Free Essay

Trade Internasional

In:

Submitted By idharosidi
Words 2742
Pages 11
Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan segala rahmat dan karunia-Nya sehingga Makalah ini berhasil diselesaikan , yang berjudul “PERDAGANGAN INTERNASIONAL”. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah pengantar ekonomi makro. Bahan makalah ini disusun berdasarkan data-data sekunder yang penulis himpun dari berbagaio sumber yang penulis rangkum kembali menjadi beberapa kajian penting berkaitan dengan materi pembahasan. Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak terkait yang telah memberikan kontribusi dalam proses penyelesaian makalah ini, tak lupa penyusun ucapkan terima kasih kepada dosen mata kuliah yang bersangkutan atas bimbingan dan arahan dalam pembuatan makalah ini. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat bagi pihak-pihak yang memerlukan maupun untuk meningkatkan taraf pengetahuan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karna itu kami mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun untuk lebih menyempurnakan makalah ini. Akhir kata kami ucapkan semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Penyusun

Latar Belakang Masalah
Dalam konteks perekonomian suatu negara, salah satu wacana yang menonjol adalah mengenai pertumbuhan ekonomi. Meskipun ada juga wacana lain mengenai pengangguran, inflasi atau kenaikan harga barang-barang secara bersamaan, kemiskinan, pemerataan pendapatan dan lain sebagainya. Pertumbuhan ekonomi menjadi penting dalam konteks perekonomian suatu negara karena dapat menjadi salah satu ukuran dari pertumbuhan atau pencapaian perekonomian bangsa tersebut, meskipun tidak bisa dinafikan ukuran-ukuran yang lain
Salah satu hal yang dapat dijadikan motor penggerak bagi pertumbuhan adalah perdagangan internasional. Salvatore menyatakan bahwa perdagangan dapat menjadi mesin bagi pertumbuhan ( trade as engine of growth, Salvatore, 2004). Jika aktifitas perdagangan internasional adalah ekspor dan impor, maka salah satu dari komponen tersebut atau kedua-duanya dapat menjadi motor penggerak bagi pertumbuhan. Tambunan (2005) menyatakan pada awal tahun 1980-an Indonesia menetapkan kebijakan yang berupa export promotion. Dengan demikian, kebijakan tersebut menjadikan ekspor sebagai motor penggerak bagi pertumbuhan.
PEMBAHASAN
A. PERDAGANGAN INTERNASIONAL
1. Pengertian Perdagangan Internasional
Pada dasarnya manusia tidak dapat hidup sendiri, demikian halnya negara. Setiap negara membutuhkan negara lain untuk memenuhi kebutuhan rakyatnya agar dapat hidup makmur dan sejahtera. Kerja sama dalam bentuk hubungan dagang antarnegara sangat dibutuhkan oleh setiap negara. Hal ini disebabkan setiap negara tidak dapat menghasilkan semua barang dan jasa yang dibutuhkan oleh rakyatnya. Selain itu, juga disebabkan adanya perbedaan sumber daya yang dimiliki, iklim, letak geografis, jumlah penduduk, pengetahuan, dan teknologi. Alasan-alasan inilah yang menyebabkan munculnya perdagangan internasional. Perdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama, saling percaya dan saling menguntungkan. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antar perorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain.
Di banyak negara, perdagangan internasional menjadi salah satu faktor utama untuk meningkatkan GDP. Meskipun perdagangan internasional telah terjadi selama ribuan tahun (lihat Jalur Sutra, Amber Road), dampaknya terhadap kepentingan ekonomi, sosial, dan politik baru dirasakan beberapa abad belakangan. Perdagangan internasional pun turut mendorong Industrialisasi, kemajuan transportasi, globalisasi, dan kehadiran perusahaan multinasional.
Perdagangan internasional tidak hanya dilakukan oleh negara maju saja, namun juga negara berkembang. Perdagangan internasional ini dilakukan melalui kegiatan ekspor impor. Ekspor adalah kegiatan menjual barang dan jasa dari dalam negeri ke luar negeri. Adapun impor adalah kegiatan membeli barang dan jasa dari luar negeri ke dalam negeri. Dengan melakukan perdagangan internasional melalui kegiatan ekspor impor, negara maju akan memperoleh bahan-bahan baku yang dibutuhkan industrinya sekaligus dapat menjual produknya ke negara-negara berkembang. Sementara itu, negara berkembang dapat mengekspor hasil-hasil produksi dalam negeri sehingga memperoleh devisa. Negara berkembang juga membutuhkan pinjaman dalam bentuk investasi dan modal yang dapat diperoleh dari negara-negara maju. Devisa dan pinjaman dalam bentuk investasi dan modal ini dapat digunakan negara berkembang untuk memajukan perekonomian dalam negerinya.

