Free Essay

Harga Daging Sapi

In:

Submitted By febrydian77
Words 5243
Pages 21
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHI HARGA ECERAN
DAGING SAPI DALAM NEGERI

PUSAT KEBIJAKAN PERDAGANGAN DALAM NEGERI

BADAN PENGKAJIAN DAN PENGEMBANGAN KEBIJAKAN PERDAGANGAN
KEMENTERIAN PERDAGANGAN
2013

RINGKASAN EKSEKUTIF
Daging sapi merupakan salah satu bahan pangan pokok yang mengandung protein cukup tinggi, selain daging ayam. Daging sapi tidak hanya dikonsumsi oleh kebutuhan Rumah Tangga, juga sebagai bahan baku industri pengolahan, hotel, restoran dan katering. Konsumsi daging sapi secara nasional terus meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk, perubahan pola konsumsi masyarakat serta selera masyarakat.
Konsumsi daging sapi selama tahun 2011 sampai 2012 meningkat dari 1,8 kg/kapita/tahun menjadi 2,0 kg/kapita/tahun. Pemenuhan kebutuhan daging sapi di dalam negeri dilakukan melalui tiga sumber yaitu sapi lokal, sapi impor dan daging impor. Keberlanjutan sumber pasokan daging sapi di dalam negeri penting karena kondisi ini akan menciptakan ketidakstabilan harga di dalam negeri. Indikasi terganggunya pasokan daging sapi di dalam negeri mulai terjadi sejak pertengahan tahun 2012 yaitu harga daging sapi mulai meningkat dari pola normalnya.
Kenaikan
harga ini mengindikasikan terjadi ketidakseimbangan antara pasokan dengan permintaang. Selama tahun
2012, harga eceran daging sapi cukup berfluktuasi dengan kenaikan harga mencapai 2,1%. Tingginya fluktuasi harga juga ditunjukkan dengan nilai koefisien variasi (CV) sebesar 8,5%, lebih tinggi dibandingkan produk peternakan lainnya seperti daging ayam (CV:5,5%) dan telur ayam (CV:
5,4%). Selain fluktuasi harga yang cukup tinggi, perbedaan harga eceran daging sapi antarkota/propinsi juga tinggi, yaitu sekitar 14%.
Analisis ini bertujuan untuk (a) mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi dalam penyediaan kebutuhan/konsumsi daging sapi di dalam negeri,
(b) menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi harga eceran daging sapi di dalam negeri serta (c) merumuskan usulan kebijakan dalam upaya stabilisasi harga daging sapi di dalam negeri. Pendekatan yang digunakan dalam analisis ini adalah model ekonometrika dengan persamaan simultan dengan metode estimasi 2 SLS (two-stage least squares).
Hasil analisis menunjukkan bahwa kebutuhan/permintaan daging sapi yang cenderung meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk ditentukan oleh keberlanjutan pasokan. Ketidakberlanjutan pasokan yang terjadi saat ini menjadi mendorong kenaikan harga. Permasalahan yang dihadapi dalam penyediaan kebutuhan/konsumsi daging sapi di dalam negeri adalah (i) produksi sapi yang belum berkesinambungan, (ii) sistem pendataan yang belum sempurna serta (iii) sistem distribusi sapi potong yang belum tertata dengan baik. Beberapa hal tersebut yang menyebabkan terganggunya penyediaan daging sapi untuk memenuhi kebutuhan/permintaan masyarakat.
Faktor-faktor yang mempengaruhi harga daging sapi di dalam negeri adalah jumlah permintaan daging sapi lokal, jumlah penawaran daging sapi

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Eceran Daging Sapi Dalam Negeri

i

lokal, permintaan daging sapi impor, jumlah penawaran daging sapi impor, selera, dan faktor dummy hari besar keagamaan. Berdasarkan faktor-faktor tersebut, yang paling kuat dalam mempengaruhi harga daging sapi secara berturut-turut dari sisi permintaan adalah (1) jumlah permintaan daging sapi lokal, (2) jumlah penawaran daging sapi lokal, (3) selera, (4) faktor dummy hari besar keagamaan, dan (5) permintaan daging sapi impor. Faktor hari besar keagamaan sebagai faktor dummy yang paling berpengaruh dalam meningkatkan harga daging sapi di dalam negeri, yaitu pada bulan puasa dan menjelang lebaran, dimana keduanya mempunyai pengaruh sangat kuat dibandingkan dengan hari besar keagamaan lainnya, yaitu hari raya Idul Adha dan Natal.
Faktor-faktor penentu harga daging sapi dari sisi penawaran adalah harga daging sapi dalam negeri, jumlah produksi sapi lokal, jumlah populasi ternak sapi, tingkat upah riil, suku bunga modal, dan harga riil sapi.
Berdasarkan faktor-faktor tersebut, yang paling kuat mempengaruhi harga daging sapi secara berturut-turut adalah (1) jumlah populasi ternak sapi, (2) jumlah produksi sapi lokal, (3) harga daging sapi di dalam negeri. Meski demikian masih ada faktor penyebab kenaikan harga daging sapi yang belum tertangkap di dalam model persamaan, seperti, yaitu efektivitas rumah potong hewan, pengaturan sistem tataniaga antar pulau, serta sistem mekanisme waktu importasi (daging, sapi bakalan dan sapi siap potong) secara berkala.
Implikasi kebijakan yang dapat disampaikan berdasarkan faktor yang cukup kuat mempengaruhi harga daging sapi di dalam negeri adalah penyediaan daging sapi di dalam negeri masih terganggu karena pasokan yang belum berkesinambungan oleh karena itu beberapa hal yang dapat diupayakan adalah melakukan monitoring harga pada setiap jenis daging sapi, memperbaiki sistem pola pengaturan waktu importasi antara daging sapi, sapi bakalan serta sapi siap potong serta penataan kembali jalur tata niaga sapi maupun daging sapi antar provinsi melalui kebijakan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah.

ii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat dan

hidayah-Nya,

laporan

analisis

tentang

Faktor-faktor

yang

Mempengaruhi Harga Eceran Daging Sapi Dalam Negeri dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan. Kenaikan harga daging sapi yang terjadi beberapa waktu terakhir ini perlu dicermati secara seksama karena pola pergerakan harga tidak sejalan dengan pola normal berdasarkan historisnya.
Sehingga perlu dilakukan analisis lebih lanjut penyebab dan upaya kebijakan yang seharusnya dilakukan.
Laporan hasil analisis ini membahas mengenai permasalahan yang dihadapi dalam penyediaan kebutuhan/permintaan daging sapi, faktor-faktor yang mempengarui harga daging sapi di dalam negeri serta upaya kebijakan dalam mendukung kebijakan stabilisasi harga.
Di sadari bahwa hasil analisis ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu diharapkan sumbangan

pemikiran

dari

para

pembaca

sebagai

bahan

penyempurnaan lebih lanjut. Pada kesempatan ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak, yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu penyelesaian laporan ini. Semoga laporan ini bisa bermanfaat.

Jakarta,

November 2013

Pusat Kebijakan Perdagangan Dalam Negeri

iii

DAFTAR ISI

RINGKASAN EKSEKUTIF.................................................................... .........

i

KATA PENGANTAR ....................................................................................

iii

DAFTAR ISI .................................................................................................

iv

DAFTAR TABEL ..........................................................................................

vi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... vii
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... viii
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang .........................................................................................

1

1.2. Pertanyaan Penelitian ..............................................................................

2

1.3. Tujuan Analisis .........................................................................................

2

1.4. Keluaran Analisis .....................................................................................

3

1.5. Ruang Lingkup Analisis ...........................................................................

3

1.6. Pengumpulan dan Analisis Data .............................................................

3

1.7. Sistematika Penelitian ..............................................................................

4

BAB II. KERANGKA TEORI
2.1. Sapi Potong Indonesia ..............................................................................

6

2.2. Teori Penawaran dan Permintaan ............................................................

7

2.3. Keseimbangan Permintaan dan Penawaran ............................................ 11
2.4. Elastisitas Permintaan dan Penawaran .................................................... 12

BAB III. METODOLOGI
3.1. Jenis dan Sumber Data ............................................................................ 15
3.2. Metode Analisis ........................................................................................ 15
3.3. Model Proyeksi ......................................................................................... 20
3.4. Metode Pendugaan .................................................................................. 20

BAB IV. KERAGAAN PRODUKSI, KEBUTUHAN DAN HARGA
DAGING SAPI DI DALAM NEGERI
4.1. Perkembangan Produksi dan Kebutuhan Konsumsi Daging Sapi

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga EceranDaging Sapi Dalam Negeri

iv

Domestik..................................................................................................... 22
4.2. Perkembangan Harga Daging Sapi Domestik dan Internasional ............ 25
4.3. Perkembangan Harga Daging Sapi di Beberapa Daerah Sentra
Produksi...................................................................................................... 26
4.4. Persepsi Secara Kualitatif Hasil Diskusi di Daerah ................................. 28

BAB V. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
HARGA ECERAN DAGING SAPI DI DALAM NEGERI
5.1. Kebutuhan dan Penyediaan Daging Sapi di Dalam Negeri ..................... 34
5.2. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi di Dalam
Negeri Pengeluaran ................................................................................... 35
5.2.1 Model Estimasi Permintaan Daging Sapi......................................... 35
5.2.1 Model Estimasi Penawaran Daging Sapi......................................... 38

BAB VI. KESIMPULAN DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN
6.1. Kesimpulan................................................................................................ 41
6.2. Rekomendasi Kebijakan ........................................................................... 42

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 43
LAMPIRAN.................................................................................................... 44

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga EceranDaging Sapi Dalam Negeri

v

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1. Tingkat Konsumsi Pangan: Daging Sapi, Daging Ayam, dan Telur (Kg/Kapita/Thn) ..........................................................................

