Free Essay

Anatomi Fisiologi

In:

Submitted By diahandini
Words 5823
Pages 24
INDIVIDUAL LEARNING : ANATOMI dan FISIOLOGI SISTEM REPRODUKSI PRIA dan WANITA

[pic]

Oleh :

Gusti Ayu Putu Diah Andini

1302105045

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS UDAYANA
2015

Pertanyaan :

1. Jelaskan tentang Jelaskan organ reproduksi pada pria dan wanita (dijelaskan dengan gambar akan lebih baik)
2. Jelaskan tentang perkembangan organ sistem reproduksi sejak embrio
3. Jelaskan fungsi masing-masing organ reproduksi tersebut
4. Jelaskan tentang hormon-hormon yang terkait dengan fungsi reproduksi. Jelaskan pula fungsi dari hormon-hormon tersebut
5. Jelaskan tentang “mimpi basah” pada pria dan hormone yang terlibat
6. Jelaskan tentang siklus menstruasi. Bagaimana pengaruh hormone seksual terhadap siklus menstruasi
7. Jelaskan tentang hormon-hormon yang terlibat selama periode kehamilan, kelahiran, dan menyusui

PEMBAHASAN

1. Jelaskan tentang Jelaskan organ reproduksi pada pria dan wanita (dijelaskan dengan gambar akan lebih baik) Alat reproduksi pria dibedakan menjadi dua, yaitu alat kelamin bagian luar (eksternal) dan alat kelamin bagian dalam (internal). [pic] Struktur internal dari sistem reproduksi pria terdiri dari testis, saluran pengeluaran (epididimis, vas deferens, saluran ejakulasi, uretra) dan kelenjar asesoris (vesikula seminalis, kelenjar prostat, kelenjar Cowper) a. Testis Testis terdapat dalam kantong skrotum yang berfungsi untuk memproduksi sperma. Sel-sel yang menghasilkan sperma disebut tubulus seminiferus, yang berukuran hampir sama dengan serabut benang sutera yang paling halus. Proses pembentukan sperma ini disebut spermatogenesis. Sperma yang dihasilkan oleh seorang laki-laki dewasa normal kurang lebih 100 juta sel sperma setiap hari. Sperma ini berfungsi dalam meneruskan keturunan. Testis juga menghasilkan hormon reproduksi yaitu, testosteron. Hormon ini dihasilkan oleh sel-sel Leydig yang terletak di celah-celah antara tubulus seminiferus. Hormon testosteron sangat berpengaruh terhadap perkembangan kelamin sekunder pada seorang laki-laki. Ciri-ciri kelamin sekunder pada seorang laki-laki antara lain: a) suara yang membesar, b) tumbuhnya kumis, jenggot, serta rambut pada bagian tertentu, c) bentuk dada yang bidang. Hormon testosteron ini juga akan menentukan sikap mental seorang laki-laki, serta penampilan kejantanan tubuhnya. Tanpa hormon ini seorang laki-laki akan berkulit lembut, lemah gemulai, seperti ciri-ciri seorang wanita.

b. Saluran Pengeluaran Epididimis Jumlah satu pasang. Merupakan saluran yang keluar dari testis, berkelok kelok diluar permukaan testis sepanjang kurang lebih 6m. Berperan sebagai tempat pematangan sperma. Selama perjalanan ini sperma menjadi motil dan mendapatkan kemampuan untuk membuahi. Vas deferens Jumlah sepasang. Saluran lurus mengarah keatas merupakan kelanjutan epididimis dan ujung salurannya berada dalam kelenjar prostat. Berperan sebagai saluran jalannya sperma dari epididimis menuju vesikula seminalis (kantung semen/kantung mani). Saluran ejakulasi Jumlah sepasang. Berupa saluran pendek menghubungkan duktus vesikula seminalis dan uretra. Berfungsi untuk mengeluarkan sperma agar masuk ke dalam uretra. Uretra Jumlah satu buah. Merupakan saluran yang terdapat disepanjang penis, memiliki lubang keluar di ujung penis. Berfungsi sebagai saluran keluar urine dan saluran keluar air mani.

