Free Essay

Paper Pengembangan Organisasi

In:

Submitted By geradak
Words 2020
Pages 9
MAKALAH
“Pengembangan Organisasi”
Tugas Terstruktur Mata Kuliah Perilaku dan Pengembangan Organisasi
Disusun Oleh :
Kelompok 7

Zulfiana Rhmawati 115030200111027
Metalia Permatasari 115030201111016
Rissa Erniasari 115030207111022
Citra Dewi Putri 115030207111031

UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
JURUSAN ILMU ADMINISTRASI BISNIS
JUNI 2012

PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
Berdirinya suatu organisasi pastilah mempunyai tujuan, pengembangan organisasi merupakan sarana untuk mencapai tujuan organisasi. Suatu organisasi juga senantiasa dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Penjelasan oleh Wendell French, seorang penulis buku Pengembangan Organisasi dalam Sigit, 2003:39, bahwa pengembangan organisasi merupakan suatu usaha jangka panjang, bukan usaha jangka pendek, dalam arti pengembangan organisasi adalah suatu usaha terus-menerus atau berkelanjutan dan suatu kesediaan untuk melakukan perubahan secara berkelanjutan.
Sasaran pengembangan organisasi mengarah pada hubungan pribadi yang lebih efektif antara manajer dan karyawan di semua jenjang organisasi guna menghapus hambatan-hambatan komunikasi antarpribadi dan kelompok. Sasaran pengembangan organisasi juga dalam tumbuh berkembangnya iklim yang ditandai dengan saling percaya dan keterbukaan yang dapat memotivasi serta menantang anggota organisasi untuk lebih berprestasi.
Pengembangan organisasi juga merupakan bentuk usaha perubahan berencana yang dikendalikan dan dipimpin oleh top manajemen. Bertujuan untuk meningkatkan keefektifan kerja dan kesehatan organisasi. Dalam prakteknya menggunakan metode intervensi berencana terhadap proses dalam organisasi dengan memanfaatkan teori-teori perilaku. Intervensi pengembangan organisasi dilakukan oleh manajer atau konsultan dengan sasaran individu, kelompok, dan organisasi.
Tujuan pengembangan organisasi adalah untuk meningkatkan prestasi dan keefektifan kerja keseluruhan dari seluruh kelompok, departemen dan organisasi serta menciptakan kesehatan organisasi ; memudahkan pemecahan masalah dalam pekerjaan dan meningkatkan mutu keputusan ; mengadakan perubahan-perubahan yang efektif ; meningkatkan keterlibatan dengan tujuan organisasi.
Berdasarkan penjelasan diatas, hal yang melatarbelakangi penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui apakah yang dimaksud dengan pengembangan organisasi, memahami teknik pengembangan organisasi, mengetahui model pengembangan organisasi, serta agen pengubah dalam pengembangan organisasi.

1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini yaitu : 1. Apakah definisi dari pengembangan organisasi? 2. Apa sajakah teknik-teknik dalam pengembangan organisasi? 3. Apa sajakah model pengembangan organisasi? 4. Apa sajakah agen pengubah dalam pengembangan organisasi?

1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penulisan makalah ini sebagai berikut : 1. Memahami makna pengembangan organisasi 2. Memahami teknik pengembangan organisasi 3. Memahami model pengembangan organisasi 4. Mengetahui agen pengubah dalam pengembangan organisasi

PEMBAHASAN 2.1 Pengertian Pengembangan Organisasi
Pengembangan Organisasi (PO) merupakan cara pendekatan terhadap perubahan yang berjangka panjang dan lebih luas ruang lingkupnya dengan tujuan untuk menggerakkan seluruh organisasi ke arah tingkat fungsional yang lebih tinggi. (Indrawijaya, 1989:203)
Makna pengembangan oraganisasi menurut beberapa ahli : (Indrawijaya, 1989:203) * Robbins, pengembangan organisasi adalah sebuah metode yang bertujuan mengubah sikap, nilai dan keyakinan dari karyawan sehingga karyawan itu sendiri dapat mengidentifikasi dan mengimplementasikan perubahan teknis seperti reorganisasi, fasilitas yang dirancang ulang dan hal-hal yang dibutuhkan untuk meningkatkan organisasi mereka. * Christine S. Becker mendefinisikan pengembangan organisasi adalah suatu proses dari perubahan berencana terhadap orang – orang yang ada yang ada dalam organisasi secara keseluruhan. Pusat perhatiannya adalah perubahan organisasi dengan meneliti orang – orang yang ada dalam organisasi tersebut, mengenai bagaimana mereka bekerja sama sebagai suatu kesatuan, bagaimana berfungsi dalam unit merek masing-masing, dan apa yang perlu diubah sehingga mereka dapat bekerja secara efektif. * French dan Bell, pengembangan organisasi adalah suatu usaha jangka panjag untuk memperbaiki proses-proses pemecahan masalah dan pembaharuan organisasi, terutama melalui manajemen budaya organisasi yang lebih efektif dan kolaboratif dengan tekanan khusus pada budaya tim kerja formal dengan bantuan agen perubahan (change agent), katalisator, dan pengguna teori serta teknologi ilmiah kepeilakuan terapan dan mencakup riset kegiatan. * Bennis, pengembangan organisasi adalah suatu tanggapan terhadap perubahan, suaru strategi komplek yang bersifat pendidikan yang dimaksudkan untuk merubah berbagai pandangan, sikap, nilai dan struktur organisasi, agar organisasi dapat menyesuaikan secara lebih baik dengan teknologi, pasar dan tantangan-tantangan baru, serta tingkat kesulitan perubahan itu sendiri.

