Free Essay

Biaya Dan Kegagalan Manajemen Proyek Teknologi Informasi

In:

Submitted By utaprakoshow
Words 2486
Pages 10
Tugas Paper Manpro TI

BIAYA DAN KEGAGALAN MANAJEMEN PROYEK TEKNOLOGI INFORMASI
Danuta Prakoso Maret 2014

ABSTRAK Salah satu faktor dari kegagalan manajemen proyek TI adalah karena belum menggunakan prinsip-prinsip manajemen proyek TI secara tepat serta lemahnya perencanaan dan pengelolaan manajemen proyek TI. Tingkat kegagalan proyek sistem informasi tetap tinggi dibandingkan dengan proyek-proyek berteknologi tinggi lainnya. Tujuan dari paper ini pertama, untuk membuat kerangka kerja sistemik yang cukup luas untuk mewakili berbagai faktor yang mungkin mempengaruhi kinerja sistem, dan kedua, untuk menggunakan kerangka kerja untuk menggambarkan dan menilai dampak yang berbeda dari faktor yang mempengaruhi. Salah satu cara untuk menghindari kegagalan proyek TI tersebut adalah melaksanakan audit terhadap manajemen proyek TI yang dilakukan. Untuk melakukan audit tersebut diperlukan suatu panduan audit manajemen proyek TI. Panduan audit ini dirancang dengan menggunakan perpaduan dari standar-standar internasional yang terkait dengan manajemen proyek. Kata Kunci:Manajemen proyek TI, Faktor kegagalan, Perencanaan proyek, Audit, Sistem informasi 1. PENDAHULUAN Dalam menghadapi persaingan pada zaman perkembangan teknologi sekarang ini, perusahaan harus melakukan kegiatan operasional menggunakan teknologi informasi agar dapat terus bersaing. Salah satu teknologi informasi yang harus dikembangkan adalah perangkat lunak. Perangkat lunak digunakan untuk memudahkan pelanggan dalam melakukan transaksi ke perusahaan. Dengan demikian, perusahaan perlu mengembangkan dan membuat perangkat lunak yang dapat mendukung kegiatan operasional agar kegiatan operasional dapat dilakukan dengan lebih efektif dan efisien. Salah satu cara agar perkembangan perangkat lunak dapat berjalan dengan baik dan lancar, yaitu menggunakan teknik manajemen proyek sistem informasi. Dalam membuat suatu proyek sistem informasi, peneliti menganggap bahwa awal keberhasilan suatu proyek harus dimulai dengan perencanaan dan penyusunan tahap yang benar serta tahap yang sistematis. Proyek merupakan suatu aktivitas yang baru sehingga tingkat ketidakpastian dan risikonya juga sangat tinggi. Karena tingginya ketidakpastian tersebut, akan lebih sulit untuk memperkirakan tingkat sumber tenaga dan mempersulit perkiraan waktu yang dikehendaki untuk menyelesaikan suatu proyek. 2. MANAJEMEN PROYEK Manajemen merupakan proses merencanakan, mengorganisasikan, memimpin, dan mengendalikan kegiatan anggota serta sumber daya yang lain untuk mencapai sasaran organisasi (perusahaan) yang telah ditentukan (Soeharto, 2001:21). Proyek merupakan suatu usaha yang bersifat sementara untuk menghasilkan produk atau layanan yang unik (Schwalbe, 2006:4). Manajemen proyek merupakan kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, mengarahkan dan mengendalikan sumberdaya organisasi perusahaan untuk mencapai tujuan dalam waktu tertentu dengan sumber daya tertentu (Budi Santosa, 2003:3). Setiap proyek mempunyai batasan yang berbeda terhadap ruang lingkup, waktu, biaya, yang biasanya disebut sebagai triple constraint (Tiga Kendala). Setiap proyek manajer harus memperhatikan hal penting dalam manajemen proyek. Pertama, ruang lingkup (scope): Apa yang ingin dicapai dalam proyek? Produk atau layanan apa yang pelanggan harapkan dari proyek tersebut? Kedua, waktu (time): Berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek? Bagaimana jadwal kegiatan proyek akan dilaksanakan? Ketiga, biaya (cost): Berapa biaya yang dibutuhkan untuk dapat menyelesaikan proyek? Ketiga batasan tersebut bersifat tarikmenarik. Artinya, jika ingin meningkatkan kinerja produk yang telah disepakati dalam kontrak maka umumnya harus diikuti dengan meningkatkan mutu yang selanjutnya berakibat pada naiknya biaya melebihi anggaran. Sebaliknya, bila ingin menekan biaya maka biasanya harus berkompromi dengan mutu dan jadwal. Menurut Schwalbe (Schwalbe, 2006:72-73), pengembangan manajemen proyek terdiri dari lima tahap. Pertama, Inisiasi. Inisiasi merupakan proses mengenal dan memulai sebuah proyek baru atau fase proyek. Menurut Schwalbe (2006:72), tindakan yang harus dilakukan manajer proyek dan manajemen senior dalam inisiasi proyek adalah sebagai berikut: Dengan cepat menentukan sebuah tim proyek yang kuat; Mendapatkan keterlibatan pemegang saham di dalam awal proyek; Menyiapkan analisis lebih detail dari masalah bisnis dan mengembangkan teknik perbandingan proyek; Menggunakan pendekatan fase per fase; Menyiapkan rencana yang berguna dan realistis untuk proyek.

