Free Essay

Rangkuman Etika Bisnis

In:

Submitted By cindyuli
Words 1495
Pages 6
SISTEM BISNIS : PEMERINTAH, PASAR DAN
PERDAGANGAN INTERNASIONAL

Pada dekade-dekade akhir abad ke-20, sang raksasa bisnis, Amerika, mengalami sejumlah penurunan kemampuan bersaing pada pasar-pasar penting ditingkat internasional. Penurunan ini disebabkan oleh suatu kompleksibilitas permasalahan dalam sisi penurunan produktifitas, Keadaan resesi ekonomi, kemiskinan, persaingan yang ketat dari negara asing (Jepang) dan nilai defisit perdagangan. Kondisi ini memicu suatu perdebatan tentang dibutuhkannya suatu bentuk sistem kebijakan industri yang baru. Kebijakan industri yang baru ini memilki tujuan dimana pemerintah mengambil langkah-langkah koheren dalam menstimulus bidang-bidang industri yang mengalami penurunan. Secara jelas kebijakan ini membuat suatu bentuk regulasi pasar yang terkendali dari sisi pemerintah. Tindakan kebijakan ini dapat dicontohkan seperti undang-undang pembatasan impor, pengembangan lembaga-lembaga perencanaan untuk merencanakan sistem penguatan pasar, pembentukan lembaga keuangan yang mengawasi pemberian kredit terhadap industri-industri tertentu.
Ideologi adalah sebuah sistem keyakinan normatif yang dimiliki para anggota kelompok sosial tertentu, sedangkan ideologi bisnis adalah sistem keyakinan normatif atas masalah-masalah di dalam bisnis khususnya yang diyakini oleh kelompok-kelompok bisnis tertentu, misalnya para manajer.
Ideologi bisnis ini punya arti penting, ideologi bisnis seseorang kerap kali menentukan keputusan bisnis yang dibuatnya, melalui keputusan ini, ideologi memengaruhi perilakunya.
Pasar bertujuan untuk menyelesaikan masalah-masalah ekonomi dasar ynag dihadapi semua masyarakat: mengkoordinasi berbagai aktivitas ekonomi dari para anggota masyarakat. Dalam sistem perintah, satu otoritas (seseorang atau komisi) membuat keputusan tentang apa yang akan diproduksi, siapa yang akan memproduksi, dan siapa yang akan mendapatkannya. Dalam sistem pasar bebas, semua perusahaan yang masing-masing dimiliki oleh individu yang berbeda dan dan mencari keuntungan dengan cara yang berbeda membuat keputusan atas apa yang mereka produksi dan bagaimana memproduksinya.

3.1 Pasar Bebas dan Hak: John Locke
John Locke (1632-1704), seorang filsuf politik Inggris, dianggap sebagai pengembang gagasan bahwa manusia memilki “hak alami” atas kebebasan dan “hak alami” atas properti pribadi. Menurut Locke, hukum alam “mengajarkan” setiap manusia bahwa dia memiliki hak atas kebebasan. Meskipun Locke tidak secara eksplisit menggunakan teori hak alami untuk mendukung sistem pasar bebas, namun sejumlah penulis abad ke-20 menggunakan teorinya untuk tujuan tersebut. Pandangan Lokce tentang hak atas properti pribadi memiliki pengaruh signifikan pada institusi Amerika atas properti.
Kritik atas Hak Locke
Para kritikus tentang pasar bebas memfokuskan argumen mereka pada 4 kelemahan utama pandangan Locke:
1. Pertama, Locke mengatakan dalam pandangannya bahwa, seseorang memiliki hak property atas kepemilikan propeti ketika orang tersebut mempunyai dan memadukan usahanya dengan obyek property yang tak berpemilik maka obyek tersebut menjadi hak kepemilikannya. Dalam suatu analogi yang dapat digambarkan adalah apabila saya menemukan kayu dan memahatnya sehingga menjadi patung maka patung itu adalah property yang saya miliki. Tapi para kritikus menentangnya dengan analogi sebagai berikut, apabila saya mempunyai segelas air dan melemparkannya ke laut, apakah laut tersebut menjadi milik saya?
2. Kedua, meskipun manusia mempunyai hak alami dan kebebasan akan kepemilikan property tapi hal ini tidak berarti hak-hak tersebut lebih diprioritaskan dari hak-hak yang lain. Kita sepakat bahwa hak alami dan hak prioritas adalah hak negative yang mungkin akan sering bertentangan dengan hak positif orang lain. Dalam hal ini kita ambil contoh hak positif orang lain berkaitan dengan memperoleh makanan, perawatan, kesehatan, perumahan atau udara bersih.
3. Ketiga, pandangan Locke mengisyaratkan sesuatu hal dimana pasar bebas menciptakan suatu perbedaan hak yang tidak adil dalam persaingan pasar bebas usaha seseorang porposional terhadap modal yang dimilki dan property yang dimilkinya. Semakin besar modal dan property semakin maju seseorang dalam menjalankan bisnisnya, tetapi lain halnya bagi pihak yang memiliki modal dan property yang terbatas. Apabila hal ini berlanjut tanpa adanya intervensi pemerintah untuk meratakan dan membuat regulasi yang mengaturnya, maka kesenjangan sosial akan menjadi sangat tajam.
4. Keempat, para kritikus menilai pandangan Locke ini menggambarkan adanya nilai invidulis karena setiap manusia hanya mementingkan kepentingannya sendiri dan bebas dalam menentukan hak alami mereka sehingga secra terpisah dari komunitas. Persepsi ini menurut para kritikus salah total, karena tiap manusia lahir pada kondisi sosialis dan saling ketergantungan pada sesama.

