Free Essay

Emosi

In: Business and Management

Submitted By bhineka
Words 5481
Pages 22
EMOSI DAN SUASANA HATI

AFEK, EMOSI DAN SUASANA HATI

 Afek adalah sebuah istilah yang mencakup beragam perasaan yang dialami seseorang.
 Emosi adalah perasaan-perasaan intens yang ditujukan kepada seseorang atau sesuatu. Ciri-cirinya adalah:
1. Disebabkan oleh kejadian-kejadian spesifik.
2. Sangat cepat dalam durasi.
3. Bersifat spesifik dan banyak ( kemarahan,rasa takut, rasa sedih, bahagia, rasa jijik,dll)
4. Biasanya disertai ekspresi wajah yang jelas.
5. Bersifat orientasi tindakan.
 Suasana Hati adalah perasaan-perasaan yang cenderung kurang intens dibanding emosi dan seringkali tanpa rangsangan kontektual. Ciri-cirinya:
1. Penyebabnya seringkali umum dan kurang jelas.
2. Berakhir lebih lama dari emosi.
3. Lebih umum ( dua dimensi utama, yaitu afekpositif dan afek negatif).
4. Biasanya tidak diindikasikan dengan ekspresi wajah yang jelas.
5. Bersifat kognitif.

KUMPULAN DASAR EMOSI

Rene Descartes menyebutkan enam “nafsu sederhana dan primitive”, yaitu rasa kagum, cinta, benci, hasrat, gembira, dan sedih. Namun beberapa peneliti berargumen bahwa tidak masuk akal untuk memikirkan emosi-emosi dasar karena emosi lain yang jarang kita alami juga dapat berpengaruh sangat kuat pada kita.
Dalam penelitian kontemporer, psikolog telah mencoba mengidentifikasi emosi-emosi dasar dengan mempelajari berbagai ekspresi wajah. Salah satu masalah dari pendekatan ini adalah, beberapa emosi terlalu kompleks untuk diekspresikan melalui wajah. Karena tidak mudah untuk mengekspresikan emosi melalui wajah. Selain itu,tiap kultur memiliki norma yang mengatur ekspresi emosi. Sehingga terkadang bagaimana kita mengalami emosi tidak akan selalu sama sama dengan bagaimana kita menunjukkannya.

BEBERAPA ASPEK EMOSI

1. Biologi Emosi
Semua emosi berasal dari sistem limbik otak. Orang-orang cenderung merasa paling bahagia ketika sistem limbik mereka secara relatif tidak aktif. Ketika sistem limbik ‘memanas’, emosi-emosi negatif seperti rasa marah dan bersalah mendominasi. Dengan kata lain, sistem limbik memberikan sebuah lensa dimana anda dapat menginterpretasikan kejadian-kejadian. Sistem limbik setiap orang berbeda. Akan lebih aktif pada orang-orang depresi. Sistem limbik pada wanita juga lebih besar daripada pria, sehingga wanita cenderung lebih mudah mengalami depresi.

2. Intensitas
Setiap orang memberika respon yang berbeda-beda terhadap rangsangan pemicu emosi yang sama. Setiap orang memiliki kemampuan bawaan yang bervariasi untuk mengekspresikan intensitas emosional. Berbagai pekerjaan menuntut emosi yang berbeda. Ada yang menuntut untuk tetap tenangm namun ada yang menuntut ekspresi lebih untuk mengubah intensitas emosional bilamana dibutuhkan.

3. Frekuensi dan Durasi
Suksesnya pemenuhan tuntutan emosional seorang karyawan dari suatu pekerjaan tidak hanya bergantung pada emosi-emosi yang harus ditampilkan dan intensitasnya, tetapi juga pada seberapa sering dan lamanya mereka berusaha menampilkannya.

4. Apakah Emosi Membuat Kita Irasional?
Rasionalitas dan emosi saling bertentangan, dan jika menampilkan emosi, kemungkinan kita akan bertindak irasional. Kita harus memiliki kemampuan untuk mengalami emosi agar dapat menjadi rasional. Karena emosi memberikan informasi penting mengenai bagaimana kita memahami dunia di sekitar kita. Kunci terhadap pengambilan keputusan yang baik adalah menerapkan pemikiran dan perasaan dalam suatu keputusan.

5. Apakah Fungsi Emosi Itu?
Setiap emosi, baik emosi positif maupun negatif ditunjukkan karena memiliki tujuan yang bermanfaat. Contohnya marah yang bisa dibilang emosi negative. Seseorang marah bila diganggu, sebenarnya ia memberikan peringatan kepada orang-orang sekitar agar tidak melakukan hal yang sama yang membuatnya marah. Demikian pula emosi positif, contohnya karyawan pelayanan yang merasa empati terhadap pelanggan dapat memberikan layanan pelanggan yang memuaskan.

SUASANA HATI SEBAGAI AFEK NEGATIF & POSITIF

Sebagian besar individu lebih mengingat pengalaman negatif daripada pengalaman positif, ini karena pengalaman negatif tersebut tidak biasa terjadi. Sehingga ada sebuah penyeimbang produktivitas yaitu kecenderungan suasana hati sedikit positif pada masukan nol ( ketika tidak ada sesuatu secara khusus terjadi ).

SUMBER-SUMBER EMOSI DAN SUASANA HATI

1. Kepribadian
Kepribadian memberi kecenderungan kepada orang untuk mengalami suasana hati dan emosi tertentu. Beberapa orang mempunyai kecenderungan untuk mengalami emosi apapun secara lebih intens. Orang-orang seperti itu memiliki intensitas efek yang tinggi. Intensitas Efek yaitu perbedaan individual dalam hal kekuatan dimana individu-individu mengalami emosi mereka. Jadi, emosi-emosi berbeda dalam dalam intensitas mereka, tetapi juga berbeda dalam bagaimana mereka berkecenderungan untuk mengalami emosi secara intens.

2. Hari dalam Seminggu dan Waktu dalam Sehari
Sebagian besar orang berada di tempat kerja atau sekolah pada hari Senin-Jum’at. Dengan demikian, sebagian besar orang akan memanfaatkan akhir minggu untuk bersantai dan bersenang-senang.

3. Cuaca
Cuaca memiliki sedikit pengaruh terhadap suasana hati. Korelasi ilusif menjelaskan mengapa orang-orang cenderung berpikir bahwa cuaca yang menyenangkan meningkatkan suasana hati mereka. Korelasi ilusif merupakan kecenderungan orang-orang untuk mengasosiasikan dua kejadian yang pada kenyataannya tidak memiliki sebuah korelasi.

4. Stres
Stress memengaruhi emosi dan suasana hati. Di tempat kerja, tingkat stress dan ketegangan yang menumpuk di tempat kerja dapat memperburuk suasana hati karyawan, sehingga menyebabkan mereka mengalami lebih banyak emosi negatif.

5. Aktivitas Sosial
Penelitian mengungkapkan bahwa aktivitas sosial yang bersifat fisik, informal, atau Epicurean (makan bersama orang lain) lebih diasosiasikan secara kuat dengan peningkatan suasana yang positif dibandingkan kejadian-kejadian formal.

6. Tidur
Kualitas tidur mempengaruhi suasana hati. Ini karena orang yang kurang tidur akan mengalami kelelahan yang lebih besar, kemarahan dan ketidakramahan, sehingga alasan mengapa tidur yang lebih sedikit, atau kualitas tidur yang buruk, menempatkan orang dalam suasana hati yang buruk karena hal tersebut memperburuk pengambilan keputusan dan membuatnya sulit untuk mengontrol emosi.

7. Olahraga
Penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa olahraga meningkatkan suasana hati positif, karena itulah olahraga adalah salah satu terapi untuk mengurangi depresi.

8. Usia
Seiring bertambahnya usia, suasana hati positif yang tinggi bertahan lebih lama dan suasana hati yang buruk menghilang dengan lebih cepat. Ini dikarenakan pengalaman emosionalnya yang cenderung membaik.

9. Gender
Sudah menjadi keyakinan umum bahwa wanita lebih menggunakan perasaan mereka dibandingkan pria—bahwa mereka bereaksi lebih secara emosional dan mampu membaca emosi orang lain dengan lebih baik.

BATASAN-BATASAN EKSTERNAL PADA EMOSI

Organisasi dan kultur menetapkan batasan-batasan emosi, yaitu:
1. Pengaruh-pengaruh Organisasi
Pada umumnya iklim dalam suatu organisasi yang dikelola dengan baik adalah iklim yang berusaha untuk bebas dari emosi.

2. Pengaruh-pengaruh Kultural
Tingkat seberapaa besar orang mengalami emosi bervariasi dalam setiap kultur. Orang-orangdalam sebagian kultur tampaknya mengalami emosi negative atau positif tertentu, tapi sampai derajat tertentu, frekuensi pengalaman dan intensitas mereka memang bervariasi.

