Free Essay

Master of Management

In:

Submitted By Marlien
Words 2409
Pages 10
GAGASAN
REKONSTRUKSI POLA PENGEMBANGAN ASURANSI JIWA PADA MASYARAKAT KELAS MENENGAH DALAM PRESPEKTIF SOSIAL EKONOMI DAN BUDAYA
(Study Pada PT. Asuransi Jiwa “X” Semarang)

Marlien / 922012017

Latar Belakang
Resiko dimasa datang dapat terjadi terhadap kehidupan sesorang misalnya kematian, sakit atau dipecat dari pekerjaannya. Dalam dunia bisnis resiko yang dihadapi dapat berupa resiko kerugian akibat kebakaran, kerusakan atau kehilangan atau resiko lainnya. Oleh karena itu setiap resiko yang akan dihadapi harus ditanggulangi sehingga tidak menimbulkan kerugian yang lebih besar lagi. Untuk mengurangi resiko yang tidak diinginkan dimasa yang akan datang, seperti resiko kehilangan, resiko kebakaran, resiko pinjaman kredit macet bank atau resiko lainnya, maka diperlukan pihak ketiga yang mau menanggung resiko tersebut. Pihak ketiga yang menyediakan jasa untuk menanggung risiko tersebut adalah perusahaan asuransi yang mau menanggung resiko yang bakal dihadapi nasabahnya baik perorangan maupun badan usaha. Hal ini disebabkan perusahaan asuransi merupakan perusahaan yang melakukan usaha pertanggung jawaban terhadap resiko yang akan dihadapi oleh nasabahnya. Dari segi Ekonomi, asuransi bertujuan untuk mengurangi ketidak pastian dari hasil usaha yang dilakukan oleh seseorang atau perusahaan dalam rangka memenuhi kebutuhan atau mencapai tujuan. Dari segi Hukum, asuransi bertujuan untuk memindahkan risiko yang dihadapi oleh suatu obyek atau suatu kegiatan bisnis kepada pihak lain. Dari segi Tata Niaga, membagi risiko yang dihadapi kepada semua peserta program asuransi. Dari segi Kemasyarakatan, menanggung kerugian secara bersama-sama antar semua peserta program asuransi. Dari segi Matematis, meramalkan besarnya kemungkinan terjadinya risiko dan hasil ramalan itu dipakai dasar untuk membagi risiko kepada semua peserta (sekelompok peserta) program asuransi.
Menurut Undang-Undang No. 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian (www.bapepam.go.id), yang dimaksud dengan asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak penanggung mengikatkan diri pada tertanggung, dengan menerima premi asuransi untuk memberikan penggantian pada tertanggung karena kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.
Agar suatu kerugian potensial (yang mungkin terjadi) dapat diasuransikan (insurable) maka harus memiliki karakteristik (Morton, 1999) : terjadinya kerugian mengandung ketidakpastian, kerugian harus dibatasi, kerugian harus signifikan, rasio kerugian dapat terprediksi dan kerugian tidak bersifat katastropis (bencana) bagi penanggung.
Kematian adalah sesuatu yang pasti, mengapa bisa diasuransikan? Meski merupakan sesuatu yang mengandung kepastian, namun kapan tepatnya saat kematian seseorang berada diluar kendali orang tersebut, sehingga saat terjadinya peristiwa kematian yang betul-betul mengandung ketidakpastian inilah yang menyebabkannya insurable. Pilihan berasuransi bukanlah semata-mata untuk mengalihkan atau alat penyebaran resiko bisnis. Tetapi lebih jauh dari itu bahwa asuransi memberikan manfaat, berupa adanya rasa aman, perlindungan, pendistribusian biaya dan manfaat yang lebih adil, polis asuransi dapat dijadikan agunan untuk memperoleh kredit, berfungsi sebagai tabungan, alat penyebaran risiko, dan membantu meningkatkan kegiatan usaha. Memperhatikan manfaat dan fungsi dari asuransi dalam melindungi diri pribadi (jiwa), harta (asset) dan tanggungan (liabilities), maka semestinya asuransi tumbuh dengan sangat pesat dan tersebar luas diseluruh Indonesia terutama dikalangan masyarakat menengah keatas.

