Free Essay

Management Report Pln Upjb 2012 Q1

In:

Submitted By Sastrohardjoko
Words 11661
Pages 47
Laporan Manajemen Triwulan I
PT PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali

2012

RANGKUMAN EKSEKUTIF
PT. PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali, atau selanjutnya di sebut PLN
UPJB, terbentuk atas dasar SK Direksi nomor 1067.K/DIR/2011 tanggal 26 Juli 2011 dan SK Direksi nomor 1270.K/DIR/2011 tanggal 25 Agustus 2011 perihal Organisasi
PT. PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali.
Sebagai salah satu unit bisnis PT PLN (Persero), PLN UPJB meliputi Sektor
Pembangkitan PLTGU Cilegon, Sektor Pengendalian Pembangkitan PLTU Labuan,
Sektor Pengendalian Pembangkitan PLTU Indramayu dan sebagai asset manager atas PLTGU Blok II Muara Karang. Berikut ini merupakan rangkuman eksekutif untuk periode Triwulan I Tahun 2012.

ii

Laporan Manajemen Triwulan I
PT PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali

2012

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR

i

RANGKUMAN EKSEKUTIF

ii

DAFTAR ISI

iii

DAFTAR TABEL

v

DAFTAR GRAFIK

vi

DAFTAR LAMPIRAN

viii

BAB I PENDAHULUAN

1

1.1.

Kondisi Umum

1

1.2.

Gambaran Singkat Kinerja Perusahaan

3

BAB II AKTIVITAS PERUSAHAAN

5

2.1.

5

Produksi Energi
2.1.1.

Produksi Tenaga Listrik

2.1.2.

Pemakaian Energi Primer

5
10

2.2.

Teknologi Informasi

13

2.3.

Sistem Organisasi dan Sumber Daya Manusia

16

2.3.1.

Organisasi PLN UPJB

16

2.3.2.

Sumber Daya Manusia

16

2.4.

Program Unggulan

17

2.5.

Pusat Keunggulan

21

BAB III KEY PERFORMANCE INDICATOR (KPI)

24

3.1.

24

Perspektif Pelanggan
3.1.1.

3.2.

Kepuasan Pelanggan

24

Perspektif Produk dan Layanan

25

3.2.1.

25

3.2.2.

Schedule Outage Factor (SOF)

31

3.2.3.
3.3.

Equivalent Forced Outage Rate (EFOR)

Sudden Outage Frequency (SdOF)

33

Perspektif Proses Bisnis Internal

35

3.3.1.

35

3.3.2.

Equivalent Availability Factor (EAF)

38

3.3.3.
3.4.

Tara Kalor

E-Procurement

42

Perspektif SDM

43

iii

Laporan Manajemen Triwulan I
PT PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali

2012

3.4.1.

43

3.4.2.

Kesiapan Motivasi Kerja

44

3.4.3.

Pemenuhan Kebutuhan SDM

44

3.4.4.
3.5.

Kesiapan Kompetensi Pegawai

Kesiapan Aspek Budaya Kerja

45

Keuangan & Pasar

45

3.5.1.

45

3.5.2.

Rasio Biaya Har

47

3.5.3.

Biaya Adm/ Produksi Netto

48

3.5.4.
3.6.

BPP

Penyerapan Disburse Investasi

49

Kepemimpinan

51

3.6.1.

Tindak Lanjut Malcolm Baldrige

51

3.6.2.

ERM

51

3.6.3.

Temuan Audit Internal

52

3.6.4.

Kepatuhan

52

BAB IV PENUTUP

56

4.1.

Kesimpulan

56

4.2.

Langkah-langkah Yang Perlu Diambil

57

iv

Laporan Manajemen Triwulan I
PT PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali

2012

DAFTAR TABEL
Tabel 1.1.

Kinerja PLN UPJB Triwulan I Tahun 2012

Tabel 2.1.

Produksi Tenaga Listrik Berdasarkan Unit Pembangkitan
(dalam GWh)

Tabel 2.2.

Daftar Pemasok Batubara PLTU Labuan dan PLTU
Indramayu

Tabel 2.3.

Realisasi Pengiriman Batu bara PLTU Labuan Triwulan I
Tahun 2012 (dalam MT)

Tabel 2.4.

Realisasi Pengiriman Batu bara PLTU Indramayu Triwulan I
Tahun 2012 (dalam MT)

Tabel 2.5.

Pencapaian Program Unggulan Triwulan I tahun 2012

v

Laporan Manajemen Triwulan I
PT PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali

2012

DAFTAR GRAFIK
Grafik 2.1.

Produksi Bruto hingga triwulan I tahun 2012

Grafik 2.2.

Pemakaian Sendiri (PS) hingga triwulan I tahun 2012

Grafik 2.3.

Produksi Netto hingga triwulan I tahun 2012

Grafik 2.4.

Komposisi Pengiriman Energi atas Unit Pembangkit

Grafik 2.5.

Komposisi Pengiriman Energi atas Jenis Bahan Bakar

Grafik 2.6.

Energi Not Served selama triwulan I tahun 2012

Grafik 2.7.

Realisasi Pemakaian Gas triwulan I tahun 2012

Grafik 2.8.

Realisasi Pemakaian Gas berdasarkan Supplier

Grafik 2.9.

Presentase pengiriman Batubara PLTU Labuan TW I tahun
2012

Grafik 2.10. Presentase pengiriman Batubara PLTU Indramayu TW I tahun 2012
Grafik 2.11. Pengembangan infrastruktur TI
Grafik 2.12. Pengembangan infrastruktur TI yang akan datang
Grafik 2.13. Roadmap IT UPJB 2011-2015
Grafik 2.14. Struktur Organisasi PLN UPJB
Grafik 2.15. Pie Chart FTK hingga triwulan I tahun 2012
Grafik 3.1.

Realisasi EFOR hingga triwulan I tahun 2012

Grafik 3.2.

Realisasi EFOR tiap unit pembangkit triwulan I tahun 2012

Grafik 3.3.

Forced Outage & Derating PLTGU Cilegon triwulan I tahun
2012

Grafik 3.4.

Forced Outage & Derating PLTGU Blok II M. Karang triwulan I tahun 2012

Grafik 3.5.

Forced Outage & Derating PLTU Labuan triwulan I tahun
2012

Grafik 3.6.

Forced Outage & Derating PLTU Indramayu triwulan I tahun
2012

Grafik 3.7.

Realisasi SOF PLN UPJB triwulan I tahun 2012

Grafik 3.8.

Realisasi SOF tiap unit pembangkit triwulan I tahun 2012

vi

Laporan Manajemen Triwulan I
PT PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali

Grafik 3.9.

2012

SOF PLTU Indramayu Triwulan I tahun 2012

Grafik 3.10. Realisasi SdOF PLN UPJB triwulan I tahun 2012
Grafik 3.11. Realisasi SdOF tiap unit pembangkit triwulan I tahun 2012
Grafik 3.12. Realisasi NPHR PLN UPJB triwulan I tahun 2012
Grafik 3.13. Realisasi NPHR tiap unit pembangkit triwulan I tahun 2012
Grafik 3.14. Realisasi EAF PLN UPJB triwulan I tahun 2012
Grafik 3.15. Realisasi EAF tiap unit pembangkit triwulan I tahun 2012
Grafik 3.16. Lost Opportunity PLTGU Triwulan I tahun 2012
Grafik 3.17. Lost Opportunity PLTU Triwulan I tahun 2012
Grafik 3.18. Realisasi BPP PLN UPJB Triwulan I tahun 2012
Grafik 3.19. Realisasi Rasio Biaya Har PLN UPJB Triwulan I tahun 2012
Grafik 3.20. Realisasi Biaya Adm/kWh Netto PLN UPJB Triwulan I tahun
2012
Grafik 3.21. Realisasi Penyerapan Disburse Investasi PLN UPJB Triwulan
I tahun 2012

vii

Laporan Manajemen Triwulan I
PT PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali

2012

DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1.

KM T.A. 2012 & Pencapaian Triwulan I 2012

Lampiran 2.

Laporan Laba / Rugi Per 31 Maret 2012

Lampiran 3.

Neraca Per 31 Maret 2012

Lampiran 4.

Kesiapan Ketidaksiapan Pembangkit

Lampiran 5.

Program Unggulan

Lampiran 6.

Pusat Keunggulan

Lampiran 7.

Kepuasan Pelanggan

Lampiran 8.

EFOR

Lampiran 9.

SOF

Lampiran 10.

SdOF

Lampiran 11.

NPHR

Lampiran 12.

EAF

Lampiran 13.

e-Proc

Lampiran 14.

Kesiapan Kompetensi Pegawai

Lampiran 15.

Kesiapan Motivasi Kerja

Lampiran 16.

Pemenuhan Kebutuhan SDM

Lampiran 17.

Kesiapan Budaya Kerja dan Kepemimpinan

Lampiran 18.

BPP

Lampiran 19.

Rasio Biaya Pemeliharaan

Lampiran 20.

Biaya Administrasi / kWh Netto

Lampiran 21.

Penyerapan Disburse Investasi APLN

Lampiran 22.

Profil Resiko

Lampiran 23.

Laporan K2

Lampiran 24.

Laporan LH

viii

BAB I
PENDAHULUAN

Berisikan Kondisi Umum dan Gambaran Singkat Kinerja Perusahaan.

Laporan Manajemen Triwulan I
PT PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali

2012

BAB I
PENDAHULUAN
1.1.

Kondisi Umum
PLN UPJB merupakan salah satu Unit Pembangkitan pada Direktorat Operasi
Jawa Bali yang memiliki wilayah kerja yang tersebar di Pulau Jawa, didirikan pada tanggal 26 Juli 2011 sesuai dengan Surat Keputusan Direksi PT. PLN
(Persero) Nomor 1067.K/DIR/2011, dan Surat Keputusan Direksi Nomor
1270.K/DIR/2011 tanggal 25 Agustus 2011.
Produk yang ditawarkan oleh PLN UPJB adalah Energi Listrik dengan mekanisme penyampaian energi yang dikirim kepada pelanggan melalui saluran transmisi tenaga listrik berdasarkan kesepakatan transfer tenaga listrik. Sesuai dengan misinya, tugas pokok dari PLN UPJB yaitu bertindak sebagai asset manager dan atau asset operator yang bertan ggung jawab terhadap pengendalian operasi dan pemeliharaan pembangkit di Jawa secara optimal, efektif, dan efisien, serta memastikan keamanan pasokan bahan bakar, agar dapat menjadi pembangkit yang andal, produktif, dan ramah lingkungan dengan mengacu kepada standar kinerja kelas dunia.
Berikut ini merupakan gambaran ringkas mengenai Sub Unit yang ada dalam lingkup PLN UPJB.

Sektor Pembangkitan Cilegon
Organisasi PT. PLN (Persero) Sektor Pembangkitan Cilegon masuk pada organisasi PLN UPJB sesuai dengan Keputusan Direksi PT. PLN (Persero)
Nomor 1487.K/DIR/2011 terhitung mulai tanggal 27 Desember 2011.
Mempunyai tugas sebagai Asset Manager sekaligus Asset Operator pada pengoperasian PLTGU Cilegon yang bertanggung jawab dalam kegiatan operasi dan pemeliharaan pembangkit secara efektif dan efisien dengan mutu dan keandalan yang baik untuk mencapai kinerja yang ditetapkan.
PLTGU Cilegon, dengan kapasitas 740 MW, yang mulai beroperasi sejak bulan Mei 2006 dan beroperasi secara combine cycle (2-2-1) sejak bulan Juli
2006 memasok sekitar + 4% dari kebutuhan listrik Jawa Bali. PLTGU Cilegon beroperasi dengan pasokan bahan bakar gas yang berasal dari Lapangan
1

Laporan Manajemen Triwulan I
PT PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali

2012

gas CNOOC SES ltd. di lepas pantai utara Banten sebesar 80 BBTUD dan dari PT. PGN (Persero) Tbk sebesar 30 BBTUD.

Sektor Pengendalian Pembangkitan Labuan
Organisasi PT. PLN (Persero) Sektor Pengendalian Pembangkitan Labuan masuk ke dalam organisasi PLN UPJB sesuai dengan Keputusan Direksi PT.
PLN (Persero) nomor 1492.K/DIR/2011 tanggal 28 Desember 2011. Memiliki fungsi dan

tugas

pengoperasian

pokok

PLTU

sebagai

Labuan,

perwakilan

bertanggung

Asset jawab Manager dalam pada

kegiatan

pengendalian operasi dan pemeliharaan pembangkit berdasarkan BMS yang ditetapkan untuk mencapai kinerja yang ditetapkan. PLTU Labuan yang berkapasitas 2x300 MW mulai beroperasi sejak tahun 2010. PLTU Labuan termasuk dalam Program PPDE 10.000 MW tahap pertama, yang beroperasi dengan menggunakan bahan bakar batubara berkalori rendah ( low rank) sekitar 4.200 kCal.kg yang berasal dari Kalimantan dan Sumatera dengan konsumsi batubara bisa mencapai 8.000 MT/hari.

