Free Essay

Jika

In:

Submitted By mursalhakim
Words 3695
Pages 15
Daftar Isi Halaman Judul i Kata Pengantar ii Daftar Isi iii
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 1.2 Rumusan Masalah 2 1.3 Tujuan Penulisan 3 1.4 Manfaat Penulisan 3 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Narkoba 4 2.2 Tiga Sifat Jahat Narkoba 6 2.3 Dampak yang timbul akibat penyalahgunaan narkoba 6 BAB III METODE PENULISAN 3.1 Jenis Penulisan 9 3.2 Teknik dan Prosedur Penulisan 10 3.3 Jenis Data dan Analisis 10 BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Generasi Muda dan Narkoba 11 4.2 Upaya Penyelamatan Generasi Muda dari Narkoba 11 4.3 Upaya Penanggulangan dan Pencegahan dari Narkoba 13 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan 18 5.2 Saran 18 Daftar Pustaka 19

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Salah satu hal yang sejak dulu menjadi permasalahan dalam masyarakat dan membutuhkan perhatian khusus adalah penyalahgunaan obat-obatan terlarang. Pada awalnya penggunaan narkotika dan obat-obatan terlarang terbatas pada dunia kedokteran namun belakangan terjadi penyimpangan fungsi dan penggunaannya tidak lagi terbatas pada dunia kedokteran. Penggunaan berbagai macam jenis obat dan zat adiktif atau yang biasa disebut narkoba dewasa ini cukup meningkat terutama di kalangan generasi muda. Morfin dan obat-obat sejenis yang semula dipergunakan sebagai obat penawar rasa sakit, sejak lama sudah mulai disalahgunakan. Orang-orang sehat pun tidak sedikit yang mengkonsumsi obat-obatan ini. Maraknya peredaran dan penyalahgunaan narkotika dan obat-obatan terlarang diakui banyak kalangan menjadi ancaman yang berbahaya bagi bangsa Indonesia.
Berdasarkan survey nasional penyalahgunaan narkoba yang dilaksanakan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN) terhadap 13.710 responden yang terdiri dari pelajar SLTP, SLTA dan mahasiswa pada tahun 2013 diperoleh data bahwa dalam setahun terakhir terdapat 3,9% responden yang menyalahgunakan narkoba. Penelitian tersebut juga menunjukan semakin dininya usia penyalahgunaan narkoba, dengan usia termuda adalah 7 tahun. Ditambah pula oleh Sianipar bahwa jenis narkoba yang sering digunakan adalah inhalan, sementara itu pada usia 8 tahun ada yang sudah menggunakan ganja dan pada usia 10 tahun telah menggunakan narkoba dengan jenis yang bervariasi, yaitu pil penenang, ganja dan morphin. Saat ini penyalahgunaan narkoba di Indonesia sudah sangat merajalela. Hal ini terlihat dengan makin banyaknya pengguna narkoba dari semua kalangan dan peredaran narkoba yang terus meningkat. Namun yang lebih memperihatinkan, penyalahgunaan narkoba saat ini justru banyak dari kalangan remaja dan anak muda, yaitu para pelajar. Padahal mereka merupakan generasi penerus bangsa yang nantinya akan menjadi pemimpin-peminpin dinegeri tercinta ini. Apa jadinya negara ini dimasa yang akan datang, dengan tantangan yang semakin berat dan persaingan yang begitu ketat, apabila generasi penerusnya saat ini sudah merusak dirinya sendiri dengan menggunakan narkoba.
Dengan melihat kenyataan yang terjadi dan dampak negatifnya yang sangat besar dimasa yang akan datang, maka semua elemen bangsa ini, seperti pemerintah, aparat penegak hukum, institusi pendidikan, masyarakat dan lain sebagainya untuk mulai dari sekarang melakukan gerakan perangi narkoba secara serius dan terus menerus, baik dengan pendekatan preventif maupun represif, sehingga upaya pencegahan dan penanggulangan narkoba ini dapat berjalan dengan efektif. Dikalangan para pelajar ini, terutama bagi mereka yang secara formal berada dibangku SMP maupun SMA. Umumnya penggunaan pertama narkoba diawali pada anak usia sekolah dasar atau SMP/MTs. Hal ini terjadi biasanya karena penawaran, bujukan, atau tekanan seseorang atau sekelompok orang kepadanya, misalnya oleh kawan sebayanya, atau bisa saja Stress yang berkepanjangan, kurangnya perhatian orang tua, keretakan rumah tangga/broken home serta sekaligus didorong rasa ingin tahu, ingin mencoba, atau ingin memakai, seseorang mau menerima tawaran itu. Selanjutnya, tidak sulit baginya untuk menerima tawaran berikutnya sehingga akan menimbulkan ketergantungan terhadap obat-obat terlarang yang dipakainya. Dari penjelasan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk melihat sejauh mana narkoba di gunakan dan dampaknya bagi generasi muda terutama pelajar yang notabene merupakan remaja. Serta bagaimana upaya penyelamatan generasi muda dari bahaya narkoba.
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis akan merumuskan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini sebagai berikut : 1. Bagaimanakah narkoba dapat disalahgunakan generasi muda saat ini ? 2. Apakah jenis narkoba yang disalahgunakan oleh generasi muda dan apa dampaknya terhadap generasi muda? 3. Bagaimanakah penanggulangan dan upaya penyelamatan generasi muda dari bahaya narkoba?
1.3 Tujuan Penulisan 1. Mengetahui bagaimana narkoba dapat disalahgunakan generasi muda saat ini. 2. Memahami dan mengetahui jenis-jenis narkoba yang disalahgunakan oleh generasi muda dan apa dampaknya terhadap generasi muda dimasa yang akan datang. 3. Menyusun strategi penanggulangan dan upaya penyelamatan generasi muda dari bahaya narkoba.
1.4 Manfaat Penulisan
Manfaat dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut: 1. Manfaat Teoritis
Secara teoritis makalah ini bermanfaat untuk mengembangkan pengetahuan, mengetahui dampak dan memberi solusi terkait penyalahgunaan narkoba pada generasi muda Indonesia. 2. Manfaat Praktis a. Bagi penulis, hasil makalah ini dapat dijadikan pembelajaran akan bahayanya dampak penyalahgunaan narkoba pada generasi muda Indonesia. b. Bagi Masyarakat, dapat mengetahui lebih detail apa saja jenis-jenis narkoba yang digunakan oleh generasi muda Indonesia dan dapat menanggulangi dampak negatifnya sehingga tidak akan mendapat kerugian dari narkoba.

BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Narkoba
Narkoba adalah zat kimia yang dapat mengubah keadaan psikologi seperti perasaan, pikiran, suasana hati serta perilaku jika masuk ke dalam tubuh manusia baik dengan cara dimakan, diminum, dihirup, suntik, intravena, dan lain sebagainya (Kurniawan, 2008). Narkoba dibagi dalam 3 jenis: 1. Narkotika 2. Psikotropika 3. Zat adiktif lainnya
2.1.1. Narkotika
Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, atau ketagihan yang sangat berat (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 1997). Janis narkotika di bagi atas 3 golongan: * Narkotika golongan I: adalah narkotika yang paling berbahaya, daya adiktif sangat tinggi menyebabkan ketergantunggan. Tidak dapat digunakan untuk kepentingan apapun, kecuali untuk penelitian atau ilmu pengetahuan. Contoh: ganja, morphine, putauw adalah heroin tidak murni berupa bubuk. * Narkotika golongan II: adalah narkotika yang memilki daya adiktif kuat, tetapi bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : petidin dan turunannya, benzetidin, betametadol. * Narkotika golongan III : adalah narkotika yang memiliki daya adiktif ringan, tetapi dapat bermanfaat untuk pengobatan dan penelitian. Contoh : codein dan turunannya (Martono, 2006).
2.1.2 Psikotropika
Psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis, bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan syaraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan prilaku, digunakan untuk mengobati gangguan jiwa (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 1997). Jenis psikotropika dibagi atas 4 golongan: * Golongan I: adalah psikotropika dengan daya adiktif yang sangat kuat untuk menyebabkan ketergantungan, belum diketahui manfaatnya untuk pengobatan, dan sedang diteliti khasiatnya seperti esktasi (menthylendioxy menthaphetamine dalam bentuk tablet atau kapsul), sabu-sabu (berbentuk kristal berisi zat menthaphetamin). * Golongan II: adalah psikotropika dengan daya aktif yang kuat untuk menyebabkan Sindroma ketergantungan serta berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh: ampetamin dan metapetamin. * Golongan III: adalah psikotropika dengan daya adiktif yang sedang berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh: lumubal, fleenitrazepam. * Golongan IV: adalah psikotropika dengan daya adiktif ringan berguna untuk pengobatan dan penelitian. Contoh: nitra zepam, diazepam (Martono, 2006).
2.1.3 Zat Adiktif Lainnya
Zat adiktif lainnya adalah zat – zat selain narkotika dan psikotropika yang dapat menimbulkan ketergantungan pada pemakainya, diantaranya adalah : * Rokok * Kelompok alkohol dan minuman lain yang memabukkan dan menimbulkan ketagihan. * Thiner dan zat lainnya, seperti lem kayu, penghapus cair dan aseton, cat, bensin yang bila dihirup akan dapat memabukkan (Alifia, 2008).