Pertumbuhan Perusahan Asuransi

Tabel : Pertumbuhan Perusahaan Asuransi JENIS ASURANSI | 2009 | 2010 | % | JIWA | 46 | 54,51 | 18,5 | UMUM | 82 | 112,91 | 37,7 | SOSIAL | 5 | N/A | | Sumber : BAPEPAM dan Lembaga Keuangan |

Tahun 2009 di Indonesia, tercatat 46 pemain asuransi jiwa, 82 pemain asuransi umum dan 5 asuransi sosial. (BAPEPAM dan Lembaga Keuangan, 2010) aset industri asuransi pada semester pertama 2010 mengalami peningkatan 18,5% pada asuransi umum, dan peningkatan 23,37% pada asuransi jiwa, dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2009. Dalam industri keuangan, perbankan masih mendominasi pencapaian aset. Sementara, industri asuransi masih terbilang kurang berkembang. Bila dihitung per Desember 2011, total aset perbankan secara keseluruhan mencapai Rp 3,7 triliun atau 76,1 persen dari total aset industri keuangan. Sementara industri nonbank hanya sekitar Rp 1,165,45 triliun atau 23,9 persen. Dari data tersebut industri asuransi masih memiliki peluang yang sangat besar untuk berkembang.
Pemegang Polis
Tabel : Pertumbuhan Pemegang Polis Asuransi NEGARA | JUMLAH PENDUDUK (JUTA JIWA) | PEMEGANG POLIS (JUTA JIWA) | GDP/CAPITA | INDONESIA | 237,6 | 7,1 (3%) | US$ 3,000 | MALAYSIA | 27,56 | 9,06 (32,91) | US$ 10,467 | Sumber : LIMRA, 2010, The Jakarta Post : Global Finance |
Jumlah penduduk Indonesia sekitar 237,6 juta jiwa (sensus BPS 2010) dan menempati peringkat ke-4 dengan penduduk terbanyak dunia di bawah China, Amerika Serikat dan India (www.anamrifai.com). Dari data di atas Indonesia memiliki capital market yang potensial, namun kenyataannya perusahaan asuransi belum dapat memaksimalkan peluang tersebut. Jika dibandingkan dengan negara Malasysia, ratio pemegang polis asuransi 32,91% ( 9,06 juta) dari total penduduk sebesar 27,56 juta jiwa. Bandingkan dengan di Indonesia hanya 3% dari total penduduk atau sekitar 7,1 juta jiwa (LIMRA, 2010). Negara maju jumlah pemilik asuransi jiwa lebih dari 80%total penduduk. Sedikitnya pemegang polis asuransi di Indonesia menunjukan minat masyarakat masih rendah terhadap asuransi.
Pertumbuhan Kelas Menengah Di Indonesia Definisi kelas menengah (Marx Weber dalam http:/sosbud.kompasiana.com), masyarakat kelas menengah yang diukur melalui gabungan pendapatan, pendidikan dan status sosial. Bank Dunia (2011), memberikan kriteria pengeluaran konsumen kelas menengah di Indonesia sebesar US$2-20 per hari. http://sosbud.kompasiana.com, membagi katagori pengeluaran kelas menengah bawah Rp.700.000,- – Rp.4.000.000,- dan kelas menengah atas Rp.4.000.0000,- – Rp.6000.000,-
Tabel : Pertumbuhan Kelas Menengah TAHUN | JUMLAH (JUTA) | % | KELP MISKIN (JUTA) | % | 1999 | 45 | 25 | 171 | 71,97 | 2009 | 93 | 42,7 | 123 | 51,77 | 2010 | 134 | 56,5 | N/A | | Sumber : www. Bps.go.id. 2010. Bank Dunia, 2011. Swa.co.id |
Jika dilihat pada tahun 1999 kelompok kelas menengah baru 25 persen atau 45 juta jiwa, namun satu dekade kemudian melonjak jadi 42,7 persen atau 93 juta jiwa. Sedangkan jumlah kelompok miskin berkurang dari 171 juta jiwa menjadi 123 juta jiwa. Data itu direkam dari survei sosial ekonomi nasional (www.bps.go.id, 2010). Laporan Bank Dunia menyebutkan, jumlah kelas menengah di Indonesia saat ini sekitar 56,5 persen dari total jumlah penduduk. Menurut Sensus Penduduk 2010, penduduk Indonesia berjumlah 237,6 juta. Berarti, jumlah kelas menengah dengan pengeluaran per hari 2 dolar AS (sekitar Rp. 18.000,-) sampai dengan 20 dolar AS (sekitar Rp.180.000,-) tidak kurang dari 134 juta orang.
Minat Belanja Masyarakat Kelas Menengah
Minat belanja masyarakat kelas menengah sangat besar, menurut Bank Dunia, nilai uang yang dibelanjakan untuk pakaian dan alas kaki pada tahun 2010 mencapai Rp. 113,4 triliun. Belanja rumah tangga dan jasa sebesar Rp.194,4 triliun, belanja di luar negeri Rp.50 triliun, dan biaya transportasi Rp. 283,6 triliun.
Tabel : Jenis Belanja Masyarakat Kelas Menengah Tahun 2010

JENIS BELANJA | JUMLAH (Rp) | Pakaian dan Alas Kaki | 113,4 T | Rumah Tangga dan Jasa | 194,4 T | Belanja Luar Negeri | 50 T | Transportasi | 283,6 T | Kartu Kredit | 161,4 T |

