Free Essay

Skripsi

In:

Submitted By nesyapermata
Words 13961
Pages 56
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2009. Sampel dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling seperti yang telah dijelaskan dalam bab sebelumnya. Dengan teknik purposive sampling ini dihasilkan sebanyak 119 perusahaan. Jumlah tersebut telah dikurangi 1 perusahaaan yang bersifat outlier, karena cukup menyimpang penyebarannya dari rata-rata sampel penelitian. Rincian total sampel terpilih dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut:
Tabel 4.1
Rincian Pemilihan Sampel Penelitian
Kriteria 2009
Perusahaan yang terdaftar di BEJ 398
Perusahaan yang termasuk sektor keuangan 69
Perusahaan yang laporan tahunannya tidak dapat diakses 184
Perusahaan dengan data tidak lengkap 23
Data outlier 3
Total Sampel Terpilih 119

Dari tabel 4.1 di atas, dapat dilihat bahwa sebanyak 398 perusahaan terdaftar di BEI pada tahun 2009. Dari 398 perusahaan tersebut, terdapat 69 perusahaan yang termasuk ke dalam sektor keuangan sehingga tersisa 329 perusahaan. Akan tetapi, dari 329 perusahaan tersebut terdapat 184 perusahaan yang laporan tahunannya tidak dapat diakses, 23 perusahaan yang datanya tidak lengkap, dan 3 perusahaan yang merupakan outlier, sehingga jumlah perusahaan yang terpilih menjadi sampel penelitian sebanyak 119 perusahaan. Daftar perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 2. 4.2 Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif menjelaskan gambaran secara umum mengenai data yang digunakan sebagai sampel penelitian terhadap variabel-variabel penelitian yang terdiri dari CSDI sebagai variabel independen, ukuran perusahaan, pertumbuhan, persistensi laba, dan volatilitas laba sebagai variabel kontrol, serta future earnings response coefficient sebagai variabel dependen. Deskripsi variabel disajikan dalam bentuk frekuensi absolut yakni nilai minimum, maksimum, mean, dan standar deviasi. Dalam hasil uji asumsi klasik yakni uji multikolinieritas terdapat excluded variable dengan nilai tolerance yang sangat kecil dan nilai VIF yang sangat tinggi. Variabel SIZE termasuk ke dalam excluded variable tersebut sehingga variabel SIZE dikeluarkan dari penelitian ini. Statistik deskriptif untuk sampel yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.2
Statistik Deskriptif
Periode 2009 N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
R2009 119 .80 1.87 1.2831 .24483
E2008 119 -16.18 7.11 -1.5820 3.14743
E2009 119 -13.12 9.01 -1.9648 3.20763
E2010 119 -13.51 8.85 -2.2927 3.05086
R2010 119 .90 1.83 1.2671 .19091
CSDI 119 .03 .50 .2376 .10859
GROW 119 .69 1.53 1.0989 .19111
PERSIS 119 1.10 1.39 1.1561 .11500
VOLA 119 -.81 7.71 3.0528 2.01234
CSDIxE2008 119 -4.11 1.50 -.4071 .72362
CSDIxE2009 119 -3.23 1.28 -.5305 .76067
CSDIxE2010 119 -2.69 1.25 -.6010 .73645
CSDIxR2010 119 .04 .69 .2995 .13887
GROWxE2008 119 -20.39 8.35 -1.7309 3.53475
GROWxE2009 119 -13.78 9.91 -2.1329 3.47313
GROWxE2010 119 -12.43 9.74 -2.5071 3.34091
GROWxR2010 119 .82 2.34 1.3917 .25502
PERSISxE2008 119 -17.80 9.88 -1.7671 3.77143
PERSISxE2009 119 -15.43 12.52 -2.1800 3.90161
PERSISxE2010 119 -14.86 12.30 -2.5338 3.65996
PERSISxR2010 119 .99 2.20 1.4627 .24299
VOLAxE2008 119 -82.68 23.84 -5.5927 11.87089
VOLAxE2009 119 -41.58 20.36 -7.4365 11.21696
VOLAxE2010 119 -40.31 19.92 -8.4086 11.29802
VOLAxR2010 119 -.87 9.26 3.8911 2.59323
Valid N (listwise) 119 Sumber : Output dari SPSS 17.0

Keterangan:
 R2009 merupakan imbal hasil saham harian untuk tahun 2009 yang dihitung selama 12 bulan dan berakhir pada 31 Maret.
 E2008 merupakan retained earnings pada tahun 2008 dibagi dengan nilai pasar ekuitas akhir Maret.
 E2009 merupakan retained earnings pada tahun 2009 dibagi dengan nilai pasar ekuitas akhir Maret.
 E2010 merupakan retained earnings pada tahun 2010 dibagi dengan nilai pasar ekuitas akhir Maret.
 R2010 merupakan imbal hasil saham harian untuk tahun 2010 yang dihitung selama 12 bulan dan berakhir pada 31 Maret.
 CSDI merupakan Corporate Social Responsibility Disclosure Index perusahaan yang diukur dengan content analysis.
 GROW merupakan tingkat pertumbuhan perusahaan pada i tahun t, yang diukur dari sales growth rate.
 PERSIS merupakan persistensi laba yang diukur dengan dummy variable dengan nilai 1 untuk perusahaan yang memiliki laba tahun depan negatif dan 0 untuk lainnya.
 VOLA merupakan volatilitas laba yang diukur dengan standar deviasi laba sebelum bunga dan pajak dari tahun 2008-2010.

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa jumlah data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 119 sampel data yang secara keseluruhan diambil dari laporan tahunan perusahaan yang terdaftar di BEI pada tahun 2009.
Imbal hasil saham harian untuk tahun 2009 (R2009) dalam penelitian ini berkisar antara 0.80 sampai 1.87. Untuk nilai minimumnya terjadi pada Mitra Investindo Tbk. yang menggambarkan bahwa perusahaan tersebut memiliki tingkat prediksi laba masa depan yang rendah. Sedangkan nilai maksimumnya terjadi pada Wahana Phonix Mandiri Tbk. yang menggambarkan bahwa perusahaan tersebut memiliki tingkat prediksi laba yang tinggi. Mean R2009 adalah sebesar 1.2831 yang menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan yang menjadi sampel penelitian mempunyai imbal hasil saham harian yang relatif kecil sehingga laba masa depannya sulit diprediksi. R2009 memiliki standar deviasi sebesar 0.24483 yang menunjukkan bahwa simpangan datanya tergolong kecil yang merepresentasikan data R2009 tidak terlalu bervariasi.
Earnings 2008 (E2008) memiliki nilai minimum sebesar -16.18 yang terjadi pada Pakuwon Jati Tbk. Nilai ini menunjukkan bahwa retained earnings perusahaan tersebut pada tahun 2008 bernilai negatif. Sedangkan nilai maksimum dari E2008 adalah 7.11 yang terjadi pada Panca Wiratama Sakti Tbk. Nilai ini menggambarkan bahwa retained earnings dari perusahaan tersebut pada tahun 2008 bernilai positif. Mean E2008 berada pada nilai -1.5820 yang menunjukkan bahwa rata-rata retained earnings perusahaan yang menjadi sampel penelitian ini bernilai negatif. Standar deviasinya berada pada nilai 3.14743 yang menunjukkan bahwa simpangan data untuk E2008 relatif besar yang berarti terdapat banyak variasi dari data tersebut.
Earnings 2009 (E2009) memiliki nilai minimum sebesar -13.12 yang terjadi pada Modern International Tbk. Nilai ini menunjukkan bahwa retained earnings perusahaan tersebut pada tahun 2009 bernilai negatif. Nilai maksimum dari E2009 adalah 9.01 yang terjadi pada Panca Wiratama Sakti Tbk. Nilai ini menunjukkan bahwa retained earnings dari perusahaan tersebut pada tahun 2009 bernilai positif. Mean dari E2009 berada pada nilai -1.9648 yang menunjukkan bahwa rata-rata retained earnings perusahaan yang menjadi sampel penelitian ini bernilai negatif. Standar deviasinya berada pada nilai 3.20763 yang menunjukkan bahwa simpangan datanya relatif besar yang merepresentasikan bahwa data E2009 relatif bervariasi.
Earnings 2010 (E2010) memiliki nilai minimum sebesar -13.51 yang terjadi pada Royal Oak Development Asia Tbk. Nilai ini menunjukkan bahwa retained earnings perusahaan tersebut pada tahun 2010 bernilai negatif. Sedangkan nilai maksimum dari E2010 adalah 8.85 yang terjadi pada Panca Wiratama Sakti Tbk. Nilai ini menunjukkan retained earnings dari perusahaan tersebut pada tahun 2010 bernilai positif. Mean E2010 berada pada nilai -2.2927 yang menunjukkan bahwa rata-rata retained earnings perusahaan yang menjadi sampel penelitian ini bernilai negatif. Standar deviasinya berada pada nilai 3.05086 yang menunjukkan bahwa simpangan datanya relatif besar yang merepresentasikan bahwa data E2010 relatif bervariasi.
Nilai minimum dari imbal hasil saham harian untuk tahun 2010 (R2010) sebesar 0.90 yang terjadi pada Bakrieland Development Tbk. Nilai ini menunjukkan bahwa tingkat laba perusahaan tersebut pada tahun 2010 rendah. Nilai maksimum dari R2010 adalah 1.83 yang terjadi pada Modern Internasional Tbk. Nilai ini menggambarkan bahwa tingkat laba perusahaan tersebut pada tahun 2010 tinggi. Mean dari R2010 adalah sebesar 1.2671 yang menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan dalam penelitian ini mempunyai imbal hasil saham harian yang relatif kecil. R2010 memiliki standar deviasi sebesar 0.19091 yang menunjukkan bahwa simpangan datanya relatif kecil yang merepresentasikan data R2010 tidak terlalu bervariasi.
Nilai minimum dari Corporate Social Responsibility Disclosure Index (CSDI) adalah sebesar 0.03 yang terjadi pada Centris Multi Persada Pratama Tbk. Sedangkan nilai maksimum dari CSDI adalah sebesar 0.50 yang terjadi pada Bakrieland Development Tbk. Dari nilai minimum yang lebih dari 0 menunjukkan bahwa semua perusahaan yang menjadi sampel penelitian ini mengungkapkan pertanggungjawaban sosialnya. Hal ini juga menunjukkan bahwa semua perusahaan yang menjadi sampel penelitian ini menaruh perhatian terhadap pengungkapan pertanggungjawaban sosial. Mean dari CSDI adalah sebesar 0.2376 yang menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan memiliki pengungkapan CSR yang jauh lebih kecil dari jumlah item maksimal dalam checklist GRI. Standar deviasi dari CSDI sebesar 0.10859 yang menunjukkan bahwa simpangan datanya relatif kecil yang merepresentasikan bahwa data CSDI relatif tidak bervariasi.
Tingkat pertumbuhan (grow) memiliki nilai minimum sebesar 0.69 yang terjadi pada Modernland Realty Ltd Tbk. dan Multi Indocitra Tbk. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki total sales 2009 yang menurun dari total sales 2008. Nilai maksimum tingkat pertumbuhan terjadi pada Bintang Star Pacific Tbk. sebesar 1.53. Hal ini berarti perusahaan tersebut mengalami peningkatan yang signifikan dalam jumlah total sales pada tahun 2009. Rata-rata tingkat pertumbuhan dalam penelitian ini adalah sebesar 1.0989 yang berarti jumlah peningkatan total sales dari sampel perusahaan yang diteliti relatif kecil. Standar deviasi dari variabel ini sebesar 0.19111 yang menunjukkan bahwa simpangan data untuk tingkat pertumbuhan relatif kecil yang berarti data variabel ini relatif tidak bervariasi.
Nilai minimum dari variabel persistensi laba (persis) adalah sebesar 1.10 yang terjadi pada perusahaan-perusahaan yang memiliki laba masa depan positif. Sedangkan nilai maksimum dari variabel ini sebesar 1.39 yang terjadi pada perusahaan-perusahaan yang memiliki laba masa depan negatif. Perusahaan yang memiliki laba masa depan negatif akan lebih sulit untuk diprediksi daripada perusahaan yang memiliki laba masa depan positif yang lebih normal dan persisten. Rata-rata persistensi laba dalam penelitian ini adalah sebesar 1.1561 yang menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki laba masa depan positif lebih banyak dari perusahaan yang memiliki laba masa depan negatif. Standar deviasi dari variabel ini adalah sebesar 0.11500 yang menunjukkan bahwa simpangan data untuk variabel ini relatif kecil yang berarti data relatif tidak bervariasi.
Volatilitas laba (vola) memiliki nilai minimum sebesar -0.81 yang terjadi pada Dyviacom Intrabumi Tbk. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tersebut lebih mudah diprediksi dari perusahaan-perusahaan lainnya karena perusahaan dengan volatilitas laba yang tinggi akan lebih sulit diprediksi. Nilai maksimum dari volatilitas laba adalah sebesar 7.71 yang terjadi pada PT. Perusahaan Gas Negara Tbk. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tersebut akan lebih sulit untuk diprediksi. Rata-rata volatilitas laba dalam penelitian ini adalah sebesar 3.0528 yang berarti masih terdapat banyak perusahaan dari sampel yang akan sulit untuk diprediksi. Standar deviasi dari variabel ini adalah sebesar 2.01234 yang menunjukkan bahwa simpangan data untuk variabel ini relatif kecil yang berarti data volatilitas laba relatif tidak bervariasi.
Variabel interaksi CSDI terhadap E2008 memiliki nilai minimum sebesar -4.11 yang terjadi pada Pakuwon Jati Tbk. dengan CSDI sebesar 0.25 dan E2008 sebesar -16.18. Sedangkan nilai maksimumnya sebesar 1.50 terjadi pada Bakrie & Brothers Tbk. dengan CSDI sebesar 0.35 dan E2008 sebesar 4.25. Nilai tersebut menunjukkan bahwa CSDI tidak berpengaruh terhadap E2008 karena CSDI yang tinggi atau rendah bisa memiliki nilai E2008 yang positif maupun negatif. Rata-rata interaksi CSDI terhadap E2008 adalah sebesar -0.4071 yang menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan memiliki nilai E2008 yang negatif sehingga pada saat diinteraksikan dengan CSDI juga bernilai negatif. Standar deviasi dari interaksi ini sebesar 0.72362 yang menunjukkan bahwa nilai untuk variabel interaksi CSDI terhadap E2008 tidak terlalu bervariasi.
Variabel interaksi CSDI terhadap E2009 memiliki nilai minimum sebesar -3.23 yang terjadi pada Modern Internasional Tbk. dengan CSDI sebesar 0.25 dan E2009 sebesar -13.12. Sedangkan nilai maksimumnya sebesar 1.28 yang terjadi pada Bakrie & Brothers Tbk. dengan CSDI sebesar 0.35 dan E2009 sebesar 3.63. Nilai tersebut menunjukkan bahwa CSDI tidak berpengaruh terhadap E2009 karena CSDI yang tinggi atau rendah bisa memiliki nilai E2009 yang positif maupun negatif. Rata-rata interaksi CSDI terhadap E2009 adalah sebesar -0.5305 yang menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan memiliki nilai E2009 yang negatif sehingga pada saat diinteraksikan dengan CSDI juga bernilai negatif. Standar deviasi dari interaksi ini sebesar 0.76067 yang menunjukkan bahwa nilai untuk variabel interaksi CSDI terhadap E2009 tidak terlalu bervariasi.
Variabel interaksi CSDI terhadap E2010 memiliki nilai minimum sebesar -2.69 yang terjadi pada Intiland Development Tbk. dengan CSDI sebesar 0.34 dan E2010 sebesar -8.00. Sedangkan nilai maksimumnya sebesar 1.25 yang terjadi pada Bakrie & Brothers Tbk. dengan CSDI sebesar 0.35 dan E2010 sebesar 3.55. Nilai tersebut menunjukkan bahwa CSDI tidak berpengaruh terhadap E2010 karena CSDI yang tinggi atau rendah bisa memiliki nilai E2010 yang positif maupun negatif. Rata-rata interaksi CSDI terhadap E2010 adalah sebesar -0.6010 yang menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan memiliki nilai E2010 yang negatif sehingga pada saat diinteraksikan dengan CSDI juga bernilai negatif. Standar deviasi dari interaksi ini yaitu 0.73645 yang menunjukkan bahwa nilai untuk variabel interaksi CSDI terhadap E2010 tidak terlalu bervariasi.
Variabel interaksi CSDI terhadap R2010 memiliki nilai minimum sebesar 0.04 yang terjadi pada Centris Multi Persada Pratama Tbk. dengan CSDI sebesar 0.03 dan R2010 sebesar 1.18. Sedangkan nilai maksimumnya sebesar 0.69 yang terjadi pada PT. Adhi Karya Tbk. dengan CSDI sebesar 0.45 dan R2010 sebesar 1.52. Nilai tersebut menunjukkan bahwa CSDI tidak berpengaruh terhadap R2010 karena perusahaan yang memiliki CSDI yang tinggi bisa memiliki nilai R2010 yang tinggi maupun rendah. Rata-rata interaksi CSDI terhadap R2010 adalah sebesar 0.2995 yang menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan memiliki nilai R2010 yang positif sehingga pada saat diinteraksikan dengan CSDI juga bernilai positif. Standar deviasi dari interaksi ini adalah sebesar 0.13887 yang menunjukkan bahwa nilai untuk variabel interaksi CSDI terhadap R2010 tidak terlalu bervariasi.
Variabel interaksi GROW terhadap E2008 memiliki nilai minimum sebesar -20.39 yang terjadi pada Pakuwon Jati Tbk. dengan GROW sebesar 1.26 dan E2008 sebesar -16.18. Sedangkan nilai maksimumnya sebesar 8.35 yang terjadi pada Star Pacific Tbk. dengan GROW sebesar 1.53 dan E2008 sebesar 5.46. Nilai tersebut menunjukkan bahwa GROW tidak berpengaruh terhadap E2008 karena perusahaan yang memiliki GROW yang tinggi bisa memiliki nilai E2008 yang positif maupun negatif. Rata-rata interaksi GROW terhadap E2008 adalah sebesar -1.7309 yang menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan memiliki nilai E2008 yang bernilai negatif. Standar deviasi dari interaksi ini sebesar 3.53475 yang menunjukkan bahwa nilai untuk variabel interaksi GROW terhadap E2008 bervariasi.
Variabel interaksi GROW terhadap E2009 memiliki nilai minimum sebesar -13.78 yang terjadi pada Modern Internasional Tbk. dengan GROW sebesar 1.05 dan E2009 sebesar -13.12. Sedangkan nilai maksimumnya sebesar 9.91 yang terjadi pada Panca Wiratama Sakti Tbk. dengan GROW sebesar 1.10 dan E2009 sebesar 9.01. Nilai tersebut menunjukkan bahwa GROW tidak berpengaruh terhadap E2009 karena perusahaan yang memiliki GROW yang tinggi bisa memiliki nilai E2009 yang positif maupun negatif. Rata-rata interaksi GROW terhadap E2009 adalah sebesar -2.1329 yang menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan memiliki nilai E2009 yang negatif sehingga pada saat diinteraksikan dengan GROW juga bernilai negatif. Standar deviasi dari interaksi ini sebesar 3.47313 yang menunjukkan bahwa nilai untuk variabel interaksi GROW terhadap E2009 relatif bervariasi.
Variabel interaksi GROW terhadap E2010 memiliki nilai minimum sebesar -12.43 yang terjadi pada Royal Oak Development Asia Tbk. dengan GROW sebesar 0.92 dan E2010 sebesar -13.51. Sedangkan nilai maksimumnya sebesar 9.74 yang terjadi pada Panca Wiratama Sakti Tbk. dengan GROW sebesar 1.10 dan E2010 sebesar 8.85. Nilai tersebut menunjukkan bahwa GROW tidak berpengaruh terhadap E2010 karena perusahaan yang memiliki GROW yang tinggi bisa memiliki nilai E2010 yang positif maupun negatif. Rata-rata interaksi GROW terhadap E2010 adalah sebesar -2.5071 yang menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan memiliki nilai E2010 yang negatif sehingga pada saat diinteraksikan dengan GROW juga bernilai negatif. Standar deviasi dari interaksi ini sebesar 3.34091 yang menunjukkan bahwa nilai untuk variabel interaksi GROW terhadap E2010 bervariasi.
Variabel interaksi GROW terhadap R2010 memiliki nilai minimum sebesar 0.82 yang terjadi pada Bukit Darmo Property Tbk. dengan GROW sebesar 0.77 dan R2010 sebesar 1.07. Sedangkan nilai maksimumnya sebesar 2.34 yang terjadi pada Star Pacific Tbk. dengan GROW sebesar 1.53 dan R2010 sebesar 1.53. Nilai tersebut menunjukkan bahwa GROW tidak berpengaruh terhadap R2010 karena perusahaan yang memiliki nilai GROW yang tinggi bisa memiliki nilai R2010 yang tinggi ataupun rendah. Rata-rata interaksi GROW terhadap R2010 adalah sebesar 1.3917 yang menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan memiliki nilai R2010 yang positif. Standar deviasi dari interaksi ini adalah sebesar 0.25502 yang menunjukkan bahwa nilai untuk variabel interaksi GROW terhadap R2010 tidak bervariasi.
Variabel interaksi PERSIS terhadap E2008 memiliki nilai minimum sebesar -17.80 yang terjadi pada Pakuwon Jati Tbk. Sedangkan nilai maksimumnya sebesar 9.88 yang terjadi pada Panca Wiratama Sakti Tbk. Nilai tersebut menunjukkan bahwa PERSIS tidak berpengaruh terhadap E2008. Rata-rata interaksi PERSIS terhadap E2008 adalah sebesar -1.7671 yang menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan memiliki nilai E2008 yang negatif sehingga pada saat diinteraksikan dengan PERSIS juga bernilai negatif. Standar deviasi dari interaksi ini sebesar 3.77143 yang menunjukkan bahwa nilai untuk variabel interaksi PERSIS terhadap E2008 bervariasi.
Variabel interaksi PERSIS terhadap E2009 memiliki nilai minimum sebesar -15.43 yang terjadi pada Bukit Darmo Property Tbk. Sedangkan nilai maksimumnya sebesar 12.52 yang terjadi pada Panca Wiratama Sakti Tbk. Nilai tersebut menunjukkan bahwa PERSIS tidak terlalu berpengaruh terhadap E2009. Rata-rata interaksi PERSIS terhadap E2009 adalah sebesar -2.18 yang menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan memiliki nilai E2009 yang negatif sehingga pada saat diinteraksikan dengan PERSIS juga bernilai negatif. Standar deviasi dari interaksi ini sebesar 3.90161 yang menunjukkan bahwa nilai untuk variabel interaksi PERSIS terhadap E2009 bervariasi.
Variabel interaksi PERSIS terhadap E2010 memiliki nilai minimum sebesar -14.86 yang terjadi pada Royal Oak Development Asia Tbk. Sedangkan nilai maksimumnya sebesar 12.30 yang terjadi pada Panca Wiratama Sakti Tbk. Rata-rata interaksi PERSIS terhadap E2010 adalah sebesar -2.5338 yang menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan memiliki nilai E2010 yang negatif sehingga pada saat diinteraksikan dengan PERSIS juga bernilai negatif. Standar deviasi dari interaksi ini sebesar 3.65996 yang menunjukkan bahwa nilai untuk variabel interaksi PERSIS terhadap E2010 bervariasi.
Variabel interaksi PERSIS terhadap R2010 memiliki nilai minimum sebesar 0.99 yang terjadi pada Bakrieland Development Tbk. Sedangkan nilai maksimumnya sebesar 2.20 yang terjadi pada Citra Kebun Raya Agri Tbk. Rata-rata interaksi PERSIS terhadap R2010 adalah sebesar 1.4627 yang menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan memiliki nilai R2010 yang positif. Standar deviasi dari interaksi ini adalah sebesar 0.24299 yang menunjukkan bahwa nilai untuk variabel interaksi PERSIS terhadap R2010 relatif tidak bervariasi.
Variabel interaksi VOLA terhadap E2008 memiliki nilai minimum sebesar -82.68 yang terjadi pada Pakuwon Jati Tbk. dengan nilai VOLA sebesar 5.11 dan E2008 sebesar -16.18. Sedangkan nilai maksimumnya sebesar 23.84 yang terjadi pada Bakrie & Brothers Tbk. dengan nilai VOLA sebesar 5.61 dan E2008 sebesar 4.25. Nilai tersebut menunjukkan bahwa VOLA tidak berpengaruh terhadap E2008. Rata-rata interaksi VOLA terhadap E2008 adalah sebesar -5.5927 dan standar deviasi dari interaksi ini sebesar 11.87089 yang menunjukkan bahwa nilai untuk variabel interaksi VOLA terhadap E2008 sangat bervariasi.
Variabel interaksi VOLA terhadap E2009 memiliki nilai minimum sebesar -41.58 yang terjadi pada Rukun Raharja Tbk. dengan nilai VOLA sebesar 3.99 dan E2009 sebesar -10.42. Sedangkan nilai maksimumnya sebesar 20.36 yang terjadi pada Bakrie & Brothers Tbk. dengan nilai VOLA sebesar 5.61 dan E2009 sebesar 3.63. Nilai tersebut menunjukkan bahwa VOLA tidak berpengaruh terhadap E2009. Rata-rata interaksi VOLA terhadap E2009 adalah sebesar -7.4365 yang menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan memiliki nilai E2009 yang negatif sehingga pada saat diinteraksikan dengan VOLA juga bernilai negatif. Standar deviasi dari interaksi ini sebesar 11.21696 yang menunjukkan bahwa nilai untuk variabel interaksi VOLA terhadap E2009 sangat bervariasi.
Variabel interaksi VOLA terhadap E2010 memiliki nilai minimum sebesar -40.31 yang terjadi pada Bumi Serpong Damai Tbk. dengan nilai VOLA sebesar 5.53 dan E2010 sebesar -7.29. Sedangkan nilai maksimumnya sebesar 19.92 yang terjadi pada Bakrie & Brothers Tbk. dengan nilai VOLA sebesar 5.61 dan E2010 sebesar 3.55. Rata-rata interaksi VOLA terhadap E2010 adalah sebesar -8.4086 yang menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan memiliki nilai E2010 yang negatif sehingga pada saat diinteraksikan dengan VOLA juga bernilai negatif. Standar deviasi dari interaksi ini sebesar 11.29802 yang menunjukkan bahwa nilai untuk variabel interaksi VOLA terhadap E2010 sangat bervariasi.
Variabel interaksi VOLA terhadap R2010 memiliki nilai minimum sebesar -0.87 yang terjadi pada Dyviacom Intrabumi Tbk. dengan nilai VOLA sebesar -0.81 dan R2010 sebesar 1.07. Sedangkan nilai maksimumnya sebesar 9.26 yang terjadi pada Surya Citra Media Tbk. dengan nilai VOLA sebesar 5.23 dan R2010 sebesar 1.77. Rata-rata interaksi VOLA terhadap R2010 adalah sebesar 3.8911 yang menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan memiliki nilai R2010 yang positif sehingga pada saat diinteraksikan dengan VOLA juga bernilai positif. Standar deviasi dari interaksi ini adalah sebesar 2.59323 yang menunjukkan bahwa nilai untuk variabel interaksi VOLA terhadap R2010 tidak terlalu bervariasi.