Tugas Paper Manpro TI

Kedua, Perencanaan. Perencanaan merupakan proses yang paling sulit dan tidak diperhatikan dalam manajemen proyek. Tujuan utama perencanaan proyek adalah sebagai panduan dalam pelaksanaan proyek. Untuk itu, rencana yang dibuat harus realistis dan berguna. Ketiga, Eksekusi. Eksekusi proyek melibatkan pengambilan tindakan yang perlu dilakukan untuk meyakinkan bahwa aktivitas di dalam rencana proyek terselesaikan dengan baik. Produk dari proyek dihasilkan selama eksekusi proyek dan biasanya memakan banyak sumber daya untuk diselesaikan. Keluaran yang paling penting adalah hasil kerja atau pengiriman produk. Keempat, Pengontrolan. Pengontrolan merupakan proses untuk membandingkan kemajuan proyek dengan objektif proyek, pengawasan penyimpangan dari rencana, dan mengambil tindakan korektif untuk menyesuaikan Jurnal Piranti Warta Vol.11 No.3 Agustus 2008: 440450442 kemajuan dengan rencana. Kelima, Penutupan. Proses penutupan proyek meliputi kegiatan untuk mendapatkan penerimaan pemegang saham dan pelanggan dari produk akhir dan proyek atau fase proyek, untuk pemesanan akhir. Hal itu meliputi verifikasi terhadap semua pekerjaan yang sudah diselesaikan dan menyangkut audit proyek. 3. ANALISA BIAYA MANAJEMEN PROYEK Mengevaluasi risiko dengan memahami struktur biaya Dengan memahami struktur biaya dan permintaan driver pengeluaran IT, kita bisa memodelkan pengaruhnya terhadap operating leverage. Pendekatan pemodelan sederhana terdiri dari empat langkah: 1. Estimasi Variasi permintaan (yaitu, maksimum, minimum, rata-rata) untuk setiap diberikan layanan TI. 2. Dokumen saat ini struktur biaya TI (misalnya,tetap dan biaya variabel) dan menilai biaya yang terkait dengan pengiriman layanan TI. 3. Evaluasi varians biaya ini karena permintaan berfluktuasi dalam rentang dari langkah 1. 4. Mengidentifikasi alternatif layanan dan membuat skenario dengan built-in permintaan pengeluaran variasi-mana terkait sebagian besar variabel-dan memperkirakan biaya baru yang berasal dari skenario ini. 3.1 Tantangan eksekutif TI Setiap bisnis memiliki spesifikasi dan persyaratan sendiri ketika datang ke tetap vs biaya variabel. Dalam kebanyakan kasus, eksekutif TI harus mengatasi berikut tantangan untuk melindungi margin perusahaan selama kemerosotan ekonomi: • Berurusan dengan eksekutif TI masa lalu harus menghadapi biaya tetap dari masa lalu investasi dan menemukan cara-cara inovatif dan ekonomis untuk mengurangi mereka.

• Perencanaan untuk masa depan eksekutif TI perlu membuat keputusan yang tepat di masa depan investasi dengan visibilitas pasar yang terbatas. • Mengubah harapan dan perilaku eksekutif TI biasanya menghadapi resistensi berubah karena ini membutuhkan perubahan paradigma, meskipun solusi sekarang tersedia untuk mengubah arus lingkungan operasi TI dan menambah kapasitas atau fungsionalitas baru sementara. 3.2 Persiapan sebagai pertahanan terbaik Manajer TI profesional tahu bahwa mengendalikan biaya dan pengeluaran dengan menyelaraskan tujuan bisnis secara keseluruhan dan pengeluaran sangat penting untuk kesehatan organisasi. Tapi itu kasus klasik " lebih mudah diucapkan daripada dilakukan . " Ketika berhadapan dengan amortisasi jangka panjang biaya dan teknologi baru menggunakan - mana laba atas investasi bisa sulit untuk menghitung - ada kebutuhan untuk informasi yang dibutuhkan manajemen biaya TI yang efektif kepemimpinan ke tingkat yang baru. Itulah apa yang Anda dapatkan dalam edisi ini Jasa Keuangan Technology Journal . Kami sudah susah payah merencanakan masalah ini untuk menawarkan efektif, pemikiran up-to –date kepemimpinan terhadap perencanaan biaya IT. Dari kritis kanan sekarang teknologi ( misalnya, arsitektur berorientasi layanan, komputasi awan ) praktekpraktek yang melibatkan outsourcing dan keluar tasking (yaitu, outsourcing tugas-tugas sederhana ) ke paradigma baru dalam model layanan, Anda harus menemukan ini menjadi sumber daya berharga dalam upaya Anda untuk meningkatkan Anda operating leverage organisasi. Dengan terus langit mendung perkiraan untuk ekonomi global, setiap langkah yang Anda ambil untuk menanamkan organisasi TI Anda dengan kelincahan fiskal sekarang harus dihargai - garis bawah dan di setiap lini bisnis. Tapi pada akhirnya, kepemimpinan menentukan kesempatan untuk sukses dan TI operating leverage . Jadi kami telah berusaha keras untuk mendukung para pemimpin TI dengan mempersenjatai Anda dengan wawasan strategis dan operasional yang konsultan kami peroleh sementaran menangani beberapa masalah yang paling kompleks yang dihadapi organisasi TI. 4. BISNIS TEKNOLOGI Meskipun investasi jutaan dolar, banyak teknologi informasi ( IT ) organisasi saat ini tidak dapat dengan cepat merespon kebutuhan perkembangan bisnis dan beradaptasi dengan perubahan besar-besaran seperti merger, tetes tibatiba dalam penjualan atau produk baru perkenalan. Selain itu, visibilitas ke biaya IT yang benar, penggunaan dan chargebacks adalah sering miskin kerentanan sementara downtime meningkat mahal.

