Free Essay

Reserch

In:

Submitted By Ezrajanuarputra
Words 8738
Pages 35
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah Pada zaman serba instan ini, kebutuhan akan jasa pencucian pakaian cepat, bersih dan rapi mulai memegang peran penting di masyarakat, terutama di musim penghujan, ketika kebanyakan rumah tangga akan sangat sulit untuk mencuci dan menjemur di saat jarang terdapat matahari. Kualitas pelayanan yang baik dari suatu usaha pencucian pakaian atau laundry merupakan hal paling utama dalam memberikan kepuasan kepada konsumen. Kualitas pelayanan yang baik juga dapat memberikan citra yang baik pada usaha laundry. Kualitas pelayanan dapat dilihat dari dimensi kehandalan, keresponsifan, jaminan, empati dan berwujud. Dalam bidang pemasaran, pengembangan suatu produk jasa sangatlah penting dalam pertumbuhan ekonomi suatu bangsa. Jasa pada dasarnya bersifat tidak berwujud, maka setiap orang yang mengkonsumsinya memiliki pengalaman yang berbeda-beda terhadap produk yang sama. Untuk itulah kualitas jasa pelayanan harus menjadi hal yang terpenting karena kualitas sangatlah mempengaruhi terhadap kepuasan pelayanan konsumen. Sahabat Laundry adalah usaha yang bergerak dalam bidang jasa laundry atau mencuci pakaian. Usaha sahabat laundry ini pun didirikan pada 8 mei 2012. Walaupun sahabat laundry baru berdiri selama 2 tahun tetapi sudah banyak yang menjadi konsumen tetap sahabat laundry. Produk yang ditawarkan oleh usaha ini berupa jasa mencuci pakaian, pengeringan pakaian dan menyetrika pakaian. Sebelum usaha ini didirikan, telah dilakukan penelitian terlebih dahulu tentang peluang dan market yang ada. Lewat informasi yang telah didapat tersebut, maka dapat dilihat siapakah konsumen potensial dari usaha ini dan bagaimana cara memuaskan konsumen tersebut dengan pelayanan yang baik seperti tepat waktu.
Dalam usaha ini Sahabat Laundry menargetkan pasar pada mahasiswa, pelajar, keluarga muda, karyawan dan masyarakat di jalan sukabirus dan sekitarnya. Pesaing yang akan dihadapi oleh Sahabat Laundry adalah perusahaan-perusahaan jasa laundry lainnya. Dalam menghadapi para pesaingnya, Sahabat Laundry telah menyiapkan strategi khusus, yaitu dengan harga jual jasa yang terjangkau, kualitas baik, efektif, efisien, proses pencucian dipisah-pisah masing-masing konsumen , layanan antar, tempat usaha yang mudah dijangkau konsumen, memiliki penampilan yang berbeda, memberikan kemudahan transaksi bagi konsumen, serta memberikan layanan one day service (satu hari selesai). Selain dalam pelayanannya Sahabat laundry sangat mementingan kedisiplinan karyawannya agar segala penugasan yang dibebankan pada karyawannya dapat terlaksana sesuai dengan harapan dan tujuan Sahabat laundry sehingga dapat membuat Produktivitas karyawan meningkat. Ini membuat penulis ingin melakukan penelitian di Sahabat laundry terkait dengan masalah ini.

Oleh karena itu, penulis akan melakukan penelitian yang berjudul“ Pengaruh disiplin kerja terhadap produktivitas Sahabat Laundry sukabirus dayeuhkolot Bandung” untuk mengetahui apakah disiplin kerja dapat mempengaruhi produktivitas karyawan pada Sahabat Laundry

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis buat, identifikasi masalahnya meliputi:

Disiplin kerja dapat mempengaruhi produktivitas dalam menjalankan usaha SAHABAT LAUNDRY

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah yang telah ditentukan oleh penulis, maka rumusan masalah dalam penelitian ini meliputi :

Bagaimana pengaruh disiplin kerja terhadap produktivitas SAHABAT LAUNDRY dalam melakukan penyelsaian tugas yang telah dibebankan terhadap pekerja

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini berdasarkan rumusan masalah yang ada, yakni :

Untuk mengetahui bagaimana pengaruh disiplin kerja terhadap produktivitas pada SAHABAT LAUNDRY

1.5 Manfaat Penelitian Adapun Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Manfaat Teoritis

a. Untuk menambah refernsi terhadap kajian Sumber daya manusia terkait dengan disiplin dalam kerja b. Sebagai bahan acuan untuk penelitian sejenis yang akan dilakukan di masa yang akan datang.

2. Manfaat Praktis

a. Menambah pemahaman mengenai sumber daya manusia agar para pengusaha dapat meningkatkan disiplin kerja pada karyawannya b. Memberikan pemahaman bahwa tingkat kedisiplinan dapat mempengaruhi produktivitas dalam melakukan tugas yang telah dibebeankan terhadap karyawan

1.6 Tahapan Penelitian

1. Pencarian ide 2. Pencarian data primer 3. Analisis 4. Pencarian data sekunder 5. Analisis 6. Simpulan dan saran

1.
1.7 Waktu dan Tempat Penelitian

1. Waktu
Minggu, 21 September 2014

2. Tempat
Jl sukabirus Gg Hj atmawigena

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Teori
2.1.1 Teori Motivasi Human Relation Teori ini mengutamakan hubungan seseorang dengan ligkungannya. Menurut teori ini seseorang akan berprestasi baik jika ia diterima dan diakui dalam pekerjaan dan lingkungannya.
Teori ini menekankan peranan aktif pemimpin organisasi dalam memelihara hubungan dan kontrak-kontrak yang dapat membangkitkan gairah kerja. (Malayu S.P Hasibuanm 2005:115)

2.2 Disiplin Kerja
2.2.1 Pengertian Disiplin Kerja Menurut Rivai (2004:444) “Disiplin Kerja adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku.” Sikap adalah mental dan perilaku karyawan yang berasal dari kesadaran atau kerelaan dirinya sendiri dalam melaksanakan tugas dan peraturan perusahaan. Norma adalah kemampuan karyawan untuk memahami sepenuhnya peraturan yang berlaku sebagai suatu acuan dalam bersikap dan mengetahui tujuan dan manfaat dari peraturan tersebut. Produktivitas Kerja Karyawan Disiplin 1. Sikap 2. Norma 3. Tanggung Jawab Tanggung jawab adalah kemampuan dalam menjalankan tugas dan peraturan perusahaan.
Menurut Umar (2005:9) produktivitas adalah perbandingan antara hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input).
Dengan kata lain bahwa produktivitas memiliki dua dimensi, dimensi pertama adalah efektivitas yang mengarah kepada pencapaian untuk kerja yang maksimal yaitu target yang berkaitan dengan kualitas, kuantitas, dan waktu. Dimensi yang kedua adalah efisiensi yang berkaitan dengan upaya membandingkan input dengan realisasi penggunaannya atas bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan.
Melalui disiplin kerja yang baik perusahaan mengharapkan secara tidak langsung produktivitas kerja karyawan juga ikut meningkat. Dengan adanya produktivitas yang baik maka tujuan awal yang telah ditetapkan oleh organisasi agar dapat tercapai tepat waktu. Bahkan melalui produktivitas yang baik maka seluruh produk yang dihasilkan perusahaan memiliki kualitas produk yang terbaik.

2.2.2 Pengertian sikap
Sikap (attitude) adalah perasaan, pikiran, dan kecenderungan seseorang yang kurang lebih bersifat permanen mengenal aspek-aspek tertentu dalam lingkungannya. Komponen-komponen sikap adalah pengetahuan. perasaan-perasaan, dan kecenderungan untuk bertindak. Dalam pengertian yang lain, sikap adalah kecondongan evaluatif terhadap suatu objek atau subjek yang memiliki konsekuensi yakni bagaimana seseorang berhadap-hadapan dengan objek sikap. Tekanannya pada kebanyakan penelitian dewasa ini adalah perasaan atau emosi Sikap yang terdapat pada diri individu akan memberi warna atau corak tingkah laku ataupun perbuatan individu yang bersangkutan. Dengan memahami atau mengetahui sikap individu dapat diperkirakan respons ataupun perilaku yang akan diambil oleh individu yang bersangkutan. |
Sikap dapat juga diartikan sebagai pikiran dan perasaan yang mendorong kita bertingkah laku ketika kita menyukai atau tidak menyukai sesuatu. Sedang sikap sendiri mengandung tiga komponen yaitu : kognisi, emosi dan perilaku serta bisa konsisten dan bisa juga tidak. Tergantung permasalahan apa yang mereka hadapi. Kraus menemukan beberapa faktor yang memprediksi konsistensi sikap dan perilaku seseorang yaitu: stabil sepanjang waktu, dilakukan dengan keyakinan yang tinggi. konsisten dengan reaksi emosi seseorang ke arah perilaku, terbentuk karena pengalaman langsung, mudah diingat.
Para ahli juga banyak menyumbangkan pengertian sikap. Berikut ini pengertian sikap dari beberapa ahli: * Notoatmodjo S. (1997): Sikap adalah reaksi atau respons yang masih tertutup dan seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. * Bimo Walgito, (2001): Sikap adalah organisasi pendapat, keyakinan seseorang mengenai objek atau situasi yang relatif ajeg, yang disertai adanya perasaan tertentu, dan memberikan dasar pada orang tersebut untuk membuat respons atau berpenilaku dalam cara tertentu yang dipilihnya.
2.2.3 Pengertian Norma
Secara umum, Pengertian Norma adalah sebuah aturan, patokan atau ukuran, yaitu sesuatu yang bersifat pasti dan tidak berubah.Pengertian Norma lainnya adalah aturan-aturan atau pedoman sosial yang khusus mengenai tingkah laku, sikap, dan perbuatan yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan di lingkungan kehidupannya.
Berikut ini beberapa Pengertian Norma Menurut para Ahli: * Norma Menurut Bagja Waluya: Norma adalah wujud konkret dari nilai yang merupakan pedoman, yaitu berisikan suatu keharusan bagi individu atau masyarakat dalam berperilaku * Norma Menurut John J. Macionis: Aturan-aturan dan harapan harapan masyarakat yang memandu perilaku anggota-anggotanya. * Norma Menurut Craig Calhoun: Aturan atau pedoman yang menyatakan tentang bagaiamana seseorang seharusnya bertindak dalam situasi tertentu. * Norma Menurut Isworo Hadi Wiyono: Norma adalah peraturan atau petunjuk hidup yang memberi ancar-ancar perbuatan mana yang boleh dijalankan dan perbuatan mana yang harus dihindari. Norma bertujuan untuk mewujudkan ketertiban dan keteraturan dalam masyarakat * Norma Menurut Giddens: Prinsip atau aturan yang konkret , yang seharusnya diperhatikan oleh masyarakat * Norma Menurut Hans Kelsen: Norma adalah perintah yang tidak personal dan anonim (an impersonal and anonymous "command" - that is the norm) * Norma Menurut Robert m.z. Lawang: Norma adalah patokan perilaku dalam suatu kelompok tertentu. Norma memungkinkan seseorang untuk menentukan terlebih dahulu bagaimana tindakan itu akan dinilai oleh orang lain. Norma juga merupakan kriteria bagi orang lain untuk mendukung atau menolak perilaku seseorang. * Norma Menurut Soerjono Soekanto: Norma adalah suatu perangkat agar hubungan di dalam suatu masyarakat terlaksana sebagaimana yang diharapkan. Norma-norma mengalami proses pelembagaan atau melewati suatu norma kemasyarakatan yang baru untuk menjadi bagian dari salah satu lembaga masyarakat sehingga norma tersebut dikenal, diakui, dihargai, dan kemudian ditaati dalam kehidupansehari-hari * Norma Menurut Marvin e. Shaw: Norma ialah peraturan tingkah laku yang ditegakkan ataupun diasaskan oleh anggota kelompok bagi mengekalkan keselarasan tingkah laku. * Norma Menurut Bellebaum: Norma adalah alat untuk mengatur masyarakat agar orang bertingkah laku dalam suatu komunitas berdasarkan keyakinan dan sikap-sikap tertentu * Norma Menurut Isworo Hadi Wiyono: Norma adalah peraturan atau petunjuk hidup yang memberi ancar-ancar perbuatan mana yang boleh dijalankan dan perbuatan mana yang harus dihindari. Norma bertujuan untuk mewujudkan ketertiban dan keteraturan dalam masyaraka. | * Norma Menurut AA Nurdiaman: Norma adalah suatu tatanan hidup yang berupa aturan - aturan dalam pergaulan hidup pada masyarakat
2.2.4 Pengertian Tanggung Jawab
Tanggung jawab menurut kamus umum bahasa Indonesia adalah, keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. sehingga bertanggung jawab adalah berkewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, dan memberikan jawab serta menanggung akibatnya.
Seorang pelajar memiliki kewajiban belajar.bila belajar, maka hal itu berarti ia telah memenuhi kewajibanya serta dia juga telah bertanggung jawab atas kewajibannya. kadar penanggung jawabnnya adalah bila dalam ujian dia akan menerima hasil ujiannya apakah A, B, atau C.
Seseorang mau bertanggung jawab karena ada kesadaran atau pengertian atas segala perbuatan dan akibatnya dan atas kepentingan pihak lain. Timbulnya sikap tanggung jawab karena manusia itu hidup bermasyarakat dan hidup dalam lingkungan alam.
2.3.1 Pengertian Produktifitas
Menurut Dewan Produktivitas Nasional (dalam Husien, 2002: 9) menjelaskan bahwa:
Produktivitas mengandung arti sebagai perbandingan antara hasil yang dicapai (output) dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan (input). Dengan kata lain bahwa produktivitas memliliki dua dimensi. Dimensi pertama adalah efektivitas yang mengarah kepada pencapaian target berkaitan dengan kuaitas, kuantitas dan waktu. Yang kedua yaitu efisiensi yang berkaitan dengan upaya membandingkan input dengan realisasi penggunaannya atau bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan.
Pendapat yang demikian itu menunjukkan bahwa produktivitas mencakup sejumlah persoalan yang terkait dengan kegiatan manajemen dan teknis operasional.