3.2 Utilitas Pasar Bebas: Adam Smith
Adam Smith (1723-1790), sang “bapak ekonomi modern” adalah pencetus argumen utilitarian pasar bebas. Menurut Smith, saat individu dibiarkan bebas mencari kepentingannya sendiri di pasar bebas, mereka akan diarahkan menuju kesejahteraan publik oleh sebuah “tangan tak terlihat”. Smith juga mengatakan bahwa sistem pasar kompetitif mengalokasikan sumber daya secara efisien di antara berbagai industri dalam sebuah masyarakat. Adam Smith mengasumsikan bahwa suatu masyarakat yang memiliki sistem pasar bebas berarti juga memiliki sistem properti pribadi.
Kritik terhadap Adam Smith
1. Pertama mereka beranggapan bahwa pendapat Smith ini tidak realistis. Karena para kritikus menganggap teori yang dijabarkan oleh Smith hanya berlaku pada zaman Smith yang menggambarkan bahwa para produsen sangat banyak dan kecil. Jadi teori Smith hanya terjadi ketika para produsen tidak mampu membuat harga. Pertanyaan yang paling besar, bagaimana dengan era seperti sekarang ini, dimana para produsen mampu memonopoli harga barang karena produsen sekarang memilki kemampuan modal raksasa sehingga proses pricing mampu terjadi dengan penentuan keuntungan yang setinggi-tingginya dengan biaya produksi yang rendah tanpa melihat para pesaing secara signifikan.
2. Kedua adalah masalah penggantian sumber daya produksi. Para produsen akan memaksimalkan keuntungan dengan meminimalkan biaya yang timbul dari proses produksi. Tapi untuk sumber daya yang tidak menimbulkan dampak secara langsung kurang mendapatkan perhitungan yang matang dari Smith. Contohnya dalah polusi yang dihasilkan, dalam penentuan harga akan berdampak terabaikannya penanganan mengenai polusi.
3. Ketiga, Smith menggambarkan bahwa manusia secara alami hanya termotivasi akan keuntungan. Hal ini menurut para kritikus adalah salah. Karena manusia sebagai makhluq sosial cenderung untuk menunjukan sikap perhatian terhadap kebaikan orang lain dan membatasi kepentingannya untuk hak-hak orang lain. Menurut para kritikus yang menyebabkan manusia beorientasi pada keuntungan ekonomis adalah suatu sistem yang terdapat dalam pasar kompetitif bukan dari keinginan alami individu.

