Free Essay

Budidaya Sengon

In: Other Topics

Submitted By winiwini
Words 5963
Pages 24
BUDIDAYA SENGON

Botani Sengon
Sengon dalam bahasa latin disebut Albazia Falcataria, termasuk famili Mimosaceae, keluarga petai – petaian. Di Indonesia, sengon memiliki beberapa nama daerah seperti berikut : * Jawa : jeunjing, jeunjing laut (sunda), kalbi, sengon landi, sengon laut, atau sengon sabrang (jawa). * Maluku : seja (Ambon), sikat (Banda), tawa (Ternate), dan gosui (Tidore)
Bagian terpenting yang mempunyai nilai ekonomi pada tanaman sengon adalah kayunya. Pohonnya dapat mencapai tinggi sekitar 30–45 meter dengan diameter batang sekitar 70 – 80 cm. Bentuk batang sengon bulat dan tidak berbanir. Kulit luarnya berwarna putih atau kelabu, tidak beralur dan tidak mengelupas. Berat jenis kayu rata-rata 0,33 dan termasuk kelas awet IV - V. Kayu sengon digunakan untuk tiang bangunan rumah, papan peti kemas, peti kas, perabotan rumah tangga, pagar, tangkai dan kotak korek api, pulp, kertas dan lain-lainnya.
Tajuk tanaman sengon berbentuk menyerupai payung dengan rimbun daun yang tidak terlalu lebat. Daun sengon tersusun majemuk menyirip ganda dengan anak daunnya kecil-kecil dan mudah rontok. Warna daun sengon hijau pupus, berfungsi untuk memasak makanan dan sekaligus sebagai penyerap nitrogen dan karbon dioksida dari udara bebas. Sengon memiliki akar tunggang yang cukup kuat menembus kedalam tanah, akar rambutnya tidak terlalu besar, tidak rimbun dan tidak menonjol kepermukaan tanah. Akar rambutnya berfungsi untuk menyimpan zat nitrogen, oleh karena itu tanah disekitar pohon sengon menjadi subur. Dengan sifat-sifat kelebihan yang dimiliki sengon, maka banyak pohon sengon ditanam ditepi kawasan yang mudah terkena erosi.
Bunga tanaman sengon tersusun dalam bentuk malai berukuran sekitar 0,5 – 1 cm, berwarna putih kekuning-kuningan dan sedikit berbulu. Setiap kuntum bunga mekar terdiri dari bunga jantan dan bunga betina, dengan cara penyerbukan yang dibantu oleh angin atau serangga.
Buah sengon berbentuk polong, pipih, tipis, dan panjangnya sekitar 6 – 12 cm. Setiap polong buah berisi 15 – 30 biji. Bentuk biji mirip perisai kecil dan jika sudah tua biji akan berwarna coklat kehitaman,agak keras, dan berlilin.
Rusaknya Kawasan Hutan saat ini, ternyata sangat berimplikasi besar pada penurunan produktifitas industri perkayuan, apalagi dengan adanya kebijakan soft landing, semakin membuat industri perkayuan Indonesia akan mati suri. Tapi kondisi ini tentunya akan memacu pertumbuhan budidaya tanaman keras pada lahan kering, salah satunya budidaya sengon. Memandang karakteristik yang dimiliki oleh sengon itu sendiri dan rusaknya lahan di lokasi bekas pertambangan bauksit di Desa Wacopek Kelurahan Bintan Timur, Kabupaten Bintan, maka pembudidayaan sengon ini dirasa sangat tepat.
PENDAHULUAN
Sengon dapat tumbuh pada lahan berketinggian 0-2.000 m diatas permukaan laut, dengan iklim A, B dan C bercurah hujan rata-rata 2.000-4.000 mm/tahun, pada kondisi lahan agak subur, serta memerlukan cahaya kuat. Selain sebagai salah satu tumbuhan yang dapat memperbaiki kesuburan lahan, sengon juga merupakan penghasil kayu yang produktif. Ketinggian pohon dapat mencapai 25-45 meter.
Hingga berumur 5 tahun pertumbuhan tingginya mencapai 4 meter/tahun. Dapat ditebang setelah berumur 5-9 tahun. Potensi produksi kayunya sebesar 10-40 m3/hektar/tahun, atau 250m3 per hektar. Kayu sengon dapat dimanfatkan untuk kayu kontruksi/bangunan, peti kemas korek api, pulp, jointed board/wood working, sawmill, moulding, meubelair, kayu bakar dan arang. Sifat pengerjaannya : Mudah digergaji, diserut, dipahat, dibor, diamplas, dan diplitur, serta tidak mudah pecah kalau dipaku.
MANFAAT PENANAMAN SENGON
Bagi Pemerintah :
1.Daunnya cepat rontok dan membusuk,mampu mengembalikan kesuburan lahan kritis.
2.Meningkatkan perlindungan lahan dan pengaturan tata air.
3.Mendukung program penghijauan dan pelestarian alam.
4.Meningkatkan prodoksi kayu untuk konsumsi masyarakat dan bahan baku industri didalam negeri.
5.Meningkatkan penerimaan devisa melalui ekspor barang jadi.
Bagi masyarakat :
1.Meningkatkan produktifitas lahan dengan penganekaragaman hasil .
2.Meningkatkan pendapatan petani.
3.Perluasan lapangan pekerjaan .
4.Pemenuhan akan kebutuhan kayu bakar.
5.Daunnya dapat dimanfaatkan sebagai hijauan makanan ternak
BUDIDAYA TANAMAN
*Persemaian
Bibit tanaman sengon dapat diperoleh melalui penyemaian biji, trubusan , atau melalui kultur jaringan. Secara tradisional , persemaian dibuat di sekitar kebun sengon, berukuran (1x2 meter) sampai (1x5 meter) berupa bedeng tabur. Bedeng tabur dibuat 10-15 cm lebih tinggi dari permukaan tanah, dibersihkan dari kotoran dan batu, serta digemburkan.1 Kilogram biji sengon kering berisi lebih kurang 40.000 butir . Sebelum di tabur ke bedeng tabur ,biji sengon harus diseduh dengan air mendidih, kemudian direndam dalam air dingin selama 24 jam. Biji ditabur dengan jarak larikan 10 cm . Setelah berumur 1-1,5 bulan bibit dipindahkan ke kantong plastik atau pesemaian dengan jarak 10x10 cm. Atau dengan cara benih langsung ditabur dalam kantong plastik.Bibit berbentuk plances siap ditanam setelah berumur 4-6 bulan, sedang dalam bentuk stump setelah berumur 8-12 bulan. Pada musim hujan bibit harus siap ditanam.
*Penanaman
Lapangan tanaman harus di persiapkan dengan baik. Lubang complongan dibuat dengan ukuran 30x30x30 cm. Penanaman dengan plances dilakukan dengan membuka kantong plastiknya lebih dulu . Jika ditanam dengan stump , harus dibuat dengan ukuran panjang 30-100 cm .Pada saat menanam, baik dengan plances maupun stump harus diusahakan agar akar tunggangnya tidak terganggu .Anakan yang berasal dari trubusan biasanya dengan meninggalkan 1-2 batang yang tumbuh dari tunggak, namun volume yang dihasilkan tidak sesuai dengan yang diharapkan . Karenanya , untuk memperoleh bibit yang baik , sebaiknya menggunakan biji hasil seleksi atau anakan yang berasal dari kultur jaringan. Jarak tanam yang optimum tergantung pada sasaran yang diharapkan . Untuk hasil kayu sebagai bahan pulp, maka jarak tanam yang pendek (2x3 meter) atau (3x3 meter) . Sedang untuk bahan bangunan dan keperluan industri , jarak tanamnya perlu lebih lebar , baik melalui penjarangan maupun langsung dengan jarak tanam : (4x4 meter), (4x5 meter) atau (5x5 meter).
*Pemeliharaan
Untuk memperoleh kayu yang baik , pemeliharaan tanaman sengon perlu dilakukan . Antara lain: memangkas bagian cabang terbawah , dan memberantas hama penggerek kayu (boktor) secara terus menerus sejak awal.