c. Kelenjar Asesoris Vesikula seminalis Jumlah sepasang. Kantung ini juga merupakan kelenjar yang berlekuk-lekuk. Dindingnya mensekresikan cairan kental berwarna kekuning-kuningan dan bersifat basa (alkalis). Menyumbangkan sekitar 60% total volume semen. Cairan tersebut mengandung mukus (lendir), gula fruktosa (penyedia energi untuk pergerakan sperma), enzim, vitamin dan hormon prostagladin. Kelenjar prostat Kelenjar prostat terletak di bawah kandung kemih di dalam pinggul dan mengelilingi bagian tengah dari uretra. Biasanya ukurannya sebesar walnut dan akan membesar sejalan dengan pertambahan usia. Prostat mengeluarkan sekeret cairan yang bercampur secret dari testis, perbesaran prostate akan membendung uretra dan menyebabkan retensi urin. Kelenjar prostat, merupakan suatu kelenjar yang terdiri dari 30-50 kelenjar yang terbagi atas 4 lobus yaitu: • Lobus posterior • Lobus lateral • Lobus anterior • Lobus medial Kelenjar Cowper atau kelenjar Bulbouretra Jumlah satu pasang. Terletak di bawah kelenjar Prostat. Melalui saluran mensekresikan getahnya kedalam uretra berupa mukus (lendir) jernih bersifat basa yang dapat menetralisir urin asam yang tertinggal di sepanjang uretra. Struktur eksternal dari sistem reproduksi pria adalah penis dan skrotum : a) Penis Jumlah satu buah. Penis tersusun tiga silinder jaringan erektil mirip spons berasal dari vena dan kapiler yang mengalami modifikasi. Dua terletak di atas disebut korpus kavernosa, satu buah terletak di bawah dan membungkus uretra disebut korpus spongiosum. Batang utama penis dilapisi kulit yang relatif lebih tebal. Kepala penis (glands penis) ditutup oleh lipatan kulit yang jauh lebih tipis dan disebut preputium (prepuce), kulit inilah yang dihilangkan pada saat dikhitan. Bila terjadi suatu rangsangan jaringan erektil tersebut akan terisi penuh oleh darah dan penis akan mengembang dan tegang disebut ereksi. Penis dapat berfungsi sebagai alat kopulasi bila dalam keadaan ereksi dan alat koitus (persetubuhan). b) Skrotum (kantung pelir) Skrotum (kantung pelir) merupakan kantung yang di dalamnya berisi testis. Skrotum berjumlah sepasang, yaitu skrotum kanan dan skrotum kiri. Di antara skrotum kanan dan skrotum kiri dibatasi oleh sekat yang berupa jaringan ikat dan otot polos (otot dartos). Otot dartos berfungsi untuk menggerakan skrotum sehingga dapat mengerut dan mengendur. Di dalam skrotum juga tedapat serat-serat otot yang berasal dari penerusan otot lurik dinding perut yang disebut otot kremaster. Otot ini bertindak sebagai pengatur suhu lingkungan testis agar kondisinya stabil. Proses pembentukan sperma (spermatogenesis) membutuhkan suhu yang stabil, yaitu beberapa derajat lebih rendah daripada suhu tubuh. Sistem reproduksi wanita dibagi menjadi 2 bagian yaitu: alat reproduksi wanita bagian dalam yang terletak di dalam rongga pelvis, dan alat reproduksi wanita bagian luar yang terletak di perineum.
[pic]
Organ reproduksi wanita bagian luar : a. Mons veneris / Mons pubis Disebut juga gunung venus merupakan bagian yang menonjol di bagian depan simfisis terdiri dari jaringan lemak dan sedikit jaringan ikat setelah dewasa tertutup oleh rambut yang bentuknya segitiga. Mons pubis mengandung banyak kelenjar sebasea (minyak) berfungsi sebagai bantal pada waktu melakukan hubungan seks. b. Bibir besar (Labia mayora) Merupakan kelanjutan dari mons veneris berbentuk lonjong, panjang labia mayora 7-8 cm, lebar 2-3 cm dan agak meruncing pada ujung bawah. Kedua bibir ini dibagian bawah bertemu membentuk perineum, permukaan terdiri dari: 1) Bagian luar Tertutup oleh rambut yang merupakan kelanjutan dari rambut pada mons veneris. 2) Bagian dalam Tanpa rambut merupakan selaput yang mengandung kelenjar sebasea (lemak). c. Bibir kecil (labia minora) Merupakan lipatan kulit yang panjang, sempit, terletak dibagian dalam bibir besar (labia mayora) tanpa rambut yang memanjang kearah bawah klitoris dan menyatu dengan fourchette, sementara bagian lateral dan anterior labia biasanya mengandung pigmen, permukaan medial labia minora sama dengan mukosa vagina yaitu merah muda dan basah. d. Klitoris Merupakan bagian penting alat reproduksi luar yang bersifat erektil, dan letaknya dekat ujung superior vulva. Organ ini mengandung banyak pembuluh darah dan serat saraf sensoris sehingga sangat sensitive analog dengan penis laki-laki. Fungsi utama klitoris adalah menstimulasi dan meningkatkan ketegangan seksual. e. Vestibulum Merupakan alat reproduksi bagian luar yang berbentuk seperti perahu atau lonjong, terletak di antara labia minora, klitoris dan fourchette. Vestibulum terdiri dari muara uretra, kelenjar parauretra, vagina dan kelenjar paravagina. Permukaan vestibulum yang tipis dan agak berlendir mudah teriritasi oleh bahan kimia, panas, dan friksi. f. Perinium Merupakan daerah muskular yang ditutupi kulit antara introitus vagina dan anus. Perinium membentuk dasar badan perinium. g. Kelenjar Bartholin Kelenjar penting di daerah vulva dan vagina yang bersifat rapuh dan mudah robek. Pada saat hubungan seks pengeluaran lendir meningkat. h. Himen (Selaput dara) Merupakan jaringan yang menutupi lubang vagina bersifat rapuh dan mudah robek, himen ini berlubang sehingga menjadi saluran dari lendir yang di keluarkan uterus dan darah saat menstruasi. i. Fourchette Merupakan lipatan jaringan transversal yang pipih dan tipis, terletak pada pertemuan ujung bawah labia mayoradan labia minora. Di garis tengah berada di bawah orifisium vagina. Suatu cekungan kecil dan fosa navikularis terletak di antara fourchette dan himen.
Organ reproduksi wanita bagian luar : a. Vagina Vagina adalah suatu tuba berdinding tipis yang dapat melipat dan mampu meregang secara luas karena tonjolan serviks ke bagian atas vagina. Panjang dinding anterior vagina hanya sekitar 9 cm, sedangkan panjang dinding posterior 11 cm. Vagina terletak di depan rectum dan di belakang kandung kemih. Vagina merupakan saluran muskulomembraneus yang menghubungkan rahim dengan vulva. Jaringan muskulusnya merupakan kelanjutan dari muskulus sfingter ani dan muskulus levator ani oleh karena itu dapat dikendalikan. Pada dinding vagina terdapat lipatan-lipatan melintang disebut rugae dan terutama di bagian bawah. Pada puncak (ujung) vagina menonjol serviks pada bagian uterus. Bagian servik yang menonjol ke dalam vagina di sebut portio. Portio uteri membagi puncak vagina menjadi empat yaitu: fornik anterior, fornik posterior, fornik dekstra, fornik sinistra. Sel dinding vagina mengandung banyak glikogen yang menghasilkan asam susu dengan PH 4,5. Keasaman vagina memberikan proteksi terhadap infeksi. Fungsi utama vagina yaitu sebagai saluran untuk mengeluarkan lendir uterus dan darah menstruasi, alat hubungan seks dan jalan lahir pada waktu persalinan. b. Uterus Merupakan jaringan otot yang kuat, berdinding tebal, muskular, pipih, cekung dan tampak seperti bola lampu / buah peer terbalik yang terletak di pelvis minor di antara kandung kemih dan rectum. Uterus normal memiliki bentuk simetris, nyeri bila ditekan, licin dan teraba padat. Uterus terdiri dari tiga bagian yaitu: fundus uteri yaitu bagian corpus uteri yang terletak di atas kedua pangkal tuba fallopi, corpus uteri merupakan bagian utama yang mengelilingi kavum uteri dan berbentuk segitiga, dan seviks uteri yang berbentuk silinder. Dinding belakang, dinding depan dan bagian atas tertutup peritoneum sedangkan bagian bawahnya berhubungan dengan kandung kemih. Untuk mempertahankan posisinya uterus disangga beberapa ligamentum, jaringan ikat dan peritoneum. Ukuran uterus tergantung dari usia wanita, pada anak-anak ukuran uterus sekitar 2-3 cm, nullipara 6-8 cm, dan multipara 8-9 cm. Dinding uterus terdiri dari tiga lapisan yaitu peritoneum, miometrium / lapisan otot, dan endometrium. 1) Peritoneum a) Meliputi dinding rahim bagian luar b) Menutupi bagian luar uterus c) Merupakan penebalan yang diisi jaringan ikat dan d) pembuluh darah limfe dan urat saraf e) Meliputi tuba dan mencapai dinding abdomen 2) Lapisan otot a) Lapisan luar: seperti “Kap”melengkung dari fundus uteri menuju ligamentum b) Lapisan dalam: berasal dari osteum tuba uteri sampai osteum uteri internum c) Lapisan tengah: terletak di antara kedua lapisan tersebut membentuk lapisan tebal anyaman serabut otot rahim. Lapisan tengah ditembus oleh pembuluh darah arteri dan vena. Lengkungan serabut otot ini membentuk angka dan sehingga saat terjadi kontraksi pembuluh darah terjepit rapat dengan demikian perdarahan dapat terhenti. 3) Semakin ke arah serviks otot rahim makin berkurang dan jaringan ikatnya bertambah. Bagian rahim yang terletak antara osteum uteri internum anatomikum yang merupakan batas dan kavum uteri dan kanalis servikalis dengan osteum uteri histologikum (dimana terjadi perubahan selaput lendir kavum uteri menjadi selaput lendir serviks) disebut istmus. Istmus uteri ini akan menjadi segmen bawah rahim dan meregang saat persalinan. 4) Kedudukan uterus dalam tulang panggul ditentukan oleh tonus otot rahim sendiri, tonus ligamentum yang menyangga, tonus otot-otot dasar panggul, ligamentum yang menyangga uterus adalah ligamentum latum, ligamentum rotundum (teres uteri) ligamentum infindibulo pelvikum (suspensorium ovarii) ligamentum kardinale machenrod, ligamentum sacro uterinum dan ligamentum uterinum. a) Ligamentum latum (1) Merupakan lipatan peritoneum kanan dan kiri uterus meluas sampai ke dinding panggul (2) Ruang antara kedua lipatan berisi jaringan ikat longgar dan mengandung pembuluh darah limfe dan ureter (3) Ligamentum latum seolah-olah tergantung pada tuba fallopi (4) Ligamentum rotundum (teres uteri) (5) Mulai sedikit kaudal dari insersi tuba menuju kanalis inguinalis dan mencapai labia mayus (6) Terdiri dari otot polos dan jaringan ikat (7) Fungsinya menahan uterus dalam posisi antefleksi b) Ligamentum infundibulo pelvikum (1) Terbentang dari infundibulum dan ovarium menuju dinding panggul (2) Menggantung uterus ke dinding panggul (3) Antara tuba fallopi dan ovarium terdapat ligamentum ovarii proprium c) Ligamentum kardinale machenrod (1) Dari serviks setinggi osteum uteri internum menuju panggul (2) Menghalangi pergerakan uterus ke kanan dan ke kiri (3) Tempat masuknya pembuluh darah menuju uterus d) Ligamentum sacro uterinum Merupakan penebalan dari ligamentum kardinale machenrod menuju os sacrum. e) Ligamentum vesika uterinum (1) Dari uterus menuju ke kandung kemih (2) Merupakan jaringan ikat yang agak longgar sehingga dapat mengikuti perkembangan uterus saat hamil dan persalinan 5) Pembuluh darah uterus a) Arteri uterina asenden yang menuju corpus uteri sepanjang dinding lateral dan memberikan cabangnya menuju uterus dan di dasar endometrium membentuk arteri spinalis uteri b) Di bagian atas ada arteri ovarika untuk memberikan darah pada tuba fallopi dan ovarium melalui ramus tubarius dan ramus ovarika. 6) Susunan saraf uterus Kontraksi otot rahim bersifat otonom dan dikendalikan oleh saraf simpatis dan parasimpatis melalui ganglion servikalis fronkenhouser yang terletak pada pertemuan ligamentum sakro uterinum. c. Tuba Fallopi Tuba fallopi merupakan saluran ovum yang terentang antara kornu uterine hingga suatu tempat dekat ovarium dan merupakan jalan ovum mencapai rongga uterus. terletak di tepi atas ligamentum latum berjalan ke arah lateral mulai dari osteum tubae internum pada dinding rahim. Panjang tuba fallopi 12 cm diameter 3-8 cm. Dinding tuba terdiri dari tiga lapisan yaitu serosa, muskular, serta mukosa dengan epitel bersilia. Tuba fallopi terdiri atas : 1) Pars interstitialis (intramularis) terletak di antara otot rahim mulai dari osteum internum tuba. 2) Pars istmika tubae, bagian tuba yang berada di luar uterus dan merupakan bagian yang paling sempit. 3) Pars ampuralis tubae, bagian tuba yang paling luas dan berbentuk “s”. 4) Pars infindibulo tubae, bagian akhir tubae yang memiliki lumbai yang disebut fimbriae tubae. d. Ovarium Ovarium berfungsi dalam pembentukan dan pematangan folikel menjadi ovum, ovulasi, sintesis, dan sekresi hormon – hormon steroid. Letak: Ovarium ke arah uterus bergantung pada ligamentum infundibulo pelvikum dan melekat pada ligamentum latum melalui mesovarium. Jenis: Ada 2 bagian dari ovarium yaitu: 1) Korteks ovarii a) Mengandung folikel primordial b) Berbagai fase pertumbuhan folikel menuju folikel de graff c) Terdapat corpus luteum dan albikantes 2) Medula ovarii a) Terdapat pembuluh darah dan limfe b) Terdapat serat saraf e. Parametrium Parametrium adalah jaringan ikat yang terdapat di antara ke dua lembar ligamentum latum. Batasan parametrium 1) Bagian atas terdapat tuba fallopi dengan mesosalping 2) Bagian depan mengandung ligamentum teres uteri 3) Bagian kaudal berhubungan dengan mesometrium. 4) Bagian belakang terdapat ligamentum ovarii