2. Manfaat perdagangan internasional
Perdagangan internasional merupakan kegiatan yang cukup penting di setiap negara. Tidak ada satu negara di dunia ini yang tidak melakukan perdagangan internasional. Mereka yang melakukan perdagangan internasional, sudah tentu merasakan manfaatnya. Berikut ini beberapa manfaat dari perdagangan internasional.
a. Meningkatkan Hubungan Persahabatan Antarnegara
Adanya perdagangan antarnegara, dapat mewujudkan hubungan di antara negara-negara yang mengadakan perdagangan. Hubungan ini apabila terjalin dengan baik dapat meningkatkan hubungan persahabatan di antara negara-negara tersebut. Mereka dapat semakin akrab dan saling membantu bila mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan.

b . Kebutuhan Setiap Negara dapat Tercukupi
Dengan adanya perdagangan internasional, suatu negara yang masih kekurangan dalam memproduksi suatu barang dapat dipenuhi dengan mengimpor barang dari negara yang mempunyai kelebihan hasil produksi. Sebaliknya negara yang mempunyai kelebihan hasil produksi barang dapat mengekspor barang tersebut ke negara yang kekurangan. Dengan demikian kebutuhan setiap negara dapat tercukupi. c . Mendorong Kegiatan Produksi Barang secara Maksimal
Salah satu tujuan suatu negara melakukan perdagangan internasional yaitu untuk memperluas pasar di luar negeri. Semakin luasnya pasar di luar negeri dapat mendorong peningkatan produksi barang di dalam negeri. Dengan demikian akan mendorong para pengusaha untuk menghasilkan barang produksi secara besar-besaran. d . Mendorong Kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Adanya perdagangan antarnegara memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih efisien. Perdagangan luar negeri memungkinkan negara tersebut mengimpor mesin-mesin atau alat-alat modern untuk melaksanakan teknik produksi dan cara produksi yang lebih baik. Dengan demikian, adanya teknologi yang lebih modern dapat meningkatkan produktivitas dan dapat mempercepat pertambahan produksi. e . Setiap Negara dapat Mengadakan Spesialisasi Produksi
Perdagangan internasional dapat mendorong setiap negara untuk mengadakan spesialisasi produksi dengan memanfaatkan sumber daya alam, tenaga kerja, modal, dan keahlian secara maksimal. Dengan demikian suatu negara akan memiliki produk-produk unggulan sehingga dapat bersaing dengan produk-produk dari luar negeri. f . Memperluas Lapangan Kerja
Semakin luasnya pasar di luar negeri, maka barang atau jasa yang dihasilkan juga semakin bertambah. Dengan meningkatnya hasil produksi, maka perusahaan akan semakin banyak membutuhkan tenaga kerja. Hal ini dapat membuka kesempatan kerja baru. Semakin luasnya kesempatan kerja maka pengangguran dapat dikurangi.

3. Faktor Pendorong Perdagangan Internasional
Ada beberapa faktor yang mendorong semua negara di dunia melakukan perdagangan luar negeri. Faktor-faktor pendorong tersebut terdiri atas hal-hal berikut ini.
a. Perbedaan Sumber Daya Alam yang Dimiliki
Barang kebutuhan yang dapat dihasilkan oleh suatu negara tergantung pada sumber daya alam yang dimiliki. Perbedaan sumber daya ini juga tergantung pada kondisi wilayah di negara tersebut. Misalnya di Indonesia wilayah daratannya luas dan subur, sehingga sangat cocok untuk pertanian, yang sebagian besar hasil produksinya berupa kelapa sawit, karet, kopi, dan sebagainya. Sedangkan negara Singapura wilayah daratannya relatif sempit, sehingga kegiatan pertanian atau perkebunan cukup sedikit. Singapura dikenal sebagai negara industri yang menghasilkan beraneka ragam barang, salah satunya adalah alat-alat elektronik. Kebutuhan hasil-hasil pertanian dipenuh dengan cara mengimpor dari negara lain. b . Teknologi eknologi
Setiap negara memiliki teknologi yang berbeda, sehingga barang yang dihasilkannya juga berbeda. Perbedaan-perbedaan inilah yang mendorong kegiatan pertukaran barang antarnegara. Perbedaan teknologi tersebut memungkinkan suatu negara untuk mempelajari teknik produksi yang lebih modern dan mengimpor mesin-mesin atau alat-alat yang lebih modern untuk mewujudkan teknik dan cara produksi yang lebih baik. c . Penghematan Biaya Produksi
Perdagangan internasional memungkinkan suatu negara memproduksi barang dalam jumlah besar sehingga biaya produksi menjadi rendah. Misalnya Indonesia banyak menghasilkan barang-barang seperti padi, minyak kelapa sawit, kayu lapis, dan sebagainya. Namun, yang paling menguntungkan Indonesia bila memproduksi tekstil dan kayu lapis untuk diekspor ke berbagai negara, karena dapat menghemat biaya produksi. d . Perbedaan Selera
Setiap negara dalam memproduksi barang-barang, kemungkinan mempunyai kesamaan. Meskipun demikian setiap negara mempunyai selera yang berbeda-beda. Hal inilah yang mendorong kegiatan perdagangan antarnegara. Misalnya Jepang dan Korea Selatan samasama menghasilkan barang-barang elektronik dan ikan tuna dalam jumlah yang hampir sama, tetapi orang Jepang lebih suka ikan tuna dan orang Korea Selatan lebih suka produk elektronik. Pada kondisi tersebut, negara Jepang lebih baik mengekspor barang-barang elektronik.