Sektor Pengendalian Pembangkitan Indramayu
Organisasi PT. PLN (Persero) Sektor Pengendalian Pembangkitan Indramayu masuk ke dalam organisasi PLN UPJB sesuai dengan Keputusan Direksi nomor 1493.K/DIR/2011 tanggal 28 Desember. Memiliki fungsi dan tugas pokok sebagai perwakilan Asset Manager pada pengoperasian PLTU
Indramayu, bertanggung jawab dalam kegiatan pengendalian operasi dan pemeliharaan pembangkit berdasarkan BMS yang ditetapkan untuk mencapai kinerja yang ditetapkan. PLTU Indramayu, yang berkapasitas 3x330 MW, memiliki konsumsi batubara bisa mencapai 11.000 MT/hari. Termasuk dalam
Program PPDE 10.000 MW tahap pertama, PLTU Indramayu mulai beroperasi komersial sejak 30 Januari 2011(Unit #1), dilanjutkan oleh Unit #2 pada 20 Juni 2011, dan Unit #3 pada 10 November 2011.

2

Laporan Manajemen Triwulan I
PT PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali

2012

PLTGU BLOK II Muara Karang
Berdasarkan Perjanjian antara PLN Pembangkitan Cilegon, PLN UPJB dan
PT. Pembangkitan Jawa Bali tentang Pengalihan Pekerjaan Jasa Operasi dan
Pemeliharaan Pusat Listrik Tenaga Gas Repowering Muara Karang Blok II (2 x 250 MW) yang ditandatangani pada tanggal 12 Oktober 2011, maka bisnis ketenagalistrikan dari PLTGU Blok II Muara Karang juga termasuk dalam lingkup kegiatan usaha PLN UPJB.
PLTGU Blok II Muara Karang (1 x 740 MW) terdiri atas 2 (dua) Gas Turbine berkapasitas 250 MW dan 3 (tiga) Steam Turbine berkapasitas 80 MW.
PLTGU Blok II Muara Karang membangkitkan energi listrik yang disalurkan kepada sistem interkoneksi Jawa, Madura, dan Bali melalui Saluran SUTT
150 kV, dan berperan penting dalam memasok kebutuhan listrik Ibukota
Jakarta terutama daerah-daerah VVIP seperti Istana Presiden dan Gedung
MPR/ DPR.
PLTGU Blok II Muara Karang adalah salah satu sektor pembangkitan embedded yang kegiatan operasi dan pemeliharaannya dilaksanakan sepenuhnya oleh Aset Operator tanpa ada perwakilan Aset Manager di site.

1.2.

Gambaran Singkat Kinerja Perusahaan
Tabel berikut menunjukkan realisasi Kinerja UPJB periode triwulan I tahun
2012 (lampiran 1).
Tabel 1.1. Kinerja PLN UPJB Triwulan I Tahun 2012

3

Laporan Manajemen Triwulan I
PT PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali

2012

PT. PLN (Persero)
UNIT PEMBANGKITAN JAWA BALI

REALISASI KINERJA UPJB
S.D. BULAN MARET 2012

NO

INDIKATOR KINERJA KUNCI

SATUAN

BOBOT

2

3

4

1

I

Pelanggan

TARGET

REALISASI

5

6

PENCAPAIAN
(%)

NILAI

STAT

7 = 6/5

S.D. MAR '12

8

9

5
%

5

5.00

1

Kepuasan Pelanggan

II

Produk dan Layanan

100.00

100.00

1

EFOR

%

10

6.13

2.91

152.48

10.00

2

SOF

%

10

9.40

3.46

163.25

10.00

3

SdOF

kali/unit

10

1.68

0.62

163.46

10.00

III

Proses Bisnis Internal

1

Tara Kalor Netto

2

100.00

30

5.00

30.00

25

25.00

kcal/kWh

13

2,820.63

2,301.70

118.40

13.00

EAF

%

10

82.87

93.73

113.10

10.00

3

Pelaksanaan E-proc

%

2

80.00

97.53

121.91

2.00

IV

SDM

1

Kesiapan Kompetensi Pegawai

%

4

100.00

100.00

100.00

4.00

2

Kesiapan Motivasi Kerja

%

4

100.00

100.00

100.00

4.00

3

Pemenuhan Kebutuhan SDM

%

4

100.00

-

0.00

0.00

4

Kesiapan Aspek Budaya Kerja dan
Kepemimpinan

%

4

100.00

60.00

60.00

0.80

V

Keuangan dan Pasar

1

BPP

Rp/kWh

6

711.03

416.85

141.37

6.00

2

Rasio Biaya Pemeliharaan

Rp/kWh

4

21.22

16.79

120.86

4.00

3

Biaya Adm / kWh Produksi Netto

Rp/kWh

3

4.37

2.48

143.21

3.00

4

Penyerapan Disburse Investasi APLN

Juta Rp

3

1,502.04

480.70

32.00

1.01

VI

Kepemimpinan

1

Tindak Lanjut Malcolm Baldrige

2

ERM

3

Temuan Auditor Internal

max-10

Kepatuhan

max-10

4

16

8.80

16

14.01

8

7.00

%

4

-

-

100.00

4.00

point

4

-

-

100.00

4.00

-

(1.00)

a. K2

-

(1.00)

b. LH

-

-

c. SILM

-

-

TOTAL BOBOT

100

(1.00)

89.81

4

BAB II
AKTIVITAS PERUSAHAAN

Berisikan Produksi Tenaga Listrik, Teknologi Informasi, Sistem Organisasi & SDM,
Program Unggulan dan Pusat Keunggulan ditangani oleh PLN UPJB.

Laporan Manajemen Triwulan I
PT PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali

2012

BAB II
AKTIVITAS PERUSAHAAN TAHUN 2011

2.1.

Produksi Energi

2.1.1. Produksi Tenaga Listrik
Berikut ini merupakan Unit Pembangkit yang berada dalam lingkup PLN
UPJB:
1) PLTGU Cilegon (1 x 740MW),
2) PLTGU Blok II Muara Karang (1 x 750MW),
3) PLTU Indramayu (3 x 330MW), dan
4) PLTU Labuan (2 x 300MW).
Dari keempat pembangkitan tersebut, realisasi produksi energi PLN UPJB, atas PLTGU Cilegon, PLTGU Blok II Muara Karang, PLTU Indramayu, dan
PLTU Labuan, yaitu sebesar 4.011,58 GWh. Berikut merupakan komposisi produksi berdasarkan Unit Pembangkitannya yaitu:
Tabel 2.1. Produksi Tenaga Listrik Berdasarkan Unit Pembangkitan (dalam GWh)
UNIT

Perbandingan

PROD BRUTO

PS

PROD NETTO

1

2

3

4

5=4/total

PLTGU Cilegon

1.375,33

32,51

1.342,82

35,20

Muara Karang

640,47

16,44

624,03

16,36

PLTU Indramayu

1.093,75

89,84

1.003,91

26,32

PLTU Labuan

902,03

58,08

843,95

22,12

Total

4.011,58

196,87

3.814,71

100,00

PEBANGKITAN

(%)

PLTGU Blok II

5

Laporan Manajemen Triwulan I
PT PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali

2012

Grafik 2.1. Produksi Bruto hingga triwulan I tahun 2012

Dengan pemakaian sendiri (PS) beserta dengan Susut Trafo sebesar 196,87
GWh, maka Produksi Netto PLN UPJB yaitu sebesar 3.814,71 GWh.
Pemakaian Sendiri tersebut telah memperhitungkan pemakaian sendiri atas
Kompresor Odira, pada PLTGU Cilegon, yang telah ditransaksikan antara
PLN UPJB dengan PLN Distribusi Jawa Barat dan Banten (PLN DJBB) yang hingga triwulan I tahun 2012 sebesar 15,15 MWh.
Grafik 2.2 dan grafik 2.3 menunjukkan realisasi Pemakaian Sendiri (PS) dan
Pengiriman Energi periode Januari hingga Maret 2012.

Grafik 2.2. Pemakaian Sendiri (PS) hingga triwulan I tahun 2012

6

Laporan Manajemen Triwulan I
PT PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali

2012

Grafik 2.3. Produksi Netto hingga triwulan I tahun 2012

Dari grafik 2.3. di atas dapat terlihat besarnya Produksi Netto secara bulanan, yang dikirimkan kepada PLN P3B-JB. Variasi besaran produksi tenaga listrik dari masing-masing Unit Pembangkit tersebut bergantung pada Pemeliharaan
Unit Pembangkit, besarnya Gangguan-gangguan Unit, dan Unit Reserve atas permintaan Sistem JB, yang dapat dilihat pada realisasi ketidaksiapan pembangkit atau Energi Not Served (ENS) pada grafik 2.6.
Berdasarkan

Kontribusi

Produksi

Listrik

pada

masing-masing

Unit

Pembangkit, grafik 2.4. di bawah ini menggambarkan presentase produksi pada tiap pembangkit.

Grafik 2.4. Komposisi Pengiriman Energi atas Unit Pembangkit

7

Laporan Manajemen Triwulan I
PT PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali

2012

Terdiri atas Pembangkit gas dan batubara, grafik 2.5 menunjukkan presentase pengiriman energi atas komposisi bahan bakarnya.

Grafik 2.5. Komposisi Pengiriman Energi atas Jenis Bahan Bakar

Grafik 2.6 menunjukkan realisasi Ketidaksiapan Pembangkit atau Energi Not
Served/ ENS selama periode Januari hingga Maret (detail ENS dapat dilihat pada Lampiran 4: Kesiapan Ketidaksiapan Pembangkit triwulan I tahun 2012).

Grafik 2.6. Energi Not Served selama triwulan I tahun 2012

Beberapa kejadian yang signifikan sebagai penyebab besarnya ENS yaitu:
1) PLTGU Cilegon
a. Gangguan HP Purge Compressor pada 25 – 26 Januari 2012 dengan total Lost Opportunity GT 1.1, GT 1.2, & ST 1.0 sebesar
2,63 GWh.
b. Gangguan Solenoid HP Purge Compressor pada 14 Februari 2012 dengan total Lost Opportunity GT 1.1, GT 1.2, & ST 1.0 sebesar
1,83 GWh.

8

Laporan Manajemen Triwulan I
PT PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali

2012

2) PLTGU Blok II Muara Karang
a. Adanya pengalihan gas ke Pembangkit Priok (Program Efisiensi
PLN Pusat), GT 2.2 Reserve mulai tanggal 10 Februari 2012.
b. Adanya pengalihan gas ke Pembangkit Priok (Program Efisiensi
PLN Pusat), GT 2.1 Reserve mulai tanggal 5-16 Maret 2012 selama
265 jam.
c. Adanya pengalihan gas ke Pembangkit Priok (Program Efisiensi
PLN Pusat), GT 2.2 Reserve mulai tanggal 16-31 Maret 2012 selama 337 jam.
d. Adanya pengalihan gas ke Pembangkit Priok (Program Efisiensi
PLN Pusat), ST 2.2 Reserve mulai tanggal 1-31 Maret 2012 selama
744 jam.
3) PLTU Labuan
a. Gangguan Mill A dan E pada 29 Februari 2012 dengan total Lost
Opportunity Unit #1 sebesar 2,47 GWh.
b. Trip Unit #1 karena kebocoran boiler pada 22 Februari 2012 selama
138 jam.
4) PLTU Indramayu
a. Shutdown CWP karena gangguan current motor pada 13 Januari
2012 dengan total Lost Opportunity Unit #2 sebesar 3,50 GWh.
b. Trip Air Preheater 3A pada tanggal 25 Januari 2012 dengan total
Lost Opportunity Unit #3 sebesar 2,44 GWh.
c. Trip Unit #2 karena perbaikan ESP pada tanggal 31 Januari 2012 selama 10,90 jam
d. Trip Unit #3 karena kebocoran drain reheater pada tanggal 1
Januari 2012 selama 138,52 jam.
e. Gangguan Mill C selama bulan Februari 2012 dengan total Lost
Opportunity Unit #3 sebesar 5,90 GWh.
f. Gangguan Soot blower pada tanggal 3 Februari 2012 dengan total
Lost Opportunity Unit #3 sebesar 1,42 GWh.
g. Trip Air Pre Heater B pada 3 Februari 2012 dengan total Lost
Opportunity Unit #3 sebesar 1,11 GWh.

