berkualitas * Mencari keuntungan dari modal yang kecil * Selain ingin mendapatkan keuntungan saya ingin mendapatkan berkah dalam usaha ini. Di balik ”berbisnis juga beramal”. C. ANALISA PELUANG USAHA CARA MEMBUKA USAHA KECIL ( USAHA MEMBUAT KERIPIK SINGKONG ) Semua proses produksi telah dilakukan, dari...

Words: 1271 - Pages: 6

Free Essay

Sport Sciences

...Tarikh: 25 February 2012 Masa: 4pm-6pm Subjek: VSRA1021 Pengurusan Sukan dan Rekreasi Tempat: DKG2/2 Hari ini merupakan hari ketiga kelas kuliah ko-kurikulum. Jurulatih akan memulakan bab 1 tentang Perkhemahan Kraf Perkhemahan. Saya dapat banyak ilmu pengetahuan tentang perkhemahan seperti jenis perkhemahan, jenis-jenis khemah, peraturan perkhemahan, pakaian & peralatan, dan pemilihan tapak. Apa itu khemah? Apabila sebut tentang berkhemah, perkara paling utama yang saya dapat bayang ialah “KHEMAH”. Mengikut kamus tempatan, ini bermaksud adalah alat perlindungan yang diperbuat daripada kain, kanvas atau bahan-bahan lain yang boleh digerakkan. Justeru itu, dalam perkataan lain, khemah merupakan satu perkara utama dalam berkhemah. Keadaan ini tidak boleh berkhemah sekiranya tanpa khemah. Sesuatu perkhemahan itu diadakan adalah bergantung kepada tujuan. Jenis-jenis perkhemahan yang biasa diadakan ialah Perkhemahan Unit Beruniform, Perkhemahan Jati Diri, Perkhemahan Motivasi, Perkhemahan Pembentukan Pasukan, Perkhemahan beerunsur Ibadat, dan Perkhemahan Sahsiah. Adakalanya sesuatu perkhemahan merangkumi beberapa ciridengan menggabungkan beberapa unsur-unsur. Di sini juga terdapat beberapa jenis-jenis khemah yang biasa digunakan. Sebagai contoh, Khemah ‘A’ tanpa helaian terbang (Single Wall Tent), Khemah ‘A’ berhelaian terbang (Double Wall Tent), Khemah Pengembaraan (Explorer Tent), Khemah Tiang Satu, Khemah Berangka (Pelbagai Jenis), Khemah Igloo, dan pelbagai jenis khemah...

Words: 1396 - Pages: 6

Free Essay

Wkwkwk

...PETUNJUK CB PANCASILA TOGETHER WE CAN CHANGE INDONESIA Informasi Umum 1. Character Building adalah salah satu matakuliah yang bertujuan untuk pembentukan karakter dan soft skill mahasiswa. 2. Di dalam mata kuliah Character Building ada tugas lapangan yang merupakan implementasi dari pembelajaran Teori di kelas. 3. Hal lain di BINUS untuk pembentukan karakter dan soft skill mahasiswa dengan diadakan kegiatan peduli untuk komunitas/ Community service dan di lakukan oleh mahasiswa selama aktif kuliah yang salah satunya adalah kegiatan bersama Teach For Indonesia 4. Dilakukan sinergi Character Building dengan Teach For Indonesia, agar kegiatan mahasiswa dapat melengkapi dan menjawab kebutuhan perusahaan terhadap lulusan yang SMART dan berkarakter. 5. Tugas lapangan CB diberi nilai oleh Dosen, pengakuan point/ jam community service adalah dari Teach For Indonesia. TOGETHER WE CAN CHANGE INDONESIA Output Dari Program Ini • Semua mahasiswa yang mengikuti pembelajaran CB terlibat aktif dalam kegiatan sebagai pelaksanaan dari apa yang disebutkan dalam LO matakuliah CB. • Kelima nilai (karakter utama) yang dicanangkan dihayati dan diamalkankan dalam pelakasanaan kegiatan proyek ini. • Pembelajaran CB terlaksana dengan baik, teori dan praktek berjalan bersamaan, memberi manfaat penting, baik bagi mahasiswa maupun bagi masyarakat (khususnya mereka yang perlu mendapatkan perhatian khusus). • Mahasiswa, bersama dengan masyarakat luas, Pemerintah, dan masyarakat dunia, dengan semangat...

Words: 2174 - Pages: 9