Tugas Paper Manpro TI

Dalam iklim ekonomi sulit saat ini , situasi tersebut tidak dapat diterima. IT organisasi perlu kontrol yang lebih baik dari struktur biaya mereka dan operating leverage. Mereka harus lebih lincah . Salah satu solusinya adalah IT manajemen bisnis ( ITBM ). Efektif memenuhi tuntutan bisnis membutuhkan TI untuk dijalankan seperti bisnis. ITBM mendorong biaya dari pusat biaya ke pusat laba di mana permintaan berasal, sehingga orang-orang yang membutuhkan layanan membayar untuk mereka. Bila diterapkan dengan benar, dapat ITBM mengurangi TI persentase biaya operasional tetap organisasi. ITBM menginternalisasi disiplin ilmu manajemen , termasuk proses, organisasi , teknologi dan fasilitas dalam operasi TI. Akibatnya, IT menjadi pusat nilai daripada biaya pusat. ITBM juga dapat membantu pergeseran struktur biaya organisasi TI dan menguranginya operating leverage dalam dua cara. Pertama, memberikan pengguna akhir visibilitas ke IT yang sebenarnya biaya layanan dan pengambilan keputusan bisnis kemampuan, berdasarkan diantisipasi IT biaya jasa. Dengan ITBM, biaya penuh layanan TI adalah faktor dalam bisnis keputusan di tingkat korporasi dan unit bisnis. Misalnya, jika bisnis Unit memutuskan untuk menawarkan layanan menghasilkan pendapatan baru bagi pelanggan, sebuah Program ITBM efektif menunjukkan biaya yang berkaitan dengan IT mengembangkan dan memelihara layanan ini. Kemudian, unit bisnis dapat memutuskan apakah akan menekuni bisnis ini kesempatan. Kedua, ITBM menyediakan pengguna baik kemampuan dan tanggung jawab untuk menyesuaikan IT tingkat layanan berdasarkan permintaan yang benar dan biaya yang terkait . Sama seperti konsumsi akan berbeda pada all-you ¬ caneat buffet vs sebuah restoran di mana piring yang samadisajikan ala carte, yang sama juga terjadi pada konsumsi layanan TI. Sangat mudah untuk mengerti mengapa bisnis yang tidak membayar untuk layanan TI memiliki potensi untuk menggunakan lebih dari yang dibutuhkan, sadar atau tidak sadar. Anjak biaya ini ke dalam anggaran operasional profit center adalah metode yang kuat untuk mempromosikan wajar IT penggunaan. Pada inti dari konsep-konsep ini terletak tantangan TI biaya transparansi. 4.1 6 Pilar transparansi biaya TI Enam pilar utama yang setiap IT efektif transparansi biaya framework harus mengatasi meliputi: 1. Biaya - menentukan biaya sebenarnya dari layanan TI. 2. Tagihan-akurat dan adil pengisian kembali untuk layanan.

3.

4.

5.

6.

Data / infrastruktur data, aset dan pemetaan aplikasi alat pendukung Layanan TI pengiriman dan manajemen. Layanan katalog-membangun menu layanan dan jembatan antara costing dan chargeback. Manajemen pelaporan-pelaporan menyediakan reguler dan ad hoc penting kemampuan, pemodelan prediktif dan visibilitas ke dalam organisasi. Tata-termasuk rencana komunikasi, manajemen program dan kepemimpinan buy-in mendukung TI kerangka transparansi biaya.

4.2

Inisiatif kunci strategis Inisiatif khusus yang membantu mengubah rasio tetap terhadap biaya variabel untuk Organisasi TI mewakili masing-masing dari enam pilar : 1. Biaya -Inisiatif focus - auditing/overhauling atribut data akuntansi dan mengidentifikasi tetap vs biaya variabel berdasarkan tren historis. -Manfaat - biaya dikategorikan dalam hal kegiatan, memungkinkan untuk unpooling dan perincian komponen tetap dan variabel. 2. Tagihan -Inisiatif fokus - meningkatkan transparansi faktur internal layanan TI konsumen. -Manfaat - line-of -business ( LOB ) visibilitas ke rincian biaya (yaitu , langsung /tidak langsung, tetap / variabel ) ; sosialisasi dan kepemilikan luas operasi pengurangan Leverage / risiko mengenai pengeluaran IT. 3. Katalog layanan -Inisiatif fokus membangun teknologikatalog layanan yang konsisten danmengimplementasikannya di pusat-pusat permintaan; menciptakan model-model biaya berdasarkan objek biaya yang mengidentifikasi tetap vs biaya variabel. -Manfaat - penyediaan up - to-date , harga layanan tersedia , mempengaruhi permintaan saat ini untuk layanan TI, menginformasikan permintaan untuk desain layanan di masa depan, positif mempengaruhi operating leverage. 4. Pelaporan manajemen -Inisiatif fokus terdefinisi indikator kinerja utama; peramalan dasarmenuntut diperlukan untuk menentukan tingkat yang dapat diterima dari investasi tetap; pengaturan sebuah kantor manajemen program untuk mengelola kebutuhan bisnis, alat danteknologi, mengelola bisnis intelijen. - Manfaat control - top -down dari ambang diterima investasi tetap, berdasarkan penilaian manajemen permintaan yang

Tugas Paper Manpro TI

5.

6.

berkelanjutan; membela terhadap terlalu optimis LOB lead. Data / infrastruktur -Inisiatif focus - auditing/consolidating IT menggunakan aset data; perangkat dan pemetaan aplikasi, virtualisasi dan metering. -Manfaat - hardware, tetap menurut sifatnya, membantu mencegah penggunaan meningkat, efektif menghindari investasi yang tidak perlu; mengumpulkan penting data untuk memvalidasi biaya pengisian kembali ke LOB untuk layanan, karena memperkirakan tidak kebal terhadap varians atau kesalahan Jurnal teknologi 10 Jasa keuangan. Governance -Inisiatif fokus - mengartikulasikan peran, wewenang dan komunikasi protocol untuk manajer TI dan layanan konsumen, menerapkan pelatihan laporan; penerbitan metrik yang umum. -Manfaat - canggih , kontrol manajemen yang dirancang dengan baik terbuang ketika ada adalah kepemilikan dan tanggung jawab tidak jelas, terlalu direkayasa proses, menunda investasi yang masuk akal yang tidak perlu; pelatihan pengambil keputusan saat ini dan masa depan pada konten dan interpretasi katalog layanan dan laporan manajemen untukpelaksanaan layanan TI yang efektif, termasuk keputusan investasi yang tepat.

