Free Essay

Sejarah

In:

Submitted By otowild
Words 6661
Pages 27
| 2014 | | Disusun oleh :Guntur Iqbal Kelana SuryadiX IPA 1 32017 |

[Masuknya AGAMA Hindu Buddha ke Indonesia] | Disusun untuk memenuhi Tugas Mandiri Sejarah Wajib Semester I |

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan rahmat-Nya lah saya dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul “MASUKNYA AGAMA HINDU BUDHA KE INDONESIA” untuk menyelesaikan Tugas Mandiri Mata Pelajaran Sejarah Wajib Semester I tak lupa juga saya ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Dalam makalah ini saya menuliskan sejarah perkembangan kebudayaan zaman hindu-budha di Indonesia. Saya berharap bahwa makalah saya dapat berguna bagi orang-orang yang membacanya. Saya menyadari betul bahwa makalah saya masih memiliki banyak kekurangan, maka kritik dan saran dari pembaca sangat saya butuhkan guna mengembangkan isi dari makalah ini.

Bandung, Penulis,

Guntur Iqbal Kelana Suryadi

DAFTAR ISI

Kata Pengantar............................................................................. 1
Daftar Isi...................................................................................... 2
BAB I Pendahuluan..................................................................... 3
BAB II Pembahasan..................................................................... 4 A. Asal Mula Agama Hindu Buddha...................................... 4 B. Penyebaran Agama Hindu Buddha................................... 5 C. Teori-Teori Masuknya Agama Hindu Buddha.................. 7 D. Masuknya Agama Hindu-Buddha ke Indonesia............. 18 E. Faktor-Faktor Diterimanya Agama Hindu Buddha di Indonesia.......................................................................... 19 F. Akibat Masuknya Hindu Buddha ke Indonesia.............. 20 G. Daerah yang Dipengaruhi dan Tidak Dipengaruhi Masuknya Hindu Buddha di Indonesia.......................... 26 H. Kronologi Hindu Buddha di Indonesia........................... 28
BAB III Kesimpulan.................................................................. 32
Daftar Pustaka........................................................................... 34

BAB I
PENDAHULUAN

Indonesia mulai berkembang pada zaman kerajaan Hindu-Buddha berkat hubungan dagang dengan negara-negara tetangga maupun yang lebih jauh seperti India, Tiongkok, dan wilayah Timur Tengah. Agama Hindu masuk ke Indonesia diperkirakan pada awal tarikh Masehi, dibawa oleh para musafir dari India antara lain: Maha Resi Agastya, yang di Jawa terkenal dengan sebutan Batara Guru atau Dwipayana dan juga para musafir dari Tiongkok yakni musafir Budha Pahyien.
Pada abad ke-4 di Jawa Barat terdapat kerajaan yang bercorak Hindu-Buddha, yaitu kerajaan Tarumanagara yang dilanjutkan dengan Kerajaan Sunda sampai abad ke-16.
Pada masa ini pula muncul dua kerajaan besar, yakni Sriwijaya dan Majapahit. Pada masa abad ke-7 hingga abad ke-14, kerajaan Buddha Sriwijaya berkembang pesat di Sumatra. Penjelajah Tiongkok I-Tsing mengunjungi ibukotanya Palembang sekitar tahun 670. Pada puncak kejayaannya, Sriwijaya menguasai daerah sejauh Jawa Tengah dan Kamboja. Abad ke-14 juga menjadi saksi bangkitnya sebuah kerajaan Hindu di Jawa Timur, Majapahit. Patih Majapahit antara tahun 1331 hingga 1364, Gajah Mada, berhasil memperoleh kekuasaan atas wilayah yang kini sebagian besarnya adalah Indonesia beserta hampir seluruh Semenanjung Melayu. Warisan dari masa Gajah Mada termasuk kodifikasi hukum dan pembentukan kebudayaan Jawa, seperti yang terlihat dalam wiracarita Ramayana.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Asal Mula Agama Hindu Buddha
Agama adalah sesuatu kepercayaan tentang Tuhan serta segala sesuatu yang berkaitan dengannya. India merupakan tempat yang terletak di dataran Asia Selatan dan merupakan tempat lahirnya agama agama besar yang dianut oleh umat manusia yang berada di seluruh dunia diantaranya yaitu agama Hindu dan Buddha.
Agama Hindu di sebarkan oleh Bangsa Arya (Bangsa Pendatang) setelah masuk melalui celah Carber yang memisahkan antar daratan Eropa dan Asia. Dan pada saat itu Bangsa Arya merasa sangat nyaman untuk tinggal di India karena India adalah termasuk daerah yang sangat subur sehingga Bangsa Arya mengalahkan Bangsa asli India (Bangsa Dravida). Cara Bangsa Arya untuk mengeksistensikan Bangsanya di India adalah dengan cara membuat Kasta, yaitu pelapisan/stratefikasi/pembagian masyarakat. Perbedaan Bangsa Arya dengan Bangsa Dravida itu sendiri terdapat pada bagian fisiknya, yaitu Bangsa Arya berkulit putih sedangkan Bangsa Dravida berkulit hitam.
Agama Budha tumbuh di India tepatnya bagian Timur Laut. Agama Budha muncul sebagai reaksi terhadap domonisi golongan Brahmana atas ajaran dan ritual keagamaan dalam masyarakat India. Selain itu adanya larangan bagi orang awam untuk mempelajari kitab suci. Bahkan sebelumnya kaum ksatria dan raja harus tunduk kepada Brahmana. Sidharta memandang bahwa sistem kasta dapat memecah belah masyarakat bahkan sistem kasta dianggap membedakan derajat dan martabat manusia berdasarkan kelahiran. Oleh karena itu, Sidharta berusaha mencari jalan lain untuk mencapai moksa yang kemudian berhasil ia peroleh di Bodhgaya (tempat ia memperoleh penerangan agung). Pahamnya disebut agama Budha. Menurut agama Budha kesempurnaan (Nirwana) dapat dicapai setiap orang tanpa harus melalui bantuan pendeta/ kaum Brahmana. Setiap orang mempunyai hak dan kesempatan yang sama untuk mencapai kesempurnaan tersebut asalkan ia mampu mengendalikan dirinya sehingga terbebas dari samsara. Sidharta Gautama dikenal sebagai Budha atau seseorang yang telah mendapat pencerahan. Sidharta artinya orang yang mencapai tujuan. Sidharta disebut juga Budha Gautama yang berarti orang yang menerima bodhi.

B. Penyebaran Agama Hindu Buddha
Persebaran agama dan budaya Hindu-Budha dari India ke Indonesia melalui jalur lalu lintas perdagangan dan pelayanan. Sejak awal abad 1 M Indonesia telah menjalin hubungan dagang dengan negara lain. Hal ini, dikarenakan letak geografis Indonesia yang sangat strategis sehingga memungkinkan hubungan dagang dengan negara lain. Pelayaran di Indonesia awalnya dilakukan hanya sebagai lalu lintas utama penghubung antarpulau tetapi kemudian hal tersebut mendorong adanya aktivitas perdagangan. Pelayaran perdagangan tersebut akhirnya dilakukan bukan hanya di Indonesia saja. Hal ini disebabkan karena : 1. Setelah ditemukan jalur melalui laut antara Romawi dan Cina maka perlayaran dan perdagangan Asia semakin ramai. Sehingga wilayah yang dilalui jalur perlayaran dan perdagangan tersebut ikut aktif dalam perdagangan. Indonesia sebagai wilayah yang strategis menjalin hubungan dengan Cina dan India. Wilayah Indonesia yang berada di sebelah Timur India menyebabkan para pelaut India lebih mudah mencapai Indonesia dan terbentuklah perdagangan antara India dan Indonesia. 2. Didukung adanya pola angin musim yang berubah arah setiap 6 bulan. 3. Didukung adanya perluasan kekuasaan kerajaan Cina yang membawa kekuasaannya ke Asia Tenggara mendorong timbul perdagangan maritim di Asia Barat ke Cina Selatan melalui Indonesia. Perdagangan di Asia Barat didukung oleh para pedagang India. 4. Barang perdagangan: emas, kayu cendana, rempah-rempah, kayu wangi, kapur barus, dan kemenyan dari India sampai Indonesia.

Melalui perdagangan tersebut berkembanglah kebudayaan Asing termasuk India serta Agama Hindu dan Budha yang dianut oleh sebagian besar pedagang India. Agama tersebutlah yang kemudian dianut oleh raja-raja di Indonesia yang selanjutnya mempengaruhi segala aspek kehidupan masyarakat di Indonesia.

C. Teori-Teori Masuknya Agama Hindu Buddha
Terdapat beberapa teori mengenai siapakah yang membawa masuknya agama dan kebudayaan Hindu di Indonesia. Teori-teori tersebut antara lain:

1. Teori Sudra (dikemukakan oleh Van Faber)
Inti dari teori ini adalah bahwa masuk dan berkembangnya agama Hindu ke Indonesia dibawa oleh orang-orang India yang berkasta Sudra.
Pendapat dari Van Faber adalah bahwa: a. Orang India berkasta Sudra (pekerja kasar) menginginkan kehidupan yang lebih baik daripada mereka tinggal menetap di India sebagai pekerja kasar bahkan tak jarang mereka dijadikan sebagai budak para majikan sehingga mereka pergi ke daerah lain bahkan ada yang sampai ke Indonesia. b. Orang berkasta sudra yang berada pada kasta terendah di India tidak jarang dianggap sebagai orang buangan sehingga mereka meninggalkan daerahnya pergi ke daerah lain bahkan keluar dari India hingga ada yang sampai ke Indonesia agar mereka mendapat kedudukan yang lebih baik dan lebih dihargai. Bantahan ahli terhadap teori ini adalah sebagai berikut. a. Golongan Sudra tidak menguasai seluk beluk ajaran agama Hindu sebab mereka tidak menguasai bahasa Sansekerta yang digunakan dalam Kitab Suci Weda (terdapat aturan dan ajaran agama Hindu). Terlebih tidak sembarang orang dapat menyentuhnya, membaca dan mengetahui isinya. b. Tujuan utama golongan Sudra meninggalkan India adalah untuk mendapat penghidupan dan kedudukan yang lebih baik (memperbaiki keadaan/kondisi mereka). Sehingga jika mereka ke tempat lain pasti hanya untuk mewujudkan tujuan utama mereka bukan untuk menyebarkan agama Hindu. c. Dalam sistem kasta posisi kaum sudra ada pada kasta terendah sehingga tidak mungkin mereka mau menyebarkan agama Hindu yang merupakan milik kaum brahmana, kasta diatasnya. Jika mereka menyebarkan agama Hindu berarti akan lebih mengagungkan posisi kasta brahmana, kasta yang telah menempatkan mereka pada kasta terendah.