34

Tabel 5.2. Penyediaan Daging Sapi Dalam Beberapa Periode Tahun .....................

35

Tabel 5.3. Hasil Estimasi Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi
Di Dalam Negeri...........................................................................................

37

Tabel 5.4. Hasil Estimasi Persamaan Permintaan Harga Daging Sapi
Di Dalam Negeri..........................................................................................

38

Tabel 5.5. Hasil Estimasi Persamaan Harga Daging Sapi Impor dan
Harga Daging Sapi Dunia ..........................................................................

38

Tabel 5.6. Hasil Estimasi Persamaan Produksi Daging Sapi Dalam Negeri .............

39

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga EceranDaging Sapi Dalam Negeri

vi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Pergeseran Kurva Permintaan Akibat Faktor Harga .............................

8

Gambar 2.2. Pergeseran Kurva Permintaan Akibat Faktor Quantiti ...........................

9

Gambar 2.3. Pembentukan Kurva Penawaran............................................................

10

Gambar 2.4. Pembentukan Kurva Penawaran Akibat Perubahan Harga &
Jumlah Barang .......................................................................................

11

Gambar 2.5. Keseimbangan Harga Di Pasar ..............................................................

12

Gambar 3.1. Model Ekonomi Penawaran dan Permintaan Daging Sapi
Di Indonesia ..............................................................................................

19

Gambar 4.1. Perkembangan Produksi Daging Sapi Lokal Dan Kebutuhan
Konsumsi Dalam Negeri ...........................................................................

22

Gambar 4.2. Perkembangan Harga Daging Sapi di Dalam Negeri ............................

25

Gambar 4.3. Perkembangan Harga Daging Sapi Internasional, 2012-2013 ..............

26

Gambar 4.4. Rata-rata Perkembangan Harga Daging Sapi di Beberapa Daerah
Sentra Produksi Di Indonesia ...................................................................

27

Gambar 4.5. Perkembangan Harga Daging Sapi di Jawa Barat ................................

29

Gambar 4.6. Perkembangan Harga Daging Sapi di Jawa Timur................................

32

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga EceranDaging Sapi Dalam Negeri

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Memo Kebijakan Faktor Yang Mempengaruhi Harga Daging Sapi
Di Dalam Negeri .......................................................................................

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga EceranDaging Sapi Dalam Negeri

viii

45

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LatarBelakang
Daging sapi merupakan salah satu bahan pangan pokok yang mengandung protein cukup tinggi, selain daging ayam. Daging sapi tidak hanya dikonsumsi olehkebutuhan Rumah Tangga, juga sebagai bahan baku industry pengolahan, hotel, restorandan catering. Konsumsi daging sapi secara nasional terus meningkat seiring dengan meningatnya jumlah penduduk dan perubahan pola konsumsi masyarakat serta selera masyarakat.
Konsumsi daging sapi selama tahun 2011 sampai 2012 meningkat dari 1,8 kg/kapita/tahun menjadi 2,0 kg/kapita/tahun (Rapat Menko perekonomian, 28
November 2012). Selama ini kebutuhan daging sapi Indonesia terpenuhi melalui tiga sumber yaitu sapi local, sapi impor dan daging impor(Hadi dan
Ilham, 2000). Namun, seiring dengan program swasembada daging sapi yang telah berjalan sejak tahun 2005, pemenuhan dari impor baik berupa sapi potong maupun daging secara berkala diturunkan jumlahnya. Kondisi ini sedikit mengganggu keseimbangan antara kebutuhan dengan pasokan daging sapi di dalam negeri.
Di sisi lain, Hadi (1999) menerangkan bahwa jika tidak ada perubahan teknologi secara signifikan dalam proses produksi daging sapi di dalam negeri dan tidak ada peningkatan populasi sapi yang berarti maka kesenjangan antara produksi daging sapi dengan permintaan akan semakin melebar, dan berdampak pada volume impor yang semakin besar. Dari pernyataan ini dengan upaya program swasembada pemerintah dengan menurunkan impor daging sapi secara bertahap sebesar 10 persen, seyogyanya telah dipersiapkan pasokan daging sapi sesuai dengan tingkat kebutuhan yang diperlukan. Pemerintah telah melakukan upaya dalam rangka peningkatan produksi daging sapi, seperti pengembangan pakan ternak, peningkatan mutu benih dan program pemberantasan penyakit (Ilham, 1998) maupun perhitungan jumah ternak sapi potong di Indonesia, namun harga daging sapi di dalam negeri terus meningkat. Kenaikan harga daging sapi mengindikasikan bahwa telah terjadi ketidakseimbangan antara pasokan dengan permintaan daging.
Selama tahun 2012, harga eceran daging sapi cukup berfluktuasi dengan kenaikan harga mencapai 2,1 persen. Tingginya fluktuasi harga juga ditunjukkan dengan nilai CV sebesar 8,5 persen, lebih tinggi dibandingkan produk peternakan lainnya seperti daging ayam (CV:5,5 persen) dan telur ayam (CV 5,4 persen). Selain fluktuasi harga yang cukuptinggi, perbedaan harga eceran daging sapi antarkota/propinsi juga tinggi, yaitu sekitar 14 persen. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Eceran Daging Sapi Dalam Negeri

1

Faktor-faktor pemicu kenaikan harga daging sapi cukup kompleks.
Henderson and Quandt (1980) dalam Ilham (2001) menyatakan bahwa faktor penentu kenaikan harga daging sapi di pasar ditentukan oleh kekuatan permintaan dan penawaran. Dalam kasus kenaikan harga daging sapi yang terjadi akhir-akhir ini justru lebih dikarenakan oleh sisi pasokan. Hasil penelitian Kariyasa (2000) dan Ilham (2001) menunjukkan bahwa harga daging sapi domestik ditentukan oleh harga ternak sapi dan harga daging sapi impor namun tidak responsive terhadap perubahan harga daging sapi domestik. Hasil ini berimplikasi bahwa kebijakan pengendalian harga ternak sapi dan harga daging sapi impor kurang efektif dalam mengendalikan harga daging sapi di dalam negeri.
Selanjutnya Hadiwijoyo (2009) melakukan penelitian mengenai permintaan dan penawaran daging sapi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa permintaan daging sapi bersifat inelastic terhadap harga ikan, pendapatan, dan harga daging sapi. Sedangkan penawaran daging sapi bersifat inelastis terhadap harga daging sapi dan harga sapi. Berdasarkan hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa masih perlu ditelusuri faktor-faktor yang mempengaruhi harga eceran daging sapi di dalam negeri. Kenaikan harga di dalam negeri, tidak hanya dikarenakan oleh pembatasan kuota impor atau harga akan turun dengan menambah kuota impor. Dalam jangka panjang harga daging yang tinggi berdampak pada kelangsungan industri dan daya beli masyarakat dan inflasi. Oleh karena itu analisis mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi harga eceran daging sapi di dalam negeri perlu dilaksanakan sehingga dapat lebih memfokuskan perumusan kebijakan stabilisasi harga daging sapi di dalam negeri.
1.2. Pertanyaan Penelitian
a.
b.
c.

