Free Essay

Mark Chan’s Decision to Stay Overseas or Return Home After His Expatriate Assignment

In:

Submitted By soledad
Words 1549
Pages 7
MANAJEMEN SDM INTERNATIONAL
MARK CHAN’S DECISION TO STAY OVERSEAS OR RETURN HOME AFTER HIS EXPATRIATE ASSIGNMENT
PENDAHULUAN
Mark Chan bekerja untuk sebuah perusahaan multinasional Inggris di Singapura dan telah ditugaskan untuk kantor pusat perusahaan di London. Mark Chan mempunyai performa baik di pekerjaannya dan menikmati karir internasionalnya yang sukses. Ketika ia dan istrinya memutuskan untuk kembali ke rumah, ia tidak dapat menemukan posisi yang diperlukan dengan pengalaman dan keterampilan kembali di anak perusahaan di Singapura. Kasus ini berakhir dengan Mark Chan yang bertanya-tanya apa yang harus ia lakukan.
Tujuan pengajaran kasus :
Tujuan pengajaran utama adalah untuk menggambarkan dampak dari tugas internasional tentang kemajuan karir dan pengembangan profesional, dilema yang berhubungan dengan karier yang dihadapi oleh manajer ekspatriat dan kesulitan menunggu mereka setelah kembali dari tugas di luar negeri. Masalah keluarga yang harus menyesuaian lagi juga disorot.
RUMUSAN MASALAH 1. Apa yang harus di lakukan mark dalam menghadapi kasusnya ? 2. System SDM apa yang cocok untuk mencegah kasus-kasus yang serupa dengan kasus mark ? 3. faktor- faktor apa saja yang menimbulkan masalah semacam ini khususnya dalam kasus expatriad ?

4.