4.3 Hasil Uji Asumsi Klasik
Agar model yang digunakan dapat menunjukkan hubungan yang akurat, dilakukan pengujian asumsi klasik terlebih dahulu sebelum melakukan pengujian hipotesis dengan regresi linier berganda. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas, multikolinieritas, dan heteroskedastisitas.
4.3.1 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi baik variabel dependen maupun variabel independen mempunyai distribusi data yang normal. Deteksi normalitas dapat dilakukan dengan melihat histogram dari nilai residualnya dan melihat persebaran data pada sumbu diagonal. Uji normalitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada grafik histogram. Histogram untuk model penelitian ini menunjukkan bahwa distribusi data mendekati normal karena pola histogramnya membentuk lonceng yang merupakan pola distribusi normal. Selain itu, digunakan grafik normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal untuk lebih memperkuat kesimpulan. Dari grafik normal p-plot, dapat dilihat bahwa sebaran data terletak di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal sehingga data hasil penelitian ini dapat dikategorikan normal. Dengan kedua metode tersebut, dapat disimpulkan bahwa model penelitian ini memiliki data yang terdistribusi normal. Histogram uji normalitas dan grafik p-plot dapat dilihat pada lampiran 3.

4.3.2 Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Adanya multikolinieritas yang terjadi dalam persamaan regresi akan menimbulkan estimasi yang tidak tepat. Penentuan apakah suatu model memiliki gejala multikolinieritas dapat dilakukan dengan menganalisis korelasi antar variabel dan perhitungan nilai tolerance, serta variance inflation factor (VIF). Multikolinieritas terjadi jika nilai tolerance lebih kecil dari 0.1 yang berarti ada korelasi antar variabel independen. Gejala multikolinieritas juga terjadi jika nilai VIF lebih besar dari 10. Hasil uji multikolinieritas dari penelitian ini dapat dilihat pada lampiran 4. Berdasarkan hasil tersebut terlihat bahwa terjadi masalah multikolinieritas yang cukup besar pada variabel E2008, E2009, E2010, R2010, CSDI, PERSIS, VOLA, serta terjadi pada seluruh variabel interaksi kecuali variabel interaksi GROW dan R2010. Variabel-variabel yang memiliki masalah multikolinieritas memiliki nilai tolerance yang lebih kecil dari 0.1 dan nilai VIF lebih besar dari 10. Hal ini terjadi karena banyak variabel interaksi yang terdapat dalam model penelitian ini. Menurut Ghozali (2005), gejala multikolinieritas selalu terjadi pada variabel interaksi.

4.3.3 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamat ke pengamat yang lain. Heteroskedastisitas dapat membiaskan hasil perhitungan serta dapat menimbulkan konsekuensi adanya formula ordinary least square yang akan menaksir terlalu rendah variance yang sesungguhnya. Ada atau tidaknya heteroskedastisitas dideteksi dengan korelasi Spearman’s rho. Dengan korelasi Spearman’s rho, metode uji heteroskedastisitas mengkorelasikan variabel independen dengan nilai unstandardized residual. Pengujian menggunakan tingkat signifikansi 0.05 dengan two-tail. Jika korelasi antara variabel independen dengan residual memiliki signifikansi lebih dari 0.05 maka dapat dikatakan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model regresi. Output dari uji korelasi Spearman’s rho dapat dilihat pada lampiran 5. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa nilai korelasi dari seluruh variabel independen dengan unstandardized residual memiliki nilai signifikansi lebih dari 0.05. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model regresi dalam penelitian ini.
4.4 Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Uji regresi linier berganda dilakukan untuk membuktikan hipotesis dalam penelitian. Hasil uji regresi linier berganda dari penelitian ini terlihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3
Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
(Constant) .087 1.854 .047 .963
E2008 .015 .204 .188 .072 .943
E2009 -.632 .403 -8.282 -1.570 .120
E2010 .521 .307 6.487 1.696 .093
R2010 .686 1.479 .535 .464 .644
CSDI 1.602 1.631 .710 .982 .329
GROW .001 .109 .001 .009 .993
PERSIS -.440 1.469 -.207 -.300 .765
VOLA .204 .088 1.679 2.328 .022
CSDIxE2008 .002 .210 .006 .010 .992
CSDIxE2009 .388 .249 1.205 1.559 .122
CSDIxE2010 -.452 .238 -1.360 -1.897 .061
CSDIxR2010 -1.353 1.315 -.768 -1.029 .306
GROWxE2008 -.055 .121 -.799 -.457 .648
GROWxE2009 .224 .208 3.181 1.076 .285
GROWxE2010 -.135 .162 -1.843 -.836 .405
GROWxR2010 .223 .177 .233 1.261 .210
PERSISxE2008 .071 .112 1.087 .633 .528
PERSISxE2009 .209 .197 3.333 1.062 .291
PERSISxE2010 -.232 .159 -3.472 -1.460 .148
PERSISxR2010 .411 1.220 .407 .337 .737
VOLAxE2008 -.003 .009 -.139 -.335 .739
VOLAxE2009 .009 .011 .407 .782 .436
VOLAxE2010 -.006 .011 -.269 -.513 .609
VOLAxR2010 -.187 .073 -1.983 -2.581 .011
a. Dependent Variable: R2009
Sumber: Output dari SPSS 17.0

Tabel 4.4
Perbandingan Expected Sign dengan Hasil Regresi
Variabel Expected Sign Coefficients Keterangan
(Constant) .087
E2008 - .015 Ditolak
E2009 + -.632 Ditolak
E2010 + .521 Diterima
R2010 - .686 Ditolak
CSDI + 1.602 Diterima
GROW + .001 Diterima
PERSIS + -.440 Ditolak
VOLA + .204 Diterima
CSDIxE2008 - .002 Ditolak
CSDIxE2009 + .388 Diterima
CSDIxE2010 + -.452 Ditolak
CSDIxR2010 - -1.353 Diterima
GROWxE2008 - -.055 Diterima
GROWxE2009 + .224 Diterima
GROWxE2010 + -.135 Ditolak
GROWxR2010 - .223 Ditolak
PERSISxE2008 - .071 Ditolak
PERSISxE2009 + .209 Diterima
PERSISxE2010 + -.232 Ditolak
PERSISxR2010 - .411 Ditolak
VOLAxE2008 - -.003 Diterima
VOLAxE2009 + .009 Diterima
VOLAxE2010 + -.006 Ditolak
VOLAxR2010 - -.187 Diterima

Hasil analisis regresi linier berganda pada tabel 4.3 di atas dapat diformulasikan dalam persamaan berikut:

Persamaan regresi tersebut dapat diartikan sebagai berikut:
 Konstanta sebesar 0.087 memiliki arti bahwa jika tidak terdapat E2008, E2009, E2010, R2010, CSDI, GROW, PERSIS, VOLA, maka R2009 akan bernilai positif sebesar 0.087.
 Nilai sebesar 0.015 memiliki arti bahwa jika variabel E2008 bertambah 1, maka variabel R2009 akan bernilai positif sebesar 0.015.
 Nilai sebesar -0.632 memiliki arti bahwa jika variabel E2009 bertambah 1, maka variabel R2009 akan bernilai negatif sebesar 0.632.
 Nilai sebesar 0.521 memiliki arti bahwa jika variabel E2010 bertambah 1, maka variabel R2009 akan bernilai positif sebesar 0.521.
 Nilai sebesar 0.686 memiliki arti bahwa jika variabel R2010 bertambah 1, maka variabel R2009 akan bernilai positif sebesar 0.686.
 Nilai sebesar 1.602 memiliki arti bahwa jika variabel CSDI bertambah 1, maka variabel R2009 akan bernilai positif sebesar 1.602.
 Nilai sebesar 0.001 memiliki arti bahwa jika variabel GROW bertambah 1, maka variabel R2009 akan bernilai positif sebesar 0.001.
 Nilai sebesar -0.440 memiliki arti bahwa jika variabel PERSIS bertambah 1, maka variabel R2009 akan bernilai negatif sebesar 0.440.
 Nilai sebesar 0.204 memiliki arti bahwa jika variabel VOLA bertambah 1, maka variabel R2009 akan bernilai positif sebesar 0.204.
 Nilai sebesar 0.002 memiliki arti bahwa jika variabel interaksi antara CSDI*E2008 bertambah 1, maka variabel R2009 akan bernilai positif sebesar 0.002.
 Nilai sebesar 0.388 memiliki arti bahwa jika variabel interaksi antara CSDI*E2009 bertambah 1, maka variabel R2009 akan bernilai positif sebesar 0.388.
 Nilai sebesar -0.452 memiliki arti bahwa jika variabel interaksi antara CSDI*E2010 bertambah 1, maka variabel R2009 akan bernilai negatif sebesar 0.452.
 Nilai sebesar -1.353 memiliki arti bahwa jika variabel interaksi antara CSDI*R2010 bertambah 1, maka variabel R2009 akan bernilai negatif sebesar 1.353.
 Nilai sebesar -0.055 memiliki arti bahwa jika variabel interaksi antara GROW*E2008 bertambah 1, maka variabel R2009 akan bernilai negatif sebesar 0.055.
 Nilai sebesar 0.224 memiliki arti bahwa jika variabel interaksi antara GROW*E2009 bertambah 1, maka variabel R2009 akan bernilai positif sebesar 0.224.
 Nilai sebesar -0.135 memiliki arti bahwa jika variabel interaksi antara GROW*E2010 bertambah 1, maka variabel R2009 akan bernilai negatif sebesar 0.135.
 Nilai sebesar 0.223 memiliki arti bahwa jika variabel interaksi antara GROW*R2010 bertambah 1, maka variabel R2009 akan bernilai positif sebesar 0.223.
 Nilai sebesar 0.071 memiliki arti bahwa jika variabel interaksi antara PERSIS*E2008 bertambah 1, maka variabel R2009 akan bernilai positif sebesar 0.071.
 Nilai sebesar 0.209 memiliki arti bahwa jika variabel interaksi antara PERSIS*E2009 bertambah 1, maka variabel R2009 akan bernilai positif sebesar 0.209.
 Nilai sebesar -0.232 memiliki arti bahwa jika variabel interaksi antara PERSIS*E2010 bertambah 1, maka variabel R2009 akan bernilai negatif sebesar 0.232.
 Nilai sebesar 0.411 memiliki arti bahwa jika variabel interaksi antara PERSIS*R2010 bertambah 1, maka variabel R2009 akan bernilai positif sebesar 0.411.
 Nilai sebesar -0.003 memiliki arti bahwa jika variabel interaksi antara VOLA*E2008 bertambah 1, maka variabel R2009 akan bernilai negatif sebesar 0.003.
 Nilai sebesar 0.009 memiliki arti bahwa jika variabel interaksi antara VOLA*E2009 bertambah 1, maka variabel R2009 akan bernilai positif sebesar 0.009.
 Nilai sebesar -0.006 memiliki arti bahwa jika variabel interaksi antara VOLA*E2010 bertambah 1, maka variabel R2009 akan bernilai negatif sebesar 0.006.
 Nilai sebesar -0.187 memiliki arti bahwa jika variabel interaksi antara VOLA*R2010 bertambah 1, maka variabel R2009 akan bernilai negatif sebesar 0.187.

4.5 Hasil Pengujian Hipotesis secara Parsial (Uji t) Hasil pengujian hipotesis secara parsial dengan menggunakan regresi berganda dapat dilihat pada tabel 4.5.

Tabel 4.5
Hasil Uji Hipotesis secara Parsial (Uji t)

Model
T P-Value (two-tail) P-Value (one-tail)

E2008 .072 .943 .4715 E2009 -1.570 .120 .06 E2010 1.696 .093 .0465 R2010 .464 .644 .322 CSDI .982 .329 .1645 GROW .009 .993 .4965 PERSIS -.300 .765 .3825 VOLA 2.328 .022 .011 CSDIxE2008 .010 .992 .496 CSDIxE2009 1.559 .122 .061 CSDIxE2010 -1.897 .061 .0305 CSDIxR2010 -1.029 .306 .153 GROWxE2008 -.457 .648 .324 GROWxE2009 1.076 .285 .1425 GROWxE2010 -.836 .405 .2025 GROWxR2010 1.261 .210 .105 PERSISxE2008 .633 .528 .264 PERSISxE2009 1.062 .291 .1455 PERSISxE2010 -1.460 .148 .074 PERSISxR2010 .337 .737 .3685 VOLAxE2008 -.335 .739 .3695 VOLAxE2009 .782 .436 .218 VOLAxE2010 -.513 .609 .3045 VOLAxR2010 -2.581 .011 .0055
Sumber : Output dari SPSS 18.0 Berdasarkan hasil uji regresi pada tabel 4.5 di atas, diperoleh nilai t hitung sebesar 0.072 dan nilai signifikansi sebesar 0.943 yang menunjukkan bahwa variabel independen E2008 berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap R2009. Nilai earnings didapat dari hasil bagi retained earnings dengan market capitalization. Retained earnings tahun lalu termasuk di dalamnya penyisihan dividen bagi para pemegang saham ternyata tidak terlalu berpengaruh terhadap return tahun ini yang tercermin dalam harga saham perusahaan dikarenakan belum adanya kepastian atas pembagian dividen tersebut kepada para pemegang saham. Untuk variabel independen E2009, diperoleh nilai t hitung sebesar -1.570 dengan nilai signifikansi sebesar 0.120 yang menunjukkan bahwa variabel independen E2009 berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap R2009. Hal ini disebabkan dividen yang merupakan bagian dari retained earnings tidak mempengaruhi return yang tercemin dengan harga saham karena adanya ketidakpastian dalam pembagian dividen tersebut kepada para pemegang saham. Pembagian dividen kepada para pemegang saham merupakan kebijakan perusahaan yang tidak ditentukan. Selain itu pengaruh negatif dari variabel E2009 dalam penelitian ini diduga terjadi karena investor menganggap earnings perusahaan bukan merupakan informasi yang paling penting karena sudah tertutupi oleh informasi-informasi lain yang telah lebih dulu dipublikasikan ke pasar. Banyaknya informasi yang disajikan oleh perusahaan kepada pasar dapat terjadi karena situasi ekonomi yang kurang stabil sehingga perusahaan bersifat antisipatif dan konservatif. Untuk variabel independen E2010, diperoleh nilai t hitung sebesar 1.696 dengan nilai signifikansi sebesar 0.093 yang menunjukkan bahwa variabel independen E2010 berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap R2009. Pengaruh positif dari E2010 terhadap R2009 ini dapat terjadi ketika perusahaan mengumumkan bahwa di tahun depan perusahaan akan membagikan dividen kepada para pemegang saham. Hal ini akan memicu kenaikan harga saham sehingga akan meningkatkan return perusahaan. Akan tetapi perusahaan tidak selalu mengumumkan adanya pembagian dividen di tahun depan sehingga E2010 tidak berpengaruh secara signifikan terhadap R2009. Variabel independen R2010 memiliki t hitung sebesar 0.464 dengan nilai signifikansi sebesar 0.644 yang menunjukkan bahwa variabel independen R2010 berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap R2009. Nilai R2009 yang tinggi dapat terjadi karena adanya kejutan pasar yang terjadi seperti pengumuman pembagian dividen di tahun depan. Dengan adanya pembagian dividen tersebut akan memungkinkan para investor untuk terus berinvestasi sehingga akan berpengaruh positif terhadap return tahun depan. Akan tetapi, pembagian dividen itu tidak selalu terjadi setiap tahunnya sehingga dapat menyebabkan para investor berpindah ke perusahaan lain yang lebih memberikan keuntungan. Hal ini menyebabkan pengaruh positif tersebut tidak bersifat signifikan. Variabel independen CSDI memiliki t hitung sebesar 0.982 dengan nilai signifikansi sebesar 0.329 yang menunjukkan bahwa variabel independen CSDI berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap R2009. Dengan nilai CSDI yang tinggi diharapkan para investor akan lebih tertarik untuk berinvestasi sehingga nilai CSDI akan berpengaruh positif terhadap return perusahaan. Akan tetapi, CSDI baru dapat terlihat di akhir tahun dalam laporan tahunan perusahaan yang dapat menyebabkan investor menganggap bahwa informasi tersebut bukan merupakan informasi yang paling penting. Hal ini dikarenakan adanya informasi-informasi lain yang telah lebih dulu dipublikasikan kepada pasar yang menyebabkan pengaruh CSDI terhadap R2009 menjadi tidak signifikan. Variabel GROW sebagai variabel kontrol dalam penelitian ini tidak berpengaruh terhadap R2009. GROW menunjukkan pertumbuhan perusahaan yang tercermin dalam pertumbuhan penjualan yang menggambarkan peningkatan atau penurunan total pendapatan perusahaan. Dalam penelitian ini, GROW tidak memiliki pengaruh terhadap R2009 dikarenakan dalam penentuan investasi para investor biasanya melihat pada fluktuasi harga saham dan volume penjualan saham perusahaan. Investor tidak lagi melihat pada laporan keuangan perusahaan dikarenakan adanya informasi-informasi lain yang telah lebih dahulu dipublikasikan kepada pasar yang mempengaruhi keputusan investasi bagi para investor. Variabel PERSIS sebagai variabel kontrol dalam penelitian ini berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap R2009. Berdasarkan uji regresi, variabel PERSIS memiliki t hitung sebesar -0.3 dengan nilai signifikansi sebesar 0.765. Hal ini terjadi karena dalam mengambil keputusan investasi, investor terkadang ragu untuk menanamkan aktivitas investasinya ke dalam operasional perusahaan sehingga investor membutuhkan faktor-faktor lain yang dijadikan acuan dalam analisis fundamental seperti rasio likuiditas, atau rasio solvabilitas. Selain itu, sampel penelitian ini merupakan perusahaan yang terdaftar di BEI pada tahun 2009 dimana pada tahun tersebut perekonomian nasional sedang mengalami kekacauan. Tidak semua perusahaan mampu bertahan dari krisis tersebut. Hanya perusahaan-perusahaan yang memiliki dasar yang kuat yang dapat bertahan hingga beberapa tahun setelah krisis. Variabel VOLA sebagai variabel kontrol dalam penelitian ini berpengaruh positif dan signifikan terhadap R2009. Berdasarkan uji regresi, variabel PERSIS memiliki t hitung sebesar 2.328 dengan nilai signifikansi sebesar 0.022. Hal ini terjadi karena pengukuran volatilitas laba mencerminkan fluktuasi laba perusahaan selama 3 tahun sehingga akan terlihat apakah laba perusahaan stabil atau tidak. Laba perusahaan yang stabil akan meningkatkan harga saham perusahaan karena kestabilan laba perusahaan akan menjadi salah satu bahan pertimbangan investor dalam berinvestasi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh variabel penelitian terhadap FERC yang tercermin dalam koefisien Et+1. Oleh karena itu, variabel interaksi yang akan dijelaskan selanjutnya hanya variabel yang berinteraksi dengan E2010 saja. Variabel interaksi antara CSDI dan E2010 dalam penelitian ini menunjukkan bahwa variabel tersebut berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap R2009. Variabel interaksi ini memiliki t hitung sebesar -1.897 dengan koefisien estimasi sebesar -0.452.
Berdasarkan hasil tersebut dapat dilihat bahwa pada saat CSDI diinteraksikan dengan variabel E2010 menghasilkan pengaruh yang negatif tetapi tidak signifikan terhadap R2009. Sedangkan pada saat CSDI dikaitkan secara langsung terhadap R2009 menghasilkan pengaruh yang positif tetapi tidak signifikan. Hal ini mungkin terjadi karena informasi earnings perusahaan cenderung menutupi informasi corporate social responsibility disclosure. Dengan hasil tersebut, hipotesis pada penelitian ini yaitu corporate social responsibility disclosure berpengaruh positif terhadap tingkat prediksi laba masa depan perusahaan yang diukur dengan FERC tidak terbukti. Hasil ini juga tercermin pada hasil uji determinasi penelitian ini yang menunjukkan bahwa R2 memiliki nilai yang masih rendah. Nilai R2 yang rendah memiliki arti bahwa masih banyak variabel lain yang memungkinkan untuk dimasukkan ke dalam model penelitian ini. Selain itu, classical finance theory tidak dapat diterapkan dalam penelitian ini karena pada tahun 2009 telah terjadi krisis global yang mengakibatkan kondisi perekonomian mengalami gangguan. Variabel interaksi antara GROW dan E2010 menunjukkan bahwa variabel tersebut berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap R2009. Variabel interaksi ini memiliki t hitung sebesar -0.836 dengan nilai signifikansi sebesar -0.405. Berdasarkan hasil tersebut dapat dilihat bahwa pada saat GROW diinteraksikan dengan variabel E2010 menghasilkan pengaruh yang negatif tetapi tidak signifikan terhadap R2009. Sedangkan pada saat GROW dikaitkan secara langsung terhadap R2009, GROW tidak berpengaruh terhadap R2009. Hal ini terjadi karena banyak perusahaan yang menjadi sampel penelitian ini memiliki nilai GROW yang negatif maupun positif dengan nilai yang relatif kecil sehingga respon pasar menjadi negatif. Variabel interaksi antara PERSIS dan E2010 menunjukkan bahwa variabel tersebut berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap R2009. Variabel interaksi ini memiliki t hitung sebesar -1.460 dengan koefisien estimasi sebesar -0.232. Berdasarkan hasil tersebut dapat dilihat bahwa pada saat PERSIS diinteraksikan dengan variabel E2010 dan pada saat PERSIS dikaitkan secara langsung terhadap R2009, keduanya menghasilkan pengaruh yang negatif tetapi tidak signifikan terhadap R2009. Hal ini terjadi karena informasi mengenai earnings tahun depan maupun persistensi laba belum cukup meyakinkan investor untuk berinvestasi. Variabel interaksi antara VOLA dan E2010 dalam penelitian ini menunjukkan bahwa variabel tersebut berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap R2009. Variabel interaksi ini memiliki t hitung sebesar -0.513 dengan koefisien estimasi sebesar -0.006. Berdasarkan hasil tersebut dapat dilihat bahwa pada saat VOLA diinteraksikan dengan variabel E2010 menghasilkan pengaruh yang negatif tetapi tidak signifikan terhadap R2009. Sedangkan pada saat VOLA dikaitkan secara langsung terhadap R2009 menghasilkan pengaruh yang positif dan signifikan. Hal ini terjadi karena adanya sumber informasi lain yang mendukung perubahan harga saham. Selain itu dapat juga dikarenakan E2010 tidak berpengaruh secara signifikan terhadap R2009 sehingga pada saat diinteraksikan dengan VOLA dapat menghasilkan pengaruh negatif yang tidak signifikan terhadap R2009.