9

Laporan Manajemen Triwulan I
PT PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali

2012

h. Trip Unit #1 karena turbin vibrasi tinggi pada tanggal 9 Februari
2012 selama 98,30 jam.
i.

Trip Unit #3 karena tekanan boiler tinggi pada tanggal 8 Februari
2012 selama 2,90 jam.

j.

Perbaikan ESP pada 24 Januari 2012 Unit #2 selama 168 jam.

k. First Year Inspection Unit 1 mulai tanggal 9 Maret 2012 (masih dalam masa pemeliharaan).

2.1.2. Pemakaian Energi Primer
Gas Alam
Dalam lingkup PLN UPJB, terdapat dua pembangkit yang menggunakan energi primer berupa Gas Alam, yaitu: (1) PLTGU Cilegon yang mendapat pasokan gas alam dari CNOOC Ses Ltd sebesar 80 BBTUD dan PT. PGN sebesar 30 BBTUD; dan (2) PLTGU Blok II Muara Karang, yang mendapat pasokan gas dari PT Pertamina Hulu Energi (PHE) sebesar 100 BBTUD.
Grafik 2.7. akan menunjukkan Realisasi Pemakaian Gas Alam selama periode triwulan I Tahun 2012.

Grafik 2.7. Realisasi Pemakaian Gas triwulan I tahun 2012

10

Laporan Manajemen Triwulan I
PT PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali

2012

Grafik 2.8. Realisasi Pemakaian Gas berdasarkan Supplier

Batu bara
Untuk memenuhi kebutuhan energi primer, khususnya Batubara, pada PLTU
Indramayu dan PLTU Labuan, PT PLN (Persero) mengadakan Perjanjian Jual
Beli Batubara dengan beberapa pemasok/ supplier batubara. Berikut ini daftar nama-nama pemasok untuk PLTU Labuan dan PLTU Indramayu.
Tabel 2.2. Daftar Pemasok Batubara PLTU Labuan dan PLTU Indramayu
No

Kode Pemasok

Nama Pemasok
Konsorsium PT Arutmin Indonesia dan PT
Darma Henwa
PT PLN Batubara
PT Bukit Asam
PT Adaro Energi Tbk
PT Kideco Jaya Agung
PT Artha Daya Coalindo

1

PT AI

2
3
4
5
6

PLN BB
PT BA
PT ADARO
PT KJA
PT ADC

7

PT EEI

8

PT KPC

9

PT GBB

10

PT KII

Konsorsium PT Kasih Industri Indonesia dan
PT Senamas Energindo Mulia

11

PT RAP

Konsorsium PT Rizki Anugrah Pratama dan
PT Risna Karya Wardhana Mandiri

Konsorsium PT Exploitasi Energi Indonesia
Tbk dan CV Multi Bara Persada
PT Kaltim Prima Coal
Konsorsium PT Golden Great Borneo, PT
Oktasan Baruna Persada dan PT Satui Bara
Tama

Tabel 2.3. dan 2.4 berikut menunjukkan realisasi pengiriman batubara dari pemasok-pemasok tersebut selama triwulan I tahun 2012.
11

Laporan Manajemen Triwulan I
PT PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali

2012

Tabel 2.3. Realisasi Pengiriman Batu bara PLTU Labuan Triwulan I Tahun 2012
(dalam MT)

Tabel 2.4. Realisasi Pengiriman Batu bara PLTU Indramayu Triwulan I Tahun 2012
(dalam MT)

Dari tabel 2.3 dan 2.4 diketahui bahwa total pengiriman batubara untuk PLTU
Labuan selama triwulan I tahun 2012 adalah sebesar 520.709,85 MT dan
PLTU Indramayu sebesar 539.865,26 MT.
Berikut ini tiga supplier dominan dalam jumlah pengiriman batubara pada
PLTU Labuan dan PLTU Indramayu.
1) PT Arutmin Indonesia,
2) PT Kideco Jaya Agung, dan
3) PT Bukit Asam, dan
Hal ini dapat terlihat pada grafik 2.9 dan 2.10 mengenai komposisi realisasi pengiriman batubara triwulan I tahun 2012.

12

Laporan Manajemen Triwulan I
PT PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali

2012

Grafik 2.9. Presentase pengiriman Batubara PLTU Labuan TW I tahun 2012

Grafik 2.10. Presentase pengiriman Batubara PLTU Indramayu TW I tahun 2012

2.2.

Teknologi Informasi
Untuk mendukung kelancaran proses bisnis, PLN UPJB berusaha untuk mengembangkan infrastruktur Teknologi Informasi di dalam Kantor Induk PLN
UPJB.
Bagan berikut ini menggambarkan infrastruktur TI yang sudah terpasang pada PLN UPJB hingga sekarang.

13

Laporan Manajemen Triwulan I
PT PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali

2012

Grafik 2.11. Pengembangan infrastruktur TI

Dan berikut ini merupakan rencana pengembangan infrastruktur TI yang akan dibangun oleh kantor induk PLN UPJB.

Grafik 2.12. Pengembangan infrastruktur TI yang akan datang

Sedangkan roadmap IT tahun 2011 hingga 2015 tergambar oleh grafik berikut. 14

Laporan Manajemen Triwulan I
PT PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali

2011

2012

2013

2012

2014-2015

Improve dan Optimalisasi Sentralisasi
Admin Maximo
Improve Sentralisasi Maximo

Training Aplikasi Maximo

Improve Sentralisasi Jaringan IT (KI dan
Sektor)

Menciptakan Inovasi IT berbasis - best practice mendorong proses bisnis

Membangun Jaringan LAN Internet dan Fasilitas ICON +

Mengembangan Single Website www.pln.co.id/upjb Pengembangan Visualisasi
Management

Konsep Sentralisasi Server Maximo

Menyusun Priority Indeks Infrastruktur IT

Pengembangan SMS Gateway

Melakukan manajemen LAN

Sentralisasi Jaringan Internet/WAN
Kantor Induk dan Sektor

Pengembangan SMS Gateway

Peningkatan kinerja dan mutu layanan IT berbasis analisa secara otomatis

Pengembangan Visualisasi Management

Improve Visualisasi Management

Pengembangan Security Network Traffing
Monitoring

Improve Manajemen Security NTM secara
Otomatisasi

Pemeliharaan Infrastruktur TI

Perecanaan Kapasitas Bandwidth
Kantor Induk
Membuat perencanaan dan kebutuhan Server IT

Pengembangan Visualisasi Manajemen
Membangun UPJB Information Center
( PMS Web base)
Menyusun Kebutuhan Infrastruktur IT

Online Plant Monitoring (Real Time)

Improve Online Plant Monitoring dan online Kinerja (Real Time)
Improve Integrasi Aplikasi TI Kantor Induk dan Sektor

Menyusun Manajemen Back Up dan Data
Center

Meningkatkan IT Knowledge Sharing

DESIGN

CONTINUOUS IMPROVEMENT

TRANSFORM TO GROWTH

DELIVER

Grafik 2.13. Roadmap IT UPJB 2011-2015

Web site
Sebagai sarana komunikasi dan informasi maka telah diba ngun web site secara terpusat oleh PT PLN (Persero) Kantor Pusat yang merupakan alamat web site utama yang mencakup Unit-unit PLN, salah satunya terdapat Unit
PLN UPJB dan dapat diakses melalui link www.pln.co.id. Update data dan contain dilakukan secara rutin antara lain berisi aktifitas penting di lingkungan
PLN UPJB.
E-Procurement
Sebagai salah satu aplikasi yang merupakan implementasi dari IT
Governance yang mendukung GCG (Good Corporate Governance), EProcurement telah diimplementasikan pada PLN UPJB. Pada tahun 2011
Implementasi e-procurement dapat dilakukan pada Kantor induk PLN UPJB .
Dalam situs berikut, rekanan dapat mendaftarkan diri untuk mengikuti proses pengadaan. http://www.eproc.pln.co.id

15

Laporan Manajemen Triwulan I
PT PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali

2.3.

2012

Sistem Organisasi dan Sumber Daya Manusia

2.3.1. Organisasi PT PLN UPJB
PLN UPJB terbentuk sejak tanggal 26 Juli 2011 sesuai dengan SK Direksi
No.1067.K/DIR/2011

dan

tanggal

25

Agustus

2011

SK

Direksi

No.1270.K/DIR/2011.
Berikut merupakan gambaran struktur organisasi PT PLN UPJB sesuai dengan SK Direksi No.1335.K/DIR/2011 tanggal 27 September 2011.

Grafik 2.14. Struktur Organisasi PLN UPJB

2.3.2. Sumber Daya Manusia
Hingga triwulan I tahun 2012 telah diangkat dan ditempatkan di PLN UPJB pegawai baru untuk level D3, S1, dan S2, sehingga jumlah pegawai mencapai
190 orang.
Berdasarkan Unit kerja yaitu: Kantor Induk, Sektor PLTGU Cilegon, Sektor
PLTGU Blok II Muara Karang, PLTU Indramayu dan Sektor Labuan, formasi tenaga kerja (Pegawai) hingga triwulan I tahun 2012 yaitu:

16

Laporan Manajemen Triwulan I
PT PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali

2012

Grafik 2.15. Pie Chart FTK hingga triwulan I tahun 2012

2.4.

Program Unggulan
Dalam rangka mewujudkan unit yang andal, efisien dan berkualitas, PLN
UPJB mencanangkan program unggulan dalam tiga inisiatif strategis, yaitu:
I. Teknis,
Merupakan

inisatif

strategis

yang

bertujuan

untuk

meningkatkan

keandalan unit pembangkit. Berfokus pada empat aktivitas utama, yaitu:
a) Peningkatan Keandalan Peralatan (BOP dan Coal Handling System), dengan rencana kerja hingga triwulan I tahun 2012 yaitu:


Identifikasikan critical part BOP dan Coal Handling System PLTU
Labuan dan PLTU Indramayu.
PLN UPJB telah melakukan idenifikasi critical part sebanyak 138 item pada PLTU Labuan dan 39 item di PLTU Indramayu .



Melakukan review standar prosedur operasi yang terkait dengan
BOP dan Coal Handling System.
PLN UPJB telah melakukan review SOP pada PLTU Labuan sebanyak 27 dari 72 SOP. Dan belum melakukan review terhadap
SOP pada PLTU Indramayu dari 32 SOP yang ada.

b) Pengadaan strategic part, dengan rencana kerja hingga triwulan I tahun 2012 yaitu:


Identifikasi kelengkapan data strategic part PLTU Labuan dan
PLTU Indramayu.
17

Laporan Manajemen Triwulan I
PT PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali

2012

PLN UPJB telah menyusun Top 25 MPI untuk PLTU Labuan dan
PLTU Indramayu.


Mereview vendor dan bengkel yang mampu melakukan reverse engineering. PLN UPJB telah mereview workshop besar antara lain: PLN
Pusharlis, PT. PINDAD, PT Taka, PT Barata, PT BBI, dan PT
Hickham Ind.

c) Peningkatan fasilitas uji barubara, dengan rencana kerja hingga triwulan I tahun 2012 yaitu:


Survey Fasilitas Laboratorium yang dibangun di Unit Pembangkit.
Hingga triwulan I tahun 2012 survey fasilitas lab uji batubara di
PLTU Labuan dan PLTU Indramayu sudah selesai dilakukan, dan masih dalam tahap proses pengadaan.



Sertifikasi, Verifikasi dan Standarisasi peralatan Laboratorium yang terpasang. Realisasi belum dilakukan sertifikasi karena peralatan eksisting tidak memenuhi standart untuk komersial.

d) Implementasi proper, dengan rencana kerja hingga triwulan I tahun
2012 yaitu:


Menyelesaikan perijinan terkait dengan ash yard dan pengelolaan limbah cair.
Realisasi yaitu terselesaikannya perijinan limbah cair untuk PLTGU
Cilegon dan PLTU Labuan. Sedangkan Perijinan Ash Yard untuk
PLTU Labuan dan PLTU Indramayu sudah diajukan kepada KLH per bulan Mei tahun 2012.



Pelaksanaan CSR untuk lokasi PLTGU Cilegon.
Program kerja CSR ini belum dapat dilaksanakan terkait perubahan prosedur pengajuan dana CSR oleh PLN Pusat.

