Free Essay

Hardwork

In:

Submitted By raiartha
Words 3175
Pages 13
PERTAMA DI INDONESIA!! PRODUK UKM

ABON LEKER ( ABON LELE KENTANG KEREMES )

Komposisi Produk:
1. Ikan Lele Segar
2. Kentang
3. Cabai
4. Bawang Merah
5. Bawang Putih

Spoiler for Sekilas tentang Ikan Lele:

Ikan Lele Budidaya Sendiri

Siapa sih yang tidak kenal dengan ikan dengan kulit kehitaman, tubuh licin tanpa sisik dan berkumis. Yup dialah ikan lele, yang kali ini Kami jadikan sebagai makanan olahan berbentuk abon dengan cita rasa yang mantap di lidah.

Eits, jangan takut dulu untuk mencoba rasanya yang gurih, karena sering kali pemberitaan miring tentang cara pemberian pakannya masih membuat image ikan lele selalu terlihat buruk. Tapi Kami dapat menjamin ikan lele yang kami gunakan dalam produk Abon Leker diberikan pakan yang sesuai, karena kami sendirilah yang mebudidayakannya.

Muncul pertanyaan, kenapa harus lele yang dijadikan abon di produk Kami, alasannya tidak lain adalah karena ikan lele dapat dijadikan makanan alternatif pengganti daging sapi yang harganya relatif jauh lebih mahal. Walaupun ikan lele harganya jauh lebih murah, tetapi nilai gizi yang dimiliki dapat disetarakan dengan daging sapi.

Jangan pernah menganggap remeh si ikan berkumis ini, Selain ikan lele memang memiliki rasa yang enak dan gurih, disamping tekstur dagingnya yang lembut dan empuk. Ikan lele kaya akan protein, energi, lemak, kalsium, fosfor dan zat besi.
Tingginya kandungan gizi yang dimiliki oleh ikan lele berperan serta dalam membantu pertumbuhan janin dalam kandungan dan sangat baik bagi jantung karena rendah lemak. Mengkonsumsi ikan yang satu ini memudahkan untuk meningkatkan asupan gizi Anda karena ikan ini banyak tersedia dan murah dibandingkan dengan tuna, salmon dan jenis ikan lainnya. Nah, buat ibu-ibu yang sedang mengandung, kalo tidak mau repot mengolah ikan lele, Abon Leker bisa jadi pilihan tepat untuk menunjang gizi si jabang bayi.

Kandungan Gizi

+ Ikan lele kaya dengan protein
+ Protein ikan mengandung asam amino esensial
+ Ikan lele kaya fosfor
+ Ikan lele kaya kalium
+ Ikan lele Rendah Lemak
+ Ikan lele mengandung Omega-3

Keunggulan Abon Leker

1. Abon Leker menggunakan bumbu-bumbu dari 100% bahan alami dari alam, yang kami tanam sendiri
2. Kami melakukan pembudidayaan ikan lele sendiri, mulai dari pembenihan sampai dengan pembesaran, sehingga dapat dipastikan kesegaran ikan-ikannya
3. Abon Leker tidak menggunakan pengawet, pewarna serta perasa buatan, sehingga tidak berbahaya bagi kesehatan
4. Ikan Lele merupakan sumber protein hewani yang memiliki gizi tinggi, dan dapat dijadikan makanan alternatif pemenuh kebutuhan gizi pengganti daging sapi

Saran Penyajian
Seperti abon pada umumnya, Abon Leker cocok untuk dijadikan pelengkap makanan apa saja, mau ditabur diatas nasi hangat atau bubur yg masih panas, sudah pasti nikmat rasanya. Mau coba di campur di dalam kuah mie instant atau bahkan sayur opor bersantan, pasti juara rasanya. Buat yang lebih kreatif lagi, jadikan Abon Leker sebagai isian dalam lemper, lontong atau pastel pasti lebih seru.

Alasan kenapa Agan/Aganwati harus membeli:
1. Abon Leker dapat dijadikan lauk dalam berbagai suasana, rasanya yang enak, dan nikmat, ditambah kandungan gizinya yang diperlukan tubuh, sudah pasti menjadi alternatif pilihan lauk yang tepat.
2. Abon Leker cocok untuk segala usia. Untuk anak-anak yang tidak suka pedas kami sediakan rasa gurih. Teksturnya yang berbentuk keremes, menambah selera anak untuk melahapnya, karena keremes identik dengan snack seperti chiki. Untuk dewasa dan orang tua, ada rasa pedas dan extra pedas untuk penambah selera makan.
3. Abon Leker dapat menjadi pelengkap kelezatan pada setiap makanan yang membutuhkan penyedap alami, sehingga mampu membuat segala jenis makanan yang kurang sedap menjadi makanan dengan cita rasa yang lebih lezaat.