Sedangkan konsep produktivitas dijelaskan oleh Ravianto (1989: 18) sebagai berikut: 1. Produktivitas adalah konsep universal, dimaksudkan untuk menyediakan semakin banyak barang dan jasa untuk semakin banyak orang dengan menggunakan sedikit sumber daya. 2. Produktivitas berdasarkan atas pendekatan multidisiplin yang secara efektif merumuskan tujuan rencana pembangunan dan pelaksanaan cara-cara produktif dengan menggunakan sumber daya secara efektif dan efisien namun tetap menjaga kualitas. 3. Produktivitas terpadu menggunakan keterampilan modal, teknologi manajemen, informasi, energi, dan sumber daya lainnya untuk mutu kehidupan yang mantap bagi manusia melalui konsep produktivitas secara menyeluruh. 4. Produktivitas berbeda di masing-masing negara dengan kondisi, potensi, dan kekurangan serta harapan yang dimiliki oleh negara yang bersangkutan dalam jangka panjang dan pendek, namun masing-masing negara mempunyai kesamaan dalam pelaksanaan pendidikan dan komunikasi. 5. Produktivitas lebih dari sekedar ilmu teknologi dan teknik manajemen akan tetapi juga mengandung filosofi dan sikap mendasar pada motivasi yang kuat untuk terus menerus berusaha mencapai mutu kehidupan yang baik.
Sinungan (1995: 18) menjelaskan produktivitas dalam beberapa kelompok sebagai berikut : 1. Rumusan tradisional bagi keseluruhan produksi tidak lain adalah ratio apa yang dihasilkan (output) terhadap keseluruhan peralatan produksi yang digunakan. 2. Produktivitas pada dasarnya adalah suatu sikap mental yang selalu mempunyai pandangan bahwa mutu kehidupan hari ini lebih baik dari pada kemarin dan hari esok lebih baik dari hari ini. 3. Produktivitas merupakan interaksi terpadu serasi dari tiga faktor esensial, yakni : Investasi termasuk pengetahuan dan tekhnologi serta riset, manajemen dan tenaga kerja.
Peningkatan produktivitas merupakan dambaan setiap perusahaan, produktivitas mengandung pengertian berkenaan denagan konsep ekonomis, filosofis, produktivitas berkenaan dengan usaha atau kegiatan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa yang berguna untuk pemenuhan kebutuhan hidup manusia dan masyarakat pada umumnya.Sebagai konsep filosofis, produktivitas mengandung pandangan hidup dan sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan dimana keadaan hari ini harus lebih baik dari hari kemarin, dan mutu kehidupan hari esok harus lebih baik dari hari ini.Hal ini yang memberi dorongan untuk berusaha dan mengembangkan diri. Sedangkan konsep sistem, memberikan pedoman pemikiran bahwa pencapaian suatu tujuan harus ada kerja sama atau keterpaduan dari unsur-unsur yang relevan sebagai sistem.
2.3.2 Efesiensi
Efisiensi merupakan suatu ukuran keberhasilan yang dinilai dari segi besarnya sumber/biaya untuk mencapai hasil dari kegiatan yang dijalankan.
Pengertian efisiensi menurut Mulyamah (1987;3) yaitu:
“Efisiensi merupakan suatu ukuran dalam membandingkan rencana penggunaan masukan dengan penggunaan yang direalisasikan atau perkataam lain penggunaan yang sebenarnya”
Sedangkan pengertian efisiensi menurut SP.Hasibuan (1984;233-4) yang mengutip pernyataan H. Emerson adalah:
“Efisiensi adalah perbandingan yang terbaik antara input (masukan) dan output (hasil antara keuntungan dengan sumber-sumber yang dipergunakan), seperti halnya juga hasil optimal yang dicapai dengan penggunaan sumber yang terbatas. Dengan kata lain hubungan antara apa yang telah diselesaikan.”
Dan menurut Soekartawi (1989:29), mengemukakan bahwa efisiensi pemasaran akan terjadi jika :
1. Biaya pemasaran bisa ditekan sehingga ada keuntungan
2. Pemasaran dapat lebih tinggi
3.Prosentase pembedaan harga yang dibayarkan konsumen dan produsen tidak terlalu tinggi.
4. Tersedianya fasilitas fisik pemasaran.
Adapun untuk mencari tingkat efisiensi dapat digunakan rumus sebagai berikut :
Efisiensi = Input Target/Input Aktual ≥ 1 Jika input yang ditargetkan berbanding input aktual lebih besar atau sama dengan 1 (satu), maka akan terjadi efisiensi. Jika input yang ditargetkan berbanding input aktual kurang daripada 1 (satu), maka efisiensi tidak tercapai.
2.3.3 Efektifitas
Pengertian efektifitas secara umum menunjukan sampai seberapa jauh tercapainya suatu tujuan yang terlebih dahulu ditentukan. Hal tersebut sesuai dengan pengertian efektifitas menurut Hidayat (1986) yang menjelaskan bahwa :
“Efektifitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas,kualitas dan waktu) telah tercapai. Dimana makin besar presentase target yang dicapai, makin tinggi efektifitasnya”.
Sedangkan pengertian efektifitas menurut Schemerhon John R. Jr. (1986:35) adalah sebagai berikut :
“ Efektifitas adalah pencapaian target output yang diukur dengan cara membandingkan output anggaran atau seharusnya (OA) dengan output realisasi atau sesungguhnya (OS), jika (OA) > (OS) disebut efektif ”.
Adapun pengertian efektifitas menurut Prasetyo Budi Saksono (1984) adalah :
“ Efektifitas adalah seberapa besar tingkat kelekatan output yang dicapai dengan output yang diharapkan dari sejumlah input “.
Dari pengertian-pengertian efektifitas tersebut dapat disimpulkan bahwa efektifitas adalah suatu ukuran yang menyatakan seberapa jauh target (kuantitas,kualitas dan waktu) yang telah dicapai oleh manajemen, yang mana target tersebut sudah ditentukan terlebih dahulu. Berdasarkan hal tersebut maka untuk mencari tingkat efektifitas dapat digunakan rumus sebagai berikut :
Efektifitas = Ouput Aktual/Output Target ≥ 1
Jika output aktual berbanding output yang ditargetkan lebih besar atau sama dengan 1 (satu), maka akan tercapai efektifitas.
Jika output aktual berbanding output yang ditargetkan kurang daripada 1 (satu), maka efektifitas tidak tercapai.
2.4 Hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap permasalahan yang sedang diteliti. Hipotesa merupakan saran penelitian ilmiah karena hipotesa adalah instrument kerja dari suatu teori dan bersifat spesifik yang siap diuji secara empiris (Budiyuwono, 1987).
Adapun hipotesis penelitian dalam membahas pengaruh Disiplin Kerja Terhadap Produktifitasa dalah sebagai berikut:

H0 = Artinya, tidak ada pengaruh antara Disiplin Kerja Terhadap Produktifitas.
H1 = Artinya, ada pengaruh antara Disiplin Kerja Terhadap Produktifitas

2.5 Kerangka Pemikiran

Produktifitas
Disiplin Kerja

BAB III Metodologi Penelitian

3.1 Paradigma Penelitian
Positivisme merupakan suatu aliran filsafat yang menyatakan ilmu-ilmu alam (empiris) sebagai satu-satunya sumber pengetahuan yang benar dan menolak nilai kognitif dari studi filosofis atau metafisik. Titik tolak pemikirannya, segala sesuatu yang di ketahui adalah yang faktual dan yang positif sehingga metafisika di tolak.
Menurut August Comte, pada hakikatnya positivisme merupakan empirisme yang di segi-segi tertentu sampai pada kesimpulan logis ekstrim, karena pengetahuan apa saja merupakan pengetahuan empiris dalam satu atau lain bentuk, maka tidak ada spekulasi dapat menjadikan pengetahuan.

3.2 Metode Penelitian penelitian korelasi atau korelasional adalah suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan tingkat hubungan antara dua variabel atau lebih tanpa ada upaya untuk mempengaruhi variabel tersebut sehingga tidak terdapat manipulasi variabel. (Faenkel dan Wallen, 2008:328). Adanya hubungan dan tingkat variabel ini penting karena dengan mengetahui tingkat hubungan yang ada, peneliti akan dapat mengembangkannya sesuai dengan tujuan penelitian. Penelitian korelasional menggunakan instrumen untuk menentukan apakah, dan untuk tingkat apa terdapat hubungan antara dua variabel atau lebih yang dapat dikuantitatifkan.