Data Bank Indonesia menunjukkan, jumlah transaksi menggunakan kartu kredit dalam periode 2005-2010 naik 2,5 kali lipat sehingga menjadi Rp.161,4 triliun. Ada 6,7 juta orang yang memegang kartu kredit. Dari data di atas pengeluaran terbesar digunakan untuk belanja konsumtif, tidak terungkap belanja yang dikeluarkan untuk investasi di asuransi. Fenomena ini menunjukan potensi atau peluang untuk menggali minat masyarakat terhadap asuransi masih terbuka lebar. Tapi pada kenyataannya keengganan masyarakat khususnya kelas menengah ke atas terhadap asuransi jiwa masih sangat rendah.
Banyak penelitian yang telah dilakukan namun masih berfokus pada produk-produk asuransi yang diharapkan dapat meningkatkan penjualan premi asuransi (MS. Babita Yadav & Dr. Anshuja Tiwari 2012); (M. Noor Fauzan 2005). Selain itu penelitian tentang orientasi meningkatkan kepuasan nasabah yang ujung-ujungnya berorientasi pada loyalitas. Pelanggan yang loyal berdampak pada pembelian ulang terhadap produk asuransi (Dr. H.S. Sandhu 2011) ;(Wakhidin 2010); (Nanda Putri Prameswari 2011)
Sejumlah penelitian dilakukan hanya berfokus pada faktor-faktor kelas sosial seperti demografi berpengaruh terhadap keputusan masyarakat dalam berinvestasi di asuransi jiwa (Dharmedra 2011; Dhiraj & Nikita 2012 ;Ahmad sukri 2012 ; Dhiraj & Kunal 2012 ; Babita 2012). Penelitian tentang sosio-ekonomi menunjukan beberapa faktor sosio-ekonomi seperti pendapatan, inflasi, harapan hidup ukuran rumah tangga berpengaruh terhadap pembelian polis asuransi jiwa (Sibel Celik 2009); (MS. Babita Yadav 2012); (Hakim 2012); (Ahmad Shukri Yazid 2012); (Sunarto 2000). Sejauh yang dapat diketahui belum ada studi tentang faktor ekonomi dan budaya yang berpengaruh dalam meningkat minat berasuransi secara komprehensif.
Menurut Tienyu Hwang, 2005, faktor budaya dapat juga merupakan salah satu mengapa minat masyarakat terhadap asuransi rendah. Seperti pada penelitian mengenai tradisional budaya Cina bahwa ada kewajiban pribadi yang kuat memberikan dukungan timbal balik terhadap anggota merawat orang jompo dan kurang beruntung menjadi tanggung jawab pada anak-anak atau keluarga. Di Indonesia, ada sebagian dari masyarakat kita yang berpikiran orang yang masih muda, lajang dan ibu rumah tangga tidak membutuhkan asuransi (Kompas.com). Selain itu ada mitos bahwa kalau ikut asuransi jiwa artinya yang bersangkutan tidak percaya kepada perlindungan Tuhan.
Sementara itu, belum ada penelitian tentang asuransi jiwa khususnya masyarakat kelas menengah yang berfokus sosial-ekonomi, sosial budaya secara komprehensip.
Masalah Penelitian (Research Issue)
Penelitian ini ingin mengetahui dan menganalisis faktor-faktor apasaja yang menyebabkan masyarakat kelas menengah kurang berminat terhadap asuransi jiwa dalam prespektif sosial ekonomi dan budaya
Persoalan Penelitian (Research Problem) 1. Mengapa minat masyarakat kelas menengah tentang asuransi jiwa masih rendah ? 2. Faktor-faktor apa saja dalam prespektif sosial ekonomi dan budaya yang menyebabkan masyarakat kelas menengah kurang berminat terhadap asuransi ? 3. Bagaimana pola pengembangan dalam meningkatkan minat masyarakat kelas menengah terhadap asuransi ?
Tujuan Penelitian 1. Untuk mendiskripsikan dan mempelajari sikap dan minat masyarakat terhadap asuransi yang masih rendah. 2. Untuk mengetahui faktor-faktor penyebab rendahnya minat masyarakat kelas menengah terhadap asuransi dari prespektif sosial ekonomi dan budaya. 3. Untuk membangun konstruksi atau pola pengembangan sikap dan minat masyarakat kelas menengah terhadap pentingnya asuransi.
Manfaat Praktis a. Bagi Peneliti
Dapat meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam mengidentifikasi kebutuhan masyarakat klas menengah terhadap minat berasuransi b. Bagi Perusahaan 1. Dapat memberikan saran-saran dan masukan tentang perilaku masyarakat klas menengah terhadap kebutuhan asuransi 2. Sebagai referensi untuk mengembangan program-program pemasaran dalam memasarkan produk asuransi sesuai dengan kebutuhan masyarakat kelas menengah

Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi keilmuan untuk mengembangkan program-program pemasaran di perusahaan asuransi dengan memperhatikan aspek sosial ekonomi dan budaya yang ada dalam masyarakat kelas menegah.
METODE PENELITIAN a. Lokasi Penelitian : Lokasi penelitian dilaksanakan di kota Semarang, pemilihan lokasi ini berdasarkan keterbatasan peneliti dan kekhasan perilaku masyarakat kota Semarang. b. Waktu Penelitian : Waktu penelitian dilaksanakan dengan membagi dua bagian, bagian : * Pertama pra penelitian dilaksanakan untuk mendapat gambaran tentang obyek yang diteliti yaitu : Perusahaan asuransi dan Nasabah asuransi. Waktu yang dibutuhkan kira-kira 1(satu) bulan * Kedua saat penelitian. Waktu yang dibutuhkan kira-kira 3(tiga) bulan. Obyek yang diteliti : Calon nasabah, nasabah dan perusahaan asuransi. c. Bentuk Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan strategi Studi Kasus. Strategi studi kasus (Robert K. Hal. 18) adalah inkuiri empiris yang menyelidiki fenomena di dalam konteks kehidupan nyata, bilamana batas-batas antara fenomena dan konteks tak tampak dengan tegas dan di mana multi sumber bukti dimanfaatkan. Studi kasus (http://mudjiarahardjo.com) merupakan penelitian yang mendalam tentang individu, satu kelompok, satu organisasi, satu program kegiatan, dan sebagainya dalam waktu tertentu. Tujuannya untuk memperoleh diskripsi yang utuh dan mendalam dari sebuah entitas. Studi kasus menghasilkan data untuk selanjutnya dianalisis untuk menghasilkan teori. Sebagaimana prosedur perolehan data penelitian kualitatif, data studi kasus diperoleh dari wawancara, observasi, dan arsif. d. Sumber Data dan Teknik Pengumpulan Data (http://mudjiarahardjo.com) 1. Observasi adalah teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung terhadap subjek (partner penelitian) dimana sehari-hari mereka berada dan biasa melakukan aktivitasnya. Pemanfaatan teknologi informasi menjadi ujung tombak kegiatan observasi yang dilaksanakan, seperti pemanfaatan Tape Recorder dan Handy Camera. Adapun subyek penelitian adalah Bukan Nasabah Asuransi, Nasabah Asuransi dan Perusahaan Asuransi (Pemerintah dan Swasta) 2. Wawancara yang dilakukan adalah untuk memperoleh makna yang rasional, maka observasi perlu dikuatkan dengan wawancara. Wawancara merupakan teknik pengumpulan data dengan melakukan dialog langsung dengan sumber data, dan dilakukan secara tak berstruktur, dimana responden mendapatkan kebebasan dan kesempatan untuk mengeluarkan pikiran, pandangan, dan perasaan secara natural. Dalam proses wawancara ini didokumentasikan dalam bentuk catatan tertulis dan Audio Visual, hal ini dilakukan untuk meningkatkan kebernilaian dari data yang diperoleh. Wawancara dilakukan pada wakil dari perusahaan, nasabah dan bukan nasabah 3. Studi Dokumentasi, selain sumber manusia (human resources) melalui observasi dan wawancara sumber lainnya sebagai pendukung yaitu dokumen-dokumen tertulis yang resmi ataupun tidak resmi. Dokumen-dokumen tentang perasuransian. 4. Teknik Studi Pustaka, teknik ini digunakan untuk mengumpulkan data ilmiah dari berbagai literatur yang berhubungan dengan kajian-kajian.

DAFTAR PUSTAKA
A Chaedar Alwasilah, 2003, Pokoknya Kualitatatif, “Dasar-dasar Merancang dan MelakukanPenelitian Kualitatif”, PT Kiblat Buku Utama, Jakarta

Andi Prastowo, 2012, Metode Penelitian Kualitatif, “Dalam Prespektif Rancangan Penelitian” Ar-Ruzz Media

Kompas, 2012, Liputan Khusus, “Asuransi”. Tanggal 11 Oktober 2012 : 33
-----2009, Perasuransian Indonesia, Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan.