II. Proses bisnis,
Bertujuan untuk meningkatkan maturity level pengelolaan pembangkit, inisiatif strategis proses bisnis berfokus pada tiga aktivitas utama yaitu:
a) Implementasi tata kelola pembangkitan, dengan rencana kerja hingga triwulan I tahun 2012 yaitu:
18

Laporan Manajemen Triwulan I
PT PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali



2012

Melaksanakan Assessment Tata Kelola Pembangkit.
Realisasi hingga triwulan I tahun 2012 Assessment Tata Kelola
Pembangkit telah dilakukan pada lokasi PLTU Indramayu dan
PLTU Labuan.



Menetapkan OFI.
Realisasi hingga triwulan I tahun 2012 PLN UPJB belum mendapatkan respond dari Asset Operator sehingga OFI belum ditetapkan. b) Penyempurnaan prosedur kerja, dengan rencana kerja hingga triwulan
I tahun 2012 yaitu:


Mereview dan menyusun BMS WPC, Operasi dan Material untuk
PLTU Labuan.
Realisasi hingga triwulan I tahun 2012 BMS WPC dan BMS
Operasi sudah di review, sedangkan BMS Material belum tuntas direview. c) Penetapan standar proses, dengan rencana kerja hingga triwulan I tahun 2012 yaitu:


Penyusunan RJPP PLN UPJB.
PLN UPJB telah menyusun Rencana Jangka Panjang 2012 -2016.

III. Mindset, Capability, & Leadership
Bertujuan untuk meningkatkan aspek manusia sebagai pondasi dalam
Strategic Map PLN UPJB, berfokus pada empat kegiatan, yaitu:
a) Penerapan Change Agent Program (CAP), dengan rencana kerja hingga triwulan I tahun 2012 yaitu:


Penandatanganan Komitment Manajemen.
Komitmen Manajemen telah ditandatangani pada saat rakor UPJB tanggal 26 - 27 Januari 2012.



Pembentukan Tim Agen Perubahan
Tim Agen Perubahan telah dibentuk berdasar SK GM PLN UPJB.



Pelaksanaan Rakor UPJB.
Rakor Pertama PLN UPJB dilaksanakan pada tanggal 26 - 27
Januari 2012.

19

Laporan Manajemen Triwulan I
PT PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali



2012

Pelaksanaan NgoPi pagi setiap bulan.
Pelaksanaan NgoPI telah rutin diadakan PLN UPJB setiap bulannya. b) Penerapan Code of Conduct (CoC), dengan rencana kerja hingga triwulan I tahun 2012 yaitu:


Sosialisasi " do & don't " dalam bentuk banner dan slogan -slogan di
Kantor Induk.
Hingga

triwulan

I

tahun

2012

sosialisasi

tersebut

telah

direalisasikan di Kantor Induk PLN UPJB.


Membangun integritas internal dan eksternal.
Adanya mentoring pembangunan integritas pegawai melalui CaP
GM (Catatan Penting GM).

c) Implementasi OPI Wave II, dengan rencana kerja hingga triwulan I tahun 2012 yaitu:


Kick Off / Launching OPI Kantor Induk dan PLTU Labuan.
Tim OPI untuk kantor induk telah dibentuk (sesuai Surat
Penunjukkan DIROP JB No. 578/074/DITOPJB/2012 tanggal 16
Februari 2012) dan OPI Management Upskilling untuk PLTU
Labuan telah dilaksanakan pada tanggal 3 - 4 April 2012.



Persiapan OPI exhibition untuk PLTGU Cilegon.
OPI exhibition untuk PLTGU Cilegon masih dalam tahap persiapan yang rencananya akan dilaksanakan pada bulan April 2012 .



Check point - 1 PLTGU Cilegon.
Check point - 1 PLTGU Cilegon sudah dilaksanakan pada tahun
2011 dan progress tahun 2012 akan memasuki OPI Wave IV .

d) Pelaksanaan team building, dengan rencana kerja hingga triwulan I tahun 2012 yaitu:


Pelaksanaan Outbond pada Unit Pembangkit
Outbond di kantor induk telah dilakukan, sedangkan untuk unit pelaksanan (sektor) belum dilaksanakan

20

Laporan Manajemen Triwulan I
PT PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali

2012

Tabel beikut ini menunjukkan progress pelaksanaan Program Unggulan PLN
UPJB hingga triwulan I tahun 2012.
Tabel 2.5. Pencapaian Program Unggulan Triwulan I tahun 2012

2.5.

Pusat Keunggulan
Guna peningkatan efisiensi dan keandalan pembangkit dalam Sistem Jawa
Bali, maka PLN Pusat menunjuk tiga pusat keunggulan dalam lingkup PLN
UPJB, yaitu:
a. Reverse Enjiniring pada PLTU Indramayu,
b. Reliability pada PLTU Labuan, dan
c. Efisiensi pada PLTGU Cilegon.
Berikut ini merupakan progress pelaksanaan Pusat Keunggulan hingga triwulan I tahun 2012.
Reverse Enjiniring
1) Pembuatan jadwal perencanaan kegiatan reverse engineering.
2) Pelaksanaan Reverse Enjiniring pada saat FYI, meliputi peralatan:
a. Mill Gearbox,
b. Coal Feeder Gearbox,
c. Sootblower Gearbox,
21

Laporan Manajemen Triwulan I
PT PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali

2012

d. Travelling Band Screen Gearbox,
e. Stacker Reclaimer (Gearbox Bucket).
3) Pemilihan workshop yang mampu melaksanakan Reverse Enjiniring maupun Re- Enjiniring.
4) Pengadaan Roller untuk PLTU Indramayu.
5) Pelaksanaan MOU dengan PLN PUSHARLIS untuk pelaksanaan Reverse
Enjiniring dan Re- Enjiniring.
6) Implementasi pada Unit Lain
a. PLTU Labuan,
i. Poros Coal Feeder, ii. Gearbox Travelling Band Screen, iii. Gearbox Coal Feeder, iv. Gearbox Debris Filter,
v. Tire (Grinding Roll), vi. Screen Travelling Band Screen, vii. Body ball Catcher.
b. PLTGU Cilegon
i. Debris Filter.
Reliability
1) Knowledge Sharing mengenai Raliability Centered Management (RCM) oleh Institut Teknologi Sepuluh November (ITS).
2) Penentuan

peralatan

yang

menjadi

focus

program

Reliability

Management:


Ship Unloader (SU).



Stacker Reclaimer (STRE).



Boiler Feed Pump Turbine (BPFT).

3) Analisa terhadap komponen-komponen kritis, sehingga ditemukan:


Ship Unloader (SU), ditemukan 21 komponen.



Stacker Reclaimer (STRE), ditemukan 19 komponen.



Boiler Feed Pump Turbine (BPFT), ditemukan 6 komponen.

22

Laporan Manajemen Triwulan I
PT PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali

2012

Reverse Enjiniring
1) Pembuatan Workplan Efisiensi Manajemen untuk Tahun 2012.
2) Rapat Koordinasi Efisiensi Manajemen.

23

BAB III
KEY PERFORMANCE INDICATOR

Berisikan penjabaran dari seluruh Kinerja Kunci PLN UPJB yang terdiri atas 6 perspektif, yaitu Perspektif Pelanggan, Produk dan Layanan, Proses Bisnis
Internal,SDM, Keuangan dan Pasar, dan Kepemimpinan.

Laporan Manajemen Triwulan I
PT PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali

2012

BAB III
KEY PERFORMANCE INDIKATOR (KPI)

3.1.

Perspektif Pelanggan

3.1.1. Kepuasan Pelanggan
Deskripsi
Pengukuran kepuasan pelanggan dalam bentuk Survey Kepuasan Pelanggan akan dilaksanakan pada akhir triwulan II dan akhir triwulan IV oleh Unit Pusat
Pendidikan dan Latihan, PLN PUSDIKLAT.
Hingga triwulan I tahun 2012 pencapaian indikator kepuasan pelanggan PLN
UPJB yaitu sebesar 100%, atau mendapat nilai 5,00 (bobot penuh).
Pencapaian tersebut diukur melalui ketercapaian Rencana Kerja PLN UPJB dalam upayanya meningkatkan kepuasan pelanggan, dalam hal ini adalah
PLN P3B JB.
Pada lampiran 7 (Kepuasan Pelanggan), dapat dilihat rencana kerja pencapaian kepuasan pelanggan PLN UPJB selama tahun 2012 dan realisasi triwulan I tahun 2012, yang berfokus pada tiga aspek kegiatan, yaitu:
1) Faktor SDM,
a. Penyelenggara Rapat Alokasi Energi.
b. Diklat DKP/IKP bagi operator pembangkit.
2) Faktor Teknis,
a. Pelaksanaan Governor Free.
b. Penyusunan ROM dan ROB secara periodic.
c. Pengujian Heat Rate.
3) Faktor Legal
a. Pemenuhan Kontrak PPA.
b. Pemenuhan Protap DKP dan IKP.

Kendala
Adapun kendala yang dihadapi dalam pencapaian indikator tersebut adalah:
1) Belum seluruh unit pembangkit melaksanakan Governor Free.

24

Laporan Manajemen Triwulan I
PT PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali

2012

2) Jadwal perencanaan pengujian Heat Rate bergantung pada pihak penguji, dalam hal ini PLN PUSLITBANG.

Upaya Pencapaian Kinerja
Dalam upaya pencapaian kinerja kepuasan pelanggan, PLN UPJB berusaha untuk melakukan kegiatan berikut:
1) Memaksimalkan unit pembangkit untuk menerapkan Governor Free.
Realisasi hingga triwulan I tahun 2012 yaitu sebanyak 2 unit pembangkit telah menerapkan governor free.
2) Berkoordinasi secara intens dengan PLN PUSLITBANG, agar jadwal yang telah direncanakan dapat direalisasikan. Target akhir tahun 2012 yaitu sebanyak 9 unit pembangkit yang telah dilakukan uji Heat rate.
3) Menambah skill operator pembangkit dalam pemahamannya tentang
Deklarasi Kesiapan Pembangkit, dengan memfasilitasi terlaksananya
Diklat DKP & IKP.

3.2.

Perspektif Produk dan Layanan

3.2.1. Equivalent Forced Outage Rate (EFOR)
Deskripsi
Hingga triwulan I tahun 2012, realisasi EFOR PLN UPJB yaitu sebesar
2,91%, dengan rincian:


EFOR PLTGU Cilegon

: 0,34%,



EFOR PLTGU Blok II Muara Karang

: 0,38%,



EFOR PLTU Labuan

: 4,56%, dan



EFOR PLTU Indramayu

: 6,13%

Atau apabila dikonsolidasikan menurut jenis pembangkit, maka:


EFOR PLTGU

: 0,36%



EFOR PLTU

: 5,47%

Dengan target EFOR hingga triwulan I tahun 2012 sebesar 6,13%, maka pencapaian PLN UPJB atas indikator tersebut sebesar 152,48%. Sehingga mendapatkan nilai sebesar 10,00 atau bobot penuh.

25

Laporan Manajemen Triwulan I
PT PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali

2012

Grafik 3.1. di bawah ini menunjukkan realisasi EFOR berbanding dengan target pencapaiannya selama triwulan I tahun 2012.

Grafik 3.1. Realisasi EFOR hingga triwulan I tahun 2012

Dari grafik konsolidasi EFOR di atas, dapat terlihat bahwa realisasi EFOR setiap bulannya masih lebih baik dari rencana dalam RKA tahun 2012.
Grafik 3.2. di bawah ini menunjukkan realisasi EFOR pada masing-masing unit pembangkit di bandingkan dengan target kinerja pada unit tersebut.

Grafik 3.2. Realisasi EFOR tiap unit pembangkit triwulan I tahun 2012

Grafik tersebut menunjukkan bahwa

seluruh unit pembangkit dapat

memenuhi target pencapaian kinerja EFOR dengan menunjukkan kinerja yang cukup baik dengan menjaga keandalan unit tersebut.

26

Laporan Manajemen Triwulan I
PT PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali

2012

Kendala
Indikator EFOR pada Unit Pembangkit merupakan gambaran besarnya gangguan dan derating akibat faktor internal yang dialami oleh unit pembangkit. Oleh karena itu berikut ini akan dibahas gangguan dan derating yang dialami oleh masing-masing unit pembangkit selama triwulan I tahun
2012.
1) PLTGU Cilegon

Grafik 3.3. Forced Outage & Derating PLTGU Cilegon triwulan I tahun 2012

Dari grafik 3.3 di atas dapat terlihat besarnya Lost Opportunity pada PLTGU
Cilegon karena gangguan dan derating akibat faktor internal selama bulan
Januari hingga Maret 2012. Berikut ini merupakan gangguan-gangguan yang secara signifikan mempengaruhi kinerja EFOR PLTGU Cilegon.