2.2 Tiga Sifat Jahat Narkoba
Narkoba memiliki 3 sifat jahat yang dapat membelenggu pemakainya untuk menjadi budak setia. Sehingga tidak dapat meninggalkannya, selalu membutuhkannya dan mencintainya melebihi siapapun. tiga sifat khas yang sangat berbahaya: 1. Habitualis adalah sifat pada narkoba yang membuat pemakainya akan selalu teringat, terkenang dan terbayang sehingga cenderung untuk mencari dan rindu. Sifat ini lah yang membuat pemakai narkoba yang sudah sembuh dapat kambuh kembali. 2. Adiktif adalah sikap yang membuat pemakainya terpaksa memakai terus dan tidak dapat menghentikan, penghentian atau pengurangan pemakaian narkoba akan menimbulkan ‘efek putus zat’ yaitu perasaan sakit yang luar biasa. 3. Dengan narkoba dan menyesuaikan diri dengan narkoba itu sehingga menuntut dosis yang lebih tinggi. Bila dosis tidak dinaikkan narkoba itu tidak akan bereaksi, tetapi malah membuat pemakainya mengalami sakaw.
2.3. Dampak yang ditimbulkan Akibat Penyalahgunaan Narkoba Secara Umum a. Euforia i. Perasaan senang dan gembira yang luar biasa di tambah munculnya keberanian yang luar biasa. ii. Hilangnya segala beban fikiran, seperti rasa sedih, resah, khawatir, menyesal dan sebagainya. b. Delirium iii. Disusul dengan ketegangan psikis, tekanan jiwa yang berat sekali. iv. Diikuti kegelisahan jiwa yang besar sehingga timbul gangguan koordinasi gerakan motorik (gangguan kerja otak). c. Halusinasi v. Timbul khayalan yang tidak terkendali. vi. Indra pendengaran dan penglihatan tidak stabil sehingga terdengar dan tampak sesuatu yang tidak ada. d. Weakness vii. Keadaan Jasmani dan Rohani lemah. viii. Keadaan lemah dan ingin tidur terus-menerus. e. Drawsines ix. Keadaan menurun seperti setengah tidur dengan fikiran ingin menggunakan lagi, dan akhirnya menjadi apatis dan tidak menghiraukan sekelilingnya (Alifia, 2008).
Penyalahgunaan narkoba memberikan pengaruh yang menyenangkan bagi si pemakai. Namun kesenangan itu hanya sesaat, sementara penuh kepalsuan. Seolah-olah hidup bahagia dan menyenangkan, serta indah padahal kenyataannya tidak begitu. Penyalahgunaan narkoba bukan hanya berpengaruh buruk bagi pemakai saja tetapi juga bagi masyarakat dan negara. Bagi pemakai dampak yang ditimbulkan terbagi atas 3 dampak: 1. Dampak psikis a. Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah b. Hilang kepercayaan diri, apatis, pengkhayal, penuh curiga c. Sulit berkonsentrasi, perasaan kesal dan tertekan d. Cenderung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri. 2. Dampak sosial e. Gangguan mental, anti sosial, dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan f. Merepotkan dan menjadi beban keluarga g. Pendidikan terganggu masa depan suram 3. Dampak fisik h. Gangguan pada sistem syaraf : kejang-kejang, halusinasi, gangguan kesadaran i. Gangguan pada jantung dan pembulu darah: infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah j. Gangguan pada kulit : penanahan, alergi k. Gangguan pada paru-paru: penekanan fungsi pernapasan, kesukaran bernapas pengerasan jaringan paru. l. Sering sakit kepala, mual dan muntah, pengecilan hati dan sulit tidur. (Widianti, 2007)
Akan berakibat fatal apabila terjadi Over Dosis yaitu konsumsi narkoba melebihi kemampuan tubuh untuk menerimanya. Over Dosis dapat menyebabkan kematian (Abdalla, 2008). Sedangkan bagi kesehatan reproduksinya, dapat mengakibatkan terjadinya penurunan kadar hormon testosteron, penurunan dorongan sex, disfungsi ereksi, hambatan ejakulasi, pengecilan ukuran penis, pembesaran payudara dan gangguan sperma. Sedangkan pada wanita terjadi penurunan dorongan sex, gangguan pada hormone estrosen dan progesteron, kegagalan orgasme, hambatan menstruasi, pengecilan payudara, gangguan sel telur, serta pada wanita hamil dapat menyebabkan kekurangan gizi sehingga bayi yang dilahirkan juga dapat kekurangan gizi, berat badan bayi rendah, bayi cacat serta dapat menyebabkan bayi keguguran (Lin, 2007).

