Free Essay

Icai

In:

Submitted By rahmakristianto
Words 3821
Pages 16
Kasus 8.10 Institute Of Chartered Accountant of India

Perdagangan rempah-rempah pertama kali dibawa oleh penjelajah Eropa, yang dikenal dengan petualang Portugis Vasco Da Gama, pergi ke pantai India pada akhir abad ke 15. Pada pertengahan abad ke 18, Inggris Raya menggunakan sekumpulan kapal militer untuk menguasai dari beberapa propinsi utama di India dan secara efektif membuat negara tersebut menjadi jajahan terbesar dalam kerajaan Inggris. Untuk hampir satu abad, aturan penjajahan Inggris dilaksanakan oleh British East Indian Company yang keji. Setelah Inggris Raya menghadapi pemberontakan berdarah dari Bangsa India pada tahun 1857, British East Indian Company, dihapuskan dan India dikendalikan langsung oleh kerajaan Inggris. Pemberontakan yang dilakukan sewaktu-waktu, keresahan masyarakat, dan akhirnya kampanye untuk tidak tunduk yang dipimpin oleh Mahatma Gandhi memuncak di India , dan India mencapai kemerdekaannya dari Inggris Raya pada tahun 1947.

Aturan penjajahan Inggris, meninggalkan jejak mendalam pada semua aspek pada masyarakat India, termasuk ekonomi, sistem pelaporan keuangan, dan profesi akuntan. Selama 2 abad Inggris menguasai India, banyak warga Inggris berimigrasi ke India untuk mencari kesempatan dalam perbankan, asuransi, akuntansi , industri keuangan lainnya dan profesi. Alexander Fletcher ferguson datang ke India pada akhir 1880an. Beberapa tahun kemudia, dia mendirikan perusahaan akuntan A.F.F Ferguson & Co., yang menjadi organisasi profesional paling terkemuka dan perusahaan akuntan terbesar.

Orang india asli/pribumi khususnya tidak menerima imigran seperti Ferguson yang sering mengambil keuntungan dari ‘hubungan” dengan Inggris untuk memajukan karirnya dan menaikkan status sosialnya. Lebih buruk lagi, imigran baru sering memperlakukan orang India sebagai warga negara kelas dua di negaranya sendiri. Tidak heran, setelah India memperoleh kemerdekaannya, ketertupan politik berlaku di India. Karena sikap ini, pemerintah pusat India membuat kebijakan proteksi untuk mencegah perusahaan asing, profesional dan organisasi lain mendominasi ekonomi bangsanya. Kebijakan ini termasuk tarif barang impor, penanaman modal yang adil oleh perusahaan asing nasional di perusahaan India, dan yang palin penting, yang dikenal dengan ‘License Raj’. License Raj adalah kumpulan peraturan pemerintah dan perundang-undangan yang dibuat oleh perdana menteri pertama di India , Jawaharlal Nehru, yang memberikan pemerintah pusat India pengendalian yang efektif atas ekonomi negaranya. Dibawah License raj, setiap bisnis yang diajukan oleh entitas dalam maupun luar negeriharus disetujui oleh komisi perencanaan pemerintah pusat.

Kebijakan proteksi ekonomi India membuat perusahan akuntan international takut untuk beroperasi di India. Walaupun begitu, saat pemerintah pusat India mengumumkan berencana mengistirahatkan kebijakan proteksinya di awal 1990an, perusahaan-perusahaan tersebut dengan cepat mengejar peluang di bangsa terbesar kedua di dunia. Setelah beberapa dekade, kontroversi muncul berkaitan dengan usaha perluasan yang agresif dari perusahaan akuntan international di India. Sebelum menguji kontroversi tersebut, akan lebih membantu untuk melihat sejarah profesi akuntan di India.

Lahirnya Sebuah Profesi

Beberapa waktu setelah India mendapatkan kemerdekaanya dari Inggris Raya, Parlemen India mengeluarkan Companies Act untuk menyusun infrastruktur yang mengatur pasar modal di India. Infrastruktur tersebut menirukan kerangka peraturan pasar modal Inggris yang dibuat oleh sekumpulan Companies Act yang diadopsi oleh Parlemen Inggris di pertengahan abad ke 19. Companies Act Inggris juga dipakai sebagai cetak biru untuk hukum yang mengatur surat-surat berharga oleh Kongres Parlemen US di tahun 1930an. Agensi pengatur undang-undang yang bertugas mengawasi pasar modal India adalah Securities and Exchange Board of India, yang setara dengan SEC di Amerika. Sama dengan undang-undang federal di Inggris Raya dan Amerika, India Companies act mewajibkan perusahaan publik untuk mengeluarkan laporan keuangan berkala yang diaudit oleh perusahaan akuntan independen.

Pada tahun 1949, Parlemen India mengeluarkan Chartered Accountant Act. Undang-undang ini dibuat oleh ICAI New Delhi untuk mengatur profesi akuntan negara. Dalam menjalankan tanggung jawabnya , ICAI berkerja sama dengan SEBI. Tidak seperti organisasi profesional lainnya seperti AICPA, ICAI adalah agensi federal yang memiliki otoritas perundang-undangan yang sangat luas. Amanat peraturan ICAI termasuk, beberapa tanggungjawab, mengeluarkan standar akuntansi, dan kode etik untuk Chartered Accountant/ijin praktek akuntan, mengatur fungsi audit independen di India, melaksanakan sekumpulan ujian yang harus ditempuh untuk menjadi CA dan menghukum CA dan perusahaan akuntan yang melanggar kode etik atau tanggung jawab profesional lainnya.

Sejak lahirnya, ICAI telah memakai model pelaporan keuangan Inggris yang mensyaratkan perusahaan publik untuk menyiapkan laporan keuangan berkala yang menyediakan gambaran ‘ yang sesuai dengan kenyataan dan adil’ dari kondisi keuangandan hasil operasi. Meskipun tidak ditegaskan ‘ yang sesuai dengan kenyataan dan adil’ itu seperti apa, dalam konteks ini ditentukan pada referensi kondisi ekonomi dimana perusahaan beroperasi pada keadaan yang unik atau menghadapi tantangan dan konsep pelaporan akuntansi dan keuangan relevan dengan keadaan keuangan perusahaan. Yang paling penting gambaran ‘ yang sesuai dengan kenyataan dan adil’ meminta subtansi ekonomi dari tranksaksi berlaku dalam kondi yang legal. Model pelaporan ‘ yang sesuai dengan kenyataan dan adil’ hampir tidak memberikan petunjuk seperti model penyajian yang adil yang mendasari sistem pelaporan di Amerika. Model pelaporan keuangan Inggris dan India lebih berpegang pada konsep umum untuk memandu pelaporan keuangan dan keputusan akuntansi daripada sejumlah besar standar akuntansi seperti yang diterbitkan oleh FASB.