Sejauhmana permasalahan yang dihadapi dalam penyediaan kebutuhan/konsumsi daging sapi di dalam negeri
Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi harga eceran daging sapi di dalam negeri
Bagaimana usulan rumusan kebijakan dalam upaya menjaga stabilisasi harga eceran daging sapi di dalam negeri

1.3. Tujuan Analisis
Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, maka analisis ini bertujuan:
a.
b.
c.

Mengidentifikasi permasalahan yang dihadapi dalam penyediaan kebutuhan/konsumsi daging sapi di dalam negeri,
Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi harga eceran daging sapi di dalam negeri,
Rumusan kebijakan dalam upaya stabilisasi harga daging sapi di dalam negeri Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Eceran Daging Sapi Dalam Negeri

2

1.4. Keluaran Analisis
Faktor-faktor yang mempengaruhi harga daging sapi, serta rumusan usulan kebijakan terkait stabilisasi harga daging sapi.
1.5. Ruang Lingkup Analisis
Secara umum ruang lingkup dalam analisis kegiatan ini terdiri dari:
1) Aspek yang diteliti :
Faktor-faktor yang mempengaruhi harga daging eceran di dalam negeri, meliputi: harga eceran daging sapi di dalam negeri, harga daging sapi internasional, harga paritas impor, produksi daging sapi, produksi sapi potong, konsumsi daging sapi, tariff impor, volume impor, dummy variabel
(krisis, sebelum krisis, puasa dan lebaran).
2) Daerah Penelitian
Daerah penelitian meliputi Jawa Timur dan Jawa Barat. Pemilihan daerah ini merupakan daerah sentra produksi dan daerah yang mempunyai tingkat konsumsi yang cukup besar.
1.6. Pengumpulan dan Analisis Data
1) Analisis Data
Analisis data dilakukan melalui metode kuantitatif dengan pendekatan ekonometrik. Pendekatan ekonometrik yang digunakan adalah Persamaan simultan dengan metode estimasi two Least Square (2-SLS). Metode ini digunakan untuk menjelaskan dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi harga eceran daging sapi di dalam negeri. Informasi ini digunakan dalam upaya mendukung rumusan kebijakan di masa mendatang terkait dengan kebijakan stabilisasi harga daging sapi.
2) Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam analisis ini adalah data sekunder. Data sekunder meliputi data produksi sapi potong, produksi daging sapi, harga daging sapi eceran di dalam negeri, harga daging sapi internasional, volume impor daging sapi, harga daging ayam, harga telur ayam, jumlah penduduk, pendapatan perkapita penduduk, tariff impor daging sapi. Data bersumber dari Kementerian Pertanian, Meat dan Livestock Australia,
Badan Pusat Statistik, serta Kementerian Perdagangan.
Data primer juga dikumpulkan dengan menggunakan metode indepth interview yang melibatkan pelaku usaha, asosiasi, pedagang dan

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Eceran Daging Sapi Dalam Negeri

3

Pemerintah daerah. Data primer digunakan untuk melengkapi/mendukung hasil analisis dari faktor-faktor yang mempengaruhi harga eceran daging sapi di dalam negeri, yang tidak tertangkap di dalam pemodelan analisis, seperti struktur pasar, perilaku pedagang atau importer dan lain-lain.

1.7. Sistematika Penelitian
Penulisan laporan didasarkan pada ketersediaan data dan informasi yang diperoleh dari hasil penelusuran data sekunder, publikasi berbagai sumber (media), institusi serta penggalian informasi di lapangan. Dari hasil kegiatan tersebut, sistematika penulisan meliputi :
1. BAB I. Pendahuluan
Pada bab ini disampaikan mengenai latar belakang pentingnya analisis, isu kenaikan harga daging sapi yang ditunjukkan dengan nilai koefisien variasi, faktor pemicu kenaikan harga daging sapi, pemenuhan permintaan daging sapi dari impor, permasalahan, tujuan analisis, keluaran, manfaat dan ruang lingkup analisis serta sistematika penulisan.
2. Bab II. Kerangka Teori
Pada bab ini disampaikan tentang referensi penulisan terkait dengan penawaran dan permintaan daging sapi serta hasil-hasil penelitian yang sudah dilakukan terdahulu.
3. Bab III Metodologi
Pada bab ini disampaikan mengenai kerangka analisis yang digunakan, data dan sumber data serta pendekatan analisis yang digunakan untuk menentukan faktor-faktor yang mempengaruhi harga eceran daging sapi di dalam negeri.
4. Bab IV Keragaan Produksi, Kebutuhan dan Harga Daging Sapi di Dalam
Negeri,
Pada bab ini disampaikan mengenai data empiris dan perkembangan produksi, kebutuhan serta harga daging sapi di dalam negeri.
5. Bab V Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi harga Daging Sapi dan
Eceran,
Pada bab ini menjelaskan hasil analisis tentang penentuan harga eceran daging sapi di dalam negeri berdasarkan kondisi empiris dengan faktor lainnya menurut model ekonometrika terkait dengan faktor-faktor yang

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Eceran Daging Sapi Dalam Negeri

4

mempengaruhi harga daging sapi. Pendekatan yang digunakan adalah dengan model ekonometrika. Implikasi dari perubahan harga tersebut, bagaimana kebijakan yang harus dilakukan untuk mengantisipasi gejolak dan lonjakan harga selanjutnya.
6. BAB VI Kesimpulan dan Rekomendasi Kebijakan
Pada bab ini dijelaskan mengenai intisari dari apa yang disampaikan dalam bab-bab sebelumnya serta menyimpulkan sesuai dengan permasalahan dan tujuan dari kegiatan ini. Berdasarkan hasil dan kesimpulan maka usulan kebijakan yang dapat disampaikan berupa implikasi dan usulan rekomendasi kebijakan.

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Eceran Daging Sapi Dalam Negeri

5

BAB II
KERANGKA TEORI

2.1. Sapi Potong Indonesia
Ada tiga jenis (spesies) sapi potong utama di Indonesia, yaitu sapi Ongole, sapi Bali, dan sapi Madura serta hasil-hasil persilangannya baik yang sudah diakui sebagai suatu bangsa atau galur, maupun yang belum. Sapi potong yang paling tinggi populasinya diantara ketiga bangsa tersebut adalah Ongole, khususnya Peranakan Ongole (PO), yang merupakan hasil grading up dari sapi
Jawa (Pane, 2003). Sapi PO dan Ongole yang mempunyai tanda-tanda punuk besar dengan lipatan-lipatan kulit yang terdapat dibawah leher dan perut, telinga panjang menggantung, tanduk pendek, namun yang betina lebih panjang dari yang jantan,warna bulu putih atau putih kehitaman dengan warna kulit kuning.
Penyebaran sapi PO hampir masuk ke seluruh Jawa, dan berbagai wilayah di
Sumatera dan Sulawesi (Talib dan Siregar, 1998). Menurut Sugeng (2000) bahwa sapi Ongole yang ada pada saat ini populasinya terbanyak diantara bangsa-bangsa sapi Indonesia. Sapi Ongole pertama kali didatangkan dari India ke Pulau Sumba oleh pemerintah Belanda pada tahun 1897.
Permintaan daging sapi di pasar domestik cukup tinggi dan selalu meningkat dari tahun ke tahun, seiring dengan pertambahan jumlah penduduk, peningkatan pendapatan dan kesadaran masyarakat akan pentingnya protein hewani. Konsumsi daging per kapita tahun 2007 meningkat 4,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya

Konsumsi tahun 2006 sebesar 6,3 kg per

kapita dan tahun 2007 meningkat menjadi 6,6 kg per kapita (Direktorat Jenderal
Peternakan, 2007).
Kondisi impor daging dalam beberapa tahun terakhir jumlahnya terus meningkat, kecuali sesaat setelah krisis tahun 1997. Menurut laporan ACIAR tahun 2002 dalam Badan Penelitian Pengembangan Pertanian (2005), pada tahun 2000 perbandingan impor daging, jeroan dan sapi hidup mendekati 1:1:1.
Sementara itu pada tahun 2002 impor sapi hidup telah mencapai lebih 420.000 ekor. Namun akhir-akhir ini telah terjadi perubahan (penurunan impor) yang cukup signifikan. Kondisi ini telah menyebabkan harga daging di dalam negeri sangat baik dan merangsang usaha peternak sapi di pedesaan (Badan Penelitian
PengembanganPertanian, 2005).

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Eceran Daging Sapi Dalam Negeri

6

2.2 Teori Penawaran dan Permintaan
Permintaan menunjukkan banyaknya jumlah barang yang diminta pada suatu pasar tertentu dengan tingkat harga tertentu pada tingkat pendapatan tertentu dan dalam periode tertentu. Permintaan seseorang atau suatu masyarakat kepada suatu barang ditentukan oleh faktor-faktor, sebagai berikut:
1. Harga barang itu sendiri (Px)
2. Harga barang lain ( Py)
3. Pendapatan konsumen (Inc)
4. Cita rasa (T)
5. Iklim (S)
6. Jumlah penduduk (Pop)
7. Ramalan masa yang akan datang (F)

Hukum permintaan pada hakikatnya merupakan suatu hipotesis yang menyatakan: “Hubungan antara barang yang diminta dengan harga barang tersebut dimana hubungan berbanding terbalik yaitu ketika harga meningkat atau naik maka jumlah barang yang diminta akan menurun dan sebaliknya apabila harga turun jumlah barang meningkat. Secara matematis dapat dituliskan sebagai berikut:
(Qd = F(Px, Py, Ine,T,S, Pop,F)
Sementara untuk melihat besarnya perubahan permintaan terhadap perubahan harga secara grafik dapat dijelaskan dengan kurva permintaan.
Kurva

Permintaan

dapat

didefinisikan

sebagai

“suatu

kurva

yang

menggambarkan sifat hubungan antara harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang diminta para pembeli. ”Kurva permintaan berbagai jenis barang pada umumnya menurun dari kiri ke kanan bawah. Kurva yang demikian disebabkan oleh sifat hubungan antara harga dan jumlah yang diminta yang mempunyai sifat hubungan terbalik. “Perbandingan lurus antara permintaan terhadap harganya yaitu apabila permintaan naik, maka harga relatif akan naik, sebaliknya bila permintaan turun, maka harga relatif akan turun. ”Adapun faktorfaktor yang dapat menggeser kurva permintaan:

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Eceran Daging Sapi Dalam Negeri

7

1.