KERJA EMOSIONAL

Kerja emosional adalah ekspresi seorang karyawan dari emosi-emosi yang diinginkan secara organisasional selama transaksi antarpersonal di tempat kerja. Emosi yang Dirasakan versus Emosi yang Ditampilkan
1. Emosi yang dirasakan adalah emosi sebenarnya dari seorang individu.
2. Emosi yang ditampilkan adalah emosi-emosi yang diharuskan secara organisasional dan dianggap sesuai dalam sebuah pekerjaan tertentu.
3. Emosi yang dirasakan dan emosi yang ditampilkan seringkali berbeda.
4. Untuk menunjukkan emosi palsu menuntut kita untuk benar-benar menahan emosi yang kita rasakan.

KECERDASAN EMOSIONAL

Kecerdasan emosional yaitu kemampuan seseorang mendeteksi dan mengelola petunjuk-petunjuk serta informasi emosional. Individu-individu yang memiliki kecerdasan emosional akan menjadi individu yang efektif di dalam melakukan pekerjaan. Kecerdasan emosional sendiri terdiri dari lima dimensi, yaitu:
1. Kesadaran diri yaitu sadar atas apa yang anda lakukan ataupun rasakan.
2. Manajemen diri yaitu kemampuan untuk mengelola emosi dan dorongan-dorongan pada diri anda sendiri.
3. Motivasi diri yaitu kemampuan untuk bertahan dalam menghadapi kegagalan dan kemunduran pada diri anda akibat kehilangan motivasi.
4. Empati yaitu kemampuan merasakan apa yang dirasakan oleh orang lain di sekitar anda (anda tidak menjadi individu yang cuek).
5. Keterampilan sosial yaitu kemampuan menangani emosi-emosi orang lain.

1) Kasus-kasus yang Mendukung Kecerdasan Emosional
a. Daya tarik intuitif
b. Kecerdasan emosi meramalkan kriteria yang penting
c. Kecerdasan emosi berbasis biologis

2) Kasus Menentang EI
a. EI merupakan konsep yang samar
b. EI tidak dapat diukur
c. Validitas EI masih dipertanyakan

APLIKASI-APLIKASI PERILAKU ORGANISASI TERHADAP EMOSI DAN SUASANA HATI

1. Seleksi
2. Pengambilan Keputusan
3. Kreativitas
4. Motivasi
5. Kepemimpinan
6. Konflik Antarpersonal
7. Negosiasi
8. Pelayanan Pelanggan
9. Sikap Kerja
10. Perilaku Menyimpang di Tempat Kerja
11. Bagaimana Para Manajer Mempengaruhi Suasana Hati

PERILAKU ORGANISASI
EMOTION, MOODS AND PERSONALITY

EMOTION AND MOOD

1. Emotion And Mood
Dalam bagian ini kita akan mempelajari 3 bagian penting dalam emotion and mood yang akan dijelaskan dibawah ini :
Afeksi : nada perasaan (bagaimana kita merasakan sesuatu), hanya dirasakan di 'dalam' namun tidak melibatkan aspek biologis. Akan tetapi dapat menimbulkan ingconruency (ketidaksebidangan).
Emosi : Emosi dalam bahasa Indonesia dikenal sebagai perasaan intens yang ditunjukkan kepada seseorang atau sesuatu, emosi juga dapat dikatakan reaksi terhadap seseorang terhadap kejadian , Emosi dapat ditunjukkan ketika merasa senang mengenai sesuatu, marah kepada kepada seseorang, ataupun takut terhadap sesuatu
Mood : ini juga sama merupakan suasana hati (respon yang terjadi setelah merasakan), melibatkan aspek biologis dan durasi terjadinya biasanya panjang/lama, bisa dalam hitungan hari, bulan hingga tahun).

Untuk mempermudah penjelasan diatas kami memberi ilustrasi berikut :
Dalam afeksi, ada yang namanya flat affect (afek datar), biasanya adalah kategori "orang represi” (suka menekan/memendam sesuatu)" sebab afeknya berfungsi namun emosinya tidak berfungsi dengan baik. Misal: temannya meninggal tapi dia tidak mau menangis, bisa jadi menutup-nutupi kesedihannya dan bisa juga karena tidak respect pada temannya sehingga tidak ikut merasa sedih.
Kalau emosi itu, kenapa dikatakan melibatkan aspek biologis? Maksudnya seperti ini, contoh: orang yang marah, wajahnya berubah merah. Atau contoh lainnya seperti empati (bisa merasakan) atau simpati (larut dalam perasaannya).
Kalau mood, biasanya ini seringkali timbul tenggelam, kadang mereda kadang pula memuncak dan bila sudah di tingkat gangguan (disorders).

The Basic Emotions
Bagi kami sulit untuk mengetahui jumlah emosi berdasarkan kata-kata emosi karena jumlahnya bervariasi dari satu bahasa ke bahasa lain. Namun sebagian ahli menyebutkan bahwa emosi sebenarnya hanya terdiri dari sedikit emosi dasar saja. Selebihnya adalah perpaduan antara emosi-emosi dasar itu. Misalnya Paul Ekman, salah seorang peneliti emosi paling terkemuka, menunjukkan bahwa manusia memiliki 6 emosi dasar, yakni ‘fear’ (takut), ‘anger’ (marah), ‘sadness’ (sedih), ‘joy’ (bahagia), ‘disgust’ (jijik) dan ‘surprise’ (terkejut). Emosi dasar itu dipercaya dimiliki oleh semua manusia dari budaya manapun juga.

2. Do Emotions Make us Irrational ?
Seberapa sering Anda mendengar seseorang berkata ," Oh , Anda bersikap emosional " ? Anda mungkin telah tersinggung . Astronom terkenal Carl Sagan pernah menulis , "Dimana kita memiliki emosi yang kuat , kami bertanggung jawab untuk menipu diri kita sendiri. " Pengamatan ini menunjukkan bahwa rasionalitas dan emosi bertentangan dengan satu sama lain dan jika Anda menunjukkan emosi , Anda cenderung bertindak tidak rasional . Salah satu tim penulis berpendapat bahwa menampilkan emosi seperti kesedihan , sampai menangis , sangat beracun untuk karir bahwa kita harus meninggalkan ruang daripada membiarkan orang lain untuk menyaksikan tampilan emosional kita . penulis Lois Frankel menyarankan bahwa perempuan harus menghindari emosional di tempat kerja, karena akan merusak bagaimana orang lain menilai kompetensi mereka . perspektif ini menunjukkan bahwa demonstrasi atau bahkan mengalami emosi cenderung membuat kita tampak lemah , rapuh , atau tidak rasional . Namun, penelitian ini tidak setuju dan semakin menunjukkan bahwa emosi sebenarnya penting untuk berpikir rasional . Bahkan , telah ada bukti dari link tersebut untuk waktu yang lama .

Mood as Positive and Negative Affect
Salah satu cara untuk mengklasifikasikan emosi adalah tergantung positif atau negatifnya mereka. Emosi positif seperti kegembiraan dan rasa syukur mengekspresikan evaluasi yang menguntungkan atau perasaan. Emosi-emosi negatif seperti kemarahan atau rasa bersalah. Ingat bahwa emosi tidak bisa netral. Menjadi netral berarti nonemotional. Ketika kita mengelompokkan emosi ke dalam kategori positif dan negatif, mereka menjadi negara-negara mood karena kita sekarang melihat mereka lebih umum bukannya mengisolasi satu emosi tertentu. Lihat dalam structure of moods. Dalam tersebut, bersemangat adalah emosi tertentu yang merupakan penanda murni positif yang tinggi mempengaruhi, sementara kebosanan adalah penanda murni positif yang rendah mempengaruhi. Demikian pula, gugup adalah murni penanda negatif yang tinggi mempengaruhi, sementara santai adalah penanda murni negatif rendah mempengaruhi. Akhirnya, beberapa kepuasan emosi seperti ( campuran positif tinggimempengaruhi dan negatif rendah mempengaruhi ) atau kesedihan ( campuran positif rendah mempengaruhi dan negatif yang tinggi mempengaruhi ) - berada di antara keduanya. Anda akan melihat bahwa model ini tidak mencakup semua emosi . Ada dua alasan mengapa . Pertama , kita bisa muat emosi lainnya seperti antusiasme atau depresi ke dalam model , tapi kami pendek pada ruang .Kedua , beberapa emosi , seperti kejutan , tidak cocok dengan baik karena mereka tidak jelas positif atau negatif .
Poin dari “do emotions make us irrasional ?”
1. mengekspresikan emosi ke publik dapat merusak status sosial
2. emosi sangat penting untuk pengambilan keputusan rasional
3. emosi membantu kita memahami dunia di sekitar kita