Beberapa saat setelah pemebentukannya, ICAI mulai menerbitkan Statement on Accounting Standards sebagai pedoman untuk akuntansi keputusan pelaporan keuangan oleh perusahaan India. Secara keseluruhan, standar akuntansi ICAI tertuju pada ‘Indian Accounting Standards’ atau IAS. Pada akhir 2007, ICAI mengumumkan IAS akan dikonversi penuh dengan IFRS pada tahun 2011.

Parlemen India juga memberikan ICAI otoritas untuk menetapkan atau menyetujui standar audit profesional. Secara berkala, ICAI mengeluarkan Statements on auditing Practices (SAPs), yang merupakan petunjuk teknis yang harus dipatuhi oleh perusahaan akuntan dalam merencanakan dan melaksanakan audit independen. Meskipun begitu, sejumlah Statements on auditing standards dikeluarkan oleh US Auditing Standard Board, SAPs menyebutkan persoalan umum yang sama. Contohnya, SAP khusus termasuk SAP 1, Basic Principles Governing on Audit;SAP 3 Documentation;SAP 4, Fraud and Error, dan SAP 6, Study and Evaluation of the accounting system and related internal audit control inconnection with an audit. Sebagai tambahan, untuk SAPs, ICAI kadang-kadang mengeluarkan pengumuman yang menyediakan petunjuk teknis untuk CA dan perusahaan akuntan untuk topik audit yang penting. Contoh dari publikasi ICAI, Independence of auditors, Control on the quality of audit work, audit engagement letters and audit of banks.

Anjing penjaga vs Anjing pelacak
Meskipun kelihatanya sama antara fungsi audit independen di India dan Inggris Raya, dan satu tingkat di bawah US, audit independen yang dilaksanakan oleh India kurang teliti dibanding audit US dan Inggris. Salah satu penjelasannya audit India kurang teliti adalah iklim hukum yang dihadapi oleh firma akuntan , jika dibandingkan dengan Inggris dan US.
Mengingat aturan hukum yang penting yang ditetapkan oleh pengadilan India yang menyebutkan peranan auditor independen :
Seorang auditor tidak dibatasi menjadi detektif atau untuk melakukan pekerjaannya dengan kecurigaan atau dengan kesimpulan terlebih dahulu tentang sesuatu yang salah. Dia adalah anjing penjaga tetapi bukan anjing pelacak. Dia dibenarkan untuk mencoba mempercayai pegawai perusahaan atau entitas berdasarkan gambaran perusahaan, yang diberikan dengan pertimbangan yang masuk akal.

Karena prosedur tersebut, sistem hukum India seringkali membuat auditor independen bertanggungjawab terhadap kegagalan untuk mendeteksi kecurangan akuntansi dan keuangan. Tidak diragukan, aturan hukum ini mempengaruhi kebijakan audit dan prosedur pada firma akuntansi di India. Berkomentar pada keseluruhan filosofi audit menghadapi penuntutan kriminal, salah satu partner dari firma akuntansi terbesar di India berkata ,’Pengoperasian dibawah batasan waktu dan biaya, kita harus menduga dengan jujur dari klien kita. Setelah itu, sebuah audit bukan investigasi.’

Seperti di US , auditor independen di India menghadapi penuntutan kriminal atas berbagai undang-undang federal dan sanksi atas pelaksanaan audit yang tidak profesional dan melanggar kode etik. Tanggung jawab utama untuk menghukum auditor India telah didelegasikan ke ICAI. Bagaimanapun, kritik terhadap ICAI membuat agensi federal segan untuk bertanggung jawab. ‘ ICAI sangat lemah dalam memastikan standar yang tinggi atas profesionalitas dan tingkah laku auditor’.

Kenyataanya, ICAI telah terbiasa menjadi target utama kritik yang mengklaim fungsi audit independen telah jauh tertinggal dengan negara lain dalam hal profesionalisme, ketelitian dan efektifitas. Banyak dari kritik tersebut ditujukan langsung pada ICAI oleh perwakilan firma akuntansi internasional. Pada beberapa tahun belakangan, kritik disebarkan secara luas dan dipublikasikan secara besar-besaran sebagai serangan balasan melawan firma oleh pihak yang mempertahankan ICAI, termasuk ICAI sendiri. Pihak-pihak tersebut menyebutkan masalah utama yang dihadapai oleh profesi akuntan India tidak berkaitan dengan kekeliruan atas undang-undang yang tidak efektif yang diatur ICAI, malah dapat dilacak dari firma akuntan internasional.

Bangsa Barbar di Pintu Gerbang
Krisis finansial di tahun 1991 yang terjadi di seluruh negara, mengancam India mengalami kebangkrutan, dibisikkan “pergerakan liberalisasi’ . Kepercayaan utama dari pergerakan liberalisasi mengakhiri kebijakan proteksi ekonomi yang ada pada ekonomi India selama 4 dekade. Terbukanya pasar India ke seluruh dunia menghasilkan perkembangan ekonomi pada beberapa dekade berikutnya. Sepanjang tahun 1990an, ratusan perusahaan multinasional berinvestasi pada sejumlah bisnis di India. Perubahan kebijakan ekonomi yang dilakukan secara mendadak oleh pemerintah pusat ini juga menghasilkan penanaman modal asing (FDI) di India oleh perseorangan dan perusahaan investor di seluruh dunia.

Pertumbuhan ekonomi yang cepat di India sepanjang tahun 1990an menghasilkan peningkatan signifikan atas permintaan akuntan, audit, dan tenaga profesional yang ditawarkan oleh firma akuntan international. Peningkatan mendadak permintaan atas tenaga profesional dan pengumuman pemerintah India untuk mengakhiri kebijakan proteksi ekonomi menyebabkan firma akuntan ‘Big 4’ memulai ekspansi bisnisnya di India sepanjang awal tahun 1990an.