4. Peraturan/Regulasi Perdagangan Internasional
Umumnya perdagangan diregulasikan melalui perjanjian bilateral antara dua negara. Selama berabad-abad dibawah kepercayaan dalam Merkantilisme kebanyakan negara memiliki tarif tinggi dan banyak pembatasan dalam perdagangan internasional. pada abad ke 19, terutama di Britania, ada kepercayaan akan perdagangan bebas menjadi yang terpenting dan pandangan ini mendominasi pemikiran di antaranegara barat untuk beberapa waktu sejak itu dimana hal tersebut membawa mereka ke kemunduran besar Britania. Pada tahun-tahun sejak Perang Dunia II, perjanjian multilateral kontroversial seperti GATT dab WTO memberikan usaha untuk membuat regulasi lobal dalam perdagangan internasional. Kesepakatan perdagangan tersebut kadang-kadang berujung pada protes dan ketidakpuasan dengan klaim dari perdagangan yang tidak adil yang tidak menguntungkan secara mutual.
Perdagangan bebas biasanya didukung dengan kuat oleh sebagian besar negara yang berekonomi kuat, walaupun mereka kadang-kadang melakukan proteksi selektif untuk industri-industri yang penting secara strategis seperti proteksi tarif untuk agrikultur oleh Amerika Serikat dan Eropa. Belanda dan Inggris Raya keduanya mendukung penuh perdagangan bebas dimana mereka secara ekonomis dominan, sekarang Amerika Serikat, Inggris, Australia dan Jepang merupakan pendukung terbesarnya. Bagaimanapun, banyak negara lain (seperti India, Rusia, dan Tiongkok) menjadi pendukung perdagangan bebas karena telah menjadi kuat secara ekonomi. Karena tingkat tarif turun ada juga keinginan untuk menegosiasikan usaha non tarif, termasuk investasi luar negri langsung, pembelian, dan fasilitasi perdagangan. Wujud lain dari biaya transaksi dihubungkan dnegan perdagangan pertemuan dan prosedur cukai.
Umumnya kepentingan agrikultur biasanya dalam koridor dari perdagangan bebas dan sektor manufaktur seringnya didukung oleh proteksi. Ini telah berubah pada beberapa tahun terakhir, bagaimanapun. Faktanya, lobi agrikultur, khususnya di Amerika Serikat, Eropa dan Jepang, merupakan penanggung jawab utama untuk peraturan tertentu pada perjanjian internasional besar yang memungkinkan proteksi lebih dalam agrikultur dibandingkan kebanyakan barang dan jasa lainnya.
Regulasi dari perdagangan internasional diselesaikan melalui World Trade Organization pada level global, dan melalui beberapa kesepakatan regional seperti MerCOSUR di Amerika Selatan, NAFTA antara Amerika Serikat, Kanada dan Meksiko, dan Uni Eropa anatara 27 negara mandiri. Pertemuan Buenos Aires tahun 2005 membicarakan pembuatan dari Free Trade Area of America (FTAA) gagal total karena penolakan dari populasi negara-negara Amerika Latin. Kesepakatan serupa seperti MAI (Multilateral Agreement on Invesment) juga gagal pada tahun-tahun belakangan ini.

5. Hambatan Perdagangan-Perdagangan Internasional
Setiap negara selalu menginginkan perdagangan yang dilakukan antarnegara dapat berjalan dengan lancar. Namun, terkadang kegiatan perdagangan antarnegara juga mengalami beberapa hambatan. Hambatan-hambatan inilah yang dapat merugikan negara-negara yang melakukan perdagangan internasional. Berikut ini beberapa hambatan yang sering muncul dalam perdagangan internasional
a. Perbedaan Mata Uang Antarnegara
Pada umumnya mata uang setiap negara berbeda-beda. Perbedaan inilah yang dapat menghambat perdagangan antarnegara. Negara yang melakukan kegiatan ekspor, biasanya meminta kepada negara pengimpor untuk membayar dengan menggunakan mata uang negara pengekspor. Pembayarannya tentunya akan berkaitan dengan nilai uang itu sendiri. Padahal nilai uang setiap negara berbeda-beda. Apabila nilai mata uang negara pengekspor lebih tinggi daripada nilai mata uang negara pengimpor, maka dapat menambah pengeluaran bagi negara pengimpor. Dengan demikian, agar kedua negara diuntungkan dan lebih mudah proses perdagangannya perlu adanya penetapan mata uang sebagai standar internasional. b . Kualitas Sumber Daya yang Rendah
Rendahnya kualitas tenaga kerja dapat menghambat perdagangan internasional. Mengapa? Karena jika sumber daya manusia rendah, maka kualitas dari hasil produksi akan rendah pula. Suatu negara yang memiliki kualitas barang rendah, akan sulit bersaing dengan barang-barang yang dihasilkan oleh negara lain yang kualitasnya lebih baik. Hal ini tentunya menjadi penghambat bagi negara yang bersangkutan untuk melakukan perdagangan internasional. c . Pembayaran Antarnegara Sulit dan Risikonya Besar
Pada saat melakukan kegiatan perdagangan internasional, negara pengimpor akan mengalami kesulitan dalam hal pembayaran. Apabila membayarnya dilakukan secara langsung akan mengalami kesulitan. Selain itu, juga mempunyai risiko yang besar. Oleh karena itu negara pengekspor tidak mau menerima pembayaran dengan tunai, akan tetapi melalui kliring internasional atau telegraphic transfer atau menggunakan L/C. d . Adanya Kebijaksanaan Impor dari Suatu Negara
Setiap negara tentunya akan selalu melindungi barang-barang hasil produksinya sendiri. Mereka tidak ingin barang-barang produksinya tersaingi oleh barang-barang dari luar negeri. Oleh karena itu, setiap negara akan memberlakukan kebijakan untuk melindungi barang-barang dalam negeri. Salah satunya dengan menetapkan tarif impor. Apabila tarif impor tinggi maka barang impor tersebut akan menjadi lebih mahal daripada barang-barang dalam negeri sehingga mengakibatkan masyarakat menjadi kurang tertarik untuk membeli barang impor. Hal itu akan menjadi penghambat bagi negara lain untuk melakukan perdagangan. e . Terjadinya Perang
Terjadinya perang dapat menyebabkan hubungan antarnegara terputus. Selain itu, kondisi perekonomian negara tersebut juga akan mengalami kelesuan. Sehingga hal ini dapatmenyebabkan perdagangan antarnegara akan terhambat. f . Adanya Organisasi-Organisasi Ekonomi Regional
Biasanya dalam satu wilayah regional terdapat organisasiorganisasi ekonomi. Tujuan organisasi-organisasi tersebut untuk memajukan perekonomian negara-negara anggotanya. Kebijakan serta peraturan yang dikeluarkannya pun hanya untuk kepentingan negaranegara anggota. Sebuah organisasi ekonomi regional akan mengeluarkan peraturan ekspor dan impor yang khusus untuk negara anggotanya. Akibatnya apabila ada negara di luar anggota organisasi tersebut melakukan perdagangan dengan negara anggota akan mengalami kesulitan.