Positive Affect
Berdampak positif sebagai suasana hati yang terdiri dari positif emosi seperti kegembiraan, keyakinan diri, dan keceriaan pada tinggi end, dan kebosanan, kelesuan, dan kelelahan pada akhir rendah.
Negative Affect
Pengaruh negatif adalah suasana hati yang terdiri dari kegelisahan, stres, dan kecemasan pada tinggi , dan relaksasi, ketenangan, dan ketenangan pada akhir rendah. Perhatikan bahwa positif dan negatif mempengaruhi adalah suasana hati. | | |

3. Sources Of Emotions And Moods

Kepribadian.Suasana hati dan emosi memiliki komponen sifat:Sebagian besar orang memiliki kecenderungan mengalami suasana hati dan emosi tertentu lebih sering daripada yang lain.Orang juga mengalami emosi yang sama dalam intensitas yang berbeda.Orang afektif intens mengalami emosi yang positif dan negative lebih dalam,ketika merasa sedih,mereka benar-benar sedih.Ketika mereka merasa senang,mereka benar-benar senang.
Hari dalam seminggu dan waktu dalam satu hari adalah suatu keadaan dimana emosi dan mood seseorang berada dalam kondisi yang paling baik.Mereka cenderung berada dalam mood yang paling buruk (afektif negative tertinggi dan afek negative terendah) dalam awal minggu,dan mood yang paling baik ketika akhir minggu.Hari senin pagi mungkin bukan waktu yang terbaik untuk meminta tolong atau memberitahu berita buruk.Interaksi dalam tempat kerja kita mungkin lebih positif dari menjelang siang dan pada akhir minggu.
Cuaca.Sebagian besar orang percaya bahwa suasana hati mereka dipengaruhi oleh cuaca.Namun,berdasarkan bukti-bukti yang dilakukan oleh beberapa peneliti menunjukkan bahwa cuaca memiliki dampak yang kecil terhadap suasana hati.Salah satu peneliti menyimpulkan “Bertentangan dengan pandangan budaya yang berlaku,Data-data ini mengindikasikan bahwa orang tidak menunjukkan suasana hati yang lebih baik pada hari yang cerah (sebaliknya,mood yang buruk pada hari yang mendung dan hujan).
Stress.Seperti yang kita bayangkan,kegiatan sehari-hari yang menyibukkan (tugas-tugas yang menumpuk,teguran dari atasan,kehilangan penjualan dalam jumlah besar) secara negative mempengaruhi suasana hati.Efek dari stress juga muncul dari waktu ke waktu.
Aktivitas sosial.Apakah kita cenderung paling senang ketika berkumpul bersama teman?Bagi sebagian besar orang,aktivitas sosial meningkatkan suasana hati yang baik dan memiliki sedikit efek terhadap suasana hati yang buruk.Penelitian membuktikan aktivitas yang physical(berski atau mendaki bersama teman),informal (menghadiri pesta), atau epicurean(makan bersama) sangat terkait denan peningkatan suasana hati yang baik daripada kegiatan yang formal (menghadiri rapat).
Tidur.Orang dewasa mengabarkan untuk tidur lebih sedikit dari dewasa generasi yang lalu.Kualitas tidur sangat mempengaruhi suasana hati.siswa dan pekerja dewasa yang kurang tidur menunjukkan kondisi yang lebih kelelahan,kemarahan,dan permusuhan.orang yang kurang tidur atau mengurangi tidur mempengaruhi saat pengambilan keputusan dan mengakibatkan kesulitan dalam mengontrol emosi.
Olah Raga.Kita sering mendengar bahwa orang berolah raga untuk memperbaiki suasana hati.penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa olah raga meningkatkan suasana baik seseorang.Ketika tidak terlalu parah,efeknya sangat kuat kepada mereka yang merasa tertekan.Jadi dengan olah raga dapat memperbaiki suasana hati.
Umur.Apakah orang yang lebih muda merasakan emosi yang lebih rendah daripada orang yang lebih tua?jawabannya adalah tidak!Suatu penelitian dari orang yang berumur 18 sampai 94 tahun membuktikan bahwa emosi negative mulai berkurang ketika seseorang menjadi lebih tua.Periode dari suasana hati yang baik bertahan lebih lama terhadap orang yang lebih tua,dan suasana hati yang buruk lebih cepat hilang.
Jenis kelamin.Banyak yang percaya bahwa wanita lebih emosional daripada pria.Bukti-bukti yang ada membenarkannya.Mereka lebih sering mengalami emosi,dan mereka menunjukkan ekspresi yang lebih sering dari emosi positif dan negative,kecuali kemarahan.Bukti dari suatu penelitian dengan peserta dari 37 negara yang berbeda menunjukkan bahwa pria secara konsisten menunjukkan level yang lebih tinggi terhadap emosi yang kuat seperti kemarahan,sedangkan wanita menunjukkan emosi yang lebih rendah seperti sedih dan ketakutan.Jadi,ada beberapa perbedaan dalam jenis kelamin ketika mengalami dan mengekspresikan emosi.

4. Emotional Labor
Jika kita menjadi seorang penjaga toko /pramusaji, kita pastilah tahu pentingnya memproyeksikan sikap ramah dan senyum, dan atasan kita juga pasti berharap kita bersikap optimis. Bahkan pada saat kita sedang tidak ceria, atau sedang sedih.Dengan demikian kita sebenarnya sudah menyatakan emotional labor.Jadi selain melakukan pekerjaan fisik, karyawan juga memerlukan tenaga kerja emosional.Tenaga kerja emosional itu sendiri adalah ekspresi dan emosi karyawan dalam suatu organisasi yang diinginkan selama transaksi antarpribadi di tempat kerja.
Konsep kerja emosional muncul dari penelitian terhadap pekerjaan pelayanan. berpikir tentang hal itu . Airlines mengharapkan pramugari mereka untuk menjadi ceria , kita mengharapkan direktur pemakaman untuk menjadi sedih , dan dokter secara emosional netral .tenaga kerja emosional relevan dengan hampir setiap pekerjaan . Manajer Anda misalnya , mengharapkan kita untuk menjadi sopan , tidak bermusuhan, dalam interaksi dengan rekan kerja .
Tantangan yang sebenarnya adalah ketika karyawan harus memproyeksikan satu emosi sementara secara bersamaan merasakan lain . kesenjangan ini adalah disonansi emosional. Jika hal itu tidak segera di atasi, akan menyebabkan kelelahan emosional, frustasi pada karyawan. Oleh karena itu peningkatan kerja emosional karyawan adalah komponen kunci prestasi kerja yang efektif.

Felt Emotions VS Displayed emotion
Felt emotions adalah perasaan / emosi sesunguhnya dari diri seseorang, sedangkan displayed emotion adalah emosi yang harus dipenuhi oleh pekerja atas suatu jabatan yang ia duduki, atau kata lain adalah emosi karena tuntutan pekerjaan. Perbedaannya adalah, jika felt emotions adalah emosi bawaan dari seseorang, dan tidak bisa dipelajari, displayed emotion bisa dipelajari oleh seseorang. Di dalam displayed emotion itu juga terdapat dua jenis, yaitu surface acting, dan deep acting. Perbedaannya adalah pada surface acting adalah waiters tersenyum kepada pelangan, padahal ia tidak ingin seperti itu, sedangkan pada deep acting, mereka lebih mendalami dalam melakukan displayed emotion, contohnya manager jasa duka, harus berempati atas kejadian yang dialami konsumennya.
Affective Event’s Theory
Telah kita ketahui emosi dan moods adalah bagian penting dalam kehidupan kita, terutama dunia kerja kita. Tetapi bagaimanakan emosi dan mood mempengaruhi kinerja dan kepuasan kita? Affective Events Theory (AET) menunjukan bahwa karyawan bereaksi secara emosional terhadap hal-hal yang terjadi di tempat kerja dan reaksi ini mempengaruhi kinerja dan kepuasan mereka.

Sebagai contohnya :
Andi bekerja pada pabrik sepatu, karena penurunan dalam permintaan sepatu, dan naiknya harga bahan baku, PT. KASAGO merencanakan untuk PHK 1000 karyawannya, dan termasuk Andi. Hal tersebut membuat Andi memiliki mood yang ridak baik, dan menyebabkan emosinya menjadi negatif, karena pekerjaan tersebut adalah satu-satunya penghasilan bagi Andi. Hal tersebut menyebabkan Andi tidak produktif dalam perusahaan dan kepuasan kerja Andi menurut. Tetapi setelah andi berbicara dengan atasan, dan atasan menyampaikan posisi Andi aman, karena team mereka bagus, membuat mood andi menjadi baik kembali, dan emosi yang ditimbulkan pun positif. Sehingga andi dapat bekerja kembali dengan baik, dan memiliki produktifitas yang tinggi.
Dari contoh diatas, kita dapat melihat, AET menyampaikan beberapa pesan, diantaranya, pekerjaan yang hassles (menyedihkan) atau uplifts (mengembirakan) mempengaruhi kepuasan dan kinerja karyawan. Serta, manager dan karyawan tidak boleh mengabaikan emosi dan perasaan karena hal tersebut juga sangat mempengaruhi.