Antusiasme dari firma akuntan ‘Big 4’ untuk pasar India tiba-tiba menyusut ketika mereka menyadari ICAI, tidak seperti banyak agensi pengatur undang-undang lainnya, ICAI tidak bermaksud untuk menghapuskan kebijakan proteksinya. Setelah 4 dekade yang lalu , ICAI telah memasang penghalang untuk firma akuntan asing beroperasi di India. Masalah utama dari penghalang tersebut adalah peraturan yang melarang firma akuntan internasional untuk mendirikan kantor cabang di India. Dua dari firma ‘Big eight’- Deloitte, haskins & sells dan PWc- telah mendirikan kantor cabang independen di India sebelum peraturan itu ada. Tetapi firma tersebut terbatas, hanya boleh beroperasi pada satu kantor praktik dengan masing-masing 20 partner- batasan ditetapkan pada firma akuntan dalam negeri. Selain itu, dua firma tersebut tidak diijinkan untuk mengganti nama kantor praktik di India ketika masing-masing bergabung dengan firma akuntan international lainnya, yang artinya kantor-kantor tersebut diwajibkan untuk beroperasi dengan nama yang lama.

Perwakilan firma ‘Big 4” marah kepada ICAI yang mendesak untuk memelihara kebijakan proteksinya , walaupun pasar India sedang terbuka untuk kompetitor asing. Komentar Big 4 terhadap peraturan yang mencegahnya untuk mendirikan kantor praktik baru di India, salah satu juru bicara Big 4 melihat larangan tersebut merupakan ‘bagian dari ….proteksi yang melumpuhkan 8 kompetitor asing dan melindungi profesi audit pribumi dari kompetisi sesungguhnya’. Partner KPMG yang marah menyatakan ICAI ‘ketinggalan jaman’ dan menyarankan tanggung jawab untuk peraturan tersebut harus diberikan kepada agensi federal lainnya.

Pada akhir 1990an dan masuk pada abad baru, bisnis pers dalam negeri di India juga menjadi kritis terhadap ICAI, tetapi dengan maksud lain. Sebuah bisnis di India mengalami jumlah kecurangan akuntansi yang meningkat adalah konsekuensi langsung dari peraturan ICAI yang lemah. Pers juga mengkritik ICAI menjadi ‘tawanan’ dari profesi yang diaturnya sejak anggota dewan diisi oleh CA dari firma akuntan dalam negeri.Salah satu wartawan India menyarankan ICAI harus dihapuskan dan diganti dengan agensi pengatur perundang-undangan yang sama dengan US Public Company Oversight Board (PCAOB) yang dikendalikan oleh sebagian besar non akuntan.

Kritik terhadap ICAI sangat mengganggu , jika tidak memalukan , anggota dari dewan. Akhirnya , kritik tersebut mendorong ICAI dan pendukungnya untuk membalas kritik dari agensi, melawan firma akuntan besar international. ICAI dan pendukungnya mengakui profesi akuntan India menghadapi tantangan besar tetapi berpendapat terhadap masalah ini merupakan konsekuensi langsung dari perkembangan praktek yang agresif dari firma akuntan international di India. Walaupun firma tersebut mengkritik keras kebijakan proteksi ICAI, ICAI tetap mempertahankan masing-masing dari firma tersebut , kenyataanya, telah beroperasi dalam skala besar di India sepanjang 1990an.

Sesuai denga n ICAI, dikenal dengan ‘Firma akuntan Multinasional’(MAF) menggunakan berbagai cara yang tak kentara, dalam banyak kasus, melakukan tindakan sembunyi-sembunyi dari hukum dan peraturan yang diharapkan dapat mencegah firma-firma tersebut memperebutkan kendali atas pasar India untuk akuntan, audit dan tenaga profesional yang berhubungan dari firma akuntan dalam negeri. Hasil dari cara-cara haram tersebut, seperti yang diduga MAF mengendalikan pasar india dan pada waktu yang sama, merusak kredibilitas dan integritas dari profesi akuntan India.

Pada tahun 2002, komisioner ICAI, CAAC menyelidiki pengaruh dari MAF terhadap profesi akuntan India. Beberapa bulan kemudian, CAAC menerbitkan hasil temuan 141 halaman dengan judul “White Paper on Multinational Accounting Firm Operating in India’. Pendahuluan laporan tersebut mengindikasikan tujuan utamanya ‘ menginformasikan komunitas bisnis India, sektor keuangan India, pemerintah India, pembuat kebijakan di India, tenaga profesional India, dan juga masyarakat umum mengenai fakta yang benar dari MAF dan mengenai keadaan profesi akuntan di India. Pendahuluan tersebut menyebutkan kehadiran MAF di India melanggar undang-undang dan mendokumentasikan ‘MAF ilegal dan mencuri-curi fungsi audit dan atestasi dari profesi akuntan India’

Firma besar akuntan international seringkali menemukan kritik pedas dalam beberapa tahun ini, terutama yang berkaitan dengan skandal keuangan seperti Enron dan Worldcom di US , Kanebo Limited di Jepan, parmalat di Itali, Royal ahold di Netherlands, dan HIH di Australia.Dengan mudahnya kritik pedas terhadap firma tersebut , dapat ditemukan di White Paper yang diterbitkan oleh CAAC.

Bisnis Kotor
Kritik terhadap firma akuntan Big 4 yang mempertahankan firmanya sepanjang 1990an telah memberikan efek yang signifikan terhadap akuntansi dan praktek audit yang kemudian dapat digunakan sebagai produk ke pasar pelayanan konsultasi untuk usaha –usaha yang ada di India. Pemasaran yang giat oleh firma-firma tersebut untuk beberapa pelayanan telah terbayarkan setelah beberapa dekade yang lalu di US dan Eropa Barat. Pada awal 1990an, firma Big 4 telah mendirikan divisi konsultan besar yang menyediakan cakupan pelayanan yang luas termasuk desain sistem dan poyek implementasi, analisis biaya, dan audit internal.Masing-Masing dari firma tersebut mempunyai pangsa pasar untuk ribuan klien untuk pelayanan tersebut

Usaha firma Big $ untuk memperluas divisi konsultanya merupakan konsekuensi langsung dari kompetisi yang meningkat dalam pasar audit selama beberapa dekade hanya menghasilkan kuntungan yang sedikiy untuk pelayanan audit. Sejak keuntungan atas pelayanan konsultan umumnya lebih besar daripada pelayanan audit, firma Big 4 menggantinya dengan menurunkan profitabilitas dari pelayanan audit dengan menjual pelayanan konsultan dalm jumlah besar kepada klien audit dan pihak lain.