2. Teori Waisya (dikemukakan oleh NJ. Krom)
Inti dari teori ini yaitu bahwa masuk dan berkembangnya agama Hindu ke Indonesia dibawa oleh orang India berkasta Waisya yaitu golongan pedagang.
Mereka datang dan berperan sebagai penyebar agama Hindu ke Indonesia. Seperti bangsa Gujarat yang menjadi pedagang pada zaman Islam atau bangsa Barat pada zaman modern.
Menurut NJ.Krom ada 2 kemungkinan Agama Hindu disebarkan oleh pedagang: a. Para pedagang dari India melakukan perdagangan dan akhirnya sampai ke Indonesia memang hanya untuk berdagang. Melalui interaksi perdagangan itulah agama Hindu disebarkan pada rakyat Indonesia. b. Para pedagang dari India yang singgah di Indonesia kemudian mendirikan pemukiman sembari menunggu angin musim yang baik untuk membawa mereka kembali ke India. Merekapun akan berinteraksi dengan penduduk sekitar dan menyebarkan agama pada penduduk lokal Indonesia. Selanjutnya jika ada yang tertarik dengan penduduk setempat dan memutuskan untuk menikah serta berketurunan maka melalui keturunan inilah agama Hindu disebarkan ke masyarakat sekitar.
Faktor yang memperkuat teori dari NJ. Krom adalah bahwa: a. Teori ini mudah diterima oleh akal sebab dalam kehidupan, faktor ekonomi menjadi sangat penting dan perdagangan merupakan salah satu bentuk dalam kegiatan berekonomi. Sehingga melalui kegiatan perdagangan dirasa akan lebih mudah untuk berhubungan dengan orang dari berbagai daerah. b. Adanya bukti yang menunjukkan bahwa terdapat perkampungan para pedagang India di Indonesia yang disebut Kampung Keling yang terletak di beberapa daerah di Indonesia seperti di Indonesia bagian Barat (Sumatera).
Bantahan para ahli terhadap teori ini : a. Motif mereka datang sekedar untuk berdagang bukan untuk menyebarkan agama Hindu sehingga hubungan yang terbentuk antara penduduk setempat bahkan pada raja dengan para saudagar (pedagang India) hanya seputar perdagangan dan tidak akan membawa perubahan besar terhadap penyebaran agama Hindu. b. Mereka lebih banyak menetap di daerah pantai untuk memudahkan kegiatan perdagangannya. Mereka datang ke Indonesia untuk berdagang dan jika mereka singgah mungkin hanya sekedar mencari perbekalan untuk perjalanan mereka selanjutnya atau untuk menunggu angin yang baik yang akan membawa mereka melanjutkan perjalanan. Sementara itu kerajaan Hindu di Indonesia lebih banyak terletak di daerah pedalaman seperti Pulau Jawa, Sumatera, dan Kalimantan. Sehingga, penyebarluasan agama Hindu tidak mungkin dilakukan oleh kaum Waisya yang menjadi c. Meskipun ada perkampungan para pedagang India di Indonesia tetapi kedudukan mereka tidak berbeda dengan rakyat biasa di tempat itu, mereka yang tinggal menetap sebagaian besar hanyalah pedagang-pedagang keliling sehingga kehidupan ekonomi mereka tidak jauh berbeda dengan penduduk setempat. Sehingga pengaruh budaya yang mereka bawa tidaklah membawa perubahan besar dalam tatanegara dan kehidupan keagamaan masyarakat setempat. d. Kaum Waisya tidak mempunyai tugas untuk menyebarkan agama Hindu sebab yang bertugas menyebarkan agama Hindu adalah Brahmana. Lagi pula para pedagang tidak menguasai secara mendalam ajaran agama Hindu dikarenakan mereka tidak memahami bahasa Sansekerta sebagai pedoman untuk membaca kitab suci Weda. e. Tulisan dalam prasasti dan bangunan keagamaan Hindu yang ditemukan di Indonesia berasal dari bahasa Sansekerta yang hanya digunakan oleh Kaum Brahmana dalam kitab-kitab Weda dan upacara keagamaan. 3. Teori Ksatria (dikemukakan oleh FDK Bosch)
Inti dari teori ini adalah bahwa golongan bangsawan/ksatria dari India yang membawa masuk dan menyebarkan agama Hindu di Indonesia.
Menurut FDK Bosch ada 3 alasan mengapa Agama Hindu disebarkan oleh bangsawan: a. Raja dan bangsawan serta ksatria dari India yang kalah perang meninggalkan daerahnya menuju ke daerah lain termasuk Indonesia. Mereka berusaha menaklukkan daerah baru di Indonesia dan membentuk pemerintahan baru seperti ketika mereka di India. Dari situ mereka mulai menanamkan ajaran agama Hindu pada penduduk setempat. b. Kekacauan politik di India menyebabkan para ksatria melarikan diri sampai di Indonesia dan sesampainya di Indonesia mereka membentuk dan mendirikan koloni (tanah jajahan) dan mulai menyebarkan agama Hindu. c. Adapula raja dan para bangsawan India yang sengaja datang ke Indonesia untuk menyerang dan menaklukkan suku-suku di Indonesia. Setelah mereka berhasil maka akan mendirikan kerajaan dan mulai menyebarkan agama Hindu.

Selain itu, ada tiga ahli yang mengemukakan pendapatnya mengenai proses penyebaran agama dan kebudayaan Hidnu-Buddha dilakukan oleh golongan ksatria, yaitu sebagai berikut:
1. C.C Berg mengemukakan bahwa golongan yang tuurut menyebarkan kebudayaan Hindu-Buddha di Indonsia adalah para petualang yangsebagian besar berasal dari golongan Ksatria . Para Ksatria ini ada yang terlibat konflik dalam masalah perebutan kekuasaan di Indonesia. Bantuan yang diberikan oleh para Kstaria ini sedikit banyak membantu kemenanganbagi salah satu kelompok atau suku yang bertikai. Seagai hadiah atas kemenangan itu, ada di antara mereka yang dinikahkan dengan salah seorang putri dari kepala suku yang dibantunya. Dari perkawinannya ini memudahkan bagi para Ksatira untuk menyebarkan tadisi Hindu-Buddha dalam masyarakat indonesia.
2 Mookerji
Mengatakan bahwa golongan Ksatria ( tentara ) dari india yang membawa pengaruh kebudayaan Hindu-Buddha ke Indonesia. Para Ksatria ini kemudian membangun koloni-koloni yang akhirnya berkembang menjadi sebuah kerajaa. Para koloni ini kemudian mengadakan hubungan perdagangan dengan kerajaan-kerajaan di India dan mendatangkan para seniman yang berasal dari India untuk membangun candi-candi di Indonesia.
3. J.L Moens
Dia mencoba menghubungkan proses terbentuknya kerajaan-kerajan di indonesia pada awal abad ke-5 dengan situasi yang terjadi di india pada abad yang sama. Perlu diketahui bahwa sekitar abad ke-5, banyak kerajaan-kerajaan di India Selatan yang mengalami kehancuran. Ada di antara para keluarga kerajaan tersebut, yaitu para Ksatrianya yanmelarikan diri ke Indonesia. Mereka ini selanjutnya mendirikan kerajaan di kepulauan Nusantara. Kekuatan hipotesis Ksatria terletak pada kenyataan bahwa semangat berpetualang pada itu umunya dimilki oleh para Ksatria ( Keluarga kerajaan).

Teori Ksatria sering juga disebut dengan teori Kolonisasi . Hal ini disebabkan karena dilakukan penyerbuan dan penklukkan.
Bantahan terhadap teori ini : a. Tidak mungkin pelarian ksatria dari India bisa mendapatkan kedudukan mulia sebagai raja di wilayah lain, sedangkan di Indonesia masa itu, seseorang dapat menjadi pemimpin suatu wilayah karena dia dirasa mempunyai kemampuan lebih daripada yang lainnya. Tidak mungkin rakyat menginginkan orang yang telah mengalahkan rakyat di wilayah itu untuk menjadi raja mereka karena mereka pasti harus hidup dalam tekanan dari orang yang tidak mereka kenal. b. Tidak ada bukti yang kuat baik itu di Indonesia maupun di India bahwa penyerbuan yang dilakukan bertujuan untuk menyebarkan agama Hindu. Selain itu tidak ada bukti pendudukan atas beberapa daerah di Indonesia oleh bangsa India yang bertujuan untuk menyebarkan agama. Padahal suatu penaklukkan pasti akan dicatat sebagai sebuah kemenangan. Memang pernah ada serbuan dari bangsa India yang terjadi 2 kali dalam waktu singkat oleh kerajaan Colamandala (raja Rajendra Coaldewa) atas kerajaan Sriwijaya yaitu pada tahun 1023 M dan 1030 M. Meskipun berhasil menawan raja Sriwijaya tetapi serangan tersebut berhasil dipatahkan/dikalahkan. c. Jika terjadi kolonisasi /penaklukkan pasti akan disertai dengan pemindahan segala aspek/unsur budaya masyarakat India secara murni di Indonesia seperti sistem kasta, tatakota, pergaulan, bahasa, dsb. Tetapi kehidupan masyarakat di Indonesia tidak menunjukkan hal yang sama persis (tidak asli) dengan kehidupan masyarakat India dari sini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi penguasaan secara mendasar pada segala aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Budaya Indonesia memiliki peran yang besar dalam proses pembentukan budaya India-Indonesia sehingga yang tampak adalah bentuk akulturasi budayanya. 4. Teori Brahmana (dikemukakan oleh J.C. Van Leur)
Inti dari teori ini adalah bahwa yang membawa masuk dan menyebarkan agama Hindu di Indonesia adalah kaum brahmana dari India. Teori ini memang paling mudah diterima.
Menurut J.C. Van Leur beberapa alasan mengapa Agama Hindu disebarkan oleh brahmana: a. Agama Hindu adalah milik kaum Brahmana sehingga merekalah yang paling tahu dan paham mengenai ajaran agama Hindu. Urusan keagamaan merupakan monopoli kaum Brahmana bahkan kekuasaan terbesar dipegang oleh kaum Brahmana sehingga hanya golongan Brahmana yang berhak dan mampu menyiarkan agama Hindu. b. Prasasti Indonesia yang pertama menggunakan berbahasa Sansekerta, sedangkan di India sendiri bahasa itu hanya digunakan dalam kitab suci dan upacara keagamaan Hindu. Bahasa Sansekerta adalah bahasa kelas tinggi sehingga tidak semua orang dapat membaca dan menulis bahasa Sansekerta. Di India hanya kasta Brahmana yang menguasai bahasa Sansekerta sehingga hanya kaum Brahmana-lah yang dapat dan boleh membaca kitab suci Weda. c. Karena kepala suku yang ada di Indonesia kedudukannya ingin diakui dan kuat seperti raja-raja di India maka mereka dengan sengaja mendatangkan kaum Brahmana dari India untuk mengadakan upacara penobatan dan mensyahkan kedudukan kepala suku di Indonesia menjadi raja. Dan mulailah dikenal istilah kerajaan. Karena upacara penobatan tersebut secara Hindu maka secara otomatis rajanya juga dinyatakan beragama Hindu, jika raja beragama Hindu maka rakyatnyapun akan mengikuti rajanya beragama Hindu. d. Ketika menobatkan raja kaum Brahmana pasti membawa kitab Weda ke Indonesia. Sebelum kembali ke India tak jarang para Brahmana tersebut akan meniggalkan Kitab Weda-nya sebagai hadiah bagi sang raja. Kitab tersebut selanjutnya akan dipelajari oleh sang raja dan digunakan untuk menyebarkan agama Hindu di Indonesia. e. Para brahmana sengaja didatangkan ke Indonesia karena raja yang telah mengenal Brahmana secara khusus meminta Brahmana untuk mengajar di lingkungan istananya. Dari hal inilah maka agama dan budaya India dapat berkembang di Indonesia. Sejak itu mulailah secara khusus kepala suku-kepala suku yang lain yang tertarik terhadap budaya dan ajaran Hindu mengundang kaum Brahmana untuk datang dan mengajarkan agama dan budaya India kepada masyarakat Indonesia. f. Teori ini didukung dengan adanya bukti bahwa terdapat koloni India di Malaysia dan pantai Timur Sumatera (populer dengan nama Kampung Keling) yang banyak ditempati oleh orang Keling dari India Selatan yang memerlukan kaum Brahmana untuk upacara agama (perkawinan dan kematian).