*Pemungutan hasil
Pada umur lima tahun pohon sengon sudah dapat dimanfaatkan kayunya sebagai kayu pertukangan, bahan baku pabrik kertas atau kayu bakar. Pada umur ini ,jika perlu dilakukan tebang penjarangan atau tebang pilih. Pada tempat yang dilakukan penebangan, dilakukan penanaman kembali agar produk dan kesuburan lahan dapat terjaga secara lestari dan berkesinambungan. Umur masak tebang pohon sengon adalah 9 tahun. Pada umur ini, setelah ditebang sebaiknya dilanjutkan dengan peremajaan sengon, yakni dengan penanaman kembali. Pengolahan dan pemasaran Pengolahan kayu secara sederhana dapat dilakukan dengan dipacak atau digergaji untuk membuat papan atau balok . Namun dengan cara ini, hasil kayunya kurang bermutu sehingga harga yang dicapai rendah. Untuk memperoleh nilai tambah yang lebih tinggi, dapat dilakukan pengolahan lebih lanjut menjadi moulding, chips, jointed board, claping board, dan lain-lain .
*Pemasaran
Pemasaran kayu sengon dapat ditempuh dengan cara :
1.Menjual langsung ke pasar.
2.Menjual melalui Koperasi Unit Desa (KUD).
3.Ke industri kayu terdekat, kayu sengon dapat juga dijual ke Perusahaan kayu, pengepul/pedagang kayu.
Prospek penanaman sengon cukup cerah. Adanya jaminan pemasaran ,baik didalam negeri maupun diluar negeri dengan harga yang kian mantap, sangat menguntungkan petani tanaman sengon, yang berupa kayu pertukangan, kayu bakar, serta palawija yang ditanam secara tumpangsari pada kebun sengon. Sementara itu kebutuhan pembiayaan meliputi pengadaan bibit, penanaman, pupuk, obat-obatan, dan pemeliharaan. Pengalaman petani penanam sengon menyebutkan, penjualan hasil-hasil yang dipungut, setelah dikurangi seluruh biaya yang dibutuhkan, menghasilkan nilai keuntungan yang cukup besar. Pengolahan lebih lanjut melalui industri perkayuan menghasilkan nilai tambah per m3 bahan baku yang cukup tinggi.
Industri kayu sering identik sebagai industri yang merusak lingkungan. Namun, ada kalanya perusahaan yang bergerak di bidang perkayuan menerapkan teknologi pengolahan kayu yang berbasis pada konsep ramah lingkungan. Pilihan konsep seperti itu bisa dilakukan apabila pengusaha pengolahan perkayuan memilih jenis kayu albasiah atau sengon, sebagai bahan baku utama industri. Albasiah merupakan pohon kayu yang sengaja dibudidayakan karena pertumbuhannya cepat dan secara ekologis sangat bersahabat dengan tanah. Sebab pohon ini bisa menyuplai unsur hara pada tanah dan bukan menyedot zat hara tanah. Jadi, semakin banyak albasiah ditanam maka konsisi tanah akan semakin baik, industri kayu albasiah lebih ramah lingkungan.
Sebab hanya butuh waktu lima tahun untuk tumbuh sebagai pohon yang siap olah. Berbeda dengan pohon jati yang memerlukan waktu sekitar 30 tahun untuk menjadi pohon yang siap olah. "Dilihat dari sifatnya yang harus dibudidayakan dan daur pertumbuhannya yang relatif cepat maka pohon sengon lebih ramah lingkungan dan ekonomis," katanya. Selain itu harga produk kayu albasiah juga sama mahal dengan produk kayu jati dan kayu keras lainnya. ''Itulah sebabnya saya berpaling pada produk kayu albasiah yang harga produksinya lebih murah," ucapnya.
Penampilan kayu albasiah ini bisa dipercantik dengan lapisan kayu keras seperti maple, kayu oak dan kayu jati, sesuai permintaan konsumen. "Dari seluruh bahan baku saya hanya menggunakan 5 persen kayu keras," ujarnya. Hal itu, tambahnya, untuk memenuhi permintaan konsumen luar negeri yang paham benar isu lingkungan tentang penghindaran menggunakan kayu keras.
Permintaan produk albasiah akan semakin besar seiring menghangatnya isu lingkungan. Pohon albasiah, katanya, memiliki keunikan sebab berkembangbiak secara bertunas yakni sekitar 5-10 tunas per pohon. Namun untuk pertimbangan kualitas hanya akan diperatahankan tiga tunas saja. Selain itu, secara alamiah pohon akasia memang tidak bisa tumbuh secara monokultur sehingga harus dibarengi dengan menanam pohon lain yang tidak sejenis. Karena sifatnya yang tidak mau ditanam secara monokultur, maka secara otomatis kami juga menanam pohon lain yang bersifat melengkapi, seperti pohon buah-buahan atau pohon kayu keras lainnya. Dengan demikian maka hutan budidaya tersebut akan lebih beragam dan hasilnya bagi petani tidak hanya dari komoditas kayu, tetapi juga buah-buahan.
Selain menanam dalam pola yang nonmonokultur, dia menyarankan para petani untuk menanam palawija yang ditumpangsarikan dengan albasiah. "Komoditas palawija seperti temu ireng, temu lawak dan sebagainya juga menguntungkan karena sangat dibutuhkan oleh industri jamu. Dengan demikian maka para petani selalu bisa mendapatkan penghasilan alternatif," katanya.
Namun katanya, untuk pasar dalam negeri, kayu albasiah memang tidak dilirik. "Di Indonesia produk albasiah hanya laku di pasar-pasar tradisional, itupun hanya sebagai pelengkap,'' ucapnya. Saat ini budidaya sengon sangat ramai digalakkan di masyarakat. Banyak orang mendadak berbondong-bondong berinvestasi pada jenis tanaman penghasil kayu ini. Tidak mengherankan mengingat keuntungan yang dijanjikan tanaman sengon ini memang sangat besar. Bahkan diprediksi pasokan kayu sengon ini masih akan langka hingga 20 tahun ke depan.
Bila Anda saat ini sedang membudidayakan tanaman sengon, waspadai pada usia 1 tahun pertama. Tanaman sengon pada masa ini sangat rentan terhadap serangan hama dan penyakit. Segera lindungi investasi Anda sejak dini dengan pola pemeliharaan dan manajemen perawatan yang tepat. Untuk itu Jika anda tertarik berbudidaya sengon atau albasiah segeralah anda untuk menanam kayu tersebut, saya yakin hasil yang akan anda rasakan itu akan sebanding dengan apa usaha yang telah anda lakukan pada saat ini. Budi daya sengon merupakan Bisnis Jangka Panjang yang sangat menjanjikan dan merupakan investasi yang sangat menggiurkan.
Apabila anda masih kurang tertarik cobalah hanya dengan menanam beberapa pohon aja sebidang tanah anda 5 tahun yang akan datang pasti akan rasakan hasilnya.
Habitat Sengon
Tanah
Tanaman Sengon dapat tumbuh baik pada tanah regosol, aluvial, dan latosol yang bertekstur lempung berpasir atau lempung berdebu dengan kemasaman tanah sekitar pH 6-7.
Iklim
Ketinggian tempat yang optimal untuk tanaman sengon antara 0 – 800 m dpl. Walapun demikian tanaman sengon ini masih dapat tumbuh sampai ketinggian 1500 m di atas permukaan laut. Sengon termasuk jenis tanaman tropis, sehingga untuk tumbuhnya memerlukan suhu sekitar 18° – 27°C.
