I. Penjelasan dan pengertian mengenai database
Data: sesuatu yang beum mempunyai arti bagi penerimanya jadi hanya berupa fakta-fakta yang belum diolah. Contoh data adalah angka mahasiswa yang mengambil kelas PBD.
Database: kumpulan informasi yang disimpan di dalam komputer secara sistematik sehingga dapat diperiksa menggunakan suatu program komputer untuk memperoleh informasi dari database tersebut. Contohnya database karyawan. Pada database karyawan terdapat informasiinformasi seperti nama karyawan, alamat karyawan, jabatan karyawan, serta gaji karyawan
DBMS(Database Management System): suatu sistem yang berfungsi sebagai pengolahan basis data sehinga menjadi sebuah informasi. Contohnya MySQL, Oracle, Ms. Access
Database System: kumpulan dari database yang saling berhubungan satu dengan lainnya sehingga memiliki suatu tujuan yang sama. Contoh sistem database rumah sakit.
Database Catalog: salah satu bentuk penampilan database pada DMBS. contohnya
Program-data Independence: suatu struktur data yang disimpan dalam katalog DMBS dan terpisah dari program akses
View: hasil (result) dari sebuah Query terhadap relasi- relasi dasar (atau relasi real). Hasil (view) ini tidak disimpan dalam database seperti relasi dasar. Contoh relasi antara nama karyawan dan gaji karyawan.
DBA atau Database administrator: seseorang yang bertanggung jawab terhadap penanganan database di dalam suatu organisasi.
End user: Pemakai yang berinteraksi dengan sistem basis data melalui pemanggilan suatu program aplikasi yang telah ditulis (disediakan) sebelumnya
Canned Transaction: Operasi yang dilakukan berdasar operasi yang sudah disediakan dan diprogram dengan baik untuk melakukan perubahan atau pembaharuan standard sebuah database. Deductive Database: area perpotongan antara basis data, logika, dan intelegensia buatan. Sistem
Deductive Database sendiri biasa dipanggil juga dengan sebutan Logic Databases.hal ini dikarenakan kapabilitas mekanisme dari sistem ini untuk memberikan pengetahuan baru tentang suatu data yang tersimpan, dengan menambahkan suatu ‘pola hubungan’ antardata
Metadata: informasi terstruktur yang mendeskripsikan, menjelaskan, menemukan, atau setidaknya membuat menjadikan suatu informasi mudah untuk ditemukan kembali, digunakan, atau dikelola.
Transaction Processing System (TPS): sistem informasi yang terkomputerisasi yang dikembangkan untuk memproses data-data dalam jumlah besar untuk transaksi bisnis rutin seperti daftar gaji dan inventarisasi.
II. Four main types of actions involve database
Defining database menentukan jenis data, struktur, dan kendala untuk data yang akan disimpan dalam database.
Contoh: Jenis data kuantitatif, strukturnya ditabelkan, harus diketihui rata-ratanya
Constructing the database proses menyimpan data itu sendiri pada beberapa media penyimpanan yang dikendalikan oleh
DBMS. Seperti contohnya memasukan data ke dalam tabel
Manipulating a database
Merupakan kegiatan mengambil data tertentu, memperbarui database untuk mencerminkan perubahan dalam miniworld, dan menghasilkan laporan dari data.
Sharing a database memungkinkan beberapa pengguna dan program untuk mengakses database secara bersamaan.
III. Perbedaan file system approach dan data base approach
Keterangan
file system approach(database database approach
Traditional)
Segi pemisahan dan Setiap program memelihara Pendefinisian data yang isolasi data. kumpulan datanya sendiri. dijadikan satu dalam program aplilkasi dan tidak disimpan
Pengguna dari suatu program secara terpisah atau independen mungkin tidak menyadari secara
(terintegrasi)
potensial akan data yang berguna dan diperlukan oleh Memiliki sistem keamanan yang program-program lainnya. menjamin setiap program yang dijalankan oleh user.
Segi duplikasi data
Data yang sama disimpan dalam Setiap data disimpan dalam setiap program yang berbeda. suatu aplikasi program database.