Penghalang utama yang dihadapi firma Big 4 untuk mendapatkan akses yang lebih luas pada pasar tenaga profesional di India sejak tahun 1990anadalah larangan ICAI kepada firma-firma tersebut untuk mendirikan kantor cabang sendiri di India. Untuk menyelesaikan masalah ini, firma ini mulai menggunakan dua alternatif strategi untuk menginvasi pasar tenaga profesional di India. Pertama, firma tersebut mempekerjakan strategi skala besar, sebagian besar untuk menduduki tempat pertama di India, namanya, bersekutu dengan firma ‘perantara’ dalam negeri. Karena peraturan ICAI terbatas pada firma akuntan dengan jumlah partner maksimum 20 orang dan terbatas pada jumlah audit independen yang dapat disupervisi oleh satu partner audit, firma akuntan Big 4 merasa perlu unutuk bersekutu dengan banyak firma akuntan India.’ Tiap firma Big 4 telah mengelompokkan firma akuntan di Indiayang secara hukum terpisah tetapi bekerja bersama’

Taktik kedua dari firma akuntan Big 4 yang digunakan sepanjang 1990an, memperoleh ijin operasi dari firma konsultan usaha di India. Beberapa ijin telah tersedia di reserve Bank Of India (RBI), agensi federal India yang mengeluarkan ijin tersebut. Setelah memeroleh ijin tersebut, setiap firma Big 4 dapat mendirikan beberapa pelayanan di India dengan nama praktek yang global- tidak seperti profesi akuntan, ‘profesi ‘konsultan’ tidak membatasi firma untuk memiliki satu kantor praktik. Kantor praktik konsultan bekerja dengan firma akuntan dalam negeri yang menjadi ‘perantara ‘ Big 4 dalam pasar akuntan dan pelayanan audit.

Karena firma Big 4 telah memiliki sumber daya ekonomi yang lebih banyak daripada perantaranya, menurut laporan mereka mendominasi, jika tidak menguasai, operasi dari firma tersebut. Hasilnya firma perantara diduga hanya menjadi topeng dari firma Big 4 yang menyediakan pelayanan akuntansi dan audit di India. Dalam white paper, CAAC menyarankan firma akuntan India dikmpulkan dengan MAF sepanjang 1990an , karena mereka percaya dengan begitu mereka akan bertahan.

Firma akuntan tradisional di India yang memiliki lebih banyak tenaga profesional audit dan lainnya sekarang merasa tidak aman dengan kapasitasnya untuk menjaga posisi mereka dan meskipun banyak diantaranya mulai berpikir untuk menjadi afiliasi MAF atau perantara untuk menjaga pekerjaannya , mereka mengatasi dan memiliki akses untuk pekerjaan baru dengan MAF

Tema utama dari laporan White Paper adalah MAF menggunakan’perantara’ untuk menguasai pasar India untuk pelayanan audit dan akuntansi, faktanya adalah ilegal sejak praktek tersebut mengijinkan firma tersebut menyediakan pelayanan akuntansi, audit, dan pelayanan lain yang berhubungan tanpa menjadi subjek pengawasan peraturan ICAI. ‘Karena MAF diluar lingkup disiplin ICAI dan semua disiplin, tidak ada disiplin (pengwasan peraturan) yang mungkin’.

Salah satu peraturan ICAI yang paling penting adalah, agensi ini melarang untuk mengiklankan firma akuntan, MAF dapt mengambil jalan pintas.Walaupun MAF melaksanakan parktiknya di India dengan nama ‘audit’, mereka tidak dianggap sebagai firma akuntan dan audit di India. Maka, mereka dapat mengiklankan dan menggunakannya ,jika ingin. Diduga, MAF beriklan secara besar-besaran dan melakukan kampanye pemasaran tidak hanya untuk memikat kliennya tetapi juga untuk menarik pelayanan audit dan akuntansi dari perusahaan ‘perantara’ mereka. CAAC menilai MAF menggunakan cara-cara yang tidak profesional dan tidak terhormat untuk menjual pelayanannya dan cara-cara tersebut mengurangi integritas dan kredibilitas dari profesi akuntan di India yang dihormati.

Sementara berperan dan beroperasi melalui perantaranya dalam area tradisional dimana CA di india merupakan subyek dari ICAI…MAF mulai melakukan pengiklanan dan membangun merk dengan nama mereka sendiri dan mengambil keuntungan dari merk yang mereka bangun , bertentangan dengan peraturan CA di India yang dibuat berdasarkan hukum….penghinaan dan tipu daya seperti memberikan tongkat kriket – ke periklanan biaya tinggi- bahkan menyelenggarakan kegiatan berbiaya tinggi seperti penghargaan terhadap kepemimpinan bisnis dan usahawan yang memaksa mereka untuk menjadi perusahaan berpenghasilan tinggi dan pasar financial untuk tenaga profesional.