5. Emotional Intelligence
Emotional Intelligence (EI) adalah kemampuan seseorang untuk mengetahui emosi di dalam diri sendiri dan orang lain, mengerti maksud dari emosi tersebut dan mengatur emosi seseorang menurut cascading model.
Menurut penelitian, EI mempunyai peran yang besar dalam performa kerja. Sebuah studi yang menggunakann fMRI menemukan bahwa pelajar yang mempunyai performa bagus dalam pembuatan keputusan strategis lebih cenderung untuk tidak melibatkan pusat emosi otak dalam proses pengambilan keputusan dan lebih menekankan pada penggunaan bagian kognitif dalam otak mereka.
The Case For EI
Ada beberapa pendapat yang mendukung EI, yaitu : * Intuitive Appeal
Hampir semua orang setuju bahwa kecerdasan social itu penting. Intuisi membuat seseorang dapat mendeteksi emosi orang lain, mengontrol emosinya sendiri kecerdasan social itu penting. Intuisi membuat seseorang dapat mendeteksi emosi orang lain, mengontrol emosinya sendiri, dan mengatasi interaksi social dengan baik, mempunyai keunggulan di dalam dunia bisnis. * EI Predicts Critreria That Matter
Bukti menunjukkan bahwa meskipun lemah, EI secara konsisten berhubungan dengan performa kerja. * EI is Biologically Based
Menurut Studi, orang dengan kerusakan di bagian otak yang mengatur proses emotional mempunyai tingkat inteligensi yang sama dengan standard. Tetapi mereka mempunyai skor EI yang jauh lebih rendah dan tidak bisa membuat keputusan dengan baik.

The Case Against EI
EI juga mempunyai beragam kritik yang mengatakan EI tidak dapat dipercaya dan tidak bisa diukur. * EI Researchers Do Not Agree on Definitions
Ada beberapa definisi tentang EI yang menyebabkan peneliti tidak bisa sepakat akan arti dari EI. Beberapa peneliti berfokus pada EI dengan menggunakan test jawaban benar dan salahuntuk mengukur kemampuan mengenali dan mengendalikan emosi. Peneliti lain berfokus pada EI sebagai berbagai macam pemikiran yang dapat diukur dengan self-report dan tidak berhubungan utama dengan cognitive intelligence. * EI Can’t Be Measured
Bermacam kritik menimbulkan pertanyaan bagaimana cara mengukur EI. Karena EI merupakan sebuah bentuk kecerdasan banyak yang berpendapat harus ada benar dan salah dalam jawabannya. Tetapi beberapa test self-report seperti “Saya baik dalam membaca”, tidak mempunyai jawaban salah dan benar. Tetapi, ukuran self-report tersebut dapat menunjukkan kemampuan non-ability seperti kepercayaan diri. * EI is Nothing But Personality With Different Measure
EI sangat dekat dengan kepintaran dan kepribadian sehingga bila mempertimbangkan factor-faktor tersebut, maka EI tidak mempunyai hal khusus untuk ditawarkan.
Emotion Regulation
Ide utama dari emotion regulation adalah untuk mengidentifikasi dan memodifikasi emosi yang dirasakan. Strategi untuk merubah emosi meliputi berpikir tentang hal yang menyenAngkan, menekan pikiran negatif, mengalihkan perhatian, atau melakukan teknik relaksasi.
Walaupun kelihatannya menguntungkan untuk menggunakan emotion regulation, peneliti juga menemukan efek burk darinya. Contohnya adalah berbicara pada diri sendiri pada saat ketakutan malah dapat membuat diri kita fokus pada apa yang membuat kita takut.

6. OB Applications of emotions and moods kali ini kita akan membahas tentang bagaimana kita mengetahui bahwa emosi dan moods bisa memperbaiki kemampuan kita dalam menjelaskan dan memprediksi proses seleksi di dalam organisasi, mengambil keputusan, kreatifitas, motivasi, kepemimpinan, konflik interpersonal, negosiasi, pelayanan terhadap pelanggan, sikap kerja, dan perilaku menyimpang dalam tempat kerja.
Selection
Pengusaha harus mempertimbangkan EL faktor dalam mempekerjakan karyawan, khususnya untuk pekerjaan yang memiliki level tingkat tinggi dan dituntut untuk berinteraksi sosial.

Decision Making
Emosi yang positif dapat meningkatkan kemampuan kita dalam memecahkan masalah dan membantu kita memahami dan menganalisa informasi baru. Oleh karena itu orang yang memiliki sifat emosi negative cenderung membuat keputusan yang buruk, dan cepat kehilangan kesabaran untuk menganalisis pro dan kontra. Sebaliknya, orang-orang yang mengalami emosi positif adalah pembuat keputusan yang baik.
Creativity
Suasana hati yang baik atau positif dan umpan balik yang baik dari perusahaan dapat meningkatkan kreativitas pekerja. Para pekerja akan lebih banyak memiliki ide-ide yang bagus jika emosi dan suasana hati atau moods para pekerja tersebut baik. Suasana hati yang baik membuat pikiran para pekerja menjadi lebih flexible dan terbuka dalam berkreasi.
Motivation
Mempromosikan para pekerja adalah salah satu cara agar para pekerja memiliki emosi dan suasana hati yang baik, dengan promosi ini mereka juga akan termotivasi dalam bekerja. Orang yang memiliki motivasi yang tinggi secara emosional akan berkomitmen pada pekerjaan mereka. Jika para pekerja memiliki motivasi yang rendah maka akan menyebabkan mereka tidak loyal terhadap pekerjaan mereka dan cenderung berbuat menyimpang
Leadership
Menjadi seorang pemimpin harus memiliki emosi yang baik, karena emosi yang baik membantu menyampaikan pesan lebih efektif. Pemimpin harus bisa membaca dan memahami emosi orang lain untuk menjadi pemimpin yang lebih baik. Pemimpin harus membuat orang mengikuti mereka dengan cara membuat para pekerjanya menjadi berpikiran atau memliki emosi yang positif. Orang yang memiliki emosi yang positif dapat lebih mudah menerima perubahan.
Negotiation
Emosi yang buruk dapat mengganggu kinerja negosiator. Sebaliknya, emosi yang baik dapat memperlancar jalannya negosiasi karena masing-masing pihak lebih tenang dan sabar dalam bernegosiasi. Emosi yang buruk menyebabkan negosiasi menjadi tidak efektif.
Customer Service
Pelanggan "menangkap" emosi dari karyawan,apabila karyawan melayani dengan sikap dan emosi yang baik, maka para pelanggan juga akan merasakan suasana hati dan emosi yang baik, namun apabila karyawan melayani pelanggan dengan sikap dan emosi yang buruk maka pelanggan akan juga memiliki suasana hati yang buruk dan cenderung memiliki emosi yang buruk, hal ini disebut emotional contagion atau penularan emosi.
Job Attitude
Emosi yang di dapat di tempat kerja bisa terbawa hingga pekerja tersebut pulang kerumahnya, namun biasanya emosi tersebut juga jarang terbawa di tempat kerja pada hari berikutnya
Deviant Workplace Behaviors
Mereka yang merasakan emosi negatif kemunginan terlibat dalam perilaku menyimpang di tempat kerja. Tindakan yang melanggar norma-norma dan mengancam anggota atau organisasi disebut penyimpangan karyawan . Ini merupakan suatu tindakan pemindaian berupa kekerasan atau non-kekerasan, iri, dengki, menusuk dari belakang, dan lain-lain.

7. How Managers Can Influence Moods
Manajer dapat menggunakan candaan dan memberikan kepada pegawainya penghargaan kecil untuk pekerjaan yang telah dilakukan dengan baik. Dan ketika pemimpin sedang dalam keaadaan yang baik, anggota kelompok akan menjadi lebih positif, dan hasilnya mereka akan bekerjasama dengan lebih baik.
Memilih anggota tim yang positif dapat memberikan efek yang positif karena engergi positif mengalir di antara anggota.

