Sutikno
NIM 359766
Sutikno
NIM 359766
Logic Model Logic model merupakan gambaran dari suatu program dalam bentuk grafik dan teks yang mengilustrasikan hubungan antara aktivitas program yang akan dilakukan, output, dan outcome yang diharapkan. Logic model disebut juga dengan teori program, peta strategi, rantai hasil, teori tindakan, peta rangkaian hasil, frameworks, result or strategy maps, mental model. Logic model bukanlah sebuah teori ataupun metode evaluasi, namun merupakan sebuah cara berpikir dan kerangka kerja yang menggambarkan hubungan antara sumber daya, proses/kegiatan, dan hasil.
Logic model dibuat untuk dapat membantu: (1) mengeksplisitkan apa yang diketahui mengenai suatu program; dan (2) mengklarifikasi bagaimana program dijalankan (dioperasikan).
Logic model dapat digunakan dalam perencanaan, manajemen program, evaluasi dan komunikasi. Dalam perencanaan, logic model menyajikan rerangka dan proses untuk perencanaan yang menjembatani gap antara kondisi saat ini dengan kondisi yang diinginkan. Dalam evaluasi, logic model digunakan untuk menjelaskan, menelusuri, serta mengawasi operasi, proses, dan fungsi evaluasi. Logic model dapat membantu dalam menentukan kapan dan bagaiamana evaluasi dijalankan sehingga sumber daya bisa dikatakan telah efektif dan efisien penggunaannya. Dalam komunikasi, logic model membantu dalam mengkomunikasikan suatu program baik kepada staf, pemberi dana, maupun pemangku kepentingan lainnya.
Manfaat logic model antara lain: (1) mengilustrasikan jalan pikir program atau kegiatan secara masuk akal; (2) memberikan perhatian intensif pada hubungan yang paling penting antara tindakan-tindakan dan hasil; (3) membangun pemahaman bersama di antara staf dan dengan stakeholders; (4) membantu staf dalam mengelola hasil dan menginformasikan desain program; (5) menemukan gap dalam logika program dan bekerja untuk menyelesaikannya. Logic model memiliki keterbatasan antara lain: (1) hanya merepresentasikan realitas, bukan realitas sesungguhnya; (2) karakteristik logic model yang linear tidak bisa merefleksi atau menangkap kompleksitas beberapa program; (3) program acapkali terlalu disederhanakan; (4) atribusi sebab-akibat dapat dipertanyakan, artinya, logic model tidak mampu membuktikan program yang disebabkan oleh outcome yang diamati; (4) tidak merefleksikan outcome yang tidak diharapkan.
Ada dua jenis logic model, yaitu: Logic Model Teori Perubahan (Theory of Change Logic Model) dan Logic Model Program. Perbedaannya sebagai berikut: Fitur | Theory of Change Logic Model | Logic Model Program | Elemen | Stategi dan hasil | Input, proses, output, outcome | hubungan | Rencana apa yang dilakukan dengan apa yang diharapkan dicapai | Hubungan yang lebih rinici antara sumber daya, aktivitas, produk, dan manfaat. | Kerangka waktu | Tidak ada | Terbatas | Tingkat rinci | Rendah | Tinggi | Tampilan utama | Grafik | Grafik + teks | Fokus | Umum | Target + hasil yang ditetapkan |

Lakukan | | Peroleh | Strategi | → | Hasil |
Ilustrasi theory of change logic model:

Ilustrasi logic model program: Input | → | Proses | → | Output | → | Outcome | | | | | | | | sumber daya | | aktivitas | | produk | | manfaat | yang digunakan | | yang dilakukan | | yang dihasilkan | | yang diperoleh |

Sumber: 1. The Logic Model Guidebook, Lisa Wyatt Knowlthon, Cynthia C. Phillips. 2. Model Logika (Logic Model) dalam Evaluasi RKAK/L, Sutiono, Ak.,M.Si, Pusdiklat Anggaran dan Perbendaharaan, www. 3. Catatan kuliah Akuntansi dan Manajemen Kinerja Sektor Publik