1. Jelaskan tentang perkembangan organ sistem reproduksi sejak embrio a. Perkembangan Embrio 1) Cleavage Segera setelah pembuahan terjadi, zigot mulai membagi diri menjadi beberapa sel, mulai dari 2, 4, 8, 16, 32 sel, dan seterusnya. Namun, dalam tahap ini, pembagian sel tidak dibarengi dengan peningkatan ukuran selnya. 2) Morphogenesis Morphogenesis atau morfogenesis menunjukkan terjadinya pembentukkan embrio. Proses ini merupakan bukti awal adanya sel-sel tertentu yang bergerak, berpindah, dan memiliki hubungan dengan sel-sel lain. Dengan gerakan-gerakan ini, embrio mulai mengalami bentuk-bentuk yang bervariasi. 3) Differentiation Differentiation atau differensiasi, terjadi saat sel-sel mengalami dan menjalani struktur dan fungsi yang spesifik. Sel-sel syaraf mengalami proses-proses panjang dalam terjadinya impuls syaraf dan sel-sel otot terdiri dari elemenelemen kontraktil. 4) Growth Selama perkembangan embrio, pembelahan sel dibarengi dengan peningkatan jumlah sel-sel anak (daughter cells), dan pertumbuhan/ growth (dalam arti kata sebenarnya) benar-benar terjadi. Selain proses-proses tersebut, dikenal juga istilah berikut dalam proses perkembangan embrio. Proses-proses itu adalah: a) Morula Cleavage adalah proses yang terjadi selama tahap awal perkembangan. Selama tahap cleavage, pembagian sel tanpa pertumbuhan menghasilkan kumpulan sel-sel kecil. Sel-sel tersebut ukurannya seragam karena sitoplasma telah tersebar secara merata pada mereka semua. Bentukan padat dari sel-sel ini disebut Morula yang berarti sekumpulan buah beri (a bunch of berries). b) Blastula Morphogenesis dimulai pada saat sel-sel Morula memosisikan dirinya untuk membentuk sebuah rongga. Semua blastula pada hewan memiliki satu rongga kosong, tetapi karena blastula manusia disebut blastosit (blastocyst), maka rongga itupun disebut rongga blastosit. Kemudian terdapat sel-sel padatan pada bagian ujung dari blastosit yang disebut inner cell mass. c) Gastrula Pada manusia, bagian kosong yang disebut rongga amnion (amniotic cavity) tampak di atas inner cell mass. Inner cell mass ini kemudian menjadi lempengan embrio yang terdiri dari dua lapis: lapisan atas (upper layer) yang dinamai ectoderm, dan lapisan bawah (lower layer) yang dinamai endoderm. Selanjutnya, lapisan bilayer tersebut mengalami pemanjangan untuk membentuk primitive streak, pada bagian tengah (midline) embrio. Morphogenesis terus berlanjut sampai bagian atas sel-sel pada primitive streak masuk ke bagian dalam dan menyebar di antara ectoderm dan endoderm. Sel-sel tersebut dinamakan lapisan mesoderm. Proses differentiation akan segera berlangsung sebab ectoderm, mesoderm, dan endoderm merupakan lapisan embrio yang memungkinkan pertumbuhan untuk semua jaringan-jaringan dan organ-organ tubuh selanjutnya. d) Neurula Sel-sel mesoderm yang baru terbentuk yang terletak memanjang pada garis lurus berkembang menjadi notochord, sebuah penopang tulang belakang (pada manusia, notochord ini akan digantikan oleh Vertebral column). Bagian sistem syaraf berkembang dari ectoderm yang terletak sedikit diatas notochord. Neural plate menebal menjadi nerual folds yang kemudian melebur membentuk neural tube. Neural tube ini kemudian berkembang menjadi otak dan tulang belakang. Pembentukan sel-sel syaraf meliputi proses induksi, yaitu suatu proses dimana suatu jaringan mempengaruhi perkembangan jaringan lain. Penelitian telah membuktikan bahwa sistem-sistem syaraf tidak dapat membentuk kecuali kalau adanya notochord. Saat ini, para penemu percaya bahwa induksi menjelaskan bagaimana proses differentiation terjadi. Induksi membutuhkan kontak langsung atau produksi bahan-bahan kimia oleh satu jaringan yang pada umumnya mengaktifkan gen-gen tertentu di dalam sel-sel jaringan lain. Gen-gen ini secara langsung menyebabkan terjadinya proses differentiation. Bagian tengah (midline) mesoderm tidak berperan pada pembentukkan notochord menjadi dua padatan memanjang (longitudinal masses) dari sebuh jaringan. Dari bagian mesoderm yang terkunci ini, atau yang disebut juga somites, berkembanglah otot-otot tubuh dan tulang-tulang belakang. Coelom, rongga tubuh embrio yang terbentuk pada saat yang bersamaan, disempurnakan dengan mesoderm. Pada manusia, coelom ini berkembang menjadi rongga dada dan rongga abdomen. b. Perkembangan Membran Ekstra Embrio (MEE)/extraembryonic membrane Selain penjelasan mengenai proses-proses sebelumnya, salah satu tahapan penting dalam perkembangan awal embrio adalah keutuhan membran ekstra embrio (MEE). Istilah ekstra embrio ini sesuai karena membran-membran yang dimaksud berkembang keluar menjauhi embrio. Salah satu dari membran-membran itu adalah Amnion. Amnion memberikan lingkungan cair untuk perkembangan embrio dan janin. Ini merupakan fakta penting bahwa semua jenis hewan, sekalipun itu manusia, berkembang melalui media air. Dalam kaitannya dengan amnion, dikenal juga istilah Amniosintesis. Amniosintesis merupakan proses pengambilan cairan amnion untuk sebuah pemeriksaan. Yolk sac merupakan membran lain yang juga tergolong dalam membrane ekstra embrio. Yolk merupakan material nutrisi yang digunakan oleh embrio hewan – Kuning telur pada telur ayam adalah Yolk. Akan tetapi, pada manusia Yolk sac tidak terdiri dari kuning telur dan ini merupakan tahap pertama terbentuknya sel darah merah. Bagian dari membran ini bersatu dengan umbilical cord atau kita kenal dengan istilah tali pusat. Membran ekstra embrio yang lainnya adalah Allantois. Allantois berperan dalam sistem sirkulasi. Pembuluh-pembuluh darah menjadi pembuluhpembuluh darah di tali pusat (umbilical blood vessels) yang merupakan sarana transportasi darah janin dari dan ke plasenta. Chorion, bagian luar dari membran ekstra embrio, menjadi bagian plasenta dimana terjadi pertukaran gas, nutrisi, dan sisa-sisa/ sampah antara darah dengan darah ibu. c. Sirkulasi Janin Sirkulasi janin meliputi plasenta yang mulai terbentuk saat embrio benarbenar menempel (mengalami implantasi) dengan sempurna. Plasenta memiliki dua sisi, sisi janin (fetal side) dan sisi ibu (maternal side). Fetal side plasenta diperankan oleh chorion dan maternal side plasenta terdiri dari jaringan-jaringan uterin. Chorionic Vili bertemu dengan pembuluh-pembuluh darah ibu , namun demikian, sangat penting untuk diketahui bahwa darah ibu dan janin tidak akan bercampur karena proses pertukaran ini terjadi melalui membran plasma. Karbon dioksida dan sampah-sampah lain berpindah dari fetal side ke maternal side, sementara zat-zat nutrisi dan oksigen berpindah dari maternal side ke fetal side dengan difusi plasenta. Umbilical cord merapat saling berdekatan di antara plasenta dan janin. Walaupun hal ini nampaknya memungkinkan berjalannya umbilical cord dari plasenta ke usus (intestine), sebenarnya tidak demikian, tali pusat atau umbilical cord hanya terdiri dari pembuluh-pembuluh darah yang membawa darah fetal side dari dan ke plasenta. Tali pusat merupakan bagian yang sangat penting bagi kehidupan janin, sebab di dalam tali pusat ini terdiri terdapat vena dan arteri, yang dapat membawa molekul-molekul sampah seperti karbon dioksida dan urea ke plasenta untuk dikeluarkan dan mengambil oksigen dan molekul zat-zat nutrisi dari plasenta untuk kelangsungan sirkulasi janin. d. Perjalanan darah janin Darah di dalam aorta janin berjalan menempuh berbagai cabang-cabang, meliputi arteri iliaka, yang menyambung ke arteri di tali pusat untuk dibawa ke plasenta. Pertukaran antara darah ibu dan darah janin terjadi di sini. Adapun vena di tali pusat kaya akan zat-zat nutrisi dan oksigen untuk dibawa dari plasenta ke janin. Vena di tali pusat ini (umbilical vein) masuk ke hati dan kemudian ikut bersambung dengan venous duct, yang bersatu dengan vena cava, atau pembuluh darah yang membawa darah balik lagi ke jantung. Sangat menarik untuk diketahui bahwa arteri dan vena tali pusat/ umbilical arteries and veins yang memanjang sepanjang tali pusat itu akan dipotong pada saat kelahiran dan berubah menjadi pusar (umbilicus). Fungsi-fungsi dari jantung janin dapat dihubungkan dengan keyataan bahwa janin tidak menggunakan paru-parunya untuk pertukaran gas. Sebagian besar darah masuk ke atrium kanan lalu ke atrium kiri melalui oval opening atau foramen ovale di antara dua atrium tersebut. Selain itu, darah-darah yang tidak dapat masuk ke ventrikel kanan dan dipompakan ke saluran pulmonal disalurkan ke dalam aorta melalui arterial duct (ductus arteriosus). Kecacatan jantung yang paling umum terjadi pada saat bayi baru lahir verkaitan dengan kekuatan dari oval opening. Dengan adanya usaha dari tali pusat dan ekspansi paru-paru, sejumlah darah akan masuk paru-paru. Pengembalian darah ini ke sisi sebelah kiri jantung biasanya menyebabkan tertutupnya jalur ini. Peristiwa ini hanya terjadi satu dari empat orang. Sekalipun demikian, jalur darah dari atrium kanan ke atrium kiri jarang terjadi disebabkan oleh salah satu dari dua hal, kecilnya jalan masuk atau jalan ini menutup saat atrium berkontransi. Dalam sejumlah kecil kasus, jalur dari sebelah kanan ke sebelah kiri jantung yang dipenuhi darah tidak murni adalah penyebab “baby blue” atau bayi biru. Kondisi ini sekarang sudah dapat diperbaiki dengan membuka jantung. Arterial duct menutup karena sel-sel endotel membagi dan memblok saluran. Perlu diingat, saluran arteri dan bagian-bagian dari arteri umbilicus/ arteri tali pusat dan vena selanjutnya akan bertransformasi menjadi jaringan-jaringan penyambung. e. Perkembangan embrio secara keseluruhan Perkembangan embrio dimulai saat akhir dari pembuahan atau fertilisasi sampai akhir dari bulan kedua kehamilan. Organ-organ penting mulai berkembang pada tahap dan saat ini. 1) Bulan pertama Segera setelah terjadinya pembuahan, zigot membagi diri secara berulangulang dari bagian bawah oviduct ke uterus. Morula yang terbentuk selanjutnya menjadi blastosit dengan inner cell mass di salah satu sisinya. Blastosit diperkuat dengan selapis sel-sel yang kemudian menjadi chorion. Sejak awal terbentuk, chorion benar-benar menjadi tempat bergantungnya perkembangan embrio pada membrane ekstra embrio. Inner cell mass merupakan embrio itu sendiri. Saat ia sampai di uterus pada hari ke-empat atau ke-lima setelah terjadi pembuahan, ia memerlukan waktu dua atau tiga hari, dan kemudian blastosit mulai menempelkan dirinya di saluran uterus. Sampai akhir minggu kedua, implantasi berlangsung sempurna. Sel-sel yang terus bertumbuh kemudian menjadi gastrula dengan tiga lapis. Rongga amnion, allantois, membuat semuanya nampak dengan jelas, tetapi setelah itu yolk sac menjadi bagian dari tali pusat saat proses pembentukan ini. Organ-organ pun siap berkembang, termasuk urat syaraf tulang belakang dan jantung. Di akhir bulan pertama, plasenta terbentuk. Embrio secara umum belum menyerupai bentuk manusia. Hal ini dikarenakan bukan hanya karena masih nampaknnya ekor, tetapi juga karena bentuk lengan dan kaki yang belum sempurna. Bentuk kepala lebih besar dari bagian tubuh embrio lainnya, dan embrio membentuk tubuhnya sesuai dengan beratnya. Mata, telinga, dan hidung, juga mulai tampak. Jantung yang berdegup pun mulai membesar dan hati mulai menjalankan fungsinya untuk memproduksi sel-sel darah. Sel-sel darah ini yang akan membawa zat-zat nutrisi yang berguna dalam proses perkembangan organ-organ dan pembuangan zat-zat sisa dari proses perkembangan organ-organ tersebut. 2) Bulan kedua Di akhir bulan kedua, ekor embrio mulai tidak nampak, sementara itu tangan dan kaki mulai tumbuh, dengan jari-jari tangan dan kaki yang juga mulai tampak. Bentuk kepala sangat besar, hidung masih rata, jarak antara dua mata masih berjauhan, dan kedua telinga mulai tampak dengan jelas. Secara umum, semua organ-organ penting sudah mulai tampak. Perkembangan embrio sekarang sudah selesai sampai peristiwa ini.