PEMBAHASAN
Kasus ini memerlukan beberapa pendekatan untuk setidaknya mengatasi dilema yang dialami oleh karyawan oleh dampak ekspatriat yang sekarang menjadi statusnya, untuk lebih jelasnya maka akan kami uraikan pendekatan yang mewakili dua persepsi dari pihak manajemen dan karyawan ekspatriat, sebelumnya kami akan menggunakan beberapa pendekatan untuk menganalisis kasus ini.
Ekspatriat
Ekspatriat dapat diartikan sebagai seseorang yang tinggal di luar negara asal, salah satunya bisa atas alasan pekerjaan. Bagaimanapun, penugasan pekerjaaan ke luar negeri tersebut dapat menjadi tiket menuju kejayaan, jika dapat mengambil langkah yang tepat sebelum mulai bergerak. Sebaiknya aturlah semua itu dengan seseorang yang memiliki posisi yang cukup tinggi dalam hierarki perusahaan untuk menjadi penasihat anda. Orang tersebut harus terus memberikan saran dan informasi mengenai perubahan dan perkembangan yang terjadi di perusahaan asal, tetap mempertimbangkan posisi anda, dan tidak melupakan anda begitu saja di sana (Wild, 2008: 541). Orang orang yang telah memulai karirnya menjadi seorang ekspatriat telah berani untuk mengambil resikonya dalam arti lain tentang perpindahan, adaptasi dan masa depan keluarga yang akan dibawa ke negara tujuan, hal ini membawa banyak masalah dan dilema di kalangan ekspatriat terkait keluarga, pasangan dan masa depan anak anak yang dibawa ke negara tempat bekerja. Sembilan dari sepuluh kegagalan ekspatriat berkaitan dengan keluarga. Pasangan suami istri yang tidak bahagia adalah alasan terbesar bagi para pekerja untuk meminta pulang lebih awal, dan biaya perpindahan eksekutif tingkat tinggi dapat mencapai ratusan ribu dolar (Wild, 2008: 551).
Pengembangan karir ekspatriat Pengembangan karir ekspatriat harus dimulai dan diperhatikan sejak awal layaknya karyawan biasa atau karyawan yang akan masuk menjadi bagian dari organisasi namun prosesnya tidak sedikit berbeda dari konsep dan tujuan, calon ekspatriat akan menjalani bimbingan sebelum perginya ke negara tujuan seperti bahasa, budaya, dan tunjangan untuk mereka yang akan menjalankan tugasnya.namun masalah kompensasi bisa menjadi hal yang rumit. Paket kompensasi bagi para ekspatriat dapat mencakup banyak jenis pembayaran atau penggantian biaya, dan harus mempertimbangkan nilai tukar serta inflasi (Ball, 2007: 408). Setelah mengetahi beberapa pendekatanumum tentang ekspatriat dan masalah umumnya maka akan kami jelaskan beberapa sudut pandang yang mungkin cocok dengan kasus ini dan membawa si ekspatriat bisa keluar dari dilemanya.
ANALISIS FAKTOR Pihak menajamen yang telah melebarkan sayapnya ke luar negeri tentunya sudh berpengalaman dalam pengelolaan karyawan di luar negri ataupun dalam negeri, namun sebaik apapun manajemen yang dibuat dan pengelolaan yang diterapkan masalah tentang keluarga ekspatriat akan selalu muncul karna halini bisa menjadi sesuatu yang tak bisa diduga pada akhirnya, penyeleksian yang ketat dan memilih ekspatriat yang tepat setidaknya bisa mencegah ekspatriat mendapat maslah di tengah tugasnya, bebrapa kendala yang sering muncul adalah budaya, bahasa dan masalah keluarga dan masih banyak yang lainnya. Tidak menutup kemungkinan bahwa perusahaan akan melupakan atau tidak menghargai anda, meskipun semua usaha dan tindakan pencegahan sudah dilakukan. Oleh karena itu, anda harus pintar-pintar mengambil keuntungan dari penugasan anda ke luar negeri, seperti dengan melakukan pekerjaan dengan sebaik-baiknya, mempelajari pasar yang baru, menambah kefasihan berahasa sehingga memudahkan dalam berkomunikasi dan mempelajari budaya, serta membuat jaringan kerja (Ball, 2007: 393) hal ini membuat banyak perusahan menyiapkan solusi pra-tugas untuk mengatasi semua ini dnegan menyiapkan beberapa pelatihan bahasa, budaya serta tunjangn. Tunjangan yang cukup tanpa berlebihan dirasa cocok untuk mempertahankan ekspatriat dan mencegah masalah timbul di perusahaan subsidiary. Kasus yang dialami Mark Chan merupakan kasus yang hampir dilami oleh semua ekspatriat, kondisi keluaga yang membutuhkannya disamping karirnya yang sedang gemilang membuatnya dilema antara akan mennyongsong karirnya yang gemilang atau akan pulang kembali ke singapura. Masalah tidak selesai hanya di saat Mark Chan dan keluarganya pulang ke singapura karna segala potensi dan karirnya yag telah dirintis selama itu tidak terpakai dan yang lebih buruk lagi gaji atau insentif yang dimilikinya tidak seberapa dibanding ia di negara anak perusahaan mengingat singapura adalah negara yang maju, berdisiplin dan terkenal dengan pajak yang lebih mahal dari haga mobil itu sendiri. Bertahannya Mark Chan akan membuat ia kehilangan sosok keluarga dan lebih buruknya anak anak akan jauh dari sosok ayah yang diharapkan bisa menemani pertumbuhannya. Siapaun keluarga akan selalu menginginkan kebersamaan yang bisa menyokong semangat dalam berkinerja. Beberapa pertimbangan yang ada bisa asaja membuatnya bertahan namun resiko yang itanggung ketika jauh dari keluarga juga tak kalah besarnya dibanding dengan meniti karir tanpa kelengkapan keluarga. Melihat beberapa faktor dan nalisis yag telah kami lakukan, maka kami mengusulkan untuk kembali ke rumah dan menerima resiko yaitu memulai karir dari awal di singapura.
Hal ini kami ajukan karna beberapa pertimbangan di bawah ini : 1. Kemampuan Ekspatriat bukanlah kemampuan biasa yang dimiliki oleh rata rata karyawan, maka untuk memulai karirnya dari awal bisa saja sungguh melelahkan dan butuh perjuangan besar, namun manajemen dan organisasi bisa dirujuk untuk kembali meniti karir dari level yang lebih rendah 2. Walaupun organisasi akan kehilangan orang potensial, insentif dan gaji yang lebih besar tidak perlu dikeluarkan secara berlebihan hal ini bisa ditanggulangi dengan perkembangan karir atau pengkaderan di jalur karir karyawan utnuk mengatasi hal ini akan terjadi, manajemen harus selalu memperbaiki sistem pengembangan karir karyawan dan pengelolaan SDM karna keadaan di luar organisai tidakbisa dikendalikanoleh perusahaan secara langsung.
ANALISIS MASALAH
Pertama – tama kita harus melihat pro dan kontra jika mark memilih pulang ke singapura
Pro : * Linda bisa tidak terlalu khawatir tentang ibunya * Terlalu lama di luar negeri anak-anak bisa susdah beradaptasi dengan keadaan di singapura
Kontra : * Menerima pekerjaan di Belanda berarti menerima posisi yang lebih baik dan lebih hebat * Kembali ke singapura berarti harus membangun kembali hubungan kepada kolega barunya artinya dia harus memulai dari awal lagi * Dengan tinggal di belanda dan posisi jabatan yang lebih baik maka mark dan keluarganya akan mempunyai gaya hidup yang mewah dan menyenangkan.
Di sini ada 5 solusi yang kami tawarkan untuk tindakan mark secara pribadi 1. Pulang ke singapura dengan jabatan yang rendah di energem namun mark harus mencari pekerjaan di perusahaan baru nantinya. Namun dengan resiko sebagai berikut : * Ekonominya belum tentu terjamin jika dia pindah pekerjaan * Susah cari pekerjaan yang cocok * Reputasi akan jatuh

