Free Essay

Penilaian Kinerja Keuangan Pt Wijaya Karya (Persero), Tbk

In:

Submitted By LissPermata
Words 1980
Pages 8
PENGGUNAAN ANALISA RASIO KEUANGAN
SEBAGAI DASAR PENILAIAN KINERJA KEUANGAN
PT WIJAYA KARYA (Persero), Tbk
Periode 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2013

I. PENDAHULUAN

Gambaran Umum Perusahaan
PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk atau singkatnya disebut WIKA merupakan perusahaan hasil nasionalisasi perusahaan belanda Naamloze Vennotschap Technische Handel Maatschappij en Bouwbedijf Vin en Co. Atau NV Vis en CO.
WIKA didirikan pada tahun 1960 sebagai Badan Usaha Milik Negara. WIKA adalah salah satu perusahaan konstruksi besar yang sudah banyak berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia. Salah satu proyek besarnya adalah pembangunan Jembatan Suramadu yang kini sudah dimanfaatkan oleh masyarakat. WIKA juga dikenal sebagai perusahaan kontrusi yang banyak memenangkan tender proyek infrastruktur tanah air. Pada sejarah awal kinerja perusahaan ini adalah saat tahun 1972, dimana pada saat itu nama Perusahaan Negara Bangunan Widjaja Karja berubah menjadi PT Wijaya Karya. WIKA kemudian berkembang menjadi sebuah kontraktor konstruksi dengan menangani berbagai proyek penting seperti pemasangan jaringan listrik di Asahan dan proyek irigasi Jatiluhur.
Satu dekade kemudian, pada tahun 1982, WIKA melakukan perluasan divisi dengan dibentuknya beberapa divisi baru, yaitu Divisi Sipil Umum, Divisi Bangunan Gedung, Divisi Sarana Papan, Divisi Produk Beton dan Metal, Divisi Konstruksi Industri, Divisi Energy, dan Divisi Perdagangan. Proyek yang ditangani saat itu diantaranya adalah Gedung LIPI, Gedung Bukopin, dan Proyek Bangunan dan Irigasi. Selain itu, semakin berkembangnya anak-anak perusahaan di sektor industri konstruksi membuat WIKA menjadi perusahaan infrastruktur yang terintegrasi dan bersinergi.
Semakin berkembangnya Perseroan, semakin tinggi pula tingkat kepercayaan masyarakat terhadap kemampuan Perseroan. Hal ini tercermin dari keberhasilan WIKA melakukan penawaran saham perdana (Initial Public Offering/IPO) pada tanggal 27 Oktober 2007 di Bursa Efek Indonesia (saat itu bernama Bursa Efek Jakarta). Pada IPO tersebut, WIKA melepas 28,46 persen sahamnya ke publik, sehingga pemerintah Republik Indonesia memegang 68,42 persen saham, sedangkan sisanya dimiliki oleh masyarakat, termasuk karyawan, melalui Employee/Management Stock Option Program (E/MSOP), dan Employee Stock Allocation (ESA). Sementara itu, langkah pengembangan Divisi menjadi anak perusahaan yang berdiri di atas kaki sendiri terus dilakukan. Tercatat WIKA tak hanya menancapkan kukunya di tanah air. Di Aljazair, WIKA membangun jalan tol 400 kilometer yang menghubungkan Tunisia dan Maroko. Produk beton WIKA juga dilirik negara seperti Irak. Kondisi ini membuat WIKA menjadi buruan investor di pasar saham.

Dasar Teori
Penelitian ini menggunakan Analisa Rasio Keuangan untuk menganalisa laporan keuangan karena dapat menggambarkan kondisi perusahaan secara keseluruhan. Analisa Rasio (Static Financial Ratio Analysis) adalah PERBANDINGAN ANTARA ANGKA-ANGKA DARI LAPORAN KEUANGAN UNTUK DIBANDINGKAN DARI TAHUN KE TAHUN PADA PERUSAHAAN SEJENIS ATAU INDUSTRI SEJENIS.
Analisa Rasio Keuangan merupakan analisa yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan dengan Laporan Keuangan sebagai sumber datanya. Analisa Rasio Keuangan dapat juga digunakan untuk mengetahui efektifitas keputusan yang telah diambil oleh perusahaan dalam menjalankan aktivitas usahanya dan untuk melihat prospek maupun risiko perusahaan di masa yang akan datang, sehingga akan mempengaruhi harapan investor terhadap perusahaan.
Berbagai Rasio Dapat Dikelompokkan Dalam :
1. RASIO LIKUIDITAS : yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka pendek.
• Rasio Lancar : Perbandingan antara aktiva lancar dengan hutang lancar. • Rasio Cepat : Dihitung dengan mengurangi persediaan dan aktiva lancar dan membagi sisanya dengan hutang lancar.