Gangguan HP Purge Compressor pada 25 – 26 Januari 2012 dengan total Lost Opportunity GT 1.1, GT 1.2, & ST 1.0 sebesar 2,63 GWh.



Gangguan Solenoid HP Purge Compressor pada 14 Februari 2012 dengan total Lost Opportunity GT 1.1, GT 1.2, & ST 1.0 sebesar 1,83
GWh.

27

Laporan Manajemen Triwulan I
PT PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali

2012

2) PLTGU Blok II Muara Karang

Grafik 3.4. Forced Outage & Derating PLTGU Blok II M. Karang triwulan I tahun
2012

Dari grafik 3.4 di atas dapat terlihat besarnya Lost Opportunity pada PLTGU
Blok II Muara Karang karena gangguan dan derating selama bulan Januari hingga Maret 2012. Berikut ini merupakan gangguan-gangguan yang secara signifikan mempengaruhi kinerja EFOR PLTGU Blok II Muara Karang.


Trip GT 2.2 akibat Intrusi udara Kompresi ke dalam sistem CCW pada tanggal 16 Maret 2012 selama 13,07 jam (Trip ST 2.1 & ST 2.3 karena
GT 2.2 Emergency Manual Trip).

3) PLTGU Labuan

Grafik 3.5. Forced Outage & Derating PLTU Labuan triwulan I tahun 2012

28

Laporan Manajemen Triwulan I
PT PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali

2012

Dari grafik 3.5 di atas dapat terlihat besarnya Lost Opportunity pada PLTU
Labuan karena gangguan dan derating selama bulan Januari hingga Maret
2012. Berikut ini merupakan gangguan-gangguan yang secara signifikan mempengaruhi kinerja EFOR PLTU Labuan.


Gangguan Mill A dan E pada 29 Februari 2012 dengan total Lost
Opportunity Unit #1 sebesar 2,47 GWh.



Trip Unit #1 karena kebocoran boiler pada 22 Februari 2012 selama
138 jam.

4) PLTU Indramayu

Grafik 3.6. Forced Outage & Derating PLTU Indramayu triwulan I tahun 2012

Dari grafik 3.6 di atas dapat terlihat besarnya Lost Opportunity pada PLTU
Indramayu karena gangguan dan derating selama bulan Januari hingga Maret
2012. Berikut ini merupakan gangguan-gangguan yang secara signifikan mempengaruhi kinerja EFOR PLTU Indramayu.


Derating Unit 1 selama bulan Maret 2012 karena gangguan pada Mill 1
C (gangguan actuator) dengan total Lost Opportunity sebesar 13,12
GWh.



Shutdown CWP karena gangguan current motor pada 13 Januari 2012 dengan total Lost Opportunity Unit #2 sebesar 3,50 GWh.



Trip Air Preheater 3A pada tanggal 25 Januari 2012 dengan total Lost
Opportunity Unit #3 sebesar 2,44 GWh.
29

Laporan Manajemen Triwulan I
PT PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali



2012

Trip Unit #2 karena perbaikan ESP pada tanggal 31 Januari 2012 selama 10,90 jam



Trip Unit #3 karena kebocoran drain reheater pada tanggal 1 Januari
2012 selama 138,52 jam.



Gangguan Mill C selama bulan Februari 2012 dengan total Lost
Opportunity Unit #3 sebesar 5,90 GWh.



Gangguan Soot blower pada tanggal 3 Februari 2012 dengan total Lost
Opportunity Unit #3 sebesar 1,42 GWh.



Trip Air Pre Heater B pada 3 Februari 2012 dengan total Lost
Opportunity Unit #3 sebesar 1,11 GWh.



Trip Unit #1 karena turbin vibrasi tinggi pada tanggal 9 Februari 2012 selama 98,30 jam.



Trip Unit #3 karena tekanan boiler tinggi pada tanggal 8 Februari 2012 selama 2,90 jam.



Gangguan Mill 1A pada pada 6 Maret 2012 dengan total Lost
Opportunity Unit #1 sebesar 1,72 GWh.



Gangguan Mill 3A & 3D pada 11 Maret 2012 dengan total Lost
Opportunity Unit #3 sebesar 2,10 GWh.



Gangguan Mill 3A, 3C, & 3F pada 16 Maret 2012 dengan total Lost
Opportunity Unit #3 sebesar 1,04 GWh.



Trip Unit #3 akibat Mill Pluging pada 19 Maret 2012 selama 3,98 jam.

Upaya Pencapaian Kinerja


Menyediakan

spare

part

dengan

kontrak

stockiest

untuk

memperpendek durasi FO.


Meningkatkan keandalan peralatan redundant.



Refreshment training untuk Operator Pembangkit.



Pelaksanaan program-program tindak lanjut Audit Enjiniring pada
PLTU Labuan.

30

Laporan Manajemen Triwulan I
PT PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali

2012

3.2.2. Scheduled Outage Factor (SOF)
Deskripsi
Hingga triwulan I tahun 2012, realisasi SOF PLN UPJB yaitu sebesar 3,46%, dengan rincian:


SOF PLTGU Cilegon

:

0,00%,



SOF PLTGU Blok II Muara Karang

:

0,00%,



SOF PLTU Labuan

:

0,00%, dan



SOF PLTU Indramayu

: 10,98%.

Atau apabila dikonsolidasikan menurut jenis pembangkit, maka:


SOF PLTGU

: 0,00%



SOF PLTU

: 6,68%

Dengan target SOF hingga triwulan I tahun 2012 sebesar 9,40%, maka pencapaian PLN UPJB atas indikator tersebut sebesar 163,25%. Sehingga mendapatkan nilai sebesar 10,00 atau bobot penuh.
Dari grafik 3.7 di bawah ini dapat dilihat realisasi SOF hingga triwulan I tahun
2012.

Grafik 3.7. Realisasi SOF PLN UPJB triwulan I tahun 2012

Grafik 3.8. di bawah ini menunjukkan realisasi SOF pada masing-masing unit pembangkit di bandingkan dengan target kinerja pada unit tersebut.

31

Laporan Manajemen Triwulan I
PT PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali

2012

Grafik 3.8. Realisasi SOF tiap unit pembangkit triwulan I tahun 2012

Kendala
Berikut merupakan realisasi pemeliharaan PLN UPJB hingga Triwulan I
Tahun 2012.
1) PLTU Indramayu


MO Unit #2 untuk Perbaikan ESP pada 24 Januari 2012 selama 168 jam. 

FYI Unit#1 pada sejak tanggal 9 Maret 2012 selama 551,70 jam (masih berlangsung). Grafik 3.9. SOF PLTU Indramayu Triwulan I tahun 2012

Grafik 3.9 menunjukkan perbandingan rencana dan realisasi SOF pada PLTU
Indramayu hingga Triwulan I tahun. Dari grafik tersebut, terlihat adanya penyimpangan terhadap RKA Tahun 2012, yaitu:
32

Laporan Manajemen Triwulan I
PT PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali



2012

MO yang tidak direncanakan pada RKA 2012 pada bulan Januari
2012, yaitu untuk perbaikan ESP Unit#1.



Mundurnya rencana FYI Unit #1 yang semula direncanakan pada bulan Februari 2012.

Upaya Pencapaian Kinerja


Peningkatan pengendalian Overhaul Time Performance Distribution, untuk menghindari keterlambatan atau deviasi waktu pemeliharaan yang dikarenakan keterlambatan spare part atau adanya tambahan pekerjaan pemeliharaan.



Penerapan program Asset Management khususnya Manajemen
Overhaul (Outage Management), Manajemen Material (Material
Management),

dan

Manajemen

Pengadaan

(Supply

Chain

Management).

3.2.3. Sudden Outage Frequency (SdOF)
Deskripsi
Hingga triwulan I tahun 2012, realisasi SdOF PLN UPJB yaitu sebesar 0,62 kali/unit, dengan rincian:


SdOF PLTGU Cilegon

:

0,00 kali/unit,



SdOF PLTGU Blok II Muara Karang

:

0,60 kali/unit



SdOF PLTU Labuan

:

0,50 kali/unit dan



SdOF PLTU Indramayu

:

1,33 kali/unit

Atau apabila dikonsolidasikan menurut jenis pembangkit, maka:


SdOF PLTGU

: 0,38 kali/unit



SdOF PLTU

: 1,00 kali/unit

Dengan target SdOF hingga triwulan I tahun 2012 sebesar 1,68 kali/unit, maka pencapaian PLN UPJB atas indikator tersebut sebesar 163,46%.
Sehingga mendapatkan nilai sebesar 10,00 atau bobot penuh.
Grafik 3.10 di bawah ini menunjukkan realisasi SdOF per bulan selama triwulan I tahun 2012.

33

Laporan Manajemen Triwulan I
PT PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali

2012

Grafik 3.10. Realisasi SdOF PLN UPJB triwulan I tahun 2012

Grafik 3.11. di bawah ini menunjukkan realisasi SdOF pada masing-masing unit pembangkit di bandingkan dengan target kinerja pada unit tersebut.

Grafik 3.11. Realisasi SdOF tiap unit pembangkit triwulan I tahun 2012

Kendala
1) PLTGU Blok II Muara Karang



Trip GT 2.2 akibat Intrusi udara Kompresi ke dalam sistem CCW pada tanggal 16 Maret 2012 selama 13,07 jam (Trip ST 2.1 & ST 2.3 karena
GT 2.2 Emergency Manual Trip).

2) PLTU Labuan


Trip Unit #1 karena kebocoran boiler pada 22 Februari 2012 selama
138 jam.

34

Laporan Manajemen Triwulan I
PT PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali

2012

3) PLTU Indramayu


Trip Unit #3 karena kebocoran drain reheater pada tanggal 1 Januari
2012 selama 138,52 jam.



Trip Unit #1 karena turbin vibrasi tinggi pada tanggal 9 Februari 2012 selama 98,30 jam.



Trip Unit #3 karena tekanan boiler tinggi pada tanggal 8 Februari 2012 selama 2,90 jam.



Trip Unit #3 karena Pluging Mill 3F pada tanggal 19 Maret 2012 selama
3,98 jam.

Upaya Pencapaian Kinerja
Berikut ini merupakan upaya-upaya yang harus dilakukan demi peningkatan kinerja
SdOF.



Meningkatkan pemeliharaan predictive dan preventive.



Meningkatkan keandalan Kompresor Gas Odira pada PLTGU Cilegon, dengan pemantauan secara intensif kepada operator Kompresor.



Meningkatkan proses pembelajaran demi meningkatkan technical skill dari para operator.




3.3.

Melaksanakan program-program OPI terkait Technical System.
Pengadaan critical part untuk peralatan bantu.

Perspektif Proses Bisnis Internal

3.3.1. Tara Kalor Netto(NPHR)
Deskripsi
Hingga triwulan I tahun 2012, realisasi NPHR PLN UPJB yaitu sebesar
2.301,70 kCal/kWh, dengan rincian:


NPHR PLTGU Cilegon

: 1.792,44 kCal/kWh,



NPHR PLTGU Blok II Muara Karang

: 2.013,99 kCal/kWh,



NPHR PLTU Labuan

: 2.811,36 kCal/kWh, dan



NPHR PLTU Indramayu

: 2.733,29 kCal/kWh.

35

Laporan Manajemen Triwulan I
PT PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali

2012

Atau apabila dikonsolidasikan menurut jenis pembangkit, maka:


NPHR PLTGU

: 1.862,73 kCal/kWh,



NPHR PLTU

: 2.768,94 kCal/kWh

Dengan target NPHR hingga triwulan I tahun 2012 sebesar 2.820,63 kCal/kWh, maka pencapaian PLN UPJB atas indikator tersebut sebesar
118,40%. Sehingga mendapatkan nilai sebesar 13,00 atau bobot penuh.
Grafik di bawah ini menunjukkan realisasi NPHR per bulan selama triwulan I tahun 2012.

Grafik 3.12. Realisasi NPHR PLN UPJB triwulan I tahun 2012

Grafik 3.13. di bawah ini menunjukkan realisasi NPHR pada masing-masing unit pembangkit di bandingkan dengan target kinerja pada unit tersebut.

36

Laporan Manajemen Triwulan I
PT PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali

2012

Grafik 3.13. Realisasi NPHR tiap unit pembangkit triwulan I tahun 2012

Dari grafik di atas dapat dilihat bahwa walaupun mendekati ambang batas target NPHR pada RKA 2012 setiap unit pembangkit masih mencapai target kinerja NPHR.

Kendala
1) PLTGU Cilegon


Gangguan Kompresor Gas PGN (ODIRA) pada bulan Februari 2012 selama 6,37 jam.