Bantahan terhadap teori ini : a. Mempelajari bahasa Sansekerta merupakan hal yang sangat sulit jadi tidak mungkin dilakukan oleh raja-raja di Indonesia yang telah mendapat kitab Weda untuk mengetahui isinya bahkan menyebarkan pada yang lain. Sehingga pasti memerlukan bimbingan kaum Brahmana dalam mempelajarinya. b. Menurut ajaran Hindu kuno seorang Brahmana dilarang untuk menyeberangi lautan apalagi meninggalkan tanah airnya. Jika ia melakukan hal tersebut maka ia akan kehilangan hak akan kastanya. Sehingga mendatangkan para Brahmana ke Indonesia bukan merupakan hal yang wajar.

5. Teori Arus Balik (dikemukan oleh F.D.K.Bosch)
Pendapat-pendapat yang dikemukakan tersebut di atas mendapat kritikan dan F.D.K Bosch. Adapun kritikan yang dikemukakannya adalah sebagai berikut.

a. Berdasarkan pada peninggalan-peninggalan yang ada, tenyata teori kolonisasi tidak mempunyai bukti yang kuat. Untuk hipotesis Waisya, tidak terbukti bahwa kerajaan awal di Indonesia yang bercorak Hindu-Buddha ditemukan di pesisir pantai, melainkan terletak di pedalaman. Kritikan untuk hipotesis Ksatria, ternyata tidak ada prasasti yang menyatakan daerah atau kerajaan yang ada di Indonesia pernah ditaklukkan atau dikuasai oleh para Ksatria dan India.
b. Bila ada perkawinan antara golongan Ksatnia dengan putri pribumi dan Indonesia, seharusnya ada keturunan dan mereka yang ditemukan di Indonesia. Pada kenyataannya, hal itu tidak ditemukan.
c. Dilihatdani hasil karya seni, terdapat perbedaan pembangunan antara candi-candi yang dibangun di Indonesia dengan candi-candi yang dibangun di India.
d. Kritikan yang lain adalah dilihat darl sudut bahasa. Bahasa Sanskerta hanya dikuasai oleh para Brahmana, tetapi kenapa bahasa yang digunakan oleh masyarakat pada waktu itu adalah bahasa yang digunakan oleh kebanyakan orang India.

| Selanjutnya, F.D.K Bosch punya pendapat lain. Teori yang dikemukakan oleh Bosch ini dikenal dengan teori Arus Balik. Menurut teori ini, yang pertama kali datang ke Indonesia adalah mereka yang memiliki semangat untuk menyebarkan Hindu-Buddha, yaitu para intelektual yang ikut menumpang kapal-kapal dagang. Setelah tiba di Indonesia, mereka menyebarkan ajarannya. Karena pengaruhnya itu, ada di antara tokoh masyarakat yang tertanik untuk mengikuti ajarannya tersebut. Pada perkembangan selanjutnya banyak orang Indonesia sendiri yang pergi ke India untuk berkunjung dan belajar agama Hindu-Buddha di India. Sekembalinya di Indonesia, merekalah yang mengajarkannya kepada masyarakat Indonesia yang lain. Bukti-bukti darl pendapat tersebut adalah adanya prasasti Nalanda yang menyebutkan bahwa Balaputradowa (raja Sriwijaya) telah merninta kepada raja di India untuk membangun wihara di Nalanda sebagai tempat untuk menimba ilmu para tokoh dan Sriwijaya. Permintaan raja Sniwijaya itu ternyata dikabulkan. Dengan demikian, setelah para tokoh atau pelajar itu menuntut ilmu di sana, mereka kembali ke Indonesia. Merekalah yang selanjutnya menyebarkan pengaruh Hindu-Buddha di Indonesia.
Berdasarkan peranan bangsa Indonesia dalam penyebaran agama Hindu dan Buddha maka terdapat dua sikap, yaitu bersikap pasif dan bersikap aktif. Adapun penjelasannya sebagai berikut:

1. Bangsa Indonesia Bersikap Pasif Pihak yang dianggap sebagai penyebar kebudayaan Hindu-Buddha ke Indonesia adalah kaum Brahmana dari India. Alasannya pengaruh budaya India yang berkembang di Indonesia memperlihatkan unsur-unsur brahmana. Misalnya, prasasti dan agama Hindu. Prasasti tersebut ditulis dalam bahasa Sanskerta dan dengan huruf Pallawa. Padahal bahasa dan tulisan itu hanya dimengerti oleh kaum brahmana. Selain itu, pengaruh kebudayaan Hindu tampak jelas pada perkembangan agama Hindu di Indonesia. Urusannya keagamaan merupakan tanggung jawab kaum Brahmana.

2. Bangsa Indonesia Bersikap Aktif Pihak yang berperan sebagai penyebar kebudayaan Hindu-Buddha ke Indonesia adalah para pedagang dan Brahmana Indonesia. Para pedagang Indonesia pergi berdagang ke India dan melihat sendiri keadaan di tempat itu. Mereka tertarik dengan keteraturan masyarakat dan keunggulan budaya India. Terdorong untuk memajukan negrinya di Indonesia, maka para pedagang tersebut mengundang brahmana ini ke Indonesia untuk memperkenalkan kebudayaan Hindu-Buddha. Kedatangan para brahmana India ke Indonesia lama-kelamaan menimbulkan kelompok masyarakat baru. Brahmana India pun membina para brahmana Indonesia. Selanjutnya, para brahmana Indonesia pergi berziarah, para Brahmana itu juga memperdalam ilmu pengetahuan mereka. Setelah dirasa cukup maka mereka kembali ke Indonesia dan mulai menyebarkan sesuai dengan kondisi bangsa
Indonesia. Dengan cara-cara seperti itu maka budaya Hindu-Buddha masuk dan diterima oleh bangsa Indonesia.

D. Masuknya Agama Hindu-Buddha ke Indonesia
1. Masuknya Agama Hindu ke Indonesia
Para pendeta dari India mempunyai misi/tugas khusus untuk menyebarkan agama Hindu, pada akhirnya sampai juga mereka ke Indonesia melalui jalur perdagangan. Setiba di Indonesia mereka akan melakukan upacara pengembalian kasta agar mereka memiliki hak untuk menyebarkan ajaran agama. Selanjutnya mereka akan menemui penguasa lokal (kepala suku). Jika penguasa lokal tersebut tertarik dengan ajaran Hindu maka para pendeta bisa langsung mengajarkan dan menyebarkannya. Adapula penguasa lokal yang kemudian dinobatkan jadi raja serta dihindukan, sehingga jika rajanya beragama Hindu maka akan lebih mudah untuk menyebarkan agama Hindu di daerahnya. Proses ini tidak dapat terjadi hanya satu kali langsung diterima tetapi membutuhkan proses yang lama.

2. Masuknya Agama Budha ke Indonesia
Dalam ajaran agama budha juga terdapat misi khusus untuk menyebarkan agama Budha, misi tersebut dikenal dengan Dharmadhuta. Untuk menjalankan misinya tersebut maka pendeta Budha melalui jalur pelayaran dan perdagangan menuju ke Indonesia. Setibanya di Indonesia mereka akan menemui raja/ penguasa lokal setempat guna meminta izin untuk menyebarkan agama Budha. Selanjutnya mereka mulai mengajarkan dan menyebarkan agama Budha, jika pengusa lokal tertarik dan memutuskan untuk menganut ajaran agama Budha itu akan menjadi semakin mudah bagi perkembangan agama Budha di daerah tersebut. Jikapun raja tidak tertarik menganut agama Budha tapi memberi izin pada para pendeta tersebut untuk menyebarkan agama Budha maka mereka akan mendirikan perkumpulan umat/ jemaat Budha yang disebut Sangha.
Dari keempat teori yang ada menurut para ahli tidak ada yang cocok menyatakan proses perkembangan agama dan budaya Hindu-Budha di Indonesia sehingga mereka mengemukakan suatu teori baru untuk menjelaskan proses perkembangan agama Hindu-Budha di Indonesia yaitu Teori Arus Balik.
Teori Arus Balik sepakat bahwa yang membawa masuk agama dan budaya Hindu-Budha di Indonesia adalah para pendeta India, tetapi yang menyebarkan agama Hindu-Budha ke rakyat Indonesia bukan para pendeta India melainkan orang Indonesia yang diutus oleh raja Indonesia untuk mempelajari agama dan budaya para pendeta India di negara asalnya yaitu India. Setelah utusan tersebut menguasai ajaran agama maka mereka akan kembali ke Indonesia dan menyampaikan pada raja. Raja yang telah mendapat laporan selanjutnya akan meminta utusan tersebut menyebarkan dan mengajarkan pengetahuan yang di peroleh dari India tersebut pada penduduk/ rakyat kerajaan tersebut. Maka semakin berkembanglah ajaran agama baik Hindu maupun Budha dan terbentuklah kerajaan yang berciri baik itu Hindu maupun Budha.