Faktor harga
Perubahan sepanjang kurva permintaan berlaku apabila harga barang

yang diminta menjadi makin tinggi atau makin menurun. Sukirno (1995) menyatakan bahwa teori permintaan menerangkan tentang ciri hubungan antara jumlah permintaan dan harga. Besarnya permintaan masyarakat atas suatu barang ditentukan oleh banyak faktor yaitu: (1) harga barang itu sendiri, (2) harga barang lain, (3) pendapatan rumah tangga dan masyarakat, (4) distribusi pendapatan dalam masyarakat, (5) cita rasa masyarakat, (6) jumlah penduduk, dan (7) ramalan akan keadaan dimasa yang akan datang.

Gambar 2.1
Pergeseran Kurva Permintaan Akibat Faktor Harga
2.

Faktor bukan harga
Kurva permintaan akan bergerak ke kanan. Perubahan sepanjang kurva

permintaan berlaku apabila harga barang yang diminta menjadi makin tinggi atau makin menurun ke kanan atau kekiri apabila terdapat perubahan-perubahan terhadap permintaan yang ditimbulkan oleh faktor-faktor bukan harga, sekiranya harga barang lain, pendapatan para pembeli dan berbagai faktor bukan harga lainnya mengalami perubahan, maka perubahan itu akan menyebabkan kurva permintaan akan pindah ke kanan atau ke kiri.

Gambar 2.2
Pergeseran Kurva Permintaan Akibat Faktor Quantitas

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Eceran Daging Sapi Dalam Negeri

8

Dari sisi penawaran dari sebuah pasar selalu menyangkut hubungan yang didalamnya para pelaku bisnis menghasilkan dan menjual produk-produknya.
Penawaran suatu barang menginformasikan kepada kita mengenai jumlah barang yang akan dijual pada setiap tingkat harga barang tersebut. Secara lebih tepat kurva penawaran menghubungkan kuantitas yang ditawarkan dari sebuah barang dengan harga pasarnya, sementara hal-hal lain konstan (ceteris paribus).
Dalam mempertimbangkan penawaran, hal-hal lain yang dianggap konstan adalah biaya produksi, harga barang terkait, dan kebijakan pemerintah
(Samuelson dan Nordhaus,2003). McConnell (1990) menyebutkan hukum penawaran bersifat positif, ketika harga meningkat jumlah barang yang ditawarkan meningkat dan ketika harga turun jumlah barang yang ditawarkan menurun. Produktivitas ternak sapi potong di Indonesia sebagai salah satu sumber daging belum memenuhi kebutuhan karena jumlahnya masih dibawah target yang diperlukan konsumen. Faktor yang menyebabkan produksi daging masih rendah adalah rendahnya populasi ternak sapi dan juga tingkat produksi sapi yang masih rendah (Sugeng, 2000).
Tingkat produksi juga sangat dipengaruhi oleh segi reproduksi. Sistem reproduksi jantan dan betina belum berfungsi sempurna sebelum seekor sapi mencapai masak kelamin (pubertas). Pada ternak betina bangsa sapi Eropa pubertas mulai timbul pada umur 6-18 bulan, sementara pada bangsa sapi Asia pada umur 12-30 bulan. Umur yang dianjurkan pada perkawinan pertama sapi potong adalah 14-22 bulan. Jarak beranak (Calving interval) adalah periode waktu antara dua kelahiran yang berurutan (Sarwono dan Arianto, 2003).
Secara teori, bahwa penawaran adalah banyaknya barang yang ditawarkan oleh penjual pada suatu pasar tertentu, pada periode tertentu, dan pada tingkat harga tertentu. Penentuan-penentuan penawaran keinginan para penjual dalam menawarkan barangnya pada berbagai tingkat harga ditentukan oleh beberapa faktor yang terpenting adalah :
1. Harga P Q
2. Harga barang lain Px Qy
3. Biaya faktor produksi FP cost π Qs
4. Teknologi T cost π Qs
5. Tujuan perusahaan
6. Ekspektasi (ramalan)

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Eceran Daging Sapi Dalam Negeri

9

Secara matematis dapat dituliskan:
Qs = F (Px, Py, Fp, T1 ............... )
Persamaan penawaran Qs = a + bp
Hukum penawaran pada dasarnya mengatakan bahwa : “Semakin tinggi harga suatu barang, semakin banyak jumlah barang tersebut akan ditawarkan oleh para penjual. Sebaliknya, makin rendah harga suatu barang, semakin sedikit jumlah barang tersebut yang ditawarkan. ”Kurva penawaran dapat didefinisikan sebagai suatu kurva yang menunjukkan hubungan diantara harga suatu barang tertentu dengan jumlah barang tersebut yang ditawarkan”. Kalau penawaran bertambah diakibatkan oleh faktor-faktor di luar harga, maka supply bergeser ke kiri atas.Kalau berkurang kurva supply bergeser ke kiri atas. Terbentuknya harga pasar ditentukan oleh mekanisme pasar.

Gambar 2.3
Pembentukan Kurva Penawaran
Teori penawaran yaitu teori yang menerangkan sifat penjual dalam menawarkan barang yang akan dijual. Faktor-faktor yang dapat menggeser kurva penawaran- Kalau penawaran bertambah diakibatkan oleh faktor-faktor di luar harga, maka supply bergeser ke kiri atas.

Kalau berkurang kurva supply

bergeser ke kiri atas. Dengan demikian, terbentuknya harga pasar ditentukan oleh mekanisme pasar.

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Eceran Daging Sapi Dalam Negeri

10

Gambar 2.4
Pembentukan Kurva Penawaran Akibat Perubahan Harga dan Jumlah Barang

2.3. Keseimbangan Permintaan dan Penawaran
Dalam ilmu ekonomi, harga keseimbangan atau harga ekuilibrium adalah harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual
(produsen) di mana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya.
Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga.

Dengan kata lain Harga keseimbangan adalah harga

dimana baik konsumen maupun produsen sama-sama tidak ingin menambah atau mengurangi jumlah yang dikonsumsi atau dijual. Permintaan sama dengan penawaran. Jika harga dibawah harga keseimbangan, terjadi kelebihan permintaan. Sebab permintaan akan meningkat, dan penawaran menjadi berkurang. Sebaliknya jika harga melebihi harga keseimbangan, terjadi kelebihan penawaran. Jumlah

penawaran

meningkat,

jumlah

permintaan

menurun.Perubahan keseimbangan pasar terjadi bila ada perubahaan di sisi permintaan dan atau penawaran. Jika faktor yang menyebabkan perubahan adalah harga, keseimbangan akan kembali ke titik awal. Tetapi jika yang berubah adalah faktor-faktor ceteris paribus seperti teknologi untuk sisi penawaran, atau pendapatan untuk sisi permintaan, keseimbangan tidak kembali ke titik awal.

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Eceran Daging Sapi Dalam Negeri

11

Gambar 2.5
Keseimbangan Harga di Pasar
a. Jika harga berubah, terjadi kelebihan penawaran yang menyebabkan harga turun kembali ke Po. Titik keseimbangan tetap Eo.
b. Kurva penawaran bergeser ke kanan karena perubahan teknologi. Titik keseimbangan bergeser dari Eo ke E1.
c. Kurva permintaan bergeser ke kanan karena perubahan pendapatan. Titik keseimbangan bergeser dari Eo ke E1.

2.4. Elastisitas Permintaan dan Penawaran
Konsep elastisitas merupakan hubungan kuantitatif antara harga dan kuantitasyang dibeli. Pada model yang dinamis dapat dihitung elastisitas jangka pendek danjangka panjang (Samuel dan Nordhaus, 2003). Elastisitas adalah persentase perubahan jumlah yang diminta dibagi dengan persentase perubahan harga yang menyebabkannya. Perubahan persentase biasanya dihitung sebagai perubahan dibagi oleh nilai rata-rata (lipsey et al., 1995).

Elastisitas Harga Permintaan
Para ekonom mengukur bagaimana tingkat respon atau sensitivitas konsumenterhadap perubahan harga produk dengan dengan konsep elastisitas harga(McConnell, 1990). Elastisitas harga permintaan mengukur berapa banyak kuantitas yang diminta dari sebuah barang akan berubah apabila harganya berubah. Definisi yang tepat dari elastisitas harga adalah persentase perubahan dalam kuantitas yang diminta dibagi dengan persentase perubahan dalam harga
(Samuelson dan Nordhaus,2003).