PERSONALITY

8. What is Personality ?
Ketika berdiskusi tentang kepribadian,yang dimaksud bukanlah pesona seseorang,perilaku yang positif dalam kehidupan,atau muka senyum yang terus-menerus.Ketika psikolog membahas tentang kepribadian,yang mereka maksud adalah konsep dinamis membahas pertumbuhan dan perkembangan dari keseluruhan sistem psikologi seseorang.
Defining personality.Definisi dari kepribadian kita yang sering kita gunakan dikeluarkan oleh Gordon Allport sekitar 70 tahun yang lalu.Menurut Allport kepribadian adalah “organisasi yang dinamis dalam individu dari sistem psikofisikal yang menentukan penyesuaian uniknya terhadap lingkungan.Kepribadian sebagai keseluruhan jalan dimana suatu indivdu bertindak dan berinteraksi dengan sesame.
Measuring personality.Alasan yang paling utama mengapa manager perlu untuk mengetahui bagaimana untuk mengukur kepribadian adalah penelitian yang sudah menunjukkan tes keprribadian berguna dalam mengambil keputusan dan membantu manager untuk memperkirakan siapa yang terbaik untuk suatu pekerjaan.Cara yang paling umum dalam mengukur kepribadian adalah melalui Laporan diri,dimana seseorang mengevaluasi diri mereka sendiri dalam beberapa faktor.Meskipun laporan diri memperlihatkan langkah-langkah yang jelas,satu kelemahan yaitu peserta mungkin berbohong untuk menciptakan kesan yang baik.Ketika orang tahu bahwa nilai tes kepribadian mereka akan digunakan dalam pengambilan keputusan,mereka menilai diri sendiri kira-kira setengah dari standar deviasi lebih teliti dan stabil emosinya daripada ketika mereka hanya mengikuti tes tersebut untuk lebih mengetahui diri mereka sendiri.Masalah lain adalah keakuratan.Seorang kandidat yang sanagt baik dapat berada dalam suasaana hati yang buruk ketika mengikuti tes,akibatnya dapat membuat nilainya kurang akurat.
Penentu kepribadian.Perdebatan awal tentang penelitian kepribadian berfokus,apakah kepribadian seseorang merupakan hasil dari keturunan atau dari lingkungan.Nampaknya merupakan hasil dari keduanya.Namun,suatu hal yang mengejutkan adalah penelitian yang cenderung mendukung pentingnya keturunan di atas lingkungan.
Keturunan. mengarah ke factor yang ditentukan pada saat pembuahan.Struktur fisik,keaktifan,jenis kelamin,tempramen,komposisi otot,dan reflek secara umum dianggap dipengaruhi oleh orang tua kita.
Hal ini bukan tuntuk menegaskan bahwa kepribadian tidak pernah berubah.Penilaian seseorang tentang hal yang dapat dipercayai cenderung meningkat dari waktu ke waktu,seperti ketika masih usia muda mengambil suatu peran seperti memulai keluarga dan membangun karir yang memerlukan tanggung jawab yang lebih besar.

9. The Myres –Briggs Type Indicator
The Myres –Briggs Type Indicator (MBTI) adalah instrumen penilaian kepribadian yang paling luas dan paling sering digunakan di dunia. Ini adalah tes kepribadian 100-pertanyaan yang berisi tentang bagaimana perasaan dan tindakan seseorang pada situasi tertentu. Atas dasar jawaban individu yang diberikan kepada peserta tes, mereka diklasifikasikan sebagai Extroverted vs Introverted (E atau I), Sensing vs Intuitive (S atau I), Thinking vs Feeling (T atau F), dan menilai atau memahami (J atau P). Istilah-istilah ini didefinisikan sebagai berikut:
Extroverted vs Introverted
Individu-Ekstrover bersifat senang bersosialisasi, dan tegas. Sedangkan Introvert cenderung pendiam dan pemalu.
Sensing vs Intuitive individu-Sensing adalah orang yang praktis dan tertib pada situasi apapun, mereka juga fokus pada detail. Intuitif mengandalkan proses tak sadar dan melihat besar gambar. Thinking vs Feeling individu-thinking menggunakan nalar dan logika untuk menangani masalah. sedangkan Feeling bergantung pada nilai-nilai dan emosi pribadi mereka.
Judging vs Perceiving
Individu-Judging ini selalu ingin mengontrol dan lebih memilih cara mereka sendiri untuk memerintahkan seseorang dan lebih terstruktur. Sedangkan tipe Peceiving cenderung fleksibel dan spontan dalam melakukan sesuatu.

10. The Big Five Personality Model
MBTI mungkin tidak mempunyai bukti pendukung yang kuat, tetapi hasil penelitian mendukung thesis dari Big Five Model-yaitu lima dimensi dasar yang menutupi dan mengarahkan berbagai variasi dalam kepribadian manusia. The Big Five factors adalah sebagai berikut :
Extraversion
Dimensi Extraversion menggambarkan tingkat kenyamanan kita dengan hubungan. Extraverts cenderung untuk lebih terbuka dan social sementara introverts lebih tertutup dan pendiam
Agreeblenes
Dimensi Agreebleness mengacu pada penerimaan seseorang terhadap orang lain. Agreeable yang tinggi bberarti orang tersebut kooperatif, hangat,dan trusting. Sementara orang dengan agreeableness yang rendah cenderunantagonistic dan tidak setuju.
Conscientiousness
Dimensi conscientiousness adalah ukuran dari ketahanan diri. Nilai yang tinggi berarti orang tersebutbertanggung jawab, terorganisasi, dapat diandalkan, dan tekun.

Emotional Stability
Dimensi emotional stability menunjukkan kemampuan seseorang untuk menghadapi tekanan. Skor yang tinggi berarti tenang, percaya diri, dan aman.
Opennes to Experience
Dimensi ini menunjukkan jangkauan dari ketertarikan dan kemenarikan akasn hal baru.

11. Other personality Traits Relevant to OB
Meskipun lima besar ciri telah terbukti sangat relevan dengan OB mereka tidak menguras berbagai ciri-ciri yang dapat menggambarkan kepribadian seseorang. sekarang kita akan melihat lebih spesifik, atribut lain yang relevan dari perilaku dalam organisasi.

Core self-evaluation
Jika orang memiliki penilaian atau evaluasi terhadap dirinya positif, maka ia akan berperilaku positif juga, efektif dalam kerja , dan mampu mengendalikan lingkungan mereka. Sebaliknya,. Jika orang tersebut memiliki penilaian atau evaluasi terhadap dirinya negative. Maka ia tidak akan percaya diri, tidak menyukai diri mereka sendiri, dan melihat diri mereka seendiri tidak berdaya terhadap lingkungan mereka.
Machiavellianism
Machiavellianism (Mach) dinamai oleh Niccolo Machiavelli, yang menulis pada abad keenam belas tentang bagaimana untuk mendapatkan dan menggunakan kekuasaan. Seseorang yang memiliki Machiavellianism tinggi, adalah seseorang yang pragmatis, mampu menjaga emosi, dan mampu menentukan cara.
Narcissism
Seseorang yang memilki narsisme tinggi memiliki rasa orang paling penting, membutuhkan kekaguman berlebihan, memiliki rasa hak, dan sombong. istilah narsis sendiri berasal dari mitos Yunani Narcissus, kisah seorang pria begitu sia-sia dan bangga sehingga dia jatuh cinta dengan gambar-Nya sendiri.
Tetapi orang yang narsis juga memiliki keuntungan, bukti menunjukkan bahwa orang narsisis lebih karismatik dan dengan demikian lebih mungkin untuk muncul pemimpin, dan mereka bahkan dapat menampilkan kesehatan psikologis yang lebih baik. walaupun memiliki beberapa keuntungan, sebagian besar bukti menunjukkan bahwa narsisme tidak diinginkan.
Self-monitoring
merupakan karakteristik kepribadian yang membuat seseorang memperhatikan lebih dekat dengan situasi sosial sehingga mereka dapat mengubah perilaku mereka agar sesuai dengan situasi itu. self monitoring merupakan kemampuan individu dalam menampilkan dirinya terhadap orang lain dengan menggunakan petunjuk-petunjuk yang ada pada dirinya maupun petunjuk-petunjuk yang ada di sekitarnya guna mendapatkan informasi yang diperlukan untuk bertingkah laku yang sesuai dengan kondisi dan situasi yang dihadapi dalam lingkungan sosialnya.
Snyder (Baron & Byrne. 1997: 169) menambahkan bahwa individu dengan self monitoring tinggi mampu untuk rnenyesuaikan diri pada situasi dan mempunyai banyak teman serta berusaha untuk menerima evaluasi positif dari orang lain. Singkatnya, individu dengan self monitoring tinggi cenderung fleksibel, penyesuaian dirinya baik dan cerdas sehingga cenderung lebih cepat mempelajari apa yang menjadi tuntutan di lingkungannya pada situasi tertentu.
 High self monitoring dengan mudah berbaur dengan situasi sosial, mengetahui apa yang harus dilakukan atau mengatakan dengan setiap orang. Mereka tampil lebih ramah dan kurang cemas para pengamat, dan sensitif terhadap isyarat-isyarat sosial cenderung bervariasi perilaku mereka dari situasi ke situasi. Tinggi diri monitor membaca perilaku non-verbal yang lebih baik, dan akan mengubah perilaku mereka agar sesuai dengan situasi saat mereka mengartikannya. Mereka lebih peduli dengan bertindak tepat daripada menjadi diri mereka sendiri.
High self monitoring menggambarkan diri mereka sebagai yang fleksibel, adaptif, dan cerdas. Mereka cenderung menggunakan faktor-faktor situasional untuk menjelaskan perilaku mereka. Mereka memiliki banyak teman, tetapi tidak sangat dekat dengan sebagian besar dari mereka. Mereka memiliki teman-teman yang berbeda untuk kegiatan yang berbeda.kehilangan salah satu sahabat membuatnya tidak merasa kesulitan, karena ada teman-teman lain untuk mengambil tempat apapun yang hilang. Mereka cenderung untuk berpacaran, dan memiliki tanggal yang berbeda untuk tempat yang berbeda. Mereka prihatin tentang penampilan tanggal mereka.
 Low self monitoring adalah suatu sikap bertindak sendiri terlepas dari situasi, sehingga mereka jarang sesuai dengan norma-norma pengaturan sosial. Low self monitoring yang kurang peka terhadap isyarat-isyarat sosial, dan lebih kecil kemungkinannya untuk mengubah perilaku mereka dari satu situasi ke situasi lain.
Low self monitoring menggambarkan diri mereka sebagai konsisten dan berprinsip, dan mereka menggunakan penjelasan disposisional untuk menjelaskan perilaku mereka. Mereka memiliki beberapa teman, tapi teman-teman ini cukup dekat dengan mereka. Mereka memiliki teman yang sama untuk semua kegiatan mereka. Mereka memilih berteman dengan sikap serupa. Putusnya tali persahabatan membuatnya sulit, karena ada begitu sedikit yang masing-masing akan kehilangan, dan kerugian akan mempengaruhi, kebanyakan pada semua kegiatan seari-hari. Mereka cenderung memiliki hubungan yang stabil, dan lebih intim, dan mereka peduli tentang kepribadian pasangan mereka.