Curah Hujan
Curah hujan mempunyai beberapa fungsi untuk tanaman, diantaranya sebagai pelarut zat nutrisi, pembentuk gula dan pati, sarana transpor hara dalam tanaman, pertumbuhan sel dan pembentukan enzim, dan menjaga stabilitas suhu. Tanaman sengon membutuhkan batas curah hujan minimum yang sesuai, yaitu 15 hari hujan dalam 4 bulan terkering, namun juga tidak terlalu basah, dan memiliki curah hujan tahunan yang berkisar antara 2000 – 4000 mm.
Kelembaban
Kelembaban juga mempengaruhi setiap tanaman. Reaksi setiap tanaman terhadap kelembaban tergantung pada jenis tanaman itu sendiri. Tanaman sengon membutuhkan kelembaban sekitar 50%-75%.
Keragaman Penggunaan dan Manfaat Kayu sengon
Pohon sengon merupakan pohon yang serba guna. Dari mulai daun hingga perakarannya dapat dimanfaatkan untuk beragam keperluan.
Daun
Daun Sengon, sebagaimana famili Mimosaceae lainnya merupakan pakan ternak yang sangat baik dan mengandung protein tinggi. Jenis ternak seperti sapi, kerbau, dan kambing menyukai daun sengon tersebut.
Perakaran
Sistem perakaran sengon banyak mengandung nodul akar sebagai hasil simbiosis dengan bakteri Rhizobium. Hal ini menguntungkan bagi akar dan sekitarnya. Keberadaan nodul akar dapat membantu porositas tanah dan penyediaan unsur nitrogen dalam tanah. Dengan demikian pohon sengon dapat membuat tanah disekitarnya menjadi lebih subur. Selanjutnya tanah ini dapat ditanami dengan tanaman palawija sehingga mampu meningkatkan pendapatan petani penggarapnya.
Kayu
Bagian yang memberikan manfaat yang paling besar dari pohon sengon adalah batang kayunya. Dengan harga yang cukup menggiurkan saat ini sengon banyak diusahakan untuk berbagai keperluan dalam bentuk kayu olahan berupa papan papan dengan ukuran tertentu sebagai bahan baku pembuat peti, papan penyekat, pengecoran semen dalam kontruksi, industri korek api, pensil, papan partikel, bahan baku industri pulp kertas dll.
Pembibitan Sengon
a) Benih
Pada umumnya tanaman sengon diperbanyak dengan bijinya. Biji sengon yang dijadikan benih harus terjamin mutunya. Benih yang baik adalah benih yang berasal dari induk tanaman sengon yang memiliki sifat-sifat genetik yang baik, bentuk fisiknya tegak lurus dan tegar, tidak menjadi inang dari hama atau pun penyakit. Ciri-ciri penampakan benih sengon yang baik sebagai berikut: * Kulit bersih berwarna coklat tua * Ukuran benih maksimum * Tenggelam dalam air ketika benih direndam, dan * Bentuk benih masih utuh.
Selain penampakan visual tersebut, juga perlu diperhatikan daya tumbuh dan daya hidupnya, dengan memeriksa kondisi lembaga dan cadangan makanannya dengan mengupas benih tersebut. Jika lembaganya masih utuh dan cukup besar, maka daya tumbuhnya tinggi.
b) Kebutuhan Benih
Jumlah benih sengon yang dibutuhkan untuk luas lahan yang hendak ditanami dapat dihitung dengan menggunakan rumus perhitungan sederhana berikut : * Luas kebun penanaman sengon 1 hektar (panjang = 100 m dan lebar = 100 m) * Jarak tanam 3 x 2 meter * Satu lubang satu bibit sengon * Satu kilogram benih berisi 40.000 butir * Daya tumbuh 60 % * Tingkat kematian selama di persemaian 15 %
Jumlah benih = 100/3 x 100/2 x 1 = 1.667 butir. Namun dengan memperhitungkan daya tumbuh dan tingkat kematiannnya, maka secara matematis dibutuhkan 3.705 butir. Sedangkan operasionalnya, untuk kebun seluas satu hektar dengan jarak tanam 3 x 2 meter dibutuhkan benih sengon kira-kira 92,62 gram, atau dibulatkan menjadi 100 gram.
c) Perlakuan benih
Sehubungan dengan biji sengon memiliki kulit yang liat dan tebal serta segera berkecambah apabila dalam keadaan lembab, maka sebelum benih disemaikan , sebaiknya dilakukan treatment guna membangun perkecambahan benih tersebut, yaitu : Benih direndam dalam air panas mendidih (80 C) selama 15 – 30 menit. Setelah itu, benih direndam kembali dalam air dingin yang telah di beri pupuk hayati (10ml : 1 liter air) untuk merangsang kecambah agar lebih cepat muncul, rendam kurang lebih 24 jam, lalu ditiriskan, selanjutnya benih siap untuk disemaikan.
d) Pemilihan Lokasi Persemaian
Keberhasilan persemaian benih sengon ditentukan oleh ketepatan dalam pemilihan tempat. Oleh karena itu perlu diperhatikan beberapa persyaratan memilih tempat persemaian sebagai berikut : * Lokasi persemaian dipilih tempat yang datar atau dengan derajat kemiringan maksimum 5 %. * Diupayakan memilih lokasi yang memiliki sumber air yang mudah diperoleh sepanjang musim (dekat dengan mata air, dekat sungai atau dekat persawahan). * Kondisi tanahnya gembur dan subur, tidak berbatu/kerikil, tidak mengandunh tanah liat. * Berdekatan dengan kebun penanaman dan jalan angkutan, guna menghindari kerusakan bibit pada waktu pengangkutan.
Untuk memenuhi kebutuhan bibit dalam jumlah besar perlu dibangun persemaian yang didukung dengan sarana dan prasarana pendukung yang memadai, antara lain bangunan persemaian, sarana dan prasarana pendukung, sarana produksi tanaman dll. Selain itu ditunjang dengan ilmu pengetahuan yang cukup diandalkan.
Langkah-Langkah Penyemaian Benih Sengon
Terlepas dari kegiatan pembangunan dan penyediaan sarana dan prasarana pendukung maka langkah-langkah penyemaian benih dapat dibagi benjadi tahap – tahap kegiatan sebagai berikut:
a) Penaburan
Kegiatan penaburan dilakukan dengan maksud untuk memperoleh persentase kecambah yang maksimal dan menghasilkan kecambah yang sehat. Kualitas kecambah ini akan mendukung terhadap pertumbuhan bibit tanaman, kecambah yang baik akan menghasilkan bibit yang baik pula dan hal ini akan dapat membentuk tegakan yang berkualitas.
Bahan dan alat yang perlu diperhatikan dalam kegiatan penaburan adalah sebagai berikut : * Benih * Bedeng tabur/bedeng kecambah * Media Tabur, campuran pasir dengan tanah 1 : 1, Kemudian semprotkan media semai dengan larutan pupuk hayati MiG-6PLUS (10ml MiG-6PLUS : 1 liter air) merata pada permukaan media semai. Biarkan selama 3 hari, Kemudian benih siap di tabor. * Peralatan penyiraman * Tersedianya air yang cukup.
Teknik pelaksanaan, bedeng tabur dibuat dari bahan kayu/bambu dengan atap rumbia dengan ukuran bak tabur 5 x 1 m ukuran tinggi naungan depan 75 cm belakang 50 cm.. kemudian bedeng tabur disi dengan media tabur setebal 10 cm, usahakan agar media tabur ini bebas dari kotoran/sampah untuk menghindari timbulnya penyakit pada kecambah.