BAB III
METODE PENULISAN

3.1 Jenis Penulisan
Analisis pada karya tulis ini menggunakan analisis deskriptif (descriptive research) dengan pendekatan kualitatif, yaitu prosedur penelitian yang menghasilkan data desriptif berupa kata-kata tertulis dari orang-orang dan perilaku yang diamati, didukung dengan studi literatur atau studi kepustakaan berdasarkan pendalaman kajian pustaka berupa data dan angka, sehingga realitas dapat dipahami dengan baik (Moloeng, 2009). Dalam penyusunan karya tulis ini, penulis menjabarkan tentang penyalahgunaan narkoba di kalangan generasi muda Indonesia dan bagaimana dampak serta penanggulangannya. Dengan rumusan masalah yang telah tersusun, maka penulis menggunakan pendekatan penulisan secara kualitatif untuk mendapatkan jenis data yang bersifat deskriptif. Lalu, penulis berusaha melakukan eksplorasi data guna menjawab pembahasan masalah yang aplikatif.

3.2 Teknik Dan Prosedur Penulisan
Teknik penulisan dilakukan dengan memahami atau mengeksplorasi beberapa data sehingga mampu memberikan deskripsi tentang masalah yang dianalisis. Sesuai dengan jenis penulisannya, maka penulisan karya tulis ini menggunakan teknik penulisan yang berkarakter kualitatif dengan menguraikan, menjabarkan dan merangkai variabel-variabel yang diteliti menjadi sebuah untaian kata-kata dalam setiap bagian pembahasan. Prosedur penulisan karya tulis ilmiah ini adalah: 1. Identifikasi masalah yang ada di masyarakat. 2. Pencarian data dan/atau informasi dari sumber terpercaya. 3. Penyusunan penulisan dirancang secara sistematis dan runtut. 4. Pencarian kajian pustaka atau hasil kajian pustaka yang didukung oleh hasil pengamatan dan/atau wawancara. 5. Karya tulis di analisis-sintesis, kesimpulan dan rekomendasi.

3.3 Jenis Data Dan Analisis Data
Jenis data yang digunakan oleh penulis dalam penyusunan karya tulis ini adalah jenis data sekunder. Data sekunder adalah data yang diperoleh dari orang kedua yaitu melalui situs-situs internet, jurnal-jurnal maupuan buku-buku yang membahas tentang keadaan pemasran pariwisata di Indonesia. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi literatur dilakukan dengan cara mempelajari dan menganalisis beberapa literatur yang berkaitan dengan pokok permasalahan. Data-data tersebut diperoleh dari beberapa media, baik media cetak maupun media elektronik. Data-data yang telah didapatkan kemudian dipelajari dan didiskusikan dengan orang yang berkompeten pada permasalahan terkait, sehingga memperoleh penguatan argumen dan pemahaman.
Setelah data terkumpul, selanjutnya diikuti dengan kegiatan pengolahan data (data processing). Data yang relevan akan digunakan sebagai rujukan dalam pembahasan. Setelah proses pengolahan data, berikutnya adalah menganalisis data dan menginterpretasikannya. Data hasil analisis tersebut diinterpretasikan atau disimpulkan untuk menjawab keseluruhan masalah yang diteliti. Agar hasil analisis ini memperoleh kebenaran yang ilmiah, maka analisis dalam penelitian ini dilakukan dengan memperhatikan beberapa tahapan yaitu tahap penyajian bukti atau fakta (skeptik), memperhatikan permasalahan yang relevan (analitik), dan tahap menimbang secara obyektif untuk berpikir logis (kritik). (Moloeng, 2009)

BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Generasi Muda dan Narkoba
Masa remaja merupakan masa transisi, yaitu suatu fase perkembangan antara masa anak-anak dan masa dewasa. Masalah utama remaja pada umumnya adalah pencarian jati diri. Mereka mengalami krisis identitas karena untuk dikelompokkan ke dalam kelompok anak-anak merasa sudah besar, namun kurang besar untuk dikelompokkan dalam kelompok dewasa. Hal ini merupakan masalah bagi setiap remaja. Oleh karena itu, seringkali memiliki dorongan untuk menampilkan dirinya sebagai kelompok tersendiri. Dorongan ini disebut sebagai dorongan originalitas. Namun dorongan ini justru seringkali menjerumuskan remaja pada masalah-masalah yang serius, seperti nakoba.
Pada awalnya remaja, berkeinginan untuk mencoba-coba, mengikuti trend dan gaya hidup, serta bersenang-senang sebagai bentuk kebutuhan sosialisasi terhadap kelompoknya. Walaupun sebenanarnya kecenderungan itu wajar-wajar saja, tetapi hal itu bisa justru memudahkan remaja untuk terdorong menyalahgunakan narkoba. Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba yang paling banyak adalah kelompok usia remaja. Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena penggunaan narkoba, para remaja tertular dan menularkan HIV/AIDS di kalangan remaja. Hal ini telah terbukti dari pemakaian narkoba melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan kehilangan remaja yang sangat banyak akibat penyalahgunaan narkoba dan merebaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama dengan kehilangan sumber daya manusia bagi bangsa. Oleh karena itu dalam kerentanan di masa remaja, dibutuhkan pengertian dan dukungan orangtua dan keluarga. Bila kebutuhan remaja kurang diperhatikan, maka remaja akan terjebak dalam perkembangan pribadi yang "lemah", bahkan dapat dengan mudah terjerumus ke dalam belenggu penyalahgunaan narkoba.
Fakta berbicara bahwa tidak semua keluarga mampu menciptakan kebahagiaan bagi semua anggotanya, terutama bagi anak yang menginjak remaja. Banyak keluarga mengalami problema-problema tertentu. Salah satunya ketidakharmonisan hubungan keluarga. Banyak keluarga berantakan yang ditandai oleh relasi orangtua yang tidak harmonis dan kurangnya komunikasi antara mereka. Berhadapan dengan situasi demikian, remaja merasa bimbang, bingung dan ketiadaan pegangan dalam hidupnya. Apalagi ditambah dengan sikap dan watak orangtua yang otoriter. Remaja akhirnya terdorong untuk mencari sendiri pegangan hidupnya. Dalam pencarian inilah mereka akhirnya terjerumus ke dalam narkotika. Faktor ketidakharmonisan dalam keluarga memiliki kontribusi kuat pada munculnya permasalahan yang dialami remaja. Dikatakan bahwa usia remaja adalah usia serba tidak pasti, penuh gejolak. Remaja, di satu pihak, ingin melepaskan diri dari pengaruh orangtua. Namun di lain pihak ia belum sepenuhnya berdiri sendiri. Dengan demikian jika orangtua tidak bisa menjadi tempat yang aman bagi remaja, maka remaja akan mencari tempat sandaran lain berupa kelompok para remaja yang tidak tertutup kemungkinan telah terlibat narkotika. Narkotika akhirnya bisa dilihat oleh remaja sebagai pengganti kasih sayang dan perhatian yang tidak mereka alami dari orangtua di rumah.
4.2 Upaya Pendekatan Penyelamatan Generasi Muda dari Narkoba
Berbagai upaya berbagai pihak untuk mengatasi permasalahan narkoba yang sering dialami para remaja. Ada tiga tingkat intervensi yang dapat dilakukan, yaitu 1. Primer, sebelum penyalahgunaan terjadi, biasanya dalam bentuk pendidikan, penyebaran informasi mengenai bahaya narkoba, pendekatan melalui keluarga, dll. Instansi pemerintah, seperti halnya BKKBN, lebih banyak berperan pada tahap intervensi ini. kegiatan dilakukan seputar pemberian informasi melalui berbagai bentuk materi KIE yang ditujukan kepada remaja langsung dan keluarga. 2. Sekunder, pada saat penggunaan sudah terjadi dan diperlukan upaya penyembuhan (treatment). Fase ini meliputi: Fase penerimaan awal antara 1 - 3 hari dengan melakukan pemeriksaan fisik dan mental, dan Fase detoksifikasi dan terapi komplikasi medik, antara 1 - 3 minggu untuk melakukan pengurangan ketergantungan bahan-bahan adiktif secara bertahap. 3. Tertier, yaitu upaya untuk merehabilitasi merekayang sudah memakai dan dalam proses penyembuhan. Tahap ini biasanya terdiri atas Fase stabilisasi, antara 3-12 bulan, untuk mempersiapkan pengguna kembali ke masyarakat, dan Fase sosialiasi dalam masyarakat, agar mantan penyalahguna narkoba mampu mengembangkan kehidupan yang bermakna di masyarakat. Tahap ini biasanya berupa kegiatan konseling, membuat kelompok-kelompok dukungan, mengembangkan kegiatan alternatif, dll.
Ketiga upaya di atas dapat dilakukan sesuai dengan permasalahan yang dihadapi saat itu, apakah perlu dilakukan upaya primer, sekunder atau tertier. Selain itu, ada juga pendapat yang menyatakan bahwa permasalahan remaja tersebut dapat diupayakan dengan tiga pendekatan, yaitu : 1. Pendekatan Agama, dengan menanamkan ajaran-ajaran agama. Yang diutamakan bukan hanya ritual keagamaan, melainkan memperkuat nilai moral yang terkandung dalam agama dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari. 2. Pendekatan Psikologis, dengan mengenali dan memahami karakteristik kepribadian. Mengenali remaja beresiko tinggi menyalahgunaan narkoba dan melakukan intervensi terhadap mereka agar tidak menggunakan narkoba. 3. Pendekatan Sosial, dengan menciptakan lingkungan keluarga dan masyarakat yang positif. Hal ini dapat dilakukan melalui komunikasi dua arah, bersikap terbuka dan jujur, mendengarkan dan menghormati pendapat anak.
4.3 Upaya Pencegahan dan Penanggulangan Narkoba
Masalah pencegahan penyalahgunaan narkoba bukanlah menjadi tugas dari sekelompok orang saja, melainkan menjadi tugas kita bersama. Upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba yang dilakukan sejak dini sangatlah baik, tentunya dengan pengetahuan yang cukup tentang penanggulangan tersebut. Peran orang tua dalam keluarga dan juga peran pendidik di sekolah sangatlah besar bagi pencegahan penaggulangan terhadap narkoba
Upaya Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba Ada 5 bentuk penanggulangan masalah narkoba 1. Promotif ( pembinaan)
Ditujukan kepada masyarakat yang belum mengunakan narkoba, prinsipnya adalah meningkatkan peranan atau kegiatan agar kelompok ini secara nyata lebih sejahtera sehingga tidak pernah berpikir untuk memperoleh kebahagiaan semu dengan memakai narkoba. dengan pelaku program adalah lembaga kemasyarakatan yang difasilitasi dan diawasi oleh pemerintah. 2. Preventif (program pencegahan) 3. Program ini ditujukan kepada masyarakat sehat yang belum mengenal narkoba agar mengetahui seluk beluk narkoba sehingga tidak tertarik untuk mengunakanya. Selain dilakukan oleh pemerintah, program ini juga sangat efektif bila dibantu oleh lembaga propesional terkait, lembaga swadaya masyarakat, organisasi masyarakat. Bentuk kegiatan preventif yang dilakukan: Kampanye anti penyalahgunaan Narkoba Dengan memberikan informasi satu arah tanpa tanya jawab, hanya memberiakan garis besarnya, dangkal dan umum, disampaikan oleh toma, ulama, seniman, pejabat bukan tenaga propesional. Dapat juga dengan mengunakan poster, brosur atau baliho. Dengan misi melawan penyalahgunaan narkoba tanpa penjelasan yang mendalam atau ilmiah tentang narkoba. a. Penyuluhan seluk beluk narkoba. b. Pendidikan dan pelantikan kelompok sebaya. c. Upaya mengawasi dan mengendalikan produksi dan distribusi narkoba. Dimasyarakat 4. Kuratif (pengobatan) 5. Ditujukan kepada para penguna narkoba. tujuannya adalah untuk mengobati ketergantungan dan menyembuhkan penyakit, sebagai akibat dari pemakai narkoba, sekaligus menghentikan pemakaian narkoba. tidak sembarangan orang boleh mengobati narkoba. Pengobatan harus dilakukan oleh dokter yang mempelajari narkoba secara khusus. Bentuk kegiatan kuratif. d. Penghentian pemakaian narkoba. e. Penggobatan gangguan kesehatan akibat penghentian dan pemakaian narkoba. f. Penggobatan terhadap organ tubuh akibat penggunaan narkoba. g. Penggobatan terhadap penyakit yang masuk bersama narkoba (penyakit tidak langsung yang disebabkan oleh narkoba) seperti : HIV/AIDS, hepatitis B/C, sifilis, pnemonia, dan lain – lain. 4. Rehabilitatif
Upaya pemulihan kesehatan jiwa dan raga yang ditujukan kepada pemakai narkoba yang sudah menjalanin program kuratif. Tujuanya agar ia tidak memakai lagi dan bebas dari penyakit ikutan yang disebabkan oleh bekas pemakai narkoba, Pemakai narkoba dapat mengalami penyakit ikutan berupa: a. a) Kerusakan fisik (syaraf, otak, darah, jantng, paru-paru, ginjal, hati dan lain-lain) b. Kerusakan mental, perubahan karakter ke arah negatif . c. Penyakit- penyakit ikutan. 5. Represif
Program penindakan terhadap produsen, bandar, pengedar, dan pemakai berdasarkan hukum. Program ini merupakan program instasi pemerintah yang berkewajiban mengawasi dan mengendalikan produksi maupun distribusi semua zat yang tergolong narkoba (Martono, 2006).