E. Faktor-Faktor Diterimanya Agama Hindu Buddha di Indonesia
1. Masyarakat Indonesia memiliki dasar-dasar kebudayaan yang cukup tinggi sehingga masuknya budaya asing di Indonesia menambah perbendaharaan dan saling mengisi dengan budaya Indonesia.

2. Kecakapan khusus bangsa Indonesia disebut dengan lokal genius, yaitu kecakapan suatu bangsa dalam menerima unsur-unsur kebudayaan asing dan mengolah unsur-unsur tersebut sesuai dengan kepribadian bangsa Indonesia.
F. Akibat Masuknya Hindu Buddha ke Indonesia
Masuknya kebudayaan Hindu-Buddha ke Indonesia menimbulkan akulturasi kebudayaan dengan kebudayaan bangsa Indonesia. Adapun wujud akulturasi itu , seperti berikut:

1. Bahasa Wujud akulturasi dalam bidang bahasa, dapat dilihat dari adanya penggunaan bahasa Sanskerta yang dapat ditemukan sampai sekarang di mana bahasa Sanskerta memperkaya perbendaharaan bahasa Indonesia. Penggunaan bahasa Sanskerta pada awalnya banyak ditemukan pada prasasti (batu tertulis) peninggalan kerajaan Hindu-Buddha (5-7M) contohnya prasasti Yupa dari Kutai, prasasti peninggalan kerajaan Tarumanegara. Pada perkembangan selanjutnya bahasa Sanskerta digantikan oleh bahasa Melayu Kuno seperti yang ditemukan pada prasasti peninggalan Kerajaan Sriwijaya (7-13M).

2. Religi/Kepercayaan Sistem kepercayaan yang berkembang di Indonesia sebelum agama Hindu-Buddha masuk ke Indonesia adalah kepercayaan yang berdasarkan pada animisme dan dinamisme. Dengan masuknya agama Hindu-Buddha ke Indonesia, masyarakat Indonesia mulai menganut atau mempercayai agama –agama tersebut. Agama Hindu dan Buddha yang berkembang di Indonesia sudah mengalami perpaduan dengan kepercayaan animisme dan dinamisme, atau dengan kata lain mengalami sinkritisme (bagian dari proses akulturasi yang berarti perpaduan dua kepercayaan yang berbeda menjadi satu). Itu sebabnya agama Hindu dan Buddha yang berkembang di Indonesia, berbeda dengan agama Hindu –Buddha yang dianut oleh masyarakat India. Perbedaan-perbedaan tersebut dapat dilihat dalam upacara ritual yang diadakan oleh umat Hindu atau Buddha yang ada di Indonesia. Contohnya, upacara Nyepi yang dilaksanakan oleh umat Hindu Bali, ternyata upacara tersebut tidak dilaksanakan oleh umat Hindu di India.

3. Organisasi Sosial Kemasyarakatan Wujud akulturasi dalam bidang organisasi sosial kemasyarakatan dapat dilihat dalam organisasi politik, yaitu sistem pemerintahan yang berkembang di Indonesia setelah masuknya pengaruh India. Dengan adanya pengaruh kebudayaan India tersebut maka sIstem pemerintah yang berkembang di Indonesia adalah bentuk kerajaan yang diperintah oleh seorang raja secara turun-temurun. Raja di Indonesia ada yang dipuja sebagai dewa atau dianggap keturunan dewa keramat sehingga rakyat sangat memuja raja tersebut. Hal ini dapat dibuktikan dengan adanya raja-raja yang memerintah singasari, seperti kertanegara diwujudkan sebagai Bairawa, dan Raden Wijaya Raja Majapahit diwujudkan sebagai Harihara (Dewa Syiwa dan Wisnu jadi satu). Pemerintahan seorang raja di Indonesia ada yang bersifat mutlak dan turun-temurun seperti di India dan ada juga yang menerapkan prinsip musyawarah. Prinsip musyawarah diterapkan terutama apabila raja tidak mempunyai putra mahkota seperti yang terjadi di kerajaan majapahit, pada waktu pengangkatan Wikramawardana. Wujud akulturasi disamping terlihat alam sistem pemerintahan juga terlihat dalam sistem kemasyarakatan, yaitu pembagian lapisan masyarakat berdasarkan sistem kasta. Sistem kasta menurut kepercayaan hindu terdiri atas kasta Brahmana (golongan pendeta), kasta Kesatria (golongan prajurit dan bangsawan), kasta Waisya (golongan pedagang), dan kasta Sudra (golongan rakyat jelata). Kasta-kasta tersebut juga berlaku atau dipercayai oleh umat Hindu Indonesia, tetapi tidak sama persis dengan kasta-kasta yang ada di India. Hal itu dikarenakan kasta India benar-benar diterapkan dalam seluruh aspek kehidupan, sedangkan di Indonesia tidak demikian. Di Indonesia kasta hanya diterapkan untuk upacara keagamaan.

4. Sistem Pengetahuan Wujud akulturasi dalam bidang pengetahuan, salah satunya, yaitu perhitunganwaktu berdasarkan kalender tahun Saka, yaitu tahun dalam kepercayaan Hindu. Menurut perhitungan, satu tahun Saka sama dengan 365 hari dan perbedaan tahun Saka dan tahun Masehi adalah 78 tahun. Sebagai contoh tahun Saka 654 maka tahun Msehinya 654 + 78 = 732 M.
Disamping adanya pengetahuan tentang kalender Saka, juga ditemukan perhitungan tahun Saka dengan menggunakan candrasangkala. Candrasangkala adalah susunan kalimat atau gambar yang dapat dibaca sebagai angka. Candrasangkala banyak ditemukan dalam prasasti yang ditemukan di Pulau Jawa dan menggunakan kalimat bahasa Jawa. Salah satu contohnya yaitu kalimat Sirna ilang kertaning bhumi apabila diartikan sirna = 0, ilang = 0, kertaning = 4, dan bhumi = 1 maka kalimat tersebut diartikan dari belakang, yaitu sama dengan tahun 1400 Saka atau sama dengan 1478 M yang merupakan tahun runtuhnya Majapahit.

5. Peralatan Hidup dan Teknologi Salah satu wujud akulturasi dari peralatan hidup dan teknologi terlihat dalam seni bangunan candi. Seni bangunan candi tersebut memang mengandung unsur budaya India, tetapi keberadaan candi-candi di Indonesia tidak sama dengan candi-candi yang ada di India karena candi di Indonesia hanya mengambil unsur teknologi pembuatannya melalui dasar-dasar teoritis yang tercantum dalam kitab Silpasastra, yaitu sebuah kitab pegangan yang memuat berbagai petunjuk untuk melaksanakan pembuatan arca dan bangunan. Untuk itu, dilihat dari bentuk dasar maupun fungsi candi tersebut terdapat perbedaan. Bentuk dasar bangunan candi di Indonesia punden berundak-undak yang merupakan salah satu peninggalan kebudayaan Megalithikum dan berfungsi sebagai tempat pemujaan. Adapun fungsi bangunan candi itu sendiri di Indonesia sesuai dengan asal kata “candi” tersebut. Perkataan “candi” berasal dari kata “candika” yang merupakan salah satu nama Dewi Durga atau dewi maut sehingga candi merupakan bangunan untuk memuliakan orang yang telah wafat, khususnya raja-raja dan orang-orang terkemuka.
Disamping itu dalam bahasa Kawi, candi berasal dari kata “cinandi” artinya yang dikuburkan. Untuk itu, yang dikuburkan di dalam candi bukanlah mayat atau abu jenazah melainkan berbagai macam benda yang yang menyangkut lambang jasmaniah raja yang disimpan dalam pripih. Dengan demikian, fungsi candi Hindu di Indonesia adalah untuk pemujaan terhadap roh nenek moyang atau dihubungkan dengan raja yang sudah meninggal. Hal ini terlihat dari adanya lambang jasmaniah raja, sedangkan fungsi candi di India adalah untuk tempat pemujaan terhadap dewa, contohnya seperti candi-candi yang terdapat di kota Benares merupakan tempat pemujaan terhadap Dewa Syiwa. Untuk candi yang bercorak Buddha fungsinya sama dengan di India, yaitu untuk memuja Dyani Bodhisattwa yang dianggap sebagai perwujudan dewa Untuk candi Buddha di India hanya berbentuk stupa, sedangkan di Indonesia stupa merupakan ciri khas atap candi-candi yang bersifat agama Buddha. Dengan demikian, seni bangunan candi di Indonesia memiliki kekhasan tersendiri karena Indonesia hanya mengambil intinya saja dari unsur budaya India sebagai dasar ciptaannya dan hasilnya tetap sesuatu yang bercorak Indonesia.