Membutuhkan nilai-nilai yang Format/nilai yang secara secara potensial berbeda atau potensial berbeda diintegrasikan format yang berbeda untuk jenis dalam suatu program. data yang sama
Segi pengertian
Data dengan sistem berbasis file Pada sistem basis data, seluruh data tidak terintegrasi. data terintegrasi untuk masingmasing user.
IV. Responsibilities of the DBA and the database designers
DBA:
1.
Merancang skema
DBA biasanya tidak terlibat dalam perancangan basisdata mulai dari awal. Oleh karena itu, setiap terjadi perubahan struktur basisdata yang berpengaruh pada skema / relasi antar tabel harus selalu dicatat
2. Mengawasi terjadinya redundancy
Redundancy dapat terjadi pada dua hal, yaitu performance dan data integrity. DBA harus menetapkan prosedur tertentu untuk melakukan rekonsiliasi data untuk menghindari terjadinya redundancy
3. Melakukan pengawasan konfigurasi permintaan atas perubahan struktur basisdata
DBA bertugas menyusun laporan secara berkala mengenai pemakai yang aktif, serta file dan data yang dipakai, dan metode akses yang digunakan. Disamping itu juga dicatat terjadinya kesalahan. Hal tersebut diperlukan untuk menentukan apakah diperlukan adanya perubahan struktur basisdata demi peningkatan performance
4. Menjadwalkan dan mengadakan pertemuan apabila terjadi perubahan struktur basisdata 5. Menerapkan perubahan skema
Perubahan harus dilakukan pada basisdata ujicoba, agar pemakai dapat mengujinya sebelum diterapkan pada sistem yang sesungguhnya
6. Merawat dokumentasi pemakai
Merawat dokumentasi DBA – untuk memperoleh informasi tentang perubahan yang telah dilakukan, bagaimana dan kapan dilakukan
DBD (Database Designer) :
1. Membangun konsep fisik dari pembuatan databse
2. Mengidentifikasi data-data yang tersimpan dalam database
3. Memilih structure yang tepat untuk merepresentasikan dan menyimpan data.
4. Menggali informasi tentang kebutuhan calon user untuk memastikan desain data seperti apa yang harus dia buat,
5. Menciptakan database yang mendukung kebutuhan setiap user yang berasal dari fungsi yang berbeda. V. Different types of database end users
Casual end users:
User yang sesekali mengakses database dan biasanya membutuhkan informasi yang berbeda setiap kali mengakses
Naive or parametric end users: user yang sering melakukan akses database (melakukan tipe perubahan dan pembaharuan standard – canned transaction ).
Contoh: Teller bank memeriksa saldo rekening , pasca penarikan dan deposit
Sophisticated end users user dengan kebutuhan kompleks sehingga membutuhkan kemampuan untuk menggunakan
DBMS agar kebutuhan mereka bisa terpenuhi
Contoh: insinyur, ilmuan, analis bisnis,
Stand-alone users:
User yang memiliki database sendiri yang dipelihara oleh dirinya dengan menggunakan interface untuk keperluan tertentu. Contoh database keuangan pribadi
VI. Kemampuan oleh DBMS APPROACH
1. Mengontrol redundancy.
a. Mencegah duplikasi data yang tidak perlu
b. Menghemat storage
c. Mengkonsistenkan setiap data (integrasi data)
2. Membatasi akses
a. Meningkatkan keamanan
b. Mengalokasikan data sesuai kebutuhan user
3. Menggunakan storage yang compatible untuk penyimpanan objek2 program a. Memudahkan konversi oleh programmer.
b. Programmer lain dapat mengakses objek dan struktur data dari programmer terdahulu. 4. Menyediakan struktur penyimpanan dan teknik pencarian paling efisien.
a. Mempercepat proses pencarian data (eg : menggunakan index)
b. Mengurangi prose buffering.
5. Menyediakan sistem backup dan recovery
a. Merecord setiap aktivitas dalam database
b. Memberi kenyamanan user (eg: proses transaksi)
c. Memastikan perubahan atau pembaharuan data tidak hilang.