4.6 Hasil Pengujian Hipotesis secara Simultan (Uji F) Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah semua variabel independen dalam penelitian ini secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen. Dasar pengambilan keputusan hipotesis ialah jika F hitung > F tabel maka Ho ditolak (Ha diterima). Pengujian ini menggunakan derajat signifikansi sebesar 5%.
Tabel 4.6
Hasil Uji Simultan (Uji F)
ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression 3.144 24 .131 3.133 .000a Residual 3.930 94 .042 Total 7.073 118
a. Predictors: (Constant), VOLAxR2010, GROW, PERSISxE2008, PERSIS, R2010, CSDI, VOLAxE2010, GROWxR2010, VOLAxE2008, CSDIxE2009, GROWxE2009, PERSISxE2010, VOLAxE2009, CSDIxE2008, CSDIxE2010, CSDIxR2010, VOLA, PERSISxE2009, E2010, PERSISxR2010, GROWxE2008, GROWxE2010, E2008, E2009
b. Dependent Variable: R2009 Hasil uji F pada model penelitian ini memiliki nilai F hitung sebesar 3.133 dengan signifikansi sebesar 0.000 yang berada jauh di bawah 0.05. Jika dilihat pada F tabel didapatkan nilai 2.02 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai F hitung > nilai F tabel. Hal ini membuktikan bahwa variabel independen secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap besarnya R2009.

4.7 Hasil Pengujian R2 (Koefisien Determinasi)
Tabel 4.7
Hasil Pengujian Koefisien Determinasi
Model Summaryb

Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate 1
.667a .444 .303 .20446
a. Predictors: (Constant), VOLAxR2010, GROW, PERSISxE2008, PERSIS, R2010, CSDI, VOLAxE2010, GROWxR2010, VOLAxE2008, CSDIxE2009, GROWxE2009, PERSISxE2010, VOLAxE2009, CSDIxE2008, CSDIxE2010, CSDIxR2010, VOLA, PERSISxE2009, E2010, PERSISxR2010, GROWxE2008, GROWxE2010, E2008, E2009
b. Dependent Variable: R2009 Nilai adjusted R square menunjukkan seberapa besar kemampuan variabel independen dan variabel kontrol yang digunakan dalam penelitian untuk menjelaskan variabilitas total dari variabel dependen. Semakin banyak jumlah variabel X, maka adjusted R square akan meningkat dengan peningkatan yang lebih kecil dibandingkan dengan R2. Nilai adjusted R square pada model penelitian ini sebesar 0.303. Nilai ini menunjukkan bahwa 30.3% variasi R2009 dapat dijelaskan oleh semua variabel independen dan variabel kontrol yaitu E2008, E2009, E2010, R2010, CSDI, GROW, PERSIS, VOLA, CSDI*E2008, CSDI*E2009, CSDI*E2010, CSDI*R2010, GROW*E2008, GROW*E2009, GROW*E2010, GROW*R2010, PERSIS*E2008, PERSIS*E2009, PERSIS*E2010, PERSIS*R2010, VOLA*E2008, VOLA*E2009, VOLA*E2010, VOLA*R2010. Sedangkan 69.7% variasi R2009 dijelaskan oleh faktor-faktor di luar model yang merupakan error dalam penelitian ini.

4.8 Pembahasan Dalam penelitian ini variabel CSDI memiliki pengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap future earnings response coefficient. Hal ini menunjukkan bahwa hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hipotesis yang diajukan dimana hipotesis penelitian ini menyatakan bahwa CSDI berpengaruh positif terhadap FERC. Ada beberapa penjelasan yang mungkin dari hasil tersebut. Pertama, investor mungkin tidak yakin terhadap informasi CSR yang diungkapkan manajer. Kedua, investor hanya membeli saham untuk diperjualbelikan, bukan untuk menahan saham dalam jangka waktu yang lama sehingga investor tidak memperhitungkan kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang tetapi hanya memperhitungkan return atau keuntungan yang dapat diberikan saham tersebut dalam jangka pendek.
CSR lebih memberikan manfaat jangka panjang daripada manfaat jangka pendek sehingga investor tidak memperhitungkan adanya informasi ini dalam pengambilan keputusan investasi. Dari hasil uji determinasi dalam penelitian ini juga dapat dilihat bahwa variabel independen dan variabel kontrol dalam penelitian ini tidak terlalu berpengaruh terhadap R2009 karena nilai adjusted R square hanya sebesar 30.3%. Hasil tersebut juga menjelaskan bahwa masih banyak variabel selain CSDI, GROW, PERSIS, dan VOLA yang dapat mempengaruhi R2009 yang memungkinkan untuk dimasukkan ke dalam penelitian ini.
Selain itu, pada tahun 2009 yang merupakan tahun pengambilan sampel penelitian telah terjadi krisis global yang membuat kondisi perekonomian mengalami gangguan. Hasil yang tidak konsisten ini juga dapat dikarenakan adanya informasi earnings perusahaan yang cenderung menutupi informasi CSR. Earnings tahun depan yang dipublikasikan ke pasar memberikan pengaruh terhadap pandangan investor tentang return yang akan diperoleh ketika berinvestasi. Hal ini memicu respon dari para investor yang akan berdampak pada pergerakan harga saham. Oleh karena itu, pada saat perusahaan mengumumkan CSR disclosure, investor tidak melihat informasi tersebut sebagai informasi yang penting.

4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2009. Sampel dipilih dengan menggunakan metode purposive sampling seperti yang telah dijelaskan dalam bab sebelumnya. Dengan teknik purposive sampling ini dihasilkan sebanyak 119 perusahaan. Jumlah tersebut telah dikurangi 1 perusahaaan yang bersifat outlier, karena cukup menyimpang penyebarannya dari rata-rata sampel penelitian. Rincian total sampel terpilih dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut:
Tabel 4.1
Rincian Pemilihan Sampel Penelitian
Kriteria 2009
Perusahaan yang terdaftar di BEJ 398
Perusahaan yang termasuk sektor keuangan 69
Perusahaan yang laporan tahunannya tidak dapat diakses 184
Perusahaan dengan data tidak lengkap 23
Data outlier 3
Total Sampel Terpilih 119

Dari tabel 4.1 di atas, dapat dilihat bahwa sebanyak 398 perusahaan terdaftar di BEI pada tahun 2009. Dari 398 perusahaan tersebut, terdapat 69 perusahaan yang termasuk ke dalam sektor keuangan sehingga tersisa 329 perusahaan. Akan tetapi, dari 329 perusahaan tersebut terdapat 184 perusahaan yang laporan tahunannya tidak dapat diakses, 23 perusahaan yang datanya tidak lengkap, dan 3 perusahaan yang merupakan outlier, sehingga jumlah perusahaan yang terpilih menjadi sampel penelitian sebanyak 119 perusahaan. Daftar perusahaan yang menjadi sampel dalam penelitian ini dapat dilihat pada Lampiran 2. 4.2 Statistik Deskriptif Analisis statistik deskriptif menjelaskan gambaran secara umum mengenai data yang digunakan sebagai sampel penelitian terhadap variabel-variabel penelitian yang terdiri dari CSDI sebagai variabel independen, ukuran perusahaan, pertumbuhan, persistensi laba, dan volatilitas laba sebagai variabel kontrol, serta future earnings response coefficient sebagai variabel dependen. Deskripsi variabel disajikan dalam bentuk frekuensi absolut yakni nilai minimum, maksimum, mean, dan standar deviasi. Dalam hasil uji asumsi klasik yakni uji multikolinieritas terdapat excluded variable dengan nilai tolerance yang sangat kecil dan nilai VIF yang sangat tinggi. Variabel SIZE termasuk ke dalam excluded variable tersebut sehingga variabel SIZE dikeluarkan dari penelitian ini. Statistik deskriptif untuk sampel yang digunakan dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4.2
Statistik Deskriptif
Periode 2009 N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
R2009 119 .80 1.87 1.2831 .24483
E2008 119 -16.18 7.11 -1.5820 3.14743
E2009 119 -13.12 9.01 -1.9648 3.20763
E2010 119 -13.51 8.85 -2.2927 3.05086
R2010 119 .90 1.83 1.2671 .19091
CSDI 119 .03 .50 .2376 .10859
GROW 119 .69 1.53 1.0989 .19111
PERSIS 119 1.10 1.39 1.1561 .11500
VOLA 119 -.81 7.71 3.0528 2.01234
CSDIxE2008 119 -4.11 1.50 -.4071 .72362
CSDIxE2009 119 -3.23 1.28 -.5305 .76067
CSDIxE2010 119 -2.69 1.25 -.6010 .73645
CSDIxR2010 119 .04 .69 .2995 .13887
GROWxE2008 119 -20.39 8.35 -1.7309 3.53475
GROWxE2009 119 -13.78 9.91 -2.1329 3.47313
GROWxE2010 119 -12.43 9.74 -2.5071 3.34091
GROWxR2010 119 .82 2.34 1.3917 .25502
PERSISxE2008 119 -17.80 9.88 -1.7671 3.77143
PERSISxE2009 119 -15.43 12.52 -2.1800 3.90161
PERSISxE2010 119 -14.86 12.30 -2.5338 3.65996
PERSISxR2010 119 .99 2.20 1.4627 .24299
VOLAxE2008 119 -82.68 23.84 -5.5927 11.87089
VOLAxE2009 119 -41.58 20.36 -7.4365 11.21696
VOLAxE2010 119 -40.31 19.92 -8.4086 11.29802
VOLAxR2010 119 -.87 9.26 3.8911 2.59323
Valid N (listwise) 119 Sumber : Output dari SPSS 17.0

Keterangan:
 R2009 merupakan imbal hasil saham harian untuk tahun 2009 yang dihitung selama 12 bulan dan berakhir pada 31 Maret.
 E2008 merupakan retained earnings pada tahun 2008 dibagi dengan nilai pasar ekuitas akhir Maret.
 E2009 merupakan retained earnings pada tahun 2009 dibagi dengan nilai pasar ekuitas akhir Maret.
 E2010 merupakan retained earnings pada tahun 2010 dibagi dengan nilai pasar ekuitas akhir Maret.
 R2010 merupakan imbal hasil saham harian untuk tahun 2010 yang dihitung selama 12 bulan dan berakhir pada 31 Maret.
 CSDI merupakan Corporate Social Responsibility Disclosure Index perusahaan yang diukur dengan content analysis.
 GROW merupakan tingkat pertumbuhan perusahaan pada i tahun t, yang diukur dari sales growth rate.
 PERSIS merupakan persistensi laba yang diukur dengan dummy variable dengan nilai 1 untuk perusahaan yang memiliki laba tahun depan negatif dan 0 untuk lainnya.
 VOLA merupakan volatilitas laba yang diukur dengan standar deviasi laba sebelum bunga dan pajak dari tahun 2008-2010.