6. Kesenian Wujud akulturasi dalam bidang kesenian terlihat dalam bidang seni dari seni rupa, seni sastra, dan seni pertunjukan. Dalam seni rupa contoh wujud akulturasinya dapat dilihat dari relief dinding candi (gambar timbul), gambar timbul pada candi banyak menggambarkan suatu kisah/cerita yang berhubungan dengan ajaran agama Hindu ataupun Buddha. Gambar relief pada candi Borobudur ada yang menggambarkan Buddha sedang digoda oleh mara yang menari-nari diiringi gendang. Relief ini mengisahkan riwayat hidup sang Buddha seperti yang terdapat dalam kitab Lalitawistara. Demikian pula halnya dengan candi-candi Hindu. Relief-reliefnya yang juga mengambil kisah yang terdapat dalam kepercayaan Hindu seperti kisah Ramayana yang digambarkan melalui relief candi Prambanan ataupun candi Panataran. Dari relief-relief tersebut apabila diamati lebih lanjut, ternyata Indonesia juga mengambila kisah asli cerita tersebut, tetapi suasana kehidupan yang digambarkan oleh relief tersebut adalah suasana kehidupan asli keadaan alam ataupun masyarakat Indonesia. Dengan demikian, terbukti bahwa Indonesia tidak menerima begitu saja budaya India, tetapi selalu berusaha menyesuaikan dengan keadaan dan suasana di Indonesia. Untuk wujud akulturasi dalam seni sastra dapat dibuktikan dengan adanya suatu cerita/kisah yang berkembang di Indonesia yang bersumber dari kitab Ramayana yang ditulis oleh Walmiki dan kitab Mahabarata yang ditulis oleh Wiyasa. Keduan kitab tersebut merupakan kitab kepercayaan umat Hindu. Akan tetapi, setelah berkembang di Indonesia tidak sama seperti aslinya dari India karena sudah disadur kembali oleh pujangga-pujangga Indonesia ke dalam bahasa Jawa Kuno. Tokoh-tokoh cerita dalam kisah tersebut ditambah dengan hadirnya tokoh Punokawan, seperti Semar, Bagong, Petruk, dan Gareng. Bahkan, dalam kisah Bharatayudha yang disadur dari kitab Mahabarata tidak menceritakan perang antara Pendawa dan Kurawa, melainkan menceritakan kemenangan Jayabaya dari Kediri melawan Jenggala. Disamping itu juga kisah Ramayana ataupun Mahabarata diambil sebagai suatu cerita dalam seni pertunjukan di Indonesia, yaitu salah satunya pertunjukan wayang. Seni petunjukan wayang merupakan salah satu kebudayaan asli Indonesia sejak zaman prasejarah dan pertunjukan wayang tersebut sangat digemari terutama oleh masyarakat Jawa. Wujud akulturasi dalam pertunjukan wayang tersebut terlihat dari pengambilan lakon cerita dari kisah Ramayana ataupun Mahabarata yang berasal dari budaya India, tetapi tidak sama persis dengan aslinya karena sudah mengalami perubahan. Perubahan tersebut antara lain terletak dari karakter atau perilaku tokoh-tokoh cerita, misalnya dalam kisah Mahabarata keberadaan tokoh durna, dalam cerita aslinya durna adalah seorang mahaguru bagi Pendawa dan Kurawa dan berprilaku baik, tetapi dalam lakon Indonesia durna adalah tokoh yang berperangai buruk suka menghasut.

G. Daerah yang Dipengaruhi dan Tidak Dipengaruhi Masuknya Hindu Buddha di Indonesia
Masuknya unsur Hindu-Buddha ke Indonesia berlangsung dengan damai, bertahap, dan berkelanjutan. Hampir semua wilayah Indonesia menerima pengaruh Hindu dan Buddha, kecuali wilayah Nusa Tenggara, Maluku, dan Papua.

1. Wilayah yang dipengaruhi unsur-unsur Buddha di Indonesia
Bukti-bukti peninggalan yang dapat menjelaskan keberadaan pengaruh Buddhisme di Indonesia adalah penemuan arca perunggu Buddha sempaga (Sulawesi selatan). Dilihat dari bentuknya, arca ini mempunyai bentuk sama dengan arca yang dibuat di Amarawati (India). Para ahli menduga arca tersebut merupakan barang dagangan ataupun benda persembahan. Tidak hanya di daerah Sempaga saja, beberapa tempat seperti di Besuki (Jawa Timur) dan sumatra selatan juga adalah tempat penemuan patung Buddha.

2. Wilayah yang dipengaruhi unsur-unsur Hindu di Indonesia
Kemunculan unsur Hindu di Indonesia diduga pada sekitar abad ke-5 masehi. Tonggak waktu tesebut diambil dari penafsiran tujuh buah yupa peninggalan kerajaan Kutai di Kalimantan timur dan tujuh buah prasasti dari kerajaan Tarumanegara di Jawa Barat sekarang ini. Oleh karena Yupa dan Prasasti di kedua kerajaan tersebut menggunakan huruf pallawa, maka diperkirakan kebudayaan Hindu yang menyebar ke beberapa daerah di Indonesia pada tahap permulaan berasal dari India Selatan. Agama dan kebudayaan Hindu di Indonesia kemudian berkembang di kerajaan-kerajaan, seperti kerajaan Holling, Mataram Hindu, Kanjuruhan, Kediri, Singasari, Majapahit,Sunda,dan Bali.

Kerajaan Hindu/Buddha di Kalimantan * Kerajaan Kutai * Kerajaan Sribangun (Buddha) * Kerajaan Wijayapura * Kerajaan Bakulapura * Kerajaan Brunei Buddha * Kerajaan Kuripan * Kerajaan Negara Dipa * Kerajaan Negara Daha
Kerajaan Hindu/Buddha di Jawa * Kerajaan Salakanagara (150-362) * Kerajaan Tarumanegara (358-669) * Kerajaan Sunda Galuh (669-1482) * Kerajaan Kalingga * Kerajaan Kanjuruhan * Kerajaan Mataram Hindu * Kerajaan Kahuripan * Kerajaan Janggala * Kerajaan Kadiri (1042 - 1222) * Kerajaan Singasari (1222-1292) * Kerajaan Majapahit (1292-1527)
Kerajaan Hindu/Buddha di Sumatra * Kerajaan Malayu Dharmasraya (1183-1347) * Kerajaan Sriwijaya (600-1300)

3. Wilayah yang tidak dipengaruhi unsur Hindu Buddha di Indonesia
Wilayah yang tidak dipengaruhi unsur budaya Hindu-Buddha, yaitu Maluku dan sekitarnya, pulau-pulau di Nusa Tenggara, Maluku dan Papua serta sekitarnya. Kemungkinan tidak masuknya pengaruh tersebut karena wilayah Indonesia bagian timur dianggap terlalu jauh untuk dijangkau, wilayahnya sangat terpencil dan sarana transportasi tidak ada. Selain itu, kawasan Indonesia amat luas dan terdiri atas ribuan pulau yang terhampar dari barat sampai ke timur.

H. Kronologi Hindu Buddha di Indonesia * 101 - Penempatan Lembah Bujang yang menggunakan aksara Sanskrit Pallava membuktikan hubungan dengan India di Sungai Batu. * 300 - Kerajaan-kerajaan di asia tenggara telah melakukan hubungan dagang dengan India. Hubungan dagang ini mulai intensif padaabad ke-2 M. Memperdagangkan barang-barang dalam pasaran internasional misalnya: logam mulia, perhiasan, kerajinan, wangi-wangian, obat-obatan. Dari sebelah timur Indonesia diperdagangkan kayu cendana, kapur barus, cengkeh. Hubungan dagang ini memberi pengaruh yang besar dalam masyarakat Indonesia, terutama dengan masuknya ajaran Hindu dan Budha, pengaruh lainnya terlihat pada sistem pemerintahan. * 300 - Telah dilakukannya hubungan pelayaran niaga yang melintasi Tiongkok. Dibuktikan dengan perjalanan dua pendeta Budha yaituFa Shien dan Gunavarman. Hubungan dagang ini telah lazim dilakukan, barang-barang yang diperdagangkan kemenyan, kayu cendana, hasil kerajinan. * 400 - Hindu dan Budha telah berkembang di Indonesia dilihat dari sejarah kerajaan-kerajaan dan peninggalan-peninggalan pada masa itu antara lain prasasti, candi, patung dewa, seni ukir, barang-barang logam. Keberadaan kerajaan Tarumanagara diberitakan oleh orang Cina. * 603 - Kerajaan Malayu berdiri di hilir Batang Hari. Kerajaan ini merupakan konfederasi dari para pedagang-pedagang yang berasal dari pedalaman Minangkabau. Tahun 683, Malayu runtuh oleh serangan Sriwijaya. * 671 - Seorang pendeta Budha dari Tiongkok, bernama I-Tsing berangkat dari Kanton ke India. Ia singgah di Sriwijaya untuk belajar tata bahasa Sanskerta, kemudian ia singgah di Malayu selama dua bulan, dan baru melanjutkan perjalanannya ke India. * 685 - I-Tsing kembali ke Sriwijaya, disini ia tinggal selama empat tahun untuk menterjemahkan kitab suci Budha dari bahasa Sanskerta ke dalam bahasa Tionghoa. * 692 - Salah satu kerajaan Budha di Indonesia yaitu Sriwijaya tumbuh dan berkembang menjadi pusat perdagangan yang dikunjungi oleh pedagang Arab, Parsi, dan Tiongkok. Yang diperdagangkan antara lain tekstil, kapur barus, mutiara, rempah-rempah, emas, perak. Wilayah kekuasaannya meliputi Sumatera, Semenanjung Malaya, Kamboja, dan Jawa. Sriwijaya juga menguasai jalur perdagangan Selat Malaka, Selat Sunda, dan Laut China Selatan. Dengan penguasaan ini, Sriwijaya mengontrol lalu lintas perdagangan antara Tiongkok dan India, sekaligus menciptakan kekayaan bagi kerajaan. * 922 - Dari sebuah laporan tertulis diketahui seorang musafir Tiongkok telah datang kekerajaan Kahuripan di Jawa Timur dan maharaja Jawa telah menghadiahkan pedang pendek berhulu gading berukur pada kaisar Tiongkok. * 932 - Restorasi kekuasaan Kerajaan Sunda. Hal ini muncul melalui Prasasti Kebon Kopi II yang bertanggal 854 Saka atau 932 Masehi. * 1292 - Musafir Venesia, Marco Polo singgah di bagian utara Sumatera dalam perjalanan pulangnya dari Tiongkok ke Persia melalui laut. Marco Polo berpendapat bahwa Perlak merupakan sebuah kota Islam. * 1292 - Raden Wijaya, atas izin Jayakatwang, membuka hutan tarik menjadi permukiman yang disebut Majapahit. Nama ini berasal dari pohon Maja yang berbuah pahit di tempat ini.[3] * 1293 - Raden Wijaya memanfaatkan tentara Mongol untuk menggulingkan Jayakatwang di Kediri. Memukul mundur tentara Mongol, lalu ia naik takhta sebagai raja Majapahit pertama pada 12 November. * 1293 - 1478 - Kota Majapahit menjadi pusat kemaharajaan yang pengaruhnya membentang dari Sumatera ke Papua, kecuali Sunda dan Madura. Kawasan urban yang padat dihuni oleh populasi yang kosmopolitan dan menjalankan berbagai macam pekerjaan. Kitab Negarakertagama menggambarkan keluhuran budaya Majapahit dengan cita rasa yang halus dalam seni, sastra, dan ritual keagamaan. * 1345-1346 - Musafir Maroko, Ibn Battuta melewati Samudra dalam perjalanannya ke dan dari Tiongkok. Diketahui juga bahwa Samudra merupakan pelabuhan yang sangat penting, tempat kapal-kapal dagang dari India dan Tiongkok. Ibn Battuta mendapati bahwa penguasa Samudra adalah seorang pengikut Mahzab Syafi'i salah satu ajaran dalam Islam. * 1350-1389 - Puncak kejayaan Majapahit dibawah pimpinan raja Hayam Wuruk dan patihnya Gajah Mada. Majapahit menguasai seluruh kepulauan di asia tenggara bahkan jazirah Malaya sesuai dengan "Sumpah Palapa" yang menyatakan bahwa Gajah Mada menginginkan Nusantara bersatu. * 1478 Majapahit runtuh akibat serangan Demak. Kota ini berangsur-angsur ditinggalkan penduduknya, tertimbun tanah, dan menjadi hutan jati. * 1570 - Pajajaran, ibukota Kerajaan Hindu terakhir di pulau Jawa dihancurkan oleh Kesultanan Banten.