B. Peranan Perdagangan Internasional Dalam Perekonomian
1. Perkembangan Ekonomi Dunia dan Indonesia
Dinamika perekonomian Indonesia tidak terlepas dari perkembangan ekonomi global dan kawasan serta berbagai kemajuan dalam perbaikan, iklim investasi, infrastruktur, produktivitas dan daya saing (sisi penawaran) dalam negeri. Ekonomi dunia telah mampu tumbuh diatas 4% dalam lima tahun terakhir, lebih tinggi dari rata-rata historisnya. Perkembangan ini terutama didorong oleh pesatnya pertumbuhan ekonomi di negara berkembang (China dan India) serta kawasan Eropa. Tingginya pertumbuhan ekonomi dunia tersebut diiringi dengan volume perdagangan dunia yang juga tumbuh lebih tinggi dari tren jangka panjangnya. Sejalan dengan perkembangan ekonomi dunia tersebut
2. Efek Perdagangan Internasional terhadap Pertumbuhan Ekonomi
Dalam konteks perekonomian suatu negara, salah satu wacana yang menonjol adalah mengenai pertumbuhan ekonomi. Meskipun ada juga wacana lain mengenai pengangguran, inflasi atau kenaikan harga barang-barang secara bersamaan, kemiskinan, pemerataan pendapatan dan lain sebagainya. Pertumbuhan ekonomi menjadi penting dalam konteks perekonomian suatu negara karena dapat menjadi salah satu ukuran dari pertumbuhan atau pencapaian perekonomian bangsa tersebut, meskipun tidak bisa dinafikan ukuran-ukuran yang lain. Wijono (2005) menyatakan bahwa pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator kemajuan pembangunan.
Salah satu hal yang dapat dijadikan motor penggerak bagi pertumbuhan adalah perdagangan internasional. Salvatore menyatakan bahwa perdagangan dapat menjadi mesin bagi pertumbuhan ( trade as engine of growth, Salvatore, 2004). Jika aktifitas perdagangan internasional adalah ekspor dan impor, maka salah satu dari komponen tersebut atau kedua-duanya dapat menjadi motor penggerak bagi pertumbuhan. Tambunan (2005) menyatakan pada awal tahun 1980-an Indonesia menetapkan kebijakan yang berupa export promotion. Dengan demikian, kebijakan tersebut menjadikan ekspor sebagai motor penggerak bagi pertumbuhan.
Ketika perdagangan internasional menjadi pokok bahasan, tentunya perpindahan modal antar negara menjadi bagian yang penting juga untuk dipelajari. Sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Vernon, perpindahan modal khususnya untuk investasi langsung, diawali dengan adanya perdagangan internasional (Appleyard, 2004). Ketika terjadi perdagangan internasional yang berupa ekspor dan impor, akan memunculkan kemungkinan untuk memindahkan tempat produksi. Peningkatan ukuran pasar yang semakin besar yang ditandai dengan peningkatan impor suatu jenis barang pada suatu negara, akan memunculkan kemungkinan untuk memproduksi barang tersebut di negara importir. Kemungkinan itu didasarkan dengan melihat perbandingan antara biaya produksi di negara eksportir ditambah dengan biaya transportasi dengan biaya yang muncul jika barang tersebut diproduksi di negara importir. Jika biaya produksi di negara eksportir ditambah biaya transportasi lebih besar dari biaya produksi di negara importir, maka investor akan memindahkan lokasi produksinya di negara importir (Appleyard, 2004).

