Free Essay

Calon Rektor Ui

In:

Submitted By gisellaayu
Words 1298
Pages 6
Apakah Prof. Dr. Erry Yulian Triblas Adesta adalah Rektor UI berikutnya? oleh Calenia Letitia R H (1006774764)

Prof. Dr. Erry Yulian Triblas Adesta merupakan dosen di Universitas Gunadarma Jakarta sekaligus menduduki jabatan sebagai Deputy Dean (Postgraduate & Research) di International Islamic University Malaysia (IIUM). Dengan keahlian serta berbagai pengalaman yang beliau miliki, saat ini, beliau mencalonkan diri sebagai bakal calon Rektor UI untuk periode 2012-2017.
Menurut saya, Prof. Dr. Erry Yulian Triblas Adesta merupakan seorang bakal calon Rektor UI yang kompeten. Melihat tes yang dilakukan Townsend dan Bennis, Townsend mengelompokkan pemimpin menjadi empat tipe. Tipe yang pertama adalah ambisius, pemimpin dengan tipe ini cenderung menarik perhatian, suka mengadu, biasanya sukses mendapatkan promosi, otoriter, insentif, dan kurang peduli dengan orang lain. Berdasarkan sumber yang tersedia, Prof. Dr Erry Yulian Triblas Adesta tidak masuk kedalam tipe ini karena beliau bukan merupakan pemimpin yang otoriter serta beliau adalah pemimpin yang peduli dengan orang lain. Beliau sangat fokus terhadap peluang mahasiswa untuk dapat memperoleh beasiswa, bukan hanya itu, beliau bersama dengan rekan-rekan dosen lainnya, antara lain Dr. Afzeri, Dr. Ari Legowo, Dr. Rifki Muhida, Dr. Riza Muhida, Dr. Ahmad Unggul Priantoro dan Dr. Talib Hassan Hashim telah membentuk suatu wadah untuk menghimpun para dosen dan peneliti di Malaysia yang diberi nama Indonesian Lecturer and Researcher Association in Malaysia (ILRAM).
Selanjutnya, menurut Townsend, tipe pemimpin yang kedua adalah seorang ilmuan atau mengabdi bagi pekerjaannya dimana pemimpin dengan tipe ini hanya fokus pada pekerjaannya saja dan tidak memiliki waktu untuk urusan administratif. Jelas Prof . Dr. Erry Yulian Triblas Adesta bukanlah pemimpin dengan tipe ini. Beliau tidak semata hanya fokus pada pekerjaan utama beliau sebagai dosen dan peneliti, namun beliau juga menjalankan tugas lain dengan menjabat sebagai Deputy Dean (Postgraduate & Research) di International Islamic University Malaysia (IIUM) selain itu beliau juga membentuk asosiasi dosen dan peneliti (ILRAM).
Tipe ketiga adalah tipe pemimpin yang sangat mengedepankan kepentingan keluarganya dan hanya mau bekerja pada jam kerja. Dengan melakukan banyak riset, menghasilkan publikasi ilmiah dalam bentuk 6 buku teks (2 diantaranya diterbitkan di Jerman), lebih dari 25 jurnal internasional yang semuanya terindeks Scopus dan/atau ISI (dengan berbagai impact factor) dan juga lebih dari 25 prosiding konferensi. Selain itu, beliau juga sedang membimbing 7 orang Masters (4 orang diantaranya sudah lulus), 5 orang Doktor (2 orang diantaranya sudah lulus) dan seorang Postdoctoral Fellow, pastilah Prof. Dr. Erry Yulian Triblas Adesta bukan tipe pemimpin ketiga ini.
Tipe keempat berdasarkan pengelompokkan Townsend adalah pemimpin yang memiliki intelejensi namun tidak terlalu ambisius. Berdasarkan materi yang tersedia dalam kampanye beliau, beliau adalah orang yang jika memiliki suatu jabatan, tidak naik atau turun secara drastis. Dimana beliau mengawali karir sebagai dosen kemudian dipercaya menjadi Kepala Departemen yang terus naik perlahan namun pasti hingga akhirnya saat ini beliau menjabat sebagai Deputy Dean. Bukan hanya itu, jika kita menilik sejarah pendidikan beliau, beliau tidak pernah mengenyam pedidikan di Universitas Indonesia. Namun, beliau meyakini bahwa Universitas Indonesia membutuhkan orang seperti beliau yang dapat membawa Universitas Indonesia menjadi universitas terunggul di asia untuk menuju status universitas riset kelas dunia (world class research university), maka dari itu beliau mencalonkan diri sebagai bakal calon Rektor UI untuk periode 2012-2017. Dari kenyataan tersebut, dapat disimpulkan bahwa beliau termasuk dalam tipe pemimpin yang keempat.
Lain halnya dengan Townsend yang mengelompokkan pemimpin menjadi 4 tipe, Bennis memiliki lima kriteria yang biasanya digunakan oleh organisasi untuk mengevaluasi seseorang. Kriteria pertama adalah kemampuan konseptual. Sebagai seseorang yang telah banyak memiliki pengalaman menjadi pemimpin di suatu organisasi, jelas Prof. Dr. Erry Yulian Triblas Adesta memiliki kemampuan konseptual yang baik dalam rangka membawa organisasi tersebut berjalan dengan baik dan sesuai dengan target.
