Free Essay

Mph Studi Kasus

In:

Submitted By Felisha
Words 936
Pages 4
Abstrak
Dalam perusahaan keluarga atau yang disebut juga dengan Family Business hal yang sangat penting diperhatikan ialah bagaimana perusahaan tersebut dapat memajukan memperthankan bisnisnya untuk generasi mendatang serta menyiapkan rencana – rancana untuk kemajuan perusahaannya untuk itu perlu dibuatlah sebuah perencanaan penerusan kepemimpinan atau juga di sebut juga succession planning. Menurut data National Family Business Survey, Family owner business yang menggunakan succession planning memiliki masa kerja yang lebih lama dan juga tingkat nilai managementnya yang baik dibandingkan dengan Family owner business yang tidak memiliki business plan. Bagaimana sekarang menjalankan plan tersebut dan mengimplemntasikan kepada generasi berikutnya.
Keyword : Family Business, Succession Planning
Pendahuluan
Family bisnis adalah sebuah perusahaan yang anggota keluarganya secara langsung terlibat di dalam kepemilikan dan jabatan atau fungsi (Longenecker, 2001). Bisnis dilakukan secara bersama-sama di dalam keluarga. Partisipasi dari keluarga dapat menguatkan bisnis, hal ini disebabkan anggota keluarga bersikap setia dan berdedikasi pada perusahaan keluarga. Berikut ini adalah jenis – jenis Family business : Family owned business (FOB). Pada bentuk FOB keluarga hanya sebagai shareholder, pengelolaan perusahaan diserahkan kepada eksekutif profesional dari luar lingkungan keluarga, dan saudara yang lain tidak ikut mengendalikan perusahaan. Family business (FB). Pada FB, keluarga bertindak sebagai shareholder juga mengurus perusahaan artinya perusahaan dimiliki dan dikelola oleh anggota keluarga pendiri. Business family (BF). Bentuk perusahaan BF keluarga sebagai pemilik perusahaan cenderung menekankan pada hubungan kekerabatan saja Succession Planning sangatlah penting karena didalam pernecanaan tersebut ditentukan bagaimana sebuah perusahaan dalam menghadapi masalahnya dan juga diaturlah strategi – strategi untuk kemajuan perusahaan mengingat ini adalah bisnis keluarga maka akan banyak menghadapi masalah – masalah internal seperti pembagian asset kepada para angora kelurganya dan masih banyak lagi maka Planning ini sangatlah penting. Banyak family bisnis yang tidak dapat melanjutkan ke generasi berikutnya seperti ke generasi ke dua hanya sekitar 30% dan yang berhasil menembus generasi ke 3 hanya sekitar 5%. Dari data New Jersey Law Network yang mengatakan bahwa 60 % – 70 % family business tidak memiliki Succession Plan dan hal tersebut membuat mereka tidak dapat berlanjut ke generasi berikutnya. Maka pembutan Planing ini sangatlah penting. Pembahasan Menurut jurnal yang saya baca terdapat 5 level dalam pengiplementasikan Family Business Succession Plan yaitu : 1. Level Pertama ialah menentukan Long – term goals and objects yang ingin dicapai oleh pemilik bisnis keluarga. Dalam hal ini owner harus menentukan apa, kapan dan bagaimana goal dan objektif tersebut akan tercapai, kemudian pemilik juga harus merencanakan keuangan, masa pensiun, pajak, masa transisi untuk kedepannya dalam perencanaan itu pemilik harus membandingkan kenyataan dengan situasi yang ada dikeluarganya supaya tidak terjadi adanya kesalah pahaman yang dapat menghambat kinerja perencanaan tersebut. dan perencanaan tersebut dapat dijalankan oleh bisnis, pemilik maupun keluarga. 2. Level Kedua menentukan Financial Needs dan Financial Planning. Hal ini sangatlah penting karena jika pemilik nantinya akan pensiun maka masalah keuangan ini sangatlah penting alangkah baiknya jika pemilik dapat menikmati hasilnya yang mereka dapatkan, maka perencanaan ini harus disusun dengan baik dengan melakukan motivasi terhadap diri sendiri. 