Risk taking
Mengambil risiko mengacu pada kecenderungan untuk terlibat dalam perilaku yang memiliki potensi untuk menjadi berbahaya , namun pada saat yang sama memberikan kesempatan untuk beberapa jenis hasil yang dapat dianggap sebagai positif. Contoh, Mengemudi cepat atau terlibat dalam penggunaan narkoba akan menjadi contoh perilaku pengambilan risiko. Mereka mungkin membawa perasaan positif pada saat itu. Namun, mereka juga dapat menempatkan Anda pada risiko bahaya serius, seperti kecelakaan.
Proactive personality
Kepribadian Proaktif didasarkan pada pengamatan bahwa lingkungan secara bersama-sama ditentukan oleh kedua orang mempengaruhi situasi dan situasi yang mempengaruhi orang tersebut. Akibatnya, orang dan lingkungan yang terus berdampak satu sama lain yang menunjukkan bahwa individu tidak hanya penerima pasif menekan lingkungan tapi malah mengerahkan pengaruh atas lingkungan yang mereka huni.

Similar Documents

Free Essay

Study Case Perilaku Organisasi Bab Emosi Dan Situasi Hati

...Ribuan Karyawan Blok Cepu Mengamuk & Bakar Mobil Sumber : Okezone.co.id - Sabtu, 1 Agustus 2015 - 17:11 wib BOJONEGORO - Kerusuhan terjadi di proyek minyak Blok Cepu, di Kecamatan Gayam, Bojonegoro, Jawa Timur, Sabtu (1/8/2015). Ribuan karyawan melakukan tindakan anarkis dengan merusak kantor dan mobil. Kapolres Bojonegoro, Jawa Timur, AKBP Hendri Fiuser mengatakan kerusuhan di proyek minyak Blok Cepu, di Kecamatan Gayam, sudah berhasil dikendalikan. "Karyawan yang bertindak anarkis sudah bisa dikendalikan. Mereka bertindak anarkis, disebabkan marah tidak bisa keluar dari lokasi tempat bekerja untuk makan siang," jelasnya. Ia menjelaskan kejadian keributan di lokasi proyek minyak Blok Cepu, di Kecamatan Gayam, terjadi Sabtu antara pukul 12.00-12.30 WIB. Saat itu waktunya karyawan proyek minyak Blok Cepu istirahat. Ketika itu, jelas dia, ribuan tenaga kerja proyek minyak Blok Cepu, akan keluar dari lokasi proyek untuk makan siang. Tapi, menurut dia, ribuan karyawan terpaksa harus antre, karena hanya ada dua pintu keluar, yang biasanya bisa keluar melalui lima pintu. "Perubahan pintu keluar dari lima pintu menjadi dua pintu, karena kebijakan manajemen," jelas dia. Karena lama menunggu, menurut dia, karyawan minyak Blok Cepu, yang berusaha keluar akhirnya bersitegang dengan petugas keamanan setempat, karena berdesak-desakkan. "Ribuan karyawan yang lama menunggu keluar, akhirnya marah dan merusak mobil dan kantor di proyek minyak Blok Cepu. Ada satu mobil yang dibakar, tapi...

Words: 463 - Pages: 2

Free Essay

S. Psi.,

...REGULASI EMOSI PADA PENDERITA HIV/AIDS Mekar Duwi Indah Sari Fakultas Psikologi Universitas Ahmad Dahlan dwiashari572@gmail.com Abstract The research aims at determining emotional regulation of people with HIV/AIDS and factors influencing emotional regulation of people with HIV/AIDS. The research uses qualitative method with case study approach. To collect the data, the researcher uses interview and observation towards people with HIV/AIDS as subjects. The subjects of the research consist of two people with HIV/AIDS using two significant persons. The result of the research indicates that emotional regulation is done by those two subjects. The emotional regulation functions in regulating emotional response towards problems that arise after the two subjects were positively infected HIV/AIDS. The first subject uses antecedent-focused strategy (appraisal) that consists of situation selection, situation modification, attention deployment, cognitive change, and modulation response. Factors influencing the use of emotional regulation of the first subject are children, self-disclosure, and social support. In contrast to the first subject, the second subject uses response-focused strategy (expression suppression) through situation selection emotional regulation process. The use of the strategy is influenced by the incapability of self-disclosure and social support. The conclusion of the research is the use of emotional regulation of people with HIV/AIDS conducted...

Words: 3572 - Pages: 15

Premium Essay

Emotions and Emotionalninteligency

...EMOTIONS AND EMOTIONAL INTELLIGENCE FOR EDUCATORS Emotions arise most often through interactions - real or anticipated - between people. They are part of an organism's social environment. A useful way of thinking about an emotion is as a person's genetic and acquired motivational predisposition to react experientially, physiologically and behaviourally to particular internal and external variables (Carlson & Hatfield, 1992). Our emotions prepare us for taking needed actions arising from interactions with others - they make it more efficient for us to run away when we are afraid, attack when angry and cooperate when happy, for example (Darwin, 1872/1998). An emotional experience consists of several components, including the following (Carlson & Hatfield, 1992): Subjective experience: This involves feelings of pleasure or displeasure, like or dislike, or arousal. Physiological arousal: Emotions can be accompanied by dramatic physiological changes. Expressive behaviours: These are facial expressions that typically signal a person's experience of a particular emotion. Changes in cognition: Changes in thought processes can complement emotions. In general, our thoughts are consistent with and guided by our emotions. The idea that emotions can assist learning is not entirely new. There are many studies in the literature suggesting that various cognitive tasks - such as creative problem-solving or deductive reasoning - are accomplished more efficiently when a person is in a certain...

Words: 6481 - Pages: 26

Free Essay

The Affect of It Skills and Emotional Intelligence Towards Worker Competitiveness

...1. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Dalam memasuki era globalisasi, negara-negara di tuntut untuk siap dalam menghadapi gejolak perubahan global yang semakin semarak. Globalisasi membawa dampak dari segala bidang, mulai dari bidang ekonomi, politik, budaya dan pendidikan (Alhumami, 2008). Dengan adanya perubahan global ini, krisiskrisis global dunia mulai meluas dan persaingan antar negara pun menjadi lebih kompetitif. Sangat penting bagi negara – negara untuk menentukan sikap sebagai bangsa pemenang atau pecundang dalam menghadapi globalizáis (Boediono, 2009). Negara-negara yang kurang siap, akan mengalami dampak krisis berkepanjangan. Seperti halnya Indonesia, bisa di katakan Indonesia belum siap dalam menghadapi perubahan global ini, maka dari itu sejak krisis yang di alami tahun 1998 hingga krisis tahun 2008 Indonesia belum mampu untuk mengatasi permasalahan krisis tersebut dengan baik. Banyak hal yang mempengaruhi dalam menghadapi krisis tersebut, antara lain: 1. Keadaan keamanan nasional dan politik di Indonesia yang tidak stabil. 2. Keadaan ekonomi yang semakin sulit di pulihkan karena masih belum di temukan solusi terbaik untuk mengatasinya. 3. Daya saing nasional Indonesia. (Setyawan, 2001) Berdasarkan penilaian peringkat daya saing (competitiveness) oleh Institute Management Development (IMD), daya saing nasional Indonesia telah meningkat dari tahun sebelumnya yaitu dari peringkat 51 (2008) menjadi 42 (2009) dari 57 negara paling kompetitif di dunia. Hal...