3.3 Subjek dan Objek Penelitian
Menurut Meleong (2010:132), subjek penelitian sebagai informan, yang artinya orang pada latar penelitian yang dimanfaatkan untuk memberikan informasi tentang situasu dan kondisi latar penelitian. Berdasarkan pengertian tersebut, peneliti mendeskripsikan subjek penelitian merupakan sasaran pengamatan pada suatu penelitian. Subjek penelitian ini adalah konsumen SAHABAT LAUNDRY yaitu para mahasiswa Telkom University yang di pilih secara acak.
Sedangkan objek penelitian merupakan hal yang menjadi titik perhatian dari penelitian, dan objek dari penelitian ini adalah pengaruh apakah yang ditimbulkan dari disiplin kerja pada karyawan

3.4 Operasional variabel Varibel | Definisi | Indikator | Skala | Disiplin Kerja | Suatu alat yang digunakam para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu perilaku serta sebagai suatu upaya untuk meningkatkan kesadaran dan kesediaan seseorang mentaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku(Rivai,2004:444) | * Sikap * Norma * Tanggung jawab | Ordinal | Produktifitas | Perbandingan antara hasil yang dicapai (output)dengan keseluruhan sumber daya yang digunakan. (Umar 2005 : 9 ) | * Efektifitas * Efesiensi | Ordinal |

3.5 Populasi dan Sampel
3.5.1 Populasi
Menurut Kerlinger (1973), populasi adalah keseluruhan anggota, kejadian, atau objek yang telah ditetapkan dengan baik. Dengan begitu populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Telkom University yang menjadi konsumen SAHABAT LAUNDRY.
3.5.2 Sampel
Menurut Sugiyono (1997) sampel penelitian adalah sebagian populasi yang diambil sebagai sumber data dan dapat mewakili seluruh populasi. Maka dari itu, peneliti akan mengambil 20 konsumen SAHABAT LAUNDRY.

3.6 Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan adalah kuesioner. Suharsimi Arikunto (2006) menjelaskan bahwa kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui. Peneliti menggunakan teknik ini karena, dalam waktu yang singkat dapat memperoleh data yang relatif banyak dengan tenaga yang digunakan relatif sedikit, dan responden dapat menjawab semua pertanyaan tanpa ada pengaruh dari orang lain.
Teknik pengumpulan data berupa kuesioner ini bersifat tertutup, yaitu responden bisa menjawab semua pertanyaan yang ada dengan bebas dan tanpa pengaruh dari orang lain dengan memilih jawaban yang telah di sediakan oleh peneliti.

3.7 Uji Validitas dan Reliabilitas
3.7.1 Uji Validitas
Uji validitas dilakukan setelah data berupa kuesioner telah terkumpul. Hal ini dilakukan untuk mengetahui dan mengukur valid atau tidaknya suatu kuesioner. Data tersebut bisa dikatakan valid ketika hasil dari data tersebut sama dengan tujuan di buatnya kuesioner.

3.7.2 Uji Reliabilitas
Reliabilitas mengandung pengertian bahwa sebuah instrumen dapat mengukur sesuatu yang diukur secara konsisten dari waktu ke waktu. Jadi kata kunci untuk syarat kualifikasi suatu instrumen pengukuran adalah konsisten atau tidak berubah-ubah (Sugiyono, 2007 dalam Rowland, 2012). Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik reliabilitas Interbal Consistency.

3.8 Teknik Analisis Data menurut Patton, 1980 (dalam Lexy J. Moleong 2002:103) menjelaskan bahwa analisis data adalah proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya dalam suatu pola, kategori, dan satuan uraian dasar. Dengan begitu teknik analisis data yang peneliti gunakan adalah Analisis Korelasi antar Variabel.

BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Pengumpulan Data Penelitian dilakukan di kawasan pendidikan Universitas Telkom yang beralamat di Jalan sukabirus dayeuhkolot Bandung dengan responden penelitian adalah karyawan Sahabat Laundry dengan menggunakan kuesioner. Kuesioner dianggap sah jika pernyataan pada kuesioner dijawab seluruhnya dan pada setiap pernyataan hanya ada satu jawaban. Berikut ditampilkan perincian penyebaran kuesioner yaitu:
Tabel 4.1
Perincian Penyebaran Kuesioner Penelitian Klasifikasi Kuesioner | Jumlah | Jumlah kuesioner yang disebar | 33 | Jumlah kuesioner yang kembali | 31 | Jumlah kuesioner yang sah | 30 |

Berdasarkan tabel tersebut di atas didapat jumlah kuesioner yang disebar sebanyak 32 kuesioner dan jumlah kuesioner yang kembali sebanyak 31 kuesioner. Dari jumlah kuesioner yang kembali diperiksa dan hasil kuesioner yang sah, yaitu 30 responden yang dipergunakan menjadi data primer. 4.2 Karakteristik Responden Peneliti menggunakan data primer untuk mengetahui pengaruh disiplin kerja terhadap produktifitas Sahabat laundry dimana pengumpulan datanya dilakukan dengan penyebaran kuesioner kepada 30 responden, yaitu kepada pegawai yang telah berkerja di Sahabat Laundry. Pada analisis deskriptif ini, data responden dijelaskan melalui pie chart. Data karakteristik responden dalam penelitian ini sangat dibutuhkan untuk mengetahui produktifitas Sahabat laundry terhadap tingkat disiplin kerja para pegawai Sahabat laundry.

4.2.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Sumber : Data Primer yang diolah Gambar 4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Gambar 4.1 merupakan data hasil survei berdasarkan jenis kelamin responden. Dilihat dari hasil pengumpulan data melalui kuesioner, dapat diketahui bahwa jumlah responden pria lebih dominan daripada laki-laki, dimana jumlah responden wanita sebanyak 46,67%, sedangkan jumlah responden laki-laki sebanyak 53,33%.

4.2.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja

Sumber : Data Primer yang diolah

Gambar 4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja Berdasarkan gambar 4.2 dapat diketahui bahwa masa bekerja sebagian besar responden adalah pada masa 11-15 bulan pada tingkat 26,67 %, pada masa kerja 1-5 dan 6-10 bulan pada tingkat 23,33 %, pada masa kerja 16-20 bulan memiliki persentase sebesar 16,67 % dan yang terkecil pada masa kerja 21-25 bulan yaitu persentase sebesar 10,00 %.

4.2.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Umur Responden

Sumber : Data Primer yang diolah Gambar 4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Uang Saku Rata-Rata per Bulan
Gambar 4.3 merupakan hasil data survei berdasarkan umur responden yang berkerja di Shabat Laundry. Berdasarkan dari data diatas jumlah karyawan yang lebih dominan adalah pada umur 16-20 yaitu sebesar 30,00 % jumlah karyawan pada tingkat ini lebih dominan disebabkan karena banyaknya karyawan yang hanya menempuh pendidikan sampai pada tingkat SLTA sehingga berkerja seperti ini dijadikan solusio untuk tidak menambah jumlah penganguran. Pada tingkat umur 21-25 jumlah persentase karyawannya adalah sebesar 23,33%, untuk tingkatan umur 26-30 jumlah persentase karyawannya adalah 16,67%, untuk tingkata umur 31-35 memiliki persentase sebesar 23,33% dan untuk tingkatan umur 36-40 dan 41-50 adalah sebesar 3,33%.

4.3 Hasil Penelitian
4.3.1 Analisis Deksriptif Analisis deskriptif digunakan untuk mengetahui gambaran persepsi 30 responden terhadap variabel disiplin kerja dan variabel produktifitas (efisiensi dan efektif).

Tabel 4.2
Tanggapan Responden Terhadap Disiplin Kerja

No | Pernyataan | Alternatif Jawaban | Jumlah | Skor Total | Skor Ideal | | | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | | | | 1 | Peraturan jam masuk & jam pulang kerja diperusahaan harus efektif bagi karyawan. | - | 4 | 3 | 5 | 18 | 30 | 127 | 150 | | | 0,0% | 13,3% | 10% | 16,6% | 60% | 100% | 84,6% | | 2 | Sistem pendataan kehadiran diperusahaan sudah efektif. | 1 | 3 | 7 | 12 | 7 | 30 | 117 | 150 | | | 3,3% | 10% | 23,3% | 40% | 23,3% | 100% | 78% | | 3 | Mendapatkan libur setiap seminggu sekali. | 1 | 3 | 12 | 4 | 10 | 30 | 109 | 150 | | | 3,3% | 10% | 40% | 13,3% | 33,3% | 100% | 72,6% | | 4 | Karyawan dituntut untuk bekerja dengan baik. | - | 4 | 3 | 5 | 18 | 30 | 127 | 150 | | | 0,0% | 13,3% | 10% | 16,6% | 60% | 100% | 84,6% | | 5 | Setiap karyawan harus berusaha untuk melaksanakan tugas sesuai dengan posisi & fungsinya. | 1 | - | 7 | 9 | 13 | 30 | 123 | 150 | | | 3,3% | 0,0% | 23,3% | 30% | 43,3% | 100% | 82% | | 6 | Pemimpin akan memberikan teguran apabila pekerjaan tidak dapat diselesaikan. | - | 3 | 6 | 5 | 16 | 30 | 124 | 150 | | | 0,0% | 10% | 20% | 16,6% | 53,3% | 100% | 82,6% | | 7 | Perintah yang diberikan oleh pemimpin harus langsung dikerjakan. | - | 5 | 4 | 10 | 11 | 30 | 117 | 150 | | | 0,0% | 16,6% | 13,3% | 33,3% | 36,6% | 100% | 78% | | 8 | Karyawan akan diberi sanksi apabila target pekerjaan tidak dapat dipenuhi. | 1 | 1 | 12 | 7 | 9 | 30 | 112 | 150 | | | 3,3% | 3,3% | 40% | 23,3% | 30% | 100% | 74,6% | | 9 | Suasana kerja mempengaruhi Anda dalam melaksanakan pekerjaan. | 1 | 2 | 3 | 13 | 11 | 30 | 121 | 150 | | | 3,3% | 6,6% | 10% | 43,3% | 36,6% | 100% | 80,6% | | 10 | Alat bantu / fasilitas pendukung diperlukan untuk menyelsaikan pekerjaan. | 2 | 2 | 7 | 6 | 13 | 30 | 116 | 150 | | | 6,6% | 6,6% | 23,3% | 20% | 43,3% | 100% | 77,3% | | 11 | Setiap pekerjaan yang akan dilakukan membutuhkan arahan. | 1 | 1 | 6 | 7 | 15 | 30 | 124 | 150 | | | 3,3% | 3,3% | 20% | 23,3% | 50% | 100% | 82,6% | | 12 | Izin dari atasan diperlukan apabila karyawan hendak meninggalkan lingkungan kerja. | 2 | 2 | 5 | 6 | 15 | 30 | 120 | 150 | | | 6,6% | 6,6% | 16,6% | 20% | 50% | 100% | 80% | | Jumlah skor | 1437 | Persentase Skor | 79,8 % |
Sumber : Hasil Pengolahan Data

Berdasarkan tabel 4.3 menunjukan tanggapan responden mengenai disiplin kerja. Jumlah skor tersebut dimasukkan ke dalam garis kontinum, yang pengukurannya ditentukan dengan cara : 1. Nilai Maksimum = 12 x 5 x 30 = 1800 2. Nilai Minimum = 12 x 1 x 30 = 360 3. Persentase Skor = [(total skor) : nilai maksimum] x 100% = (1437 : 1800) x 100% = 79,8% (79,8%)