2.2 Teknik Pengembangan Organisasi Untuk melakukan pengembangan organisasi, maka diperlukan cara-cara atau teknik tertentu. Ada berbagai teknik yang dirancang para ahli, dengan tujuan meningkatkan kemampuan berkomunikasi serta bekerja secara efektif antar individu maupun antar kelompok dalam organisasi. Beberapa teknik yang sering digunakan berikut ini. a. Sensitivity Training; merupakan teknik pengembangan organisasi yang pertama diperkenalkan dan yang paling sering digunakan. Teknik ini sering disebut juga T-group atau training group, group disini berarti peserta terdiri atas 6-10 orang, pemimpin kelompok membimbing peserta meningkatkan kepekaan (sensitivity) terhadap orang lain, serta keterampilan dalam hubungan antar pribadi. b. Team Building; adalah pendekatan yang bertujuan memperdalam efektifitas serta kepuasaan tiap individu dalam kelompok kerjanya. Teknik team building sangat membantu meningkatkan kerjasama dalam tim yang menangani proyek. c. Survey Feedback; dalam teknik survey ini tiap peserta diminta menjawab kuesioner yang dimaksud untuk mengukur persepsi serta sikap mereka (misalnya persepsi tentang kepuasan kerja dan gaya kepemimpinan mereka). Hasil survey ini diumpan balikkan pada setiap peserta, termasuk para penyelia dan manajer yang terlibat. Kegiatan ini kemudian dilanjutkan dengan kuliah atau lokakarya yang mengevaluasi hasil keseluruhan dan mengusulkan perbaikan-perbaikan konstruktif. d. Transcational Analysis (TA); teknik ini berkonsentrasi pada gaya komunikasi antar individu. TA dimaksudkan untuk mengurangi kebiasaan komunikasi yang buruk dan menyesatkan. Oleh sebab itu, teknik ini mengajarkan cara penyampaian pesan yang jelas dan bertanggung jawab dengan wajar dan menyenangkan. e. Intergroup Activities; fokus dalam teknik intergroup activities adalah peningkatan hubungan baik antar kelompok. Dimana ketergantungan antar kelompok yang membentuk kesatuan organisasi dapat menimbulkan banyak masalah dalam koordinasi. Karenanya, intergroup activities dirancang untuk meningkatkan kerjasama atau pemecahan konflik yang mungkin timbul akibat saling ketergantungan tersebut. f. Process Consultation; dalam process consultation konsultan pengembangan organisasi mengamati komunikasi, pola pengambilan keputusan, gaya kepemimpinan, kerjasama, dan pemecahan konflik dalam tiap unit organisasi. Kemudian konsultan memberikan umpan balik pada semua pihak yang terlibat tentang proses yang telah diamatinya, serta menganjurkan tindakan koreksi. g. Third-part Peacemaking; dalam menerapkan teknik ini, konsultan pengembangan organisasi berperan sebagai pihak ketiga yang memanfaatkan berbagai cara menengahi sengketa, serta berbagai teknik negosiasi untuk memecahkan persoalan atau konflik antar individu dan kelompok.

2.3 Model Pengembangan Organisasi
Pengenalan Persoalan
Analisa Organisasi
Umpan Balik
Pengukuran dan Penilaian Pengembangan Strategi Intervensi
Intervensi
0.2.3 Bagan Model Pengembangan Organisasi
Pembuatan model pengambangan organisasi sangatlah perlu untuk dapat mempertajam dan mempermudah komunikasi antara agen pembaharu dengan mereka yang berada dalam organisasi tersebut. Model yang dikemukakan di atas, menggambarkan bahwa suatu program pengembangan organisasi haruslah mulai dari pengenalan bahwa dalam organisasi tersebut terdapat persoalan. Persoalan didiskusikan sehingga tercapai suatu kesamaan pendapat. Berdasarkan persoalan tersebutlah dilakukan analisa organisasi, yang dimaksudkan baik untuk meneliti kembali persoalan tersebut maupun untuk mencari sebabnya.
Hasil analisa perlu disampaikan kepada anggota organisasi dalam bentuk umpan balik. Selanjutnya tanggapan terhadap umpan balik tersebut dapat digunakan untuk mengembangkan strategi perubahan. Kemudian strategi tersebut dilaksanakan dalam bentuk intervensi nyata untuk kemudian diukur dan dinilai hasilnya, dan pada akhirnya disampaikan berupa umpan balik.
Dari uraian tadi, maka model pengembangan organisasi memiliki manfaat sebagai berikut: * Berguna untuk lebih dapat memahami persoalan dan organisasi itu sendiri * Bermanfaat untuk lebih memahami faktor-faktor yang dapat mempengaruhi timbulnya suatu persoalan dan usaha pemecahannya * Bermanfaat untuk menyusun langkha-langkah tindak dalam melakukan pengembangan organisasi 2.4 Agen Pengubah dalam Pengembangan Organisasi
Usaha perubahan suatu organisasi selalu ditandai oleh adanya orang-orang yang mempelapori, menggerakkan dan menyebarluaskan proses perubahan tersebut. Mereka adalah orang-orang yang disebut sebagai agen perubahan. Dalam rumusan Havelock (1973) agen perubahan adalah orang yang membantu terlaksananya perubahan atau suatu inovasi berencana. Inovasi sendiri adalah pengenalan dan penerapan hal-hal, gagasan, ide-ide baru. Agen pengubah (change agents) dapat berasal dari : a. Agen Perubahan Eksternal : adalah individu dari luar organisasi yang diminta atau ditugasi untuk memberikan usulan tentang perubahan. b. Agen Perubahan Internal : adalah staf ahli dalam organisasi yang secara khusus dilatih untuk melakukan pengembangan organisasi c. Agen Perubahan eksternal-internal : adalah usaha memadukan orang-orang dari dalam dan luar organisasi dengan mengambil menfaat atau kelebihan dan mengurangi kelemahan dari agen perubahan internal dan eksternal.
Agen-agen Perubahan dapat berupa : * Manajer * Karyawan * Konsultan luar
Kualifikasi dasar agen Perubahan : 1. Kualifikasi Teknis : kompetensi teknis dalam tugas spesifik dari proyek perubahan yang bersangkutan. 2. Kemampuan Administratif : yaitu persyaratan administratif yang paling dasar dan elementer, yakni kemauan untuk mengalokasikan waktu secara detail untuk persoalan-persoalan yang relatif sulit. 3. Hubungan antar pribadi.
Seorang agen perubahan harus mampu menanamkan karakteristik dalam dirinya agar dapat menjadi panutan atau teladan bagi sekelompok orang yang menjadi target perubahannya. Menurut Havelock (1970) dalam Nasution, 1990:38, agen pengubah dalam pengembangan organisasi memiliki karakteristik sebagai berikut :