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Narkoba adalah barang yang sangat berbahaya dan bisa merusak susunan syaraf yang bisa merubah sebuah kepribadian seseorang menjadi semakin buruk dan dapat menghancurkan Antioksidan pada tubuh sehingga tubuh rentan terkena Virus. Narkoba adalah sumber dari tindakan kriminalitas yang bisa merusak norma dan ketentraman umum. Menimbulkan dampak negative yang mempengaruhi pada tubuh baik secara fisik maupun psikologi. Narkotika/ Narkoba merupakan singkatan dari Narkotika dan Obat/Bahan berbahaya yang telah populer beredar dimasyarakat perkotaan maupun di pedesaan, termasuk bagi aparat hukum. Jenis Narkotika yang sering disalahgunakan adalah morfin, heroin (putauw), petidin, termasuk ganja atau kanabis, mariyuana, hashis dan kokain
Narkoba sangat berbahaya bagi generasi muda karna dapat merusak/ mempengaruhi tubuh terutama susunan syaraf pusat/otak sehingga bilamana disalahgunakan akan menyebabkan gangguan fisik, psikis/jiwa dan fungsi social. Secara tekstual Islam tidak menyatakan bahwa narkoba itu hukumnya haram, akan tetapi melihat dampak penyalahgunaan dari narkoba itu sangat membahayakan, lebih banyak madharatnya dari pada manfaatnya, maka Islam memutuskan bahwa narkoba itu hukumnya haram.
5.2 Saran * Sekolah
Untuk mencegah narkoba agar dikalangan pelajar tidak akan terjadi lagi, Sebaiknya sekolah mengadakan seminar atau penyuluhan mengenai “Bahaya Narkoba”, agar siswa/siswi dapat mengerti apa itu narkoba dan akibat yang ditimbulkan narkoba. * Dalam keluarga
Orang tua harus lebih perhatian terhadap anak dan memberikan nasehat yang dapat memotivasi anak agar dapat menomor satukan prestasi dan menghindari diri dari narkoba dan harus mengetahui apa yang dilakukan anak diluar rumah.