Sangat Buruk Buruk Cukup Baik Sangat Baik 20,0% 36,0% 52,0% 68,0% 84,0% 100,0%
Sumber : Hasil Pengolahan Data
Gambar 4.4
Persentase Garis Kontinum Produk

Penjelasan mengenai hasil analisis masing-masing pernyataan pada variabel disiplin kerja adalah sebagai berikut :

1. Peraturan jam masuk & jam pulang kerja diperusahaan harus efektif bagi karyawan.
Tanggapan responden mengenai pernyataan tentang peraturan jam masuk dan jam pulang kerja diperusahaan harus efektif bagi karyawan persentase nilai sebesar 84,6% dan masuk ke dalam kategori Sangat Baik. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar responden efektif dalam hal jam masuk dan jam pulang kerja

2. Sistem pendataan kehadiran diperusahaan sudah efektif. Tanggapan responden mengenai pernyataan tentang Sistem pendataan kehadiran diperusahaan sudah efektif .memperoleh persentase nilai sebesar 78% dan masuk ke dalam kategori Baik. Hal ini disebabkan karena sebagian absen menggunakan absensi manual dan tidak terkordinasi dengan komputer. 1. 2. 3. Mendapatkan libur setiap seminggu sekali.
Tanggapan responden mengenai pernyataan tentang mendapatkan libur setiap seminggu sekali memperoleh persentase nilai sebesar 72,6% dan masuk ke dalam kategori Baik. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar responden merasa senang karena dengan adanya hari libur maka karyawan dapat beristirahat dan mendapatkan waktu untuk berkumpul dengan keluarga.

4. Karyawan dituntut untuk bekerja dengan baik
Tanggapan responden mengenai pernyataan tentang Karyawan dituntut untuk bekerja dengan baik memperoleh persentase nilai sebesar 84,6% dan masuk ke dalam kategori Sangat Baik. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar responden dalam melakukan pekerjaan sudah memberikan hasil yang terbaik kepada pekerjaanya

5. Setiap karyawan harus berusaha untuk melaksanakan tugas sesuai dengan posisi & fungsinya. Tanggapan responden mengenai pernyataan tentang Setiap karyawan harus berusaha untuk melaksanakan tugas sesuai dengan posisi & fungsinya. memperoleh persentase nilai sebesar 82% dan masuk ke dalam kategori Sangat Baik. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar responden melaksanakan tugas sesuai dengan posisi dan fungsinya.

6. Pemimpin akan memberikan teguran apabila pekerjaan tidak dapat diselesaikan
Tanggapan responden mengenai pernyataan tentang Atasan akan memberikan teguran apabila pekerjaan tidak dapat diselesaikan. memperoleh persentase nilai sebesar 82,6% dan masuk ke dalam kategori Sangat Baik. Hal ini menunjukan bahwa pemilik akan memberikan teguran kepada karyawan sehingga karyawan dapat termotivasi untuk meningkatkan produktivitasnya.

7. Perintah yang diberikan oleh pemimpin harus langsung dikerjakan
Tanggapan responden mengenai pernyataan tentang Perintah yang diberikan oleh pemimpin harus langsung dikerjakan memperoleh persentase nilai sebesar 78% dan masuk ke dalam kategori Baik. Hal ini menunjukan bahwa karyawan sudah melaksanakan pekerjaan yang diberikan oleh pemimpin. 8. Karyawan diberi sanksi apabila target pekerjaan tidak dapat dipenuhi.
Tanggapan responden mengenai pernyataan tentang Karyawan akan diberi sanksi apabila target pekerjaan tidak dapat dipenuhi memperoleh persentase nilai sebesar 74,6% dan masuk ke dalam kategori Baik. Hal ini menunjukan bahwa karyawan menerima sanksi jika tidak terpenuhi target pekerjaan adalah agar karyawan dapat termotivasi. 9. Suasana kerja mempengaruhi dalam melaksanakan pekerjaan.
Tanggapan responden mengenai pernyataan tentang Karyawan akan diberi sanksi apabila target pekerjaan tidak dapat dipenuhi memperoleh persentase nilai sebesar 80,6% dan masuk ke dalam kategori sangat baik. Hal ini menunjukan bahwa suasana kerja sangan mempengaruhi produktivitas pekerjaan untuk menghasilkan output yang memuaskan bagi konsumennya. 10. Fasilitas pendukung diperlukan untuk menyelsaikan pekerjaan.
Tanggapan responden mengenai pernyataan tentang Karyawan akan diberi sanksi apabila target pekerjaan tidak dapat dipenuhi memperoleh persentase nilai sebesar 77,3% dan masuk ke dalam kategori baik. Hal ini menunjukan bahwa fasilitas pendukung atau alat bantu untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan dengan tujuan dengan lebih cepat dan efisien dalam sebuah penyelesaian pekerjaan. 11. Pekerjaan yang dilakukan membutuhkan arahan.
Tanggapan responden mengenai pernyataan tentang Karyawan akan diberi sanksi apabila target pekerjaan tidak dapat dipenuhi memperoleh persentase nilai sebesar 82,6% dan masuk dalam kategori sangat baik. Hal ini menunjukan bahwa setiap pekerjaan yang dilakukan atau dalam sebuah pekerjaan tertentu membutuhkan suatu arahan yang baik yang bisa membuat hasil yang memuaskan bagi konsumen. 12. Izin diperlukan apabila karyawan meninggalkan lingkungan kerja.
Tanggapan responden mengenai pernyataan tentang Karyawan akan diberi sanksi apabila target pekerjaan tidak dapat dipenuhi memperoleh persentase nilai sebesar 80% dan masuk dalam kategori sangat baik. Hal ini menunjukan bahwa izin sangat diperlukan apabila karyawan meninggalkan lingkungan kerja untuk tidak terjadi kesalahpahaman dalam sistem bekerja karyawan. Secara ideal, skor yang diharapkan untuk jawaban responden terhadap 5 pertanyaan adalah 1.800. Dari perhitungan dalam tabel menunjukkan nilai yang diperoleh 1.437 atau 79,8% dari skor ideal yaitu 1.800. Dengan demikian disiplin kerja karyawan Sahabat Laundry berada pada kategori baik

Tabel 4.3
Tanggapan Responden Terhadap Produktivitas No | Pernyataan | Alternatif Jawaban | Jumlah | Skor Total | Skor Ideal | | | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | | | | 1 | Tugas dan tanggung jawab diberikan sesuaidengan kemampuan. | - | 1 | 10 | 5 | 14 | 30 | 122 | 150 | | | 0,0% | 3.3% | 33,3% | 16,6% | 46,6% | 100,0% | 81,3% | | 2 | Saya melakukan pekerjaan dengan sungguhsungguhkarena pekerjaan ini penting. | 1 | 5 | 11 | 5 | 8 | 30 | 104 | 150 | | | 3,3% | 16,6% | 36,6% | 16,6% | 26,6% | 100,0% | 69,3% | | 3 | Kejujuran dan Ketepatan kerja pegawaisangat di utamakan. | - | 1 | 8 | 8 | 13 | 30 | 123 | 150 | | | 0,0% | 3,3% | 26,6% | 26,6% | 43,3% | 100,0% | 82% | | 4 | Saya sadar akan tugas dan tanggap dalamMenyelsaikan pekerjaan yang belumdilaksanakan. | 3 | 8 | - | 8 | 11 | 30 | 114 | 150 | | | 10% | 26,6% | 0,0% | 26,6% | 36,6% | 100,0% | 76% | | 5 | Saya merasa puas dengan fasilitas yangdiberikan oleh tempat kerja. | 1 | - | 7 | 6 | 16 | 30 | 126 | 150 | | | 3,3% | 0,0% | 23,3% | 20% | 53,3% | 100% | 84% | | | | | | | | | | (Bersambung) | No | Pernyataan | Alternatif Jawaban | Jumlah | Skor Total | Skor Ideal | | | 1 | 2 | 3 | 4 | 5 | | | | 6 | Saya selalu bersedia datang ke tempat kerjatepat pada waktunya. | - | 3 | 6 | 9 | 12 | 30 | 120 | 150 | | | 0,0% | 10% | 20% | 30% | 40% | 100% | 80% | | 7 | Disiplin kerja berkaitan dengan ketaatan danperaturan sudah dilaksanakan oleh parapegawai. | 1 | 2 | 7 | 6 | 14 | 30 | 118 | 150 | | | 3,3% | 6,6% | 23,3% | 20% | 46,6% | 100,0% | 78,6% | | 8 | Hasil kerja berkaitan dengan absensi dan tingkat kehadiran | 1 | 5 | 4 | 7 | 13 | 30 | 130 | 150 | | | 3,3% | 16,6% | 13,3% | 23,3% | 43,3% | 100,0% | 86,6% | | 9 | Pimpinan selalu menyetujui apabila karyawan mengajukan ijin sakit. | 1 | 2 | 6 | 3 | 18 | 30 | 126 | 150 | | | 3,3% | 6,6% | 20% | 10% | 60% | 100,0% | 84% | | Skor Total | 1013 | Rata-rata Skor Total (%) | 75% |
Sumber : Hasil Pengolahan Data Berdasarkan tabel 4.4 menunjukan tanggapan responden mengenai disiplin kerja. Jumlah skor tersebut dimasukkan ke dalam garis kontinum, yang pengukurannya ditentukan dengan cara : 1. Nilai Maksimum = 9x 5 x 30 = 1350 2. Nilai Minimum = 9 x 1 x 30 = 270 3. Persentase Skor = [(total skor) : nilai maksimum] x 100% = (1013 : 1350) x 100% = 75% (75%)

Sangat Buruk Buruk Cukup Baik Sangat Baik 20,0% 36,0% 52,0% 68,0% 84,0% 100,0%
Sumber : Hasil Pengolahan Data

Gambar 4.5
Persentase Garis Kontinum Produk

Penjelasan mengenai hasil analisis masing-masing pernyataan pada variabel adalah sebagai berikut :

1. Tugas dan tanggung jawab diberikan sesuai dengan kemampuan
Tanggapan responden mengenai pernyataan tentang Tugas dan tanggung jawab diberikan sesuai dengan kemampuan persentase nilai sebesar 81,3% dan masuk ke dalam kategori Baik. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar responden mendapatkan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan kemampuan.

2. Saya melakukan pekerjaan dengan sungguh-sungguh karena pekerjaan ini penting
Tanggapan responden mengenai pernyataan tentang Saya melakukan pekerjaan dengan sungguh-sungguh karena pekerjaan ini penting memperoleh persentase nilai sebesar 69,3% dan masuk ke dalam kategori Baik. Hal ini disebabkan karena cukup banyaknya karyawan yang kurang mementingkan pekerjaan karena merasa pekerjaannya kurang penting bagi dirinya.

3. Kejujuran dan Ketepatan kerja pegawai sangat di utamakan
Tanggapan responden mengenai pernyataan tentang Kejujuran dan Ketepatan kerja pegawai sangat di utamakan memperoleh persentase nilai sebesar 82% dan masuk ke dalam kategori Baik. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar responden memiliki kejujuran dan ketepatan kerja dalam melaksanakan pekerjaan yang dibebankan.