2. RASIO LEVERAGE / SOLVABILITAS : yang mengukur seberapa jauh perusahaan dibelanjai dengan hutang.
• Rasio Utang dibanding Modal, artinya mengukur seberapa besar dana yang dimiliki dari luar menguasai modal usaha. Biasanya memberikan gambaran, bagaimana besar perusahaan semakin tergantung atas pinjaman eksternal. • Total Hutang dengan Total Aktiva. Berguna untuk mengukur prosentase penggunaan dana yang berasal dari kreditur.

3. RASIO AKTIVITAS : yang mengukur seberapa efektif perusahaan menggunakan sumber-sumber daya sebagaimana digariskan oleh kebijaksanaan perusahaan. Rasio ini membahas hubungan penjualan dan piutang, persediaan dan aktiva.
Rata-rata Periode Pengumpulan Piutang yaitu Rasio yang mengukur perputaran piutang, berapa lama waktu yang diperlukan sejak perusahaan melakukan penjualan, sampai dengan menerima pembayaran tunai

4. RASIO PROFITABILITAS : yang mengukur efektifitas manajemen secara keseluruhan sebagaimana ditunjukkan dari keuntungan yang diperoleh. Return on Total Asset : Perbandingan antara laba bersih dengan aktiva, mengukur tingkat pengembalian investasi total, atau Return on Investment atas investasi yang didayagunakan.

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan sebelumnya, bagaimana kinerja keuangan PT Wijaya Karya (Persero), Tbk periode 2012 dan 2013 jika diukur dengan Analisa Rasio Keuangan?

II. PEMBAHASAN

Perhitungan dan Analisa Rasio Keuangan Saya lampirkan salinan Laporan Keuangan PT Wijaya Karya (Persero), Tbk per 31 Desember 2013 dan 31 Desember 2012 yang dimuat di koran Bisnis Indonesia hari Rabu tanggal 26 Februari 2014 halaman.23. Dari Laporan Keuangan tersebut didapatkan data berikut ini :
Tabel 1. Data yang didapatkan dari Laporan Keuangan PT. Wijaya Karya (Persero), Tbk

Setelah menghitung seluruh komponen yang diperlukan dalam menghitung rasio keuangan, maka didapat hasil perhitungan yang disajikan pada tabel berikut ini:
Tabel 2. Rekapitulasi hasil perhitungan Rasio Keuangan PT. Wijaya Karya (Persero), Tbk

Data yang didapatkan tersebut dibandingkan Perusahaan lain dengan industri sejenis yang juga dianalisa oleh rekan-rekan penulis :

• PT ADHI KARYA (Persero), Tbk
• PT WASKITA KARYA (Persero), Tbk
• PT TOTAL BANGUN PERSADA, Tbk
• PT DHARMA HENWA, Tbk

Untuk Rasio Likuiditas, Rasio Leverage dan Rasio Aktivitas, kami dapatkan rata-rata dari 5 Perusahaan tersebut sesuai Tabel berikut :
Tabel 3. Rekapitulasi hasil perhitungan rata-rata dari 5 Perusahaan kontraktor

Sedangkan untuk Rasio Profitabilitas kami dapatkan rata-rata dari 4 Perusahaan krn di tahun 2013 PT.Dharma Henwa, Tbk mengalami kerugian jadi tidak saya ikutkan dalam pencarian rata-rata, sesuai Tabel berikut :
Tabel 4. Rekapitulasi hasil perhitungan rata-rata dari 5 Perusahaan kontraktor