Tabel 4.2 menunjukkan bahwa jumlah data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebanyak 119 sampel data yang secara keseluruhan diambil dari laporan tahunan perusahaan yang terdaftar di BEI pada tahun 2009.
Imbal hasil saham harian untuk tahun 2009 (R2009) dalam penelitian ini berkisar antara 0.80 sampai 1.87. Untuk nilai minimumnya terjadi pada Mitra Investindo Tbk. yang menggambarkan bahwa perusahaan tersebut memiliki tingkat prediksi laba masa depan yang rendah. Sedangkan nilai maksimumnya terjadi pada Wahana Phonix Mandiri Tbk. yang menggambarkan bahwa perusahaan tersebut memiliki tingkat prediksi laba yang tinggi. Mean R2009 adalah sebesar 1.2831 yang menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan yang menjadi sampel penelitian mempunyai imbal hasil saham harian yang relatif kecil sehingga laba masa depannya sulit diprediksi. R2009 memiliki standar deviasi sebesar 0.24483 yang menunjukkan bahwa simpangan datanya tergolong kecil yang merepresentasikan data R2009 tidak terlalu bervariasi.
Earnings 2008 (E2008) memiliki nilai minimum sebesar -16.18 yang terjadi pada Pakuwon Jati Tbk. Nilai ini menunjukkan bahwa retained earnings perusahaan tersebut pada tahun 2008 bernilai negatif. Sedangkan nilai maksimum dari E2008 adalah 7.11 yang terjadi pada Panca Wiratama Sakti Tbk. Nilai ini menggambarkan bahwa retained earnings dari perusahaan tersebut pada tahun 2008 bernilai positif. Mean E2008 berada pada nilai -1.5820 yang menunjukkan bahwa rata-rata retained earnings perusahaan yang menjadi sampel penelitian ini bernilai negatif. Standar deviasinya berada pada nilai 3.14743 yang menunjukkan bahwa simpangan data untuk E2008 relatif besar yang berarti terdapat banyak variasi dari data tersebut.
Earnings 2009 (E2009) memiliki nilai minimum sebesar -13.12 yang terjadi pada Modern International Tbk. Nilai ini menunjukkan bahwa retained earnings perusahaan tersebut pada tahun 2009 bernilai negatif. Nilai maksimum dari E2009 adalah 9.01 yang terjadi pada Panca Wiratama Sakti Tbk. Nilai ini menunjukkan bahwa retained earnings dari perusahaan tersebut pada tahun 2009 bernilai positif. Mean dari E2009 berada pada nilai -1.9648 yang menunjukkan bahwa rata-rata retained earnings perusahaan yang menjadi sampel penelitian ini bernilai negatif. Standar deviasinya berada pada nilai 3.20763 yang menunjukkan bahwa simpangan datanya relatif besar yang merepresentasikan bahwa data E2009 relatif bervariasi.
Earnings 2010 (E2010) memiliki nilai minimum sebesar -13.51 yang terjadi pada Royal Oak Development Asia Tbk. Nilai ini menunjukkan bahwa retained earnings perusahaan tersebut pada tahun 2010 bernilai negatif. Sedangkan nilai maksimum dari E2010 adalah 8.85 yang terjadi pada Panca Wiratama Sakti Tbk. Nilai ini menunjukkan retained earnings dari perusahaan tersebut pada tahun 2010 bernilai positif. Mean E2010 berada pada nilai -2.2927 yang menunjukkan bahwa rata-rata retained earnings perusahaan yang menjadi sampel penelitian ini bernilai negatif. Standar deviasinya berada pada nilai 3.05086 yang menunjukkan bahwa simpangan datanya relatif besar yang merepresentasikan bahwa data E2010 relatif bervariasi.
Nilai minimum dari imbal hasil saham harian untuk tahun 2010 (R2010) sebesar 0.90 yang terjadi pada Bakrieland Development Tbk. Nilai ini menunjukkan bahwa tingkat laba perusahaan tersebut pada tahun 2010 rendah. Nilai maksimum dari R2010 adalah 1.83 yang terjadi pada Modern Internasional Tbk. Nilai ini menggambarkan bahwa tingkat laba perusahaan tersebut pada tahun 2010 tinggi. Mean dari R2010 adalah sebesar 1.2671 yang menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan dalam penelitian ini mempunyai imbal hasil saham harian yang relatif kecil. R2010 memiliki standar deviasi sebesar 0.19091 yang menunjukkan bahwa simpangan datanya relatif kecil yang merepresentasikan data R2010 tidak terlalu bervariasi.
Nilai minimum dari Corporate Social Responsibility Disclosure Index (CSDI) adalah sebesar 0.03 yang terjadi pada Centris Multi Persada Pratama Tbk. Sedangkan nilai maksimum dari CSDI adalah sebesar 0.50 yang terjadi pada Bakrieland Development Tbk. Dari nilai minimum yang lebih dari 0 menunjukkan bahwa semua perusahaan yang menjadi sampel penelitian ini mengungkapkan pertanggungjawaban sosialnya. Hal ini juga menunjukkan bahwa semua perusahaan yang menjadi sampel penelitian ini menaruh perhatian terhadap pengungkapan pertanggungjawaban sosial. Mean dari CSDI adalah sebesar 0.2376 yang menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan memiliki pengungkapan CSR yang jauh lebih kecil dari jumlah item maksimal dalam checklist GRI. Standar deviasi dari CSDI sebesar 0.10859 yang menunjukkan bahwa simpangan datanya relatif kecil yang merepresentasikan bahwa data CSDI relatif tidak bervariasi.
Tingkat pertumbuhan (grow) memiliki nilai minimum sebesar 0.69 yang terjadi pada Modernland Realty Ltd Tbk. dan Multi Indocitra Tbk. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki total sales 2009 yang menurun dari total sales 2008. Nilai maksimum tingkat pertumbuhan terjadi pada Bintang Star Pacific Tbk. sebesar 1.53. Hal ini berarti perusahaan tersebut mengalami peningkatan yang signifikan dalam jumlah total sales pada tahun 2009. Rata-rata tingkat pertumbuhan dalam penelitian ini adalah sebesar 1.0989 yang berarti jumlah peningkatan total sales dari sampel perusahaan yang diteliti relatif kecil. Standar deviasi dari variabel ini sebesar 0.19111 yang menunjukkan bahwa simpangan data untuk tingkat pertumbuhan relatif kecil yang berarti data variabel ini relatif tidak bervariasi.
Nilai minimum dari variabel persistensi laba (persis) adalah sebesar 1.10 yang terjadi pada perusahaan-perusahaan yang memiliki laba masa depan positif. Sedangkan nilai maksimum dari variabel ini sebesar 1.39 yang terjadi pada perusahaan-perusahaan yang memiliki laba masa depan negatif. Perusahaan yang memiliki laba masa depan negatif akan lebih sulit untuk diprediksi daripada perusahaan yang memiliki laba masa depan positif yang lebih normal dan persisten. Rata-rata persistensi laba dalam penelitian ini adalah sebesar 1.1561 yang menunjukkan bahwa perusahaan yang memiliki laba masa depan positif lebih banyak dari perusahaan yang memiliki laba masa depan negatif. Standar deviasi dari variabel ini adalah sebesar 0.11500 yang menunjukkan bahwa simpangan data untuk variabel ini relatif kecil yang berarti data relatif tidak bervariasi.
Volatilitas laba (vola) memiliki nilai minimum sebesar -0.81 yang terjadi pada Dyviacom Intrabumi Tbk. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tersebut lebih mudah diprediksi dari perusahaan-perusahaan lainnya karena perusahaan dengan volatilitas laba yang tinggi akan lebih sulit diprediksi. Nilai maksimum dari volatilitas laba adalah sebesar 7.71 yang terjadi pada PT. Perusahaan Gas Negara Tbk. Hal ini menunjukkan bahwa perusahaan tersebut akan lebih sulit untuk diprediksi. Rata-rata volatilitas laba dalam penelitian ini adalah sebesar 3.0528 yang berarti masih terdapat banyak perusahaan dari sampel yang akan sulit untuk diprediksi. Standar deviasi dari variabel ini adalah sebesar 2.01234 yang menunjukkan bahwa simpangan data untuk variabel ini relatif kecil yang berarti data volatilitas laba relatif tidak bervariasi.
Variabel interaksi CSDI terhadap E2008 memiliki nilai minimum sebesar -4.11 yang terjadi pada Pakuwon Jati Tbk. dengan CSDI sebesar 0.25 dan E2008 sebesar -16.18. Sedangkan nilai maksimumnya sebesar 1.50 terjadi pada Bakrie & Brothers Tbk. dengan CSDI sebesar 0.35 dan E2008 sebesar 4.25. Nilai tersebut menunjukkan bahwa CSDI tidak berpengaruh terhadap E2008 karena CSDI yang tinggi atau rendah bisa memiliki nilai E2008 yang positif maupun negatif. Rata-rata interaksi CSDI terhadap E2008 adalah sebesar -0.4071 yang menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan memiliki nilai E2008 yang negatif sehingga pada saat diinteraksikan dengan CSDI juga bernilai negatif. Standar deviasi dari interaksi ini sebesar 0.72362 yang menunjukkan bahwa nilai untuk variabel interaksi CSDI terhadap E2008 tidak terlalu bervariasi.
Variabel interaksi CSDI terhadap E2009 memiliki nilai minimum sebesar -3.23 yang terjadi pada Modern Internasional Tbk. dengan CSDI sebesar 0.25 dan E2009 sebesar -13.12. Sedangkan nilai maksimumnya sebesar 1.28 yang terjadi pada Bakrie & Brothers Tbk. dengan CSDI sebesar 0.35 dan E2009 sebesar 3.63. Nilai tersebut menunjukkan bahwa CSDI tidak berpengaruh terhadap E2009 karena CSDI yang tinggi atau rendah bisa memiliki nilai E2009 yang positif maupun negatif. Rata-rata interaksi CSDI terhadap E2009 adalah sebesar -0.5305 yang menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan memiliki nilai E2009 yang negatif sehingga pada saat diinteraksikan dengan CSDI juga bernilai negatif. Standar deviasi dari interaksi ini sebesar 0.76067 yang menunjukkan bahwa nilai untuk variabel interaksi CSDI terhadap E2009 tidak terlalu bervariasi.
Variabel interaksi CSDI terhadap E2010 memiliki nilai minimum sebesar -2.69 yang terjadi pada Intiland Development Tbk. dengan CSDI sebesar 0.34 dan E2010 sebesar -8.00. Sedangkan nilai maksimumnya sebesar 1.25 yang terjadi pada Bakrie & Brothers Tbk. dengan CSDI sebesar 0.35 dan E2010 sebesar 3.55. Nilai tersebut menunjukkan bahwa CSDI tidak berpengaruh terhadap E2010 karena CSDI yang tinggi atau rendah bisa memiliki nilai E2010 yang positif maupun negatif. Rata-rata interaksi CSDI terhadap E2010 adalah sebesar -0.6010 yang menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan memiliki nilai E2010 yang negatif sehingga pada saat diinteraksikan dengan CSDI juga bernilai negatif. Standar deviasi dari interaksi ini yaitu 0.73645 yang menunjukkan bahwa nilai untuk variabel interaksi CSDI terhadap E2010 tidak terlalu bervariasi.
Variabel interaksi CSDI terhadap R2010 memiliki nilai minimum sebesar 0.04 yang terjadi pada Centris Multi Persada Pratama Tbk. dengan CSDI sebesar 0.03 dan R2010 sebesar 1.18. Sedangkan nilai maksimumnya sebesar 0.69 yang terjadi pada PT. Adhi Karya Tbk. dengan CSDI sebesar 0.45 dan R2010 sebesar 1.52. Nilai tersebut menunjukkan bahwa CSDI tidak berpengaruh terhadap R2010 karena perusahaan yang memiliki CSDI yang tinggi bisa memiliki nilai R2010 yang tinggi maupun rendah. Rata-rata interaksi CSDI terhadap R2010 adalah sebesar 0.2995 yang menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan memiliki nilai R2010 yang positif sehingga pada saat diinteraksikan dengan CSDI juga bernilai positif. Standar deviasi dari interaksi ini adalah sebesar 0.13887 yang menunjukkan bahwa nilai untuk variabel interaksi CSDI terhadap R2010 tidak terlalu bervariasi.
Variabel interaksi GROW terhadap E2008 memiliki nilai minimum sebesar -20.39 yang terjadi pada Pakuwon Jati Tbk. dengan GROW sebesar 1.26 dan E2008 sebesar -16.18. Sedangkan nilai maksimumnya sebesar 8.35 yang terjadi pada Star Pacific Tbk. dengan GROW sebesar 1.53 dan E2008 sebesar 5.46. Nilai tersebut menunjukkan bahwa GROW tidak berpengaruh terhadap E2008 karena perusahaan yang memiliki GROW yang tinggi bisa memiliki nilai E2008 yang positif maupun negatif. Rata-rata interaksi GROW terhadap E2008 adalah sebesar -1.7309 yang menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan memiliki nilai E2008 yang bernilai negatif. Standar deviasi dari interaksi ini sebesar 3.53475 yang menunjukkan bahwa nilai untuk variabel interaksi GROW terhadap E2008 bervariasi.
Variabel interaksi GROW terhadap E2009 memiliki nilai minimum sebesar -13.78 yang terjadi pada Modern Internasional Tbk. dengan GROW sebesar 1.05 dan E2009 sebesar -13.12. Sedangkan nilai maksimumnya sebesar 9.91 yang terjadi pada Panca Wiratama Sakti Tbk. dengan GROW sebesar 1.10 dan E2009 sebesar 9.01. Nilai tersebut menunjukkan bahwa GROW tidak berpengaruh terhadap E2009 karena perusahaan yang memiliki GROW yang tinggi bisa memiliki nilai E2009 yang positif maupun negatif. Rata-rata interaksi GROW terhadap E2009 adalah sebesar -2.1329 yang menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan memiliki nilai E2009 yang negatif sehingga pada saat diinteraksikan dengan GROW juga bernilai negatif. Standar deviasi dari interaksi ini sebesar 3.47313 yang menunjukkan bahwa nilai untuk variabel interaksi GROW terhadap E2009 relatif bervariasi.
Variabel interaksi GROW terhadap E2010 memiliki nilai minimum sebesar -12.43 yang terjadi pada Royal Oak Development Asia Tbk. dengan GROW sebesar 0.92 dan E2010 sebesar -13.51. Sedangkan nilai maksimumnya sebesar 9.74 yang terjadi pada Panca Wiratama Sakti Tbk. dengan GROW sebesar 1.10 dan E2010 sebesar 8.85. Nilai tersebut menunjukkan bahwa GROW tidak berpengaruh terhadap E2010 karena perusahaan yang memiliki GROW yang tinggi bisa memiliki nilai E2010 yang positif maupun negatif. Rata-rata interaksi GROW terhadap E2010 adalah sebesar -2.5071 yang menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan memiliki nilai E2010 yang negatif sehingga pada saat diinteraksikan dengan GROW juga bernilai negatif. Standar deviasi dari interaksi ini sebesar 3.34091 yang menunjukkan bahwa nilai untuk variabel interaksi GROW terhadap E2010 bervariasi.
Variabel interaksi GROW terhadap R2010 memiliki nilai minimum sebesar 0.82 yang terjadi pada Bukit Darmo Property Tbk. dengan GROW sebesar 0.77 dan R2010 sebesar 1.07. Sedangkan nilai maksimumnya sebesar 2.34 yang terjadi pada Star Pacific Tbk. dengan GROW sebesar 1.53 dan R2010 sebesar 1.53. Nilai tersebut menunjukkan bahwa GROW tidak berpengaruh terhadap R2010 karena perusahaan yang memiliki nilai GROW yang tinggi bisa memiliki nilai R2010 yang tinggi ataupun rendah. Rata-rata interaksi GROW terhadap R2010 adalah sebesar 1.3917 yang menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan memiliki nilai R2010 yang positif. Standar deviasi dari interaksi ini adalah sebesar 0.25502 yang menunjukkan bahwa nilai untuk variabel interaksi GROW terhadap R2010 tidak bervariasi.
Variabel interaksi PERSIS terhadap E2008 memiliki nilai minimum sebesar -17.80 yang terjadi pada Pakuwon Jati Tbk. Sedangkan nilai maksimumnya sebesar 9.88 yang terjadi pada Panca Wiratama Sakti Tbk. Nilai tersebut menunjukkan bahwa PERSIS tidak berpengaruh terhadap E2008. Rata-rata interaksi PERSIS terhadap E2008 adalah sebesar -1.7671 yang menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan memiliki nilai E2008 yang negatif sehingga pada saat diinteraksikan dengan PERSIS juga bernilai negatif. Standar deviasi dari interaksi ini sebesar 3.77143 yang menunjukkan bahwa nilai untuk variabel interaksi PERSIS terhadap E2008 bervariasi.
Variabel interaksi PERSIS terhadap E2009 memiliki nilai minimum sebesar -15.43 yang terjadi pada Bukit Darmo Property Tbk. Sedangkan nilai maksimumnya sebesar 12.52 yang terjadi pada Panca Wiratama Sakti Tbk. Nilai tersebut menunjukkan bahwa PERSIS tidak terlalu berpengaruh terhadap E2009. Rata-rata interaksi PERSIS terhadap E2009 adalah sebesar -2.18 yang menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan memiliki nilai E2009 yang negatif sehingga pada saat diinteraksikan dengan PERSIS juga bernilai negatif. Standar deviasi dari interaksi ini sebesar 3.90161 yang menunjukkan bahwa nilai untuk variabel interaksi PERSIS terhadap E2009 bervariasi.
Variabel interaksi PERSIS terhadap E2010 memiliki nilai minimum sebesar -14.86 yang terjadi pada Royal Oak Development Asia Tbk. Sedangkan nilai maksimumnya sebesar 12.30 yang terjadi pada Panca Wiratama Sakti Tbk. Rata-rata interaksi PERSIS terhadap E2010 adalah sebesar -2.5338 yang menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan memiliki nilai E2010 yang negatif sehingga pada saat diinteraksikan dengan PERSIS juga bernilai negatif. Standar deviasi dari interaksi ini sebesar 3.65996 yang menunjukkan bahwa nilai untuk variabel interaksi PERSIS terhadap E2010 bervariasi.
Variabel interaksi PERSIS terhadap R2010 memiliki nilai minimum sebesar 0.99 yang terjadi pada Bakrieland Development Tbk. Sedangkan nilai maksimumnya sebesar 2.20 yang terjadi pada Citra Kebun Raya Agri Tbk. Rata-rata interaksi PERSIS terhadap R2010 adalah sebesar 1.4627 yang menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan memiliki nilai R2010 yang positif. Standar deviasi dari interaksi ini adalah sebesar 0.24299 yang menunjukkan bahwa nilai untuk variabel interaksi PERSIS terhadap R2010 relatif tidak bervariasi.
Variabel interaksi VOLA terhadap E2008 memiliki nilai minimum sebesar -82.68 yang terjadi pada Pakuwon Jati Tbk. dengan nilai VOLA sebesar 5.11 dan E2008 sebesar -16.18. Sedangkan nilai maksimumnya sebesar 23.84 yang terjadi pada Bakrie & Brothers Tbk. dengan nilai VOLA sebesar 5.61 dan E2008 sebesar 4.25. Nilai tersebut menunjukkan bahwa VOLA tidak berpengaruh terhadap E2008. Rata-rata interaksi VOLA terhadap E2008 adalah sebesar -5.5927 dan standar deviasi dari interaksi ini sebesar 11.87089 yang menunjukkan bahwa nilai untuk variabel interaksi VOLA terhadap E2008 sangat bervariasi.
Variabel interaksi VOLA terhadap E2009 memiliki nilai minimum sebesar -41.58 yang terjadi pada Rukun Raharja Tbk. dengan nilai VOLA sebesar 3.99 dan E2009 sebesar -10.42. Sedangkan nilai maksimumnya sebesar 20.36 yang terjadi pada Bakrie & Brothers Tbk. dengan nilai VOLA sebesar 5.61 dan E2009 sebesar 3.63. Nilai tersebut menunjukkan bahwa VOLA tidak berpengaruh terhadap E2009. Rata-rata interaksi VOLA terhadap E2009 adalah sebesar -7.4365 yang menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan memiliki nilai E2009 yang negatif sehingga pada saat diinteraksikan dengan VOLA juga bernilai negatif. Standar deviasi dari interaksi ini sebesar 11.21696 yang menunjukkan bahwa nilai untuk variabel interaksi VOLA terhadap E2009 sangat bervariasi.
Variabel interaksi VOLA terhadap E2010 memiliki nilai minimum sebesar -40.31 yang terjadi pada Bumi Serpong Damai Tbk. dengan nilai VOLA sebesar 5.53 dan E2010 sebesar -7.29. Sedangkan nilai maksimumnya sebesar 19.92 yang terjadi pada Bakrie & Brothers Tbk. dengan nilai VOLA sebesar 5.61 dan E2010 sebesar 3.55. Rata-rata interaksi VOLA terhadap E2010 adalah sebesar -8.4086 yang menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan memiliki nilai E2010 yang negatif sehingga pada saat diinteraksikan dengan VOLA juga bernilai negatif. Standar deviasi dari interaksi ini sebesar 11.29802 yang menunjukkan bahwa nilai untuk variabel interaksi VOLA terhadap E2010 sangat bervariasi.
Variabel interaksi VOLA terhadap R2010 memiliki nilai minimum sebesar -0.87 yang terjadi pada Dyviacom Intrabumi Tbk. dengan nilai VOLA sebesar -0.81 dan R2010 sebesar 1.07. Sedangkan nilai maksimumnya sebesar 9.26 yang terjadi pada Surya Citra Media Tbk. dengan nilai VOLA sebesar 5.23 dan R2010 sebesar 1.77. Rata-rata interaksi VOLA terhadap R2010 adalah sebesar 3.8911 yang menunjukkan bahwa rata-rata perusahaan memiliki nilai R2010 yang positif sehingga pada saat diinteraksikan dengan VOLA juga bernilai positif. Standar deviasi dari interaksi ini adalah sebesar 2.59323 yang menunjukkan bahwa nilai untuk variabel interaksi VOLA terhadap R2010 tidak terlalu bervariasi.

4.3 Hasil Uji Asumsi Klasik
Agar model yang digunakan dapat menunjukkan hubungan yang akurat, dilakukan pengujian asumsi klasik terlebih dahulu sebelum melakukan pengujian hipotesis dengan regresi linier berganda. Uji asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas, multikolinieritas, dan heteroskedastisitas.
4.3.1 Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi baik variabel dependen maupun variabel independen mempunyai distribusi data yang normal. Deteksi normalitas dapat dilakukan dengan melihat histogram dari nilai residualnya dan melihat persebaran data pada sumbu diagonal. Uji normalitas dalam penelitian ini dapat dilihat pada grafik histogram. Histogram untuk model penelitian ini menunjukkan bahwa distribusi data mendekati normal karena pola histogramnya membentuk lonceng yang merupakan pola distribusi normal. Selain itu, digunakan grafik normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal untuk lebih memperkuat kesimpulan. Dari grafik normal p-plot, dapat dilihat bahwa sebaran data terletak di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal sehingga data hasil penelitian ini dapat dikategorikan normal. Dengan kedua metode tersebut, dapat disimpulkan bahwa model penelitian ini memiliki data yang terdistribusi normal. Histogram uji normalitas dan grafik p-plot dapat dilihat pada lampiran 3.