6.

5.

ANALISA FAKTOR KEGAGALAN Analisis faktor kegagalan didasarkan pada 92 kembali digunakan dari survei kuesioner berbasis di Singapura dilakukan pada bulan November 2000. Tanggapan responden yang berdasarkan pengalaman mereka pada satu IS proyek yang memiliki ditantang atau gangguan. Berikut hadiah Hasil parsial pada faktor-faktor yang mempengaruhi kunci, yang mungkin telah memberi kontribusi pada kegagalan proyek. faktor-faktor ini dapat dievaluasi di bawah 10 masalah yang berbeda dari pengaruh ( IOI ) dan tiga bidang dominan pengaruhnya ( SOI ) sebagaimana didefinisikan dalam kerangka triple- S. statistic analisis mempertimbangkan ekstrim dan beragam dilihat dari responden (rating 1 sampai 5) dan skor rata-rata digunakan sebagai indikasi relatif pentingnyafaktor. Sekitar setengah dari pertama sepertiga dari faktor kegagalan terdaftar milik Sp pengaruh lingkungan, menyoroti proporsi yang signifikan dari masalah sistem informasi Proyekproyek yang dihadapi terkait dengan isu-isu perencanaan proyek. isu yang berbeda dari pengaruh ( IOI ). Perencanaan Proyek ( PP ), Manajemen Proyek dan Pengendalian ( PMC ) dan Corporate Budaya ( CC ) memiliki skor yang lebih tinggi, yang merupakan indikasi signifikansi relatif mereka.

KESIMPULAN ITBM dan transparansi biaya alat dan praktek dapat mengubah suatu IT leverage operasi organisasi. Alat dan praktik ini memberikan kritis informasi dan transparansi kepada mereka yang menuntut layanan dan pergeseran IT permintaan terhadap pelayanan yang lebih kondusif untuk basis biaya variabel. sebuah efektif Strategi ITBM harus mengatasi setiap enam pilar IT transparansi biaya pada tingkat yang cukup kematangan dalam rangka untuk mengubah perilaku dan meningkatkan kesadaran di antara bisnis layanan TI pengguna. IT / IS industri dan masyarakat terus menjadi terganggu dengan masalah luas kegagalan sistem. itu bidang IT / IS manajemen proyek tetap di '' kekacauan ''. Kesenjangan antara teori dan praktek dalam studi IS , khususnya Studi kegagalan , tetap . Studi yang disajikan dalam makalah ini adalah upaya lain mencoba untuk membuat rasa agak ' bingung ' bidang studi IS secara umum dan IS manajemen proyek pada khususnya. Penekanannya adalah pada mengadopsi pendekatan sistemik dalam perencanaan proyek IS dan proses pengiriman. Hasil tentatif ini penelitian adalah usulan kerangka triplesistem ( S ) dibangun atas dasar pemikiran sistemik lembut. Ada kongruensi yang tinggi dan konsistensi antara sebelumnya IS penelitian dan pemikiran sistemik lembut . itu ide kopling sistem '' melayani '' dan disajikan dihubungan tuan-hamba yang sangat berguna dan layak satu dan harus dipertimbangkan mendalam. menyoroti pentingnya sistem ketiga, Sp, sebagai eksplisit menyatakan proses dan entitas hasil -drivenyang menjamin integrasi dan kopling yang disajikan dan melayani sistem . DAFTAR PUSTAKA Nicholas, John. M. 2001. Project Management for Business and Technology. New Jersey: Prentice Hall. Olson, David. L. 2003. Introduction to Information System Project Management. New York: McGraw-Hill. Pressman, Roger S. 2003. Software Engineering: A Practitioners Approach. New York: McGraw-Hill. Rakos, John J. 1990. Software Project Management for Small to Medium Sized Projects. New Jersey: Pearson Prentice Hall. Robbins, Stephen P. and Mary Coulter. 2005. Management. Edisi ke-8. New Jersey: Pearson Prentice Hall. Santoso, Budi. 2003. Manajemen Proyek. Jakarta: Guna Widya. Schwalbe, Kathy. 2006. Information Technology Project Managemen. Edisi ke-4. Boston Massachusetts: Couerse Technology. Soeharto, Iman. 2001. Manajemen Proyek dari Konseptual Sampai Operasional. Jilid 2. Edisi ke-2. Jakarta: Erlangga.

Similar Documents

Free Essay

Efre

...: Jodi Setiyawan Gagalnya Sebuah Proyek Pengembangan Perangkat Lunak Latar Belakang Proyek Teknologi Informasi adalah proyek yang dijalankan untuk mengembangkan sebuah proyek perangkat lunak. Dalam mengembangkan sebuah proyek pasti ada yang mengalami kesuksesan dan juga kegagalan. Salah satu contoh proyek pengembangan perangkat lunak yang mengalami kegagalan adaalah SISKOMDAGI(Sistem Komunikasi Dalam Negeri). Proyek Sistem Komunikasi Dalam Negeri (SISKOMDAGRI) merupakan suatu proyek pengembangan Jaringan Komunikasi Tertutup (Jartup) yang dibangun oleh Departemen Dalam Negeri (Kementrian Dalam Negri). SISKOMDAGRI merupakan proyek pemasangan Verry Small Aparature Terminal (VSAT) pada seluruh Pemerintah Daerah Tingkat I dan Tingkat II yang dimanfaatkan untuk keperluan komunikasi (telepon dan fax) antar Pemda. Namun, karena pemda sudah enggan membayar iuran tahunan yang dirasakan memberatkan, proyek ini dihentikan[1]. Penjelasan Masalah Proyek SISKOMDAGRI diluncurkan pada tahun 1997-an [1]. Dana yang akan dikeluarkan untuk proyek ini cukup besar, dan cukup mampu untuk membuat proyek ini terlaksana [3]. Namun, seiring berjalannya waktu, proyek ini kemudian menghasilkan produk yang kurang tepat guna atau kurang memuaskan, dan akhirnya mengalami kegagalan. Analisis/Argumentasi SISKOMDAGRI mengalami kegagalan karena uang yang dikeluarkan terlalu banyak. Yang dimaksud uang terlalu banyak ini adalah, biaya yang dikeluarkan untuk proyek pengembangan perangkat lunak tersebut...