3. Dampak positif dan dampak negatif perdagangan internasional
1. Dampak positif
a) Kegiatan produksi dalam negeri menjadi meningkat secara kuantitas dan kualitas.
b) Mendorong pertumbuhan ekonomi negara, pemerataan pendapatan masyarakat, dan stabilitas ekonomi nasional.
c) Menambahkan devisa negara melalui bea masuk dan biaya lain atas ekspor dan impor.
d) Mendorong kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam negeri, terutamadalam bidang sektor industri dengan munculnya teknologi baru dapat membantu dalam memproduksi barang lebih banyak dengan waktu yang singkat.
e) Melalui impor, kebutuhan dalam negara dapat terpenuhi.
f) Memperluas lapangan kerja dan kesempatan masyarakat untuk berkeja.
g) Mempererat hubungan persaudaraan dan kerjasama antar negara.
2. Dampak negatif
a) Barang-barang produksi dalam negeri terganggu akibat masuknya barang impor yang dijual lebih murah dalam negeri yang menyebabkan industri dalam negeri mengalami kerugian besar.
b) Munculnya ketergantungan dengan negara maju.
c) Terjadinya persaingan yang tidak sehat, karena pengaruh perdagangan bebas.
d) Bila tidak mampu bersaing maka pertumbuhan perekonomian negara akan semakin rendah dan bertambahnya pengangguran dalam negeri.

Kesimpulan
Perdagangan internasional adalah kegiatan pertukaran barang dan jasa yang melintasi batas – batas negara dan berhubungan dengan pemerintah serta pendududk negara lain, manfaat pada perdagangan international yaitu Memperoleh barang dan jasa yang tidak dapat di hasilkan di dalam negeri, Persaingan mendorong terciptanya kemajuan teknologi sedangkan pendorong terjadinya Perdagangan International
Perbedaan sumber daya alam,Perbedaan biaya produksi,pada perdagangan international terdapat hambatan yang sering terjadi yaitu Bea ekspor yang tinggi,Prosedur ekspor yang rumit,Tindakan proteksi yang di lakukan negara lain perdagangan international dapat berdampak positif dan negatif tergantung pada negara tersebut oleh karena itu perdagangan international tidak seluruhnya baik karena jika suatu negara sering melakukan perdagangan international maka suatu saat negara tersebut menjadi ketergantungan padda negara lain.

Similar Documents

Free Essay

Sample

...Groupon is a daily-deal site offering unbeatable deals on the best stuff to do, eat, see, and buy. Groupon is revolutionizing local commerce and helping to make people's lives exciting by bringing amazing experiences within reach. It uses collective-buying power to extend unmatched prices and provide significant benefits to both businesses and consumers. By bringing the brick and mortar world of local commerce onto the Internet, Groupon is creating a new way for local merchant partners to attract customers and sell goods and services. They provide consumers with savings and help them discover what to do, eat, see and buy in the places where they live and work. Groupon evolved from Founder and CEO Andrew Mason’s first website, “The Point,” which was launched in November 2007. Deploying a similar concept of group persuasion, The Point was about social action. People were asked to give money as a group once a ‘tipping point’ had been reached showing that they were taking a stand. The Point failed to attract enough advertising revenues to stay in business, but it reinforced for Mason and his investors how powerful group action can be. Andrew Mason and his team launched Groupon in November 2008 in Chicago to focus on collective buying power. They saw that by using the framework of The Point, they could help other city-dwellers obtain affordable access to goods and services without overwhelming them by the sheer number of choices. Groupon started out offering one deal per day. Groupon...

Words: 277 - Pages: 2

Premium Essay

Trading

...7 |   | 12% | 14% | 8 |   | 12% | 16% | 9 |   | 12% | 18% |   | Year 1 | Year 2 | Year 3 | 1 |   |   | 14% | 2 |   |   | 16% | 3 |   |   | 18% |   | Cp Bond | Zero C1 | Zero C2 | Zero C3 | MIN | 98.232 |   | 85.852 | 72.756 | MAX | 104.426 |   | 89.031 | 78.098 | AVG | 101.285 | 96.154 | 87.432 | 75.387 | At the beginning of year 1 , Zero C1 would matured and no longer tradable. For the other three bonds, we have private information which enables us to cut out an interest rate, lefting with 6 scenarios. TRADE AT BEG YEAR 1 (interest not LOW) |   | Cp Bond | Zero C1 | Zero C2 | Zero C3 | MIN | 92.161 |   | 89.286 | 75.666 | MAX | 96.810 |   | 90.909 | 79.745 | AVG | 94.464 |   | 90.097 | 77.686 | TRADE AT BEG YEAR 1 (interest notMIDDLE) |   | Cp Bond | Zero C1 | Zero C2 | Zero C3 | MIN | 92.161 |   | 89.286 | 75.666 | MAX | 98.603 |   | 92.593 | 81.222 | AVG | 95.346 |   | 90.939 | 78.411 | TRADE AT BEG YEAR 1 (interest not HIGH) |   | Cp Bond | Zero C1 | Zero C2 | Zero C3 | MIN | 93.837 |   |...

