Free Essay

Kapan Kita Dibaptis Dalam Roh Kudus

In:

Submitted By cynthiaasari
Words 2513
Pages 11
“Kapan kita dibaptis oleh Roh Kudus?”

PENDAHULUAN

Pengertian Roh Kudus
Roh Kudus adalah pribadi Tuhan dalam konsep Tritunggal. Roh Kudus hanya dipercayai oleh umat Kristiani dan adalah pribadi penolong yang memimpin kita, dalam bentuk Roh yang dijanjikan oleh Yesus Kristus sebelum kenaikan-Nya ke surga. Menurut ajaran Kristiani, seorang Kristen memiliki Roh Kudus di dalam dirinya. Roh tersebut berfungsi sebagai penolong, pemimpin, penghibur, dan teman yang setia. Roh Kudus menuntun umat Kristiani agar hidup sejalan dengan kehendak Tuhan. Roh Kudus juga merupakan penghubung antara umat Kristiani dengan Allah.
Roh Kudus di dalam Alkitab
Roh Kudus yang membuat orang percaya kepada Yesus. Roh Kudus lah yang memampukan mereka menjalani hidup seorang Kristen. Roh Kudus itu tinggal didalam diri setiap orang Kristen sejati. Roh Kudus digambarkan sebagai “Penghibur” atau “Penolong”, dan memimpin mereka menuju jalan yang benar.
Orang Kristen juga percaya bahwa Roh Kudus yang memberikan karunia-karunia khusus kepada orang Kristen. Karunia itu meliputi karunia-karunia karismatik seperti nubuat, berbahasa Roh, menyembuhkan, dan pengetahuan. Orang Kristen percaya bahwa karunia-karunia tersebut hanya diberikan pada masa Perjanjian Baru.

BAPTISAN ROH
Baptisan Roh yang disinggung oleh Yohanes Pembaptis dalam Matius 3:11b dengan kata-kata "Baptisan roh kudus dan api" baru diberikan kepada yang bersangkutan oleh Yesus jika dia setelah pertobatannya itu benar-benar melaksanakan Kehendak Allah yaitu:
1. Dengan segenap hati dan jiwa-Nya mengaku bahwa Yesus adalah Tuhan (Yohanes 13:13), Mesias, Anak Allah yang hidup (Matius 16:16), karena yang mampu menyelamatkan umat manusia adalah Yesus seorang (Kisah Para Rasul 4:12, Yohanes 14:6)
2. Dengan segenap hati, jiwa, kekuatan dan akal budi-Nya mengesihi Allah (Markus 12:30)
3. Mengasihi sesama manusia seperti dirinya sendiri (Matius 22:39)