Penaburan benih pada media tabur dilakukan setelah benih mendapat perlakuan guna mempercepat proses berkecambah dan memperoleh proses kecambah yang maksimal. Penaburaan dilakukan pada waktu pagi hari atau sore hari untuk menghindari terjadinya penguapan yang berlebihan.
Penaburan ini ditempatkan pada larikan yang sudah dibuat sebelumnya, ukuran larikan tabur ini berjara 5 cm antar larikan dengan kedalaman kira – kira 2,0 cm. Usahakan benih tidak saling tumpang tindih agar pertumbuhan kecambah tidak bertumpuk. Setelah kecambah berumur 7 – 10 hari maka kecambah siap untuk dilakukan penyapihan.
b) Penyapihan Bibit
Langkah-langkah kegiatan penyapihan bibit antara lain adalah : * Siapkan kantong plastik ukuran 10 x 20 cm, dan dilubangi kecil-kecil sekitar 2 – 4 lubang pada bagian sisi-sisinya. * Masukkan media tanam yang berupa campuran tanah subur, pasir dan pupuk kandang (1:1:1). Jika tanah cukup gembur, jumlah pasir dikurangi. * Setelah media tanam tercampur merata, kemudian dimasukkan ke dalam kantong plastik setinggi ¾ bagian, barulah kecambah sengon ditanam, setiap kantong diberi satu batang kecambah.
Kemudian semprotkan media di polybag dengan larutan pupuk hayati MiG-6PLUS (10ml MiG-6PLUS : 1 liter air) merata pada permukaan. Biarkan selama 3 hari Kemudian tanam kecambah. Ulangi setiap 10 – 14 hari sekali sampai tanaman siap untuk di tanam di lahan (pada usia 6 bulan). * Kantong plastik yang telah berisi anakan, diletakkan dibawah para-para yang diberi atap jerami atau daun kelapa, agar tidak langsung tersengat terik matahari. * Pada masa pertumbuhan anakan semai sampai pada saat kondisi bibit layak untuk ditanam di lapangan perlu dilakukan pemeliharaan secara intensip.
c) Pemeliharaan
Pemeliharaan yang dilakukan terhadap bibit dipersemaian adalah sebagai berikut : * Penyiraman, penyiraman yang optimum akan memberikan pertumbuhan yang optimum pada semai/bibit. Penyiraman dilakukan pada pagi dan sore hari maupun siang hari dengan menggunakan nozle. Selanjutnya pada kondisi tertentu, penyiraman dapat dilakukan lebih banyak dari keadaan normal, yaitu pada saat bibit baru dipindah dari naungan ke areal terbuka dan hari yang panas. * Pemupukan, pemupukan dilakukan dengan menggunakan larutan "gir". Adapun pembuatan larutan "gir: sebagai berikut : * Disiapkan drum bekas dan separuh volumenya diisi pupuk kandang. Tambahkan air sampai volumenya ¾ bagian, kemudian tambahkan 15 kg TSP, lalu diaduk rata. Biarkan selama seminggu dan setelah itu digunakan untuk pemupukan. * Dosis pemupukan sebanyak 2 sendok makan per 2 minggu, pada umur 6 bulan, ketika tingginya 70 – 125 cm, bibit siap dipindahkan ke kebun. * Penyulaman
Penyulaman dilakukan apabila bibit ada yang mati dan perlu dilakukan dengan segera agar bibit sulaman tidak tertinggal jauh dengan bibit lainnya. * Penyiangan Penyiangan terhadap gulma, dilakukan dengan mencabut satu per satu dan bila perlu dibantu dengan alat pencungkil, namun dilakukan hati –hati agar jangan sampai akar bibit terganggu. * Pengendalian Hama dan Penyakit
Beberapa hama yang biasa menyerang bibit adalah semut, tikus rayap, dan cacing, sedangkan yang tergolong penyakit ialah kerusakan bibit yang disebabkan oleh cendawan. Seleksi bibit, yaitu kegiatan seleksi bibit merupakan kegiatan yang dilakukan sebelum bibit dimutasikan kelapangan, maksudnya yaitu mengelompokan bibit yang baik dari bibit yang kurang baik pertumbuhannya. Bibit yang baik merupakan prioritas pertama yang bisa dimutasikan kelapangan untuk ditanam sedangkan bibit yang kurang baik pertumbuhannya dilakukan pemeliharaan yang lebih intensip guna memacu pertumbuhan bibit sehingga diharapkan pada saat waktu tanam tiba kondisi bibit mempunyai kualitas yang merata. Penyiapan Lahan, yaitu penyiapan lahan pada prinsipnya membebaskan lahan dari tumbuhan pengganggu atau komponen lain dengan maksud untuk memberikan ruang tumbuh kepada tanaman yang akan dibudidayakan. Cara pelaksanaan penyipan lahan digolongkan menjadi 3 cara, yaitu cara mekanik, semi mekanik dan manual. Jenis kegiatannya terbagi menjadi dua tahap : 1. Pembersihan lahan, yaitu berupa kegiatan penebasan terhadap semak belukar dan padang rumput. Selanjutnya ditumpuk pada tempat tertentu agar tidak mengganggu ruang tumbuh tanaman. 2. Pengolahan tanah, dimaksudkan untuk memperbaiki struktur tanah dengan cara mencanggkul atau membajak (sesuai dengan kebutuhan). 3. Penanaman, jenis kegiatan yang dilakukan berupa : 1 - Pembuatan dan pemasangan ajir tanam 2 Ajir dapa dibuat dari bahan bambu atau kayu dengan ukuran, panjang 0,5 – 1 m, lebar 1 – 1,5 cm. Pemasangangan ajir dimaksudkan untuk memberikan tanda dimana bibit harus ditanam, dengan demikian pemasangan ajir tersebut harus sesuai dengan jarak tanam yang digunakan 3 - Pembuatan lobang tanam, lobang tanam dibuat dengan ukuran 30 x 30 x 30 cm tepat pada ajir yang sudah terpasang. 4 - Pengangkutan bibit, ada dua macam pengangkutan bibit yaitu pengankuatan bibit dari lokasi persemaian ketempat penampungan bibit sementara di lapangan (lokasi penanaman), dan pengangkutan bibit dari tempat penampungan sementara ke tempat penanaman. 5 - Penanaman bibit, pelaksanaan kegiatan penanaman harus dilakukan secara hati – hati agar bibit tidak rusak dan penempatan bibit pada lobang tanam harus tepat di tengah-tengah serta akar bibit tidak terlipat, hal ini akan berpengaruh terhadap pertumbuhan bibit selanjutnya.
Pemeliharaan, kegiatan pemeliharaan yang dilakukan berupa kegiatan :
Penyulaman, yaitu penggantian tanaman yang mati atau sakit dengan tanaman yang baik, penyulaman pertama dilakukan sekitar 2-4 minggu setelah tanam, penyulaman kedua dilakukan pada waktu pemeliharaan tahun pertama (sebelum tanaman berumur 1 tahun). Agar pertumbuhan bibit sulaman tidak tertinggal dengan tanaman lain, maka dipilih bibit yang baik disertai pemeliharaan yang intensif.
