Free Essay

Iman, Moral, Dan Etik

In:

Submitted By franshutapea
Words 705
Pages 3
BAB VIII
IMAN, MORAL, DAN ETIK
Frans Hasiholan
1306414210

Modul MPK Agama Kristen Universitas Indonesia “Pokok Bahasan II Manusia Beriman, Bermoral, dan Berbudaya”

Iman merupakan bagian yang integral dalam kehidupan orang beriman, menempati tempat yang sentral di dalam kehidupan orang Kristen. Iman mendasari dan mewarnai segenap aspek kehidupan – mendasari sikap, perkataan, dan perbuatan kita. Iman melandasi kehidupan moral (baik/buruk; benar/salah hubungan antarmanusia), dan etik (pengambilan keputusan). Dalam kehidupan orang Kristen, iman nyata melalui sikap, perhatian, dan perbuatan kita. Surat Ibrani 11:1 berbunyi sebagai berikut: Iman adalah dasar dari segala sesuatu yang kita harapkan dan bukti dari segala sesuatu yang tidak kita lihat. Itu artinya, atas dasar iman kita membangun harapan kita untuk mencapai atau memperoleh sesuatu. Dengan iman kita berharap agar harapan itu menjadi kenyataan. Sebelum harapan itu menjadi kenyataan, diperlukan bukti dari segala sesuatu yang tidak tampak, yaitu suatu kepastian mengenai apa yang kita harapkan. Dengan demikian, iman melahirkan harapan dan kepastian mengenai apa yang kita harapkan, sehingga harapan itu menjadi suatu kenyataan. Tetapi sebagai orang Kristen, harapan tidak akan menjadi kenyataan begitu saja. Diperlukan suatu persekutuan dan kasih yang timbal balik antara kita, manusia, dengan Tuhan. Hubungan persekutuan dan kasih yang timbale balik dengan Tuhan haruslah meliputi hal-hal sebagai berikut: adanya keyakinan akan Firman Tuhan; adanya harapan akan janji Tuhan; adanya ketaatan kepada perintah dan panggilan Tuhan; adanya pengakuan terhadap eksistensi Tuhan; dan adanya penyerahan diri secara total kepada Tuhan ke dalam suatu persekutuan yang erat dengan Tuhan. Dengan demikian, dapat kita simpulkan bahwa iman terdiri atas komponen-komponen antara lain kepercayaan, harapan, ketaatan, pengakuan, dan penyerahan diri. Sebagai makhluk ciptaan Allah yang termulia, manusia bukan hanya mempunyai akal budi, melainkan juga kesadaran moral. Ia mampu membedakan antara yang baik dan buruk, benar dan salah. Tetapi untuk menentukan apakah suatu tingkah laku itu baik atau buruk, diperlukan suatu standar penilaian berupa ukuran moral. Kita mengenal ada dua ukuran moral, yaitu hati nurani dan norma. Hati nurani merupakan ukuran subyektif, sedangkan norma merupakan ukuran obyektif. Hati nurani dan norma berhubungan erat. Salah satu sumber nilai dan norma paling penting adalah agama. Ajaran moral dalam agama menyatakan kehendak Allah bagaimana manusia seharusnya bersikap dan berperilaku. Agama mengajarkan norma-norma yang sangat mengikat hati nurani karena keyakinan bahwa norma-normai itu wahyu dari Allah melalui para nabi. Ajaran moral diterima karena faktor iman, maksudnya ketaatan kepada Tuhan. Manusia bukan hanya diberikan kemampuan untuk membedakan mana yang benar dan yang salah, melainkan juga untuk membuat penilaian di dalam dirinya tentang perbuatan-perbuatan yang dilakukannya. Kemampuan tersebut datang dari hati nurani. Hati nurani dapat memberikan perintah atau larangan untuk melakukan sesuatu pada saat-saat tertentu. Tidak mengikuti hati nurani berarti menghancurkan integritas pribadi kita dan menghianati martabat terdalam kita, yang berujung pada konflik batin. Ada dua bentuk hati nurani, yaitu hati nurani retrospektif dan prospektif. Hati nurani retrospektif memberikan penilaian terhadap perbuatan-perbuatan yang dilakukan di masa lampau, sedangkan hati nurani prospektif melihat ke masa depan dan menilai perbuatan-perbuatan kita yang akan datang. Dalam konteks agama, hati nurani juga dikatakan sebagai suara Tuhan. Hati nurani harus selalu diuji kebenarannya berdasarkan Firman Tuhan. Kita harus selalu mempersilahkan Roh Kudus memurnikan hati nurani kita. Manusia memiliki hak dan kewajiban yang harus seimbang. Dalam Alkitab disebutkan bahwa Allah memberikan hak kebebasan kepada manusia (Kej. 2:16-17). Kebebasan yang seperti apa? Kebebasan yang dimaksud di sini adalah kebebasan yang dibarengi dengan kewajiban dan tanggung jawab. Manusia memiliki kewajiban dan tanggung jawab terhadap Allah, sesama manusia, dan semesta serta makhluk-makhluk ciptaan lainnya. Terhadap Allah, kita harus beriman dan menghormati-Nya. Terhadap manusia, kita harus menegakkan kebenaran, keadilan, dan kejujuran dalam masyarakat. Terhadap alam semesta, kita harus menyayangi, menghargai, menjaga kelestarian, keutuhan dan keindahannya. Setiap hari kita dihadapkan dengan pilihan-pilihan dan keputusan-keputusan, mulai dari hal-hal kecil yang sederhana sampai hal-hal yang besar atau rumit. Dalam mengambil keputusan, tidak cukup apabila mempertimbangkannya berdasarkan untung rugi saja, melainkan juga perlu dipertimbangkan apa yang benar dan apa yang salah. Dengan kata lain, suatu keputusan perlu dipertimbangkan dari sudut moral dan etika. Etika Kristen mencari kehendak Tuhan untuk setiap aspek kehidupan, baik jasmani maupun rohani, dan mencakup semua bidang kehidupan, sosial, budaya, ekonomi, dan politik. Manusia memiliki tanggung jawab yang mencakup seluruh aspek dan bidang kehidupan.