id.wikipedia.org/wiki/Roh_Kudus

Baptisan Roh Kudus dapat didefinisikan sebagai karya Roh Allah yang mempersatukan orang percaya dengan Kristus; bersama dengan orang-orang percaya lainnya dalam Tubuh Kristus, ketika orang itu diselamatkan. Baptisan Roh Kudus itu hanya terjadi satu kali, yaitu pada hari Pentakosta di Yerusalem. Setiap orang percaya secara status telah dibaptiskan ke dalam tubuh Kristus bersama-sama dengan orang-orang pilihan atau yang telah bertobat dan percaya kepada Kristus di segala zaman, sejak hari Pentakosta itu. Roh Kudus telah mempersatukan orang percaya kepada kematian dan kebangkitan Kristus. Tetapi secara pribadi, baptisan Roh Kudus itu kita terima pada saat kita percaya kepada Kritus dan menerima Roh Kudus, pada saat regenerasi (kelahiran baru).
Tujuan Baptisan Roh Kudus
Tujuan dari baptisan Roh Kudus ini adalah ditempatkannya orang-orang percaya ke dalam tubuh Kristus. Baptisan Roh Kudus bukan pengalaman yang terjadi sesudah pertobatan dan bergantung pada kondisi seseorang. Baptisan Roh Kudus dialami oleh semua orang yang telah percaya kepada Kristus. Pada saat pertobatan, setiap orang yang telah percaya kepada Kristus menerima baptisan Roh Kudus. Melalui baptisan Roh Kudus itu mereka dipersatukan kepada kematian dan kebangkitan Kristus, sehingga menjadi bagian dari anggota tubuh Kristus.
Akibat Baptisan Roh Kudus
1. Menjadi anggota Tubuh Kristus. Baptisan Roh Kudus menjadikan setiap orang percaya sebagai bagian dari anggota tubuh Kristus (1 Korintus 12:13), yang saling memperlengkapi, saling membutuhkan, saling mendukung, saling merasakan, dan saling memperhatikan. Melalui kesatuan dalam Kristus itulah kita harus sama-sama merasakan sukacita dan penderitaan, karena kita semua adalah tubuh Kristus (1 Korintus 12:14-27).
2. Menerima Karunia Roh Kudus. Baptisan Roh Kudus membuat setiap orang percaya dapat menerima karunia-karunia Roh, dimana setiap orang memiliki karunia yang berbeda (1 Kor. 12:7-11; Rm. 12:4-9). Dalam 1 Korintus 12:13 menjelaskan kepada kita bahwa setiap karunia yang dimiliki oleh orang-orang percaya, meskipun berbeda-beda, semuanya berasal dari satu Roh yang sama, yaitu Roh Kudus.
3. Memperlengkapi orang-orang Percaya. Baptisan Roh Kudus memperlengkapi orang percaya dengan karunia-karuniaNya dan kuasa sehingga dapat bersaksi dan melayani Tuhan (Roma 12:3-9; 1 Korintus 12:4-31).
4. Membawa transformasi. Baptisan Roh Kudus mengakibatkan perubahan pola pikir atau cara pandang kita terhadap semua orang percaya. Paulus mengingatkan jemaat Korintus, bahwa baik orang Yahudi maupun Yunani, baik budak maupun orang merdeka, kalau mereka sudah percaya kepada Kristus, mereka adalah satu tubuh di dalam Kristus (1 Korintus 12:13). Paulus mengingatkan hal ini supaya mereka, dalam mewujudkan kasih dan pelayanannya, melakukan tanpa memandang muka, suku, atau status sosial, yang dapat menimbulkan perpecahan di dalam jemaat (1 Kor. 12:25; bandingkan dengan Yakobus 2:1-4)
5. Menghasilkan buah Roh. Baptisan Roh Kudus membuat kita mampu menghasilkan buah Roh Kudus (Galatia 6:22-23). Walaupun buah Roh itu hanya memiliki 1 bentuk, tetapi memiliki sifat yang majemuk. Kesatuan dan banyak segi dari buah Roh ini mencerminkan integritas dan keharmonisan. Buah Roh Kudus berasal dari dalam dan tidak ditambah dari luar. Ini adalah hasil kehidupan baru saat orang percaya dibaptis Roh Kudus. Mengakibatkan kita memperoleh kepenuhan Roh Kudus.
6. Relasi yang baru. Setelah dibaptis Roh Kudus, orang percaya dibawa ke dalam suatu relasi yang baru dengan Tuhan, suatu relasi yang akrab dan dinamis.
7. Baptisan Roh Kudus tidak dibuktikan dengan berbahasa bahasa. Pentakostalisme mengajarkan bahwa baptisan Roh Kudus atas orang percaya harus dibuktikan secara fisik dengan berbicara dalam bahasa lidah, sebagaimana yang terjadi pada hari Pentakosta.