Kemudian, kriteria kedua adalah kompentensi teknis. Prof. Dr. Erry Yulian Triblas Adesta jelas memiliki kompetensi teknis yang mumpuni. Sebagai seseorang yang pernah menjabat berbagai jabatan dalam suatu organisasi, termasuk menjabat sebagai Deputy Dean di IIUM, selain harus memiliki kemampuan konseptual yang baik, beliau juga harus memiliki kemampuan teknis yang baik pula dalam rangka mencapai target-target yang telah ditentukan sebelumnya.
Kriteria ketiga menurut Bennis adalah kemampuan berinteraksi. Berdasarkan sumber yang ada, Prof. Dr. Erry Yulian Triblas Adesta merupakan seseorang yang memiliki kemampuan berinteraksi yang cukup. Hal ini dibuktikan dengan asosiasi dosen dan peneliti ILRAM yang dibangun beliau bersama-sama dengan beberapa rekan dosen lain, yang berarti bahwa beliau bukan hanya mampu bekerja secara individu namun juga dapat bekerja dalam tim.
Selanjutnya, kriteria yang keempat adalah keputusan. Melalui pengalaman beliau dalam menjabat berbagai jabatan, termasuk menjadi Deputy Dean di IIUM, beliau selalu dituntut untuk membuat keputusan-keputusan. Dengan ini, maka kemampuan beliau dalam membuat sebuah keputusan tidak perlu diragukan lagi.
Kriteria terakhir berdasarkan Bennis adalah karakter. Dari sumber kampanye yang tersedia, dapat dilihat bahwa Prof. Dr. Erry Yulian Triblas Adesta adalah seseorang dengan karakter mau terus belajar yang dibuktikan dengan gelar akademis yang dimilikinya dan kemampuan beliau menghadapi jabatan-jabatan yang pernah dipegangnya. Selain itu, beliau adalah orang yang sangat terorganisir dan tertruktur, hal ini dibuktikan dengan dibuatnya timeline pencapaian serta key peformance indicator untuk setiap program kerja jika nantinya beliau terpilih sebagai Rektor UI perioe 2012-2017. Beliau juga merupakan orang yang bijaksana, kebijaksanaan beliau terlihat dari bagaimana beliau menanggapi berbagai pertanyaan yang ada. Bukan hanya itu, beliau pun merupakan pribadi yang memperhatikan mutu, hal ini dapat dilihat dari artikelnya yang berjudul “Why Universities Fail”. Dalam artikel ini, beliau menyampaikan bahwa: sebuah universitas akan tetap tertinggal karena orang-orang yang memiliki kekuasaan telah membuat pilihan yang membuahkan hasil yang biasa-biasa saja. Beliau juga menyatakan akan memberikan hukuman tambahan dari UI bagi tenaga akademik, non-akademik, mahasiswa, maupun alumni UI yang melakukan tindak korupsi. Pernyataan beliau ini menunjukkan bahwa beliau merupakan sosok yang memperhatikan mutu.
Berdasarkan apa yang disampaikan Townsend dan Bennis dalam buku Reinventing Leadership, Prof. Dr. Erry Yulian Triblas Adesta termasuk seorang reflective practitioner. Beliau adalah seseorang yang tidak hanya mampu berpikir dan membuat sebuah konsep seperti membuat jurnal akademis, melakukan riset, serta membentuk sebuah visi, misi, maupun target; namun beliau juga mampu bertindak serta merealisasikan apa yang beliau pikirkan dan inginkan dengan menjadi dosen yang telah meluluskan banyak mahasiswa di berbagai strata akademik, menjabat di berbagai jabatan yang pernah dan sedang didudukinya, membentuk asosiasi dosen dan peneliti, serta memberanikan diri mencalonkan diri sebagai salah satu bakal calon Rektor UI periode 2012-2017. Dari sini jelas bahwa beliau merupakan orang yang mau terus belajar dan berkembang seusai dengan jalurnya, yaitu di bidang pendidikan.
Dari semua uraian diatas, menurut saya, Prof. Dr. Erry Yulian Triblas Adesta layak dinyatakan lolos Bennis dan Townsend Tes. Meski beliau lolos Bennis dan Townsend Tes serta merupakan salah satu pemimpin yang berkompeten di dalam pemilihan Rektor UI periode 2012-2017 ini, namun peluang beliau untuk dapat memenangkan pemilihan Rektor UI periode 2012-2017 ini tidak terlalu besar. Hal ini dikarenakan beliau tidak pernah mengenyam pendidikan di UI dan tidak pernah bekerja serta memberikan kontribusi langsung bagi UI sedangkan banyak kandidat calon Rektor UI lainnya yang pernah mengenyam pendidikan di UI serta masih memberikan kontribusi besar bagi UI, baik sebagai staff pengajar atau menjabat di suatu jabatan.