1. Agen perubahan harus memiliki nilai-nilai dan sikap mental yang dapat mempertimbangkan manfaat inovasi atau perubahan bagi organisasinya maupun masyarakat sekitar. 2. Agen perubahan harus mengetahui bahwa individu, kelompok dan masyarakat dalam organisasi merupakan sistem-sistem terbuka yang saling berhubungan dimana agen perubahan harus mengetahui bagaimana orang lain memandang peranannya. Serta dapat memperkirakan konsep alternatif mengenai perubahan di masa sekarang dengan masa mendatang. 3. Agen perubahan harus memiliki keterampilan untuk menyampaikan kepada orang lain mengenai pengetahuan, nilai-nilai dan keterampilan yang dimilikinya, mengembangkan dan memelihara hubungan proyek peubahan dengan orang lain, mengatasi kesalahpahaman dan konflik, membina tim kerja sama untuk perubahan, dan menyampaikan ke masyarakat akan potensi yang tersedia dari sumber-sumber mereka sendiri.
Menurut Rogers dan Shoemaker, agen perubahan berfungsi sebagai mata rantai komunikasi antar dua sistem sosial. Yaitu menghubungkan antara sistem sosial yang mempelopori perubahan dengan sistem masyarakat yang dibinanya dalam usaha perubahan tersebut. Masyarakat disini berarti anggota organisasi. Peran utama seorang agen perubahan yaitu (Nasution, 2004:129) : 1. Sebagai katalisator yang menggerakkan anggota organisasi untuk melakukan perubahan 2. Sebagai pemberi pemecahan persoalan 3. Sebagai pembantu proses perubahan yaitu dalam proses pemecahan masalah dan penyebaran inovasi, serta memberi petunjuk mengenai : a. Bagaimana mengenali dan merumuskan kebutuhan b. Bagaimana mendiagnosa permasalahan dan menentukan tujuan c. Mendapatkan sumber-sumber yang relevan d. Memilih atau menciptakan pemecahan masalah e. Menyesuaikan dan merencanakan pentahapan pemecahan masalah