BAB III
KESIMPULAN

Jadi kesimpulan proses masuk dan berkembangnya agama dan budaya Hindu-Budha ke Indonesiaadalah sebagai berikut.
Agama Budha masuk ke Indonesia dibawa oleh para pendeta didukung dengan adanya misi Dharmadhuta, kitab suci agama Budha ditulis dalam bahasa rakyat sehari-hari, serta dalam agama Budha tidak mengenal sistem kasta. Para pendeta Budha masuk ke Indonesia melalui 2 jalur lalu lintas pelayaran dan perdagangan, yaitu melalui jalan daratan dan lautan. Jalan darat ditempuh lewat Tibet lalu masuk ke Cina bagian Barat disebut Jalur Sutra, sedangkan jika menempuh jalur laut, persebaran agama Budha sampai ke Cina melalui Asia Tenggara. Selanjutnya sampai ke Indonesia mereka akhirnya bertemu dengan raja dan keluarganya serta mulai mengajarkan ajaran agama Budha, pada akhirnya terbentuk jemaat kaum Budha. Bagi mereka yang telah mengetahui ajaran dari pendeta India tersebut pasti ingin melihat tanah tempat asal agama tersebut secara langsung yaitu India sehingga mereka pergi ke India dan sekembalinya ke Indonesia mereka membawa banyak hal baru untuk selanjutnya disampaikan pada bangsa Indonesia. Unsur India tersebut tidak secara mentah disebarkan tetapi telah mengalami proses penggolahan dan penyesuaian. Sehingga ajaran dan budaya Budha yang berkembang di Indonesia berbeda dengan di India.
Para pendeta Hindu memiliki misi untuk menyebarkan agama Hindu dan melalui jalur perdagangan akhirnya sampai di Indonesia. Selanjutnya mereka akan menemui penguasa lokal (kepala suku). Jika penguasa lokal tersebut tertarik dengan ajaran Hindu maka para pendeta bisa langsung mengajarkan dan menyebarkannya. Dalam ajaran agama Hindu konsepnya adalah seseorang terlahir sebagai Hindu bukan menjadi Hindu maka untuk menerima ajaran agama Hindu orang Indonesia harus di-Hindu-kan melalui upacara Vratyastoma dengan pertimbangan kedudukan sosial/ derajat yang bersangkutan (memberi kasta). Hubungan India-Indonesia berlanjut dengan adanya upaya para kepala suku/ raja lokal untuk menyekolahkan anaknya/ utusan khusus ke India guna belajar budaya India lebih dalam lagi. Setelah kembali ke tanah air mereka kemudian menyebarkan kebudayaan India yang sudah tinggi. Bahkan tak jarang mereka mendatangkan para Brahmana India untuk melakukan upacara bagi para penguasa di Indonesia, seperti upacara Abhiseka, merupakan upacara untuk mentahbiskan seseorang menjadi raja. Jika di suatu wilayah rajanya beragama Hindu maka akan memperkuat proses penyebaran agama Hindu bagi rakyat di daerah tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

Tim penyusun Indonesia Heritage. 1998. Indonesian Heritage: Early Modern History. Singapore : Grolier International.

Chau Ming. 1994. Mengenal Beberapa Aspek Filsafat Konfusianisme, taoisme, dan Buddhisme, JILID III. Jakarta:Sasana

Rickflefs, M. C. 1998. Sejarah Indonesia Modern. Yogyaarta : Gajah Mada University Press.

Marwati Djoned Poesponegoro, Nugroho Notosusonto . 1948. Sejarah Nasional Indonesia Jilid Dua

Nasrudin Muh, Warsito S.W, Nursa’ban Muh, Mari Belajar IPS VII, Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional, 2008

Iwan Setiawan dkk, Wawasan Sosial, Jakarta : Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional Indonesia, 2008

http://id.wikipedia.org/wiki/Agama_Hindu http://id.wikipedia.org/wiki/Agama_Buddha http://id.wikipedia.org/wiki/Agama_Buddha_di_Indonesia http://ariefsyahrultiro.blogspot.com/2013/03/sejarah-lahir-dan-berkembangnya-hindu_7268.html http://www.riswanto.com/2013/09/sejarah-masukknya-pengaruh-agama-hindu.html
https://www.google.com/imghp?hl=id&tab=wi&ei=KdN9VJzhBJaGuATCtYCQBQ&ved=0CAQQqi4oAg

Similar Documents

Free Essay

Sejarah

...Kemunculan Tamadun Awal Manusia Pengertian tamadun : * Mudun, madain, madana ( Bahasa Arab ) Bermaksud : Ketinggian budi bahasa dan pembukaan bandar * Civilization ( Bahasa Inggeris ) Berasal daripada perkataan Greek, civitas yang bermaksud bandar. Konsep tamadun menurut barat : Dikaitkan dengan pembangunan lahiriah seperti penulisan, undang-undang kesenian, dan perbandaran. Konsep tamadun menurut Islam : Merangkumi pembangunan lahiriah dan rohaniah. Pendapat-pendapat tokoh berkenaan tamadun. Gordon Childe : Pencapaian lahiriah ialah kayu ukur kemajuan tamadun dalam sesebuah masyarakat. Darcy Riberio dan R.A Buchanan : Menolak unsur rohani sebaliknya hanya menekankan kepentingan dan pembangunan lahiriah sahaja. Syed Naquib al-Attas : Tamadun ialah pencapaian tatasusila yang tinggi dan kebudayaan yang luhur oleh sesebuah masyarakat. Richard Sullivan : Mengakui unsur rohaniah sangat penting dalam konsep tamadun. Tamadun Mesopotamia. * Tamadun terawal yang muncul di sekitar Sg. Tigris dan Sg. Euphrates. * Juga disebut tamadun Sumeria. * Perkataan Mesopotamia berasal dari perkataan Yunani bermaksud tanah di Antara dua sungai. * Sungai Tigris dan Sungai Euphrates mengalir dari kawasan pergunungan di Turki ke tanah lembah di Iraq hingga Teluk Parsi di bahagian selatan. * Antara kerajaan Mesopotamia yang terkenal termasuklah Sumeria, Akkad, Ur, Babylon, Kassites, Assyria dan Chaldea. Masyarakat Mesopotamia terbahagi kepada...

Words: 615 - Pages: 3

Free Essay

Sejarah

...• Apa itu Sejarah? • Kenapa ia penting? Panduan SEJARAH AWAL Mengenali diri / identiti Semangat patriotisme SEJARAH IMI2015 1 Islam & Zaman Kegemilangan Melaka [1400M-1511M] Kerajaan Awal (Hindu) [100SM-1400M] Kemerdekaan [1957-kini] Zaman Penjajahan [1511M-1957M] IMI2015 IMI2015 4 Zaman Pra-Sejarah dan Ciri-cirinya Zaman Paleolitik (Zaman Batu Awal) 40,000 tahun lalu • Lokasi: Gua Badak & Kota Tampan (Perak); Gua Niah (Sarawak) ; Tingkayu (Sabah). • Ciri-ciri: • Petempatan: Gua-gua batu kapur berdekatan sungai atau tasik; nomad. • Cara hidup: sara diri (memburu & mengumpul hasil hutan) • Peralatan: diperbuat daripada batu Zaman Mesolitik (Zaman Batu Tengah, Zaman Hoabinh) 11,000 tahun lalu Zaman Paleolitik Zaman Mesolitik ZAMAN PRA SEJARAH Manusia terawal 40 000 tahun lalu. Bukti: i penemuan tengkorak budak lelaki di Gua Niah yang berusia lebih kurang 40 000 tahun lalu. ii penemuan petempatan purba baru di sekitar Kota Tampan, Lenggong (75,000 thn lalu) Perak man (11,000 thn lalu) Perak woman (8,000 thn lalu). 3 ZAMAN PRA-SEJARAH Zaman Air Batu 2 PENDUDUK AWAL ‘Timeline’ Sejarah Malaysia Pra-sejarah [-100SM] IMI2015 • Lokasi: Gua Cha (Kelantan); Gua Kecil (Pahang); Gua Kepah (Kedah); Gua Gomantong & Gua Madai (Sabah); Gua Niah (Sarawak); Jenderam Hilir (Selangor). • Ciri-ciri: • Petempatan: Gua-gua batu kapur berdekatan sungai atau tasik; nomad. • Cara hidup:...

Words: 964 - Pages: 4

Free Essay

Sejarah

...PENGHARGAAN Setinggi – tinggi kesyukuran ke atas hadrat Illahi di atas kurnia dan rahmat yang telah diberikan oleh-Nya sehingga pengkaji dapat menyiapkan penulisan Ilmiah yang bertajuk ‘Sejarah kedatangan dan perkembangan Masyarakat Bugis Sabah’ . Dengan jayanya. Sepanjang menjalankan kajian ini pengkaji telah mendapat banyak bantuan daripada pelbagai pihak terutamanya En. Samawi Kula yang merupakan guru mata pelajaran Sejarah , SMK KOTA MARUDU II , Kota Marudu Sabah. Beliau telah banyak memberikan tunjuk ajar dan bantan dari segi moral dan motivasi. Tidak kira masa dan tempat. Tidak dilupakan juga kepada rakan-rakan seperjuangan , terutamnya Kelas 6 atas 1 ,yang telah banyak membantu dan emebri tunjuk ajar kepada saya. Semoga kita semua Berjaya dalam menyiapkan penulisan Ilmiah ini. Kepada kedua ibu dan ayah tercinta . Terima Kasih di atas bantuan dan dorongan dari segi motivasi , kewangan dan pengankutan yang telah diberikan kepada saya selama ini. Semoga saya mendapat markah yang cemerlang dalam menyiapkan penulisan ini dengan jayanya. Kepada semua pihak yang telah emnghulurkan bantuan kepada saya, saya ingin mengucapkan ribuan terima kasih. Semoga allah memberkati kita semua. 1.0 PENDAHULUAN Orang Bugis berasal dari kepulauan Sulawesi, Indonesia. Ia merupakan salah satu rumpun Melayu...