Tersedia dalam 3 varian rasa:

1. Abon Leker Gurih

kemasan 250gram (1/4 Kilo)

Spoiler for Abon Leker Gurih:

2. Abon Leker Pedas

kemasan 250gram (1/4 Kilo)

Spoiler for Abon Leker Pedas:

3. Abon Leker Ekstra Pedas

kemasan 250gram (1/4 Kilo)

Spoiler for Abon Leker Ekstra Pedas:

Harga special kaskus: Rp.35,000.- per kemasan 250gram tidak termasuk ongkos kirim

Promo special kaskus: Rp.100,000.- per 3 Pcs kemasan 250gram tidak termasuk ongkos kirim

BUKA INI !!!!!!!! http://www.kemasanukm.com/ http://www.pdn.kkp.go.id/index.php/bursa/product/?bahan_id=2irim http://blogging.co.id/cara-budidaya-ikan-lele-ternak-lele-di-kolam-terpal Jenis Kemasan | Jenis Kontainer | Contoh Kegunaan | Aseptik pengolahan | Primer | Liquid seluruh telur | Plastik nampan | Primer | Porsi ikan | Tas | Primer | Keripik kentang | Kotak | Sekunder | Kotak Cola | Kaleng | Primer | Bisa dari Tomat sup. | Kardus | Primer | Karton telur | Kemasan fleksibel | Primer | Kantong salad | Palet | Tersier | Serangkaian kotak pada palet yang digunakan untuk mengangkut dari pabrik ke pusat distribusi . | Pembungkus | Tersier | Digunakan untuk membungkus kotak pada palet untuk transportasi. |

DAFTAR HARGA BIBIT IKAN LELE

2-3 cm harga Rp 50,-/ekor
3-4 cm harga Rp100,-/ekor
3-5 cm harga Rp150,-/ekor
4-6 cm harga Rp 200,-/ekor
5-7 cm harga Rp 250,-/ekor
7-9 cm harga Rp 300,-/ekor