PENUTUP 3.1 Kesimpulan
Pengembangan Organisasi merupakan proses, pendekatan atau metode yang bertujuan untuk mengadakan sebuah perubahan dalam sebuah organisasi kearah yang lebih baik. Dengan penerapan nilai-nilai, ide dan gagasan-gagasan baru yang lebih signifikan agar organisasi semakin berkembang kearah yang positif dan maju.
Beberapa ahli telah banyak mengemukakan pendapatnya mengenai pengembangan organisasi, diantaranya Felix A. Nigro dan Lloyd G. Nigro dalam buku Modern Public Administration, yang mengemukakan bahwa pengembangan organisasi merupakan suatu pendekatan yang didasarkan atas ilmu sosial terhadap analisis masalah-masalah organisasi dan pengefektifan perubahan yang diarahkan dengan menggunakan konsultan-konsultan yang terlatih atau ahli-ahli dalam perusahaan.
Dalam proses pelaksanaannya, pengembangan organisasi memerlukan teknik-teknik yang digunakan sebagai alat atau upaya untuk pencapaian tujuan yang diinginkan dan sangat berpengaruh dalam proses pengembangan organisasi. Beberapa teknik yang digunakan dalam proses pengembangan organisasi yaitu : a. Latihan Kepekaan (Sensifity Training) b. Pembentukan Tim (Tim Building) c. Survei Umpan Balik (Survey Feedback) d. Transcational Analysis (TA) e. Intergroup Activities; f. Konsultasi Proses (Process Consultation) g. Third-part Peacemaking;
Disamping itu, model pengembangan organisasi juga sangat dibutuhkan sebagai komunikasi antara agen pembaharu dengan anggota-anggtota yang ada dalam organisasi. Pembuatan model pengembangan organisasi sangatlah perlu untuk mempermudah komunikasi antara agen pembaharu dengan mereka yang berada dalam organisasi. Model pengembangan yang dijelaskan pada gambar yang terdapat dalam pembahasan model pengembangan organisasi, menggambarkan bahwa : a. Program pengembangan organisasi dimulai dari pengenalan bahwa dalam organisasi tersebut terdapat persoalan; b. Kemudian, persoalan didiskusikan sehingga tercapai suatu kesamaan pendapat; c. Berdasarkan persoalan tersebut, dilakukan analisa organisasi yang dimaksudkan untuk meneliti kembali persoalan tersebut serta untuk mencari sebabnya; d. Hasil analisa kemudian disampaikan kepada anggota organisasi dalam bentuk umpan balik; e. Tanggapan terhadap umpan balik tersebut dapat digunakan untuk mengembangkan strategi perubahan; f. Strategi tersebut dilaksanakan dalam bentuk intervensi nyata untuk kemudian diukur dan dinilai hasilnya, dan pada akhirnya disampaikan berupa umpan balik.
Dalam pengembangan organisasi, hal yang penting selanjutnya adalah agen perubahan dalam organisasi. Sebagai penentu perubahan apa yang sebaiknya dilakukan dan tidak dilakukan, baik tidaknya perubahan yang akan dihasilkan, sehingga para agen harus benar-benar mengetahui perannya masing-masing. Berwawasan luas dan mempunyai kepercayaan diri yang kuat, karena akan berdampak langsung pada pelaksanaan organisasi dan masyarakat luas.

DAFTAR PUSTAKA
Amirullah, dkk. 2003. Perilaku Organisasi. Malang : Bayumedia.
Indrawijaya, Adam. 1989. Perubahan dan Pengembangan Organisasi. Bandung : Sinar Baru
Moekijat. 2005. Pengembangan Organisasi. Bandung : Mandar Maju.
Sigit, Soehardi. 2003. Perilaku Organisasional. Yogyakarta : BPFE UST. http://kahfiehudson.wordpress.com/2011/12/18/pengembangan-organisasi/ diakses tanggal 12
Mei 2012 http://sutondoscript.blogspot.com/2011/07/perubahan-dan-pengembangan-organisasi.html diakses tanggal 2 Juni 2012

Similar Documents

Free Essay

Syllabus

...antara suatu entitas organisasi dan lingkungannnya berjalan dengan sangat cepat, bervariasi, dan bersifat multidimensif. Organisasi yang sukses biasanya diwarnai dan dicirikan oleh kemampuannya menempatkan diri di tengah-tengah dinamika lingkungan melalui kapasitasnya bermanuver terhadap tuntutan pergerakan dan pergeseran lingkungan internal-eksternalnya serta kemampunnya mengendalikan perubahan. Sebaliknya, organisasi yang gagal biasanya menghadapi kompleksitas sindrom eksistensialnya karena ketidakmampuan menjawab tuntutan dinbamika lingkungan melalui strategi pemosisian system organisasionalnya ke dalam system yang lebih besar. Tantangan eksistensial yang dihadapi oleh suatu entitas organisasi tidaklah sekedar berhenti pada upaya menciptakan dan menghadirkan Konsep Berorganisasi yang hebat saja, namun juga akan sangat terkait dengan upaya kontekstualisasi konsep tersebut untuk menjawab tantangan eksistensialnya. Persentuhan organisasi dengan isu-isu kontekstual yang sangat diamis itulah yang menyebabkan apakah suatu organisasi mampu bertahan hidup untuk jangka waktu panjang, atau akan segera mati dan hilang dari komunitas lingkungannya. Dalam tataran praksis, kebutuhan pengembangan organisasi sebagai syarat agar tetap eksis tidak terlepas dari kemampuan Manajemennya untuk mengelola setiap kebutuhan perubahan yang selalu menyertai eksekusi program pengembangan organisasional tersebut. Oleh karena itu, Kemampuan mengoperasionalkan Grand Scenario kemana organisasi akan menuju sekian...

Words: 1659 - Pages: 7

Free Essay

Management

...MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA PAPER KASUS KELAS E Disusun Oleh : 1. Novia Tinci (14311095) 2. Anindha Mahiswari (14311115) 3. Avida Bellami (14311116) 4. Helga Arabella (14311129) 5. Agus Ilham (14311700) PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA 2014 I. Ringkasan Kasus Ketika Jordan Colletta bergabung dengan UPS pada tahun 1975, dia baru saja lulus dari sekolah dan baru menikah, ia tidak berpikir tentang membangun karir. Dia hanya ingin merasakan keamanan dan kenyamanan. Perusahaan mengalami kemajuan yang stabil, hasil dari perencanaan yang matang melalui program pengembangan karir UPS. Dengan menempatkan sumber daya ke dalam program tersebut dan membantu repetisi menetapkan tujuan dan mengembangkan keterampilan, bisnis dapat memungkinkan karyawan untuk tumbuh dalam organisasi mereka dan mengurangi tingkat turnover dalam proses, seperti UPS telah menemukan: tingkat turnover manajer penuh waktu adalah 4 persen. Mengembangkan tenaga penjualan dimulai dengan misi yang jelas. Pada UPS, karyawan bertemu setiap tahun dengan manajer untuk mengidentifikasi kekuatan mereka dan memutuskan keterampilan apa yang mereka butuhkan untuk pekerjaan baru dalam perusahaan. "Kami meletakkan landasan bagi pembangunan masa depan dan memetakan segera, jangka menengah, dan tujuan masa depan," kata Colletta. "Ketika saya masih petugas melacak, saya mengatakan kepada atasan saya bahwa tujuan saya adalah untuk menjadi seorang...