Ahmad Shukri Yazid, J. A., Mohd Rasid Hussin, Wan Norhayate Wan Daud (2012). "Determinants of Family Takaful (Islamic Life Insurance) Demand : A Conceptual Framework dor a Malaysian Study." International Journa of Business and Management 7(6). Dr. H.S. Sandhu, M. N. B. (2011). "Customer's Perception Towards Service Quality of Life Insurance Corporation of India : A Factor Analytic Approach." International Journal Of Business and Social Science 2(18). Hai Pin, E. S. S., Nani (2000). Analisis dan Perancangan Sistem Pemasaran Asuransi Kerugian Melalui Internet Pada Asuransi Sinar Mas. Komputerisasi Akuntasi. Jakarta, Bina Nusantara. S1. Hakim, M. A. (2012). "Respon Masyarakat Kudus Terhadap Asuransi Syariah." 6. M. Noor Fauzan, T. G. (2005). PENGARUH ATRIBUT PRODUK DAN MINAT KONSUMEN TERHADAP LOYALITAS KONSUMEN (Studi Kasus pada Produk AJB Bumiputera 1912). Surakarta, Universitas Muhammadiyah. Program Pascasarjana (S2). Michael K McShane, T. Z. a. L. A. C. (2012). "Risk Allocation AccrossThe Enterprise : Evidence fromThe Insurance Industry." Journal Of Insurance Issues 35(1): 73 - 99. MS. Babita Yadav, D. A. T. (2012). "A Study on factors Affecting Customes Invesment Toward Life Insurance Policies." Internatonal Journal of Marketing, Financial Service & Management Research 1(7). Nanda Putri Prameswari, S. R. r. A. (2011). "Analisa Faktor-faktor yang Mempengaruhi Loyalitas Konsumen Pada Asuransi "P" Di Kota Semarang." Fokus Ekonomi 6(2): 18. Sibel Celik, M. M. K. (2009). "Determinants if Demand for Life Insurance in European Countries." Problems and Perspective in Management 7(3). Sunarto, M. I., Agung Yuniarto (2000). "Analisis Perilaku Pemegang Polis Dalam Pengambilan Keputusan Pembelian Jasa Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912." Wakhidin, A. (2010). Analis Pengaruh Kualitas Layanan Dan Reputasi Perusahaan Terhadap Kepuasan Nasabah PT. Asuransi Jiwasraya (PERSERO ) Kantor Cabang Semarang Timur Manajemen. Semarang, Universitas Stikubank. S1.

(Hai Pin 2000; Michael K McShane 2012)

Similar Documents

Free Essay

Master in Management

...management #gobeyond Programa Diversidad Madrid Carreras master in Admisiones Especializaciones Formato Perfil Duración Convocatorias Idiomas DE UN VISTAZO A tiempo completo Universitarios recién graduados, entre 0 y 2 años de experiencia profesional 10 meses* Febrero y Septiembre Inglés, Español o Bilingüe Proceso de admisión continuo, sin fechas límite Madrid www.ie.edu/es/master-management master-international.blogs.ie.edu Diversidad Madrid P eriodo de Admisión Carreras Campus Url Blog: *Beyond Borders Experience opcional, prolonga el programa un mínimo de 3 meses Master in Management /3 Programa Personalización Admisiones UNAS PALABRAS DE NUESTRO DECANO Master in Management /5 ¿Te has preguntado por qué algunas compañías prosperan mientas otras apenas logran subsistir? Las compañías de éxito responden de forma rápida a los cambios: los líderes del futuro tendrán que ser ágiles y estar dispuestos a enfrentarse a un entorno de incertidumbre. El programa Master in Management de IE está diseñado para preparar a jóvenes ejecutivos con ambición, no únicamente a gestionar, sino a sacar el máximo provecho de los retos y a maximizar las nuevas oportunidades. Los buenos líderes saben cómo lidiar con la globalización. IE te prepara para que llegues a ser un gran líder global, sintiéndote cómodo en medio de una gran diversidad cultural. Sin entrar al detalle,...

Words: 8371 - Pages: 34

Premium Essay

Master of Management

...|Culture Analysis | Analysis Objective |According to Eric, Van den Steen (1990), a corporate culture is the sense of shared beliefs and values, through screening, self sorting and manager-directed | |joint learning. In order to understand the organization culture of KMB, we will identify the values and assumptions share among member of KMB. The culture | |artefact and shared value demonstrated the belief of former and top management toward to the organizational goals and it gave a guideline to the employees’ | |belief, behavior and shared assumption. We will analyze the culture of KMB with the following steps: | |Identify the artefacts of KMB, and then conclude the core value of KMB with iceberg model. | |Examine KMB’s culture value with the contingencies of organizational Culture. | Culture Artefact Stories & Legends-Caring Customer, Continuously Innovating |[pic][pic][pic][pic] | |[pic][pic] |80 Years Contribution ...

Words: 818 - Pages: 4

Premium Essay

Master Management

...STEP 1 VISION AND MISSION STATEMENTS, OBJECTIVE AND STRATEGIES Vision Lufthansa orbiculate Telesales chimneypiece Town is an innovative & leading Service-Provider for the Airline Industry world(a) which is sustainable, utile and continuously growing to meet changing demands. Mission Lufthansa spherical Telesales promises to offer solutions. We do this by delivering real measure out - big(a) our customers a true competitive edge, anytime, anywhere, in any language. Lufthansa Global Telesales achieves superior service and quality through continuous investment funds in our people, customers and technology. Group strategy ? Worldwide air traffic dust a growth industry. ? We are set for profitable growth. ? The diversify structure of our Group has a stabilising effect on earnings. ? In 2010 we again intend to invest in modernising our slide by and making further improvements to our network quality. ? We strengthen our position in key markets with new partners. ? Our activities are focussed on a medium-term, sustainable perspective. ? A strong financial profile gives us the freedom of action to develop the Company. ? Committed to sustainable bodied development Source: http://reports.lufthansa.com/2009/ar/groupmanagementreport/groupstrategy.html?cat=m Despite the upheaval that the ongoing financial and economic crisis has caused in their markets too, they are convert that worldwide air traffic acts as a push back for the economy and for continued orbiculateisation...