-------------------------------------------------
Promosikan Lele Jadi Oleh-oleh Bekasi
Januari 1, 2011liputanusahaTinggalkan komentar
Lele sebagai ikon Kota Bekasi dapat diterjemahkan secara kreatif oleh pengusaha Hj Erlismiati. Belum lama ini, istri dari M Imron ini, memperkenalkan buah kreativitasnya, yakni makanan serba lele, pada sebuah pameran di Jakarta.
“Awalnya, saya hanya berpikir apa sih yang bisa disumbangkan untuk Kota Bekasi agar bisa menjadi kebanggaan. Ikonnya ikan Lele, saya mencoba membuat makanan yang terbuat dari bahan baku lele. Awalnya, saya bikin pempek, tekwan, dan kerupuk. Jika biasanya terbuat darn ikan tenggiri, lalu saya ganti dengan ikan lele. Ternyata bisa dan enak,” kata Erlismiati.
Tidak puas dengan hasil tersebut, dia juga mencoba memanfaatkan limbah ikan tenggiri dan lele untuk produk pangan olahan lainnya, seperti, kerupuk.
“Idenya berasal dari limbah ikan yang menumpuk di rumah. Selama ini, limbah ikan itu hanya jadi sampah yang sangat mengganggu hngkungan, terutama karena baunya yang tidak enak. Dari pada dibuang, saya olah menjadi bahan baku kerupuk,” kata Erlismiati
Ternyata, hasilnya bagus dan rasanya banyak yang suka. Apalagi, kata Erlismiati, kerupuknya bisa dibakar sehingga banyak pejabat yang senang karena mereka sudah menghindari makan makanan yang digoreng.
Produk pangan olahan itu mendapat sambutan positif, selain kerupuk itu terbuat dari tulang ikan yang memiliki kalsium tinggi, tetapi juga ramah lingkungan.
“Proses pembuatannya tidak susah dan rasanya gurih meski tidak memakai zat penyedap sama sekali. Sebab, tulang ikan itu memberi rasa gurih. Jadi, semakin banyak tulang ikan, kerupuknya makin gurih,” kata Erlismiati.
Menurut Erlismiati, proses pembuatannya tidak susah. Tulang ikan lele itu dipresto. Sebelum diblender, tulangnya didinginkan dulu. Lalu, hasilnya disaring dan diandon sama tepung, garam, dan bawang putih.
Untuk mendapatkan hasil seperti sekarang ini, Erlismiati membutuhkan waktu bereksperimen. Termasuk berkonsultasi dengan para pakar, seperti dari Balai Besar Industri Argo. Namun, Erlismiati tidak langsung puas dengan hasil yang diperoleh sekarang ini.
“Apa yang dihasilkan itu perlu disempurnakan terus. Di sinilah saya butuh dukungan dan bantuan pemerintah, khususnya dari Wali Kota Bekasi. Saya berharap, produk pangan olahan dari lele ini dapat disumbangkan,” kata Erlismiati.
Bahkan, produk itu bisa dijadikan oleh-oleh khas Kota Bekasi. Pemerintah, kata Erhsmiati, bisa menggerakkan UKM untuh memproduksinya. Baginya tidak ada masalah jika banyak UKM yang muncul untuk membuat hal serupa. (bisniskeuangan.kompas.com)
Kategori:Inspirasi BisnisTag:Lele, Oleh-oleh, Promosi
-------------------------------------------------
Peluang Bisnis Pembesaran Lele dengan Kolam Terpal
Desember 28, 2010liputanusahaTinggalkan komentar
Peluang bisnis pembesaran lele dengan kolam terpal merupakan ide bisnis yang cukup menarik untuk kita pelajari. Usah pembesaran lele kolam terpal dibedakan menjadi tiga macam, yaitu kolam terpal diatas permukaan tanah (tidak perlu mengggali tanah), kolam terpal dibawah permukaan tanah (menggali tanah), kolam beton yang dilapisi terpal.Kolam terpal dipilih sebagai alternatif untuk peluang bisnis pembesaran lele karena memberikan banyak keuntungan. Usaha ini membutuhkan biaya yang relatif murah dan dinilai lebih praktis, dapat dibuat sendiri karena tidak serumit kolam permanen yang terbuat dari beton. Keuntungan lainnya dari kolam terpal ini yaitu kolam mudah dibongkar pasang, sehingga bisa dipindah tempat jika kondisi cuaca sedang tidak bersahabat. Selain itu kondisi air kolam juga lebih terkontrol kebersihannya.
Proses pembesaran lele menggunakan kolam terpal tidak berbeda dengan kolam permanen.
Berikut langkah – langkah yang harus diperhatikan pada proses pembesaran, setelah kolam terpal telah selesai dibuat :
1. Pemilihan bibit
Lebih baik gunakan bibit lele yang sudah bisa mengkonsumsi pellet F999 (pellet butiran) biasanya bibit umur 2 minggu yang berukuran 7 cm sampai 9 cm, agar lebih mudah perawatannya. Karena bibit yang terlalu kecil, masih mudah mati bila dipindahkan ke lingkungan yang baru. Untuk kolam terpal ukuran 2×3 meter bisa dimasukan bibit lele sebanyak 1000 ekor dengan ketinggian air 30 cm.
2. Pemberian pakan
Pakan utama untuk pembesaran lele adalah pelet (makanan pabrik), untuk umur 2 minggu menggunakan pelet F 999, kemudian menggunakan 781-2 untuk umur setelah 2 minggu hingga 2 bulan, serta 781 untuk umur setelah dua bulan hingga siap panen sekitar umur 3 bulan. Selain pelet, pakan yang dapat digunakan untuk mengurangi pengeluaran yaitu pakan tambahan berupa keong emas yang direbus, dedak halus, ampas rumah tangga, maupun ikan yang telah dihancurkan. Pemberian makan dilakukan sehari 3 kali, untuk malam hari berikan pakan lebih banyak karena pada malam hari nafsu makan lele lebih besar.
3. Pengairan kolam terpal
Untuk pengairan kolam terpal pada awal proses, kolam diisi 30 cm air dan didiamkan selama 1 minggu sebelum dimasukan bibit lele. Penambahan air dilakukan dari mulai 30 cm hingga 80 cm, penambahan secara bertahap sebanyak 15 cm setiap bulannya. Sedangkan untuk pergantian air sampai umur dua bulan sebanyak 2 kali, namun jika sudah terlihat kotor bisa diganti airnya agar tidak menimbulkan penyakit pada lele. Pada saat pergantian air, lakukan penyortiran pula pada lele. Pisahkan lele yang pertumbuhannya lebih cepat, dengan lele yang masih kecil. Hal ini untuk menghindari penuhnya kolam karena sudah banyak yang lebih lebasr, dan menghindari kesempatan lele besar yang memakan lele kecil.
4. Pemanenan
Lele dapat dipanen setelah 3 bulan, biasanya lele yang diminati pasaran yaitu lele ukuran 5 sampai 10 ekor / kg atau sesuai dengan permintaan pasar. Pada kolam terpal, panen lele dapat dilakukan bersamaan dengan proses sortir.

5. Analisa Ekonomi
-------------------------------------------------
Dengan asumsi penggunaan 3 kolam terpal dengan ukuran 2 x 3 meter,
-------------------------------------------------
dan bibit lele 1000 ekor/kolam.
-------------------------------------------------

-------------------------------------------------
Modal Awal
-------------------------------------------------
3 buah terpal ukuran 2 x 3 meter (@ Rp 150.000,00 x 3) : Rp 450.000,00
-------------------------------------------------
Peralatan tiang kolam (bambu, kayu tiang, dan paku) : Rp 300.000,00
-------------------------------------------------
Selang air 20 meter : Rp 50.000,00
-------------------------------------------------
Ember /baskom besar 3 buah : Rp 30.000,00 +
-------------------------------------------------
Total Rp 830.000,00
-------------------------------------------------

-------------------------------------------------
Biaya Operasional
-------------------------------------------------
Bibit lele (@ Rp 350,00 x 3000 ekor) : Rp 1.050.000,00
-------------------------------------------------
Pakan : Rp 600.000,00
-------------------------------------------------
Biaya transport : Rp 100.000,00
-------------------------------------------------
Biaya lain – lain : Rp 50.000,00 +
-------------------------------------------------
Total : Rp 1.800.000,00
-------------------------------------------------