2. Jelaskan fungsi masing-masing organ reproduksi tersebut a. Fungsi Alat Reproduksi Wanita 1) Genetalia Eksterna a) Mons Veneris Berfungsi untuk melindungi alat genetalia dari masuknya kotoran selain itu untuk estetika b) Labia Mayora Berfungsi untuk menutupi orga-organ genetalia di dalamnya dan mengeluarkan cairan pelumas pada saat menerima rangsangan seksual. c) Labia Minora Berfungsi untuk menutupi orga-organ genetalia di dalamnya serta merupakan daerah erotik yang mengandung pambuluh darah dan syaraf. d) Klitoris Merupakan daerah erotik utama pada wanita yang akan membesar dan mengeras apabila mendapatkan rangsangan seksual. e) Vestibulum Berfungsi untuk mengeluarkan cairan apabila ada rangsangan seksual yang berguna untuk melumasi vagina pada saat bersenggama. f) Hymen Merupakan lapisan tipis yang menutupi sebagian besar dari introitus vagina, membentuk lubang sebesar ibu jari sehingga darah haid maupun sekret dan cairan dari genetalia interrnal dapat mengalir keluar 2) Genetalia Interna a) Vagina Berfungsi sebagai: • Saluran keluar untuk mengeluarkan darah waktu haid dan sekret dari dalam uterus • Alat untuk bersenggama • Jalan lahir bayi waktu melahirkan b) Uterus Berfungsi sebagai: • Tempat bersarangnya atau tumbuhnya janin di dalam rahim pada saat hamil. • Memberi makanan pada janin melalui plasenta yang melekat pada dinding rahim. c) Tuba Fallopi Berfungsi sebagai saluran yang membawa ovum yang dilepaskan ovarium ke dalam uterus. d) Ovarium Berfungsi memproduksi ovum e) Ligamentum Berfungsi untuk mengikat atau menahan organ-organ reproduksi wanita agar terfiksasi dengan baik pada tempatnya, tidak bergerak dan berhubungan dengan organ sekitarnya. b. Fungsi Alat Reproduksi Pria 1) Genetalia Eksterna a) Penis Penis merupakan alat kelamin luar yang penting untuk kopulasi atau persetubuhan. Kopulasi adalah hubungan kelamin antara pria dan wanita yang bertujuan untuk memindahkan semen ke saluran kelamin wanita. Di dalam penis tedapat uretra, yaitu suatu saluran yang dikelilingi oleh jaringan erektil yang rongganya banyak dan banyak mengandung pembuluh darah. Apabila karena sesuatu hal, rongga ini berisi penuh oleh darah maka penis akan tegang dan mengembang disebut Ereksi. Alat reproduksi pria mulai dapat berfungsi semenjak masa puber, yaitu lebih kurang usia 14 tahun sampai tua, selama manusia itu dalam keadaan sehat. b) Skrotum Merupakan selaput pembungkus testis yang merupakan pelindung testis serta mengatur suhu yang sesuasi bagi spermatozoa. 2) Genetalia interna a) Testis Testis disebut juga gonad jantan. Alat ini jumlahnya sepasang, bentuknya bulat telur. Testis tersimpan di dalam suatu kantong yang disebut skrotum. Kantong ini terletak di luar rongga perut. Fungsi testis adalah sebagai alat untuk memproduksi sel- sel sperma dan juga memproduksi hormon kelamin jantan yang disebut testoteron. Di dalam testis banyak terdapat pembuluh- pembuluh halus disebut tubulus seminiferus. b) Vas deferens Merupakan saluran lanjutan dari epididimis. Kalau epididimis merupakan saluran yang berkelok- kelok maka vas deferens merupakan saluran lurus dan mengarah ke atas. Bagian ujungnya terdapat di dalam kelenjar prostat. Fungsi vas deferens ini adalah untuk jalanya (mengangkut) sperma dari epididimis menuju ke kantong sperma atau vesikula seminalis. c) Uretra Adalah saluran yang terdapat di dalam penis. Uretra merupakan saluran akhir dari saluran reproduksi. Uretra terdapat di dalam penis. Saluran ini mempunyai dua fungsi, yaitu : (1) sebagai alat pengeluaran, yaitu saluran untuk membuang urine keluar tubuh serta (2) sebagai saluran kelamin, yaitu sebagai saluran semen dari kantong mani. d) Kelenjar Prostat Menghasilkan getah yang dialirkan ke saluran sperma e) Vesikula seminalis. Disebut kantong mani atau kantong semen. Jumlahnya sepasang, tetapi terikat menjadi satu kantong. Dinding vesikula seminalis dapat menghasilkan getah berwarna kekuningan yang banyak mengandung zat getah kelamin. Cairan ini yang mencukupi kebutuhan makanan bagi sel- sel sperma. f) Epididimis Yaitu saluran yang keluar dari testis. Saluran ini panjang dan berkelok- kelok di dalam skrotum. Setiap testis mempunyai satu epididimis. Oleh sebab itu, epididimis manusia berjumlah sepasang kanan dan kiri. Di dalam epididimis ini sperma disimpan untuk sementara waktu, dan di sinilah sperma menjadi masak dan dapat bergerak menuju saluran berikutnya