Words: 599 - Pages: 3

Free Essay

Menilik Asa Sang Pamong Desa

...MENILIK ASA SANG PAMONG DESA (Studi Kasus Motivasi Kerja Perangkat Desa di Kabupaten Boyolali) Diaz Haryokusumo (C2A007040) Andriyani, SE., MM ABSTRACT Rural officer as a person who responsible for goverment task in village, has an importent role to determine the success of society development, because village become a focus object of national development in regional autonomy system. However, in the middle of so many claims in this profession, there is so many problems, especially problems about the prosperity and clarity of their status. The aim of this research is for identify the internal factors that influences motivation of rural officer. The internal factors include working value, the attitude, and the ability that the rural officer have. This research uses qualitative method where the process of collecting data is conducted with interview. The object in this research is the employee who work in village goverment administration with status as a non-civil servant in some district in Boyolali. The result of this research explain that work motivation of rural officer influenced by work values, individual attitudes, and individual ability. Key words: Qualitative, Rural officer, Motivation, Value, Attitude, Ability. 2 1. PENDAHULUAN Pemerintah sebagai penyelenggara roda pemerintahan diamanatkan oleh UUD 1945 untuk melindungi segenap bangsa Indonesia serta menciptakan kesejahteraan bagi warga negaranya. Susunan pemerintahan dibagi menjadi pemerintah pusat dan pemerintahan...

Words: 6796 - Pages: 28

Free Essay

Management

...Aprlliano.V. NPM : 0711011067 P.S : S1 manajemen PROGRAM STUDI EKONOMI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNVERSITAS LAMPUNG PEMBAHASAN A. Pengertian Sistem Informasi Manajemen ( SIM ) Sistem informasi Manajemen adalah serangkaian sub sistem informasi yang menyeluruh dan terkoordinasi dan secara rasional terpadu yang mampu mentransformasi data sehingga menjadi informasi lewat serangkaian cara guna meningkatkan produktivitas yang sesuai dengan gaya dan sifat manajer atas dasar kriteria mutu yang telah ditetapkan. Dengan kata lain SIM adalah sebagai suatu sistem berbasis komputer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai dengan kebutuhan yang sama. Para pemakai biasanya membentuk suatu entitas organisasi formal, perusahaan atau sub unit dibawahnya. Informasi menjelaskan perusahaan atau salah satu sistem utamanya mengenai apa yang terjadi di masa lalu, apa yang terjadi sekarang dan apa yang mungkin terjadi di masa yang akan datang. Informasi tersebut tersedia dalam bentuk laporan periodik, laporan khusus dan ouput dari model matematika. Output informasi digunakan oleh manajer maupun non manajer dalam perusahaan saat mereka membuat keputusan untuk memecahkan masalah. Perancangan, penerapan dan pengoperasian SIM adalah mahal dan sulit. Upaya ini dan biaya yang diperlukan harus ditimbang-timbang. Ada beberapa faktor yang membuat SIM menjadi semakin diperlukan, antara lain bahwa manajer harus berhadapan dengan lingkungan bisnis yang...

Words: 2701 - Pages: 11

Free Essay

Biaya Dan Kegagalan Manajemen Proyek Teknologi Informasi

...Tugas Paper Manpro TI BIAYA DAN KEGAGALAN MANAJEMEN PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI Danuta Prakoso Maret 2014 ABSTRAK Salah satu faktor dari kegagalan manajemen proyek TI adalah karena belum menggunakan prinsip-prinsip manajemen proyek TI secara tepat serta lemahnya perencanaan dan pengelolaan manajemen proyek TI. Tingkat kegagalan proyek sistem informasi tetap tinggi dibandingkan dengan proyek-proyek berteknologi tinggi lainnya. Tujuan dari paper ini pertama, untuk membuat kerangka kerja sistemik yang cukup luas untuk mewakili berbagai faktor yang mungkin mempengaruhi kinerja sistem, dan kedua, untuk menggunakan kerangka kerja untuk menggambarkan dan menilai dampak yang berbeda dari faktor yang mempengaruhi. Salah satu cara untuk menghindari kegagalan proyek TI tersebut adalah melaksanakan audit terhadap manajemen proyek TI yang dilakukan. Untuk melakukan audit tersebut diperlukan suatu panduan audit manajemen proyek TI. Panduan audit ini dirancang dengan menggunakan perpaduan dari standar-standar internasional yang terkait dengan manajemen proyek. Kata Kunci:Manajemen proyek TI, Faktor kegagalan, Perencanaan proyek, Audit, Sistem informasi 1. PENDAHULUAN Dalam menghadapi persaingan pada zaman perkembangan teknologi sekarang ini, perusahaan harus melakukan kegiatan operasional menggunakan teknologi informasi agar dapat terus bersaing. Salah satu teknologi informasi yang harus dikembangkan adalah perangkat lunak. Perangkat lunak digunakan untuk memudahkan pelanggan dalam melakukan...