4. Tanggap akan tugas dalam Menyelsaikan pekerjaan yang belum dilaksanakan
Tanggapan responden mengenai pernyataan tentang tanggap akan tugas dalam Menyelsaikan pekerjaan yang belum dilaksanakan memperoleh persentase nilai sebesar 76% dan masuk ke dalam kategori Baik. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar responden tanggap dalam melaksanakan tugas yang belum diselsaikan rekan karyawan yang lain

5. Saya merasa puas dengan fasilitas yang diberikan oleh tempat kerja Tanggapan responden mengenai pernyataan tentang saya merasa puas dengan fasilitas yang diberikan oleh tempat kerja memperoleh persentase nilai sebesar 84% dan masuk ke dalam kategori Sangat Baik. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar respondensangat puas dengan fasilitas yang diberikan oleh pemilik usaha dalam mensejahterakan karyawannya.

6. Saya selalu bersedia datang ke tempat kerja tepat pada waktunya
Tanggapan responden mengenai pernyataan tentang saya selalu bersedia datang ke tempat kerja tepat pada waktunya memperoleh persentase nilai sebesar 80% dan masuk ke dalam kategori Baik. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar karyawan sudah datang tepat waktu ke tempat kerja agar dapat menunjang produktivitas perusahaan.

7. Disiplin kerja berkaitan dengan ketaatan dan peraturan sudah dilaksanakan oleh para pegawai
Tanggapan responden mengenai pernyataan tentang disiplin kerja berkaitan dengan ketaatan dan peraturan sudah dilaksanakan oleh para pegawai memperoleh persentase nilai sebesar 76,8% dan masuk ke dalam kategori Baik. Hal ini menunjukan bahwa karyawan sudah menunjukkan ketaatan akan peraturan yang diberikan pemilik sehingga karyawan memiliki produktivitas yang tinggi akibat aturan yang diterapkan.

8. Hasil kerja berkaitan dengan absensi dan tingkat kehadiran
Tanggapan responden mengenai pernyataan tentang hasil kerja berkaitan dengan absensi dan tingkat kehadiran memperoleh persentase nilai sebesar 86% dan masuk ke dalam kategori sangat baik. Hal ini menunjukan bahwa karyawan menunjukan hasil keja yang baik dari tingkat absensi karyawan.

9. Pimpinan selalu menyetujui apabila karyawan mengajukan ijin sakit
Tanggapan responden mengenai pernyataan tentang Pimpinan selalu menyetujui apabila karyawan mengajukan ijin sakit memperoleh persentase nilai sebesar 84% dan masuk ke dalam kategori sangat baik. Hal ini menunjukan bahwa jika karyawan merasa mendapatkan pengertian dari pemimpin maka karyawan akan lebih meningkatkan produktivitas dalam pekerjaan

Secara ideal, skor yang diharapkan untuk jawaban responden terhadap 5 pertanyaan adalah 1.350. Dari perhitungan dalam tabel menunjukkan nilai yang diperoleh 1.013 atau 75% dari skor ideal yaitu 1.350. Dengan demikian produktivitas Sahabat Laundry berada pada tingkat yang baik. Tabel 4.4 Rekapitulasi Tanggapan Responden Mengenai disiplin dan produktivitas kerja (X) No | Variabel | Skor | 1 | Sikap norma dan tanggung jawab(X1) | 1.437 | 2 | Efektif dan efisien (X2) | 1.013 | Jumlah Skor | 2.450 | Persentase (%) Skor | 2.450/3150= 77,7% | Sumber : Hasil Pengolahan Data Tabel 4.3 menunjukan rekapitulasi tanggapan responden mengenai disiplin kerja dan produktivitas pada Sahabat Laundry. Berdasarkan hasil pengolahan yang disajikan pada tabel di atas, dapat dilihat bahwa skor total untuk disiplin kerja dan produktivitas adalah 2.450.Jumlah skor tersebut dimasukkan ke dalam garis kontinum, yang pengukurannya ditentukan dengan cara : 1. Nilai Maksimum = 21 x 5 x 30 = 3.150 2. Nilai Minimum = 21 x 1 x 30 = 630 3. Persentase Skor = [(total skor) : nilai maksimum] x 100% = (2.450 : 3150) x 100% = 77,7% (77,7%)

Sangat Buruk Buruk Cukup Baik Sangat Baik 20,0% 36,0% 52,0% 68,0% 84,0% 100,0%
Gambar 4.6
Persentase Garis Kontinum disiplin dan produktivitas kerja
Sumber : Hasil Pengolahan Data

Secara ideal, skor yang diharapkan untuk jawaban responden terhadap 21 pernyataan adalah 3.150. Dari perhitungan dalam tabel menunjukkan nilai yang diperoleh adalah 2.450 atau 77,7% dari skor ideal yaitu 3.150. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa disiplin dan produktivitas kerja Sahabat Laundry berada dalam kategori baik.

4.3.2 Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas Menurut Priyatno (2011:277), uji normalitas pada model regresi digunakan untuk menguji kenormalan distribusi nilai residual. Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji statistik Kolmogorov-Smirnov dimana jika probabilitas > 0,05 maka residual terdistribusi normal. Sebaliknya jika probabilitas < 0,05 maka tidak terdistribusi normal. Tabel 4.5 Tests of Normality | | Kolmogorov-Smirnova | Shapiro-Wilk | | Statistic | df | Sig. | Statistic | df | Sig. | produktifitas | ,149 | 30 | ,086 | ,901 | 30 | ,009 | Sumber: Output SPSS, Kolmogorov-Smirnov Test |

Dalam tabel 4.5 di atas, dapat dilihat bahwa seluruh variabel secara bersama-sama berdistribusi normal, karena tingkat signifikansi yang diperoleh adalah 0,86 dan lebih besar dari nilai signifikansi yang seharusnya yaitu 0,05.

b. Uji Multikolinieritas Uji Multikolinieritas dilakukan untuk melihat ada atau tidaknya korelasi yang tinggi antara variabel-variabel bebas dalam suatu model regresi linier berganda. Multikolinieritas dapat dilihat dari nilai tolerance dan nilai Variace Inflation Factor (VIF), nilai tolerance ≥0,1 atau nilai VIF ≤10 maka model persamaan regresi bebas dari gangguan multikolinieritas (Ghozali, 2011:85)

Tabel 4.6 Coefficientsa | Model | Unstandardized Coefficients | Standardized Coefficients | t | Sig. | Collinearity Statistics | | B | Std. Error | Beta | | | Tolerance | VIF | 1 | (Constant) | 1,857 | 2,702 | | ,687 | ,501 | | | | disiplin kerja1 | -,351 | ,403 | -,279 | -,872 | ,395 | ,437 | 2,290 | | disiplin kerja2 | -,209 | ,402 | -,166 | -,521 | ,609 | ,440 | 2,272 | | disiplin kerja3 | ,096 | ,358 | ,081 | ,268 | ,792 | ,486 | 2,059 | | disiplin kerja4 | ,491 | ,541 | ,374 | ,909 | ,376 | ,265 | 3,773 | | disiplin kerja5 | -,021 | ,383 | -,020 | -,055 | ,957 | ,356 | 2,808 | | disiplin kerja6 | ,429 | ,484 | ,393 | ,886 | ,388 | ,227 | 4,403 | | disiplin kerja7 | ,371 | ,461 | ,301 | ,804 | ,432 | ,319 | 3,137 | | disiplin kerja8 | -,347 | ,333 | -,283 | -1,044 | ,311 | ,611 | 1,635 | | disiplin kerja9 | -,712 | ,763 | -,468 | -,933 | ,364 | ,178 | 5,619 | | disiplin kerja10 | -,070 | ,603 | -,071 | -,116 | ,909 | ,120 | 8,347 | | disiplin kerja11 | -,198 | ,410 | -,150 | -,483 | ,635 | ,466 | 2,145 | | disiplin kerja12 | ,738 | ,551 | ,470 | 1,340 | ,198 | ,364 | 2,749 | a. Dependent Variable: produktifitas |
Sumber : Output SPSS, Coefficientsa
Dalam tabel di atas terlihat bahwa seluruh variabel memiliki nilai tolerance di atas 0,1 dan nilai VIF lebih kecil daripada 10. Hal ini menunjukkan bahwa tiap variabel dalam model ini tidak terjadi multikolinieritas, maksudnya tidak ada korelasi atau hubungan yang sempurna atau mendekati sempurna antara variabel bebas yang membentuk persamaan tersebut.

c. Uji Heterokedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual pada satu pengamatan ke pengamatan yang lain (Priyatno, 2011:296). Salah satu cara menguji adanya heteroskedastisitas dengan melalui metode scatterplot, dengan mengamati pola titik-titiknya. Jika titik-titik pada scatter plot menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y dan tidak membentuk pola tertentu, maka dapat dikatakan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas. Tabel 4.7

4.3.3 Analisis Regresi Linier Sederhana Analisis regresi sederhana digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel bebas disiplin kerja(Sikap, Norma, Tanggung jawab) terhadap variabel terikat (efektifitas dan efisien) yang dilakukan pada 30 responden yang merupakan karyawan Sahabat Laundry Dalam persamaan regresi linier sederhana, digunakan metode stepwise untuk menyeleksi semua variabel bebas yang dilibatkan sehingga pada akhirnya hanya variabel bebas yang menghasilkan hasil yang signifikan saja yang akan dimasukkan dalam persamaan regresi linier sederhana Tabel 4.8

Coefficientsa | Model | Unstandardized Coefficients | Standardized Coefficients | t | Sig. | 95,0% Confidence Interval for B | | B | Std. Error | Beta | | | Lower Bound | Upper Bound | 1 | (Constant) | 3,066 | 1,245 | | 2,463 | ,021 | ,508 | 5,625 | | Sikap | -,164 | ,264 | -,131 | -,621 | ,540 | -,707 | ,379 | | Norma | ,108 | ,272 | ,092 | ,399 | ,693 | -,450 | ,667 | | Tanggungjawab | ,073 | ,240 | ,068 | ,307 | ,761 | -,419 | ,566 | a. Dependent Variable: Produktivitas (Efisiensi) |
Sumber : Output SPSS, Coefficientsa
Berdasarkan hasil pengolahan data pada Tabel 4.13, dapat dirumuskan model persamaan regresi berganda sebagai berikut:
Y=α+β1X1+β2X2+β3X3+β4X4+ε

Y = 3,066+ (-0,164X1) + 0,108X2+0,073X3 + ε
Dimana
Y = Produktivitas (efisiensi) α = konstanta X1 = sikap X2 = norma X3 = tanggung jawab B1..... B4 = koefisien regresi ε = error term
Berdasarkan persamaan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut : 1. Konstanta (α) = 3,066. Ini menunjukkan sikap karyawan konstan, yaitu jika variabel sikap (X1), Norma (X2), Tanggung jawab (X3) = 0, maka produktivitas Karyawan Sahabat Laundry (Y) tetap sebesar 3,066. 1. Koefisien X1 (β1) = 0,306. Ini menunjukkan bahwa variabel produk berpengaruh negatif terhadap produktivitas karyawan. Jika variabel sikap ditingkatkan sebesar satu satuan dan variabel lainnya konstan, maka produktivitas akan meningkat sebesar 0,306. 2. Koefisien X2 (β3) = 0,108. Ini menunjukkan bahwa variabel norma berpengaruh secara positif terhadap produktivitas karyawan atau dengan kata lain, jika variabel norma ditingkatkan sebesar satu satuan, maka produktivitas akan bertambah sebesar 0,552. 3. Koefisien X3 (β3) = 0,073. Ini menunjukkan bahwa variabel tanggung jawab berpengaruh secara positif terhadap produktivitas karyawan atau dengan kata lain, jika variabel tanggung jawab sebesar satu satuan, maka produktivitas akan bertambah sebesar 0,552.