4.3.2 Uji Multikolinieritas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Adanya multikolinieritas yang terjadi dalam persamaan regresi akan menimbulkan estimasi yang tidak tepat. Penentuan apakah suatu model memiliki gejala multikolinieritas dapat dilakukan dengan menganalisis korelasi antar variabel dan perhitungan nilai tolerance, serta variance inflation factor (VIF). Multikolinieritas terjadi jika nilai tolerance lebih kecil dari 0.1 yang berarti ada korelasi antar variabel independen. Gejala multikolinieritas juga terjadi jika nilai VIF lebih besar dari 10. Hasil uji multikolinieritas dari penelitian ini dapat dilihat pada lampiran 4. Berdasarkan hasil tersebut terlihat bahwa terjadi masalah multikolinieritas yang cukup besar pada variabel E2008, E2009, E2010, R2010, CSDI, PERSIS, VOLA, serta terjadi pada seluruh variabel interaksi kecuali variabel interaksi GROW dan R2010. Variabel-variabel yang memiliki masalah multikolinieritas memiliki nilai tolerance yang lebih kecil dari 0.1 dan nilai VIF lebih besar dari 10. Hal ini terjadi karena banyak variabel interaksi yang terdapat dalam model penelitian ini. Menurut Ghozali (2005), gejala multikolinieritas selalu terjadi pada variabel interaksi.

4.3.3 Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamat ke pengamat yang lain. Heteroskedastisitas dapat membiaskan hasil perhitungan serta dapat menimbulkan konsekuensi adanya formula ordinary least square yang akan menaksir terlalu rendah variance yang sesungguhnya. Ada atau tidaknya heteroskedastisitas dideteksi dengan korelasi Spearman’s rho. Dengan korelasi Spearman’s rho, metode uji heteroskedastisitas mengkorelasikan variabel independen dengan nilai unstandardized residual. Pengujian menggunakan tingkat signifikansi 0.05 dengan two-tail. Jika korelasi antara variabel independen dengan residual memiliki signifikansi lebih dari 0.05 maka dapat dikatakan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model regresi. Output dari uji korelasi Spearman’s rho dapat dilihat pada lampiran 5. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa nilai korelasi dari seluruh variabel independen dengan unstandardized residual memiliki nilai signifikansi lebih dari 0.05. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi masalah heteroskedastisitas pada model regresi dalam penelitian ini.
4.4 Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Uji regresi linier berganda dilakukan untuk membuktikan hipotesis dalam penelitian. Hasil uji regresi linier berganda dari penelitian ini terlihat pada tabel 4.3.
Tabel 4.3
Hasil Uji Regresi Linier Berganda

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
(Constant) .087 1.854 .047 .963
E2008 .015 .204 .188 .072 .943
E2009 -.632 .403 -8.282 -1.570 .120
E2010 .521 .307 6.487 1.696 .093
R2010 .686 1.479 .535 .464 .644
CSDI 1.602 1.631 .710 .982 .329
GROW .001 .109 .001 .009 .993
PERSIS -.440 1.469 -.207 -.300 .765
VOLA .204 .088 1.679 2.328 .022
CSDIxE2008 .002 .210 .006 .010 .992
CSDIxE2009 .388 .249 1.205 1.559 .122
CSDIxE2010 -.452 .238 -1.360 -1.897 .061
CSDIxR2010 -1.353 1.315 -.768 -1.029 .306
GROWxE2008 -.055 .121 -.799 -.457 .648
GROWxE2009 .224 .208 3.181 1.076 .285
GROWxE2010 -.135 .162 -1.843 -.836 .405
GROWxR2010 .223 .177 .233 1.261 .210
PERSISxE2008 .071 .112 1.087 .633 .528
PERSISxE2009 .209 .197 3.333 1.062 .291
PERSISxE2010 -.232 .159 -3.472 -1.460 .148
PERSISxR2010 .411 1.220 .407 .337 .737
VOLAxE2008 -.003 .009 -.139 -.335 .739
VOLAxE2009 .009 .011 .407 .782 .436
VOLAxE2010 -.006 .011 -.269 -.513 .609
VOLAxR2010 -.187 .073 -1.983 -2.581 .011
a. Dependent Variable: R2009
Sumber: Output dari SPSS 17.0

Tabel 4.4
Perbandingan Expected Sign dengan Hasil Regresi
Variabel Expected Sign Coefficients Keterangan
(Constant) .087
E2008 - .015 Ditolak
E2009 + -.632 Ditolak
E2010 + .521 Diterima
R2010 - .686 Ditolak
CSDI + 1.602 Diterima
GROW + .001 Diterima
PERSIS + -.440 Ditolak
VOLA + .204 Diterima
CSDIxE2008 - .002 Ditolak
CSDIxE2009 + .388 Diterima
CSDIxE2010 + -.452 Ditolak
CSDIxR2010 - -1.353 Diterima
GROWxE2008 - -.055 Diterima
GROWxE2009 + .224 Diterima
GROWxE2010 + -.135 Ditolak
GROWxR2010 - .223 Ditolak
PERSISxE2008 - .071 Ditolak
PERSISxE2009 + .209 Diterima
PERSISxE2010 + -.232 Ditolak
PERSISxR2010 - .411 Ditolak
VOLAxE2008 - -.003 Diterima
VOLAxE2009 + .009 Diterima
VOLAxE2010 + -.006 Ditolak
VOLAxR2010 - -.187 Diterima

Hasil analisis regresi linier berganda pada tabel 4.3 di atas dapat diformulasikan dalam persamaan berikut:

Persamaan regresi tersebut dapat diartikan sebagai berikut:
 Konstanta sebesar 0.087 memiliki arti bahwa jika tidak terdapat E2008, E2009, E2010, R2010, CSDI, GROW, PERSIS, VOLA, maka R2009 akan bernilai positif sebesar 0.087.
 Nilai sebesar 0.015 memiliki arti bahwa jika variabel E2008 bertambah 1, maka variabel R2009 akan bernilai positif sebesar 0.015.
 Nilai sebesar -0.632 memiliki arti bahwa jika variabel E2009 bertambah 1, maka variabel R2009 akan bernilai negatif sebesar 0.632.
 Nilai sebesar 0.521 memiliki arti bahwa jika variabel E2010 bertambah 1, maka variabel R2009 akan bernilai positif sebesar 0.521.
 Nilai sebesar 0.686 memiliki arti bahwa jika variabel R2010 bertambah 1, maka variabel R2009 akan bernilai positif sebesar 0.686.
 Nilai sebesar 1.602 memiliki arti bahwa jika variabel CSDI bertambah 1, maka variabel R2009 akan bernilai positif sebesar 1.602.
 Nilai sebesar 0.001 memiliki arti bahwa jika variabel GROW bertambah 1, maka variabel R2009 akan bernilai positif sebesar 0.001.
 Nilai sebesar -0.440 memiliki arti bahwa jika variabel PERSIS bertambah 1, maka variabel R2009 akan bernilai negatif sebesar 0.440.
 Nilai sebesar 0.204 memiliki arti bahwa jika variabel VOLA bertambah 1, maka variabel R2009 akan bernilai positif sebesar 0.204.
 Nilai sebesar 0.002 memiliki arti bahwa jika variabel interaksi antara CSDI*E2008 bertambah 1, maka variabel R2009 akan bernilai positif sebesar 0.002.
 Nilai sebesar 0.388 memiliki arti bahwa jika variabel interaksi antara CSDI*E2009 bertambah 1, maka variabel R2009 akan bernilai positif sebesar 0.388.
 Nilai sebesar -0.452 memiliki arti bahwa jika variabel interaksi antara CSDI*E2010 bertambah 1, maka variabel R2009 akan bernilai negatif sebesar 0.452.
 Nilai sebesar -1.353 memiliki arti bahwa jika variabel interaksi antara CSDI*R2010 bertambah 1, maka variabel R2009 akan bernilai negatif sebesar 1.353.
 Nilai sebesar -0.055 memiliki arti bahwa jika variabel interaksi antara GROW*E2008 bertambah 1, maka variabel R2009 akan bernilai negatif sebesar 0.055.
 Nilai sebesar 0.224 memiliki arti bahwa jika variabel interaksi antara GROW*E2009 bertambah 1, maka variabel R2009 akan bernilai positif sebesar 0.224.
 Nilai sebesar -0.135 memiliki arti bahwa jika variabel interaksi antara GROW*E2010 bertambah 1, maka variabel R2009 akan bernilai negatif sebesar 0.135.
 Nilai sebesar 0.223 memiliki arti bahwa jika variabel interaksi antara GROW*R2010 bertambah 1, maka variabel R2009 akan bernilai positif sebesar 0.223.
 Nilai sebesar 0.071 memiliki arti bahwa jika variabel interaksi antara PERSIS*E2008 bertambah 1, maka variabel R2009 akan bernilai positif sebesar 0.071.
 Nilai sebesar 0.209 memiliki arti bahwa jika variabel interaksi antara PERSIS*E2009 bertambah 1, maka variabel R2009 akan bernilai positif sebesar 0.209.
 Nilai sebesar -0.232 memiliki arti bahwa jika variabel interaksi antara PERSIS*E2010 bertambah 1, maka variabel R2009 akan bernilai negatif sebesar 0.232.
 Nilai sebesar 0.411 memiliki arti bahwa jika variabel interaksi antara PERSIS*R2010 bertambah 1, maka variabel R2009 akan bernilai positif sebesar 0.411.
 Nilai sebesar -0.003 memiliki arti bahwa jika variabel interaksi antara VOLA*E2008 bertambah 1, maka variabel R2009 akan bernilai negatif sebesar 0.003.
 Nilai sebesar 0.009 memiliki arti bahwa jika variabel interaksi antara VOLA*E2009 bertambah 1, maka variabel R2009 akan bernilai positif sebesar 0.009.
 Nilai sebesar -0.006 memiliki arti bahwa jika variabel interaksi antara VOLA*E2010 bertambah 1, maka variabel R2009 akan bernilai negatif sebesar 0.006.
 Nilai sebesar -0.187 memiliki arti bahwa jika variabel interaksi antara VOLA*R2010 bertambah 1, maka variabel R2009 akan bernilai negatif sebesar 0.187.

4.5 Hasil Pengujian Hipotesis secara Parsial (Uji t) Hasil pengujian hipotesis secara parsial dengan menggunakan regresi berganda dapat dilihat pada tabel 4.5.

Tabel 4.5
Hasil Uji Hipotesis secara Parsial (Uji t)

Model
T P-Value (two-tail) P-Value (one-tail)

E2008 .072 .943 .4715 E2009 -1.570 .120 .06 E2010 1.696 .093 .0465 R2010 .464 .644 .322 CSDI .982 .329 .1645 GROW .009 .993 .4965 PERSIS -.300 .765 .3825 VOLA 2.328 .022 .011 CSDIxE2008 .010 .992 .496 CSDIxE2009 1.559 .122 .061 CSDIxE2010 -1.897 .061 .0305 CSDIxR2010 -1.029 .306 .153 GROWxE2008 -.457 .648 .324 GROWxE2009 1.076 .285 .1425 GROWxE2010 -.836 .405 .2025 GROWxR2010 1.261 .210 .105 PERSISxE2008 .633 .528 .264 PERSISxE2009 1.062 .291 .1455 PERSISxE2010 -1.460 .148 .074 PERSISxR2010 .337 .737 .3685 VOLAxE2008 -.335 .739 .3695 VOLAxE2009 .782 .436 .218 VOLAxE2010 -.513 .609 .3045 VOLAxR2010 -2.581 .011 .0055
Sumber : Output dari SPSS 18.0 Berdasarkan hasil uji regresi pada tabel 4.5 di atas, diperoleh nilai t hitung sebesar 0.072 dan nilai signifikansi sebesar 0.943 yang menunjukkan bahwa variabel independen E2008 berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap R2009. Nilai earnings didapat dari hasil bagi retained earnings dengan market capitalization. Retained earnings tahun lalu termasuk di dalamnya penyisihan dividen bagi para pemegang saham ternyata tidak terlalu berpengaruh terhadap return tahun ini yang tercermin dalam harga saham perusahaan dikarenakan belum adanya kepastian atas pembagian dividen tersebut kepada para pemegang saham. Untuk variabel independen E2009, diperoleh nilai t hitung sebesar -1.570 dengan nilai signifikansi sebesar 0.120 yang menunjukkan bahwa variabel independen E2009 berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap R2009. Hal ini disebabkan dividen yang merupakan bagian dari retained earnings tidak mempengaruhi return yang tercemin dengan harga saham karena adanya ketidakpastian dalam pembagian dividen tersebut kepada para pemegang saham. Pembagian dividen kepada para pemegang saham merupakan kebijakan perusahaan yang tidak ditentukan. Selain itu pengaruh negatif dari variabel E2009 dalam penelitian ini diduga terjadi karena investor menganggap earnings perusahaan bukan merupakan informasi yang paling penting karena sudah tertutupi oleh informasi-informasi lain yang telah lebih dulu dipublikasikan ke pasar. Banyaknya informasi yang disajikan oleh perusahaan kepada pasar dapat terjadi karena situasi ekonomi yang kurang stabil sehingga perusahaan bersifat antisipatif dan konservatif. Untuk variabel independen E2010, diperoleh nilai t hitung sebesar 1.696 dengan nilai signifikansi sebesar 0.093 yang menunjukkan bahwa variabel independen E2010 berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap R2009. Pengaruh positif dari E2010 terhadap R2009 ini dapat terjadi ketika perusahaan mengumumkan bahwa di tahun depan perusahaan akan membagikan dividen kepada para pemegang saham. Hal ini akan memicu kenaikan harga saham sehingga akan meningkatkan return perusahaan. Akan tetapi perusahaan tidak selalu mengumumkan adanya pembagian dividen di tahun depan sehingga E2010 tidak berpengaruh secara signifikan terhadap R2009. Variabel independen R2010 memiliki t hitung sebesar 0.464 dengan nilai signifikansi sebesar 0.644 yang menunjukkan bahwa variabel independen R2010 berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap R2009. Nilai R2009 yang tinggi dapat terjadi karena adanya kejutan pasar yang terjadi seperti pengumuman pembagian dividen di tahun depan. Dengan adanya pembagian dividen tersebut akan memungkinkan para investor untuk terus berinvestasi sehingga akan berpengaruh positif terhadap return tahun depan. Akan tetapi, pembagian dividen itu tidak selalu terjadi setiap tahunnya sehingga dapat menyebabkan para investor berpindah ke perusahaan lain yang lebih memberikan keuntungan. Hal ini menyebabkan pengaruh positif tersebut tidak bersifat signifikan. Variabel independen CSDI memiliki t hitung sebesar 0.982 dengan nilai signifikansi sebesar 0.329 yang menunjukkan bahwa variabel independen CSDI berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap R2009. Dengan nilai CSDI yang tinggi diharapkan para investor akan lebih tertarik untuk berinvestasi sehingga nilai CSDI akan berpengaruh positif terhadap return perusahaan. Akan tetapi, CSDI baru dapat terlihat di akhir tahun dalam laporan tahunan perusahaan yang dapat menyebabkan investor menganggap bahwa informasi tersebut bukan merupakan informasi yang paling penting. Hal ini dikarenakan adanya informasi-informasi lain yang telah lebih dulu dipublikasikan kepada pasar yang menyebabkan pengaruh CSDI terhadap R2009 menjadi tidak signifikan. Variabel GROW sebagai variabel kontrol dalam penelitian ini tidak berpengaruh terhadap R2009. GROW menunjukkan pertumbuhan perusahaan yang tercermin dalam pertumbuhan penjualan yang menggambarkan peningkatan atau penurunan total pendapatan perusahaan. Dalam penelitian ini, GROW tidak memiliki pengaruh terhadap R2009 dikarenakan dalam penentuan investasi para investor biasanya melihat pada fluktuasi harga saham dan volume penjualan saham perusahaan. Investor tidak lagi melihat pada laporan keuangan perusahaan dikarenakan adanya informasi-informasi lain yang telah lebih dahulu dipublikasikan kepada pasar yang mempengaruhi keputusan investasi bagi para investor. Variabel PERSIS sebagai variabel kontrol dalam penelitian ini berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap R2009. Berdasarkan uji regresi, variabel PERSIS memiliki t hitung sebesar -0.3 dengan nilai signifikansi sebesar 0.765. Hal ini terjadi karena dalam mengambil keputusan investasi, investor terkadang ragu untuk menanamkan aktivitas investasinya ke dalam operasional perusahaan sehingga investor membutuhkan faktor-faktor lain yang dijadikan acuan dalam analisis fundamental seperti rasio likuiditas, atau rasio solvabilitas. Selain itu, sampel penelitian ini merupakan perusahaan yang terdaftar di BEI pada tahun 2009 dimana pada tahun tersebut perekonomian nasional sedang mengalami kekacauan. Tidak semua perusahaan mampu bertahan dari krisis tersebut. Hanya perusahaan-perusahaan yang memiliki dasar yang kuat yang dapat bertahan hingga beberapa tahun setelah krisis. Variabel VOLA sebagai variabel kontrol dalam penelitian ini berpengaruh positif dan signifikan terhadap R2009. Berdasarkan uji regresi, variabel PERSIS memiliki t hitung sebesar 2.328 dengan nilai signifikansi sebesar 0.022. Hal ini terjadi karena pengukuran volatilitas laba mencerminkan fluktuasi laba perusahaan selama 3 tahun sehingga akan terlihat apakah laba perusahaan stabil atau tidak. Laba perusahaan yang stabil akan meningkatkan harga saham perusahaan karena kestabilan laba perusahaan akan menjadi salah satu bahan pertimbangan investor dalam berinvestasi. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh variabel penelitian terhadap FERC yang tercermin dalam koefisien Et+1. Oleh karena itu, variabel interaksi yang akan dijelaskan selanjutnya hanya variabel yang berinteraksi dengan E2010 saja. Variabel interaksi antara CSDI dan E2010 dalam penelitian ini menunjukkan bahwa variabel tersebut berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap R2009. Variabel interaksi ini memiliki t hitung sebesar -1.897 dengan koefisien estimasi sebesar -0.452.
Berdasarkan hasil tersebut dapat dilihat bahwa pada saat CSDI diinteraksikan dengan variabel E2010 menghasilkan pengaruh yang negatif tetapi tidak signifikan terhadap R2009. Sedangkan pada saat CSDI dikaitkan secara langsung terhadap R2009 menghasilkan pengaruh yang positif tetapi tidak signifikan. Hal ini mungkin terjadi karena informasi earnings perusahaan cenderung menutupi informasi corporate social responsibility disclosure. Dengan hasil tersebut, hipotesis pada penelitian ini yaitu corporate social responsibility disclosure berpengaruh positif terhadap tingkat prediksi laba masa depan perusahaan yang diukur dengan FERC tidak terbukti. Hasil ini juga tercermin pada hasil uji determinasi penelitian ini yang menunjukkan bahwa R2 memiliki nilai yang masih rendah. Nilai R2 yang rendah memiliki arti bahwa masih banyak variabel lain yang memungkinkan untuk dimasukkan ke dalam model penelitian ini. Selain itu, classical finance theory tidak dapat diterapkan dalam penelitian ini karena pada tahun 2009 telah terjadi krisis global yang mengakibatkan kondisi perekonomian mengalami gangguan. Variabel interaksi antara GROW dan E2010 menunjukkan bahwa variabel tersebut berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap R2009. Variabel interaksi ini memiliki t hitung sebesar -0.836 dengan nilai signifikansi sebesar -0.405. Berdasarkan hasil tersebut dapat dilihat bahwa pada saat GROW diinteraksikan dengan variabel E2010 menghasilkan pengaruh yang negatif tetapi tidak signifikan terhadap R2009. Sedangkan pada saat GROW dikaitkan secara langsung terhadap R2009, GROW tidak berpengaruh terhadap R2009. Hal ini terjadi karena banyak perusahaan yang menjadi sampel penelitian ini memiliki nilai GROW yang negatif maupun positif dengan nilai yang relatif kecil sehingga respon pasar menjadi negatif. Variabel interaksi antara PERSIS dan E2010 menunjukkan bahwa variabel tersebut berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap R2009. Variabel interaksi ini memiliki t hitung sebesar -1.460 dengan koefisien estimasi sebesar -0.232. Berdasarkan hasil tersebut dapat dilihat bahwa pada saat PERSIS diinteraksikan dengan variabel E2010 dan pada saat PERSIS dikaitkan secara langsung terhadap R2009, keduanya menghasilkan pengaruh yang negatif tetapi tidak signifikan terhadap R2009. Hal ini terjadi karena informasi mengenai earnings tahun depan maupun persistensi laba belum cukup meyakinkan investor untuk berinvestasi. Variabel interaksi antara VOLA dan E2010 dalam penelitian ini menunjukkan bahwa variabel tersebut berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap R2009. Variabel interaksi ini memiliki t hitung sebesar -0.513 dengan koefisien estimasi sebesar -0.006. Berdasarkan hasil tersebut dapat dilihat bahwa pada saat VOLA diinteraksikan dengan variabel E2010 menghasilkan pengaruh yang negatif tetapi tidak signifikan terhadap R2009. Sedangkan pada saat VOLA dikaitkan secara langsung terhadap R2009 menghasilkan pengaruh yang positif dan signifikan. Hal ini terjadi karena adanya sumber informasi lain yang mendukung perubahan harga saham. Selain itu dapat juga dikarenakan E2010 tidak berpengaruh secara signifikan terhadap R2009 sehingga pada saat diinteraksikan dengan VOLA dapat menghasilkan pengaruh negatif yang tidak signifikan terhadap R2009.