Similar Documents

Free Essay

Ethics

...KOMENAUNG Fakultas Ekonomi dan Magister Ekonomi Pembangunan Universitas Sam Ratulangi, Manado Email: komeguntur@yahoo.com ABSTRACT Ethics is a branch of philosophy related with kindliness or rightness or morality of behavior of human being. In this understanding ethics interpreted as rules which cannot be impinged from behavior which accepted by society as well or bad. While determination of good and bad is a problem always change. Ethics of business is standards of value becoming reference or guidance of manager and whole employees in decision making and operate business which ethics. Ethics paradigm and business is world differ its time has come altered to become ethics paradigm related to business or synergy between ethics and profit. Exactly in tight competition era, company reputation which good and based on by business ethics is an advantage competitive which difficult to be imitated. Therefore, ethics behavior is needed to reach long-range success in a business. Key Words: Ethics, Business, Moral ABSTRAK Etika adalah suatu cabang dari filosofi yang berkaitan dengan ”kebaikan (rightness)” atau moralitas (kesusilaan) dari perilaku manusia. Dalam pengertian ini etika diartikan sebagai aturan-aturan yang tidak dapat dilanggar dari perilaku yang diterima masyarakat sebagai baik atau buruk. Sedangkan Penentuan baik dan buruk adalah suatu masalah selalu berubah. Etika bisnis adalah standar-standar nilai yang menjadi pedoman atau acuan manajer dan segenap karyawan dalam pengambilan...

Words: 5457 - Pages: 22

Free Essay

Me You R the

...Greek Thougth (Pemikiran Yunani) Banyak orang berpikir untuk mengidentifikasi asal-usul aturan hukum dalam bahasa Yunani klasik, mengutip ayat-ayat dari Plato dan Aristoteles. Meskipun hal ini tidak benar, ini adalah peringatan yang harus diingat. Untuk abad setengah milenium, yang dikenal sebagai Abad Kegelapan, pemikiran Yunani hampir seluruhnya hilang ke pemikiran barat, sampai ditemukannya kembali dan memberikan kehidupan baru pada Abad Pertengahan kepada pemuka agama dan sarjana. Aturan hukum sebagai suatu tradisi berakar lebih dari seribu tahun setelah kejayaan Athena. Gagasan Yunani hormat dengan aturan hukum, karena itu paling baik dipahami sebagai model teladan, inspirasi, dan kewenangan untuk periode berikutnya. Banyak masalah di Yunani, Plato dan Aristoteles khususnya, bergulat dengan begitu mawas mempermasalahkan tentang keabadian, relevansi abadi dan daya tarik mereka. Abad ke-5 SM Athena, pada puncak kejayaannya, bangga dalam menjadi demokrasi yang diatur langsung oleh warganya. Orientasi menyeluruh dari Athena menuju polis, masyarakat politik. Setiap warga laki-laki lebih dari tiga puluh tahun, dari kelas atau kekayaan apapun, yang memenuhi syarat untuk melayani (untuk membayar) sebagai juri yang memutuskan kasus hukum, mereka juga dilayani sebagai hakim, di Dewan gubernur (yang memusingkan), dan majelis legislatif, dengan posisi diisi lebih banyak. Untuk memastikan akuntabilitas, hakim memimpin kasus bisa dituntut dengan pelanggaran hukum oleh keluhan dari...

Words: 7342 - Pages: 30

Free Essay

The Dissolution of Ethical Decision Making Terjemahan

...ini mengeksplorasi dampak organisasi, individual, dan faktor kontekstual yang bergabung untuk berkontribusi dalam pembubaran etika. Mengakui bahwa etika keputusan, dalam analisis akhir, yang dibuat oleh individu, Penelitian ini menyajikan model pembubaran etika yang memberikan wawasan tentang bagaimana sejumlah elemen bergabung untuk menarik individu ke dalam keputusan yang mengakibatkan kehancuran etika dari suatu organisasi yang sehat. Enron, Tyco dan WorldCom tidak terjadi dalam kekosongan. Tidak bisa debacles seperti penjelasan sederhana satu atau dua individu yang merusak secara moral. Pemutusan etika yang terjadi di perusahaan-perusahaan ini terjadi selama periode waktu, melibatkan berbagai individu baik di dalam dan luar organisasi, dan membawa ledakan itu perusahaan dari layak. Yang ingin memperluas hasil karya penelitian sebelumnya, penelitian ini mencoba mengaitkan bersama untuk menetapkan dari fator yang berbeda menjadi keterangan kohesif pemutusan etika dalam organisasi. Pendahuluan Contoh perilaku tidak etis dan perusahaan yang ilegal sudah di mana-mana dan melegenda. Sedangkan beberapa kali contoh seperti Enron, Tyco, WorldCom, DynCorp, dan Bernie Madoff telah menjadi berita utama dan menarik perhatian, perilaku yang tidak etis ini tidaklah sepenuhnya merupakan fenomena yang kontemporer. Pada 1980-an,grafis kami menunjukkan hasil yang buruk dalam pembuatan keputusan yang etis dari manajemen atas Morton-Thiakol dan NASA sebagai yang meluncurkan pesawat ruang angkasa...

Words: 10776 - Pages: 44