6. Menyediakan berbagai macam user interface
a. Menggunakan bahasa database yang berbeda untuk setiap fungsi
· Query : casual user
· Programming : application programmer
· Form and command code : parametric user
· Menu driven interface and natural : standalone uder
7. Merepresentasikan hubungan setiap data
a. Memudahkan user memahami data yang mereka perlukan
8. Memberikan batasan integritas
a. Menspesifikasikan setiap data
b. Memastikan data yang digunakan adalah valid
9. Dapat membuat sebuah action atau kesimpulan baru menggunakan aturanaturan tertentu
a. Memudahkan monitoring pengguna
b. Memudahkan pengambilan keputusan
10. Keuntungan lainnya :
a. Meningkatkan standar potensi sebuah perusahaan. (Memudahkan komunikasi setiap departemen yang selanjntya akan memudahkan dan mempercepat mereka mengambil keputusan)
b. Meminimalisir waktu untuk pengembangan aplikasi. (DBMS memungkinkan untuk membuat relation baru dari data dengn waktu yang singkat)
c. Fleksibel. Seriap perubahan atau pembaharuan yang terjadi pada data tidak mempengaruhi data yang disimpan atau program aplikasi yang saat ini digunakan. Sangat fleksible.
d. Ketersediaan informasi selalu uptodate. Integrasi sistem database memungkinkan setiap database yang digunakan oleh berbagai tipe user memiliki informasi sama sesuai dengan proses perubahan atau pembaharuan terbaru. e. Efisien. Redundansi yang terkontrol dalam DBMS memungkinkan pengguna database menghemat sejumlah aktifitas operasional maupun manajemen.
Seperti tidak ada lagi penduplikasian data, pengurangan kapasitas storage, maupun biaya yang berlebihan untuk mengatasinya.
VII. Perbedaan Sistem Temu Kembali Informasi dan Sistem Manajemen Basis
Data
A. Sistem Temu Kembali Informasi
Sistem Temu Kembali Informasi merupakan sistem yang berfungsi untuk menemukan informasi yang relevan dengan kebutuhan pemakai. Salah satu hal yang perlu diingat adalah bahwa informasi yang diproses terkandung dalam sebuah dokumen yang bersifat tekstual. Dalam konteks ini, temu kembali informasi berkaitan dengan representasi, penyimpanan, dan akses terhadap dokumen representasi dokumen. Dokumen yang ditemukan tidak dapat dipastikan apakah relevan dengan kebutuhan informasi pengguna yang dinyatakan dalam query.
Pengguna Sistem Temu Kembali informasi sangat bervariasi dengan kebutuhan informasi yang berbeda-beda. B. Sistem Manajemen Basis Data
Sistem Manajemen Basis Data merupakan sistem yang didisain untuk memanipulasi dan mengurus basis data. Data yang tersimpan dalam basis data dinyatakan dalam bentuk unsur-unsur data yang spesifik dan tersimpan dalam tabel-tabel. Setiap satuan data, atau disebut record (cantuman) terdiri dari ruas-ruas (fields) yang berisi nilai yang menunjukkan karakteristik yang spesifik atau atribut yang mengidentifikasikan satuan data yang dimaksud. Proses yang berkaitan dengan manajemen basis data meliputi penyimpanan, temu kembali, updating atau deletion, proteksi dari kerusakan,
dan kadang-kadang mencakup transimi data. Output dapat mengandung record individual, sebagian record, tabel, atau bentuk susunan data yang lain dari basis data. Informasi yang ditemukan berisi cantuman-cantuman yang pasti sesuai dengan permintaan.
Perbandingan antara Sistem Temu Kembali Informasi (IRS) dan
Sistem Manajemen Basis Data (DBMS)
Objek
Data
Fungsi
Ukuran Basis Data
IRS
Dokume n Temu-kembali
(probabilistik)
Kecil – besar
DBMS
Tabel
Temu-kembali
(deterministik)
Kecil – besar
Perbedaan pertama terletak pada data objek masing-masing sistem informasi. Dokumen, pada umumnya tekstual, sebagai objek data pada Sistem Temu Kembali Informasi biasanya tidak terstruktur seperti tabel yang menjadi objek data pada Sistem Manajemen Basis Data.