Strategi pemasaran dan taktik yang digunakan oleh MAF dilaporkan sangat efektif , dengan cepat firma tersebut mempersuasi banyak perusahaan India dan bahkan agensi pemerintah bahwa pelayanan mereka lebih unggul dari firma akuntan dan konsultan dalam negeri. Hasilnya kurang dari satu dekade, MAF merebut pasar ‘tingkat tinggi’ dari pelayanan konsultasi bisnis di india dan memalui firma perantara mereka, menjadi auditor secara de facto untuk sejumlah besar perusahaan India. Berdasarkan CAAC, penyelidikan mengenai pelayanan akuntansi, audit dan konsultansi di India ‘dipersalahkan’ firma dalam negeri ‘ menadi kelas dua di negara mereka , menduduki posisi yang sama dengan kedudukan masyarakat India pada saat penjajahan Inggris di India.
CAAC menyatakan MAF hanyalah memasarkan bahwa dia ‘terlatih dan berbudi luhur’pada kampanye pemasarannya. Malahan, CAAc melaporkan setelah beberapa dekade, MAF menggunakan sejumlah besar.praktek bisnis yang ‘kotor’ dan ‘buas’. Beberapa contoh berikut menujukkan beberapa praktek yang diidentifikasi CAAC dalam White Paper, contoh dari banyak referensi dari proses pengadilan, kasus, berita dan bukti anekdot • MAF terlatih untuh melobi dan menjadi alat untuk menyuap pemerintah dan pembuat peraturan • Menjadi ahli dalam pencucian uang • MAF berulang kali ditangkap dalam kecurangan dan malpraktek yang memaksa mereka untuk berkompromi dengan biaya milyaran dolar • Dikendalikan oleh ambisi memeroleh uang dengan arti apapun, MAF ahli menghancurkan bukti dan untuk lepas dari konsekensi perbuatan curangnya • MAF bersalah terhadap pelanggaran independensi audit dan kode etik • MAF ahli dalam memberi saran untuk menghindari pajak kliennya pada level global yang menyebakan pemerintah mengalami kerugian milyaran dolar
CAAC menutup tulisan panjangnya melawan MAF dengan menyatakan profesi akuntan di India dibawah kepungan dan harus menjadi perhatian secara nasional , bahwa profesi tesebut dapat diperoleh kembali oleh CA. CAAC berharap ini akan menjadi titik pusat untuk mencapai tujuan. ‘ Ini adalah agenda CAAC. Ini adalah tujuannya. ‘India memeroleh tempat pertama adala mantra’

CAAC mempersiapkan daftar kegiatan yang mengesankan yang harus dipertimbangkan oleh ICAI dan otoritas pembuat undang-undang di India. Dari beberapa rekomendasi , dua yang paling meyakinkan. Proposal pertama ditujukan kepada untuk melarang ICAI firma akuntan multinasional manapun untuk mendirikan praktek di India, selain menjadi aliansi dari firma akuntan India atau sebagai firma konsultan independen. Untuk operasi MAF yang ada di India sebagai firma konsultan, CAAC merekomendasikan firma tesebut menarik kembali ijin bisnisnya

Pembuktian kesalahan & Penolakan
Seperti yang diharapkan , laporan “White paper’ CAAC mendapatkan respon yang cepat dari firma Big 4. Juru bicara Ernst & Young membela aliansinya dengan perusahaan akuntan india dengan menyatakan bahwa’ tidak ada halangan untuk membangun aliansi dengan firma luar negeri’. Beberapa bulan kemudian, partner E&Y India, menjawab dengan kasar wartawan yang bertanya kenapa firmanya harus menjadi subyek pengawasan peraturan ICAI. “Kita tidak berada dalam kekuasaan ICAI, kita hanya konsultan seperti Bosto Consulting Group , A.T Keanney, atau Mc Kinsey, ada apa dengan kita ?

Merespon dugaan bahwa Big 4 menguasai firma perantara mereka, perwakilan PwC menyatakan’ Firma India merupakan anggota dari jaringan PwC merupakan organisasi rumah tangga yang sepenuhnya dimiliki di India, dan dibangun dengan merk tersebut selama lebih dari 100 tahun.Merespon pertanyaan yang sama, juru bicara KPMG dengan mudah menjawab’ KPMG telah mengikuti hukum India.’

Big 4 juga bersikeras bahwa mereka tidak menyediakan pelayanan akuntansi dan audit di India. Walaupun, White Paper CAAC telah mendokumentasikan website dari MAF “dengan bangga memproklamirkan bahwa mereka melakukan praktek akuntan, audit dan jasa assurans lainnya melalui asosiasi Indianya. Bila ada pertanyaan mengenai audit independen yang dilakukan oleh salah satu afiliasi E&Y, seorang partner E&Y menyatakan bahwa afiliasi merupakan 100 % milik orang India dan diatur oleh Orang India dan melakukan seluruh pekerjaan audit dalam persetujuan audit.

Pihak dari firma Big 4 marah dan prihatin dengan CAAC white Report. Di US, NASBA secara keseluruhan mengatur praktek akuntansi. NASBA menyatakan jika ICAI mengambil tindakan terhadap firma akuntan Big 4 maka NASBA memperhitungkan untuk membalas serangan melawan, firma akuntan India. Perwakilan organisasi internasional akuntan yang penting juga memberikan opini atas laporan CAAC. Contohnya, presiden dari IFAC mendukung ICAI untuk tidak memakai kebijakan proteksinya untuk sektor akuntansi dan audit.

Akhirnya , tidak semua CA di India dan firma akuntan bergabung dengan CAAc dalam menghukum firma Big 4. Khusunya, partner dari afiliasi Big 4 membela praktek mereka. Partner dari firma akuntan India yang bersekutu dengan PwC menyatakan bahwa dengan bersekutu dengan PwC mendapatkan banyak manfaat dengan bekerja sama dengan tenaga profesional PwC dan diijinkan untuk mengikuti pelatihan dengan PwC

Pertanyaan

1. Lakukan penelitian secara online dan hardcopy untuk mengidentifikasi perkembangan terbaru pada profesi akuntan di India. Ringkaslah perkembangan tersebut dengan poin-poin

2. Di Amerika, profesi akuntan diatur oleh negara , sementara di India , profesi akuntan diatur oleh agensi federal. Identifikasi dan jelaskan secara rinci perbandingan manfaat dan kerugiannya dari masing-masing peraturan

3. Di India, auditor independen dianggap sebagai watch dog/ anjing penjaga bukan bloodhount/anjing pelacak. Secara keseluruhan, bagaimana konsep peranan auditor di India yang berbeda dari konsep peranan auditor di Amerika? Jelaskan

4. Apakah kamu mempercayai telah tepatkah perusahaan akuntansi utama international untuk membangun jaringan ‘antara’ perusahaan di India dengan tujuan untuk mendapat akses lebih luas dari pasar profesional di negara tersebut ?

5. Dewan akuntansi di Amerika telah mengijinkan perusahaan akuntan publik atau CPA perseorangan untuk mengiklankan diri lebih dari 3 dekade. Identifikasi yang pro dan kontra dari yang mengijinkan profesional untuk beriklan. Berikan pendapatmu, haruskah akuntan profesional diijinkan untuk beriklan dan memasarkan pelayanannya?