Words: 317 - Pages: 2

Premium Essay

Master in Management

...Antitrust September 17, 2009 Tonight’s Agenda      Role Call Review of Last Week, Current Events Antitrust Case Study: DeBeers Wrap Up Review of Last Week “People of the same trade seldom meet together, even for merriment and division, but the conversation ends in a conspiracy against the public, or in some contrivance to raise prices.” -- Adam Smith “Perfectly Competitive Market”      Consumers well-served. Receive goods at lowest price possible. Society able to choose among competing good with maximum efficiency. Firms that do not produce what consumers want at a fair price are quickly eliminated. Highly restrictive model applying stringent standards. Antitrust    Perfect competition model is essentially static. Real world markets are extremely dynamic. Perfect competition model is unsuitable as a benchmark. Antitrust Laws    Promote a competitive economy by prohibiting actions that restrain, or are likely to restrain, competition and by restricting the forms of market structure that are allowable. Limit the activities of firms that have legally obtained monopoly power. Intended to provide a general statutory framework to give the Justice Department, the FTC, and the courts wide discretion in interpreting and applying them. The Development of Antitrust Laws   Trust was a device for pyramiding control over several operating companies. The Sherman Antitrust Act (1890)...

Words: 1801 - Pages: 8

Premium Essay

Logistics Management Masters

...5033 Human Resource Management & Theory 14 November 2013 Logistics Management is a branch of science with deals with numerous factors that are becoming more and more actual regarding global expansion of business today. Master's degree is a responsible step in the world of research and development in this field of science. It opens new horizons for people who are ready to initiate, investigate, develop and implement innovation in the world of Logistics as well as update, master, change and advance already existing practices. Profound knowledge of Logistics Management with Master's degree gives more opportunities for people to succeed in professional and personal development and build their career getting maximum they can from this occupation. The first reason to take a Master's course in Logistics Management is a wide range of topics and units it covers. The units studied focus on the supply chain management that is vital in the modern business setting. Many companies are expanding and grow globally, locating their offices, plants and factories in different parts of the world. Logistics professionals apply their knowledge to provide effective connection between all units and calculate the most effective ways to transport resources and goods globally. Supply chain management is not the only studies dimension of logistics. People who are getting Master's degree in Logistics Management can advance their knowledge about different...

Words: 953 - Pages: 4

Premium Essay

Masters in Business Management

...ANNUAL REPORT 2014 1. HIGHLIGHTS The financial and operating highlights for Air Canada for the periods indicated are as follows. FOURTH QUARTER CANADIAN DOLLARS IN MILLIONS, EXCEPT WHERE INDICATED 2014 2013 FULL YEAR $ Change 2014 2013 $ Change FINANCIAL PERFORMANCE METRICS Operating revenues 3,104 2,894 210 13,272 12,382 890 106 135 (29) 815 619 196 (206) (141) (65) (710) (617) (93) (100) (6) (94) 105 10 95 67 3 64 531 340 191 3.4% 1.8% 1.6 pp 6.1% 4.3% 1.8 pp 3.4% 4.7% (1.3) pp 6.1% 5.0% 1.1 pp 319 277 42 1,671 1,433 238 319 359 (40) 1,671 1,515 156 Operating income Non-operating expense (1) Net income (loss) Adjusted net income (2) Operating margin, excluding the impact of benefit plan amendments % (3) Operating margin % EBITDAR, excluding the impact of benefit plan amendments (3)(4) EBITDAR (4) EBITDAR margin, excluding the impact of benefit plan amendments % (3)(4) EBITDAR margin % (4) 10.3% 9.6% 0.7 pp 12.6% 11.6% 1.0 pp 10.3% 12.4% (2.1) pp 12.6% 12.2% 0.4 pp Unrestricted liquidity (5) 2,685 2,364 321 2,685 2,364 321 Free cash flow (6) (366) (276) (90) (560) (231) (329) Adjusted net debt (7) 5,132 4,351 781 5,132 4,351 781 Return on invested capital (“ROIC”)...