Words: 5623 - Pages: 23

Free Essay

Roda Kesejahteraan

...[pic] FAKULTI PENDIDIKAN DAN BAHASA HBHE3103 GAYA HIDUP SIHAT 1.0 Pengenalan Berdasarkan laman sesawang ’Definition of Wellness’, definisi bagi kesejahteraan adalah seperti berikut : “Wellness is a multidimensional state of being describing the existence of positive health in an individual as exemplified by quality of life and a sense of well-being.” iaitu kesejahteraan adalah keadaan multidimensi yang menerangkan kewujudan kesihatan yang positif dalam seseorang individu seperti yang ditunjukkan oleh kualiti hidup dan rasa kesejahteraan. Ini membawa pengertian bahawa kesejahteraan adalah satu proses aktif dalam kesedaran dan membuat pilihan ke arah kewujudan yang lebih berjaya. Proses bermaksud peningkatan adalah sesuatu yang tidak mustahil. Kesedaran ialah berterusan mencari maklumat bagaimana untuk membuat peningkatan. Pilihan pula adalah mengambil kira beberapa pilihan dan memilih yang terbaik untuk diri manakala kejayaan ditentukan oleh individu untuk menjadi koleksi kejayaan yang dicapai. Menurut Kamus Dewan pula, ”Kesejahteraan” bermaksud keselamatan, kesenangan (hidup dan lain - lain), kesentosaan, ketenteraman: manusia mesti bekerja keras utk mendapat di dunia dan di akhirat. Oleh yang demikian, kesejahteraan adalah satu keadaan dimana seseorang itu dapat hidup dengan aman dan tenteram. Berdasarkan artikel yang dikeluarkan oleh Pusat Kesejahteraan Universiti Pendidikan...

Words: 1575 - Pages: 7

Free Essay

Leadership Mind and Heart

...LEADERSHIP MIND AND HEART Orang tidak dapat dipisahkan dari emosi mereka, melalui emosi pemimpin menghasilkan komitmen terhadap visi dan misi bersama, nilai-nilai dan budaya, serta kepedulian terhadap pekerjaan dan sesama. “There’s no difference between being a really effective leader and becoming a fully integrated person ”. (Warren Bennis). Pada materi ini akan dibahas mengenai pentingnya seorang pemimpin menjadi orang yang memiliki integritas penuh dengan mengeksplore secara penuh kapasitas pikiran dan jiwa mereka. Akan dibahas tentang kapasitas pemimpin, kemudian diperluas melalui pikiran dan perasaan yang dapat membantu pemimpin mengubah perilaku mereka, mempengaruhi orang lain, dan menjadi lebih effektif. Bab ini akan membahas konsep model mental dan melihat bagaimana kualitas dari pemikiran inedependen, pikiran terbuka, dan sistem berpikir sangat penting bagi pemimpin, dan kemudian melihat bagaimana emosi manusia diilustrasikan sebagai konsep kecerdasan emosi. Leader Capacity Versus Leaders Competence kepemimpinan yang efektif seperti manajemen yang baik, telah dianggap sebagai kompetensi dalam satu set keterampilan, salah satu keterampilan khusus yang diperoleh, semua orang harus berhasil menempatkan set keterampilan ke dalam tindakan. Namun, seperti yang kita semua tahu dari pengalaman pribadi, bekerja secara efektif dengan orang lain membutuhkan lebih dari spesific practising, keterampilan rasional, itu sering digambarkan sebagai soft skills diri kita...

Words: 5809 - Pages: 24

Free Essay

Bab I

...diungkapkan secara garis besar dalam pengertian spesifik mengenai tujuan perusahaan dan cara-cara yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Organisasi memiliki beberapa aspek yang sangat berpengaruh pada kelangsungan hidupnya, salah satunya adalah penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dalam organisasi tersebut. Keselarasan tujuan-tujuan setiap pribadi dengan tujuan organisasi sangatlah diperlukan untuk mengurangi perilaku penyimpangan organisasi (organizational deviance) yang merugikan organisasi. Keselarasan antara tujuan pribadi dan tujuan perusahaan bukanlah tanpa halangan. Manusia adalah makhluk individual yang bersosialisasi dan memiliki emosi. Emosi yang dirasakan para karyawan saat melakukan pekerjaan harian tidak lepas dari pengaruh lingkungan kerja mereka. Banyak para ahli mengatakan bahwa kecerdasan emosi sama pentingnya dengan kecerdasan intelektual. Karena kecerdasan emosimanusia dapat menjadi masalah tersendiri bila ia tidak dapat mengontrolnya. Salah satu hal yang bisa diakibatkan dari tidak selarasnya tujuan adalah perilaku penyimpangan organisasi. Dan juga ketidakpastian yang dialami karyawan ketika harus mengerjakan tugas harian mereka. Dampak dari organizational deviance tentu saja adalah kerugian perusahaan. Sebagai contoh, kerugian yang ditimbulkan karena pencurian (theft) dan penipuan (fraud) di Amerika Serikat menurut...

Words: 1747 - Pages: 7

Premium Essay

Happiness Coaches for Employees

...Tugas Personal ke-2 Minggu 3 Happiness Coaches for Employees We know there is considerable spillover from personal unhappiness to negative emotions at work. Moreover, those who experience negative emotions in life and at work are more likely to engage in counterproductive behavior with customers, clients, or felloe employees. Increasingly, organizations such as American Express, UBS, KPMG are turning to happiness coaches to address this spillover from personal unhappiness to work emotions and behaviors. Srikumar Rao is a former college professor who has the nickname, “the happiness guru”. Rao teaches people to analyze negative emotions to prevent them from becoming overwhelming. If your job is restructured, for example, Rao suggest avoiding negative thoughts and feelings about it. Instead, he advises, tell yourself it could turn out well in the long run, and there is no way to know at present. Beyond reframing the emotional impact of work situations, some happiness coaches attack the negative emotional spillover from life to work (and from work to life). A working mother found that a happiness talk by Shawn Actor helped her stop focusing on her stressed-out life and instead look for chances to smile. Laugh, and be grateful. In some cases, the claims made by happiness coaches seem a bit trite. Jim Smith, who labels himself “The Executive Happiness Coach”, asks: “What if I told you that there are secrets nobody told you as a kid – or as an adult...

Words: 661 - Pages: 3

Free Essay

Kssr Pk

...bersama secara adil dan saksama; menjamin satu cara yang liberal terhadap tradisi-tradisi kebudayaannya yang kaya dan berbagai-bagai corak; membina satu masyarakat progresif yang akan menggunakan sains dan teknologi moden; MAKA KAMI, rakyat Malaysia, berikrar akan menumpukan seluruh tenaga dan usaha kami untuk mencapai cita-cita tersebut berdasarkan atas prinsip-prinsip yang berikut: • • • • • KEPERCAYAAN KEPADA TUHAN KESETIAAN KEPADA RAJA DAN NEGARA KELUHURAN PERLEMBAGAAN KEDAULATAN UNDANG-UNDANG KESOPANAN DAN KESUSILAAN Pendidikan di Malaysia adalah suatu usaha berterusan ke arah lebih memperkembangkan potensi individu secara menyeluruh dan bersepadu untuk melahirkan insan yang seimbang dan harmonis dari segi intelek, rohani, emosi dan jasmani berdasarkan kepercayaan dan kepatuhan kepada...

Words: 3879 - Pages: 16

Free Essay

Hakekat Musik

...Hakekat Musik Oleh: Saras Dewi Pendahuluan Setiap saat, kita selalu bersinggungan dengan musik. Baik bermain alat musik, menikmati nyanyian, hingga bersiul. Manusia tidak pernah luput dari musik. Meskipun setiap saat bersentuhan dengan musik, sulit untuk dijelaskan secara definitif apa yang dimaksud dengan musik? Secara informal kita memahami bahwa musik adalah suatu kegiatan yang berhubungan dengan nada yang juga menyebabkan rasa menyenangkan bagi kita. Namun secara formal, sulit sekali memberikan definisi umum yang dapat disepakati oleh semua pengkaji musik, pakar estetika, hingga para filosof. Secara garis besar, musik dapat kita anggap sebagai kesatuan nada-nada yang terorganisir sehingga membentuk suara yang harmonis. Tetapi di sisi lain, tidak semua musik adalah nada-nada yang terorganisir dan patuh pada suatu pola bermusik. Sebagian besar yang kita klaim sebagai musik, terkadang datang dari alam, atau suara-suara yang muncul di sekitar kita. Inilah yang menyebabkan beberapa kontradiksi perihal apa yang dimaksud dengan musik? Tanpa berlama-lama berkutat dalam perdebatan definisi musik. Kita beranjak membahas hal yang lebih filosofis tentang musik. Seperti yang telah dipaparkan, meskipun musik merupakan suatu kegiatan yang lazim dilakukan oleh siapapun, dibalik pengertian keseharian dari musik, sesungguhnya terdapat pengertian yang lebih mendalam, yakni hakekat dari musik itu sendiri. Mengapa musik penting bagi manusia? Apa makna musik bagi manusia? Demikian para filosof...