Penyiangan, Pada dasarnya kegiatan penyiangan dilakukan untuk membebaskan tanaman pokok dari tanaman penggagu dengancara membersihkan gulma yang tumbuh liar di sekeliling tanaman, agar kemampuan kerja akar dalam menyerap unsur hara dapat berjalan secara optimal. Disamping itu tindakan penyiangan juga dimaksudkan untuk mencegah datangnya hama dan penyakit yang biasanya menjadikan rumput atau gulma lain sebagai tempat persembunyiannya, sekaligus untuk memutus daur hidupnya. Penyiangan dilakukan pada tahun-tahun permulaan sejak penanaman agar pertumbuhan tanaman sengon tidak kerdil atau terhambat, selanjutnya pada awal maupun akhir musim penghujan, karena pada waktu itu banyak gulma yang tumbuh. 1 Pendangiran, pendangiran yaitu usaha mengemburkan tanah disekitar tanaman dengan maksud untuk memperbaiki struktur tanah yang berguna bagi pertumbuhan tanman. 2 Pemangkasan, melakukan pemotongan cabang pohon yang tidak berguna (tergantung dari tujuan penanaman). 3 Penjarangan, penjarangan dillakukan untuk memberikan ruang tumbuh yang lebih leluasa bagi tanaman sengon yang tinggal. Kegiatan ini dilakukan pada saat tanaman berumur 2 dan 4 tahun, Penjarangan pertama dilakukan sebesar 25 %, maka banyaknya pohon yang ditebang 332 pohon per hektar, sehingga tanaman yang tersisa sebanyak 1000 batang setiap hektarnya dan penjarangan kedua sebesar 40 % dari pohon yang ada ( 400 pohon/ha ) dan sisanya 600 pohon dalam setiap hektarnya merupakan tegakan sisa yang akan ditebang pada akhir daur. Cara penjarangan dilakukan dengan menebang pohon-pohon sengon menurut sistem "untu walang" (gigi belakang) yaitu : dengan menebang selang satu pohon pada tiap barisan dan lajur penanaman.
Sesuai dengan daur tebang tanaman sengon yang direncanakan yaitu selama 5 tahun maka pemeliharaan pun dilakukan selama lima tahun. Jenis kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan tanaman. Pemeliharaan tahun I sampai dengan tahun ke III kegiatan pemeliharaan yang dilaksanakan dapat berupa kegiatan penyulaman, penyiangan, pendangiran, pemupukan dan pemangkasan cabang. Pemeliharaan lanjutan berupa kegiatan penjarangan dengan maksud untuk memberikan ruang tumbuh kepada tanaman yang akan dipertahankan, presentasi dan prekuensi penjarangan disesuaikan dengan aturan standar teknis kehutanan yang ada.
Populer
Dua tahun terakhir popularitas sengon memang meningkat. Padahal, ia dikenal sebagai kayu kelas 3. Penyebabnya? 'Kerusakan hutan alam sangat parah. Laju degradasi 2,87-juta ha per tahun menyebabkan hutan tak mampu lagi menjadi pemasok kayu untuk bahan baku industri. Pada tahun 1990 tercatat 564 perusahaan hak pengusahaan hutan dengan produksi 28-juta ton. Jumlahnya tersisa 247 perusahaan yang menghasilkan 11-juta ton pada 2003. 'Penebangan ilegal bisa 4 kali lipat dari total produksi itu. Ketika luas hutan kian menyusut, di sisi lain justru, 'Kebutuhan kayu sangat tinggi dan tak tergantikan,
Ketika itulah masyarakat dan industri yang membutuhkan kayu melirik sengon. Kayu sengon memang tak sekeras jati. Namun, dengan perendaman dalam garam wolman, kayu sengon mampu bertahan 30-45 tahun. Garam wolman campuran 25% natrium fl uorida, 25% dinatrium hidrogen arsenat, 37,5% natrium kromat, 12,5% dinitro fenol. Teknologi lain untuk memperkuat sengon adalah biokomposit. Sengon yang tak sekuat jati dicampur dengan kayu lain sesuai dengan peruntukan.
Pantas bila sengon banyak dikebunkan di berbagai daerah seperti di Kabupaten Ciamis dan Kotamadya Banjar, Jawa Barat, Temanggung dan Banyumas (Jawa Tengah), serta Pasuruan dan Kediri (Jawa Timur). Masyarakat berbondong-bondong mengebunkan sengon lantaran masa tebang relatif singkat 5-10 tahun. Bandingkan dengan masa tebang jati Tectona grandis yang mencapai 25-35 tahun.
Selain itu, 'Pengelolaan budidaya sengon mudah, kesesuaian tumbuh tak sulit, kayunya serbaguna, dan memperbaiki kualitas serta kesuburan tanah. Budidaya sengon itu mudah, risikonya tak terlalu besar, dan pasarnya ada.
Sengonisasi
Sebelum pekebun ramai-ramai membudidayakan anggota famili Mimosaceae itu, Departemen Kehutanan meluncurkan program sengonisasi pada 1989. Tujuannya untuk menyelamatkan dan melestarikan hutan serta lahan. Dari target 300.000 ha, realisasi penanaman hanya 35.039 ha. Pekebun yang mendapat benih gratis dalam program itu memanen sengon pada 1997-1998 ketika pohon berumur 7-8 tahun. Menanam bibit sengon di lahan kritis, praktis tak memberikan perawatan berarti hingga Paraserianthes falcataria itu tumbuh besar.
Pasokan langka
Pengguna sengon juga menemukan hambatan berupa langkanya ketersediaan bahan. Itu dialami oleh PT Daya Sempurna Cellulosatama, produsen kertas di Bekasi, Jawa Barat. Bertahun-tahun perusahaan yang berdiri pada 1976 itu memanfaatkan sengon sebagai bahan baku pulp. Kadar selulosa yang tinggi dan berserat panjang menyebabkan sengon bagus sebagai bahan baku kertas.
Menurut Gunawan Surya, direktur pabrik, saat ini sulit menerima pasokan sengon lantaran kayu itu banyak dibutuhkan beragam industri. Menurut Gunawan , Daya Sempurna Cellulosatama memerlukan 6.000 ton kayu sengon per bulan. Yang terpasok cuma 1.000 ton. Itulah sebabnya, ia menghentikan penggunaan sengon sebagai bahan baku. Dulu, pada 1983-1900-an, pasokan sengon ke Daya Sempurna Cellulosatama lancar lantaran industri perkayuan tak melirik sengon. Namun, ketika sengon kini menjadi primadona sulit memenuhi kebutuhan itu.
Kendala lain adalah terbatasnya benih berkualitas. Padahal, benih menentukan mutu kayu. Anggapan bahwa sengon dapat 'tumbuh sendiri' tak sepenuhnya benar. Sebab, jika dibiarkan tumbuh tanpa perawatan berarti sengon menjadi incaran hama dan penyakit. Awal 2007 uret alias larva kumbang itu meluluhlantakkan 190 pohon milik Muhdiyono. Serangannya serempak, hingga pekebun di Karangwuni, Kecamatan Pringsurat, Kabupaten Temanggung, itu tak sempat menyelamatkan sengon-sengon berumur 2 bulan.
Perusahaan di Temanggung, Jawa Tengah, mengekspor hasil olahan sengon ke Taiwan, Singapura, Jepang, Inggris, Belanda, dan Australia.
Makin Luas
Faedahnya sebagai bahan baku meja, komponen pintu, dan kerajinan tangan. Di pasaran internasional harga finger joint US$400-US$415 per m3. Dari kebutuhan 1.200-1.400 m3 balok kayu sengon per bulan, 'Hanya 600 m3 yang dapat terpenuhi.Permintaan pasar internasional terhadap sengon yang terus meningkat sebagai bentuk apresiasi terhadap kayu budidaya. Dunia mengharapkan hutan Indonesia tetap lestari sehingga kayu sengon hasil budidaya sebagai alternatif. Pantas permintaan kayu olahan sengon terus melambung.
Lihatlah PT Bineatama Kayone Lestari pada 1993-ketika awal berdiri-cuma mengekspor 5 kontainer barecore berbahan sengon sebulan. Kini, hampir 2 windu berselang, Taiwan meminta rutin 150 kontainer barecore per bulan. Itu di luar permintaan Timur Tengah 10 kontainer per bulan.