BUAH ROH
Buah Roh Kudus adalah istilah Alkitab yang merangkum 9 sifat nyata dari hidup Kristen yang sejati menurut rasul Paulus. Paulus menulis dan mendeskripsikan mengenai Buah Roh Kudus di dalam Galatia 5. Meskipun tertulis ada 9 sifat, tetapi istilah aslinya dalam bahasa Yunani untuk "buah" adalah kata tunggal, yaitu hanya ada satu macam "Buah", dengan 9 sifat. Di seluruh Alkitab, orang saleh diibaratkan seperti pohon, dan di pasal ini Paulus menjelaskan buah seperti apa yang dihasilkan oleh "pohon yang baik" yaitu orang saleh atau orang benar. Buah ini akan dihasilkan oleh orang yang benar-benar ingin bertobat, dan yang ingin menjadi pengikut sejati Yesus Kristus. Jika seseorang tidak dapat menghasilkan buah ini, berarti ia bukan pengikut sejati Yesus Kristus. Buah Roh dibagi menjadi 9, yaitu:
• Pertama, Kasih “Agape”
Kasih menunjukkan kehendak hati yang murah hati dan tidak dapat dikuasai, dan selalu menginginkan kebaikan orang lain tanpa peduli apa yang dilakukan oleh orang itu.
• Kedua, Sukcita
Sukacita adalah suatu Karunia Roh Kudus. Sukacita muncul karena penyertaan Allah. Di dalam Alkitab, “aku senantiasa memandang kepada Tuhan, karena ia berdiri di sebelah kananku, aku tidah goyah. Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram” (Mazmur 16:8-9).
Sukacita muncul karena memelihara perintah-perintah Allah. Di dalam Alkitab, “Jikalau kamu mengereti perintah-Ku, kamu akan tinggal di dalam kasih-Ku, seperti Aku menuruti perintah Bapa-Ku dan tinggal di dalam kasih-Nya. Semuanya itu Kukatakan kepadamu, supaya sukacita-Ku ada di dalam kamu dan sukacitamu menjadi penuh” (Yohanes 15:10-11)
• Ketiga, Damai Sejahtera
Damai itu artinya kesempurnaan atau ketenangan yang tidak dipengaruhi oleh keadaan ataupun tekanan dari luar.
• Keempat, Kesabaran
Kesabaran itu berarti kekuatan atau kemampuan seseorang untuk menanggung suatu perlakuan buruk, tanpa adanya rasa ingin balas dendam, melainkan lebih memilih untuk menahan diri.
• Kelima, Kemurahan
Kemurahan dapat dilakukan oleh semua orang. Kemurahan itu bukan berarti bersikap atau berperilaku manis. Semua orang dapat berbuat murah hati, tetapi tidak semua orang dapat berperilaku manis. Perilaku manis lebih bermakna, sedangkan kemurahan merupakan tindakan yang bermanfaat bagi orang lain tanpa peduli tindakan sebelumnya.
• Keenam, Kebaikan
Tidak semua orang memiliki kebaikan. Hanya orang yang percaya memiliki kebaikan. Kebaikan itu berarti bersikap baik, memiliki kemuliaan dalam berperilaku, dan juga murah hati.
• Ketujuh, Kesetiaan
Kesetiaan adalah ketulusan hati dalam melakukan atau menjalankan sesuatu, termasuk menjalankan perintah dari Allah. Menjadi seseorang yang setia itu membutuhkan tekad pribadi untuk tidak menyimpang jauh dari komitmen/janji. Menjadi orang yang setia itu tidaklah mudah. Iman Kristen membutuhkan kepercayaan kepada Allah

• Kedelapan, Kelemahlembutan
Kelemahlembutan bukan merupakan kelemahan, tetapi kelemahlembutan itu berarti kemampuan menguasai kekuatan. Orang yang mempunyai kelemahlembutan ini mampu mengampuni kesalahan, dan menguasai jiwa nya dengan baik
• Kesembilan, Penguasaan diri
Penguasaan diri itu berarti menahan diri untuk tidak melakukan suatu keinginan. Dengan penguasaan diri, kita tidak akan mudah terbawa arus dosa duniawi. Dengan memiliki penguasaan diri, kita akan semakin derupa dengan juruselamat kita, Yesus Kristus.