6. Dalam format bullet/poin-poin, identifikasi pihak yang terdampak dengan peraturan untuk melindungi akuntan profesional dalam negeri dari kompetitor yang berasal dari luar negeri. Jelaskan secara rinci bagaimana masing-masing pihak terdampak dengan kebijakan itu. Berikan pendapatmu, apakah kebijakan itu dapat dibenarkan atau sesuai?Jika Ya, dalam kondisi apa?

7. Apakah persoalan pokok dari organisasi seperti ICAI dan NASBA dalam memutuskan untuk membangun atau tidak persetujuan kerjasama dengan negara lain?

8. Kapan CPA mengambil tenaga profesional akuntansi secara outsource dari negara lain, apakah mereka memiliki tanggung jawa untuk mengungkapkan fakta tersebut pada klien mereka? Apakah jawabanmu berubah tergantung pada tipe profesional yang bagaimanakah yang dioutsourcingkan?

Similar Documents

Premium Essay

International Financial Reporting Standards (Ifrs) in Indian Context

...use of IFRS. Apart from India, countries like Japan, Sri Lanka, Canada and Korea have also committed to adopt IFRS from 2011. United States of America has announced its intention to adopt IFRS from 2014 and it also permits foreign private filers in the U.S. Stock Exchanges to file IFRS complied Financial Statement, without requiring the presentation of reconciliation statement. In this scenario of globalisation, India cannot insulate itself from the developments taking place worldwide. In India, so far as the ICAI is concerned, its aim has always been to comply with the IFRS to the extent possible with the objective to formulate sound financial reporting standards. The ICAI, being a member of the International Federation of Accountants (IFAC), considers the IFRS and tries to integrate them, to the extent possible, in the light of the laws, customs, practices and business environment prevailing in India. The Preface to the Statements of Accounting Standards, issued by the ICAI, categorically recognises the same. Now, as the world globalizes, it has become imperative for India also to make a formal strategy for convergence with IFRS with the objective to harmonize with globally accepted accounting standards. IFRS - Global Context In the present era of globalization and liberalization, the World has become an economic village. The globalization of the business world and the attendant structures and the regulations, which support it, as well as the development of e-commerce make...

Words: 1824 - Pages: 8

Premium Essay

No File Was Uploaded

...Notes I.28 Session – I important that they would affect the auditor’s report if not resolved. They include the following: • Matters that are significant and involve issues regarding the appropriate selection, application and consistency of accounting principles pertaining to the financial statements, including related disclosures. Such matters often relate to accounting for complex or unusual transactions or to estimates and uncertainties and any applicable management assumptions. Results of auditing procedures that indicate the financial statements or disclosures could be materially misstated or that the auditing procedures need to be significantly modified. Circumstances that cause the auditor significant difficulty in applying auditing procedures he or she considers necessary. Other findings that could result in modification of the auditor’s report. Compliance of Auditing Standards and Audit Documentation – a must for all practice units satisfy any applicable legal or regulatory requirements for records retention. Internationally the norm is assemble the final audit file and submit it for archiving within 60 days from the date of our audit report. The PCAOB standard has shortened this period to 45 days. 51 The auditor would also need to adopt procedures that enable him or her to gain access to the documentation throughout that period. One way for auditors to accomplish this is by creating a policy to maintain electronic documentation. One needs to bear in mind...

Words: 4887 - Pages: 20

Free Essay

Project Finance

...Campus Placement Programme, August-September, 2011 | | |Centre |Office Contact Details |Orientation Programme |PPT Programme | | | |Venue and Time Detail |Venue and Time Detail | |New Delhi |The Institute of Chartered Accountants of |Venue: |Venue: | | |India |Vigyan Bhawan |NCUI Auditorium | | |'ICAI BHAWAN', Indraprastha Marg |Maulana Azad Road |3 Siri Institutional Area, August Kranti Marg | | |NEW DELHI -110002 |New Delhi-110003 |August Kranti Marg | | |Tel - +91(11)30110548/450/ 491 | |Delhi 110001 | | |Fax - +91(11)30110583 |Date & Reporting Time: | | | |Email : placements@icai.org |8th & 9th August, 2011 |Date...

Words: 1114 - Pages: 5

Free Essay

Chartered Accountant

...CURRICULUM VITAE CA. SAHIL JAIN E-MAIL : sahiljain69@gmail.com MOB. NO. : 09469212042, 09018709963 CAREER OBJECTIVE: To work with a reputed organisation which provides challenging environment, encourages continuous learning, creativity and exposure to new ideas and cultures which stimulates personal and professional growth and to become a reputed professional in the field of Taxation, Accounts, Audit and Finance Department. ACADEMIC CREDENTIALS: ...

Words: 361 - Pages: 2

Premium Essay

Tax Planning

...What are Audited Financial Statements, samples and Templates? Posted on January 7, 2012 Financial statements are one of the most important aspects of a business. There are several types of financial statements, with the three main ones being receipts and payments account, balance sheet and expenditure account. Forming and managing such accounts require a high level of knowledge and expertise, and that includes the analysis of financial states. Let’s take a quick look at financial statements of companies. An Overview of Financial Statements Financial statements, as mentioned below, are mainly of three types. Each of these types of statements- balance sheet, income and expenditure account, and receipts and payments account, are formulated by the company. At the end of the fiscal year, the reports are sent to auditors and then checked. If the company runs a number of entities, then it forms financial statements that applicable to the group of entities under the control of the parent entity. This kind of a financial statement is known as consolidated financial statements. The principles and procedures for preparing and presenting such financial statements are different from that of a single company’s financial statement. Problems and Issues in Financial Statements There are several common issues related to financial statements that necessitate the need for an audit report. In a receipts and payments statement, a common issue seen is that of loan transaction omissions. These...

Words: 695 - Pages: 3

Premium Essay

Ifrs

...former British Prime Minister, are apt enough to demonstrate the significance of not only adopting a change…but adapting to it. International Financial Reporting Standards, The IFRS would be mandatory for Indian companies from 1st April 2011. All members and Future Members of the Institute of Chartered Accountants of India (ICAI) need to be fully aware of the changes in the accounting standards to converge with IFRS and its implication on the financial reporting, Treasury Management, Business valuation, Commercial arrangements, Managerial compensation, Mergers and Acquisition…and I can go on & on. Are you Aware..? The International Financial Reporting Standards (IFRSs) are increasingly being recognised as Global Reporting Standards. More than 130 countries including European Union, Australia, New Zealand, China and Russia currently require or permit the use of IFRSs in their countries. Nations such as Canada & Japan, have announced their intention to adopt IFRSs in 2011 & so has India. 432 out of the Fortune 500 companies would be adopting IFRS by 2012. It would generate about 53 mn $ revenue for Financial Consultants, i.e. us, across the Globe. The ICAI, being a member of the International Federation of Accountants (IFAC), considers the IFRS and tries to integrate them, to the extent possible, in the light of the laws, customs, practices and...