4.6 Hasil Pengujian Hipotesis secara Simultan (Uji F) Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui apakah semua variabel independen dalam penelitian ini secara simultan berpengaruh terhadap variabel dependen. Dasar pengambilan keputusan hipotesis ialah jika F hitung > F tabel maka Ho ditolak (Ha diterima). Pengujian ini menggunakan derajat signifikansi sebesar 5%.
Tabel 4.6
Hasil Uji Simultan (Uji F)
ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression 3.144 24 .131 3.133 .000a Residual 3.930 94 .042 Total 7.073 118
a. Predictors: (Constant), VOLAxR2010, GROW, PERSISxE2008, PERSIS, R2010, CSDI, VOLAxE2010, GROWxR2010, VOLAxE2008, CSDIxE2009, GROWxE2009, PERSISxE2010, VOLAxE2009, CSDIxE2008, CSDIxE2010, CSDIxR2010, VOLA, PERSISxE2009, E2010, PERSISxR2010, GROWxE2008, GROWxE2010, E2008, E2009
b. Dependent Variable: R2009 Hasil uji F pada model penelitian ini memiliki nilai F hitung sebesar 3.133 dengan signifikansi sebesar 0.000 yang berada jauh di bawah 0.05. Jika dilihat pada F tabel didapatkan nilai 2.02 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa nilai F hitung > nilai F tabel. Hal ini membuktikan bahwa variabel independen secara bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap besarnya R2009.

4.7 Hasil Pengujian R2 (Koefisien Determinasi)
Tabel 4.7
Hasil Pengujian Koefisien Determinasi
Model Summaryb

Model
R
R Square
Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate 1
.667a .444 .303 .20446
a. Predictors: (Constant), VOLAxR2010, GROW, PERSISxE2008, PERSIS, R2010, CSDI, VOLAxE2010, GROWxR2010, VOLAxE2008, CSDIxE2009, GROWxE2009, PERSISxE2010, VOLAxE2009, CSDIxE2008, CSDIxE2010, CSDIxR2010, VOLA, PERSISxE2009, E2010, PERSISxR2010, GROWxE2008, GROWxE2010, E2008, E2009
b. Dependent Variable: R2009 Nilai adjusted R square menunjukkan seberapa besar kemampuan variabel independen dan variabel kontrol yang digunakan dalam penelitian untuk menjelaskan variabilitas total dari variabel dependen. Semakin banyak jumlah variabel X, maka adjusted R square akan meningkat dengan peningkatan yang lebih kecil dibandingkan dengan R2. Nilai adjusted R square pada model penelitian ini sebesar 0.303. Nilai ini menunjukkan bahwa 30.3% variasi R2009 dapat dijelaskan oleh semua variabel independen dan variabel kontrol yaitu E2008, E2009, E2010, R2010, CSDI, GROW, PERSIS, VOLA, CSDI*E2008, CSDI*E2009, CSDI*E2010, CSDI*R2010, GROW*E2008, GROW*E2009, GROW*E2010, GROW*R2010, PERSIS*E2008, PERSIS*E2009, PERSIS*E2010, PERSIS*R2010, VOLA*E2008, VOLA*E2009, VOLA*E2010, VOLA*R2010. Sedangkan 69.7% variasi R2009 dijelaskan oleh faktor-faktor di luar model yang merupakan error dalam penelitian ini.

4.8 Pembahasan Dalam penelitian ini variabel CSDI memiliki pengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap future earnings response coefficient. Hal ini menunjukkan bahwa hasil penelitian ini tidak sesuai dengan hipotesis yang diajukan dimana hipotesis penelitian ini menyatakan bahwa CSDI berpengaruh positif terhadap FERC. Ada beberapa penjelasan yang mungkin dari hasil tersebut. Pertama, investor mungkin tidak yakin terhadap informasi CSR yang diungkapkan manajer. Kedua, investor hanya membeli saham untuk diperjualbelikan, bukan untuk menahan saham dalam jangka waktu yang lama sehingga investor tidak memperhitungkan kelangsungan hidup perusahaan dalam jangka panjang tetapi hanya memperhitungkan return atau keuntungan yang dapat diberikan saham tersebut dalam jangka pendek.
CSR lebih memberikan manfaat jangka panjang daripada manfaat jangka pendek sehingga investor tidak memperhitungkan adanya informasi ini dalam pengambilan keputusan investasi. Dari hasil uji determinasi dalam penelitian ini juga dapat dilihat bahwa variabel independen dan variabel kontrol dalam penelitian ini tidak terlalu berpengaruh terhadap R2009 karena nilai adjusted R square hanya sebesar 30.3%. Hasil tersebut juga menjelaskan bahwa masih banyak variabel selain CSDI, GROW, PERSIS, dan VOLA yang dapat mempengaruhi R2009 yang memungkinkan untuk dimasukkan ke dalam penelitian ini.
Selain itu, pada tahun 2009 yang merupakan tahun pengambilan sampel penelitian telah terjadi krisis global yang membuat kondisi perekonomian mengalami gangguan. Hasil yang tidak konsisten ini juga dapat dikarenakan adanya informasi earnings perusahaan yang cenderung menutupi informasi CSR. Earnings tahun depan yang dipublikasikan ke pasar memberikan pengaruh terhadap pandangan investor tentang return yang akan diperoleh ketika berinvestasi. Hal ini memicu respon dari para investor yang akan berdampak pada pergerakan harga saham. Oleh karena itu, pada saat perusahaan mengumumkan CSR disclosure, investor tidak melihat informasi tersebut sebagai informasi yang penting.

Similar Documents

Free Essay

Skripsi Untar

...PENYUSUNAN SKRIPSI DAN PELAKSANAAN UJIAN SKRIPSI/KOMPREHENSIF PROGRAM STUDI S-1 MANAJEMEN FE UNTAR 2012 TIM PENYUSUN BUKU PANDUAN POKOK PENYUSUNAN SKRIPSI DAN PELAKSANAAN UJIAN SKRIPSI/KOMPREHENSIF PROGRAM STUDI S-1 MANAJEMEN—FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TARUMANAGARA PENANGGUNG JAWAB: Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara (Dr. Sawidji Widoatmodjo, S.E., M.M., MBA) Pembantu Dekan Bidang Akademik Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara (Dr. Ishak Ramli, SE.,M.M.) Ketua Program Studi S-1 Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara (Ronnie Resdianto Masman, S.E., MA., M.M.) NARA SUMBER: Prof. Dr. Carunia Mulya Firdausy, MA., Ph.D., APU Dr. Ir. Chairy SE., MM. Prof. Dr. Suherli. KETUA: Drs. Agah Nugraha SEKRETARIS: Franky Slamet SE., MM. ANGGOTA: Andi Wijaya, S.E., M.M. Dr. Herman Ruslim, S.E., MM., Ak. Dr. Lerbin Aritonang SE., MM. (diperuntukkan bagi Sivitas Akademika Program Studi S-1 Manajemen FE-UNTAR) PROGRAM STUDI S-1 MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TARUMANAGARA 2012 KATA SAMBUTAN Upaya melakukan perbaikan secara berkelanjutan sebagai bagian dari komitmen FE-UNTAR mengimplementasikan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 tahun 2008 salah satunya diterapkan pada pedoman pokok penyusunan skripsi mahasiswa progam studi S-1 Manajemen. Buku pedoman dengan judul “KETENTUAN POKOK PEMBUATAN DAN PERSETUJUAN SKRIPSI SERTA KETENTUAN POKOK PELAKSANAAN UJIAN KOMPREHENSIF/ SKRIPSI PROGRAM...

Words: 11267 - Pages: 46

Free Essay

Analisis Skripsi Sibis

...ANALISIS SKRIPSI RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PEMBIAYAAN MUSYARAKAH (STUDI KASUS BMT AL MUNAWWARAH) (PENULIS: ENCEP ARIF, PEMBIMBING: ZAINUL ARHAM.M.Si) KELOMPOK 4 YULIANI (1113093000115) FARIDA NUR MARUHAWA (1113093000116) VIDYASARI MEGA PUTRI (1113093000117) SYAIFUL FALAH (1113093000131) ALDI ANGGIT PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG 1.2.1 Urgensi Pada paragraph ke 2 baris ke 6 yang isinya “ Dari hasil wawancara dengan bapak Sutanto Samidjan selaku marketing Operational pada BMT Al Munawwarah bahwa dilihat dari laporan keuangan tahun 2010 menunjukkan jumlah transaksi pembiayaan musyarakah mencapai 334 transaksi setiap harinya”. 1.2.2 Originalitas Pada paragraph ke 4 baris ke 2 yang isinya “Menurut Suherman dan Christiana (2010) pentingnya peranan sistem informasi dalam mempermudah proses transaksi PT.BRI (Persero) Cabang Unit Banjar. Menurut Wirianty, Arnan, Fahrudin (2010) pentingnya sistem informasi berbasis web untuk memudahkan anggota dalam regostrasi dan dapat melihat jumlah simpanan setiap saat. Menurut Kemal (2010) aplikasi mempermudah membuat laporan keuangan. 1.2 RUMUSAN MASALAH Bagaimana membangun sistem informasi pembiayaan pada transaksi peminjaman dengan akad musyarakah ? 1.3 BATASAN MASALAH 1. Kegiatan yang dilakukan bagian marketing 2. Kegiatan pengolahan dan...

Words: 1491 - Pages: 6

Premium Essay

Skripsi Tentang Pa Puji

...Name : Rahmat Lutfi Guefara A. definition Applied Linguistics Today, development of linguistics is growing fast. Another aspect related to the fields of language study is also growing. Studies on language not only include one aspect only, but have spread to other aspects outside the language associated with the use of language and human life. Linguistic theory is a branch of applied linguistics that focuses on the general theory and methods in language research. Branches of linguistics can be divided into phonology, morphology, syntax, and semantics. Therefore, applied linguistics can be applied in any field. One of these fields is education. More exactly in terms of language learning, in this case there should be more discussion about the relationship linguistic applied to language learning. The word linguistics (linguistics-UK) comes from the Latin "lingua" meaning language. In the French language "-langage langue"; Italian "lingua"; Spanish "lengua" and English "language". the function of Suffix "ics" in linguistics to indicate the name of a science, which means the science of language, as the term economics, physics and others. According Pringgodigdo and hasan shadili, "linguistics is the scientific study of language". linguistic is divided into two categories, as an adjective and a noun. Linguistics as an adjective means "the study of language and languages". While linguistics as a noun, means "the science of language; methods of learning and studying languages...

Words: 1777 - Pages: 8

Free Essay

Test

...Analisis lampiran 1 1. Sistematika Penelitian Kuantitatif Secara garis besar sistematika skripsi terdiri sebagai berikut, yaitu : * BAB I PENDAHULUAN Berisi tentang masalah yang akan diteliti di dalam penelitian tersebut. * BAB II KAJIAN PUSTAKA Berisi penjelasan tentang variabel yang akan digunakan dan penelitian sebelumnya pada variabel tersebut * BAB III METODOLOGI PENELITIAN Berisi penjelasan pelaksanaan penelitian pada variabel tersebut * BAB IV HASIL PENELITIAN Berisi tentang hasil – hasil penelitian berupa deskripsi data dan penyesuaian hipotesis * BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Berisi kesimpulan yang merupakan jawaban dari perumusan masalah berdasarkan data empiris * DAFTAR PUSTAKA Berisi beberapa buku yang digunakan sebagai referensi penelitian * DAFTAR LAMPIRAN Berisi data – data yang dibutuhkan atau dihasilkan di dalam penelitian. * DAFTAR RIWAYAT HIDUP . Berisi biodata peneliti. a. BAB I PENDAHULUAN Bab I Pendahuluan berisi mengenai masalah yang akan di teliti di dalam skripsi tersebut yang dibagi lagi menjadi sub Bab sebagai berikut : * Latar Belakang Masalah Di dalam sub BAB ini dijelaskan alasan mengapa penelitian tersebut harus dilakukan dan juga menjelaskan kesenjangan antara fakta yang ada dengan harapan yang diinginkan * Identifikasi Masalah Di dalam sub BAB ini peneliti menguraikan masalah - masalah yang mungkin akan terjadi akibat dari kesenjangan antara fakta dengan harapan yang sudah di jelaskan...

Words: 268 - Pages: 2

Free Essay

Open Access - Menyuburkan Plagiarisme?