Daftar Pustaka
Alifia, U, 2008. Apa Itu Narkotika dan Napza. PT Bengawan Ilmu, Semarang.
Kurniawan, J, 2008. Arti Definisi & Pengertian Narkoba Dan Golongan/Jenis Narkoba Sebagai Zat Terlarang. http://juliuskurnia.wordpress.com/ 2008/04/07/arti-definisi-pengertian-narkoba-dan-golonganjenis-narkoba-sebagaizat-terlarang. Diakses pada 19 Januari 2016
Lin, M, S, 2007. 101 Question About Sex. Java Pustaka Media Utama, Surabaya.
Martono, dkk, 2006. Pencegahan dan Penanggulangan Penyalahgunaan Narkoba Berbasis Sekolah. Balai Pustaka, Jakarta.
Rustandi, Teddy. 2013. Narkoba Ancaman Hilangnya Generasi Bangsa di Masa Depan. Tersedia http://www.kompasiana.com/dyrus/narkoba-ancaman-hilangnya-generasi-bangsa-di-masa-depan_54f82a20a33311cf5d8b46f6 diakses pada 19 Januari 2016.
Samosir, 2009. Pengguna Narkoba Sumut No 3. http:// www. sumutprov.go.id/lengkap.php?id=1765. Diakses pada 19 Januari 2016.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 tahun 1997
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 1997 tentang Psikotropika.

Similar Documents

Free Essay

Mimpi

...___________________________________________________________________________ Atabah / Tafsir Mimpi / m.s 3 dari108 Paparan singkat ini cukup kaya bagi orang yang mau merenungkannya dan mencermati maknanya. Kalaulah kami memaparkannya secara panjang lebar, niscaya menimbulkan kebosanan dan kejemuan. Kami berharap kepada Allah Ta’ala kiranya buku ini bermanfaat bagi kita dan kiranya Dia melindungi kita dari ilmu yang tidak bermanfaat, perut yang tidak pernah kenyang, nafsu yang tidak mau tunduk, doa yang tidak diterima, tabiat yang menyeret kepada ketamakan, dan ketamakan yang tidak pernah berakhir. Sesungguhnya Allah Ta’ala Mahakuasa atas segala yang dikehendakiNya, serta Maha melakukan apa yang dituju-Nya. Cukuplah bagiku Allah. Dialah sebaik-baik Pelindung ___________________________________________________________________________ Atabah / Tafsir Mimpi / m.s 4 dari108 Tafsir Mimpi Menurut Islam dan Barat Tafsir mimpi menurut Islam: Imam Ibnu Sirin, dalam bukunya Tafsir Mimpi Menurut Islam, berkata: Tidak semua mimpi dapat ditafsirkan makna yang terkandung didalamnya. Ada kalanya mimpi bagaikan angin lalu namun ada yang benar-benar menjadi kenyataan. Mimpi insan yang bertakwa merupakan perkhabaran yang akan berlaku, kerana Rasulullah tidak bermimpi melainkan mimpi baginda menjadi kenyataan. Sedangkan mimpi insan yang tidak beriman merupakan berita yang disebarkan oleh syaitan. Dalam suatu riwayat dikisahkan, seorang wanita bertanya, "Wahai Rasulullah, sesungguhnya...