3. Jelaskan tentang hormon-hormon yang terkait dengan fungsi reproduksi. Jelaskan pula fungsi dari hormon-hormon tersebut a. Hormon pada Pria Proses spermatogenesis distimulasi oleh sejumlah hormon, yaitu testoteron, LH (Luteinizing Hormone), FSH (Follicle Stimulating Hormone), estrogen dan hormon pertumbuhan. 1) Testoteron Testoteron disekresi oleh sel-sel Leydig yang terdapat di antara tubulus seminiferus. Hormon ini penting bagi tahap pembelahan sel-sel germinal untuk membentuk sperma, terutama pembelahan meiosis untuk membentuk spermatosit sekunder. 2) LH (Luteinizing Hormone) LH disekresi oleh kelenjar hipofisis anterior. LH berfungsi menstimulasi sel-sel Leydig untuk mensekresi testoteron 3) FSH (Follicle Stimulating Hormone) FSH juga disekresi oleh sel-sel kelenjar hipofisis anterior dan berfungsi menstimulasi sel-sel sertoli. Tanpa stimulasi ini, pengubahan spermatid menjadi sperma (spermiasi) tidak akan terjadi. 4) Estrogen Estrogen dibentuk oleh sel-sel sertoli ketika distimulasi oleh FSH. Sel-sel sertoli juga mensekresi suatu protein pengikat androgen yang mengikat testoteron dan estrogen serta membawa keduanya ke dalam cairan pada tubulus seminiferus. Kedua hormon ini tersedia untuk pematangan sperma. 5) Hormon Pertumbuhan Hormon pertumbuhan diperlukan untuk mengatur fungsi metabolisme testis. Hormon pertumbuhan secara khusus meningkatkan pembelahan awal pada spermatogenesis. b. Hormon pada Wanita 1) Estrogen Estrogen dihasilkan oleh ovarium. Ada banyak jenis dari estrogen tapi yang paling penting untuk reproduksi adalah estradiol. Estrogen berguna untuk pembentukan ciri-ciri perkembangan seksual pada wanita yaitu pembentukan payudara, lekuk tubuh, rambut kemaluan. Estrogen juga berguna pada siklus menstruasi dengan membentuk ketebalan endometrium, menjaga kualitas dan kuantitas cairan cerviks dan vagina sehingga sesuai untuk penetrasi sperma. 2) Progesteron Hormon ini diproduksi oleh korpus luteum. Progesteron mempertahankan ketebalan endometrium sehingga dapat menerima implantasi zygot. Kadar progesteron terus dipertahankan selama trimester awal kehamilan sampai plasenta dapat membentuk hormon HCG. 3) GnRH GnRH merupakan hormon yang diproduksi oleh hipotalamus di otak. GnRH akan merangsang pelepasan FSH (Folicle Stimulating Hormon) di hipofisis. Bila kadar estrogen tinggi, maka estrogen akan memberikan umpan balik ke hipotalamus sehingga kadar GnRH akan menjadi rendah, begitupun sebaliknya. 4) FSH Kedua hormon ini dinamakan gonadotropoin, hormon yang diproduksi oleh hipofisis akibat rangsangan dari GnRH. FSH akan menyebabkan pematangan dari folikel. Dari folikel yang matang akan dikeluarkan ovum. Kemudian folikel ini akan menjadi korpus luteum dan dipertahankan untuk waktu tertentu oleh LH.