-------------------------------------------------
Omset
-------------------------------------------------
Penjualan hasil panen (Rp 11.000,00/kg x 300 kg) = Rp 3.300.000,00
-------------------------------------------------

-------------------------------------------------
Laba bersih
-------------------------------------------------
Rp 3.300.000,00 – Rp 1.800.000,00 = Rp 1.500.000,00

Ikan lele (Clarias Sp.) merupakan ikan dari genus Clarias yang banyak tersebar di perairan Asia dan Afrika. Di Asia Tenggara Sendiri terdapat 20 jenis ikan dari genus Clarias. Beberapa diantaranya dikonsumsi luas masyarakat karena ketersediaannya melimpah, rasanya gurih dan memiliki kandungan protein tinggi. Namun tidak semua jenis ikan lele cocok untuk dikonsumsi dan dibudidayakan. Hanya ikan lele dari jenis-jenis tertentu saja yang bisa dibudidayakan untuk tujuan konsumsi. Jenis-jenis ikan lele tersebut biasanya memiliki sifat unggul seperti pertumbuhan cepat dan tahan terhadap penyakit. Selain itu, ia harus bisa tumbuh dan berkembang dalam lingkungan yang mempunyai kepadatan tinggi dan kondisi air minim.
Ikan lele banyak hidup di perairan air tawar hingga air payau. Beberepa peternak lele di Pantura Jawa berhasil membudidayakan ikan lele di tambak bekas bandeng dan udang. Pada dasarnya, ikan lele hidup secara nocturnal, aktif bergerak di malam hari. Di perairan bebas lele berada di tempat-tempat air tergenang yang cenderung tenang seperti rawa, danau dan daerah sungai yang agak terlindung. Biasanya ikan ini memilih tempat-tempat yang teduh dan membuat lubang-lubang ditanah.
Ikan lele termasuk pada jenis ikan karnivora atau pemakan daging. Di alam ikan ini menyantap cacing, kutu, larva serangga dan siput air. Pada keadaan tertentu ia bisa memangsa sesamanya alias kanibal. Biasanya, ikan lele menjadi kanibal karena tak ada makanan lain dan faktor perbedaan ukuran. Lele yang lebih besar akan memangsa kawanan yang lebih kecil.
Ikan lele berkembang biak dengan telur, dan telurnya dibuahi secara eksternal. Musim perkembangbiakan lele secara massal terjadi diawal musim hujan. Dibeberapa kasus masih membiak sepanjang musim hujan. Ikan lele memijah didorong oleh faktor kelimpahan air dan kualitas air, dimana pada musim hujan air cukup banyak dan kualitasnya lebih baik. Lele juga memijah ketika ada rangasangan berupa bau tanah. Tanah yang terjemur kemudian terendam air akan mengeluarkan bau khas yang merangsang ikan memijah. Kondisi ini biasanya terjadi saat hujan tiba.
Di Indonesia, setidaknya terdapat dua spesies ikan lele yang biasa dibudidayakan masyarakat. Yaitu spesies Clarias Batrachus dan Clarias Gariepinus. Dari dua spesies ini, ada beberapa ikan lele yang dikategorikan unggul yaitu lele dumbo, lele sangkuriang dan lele phyton. Setiap jenis ikan lele tersebut memiliki keunggulan dan kekurangannya masing-masing. Berikut penjelasan dari jenis-jenis ikan lele budidaya di Indonesia.
1. Ikan lele lokal

Ikan lele lokal (foto: wikipedia)
Ikan lele lokal memiliki nama latinClarias Batrachus, merupakan jenis ikan lele yang dikenal luas di masyarakat. Sebelum lele dumbo diperkenalkan di Indonesia, para peternak biasa membudidayakan ikan lele jenis ini. Namun saat ini sangat jarang peternak yang membudidayakan jenis lele lokal karena dipandang kurang menguntungkan. Lele lokal memiliki Food Convertion Ratio (FCR) yang tinggi, artinya rasio pakan yang diberikan terhadap berat daging yang dihasilkan tinggi. Perlu lebih dari satu kilogram pakan untuk menghasilkan satu kilogram daging dalam satu siklus budidaya. Selain itu, pertumbuhan lele lokal terbilang sangat lambat. Lele lokal yang berumur satu tahun masih kalah besar dengan lele dumbo berumur 2 bulan!
Terdapat tiga jenis lele lokal yang ada di Indonesia, yaitu lele hitam, lele putih atau belang putih dan lele merah. Diantara ketiga jenis lele itu, lele hitam paling banyak dibudidayakan untuk konsumsi. Sedangkan lele putih dan merah lebih banyak dibudidayakan sebagai ikan hias. Lele lokal memiliki patil yang tajam dan berbisa, terutama pada lele muda. Apabila menyengat, racun yang terdapat pada patil bisa membunuh mangsanya dan bagi manusia bisa membuat bengkak dan demam.
2. Ikan lele dumbo