A. Rasio Likuiditas PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk pada Rasio Lancar menunjukkan penurunan kelancaran likuiditas. Walaupun penurunan tersebut tidak begitu besar, yaitu dari 1,1019 : 1 di tahun 2012 menjadi 1,0953 : 1 di tahun 2013. Perusahaan ini likuid dari sisi Aktiva Lancar. Rasio Lancar 1,0953 : 1 di tahun 2013 artinya PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk bila melunasi kewajbannya maka modal kerjanya tinggal 0,0953. Dan bila rata-rata 5 Perusahaan sejenis rasionya 1,2967 : 1 (pada Tabel 3), berarti PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk masih di bawah rata-rata.
Untuk Rasio Cepat juga terjadi peningkatan dari 0,9281 atau 92,81% di tahun 2012 menjadi 0,9421 atau 94,21% di tahun 2013. Berdasarkan Rasio Cepat, dapat diketahui bahwa rasio Kas sebagai penunjang kondisi keuangan PT Wijaya Karya (Persero), Tbk dalam kondisi cukup baik, dimana Rasio Cepat perusahaan hampir memenuhi standar yaitu sebesar 100%. Namun tetap harus ditingkatkan lagi karena rasio ini penting untuk meningkatkan kepercayaan berbagai pihak terhadap perusahaan. Dan bila rata-rata 5 Perusahaan sejenis rasionya 1,1879 : 1 (pada Tabel 3) atau 118,79%, berarti PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk masih di bawah rata-rata.

B. Rasio Leverage atau Rasio Solvabilitas Rasio Leverage PT Wijaya Karya (Persero), Tbk mengalami kenaikan baik dilihat dari rasio Hutang dibanding Modal dari 2,8884 di tahun 2012 menjadi 2,9030 di tahun 2013 maupun rasio Hutang dibanding Aktiva dari 74,2822% di tahun 2012 menjadi 74,3790% di tahun 2013.
Rasio Hutang dibanding Modal sebesar 2,9030 di tahun 2013 menunjukkan bahwa PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk masih sangat tergantung atas pinjaman eksternal. Dan bila rata-rata industri sejenis rasionya 2,6467 : 1 (pada Tabel 3), berarti PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk masih lebih tergantung atas pinjaman eksternal dibanding rata-rata 5 Perusahaan sejenis.
Untuk Rasio Hutang dibanding Aktiva sebesar 74,3790% di tahun 2013 juga tergolong tinggi, yaitu melebihi standar maksimum tingkat hutang perusahaan yaitu 50%. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan lebih banyak menggunakan modal dari luar (modal pinjaman dari kreditur) dibandingkan dengan modal perusahaan sendiri dalam membiayai kegiatan operasionalnya. Kreditur kurang menyenangi hal ini karena semakin tinggi rasio Hutang ini maka semakin rendah perlindungan yang diperoleh para kreditur dalam keadaan likuidasi. Namun sebaliknya, para Pemilik Perusahaan lebih menyukai rasio yang tinggi dengan mempertimbangkan memperbesar tingkat keuntungan atau karena pengeluaran saham baru berarti mengurangi kendali perusahaan. Apabila rasio hutang semakin tinggi, bisa muncul kemungkinan para pemegang saham akan berspekulasi. Dan bila rata-rata 5 Perusahaan sejenis rasionya 66,7628% (pada Tabel 3) berarti PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk lebih banyak menggunakan modal dari luar (modal pinjaman dari kreditur) dari sisi prosentase.

C. Rasio Aktivitas Penjualan per hari mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu 20% dari Rp 27.137.573.627 di tahun 2012 menjadi Rp 32.560.733.019 di tahun 2013. Hal ini menunjukkan kinerja PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk sangat baik dari sisi Penjualan.
Rata-rata Periode Pengumpulan Piutang PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk terjadi percepatan dari 49 hari di tahun 2012 menjadi 45 hari di tahun 2013. Percepatan ini lebih menguntungkan Perusahaan karena kondisi Arus Kas bisa lebih baik. PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk menunjukkan Rata-rata Periode Pengumpulan Piutang 45 hari di tahun 2013, artinya dari penjualan hari pertama, baru cair dananya setelah empat puluh lima hari kemudian.
Dan bila rata-rata 5 Perusahaan sejenis untuk Periode Pengumpulan Piutang adalah 49 hari (pada Tabel 3) berarti PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk masih lebih cepat dari rata-rata tersebut, sehingga Arus Kas juga bisa lebih lancar.