Di pasaran internasional harga barecore US$220 setara Rp1,98-juta per m3. Barecore adalah papan berukuran 1,2 m x 2,4 m. Ketebalannya 10 mm dan 13 mm. Menurut Edo Wijaya dari PT Bineatama Kayone Lestari, kebutuhan bahan baku untuk memproduksi 150 kontainer barecore mencapai 14.000 m3. Taiwan juga meminta 50.000 m3 sawntimber, tetapi baru terpasok 8.000 m3.
Gegap gempita industri pengolahan sengon itu berimbas di hulu. Para pekebun beramai-ramai membudidayakan kerabat petai itu. Selain lantaran pangsa pasar besar, harga jual juga terus membaik. Menurut Heru Jhudiarto, direktur muda Penanaman dan Lingkungan PT Kutai Timber Indonesia, harga sengon 6 tahun lalu Rp180.000 sekarang Rp670.000 per m3.
Menteri Kehutanan Malam Sambat Kaban memprediksi harga sengon bakal meningkat. 'Harga sengon akan terus meningkat hingga harga rasional yaitu masih lebih murah dibandingkan harga kayu asal hutan alam. Sekitar 4-5 tahun lagi kira-kira Rp1- juta per kubik. Industri tak akan bermain-main dengan harga itu karena permintaan ekspor sangat tinggi,' katanya.
Pantas jika Habib Abdul Qodir Alhamid, pemilik pondok pesantren di Maron, Probolinggo, mengkoordinir penanaman sengon hingga 3.200 ha. Begitu juga dengan PT National Plantation yang mengebunkan 800 ha di Tulungagung, Jawa Timur.
Kutai Timber Indonesia (KTI) memilih bermitra dengan para pekebun. Setiap tahun KTI memperluas lahan rata-rata 1.000 ha. Hendri Setiawan juga bermitra dengan pekebun untuk mengembangkan 130 ha sengon di Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat. Kemudahan memasarkan menjadi daya tarik bagi pekebun.
Harga Sengon Akan Terus Naik
Setahun terakhir popularitas kayu sengon meningkat. Apakah kayu sengon lebih berprospek dibandingkan kayu-kayu lainnya?
Sengon memiliki banyak kegunaan. Daunnya sebagai pakan ternak besar dan ternak kecil. Akarnya menghasilkan bintil atau nodul yang membantu porositas lahan sekaligus menyediakan unsur nitrogen sehingga meningkatkan kesuburan. Yang terpenting karakteristik kayunya sesuai dengan kebutuhan industri. Dibandingkan kayu-kayu lainnya, masa tebang sengon relatif cepat, budidaya mudah, dan tempat tumbuhnya di mana saja. Untuk memasok industri, sengon dapat dipanen pada umur 4-6 tahun. Dengan umur yang sama, kayu lain belum sekuat sengon.
Industri pengolahan kayu dunia juga menerima kayu sengon?
Pasar dunia sangat menerima sengon karena ringan dan hasil budidaya, bukan pengambilan dari hutan. Dunia semakin menghargai kayu hasil budidaya, bukan kayu hasil tebangan dari hutan. Kini, kayu sengon menjadi kebanggaan karena asli dari tanah Indonesia dan mampu menembus pasar dunia. Sengon cocok untuk menggantikan beberapa jenis kayu seperti meranti dan jati. Industri-industri yang dulu menggunakan kayu alam mulai beralih ke sengon. Itu terbukti dengan permintaan sengon yang sangat tinggi dibandingkan 4 tahun silam. Saat ini harga kayu sengon sangat tinggi, Rp700.000/m3. Ke depan harga kayu sengon tentu lebih tinggi lagi sehingga masyarakat lebih sejahtera. Produksi kayu sengon berumur 5 tahun 240 m3 per hektar setara Rp140- juta.
Jika demikian, pemerintah berniat memperluas penanaman sengon?
Pemerintah meluncurkan program Gerakan Penghijauan atau Gerhan pada 2006-2009. Melalui Dinas Kehutanan, pemerintah membagi-bagikan bibit sengon secara gratis kepada masyarakat. Untuk penanamannya, penyuluh mendampingi para petani. Hingga saat ini Departemen Kehutanan membagikan minimal 3-juta bibit (populasi 1.100 tanaman per ha, red) ke masyarakat di Pulau Jawa, baik melalui kelompok tani dan pesantrenpesantren.
Rencananya berapa banyak sengon yang akan ditanam?
Program penanaman hanya sejuta pohon, tetapi realisasinya mungkin lebih dari satu miliar pohon lantaran banyak kegunaan ekonomisnya. Jumlah itu pasti bisa terealisasi karena sangat menguntungkan bagi pekebun. Nanti sertifikasi tidak berdasarkan luas lahan, tetapi jumlah tegakan. Dengan begitu yang dijual berbentuk sertifikat dan harganya bisa berubah tiap tahun. Jika memungkinkan sertifikasi-sertifikasi itu ikut diperdagangkan dalam bursa perdagangan karbon. Negara-negara maju yang tidak mampu memenuhi perjanjian protokol Tokyo untuk menurunkan emisi pasti akan berebut untuk mendapatkannya.
Apakah industri di pulau Jawa akan terus menyerap pasokan dari masyarakat?
Yang bertahan hanya industri pengguna kayu hasil budidaya. Jumlah kayu alam bakal menyusut dan harganya tak masuk akal bagi industri. Oleh karena itu kini banyak pabrik yang mengembangkan kerja sama dengan kelompok-kelompok tani untuk penanaman sengon. Di Bogor, Jawa Barat, seperti Cibunian, Ciasmara, Purwabakti, Ciasihan, Gunungpicung, Gunungsari, dan Pasarean, mulai menanam sengon sejak 2006. Industri besar sudah menandatangani kontrak untuk mengambil hasil panen mereka.
Itu bentuk kepedulian pemilik modal kepada masyarakat dan untuk menghindari impor kayu akibat kelangkaan kayu di dalam negeri. Bekerja sama dengan kelompok tani juga demi keamanan. Walau industri mampu menanamnya sendiri, tetapi untuk keamanan seperti penjarahan tak bisa dijamin. Dengan kerja sama, industri dan petani saling diuntungkan.
Bagaimana dengan harga jual sengon?
Harga jual sengon mengikuti pasar dan dijamin tak ada penekanan terhadap petani. Harga sengon akan terus meningkat hingga rasional yaitu masih lebih murah dibandingkan harga kayu asal hutan alam. Sekitar 4-5 tahun lagi kira-kira Rp1-juta per kubik. Industri tak akan bermain-main dengan harga itu karena permintaan ekspor sangat tinggi. Mereka bakal membayar berapa pun untuk kebutuhan bahan baku. Dengan begitu pekebun memiliki posisi tawar lebih tinggi. Jika harga tak sesuai dengan keinginan petani, jika didiamkan pohon sengon tumbuh menjulang tidak membuat rugi.
Bagaimana pertumbuhan industri pengolah sengon?
Industri pengolah sengon kian bertambah. Data Dinas Kehutanan Kabupaten Ciamis menunjukkan terjadi peningkatan produksi kayu sengon. Pada 2003 tercatat produksi 50.339,935 m3 meningkat 4 kali lipat pada 2006 (221.584,347 m3). Apalagi industri juga menyesuaikan ukuran bahan baku berdiameter kecil. Jadi industri tidak hanya membutuhkan kayu sengon yang berdiameter besar. Beberapa pabrik menggunakan mesin putar yang mampu mengupas kayu log berdiameter 5 cm. Pabrik-pabrik itu menghasilkan vinir kayu sengon untuk memproduksi papan dengan vinir kayu sengon 100% atau 95%.