Words: 1816 - Pages: 8

Free Essay

History

... Psikologi merupakan bidang pengajian dan aplikasi yang melibatkan kajian saintifik tentang fungsi mental dan tingkah laku manusia. Matlamat utama dalam bidang psikologi adalah untuk memahami individu dan kumpulan melalui prinsip-prinsip umum berdasarkan teori dan kajian saintifik bagi memberi faedah kepada manusia sejagat. Pakar psikologi juga boleh dikenali sebagai saintis sosial, saintis tingkah laku atau saintis kognitif kerana mereka cuba memahami peranan dan fungsi mental dan tingkahlaku sosial individu tatkala meneroka proses fisiologi dan neurobiologi yang menjadi asas kepada fungsi kognitif dan tingkah laku individu. Antara konsep-konsep penting yang mendapat perhatian ahli psikologi adalah persepsi, kognisi, tumpuan perhatian, emosi, motivasi, fenomenologi, fungsi otak, personaliti, tingkah laku dan hubungan inter personal. Konsep-konsep ini banyak dikaji melalui kajian empirikal yang menyiasat hubungan antara konsep atau pemboleh ubah-pemboleh ubah psikologi ini. Bidang psikologi ini banyak memberi manfaat kepada penyelesaian masalah di peringkat individu, organisasi dan masyarakat. Sejarah perkembangan dan aliran pemikiran dalam psikologi Kini bidang psikologi didefinisikan sebagai bidang yang mengkaji proses mental dan tingkah laku manusia. Sebenarnya bidang psikologi ini bermula dengan falsafah tentang minda dan tingkah laku manusia sejak zaman ketamadunan Egypt, Greek, Cina dan India. Bidang psikologi eksperimental tentang kepekaaan diri bermula sejak...

Words: 3638 - Pages: 15

Free Essay

Pengabaian Warga Tua Oleh Anak-Anak

...-Akan mereka yang bekerja tidak terdaya untuk menjaga mereka.-Oleh itu, menghantar warga tua ke rumah kebajikan untuk mendapat ayanan yang sempurna. -Warga muda boleh menggajikan pembantu rumah untuk menjaga warga tua yang sakit. -Boleh berkomunikasi antara ibu bapa dan anak. -Bukankah perbelanjaan di rumah kebajikan tiada bezanya jika dibandingkan dengan menggajikan pembantu rumah? ISI 4: Perlakuan ibu bapa sendiri. -Kita sebagai anak kan menjadikan ibu bapa kita sebagai model peranan. -Perlakuan ibu bapa yang mengabaikan warga tua akan menyebabkan anak mereka terikut-ikut dengan perlakuan tersebut. -Ibu bapa haruslah menjadikan peranan mereka dengan baik supaya anak mereka akan bermoral. ISI 5: Warga tua yang mengalami tekanan emosi. -Mereka memerlukan perhatian dan sokongan keluarga bagi membolehkan mereka meneruskan perjalanan hidup. -Mereka mudah mengalami...

Words: 463 - Pages: 2

Free Essay

Manajemen

...nKELOMPOK 10 KOMUNIKASI MANAJERIAL DAN TEKNOLOGI INFORMASI Disusun Oleh : 1. Arbima Anugrah 2. Aryanti Kurniasri 3. Utari Taebenu Mata Kuliah : Manajemen Dosen : Paul Eduard Sudjiman UNIVERSITAS ADVENT INDONESIA I Kata Pengantar Segala puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah dan masih memberikan berkat, kesehatan, dan kesempatan kepada kita semua, khususnya bagi kami sebagai penulis sehingga dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya, yang disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Manajemen. Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terimakasih kepada pengarang buku atau artikel-artikel yang berhubungan dengan Komunikasi Manajerial dan Teknologi Informasi, yang telah membantu kami dengan tulisan-tulisan buku ataupun blognya. Serta kepada dosen mata kuliah Manajemen yang telah memberikan kesempatan untuk membuat makalah ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih sangat banyak kekurangan, baik dari segi inti masalah atau desain yang disusun. Oleh karena itu, kami dengan kerendahan hati memohon maaf apabila terdapat kesalahan dalam makalah ini. Harapan kami, makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua mengenai Komunikasi Manajemen dan Teknologi Informasi agar dapat menjadi pedoman dalam kehidupan kita mendatang. Semoga bermanfaat. Tuhan memberkati. Bandung, April 2013 Penulis II Daftar Isi Kata Pengantar ...........................................................................

Words: 2405 - Pages: 10

Free Essay

Budgeting

...Organizational Behaviour Chapter 15 Stress and Counseling Page 430 STUDI KASUS Perusahaan Unit elektronik memproduksi kontrol proses elektronik untuk industri. Reliabilitas yang tinggi diperlukan untuk kontrol ini, masing-masing dirancang untuk pelanggan tertentu, diperlukan departemen produksi, yang menentukan apakah produk memenuhi spesifikasi pelanggan. Untuk satu urutan penting itu perlu bagi perwakilan produksi untuk bekerja di departemen kontrol kualitas dengan insinyur kepala pengujian. Charles Able yang juga merupakan Manajer Produksi menugaskan William Parcel, salah satu asisten yang sigap, untuk pekerjaan ini. Parcel telah bekerja sama dengan Able selama bertahun-tahun dan kenal baik dengan pemesanan peralatan ini, karena ia sudah dikoordinir produksinya untuk Able. Sedangkan insinyur kepala pengujian adalah Dale Short. Seminggu setelah Parcel mulai bekerja dengan Short, ia melaporkan ke Able bahwa ia mengalami kesulitan dengan Short dan Short tampaknya membenci kehadirannya di bagian pengujian. Able sepakat bahwa dalam suatu situasi permasalahan mungkin berkembang dan mengatakan ia akan mengunjungi bagian pengujian dan mencoba untuk berbicara dengan Short. Ketika Able mengunjungi bagian tes, Short segera mulai mengeluh tentang Parcel. Dia mengatakan bahwa Parcel mengacaukan otoritas Short dengan memberikan penguji petunjuk yang berbeda dengan Short. Ia mengklaim bahwa Parcel bahkan bertentangan dengannya di depan para penguji. Setelah sejumlah keluhan lainnya...

Words: 1434 - Pages: 6

Free Essay

Abstrak

...Penderita Diabetes yang Memiliki Riwayat Keturunan. Skripsi, Fakultas Psikologi Universitas Airlangga, 2012. ….+….halaman, …lampiran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah terdapat hubungan yang signifikan antara persepsi penyakit dengan manajemen-diri penderita diabetes yang memiliki riwayat keturunan. Manajemen-diri dalam penelitian adalah kumpulan perawatankesehatan yang harus dilakukan penderita diabetes untuk mengendalikan kadar glukosa. Perawatan yang dimaksud yaitu pengaturan pola makan, olahraga, pemeriksaan glukosa, perawatan kaki, konsumsi obat-insulin dan penghindaran merokok. Persepsi penyakit dalam penelitian ini adalah reaksi kognitif dan emosi terhadap penyakit diabetes yang terdiri dari dimensi identitas, durasi, siklus, konsekuensi, kontrol pribadi, kontrol pengobatan, pemahaman, emosi dan penyebab. Penelitian dilakukan pada 46 pasien diabetes dengan riwayat keturunan di RSI Surabaya. Alat pengumpul data berupa kuesioner manajemen-diri (translasi SDSCA) 16 aitem yang disusun oleh Toobert (2000) dan kuesioner persepsi penyakit (translasi IPQ-R) 70 aitem yang disusun oleh Moss-Morris (2002). Analisis data dilakukan menggunakan teknik statistik korelasi tata jenjang dari Spearman melalui bantuan program SPSS versi 16.0 For Windows. Berdasarkan hasil analisis data penelitian diperoleh nilai korelasi antara persepsi penyakit dengan manajemen-diri r=0,150 dengan nilai p=0,321. Hal ini menunjukkan bahwa tidak ada korelasi yang signifikan antara...

Words: 515 - Pages: 3