Words: 2486 - Pages: 10

Free Essay

Paper Kapita Selekta

...PAPER KAPITA SELEKTA Pendahuluan Ekonomi Indonesia bergerak dengan adanya supply chain, Indonesia membutuhkan supply chain yang baik karena akan meningkatkan perekonomian indonesia sangat membantu.,indoneisa memiliki potensial lebih baik karena memiliki pengusaha-pengusaha menengah yg membantu perekonomian Indonesia. SCM semakin banyak digunakan oleh perusahaan sebagai upaya dalam meningkatkan daya saing. Perkembangan teknologi yang cepat menimbulkan peluang yang besar bagi dunia usaha untuk berpartisipasi dalam bisnis global, akan tetapi persaingan menjadi lebih ketat. Salah satu cara untuk bisa miningkatkan nilai kompetitif perusahaan adalah dengan melakukan efisiensi dalam rantai pasokan. peran teknologi informasi dalam mendukung SCM. Peran strategis sistem informasi manufaktur antara lain meminimalkan potensi negatif perusahaan, menyeimbangkan dengan kompetitor, mendukung strategi bisnis dan mendukung nilai kompetitif berbasis manufaktur. Beberapa alasan penggunaan teknologi informasi dalam SCM adalah : pemasaran, ekonomis, organisasional, teknologi. Supply chain management (SCM) merupakan integrasi proses-proses bisnis kunci dari pengguna akhir sampai ke pemasok awal yang menyediakan produk, jasa, dan informasi yang memberikan nilai tambah untuk pelanggan dan pihak-pihak terkait lainnya. Untuk mengimpiementasikan SCM, teknologi informasi diperlukan sebagai salah satu prasyarat. Dalam kajian ini diidentifikasikan peranan teknogi informasi dalam penerapan SCM. ldentifikasi...

Words: 3699 - Pages: 15

Free Essay

Perkembangan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia Menuju International Financial Reporting Standards

...PERKEMBANGAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN INDONESIA MENUJU INTERNATIONAL FINANCIAL REPORTING STANDARDS Rindu Rika Gamayuni ABSTRACT The Indonesian Financial Accounting Standards needs to adopt IFRS, so that the Indonesian financial reports can be accepted globally and the Indonesian companies are able to enter the global competition to attract the international investors. Currently, the adoption by Indonesian PSAK is in the form of harmonization, which means partial adoption. However, Indonesian is planning to fully adopt the IFRS by 2012. Such an adoption will be mandatory for listed and multinational companies. The decision as to whether Indonesia will fully adopt the IFRS or partly adopt for harmonization purposes needs to be considered carefully. Full adoption of IFRS will enhance the reliability and comparability of the financial reports internationally. However, it may contradict the Indonesian tax systems and other economic and political situations. If Indonesia were to adopt fully the IFRS by 2012, the challenges are faced firstly by the academic society and the companies. The curriculum, syllabi, and literature need to be adjusted to accommodate the changes. These will take considerable time and efforts due to the many aspects related to the changes. Adjustments also need to be done by corporations or organizations, particularly those with international transactions and interactions. Full adoption also means the changing of accounting principles that has been...

Words: 4353 - Pages: 18

Free Essay

Hubungan Antara Persepsi Dukunga Organisasi Dan Perilaku Inovatif Di Tempat Kerja Pada Karyawan (Studi Pada Pt.X)

...ANTARA PERSEPSI DUKUNGAN ORGANISASI DAN PERILAKU INOVATIF DI TEMPAT KERJA PADA KARYAWAN (Studi Pada PT. X) Yuki Gradiannisa¹* dan Alice Salendu Falkutas Psikologi, Universitas Indonesia, Depok 16424, Indonesia *E-mail: yuki.gradiannisa@gmail.com Abstrak Penelitian ini dirancang untuk melihat hubungan antara persepsi dukungan organisasi dan perilaku inovatif di tempat kerja pada karyawan di PT. X. Penelitian ini dilakukan di salah satu perusahaan tambang batu bara terbesar di Indonesia, terutama sebagai sebuah perusahaan yang melibatkan inovasi sebagai salah satu nilai perusahaan. Jumlah partisipan yang berpartisipasi adalah sebanyak 88 karyawan. Karakteristik partisipan yang disyaratkan dalam penelitian ini adalah memiliki lebih dari satu tahun masa kerja di perusahaan. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner untuk kedua variabel. Perilaku inovatif diukur dengan menggunakan Innovative Work Behavior Scale yang dikembangkan oleh Janssen (2000) dan persepsi dukungan organisasi diukur dengan menggunakan SPOS (Survey of Perceived Organizational Support) yang dikembangkan oleh Eisenberger, Huntington, Hutchison, dan Sowa (1986). Hasil utama dalam penelitian ini menemukan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi dukungan organisasi dan perilaku inovatif dalam bekerja (r = .369 ; p < .01 (2-tailed)). Kedua variabel memiliki hubungan yang positif. Berdasarkan hasil tersebut maka ditunjukkan bahwa kenaikan skor pada persepsi dukungan organisasi, skor pada perilaku inovatif...