4. Jelaskan tentang “mimpi basah” pada pria dan hormone yang terlibat Mimpi basah adalah suatu kejadian ketika remaja laki-laki bermimpi mengenai sesuatu yang menyenangkan sampai mengeluarkan cairan yang agak lengket dari penisnya tanpa disadarinya. Mimpi basah adalah tanda laki-laki memulai masa pubertasnya. Mimpi basah umumnya terjadi setiap 2-3 minggu sekali. Tetapi tidak perlu khawatir bila itu tidak terjadi. Cairan yang keluar dari penis disebut air mani yaitu campuran antara semen dengan sperma. Sperma adalah sel yang dihasilkan laki-laki di dalam testis atau pelirnya atas perintah hormon testosterone. Testosterone adalah hormon yang paling berperan dalam pertumbuhan tubuh laki-laki. Jumlah sperma yang ada di dalam testis laki-laki berjuta-juta.

5. Jelaskan tentang siklus menstruasi. Bagaimana pengaruh hormone seksual terhadap siklus menstruasi a. Siklus Menstruasi 1) Siklus Ovarium a) Fase Folikuler Siklus diawali dengan hari pertama menstruasi, atau terlepasnya endometrium. FSH merangsang pertumbuhan beberapa folikel primordial dalam ovarium. Satu folikel berkembang menjadi folikel degraf. Folikel terdiri dari sebuah ovum dengan dua lapisan sel yang mengelilinginya. Lapisan dalam yaitu sel granulosa mensintesis progesteron selama paruh pertama siklus menstruasi, dan bekerja sebagai prekusor pada sintesis estrogen oleh lapisan sel teka interna yang mengelilinginya. Kadar estrogen yang meningkat menyebabkan pelepasan LHRH dari hipotalamus. b) Fase Luteal Kadar estrogen yang tinggi akan menghambat produksi FSH. Kemudian kadar estrogen mulai menurun. Setelah oosit terlepas dari folikel deGraf, lapisan granulosa menjadi banyak mengandung pembuluh darah dan berubah menjadi korpus luteum yang berwarna kuning pada ovarium. Korpus luteum terus mensekresi sejumlah kecil estrogen dan progesteron yang makin lama semakin meningkat. 2) Siklus Endometrium a) Fase Menstruasi Dalam fase ini endometrium dilepaskan dari dinding uterus disertai perdarahan. Hanya stratum basale yang tinggal utuh. Darah menstruasi mengandung darah vena dan arteri dengan sel-sel darah merah dalam hemolisis atau aglutinasi, sel-sel epitel dan stroma yang mengalami disintegrasi dan otolisis, dan sekret dari uterus, serviks, dan kelenjar-kelenjar vulva. Fase ini berlangsung 3-4 hari. b) Fase Proliferasi Fase proliferasi merupakan periode pertumbuhan cepat yang berlangsung sejak hari ke-lima hingga ovulasi, misalnya hari ke-10 siklus 24 hari, hari ke-14 siklus 28 hari, atau hari ke-18 sikus 32 hari. Permukaan endometrium secara lengkap akan kembali normal dalam empat hari atau menjelang perdarahan berhenti. Sejak saat ini, terjadi penebalan 8 sampai 10 kali lipat, yang berakhir saat ovulasi. Fase proliferasi bergantung dari stimulasi estrogen yang berasal dari folikel ovarium. c) Fase Sekresi Fase sekresi berlangsung sejak hari ovulasi sampai sekitar tiga hari sebelum periode menstruasi berikutnya. Setelah ovulasi, diproduksi lebih banyak progesteron sehingga terlihat endometrium yang edematosa, vaskular, dan fungsional. Pada akhir sekresi, endometrium sekretorius yang matang dengan sempurna mencapai ketebalan seperti beludru yang tebal dan halus. Endometrium menjadi kaya darah dan sekresi kelenjar, tempat yang sesuai untuk melindungi dan memberi nutrisi ovum yang dibuahi. d) Fase Iskemi Implantasi (nidasi) ovum yang dibuahi terjadi sekitar 7-10 hari setelah ovulasi. Apabila tidak terjadi pembuahan atau implantasi korpus luteum (badan kuning yang mensekresi estrogen dan progesteron) menyusut. Seiring penurunan kadar estrogen dan progesteron yang cepat, arteri spiral menjadi spasme. Selama fase iskemi, suplai darah ke endometrium fungsional berhenti dan terjadi nekrosis. Lapisan fungsional berpisah dari lapisan basal dan perdarahan menstruasi dimulai, menandai hari pertama siklus berikutnya. b. Pengaruh Hormon Seksual Terhadap Siklus Menstruasi Perubahan hormonal siklik mengawali dan mengatur fungsi ovarium dan perubahan endometrium. Pusat penngendalian hormone reproduksi adalah hipotalamus. Hormon pada hipotalamus gonadotropik realising hormone (GnRH) yaitu follicle-stimulating hormonerealising hormone (FSHRH) dan luteinizing hormone-stimulating hormone (LHRH). Kedua hormon ini akan merangsang hipofisis anterior untuk mensekresi follicle-stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH). Kedua hormon ini akan menyebabkan produksi estrogen dan progesteron dari ovarium. Fluktuasi kadar estrogen dan progesteron yang terjadi selama siklus ovarium menyebabkan perubahan yang mencolok pada uterus, inilah yang mengakibatkan terjadinya siklus menstruasi.
6. Jelaskan tentang hormon-hormon yang terlibat selama periode kehamilan, kelahiran, dan menyusui a. Periode Kehamilan 1) Progesteron dan estrogen, merupakan hormon yang berperanan dalam masa kehamilan 3-4 bulan pertama masa kehamilan. Setelah itu fungsinya diambil alih oleh plasenta. Hormon estrogen makin banyak dihasilkan seiring dengan bertambahnya usia kandungan karena fungsinya yang merangsang kontraksi uterus. Sedangkan hormon progesterone semakin sedikit karena fungsinya yang menghambat kontraksi uterus. 2) Prolaktin, merupakan hormon yang disekresikan oleh plasenta dan berfungsi untuk memacu glandula mamae untuk memproduksi air susu. Serta untuk mengatur metabolisme tubuh ibu agar janin (fetus) tetap mendapatkan nutrisi. 3) HCG (hormon chorionic gonadotrophin), merupakan hormon untuk mendeteksi adanya kehamilan. Bekerja padahari ke-8 hingga minggu ke-8 pada masa kehamilan. Hormon ini ditemukan pada urine wania pada uji kehamilan. 4) Hormon oksitosin, merupakan hormon yang berperan dalam kontraksi uterus menjelang persalianan. b. Periode Kelahiran 1) Relaksin merupakan hormon yang mempengaruhi peregangan otot simfisis pubis 2) Estrogen merupakan hormon yang mempengaruhi hormon progesteron yang menghambat kontraksi uterus. 3) Oksitosin merupakan hormon yang mempengaruhi kontraksi dinding uterus. c. Periode Menyusui 1) Progesteron Mempengaruhi pertumbuhan dan ukuran alveoli. Kadar progesteron dan estrogen menurun sesaat setelah melahirkan . hal ini menstimulasi produksi ASI secara besar-besaran 2) Estrogen Menstimulasi sistem saluran ASI untuk membesar. Kadar estrogen dalam tubuh menurun saat melahirkan dan tetap rendah untuk beberapa bulan selama tetap menyusui 3) Prolaktin Berperan dalam membesarnya alveoli pada masa kehamilan 4) Oksitosin Mengencangkan otot halus dalam rahim pada saat melahirkan dan setelahnya, dan mengencangkan otot halus disekitar alveoli untuk memeras ASI menuju saluran susu. Oksitosin berperan dalam proses turunnya susu (let down/ejection reflex) 5) Human placental lactogen (HPL) Sejak bulan kedua kehamilan, plasenta mengeluarkan banyak HPL yang berperan dalam pertumbuhan payudara, putting, dan areola sebelum melahirkan