Benih Sengon

Penanaman Sengon

Bisnis investasi budidaya sengon dibutuhkan sebagai salah satu pemasok usaha kayu karena kerusakan hutan ( degradasi dan deforestasi ) yang sangat parah dengan laju mencapai 1,8 juta hektar pertahun (data DepHut ) menyebabkan hutan alam tidak mampu lagi menjadi pemasok kayu utama untuk bahan baku industri. Padahal kebutuhan kayu setiap tahunnya sangat tinggi dan tak tergantikan. Kerusakan hutan mengakibatkan efek berantai, mulai dari kerusakan ekosistem, punahnya Flora dan Fauna, serta munculnya berbagai bencana alam yang justru merugikan manusia. Untuk itu diperlukan solusi yang dapat mengatasi kerusakan hutan yang terus menerus sekaligus dapat mencukupi kebutuhan perkayuan seperti peluang kerjasama bisnis investasi usaha sengon. Kalau saat ini Peternakan telah berhasil mengubah ayam yang dulunya berumur 7 bulan baru bisa dipotong sekarang dengan bibit yang unggul, pakan yang berkwalitas unggul, serta perawatan yang intensif dapat diubah menjadi 3 bulan sudah dapat di potong. Demikian juga dengan komoditas lain seperti halnya pohon penghasil industri kayu. Saat ini banyak pilihan bibit kayu yang mempunyai umur pendek. Dengan pemeliharaan yang intensif dan tersedianya pupuk Organik atau An Organik di pasaran yang mendukung " nutrisi " tanaman industri kayu sengon sehingga pertumbuhan kayu cepat besar. Hal ini tidak terlepas dari tenaga pendamping budidaya sengon yang selalu memberi pembinaan secara terus menerus dan bisa juga memanfaatkan kerjasama investasi usaha kayu sengon. Saat ini Sengon ( Paraserianthes falcataria ) merupakan salah satu alternatif dan menjadi primadona baru dalam dunia perkayuan.Dikarenakan pertumbuhannya cepat, masa tebang lebih pendek, budidayanya lebih mudah, dapat ditanam diberbagai kondisi tanah, kayunya cenderung lebih lurus, produktivitasnya tinggi, serta multi manfaat.
Dengan ini kami mengajak masyarakat untuk bermitra menanam sengon di pekarangan / kebun yang saat ini dirasakan kurang bermanfaat untuk ditanami sengon sehingga mendapatkan hasil yang lebih optimal.