Words: 508 - Pages: 3

Free Essay

Kegagalan Proyek

...MEMPENGARUHI KEGAGALAN SEBUAH PROYEK PENGEMBANGAN PERANGKAT LUNAK: STUDI KASUS IMPLEMENTASI ERP PADA FOXMEYER Latar belakang Kasus proyek implementasi aplikasi Enterprise Resource Planning (ERP) di perusahaan farmasi FoxMeyer pada tahun 1996 termasuk 1 dari 10 besar kegagalan proyek teknologi i nformasi seluruh dunia periode 1990-2005[1]. FoxMeyer merupakan perusahan ke-5 terbesar farmasi di Amerika Serikat pada tahun 1995 dengan penjualan tahunan mencapai 5 triliun US$ dan pengiriman barang mencapai 500.000 jenis produk/hari. Pada prinsipnya, bisnis perusahaan bergerak di bidang healthcare services, termasuk: 1. Mendistribusikan produk farmasi, perawatan kesehatan dan kecantikan ke toko, rumah sakit, dan fasilitas kesehatan lainnya. Dengan kata lain, customer dari FoxMeyer adalah retailer. 2. Menyediakan servis kesehatan ke fasilitas kesehatan maupun farmasi. 3. Franchaising toko [2] . Seiring dengan berjalannya waktu, FoxMeyer merasa perlu meningkatkan kinerja bisnisnya yaitu dengan cara menerapkan sistem ERP. Hal ini dilatarbelakangi ekspektasi FoxMeyer bahwa dengan adanya ERP, perusahaan FoxMeyer akan mampu mengelola informasi secara cepat dan tepat, termasuk dalam hal mengintegrasikan persediaan produk serta merespon permintaan customer dengan lebih cepat. Penjelasan Masalah Untuk melaksanakan strateginya, pada September 1993 FoxMeyer melakukan kontrak dengan SAP dan Arthur Andersen Consulting untuk mengimplementasikan SAP (R/3). Proyek ini menjangkau...

Words: 1416 - Pages: 6

Free Essay

Mencapai Keunggulan Kompetitif

...dari produk yang ada, atau dapat mengurangi biaya pembuatan produk yang diinginkan pelanggan. Kemampuan untuk mengembangkan baru yang inovatif produk atau proses memberikan perusahaan keunggulan kompetitif utama yang memungkinkan untuk: (1) membedakan produk dan menetapkan harga premium; dan / atau (2) menurunkan struktur biaya di bawah dari para pesaingnya. Pesaing, bagaimanapun, mencoba untuk meniru inovasi yang sukses dan sering berhasil. Oleh karena itu, mempertahankan keunggulan kompetitif membutuhkan komitmen terus inovasi. Sukses peluncuran produk baru adalah driver utama profitabilitas superior. Robert Cooper terakhir lebih dari 200 pengenalan produk baru dan menemukan bahwa mereka yang tergolong sukses, sekitar 50% mencapai pengembalian investasi lebih dari 33%, setengah memiliki payback period 2 tahun atau kurang, setengah mencapai pangsa pasar lebih dari 35%. 33 Banyak perusahaan telah membentuk track record untuk inovasi yang sukses. Diantaranya Sony, yang meliputi keberhasilan Walkman, Compact Disc, dan PlayStation; Nokia, yang telah menjadi pemimpin dalam pengembangan telepon nirkabel; Pfizer, perusahaan obat yang selama 1990-an dan awal 2000-an menghasilkan 8 obat blockbuster baru; 3M, yang telah menerapkan kompetensi inti dalam kaset dan perekat untuk mengembangkan berbagai produk baru; Intel, yang secara konsisten berhasil memimpin dalam pengembangan mikroprosesor baru yang inovatif untuk menjalankan komputer pribadi; dan Cisco Systems, yang inovasi membantu membuka...

Words: 1453 - Pages: 6

Free Essay

Introduction to Is

...Penggunaan teknologi internet untuk memberdayakan proses bisnis, e-commerce, dan ECS antar perusahaan, pelanggan, pemasok, dan stakeholder. Aplikasi e-business yang membantu dalam proses pertukaran informasi, uang sumber daya, jasa dll antara lain : * Intranet = Jaringan yang menghubungkan antar divisi didalam perusahaan * Extranet = Jaringan antar perusahaan dengan customer dan partner bisnis Fungsi : * Merombak internal business process * Menerapkan e-commerce dengan customer dan supplier * Mendukung kolaborasi antar tim bisnis dan kelompok kerja * Enterprise Collaboration System Mendukung komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi di antara tim-tim jaringan / kelompok kerja * E-Commerce Pembelian, penjualan, pemasaran, dan servis produk, jasa, dan informasi melalui jaringan komputer * Types of information System * Operation Support Systems Membantu menjalankan bisnis sehari-hari, tetapi tidak memberikan banyak informasi untuk pengambilan keputusan manajerial * Transaction Processing Systems Merekam & memproses transaksi harian * Process Control Systems Memantau dan mengendalikan proses fisik * Enterprise Collaboration Systems (Office Automation Systems) Meningkatkan komunikasi dan produktivitas tim dan workgroup * Management Support Systems Menyediakan informasi dan mendukung pengambilan keputusan efektif oleh manager * Management Information Systems Melaporan dan menampilkan informasi bagi...