Words: 461 - Pages: 2

Free Essay

Mcdonalds and Starbucks

...| | | | | McDonalds & Starbucks Architectual Design, E-commerce Strategies and Service | [ ] [ ]Wayne McFarland JrGlobal Business Management Dr. Donna Galla July 22, 2012 | McDonalds & Starbucks Architectual Design, E-commerce Strategies and Service How do you think McDonalds and Starbucks are able to establish their brands to fit local markets through architectural design, e-commerce strategies and service to accommodate local markets and cultures? McDonalds marketing mix is strategic because of the diverse approaches that are used. They use a strategy that is known as the 4P’s (product, price, promotion, and placement) that they use that is a way of them carefully making decisions around their brand. One thing that has kept McDonalds striving in the local and global market is an idea they use similar to Starbucks “think global, act local”. This idea is what they use as well as Starbucks to combine globalization and internationalism into their strategic plan. For example, McDonalds uses pictographs (symbols instead of words and numerals) which in the international markets help employees ring up sales. By doing this McDonalds was able to maintain their strategy of all drive thru orders filled in three minutes or less. McDonalds also study the local culture of a country prior to entering it. By doing so they have changed some of their menu options to fit the local market. In China, the interior walls are covered with posters and...

Words: 857 - Pages: 4

Premium Essay

Black Markets

...Black Market A market that operates outside of the legal system where either legal or illegal goods are sold at illegal prices or terms is known as the black market. These types of transactions normally occur when people are trying to avoid taxes or government price controls. The black market is also known for the buying and selling of illegal drugs, firearms, and stolen goods. When the demand is strong enough and gains from the trade can be had markets will develop and exchanges will occur in spite of the restrictions (Gwartney, Stroup, Sobel, & Macpherson, 2013). The Prices in the black market are determined by supply and demand just like in other markets. In some cases prices in the black market can be more costly to the consumer than the legal market. This is because the supplier takes on much more of a risk by selling these black market items and could be arrested, pay expensive fines, and even going to prison. On the other hand there are also times when it may be cheaper to purchase items in the black market; this is because the supplier does not have to pay things like taxes or the production costs on items. In August of this year black market distribution of Olympic tickets was shut down. Over 20,000 people would be denied seats into the venue because they had purchased tickets on the black market. The London Olympic tickets were only valid when purchased through authorized outlets. In this situation an unauthorized ticket trader named Euroteam was selling the...

Words: 352 - Pages: 2

Premium Essay

Test

...Executive summary: A new industry of ready-made garment is to be set up in Bangladesh. The reasons on which this decision is based includes, flexible business and investment policy of Bangladesh government, economic security, cheap labour, tax exemption etc. Garment industry requires less investment capital. Raw material would be purchased from the local markets, this will save time and money. Different brands will be launched according to the financial conditions of the consumer, this will capture maximum market. New export markets will be sort out and this will help in generating foreign exchange. Internet, catalogue, television, bill boards, radio, will be used as source of advertisements. Retail and wholesale markets will be the main target.Executive summary: A new industry of ready-made garment is to be set up in Bangladesh. The reasons on which this decision is based includes, flexible business and investment policy of Bangladesh government, economic security, cheap labour, tax exemption etc. Garment industry requires less investment capital. Raw material would be purchased from the local markets, this will save time and money. Different brands will be launched according to the financial conditions of the consumer, this will capture maximum market. New export markets will be sort out and this will help in generating foreign exchange. Internet, catalogue, television, bill boards, radio, will be used as source of advertisements. Retail...

Words: 1857 - Pages: 8

Premium Essay

Case About Vanatin

...BACKGROUND INFORMATION FOR THE VANATIN CASE Assume that it is January 2013 and that you are a member of the Booth Pharmaceutical Corporation Board of Directors. You have been called to a Special Board Meeting to discuss what should be done with the product known as “Vanatin.” Vanatin is a “Fixed-ratio” antibiotic sold by prescription. “Fixed-ratio” means that it contains a combination of drugs. It has been on the market for more than 13 years and has been highly successful. It now accounts for about 18 billion dollars per year, which is 12 percent of Booth Company’s gross income in the United States (and a greater percentage of net profits). Profits from foreign markets, where Booth is marketed under a different name, are roughly comparable to that in its home country. Over the past 20 years, there have been numerous medical scientists (e.g.. the National Council on Drugs) who have objected to the sale of most fixed-ratio drugs. The argument has been that (1) there is no evidence that these fixed-ratio drugs have improved benefits over single-drugs, and (2) the possibility of detrimental side effect, including death, has at least doubled. For example, these scientists have estimated that Vanatin is causing about 30 to 40 unnecessary deaths per year (i.e., deaths that could be prevented if the patients had used a substitute made by a competitor of Booth). Despite the recommendations to remove fixed-ratio drugs from the market, doctors have continued to use them....