DAFTAR PUSTAKA

Pearce C. Eveline. (2009). Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama

Similar Documents

Free Essay

Penghantar Sains Sukan

...Sukan * Dasar Sukan Negara Malaysia 1988, mengkategori sukan kepada dua bahagian utama iaitu “Sukan Untuk Semua” dan “Sukan Prestasi Tinggi”. * Mull et al. (1997) pula membahagikan kedua-dua bahagian di atas * kepada empat kategori * Sukan untuk semua * *Sukan dengan pendidikan * *Sukan rekreasi * Sukan Prestasi Tinggi * *Sukan amatur * *Sukan profesional 4. 1.2 Konsep Sains Sukan * Sains Sukan Tulen * Sains Sukan juga merupakan gabungan beberapa disiplin yang berteraskan sains * Penggabungan disiplin ini bertujuan untuk meningkatkan prestasi sukan * Contoh komponen sains sukan tulen ; Sosiologi Sukan, Anatomi & Fisiologi, Fisiologi Senam, Psikologi Sukan, Pemakanan Sukan dan Biomekanik Dll. * B. Sains Sukan Gunaan * Aplikasi sains dalam aktiviti sukan * Mengaplikasikan biomekanik dalam sukan. * Contoh : Lompat jauh ( biomekanik ) * - Faktor ketinggian seseorang * - Gaya lompatan 5. B) ciri perbezaan dan persamaan skop antara: pendidikan jasmani dengan sains sukan * Swanson dan Massendale(1997) menjelaskan bahawa Sains Sukan bermula daripada pendidikan Jasmani * Pendidikan Jasmani bermula sebagai satu bidang ilmu yang...

Words: 1002 - Pages: 5

Free Essay

Makalah Pkn

...TUGAS PKN MARAKNYA NARKOBA PADA KALANGAN REMAJA Untuk Memenuhi Tugas PKN Semester I Disusun oleh : 1. Bachrul Arief F ( 10 ) 2. Ilham Nur Latif ( 13 ) 3. Rendi Arsilah ( 23 ) 4. M Rizki Febrianto ( 26 ) 5. Axel Tegar S ( 16 ) SMPN 1 JOMBANG 2009/2010 Maaf apabila ada salah penulisan jabatan KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan makalah dengan judul ”Maraknya Narkoba Pada Kalangan Remaja” tanpa suatu hambatan yang berarti. Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas PKN SEMESTER I.Dalam penyusunan makalah ini penulis mendapatkan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada: 1. Drs. Suhariyanto.M.si, selaku Kepala SMPN 1 Jombang. 2. H.Yun Inthobah, selaku Guru Pembimbing mataPelajaran PKN Kelas IX. 3. Semua pihak yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini. Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang berifat membangun guna kesempurnaan makalah ini selanjutnya. Atas kritik dan saran yang diberikan penulis mengucapkan banyak terima kasih. Penulis berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca pada umumnya dan Para siswa-siswi SMPN1 Jombang pada khususnya. ...

Words: 1024 - Pages: 5

Free Essay

Pneumonia

...infeksi. Partikel infeksius difiltrasi di hidung, atau terperangkap dan dibersihkan oleh mukus dan epitel bersilia di saluran napas. Bila suatu partikel dapat mencapai paru-paru, partikel tersebut akan berhadapan dengan makrofag alveoler, dan juga dengan mekanisme imun sistemik, dan humoral. Bayi pada bulan-bulan pertama kehidupan juga memiliki antibodi maternal yang didapat secara pasif yang dapat melindunginya dari pneumokokus dan organisme-organisme infeksius lainnya. Perubahan pada mekanisme protektif ini dapat menyebabkan anak mudah mengalami pneumonia misalnya pada kelainan anatomis kongenital, defisiensi imun didapat atau kongenital, atau kelainan neurologis yang memudahkan anak mengalami aspirasi dan perubahan kualitas sekresi mukus atau epitel saluran napas. Pada anak tanpa faktor-faktor predisposisi tersebut, partikel infeksius dapat mencapai paru melalui perubahan pada pertahanan anatomis dan fisiologis yang normal. Ini paling sering terjadi akibat virus pada saluran napas bagian atas. Virus tersebut dapat menyebar ke saluran napas bagian bawah dan menyebabkan pneumonia virus.2 Kemungkinan lain, kerusakan yang disebabkan virus terhadap mekanisme pertahan yang normal dapat menyebabkan bakteri patogen menginfeksi saluran napas bagian bawah. Bakteri...

Words: 1217 - Pages: 5

Free Essay

Ocular Complications Following an Inferior Alveolar Nerve Block on a Child Patient: a Review of the Literature and Report of a Case

...Ocular Complications Following an Inferior Alveolar Nerve Block on a Child Patient: A Review of the Literature and Report of a Case Richard K. Yoon, DDS' • Steven Chussid, DDS Bidang Pedodonsia, Kedokteran Gigi, Universitas Jenderal Soedirman, Purwokerto, Jawa Tengah Alamat Korespondensi: Kedokteran Gigi Universitas Jenderal Soedirman, Puworketo, Jawa Tengah, Indonesia, 53122. Email: fettysitinuzuliyah@yahoo.co.id ABSTRAK Seorang pasien anak laki-laki berusia 7 tahun mengalami palpebral ptosis dan kelumpuhan otot-otot ekstraokular setelah pemberian anestesi lokal untuk prosedur operasi besar pada gigi molar pertama menjelaskan sebuah paresis iatrogenik dari saraf kranial ketiga setelah dilakukannya anestesi lokal pada pasien anak1. Kata kunci : inverior, alveolar, saraf, anestesi, komplikasi. PENDAHULUAN Keterlibatan saraf motorik kranial yang dihasilkan dari anestesi intraoral jarang terjadi sehingga didokumentasikan dengan baik. Meskipun jarang, peristiwa tak terduga setelah pemberian anestesi lokal dapat terjadi di beberapa titik dalam karier klinisi. Keterlibatan saraf oculomotor disebabkan oleh difusi larutan anestesi arah mata menimbulkan defiait motor sementara yang cenderung menghilang sampai efek anestesi habis. Komplikasi oftalmologi sekunder saraf alveolar inferior (IAN) blok meliputi: 1. hilangnya Transient visi yang dihasilkan dari difusi anestesi menuju orbita, dengan keterlibatan saraf optik dan melaporkan kasus kebutaan permanen.2 2....