Words: 2333 - Pages: 10

Free Essay

Sector Public Accounting

...I. KARAKTERISTIK DAN LINGKUNGAN SEKTOR PUBLIK A. Pengertian dan ruang lingkup akuntansi sektor publik Istilah sektor publik memiliki pengertian yang bermacam-macam, hal ini merupakan konsekuensi dari luasnya wilayah publik, sehingga setiap disiplin ilmu (politik, ekonomi hukum dan sosial) memiliki cara pandang dan definisi yang berbeda-beda. Dari sudut pandang ekonomi sektor publik dapat dipahami sebagai suatu entitas (kesatuan) yang aktivitasnya berhubungan dengan usaha untuk menghasilkan barang dan pelayanan publik dalam rangka memenuhi kebutuhan dan hak publik. Sejalan dengan perkembangan maka di negara kita Akuntansi Sektor Publik didefinisikan sebagai mekanisme teknik dan analisis akuntansi yang diterapkan pengelolaan dana masyarakat di lembaga–lembaga tinggi negara dan departemen dibawahnya, pemerintah daerah, BUMN,BUMD, LSM dan yayasan sosial, maupun pada proyek-proyek kerjasama sektor publik dan suasta. Beberapa tugas dan fungsi sektor publik sebenarnya dapat juga dilakukan oleh sektor suasta misalnya untuk menghasilkan beberapa jenis pelayanan publik seperti layanan komunikasi, penarikan pajak, pendidikan, transportasi publik dll, akan tetapi untuk tugastertentu tugas sekotr publik tidak dapat digantikan oleh sektor suasta, misalnya fungsi birokrasi pemerintahan. Sebagai konsekuensinya akuntansi sektor publik dalam beberapa hal bebeda dengan akuntansi padasektor suasta. Tujuan Akuntansi Sektor Publik * Memberikan informasi yang diperlukan untuk mengelola...

Words: 7945 - Pages: 32

Premium Essay

Chapter 9 Pti

...sebelum membahas mengenai pengembangan software, * Legacy system adalah sistem lama yang cepat pendekatannya atau melampui akhir masa pakainya dalam sebuah organisasi. * Conversion adalah proses mengirimkan informasi dari legacy system ke sistem yang baru. * Software customization memodifikasi software untuk memenuhi persyaratan pengguna atau bisnis tertentu. * Off-the-shelf application software mendukung proses bisnis umum dan tidak membutuhkan persyaratan software customization tertentu untuk memenuhi kebutuhan organisasi. * System development life cycle (SDLC) adalah proses keseluruhan dalam pengembangan sistem informasi dari tahapan perencanaan dan analisis hingga implemantasi dan perawatan. * SDLC melalui 7 tahapan dalam prosesnya, yaitu: * Proses SLDC Phase 1: Planning Fase ini membangun rencana tingkat tinggi untuk proyek yang diinginkan dan menentukan tujuan proyek. Planning adalah fase pertama dan terpenting dalam usaha pengembangan sistem. Change agent adalah orang atau kejadian yang bersifat sebagai katalisator untuk mengimplementasikan perubahan besar dari sebuah sistem untuk mengikuti perubahan bisnis. Brainstorming adalah teknik untuk menghasilkan ide dengan mendorong partisipan untuk mengeluarkan pendapat dan idenya sebanyak mungkin dalam waktu yang singkat tanpa berbagai analisis hingga semua ide telah habis. Project adalah kegiatan yang bersifat sementara yang perusahaan lakukan untuk menciptakan produk, jasa, atau hasil...

Words: 2969 - Pages: 12

Free Essay

Paper Kapita Selekta

...saing. Perkembangan teknologi yang cepat menimbulkan peluang yang besar bagi dunia usaha untuk berpartisipasi dalam bisnis global, akan tetapi persaingan menjadi lebih ketat. Salah satu cara untuk bisa miningkatkan nilai kompetitif perusahaan adalah dengan melakukan efisiensi dalam rantai pasokan. peran teknologi informasi dalam mendukung SCM. Peran strategis sistem informasi manufaktur antara lain meminimalkan potensi negatif perusahaan, menyeimbangkan dengan kompetitor, mendukung strategi bisnis dan mendukung nilai kompetitif berbasis manufaktur. Beberapa alasan penggunaan teknologi informasi dalam SCM adalah : pemasaran, ekonomis, organisasional, teknologi. Supply chain management (SCM) merupakan integrasi proses-proses bisnis kunci dari pengguna akhir sampai ke pemasok awal yang menyediakan produk, jasa, dan informasi yang memberikan nilai tambah untuk pelanggan dan pihak-pihak terkait lainnya. Untuk mengimpiementasikan SCM, teknologi informasi diperlukan sebagai salah satu prasyarat. Dalam kajian ini diidentifikasikan peranan teknogi informasi dalam penerapan SCM. ldentifikasi dan analisis dilakukan pada masing-masing proses bisnis kunci SCM, yang meliputi.· manajemen hubungan pelanggan, manajemen pelayanan pelanggan, manajemen permintuan, pemenuhan pesanan, manajemen aliran manufaktur, manajemen hubungan pemasok, pengembangan dan komersialisasi produk, dan manajemen pengembalian (return management). Hasil kajian menunjukkan bagaimana teknologi informasi...