Words: 783 - Pages: 4

Premium Essay

Discussion Board

...Hello Class, My name is Brandon Wilhite and I am a United States soldier, this isn't my first online course but it is one of the most important one. I have taken online courses before with AIU and because of the length of the course and how great the staff and faculty are I plan to complete my degree here, with that said my future educational and career goals are to complete my MBA and get my JD(Judicial Doctorate) and become a corporate attorney and run my own business and a business degree is the first step in my quest to becoming an attorney and future success. While going through the virtual campus I found the interactive reading and activities to be the most useful to me. This was because it helped me understand the content and practice what I learned. There are three basic business environments(legal, social, and economic) that affect the success of a business. The legal environment of a business is the law as it affects a business and is governed by state, country, and international laws. This includes laws on what can and can't be produced or sold, consumer and employee protection laws, tax and other financial laws, as well as many rules and regulations with regards to business ethics, code of conduct, arbitration, and when and how to seek legal advice. The social environment of a business is the factors that affect a business socially. Every business works in a society and different factors such as family, educational institutions, and religion affect...

Words: 344 - Pages: 2

Premium Essay

A New

...A New House-Readiness Trade-offs is a good place to start in making a decision such as buying a house, but to make a good decision with trade-offs, I really need to research and make sure I know what my options are and what is available to me. I also need to make sure what I am trading for, is not costing me more than I am willing to pay. It is a give and take situation. If you want a particular item, such as a house, you have to make sure you will not regret what you are giving up to purchase this house. You have to look ahead, and make sure you are prepared to face the consequences of your actions whatever that may look like. Trade and how society interacts with one another is another factor when making a purchase such as a house. When the economy is in competition with one another, it could work to my advantage. One realtor in competition with another realtor would give me a variety of choices to choose from. In that case scenario, I could make sure I was getting the most for the money I am willing to spend. The government could be a major influence in the fact that if the quantity of money they release is high, it will cause prices to go up and it may push the price of things so high, I cannot afford to buy a house. If everything that is essential to live and maintain goes up in price, it could push the date of purchasing a house into the future for me. Employment, productivity, and inflation are three other factors that would make me stop and consider whether it...

Words: 354 - Pages: 2

Premium Essay

Garfinkle

...Class: MGT-001 Professor: Mark J. ROSELLI Name: Lê Quốc Khánh POINTS FOR DISCUSSION 1. I think Jorgensen who the board of directors has a social responsibility to the workers and the local community. Because he cares about people, he wants to rebuild his roads, his bridges and the infrastructure of his country. He thinks if he does it, the demand will skyrocket. However, I side with Garfinkle, maintaining that the directors’ only responsibility is to the stockholders and thus maximize profits. The most important of business is making money for yourself and your stockholders. Therefore, my company is making money and has much work but I will increase the salary. When company has a lot of money, I will spend money to care about people. 2. a- According to Garfrinkle, the free market where anyone is allowed to buy up and has a profit with a company. In my opinion, I disagree with Garfinkle’s concept of a free market that anyone should have the right to buy out any company he wishes. Markets are confused about a free market. Businessman will sell off part of company for quick profit and close down factories, thus throw people into unemployment. Other workers will dissatisfy with our boss, the company can’t make the money so the company will bankrupt. b- The government should pass a market law clearly to restrict and prevent from free market of Garfinkle. The market law doesn’t allow the company to buy up and buy any company. Each businessman only allows buying...

Words: 289 - Pages: 2

Free Essay

American Imperialism

...bring the world together by exporting products, ideas, and influence. Americans wanted to teach other nations the American values of democracy, free enterprise capitalism, and Protestant Christianity. The social factors of American imperialism were to extend western ideas, religion, and government. The main idea was to find markets all around the world. The Americans wanted to expand their values, increase foreign trade, enhance American prestige, and guarantee future security. They were willing to do this by expanding boundaries, purchasing colonies, or persuading encouragement to take control and better the American social lifestyles and security. The economic growth of industrial networks had linked America with foreign markets like never before. Employment and farmers were depending on foreign countries to keep the economy going. Farmers and industries relied on the world to purchase products and goods and at the same time kept the economy going by providing jobs and keeping farmers from going broke and selling their farms. As America relied on foreign trade for wealth and power, they needed a strategic way to protect the foreign markets, and the seas where ships transported goods from shore to shore. Alfred Thayer Mahan, a navy captain and later admiral, created the idea of forming a navy. The idea of replacing wood vessels with steel persuaded America to have a modern and powerful Navy and the means to become an imperial power within the world. Reference: Davidson...

Words: 300 - Pages: 2

Premium Essay

Direct Exporting: Advantages and Disadvantages to Direct Exporting

...Direct exporting means you export directly to a customer interested in buying your product. You are responsible for handling the market research, foreign distribution, logistics of shipment and for collecting payment. The advantages of this method are: Your potential profits are greater because you are eliminating intermediaries. You have a greater degree of control over all aspects of the transaction. You know who your customers are. Your customers know who you are. They feel more secure in doing business directly with you. Your business trips are much more efficient and effective because you can meet directly with the customer responsible for selling your product. You know whom to contact if something isn't working. Your customers provide faster and more direct feedback on your product and its performance in the marketplace. You get slightly better protection for your trademarks, patents and copyrights. You present yourself as fully committed and engaged in the export process. You develop a better understanding of the marketplace. As your business develops in the foreign market, you have greater flexibility to improve or redirect your marketing efforts. The disadvantages: It takes more time, energy and money than you may be able to afford. It requires more "people power" to cultivate a customer base. Servicing the business will demand more responsibility from every level of your organization. You are held accountable for whatever happens. There is no buffer...