2) PLTGU Blok II Muara Karang


Gangguan pasokan gas karena ada pekerjaan dari Pertamina Hulu
Energi (PHE) pada tanggal 21 Januari hingga 4 Februari 2012.



Adanya pengalihan gas ke Pembangkit Priok (Program Efisiensi PLN
Pusat), GT 2.2 Reserve mulai tanggal 10 Februari 2012.



Adanya pengalihan gas ke Pembangkit Priok (Program Efisiensi PLN
Pusat), GT 2.1 Reserve mulai tanggal 5-16 Maret 2012 selama 265 jam. 

Adanya pengalihan gas ke Pembangkit Priok (Program Efisiensi PLN
Pusat), GT 2.2 Reserve mulai tanggal 16-31 Maret 2012 selama 337 jam. 

Adanya pengalihan gas ke Pembangkit Priok (Program Efisiensi PLN
Pusat), ST 2.2 Reserve mulai tanggal 1-31 Maret 2012 selama 744 jam. 37

Laporan Manajemen Triwulan I
PT PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali

2012

Upaya Pencapaian Kinerja
1) PLTGU


Peningkatan kehandalan kompresor gas (Odira) pada PLTGU Cilegon dan memastikan beroperasinya tiga unit kompresor Odira.



Terus melakukan blade washing (offline/ online) secara berkala.



Terus melakukan pembersihan pada air intake system.



Peningkatan efisiensi pembangkit, khususnya pada PLTGU Cilegon yaitu : o Peningkatan efisiensi GT 1.1 hingga setara dengan level efisiensi GT 1.2. o Peningkatan efisiensi HRSG 2 hingga setara dengan level
HRSG 1.



Pengujian Tara kalor secara berkala.

2) PLTU


Optimalisasi beban.



Menekankan kepada Asset Operator terkait SOP Start/Stop Unit.



Pengendalian kualitas batubara dengan koordinasi secara intensif dengan Surveyor batubara.



Pengujian Tara kalor secara berkala.

3.3.2. Equivalent Availability Factor (EAF)
Deskripsi
Hingga triwulan I tahun 2012, realisasi EAF PLN UPJB yaitu sebesar 93,73%, dengan rincian:


EAF PLTGU Cilegon

: 99,66%,



EAF PLTGU Blok II Muara Karang

: 99,62%,



EAF PLTU Labuan

: 95,44%, dan



EAF PLTU Indramayu

: 83,56%.

Atau apabila dikonsolidasikan menurut jenis pembangkit, maka:


EAF PLTGU

: 99,64%,



EAF PLTU

: 8882,87,21%

38

Laporan Manajemen Triwulan I
PT PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali

2012

Dengan target EAF hingga triwulan I tahun 2012 sebesar 82,87%, maka pencapaian PLN UPJB atas indikator tersebut sebesar 118,40%. Sehingga mendapatkan nilai sebesar 13,00 atau bobot penuh.
Grafik di bawah ini menunjukkan realisasi EAF per bulan selama triwulan I tahun 2012.

Grafik 3.14. Realisasi EAF PLN UPJB triwulan I tahun 2012

Grafik 3.15. di bawah ini menunjukkan realisasi EAF pada masing-masing unit pembangkit di bandingkan dengan target kinerja pada unit tersebut.

Grafik 3.15. Realisasi EAF tiap unit pembangkit triwulan I tahun 2012

Hingga triwulan I tahun 2012 setiap unit pembangkit dapat memenuhi target kesiapan dalam RKA 2012. Beberapa gangguan internal dialami oleh unit pembangkit, terutama PLTU yang sering mengalami derating ataupun outage
39

Laporan Manajemen Triwulan I
PT PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali

2012

akibat gangguan mill dan kebocoran boiler. Berikut ini merupakan Lost
Opportunity berdasarkan jenis pembangkit, yang mempengaruhi availabilitas setiap unit pembangkit (Detil peristiwa gangguan dapat dilihat pada Lampiran
4 – Kesiapan Ketidaksiapan Pembangkit).

Grafik 3.16. Lost Opportunity PLTGU Triwulan I tahun 2012

Grafik 3.17. Lost Opportunity PLTU Triwulan I tahun 2012

Kendala
A. PLTGU
Dari grafik 3.16 tersebut di atas dapat terlihat besarnya Lost Opportunity Unit
PLTGU selama triwulan I tahun 2012. Gangguan signifikan terjadi pada area turbine untuk PLTU Cilegon dan BOP untuk PLTGU Blok II Muara Karang.
1) PLTGU Cilegon


Adanya gangguan HP Purge Compressor selama bulan Januari dan
Februari dengan total Lost Opportunity sebesar 4,46 GWh.



Adanya gangguan kompresor gas PGN (Odira) pada bulan Februari dengan total Lost Opportunity sebesar 0,38 GWh.
40

Laporan Manajemen Triwulan I
PT PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali

2012

2) PLTGU Blok II Muara Karang


Adanya Intrusi udara Kompresi ke dalam sistem CCW yang mengakibatkan trip GT 2.2. (ST 2.1 dan ST 2.3 Emergency Manual
Trip) pada bulan Maret 2012 dengan total Lost Opportunity sebesar
5,22 GWh.

B. PLTU
Grafik 3.17 menunjukkan besarnya Lost Opportunity untuk Unit Pembangkit
PLTU selama triwulan I tahun 2012, gangguan signifikan terdapat pada area boiler, coal handling, dan turbin.
1) PLTU Labuan


Gangguan Conveyor dan Mill selama bulan Januari – Maret 2012 dengan total Lost Opportunity sebesar 17 GWh.



Trip Unit #1 karena kebocoran boiler pada 22 Februari 2012 selama
138 jam.

2) PLTU Indramayu


Trip Unit #3 pada 1 Januari 2012 karena kebocoran heater selama 120 jam. 

Trip Unit #1 pada 9 Februari 2012 karena turbin trip selama 98,30 jam.



Trip Unit #3 pada tanggal 8 Februari 2012 akibat tekanan boiler tinggi selama 2,90 jam.



Gangguan Mill selama Januari – Maret 2012 dengan total Lost
Opportunity sebesar 19 GWh.



MO yang tidak direncanakan pada RKA 2012 pada bulan Januari
2012, yaitu untuk perbaikan ESP Unit#1.



FYI Unit #1 mulai tanggal 9 Maret 2012 (masih dalam masa pemeliharaan). Upaya Pencapaian Kinerja


Melaksanakan aktivitas sesuai RKA yang telah disetujui.



Melakukan inspeksi atau pemeliharaan periodic secara efisien sehingga tidak ada deviasi waktu dengan rencana yang telah ditetapkan. 

Meningkatkan pemeliharaan predictive dan preventive.
41

Laporan Manajemen Triwulan I
PT PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali

2012

3.3.3. Pelaksanaan E-Proc
Deskripsi
Realisasi E-Proc PLN UPJB hingga triwulan I tahun 2012 yaitu sebesar
97,53%, dengan sasaran sebesar 80%. Maka pencapaian kinerja E-Proc mendapat bobot penuh atau sebesar 5,00. Rincian perhitungan E-Proc hingga triwulan I tahun 2012 dapat dilihat pada lampiran 13.
PLN UPJB telah memanfaatkan fasilitas E-Proc dalam proses pengadaannya, baik Kantor Induk maupun Sektor. Berikut ini merupakan upaya yang telah dilakukan terkait kinerja E-Proc.


Memberikan

fasilitas

E-Proc

kepada

Sektor-sektor

yang

ingin

menjalankan E-Proc.


Memberikan pelatihan E-Proc kepada pegawai PLN UPJB.



Membantu memberikan pemahaman kepada rekanan yang belum memiliki pengetahuan mengenai pengadaan melalui E-Proc dan membantu proses pendaftaran sebagai rekanan.



Berkoordinasi dengan admin E-Proc PLN Pusat secara intens untuk kelancaran pelaksanaan proses pengadaan.

Kendala


Pemahaman dan akses rekanan terhadap proses pengadaan dengan e-procurement belum maksimal sehingga seringkali pengadaan harus diulang karena keterbatasan peserta.



Kemampuan panitia pengadaan yang terbatas dalam memproses pengadaan. 

Pengadaan dengan e-procurement sering kali terkendala karena prgogram aplikasi e-procurement PLN Pusat tidak berjalan normal sehingga menghambat proses.

Upaya Pencapaian Kinerja


Pembentukan 2 tim PPBJ dalam Kantor Induk PLN UPJB, yaitu Tim
Pengadaan dengan kewenangan di atas Rp 4M dan Tim Pengadaan dengan kewenangan Rp 2 – 4 M.

42

Laporan Manajemen Triwulan I
PT PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali



2012

Pembentukan 3 tim PPBJ pada Sektor Pembangkitan yaitu masingmasing untuk Pengadaan bersifat Operasi, Investasi, dan Fasilitas/
Prasarana, dan penunjukkan pejabat struktural pengadaan.



Pembatasan wilayah kerja Tim PPBJ sesuai dengan SK Direksi Nomor
305.K/DIR/2010 tentang Pedoman Pengadaan Barang/ Jasa PT PLN
(Persero), yaitu sampai dengan pengusulan calon pemenang.



SKKO diterbitkan pada awal tahun pada saat penetapan Pedoman
Rencana Kerja (PRK) untuk pekerjaan pemeliharaan pembangkit pada tahun berjalan.



Pelimpahan wewenang pengadaan dari GM ke Manajer Sektor sebesar Rp 2 M.

3.4.

Perspektif SDM

3.4.1. Kesiapan Kompetensi Pegawai
Deskripsi
Penilaian indikator Kesiapan Kompetensi Pegawai dilakukan oleh Divisi
Pengembangan SDM dan Talenta PLN Pusat. Merupakan indikator yang menunjukkan jumlah sertifikasi profesi pegawai pada bisnis inti yang diakui.
Hingga triwulan I tahun 2012 realisasi kinerja Kesiapan Kompetensi Pegawai
PLN UPJB adalah sebesar 100%. Dengan target triwulan I sebesar 100%, maka pencapaian indikator tersebut adalah sebesar 100% dan mendapatkan nilai 4,00 atau bobot penuh.
Selama triwulan I tahun 2012 pegawai yang telah tersertifikasi sebanyak 49 pegawai dari total 190 pegawai, atau sebesar 25,78% (Detil sertifikasi pegawai PLN UPJB pada Lampiran 14 - Kesiapan Kompetensi Pegawai).
Upaya Pencapaian Kinerja


Dilakukan Training Need Analisys (TNA) untuk mapping kebutuhan training pegawai.



Memfasilitasi program E-Learning dari PLN UDIKLAT untuk seluruh peawai PLN UPJB.

43

Laporan Manajemen Triwulan I
PT PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali

2012

3.4.2. Kesiapan Motivasi Kerja
Deskripsi
Penilaian

indikator

Kesiapan

Motivasi

Kerja

dilakukan

oleh

Divisi

Pengembangan SDM dan Talenta PLN Pusat. Merupakan indikator yang menunjukkan Progres Pelaksanaan EES dan Tindak Lanjut. Hingga triwulan I tahun 2012 realisasi kinerja Kesiapan Motivasi Kerja PLN UPJB adalah sebesar 100%. Dengan target triwulan I sebesar 100%, maka pencapaian indikator tersebut adalah sebesar 100% dan mendapat kan nilai 4,00 atau bobot penuh (Detil indikator ini dapat dilihat pada Lampiran 15 - Kesiapan
Motivasi Kerja).
Upaya Pencapaian Kinerja


Pelaksanaan outbond untuk meningkatkan kesolidan pegawai PLN
UPJB dalam berbagai jenjang.



Pelaksanaan Morning tea secara rutin, sebagai forum komunikasi terbuka bagi

pimpinan

dan

pegawai

untuk

membicarakan

permasalahan-permasalahan kerja maupun lingkungan kerja.


Implementasi program SBO, seperti olahraga ataupun les bahasa asing, yang bertujuan untuk mengurangi tingkat kejenuhan pegawai.

3.4.3. Pemenuhan Kebutuhan SDM
Deskripsi
Penilaian indikator Pemenuhan Kebutuhan SDM dilakukan oleh Divisi
Pengembangan

Organisasi

PLN

Pusat.

Merupakan

indikator

yang

menunjukkan Progres Pelaksanaan ABK, Rencana Mutasi / Rotasi, FJ / FTK, dan Pemanfaatan IT. Hingga triwulan I tahun 2012 realisasi kinerja
Pemenuhan Kebutuhan SDM PLN UPJB adalah sebesar 0%. Dengan target triwulan I sebesar 100%, maka pencapaian indikator tersebut adalah sebesar
0% dan mendapatkan nilai 0,00.
Hingga triwulan I tahun 2012 PLN UPJB telah melaksanakan Awareness terkait Analisa Beban Kerja (Detil indikator ini dapat dilihat pada Lampiran 1 6
- Pemenuhan Kebutuhan SDM).