. 4.3.4 Uji Hipotesis a. Pengujian Hipotesis Secara Simultan (Uji-F)
Pengujian ini dimaksudkan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh secara bersama-sama variabel bebas disiplin kerja (Sikap, norma dan tanggung jawab) terhadap variabel terikat Produktivitas(efisiensi dan efektifitas).
Hipotesis yang diajukan dan akan dibuktikan kebenarannya adalah:
H0 = Artinya, tidak ada pengaruh antara Disiplin Kerja Terhadap Produktifitas.
H1 = Artinya, ada pengaruh antara Disiplin Kerja Terhadap Produktifitas Kriteria penilaian uji hipotesis secara simultan adalah : 1. Fhitung>Ftabel dan nilai signifikansi kurang dari 0,05, maka H01ditolak dan Ha1diterima. Hal ini menunjukan ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. 2. Fhitung<Ftabel dan nilai signifikansi lebih dari 0,05, maka H01 diterima dan Ha1ditolak. Hal ini menunjukan tidak adanya pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Untuk menentukan nilai Ftabel, maka diperlukan adanya derajat bebas pembilang dan derajat bebas penyebut, dengan rumus sebagai berikut: df (pembilang) = k-1 df (penyebut) = n-k n = jumlah sampel penelitian k = jumlah variabel bebas dan terikat

Pada penelitian ini diketahui jumlah sampel (n) adalah 30 dan jumlah keseluruhan variabel (k) adalah 2, sehingga diperoleh : 1. Tingkat kesalahan (α) = 5% dan derajat kebebasan (df)= (k-1);(n-k) 2. Derajat bebas pembilang = k-1 = 2-1 = 1 3. Derajat bebas penyebut = n-k = 30-2 = 28 Tabel 4.8 ANOVAa | Model | Sum of Squares | df | Mean Square | F | Sig. | 1 | Regression | 12,983 | 3 | 4,328 | 3,856 | ,021b | | Residual | 29,183 | 26 | 1,122 | | | | Total | 42,167 | 29 | | | | a. Dependent Variable: Produktivitas (efektif) | b. Predictors: (Constant), tanggungjawab1, sikap1, norma1 |

Sumber: Output SPSS, ANOVAa Pada Tabel 4.8 dapat dilihat Fhitung adalah 0,199 dengan tingkat signifikansi 0,896. Oleh karena itu, pada kedua perhitungan yaitu Fhitung > Ftabel (3,856 > 3,34) dan tingkat signifikansinya 0,021< 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa maka H01ditolak dan Ha1diterima, yang artinya variabel bebas disiplin kerja, yang terdiri sikap, norma, tanggung jawab, secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat produktivitas (efisiensi dan efektifitas). b. Pengujian Hipotesis Secara Parsial (Uji-t) Pengujian hipotesis secara parsial atau uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen. Hipotesis untuk pengujian secara parsial adalah:
H0 = Artinya, tidak ada pengaruh antara Disiplin Kerja Terhadap Produktifitas.
H1 = Artinya, ada pengaruh antara Disiplin Kerja Terhadap Produktifitas Dari hipotesis utama diatas akan diturunkan menjadi hipotesis turunan sebagai berikut: H02.1 : β1 = 0 Sikap (X1) tidak berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas (Y). Ha2.1 : β1 ≠ 0 Norma (X1) berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas (Y). H02.2 : β 2 = 0 Tanggung Jawab (X2) tidak berpengaruh signifikan terhadap Produktivitas(Y). Kriteria penilaian uji hipotesis secara parsial adalah : 1. thitung>ttabel dan nilai signifikansi kurang dari 0,05, maka H02ditolak dan Ha2diterima. Hal ini menunjukan ada pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat. 2. thitung<ttabel dan nilai signifikansi lebih dari 0,05, maka H02diterima dan Ha2ditolak. Hal ini menunjukan tidak adanya pengaruh yang signifikan dari variabel bebas terhadap variabel terikat.
Untuk menentukan nilai ttabel, maka diperlukan adanya derajat bebas dengan rumus (df) = n-k n = jumlah sampel penelitian k = jumlah variabel bebas dan terikat maka, (df) = 30-2 = 28 sehingga didapatkan ttabel = 2.048

Tabel 4.9 Coefficientsa | Model | Unstandardized Coefficients | Standardized Coefficients | t | Sig. | 95,0% Confidence Interval for B | | B | Std. Error | Beta | | | Lower Bound | Upper Bound | 1 | (Constant) | 1,247 | ,910 | | 1,371 | ,182 | -,623 | 3,117 | | sikap | ,169 | ,193 | ,154 | ,873 | ,391 | -,229 | ,566 | | norma | ,014 | ,199 | ,014 | ,070 | ,944 | -,394 | ,422 | | Tanggung jawab | ,455 | ,175 | ,486 | 2,600 | ,015 | ,095 | ,815 | a. Dependent Variable: Produktivitas (efektif) |

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa : 1. Variabel sikap (X1) memiliki nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel. Karena nilai t hitung (0,873) < t tabel (1,985) dan tingkat signifikansi 0,391 < 0,05, maka H 0 ditolak. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa secara parsial terdapat pengaruh signifikan dari disiplin kerja (sikap) (X1) terhadap Produktivitas (Efektivitas) (Y). 2. Variabel Norma(X2) memiliki nilai t hitung lebih kecil dari nilai t tabel. Karena nilai t hitung (0,07) < t tabel (1,985) dan tingkat signifikansi 0,391 > 0,05, maka H0 diterima. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa secara parsial terdapat pengaruh signifikan dari disiplin kerja (sikap) (X1) terhadap Produktivitas (Efektivitas) (Y). 3. Variabel Tanggung jawab (X3) memiliki nilai t hitung lebih besar dari nilai t tabel. Karena nilai t hitung (2,600) > t tabel (1,985) dan tingkat signifikansi 0,15 < 0,05, maka H0 ditolak. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa secara parsial tidak terdapat pengaruh signifikan disiplin kerja (sikap) (X1) terhadap Produktivitas (Efektivitas) (Y).

c. Besarnya Pengaruh Bauran Pemasaran Terhadap Keputusan Pembelian Secara Parsial Analisis besarnya pengaruh parsial digunakan untuk mengetahui seberapa erat pengaruh masing-masing variabel bebas dengan variabel tidak bebas. Analisis korelasi parsial berdasarkan hasil pengolahan SPSS adalah sebagai berikut :
Tabel 4.10
Besarnya Pengaruh Secara Parsial Variabel | Standardized Coefficients | Correlations | Besarnya Pengaruh Secara Parsial | Besarnya Pengaruh Secara Parsial (%) | | Beta | | | | Sikap (X1) | 0,873 | 1,000 | 0,873 | 8.7% | Norma (X2) | 0,070 | 0,373 | 0,187 | 1,8% | Tanggung jawab (X3) | 2,600 | 0,267 | 0,937 | 97% | Pengaruh Total | 1,897 | 100 % |
Sumber : Output SPSS Pengaruh parsial diperoleh dengan mengalikan standardized coefficient beta dengan zero-order. Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa besarnya pengaruh sikap (X1) terhadap produktivitas (Y) secara parsial adalah sebesar 8,7%, besarnya pengaruh norma (X2) terhadap produktivitas (Y) secara parsial adalah sebesar 1,8%, besarnya pengaruh tanggung jawab (X3) terhadap produktivitas (Y) secara parsial adalah sebesar 97%, . Jadi, total keseluruhan pengaruh sikap (X1), norma (X2), tanggung jawab (X3), terhadap Keputusan produktivitas (Y) secara bersama-sama adalah sebesar 100%. Hal ini pun dapat terlihat dari nilai koefisien determinasinya.

Tabel 4.11
Tabel Uji Koefisien Determinan

Model Summaryb | Model | R | R Square | Adjusted R Square | Std. Error of the Estimate | 1 | ,533a | ,285 | ,259 | 1,03797 | a. Predictors: (Constant), disiplin kerja | b. Dependent Variable: produktivitas (efektif) |

Sumber: Output SPSS, Model Summaryb Pada tabel 4.12 dapat dilihat bahwa R sebesar 0,533 dan R square (R2) adalah 0,285. Angka tersebut menunjukan besarnya pengaruh disiplin kerja, terhadap produktivitas karyawan. Cara untuk menghitung R square menggunakan koefisien determinasi (KD) dengan menggunakan rumus sebagai berikut :
KD = r2x 100% = (0,533) 2 x 100% = 28,4% Angka tersebut menunjukkan koefisien determinasi (KD) sebesar 28,4%. Hal ini menunjukkan bahwa pengaruh variabel independen disiplin kerja(sikap, norma, dan tanggung jawab) terhadap variabel dependen yaitu produktivitas (efisiensi dan efektifitas) adalah sebesar 28,4% sedangkan sisanya 71,6% dipengaruhi oleh faktor lain (Sari, 2013:48) atau faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