Ikan lele dumbo (foto: wikimedia commons)
Ikan lele dumbo pertama kali didatangkan ke Indonesia dari Taiwan pada tahun 1985. Ikan ini menjadi favorit dikalangan peternak karena pertumbuhannya yang cepat dan badannya yang bongsor dibandingkan dengan lele lokal. Sebagai perbandingan, lele dumbo berumur 2 bulan besar badannya bisa dua kali lipat dibanding lele lokal berumur satu tahun.
Menurut keterangan eksportirnya, lele dumbo merupakan hasil perkawinan antara Ikan lele asal Taiwan Clarias Fuscus dengan ikan lele asal Afrika Clarias Mosambicus. Namun keterangan lain menyebutkan lele dumbo lebih mirip denganClarius Gariepinus yang hidup di perairan Kenya, Afrika. Banyak literatur yang menggolongkan lele dumbo kedalam jenis yang kedua, termasuk artikel ini. Untuk pastinya, perlu penelaahan lebih lanjut dalam mengungkap asal-usul lele dumbo.
Dari sisi fisik, ikan lele dumbo bisa dibedakan dengan lele lokal dari warnanya yang hitam kehijauan. Lele dumbo juga akan bereaksi ketika terkejut atau stres, kulitnya berubah menjadi bercak-bercak hitam atau putih dan kemudian akan berangsur-angsur kembali ke warna awal. Lele dumbo memiliki patil seperti lele lokal, namun patilnya tidak mengeluarkan racun. Lele dumbo juga cocok dipelihara di kolam tanah karena tidak mempunyai kebiasaan membuat lubang. Secara umum, lele dumbo bisa tumbuh lebih cepat, lebih besar dan lebih tahan terhadap penyakit dibanding lele lokal. Namun dari sisi rasa, daging lele dumbo lebih lebih lembek. Sebagian orang menganggap daging ikan lele lokal lebih enak rasanya dibanding lele dumbo.
3. Ikan lele sangkuriang
Ikan lele sangkuriang resmi dilepas oleh Departemen Kelautan dan Perikanan pada tahun 2004. Penelitian ikan lele sangkuriang dilakukan oleh Balai Besar Pengembangan Budidaya Air Tawar (BBPAT) Sukabumi sejak tahun 2002. Penelitian ini berawal dari kekhawatiran para peternak dengan menurunnya kualitas lele dumbo yang beredar di masyarakat. Penurunan disebabkan oleh kesalahan dalam menghasilkan benih dan penyilangan yang terjadi secara terus menerus. Hingga akhirnya diupayakan untuk mengembalikan sifat-sifat unggulnya dengan cara persilangan balik (back cross).
Ikan lele sangkuriang dihasilkan dari indukan betina lele dumbo generasi ke-2 atau F2 dan lele dumbo jantan F6. Induk betina merupakan koleksi BBPAT, keturunan F2 dari lele dumbo yang pertama kali didatangkan pada tahun 1985. Sedangkan indukan jantan merupakan keturunan F6 dari keturunan induk betina F2 itu. Penamaan Sangkuriang diambil dari cerita rakyat Jawa Barat tentang seorang anak yang bernama Sangkuriang yang mengawini ibunya sendiri. Sama seperti yang dilakukan BBPAT yang mengawinkan lele jantan F6 dengan induknya sendiri lele betina F2.
Dari hasil perkawinan ini ternyata didapatkan sifat-sifat unggul seperti kemampuan bertelur hingga 40.000-60.000 butir per sekali pemijahan. Jauh berbeda dengan kemampuan bertelur ikan lele lokal yang berkisar 1.000-4.000 butir. Lele Sangkuriang juga lebih tahan terhadap penyakit, dapat dipelihara di air minim, dan kualitas daging yang lebih baik.
Hanya saja kelemahannya, peternak tidak bisa membenihkan lele Sangkuriang dari induk lele Sangkuriang. Apabila ikan lele Sangkuriang dibenihkan lagi, kualitasnya akan turun. Jadi pembenihan lele Sangkuriang harus dilakukan dengan persilangan balik.
Saat ini BBPAT sedang menggodok varian baru lele Sangkuriang, yaitu ikan lele Sangkuriang II. Jenis ini merupakan perbaikan dari Sangkuriang I. Ikan lele ini persilangan antara indukan jantan F6 Sangkuriang I dengan indukan betina F2 lele dari Afrika. Indukan lele Afrika dipilih karena ukurannya yang besar, bisa sampai 7 kilogram. Hal ini dipandang bisa memperbaiki sifat genetis lele Sangkuriang. Berdasarkan pemulianya, yaitu BBPAT, ikan lele Sangkuriang II pertumbuhannya lebih besar 10 persen ketimbang Sangkuriang dan bobotnya pun lebih bongsor.
Ikan lele sangkuriang II belum dilepas secara bebas. Pihak BBPAT masih melakukan uji multilokasi di daerah Bogor (Jawa Barat), Gunung Kidul (Yogyakarta), Kepanjen (Jawa Timur) dan Boyolali (Jawa Tengah). Daerah tersebut memang dikenal sebagai sentra-sentra produksi lele nasional.
5. Ikan lele phyton