44

Laporan Manajemen Triwulan I
PT PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali

2012

Upaya Pencapaian Kinerja


Awareness Analisa Beban Kerja (ABK) terhadap pegawai Kantor Induk
PLN UPJB.



Tindak lanjut hasil awareness Analisa Beban Kerja (ABK).



Melakukan rotasi pegawai PLN UPJB.



Berusaha memenuhi FJ dan FTK pegawai.

3.4.4. Kesiapan Aspek Budaya Kerja & Kepemimpinan
Deskripsi
Penilaian

indikator

Kesiapan

Kesiapan

Aspek

Budaya

Kerja

dan

Kepemimpinan dilakukan oleh Divisi Pengembangan Organisasi PLN Pusat.
Merupakan indikator yang menunjukkan hasil survey budaya dan CoC yang ditindaklanjuti. Hingga triwulan I tahun 2012 realisasi kinerja Kesiapan
Kesiapan Aspek Budaya Kerja dan Kepemimpinan PLN UPJB adalah sebesar
60%. Dengan target triwulan I sebesar 100%, maka pencapaian indikator tersebut adalah sebesar 0,60% dan mendapatkan nilai 0,80 (Detil indikator ini dapat dilihat pada Lampiran 17- Kesiapan Kesiapan Aspek Budaya Kerja dan
Kepemimpinan).
Hingga triwulan I tahun 2012, PLN UPJB telah melakukan hal berikut untuk menunjang kinerja Kesiapan Budaya Kerja dan Kepemimpinan.


Pembentukan Tim Change Agent Program (CAP).



Menugaskan

pegawai

struktural

untuk

melakukan

Coaching,

Mentoring, Counselling (CMC) terhadap bawahannya.


Sosialisasi mengenai portal KMS.

Upaya Pencapaian Kinerja


Mengintensifkan kegiatan CAP sehingga seluruh pegawai terlibat dalam program-program Tim CAP.



Implementasi CMC oleh Manajemen Menengah hingga Supervisor
Dasar.



Pemanfaatan KMS Portal oleh seluruh pegawai PLN UPJB, sehingga diharapkan terjadi proses Knowledge Sharing.

45

Laporan Manajemen Triwulan I
PT PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali

3.5.

2012

Perspektif Keuangan dan Pasar

3.5.1. Biaya Pokok Produksi (BPP)
Deskripsi
Merupakan rasio biaya produksi ditambahkan dengan biaya bunga pinjaman, dengan produksi energi netto pembangkit, Biaya Pokok Produksi menjadi indikator Keuangan dan Pasar dengan bobot paling tinggi (6,00). Hingga triwulan I tahun 2012 realisasi Kinerja Biaya Pokok Produksi PLN UPJB adalah sebesar Rp 416,85/ kWh. Lebih baik dibandingkan dengan target pencapaian triwulan I tahun 2012 sebesar Rp 711,03/ kWh, sehingga pencapaian kinerja sebesar 141,37% dan mendapatkan nilai bobot penuh atau sebesar 6,00.
Realisasi Biaya Pokok Penjualan PLN UPJB hingga triwulan I tahun 2012 belum memperhitungkan biaya bahan bakar untuk PLTGU Blok II Muara
Karang (pemakaian gas dan HSD), dikarenakan belum dinotabukukannya biaya bahan bakar tersebut dari PLN Pusat.
Perhitungan indikator Biaya Pokok Produksi dapat dilihat pada Lampiran 1 8 –
Biaya Pokok Penjualan.
Grafik 3.18 memperlihatkan realisasi dan target BPP PLN UPJB tahun 2012.

Grafik 3.18. Realisasi BPP PLN UPJB Triwulan I tahun 2012

46

Laporan Manajemen Triwulan I
PT PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali

2012

Upaya Pencapaian Kinerja
Biaya Pokok Produksi yang optimal akan didapatkan dengan cara optimalisasi produksi energi pembangkit dan pengendalian biaya usaha, diantara lain yaitu:


Optimalisasi Asset Fisik atau Peningkatan Tata Kelola Pembangkit pada unit-unit pembangkitan.



Peningkatan Keandalan Peralatan, dengan pengadaan Strategic dan
Critical Part.



Pelaksanaan Reverse Enjiniring pada PLTU PPDE, dan PLTGU.



Peningkatan Keandalan Kompresor Gas pada PLTGU Cilegon.



Pengendalian komponen biaya Administrasi.



Penerbitan Pedoman Rencana Kerja (PRK) pada awal tahun untuk kegiatan pemeliharaan unit pembangkit selama tahun berjalan.



Optimalisasi biaya rutin dan non-rutin.



Peningkatan kinerja Tim PPBJ, baik pada Unit Pembangkit maupun
Kantor Induk.

3.5.2. Rasio Biaya Pemeliharaan
Deskripsi
Merupakan bagian dari Biaya Pokok Produksi, Rasio Biaya Pemeliharaan membandingkan Realisasi Biaya Pemeliharaan, baik Material dan Jasa , terhadap Produksi Energi Netto Pembangkit. Hingga triwulan I tahun 2012 realisasi Kinerja Rasio Biaya Pemeliharaan PLN UPJB adalah sebesar Rp
16,79/ kWh. Lebih baik dibandingkan dengan target pencapaian triwulan I tahun 2012 sebesar Rp 21,22/ kWh, sehingga pencapaian kinerja sebesar
120,86% dan mendapatkan nilai bobot penuh atau sebesar 4,00.
Perhitungan indikator Rasio Biaya Pemeliharaan dapat dilihat pada Lampiran
19 – Rasio Biaya Pemeliharaan.
Grafik 3.19 memperlihatkan realisasi dan target Rasio Biaya Pemeliharaan
PLN UPJB tahun 2012.

47

Laporan Manajemen Triwulan I
PT PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali

2012

Grafik 3.19. Realisasi Rasio Biaya Har PLN UPJB Triwulan I tahun 2012

Upaya Pencapaian Kinerja
Seperti halnya pencapaian BPP, penekanan Rasio Biaya Pemeliharaan akan didapat dengan melakukan optimalisasi produksi energi pembangkit dan peningkatan efisiensi biaya pemeliharaan. Berikut merupakan upaya -upaya yang dilakukan PLN UPJB sebagai pencapaian kinerja terkait.


Monitoring Anggaran Operasi secara periodik.



Monitoring pelaksanaan kegiatan-kegiatan pemeliharaan yang telah tertuang dalam Pedoman Rencana Kerja (PRK) Tahunan.

3.5.3. Biaya Administrasi / kWh Netto
Deskripsi
Termasuk juga dalam Biaya Pokok Produksi, Biaya Administrasi/kWh Netto merupakan indikator yang membandingkan realisasi biaya administrasi terhadap produksi energi pembangkit. Hingga triwulan I tahun 2012 realisasi
Kinerja Biaya Administrasi/kWh Netto PLN UPJB adalah sebesar Rp 2,48/ kWh. Lebih baik dibandingkan dengan target pencapaian triwulan I tahun
2012 sebesar Rp 4,37/ kWh, sehingga pencapaian kinerja sebesar 143,21% dan mendapatkan nilai bobot penuh atau sebesar 3,00.
Perhitungan indikator Biaya Administrasi/kWh Netto dapat dilihat pada
Lampiran 20 – Biaya Administrasi/kWh Netto.

48

Laporan Manajemen Triwulan I
PT PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali

2012

Grafik 3.20 memperlihatkan realisasi dan target Biaya Administrasi/kWh Netto
PLN UPJB tahun 2012.

Grafik 3.20. Realisasi Biaya Adm/kWh Netto PLN UPJB Triwulan I tahun 2012

Upaya Pencapaian Kinerja
Seperti halnya pencapaian BPP, penekanan Rasio Biaya Administrasi akan didapat dengan melakukan optimalisasi produksi energi pembangkit dan peningkatan efisiensi biaya administrasi. Berikut merupakan upaya -upaya yang dilakukan PLN UPJB sebagai pencapaian kinerja terkait.


Peningkatan pengendalian komponen-komponen biaya administrasi dan penetapan

RKA

dengan

memperhatikan

realisasi

tahun

sebelumnya.


Monitoring rutin biaya SPPD dan ATK.

3.5.4. Penyerapan Disburse Investasi APLN
Deskripsi
Indikator Penyerapan Disburse Investasi APLN menunjukkan besarnya realisasi Pembayaran disburse Anggaran Investasi atas kegiatan -kegiatan investasi yang telah ditetapkan pada RKA. Hingga triwulan I tahun 2012 realisasi Kinerja Penyerapan Disburse Investasi PLN UPJB adalah sebesar
Rp 480,70 juta. Lebih rendah dibandingkan dengan target pencapaian triwulan I tahun 2012 sebesar Rp 1.502,04 juta, sehingga pencapaian kinerja sebesar 32% dan mendapatkan nilai bobot sebesar 1,01.

49

Laporan Manajemen Triwulan I
PT PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali

2012

Perhitungan indikator Penyerapan Disburse Investasi dapat dilihat pada
Lampiran 21 – Penyerapan Disburse Investasi APLN.
Grafik 3.21 memperlihatkan realisasi dan target Disburse AI PLN UPJB tahun
2012.

Grafik 3.21. Realisasi Penyerapan Disburse Investasi PLN UPJB Triwulan I tahun
2012

Kendala
Dalam penyusunan RKA T.A. 2012, PLN UPJB telah menganggarkan AI pada unit PLTU PPDE berdasarkan prediksi COD masing-masing unit pembangkitan. Hingga triwulan I tahun 2012 terdapat rencana disburse pada unit pembangkitan yang belum diserahterimakan kepada PLN UPJB yaitu
PLTU Rembang. Sehingga sekitar Rp 1.002 juta rencana d isburse pada
PLTU Rembang belum dapat direalisasikan hingga triwulan I tahun 2012.

Upaya Pencapaian Kinerja


Koordinasi dengan Unit Konstruksi, yaitu PLN KIT LONTAR dan PLN
UIP KIT THERMAL JB atas pekerjaan pada PLTU PPDE yang belum diserahterimakan kepada PLN UPJB.



Mengajukan revisi Anggaran Investasi kepada PLN Pusat, atas pekerjaan yang tidak terserap dalam tahun anggaran 2012.

50

Laporan Manajemen Triwulan I
PT PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali

3.6.

2012

Perspektif Kepemimpinan

3.6.1. Tindak Lanjut Malcolm Baldrige
Deskripsi
Merupakan indikator kinerja PLN UPJB dalam melaksanakan awareness
Malcolm Baldrige, penilaian Indikator Tindak Lanjut Malcolm Baldrige setiap triwulannya dilakukan oleh SPKK.
Hingga triwulan I tahun 2012 pencapaian indikator Tindak Lanjut MB PLN
UPJB adalah sebesar 100%. Dengan target pencapaian sebesar 100% m aka
PLN UPJB mendapatkan bobot penuh atau sebesar 4,00.

Upaya Pencapaian Kinerja


Pembentukan Tim Malcolm Baldrige PLN UPJB.



Pelaksanaan Awareness Malcolm Baldrige.

3.6.2. ERM
Deskripsi
Merupakan indikator yang menunjukkan jumlah poin ERM berdasarkan quisioner, penilaian indikator ERM setiap semester dilakukan oleh Divisi
Manajemen Resiko PLN Pusat.
Hingga triwulan I tahun 2012 pencapaian indikator ERM PLN UPJB adalah sebesar 0%. Dengan target pencapaian sebesar 0% maka PLN UPJB mendapatkan bobot penuh atau sebesar 4,00.
Walaupun pada periode triwulan I tahun 2012 belum dilakukan pengisian questioner ERM, namun PLN UPJB telah melaksanakan hal-hal berikut ini untuk menunjang pencapaian indikator kinerja ERM.


Penyusunan Rencana Jangka Panjang PLN UPJB Tahun 2012 -2016.



Pembentukan Tim Manajemen Resiko PLN UPJB.



Penyusunan Profil Resiko PLN UPJB, dimana teridentifikasi lima inherent risk (Profil Resiko dapat dilihat pada Lampiran 22), yaitu:
1) Fuelmix tidak tercapai.
2) Performance pembangkit PLTU PPDE tidak sesuai dengan kontrak.
3) Terjadinya kenaikan harga energy primer.
4) Volume pasokan gas tidak sesuai perjanjian jual beli gas (PJBG).
51

Laporan Manajemen Triwulan I
PT PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali

2012

5) Permasalahan pada pasokan batubara, baik pada spesifikasi maupun keterlambatan pasokan.