2. Kembali ke singapura dengan jabatan yang lebih rendah di energem namun dengan berusaha kembali mendapatkan jabatan yang tinggi sekali lagi melalui kinerjanya. Namun ada beberapa resiko yaitu : * Belum tentu ada jabatan kosong * Menunggu lama * Bisa tertekan lagi

3. Memilih untuk tinggal di eropa pergi ke belanda dengan jabatan yang lebih tinggi atau mencari pekerjaan baru di eropa sehingga ekonomi keluarga bisa sejahtera. Dengan resiko : * Hubungan dengan mertua akan semakin rumit dan bisa menimbulkan konflik keluarga

4. Menolak pekerjaan energem yang ada di singapura dan tetap memilih bekerja di eropa sambil mencari pekerjaan di perusahaan lain yang ada di singapura. Resikonya adalah : * Kemungkinan Susah mencari pekerjaan yang cocok dengan mark * Keluarga akan terlalu lama di Eropa sehingga akan mengganggu proses belajar anak jika tidak segera di putuskan

5. Linda dan mark bisa melakukan commuter marriage atau hubungan jarak jauh artinya linda tetap di singapura sedangkan mark di eropa dan atau bisa juga ibu linda di minta tinggal di eropa bersama mereka. Mark mendapatkan beberapa resiko seperti : * Mereka bisa saja bercerai karena jarak mereka * Orang tua sulit sekali beradaptasi * Masalah keuangan
Ada 5 solusi atau system yang bisa di gunakan untuk mengantisipasi masalah seperti yang mark alami * Membuat karir Konseling dan mencari tahu letak kesulitan yang ada * Merubah sistemnya menjadi home country nasional * Mengurangi lama kontrak expatriad di luar negeri * Bantuan mentor dalam hal psikologis maupun karir * Membuat system yang di namakan shadow system

KESIMPULAN
Tinggal dan bekerja secara professional di luar negeri adalah mimpi banyak orang. Bayangan gaji berlipat, kehidupan berkecukupan serta pergaulan internasional merupakan tujuan banyak orang untuk meninggalkan negeri tercinta menuju satu kata,Expatriate. Namun perlu di ketahui bahwa hal seperti expatriate belum tentu sempurna, lagi dan lagi ada hal yang menjadi kelebihan serta kekurangannya. Hal yang di alami Mark Chan adalah salah satunya dia dihadapkan pada masalah yang itu memberikan dia pilihan yang sulit. Tiap pilihan memiliki resiko tersendiri. Akhirnya dia harus mengorbankan salah satu dan memilih salah satu pilihan tersebut. System yang ada atau yang di rancang hanya dapat mengurangi masalahnya namun tidak sepenuhnya menyelesaikannya. Akhirnya akan menimbulkan yang namanya the expat curve di mana pada awal karir sang expatriate menunjukan adanya happiness namun ada saatnya dia jatuh dan tidak senang dan kemudian bangkit lagi begitu seterusnya. Inilah kenyataan yang ada dalam pekerjaan expatriate namun di sisi lain expatriate juga memberi keuntungan bagi orang tersebut yakni dari segi finansial dan kesejahteraan orang tersebut.

Similar Documents

Free Essay

Ksks

...Case 4 Jaguar or Bluebird? Mark Chan’s Decision to Stay Overseas or Return Home after His Expatriate Assignment (A) Case 5 From Jaguar to Bluebird – Mark Chan Returns Home after His Expatriate Assignment (B) Teaching Note This teaching note was prepared by Günter K. Stahl, Assistant Professor of Asian Business and Comparative Management at INSEAD and Chei Hwee Chua, Doctoral Student at the Moore School of Business, University of South Carolina. It is intended to aid instructors in the classroom use of the case Mark Chan’s Decision to Stay Overseas or Return Home after His Expatriate Assignment (A and B). Financial support for the project "Expatriate Careers" (INSEAD research grant # 2010-502 R) is gratefully acknowledged. Copyright © 2004 INSEAD, Singapore. N.B. Please note that details of ordering INSEAD cases are found on the back cover. Copies may not be made without permission. Case Summary Mark Chan’s five-year international assignment in a senior management position at corporate headquarters in London is coming to an end. With a generous expatriate compensation and benefits package, a large house with a big garden in the countryside, and two fancy cars, Mark and his family are living a life in England that they can only dream of in their home country, Singapore. Having performed well in his job at corporate headquarters, Mark is offered a promotion opportunity – a very attractive three-year international assignment at his company’s subsidiary in...