Words: 4889 - Pages: 20

Free Essay

Sejarah

...by Stephen Oppenheimer In all our cells we have genes. Genes are made up of DNA, the string-like code of life that determines what we are, from our fingernails to our innate potential for playing the piano. By analysing genes, we can trace the geographic route taken by our ancestors back to an ultimate birthplace in Africa, at the dawn of our species. Further, if we take any two individuals and compare their genes, we will find that they share a more recent ancestor - living, in all probability, outside Africa. What is more, I believe that we can now prove where those ancestors lived and when they left their homelands. This remarkable proof has become fully possible only within the last decade, as a result of pioneering work by a number of people. Many of us have wondered what we would find if we could perhaps board a time machine and travel back through the generations of our ancestors. Where would it take us? Would we find ourselves to be distantly related to some famous or notorious person? How many generations would we pass through before we arrived at the first humans? Does our line continue back to monkeys, and beyond to worms and single-celled creatures, as Darwin maintained? We know from dry biology lessons at school that this ought to be so, but as with the uncertainty of what happens to us after we die, it is hard to fully grasp.   We are now so used to the pace of technical advances that the sense of wonder fades with each new one. Yet, until very recently,...

Words: 3275 - Pages: 14

Free Essay

Sejarah

...[pic] Soalan: Pembentukan Tamadun Islam di Makkah telah meninggalkan pelbagai kesan terrhadap masyarakat Malaysia. Bincangkan. |Format |Aspek |Perincian |Markah Penuh | |Pengenalan |Memahami latar belakang pembentukan|Pengenalan |5 markah | | |masyarakat jahiliah | | | | | |Jelaskan secara ringkas tentang: | | | | |-Latar belakang pembentukan Tamadun Islam di | | | | |Makkah. | | |Isi |Memahami maksud dan ciri-ciri |Maksud dan ciri-ciri masyarakat Arab Jahiliah |30 markah | |Dan |masyarakat Jahiliah | | | |Huraian | |-Terangkan maksud Jahiliah dan mengapa dianggap | | | | |Zaman Kegelapan. (10m) | | | ...

Words: 708 - Pages: 3

Free Essay

Sejarah

...BAB 6 PEMBENTUKAN KERAJAAN ISLAM DAN SUMBANGANNYA Pengenalan: Khutbah terakhir Nabi Muhamad menjelaskan aspek berikut: 1. 2. 3. umat islam mesti bersatu padu mencintai perdamaian berpegang teguh jepada agama islam Ini kerana selepas kewafatan baginda umat islam menghadapai dugaan besar antaranya: 1. 2. 3. 4. mendapatkan calon pengganti nabi muhamad. munculnya individu yangf mengaku nabi golongan yang tidak membayar zakat murtad ± golongan al riddah. Kerajaan Khulafa Al- Rasyidin Selepas wafat 632M ± sistem pemerintahan islam dikenali sebagai khalifah. ± dikenali dengan khulafa al rasyidin. Antara khalifahnya: 1. 2. 3. Abu Bakar Assiddiq ± Bani Tamim ± 632 M ± 634 M Omar Al Khattab ± bani Adi ± 634M ± 644M Uthman bin Affan ± Bani Umaiyah ± 644M ± 656M 4. Ali bin Abu Talib ± Bani Hasyim ± 5656M ± 661M Konsep Khalifah: Arab ± pengganti yang melaksanakan tanggungjawab pemerintahan dan pentadbiran kerajaan. Agama ± tanggungjawab memelihara kemurnian agama islam yang disampaikan Nabi saw, dan tanggungjawab kekalkan kehormonian serta kestabilan Islam. Syarat 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. lelaki yang merdeka beragama islam memiliki pengetahuan islam mematuhi perintah allah sanggup melaksanakan hukum islam bersifat adil dan akhlak yang mulia tubuh badan yang sihat dan sempurna berfikiran cerdas, warak pandai mentadbir. Kaedah atau Cara: 1. musyarawarah atau syura ( Syura bermaksud ± Permuafakatan atau konsesnsus) 2. cadangan satu nama sahaja 3. pemilihan...

Words: 3290 - Pages: 14

Free Essay

Sejarah Stp

...Bahasa Malayalam adalah salah satu daripada 22 bahasa rasmi India yang dituturkan oleh sekitar 36 juta penduduk, dan merupakan bahasa utama di Kerala, sebuah negeri di India Selatan. Bahasa ini juga dituturkan di wilayah-wilayah Kesatuan Lakshadweep dan Pondicherry di Mahe/Mayyazhi. Bahasa Malayam tergolong dalam keluarga bahasa Dravidia, dan mempunyai tulisan tersendiri. Kedua-dua bahasa serta sistem penulisannya amat berkait dengan bahasa Tamil. Isi kandungan [sorokkan] 1 Evolusi 2 Perkembangan kesusasteraan 3 Tulisan 4 Kelainan bahasa dan pengaruh luar 5 Lihat juga 6 Pautan luar Evolusi[sunting | sunting sumber] Bahasa Malayalam, bersama-sama dengan bahasa Tamil, Toda, Kota, Kodava Thakk dan Kannada tergolong dalam kumpulan selatan bahasa-bahasa Dravidia. Kesamaan bahasa Malayalam dengan bahasa Tamil paling ketara. Kaum Malayam Tamil Proto, leluhur bagi kaum Tamil dan Malayalam, mencapah selama empat atau lima abad sejak abad ke-9, dan menyebabkan bahasa Malayalam menjadi sebuah bahasa yang berbeza dengan bahasa Tamil. Sebagai sebuah bahasa kesusasteraan dan pentadbiran, bahasa Tamil telah amat mempengaruhi perkembangan bahasa Malayalam yang awal. Kemudian, pengaruh golongan Namboothiri dalam kehidupan kebudayaan Kerala; hubungan perdagangan dengan orang-orang Arab; penaklukan Kerala oleh Portugal serta pengasasan negeri-negeri vasal; mempercepat asimilasi banyak ciri-ciri bahasa Romawi, Semitik, dan Indo-Arya ke dalam bahasa Malayalam pada peringkat-peringkat...

Words: 1076 - Pages: 5

Free Essay

Sejarah Pancasila

...SEJARAH PANCASILA  Kemerdekaan bangsa Indonesia pertama kali diumumkan oleh Pemerintah Militer di Indonesia pada tanggal 17 September 1944 oleh perdana Menteri Koyso, bahwa dalam waktu dekat akan dibentuk suatu badan yang bertugas mempelajari langkah-langkah mana yang perlu diambil sebagai persiapan kemerdekaan. Penyampaian tersebut sebagai lanjutan pada tanggal 29 April 1945. Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada tnggal 28 Mei 1945 telah dilantik resmi oleh badan yang diketuai seorang jepang, akan tetapi kenyataanya dipimpin secara bergiliran oleh dua orang ketua muda, yaitu Dr. Rajiman Wediodinigrat dan R.P. Suroso. Pada mulanya anggotanya yang berjumlah 63 orang. Badan ini mengadakan dua kali sidang yang pertama kali pada tanggal 29 Mei sampai dengan 1 Juni dan yang kedua pada tanggal 10-17 Juli 1945. Dalam sidang pertama kali yang dikemukakan oleh Ketua Dr. Rajiman meminta kepada para anggota agar memaparkan pendapat mereka tenatng apa yang akan dijadikan dasar Indonesia Merdeka. Sementara anggota berpendapat bahwa pernyataan itu akan membawa ke persoalan filsafat dan menghambat penyusunan konstitusi, soal dasar negara tersebut sidang pertama. Yang dimaksud adalah suatu “hilosophisce grondslang” dikatakan sebagai falsafah, yaitu pikiran yang sedalam-dalamnya, untuk diatasnya didirikan gedung Indonesia Merdeka yang kekal dan abadi. Dasar serupa dianggap perlu karena Negara sebagai suatu organisasi kemasyarakatan yang hanya berfungsi sebagai...

Words: 612 - Pages: 3

Free Essay

Sejarah Malaysia

...CTU 553 Sejarah Malaysia Maksud perkataan: Amalgamasi: adalah istilah kuno bermaksud perkawinan dan antara pembiakan dari etnik yang berbeda atau ras. Akomodasi: tempat untuk makan dan tidur ataupun penyesuaian. Akulturasi: ialah penyerapan unsur-unsur kebudayaan daripada suatu budaya kepada budaya yang lain Asimilasi: adalah pecampuran dua kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli sehingga membentuk kebudayaan baru. Segregasi: pengasingan satu kelompok dengan kelompok yang lain. Etnosentrisme: pandangan atau sikap yang percaya bahawa golongan atau atau kebudayaan etnik sendiri lebih unggul daripada golongan atau kebudayaan etnik yang lain. Ras: kaum atau keturunan Isu-isu di Malaysia: Perlembagaan Malaysia, dikenali juga sebagai Perlembagaan Persekutuan mengandungi 183 perkara, adalah undang-undang tertinggi di Malaysia. Ia merupakan satu dokumen undang-undang bertulis yang telah dibentuk berasaskan kepada dua dokumen terdahulu iaitu Perjanjian Persekutuan Tanah Melayu 1948 dan Perlembagaan Kemerdekaan tahun 1957. Perlembagaan ini telah dirangka berdasarkan nasihat daripada Suruhanjaya Reid yang telah melakukan kajian dalam tahun 1956. Perlembagaan berkenaan berkuatkuasa sejurus selepas kemerdekaan pada 31 Ogos 1957. Kontrak sosial di Malaysia merujuk kepada perjanjian oleh bapa-bapa kemerdekaan negara dalam Perlembagaan, dan merupakan penggantian beri-memberi atau quid pro quo melalui Perkara 14–18 yang...