Words: 315 - Pages: 2

Premium Essay

Avon in Global Market in 2009: Managing and Developing a Global Workforce

...Case Study #6: Avon in Global Market in 2009: Managing and Developing a Global Workforce 1. Referring to this chapter and chapter 9, evaluate Avon’s Strategic International Human Resources practice in global market regarding development of a global management cadre, HCNs, and building company associates and independent representatives in host countries. I believe Avon is very successful in its international human resources management in global market. First of all, Avon’s first female CEO took charge of company and implemented efficient policies to make the company get out of debt problem and sluggish sales problem. Secondly, Avon also focus on international market. They hire millions local door-to-door representatives who know well about local culture. Meanwhile, to improve the quality of their workforce, Avon runs leadership program and on-the-job training seminar on a regular basis. Thirdly, Avon set up Avon foundation to help charitable program and women issues around the world. Fourthly, Avon also builds up its good reputation by workforce diversity and minority recruitment. 2. Describe how Avon’s business model has changed in light of demographic and social changes in the United States and abroad. What role has IHRM played in the company’s global expansion? In global market, Avon hires and trains the new local workforce in its door-to-door selling model (Avon’s salespeople and company representatives become more critical in their door-to-door selling in diverse markets)...

Words: 927 - Pages: 4

Premium Essay

Business Plan

...Macroenvironment Universe of sociological elements that affect a company's ability to serve its customers or sell its goods and services. There are six major macroenvironment forces: cultural, demographic, economic, natural, political, and technological. The cultural environment includes institutions and other forces that affect the basic values, behaviors, and preferences of the society-all of which have an effect on consumer marketing decisions. The demographic environment includes the study of human populations in terms of size, density, location, age, sex, race, occupation, and other statistical information. The economic environment consists of all factors-such as salary levels, credit trends, and pricing patterns- that affect consumer spending habits and purchasing power. The natural environment involves all the natural resources, such as raw materials or energy sources, needed by or affected by marketers and marketing activities. The political environment includes all laws, government agencies, and lobbying groups that influence or restrict individuals or organizations in the society. The technological environment consists of those forces that affect the technology and which can create new products, new markets, and new marketing opportunities. Microenvironment Elements close to a company that impact the company's ability to serve its customers. There are six components of the microenvironment: the company's internal environment, composed of the management personnel...

Words: 332 - Pages: 2

Free Essay

Some

...Consumerism and Purchasing Name: Samuel, Dequanne Due Date: 7th May 2013 Teacher’s Name: Hughes Table of Contents Term definitions: pg 1 Advantages and Disadvantages of Large and Small Supermarkets: pg 2 Food Labelling: pg 3-4 Food Purchasing: pg 5 Conclusion: pg 6 Bibliography: pg 7 Term Definitions Unit pricing-The pricing of goods on the basis of cost per unit of measure Net Weight-Actual, computed, or estimated weight of a good without its container and/or packaging. Impulsive Buying- The purchase habits of consumers who buy goods or services at the beginning point of contact. Universal Produce Code-A barcode symbology used for tracking trade item in stores Standard of Identity-Mandatory, federally set requirements that determine what a food product must contain to be marketed under a certain name in interstate commerce. Expiry Date-A date in which items are no longer good for use Comparative Shopping-The practice of comparing prices in advance of actually shopping in order to achieve the best deals and pricing on merchandise and services. Bulk Buying- The act of buying large quantities of goods at low prices 1| Page Advantages and Disadvantages of Large and Small Supermarkets Advantages * Small markets have friendly staff * In small markets you can get items now and pay later * Large markets have more items than small markets * The goods in large markets are a lot cheaper Disadvantages * Small markets do not generally...

Words: 279 - Pages: 2

Premium Essay

Institutional Costs

...execution and implementation of their trading strategies is way too expensive. A great deal of research exists on the performance of hedge funds, mutual funds, pensions and the like, however, the performance of trading desks, a key financial intermediary, responsible for trillions of dollars in execution, has largely been overlooked by researchers. Because of this, the authors of “Performance of Institutional Trading Desks: An Analysis of Persistence in Trading Costs” set out to examine data on both Institutional trading desks and their brokers. The authors examine a large data set, created with 48 million tickets, containing stock identifiers, which allow for gathering other relevant data such as stock prices and volume at the time of the trades as well as the names of the institutions and the brokers involved in the transactions. The authors measure trading cost by the execution shortfall, a comparison of “the execution price with a benchmark price that is observed when the trading desk sends the ticket to the broker” (Performance, 559). Trading desks are then sorted into quintiles based on execution shortfall in the portfolio formation month. The authors then control for economic determinants of trading costs to ensure that data is comparable across different economic cycles. They then examine the relationship between trading costs and institutions abnormal holding period returns to determine whether institutions with high trading costs are those that are sacrificing trading...

Words: 546 - Pages: 3