Words: 3699 - Pages: 15

Free Essay

Capital Budgeting

...The Capital Budgeting Practices of Listed Irish Companies Insights from CFOs on Their Investment Appraisal Techniques George Kester and Geraldine Robbins Pendahuluan Adanya keterbatasan kredit dan sumber pendanaan lainnya yang saat ini tidak menentu dan memberikan tantangan bagi lingkungan ekonomi. Prinsip kehati-hatian dalam mengevaluasi profitabilitas dari investasi modal yang diusulkan dan alokasi kelangkaan modal menjadi jauh lebih penting dari sebelumnya. Survey dilakukan pada bulan November 2009 yang ditujukan kepada CFO perusahaan masuk bursa Irlandia, yaitu bagaimana pandangan CFO tentang beberapa isu secara teori, kebijakan financial dan prakteknya di tiga area utama : kebijakan struktur financial dan keputusan financial, dividen, dan capital budgeting. Dalam survey ini juga ingin mengetahui pengaruh krisis global financial terhadap area tersebut. Sebelumnya telah dilakukan survey pendahuluan penerapan capital budgeting pada tahun 1989 dan 1993. Hasilnya tercermin dalam peningkatan kecanggihan tehnik evaluasi profitabilitas modal investment yang digunakan. Terdapat peningkatan perusahaan yang menggunakan metode Discounted Cash Flow (DCF), seperti Net Present Value (NPV) dan Internal Rate of Return (IRR). Diterapkan masing-masing maupun kombinasi dengan Metode non DCF lainnya seperti Payback. Masalah Peneliti ingin mengetahui seberapa jauh praktek penerapan capital budgeting dalam perusahaan, sehingga dapat meningkatkan wawasan dalam penilaian investasi. Selain...

Words: 5245 - Pages: 21

Free Essay

Perusahaaan

...BAB 11 : JetBlue DAN WestJet : A KISAH DUA PROYEK SISTEM INFORMASI              Seberapa penting adalah sistem reservasi penerbangan di seperti WestJet dan JetBlue . Bagaimana mempengaruhi kegiatan operasional dan pengambilan keputusan ? Maskapai seperti WestJet JetBlue dan mempromosikan murah dan efisiensi tinggi operator dengan memberikan harga yang sangat kompetitif dan layanan pelanggan yang luar biasa . Sistem reservasi untuk penerbangan ini sangat penting bahwa ketika perusahaan-perusahaan ini perlu melakukan sweeping upgrade IT , hubungan mereka dengan pelanggan dan merek mereka bisa ternoda jika hal-hal serba salah . Hal ini dapat dilihat ketika pada tahun 2009 , kedua maskapai upgrade sistem reservasi maskapai penerbangan mereka , SabreSonic CSS peluncuran , pelanggan berjuang untuk menempatkan reservasi , dan Web Site WestJet jatuh berulang kali . Call center WestJet juga kewalahan , dan pelanggan mengalami slowdowns di bandara . Keterlambatan ini memicu banjir ketidakpuasan pelanggan . Selain peningkatan panggilan keluhan pelanggan , pelanggan juga mengambil ke Internet untuk mengekspresikan ketidaksenangan mereka . Selebaran Angry menyatakan kemarahan di Facebook dan membanjiri situs WestJet , menyebabkan crash berulang . Masalah-masalah ini berdampak baik dari maskapai kegiatan operasional dan pengambilan keputusan untuk mengubah pembawa awal mereka yang telah dimulai sebagai sebuah sistem yang dirancang untuk lebih kecil start- up penerbangan ke operator yang...

Words: 1766 - Pages: 8

Free Essay

Seminar

... * Internal training * Ongoing maintenance * Benefits * Time savings and operational efficiency * Lower cost of operations * Improved customer service and satisfaction * Improved operational and strategic decision making * Improved employee communication and satisfaction * Improved knowledge sharing Faktor faktor tersebut perlu di analisis secara kuantitatif dan kualitatif. Critical success factors of BI Implementation * Business driven methodology and project management * Clear vision and planning * Committed management support and sponsorship * Data management and quality issues * Mapping the solutions to the user requirements * Performance considerations of the BI system * Robust and extensible framework Managerial issues related to BI implementation 1. System development and the need for integration. Mengembangkan aplikasi BI yang efektif sangat kompleks. Untuk karena itu, vendor BI menawarkan koleksi aplikasi berintegrasi tinggi, termasuk jaringan ke ERP dan CRM (orace, business objects, microstrategy, IBM, and Microsoft. Most BI vendors provide for...

Words: 1610 - Pages: 7

Free Essay

Six Sigma

...UNIVERSITAS INDONESIA SIX SIGMA MAKALAH diajukan sebagai salah satu tugas mata kuliah Manajemen Kualitas Terpadu yang diampu oleh Bapak Dr. Ir. Rahmat Nurcahyo, M.Eng.Sc. NAMA : TRISNA YUNIARTI NPM : 1406507114 FAKULTAS TEKNIK DEPARTEMEN TEKNIK INDUSTRI UNIVERSITAS INDONESIA 2014 KATA PENGANTAR Alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT karena berkat segala rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan baik. Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Manajemen Kualitas Terpadu yang membahas mengenai Six Sigma baik itu sejarahnya, konsep Six Sigma, tahapan, tools yang digunakan dalam six sigma, serta contoh studi kasus. Akhir kata semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya. Penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih ada kekurangan untuk itu penulis menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi perbaikan kearah kesempurnaan. Akhir kata penulis sampaikan terima kasih. Penulis, Trisna Yuniarti ABSTRAK Metodologi Six sigma untuk peningkatan kualitas adalah sebuah sistem yang banyak konsep, tools, dan prinsip-prinsip yang dapat membantu perusahaan fokus pada pengembangan dan membuat produk dan layanan yang mendekati sangat sempurna. Hal itu berdasarkan pekerjaan statistik Joseph Juran, seorang Rumania yang lahir di US sebagai perintis manajemen mutu. Kata Sigma adalah huruf Yunani yang digunakan untuk area statistik yang mengukur seberapa...