Words: 1202 - Pages: 5

Free Essay

Sejarah Batik

...SEJARAH MOTIF BATIK KAWUNG DAN MAKNANYA Motif batik kawung merupakan batik yang terkenal di Solo, Indonesia. Motif batik kawung ini mempunya corak bulatan yang serupa dengan buah Kawung yang mana ia merupakan sejenis buah kelapa ataupun lebih dikenali di Indonesia dengan panggilan buah kolang-kaling. Selain itu, motif batik kawung ini juga diibaratkan sebagai gambar bunga teratai dengan empat helai daun bunga yang mekar. Bunga teratai adalah Bunga yang mana melambangkan umur yang panjang serta kesucian. Biasanya motif batik kawung ini tersusun rapi secara geomatrik pada kain. Kisah di sebalik motif kawung ini adalah berdasarkan pada zaman dahulu, motif batik kawung ini hanya dipakai oleh di kalangan pihak kerajaan di Indonesia. Di Pejabat Kerajaan, bagi sesiapa yang yang memakai motif batik kawung ini mencerminkan keperibadian mereka sebagai seorang pemimpin yang mampu mengawal hawa nafsu serta mampu menjaga hati yang nurani agar keseimbangan dalam perilaku kehidupan mereka sebagai manusia dapat dicipta. Di samping itu, motif batik kawung ini juga wujud apabila seorang pemuda dari sebuah kampung yang berwibawa tinggi serta disegani di kalangan kaumnya. Pemuda ini juga bersopan santun dan bijak sehingga mencipta namanya di kalangan kerajaan Mataram, Indonesia. Pihak kerajaan Mataram juga turut mengundang pemuda tersebut kerana mereka teruja berkenaan kemahsyuran pemuda itu. Ibu pemuda tersebut berasa terharu dan berpesan agar si pemuda ini dapat menjaga dirinya dengan baik dari...

Words: 353 - Pages: 2

Free Essay

Pbs Sejarah Neslte

...TAMAN SEA, PJ PENGERTIAN SEJARAH Apakah ialah Sejarah? Menurut Wikipedia, Sejarah (dari Yunani ἱστορία - historia, bermaksud "siasatan, pengetahuan yang diperoleh oleh penyiasatan") adalah istilah payung yang berkaitan dengan peristiwa masa lalu serta penemuan, koleksi, organisasi, dan pembentangan maklumat mengenai peristiwa-peristiwa ini. Istilah ini termasuk kosmik, geologi dan sejarah organik, tetapi sering generik tersirat bermakna sejarah manusia. Ulama yang menulis tentang sejarah dipanggil sejarah.Sejarah juga boleh merujuk kepada disiplin akademik yang menggunakan naratif untuk memeriksa dan menganalisis urutan peristiwa lepas, dan objektif menentukan corak punca dan kesan yang menentukan mereka.Sejarawan kadang-kadang membahaskan sifat sejarah dan kegunaan dengan membincangkan kajian disiplin sebagai akhir dalam sendiri dan sebagai satu cara menyediakan "perspektif" masalah sekarang.Cerita biasa kepada budaya tertentu, tetapi tidak disokong oleh sumber luaran (seperti cerita sekitar Raja Arthur) biasanya diklasifikasikan sebagai warisan legenda atau budaya, kerana mereka tidak menyokong "Siasatan berkepentingan" yang diperlukan disiplin sejarah. Peristiwa yang berlaku sebelum rekod bertulis dianggap prasejarah. Herodotus, B.C. abad ke-5 Sejarahwan Yunani dianggap sebagai "bapa sejarah", dan, bersama-sama dengan Thucydides kontemporari beliau, membantu membentuk asas bagi kajian moden sejarah manusia. Pengaruh mereka telah...

Words: 4011 - Pages: 17

Premium Essay

Sejarah Paper 3

...Tajuk 9.2 – Dasar British Terhadap Ekonomi Negara Dan Kesannya ( Merujuk Tema 9 Huraian Sukatan Pelajaran Dan Buku Teks Sejarah Tingkatan 4, Bab 10 ) Soalan : Keadaan ekonomi semasa penjajahan British telah meninggalkan pelbagai kesan terhadap ekonomi negara kita. Bincangkan. Peringatan : Calon hendaklah menjawab berdasarkan kerangka jawapan di bawah. Format | Aspek | Perincian | Markah Penuh | Pengenalan | Memahami kehendak tugasan soalan | 1. Pengenalan Jelaskan maksud ekonomi tradisional dan ekonomi dagangan | 5 markah | IsiDanHuraian | Memahami ciri-ciri ekonomi tradisional danekonomi dagangan | 2. Ciri-ciri ekonomi tradisional dan ekonomi dagangan; Terangkan ciri-ciri ekonomi Tanah Melayu semasa pemerintahan British * Ekonomi tradisional ( 10 m ) * Ekonomi dagangan ( 20 m ) | 30 markah | | Menganalisis sebab dan kejayaan British memperkenalkan ekonomi dagangan | 3. Usaha-usaha British memperkenalkan ekonomi dagangan. Terangkan usaha-usaha British memperkenalkan ekonomi dagangan | 15 markah | | Mengaplikasi matlamat Malaysia sebagai tumpuan kegiatan ekonomi antarabangsa | 4. Langkah ke arah matlamat Malaysia sebagai tumpuan kegiatan ekonomi antarabangsa. Cadangkan langkah-langkah untuk menjadikan Malaysia sebagai tarikan pelabur asing | 15 markah | | Menilai kejayaan Malaysia dalam bidang ekonomi di peringkat global | 5. Kejayaan Malaysia dalam ekonomi di peringkat global. Berdasarkan pengetahuan...

Words: 1200 - Pages: 5

Free Essay

Sejarah Perkembangan Iptek

...2. Perkembangan IPTEK Permulaan dari IPTEK dapat ditelusuri sejak keberadaan manusia. Manusia purba telah memiliki pengetahuan tentang keadaan alam. Usaha mula-mula di bidang keilmuan yang tercatat dalam sejarah adalah yang dilakukan oleh bangsa Mesir Kuno. Banjir Sungai Nil yang terjadi setiap tahun telah mendorong berkembangnya sistem almanak, geometri, dan kegiatan pengamatan serta penelitian. Kegiatan keilmuan kemudian diikuti oleh orang-orang Babilonia dan orang-orang Hindu. Kegiatan keilmuan pengembangan iptek berlangsung sampai zaman modern. Perkembangan Iptek didunia juga sejalan dengan laju peradaban manusia. Seiring dengan berkembangnya Zaman iptek yang pada awalnya adalah suatu kebudayaan manusia berkembang menjadi sesuatu alat untuk membantu aktivitas manusia. Manusia yang selalu ingin berkarya menyebabkan manusia berlomba-lomba dalam penciptaan Iptek sehingga lupa dengan perubahan yang diakibatkan dari Iptek itu sendiri. Dengan demikian perkembangan Iptek sudah dimulai pada zaman purba dan berkembang sampai sekarang. Perkembangan IPTEK dapat dibuat periodisasi sejarah ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai berikut . 1) Zaman Purba (4 Juta tahun yang lalu) Di dalam kehidupan prasejarah dikenal adanya zaman batu. Ciri-ciri ilmu yang dikembangkan adalah kemampuan mengamati, kemampuan membedakan, kemampuan memilih, dan kemampuan melakukan percobaan, sekalipun masih terbatas pada proses trial dan error. Berdasarkan proses tersebut lambat laun terjelma suatu kemampuan...

Words: 1627 - Pages: 7

Free Essay

Sejarah Kedatangan Kaum Cina Dan India Di Tanah Melayu Dan Sumbangan Mereka Dalam Proses Kemerdekaan Tanah Melayu

...FACULTY OF MASS COMMUNICATION AND MEDIA STUDIES BACHELOR OF MASS COMMUNICATION (HONS) (PUBLIC RELATIONS) TUGASAN BERKUMPULAN Nama: Mohd Zul Bin Md Yusof (2011894728) Mohamed Zulfiqar Bin Mohamed Noor (2011649924) Kelas: EMCP4B Perkara: Ethnic Relations (CTU553) Pensyarah: Mr. Khairul Faezi Bin Mohd Said Tajuk: Sejarah kedatangan kaum Cina dan India di Tanah Melayu dan sumbangan mereka dalam proses kemerdekaan Tanah Melayu Isi Kandungan No. | Kandungan | Muka Surat | 1. | Pendahuluan | 3 - 4 | 2. | Sejarah kedatangan kaum Cina di Tanah Melayu | 5 – 7 | 3. | Sejarah kedatangan kaum India di Tanah Melayu | 8 – 11 | 4. | Sumbangan kaum Cina dalam proses kemerdekaan Tanah Melayu | 12 – 15 | 5. | Sumbangan kaum India dalam proses kemerdekaan Tanah Melayu | 16 – 19 | 6. | Penutup | 20 – 21 | 7. | Rujukan | 22 | Pendahuluan Masyarakat majmuk yang ada di Malaysia pada hari ini bukanlah suatu bentuk masyarakat yang sememangnya telah wujud secara asalnya di sini. Sebaliknya, masyarakat yang ada pada hari ini adalah masyarakat yang telah dicampuri pelbagai asal-usul, budaya dan sejarahnya yang berbeza-beza. Seperti yang sedia kita maklumi,penduduk asal Tanah Melayu adalah orang Melayu dan beberapa kaum minoriti yang lebih mudah kita kenali sebagai kaum orang asli dibeberapa bahagian pendalaman di Tanah Melayu.Di Sabah dan Sarawak pula,penduduk asalnya ialah terdiri daripada kaum Kadazan,Dusun,Murut,Iban,Bajau...

Words: 5392 - Pages: 22

Free Essay

One Republic

...NAMA : NI NYOMAN SRI BI ADNYANI NO : 30 KELAS : X MIA 3 1. Cara berpikir kronologis/diakronis memosisikan fakta dan peristiwa sejarah dalam dimensi . . . a. Ruang b. Waktu c. Tokoh besar d. Gerakan masyarakat e. Peristiwa sebab akibat Jawaban : B(Waktu) – LKS Sejarah Halaman 10 2. Konsep berpikir yang menekankan pembahasan kehidupan masyarakat secara deskriprif dengan menjelaskan bagian demi bagian merupakan konsep . . . a. Diakronis b. Sistematis c. Sinkronis d. Kronologis e. Tematis Jawaban : C(Sinkronis) – LKS Sejarah Halaman 9 3. Salah satu usaha yang dilakukan untuk menelusuri asal usul manusia di seluruh dunia yang paling mutakhir dalam ilmu pengetahuan masa kini adalah melalui . . . a. Persebaran alat – alat hidup yang digunakan b. Persebaran ciri – ciri fisik yang dimiliki masing – masing ras c. Penelitian DNA d. Penggunaan bahasa e. Perbandingan fosil antarras Jawaban:C(PenelitianDNA)–http://www.Sejarah-negara.Com/2014/09manusia-modern-bukanlah-keturunan.html?m=1 4. Pada masa kehidupan paleolitikum/zaman batu tua, diperkirakan bangsa pendukung adalah makhluk purba jenis Pithecanthropus Erectus, Homo Soloensis, dan sejenisnya yang memiliki peradaban sangat rendah dengan ciri – ciri kehidupan sebagai berikut, kecuali . . . a. Berpindah – pindah/nomaden b. Bekerja sama dengan kelompok yang besar dalam sistem gotong royong c. Food gathering ...

Words: 866 - Pages: 4