3. Level ketiga menentukan Developing Management. Hal ini sangatlah penting karena pemilik harus melihat bisnis ini nantinya akan diserahkan oleh anak pemiliknya jika anak nya banyak maka pertimbangannya pun berbeda dan atau manajemen perusahaan tersebut dijalankan oleh para karyawannya, maka pentingnya dalam melakukan pengembangan manajemen ini supaya perusahaan tetap dapat berjalan meskipun pemiliknya sudah pensiun atau tidak ada di perusahaan itu lagi. Pemilik harus melakukan pengorganisasian manajemennya untuk kelanjutan perusahaan. 4. Level Keempat menentukan Transfering Ownerhip. Dalam hal ini pemilik harus menentukan bagaimana cara mentrasnfer kepemilikannya dan kepada siapa perusahaan ini diwariskan, ini harus direncanakan dengan jelas dan matang. Biasanya pemilik akan mewariskan nya kepada anaknya yang aktif dalam bisnis akan tetapi tidaklah adil jika anak yang lainnya tidak mendapatkan apa – apa kemudia masalah yang lainnya apakah setelah berganti kepemilikan tersebut pemilik akan mendapatkan keuntungan yang kedua apakah pemilik yang lama akan tetap mengontrol perusahaan tersbut. Hal tersebut sangatlah penting untuk dipertimbankan. 5. Level Kelima Transfer Tax Minimization. Dalam hal ini pemilik harus melakukan transfer pajak seminim mungkin kepawa pewaris supaya tidak menambah beban kepada pemilik barunya dan memudahkannya untuk pengembangan bisnisnya. Kesimpulan Jika Family business succession plan ini berjalan dengan baik ini akan memudahkan perusahaan dalam melakukan trasisi kepada keluarga pemiliknya untuk isu – isu terkait dengan matinya sebuah bisnis keluarga melewati generasi berikutnya tidaklah masalah karena di perusahaan – perusahaan Asia banyak yang dapat bertahan sampai ke 40 lebih generasinya, mungkin dalam kasus ini hanya melihat dari sisi perusahaan barat yang berbeda dengan budaya asia tetapi jika dapat melakukan Planning tersebut dengan baik maka mungkin untuk melanjutkan perusahaan. Dalam pengambilan atau penentuan planning tersebut pemilik juga harus melakukan perundingan dengan anggota keluarganya terlebih dahulu, karena mereka juga menjadi masa depan perusahaan itu. Waktu yang tepat biasanya saat melakukan liburan bersama – sama. Hal tersebut terkadang cukup lah sulit dilakukan karena setiap angota keluarga memiliki anggapan yang berbeda – beda serta pemikiran yang berbeda – beda, jika semua masalah tersebut dapat terpenuhi serta Planning tersebut dapat diimplementasikan dengan sangat baik maka pemilik, karyawan dan anggota keluarga akan merasa puas dan tenang akan kelanjutan bisnisnya serta menanbah kesempatan perusahaan tersebut.

Referensi
Bradley, D. Burroughs, L. 2010. A STRATEGY FOR FAMILY BUSINESS SUCCESSION PLANNING, Vol. 34, No.1: (39-55)
Yoon G. Lee. Cynthia R. Jasper. Karen P. Goebel. 2003. Financial Counseling and Planning,, A Profile of Succession Planning among Family Business Owners, Volume 14 (2): (31-41)
William S.,White. Timothy D, Krinke. David L, Geller. 2004. Journal Of Financial Service Profesionals, Familiy Business Succession Planning :Devising an Overall Strategy, May: (67-86) Stewart, Christian. 2010. Step Journal, Family Business Succession Planning: East versus West, January: (27-29)
Sebastian V, Grassi, Jr. Julius H, Giarmarco. 2008. JOURNAL OF PRACTICAL ESTATE PLANNING, Practical Succession Planning for the Family-Owned Business, February–March: (39-49)

Similar Documents