BAPTISAN DAN KARUNIA ROH KUDUS
Baptisan adalah lambang dan Baptisan Roh Kudus adalah realitasnya. ketika seseorang menerima baptisan air, dia menyatakan di hadapan umum bahwa ia bertobat, menerima Yesus dan di baptiskan dengan suatu lambing pertobatan, dengan pengampunan. Baptisan Roh kudus berarti Tuhan Mengirimkan Roh Kudus memasukkan saudara ke dalam tubuh kristus yang Kudus.
Semua baptisan di dunia ini merupakan hal yang sama saja ,yaitu oleh Yesus Kristus dengan Roh Kudus ,sehingga kita semua mempunyai “satu baptisan”
Roma 6 mengatakan bahwa ketika kita di baptis , kita masuk ke dalam kematian dan kebangkitan Yesus kristus, bukan Lambang bahwa kita masuk ke dalam kematian semata.
Beberapa contoh Baptisan yang kurang tepat :
- Orang menerima baptisan air, tetapi ia belum sungguh-sungguh menerima Tuhan Yesus dan belum sungguh-sungguh bertobat, sehingga maka dari itu ia belum diselamatkan. Orang seperti itu lah yang tidak menerima baptisan Roh Kudus
- Contoh lainnya yaitu ketika seseorang yang sudah menerima baptisan dengan air dan mengaku menerima Yesus, tetapi di dalam motivasinya yang terdalam yaitu karena bertujuan agar bisa menikah dengan pacarnya yang Beragama Kristen, maka baptisan tidak memiliki makna apapun dan tidak ada kebaikan apapun yang ia terima.
Orang yang benar-benar sungguh menerima Tuhan, maka baptisan itu itu menjadi kesaksian di hadapan umum dan merupakan lambang bahwa ia menerima Roh Kudus.