Perbedaan lain terletak pada fungsi operasinya. Temu kembali pada Sistem Temu Kembali
Informasi bersifat probabilistik, sedang temu kembali pada Sistem Manajemen Basis Data bersifat deterministik. Dalam pencarian informasi menggunakan Sistem Temu Kembali Informasi dengan pertanyaan (query) tertentu dapat ditemukan sejumlah dokumen. Akan tetapi tidak dapat dipastikan bahwa dokumen yang ditemukan relevan dengan informasi yang diinginkan oleh pengguna. Ada kemungkinan dokumen yang ditemukan tidak relevan dan/atau dokumen yang relevan justru tidak ditemukan. Sementara itu dalam pencarian informasi menggunakan Sistem
Manajemen Basis Data, bila pertanyaan (query) sesuai dengan nilai atribut yang ada dalam basis data maka akan ditemukan record yang relevan, dan bila pertanyaan (query) tidak sesuai dengan nilai atribut yang ada dalam basis data maka tidak akan ditemukan record informasi apapun.
Ukuran basis data pada Sistem temu Kembali Informasi dan Sistem manajemen basis data dapat bervariasi dari basis data yang relatif kecil sampai dengan basis data yang sangat besar. Basis data dapat berisi jutaan cantuman dan memori penyimpanan dapat berukuran sampai dengan beberapa gigabyte. Oleh karena itu pemilihan struktur data dan algoritma merupakan permasalahan yang kritis dalam disain sistem yang memungkinkan temu kembali dengan basis data berukuran besar secara efektif dan efisien.
VIII. Tambahan Sejarah perkembangan Basis Data
Tahun 1960
Dari awal penggunaan komputer, penyimpanan dan manipulasi data merupakan focus utama aplikasi. Pada awal tahun 1960, Charles Bachman diperusahaan General Electric mendesain generasi pertama DBMS yang disebut Penyimpanan Data Terintegrasi (Integrated Data Store).
Dasar untuk model data jaringan dibentuk lalu distandardisasi oleh Conference on Data System
Language (CODASYL). Kemudian, Bachman menerima ACM Turing Award (Penghargaan semacam nobel pada ilmu komputer ) di tahun 1973.
Pada akhir tahun 1960-an, IBM mengembangkan system manajemen informasi (Information
Manajemen System) DBMS. IMS dibentuk dari representasi data pada kerangka kerja yang
disebut model data hierarki. Dalam waktu yang sama, hasil kerja sama antara IBM dengan perusahaan penerbangan Amerika mengembangkan system SABRE. System SABRE memungkinkan user mengakses data yang sama pada jaringan computer.
Tahun 1970
Pada tahun 1970, Edgar Codd di laboratorium penelitian di San Jose mengusulkan suatu representasi data baru yang disebut model data relational. Pada tahun 1980, model relasional menjadi paradigm DBMS paling dominan. Bahasa query SQL dikembangkan untuk basisdata relasional sebagai bagian proyek Sistem R dari IBM. SQL di standardisasi di akhir tahun 1980 dan SQL-92 diadopsi oleh American National Standards Institute (ANSI) dan International
Standards Organization (ISO). Program yang digunakan untuk eksekusi bersamaan dalam basisdata disebut transaksi. User menulis programnya, dan bertanggung jawab menjalankan program secara bersamaan terhadap DBMS. Pada tahun 1999, James Gray memenangkan Turing award untuk kontribusinya pada manajemen transaksi dalam DBMS.
Tahun 1980
Pada akhir tahun 1980 dan permulaan tahun 1990, banyak bidang system basisdata dikembangkan. Penelitian dibidang basisdata meliputi bahasa query yang powerful, model data yang lengkap, dan penekanan pada dukungan analisis data yang kompleks semua bagian organisasi. Beberapa vendor (misalnya IBM, DB2, Oracle8, dan Informix UDS) memperluas sistemnya dengan kemampuan menyimpan tipe data baru misalnya image dan text serta kemampuan query yang kompleks. System khusus dikembangkan banyak vendor untuk membuat data warehouse dan mengonsolidasi data beberapa basisdata.