Words: 75753 - Pages: 304

Premium Essay

Business Management Masters

...Number of seats 90 average load factor 70% Average full passenger fare $160 Average variable cost per passenger $70 Fixed operating cost per month $3,150,000 A) what is the break-even point in passengers and revenues per month? Passengers 35,000 and the Revenue is $5,600,000 B) What is the break-even point in number of passenger train cars per month? Passenger train cars are 556. C) If Springfield Express raises it average passenger fare to $190, it is estimated that the average load factor will decrease to 60%. What will be the monthly break-even point in number of passenger cars? Passenger train cars would be 648 D) Calculations contribution margin per passenger =passenger fare $160 - variable cost per passenger $70 $90 Contribution margin per unit is the difference between the selling price per unit and the variable cost per unit. Breaking -even point in units (tickets sold) = Fixed costs $3,150,000 / Contribution margin per unit $90 35,000. Break-even point in dollars = Fixed costs $3,150,000 / Contribution margin ratio .5625 $5,600,000. Contribution margin ratio = unit contribution margin $90/ unit selling price $160 0.5625. Contribution margin ratio is the portion of a unit's selling price that exceeds total unit variable cost. Average number of passengers per car = seats 90 x average seats filled (load factor) 70% 63 Number of cars needed to transport passengers per month = total passengers 35000/number of passengers per car...

Words: 277 - Pages: 2

Free Essay

Master of Management Studies

...Report On “FACTORING VS FORFEITING” Submitted by Payal Pasad A-22 Vaishali pise A-23 Rupalika Sarkar B-30 Asiya Shaikh B-32 For subject Banking and Insurance [pic] Aruna Manharlal Shah Institute of Management and Research Ghatkopar [W], Mumbai-86 2012-13 TABLE OF CONTENTS |Chapter 1 |FACTORING | | |1.1 |Overview: Factoring |3 | |1.2 |Factoring Services |3 | |1.3 |Factoring functions |3 | |1.4 |Funding process |3 | |1.5 |Types of Factoring services |4 | |1.6 |Two factor system of factoring |4 | |1.7 |Benefits of factoring |5 | | | | | |Chapter 2 |FORFEITING | | |2.1 ...

Words: 2118 - Pages: 9

Premium Essay

Master in Business Management

...OPERATION RESEARCH Credits: 4 SYLLABUS Development Definition, Characteristics and phase of Scientific Method, Types of models. General methods for solving operations research models. Allocation: Introduction to linear programming formulation, graphical solution, Simplex ethod, artificial variable technique, Duality principle. Sensitivity analysis. Transportation Problem Formulation optimal solution. Unbalanced transportation problems, Degeneracy. Assignment problem, Formulation optimal solution, Variation i.e., Non-square (m x n) matrix restrictions. Sequencing Introduction, Terminology, notations and assumptions, problems with n-jobs and two machines, optimal sequence algorithm, problems with n-jobs and three machines, problems with n-jobs and m-machines, graphic solutions. Travelling salesman problem. Replacement Introduction, Replacement of items that deteriorate with time – value of money unchanging and changing, Replacement of items that fail completely. Queuing Models M.M.1 & M.M.S. system cost considerations. Theory of games introduction, Two-person zero-sum games, The Maximum –Minimax principle, Games without saddle points – Mixed Strategies, 2 x n and m x 2 Games – Graphical solutions, Dominance property, Use of L.P. to games, Algebraic solutions to rectangular games. Inventory Introduction, inventory costs, Independent demand systems: Deterministic models – Fixed order size systems – Economic order quantity (EOQ) – Single items, back ordering...

Words: 30976 - Pages: 124

Premium Essay

Management & Strategy Gurus and Masters

...Home Sitemap Contact Us Articles Speaker Seminars Consulting Negotiation War Room Osama El-Kadi Easy Strategy Videos Stories Gurus 36 Strategies Art of War News Build a Site My Books History Management & Strategy Gurus and Masters The complete A to Z Guide ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ A point of clarification before you start your journey with the gurus and masters: a Guru is a person who is very knowledgeable and teaches a particular strategy. A Master is a practitioner of the art of strategy in life and in business. Management & Strategy Gurus Main Guru's Index ABCDEFGHIJKLMNOPQRSTUVWXYZ 1 of 41 9/21/2014 3:38 PM http://www.easy-strategy.com/strategy-gurus.html Military Gurus Blog Ask me! Newsletter Clients Privacy Policy Motivational [?]Subscribe To This Site A Igor Ansoff Igor Ansoff The father of Strategic management Igor Ansoff (1918-July 14, 2002) was an applied mathematician and business manager. He is known as the father of Strategic management. He was a distinguished professor at United States International University (now Alliant International University) for 17 years, where several institutes continue his work in strategic management research. Igor was recognized worldwide as the Pioneer and Father of Strategic Management. He was the first management strategy guru to recognize the need for strategic planning for firms operating in the increasingly complex and turbulent environment. Chris Argyris Chris Argyris (born July 16, 1923) in Newark...