Kritik Keynes
Keynes menyatakan bahwa permintaan total atas barang dan jas adalah permintaaan dari tiga sektor ekonomi: rumah tangga, bisnis, dan pemerintah. Pemerintah mampu mempengaruhi kecenderungan untuk menabung atau menghemat, yang dalam hal ini menurunkan permintaan dan menciptkan pengangguran. Kedua, pemerintah dapat mempengaruhi secara langsung jumlah yang bisa diperoleh rumah tangga dengan menaikkan atau menurunkan pajak. Ketiga, pengeluaran pemerintah bisa menutup perbedaan antara jumlah permintaan dan jumlah persediaan dengan meningkatkan permintaan dari rumah tangga dan bisnis (dan secara tidak sengaja menciptakan inflasi). Dengan demikian, berkebalikan dengan pandangan Smith, intervensi pemerintah dalam bidang ekonomi merupakan instrumen yang diperlukan untuk memaksimalkan utilitas masyarakat.
Utilitas Survival of the Fittest: Darwinisme Sosial
Doktrin Darwinisme sosial dibentuk dari Charles Darwin (1809-1882), yang menyatakan bahwa berbagai spesies makluk hidup berkembang akibat proses lingkungan yang mendukung kelangsungan hidup makluk hidup tertentu dan menghancurkan ynag lain. Individu-individu yang agresif dalam bisnis sehingga memungkinkan mereka berhasil dalam dunia persaingan bisnis adalah “yang terkuat” dan otomatis juga ynag terbaik.
Bagi para kritkus cukup mudah untuk melihat celah kelemahan dalam teori ini. Mereka, para kritikus, melontarkan sebuah pernyataan sebagai berikut,
“Keahlian dan karateristik yang membantu individu untuk maju dan bertahan tidak selalu dapat menjamin kelangsungan hidup manusia di planet ini. Perkembangan dunia bisnis memang dapat dicapai dengan mengabaikan manusia lain secara kejam, namun kelangsungan hidup manusia juga bergantung pada perkembangan sikap kerja sama dan kesediaan dari orang-orang untuk saling membantu.”
3.3 Kritik Marx
Karl Marx (1818-1883) tidak diragukan lagi merupakan kritikus paling keras dan paling berpengaruh terhadap kesenjangan yang diperkirakan terbentuk dari sistem properti pribadi dan pasar bebas. Marx mengklaim bahwa contoh-contoh eksploitasi terhadap para pekerja ini hanyalah gejala dari ketidakadilan besar yang diciptakan kapitalisme.
Menurut Marx, ekonomi kapitalis menghasilkan 4 bentuk “pengasingan” pekerja atau 4 bentuk pemisahan dari apa yang seharusnya menjadi milik mereka. 1. Masyarakat kapitalis memberikan penguasaan atas hasil usaha para pekerja pada orang lain. 2. Kapitalisme mengasingkan pekerja dari aktivitasnya sendiri. 3. Kapitalisme menghasilkan orang-orang dari diri mereka sendiri dengan menanamkan pandangan keliru atas apa yang mereka butuhkan dan mereka inginkan. 4. Masyarakat kapitalis mengasingkan manusia satu sama lain dengan memisahkan mereka ke dalam kelas-kelas sosial yang bertentangan dan tidak sederajat serta menghancurkan komunitas dan hubungan perhatian.
Fungsi Pemerintah
Fungsi pemerintah sesungguhnya seperti dalam sejarah, menurut Marx adalah untuk melindungi kepentingan-kepentingan kelas penguasa. Menurut Marx semua masyarakat dapat di analisis dalam kaitannya dengan 2 komponen utamanya : substruktur ekonomi dan superstruktur sosial.
Marx menamakan kontrol sosial yang digunakan dalam memproduksi barang (atau dengan kata lain control sosial di mana masyarakat mengatur dan mengendalaikan para pekerja) sebagai hubungan produksi.
Pemiskinan Pekerja
Mark juga mengklaim bahwa sejauh produksi dalam perekonomian modern tidak direncanakan, namun dibiarkan bergantung pada kepemilikan pribadi dan pasar bebas, maka hasilnya tidak akan lebih dari serangkaian bencana yang seumanya cenderung merugikan kelas pekerja. 3.4 Kesimpulan: Ekonomi Campuran
Perpaduan antara peraturan pemerintah, pasar bebas parsial dan kepemilikan pribadi terbatas adalah apa yang umumnya yang disebut ekonomi campuran. Pada dasarnya, ekonomi campuran mempertahankan sistem pasar dan kepemilikan pribadi namun sekaligus bergantung pada kebijakan pemerintah untuk mengatasi kekurangan-kekurangannya.
Untung rugi penerapan kebijakan ekonomi campuran juga tetap menjadi bahan perdebatan yang berlangsung seputar konsep pasar bebas, kepemilikan pribadi dan intervensi pemerintah, semenjak tahun 1980-an, perdebatan ini lebih difokuskan pada krisis produktifitas yang masih dialami Amerika saat bersaing dengan negara-negara lain di pasar global.