Ikan lele phyton (foto: Keboen Ikan)
Berbeda dengan varietas unggul lainnya yang biasanya ditemukan oleh para peneliti, ikan lele phyton ditemukan oleh para peternak ikan lele di Kabupaten Pandeglang, Banten, pada tahun 2004. Ikan lele phyton merupakan hasil dari silangan induk lele eks Thailand F2 dengan induk lele lokal. Sayangnya tidak diketahui apa spesies dari indukannya dan dari generasi keberapa indukan ikan lele lokalnya berasal. Menurut para penemunya, indukan didapat dari ikan lele lokal yang banyak dibudidayakan masyarakat setempat secara turun temurun. Tapi berdasarkan beberapa literatur, lele phyton berasal dari induk betina lele eks Thailand F2 dengan induk jantan lele dumbo F6.
Ikan lele phyton mempunyai ketahanan terhadap cuaca dingin, tingkat kelangsungan hidup (survival rate) lebih dari 90%. Sementara itu, FCR mencapai 1, artinya satu kilogram pakan menjadi satu kilogram daging dihitung mulai benih ditebar sampai panen dengan siklus pemeliharaan selama 50 hari.
Pada awalnya proyek Ikan lele phyton ini dilakukan untuk menjawab keluhan para peternak lele di Desa Banyumundu, Kabupaten Pandeglang. Mereka sering mengalami kerugian karena tingkat mortalitas yang tinggi dari benih lele yang dibeli dipasaran, seperti lele dumbo. Benih lele tersebut rupanya tidak cocok dibudidayakan di Desa Banyumundu yang beriklim dingin, pada malam hari berkisar 17 derajat celcius. Dengan metode try and error selama lebih dari 2 tahun akhirnya mereka menemukan varietas lele yang kemudian dinamakan Ikan lele phyton. Kualitas lele phyton ini juga diakui oleh Dinas Perikanan Budidaya Provinsi Banten.
Sesuai dengan namanya, lele phyton memiliki bentuk kepala seperti ular phyton. Gerakannya lebih lincah dari lele dumbo dan rasa dagingnya lebih gurih, tidak lembek. Dari segi rasa, lele phyton lebih mendekati lele lokal.

Similar Documents

Premium Essay

High School Hardwork

...Working Hard or Hardly Working? Do you remember when you first entered high school and didn’t know what to think of it? It has happened to most of us, young and inexperienced to the ways of high school. High school is where you find yourself and what you want in life. Even after all the ups and downs, I haven’t regretted anything as it helped me in life and helped me further me as student of life. Even though high School is a learning experience, and there are many differences in how I was in freshman year to now during senior year. From being irresponsible and childish, I have become completely the opposite. First day of school was always a burden because you wouldn’t know what to expect especially as a freshman in high school. Aa freshman,...

Words: 514 - Pages: 3

Premium Essay

How Did The Industrial Revolution Affect America

...respectability in the midle class. Due to their lack of wealth, they feared that they would earn the same wages as working laborers who were a class below them. Due to this fear, they tried to improve the status of the middle class through their children. They did this by valuing things like cleaning, discipline, education, and good manners. they even valued hardwork because thy believe dthat hardwork and education would help their chidren become successful in life. Instead of working in places like factories, children that grew up in the middle class attended school and engaged in activities that included many activities that dealt with slef-improvement. As years went by, the number of children became limited. While the children of the middle class did not work in factories, it was very different for adults. For instance, they did not work for wages and instead of working in factories their jobs were to look after their children. Their job was also to stay at home and make sure that the houses were clean. Most people in the middle class had different views on slavery. Some believed that slavery was a symbol of achievement through hardwork and dignity. The people in the middle class not only had different visions on slavery bu they also promoted temperance. Temperance is another term for abstinence from alcohol. They also supported...

Words: 895 - Pages: 4

Premium Essay

Classic Tale Of True Love In William Goldman's The Princess Bride

...For the next ten years, Inigo only sleeps exactly four hours per night, squeezes apple-sized rocks, practices skipping and dodging, he sprints, and he studies the sword. All these hardwork was the result from an experience that scarred him for life. When he is finally ready to battle the six-fingered man, Inigo cannot find him. After ten years of preparation, five years of track-down, Inigo has become the swordmaster, but he has also failed to avenge his father. As for Inigo’s tragedy, it is not his fault he became an orphan at the age of ten, yet, he had to pay for the aftermath – he had to live without a father, had to live with the unforgettable memory and be hunted with the nightmare of the death of his beloved father. However, this is not the end of the unfairness that Inigo experiences. At Insanity Cliff, Westley with only three years of training has beaten the swordmaster, who had spent the last fifteen years...