DAFTAR PUSTAKA “Profil Bakal Calon Rektor Prof. Dr. Erry Yulian Triblas Adesta”. Diakses dari http://pemilihanrektor.ui.ac.id/kampanye/profil-bakal-calon-rektor/45, pada tanggal 18 September 2012.

Adesta, Erry Yulian Triblas. 12 September 2012. “Visi, Misi, Program Kerja, Milestone dan KPI”. Diakses dari http://pemilihanrektor.ui.ac.id/content/visi-misi-program-kerja-milestone-dan-kpi, pada tanggal 18 September 2012.

Adesta, Erry Yulian Triblas. 14 September 2012. “Why Universities Fail”. Diakses dari http://pemilihanrektor.ui.ac.id/content/why-universities-fail, pada tanggal 18 September 2012.

Adesta, Erry Yulian Triblas. 17 September 2012. “Jawaban Pertanyaan via Twitter”. Diakses dari http://pemilihanrektor.ui.ac.id/content/jawaban-pertanyaan-twitter, pada tanggal 18 September 2012.

Bennis, Warren dan Robert Townsend. 1998. Reinventing Leadership: Strategies to empower the organization. New York : William Morrow & Company, Inc.

Similar Documents

Free Essay

Tugas Sindy

...Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . 28 Uraian Doktrin Dasar Alkitabiah INDONESIA PUBLISHING HOUSE Kotak Pos 1188 Bandung 40011 Telepon (022)) 6 3 3 2 Fax : ( 2 6027784,4 E a l i h d @ m i . o T l p n ( 2 6030392,; F x(022)2 6 2 7 Email: iph@bdg.centrin.net.id eeo 02 009 a 0 ) 078; mi: pbggalcm Kutipan Pasal 72: Sanksi Pelanggaran Undang-undang Hak Cipta (UU No. 19 Tahun 2002) 1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masingmasing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun denda/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). 2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500. 000.000,00 (lima ratus juta rupiah). © Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dicetak dan diterbitkan oleh Indonesia Publishing House Bandung 2006 Firman Tuhan Allah 6 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . 28 Uraian Doktrin Dasar Alkitabiah Departemen Kependetaan Masehi Advent Hari Ketujuh Se-Dunia 6840 Eastern Avenue NW Washington, DC 20012 Seventh-day Adventist Believe... A...

Words: 176042 - Pages: 705