Words: 8421 - Pages: 34

Premium Essay

Essay About Masters In Construction Management

...It would be a lie if I tell doing masters in your university is my childhood dream, well it is now. It is not some online website ranking made me realize it, but the alumni, your university website, achivements, educational fairs, eminent faculties with diverse research background, infrastructure and above all the course structure that made me realize it. These are the major reasons to choose your university as my top choice for masters in construction management. To make myself more eligible to apply for your prestigious university I wanted to practice for a year before applying. I worked for Airport authority of India as a trainee in Chennai airport extension project, which is my first large scale government project. I had this amazing opportunity to work in a big team with professionals from other countries. It helped me nurture my knowledge and communication skills. Currently I am working in Passargad design services, the firm I worked as trainee in the second half of my...

Words: 1056 - Pages: 5

Premium Essay

Local Governance

...Borough of Brent were siloed across 12 different databases, one for each of the council’s functional divisions. Every division had its own separate copy of resident data, and each one was incomplete or incorrect in some way. The council’s two separate customer relationship management systems also had different resident data sets, each with its own particular faults and omissions. This situation meant that while one department might know that a resident was blind, and therefore required special services, the others might still treat them like any other. It also made the council’s clerical processes inefficient, as employees would spend much of their time calling other departments to find out supplementary information. The council’s solution was to build the Brent Client Index, a system that aggregates the 1.5 million customer records held in the council’s 12 data silos to create a central, ‘virtual’ registry. Deployed in 2008, the Index is based on master data management technology from Initiate, a US-based vendor that was acquired by IBM last year. It works by statistically analysing the contents of multiple databases, resolving conflicts by comparing data from the same field across multiple datasets. This master data can be accessed directly, or it can then fed back into business systems such as CRM applications. The Index has proved a hit with users. ““When we started out, we envisaged about 30 users of the systems,” says Raj Seedher, Brent’s Information Governance Manager...

Words: 615 - Pages: 3

Premium Essay

Erp and Mdm

...environment in the context of operations and the associated generated data. Describe any sources of redundancy and data pollution. Describe how a master data system may be designed for a product development function. Compare and contrast ERP and MDM in respect to source of data. List the available commercial products in the market for ERP and MDM system. What are the characteristics of SAS or other data management systems? Compares and contrasts ERP and MDM to their respective sources of data; prepares a summary of findings that includes characteristics of database analysis tools. Master data can be defined as the information required to create and maintain an enterprise-wide system of record for core business entities in order to capture business transactions and measure results for these entities. Obviously, this master data spans all organizational business functions.  Describes the significant components of master data in great detail and with clarity.  At a minimum, a company should include entities related to their customers, suppliers, products and finances. The next step is to analyze each entity across the information systems for accuracy, completeness, structure business rules compliance and uniformity. Assesses any sources of redundancy and data pollution in great detail and with clarity. Describes how a master data system may be designed for a product development function in great detail and with clarity. Communicates effectively and engages the reader...

Words: 263 - Pages: 2

Free Essay

Fashion

...176 Ghanaians were sponsored by the DAAD for various programmes. In that same year, some 121 Germans were sponsored for various programmes in Ghana. Data for the 2010 year are not yet available, but since the beginning of this year alone, there have been more than 12 DAAD scholarship awards given to Ghanaian students to pursue various Masters and PhD programmes in Germany. If you want to apply for DAAD funded programmes for the 2012/13 academic year, visit our website or email us. We hope that you will enjoy reading this newsletter in a more comfortable format. Welcome to Germany, the Land of Ideas! Dr. (Mrs.) Heike Edelmann-Okinda Director, DAAD Information Center Accra DAAD Programmes: • • DAAD Information Center, Accra—New Counselling format from 1st April, 2011 Call for Application— Scholarship for Courses with Relevance to Developing Countries 2012/13 Germany - Best Destination for International Students New Member—AGGN • • In this Issue: • • • • • New Leibniz-DAAD Research Fellowship Programme Gerda Henkel Foundation Fellowship Programme International Masters—Water Resources and Environmental Management. MSc. In Management—The Kühne Logistics University MSc. Molecular Bioengineering / MSc. Nano Biophysics / MSc. Regenerative Biology and Medicine— TU Dresden Pre-Study Course: University of Applied Sciences, Bremen DAAD Summer Academy in Immunology—Hannover Medical School Future Now...

Words: 2199 - Pages: 9

Premium Essay

Amazon

...services are not free of charge. Amazon charges 15 cents per gigabyte per month for businesses to use the S3 service. For 10 cents per hour for one basic server, Amazon provides the EC2 to rent out processing power (Rainer, Turban, 2009). “The Mechanical Turk combines processing power with networks of real people who are paid to do the kind of work that machines cannot do” (Rainer, Turban, 2009) (Ch.1, p. 26). Companies use the Mechanical Turk to post pieces of work, and then Amazon receives 10 percent of the commissions from this service. Managing data can sometimes be a difficult task to do. Even for a manager of a large business, or an employee for a small business managing information can become an issue. When companies are using data management, issues can arise. Amazon, as we have discussed earlier, offers services that are data oriented, and relate to customers, products, finances, etc. If Amazon begins to drown in their...

Words: 446 - Pages: 2