Nilai elastisitas harga daging ayam broiler

sebesar -2,335 terhadap permintaan daging ayam broiler di Kecamatan

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Eceran Daging Sapi Dalam Negeri

12

Pancoran Mas Depok, artinya dengan kenaikan harga sebesar 1 persen maka permintaan daging ayam broiler akan turun sebesar 2,335 persen ceteris paribus
(Khoirunissa, 2008). Kita dapat menghitung koefisien elastisitas harga menurut rumus berikut:

Ed =

Persentase perubahan pada kuantitas yang diminta Persentase perubahan pada harga

Elastisitas Harga Penawaran
Para

pelaku

bisinis

juga

memiliki

kepekaan

dalam

dalam

mengambilkeputusan terkait dengan berapa banyak barang yang (harus) diproduksi. Para ekonom mendefinisikan elastisitas harga penawaran sebagai kepekaan kuantitas yang ditawarkan dari sebuah barang terhadap harga pasarnya. Elastisitas harga penawaran adalah presentase perubahan pada kuantitas yang ditawarkan dibagi dengan persentase perubahan pada harga
(Samuelson dan Nordhaus, 2003).
Dalam Idaman (2008) elastisitas harga penawaran benih ikan nila ukuran
3-5 cm memiliki nilai 0,001385. Artinya harga benih ikan nila ukuran 3-5 cm ini bersifatinelastis karena nilai elastisitasnya yang kurang dari satu. Rumus untuk menghitung elastisitas harga penawaran adalah sebagaiberikut:

Es =

Persentase perubahan pada kuantitas yang ditawarkan
Persentase perubahan pada harga

Elastisitas Silang
Elastisitas silang adalah persentase perubahan jumlah barang yang diminta diakibatkan oleh perubahan harga barang lain sebesar satu persen.
Apabila fungsi permintaan diketahui besaran nilainya, maka elastitas dapat dihitung dengan cara menurunkan fungsi permintaan terhadap barang lain, lalu dikalikan dengan rata-rata harga barang lain dibagi rata-rata jumlah barang yang diminta. Apabila nilainya lebih besar dari nol maka kedua barang tersebut mempunyai hubungan substitusi, bila nilainya lebih kecil dari nol maka hubungan keduanya komplementer.
Barang substitusi memiliki nilai elastisitas positif. Artinya kenaikan barang substitusi berakibat meningkatnya jumlah yang diminta untuk barang ini (dan untuk barang substitusinya berkurang). Barang komplementer elastisitas negatif,

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Eceran Daging Sapi Dalam Negeri

13

artinya kenaikan harga komplemen berakibat turunnya jumlah yang untuk barang ini (juga untuk barang komplemennya). Hasil penelitian Khoirunissa (2008) menunjukkan nilai elastisitas silang daging sapi sebesar 6,32 artinya dengan meningkatnya harga daging sapi sebesar 1 persen maka permintaan

akan

daging ayam broiler naik sebesar 6,32 persen.
Elastisitas Pendapatan
Elastisitas

permintaan

pendapatan

adalah

presentase

perubahan

permintaan akan suatu barang yang diakibatkan oleh kenaikan income riil konsumen sebesar satu persen, jika fungsi permintaan diketahui maka besar nilai elastisitas pendapatan dapat ditentukan dengan cara menurunkan fungsi permintaan tersebut terhadap variabel pendapatan, lalu dikalikan rata-rata besaran pendapatan dibagi rata-rata jumlah barang yang diminta. Untuk barang normal nilai elastistasnya lebih besar dari nol, untuk barang inferior kurang dari nol, barang kebutuhan pokok antara nol sampai satu dan untuk barang superior lebih besar dari satu.
Dalam Khoirunissa (2008) menunjukkan nilai elastisitas permintaan daging ayam broiler sebesar terhadap pendapatan sebesar 0,447 artinya jika pendapatan naik 1 persen, maka permintaan

naik 0,447 persen. Elastisitas

pendapatan bernilai positif antara nol sampai satu sehingga daging ayam broiler disebut barang normal.

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Eceran Daging Sapi Dalam Negeri

14

BAB III
METODOLOGI

3.1. Jenis dan Sumber Data
Data dalam analisis ini menggunakan data sekunder dengan jenis data deret waktu (time series) periode waktu mulai tahun 1984-2012. Untuk mencukupi data deret waktu (time series data) maka deret waktunya menggunakan tahunan yang demikian berkaitan dengan data impor, ekspor,
Harga daging sapi dalam negeri dan harga daging sapi dunia.
Data yang tidak lengkap tahunannya, akan diolah berdasarkan bantuan data triwulan yang tersedia. Teknik ini banyak dilakukan, diantaranya oleh
Boediono (1979), Djiwandono (1980) dan Widjanarko (1983). Dalam studi ini lebih relevan menggunakan teknik yang dipakai Boediono (1979) yaitu dengan regresi berulang.

Data yang tidak relevan menggunakan teknik ini akibat

pengaruh system kerja birokrasi (dataTIB) dan akibat pengaruh fluktuasi triwulanan (harga daging sapi dunia) sehingga perlu digunakan teknik pembobotan. Semua data diperoleh dari berbagai sumber, yaitu Biro Pusat Statistik,
Direktorat Jenderal Peternakan Kementerian Pertanian, Asosiasi Pengusaha
Feedlotter Indonesia (APFINDO),

Departemen Keuangan, Bank Indonesia,

Hasil Diskusi (FGD) serta beberapa lembaga terkait lainnya yang mempunyai legitimasi. 3.2 Metode Analisis
Untuk menjawab tujuan faktor-faktor yang mempengaruhi harga daging sapi di dalam negeri, maka digunakan pendekatan model persamaan ekonometrik dengan model simultan. Dalam memudahkan analisis, setiap persamaan dinyatakan dalam bentuk linier. Peubah-peubah yang dimasukkan ke dalam model dikelompokkan menjadi dua, yaitu peubah endogen
(endogenous variables) dan peubah penjelas (predetermined variables).
Peubah endogen merupakan peubah yang dihipotesiskan dalam persamaan, yang menggambarkan penawaran dan permintaan daging di Indonesia.
Sementara peubah penjelas yang terdiri atas peubah eksogen (exogenous variables) dan lag endogen (lagged endogenous variables). Peubah eksogen

Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Harga Eceran Daging Sapi Dalam Negeri

15

merupakan peubah yang mempengaruhi peubah endogen dalam sistem, tetapi nilai peubah tersebut diasumsikan tidak dipengaruhi oleh sistem.
Model ekonometrik adalah menganalisis ini terdiri dari 7 (tujuh) persamaan struktural dan 1 persamaan identitas, sehingga terdapat 8 (delapan) peubah endogen. Keseluruhan peubah endogen ini dipengaruhi oleh peubah penjelas sebanyak 23 peubah yang terdiri dari 4 (empat) peubah lag endogen dan 19 peubah eksogen. Bentuk persamaan-persamaan tersebut berturut-turut sebagai berikut: Produksi Daging Sapi Dalam Negeri:
QSDt = a0+a1HQt+a2TPt+a3SBt+a4PTt+a5HTt+a6HPt+ a7TUt+ a8LQSDt+a9Dt+U1............................................................................... (1)
Tanda parameter estimasi yang diharapkan (hipotesis) adalah sebagai berikut: a3,a5,a6,a70;dan0

Similar Documents

Free Essay

Hardwork

... tubuh licin tanpa sisik dan berkumis. Yup dialah ikan lele, yang kali ini Kami jadikan sebagai makanan olahan berbentuk abon dengan cita rasa yang mantap di lidah. Eits, jangan takut dulu untuk mencoba rasanya yang gurih, karena sering kali pemberitaan miring tentang cara pemberian pakannya masih membuat image ikan lele selalu terlihat buruk. Tapi Kami dapat menjamin ikan lele yang kami gunakan dalam produk Abon Leker diberikan pakan yang sesuai, karena kami sendirilah yang mebudidayakannya. Muncul pertanyaan, kenapa harus lele yang dijadikan abon di produk Kami, alasannya tidak lain adalah karena ikan lele dapat dijadikan makanan alternatif pengganti daging sapi yang harganya relatif jauh lebih mahal. Walaupun ikan lele harganya jauh lebih murah, tetapi nilai gizi yang dimiliki dapat disetarakan dengan daging sapi.  Jangan pernah menganggap remeh si ikan berkumis ini, Selain ikan lele memang memiliki rasa yang enak dan gurih, disamping tekstur dagingnya yang lembut dan empuk. Ikan lele kaya akan protein, energi, lemak, kalsium, fosfor dan zat besi. Tingginya kandungan gizi yang dimiliki oleh ikan lele berperan serta dalam membantu pertumbuhan janin dalam kandungan dan sangat baik bagi jantung karena rendah lemak. Mengkonsumsi ikan yang satu ini memudahkan untuk meningkatkan asupan gizi Anda karena ikan ini banyak tersedia dan murah dibandingkan dengan tuna, salmon dan jenis ikan lainnya. Nah, buat ibu-ibu yang sedang mengandung, kalo tidak mau repot mengolah ikan lele...