Words: 1153 - Pages: 5

Premium Essay

Share Capital

...Share Capital It is the amount of money contributed by the shareholders for the furtherance of objectives of the company for which it was created. * Equity / Preference Share * Par value * Number of Shares in each category * Total amount TYPES OF SHARE CAPITAL * AUTHORISED CAPITAL * ISSUED CAPITAL * SUBSCRIBED CAPITAL * CALLED UP CAPITAL * PAID-UP CAPITAL AUTHORISED CAPITAL * MAXIMUM amount of share capital that the company is authorised by its constitutional documents to issue to shareholders. * Part of the authorised capital can (and frequently does) remain unissued. * EXAMPLE: AS PER THE CONSTITUTIONAL DOCUMENT OF A NEW COMPANY ‘XYZ.LTD’ IT CAN ISSUE A TOTAL OF 10 LAKH SHARES OF RS 10 EACH FACE VALUE/PAR VALUE: IT IS THE FIXED DENOMINATION AT WHICH A COMPANY ISSUES ITS SHARES. THE FACE VALUE IS MENTIONED ON THE SHARE CERTIFICATE. ISSUED CAPITAL * THE PART OF AUTHORISED CAPITAL WHICH IS OFFERED TO THE PUBLIC FOR SUBSCRITION * EXAMPLE : * OUT OF 10 LAKH SHARES, COMPANY ‘XYZ LTD.’ ISSUES 7 LAKH SHARES OF RS 10 EACH SUBSCRIBED CAPITAL * PART OF ISSUED CAPITAL THAT IS APPLIED FOR BY PROSPECTIVE SHARE HOLDERS & ALLOTED BY THE COMPANY * UNSUBSCRIBED CAPITAL :BALANCE OF ISSUED CAPITAL NOT SUBSCRIBED BY THE PUBLIC * EXAMPLE : SITUATION 1: UNDERSUBSCRIPTION ‘XYZ LTD.’ GETS PROSPECTS FOR 6 LAKH SHARES SITUATION 2: OVERSUBSCRIPTION ‘XYZ LTD’ GETS PROSPECTS FOR 8 LAKH SHARES ...

Words: 1829 - Pages: 8

Free Essay

Accounting for Managers

...Introducing … Accounting Accounting Financial Accounting Accounting Analysis Generating Financial information Using the Financial information Recording, Classifying & Summarising Used for Reporting Analyze, Interpret & Communicate Provides Information for Planning & Control Audience: Internal (Managers, Employees & Owners) and External (Investors, Government Bodies, Society, Customers, etc) ( , , y, , ) FAM 3e @RamKakani 2 Financial Accounting – Evolution  Evidence of recording of economic transactions in ancient civilizations  Franciscan Monk Fra Luca Pacioli (14451515) as the father of modern accounting  His Summa de Arithmetica, Geometria, Proportioni et Proportionalita, is considered as the first text on accounting FAM 3e @RamKakani Pacioli structured and organized the initial accounting system based on the ‘benefit and sacrifice’ principle 3 Accountant as a Historian  Accountant can be perceived as a historian – who keeps records  As historian the accountant has the duty to:     Respect the facts To see the facts are accurate Bring into focus, all known and knowable relevant facts Finally, provide an interpretation of the history proposed FAM 3e @RamKakani 4 Financial Accounting – Evolution  Product of economic environment  Gradually evolved as a profession with the development of economic activity  especially … Industrial Revolution  Scope and nature of accounting...

Words: 1963 - Pages: 8

Premium Essay

Importance Of International Accounting

...Under the circumstances, it would be imperative for Indian corporates to adopt IFRS for their financial reporting. IFRS adoption procedure in India To rationalize accounting practices in the country, the Indian government in 1949, established Institute of Chartered Accountants of India by passing ICAI Act, 1949. Accounting Standard Board was constituted by ICAI in 1977 in order to create harmony among the diversified accounting policies and practices in India. Three steps process was laid down by the accounting professionals in India which are summarized as...

Words: 1272 - Pages: 6

Premium Essay

Cma Syllabus 2012

...the institute of cost accountants of india(ICAI) (A Statutory body under an act of parliament) SYLLABUS 2012 STRUCTURE & contents  Evaluation  Synthesis  ANALYSIS  ANALYSIS  APPLICATION  APPLICATION  COMPREHENSION  COMPREHENSION  COMPREHENSION  KNOWLEDGE  KNOWLEDGE  KNOWLEDGE LEVEL A LEVEL B LEVEL C FOUNDATION COURSE - Syllabus 2012 the institute of cost accountants of india(ICAI) (A Statutory body under an act of parliament) SYLLABUS 2012 STRUCTURE & contents The Institute of Cost Accountants of India (Statutory Body under an Act of Parliament) Page 1 FOUNDATION COURSE - Syllabus 2012 The Following table lists the learning objectives and the verbs that appear in the syllabus learning aims and examination question. Learning objectives Level A COMPREHENSION What you are expected to understand List Make a list of. State Express, fully or clearly , the details/ facts of. Define Give the exact meaning of. Communicate the key features of. Distinguish Highlight the differences between. Explain Make clear or intangible/state the meaning or purpose of. Identify Recognise, establish or select after consideration. Illustrate What you are expected to know Definition Describe KNOWLEDGE Verbs used Use an example to describe or explain something. The Institute of Cost Accountants of India (Statutory Body under an Act of Parliament) ...