Words: 7500 - Pages: 30

Free Essay

Yes Information System

...15.1 DEPARTEMEN IS DAN END USER Departemen IS dalam Organisasi Sumber daya IT sangat beragam, mereka termasuk aset personel, aset teknologi, dan aset hubungan IT. Manajemen sumber daya informasi dibagi antara departemen pelayanan informasi (Information Services Department/ISD) dan end user. Manajemen sumber daya informasi (Information Resources Management/IRM) mencakup semua kegiatan yang terkati dengan perencanaan, pengorganisasian, memperoleh, mempertahankan, mengamankan, dan pengendalian IT sumber daya. Pembagian tanggung jawab tergantung pada banyak faktor, dimulai dengan jumlah aset IT dan sifat tugas yang terlibat dalam IRM, dan berakhir dengan kebijakan outsourcing. Sebuah keputusan besar yang harus dilakukan oleh manajemen senior adalah dimana ISD harus dilaporkan dalam hirarki organisasi. Sebagian karena alasan sejarah, tempat umum untuk menemukan ISD adalah di departemen akuntansi atau keuangan. Dalam stiuasi seperti tiu, ISD biasanya melapor kepada controller atau Chief Financial Officer (CFO). Para ISD mungkin juga melaporkan kepada salah satu dari berikut: 1) A Vice President of Technology 2) An Executive Vice President (misalnya, untuk administrasi) atau 3) CEO. THE IS DIRECTOR AS A “CHIEF” Untuk menunjukkan pentingnya area IS, beberapa organisasi memanggil direktur IS sebagai Chief Information Officer (CIO), mirip dengan Chief Financial Officer (CFO) dan Chief Operating Officer (COO). Biasanya, hanya orang penting atau wakil...

Words: 8057 - Pages: 33

Free Essay

Accounting

...MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI BAB III PEMBAHASAN MAKALAH 1.      Pengertian Manajemen Strategi Manajemen strategis merupakan proses atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan cara melaksanakannya, yang dibuat oleh pimpinan dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran di dalam suatu organisasi, untuk mencapai tujuan. Menurut Pearch dan Robinson (1997) dikatakan bahwa manajemen strategik adalah kumpulan dan tindakan yang menghasilkan perumusan (formulasi) dan pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran organisasi. Sedangkan pengertian manajemen strategis menurut Nawawi (2007) adalah perencanaan berskala besar (disebut perencanaan strategi) yang berorientasi pada jangkauan masa depan yang jauh (disebut visi), dan ditetapkan sebagai keputusan pimpinan tertinggi (keputusan yang bersifat mendasar dan prinsipil), agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif (disebut misi), dalam usaha menghasilkan sesuatu (perencanaan operaional untuk menghasilkan barang dan/atau jasa serta pelayanan) yang berkualitas, dengan diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan (disebut tujuan strategis) dan berbagai sasaran (tujuan operasional) organisasi. Manajemen strategis menurut Nawawi adalah perencanaan berskala besar (disebut perencanaan strategi) yang berorientasi pada jangkauan masa depan yang jauh (disebut visi), dan ditetapkan sebagai keputusan pimpinan tertinggi (keputusan yang...

Words: 7781 - Pages: 32

Free Essay

Rehan

...pada tingkatan yang relative lebih tinggi dalam organisasi tersebut; terdesentralisasi sejauh keputusan itu didelegasikan oleh manajemen puncak kepada tingkatan wewenang eksekutif yang lebih rendah.( H.A. Simon) Dalam praktiknya, difinisi ini sangat sulit diterapkan, hal ini dikarenakan konsep mengenai keputusan yang dapat diidentifikasikan merupakan suatu konsep yang samar-samar. Pandangan yang terkait menyatakan bahwa dalam banyak kasus, kemampuan seseorang untuk mendefinisikan suatu masalah adalah lebih penting dibandingkan dengan wewenang pengambilan keputusan formal karena agenda tersebut mengharuskan pilihan-pilihan solusi. Akhirnya, penggunaan prosedur operasi standar, rutinitas pencarian, profesionalisme, sosialisasi, dan hal-hal semacam itu dalam organisasi dapat mempengaruhikeputusan dengan mengendalikan dasar pemikiran atas mana keputusan itu dibuat. Bahkan jika orang harus menerima lokasi pengambilan keputusan sebagai aspek kunci dari desentralisasi, masih terdapat masalah mengenai keputusan-keputusan manakah yang harus didesentralisasikan. Simon et al menggunakan istilah “ penting” untuk menandai keputusan-keputusan yang akan didelegasikan jika suatu perusahaan akan melakukan desentralisasi. Hal ini tidaklah terlalu membantu, karena dapat dibuat argumentasi bahwa keputusan-keputusan yang penting sebaiknya disentralisasikan dan keputusan-keputusan yang tidak penting didelegasikan. Perbedaan yang lebih bermanfaat digunakan oleh A. D. Chandler, yang...

Words: 7183 - Pages: 29

Free Essay

Makalah Intrapreneurship

...MATA KULIAH ENTREPRENEURSHIP 1 OLEH: TRI RETNO KURNIAWATI 1201130306 MBTI-37-08 MANAJEMEN BISNIS TELEKOMUNIKASI DAN INFORMATIKA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS TELKOM BANDUNG 2015 BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Beberapa tahun terakhir ini, kata entrepreneurship menjadi perbincangan dikalangan perguruan tinggi. Hal ini tidak terlepas dari adanya fenomena banyaknya lulusan perguruan tinggi yang menganggur, karena jumlah lulusan tidak sebanding dengan adanya lapangan kerja yang tersedia. Kondisi ini mendorong para praktisi pendidikan di perguruan tinggi untuk melakukan reorientasi terhadap lulusannya yang dinilai semata-mata disiapkan sebagai pencari kerja, bukan pencipta kerja. Intrapreneurship merupakan jembatan yang menghubungkan jurang ilmu pengetahuan dan pasar. Perusahaan yang sedang berjalan memiliki modal, sumbersumber, tenaga kerja terampil , marketing, distribusi yang sudah berhasil. Kemudian didalam struktur birokrasinya seringkali tidak berkembang kreativitas sehingga tidak muncul produk baru dan cara cara baru dalam berproduksi. Oleh sebab itu perusahaan mencoba mengizinkan dan mengembangkan semangat wirausaha dalam berorganisasi. Akhirnya berkembang semangat intrapreneurship  dan berkembang menjadi perusahaan besar. 2. Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas, adapun rumusan masalah sebagai berikut : a. Bagaimanakah konsep dari...

Words: 2353 - Pages: 10