Penyusunan Risk Management Plan (RMP) PLN UPJB.



Pembentukan Tim RKAP PLN UPJB, guna menyusun Rencana
Jangka Pendek/ RKAP Tahun Anggaran 2013.

Upaya Pencapaian Kinerja


Sosialisasi ERM, baik dalam tingkat Kantor Induk maupun Unit
Pembangkit.



Penyusunan mitigasi resiko oleh setiap Risk Owner dari profil resiko yang telah ada.



Training atau workshop ERM untuk seluruh anggota Tim Manajemen
Resiko.

3.6.3. Temuan Auditor Internal
Merupakan indikator yang menunjukkan besarnya total nilai pengurang yang berhubungan dengan hasil pengawasan Auditor Internal, penilaian indikator
Temuan Audit Internal dilakukan oleh Satuan Pengawas Internal.
Hingga triwulan I tahun 2012, Satuan Pengawas Internal baru melakukan pengawasan terhadap Manajemen Resiko PLN UPJB, belum melakukan pengawasan terhadap kinerja perusahaan PLN UPJB.

3.6.4. Kepatuhan
Deskripsi
Merupakan

indikator

yang

menunjukkan

total

nilai

pengurang

yang

berhubungan dengan tingkat kepatuhan unit dalam hal ketaatan terhadap aturan-aturan dari Kantor Pusat.
Indikator kinerja Kepatuhan, mencakup:
I. Keselamatan Ketenagalistrikan
1) Penerapan Standar SNI, SPLN, dan standar lainnya pada setiap kegiatan operasi dan pemeliharaan pembangkit.
2) Perlindungan dan Pencegahan Kecelakaan Kerja dan Penyakit Akibat
Kerja :
52

Laporan Manajemen Triwulan I
PT PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali

2012

a. Pelatihan/ Pendidikan dan Sosialisasi K3 diutamakan bagi pekerja lapangan b. Penunjukkan Pengawas pada kegiatan pemeliharaan / perbaikan yang pada

setiap

pekerjaannya

berpotensi

bahaya

dan

penggunaan peralatan keselamatan.
c. Penerapan

Prosedur

Kerja/

SOP

(sesuai

rencana

kerja

pemeliharaan).
3) Perlindungan dan pencegahan kecelakaan masyarakat umum yang berhubungan dengan kegiatan instalasi.
a. Sosialisasi keselamatan kepada masyarakat umum
b. Penyelesaian kecelakaan umum akibat kelalaian PLN.
4) Perlindungan dan Pencegahan Kerusakan Instalasi:
a. Pendidikan dan Pelatihan bidang Keselamatan Instalasi bagi tenaga lapangan yaitu operator, petugas pemeliharaan dan petugas lainnya. b. Perlindungan dan pencegahan pada instalasi / bangunan yang rawan terhadap terjadinya kebakaran.
d. Kebakaran instalasi / bangunan dan gangguan / kerusakan instalasi. 5) Sertifikasi:
a. Kompetensi Tenaga Teknik Ketenagalistrikan kepada operator, petugas pemeliharaan.
b. Sertifikasi Laik Operasi (SLO) bagi Instalasi:


PLTGU Cilegon (GT 1.1, GT 1.2, ST 1.0)



PLTU Labuan (Unit #1 dan Unit #2)



PLTU Indramayu (Unit #1,Unit #2, dan Unit #3).

c. Sertifikat Sistem Manajemen K3 (SMK3).
6) Pelaporan atas hal berikut:


Pelaporan Kecelakaan,



Pelaporan Kinerja K2 triwulanan.

Hingga triwulan I tahun 2012, PLN UPJB mendapat pengurang minus 1 (1) atas Kinerja K2 dikarenakan atas belum terbentuknya Panitia

53

Laporan Manajemen Triwulan I
PT PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali

2012

Pembinaan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (P2 K3) dalam Kantor
Induk PLN UPJB (Lampiran 23 - Laporan K2).

Upaya Pencapaian Kinerja


Pengajuan usulan pembentukan Tim P2K3 dalam lingkup Kantor
Induk PLN UPJB kepada DEPNAKERTRANS DIY.

II. Lingkungan Hidup
Kegiatan Lingkungan yang dilakukan hingga triwulan I tahun 2012 di lingkungan PLN UPJB meliputi Monitoring Lingkungan yang dilaporkan ke dalam Laporan

Rencana

Pengelolaan

Lingkungan

dan

Rencana

Pemantauan Lingkungan (RKL & RPL) bekerja sama dengan konsultan pelaksana dengan laboratorium terakreditasi. Pemantauan lingkungan dilakukan sesuai titik penaatan yang tercantum di dalam dokumen
AMDAL, meliputi :
1. Pemantauan kualitas udara,
2. Pemantauan kebisingan,
3. Pemantauan pengelolaan limbah padat
4. Pemantauan pengelolaan limbah cair
5. Pemantauan kualitas air laut,
6. Pemantauan indeks diversitas biota laut, dan terumbu karang.
7. Pemantauan sosial ekonomi dan budaya.
Seluruh hasil pemantauan dan tes laboratorium yang dilakukan masih normal dan dalam ambang batas. Dan pelaporan kinerja lingkungan hidup yang dibobotkan adalah :
a. Pemantauan Limbah Cair.
b. Pemantauan Kualitas Udara.
c. Pemantauan Aspek Sosial.
d. Pemantauan Limbah B3.
Dengan demikian pencapaian Bobot Kinerja Lingkungan Hidup PLN UPJB hingga triwulan I tahun 2012 mendapat nilai penuh atau tanpa pengurang
(Lampiran 24 – Laporan Lingkungan Hidup).

54

Laporan Manajemen Triwulan I
PT PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali

2012

III. Kelengkapan Data SILM
Deskripsi
Realisasi SILM sampai dengan triwulan I tahun 2012 adalah sebesar
100,00% dari target sebesar 100,00%, sehingga mendapatkan nilai penuh atau tanpa pengurang.
Sistem Informasi Laporan Managemen (SILM) telah dilaksanakan laporannya tiap bulan ke PLN Pusat (Sekper) melalui aplikasi SILM, yang meliputi laporan:
1. Neraca Energi (Form 12 RB), yang berisikan Produksi Energi PLN
UPJB, terdiri atas Produksi Energi Bruto, Pemakaian Sendiri Sentral,
Produksi Netto, dan Ekspor & Impor Energi.
2. Pengusahaan, yang berisikan informasi Produksi Energi, Pemakaian
Bahan Bakar, Harga tertimbang Bahan Bakar, Persediaan Bahan
Bakar,

dan

Kalori

Bahan

bakar

pada

masing-masing

Unit

Pembangkitan.
3. KPI,

yang

berisikan

Kinerja

Perusahaan

berdasarkan

Kontrak

Manajemen PLN UPJB.
Upaya Pencapaian Kinerja


Pembentukan Tim Kinerja Organisasi PLN UPJB.



Konsolidasi data tepat waktu.



Pembuatan UPJB Information center, sebagai media informasi termasuk Data operasional Unit Pembangkitan.

55

BAB IV
PENUTUP

Berisikan kesimpulan dan Langkah-langkah yang perlu diambil dalam rangka pencapaian kinerja perusahaan akhir tahun 2012.

Laporan Manajemen Triwulan I
PT PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali

2012

BAB IV
PENUTUP

4.1.

Kesimpulan
Pencapaian Kinerja Organisasi PLN UPJB hingga Triwulan I tahun 2012 yaitu sebesar 89,81.
Realisasi KPI PLN UPJB yang mencapai target yaitu:
 Nilai Kepuasan Pelanggan sebesar 100% dari sasaran.
 EFOR sebesar 2,91% atau 152,48% dari sasaran.
 SOF sebesar 3,46% atau 163,25% dari sasaran.
 SdOF sebesar 0,62kali/ unit atau 163,46% dari sasaran.
 Tarakalor sebesar 2.301,70 kCal/kWh atau 118,40% dari sasaran.
 EAF sebesar 93,73% atau 113,10% dari sasaran.
 E-Proc sebesar 97,53% atau 121,91% dari sasaran.
 Kesiapan Kompetensi Pegawai sebesar 100% dari sasaran.
 Kesiapan Motivasi Kerja sebesar 100% dari sasaran.
 BPP sebesar Rp 416,85/kWh atau sebesar 141,37% dari sasaran.
 Rasio Biaya Pemeliharaan sebesar Rp 16,79/kWh atau sebesar 120,86% dari sasaran.
 Biaya Adm/kWh Netto sebesar Rp 2,48/kWh atau sebesar 143,21% dari sasaran.  Tindak Lanjut Malcolm Baldrige sebesar 100% dari sasaran.
 ERM sebesar 100% dari sasaran.
 Temuan Auditor Internal sebesar 100% dari sasaran.
 Kepatuhan – Lingkungan Hidup sebesar 100% dari sasaran.
 Kepatuhan – SILM sebesar 100% dari sasaran.

56

Laporan Manajemen Triwulan I
PT PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali

2012

Sedangkan yang belum mencapai target adalah,
 Pemenuhan Kebutuhan SDM sebesar 0% dari sasaran.
 Kesiapan Aspek Budaya Kerja & Kepemimpinan sbesar 60% dari sasaran.
 Penyerapan Disburse AI sebesar Rp 480,70 juta atau sebesar 32% dari sasaran.  Kepatuhan - Keselamatan Ketenagalistrikan dengan pengurang minus 1.

4.2.

Langkah-langkah Yang Perlu Diambil
Langkah-langkah yang akan dilakukan oleh PLN UPJB terkait program kerja tahun 2012 dan pencapaian RKAP tahun 2012 yaitu:


Selaras dengan Program Kerja Utama DIROP JB, PLN UPJB memfokuskan pada:
1) Meningkatkan kinerja Operasi. o Memastikan keberlanjutan Program OPI pada unit-unit pembangkitan. o Implementasi Reverse Enjiniring pada PLTU PPDE dan pltgu
Cilegon.
o Pengadaan Strategic Part dan Critical Part BOP dan Coal
Handling Facilities untuk PLTU PPDE.
2) Membangun Proses Bisnis Excellence. o Membangun Standar Kerja. o Meningkatkan maturity level pross bisnis. o Menyusun

Management

Policy

untuk

Tata

Kelola

Pembangkit.
3) Membangun Budaya Thrust.


Peningkatan Mindset, Capabilities, & Leadership PLN UPJB dengan melakukan: o Penigkatan akurasi data dan informasi dengan membangun aplikasi yang berfokus pada data, pelaporan dan database asset. o Membangun Integritas Internal dan Eksternal PLN UPJB. o Peningkatan kesiapan organisasi dan kompetensi SDM.

57

Laporan Manajemen Triwulan I
PT PLN (Persero) Unit Pembangkitan Jawa Bali

2012

Sedangkan tindak lanjut pencapaian Indikator-indikator yang tidak tercapai pada Triwulan I yaitu:
1) Pemenuhan Kebutuhan SDM


Pelaksanaan Awareness Analisa Beban Kerja (ABK) terhadap pegawai Kantor Induk PLN UPJB dan tindak lanjut.



Koordinasi lebih intens terhadap SDM PLN Pusat atas pelaporan kinerja SDM PLN UPJB.



Berusaha memenuhi FJ dan FTK pegawai

2) Kesiapan Aspek Budaya Kerja & Kepemimpinan.


Pemanfaatan KMS Portal oleh seluruh pegawai PLN UPJB, sehingga diharapkan terjadi proses Knowledge Sharing.



Management Leadership Program.

3) Penyerapan Disburse Anggaran Investasi.


Monitoring Disburse AI secara rutin.



Koordinasi dengan Unit Konstruksi, yaitu PLN KIT LONTAR dan
PLN UIP KIT THERMAL JB atas pekerjaan pada PLTU PPDE yang belum diserahterimakan kepada PLN UPJB.



Mengajukan revisi Anggaran Investasi kepada PLN Pusat, atas pekerjaan yang tidak terserap dalam tahun anggaran 2012.

4) Kepatuhan – Keselamatan Ketenagalistrikan.


Pengajuan usulan pembentukan Tim P2K3 dalam lingkup Kantor
Induk PLN UPJB kepada DEPNAKERTRANS DIY

Demikian Laporan Manajemen PT PLN (Persero) PLN UPJB Triwulan I tahun
2012 kami susun sebagai laporan pelaksanaan Rencana Kerja dan Anggaran
Perusahaan (RKAP) tahun 2012.

58

Similar Documents