Inilah contoh orang-orang percaya yang sungguh benar-benar menerima Tuhan, dan yang dibaptis dengan Roh Kudus di dalam Kisah Para Rasul:
1. Saat Filipus menuruni kota Samaria dan menginjil di sana (Kisah Para Rasul 8:12-16)
Tetapi sekarang mereka [orang-orang Samaria] percaya kepada Filipus yang memberitakan Injil tentang Kerajaan Allah dan tentang nama Yesus Kristus, dan mereka memberi diri mereka dibaptis, baik laki-laki maupun perempuan. …. Ketika rasul-rasul di Yerusalem mendengar, bahwa tanah Samaria telah menerima Firman Allah, mereka mengutus Petrus dan Yohanes ke situ. Setibanya di situ kedua rasul itu berdoa, supaya orang-orang Samaria itu beroleh Roh Kudus. Sebab Roh Kudus belum turun di atas seorangpun di antara mereka, karena mereka hanya dibaptis dalam nama Tuhan Yesus. (Kisah Para Rasul 8:12-16).
Orang-orang Kristen di Samaria jelas mengalami baptisan Roh Kudus, Alkitab menyatakan bahwa sebelum Petrus dan Yohanes tiba, orang-orang Samaria telah “menerima Firman Tuhan”, percaya kepada Injil, dan dibaptis dalam air. Namun ketika Petrus dan Yohanes turun untuk mendoakan mereka, Alkitab mengatakannya memang demikian “sehingga mereka dapat menerima Roh Kudus.” Orang-orang percaya di menyatakan bahwa sesuatu yang ajaib terjadi kepada mereka. Ketika orang yang bernama Simon menyaksikan peristiwa ketika Petrus dan Yohanes menumpangkan tangan kepada orang-orang Kristen di Samaria, ia mencoba untuk membeli dari mereka karunia yang sama untuk membagikan karunia Roh Kudus:
Kemudian keduanya menumpangkan tangan di atas mereka, lalu mereka menerima Roh Kudus. Ketika Simon melihat, bahwa pemberian Roh Kudus terjadi oleh karena rasul-rasul itu menumpangkan tangannya, ia menawarkan uang kepada mereka, serta berkata: "Berikanlah juga kepadaku kuasa itu, supaya jika aku menumpangkan tanganku di atas seseorang, ia boleh menerima Roh Kudus." (Kisah Para Rasul 8:17-19).
Yang dilihat Simon yang sangat berkesan baginya karena Ia menyaksikan sejumlah mujizat lain, seperti orang-orang yang dibebakan dari roh-roh jahat, dan orang-orang yang lumpuh dan pincang disembuhkan dengan ajaib (lihat Kisah Para Rasul 8:6-7) dan Ia sendiri terlibat sehingga, peristiwa yang disaksikannya ketika Petrus dan Yohanes berdoa pastilah sangat spektakuler. Walaupun kita tak dapat berkata dengan pasti, wajar saja bila kita berpikir bahwa Simon menyaksikan gejala yang sama seperti yang terjadi pada saat-saat orang-orang Kristen menerima Roh Kudus dalam Kisah Para Rasul, yakni ia melihat dan mendengar mereka berbicara bahasa-bahasa lidah lain.
2. Saulus di Damsyik
Dalam Kisah Para Rasul mengenai orang yang menerima Roh Kudus adalah Saulus dari Tarsus; kelak ia menjadi rasul Paulus. Ia diselamatkan dalam perjalanan ke Damaskus, di mana ia mengalami kebutaan sementara. Tiga hari setelah pertobatannya, orang bernama Ananias diutus kepadanya.
Lalu pergilah Ananias ke situ dan masuk ke rumah itu. Ia menumpangkan tangannya ke atas Saulus, katanya: "Saulus, saudaraku, Tuhan Yesus, yang telah menampakkan diri kepadamu di jalan yang engkau lalui, telah menyuruh aku kepadamu, supaya engkau dapat melihat lagi dan penuh dengan Roh Kudus." Dan seketika itu juga seolah-olah selaput gugur dari matanya, sehingga ia dapat melihat lagi. Ia bangun lalu dibaptis. (Kisah Para Rasul 9:17-18).
Ia percaya kepada Tuhan Yesus ketika dalam perjalanan menuju Damsyik, dan ia segera menaati perintah Tuhannya. Ananias berkata kepada Saulus bahwa ia datang agar ia sembuh kembali dari kebutaannya dan penuh dengan Roh Kudus. Jadi, bagi Saulus, peristiwa kepenuhan Roh Kudus terjadi tiga hari setelah ia menerima keselamatan.
3. Efesus
Saat dalam perjalanan Efesus, rasul Paulus bertemu beberapa murid dan bertanya kepada mereka: “Sudahkah kamu menerima Roh Kudus, ketika kamu menjadi percaya?" (Kisah Para Rasul 19:2).
Karena menurut Paulus bisa saja seseorang percaya kepada Yesus tetapi belum menerima Roh Kudus. Orang-orang menjawab bahwa mereka tak pernah mendengar tentang Roh Kudus. Nyatanya, mereka hanya mendengar tentang kedatangan Mesias melalui Yohanes Pembaptis, orang yang telah membaptis mereka. Paulus segera membaptis mereka lagi di dalam air, dan kali ini mereka mengalami baptisan Kristen yang sejati. Akhirnya, Paulus menumpangkan tangan kepada mereka sehingga mereka dapat menerima Roh Kudus
Ketika mereka mendengar hal itu, mereka memberi diri mereka dibaptis dalam nama Tuhan Yesus. Dan ketika Paulus menumpangkan tangan di atas mereka, turunlah Roh Kudus ke atas mereka, dan mulailah mereka berkata-kata dalam bahasa roh dan bernubuat. Jumlah mereka adalah kira-kira dua belas orang. (Kisah Para Rasul 19:5-7).
Baptisan Roh Kudus jelas merupakan peristiwa setelah seseorang diselamatkan, tak peduli apakah keduabelas murid itu sudah dilahirkan kembali atau belum sebelum mereka bertemu Paulus.
Kita sebagai umat Kristen di baptis hanyalah sekali saja atau dengan kata lain tidak diulangi lagi, tetapi kepenuhan akan Roh Kudus yang perlu diulangi terus menerus itu yang merupakan kewajiban kita. Cara agar kita benar-benar tahu kita telah dibaptis dengan Roh Kudus yaitu ketika kita menerima Yesus Kristus sebagai juruselamat karena menegathui bahwa Roh telah menyatakan dosa kita dan membawa kita kembali untuk taat kepada Kristus yang mati dan bangkit bagi kita. Ketika kita menerima Kristus, itulah saat pertama kali Yesus masuk kedalam hati kita melalui Roh Kudus.