Words: 6687 - Pages: 27

Free Essay

Global Financial

...THE GLOBAL FINANCIAL CRISIS AND DEVELOPMENT Implication for the Entrepreneurial Economy Dunia mengalami krisis global di akhir tahun 2008. Namun apa dampak yang terjadi dua tahun kemudian? Beberapa kejadian seperti kejutan dari neagra berkembang, global financial architecture (GFA) karena banyak peraturan-peraturan di bidang keuangan diperbaiki turut mewarnai dampak dari krisis serta perubahan perilaku penguasa dan manajemen perusahaan. A Brief History of the Crisis Pada tahun 2007 terjadi lonjakan pertumbuhan dari mortgage loan di US. Peningkatan tersebut diiringi dengan peningkatan harga rumah dan semakin lemahnya aturan kehati-hatian dalam memberikan mortgage loan tersebut. Lender semakin berani memberikan pinjaman subprime tersebut karena investment bank membeli kredit tersebut dan menggabungkannya menjadi sebuah instrument keuangan yang dinamakan collateralized debt obligations (CDO). Kemudian investment bank menjual CDO tersebut kepada investor dengan peringkat AAA. Permasalahan terjadi ketika terjadi gagal bayar oleh debitur mortage loan sehingga banyak sekali rumah yang disita dan suku bunga terus naik. Akibatnya CDO juga mengalami gagal bayar dan merugikan banyak investor. Akhirnya pada tahun 2008, banyak perusahaan keuangan yang ditutup dan dijual seperti Fannie Mae, Freddie Mac (mortgage lender terbesar) dan Lehman Brothers (salah satu investment bank terbesar). Kejadian tersebut membuat harga rumah langsung menurun, harga minyak dunia meningkat...

Words: 1101 - Pages: 5

Free Essay

Studi Kasus Sistem Informasi Manajemen

...TUGAS KELOMPOK (2 ORANG) STUDI KASUS 2 SISTEM INFORMASI MANAJEMEN FOR COMPANIES BOTH BIG AND SMALL: RUNNING A BUSINESS ON SMARTPHONES Dosen: Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc Magister Manajemen & Bisnis Institut Pertanian Bogor (MB IPB) BAB 1 PENDAHULUAN   1.1 Latar Belakang Dengan semakin berkembangnya teknologi informasi saat ini, berbagai kegiatan dalam kehidupan sehari-hari akan berbasis komputer. Maka dalam suatu instansi, komputer merupakan sarana dalam menciptakan dan mengembangkan suatu sistem informasi handal. Oleh karena itu setiap orang harus mampu mengikuti arus informasi yang berkembang di dunia teknologi ini. Teknologi Informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, memanipulasi data dalam menghasilkan informasi yang berkualitas, yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu. Informasi yang berkualitas ini akan memudahkan user dalam mengambil keputusan secara tepat, cepat, dan bernilai strategis. Informasi dapat diibaratkan sebagai darah yang mengalir di dalam tubuh manusia. Tanpa darah, manusia tidak akan dapat melanjutkan kehidupannya. Hal ini berlaku juga di dalam sebuah perusahaan, bagaimana peran informasi yang sangat besar dalam mendukung kelangsungan perusahaan. Akibat ketiadaan atau kekurangan informasi dalam waktu tertentu, perusahaan akan mengalami ketidakmampuan dalam mengelola dan mengontrol sumber daya secara terpadu, yang pada akhirnya akan mengalami kekalahan...

Words: 3887 - Pages: 16

Free Essay

Balance Score Card

...keuangan dan non-keuangan, performance jangka pendek dan performance jangka panjang, antara performance yang bersifat internal dan performance yang bersifat eksternal. Sedangkan scorecard (kartu skor) yaitu kartu yang digunakan untuk mencatat skor performance seseorang. Kartu skor juga dapat digunakan untuk merencanakan skor yang hendak diwujudkan oleh seseorang di masa depan. Mula-mula BSC digunakan untuk memperbaiki sistem pengukuran kinerja eksekutif. Awal penggunaannya kinerja eksekutif diukur hanya dari segi keuangan. Kemudian berkembang menjadi luas yaitu empat perspektif, yang kemudian digunakan untuk mengukur kinerja organisasi secara utuh. Empat perspektif tersebut yaitu keuangan, pelanggan, proses bisnis internal serta pembelajaran dan pertumbuhan. BSC adalah suatu mekanisme sistem manajemen yang mampu menerjemahkan visi dan strategi organisasi ke dalam tindakan nyata di lapangan dan salah satu alat manajemen yang telah terbukti telah membantu banyak perusahaan dalam mengimplementasikan strategi bisnisnya. Dewasa...

Words: 2767 - Pages: 12

Free Essay

Tugas Sim: Shutter Express

...TUGAS Sistem Informasi Manajemen Dosen : Prof. : Dr. Ir. Imam Suroso, Msc(CS) SISTEM INFORMASI PADA SHUTTLE EXPRESS Diajukan Oleh : Erry Wibawa P056134252.51E KELAS E-51 PROGRAM PASCA SARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2014 Abstrak Persaingan bisnis saat ini semakin ketat, oleh sebab itu Sistem Informasi telah menjadi suatu kebutuhan bagi perusahaan dalam menghadapi kompetitor dalam persaingan dengan perusahaan lain dalam bisnis yang sama. Sistem informasi dapat membantu perusahaan dalam mengembangkan strategi bisnis, proses bisnis, serta mendukung proses pengambilan keputusan yang efektif sehingga dapat membantu perusahaan dalam mencapai tujuan. Sistem informasi yang digunakan oleh perusahaan jasa layanan antar jemput Shuttle Express, dari Top Management hingga supir memakai sistem informasi terpadu dan saling berintegrasi dalam berkomunikasi. sehingga database pelanggan yang dimiliki oleh perusahaan memudahkan pencarian pelanggan yang telah didaftarkan sebelumnya. dengan sistem pengumpulan dan pengolahan database pelanggan yang terpadu, prosedur pemesanan layanan antar shuttle express semakin mudah. Inilah yang menjadi pendorong dalam perkembangan usaha shuttle express. Hal tersebut berdampak bagi kemajuan perusahaan dalam meningkatkan usahanya sehingga dapat bersaing dengan kompetitor dalam bisnis yang sama terbukti dengan semakin eksis keberadaanya. Kata kunci: sistem...