4. 5.4 Pembahasan Hasil Penelitian Manusia merupakan salah satu sumber daya perusahaan yang mempunyai nilai prakarsa dan mempunyai peran serta dalam penggunaan sumber daya lain yang ada didalam perusahaan. Sistem pengelolaan sumber daya manusia yang tepat merupakan kunci keberhasilan perusahaan untuk mencapai tujuannya. Perusahaan dalam menjalankan usahanya terus didukung oleh oleh sumber daya manusia yaitu karyawan-karyawan yang sifat dan sikap disiplin yang baik, mempunyai daya tanggap yang tinggi, inisiatif dan kreatif dan sebagainya. Oleh karena itu manusia sangatlah penting karena selain sebagai obyek manajemen juga sebagai pelaksana. Untuk itu peranan seorang pemimpin dalm perusahaan semakin penting artinya dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Untuk mencapai tujuan tersebut perusahaan memerlukan seorang pemimpin yang mampu mengkoordinasikan sumber daya manusia yang dipimpinnya ke arah tujuan yang di inginkan melalui berbagai sikap disiplin kerja yang sesuai dengan kondisi dan situasi perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian dari analisis deskriptif, disiplin kerja responden secara keseluruhan berada dalam kategori baik. Hal ini terlihat dari 12 pernyataan yang memperoleh total nilai keseluruhan sebesar 79,% dari skor ideal yaitu 1.800 yang menunjukan bahwa variabel disiplin kerja sudah baik dimata pemilik usaha Sahabat Laundry. Dan dari hasil penelitian bahwa sebagian besar karyawan sudah memiliki tingkta disipli yang baik hal ini dibuktikan dengan pesentase hasil survey rata-rata displin keja di atas 70%. Lalu dengan produktivitas dalam melaksanakan tugas yang telah dibebankan kepada karyawan dengan nilai persentase rata-rata di atas 70 % hal ini dapat kita amati bahwa sebagian besar karyawan sangat baik dalam melaksanakan tugas yang dibabnkan. Dalam hal tingkat absensi yang menjadi salah satu faktor kedisiplinan dalam pekerjaan karyawan Sahabat Laundry memiliki persentase ketidakhadiran yang sangat sedikit hal ini juga yang membuat tingkat produktivitas sahabat laundry memiliki nilai yang baik karena ditunjang dengan karyawannya yang memiliki disiplin kerja yang tinggi.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian pada bab sebelumnya serta pembahasan mengenai Pengaruh disiplin kerja terhadap produktivitas Sahabat Laundry sukabirus dayeuhkolot Bandung, penulis dapat memperoleh beberapa kesimpulan sebagai berikut : Perusahaan dalam menjalankan usahanya terus didukung oleh oleh sumber daya manusia yaitu karyawan-karyawan yang sifat dan sikap disiplin yang baik, mempunyai daya tanggap yang tinggi, inisiatif dan kreatif dan sebagainya. Oleh karena itu manusia sangatlah penting karena selain sebagai obyek manajemen juga sebagai pelaksana. Untuk itu peranan seorang pemimpin dalm perusahaan semakin penting artinya dalam upaya meningkatkan produktivitas kerja karyawan. Untuk mencapai tujuan tersebut perusahaan memerlukan seorang pemimpin yang mampu mengkoordinasikan sumber daya manusia yang dipimpinnya ke arah tujuan yang di inginkan melalui berbagai sikap disiplin kerja yang sesuai dengan kondisi dan situasi perusahaan. Berdasarkan hasil penelitian disiplin kerja responden secara keseluruhan berada dalam kategori baik. Hal ini terlihat dari 12 pernyataan yang memperoleh total nilai keseluruhan sebesar 79,% dari skor ideal yaitu 1.800 yang menunjukan bahwa variabel
5.2 Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan di atas, maka dapat diberikan saran sebagai berikut:

1. Produktivitas kerja karyawan bagian produksi Sahabat Laundry termasuk dalam kategori tinggi, maka pimpinan perusahaan perlu mempertahankan bahkan jika perlu menciptakan suasana kerja yang mampu merangsang produktivitas kerja yang lebih tinggi lagi. Hal tersebut dapat dilakukan dengan cara memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas kerja dan juga menanamkan rasa saling memiliki perusahaan, sehingga akan timbul rasa untuk ikut serta memelihara danmempertahankan perusahaan.
2. Karyawan yang telah memiliki pengalaman kerja cukup harus memberikan bimbingan dan masukan kepada karyawan yang belum berpengalaman, sehingga mempermudah karyawan tersebut dalam bekerja. 5.2.2 Saran Bagi Peneliti Selanjutnya
Penelitian ini telah dilaksanakan dan dilakukan sesuai prosedur ilmiah, namun demikian masih memiliki keterbatasan antara lain.
1. Penelitian selanjutnya sebaiknya digunakan tidak hanya pada variabel disiplin kerja, tetapi bisa juga menggunakan variabel-variabel lainnya terutama variabel yang diperkirakan mempunyai tingkat pengaruh yang kuat terhadap produktivitas kerja.

2. Karakteristik jawaban responden dalam penelitian ini dianggap rata-rata sama antara satu dengan yang lainnya.

3. Pembagian angket tidak bisa dilaksanakan sendiri oleh peneliti, tetapi harus didampingi oleh pimpinan perusahaan. Oleh sebab itu, dalam penelitian lanjutan sebaiknya pembagian angket dilakukan sendiri dan pengisian angket dilaksanakan pada saat angket dibagikan pada karyawan, dengan demikian dapat diperoleh jawaban yang benar-benar murni.

DAFTAR PUSTAKA
Karyawan Sahabat Laundry
Alex S.Nitisemo. 1996. Manajemen Personalia: Sumber daya Manusia. Jakarta:
Ghalia Indah.
Assilina. 1996. “Hubungan Antara Tingkat Pendidikan dan Pelatihan dengan
Produktivitas Kerja Karyawan Pada Bagian Produksi PT. Sari Husada
Yogyakarta”. Skripsi. Yogyakarta: STIE YKPN.
Avin Fadilla Helmi. 1996. Disiplin Kerja.Jurnal Psikologi. Edisi 2. Yogyakarta:
Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada.
Bambang Kussriyanto. 1993. Meningkatkan Produktivitas Karyawan. Jakarta:
PT. Pustaka Binaman Pressindo.
Djemari Mardapi. 2008. Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Non Tes.
Henry Simamora. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE.
Pengalaman Kerja, dan Disiplin Kerja dengan Produktivitas Kerja
Malayu. S.P. Hasibuan. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi
Aksara.
Suharsimi Arikunto. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
Sukanto Reksohadiprodjo. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia.
Yogyakarta: BPFE.
Susilo Martoyo. 2000. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: BPFE.
Sutrisno Hadi. 2004. Analisis Regresi. Yogyakarta: Andi Offset.
http://karya-ilmiah.um.ac.id/index.php/manajemen/article/view/3459

Similar Documents

Premium Essay

Reserch

...Journal of Applied Foreign Languages Fortune Institute of Technology, June, 2009 Volume 3 An Investigation into Effectiveness of Peer Feedback Grace Hui Chin Lin Ph.D., Texas A&M University M.S., University of Southern California Paul Shih Chieh Chien Ph.D., University of Cambridge Ed.M., Harvard University Abstract Copious researches argue the effectiveness of peer-correction in writing courses (e.g., Connor & Asenavage, 1994). Also, Coit (2004) mentions using peer feedback for correcting articles through a student-centered environment is a beneficial pedagogy to extend learners’ academic-style writing practice. Therefore, this study focused on investigating effectiveness of peer feedback from communal, cognitive, cooperative and pedagogical perspectives. This study also argues that it is English writing teachers’ obligation and responsibility that they should ensure their writing learners compose articles in an atmosphere where they can learn from their peers cooperatively. According to Coit (2004), “Based on theories in collaborative learning and social cognitive development, peer review has assumed an important role in both L1 and L2 writing classrooms.” (p. 902) When students are authorized to take on the role of the editor for their peer’s papers to carry out the correction process, they seem to be more confident and motivation-stimulated in their writing courses. In order to achieve this significant goal of releasing students’ anxiety and raising...

Words: 3848 - Pages: 16

Free Essay

Reserch

...Career Narrative Noah Gaffin After I receive my diploma from Manchester High School I plan to go on to college and earn my bachelors’ degree in Sports Marketing Management. I have always been around sports while growing up. I’ve played football, basketball, baseball, and ran track so I live for sports. I am very good at keeping statistics and doing record books. I have very well communication skills as well to for the sports broadcasting that come in the degree I would like to achieve. I have taken a few steps that are going to help me when I’m in college earning my bachelors degree. Those steps that I’ve taken are helping out Mark Carpenter for the sports articles in our county newspaper The Peoples Defender. I have also helped write some sports articles on High School teams in the county and report their rosters and stats for the upcoming season. I have also passed all five parts of the OGT. I have been contacted by a few colleges for ball such as Thomas Moore, Wittenberg University, Olivet Nazarene University, Wilmington College, Muskingum University, Ohio Northern University, and Cumberland University. If I could choose which one I would attend it would be either Thomas Moore College, Olivet Nazarene, or Cumberland University since they all have excellent sports management programs that I can earn my bachelors’ in and have a job after college guaranteed...

Words: 326 - Pages: 2

Free Essay

Reserch

...Implementation Approach All the initiatives, including establishing and expanding core ICT infrastructure, delivery of services ...etc under the Digital India programme have definitive completion time targets. Majority of the initiatives are planned to be realized within the next three years. The initiatives planned for early completion (“Early Harvest Programmes”) and citizen communication initiatives (“Information for All”) have already started going live and are being completed. The Digital India programme aims at pulling together many existing schemes. These schemes will be restructured, revamped and re-focused and will be implemented in a synchronized manner. Many elements are only process improvements with minimal cost implications. The common branding of programmes as Digital India highlights their transformative impact. While implementing this programme, there would be wider consultations across government, industry, civil society, and citizens to discuss various issues to arrive at innovative solutions for achieving the desired outcomes of Digital India. DeitY has already launched a digital platform named as “myGov” (http://mygov.in/(link is external)) to facilitate collaborative and participative governance. Moreover, several consultations and workshops have been organized to discuss the implementation approach of the vision areas of Digital India. Broadband for All rural 2,50,000 village Panchayats would be covered under the National Optical Fibre Network (NOFN)...

Words: 1349 - Pages: 6

Free Essay

Reserch

...Into The Wild Thoreau Quote Essay By: Kayla Hermening “I went to the woods because I wished to live deliberately, to front only the essential facts of life, and see if I could not learn what it had to teach, and not when i came to die, discover that I had lived.” This is one of the many quotes that Chris McCandles lived by. He did exactly what the quote states. He went to live off the land and only have the essentials of life. During the summer when me and my family go Up North and stay at our cabin stranded it the middle of no where, this is exactly how I feel. While living in the society we live in today it’s really hard to get away from technology. The cabin is so far out that we barely get cell phone service and we can’t get the internet. We have cable but i much rather be outside riding the ATV than watching some stupid TV show about teens getting drunk and then knocked up. We don’t even have to use our cars when we are up north because we can drive our ATV right into town. Writers who come up with quotes have a great impact on society today. There are several things that quotes can influence, such as writers. In the song Runaway by Love and Theft, it says “and pack my bags and never look back, run a parallel line with the railroad tracks and make my getaway. This says exactly what Chris did accept Chris didn’t bring much with him when he left. “And from a rearview I got a clear view of who I used to be, a little bit faster don’t wanna turn around....

Words: 406 - Pages: 2

Free Essay

Reserch Paper

...Synopsis Born on May 14, 1984 in Dobbs Ferry, New York, Mark Zuckerberg co-founded the social-networking website Facebook out of his college dorm room. He left Harvard after his sophomore year to concentrate on the site, the user base of which has grown to more than 250 million people, making Zuckerberg a billionaire. The birth of Facebook was recently portrayed in the filmThe Social Network. Understanding people is not a waste of time. – Mark Zuckerberg Early Life Mark Elliot Zuckerberg was born on May 14, 1984 in Dobbs Ferry, New York, into a comfortable, well-educated family. His father, Edward Zuckerberg, ran a dental practice attached to the family's home. His mother, Karen, worked as a psychiatrist before the birth of the couple's four children—Mark, Randi, Donna and Arielle. Zuckerberg developed an interest in computers at an early age; when he was about 12, he used Atari BASIC to create a messaging program he named "Zucknet." His father used the program in his dental office, so that the receptionist could inform him of a new patient without yelling across the room. The family also used Zucknet to communicate within the house. Together with his friends, he also created computer games just for fun. "I had a bunch of friends who were artists," he said. "They'd come over, draw stuff, and I'd build a game out of it." To keep up with Mark's burgeoning interest in computers, his parents hired private computer tutor David Newman to come to the house once a week and work...