Words: 865 - Pages: 4

Premium Essay

Management Styles

...expected to follow those instructions with little or no discussion. Secondly, relationship bonds run deep in Filipino culture and the manager expects loyalty. In return for this loyalty the boss will look after the interests of those subordinates. It is very much a reciprocal arrangement. __________________________________________________________________________ 5 Types of management Filipino Styles Managers are the one who supervise the store or company. How your Managers Supervise or how they manage? Want to share Seeking to comprehend the Filipino manager’s values and Inclinations, Ernest A. Franco, Management in the Philippines Setting, And Identifies The five types of Filipino managers. Manager by “Kayod” Kayod means hardwork, this managerisaction-hungry and comitted, and his manners are reather serious andthose of an introvert. A formal and serious worker, he won’t give in...

Words: 476 - Pages: 2

Premium Essay

Personal Narrative: My Failure In High School Baseball

...the tryouts ended;I had thought my tryout that week went well. I was somehwhat confident that I would make the team. The tryouts were intense and everyone was on their best behaior, trying to make good impressions with the coaching staff. The last day of the tryouts my old freshman coach walks up to me and my friend julian. He says to Julian and I “ Gentlemen, you know coach wolf has noticed that you two have been working extra hard. But were gonna have to let you go.” I was shocked, he continued by saying “ You made it this far but, we wouldve cut you earlier but you were both working so hard.We wanted to get a another look at both of you.” That day I realized that hardwork can take you just as far or even farther than talent. I worked hard and it almost paid off. Baseball just wasnt the sport for me. Hardwork can get you through anything, if you just put your mind to it. You can do it . Everyone fails, but isnt it about how you get back up? I think so ...

Words: 476 - Pages: 2

Free Essay

The Switch That Divides

...Does a flightless bird ever look up and wish to reach the sky ? Does a fluid ocean ever regret its least stable nature? Or does a mountain ,at times want to swing along the flow ? Well certainly they can’t , they cant move beyond what they actually are . Which means that there exists this most basic rule of nature which keeps everything within their deep-seated traits. A threshold like speed of light which sets the upper limit on ability and attribute ! The threshold seems true for all natural entity equally. But what about us “the humans”? Does that bar applies on us too ? Well to b frank i have serious doubt about us being natural. Except for eating food ,peeing frequently and having sex everything else has been enveloped by artificialness . well actually the basic activities motioned above too have been contaminated . So what about the bar then ? If we have moved out of the natural domain why would be under any natural threshold ? SIGH ... i really wish this was the case . i really wish life was a “ask and its given” scenario . but it isn’t !There is a serious mismatch between what we aspire and what we get . Seems bit obvious ? Well yes certainly a mundane thought . But what keeps me gasping is a thought which is a step ahead of this basic 'Threshold' paradox , which is Does the threshold belongs to all individual separately ? I mean are our abilities and reach predefined ? Are the motivational lines ‘work hard you will get it ‘,keep aspiring big , dream king size...

Words: 654 - Pages: 3

Premium Essay

Personal Narrative: How Music Changed My Life

...He told me that music isn’t something we people can pick up right away, it takes patience and hardwork to grasp the beauty in it. That’s what got me hooked into doing music as a career choice. He made me understand that it takes hardwork and dedication to actually achieve...

Words: 707 - Pages: 3

Premium Essay

Accountancy Speech

...John Rodnie C. Cabarrubias 1-HAC Being an accountancy student in San Beda is very special to all and I should say that the people surround me or even my fellow batch mates have a higher expectations. Even our professors, board of directors and the Rector-President of San Beda College hoping that we will graduate as same time we enter the school. Last May 2012 CPA board licensure examination, a bedan made it at the top. Manuel Buensuceso Jr. was emerged as top 1 on the CPA board licensure examination, garnering a 94.86 percent passing percentage. Based on the Auditorial, his top performance makes him the second bedan in history to make it to the top spot in the CPA board exams. San Beda also receives a 100% SBC passing percentage, meaning all first time takers passed the examinations and with pride and honor San Beda made a celebration to honor their hard work. With a great pride and honor San Beda keep on sharing to all Filipinos that San Beda has a great accountancy program, just because we have the top 1 overall in the CPA board exams. They keep on posting the picture of Manuel in every bit part of the school and even outside of the school. Also they post some pictures and details in some prestigious newspaper in the country (Philippine Daily Inquirer and Philippine Star). The best part is that our fellow accountancy department keeps on reminding the Bedan community that we have it takes to be on the top. June 29, 2012 at Abbey Church a celebration...

Words: 1949 - Pages: 8

Premium Essay

Reflction

...know so much about internet research and i found that search engines on the internet are faster that researching manually. Also, this presentation has giving me a wider knowledge of European crisis which i never thought about. It makes me to have an interest in listening to news, reading newspapers,it makes to know what is happening in the UK economically even globally which i believe it is an addition to me as part of my learning activity. Despite the knowledge i acquire in this group presentation, we had problems with communications and organization. It was so hard to plan our schedules on how we meet with each other in order to discuss how to go about the coursework. We started the semester off very strong, with lots of energy and hardwork for the coursework but not much direction. Each week, instead of reporting on our coursework , we are only talking about the problems with our group and this has made us to lack behind the scheduled time. We are five in a group,it has been so hard to make in contact with the other three, i managed to get hold of one to join me to do the presentation. Although, in a little way it taught more about teamwork despite the fact that we were unable to do more about the coursework, initially we were able to talk together, sit together during tutorial class but immediately we broke up for the 2weeks break ,all effort to get hold of any of them was in vain....