Words: 4263 - Pages: 18

Free Essay

Case Study Jaguar or Bluebird

...Case 4 Jaguar or Bluebird? Mark Chan’s Decision to Stay Overseas or Return Home after His Expatriate Assignment (A) Case 5 From Jaguar to Bluebird – Mark Chan Returns Home after His Expatriate Assignment (B) Teaching Note This teaching note was prepared by Günter K. Stahl, Assistant Professor of Asian Business and Comparative Management at INSEAD and Chei Hwee Chua, Doctoral Student at the Moore School of Business, University of South Carolina. It is intended to aid instructors in the classroom use of the case Mark Chan’s Decision to Stay Overseas or Return Home after His Expatriate Assignment (A and B). Financial support for the project "Expatriate Careers" (INSEAD research grant # 2010-502 R) is gratefully acknowledged. Copyright © 2004 INSEAD, Singapore. N.B. PLEASE NOTE THAT DETAILS OF ORDERING INSEAD CASES ARE FOUND ON THE BACK COVER. COPIES MAY NOT BE MADE WITHOUT PERMISSION. Case Summary Mark Chan’s five-year international assignment in a senior management position at corporate headquarters in London is coming to an end. With a generous expatriate compensation and benefits package, a large house with a big garden in the countryside, and two fancy cars, Mark and his family are living a life in England that they can only dream of in their home country, Singapore. Having performed well in his job at corporate headquarters, Mark is offered a promotion opportunity – a very attractive three-year international assignment at his company’s subsidiary in the Netherlands...

Words: 4270 - Pages: 18

Premium Essay

Credit Risk Management

...Gujarat Technological University MBA Semester - IV Syllabus for MBA Programme effective from the Academic Year 2009-10 onwards The course curriculum and syllabus for MBA of Gujarat Technological University are devised considering the norms of AICTE/UGC. While preparing the syllabus, the syllabi of different national level universities/institutions have been taken into account. This syllabus has endeavoured to strike a balance between theory and practice and classic and contemporary concepts. The MBA programme of Gujarat Technological University (GTU) will be conducted on a semester basis with four semesters spread over two academic years. The duration of each semester will be around 15 weeks. In each semester there will be seven courses/subjects. In the first year all the 14 courses are compulsory. In the second year there will be three types of courses, namely, compulsory, electives and sectorial specialisation. The MBA programme will have four electives, namely, Marketing, Finance, Human Resource and Information Systems. A student can choose any one of the four electives. There will be five sectorial specialization areas, namely, Retail, Pharmaceutical and Healthcare, Rural and Cooperatives, Public Systems and Policy, and Banking and Insurance. A candidate has to opt for one of the sectorial areas. In each semester of the second year there will be three compulsory courses, three electives and one sectorial course, thus making a total of six compulsory courses, six elective...

Words: 17188 - Pages: 69

Free Essay

Growing Up Asian in Australia

...Growing Up Asian in Australia file:///D|/ /Calibre Library/Wei Zhi/Growing Up Asian in Australia (799)/text/part0000.html[2014-6-18 23:54:32] Growing Up Asian in Australia file:///D|/ /Calibre Library/Wei Zhi/Growing Up Asian in Australia (799)/text/part0000.html[2014-6-18 23:54:32] Growing Up Asian in Australia Growing up Asian in Australia file:///D|/ /Calibre Library/Wei Zhi/Growing Up Asian in Australia (799)/text/part0001.html[2014-6-18 23:54:33] Growing Up Asian in Australia Growing up Asian in Australia ...................................... Alice Pung Edited by file:///D|/ /Calibre Library/Wei Zhi/Growing Up Asian in Australia (799)/text/part0002.html[2014-6-18 23:54:33] Growing Up Asian in Australia Published by Black Inc., an imprint of Schwartz Media Pty Ltd Level 5, 289 Flinders Lane Melbourne Victoria 3000 Australia email: enquiries@blackincbooks.com http://www.blackincbooks.com Introduction and this collection © Alice Pung & Black Inc. Individual works © retained by the authors. Reprinted 2008 . ALL RIGHTS RESERVED. 2008. No part of this publication may be reproduced, stored in a retrieval system, or transmitted in any form by any means electronic, mechanical, photocopying, recording or otherwise without the prior consent of the publishers. Photo of Hoa Pham by Alister Air. Photo of Joy Hopwood by Yanna Black. The National Library of Australia Cataloguing-in-Publication entry: Pung, Alice (ed.) Growing up...

Words: 113124 - Pages: 453