Words: 18528 - Pages: 75

Premium Essay

Mobile Banking

...International Business Research Vol. 2, No. 2 Harmonization of Accounting Standards through Internationalization Nikhil Chandra Shil, ACMA (Corresponding Author) Department of Business Administration East West University 43, Mohakhali C/A, Dhaka – 1212, Bangladesh Tel: 9887989(Off.) ext 253, 01819289589 (M) E-mail: nikhilacc@yahoo.com Dr. Bhagaban Das P.G. Department of Business Management, Fakir Mohan University P. O.: Balasore, Pin.: 756019, Orissa, India E-mail: bhagaban_fm@yahoo.com Alok Kumar Pramanik Department of Commerce, Bhatter College P. O.: Dantan, Pin. : 721426, Paschim Medinipur, West Bengal, India E-mail: alokdantan@sify.com Abstract The journey to have a common set of accounting standards started long before to give it a professional shape and essence. And accountants all over the world feel the necessity to shorten the gap among different streams of accounting practices through harmonization. Still, we have a couple of strong variants of accounting practices (say, for example, US GAAP, UK GAAP, IAS etc.) over the world existed and practiced simultaneously. These variants are working as threats towards harmonization of accounting practices. However, the profession has also witnessed some improvements in recent years in the process of global convergence putting some ray of hope. International and even local standard setting bodies have come up with projects of harmonization and in most of the cases became successful. The day is not far away when we will observe...

Words: 5848 - Pages: 24

Premium Essay

Asian Paints

...Chintan S. Jain |307 / B – 2, Jay Radheshyam CHS, | | |Dr. R. P. Road, |+91 9819635698 / 8879575482 | |Dombivli (E) |chintanjain15@gmail.com | OBJECTIVE:- To be a part of organization where I can enhance my knowledge in the field of Taxation and expecting reward for loyalty, honesty, and hard work by providing growth, opportunities and necessary infrastructure that could contribute to the success of the organization. |Educational Background | 1) Professional Qualification |Stages |Year |Institution |Results | |Chartered Accountancy | |Final Group-2 |May.2013 |I C A I |50% | |Final Group-1 |Nov 2012 |I C A I |53% | |P. C. E. |Nov. 2009 ...

Words: 582 - Pages: 3

Free Essay

Chartered Accountant

...Respected Sir/ Madam, After completing my Bachelors in Commerce (Honours) Degree from PGDAV College, University of Delhi, I cleared the IPCC exam (Both Groups) in 2011 and have given my CA Final in May 2015 and completed my articleship in September 2014. To demonstrate the required and relevant skills, I have included my work experience in the CV (attached) but here is a brief summary of my plausible contribution to your organisation, My experience in finance, audit and taxation field both technically and practically helped me to familiarise myself with the updated information about the market conditions and the recent reforms. It also equipped me with the skills and training needed to meet tight deadlines, the ability to display sound judgment when handling sensitive and confidential information, strong decision making and problem solving skills. I’m a dependable, self-motivated professional with tactical interpersonal skills and I sincerely believe I have the qualifications needed to become a valued member of your team. I would be proud to be associated with your organisation and would strive to help the company meet future goals.  I am confident that an interview would be a great way to discuss this position further. My resume, enclosed herewith for your reference, contains additional information on my experience and skills. You can reach me on +91- 9953028279 or can email me at divyanijhara17@gmail.com Thank you for your time. Sincerely, Divya Nijhara ...

Words: 1160 - Pages: 5

Premium Essay

Ca Paper

...1/3 The Institute of Chartered Accountants of India INTERMEDIATE (INTEGRATED PROFESSIONAL COMPETENCE) EXAMINATION / ACCOUNTING TECHNICIAN EXAMINATION - MAY 2014 CANDIDATE DETAILS Name of Candidate : SWEETY AGARWAL DOB: 23/08/1994 Registration No : ERO0183077 Applied Date: 23/02/2014 Medium Opted : English Gender : Female E Mail : radhasurana8@gmail.com Control No: 4285300 Landline No: - Exam Applied : Intermediate (IPCE) Both Groups Examination Centre : Kolkata III Center Code: 309 Mobile No : 9230422289 Father's Name: ANIL AGARWAL Registration date of Intermediate(IPCC)/ATC/Inter/PEE-II/PCC: 20/07/2012 PIN :1994 Differently Abled :No Revalidation Date: - ENTRANCE/ FOUNDATION/ PEE-I/ CPT PASSING PARTICULARS Exam Passed CPT MONTH & YEAR 06, 2012 Roll No. 178973 PARTIAL INTERMEDIATE/ PEE-II/ PCE/ IPCE EXAMINATION PASSING DETAILS Exam Passed MONTH & YEAR Roll No. EXEMPTION DETAILS OF EXEMPTION SECURED IN ERSTWHILE PCE Month & Year Roll No P1 P2 P3 P4 P5 P6 EXEMPTION DETAILS OF EXEMPTION SECURED IN IPCE/ATE Month & Year PAYMENT DETAILS Total Amount: 1600 INR Transaction Date: 23/02/2014 Bank Transaction No: EFI_ERO0183077_1180823904 Roll No. P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 2/3 The Institute of Chartered Accountants of India INTERMEDIATE (INTEGRATED PROFESSIONAL COMPETENCE) EXAMINATION / ACCOUNTING TECHNICIAN EXAMINATION - MAY 2014 Registration No : ERO0183077 Control No: 4285300 DECLARATION BY THE STUDENT 1. I SWEETY AGARWAL son/daughter of ANIL AGARWAL...

Words: 910 - Pages: 4

Premium Essay

Ifrs

...www.gtgifrs.com: 1 IFRS IMPLEMENTATION AND CHALLENGES IN INDIA By Vandana Saxena Poria, OBE CEO, Get Through Guides Published in MEDC Monthly Economic Digest – August 2009 issue Need for universal GAAP In recent times, capital markets have become global and continue to expand. Moreover, there has been significant globalisation of production and trade. Investors can trade shares and securities worldwide. Entities are in a position to access the funds globally in the most advantageous markets. For this, investors from all over the world rely upon financial statements before taking decisions. They need to be convinced that the financial statements are true and fair and what they understand from the statements is what the person preparing them intends to convey. However, different countries adopt different accounting treatments and disclosure patterns with respect to the same economic event. This may create confusion among the users while interpreting the financial statements. Financial statements that are based on a single, universally accepted and used GAAP will enable the world to exchange financial information in a meaningful and trustworthy manner. This will accelerate the globalisation of finance. Adoption of IFRS worldwide and in India The use of International Financial Reporting Standards (IFRS) as a universal financial reporting language is gaining momentum across the globe. Several countries have implemented IFRS and converged their national GAAP to IFRS. More than 100...

Words: 2877 - Pages: 12