KESIMPULAN
Kita sempurna dalam Kristus dan mati bagi dosa, namun dalam praktiknya tidak berarti bahwa kita semua selalu hidup selaras dengan itu, atau bahwa kita selalu memanfaatkan kuasa Roh Kudus yang memampukan kita untuk melakukannya. Jadi kita mengetahui ada Roh-Nya di dalam hati kita karena kita menerima Kristus, menerima Firman dan janji Tuhan. Kita menegetahui bahwa Dia terus menggerakan hati kita dan terus-menerus hidup di dalam hati kita. Babtis dengan Roh berarti diri kita sudah sungguh-sungguh telah menerima Tuhan Yesus untuk masuk dan memperbaruhi hidup kita untuk menjadi lebih baik dari sebelumnya lagi dan kita menegatahui bahwa Roh telah menyatakan dosa kita dan membawa kita kembali untuk taat kepada Kristus yang mati dan bangkit bagi kita. Dengan di Baptis dengan Roh kita juga pasti akan menjadi pribadi yang lebih baik dari sebelumnya, karena pasti Roh kudus akan tinggal di dalam diri kita dan kita tidak akan senang melakukan dosa karena Roh Kudus tidak suka denga dosa dan Ia ada di dalam diri kita.

DAFTAR PUSTAKA

Similar Documents

Free Essay

Tugas Sindy

...Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . 28 Uraian Doktrin Dasar Alkitabiah INDONESIA PUBLISHING HOUSE Kotak Pos 1188 Bandung 40011 Telepon (022)) 6 3 3 2 Fax : ( 2 6027784,4 E a l i h d @ m i . o T l p n ( 2 6030392,; F x(022)2 6 2 7 Email: iph@bdg.centrin.net.id eeo 02 009 a 0 ) 078; mi: pbggalcm Kutipan Pasal 72: Sanksi Pelanggaran Undang-undang Hak Cipta (UU No. 19 Tahun 2002) 1. Barangsiapa dengan sengaja dan tanpa hak melakukan perbuatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 49 ayat (1) dan ayat (2) dipidana dengan pidana penjara masingmasing paling singkat 1 (satu) bulan dan/atau denda paling sedikit Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah), atau pidana penjara paling lama 7 (tujuh) tahun denda/atau denda paling banyak Rp 5.000.000.000,00 (lima miliar rupiah). 2. Barangsiapa dengan sengaja menyiarkan, memamerkan, mengedarkan, atau menjual kepada umum suatu Ciptaan atau barang hasil pelanggaran Hak Cipta atau Hak Terkait sebagaimana dimaksudkan pada ayat (1) dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau denda paling banyak Rp 500. 000.000,00 (lima ratus juta rupiah). © Hak Cipta dilindungi undang-undang. Dicetak dan diterbitkan oleh Indonesia Publishing House Bandung 2006 Firman Tuhan Allah 6 Apa yang Perlu Anda Ketahui Tentang . . . 28 Uraian Doktrin Dasar Alkitabiah Departemen Kependetaan Masehi Advent Hari Ketujuh Se-Dunia 6840 Eastern Avenue NW Washington, DC 20012 Seventh-day Adventist Believe... A...

Words: 176042 - Pages: 705