...Open Access: Menyuburkan Plagiarisme? Oleh: Aditya Nugraha/Liauw Toong Tjiek (anugraha@petra.ac.id) Kepala Perpustakaan Universitas Kristen Petra, Surabaya Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) atau yang lebih populer dikenal sebagai information and communication technology (ICT) telah membawa perubahan yang cukup mendasar dalam berbagai bidang kehidupan. Kemajuan di bidang komputer dan Internet secara khusus makin mempercepat terjadinya perubahan yang besar dalam cara manusia berkomunikasi, dan mencari serta bertukar informasi. Saat ini komunikasi global berlangsung dalam kecepatan dan volume yang tak pernah terbayangkan sebelumnya, bahkan mungkin lima atau sepuluh tahun sebelumnya. Informasi saat ini tersedia secara me limpah dan dapat diakses dengan mudah dan cepat melalui Internet, kapan saja dan dari mana saja. Seolah sudah tiada lagi batasan ruang dan waktu dalam berkomunikasi, mencari, dan bertukar informasi. Perubahan yang cepat ini membawa dampak yang luar biasa terhadap institusi pengelola informasi. Perpustakaan secara umum, baik di negara maju maupun berkembang, adalah salah satu entitas yang paling merasakan dampak ini. Perpustakaan harus menangkap peluang ini dengan memanfaatkan kemajuan TIK untuk meningkatkan produk dan layanan informasi bagi pengguna mereka. Negara- negara maju, dengan ekonomi dan sistem pendidikan yang jauh lebih mapan, telah menangkap peluang ini dan memanfaatkannya. Mereka telah memproduksi informasi digital dalam...

Words: 2709 - Pages: 11

Free Essay

Kjbi9Fv

...[pic] LAMPIRAN I KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS TARUMANAGARA NOMOR : 3195 -KR/UNTAR/VII/2010 TENTANG KALENDER TAHUN AKADEMIK 2011/2012 Berlaku untuk : • semua program studi Stratum Satu (S.1) dan Profesi Akuntansi; • program studi Stratum Dua (S.2) : Magister Ilmu Hukum, Magister Psikologi dan Magister Perencanaan Wilayah & Kota serta Magister Akuntansi I. SEMESTER GASAL (Juli 2011 s.d. Januari 2012) |No |KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN |TANGGAL PELAKSANAAN | |A |Administrasi Akademik dan Administrasi Keuangan | | | |Administrasi Akademik | | | |Pengajuan Permohonan | | | |Pindahan (intern & ekstern) |s.d. akhir Juni 2011 | | |Aktif Kuliah Kembali |s.d. 15 Juli 2011 | | |Cuti Akademik |s.d. 22 Agustus 2011 ...

Words: 1008 - Pages: 5

Free Essay

Manajemen Pemasaran

...Makalah Manajemen Pemasaran 20:11  ardy  5 Komentar BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya baik perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa maupun barang mempunyai tujuan yang sama yaitu memperoleh keuntungan. Selain itu perusahaan juga ingin memberikan kepuasan kepada konsumen atas produk yang yang dihasilkannya, karena kepuasan konsumen menjadi tolak ukur dari keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan produk yang berkualitas, dan yang diinginkan oleh konsumen. Dalam mencapai strategi pemasaran yang tepat dan terbaik untuk diterapkan, salah satunya perusahaan dapat melihat dari faktor bauran pemasaran. Hal tersebut penting karena bauran pemasaran merupakan salah satu pokok pertimbangan konsumen dalam melakukan keputusan pembelian suatu produk. Jika perusahaan tidak peka terhadap apa yang dibutuhkan oleh konsumen, maka dapat dipastikan bahwa perusahaan akan kehilangan banyak kesempatan untuk menjaring konsumen dan produk yang ditawarkan akan sia-sia. Pemasaran merupakan salah satu ilmu ekonomi yang telah lama berkembang, dan sampai pada saat sekarang ini pemasaran sangat mempengaruhi keberhasilan suatu perusahaan untuk bisa bertahan di dalam pangsa pasar. oleh karena itu diperlukan strategi pemasaran yang dapat memberikan pengaruh untuk menentukan berhasil atau tidaknya dalam memasarkan produknya. Apabila strategi pemasaran yang dilaksanakan perusahaan tersebut mampu memasarkan produknya dengan baik, hal ini akan berpengaruh terhadap...

Words: 5246 - Pages: 21

Free Essay

Kuliah

...ANALISIS PENERAPAN MODEL DU PONT DALAM MENILAI KINERJA KEUANGAN (Studi kasus PT. Bakrie Telecom Tbk periode 2005-2010) SITI NURUL FEBRIANI 0301508067 UNIVERSITAS AL AZHAR INDONESIA FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN KEUANGAN DAN PERBANKAN SYARIAH 2012 BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perusahaan didirikan memiliki sasaran untuk mendapatkan keuntungan. Tidak hanya keuntungan yang menjadi sasaran utama bagi perusahaan, tetapi juga harus memperhitungkan bagaimana perusahaan mampu bersaing dan tetap bisa bertahan dan berkembang. Media yang dapat dipakai untuk melihat kondisi kesehatan perusahaan adalah laporan keuangan. Laporan keuangan adalah laporan yang menunjukan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau dalam suatu periode tertentu. yang terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan modal,laporan catatan atas laporan keuangan dan laporan arus kas. Melalui laporan keuangan akan dapat diketahui kondisi keuangan suatu perusahaan secara menyeluruh. Kemudian, laporan keuangan tidak hanya sekedar cukup dibaca saja, tetapi juga harus dimengerti dan dipahami tentang posisi keuangan perusahaan saat ini. Caranya adalah dengan melakukan analisis keuangan. Ada beberapa teknik dalam menganalisis laporan keuangan, diantaranya adalah rasio keuangan dan sistem Du Pont. Rasio keuangan adalah kegiatan membandingkan angka-angka yang ada dalam laporan keuangan dengan cara...

Words: 992 - Pages: 4

Free Essay

Penulisan Tesis

...JENIS DAN PROSEDUR PENELITIAN METODE PENELITIAN JURUSAN ARSITEKTUR UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA ILYA F. MAHARIKA SKRIPSI PENELITIAN TESIS DISERTASI TUGAS AKHIR PROYEK DISAIN STRATEGIC BUSINESS PLAN DLL. DASAR PERBEDAAN TINGKAT KESARJANAAN SKRIPSI STRATA SATU TESIS STRATA DUA Diskriptif (kualitatif/ kuantitatif) Korelasi Eksperimen Terapan Pengujian teori Pengembangan teori DISERTASI STRATA TIGA JENIS PENELITIAN Diskriptif (kuantitatif / kualitatif) Korelatif Diskriptif (kualitatif) Korelasi Eksperimen APLIKASI Terapan Pengembangan teori Penemuan teori baru KOMPLEKSITAS Sederhana dengan minimal 1 Kompleks dengan minimal 3 variabel (deskriptif) atau 2 variabel variabel (korelasi) Sangat kompleks dengan minimal 5 variabel DASAR PERBEDAAN JENIS DATA PROSES PENELITIAN RESPONDEN ATAU OBJEK PENELITIAN INSTRUMEN TUJUAN PENELITIAN PENELITIAN KUANTITATIF KUANTITATIF (DATA DAPAT DIUKUR) PENELITIAN KUALITATIF KUALITATIF (DATA TIDAK DAPAT DIUKUR) DEDUKTIF - INDUKTIF INDUKTIF BANYAK SATU OBJEK PENELITIAN KUISENER DAN INSTRUMEN LAIN PENELITI ITU SENDIRI MENJADI INSTRUMEN EKSPLORASI KONFIRMASI PROSES DEDUKTIF KUMPULAN TEORI MENGHASILKAN KONSEP DIRUMUSKAN HIPOTESIS TENTUKAN SAMPEL UJI PROSES DEDUKTIF INDUKTIF PENELITIAN KUANTITATIF BUAT KESIMPULAN YANG BERLAKU UMUM PROSES INDUKTIF PENGAMATAN TERHADAP OBJEK PENELITIAN DIHARAPKAN MENGHASILKAN TEORI BARU PROSES INDUKTIF PENELITIAN...

Words: 367 - Pages: 2

Free Essay

Analisis Potensi Risiko

...i ANALISIS PREDIKSI POTENSI RISIKO FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MELALUI FRAUD SCORE MODEL (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur y ang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010) SKRIPSI Diajukan sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan Program Sarjana (S1) pada Program Sarjana Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro Disusun oleh : VIVA YUSTITIA RINI NIM. C2C008146 FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2012 i ii PERSETUJUAN SKRIPSI Nama Penyusun Nomor Induk Mahasiswa Fakultas/Jurusan : Viva Yustitia Rini : C2C008078 : Ekonomika dan Bisnis / Akuntansi Judul Skripsi : ANALISIS PREDIKSI POTENSI RISIKO FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MELALUI FRAUD SCORE MODEL (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 20082010) Dosen Pembimbing : Drs. H. Tarmizi Achmad, MBA, Ph.D, Akt. Semarang, 5 Juni 2012 Dosen pembimbing, (Drs. H. Tarmizi Achmad, MBA, Ph.D, Akt.) NIP . 19550418 198603 1001 ii iii PENGESAHAN KELULUSAN UJIAN Nama Penyusun Nomor Induk Mahasiswa Fakultas/Jurusan : Viva Yustitia Rini : C2C008146 : Ekonomika dan Bisnis /Akuntansi Judul Usulan Skripsi : ANALISIS PREDIKSI POTENSI RISIKO FRAUDULENT FINANCIAL STATEMENT MELALUI FRAUD SCORE MODEL (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2008-2010) Telah dinyatakan lulus ujian pada tanggal 20 Juni 2012 Tim Penguji : 1. Drs...

Words: 10403 - Pages: 42

Premium Essay

The Development of Pr in Indonesia

...THE DEVELOPMENT OF PUBLIC RELATIONS IN INDONESIA By: Nabila (1406546866) A survey was conducted by the U.S. Department of Labor in Fortune Magazine and U.S. News and World Report said that public relation is one of the fastest growing professions. A public relations is a profession that is needed by all the organization, business, and other sectors. Many common people said that public relations practitioners are only depend on the how well they speak. However, the job that public relations practitioners should do pretty much tough. Not only talking, they have to be able to do many things like giving an advice to the CEO, solving of the organization problem, and evaluating the organizational programs, etc. More definitions on public relations have been determined. These are several definitions of public relations from some experts as follow: Otis Baskin, et.al stated that “Public relations is a management function that helps achieve organizational objective, defines philosophy, and facilitate organizational change. Public relations practitioners communicate with all relevant internal and external publics to develop positive relationships and to create consistency between organizational goals and social expectation.”. While Cuplit in Ihut Murni Aritonang, et.al defined that “Public Relations is the management function that establishes and maintains mutually beneficial relationships between an organization and the public on whom its success or failure depends.” Another definition...

Words: 1190 - Pages: 5

Free Essay

the Value of Carbon in Natural and Plantation Forest Based on the Structure of Its Stands (Case in Pt Berau Coal, Berau Residence, Province of East Borneo)

...Kabupaten Berau, Propinsi Kalimantan Timur) SKRIPSI Oleh : AL FURQANY WIDHA WARDHANA 05/185000/KT/5640 JURUSAN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2010 NILAI KARBON HUTAN ALAM DAN TANAMAN MENURUT STRUKTUR TEGAKANNYA (Kasus di PT Berau Coal, Kabupaten Berau, Propinsi Kalimantan Timur) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada untuk Memenuhi sebagian dari Syarat-Syarat Guna memperoleh Derajat Sarjana Kehutanan Oleh : AL FURQANY WIDHA WARDHANA 05/185000/KT/5640 JURUSAN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2010 HALAMAN PERSEMBAHAN Ucapan terimakasihku untuk ... [Syukur alhamdulillah] kupanjatkan kepada Allah SWT yang menguasai langit dan bumi beserta seluruh isinya, tanpa kurang sedikit pun, yang mengatur hidup dan matiku, yang membuatku berdiri dan tetap bernafas dari perjalanan panjang 22 tahun sejak aku keluar dari rahim ibuku ... izinkan aku untuk membahagiakannya bersama ayahku yaa Rabb ... [Shalawat serta salam] untuk junjunganku, nabiku, yang membawakan cahaya islam kepada dunia yang gelap di dalam bola bernama bumi ini ... Rasulullah Muhammad SAW ... semoga kelak aku dapat menjadi golongan dari umat yang engkau berikan syafaat wahai nabi.. Bapak Ibu , kalian adalah tujuanku untuk hidup di muka bumi ini , tanpa kalian hidupku hampa , disaat ada masalah hanya kalian yang bisa menenangkan aku , skripsi ini aku persembahkan untuk kalian berdua , maafkan...

Words: 14804 - Pages: 60

Premium Essay

Linguistic

...ASAL ASLI SUBANG : THE OLD TOWN OF WEST JAVA subang keur urang subang CONTOH SKRIPSI BAHASA INGGRIS : Chapter I Introduction ------------------------------------------------- dengan 54 komentar CHAPTER I INTRODUCTION 1.1. Background Nowadays, many English courses places are available anywhere in regions. The ones who want to enhance their English speaking ability are provided by so many facilities in which they can learn from. The big number of members in the public courses is one the proof that teenagers or even children are having a big desire to be able to speak English. However, though so many English courses are provided it doesn’t means that people will directly have any confidentiality to join and speak. You can see also that actually English materials in classrooms do not meet their needs in learning English since students still seek for other places to learn English more. Most of students learning English in the classroom are always passively involved in its learning process. They mostly give their silence in the class like never asking the teacher though they do not understand. Worse than that, many teachers also do not care toward their students’ improvement in speaking English. What they need is just coming to the class, giving the lesson, discussing it (no matter if the students got that or not), and sometimes giving them homework; THAT’S ALL. The researcher finally finds a community where the students are forced to speak English more. Why do adults have...

Words: 592 - Pages: 3

Free Essay

Abstract

...ABSTRAK Damiasa, Bias. 2014. Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Mobile Web untuk Mata Pelajaran Jaringan Dasar pada Program Keahlian Teknik Komputer Dan Jaringan Kelas X di SMK Negeri 10 Malang. Proposal Skripsi. Jurusan Teknik Elektro, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Malang. Pembimbing (I) Didik Dwi Prasetya, S.T., M.T. Pembimbing (II) Drs. Wahyu Sakti G.I., M.Kom. Kata kunci: Media Pembelajaran, Mobile, Web, Jaringan Dasar Jaringan Dasar merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan pada siswa kelas X TKJ di SMK Negeri 10 Malang. Pemahaman siswa terhadap materi pelajaran ini belum merata. Hal ini terlihat dari perbandingan persentase antara siswa yang mencapai standar KKM dengan siswa yang belum mencapai standar KKM, yaitu 70% berbanding 30%. Selisih persentase yang cukup signifikan tersebut disebabkan oleh beberapa faktor, yaitu kurangnya motivasi belajar serta kurang tersedianya peralatan pendukung belajar berupa laptop, di mana 60% siswa tidak memiliki laptop dan 40% sisanya memiliki laptop. Berdasarkan permasalahan tersebut, dikembangkan media pembelajaran yang memanfaatkan perangkat mobile, yaitu media pembelajaran berbasis mobile web. Metode yang digunakan dalam penelitian dan pengembangan ini adalah model ADDIE. Langkah-langkah yang dilakukan, terdiri atas: (1) Analysis; (2) Design; (3) Development; (4) Implementation; dan (5) Evaluation. Bahasa pemrograman yang digunakan dalam membangun media pembelajaran berbasis mobile web ini adalah HTML...

Words: 328 - Pages: 2

Free Essay

Analis Kebijakan Piutang

...AAJ 1 (2) (2012) Accounting Analysis Journal http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/aaj ANALISIS KEBIJAKAN HUTANG Rona Mersi Narita  Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri Semarang, Indonesia Info Artikel Sejarah Artikel: Diterima September 2012 Disetujui Oktober 2012 Dipublikasikan November 2012 Keywords: Free Cash Flow and Leverage Institusional Ownership Liquidity Profitability Size of The Firm Abstrak Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh ukuran perusahaan, likuiditas, kepemilikan institusional, profitabilitas dan free cash flow terhadap kebijakan hutang. Populasi dalam penelitian ini adalah Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI Tahun 2009-2010. Sedangkan sampel yang memenuhi syarat adalah 82 Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI Tahun 2009-2010. Sampel diambil dengan metode purposive sampling. Metode statistik menggunakan Analisis Regresi Linear Berganda, dengan pengujian hipotesis uji statistik t dan uji statistik F, dengan bantuan program SPSS. Hasil penelitian ini menunjukkan secara parsial variabel ukuran perusahaan tidak mempengaruhi kebijakan hutang. Likuiditas berpengaruh terhadap kebijakan hutang. Kepemilikan Institusional tidak mempengaruhi kebijakan hutang, profitabilitas berpengaruh terhadap kebijakan hutang, dan free cash flow tidak mempengaruhi kebijakan hutang, Pengujian secara simultan kelima variable ini mempunyai pengaruh terhadap kebijakan hutang. Abstract This study aims to to analize the influence...

Words: 2850 - Pages: 12