Words: 3854 - Pages: 16

Free Essay

Six Sigma

...ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Manajemen Kualitas Terpadu yang membahas mengenai Six Sigma baik itu sejarahnya, konsep Six Sigma, tahapan, tools yang digunakan dalam six sigma, serta contoh studi kasus. Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya. Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih ada kekurangan untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata penulis sampaikan terima kasih. Penulis, Trisna Yuniarti ABSTRAK Metodologi Six sigma untuk peningkatan kualitas adalah sebuah sistem yang banyak konsep, tools, dan prinsip-prinsip yang dapat membantu perusahaan fokus pada pengembangan dan membuat produk dan layanan yang mendekati sangat sempurna. Hal itu berdasarkan pekerjaan statistik Joseph Juran, seorang Rumania yang lahir di US sebagai perintis manajemen mutu. Kata Sigma adalah huruf Yunani yang digunakan untuk area statistik yang mengukur seberapa jauh suatu proses menyimpang dari kesempurnaan (Standar Deviasi). Semakin tinggi angka sigma, kesempurnaan semakin dekat. Six sigma sendiri merupakan suatu target untuk mencapai 3,4 kegagalan per satu juta kesempatan. Ide utama di balik Six sigma adalah bahwa jika kita dapat mengukur berapa banyak cacat yang ada dalam proses, secara sistematis dapat mencari cara untuk menghilangkan...

Words: 7500 - Pages: 30

Premium Essay

Lecturers’ Competencies: a Case Study in International Universities

...This paper is submitted to & accepted in SEMILOKA NASIONAL “Better Management to Support Good Corporate Governance” Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Institut Pertanian Bogor, September 16, 2006 LECTURERS’ COMPETENCIES: A CASE STUDY IN INTERNATIONAL UNIVERSITIES Sam PD Anantadjaya ETC & Foundation, Bandung 40198, Indonesia bmw@bdg.centrin.net.id Irma M. Nawangwulan English Tutorial Center, Bandung 40161, Indonesia englishtutorialcenter@yahoo.com Abstract The presence of well-known universities outside Indonesia has attracted significant interests, not only from Indonesian residents, but also from residents of other countries. Particularly, western universities are highly demanded and the competition is rather fierce when students attempt to register and take on the entrance tests. Only the top percentile of students seems to be accepted. Because of limitation in space and personnel, those western universities decided to expand their market base into developing countries by getting closer to their potential customers. International universities have become a new trend in Indonesia’s higher educational institutions. With the growing numbers of students applying into the international programs at various universities in Indonesia, it is apparent that Indonesians are more assertive to receive internationalized standards. Thus, matching consumer behaviors and expectations in the local market would be indispensable in trying to ensure the smooth running...

Words: 3194 - Pages: 13

Free Essay

Para Pemimpin Perubahan vs Para Pemimpi Perubahan

...“Manajemen Perubahan Para Pemimpin Perubahan vs Para Pemimpi Perubahan” Disusun Oleh : Lusia Dewi Kristanti 15413/EM Fakultas Ekonomi Universitas Atma Jaya Yogyakarta 2007 ”Manajemen Perubahan Para Pemimpin Perubahan vs Para Pemimpi perubahan” Perubahan merupakan hal yang selalu menjadi kontroversi, dimana ada saja masyarakat yang selalu menganggap bahwa esensi dari perubahan itu buruk akhirnya tidak dapat diterima. Ada beberapa karakteristik perubahan : Pertama, ia begitu misterius karena tak mudah dipegang. Perubahan bagai boomerang yang suatu saat dapat mengenai pemiliknya bila si pemilik tidak dapat mengendalikannya. Seperti air yang dibutuhkan manusia dalam volume tertentu, dan memusnahkan manusia pada volume tertentu juga, tak dapat diduga, seperti api yang digunakan untuk memasak, dan dapat membunuh bila terjadi kebakaran, ataupun seperti barang-barang lainnya yang suatu saat dapat bermanfaat, di saat lain dapat menjadi senjata mematikan, suatu saat perubahan dapat menjadi teman, di saat lain bisa menjadi lawan, tidak ada yang tahu kapan perubahan menjadi teman, kapan perubahan menjadi lawan. Kedua, change memerlukan change makers. Change tidak akan terjadi begitu saja tanpa adanya change makers. Jelas, masyarakat Indonesia kebanyakan bersikap apriori, dan konservatif, sulit menerapkan perubahan di negara ini, Soekarno-Hatta merupakan tokoh-tokoh dari change makers setelah sumpah pemuda 28 Oktober 1928, tanpa keberadaan beliau-beliau, Indonesia...

Words: 4814 - Pages: 20