Words: 3175 - Pages: 13

Free Essay

Uruguay

...Midterm Paper International Management URUGUAY By: ANGGI PRAMITA 19120009 Universitas Pelita Harapan Graduate School Management 2012 URUGUAY Ibu kota : Montevideo Luas area : 175,215 km2 Populasi : 3,286,314 jiwa Kepadatan : 18.65 jiwa/km2 Demografi : Caucasian 93.9% African 4.9% Pribumi 1.1% Asia 0.1% Agama : Roman Katolik Pendapatan : Total US$ 50.908 juta Per kapita US$ 15,656 Mata uang : Peso Bahasa resmi : Spanish 1. SEJARAH Sebelum menjadi negara merdeka, Uruguay merupakan wilayah yang ditemukan dan dimiliki oleh Spanyol pada tahun 1726. Uruguay tadinya dipergunakan oleh Spanyol sebagai benteng militer yang dikenal dengan sebutan Montevideo, yang pada saat ini merupakan ibu kota Uruguay. Sebagai benteng militer, Montevideo mendatangkan keuntungan bagi Spanyol dengan menjadi pelabuhan alami yang berguna sebagai pusat komersial yang penting. Pada tahun 1821, Montevideo diklaim oleh Argentina, namun tidak lama dianeksasi oleh Brasil. Empat tahun kemudian, Uruguay menyatakan kemerdekaannya dan dijamin kebebasannya pada tahun 1828 setelah perjuangan selama tiga tahun. Pada awal abad 20, Presiden Jose Battle melakukan reformasi politik, sosial, dan ekonomi yang meluas dan membentuk tradisi negara tersebut. Pada tahun 1960, terjadi pemeberontakan yang dipimpin oleh seorang penganut Marxisme bernama Tupamaros. Pemberontakan ini mendorong Presiden Uruguay saat itu menyerahkan...

Words: 2246 - Pages: 9

Free Essay

Resiko

...Peluang Usaha Rumahan Katering Makanan [pic] [pic]Salah satu contoh usaha rumahan adalah katering makanan. Katering makanan adalah usaha yang tergolong usaha rumahan modal kecil dan sangat banyak diminati. Hal ini dikarenakan makanan adalah kebutuhan pokok manusia. Selain itu juga katering makanan ini bisa memberikan potensi penghasilan yang relatif besar, dengan keuntungan bisa mencapai 50 % dari modal. Contoh usaha rumahan katering makanan ini juga relatif mudah di kerjakan. Yang penting anda bisa memiliki keahlian memasak dan sedikit manajemen bisnis. Apalagi dengan semakin berkembangnya jaman, banyak dari masyarakat yang memang membutuhkan sesuatu yang praktis sehingga lebih memilih untuk menggunakan jasa catering untuk urusan makanannya. Biasanya orang-orang yang suka memakai jasa katering makanan ini adalah anak kost, orang kantoran, atau bahkan orang-orang sibuk yang lebih suka dengan yang praktis. Kalau usaha rumahan katering makanan ini dikemas dengan baik dan kreatif, maka bisa dipastikan akan laris manis di pasaran. 1 Langkah-langkah Memulai Usaha Rumahan Katering Makanan Berikut adalah Langkah memulai usaha rumahan katering makanan : 1 1.Menentukan jenis usaha rumahan katering makanan Ada berbagai macam jenis usaha katering, seperti berikut ini : • Katering Rumahan : [pic] Usaha katering yang melayani pesanan sampai dengan 100 orang. Meliputi rantangan untuk rumah tangga, pesanan prasmanan untuk arisan/pengajian, pesanan nasi boks untuk 20-100 porsi, dan...

Words: 2043 - Pages: 9

Free Essay

Upstream, Midstream, Dan Downstream Untuk Perusahaan Jasa, Manufaktur, Dan Dagang

...TUGAS AKUNTANSI MANAJERIAL UPSTREAM, MIDSTREAM, dan DOWNSTREAM untuk PERUSAHAAN JASA, MANUFAKTUR, dan DAGANG 1. Pengertian UPSTREAM dan DOWNSTREAM (a) Upstream (Hulu) Tahap Upstream atau hulu dari sebuah proses produksi melibatkan pencarian dan penggalian bahan baku. Bagian hulu dari proses produksi tidak melakukan sesuatu dengan materi itu sendiri, seperti pengolahan bahan. Bagian dari proses ini hanya menemukan dan mengekstrak bahan baku untuk produksi. Dengan demikian, setiap industri yang bergantung pada ekstraksi bahan baku umumnya memiliki tahap hulu dalam proses produksinya. Dalam arti yang lebih umum, "hulu" bisa juga merujuk kepada setiap bagian dari proses produksi yang berkaitan dengan tahap ekstraksi atau pencarian bahan baku. Di dalam supply chain operations, aktivitas upstream (hulu) meliputi aktivitas dari suatu perusahaan manufaktur dengan para penyalurannya (yang mana dapat manufaktur,assembler, atau kedua-duanya) dan koneksi mereka kepada pada penyalur (para penyalur second-tier). Hubungan para penyalur dapat diperluas kepada beberapa strata, semua jalan dari asal material (contohnya bijih tambang, pertumbuhan tanaman). Di dalam upstream supply chain, aktivitas yang utama adalah pengadaan. (b) Downstream (Hilir) Tahap Downstream atau hilir dalam proses produksi melibatkan pengolahan bahan yang dikumpulkan selama tahap hulu menjadi produk jadi. Tahap selanjutnya, meliputi penjualan aktual produk yang ke bisnis lain, pemerintah, atau perorangan...

Words: 1920 - Pages: 8

Free Essay

Mimpi

...___________________________________________________________________________ Atabah / Tafsir Mimpi / m.s 3 dari108 Paparan singkat ini cukup kaya bagi orang yang mau merenungkannya dan mencermati maknanya. Kalaulah kami memaparkannya secara panjang lebar, niscaya menimbulkan kebosanan dan kejemuan. Kami berharap kepada Allah Ta’ala kiranya buku ini bermanfaat bagi kita dan kiranya Dia melindungi kita dari ilmu yang tidak bermanfaat, perut yang tidak pernah kenyang, nafsu yang tidak mau tunduk, doa yang tidak diterima, tabiat yang menyeret kepada ketamakan, dan ketamakan yang tidak pernah berakhir. Sesungguhnya Allah Ta’ala Mahakuasa atas segala yang dikehendakiNya, serta Maha melakukan apa yang dituju-Nya. Cukuplah bagiku Allah. Dialah sebaik-baik Pelindung ___________________________________________________________________________ Atabah / Tafsir Mimpi / m.s 4 dari108 Tafsir Mimpi Menurut Islam dan Barat Tafsir mimpi menurut Islam: Imam Ibnu Sirin, dalam bukunya Tafsir Mimpi Menurut Islam, berkata: Tidak semua mimpi dapat ditafsirkan makna yang terkandung didalamnya. Ada kalanya mimpi bagaikan angin lalu namun ada yang benar-benar menjadi kenyataan. Mimpi insan yang bertakwa merupakan perkhabaran yang akan berlaku, kerana Rasulullah tidak bermimpi melainkan mimpi baginda menjadi kenyataan. Sedangkan mimpi insan yang tidak beriman merupakan berita yang disebarkan oleh syaitan. Dalam suatu riwayat dikisahkan, seorang wanita bertanya, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya...

Words: 29184 - Pages: 117

Free Essay

Green

...Perguruan Tinggi AKADEMI AKUNTANSI PGRI JEMBER Nama Pengusul Sisda Rizqi Rindang Sari Program Kegiatan Judul Kegiatan 1 PKMK KUE TART CAENIS ( CANTIK, ENAK DAN EKONOMIS) BERBAHAN DASAR TAPE 2 AKADEMI FARMASI KEBANGSAAN Nensi MAKASSAR AKADEMI KEBIDANAN CITRA MEDIKA SURAKARTA AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA AKADEMI KEPERAWATAN KERTA CENDIKA SIDOARJO AKADEMI KEPERAWATAN KERTA CENDIKA SIDOARJO AKADEMI KEPERAWATAN KERTA CENDIKA SIDOARJO Putri Purnamasari PKMK LILIN SEHAT AROMA KURINDU PANCAKE GARCINIA MANGOSTANA ( PANCAKE KULIT MANGGIS ) 3 PKMK 4 Latifah Sulistyowati PKMK Pemanfaatan Potensi Jambu Mete secara Terpadu dan Pengolahannya sebagai Abon Karmelin (Karamel Bromelin) : Pelunak Aneka Jenis Daging Dari Limbah Nanas Yang Ramah Lingkungan, Higienis Dan Praktis PUDING“BALECI”( KERES) MAKANAN BERSERATANTI ASAM URAT 5 Achmad PKMK Zainunddin Zulfi 6 Dian Kartika Sari PKMK 7 Radita Sandia PKMK Selonot Sehat (S2) Diit untuk Penderita Diabetes 8 AKADEMI PEREKAM Agustina MEDIK & INFO KES Wulandari CITRA MEDIKA AKADEMI PEREKAM MEDIK & INFO KES Anton Sulistya CITRA MEDIKA AKADEMI PEREKAM Eka Mariyana MEDIK & INFO KES Safitri CITRA MEDIKA AKADEMI PEREKAM MEDIK & INFO KES Ferlina Hastuti CITRA MEDIKA AKADEMI PEREKAM Nindita Rin MEDIK & INFO KES Prasetyo D CITRA MEDIKA AKADEMI PEREKAM MEDIK & INFO KES Sri Rahayu CITRA MEDIKA AKADEMI PERIKANAN YOGYAKARTA PKMK Kasubi Wingko Kaya Akan Karbohidrat yang Menyehatkan ...