Words: 336 - Pages: 2

Premium Essay

Reserch Paper

...Figurative language Figurative language can take multiple forms such as simile or metaphor. Merriam-Webster's Encyclopedia Of Literature says that figurative language can be classified in five categories: resemblance or relationship, emphasis or understatement, figures of sound, verbal games, and errors. A simile is a comparison of two things, indicated by some connective, usually "like", "as", "than", or a verb such as "resembles" to show how they are similar. Example: "His cheeks were like roses, his nose like a cherry.../And the beard on his chin was as white as the snow." A metaphor is figure of speech in which two "essentially unlike things" are shown to have a type of resemblance or create a new image. The similarities between the objects being compared may be implied rather than directly stated. Example: "Fog comes on little cat feet" An extended metaphor is metaphor that is continued over multiple sentences. Example: "The sky steps out of her daywear/Slips into her shot-silk evening dress./An entourage of bats whirr and swing at her hem, ...She's tried on every item in her wardrobe." Onomatopoeia is a word designed to be an imitation of a sound. Example: “Bark! Bark!” went the dog as he chased the car that vroomed past. Personification is the attribution of a personal nature or character to inanimate objects or abstract notions, especially as a rhetorical figure. Example: "Because I could not stop for Death,/He kindly stopped for me;/The carriage held but just...

Words: 559 - Pages: 3

Free Essay

Marketing Reserch

...The MALDIVES NATIONAL UNIVERSITY Business school MARKETING RESEARCH (MKT 205) COMPONENT ONE Bachelor in Business (Sem.4) Date: 6th August 2015 Content Executive summary---------------------------------------------------------------------------------------------------3 Introduction-------------------------------------------------------------------------------------------------------------3 Problem discovery stage---------------------------------------------------------------------------------------------4 * Background of tourism and women in Maldives-----------------------------------------------------4 * Discussion with decision maker--------------------------------------------------------------------------5 * Discussion with expert -------------------------------------------------------------------------------------5...

Words: 1826 - Pages: 8

Free Essay

Reserch Paper

...MSISDN 923004227398 923004227398 923004227398 923004227398 923004227398 923004227398 923004227398 923004227398 923004227398 923004227398 923004227398 923004227398 923004227398 923004227398 923004227398 923004227398 923004227398 923004227398 923004227398 923004227398 923004227398 923004227398 923004227398 923004227398 923004227398 923004227398 923004227398 923004227398 923004227398 923004227398 923004227398 923004227398 923004227398 923004227398 923004227398 923004227398 923004227398 923004227398 923004227398 923004227398 923004227398 923004227398 923004227398 923004227398 923004227398 923004227398 923004227398 923004227398 923004227398 923004227398 923004227398 923004227398 923004227398 923004227398 Called Number 923017687490 923017687490 923017687490 923017687490 923017687490 923017687490 923017687490 923215515082 923428410721 923366507404 923017687490 923017687490 923365338477 923017687490 923428410721 923365338477 923428410721 923428410721 923365338477 923017687490 923349585467 923423562445 923423562445 923017687490 923423562445 923423562445 923366507404 923366507404 923366507404 923217729748 923217729748 926678 923017687490 923017687490 923336547384 923007981044 923217729748 923217729748 923423562445 923423562445 923423562445 923423562445 923423562445 923423562445 923336547384 923336547384 923423562445 923423562445 923423562445 923423562445 923365328496 923017687490 923338311087 923004227398 Call Type SMS SMS SMS SMS SMS SMS SMS SMS SMS SMS SMS SMS SMS SMS SMS SMS SMS...

Words: 6778 - Pages: 28

Free Essay

Reserch Porposal

...Name: Hesham Abdolmoniem ID: 53093 Research Proposal WRI 102 Statement of the problem   “A problem might be defined as the issue that exists in the literature, theory, or practice that leads to a need for the study” (Creswell, 1994, p. 50) A problem statement should be presented within a context, and that context should be provided and briefly explained, including a discussion of the conceptual or theoretical framework in which it is embedded. Clearly and succinctly identify and explain the problem within the framework of the theory or line of inquiry that undergirds the study. This is of major importance in nearly all proposals and requires careful attention. * The Ebola epidemic is the largest in the history, affecting multiple countries in West Africa. Poverty, lack of adequate medical facilities, inadequate education, cultural/social barriers and political inertia are but a few factors that facilitate the spread of this disease which undermining the hard-won economic and social gains that many African countries were able to make. The impact of Ebola is pervasive and far-reaching, affecting individuals and communities not only psychologically but also economically and socially. Families lose their most productive members to this disease, leaving children and elderly people with no support. The high cost of the disease wreaks havoc within communities where the already fragile structures are not capable of absorbing further strain. Purpose of the study “The purpose...

Words: 507 - Pages: 3

Premium Essay

For Reserch Purposes

...Morenikeji rentals No 8 ikontu Rd,orile bus stop Ikeja, lagos 08033114234 1. Parties The parties to this agreement are______________________________, hereinafter called “landlord,” and _________________________, hereinafter called “tenant.” If landlord is the agent of the owner of said property, the owner’s name and address is: __________________________________________________________________________________________________________________________________________ 2. Property Landlord hereby lets the following property to tenant for the term of this agreement: (a) the real property known as: __________________________________________________________________________________________________________________________________________ And (b) the following furniture and appliances on said property: __________________________________________________________ __________________________________________________________________________________________________________________________________________ 3. Term This agreement shall run from month-to-month, beginning on:___________________ 4. Rent The monthly rental for said property shall be $____________, due and payable by check by the __________ day of each month. 5. Utilities Landlord agrees to furnish the following services and/or utilities: ( ) electricity, ( ) gas, ( ) garbage collection, ( ) trash removal, ( ) water, and ( ) __________________. 6. Deposits Tenant will pay the...

Words: 462 - Pages: 2

Free Essay

Reserch Proposal

...Research Proposal (Assignment 5 semester 2) Title Further investigation into people’s relationships with smoking. Aims & Objectives The aim of this research is to establish an extensive bank of valuable information that can be used to develop more effective campaigns and techniques for the cessation of smoking.  This information will be collated using various design tools to create effective and accessible resources.  We will achieve this by using a combination of semi-structured interviews alongside detailed observations of those who have been smoking (socially or heavy) for 2 years or more. Background This research has been instigated as a result of continued investigation into smoking; its users and the existing, often unsuccessful cessation programs.  We hope the research will be used to inform those developing cessation programs of the motives and reasons behind individual smoking behaviour so that programs and advertising can be developed to achieve a higher success rate.  The knowledge gained may be used to provide a greater understanding of areas related to smoker addiction that have not been explored in depth but have a substantial impact on the effectiveness of cessation. Interest in this area stemmed from the reading of “The Tipping Point” by Malcolm Gladwell. In chapter 7 in particular he discusses the distinct personality type associated with smokers; as well as the significance of peer and psychological factors in relation to an individual’s dependency on smoking...

Words: 1050 - Pages: 5

Premium Essay

Reserch Paper

...Midterm Exam Question Student’s Name Institution of Learning Using the United States as your example, describe with pertinent examples, the pros and cons of legal and illegal migration The United States is undoubtedly the country with the largest number of immigrants in the world. Following the fast-growing economy of North America, people from all walks of life across the globe have been flowing in the United States in their thousands. Today, the densely populated North America comprises immigrants from different religious and ethnic backgrounds who have come in search of job opportunities and better lives. Both the legal and illegal immigrants play a significant role in shaping the US economy. While immigrants play a contributory role in the overall growth of the American economy, they still pose some detrimental effects upon the national economy. Both the legal and illegal immigrants bring some benefits upon the economic development of the United States. For instance, immigrants help to fill the vacant job positions in the various sectors of the economy. By so doing, the immigrants help to ensure a continued high productivity and an increased gross domestic product. Immigrants have helped to further the income, productivity and employment rates of the United States. Immigrants, especially the PhD and advanced degree holders also help to increase competition in the US economy. Many engineers and productive scientists in the United States are immigrants and play a leading...

Words: 886 - Pages: 4

Premium Essay

Heros Reserch Paper

...Heroes We live in a world where we are told we can do what we want and we are in control of our own lives, but does that mean we can take our own lives as well? Today our suicide rates are raising rapidly as the younger generations grow. As of now, the topic of legalizing assisted suicide is being as the rates of the terminally ill rise. We as morally upright people should ban together and stop the legalization of assisted suicide because it will create a black market, the emotional and mental state of the assailant is put into jeopardy and if doctors are involved in the suicide they are violating the morals the vowed to honor upon certification. If assisted suicide became legal what would happen to the bodies? Sure, some will have a proper funeral and be buried accordingly but what about those people who are financially unstable and only see death as a way out of all their problems. One possibility is they are sold to black market buyers whose specialty is body parts and organs. If assisted suicide was made legal black market contributors would see this opportunity to be able get all the organs they wanted and sold them at ridiculous prices. It could a common notion that someone of the deceased would not want their body that there “in control” of be cut up and sold off on an illegal buying place. Allen Hall presents a very compelling argument as she is reporting on a woman who is working as a nurse at Dignatis, an assisted suicide clinic named, Soraya Wernli. Wernli reports...

Words: 1697 - Pages: 7

Premium Essay

Quantitative Reserch Study

...Running head: QUANTITATIVE RESEARCH STUDY Quantitative Research Study Knowledge Pressure Ulcer Prevention among Nursing Professionals Jeamol Joseph Grand Canyon University NRS-433= Introduction to Nursing Research 24 July, 2011 Quantitative Research Study Nursing research is a process which helps to improve the patient outcomes through a thorough analysis of data collected and making new contributions to the healthcare field. Evidence based nursing is the process by which nurses make clinical decisions using the best available. In quantitative studies researchers identify the problem and collect relevant data from subjects. The researchers plan in advance the steps to be taken and collect data in numerical form. In qualitative studies, researchers collect narrative descriptions. Data is collected and progression takes place as the research is continuing. Nursing research is systematic search to develop evidence on problems of nursing profession. Now days hospitals deliver higher quality care to critical patients .In hospital settings these patients are more susceptible to hospital acquired infections and injuries. All the institutions have used effective strategies to avoid complications that keep their patient’s safety at risk. Quality improving programs and patient safety committees are available in all hospitals to promote patient safety. Pressure ulcer or bed sores are important problem in hospitals and nursing homes. Pressure ulcers prolong the hospital stay...

Words: 1146 - Pages: 5

Premium Essay

Reserch Report Solar Energy

...reserch report Solar Energy Solar energy is a perfect source of energy. Energy with no pollution what so ever. No poisonous gasses or destruction of rainforests. This never ending source of energy comes from the sun. Solar energy is the visible energy produced in the sun as a result of a constant nuclear fusion reaction. The amount of energy at the solar constant, which is at outer edge of the earth's atmosphere, is two calories per minute per cm squared. A calorieis the amount of energy needed to raise one gram of water one degree Celsius.If we could efficiently harness the energy bombarding the earth for twenty-four hours we could power New York for a year. Unfortunately the photovoltaic cells that change the energy into electricity are so inefficient that it would take twenty-five years to pay for it's self in output. There many uses of solar energy. Some homes rely fully on the power of the sun to heat their water. Other houses have flat plate collectors which aid in the heating of the house and water. Solar Energy plays a vital role in the absorption cooling cycle in a process called solar cooling. Since wind is caused by the up and down movement of hot and cold air, wind energy can be a branch of solar energy. The same thing with tidal energy. And since the sun plays a vital role in the water cycle hydroelectric energy can be attributed to solar energy. Solar Energy has great potential in becoming a main source of energy in the...

Words: 264 - Pages: 2