D. Rasio Profitabilitas Berdasarkan Analisa Rasio Keuangan, PT Wijaya Karya (Persero), Tbk mengalami penurunan Profit Margin yaitu 5,2828% di tahun 2012 menjadi 5,2536% di tahun 2013. Jika rata-rata 4 Perusahaan sejenis Profit Marginnya 5,6350% (pada Tabel 4) maka analisa tersebut memberi informasi kepada analis bahwa harga jual produk atau beaya produksi PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk relatif sama dengan perusahaan lain yang sejenis.
Sedangkan untuk Return Of Total Asset (ROI), PT Wijaya Karya (Persero), Tbk mengalami peningkatan dari 4,7480% di tahun 2012 menjadi 4,9573% di tahun 2013. Hal ini menunjukkan bahwa manajemen sudah baik dalam mengelola aset hingga menghasilkan return yang lebih tinggi. Jika rata-rata 4 Perusahaan sejenis ROI nya 5,7301% (pada Tabel 4) berarti masih diperlukan perbaikan. Nilai rasio profitabilitas PT Wijaya Karya (Persero), Tbk masih perlu ditingkatkan untuk menarik minat investor.

III. PENUTUP

Kesimpulan Setelah dilakukan Analisis dari PT Wijaya Karya (Persero), Tbk selama kurun waktu 2 tahun yaitu kinerja tahun 2012 dan kinerja tahun 2013, maka bisa ditarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Rasio Likuiditas
PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk tahun 2013 pada Rasio Lancar dan Rasio Cepat masih di bawah rata-rata 5 Perusahaan sejenis. Sehingga harus ditingkatkan lagi karena rasio ini penting untuk meningkatkan kepercayaan berbagai pihak terhadap perusahaan.
2. Rasio Leverage atau Rasio Solvabilitas
PT Wijaya Karya (Persero), Tbk tahun 2013 pada Rasio Hutang dibanding Modal masih lebih tergantung atas pinjaman eksternal dibanding rata-rata 5 Perusahaan sejenis. Untuk Rasio Hutang dibanding Aktiva lebih banyak menggunakan modal dari luar (modal pinjaman dari kreditur) dari sisi prosentase dibanding rata-rata 5 Perusahaan sejenis.
3. Rasio Aktivitas
Penjualan per hari dari tahun 2012 ke 2013 mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu 20% menunjukkan kinerja PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk sangat baik dari sisi Penjualan. Rata-rata Periode Pengumpulan Piutang PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk tahun 2013 adalah 45 hari. Bila rata-rata 5 Perusahaan sejenis untuk Periode Pengumpulan Piutang adalah 49 hari berarti PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk masih lebih cepat dari rata-rata tersebut, sehingga Arus Kas juga bisa lebih lancar.
4. Rasio Profitabilitas
Profit Margin PT Wijaya Karya (Persero), Tbk sebesar 5,2536% di tahun 2013. Jika rata-rata 4 Perusahaan sejenis Profit Marginnya 5,6350% bisa disimpulkan bahwa harga jual produk atau beaya produksi PT. Wijaya Karya (Persero) Tbk relatif sama dengan perusahaan lain yang sejenis. Untuk Return Of Total Asset (ROI)sebesar 4,9573% di tahun 2013. Sedangkan rata-rata 4 Perusahaan sejenis ROI nya 5,7301% sehingga masih diperlukan perbaikan. Nilai rasio profitabilitas PT Wijaya Karya (Persero), Tbk masih perlu ditingkatkan untuk menarik minat investor.

DAFTAR PUSTAKA

1. Idx.co.id ( tanggal 26 Februari 2014)
2. Laporan Keuangan PT Wijaya Karya (Persero), Tbk yang dimuat di koran Bisnis Indonesia hari Rabu tanggal 26 Februari 2014 halaman.23
3. wika.co.id (tanggal 04 Aril 2014)
4. Materi Kuliah “LAPORAN DAN ANALISA KEUANGAN” dari Bapak Christiono Utomo, Ph.D.
5. Skripsi milik Fandy Giyono Saputro (Fakultas Ekonomi – Universitas Negeri Yogyakarta - 2014)
6. Jurnal milik Fenty Ismayanti, Raden Rustam Hidayat, Sri Sulasmiyati (Fakultas Ilmu Administrasi - Universitas Brawijaya Malang - 2015)

Similar Documents

Premium Essay

Adhi

...PT ADHI KARYA (Persero) Tbk PT ADHI KARYA (Persero) Tbk DAN ENTITAS ANAK Daftar Isi AND SUBSIDIARIES Halaman/ Page Surat Pernyataan Direksi Table of Contents Directors’ Statement Letter Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, serta Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada Tanggal 1 Januari 2011/ 31 Desember 2010 Consolidated Financial Statements For the Years Ended December 31, 2012 and 2011, and Consolidated Financial Position as of January 1, 2011/ December 31, 2010 Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1 Consolidated Statements of Financial Position Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 3 Consolidated Statements of Comprehensive Income Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 4 Consolidated Statements of Changes in Equity Laporan Arus Kas Konsolidasian 5 Consolidated Statements of Cash Flows Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian 6 Notes to the Consolidated Financial Statements R-1/079.AGA-S/4.1/2011 PT ADHI KARYA (Persero) Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN PT ADHI KARYA (Persero) Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION Per 31 Desember 2012 dan 2011 Serta 1 Januari 2011/31 Desember 2010 (Dalam Rupiah Penuh) As of December 31, 2012 , 2011 January 1, 2011/December 31, 2010 (In Full...