Words: 159309 - Pages: 638

Free Essay

Penjaskes 1sd

...i ii Hak Cipta buku ini pada Kementerian Pendidikan Nasional. Dilindungi Undang-undang. Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan Untuk SD/MI Kelas I Penyusun Penelaah Editor Design Cover Setting/Lay Out Ukuran buku 372.8 WAG p : Wagino Juari : Sukiri : Dwi Sumpani Wati : Rahmadi : Munanih : 17,6 x 25 cm WAGINO Pendidikan Jasmani Olahraga dan Kesehatan/Wagino, Juari, Sukiri; editor, Dwi Sumpani Wati.—Jakarta: Pusat Perbukuan, Kementerian Pendidikan Nasional, 2010. viii, 144 hlm.: ilus.; 25 cm Bibliografi: hlm. 132 Indeks Untuk SD/MI kelas I ISBN 978-979-095-005-4 (no. jilid lengkap) ISBN 978-979-095-018-4 (jil. 1m) 1. Olahraga - Aspek Kesehatan - Studi dan Pengajaran (Pendidikan Dasar) I. Judul II. Juari III. SukiriIV. Dwi Sumpani Wati Hak Cipta buku ini dialihkan kepada Kementerian Pendidikan Nasional dari penerbit CV Bina Pustaka. Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan Nasional Tahun 2010. Diperbanyak oleh . . . iii kata sambutan Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya, Pemerintah, dalam hal ini, Departemen Pendidikan Nasional, pada tahun 2009, telah membeli hak cipta buku teks pelajaran ini dari penulis/penerbit untuk disebarluaskan kepada masyarakat melalui situs internet (website) Jaringan Pendidikan Nasional. Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional Pendidikan dan telah ditetapkan sebagai buku teks pelajaran yang memenuhi syarat kelayakan untuk digunakan dalam...

Words: 20961 - Pages: 84

Free Essay

Gascoyne

...PANDUAN LENGKAP HAJI DAN UMRAH Disediakan Oleh: HAJI AZMAN BIN ARIFFIN http://epanduan.wordpress.com PANDUAN LENGKAP HAJI DAN UMRAH Definisi Haji: Hukum dan Dalilnya: Ibadat Haji difardhukan sekali seumur hidup bagi setiap orang Islam, sama ada lelaki atau perempuan. Dalil dari al-Quran: Firman Allah s.w.t: Yang bermaksud: Dan Allah mewajibkan manusia mengerjakan ibadat Haji dengan mengunjungi Baitullah iaitu sesiapa yang mampu sampai kepadanya dan sesiapa yang kufur (ingkarkan kewajipan ibadat Haji itu), maka sesungguhnya Allah Maha Kaya (tidak berhajatkan sesuatu pun) dari sekalian makhluk. Allah s.w.t telah memfardhukan ibadat Haji pada tahun kesembilan hijrah dan Nabi Muhammad s.a.w tidak pernah mengerjakan ibadat Haji kecuali Haji Wida'. Dalil dari hadis: Rasulullah s.a.w bersabda yang bermaksud: "Islam dibina atas lima rukun." Baginda s.a.w. menyebut di antaranya ialah ibadat Haji. Sabda Rasulullah s.a.wyang bermaksud: "Tidak ada ganjaran bagi Ibadat Haji yang mabrur kecuali Syurga." Sabda Rasulullah s.a.w yang bermaksud: "Sesiapa yang mengerjakan ibadat Haji dan tidak sekali-kali menyetubuhi isterinya juga tidak melakukan maksiat nescaya dia kembali suci bersih sebagaimana hari dia dilahirkan." SabdaRasulullah s.a.w yang bermaksud: "Wahai umatku semua, sesungguhnya Allah s.w.t. memfardhukan ibadat haji kepada kamu, oleh itu kamu hendaklah mengerjakan ibadat haji." Lalu seorang lelaki bertanya Baginda s.a.w.: "Adakah wajib dikerjakan pada setiap tahun, wahai...

Words: 24634 - Pages: 99

Free Essay

Tugas Sindy

...Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . 28 Uraian Doktrin Dasar Alkitabiah INDONESIA PUBLISHING HOUSE Kotak Pos 1188 Bandung 40011 Telepon (022)) 6 3 3 2 Fax : ( 2 6027784,4 E a l i h d @ m i . o T l p n ( 2 6030392,; F x(022)2 6 2 7 Email: iph@bdg.centrin.net.id eeo 02 009 a 0 ) 078; mi: pbggalcm Kutipan Pasal 72: Sanksi Pelanggaran Undang-undang Hak Cipta (UU No. 19 Tahun 2002) 1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masingmasing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun denda/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). 2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500. 000.000,00 (lima ratus juta rupiah). © Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dicetak dan diterbitkan oleh Indonesia Publishing House Bandung 2006 Firman Tuhan Allah 6 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . 28 Uraian Doktrin Dasar Alkitabiah Departemen Kependetaan Masehi Advent Hari Ketujuh Se-Dunia 6840 Eastern Avenue NW Washington, DC 20012 Seventh-day Adventist Believe... A...

Words: 176042 - Pages: 705

Free Essay

Btec

...Pendekar 4 Alis Buku 2 : Bandit Penyulam. Pendekar 4 Alis Buku 2 Bandit Penyulam Karya Khulung Bab 1: Sejumlah Perampokan Panas yang menyengat. Sinar matahari seperti pisau panas, menusuk tanpa belas kasihan pada jalanan yang kotor dan berdebu. Bahkan bekas luka di wajah Chang Man Tian tampak terpanggang hingga merah. Tepatnya ada tiga bekas luka, bekas luka itu dan sekitar 7 atau 8 macam luka dalam telah memberikan dirinya kemasyuran dan posisi yang ia nikmati sekarang ini. Bila cuaca berubah menjadi lembab atau hujan, luka dalamnya akan mulai berdenyut-denyut lagi, menyebabkan ruas-ruas tulangnya terasa sakit, dan ia tentu akan teringat lagi pada pertarunganpertarungan dahsyat di masa mudanya dan merasa sangat bersyukur. Bisa bertahan hidup selama ini bukanlah hal yang mudah, bisa menjadi seorang wakil kepala perusahaan ekspedisi yang pendapatannya 500 tael perak sebulan malah lebih sulit lagi, karena posisi itu didapatkan dengan darah dan keringat. Akhir-akhir ini ia jarang mengawal sendiri barang-barang antaran perusahaannya. Kepala perusahaan ekspedisi “Pembawa Kedamaian” adalah juga kakak seperguruannya. Mereka berdua menghabiskan waktu beberapa tahun terakhir ini dalam hidup yang tenteram dan damai, berlatih sedikit kungfu di pagi hari, minum arak di malam hari. Dengan melihat bendera “Pedang Besi Tombak Emas” sudah cukup membuat orang-orang di wilayah tenggara menjauh dari barang-barang antaran perusahaan “Pembawa Kedamaian”. Tetapi barang...

Words: 70871 - Pages: 284

Free Essay

Raheeq Makhtum Malay

...SEERAH NABAWIYYAH Al-Raheeq al-Makhtum Syeikh Safy al-Rahman al-Mubarakfuriyy India Pemenang Hadiah Pertama Pertandingan Seerah Rabitah Alam Islam, Mekkah PERANAN & PERLUNYA RIWAYAT HIDUP RASULULLAH DALAM MEMAHAMI ISLAM   Tujuan mengkaji riwayat hidup RasuluLlah dan penganalisaannya bukanlah semata-mata untuk melihat kejadian-kejadian dan episod-episod yang bersejarah ataupun memaparkan cerita-cerita yang indah sahaja. Oleh yang demikian tidak seharusnya kita menganggap kajian sejarah hidup Rasulullah ini sama dengan membaca dan menala'ah sejarah para pemerintah (khalifah) di zaman purbakala. Tujuan pokok dari kajian yang dimaksudkan ialah supaya setiap Muslim dapat memahami, menganggap dan menggambarkan bahawa hakikat zahir dan batin Islam semuanya teradun di dalam penghidupan Rasulullah itu sendiri. Gambaran dan anggapan ini akan timbul dan wujud setelah seseorang Muslim itu dapat memahami dengan benar segala hikmah dan keistimewaan prinsip-prinsip dan dasar-dasar Islam satu persatu terlebih dahulu. Tegasnya kajian riwayat hidup Rasulullah Sallallahu 'alaihi Wasallam ini adalah suatu usaha mengumpul hakikat dan intisari dasar-dasar Islam kemudian memadan dan menyesuaikan dengan contoh Islam iaitu Nabi Muhammad Sallallahu 'alahi Wasallam. Sekiranya perlu kita bahagikan tujuan-tujuan ini maka bolehlah dibahagikan seperti berikut: 1. Memahami peribadi Nabi Muhammad SallaLlahu 'alaihi Wasallam menerusi penghidupan dan suasana...