Words: 298 - Pages: 2

Free Essay

Journal

...brainstorming and cooperative learning. She is using PowerPoint presentation, Modern Period Table, Laboratory apparatuses and the like as her instructional materials. Summative tests, lab experimentation, reporting using rubrics, assignment and such are her tools for assessment. Being a future teacher, I was also advised by the teachers. They were able to put it in me that being a teacher is not that easy. I have to be understanding, patient and I have to become a role model for them. But the thing that bangs me the most is what Mrs. Munoz said. "You have to be the inspiration of your students. That's the role of having a teaching method though, you need to arouse the student's intersts , motivate them, because at the end of the day, all the hardworks you've done will be worth it." The interview session with the teachers...

Words: 317 - Pages: 2

Premium Essay

Essay

...Ravenshaw Junior College | CHSE | 2011 | 80.33 | 10th | Agrahat High School | BSE | 2009 | 90.66 | COMPUTER PROFICIENCY: * Operating system : Windows * Programming Language : java,c * Networking PROJECT PROFILE:PROJECT#1(major project) PROJECT TITLE | Online Crime Management System | DOMAIN | .net | ENVIRONMENT | .net,sql | TEAM SIZE | 7 | ROLE | Design | BRIEF DESCRIPTION | It is a web based application in which one can lodge complain about crime at anywhere at any time. | | SUBJECT OF INTEREST: * Database Management System * Software Engineering ACHIVEMENTS: * Represented the Class at College level . * Attended Seminars in College. STRENGTH: * Good team player. * Self motivated. * Hardwork is always promised. * An active listener. * Focused and Confident with positive attitude. HOBBIES: * Painting * Listening to music PERSONAL PROFILE: Name : Aisurya Baral Gender : Female Date Of Birth : 30 -Mar-1994 Language Known : Odiya, hindi,English Permanent address : At/Po-Agrahat,Via-Charbatia,Choudwar,...

Words: 256 - Pages: 2

Premium Essay

Band Instrument In Middle School Analysis

...Not choosing a band instrument in middle school was actually one of the best decisions I made. Selecting a rotation of different electives brought to my attention that music had become the spark of my intellectual curiosity. And from then on I was hooked as an “orchdork”. As an orchdork, I would directly relate real-life situations to the lessons and values I learned in orchestra. Especially as I get older I begin to notice the values orchestra and instilled into me through hardwork and dedication. Then, through music I was able to creatively think about the infinite possibilities in relationship to my homework. Although many great works were written before my era, the music the combinations of chords, techniques, rhythms, and melodic tunes...

Words: 268 - Pages: 2

Premium Essay

My Autobiography

...parents are not there and my ate and kuya are also studying as a high school student, so my ate zoey had no choice but go to school with me.When I turn 5 I started study grade 1 and I can say that it's so hard being a grade school student that you have no mother who's taking of you while your classmates is fully supportive by their mom, they have a mom who will brushed their hair, prepared their lunch, who will wipe their tears if they are crying and say,"tahan na anak, andito na c mama" and the one who will take care of you if you are sick, But me? I did not experience it all, because my mother is not by my side while I'm growing, It's because she's so busy in her job as a caregiver here in batangas so she had no time for us but because the hardwork of my mom, Me and my siblings didn't finished our study and we are so thankful to god 'cause he gave us a strong and a loving mother...

Words: 1491 - Pages: 6

Premium Essay

College Admissions Essay: Negative Body Image

...Throughout most of my teenage life, I struggled with many insecurities regarding my weight and appearance. Despite being ambitious and passionate about the performing arts, I constantly struggled with negative body image, causing me to shy away from the stage. I believed that lead roles were made to be played by the "pretty girls" and that my place would forever remain in the ensemble. It wasn’t until I auditioned for and landed the role of Grace in Cinderella that I realized that wasn’t the case. I got to explore all of the ins and outs of that crazy character and embrace being different. From then on, I slowly began to peek out from behind the curtain of insecurity I had been hiding behind, and my confidence was at an all new high. Never...

Words: 300 - Pages: 2

Premium Essay

Personal Narrative: My Passion Of Basketball

...Throughout my entire life, basketball has been my passion, and something that I love to do. As years have gone by I continue to get better and better. In order to do this I need to train, and push myself to be the best I can be. I spend countless hours in the gym, and the weight room, to help me to improve my skills, strength, and abilities. The gym is hot, therefore sweat is constantly dripping down my face, as well as changing my light grey shirt to dark grey. My mouth becomes very dry, as I had not gotten water in a long time. The ice cold water quenches my thirst, and then I go back to working hard. At the end of every basketball season, an all-conference list of players is released. Different coaches vote for who they think are the best...

Words: 355 - Pages: 2