Banyak orang mengatakan budidaya sengon atau albasia tidak ubahnya seperti berkebun emas. Keuntungan dari investasi tersebut sangat tinggi pada usia panen 5 th s/d 7 th yang akan datang. Tak heran banyak investor yang bergerak di luar bidang non agrobisnis saat ini mulai banyak menggarap ceruk bisnis yang satu ini. Seperti apa sesungguhnya gambaran dari potensi tersebut?

Kategori * bibit sengon, * budidaya sengon, * usaha kayu sengon

- Tanah yang baik untuk budidaya sengon solomon ialah tanah regosol, aluvial, dan latosol yang bertekstur lempung berpasir atau berdebu dengan kemasaman sekitar pH 6-7.
- Sengon solomon termasuk jenis tanaman tropis, yang pertumbuhannya memerlukan suhu 18 -27 C. Ketinggian tempat yang optimal antara 0 - 800 m di atas permukaan laut (dpl), namun masih dapat tumbuh pada ketinggian 1500 m dpl.
- Agar zat-zat yang diperlukan bagi pertumbuhannya lancar, sengon solomon membutuhkan batas curah hujan minimum yaitu 15 hari hujan dalam 4 bulan terkering, Sengon juga tidak bisa tumbuh dalam iklim yang terlalu basah atau memerlukan curah hujan tahunan 2000 - 4000 mm dan kelembaban sekitar 50 -75 persen.
- Budidaya sengon solomon dibiakkan dengan bijinya. Namun sekarang sudah banyak tempat pembibitan sengon. Calon petani sengon tidak perlu melakukan pembiakan sejak biji melainkan dapat membeli bibit dengan ukuran sekitar 30 - 50 cm.
- Penanaman sebaiknya dilakukan dalam musim penghujan, bukan musimk kering, sehingga diperlukan perawatan agar lubang tidak tergenang air.
- Selama musim kemarau harus dilakukan penyiraman pada tanaman sengon yang optimum agar pertumbuhan dapat optimal.
- Pemupukan sengon dilakukan dengan proporsional. Pupuk organik atau kandang lebih dianjurkan.
- Penyiangan sengon dilakukan dengan mencabut satu per satu berbagai gulma yang tumbuh di sekitarnya dengan hati -hati agar akar bibit tidak terganggu.
- Pengawasan sengon terhadap serangan hama binatang seperti semut, tikus rayap, dan cacing dan hama penyakit seperti cendawan dan virus.
- Lahan budidaya sengon harus bebas dari pengganggu atau komponen lain untuk memberikan ruang tumbuh bagi sengon.
- Berbagai perawatan budidaya sengon solomon seperti pemupukan, penyiangan, pengawasan terhadap hama sangat diperlukan.

Similar Documents

Free Essay

the Value of Carbon in Natural and Plantation Forest Based on the Structure of Its Stands (Case in Pt Berau Coal, Berau Residence, Province of East Borneo)

...NILAI KARBON HUTAN ALAM DAN TANAMAN MENURUT STRUKTUR TEGAKANNYA (Kasus di PT Berau Coal, Kabupaten Berau, Propinsi Kalimantan Timur) SKRIPSI Oleh : AL FURQANY WIDHA WARDHANA 05/185000/KT/5640 JURUSAN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2010 NILAI KARBON HUTAN ALAM DAN TANAMAN MENURUT STRUKTUR TEGAKANNYA (Kasus di PT Berau Coal, Kabupaten Berau, Propinsi Kalimantan Timur) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada untuk Memenuhi sebagian dari Syarat-Syarat Guna memperoleh Derajat Sarjana Kehutanan Oleh : AL FURQANY WIDHA WARDHANA 05/185000/KT/5640 JURUSAN MANAJEMEN HUTAN FAKULTAS KEHUTANAN UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2010 HALAMAN PERSEMBAHAN Ucapan terimakasihku untuk ... [Syukur alhamdulillah] kupanjatkan kepada Allah SWT yang menguasai langit dan bumi beserta seluruh isinya, tanpa kurang sedikit pun, yang mengatur hidup dan matiku, yang membuatku berdiri dan tetap bernafas dari perjalanan panjang 22 tahun sejak aku keluar dari rahim ibuku ... izinkan aku untuk membahagiakannya bersama ayahku yaa Rabb ... [Shalawat serta salam] untuk junjunganku, nabiku, yang membawakan cahaya islam kepada dunia yang gelap di dalam bola bernama bumi ini ... Rasulullah Muhammad SAW ... semoga kelak aku dapat menjadi golongan dari umat yang engkau berikan syafaat wahai nabi.. Bapak Ibu , kalian adalah tujuanku untuk hidup di muka bumi ini , tanpa kalian hidupku hampa , disaat ada masalah hanya...

Words: 14804 - Pages: 60

Free Essay

Green

...No. Nama Perguruan Tinggi AKADEMI AKUNTANSI PGRI JEMBER Nama Pengusul Sisda Rizqi Rindang Sari Program Kegiatan Judul Kegiatan 1 PKMK KUE TART CAENIS ( CANTIK, ENAK DAN EKONOMIS) BERBAHAN DASAR TAPE 2 AKADEMI FARMASI KEBANGSAAN Nensi MAKASSAR AKADEMI KEBIDANAN CITRA MEDIKA SURAKARTA AKADEMI KEBIDANAN GIRI SATRIA HUSADA AKADEMI KEPERAWATAN KERTA CENDIKA SIDOARJO AKADEMI KEPERAWATAN KERTA CENDIKA SIDOARJO AKADEMI KEPERAWATAN KERTA CENDIKA SIDOARJO Putri Purnamasari PKMK LILIN SEHAT AROMA KURINDU PANCAKE GARCINIA MANGOSTANA ( PANCAKE KULIT MANGGIS ) 3 PKMK 4 Latifah Sulistyowati PKMK Pemanfaatan Potensi Jambu Mete secara Terpadu dan Pengolahannya sebagai Abon Karmelin (Karamel Bromelin) : Pelunak Aneka Jenis Daging Dari Limbah Nanas Yang Ramah Lingkungan, Higienis Dan Praktis PUDING“BALECI”( KERES) MAKANAN BERSERATANTI ASAM URAT 5 Achmad PKMK Zainunddin Zulfi 6 Dian Kartika Sari PKMK 7 Radita Sandia PKMK Selonot Sehat (S2) Diit untuk Penderita Diabetes 8 AKADEMI PEREKAM Agustina MEDIK & INFO KES Wulandari CITRA MEDIKA AKADEMI PEREKAM MEDIK & INFO KES Anton Sulistya CITRA MEDIKA AKADEMI PEREKAM Eka Mariyana MEDIK & INFO KES Safitri CITRA MEDIKA AKADEMI PEREKAM MEDIK & INFO KES Ferlina Hastuti CITRA MEDIKA AKADEMI PEREKAM Nindita Rin MEDIK & INFO KES Prasetyo D CITRA MEDIKA AKADEMI PEREKAM MEDIK & INFO KES Sri Rahayu CITRA MEDIKA AKADEMI PERIKANAN YOGYAKARTA PKMK Kasubi Wingko Kaya Akan Karbohidrat...

Words: 159309 - Pages: 638