Words: 2042 - Pages: 9

Free Essay

The Health Benefits of Garlic

...Abu Bakar Muhammad bin Zakaria ar-Razi (Persia) atau dikenali sebagai Rhazes di dunia barat merupakan salah seorang pakar sains Iran yang hidup antara tahun 864 – 930. Ia lahir di Rayy, Teheran pada tahun 251 H./865 dan wafat pada tahun 313 H/925. Ar-Razi sejak muda telah mempelajari filsafat, kimia, matematika dan kesastraan. Dalam bidang kedokteran, ia berguru kepada Hunayn bin Ishaq di Baghdad. Sekembalinya ke Teheran, ia dipercaya untuk memimpin sebuah rumah sakit di Rayy. Selanjutnya ia juga memimpin Rumah Sakit Muqtadari di Baghdad. Ar-Razi juga diketahui sebagai ilmuwan serbabisa dan dianggap sebagai salah satu ilmuwan terbesar dalam Islam. Kontribusi Bidang Kedokteran= Cacar dan campak Sebagai seorang dokter utama di rumah sakit di Baghdad, ar-Razi merupakan orang pertama yang membuat penjelasan seputar penyakit cacar: “Cacar terjadi ketika darah ‘mendidih’ dan terinfeksi, dimana kemudian hal ini akan mengakibatkan keluarnya uap. Kemudian darah muda (yang kelihatan seperti ekstrak basah di kulit) berubah menjadi darah yang makin banyak dan warnanya seperti anggur yang matang. Pada tahap ini, cacar diperlihatkan dalam bentuk gelembung pada wine. Penyakit ini dapat terjadi tidak hanya pada masa kanak-kanak, tapi juga masa dewasa. Cara terbaik untuk menghindari penyakit ini adalah mencegah kontak dengan penyakit ini, karena kemungkinan wabah cacar bisa menjadi epidemi.” Diagnosa ini kemudian dipuji oleh Ensiklopedia Britanika (1911) yang menulis: “Pernyataan pertama...

Words: 6866 - Pages: 28

Free Essay

Fingerprint

...Bagaimana Software, Hardware, Jaringan, dan Sistem Pengamanan yang Sesuai Untuk FEB UA Sehingga Dapat Meminimalisasi Kecurangan yang Ditimbulkan dari Penggunaan Absensi Manual ( Pembahasan Chapter 5,7,dan 8 ) [pic] Kelas J Kelompok III : Zulfa Nurrahma Fitriani 040913129 / 56 Wahyu Firmandani 040913139 / 57 Dian Yunitasari 040913193 / 63 Rosilia Alfianita 040913216 / 68 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga 2011 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu syarat agar sistem perkuliahan dapat berjalan dengan baik adalah diperlukannya pencatatan kehadiran mahasiswa maupun dosen yang akurat. Akurat berarti data kehadiran tersebut dapat dipertanggung jawabkan keasliannya. Pencatatan kehadiran mahasiswa digunakan sebagai syarat untuk mengikuti UTS (Ujian Tengah Semester) dan UAS (Ujian Akhir Semester) yaitu minimal 75% mahasiswa harus menghadiri perkuliahan. Ini adalah salah satu regulasi dan kebijakan akademik yang berlaku saat ini. Selain pencatatan kehadiran mahasiswa digunakan sebagai catatan bahwa mahasiswa tersebut mengikuti perkuliahan dapat juga digunakan sebagai bahan pembanding prestasi mahasiswa. Sementara pencatatan kehadiran dosen digunakan untuk mengukur produktifitas belajar mengajar. Saat ini di Universitas Airlangga, khususnya di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, masih menggunakan pencatatan kehadiran secara manual. Data kehadiran menggunakan media kertas yang masih kosong dan diisi oleh dosen dengan tanda tangan...

Words: 4946 - Pages: 20

Free Essay

Csr at Mercks

...“Disable doesn’t mean Unable” i|Page “Disable doesn’t mean Unable” DAFTAR ISI DAFTAR ISI ............................................................................................................ i DAFTAR TABEL .................................................................................................. iii DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. iv KATA PENGANTAR ............................................................................................ v ABSTRAK ............................................................................................................. vi BAB I MUKADIMAH ........................................................................................... 1 Latar Belakang ............................................................................................... 2 Pengabaian Kaum Penyandang Cacat .................................................. 2 Penyandang Cacat dan Hukum yang Cacat.......................................... 5 Permasalahan ................................................................................................. 7 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 7 Signifikansi Penelitian ................................................................................... 7 Ruang Lingkup Penelitian ............................................................................. 8 Metode...

Words: 28399 - Pages: 114

Free Essay

Green

...No. Nama Perguruan Tinggi AKADEMI AKUNTANSI PGRI JEMBER Nama Pengusul Sisda Rizqi Rindang Sari Program Kegiatan Judul Kegiatan 1 PKMK KUE TART CAENIS ( CANTIK, ENAK DAN EKONOMIS) BERBAHAN DASAR TAPE 2 AKADEMI FARMASI KEBANGSAAN Nensi MAKASSAR AKADEMI KEBIDANAN CITRA MEDIKA SURAKARTA AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA AKADEMI KEPERAWATAN KERTA CENDIKA SIDOARJO AKADEMI KEPERAWATAN KERTA CENDIKA SIDOARJO AKADEMI KEPERAWATAN KERTA CENDIKA SIDOARJO Putri Purnamasari PKMK LILIN SEHAT AROMA KURINDU PANCAKE GARCINIA MANGOSTANA ( PANCAKE KULIT MANGGIS ) 3 PKMK 4 Latifah Sulistyowati PKMK Pemanfaatan Potensi Jambu Mete secara Terpadu dan Pengolahannya sebagai Abon Karmelin (Karamel Bromelin) : Pelunak Aneka Jenis Daging Dari Limbah Nanas Yang Ramah Lingkungan, Higienis Dan Praktis PUDING“BALECI”( KERES) MAKANAN BERSERATANTI ASAM URAT 5 Achmad PKMK Zainunddin Zulfi 6 Dian Kartika Sari PKMK 7 Radita Sandia PKMK Selonot Sehat (S2) Diit untuk Penderita Diabetes 8 AKADEMI PEREKAM Agustina MEDIK & INFO KES Wulandari CITRA MEDIKA AKADEMI PEREKAM MEDIK & INFO KES Anton Sulistya CITRA MEDIKA AKADEMI PEREKAM Eka Mariyana MEDIK & INFO KES Safitri CITRA MEDIKA AKADEMI PEREKAM MEDIK & INFO KES Ferlina Hastuti CITRA MEDIKA AKADEMI PEREKAM Nindita Rin MEDIK & INFO KES Prasetyo D CITRA MEDIKA AKADEMI PEREKAM MEDIK & INFO KES Sri Rahayu CITRA MEDIKA AKADEMI PERIKANAN YOGYAKARTA PKMK Kasubi Wingko Kaya Akan Karbohidrat...

Words: 159309 - Pages: 638