Words: 129247 - Pages: 517

Free Essay

Agree

...DE_SUPERNOVA-_BintanG_jatuH SUPERNOVA Episode: Ksatria, Puteri, dan BintanG jatuH © 2000 Pee H Proof Reader Prof. Dr. Fuad Hassan Hernia wan Aksan Tata Letak Muhammad Roniyadi (thatkid20@yahoo.com) Desain Sampul Tepte (teple@imatrekkie.com) Foto Dissy Ekapramudita Penerbit Truedee Books X Patrakomala no. 57, Bandung 40113, Indonesia Tel/Fax. 62-22-4213691 http://www.truedee.com E-mail: Dooks@truedee.com Hotfine Customer Service: 081-22141015 Pre-press Polar Repro Bandung Percetakan Gpta Cekas Grafika - Bandung Osakanl : Februari 2001 /CefakanU -Maret 2001 hafalan IH : April 2001 Cetakan IV :Juni2001 **«anV ; November 2001 Katalog Dalam Terbitan i ¦fe^'S ^ Bi,Mn* BMK,un8: T»*, Books; 200. $&96257-0-X JudulEngkaulah getar pertama yang meruntuhkan gerbang tak berujungku mengenal Hidup.Engkaulah tetes embun pertama yang menyesatkan dahagaku dalam Cinta tak bermuara.Engkaulah matahari Firdausku yang menyinari kata pertama di cakrawala aksara. Kau hadir dengan ketiadaan. Sederhana dalam ketidakmengertian. Gerakmu tiada pasti. Namun aku terus di sini. Mencintaimu. Entah kenapa. (catatan di satu pagi buta di atas atap rumah tetangga) Sanksi Pelanggaran Pasat 44: Undang-undang Nomor 7 Tahun 1987 Tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 6 tahun 1982 Tentanq Hak Cipta Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak mengumumkan atau memperbanyak suatu ciptaan atau memberi izin untuk itu, dipidana dengan pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun dan/atau denda paling banyak 8p 100.000...

Words: 53406 - Pages: 214

Free Essay

Biografi Soekarno (Oleh Cindy Adams)

...Penyambung Lidah Rakyat Indonesia     BUNG KARNO BIOGR@PHY @S TOLD TO CINDY @D@MS                                   BAB I Alasan Menulis Bab ini ... CARA yang paling mudah untuk melukiskan tentang diri Sukarno ialah dengan menamakannya seorang  yang  maha‐pencinta.  Ia  mencintai  negerinya,  ia  mencintai  rakyatnya,  ia  mencintai  wanita,  ia  mencintai  seni dan melebihi daripada segala‐galanya ia cinta kepada dirinya sendiri.  Sukarno  adalah  seorang  manusia  perasaan.  Seorang  pengagum.  Ia  menarik  napas  panjang  apabila  menyaksikan pemandangan yang indah. Jiwanya bergetar memandangi matahari terbenam di Indonesia.  Ia menangis dikala menyanyikan lagu spirituil orang negro.  Orang mengatakan bahwa Presiden Republik Indonesia terlalu banyak memiliki darah seorang seniman.  "Akan  tetapi  aku  bersyukur  kepada  Yang  Maha  Pencipta,  karena  aku  dilahirkan  dengan  perasaan  halus  dan  darah  seni.  Kalau  tidak  demikian,  bagaimana  aku  bisa  menjadi  Pemimpin  Besar  Revolusi,  sebagairnana  105  juta  rakyat  menyebutku?  Kalau  tidak  demikian,  bagairnana  aku  bisa  memimpin  bangsaku  untuk  merebut  kembali  kemerdekaan  dan  hak‐asasinya,  setelah  tiga  setengah  abad  dibawah  penjajahan Belanda? Kalau tidak demikian bagaimana aku bisa mengobarkan suatu revolusi di tahun 1945  dan  menciptakan  suatu  Negara  Indonesia  yang  bersatu,  yang  terdiri  dari  pulau  Jawa,  Bali,  Sumatra,  Kalimantan, Sulawesi, Kepulauan Maluku dan bagian lain dari Hindia Belanda...

Words: 75361 - Pages: 302

Free Essay

Buya Hamka

...Tenggelamnya Kapal van der Wijck HAMKA DAFTAR ISI 1. ANAK ORANG TERBUANG 2. YATIM PIATU 3. MENUJU NEGERI NENEK MOYANG 4. TANAH ASAL 5. CAHAYA HIDUP 6. BERKIRIM-KIRIMAN SURAT 7. PEMANDANGAN DI DUSUN 8. BERANGKAT 9. DI PADANG PANJANG 10. PACU KUDA DAN PASAR MALAM 11. BIMBANG 12. MEMINANG 13. PERTIMBANGAN 14. PENGHARAPAN YANG PUTUS 15. PERKAWINAN 16. MENEMPUH HIDUP 17. JIWA PENGARANG 18. SURAT-SURAT HAYATI KEPADA KHADIJAH 19. CLUB ANAK SUMATERA 20. RUMAH TANGGA 21. HATI ZAINUDDIN 22. DEKAT, TETAPI BERJAUHAN 23. SURAT CERAI 24. AIR MATA PENGHABISAN 25. PULANG 26. SURAT HAYATI YANG PENGHABISAN 27. SEPENINGGAL HAYATI 28. PENUTUP Hamka TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER WIJCK Cetakan keenam belas, P.T. Bulan Bintang, Jakarta, 1984 Diterbitkan pertama kali oleh N.V. Bulan Bintang, Jakarta, 1976 P.T. Bulan Bintang, Penerbit dan Penyebar Buku-buku Jalan Kramat Kwitang I/8, Jakarta 10420, Indonesia Anggota Ikatan Penerbit Indonesia Hak cipta dilindungi Undapg-undang 38 39 49 51 57 57 58 61 63 66 76 77 79 81 82 84 16026 K10.000 Dicetak oleh Percetakan P.T. Tri Handayani Utama, Jakarta PENDAHULUAN CETAKAN KEEMPAT DI DALAM usia 31 tahun (1938), masa darah muda masih cepat alirnya dalam diri, dan khayal serta sentimen masih memenuhi jiwa, di waktu itulah "ilham" "Tenggelamnya Kapal Van der Wijck" ini mulai kususun dan dimuat berturut-turut dalam majalah yang kupimpin "Pedoman Masyarakat." Setelah itu dia diterbitkan menjadi buku oleh saudara M. Syarkawi (cetakan kedua), seorarg pemuda...

Words: 53387 - Pages: 214

Free Essay

Midnight Sun

...MIDNIGHT SUN Edward's Story Stephenie Meyer 2 Daftar Isi 1. Pandangan Pertama 2. Buku yang Terbuka 3. Fenomena 4. Penglihatan 5. Undangan 6. Golongan Darah 7. Melody 8. Hantu 9. Port Angeles 10. Teori 11. Interogasi 12. Kesulitan 3 1. P a n d a n g a n P e r t a m a Inilah saat dimana aku berharap bisa tidur. Sekolah. Atau, penyiksaan lebih tepatnya? Seandainya ada jal an lain menebus dosa-dosaku. Kejenuhan ini selalu sulit diatasi; setiap hari terasa lebih monoton dari sebelumny a. M u n g k i n b a g i k u i n i l a h ‘t i d u r ‘ j i k a d i d e f i n i s i k a n s e b a gai bentuk berdiam diri disela aktivitas harian. Aku menatap rekahan di pojok kafetaria, membayang kan bentuk-bentuk abstrak. Itu salah satu cara memelank an suara-suara riuh di kepalaku. Beratus suara ini membuatku mati kebosanan. Jika menyangut pikiran manusia, aku telah mendeng ar segalanya, dan lagi, hingga ratusan kali. Hari ini, se mua tercurah pada sebuah peristiwa sepele, kedatangan s eorang murid pindahan. Tidak terlalu sulit menyimpulka n pikiran-pikiran itu sekaligus. Aku telah melihat sosok nya berulang-ulang, dari pikiran ke pikiran, dari segala sudut. Cuma perempuan biasa. Kegemparan akibat kedata ngannya mudah ditebakµsama seperti menunjukan benda berkilau pada anak kecil. Setengah laki-laki hidung bela ng bahkan sudah ingin bermeseraan dengannya, hanya kar ena ia anak baru. Aku mesti lebih keras mengacuhkan me reka. Hanya empat suara yang coba kuredam demi kesopan an dan...

Words: 78164 - Pages: 313