Similar Documents

Free Essay

Ethics

...ETIKA DALAM BISNIS ANDERSON GUNTUR KOMENAUNG Fakultas Ekonomi dan Magister Ekonomi Pembangunan Universitas Sam Ratulangi, Manado Email: komeguntur@yahoo.com ABSTRACT Ethics is a branch of philosophy related with kindliness or rightness or morality of behavior of human being. In this understanding ethics interpreted as rules which cannot be impinged from behavior which accepted by society as well or bad. While determination of good and bad is a problem always change. Ethics of business is standards of value becoming reference or guidance of manager and whole employees in decision making and operate business which ethics. Ethics paradigm and business is world differ its time has come altered to become ethics paradigm related to business or synergy between ethics and profit. Exactly in tight competition era, company reputation which good and based on by business ethics is an advantage competitive which difficult to be imitated. Therefore, ethics behavior is needed to reach long-range success in a business. Key Words: Ethics, Business, Moral ABSTRAK Etika adalah suatu cabang dari filosofi yang berkaitan dengan ”kebaikan (rightness)” atau moralitas (kesusilaan) dari perilaku manusia. Dalam pengertian ini etika diartikan sebagai aturan-aturan yang tidak dapat dilanggar dari perilaku yang diterima masyarakat sebagai baik atau buruk. Sedangkan Penentuan baik dan buruk adalah suatu masalah selalu berubah. Etika bisnis adalah standar-standar nilai yang menjadi pedoman atau acuan manajer...

Words: 5457 - Pages: 22

Free Essay

Etika Konsumen

...Rangkuman Etika Produksi dan Pemasaran Konsumen Dalam pendekatan pasar untuk perlindungan konsumen, keselamatan konsumen di ibaratkan sebagai barang yang paling efisien yang disediakan melalui mekanisme dari pasar bebas dimana penjual harus merespon tuntutan konsumen. Pasar monopoli dan oligopoli dapat mengekstrak keuntungan abnormal tinggi dari konsumen dengan memastikan bahwa pasokan dalam jumlah yang memadai untuk memenuhi permintaan. Menurut pandangan kontrak, hubungan antara perusahaan bisnis dan pelanggan pada dasarnya merupakan hubungan kontrak, dan kewajiban moral kepada pelanggan, mereka itu diciptakan oleh hubungan kontrak. Kontrak adalah perjanjian gratis yang memaksakan pada partiers tugas dasar sesuai dengan ketentuan perjanjian. Menurut pandangan biaya sosial, biaya sosial ada apabila produsen harus membayar biaya dari setiap luka yang diderita melalui cacat pada produk, bahkan ketika produsen melakukan segala perawatan dan pencegahan untuk memperingatkan pengguna dari setiap bahaya yang tak terduga pada sebuah produk. Iklan komersial adalah komunikasi antara penjual dan pembeli potensial yang dipublikasikan ditujukan kepada khalayak massa yang bertujuan untuk mendorong audiens ini untuk membeli produk penjual. Iklan bisa menjadi benar atau menipu. Orang mempunyai hak untuk privasi untuk menentukan apa, kepada siapa, dan mengaktulisasikan diri tentang diri mereka sendiri . Privasi ini melindungi individu dari rasa malu, gangguan, dan lain-lain. Secara umum...

Words: 1195 - Pages: 5

Free Essay

Pedoman Pkm 2015 in Indonesia

...PENDIDIKAN TINGGI JAKARTA 2015 1 KATA PENGANTAR Didasari kesadaran penuh atas adanya kesenjangan antara teori yang diperoleh mahasiswa dengan realita kebutuhan masyarakat dan munculnya tuntutan masyarakat atas mutu lulusan Perguruan Tinggi yang mandiri dan siap mengantisipasi arah pengembangan bangsa, maka pada tahun 1997 Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, merealisasikan Program Pengembangan Budaya Kewirausahaan di Perguruan Tinggi (PBKPT). Salah satu komponen program kunci di dalamnya adalah Program Karya Alternatif Mahasiswa (KAM). Program ini hanya dapat diakses dan dilaksanakan mahasiswa sedangkan program lainnya seperti Kuliah Kewirausahaan (KWU), Kuliah Kerja Usaha (KKU), Magang Kewirausahaan (MKU), Konsultasi Bisnis dan Penempatan Kerja (KBPK) dan Inkubator Wirausaha Baru (INWUB), hanya dapat di akses oleh dosen. Proposal diajukan kelompok dosen namun wajib menyertakan mahasiswa sebagai pelaku lapangan. KAM merupakan wahana kreasi bagi mahasiswa dalam menciptakan produk (barang atau jasa) yang akan menjadi komoditas usahanya kelak. Sedangkan pematangan sebagai entrepreneur dilakukan pada program INWUB. Dengan demikian, PBKPT merupakan satu kesatuan program pendorong Perguruan Tinggi (PT) dalam menghasilkan entrepreneur ataupun technopreneur dari kampus. Dalam perkembangannya, KAM terasa sangat membatasi ruang kreasi mahasiswa yang memiliki minat, bakat dan intelektual beragam. Pada tahun 2001, Direktorat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat kemudian...

Words: 31090 - Pages: 125