Words: 67677 - Pages: 271

Premium Essay

Fafa

...PT Indomobil Sukses Internasional Tbk. dan anak perusahaan/and subsidiaries Laporan keuangan konsolidasi beserta laporan auditor independen tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008/ Consolidated financial statements with independent auditors’ report years ended December 31, 2010, 2009 and 2008 The original consolidated financial statements included herein are in Indonesian language. PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk. DAN ANAK PERUSAHAAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASI BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL-TANGGAL 31 DESEMBER 2010, 2009 DAN 2008 PT INDOMOBIL SUKSES INTERNASIONAL Tbk. AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS WITH INDEPENDENT AUDITORS’ REPORT YEARS ENDED DECEMBER 31, 2010, 2009 AND 2008 Daftar Isi Table of Contents Halaman/ Page Laporan Auditor Independen Independent Auditors’ Report Neraca Konsolidasi …………………………………… 1-4 ………………………....Consolidated Balance Sheets Laporan Laba Rugi Konsolidasi …………………….. 5-6 ………………… Consolidated Statements of Income Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi ………….. 7-8 ……. Consolidated Statements of Changes in Equity Laporan Arus Kas Konsolidasi ……………………… 9-10 …………….Consolidated Statements of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasi …….. 11-214 ……Notes to the Consolidated Financial Statements *************************** The original consolidated financial statements...

Words: 128564 - Pages: 515

Free Essay

Green

...No. Nama Perguruan Tinggi AKADEMI AKUNTANSI PGRI JEMBER Nama Pengusul Sisda Rizqi Rindang Sari Program Kegiatan Judul Kegiatan 1 PKMK KUE TART CAENIS ( CANTIK, ENAK DAN EKONOMIS) BERBAHAN DASAR TAPE 2 AKADEMI FARMASI KEBANGSAAN Nensi MAKASSAR AKADEMI KEBIDANAN CITRA MEDIKA SURAKARTA AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA AKADEMI KEPERAWATAN KERTA CENDIKA SIDOARJO AKADEMI KEPERAWATAN KERTA CENDIKA SIDOARJO AKADEMI KEPERAWATAN KERTA CENDIKA SIDOARJO Putri Purnamasari PKMK LILIN SEHAT AROMA KURINDU PANCAKE GARCINIA MANGOSTANA ( PANCAKE KULIT MANGGIS ) 3 PKMK 4 Latifah Sulistyowati PKMK Pemanfaatan Potensi Jambu Mete secara Terpadu dan Pengolahannya sebagai Abon Karmelin (Karamel Bromelin) : Pelunak Aneka Jenis Daging Dari Limbah Nanas Yang Ramah Lingkungan, Higienis Dan Praktis PUDING“BALECI”( KERES) MAKANAN BERSERATANTI ASAM URAT 5 Achmad PKMK Zainunddin Zulfi 6 Dian Kartika Sari PKMK 7 Radita Sandia PKMK Selonot Sehat (S2) Diit untuk Penderita Diabetes 8 AKADEMI PEREKAM Agustina MEDIK & INFO KES Wulandari CITRA MEDIKA AKADEMI PEREKAM MEDIK & INFO KES Anton Sulistya CITRA MEDIKA AKADEMI PEREKAM Eka Mariyana MEDIK & INFO KES Safitri CITRA MEDIKA AKADEMI PEREKAM MEDIK & INFO KES Ferlina Hastuti CITRA MEDIKA AKADEMI PEREKAM Nindita Rin MEDIK & INFO KES Prasetyo D CITRA MEDIKA AKADEMI PEREKAM MEDIK & INFO KES Sri Rahayu CITRA MEDIKA AKADEMI PERIKANAN YOGYAKARTA PKMK Kasubi Wingko Kaya Akan Karbohidrat...

Words: 159309 - Pages: 638