Words: 29184 - Pages: 117

Free Essay

Hanif Mandiratmaja

...kalimat. Mereka adalah: Simbol kebenaran : true dan false ( benar dan salah). Untuk menyingkat digunakan T = true atau B = benar , F = false atau S = salah. Proposisi •  Simbol proposisional : p, q, r, p1, p2, ……… ( huruf kecil p, q, r, dan dari mereka dengan diberi indeks/ditambah dengan angka bilangan alam) Catatan : Ada beberapa buku yang menggunakan huruf besar P, Q, R, dan mereka diberi dengan indeks. Kalimat •  Kalimat dalam logika proposisional dibangun dari proposisi-proposisi dengan mengaplikasikan penghubung proposisional seperti : not, and, or, if-then, if-and-only-if Kalimat dibentuk menurut aturan sbb : •  Setiap proposisi, yaitu suatu simbol kebenaran atau simbol proposisional, adalah suatu kalimat. •  Jika P suatu kalimat, maka begitu juga negasinya, yaitu (not P) •...

Words: 662 - Pages: 3

Free Essay

Contoh Soal Perhitungan Modal Bprs

...A. Berapa modal minimal yang harus disetor Tuan Wijaya jika akan mendirikan: 1. BPRS di Yogyakarta 2. BPR di Surabaya 3. BPR di Bogor 4. BPR di Palangkaraya 5. BPRS di Palembang 6. BPR di Bali JAWAB: Modal minimal yang harus disetor Tuan Wijaya jika akan mendirikan: 1. BPRS di Yogyakarta : Rp. 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) 2. BPR di Surabaya : Rp. 2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah) 3. BPR di Bogor : Rp. 2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah) 4. BPR di Palangkaraya : Rp. 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) 5. BPRS di Palembang : Rp. 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) 6. BPR di Bali : Rp. 2.000.000.000,00 (dua miliar rupiah) B. Berapa modal tambahan yang harus disetor Tuan Wijaya jika akan membuka kantor cabang BPRS yang baru; 1. di Tangerang dengan modal awal disetor Rp. 3 milyar 2. di Yogyakarta jika modal awal disetor Rp. 2 milyar 3. di Semarang jika modal awal disetor Rp.6 milyar JAWAB: Modal tambahan yang harus disetor Tuan Wijaya jika akan membuka kantor cabang BPRS yang baru: 1. di Tangerang dengan modal awal disetor Rp. 3 milyar tambahan modal disetor = minimal 25% X persyaratan modal pendirian BPRS = 25% x 2.000.000.000 = 500.000.000 Jadi tambahan modal yang harus disetor Tuan Wijaya jika akan membuka kantor cabang BPRS yang baru di Tangerang adalah minimal Rp. 500.000.000,00 (Lima ratus juta rupiah) 2. di Yogyakarta jika modal awal disetor Rp. 2 milyar tambahan modal disetor = minimal 25% X persyaratan...

Words: 354 - Pages: 2

Free Essay

Abortion

...padah. Jika hendak mendapat karma yang baik, maka perlulah mematuhi lima rukun moral agama Buddha (Panca Sila) iaitu jangan membunuh, jangan mencuri, jangan berzina, jangan berbohong, dan jangan mengambil dadah atau arak yang boleh mengelirukan akal. Pengguguran bayi ialah salah satu kesalahan yang serius dalam peraturan atau rukun agama Buddha, kerana salah satu nilai dari lima rukun moral agama Buddha (Panca Sila) ialah jangan membunuh, dan dalam agama Buddha, pengguguran adalah sama dengan membunuh. Menurut ajaran Buddha, lima syarat-syarat mesti hadir untuk membentuk suatu perbuatan membunuh: 1. perkara yang dibunuh mesti menjadi makhluk yang hidup 2. anda, pembunuh, mesti tahu atau sedar bahawa ia adalah makhluk yang hidup 3. anda mesti mempunyai niat untuk membunuh 4. mesti ada satu usaha untuk membunuh 5. Akhirnya, dibunuh kerana tindakan itu Terdapat kes-kes yang di mana tidak mempunyai pengguguran boleh menyebabkan kelahiran kanak-kanak dengan keadaan perubatan yang menyebabkan ia menderita. Tradisional pemikiran Buddha tidak berurusan dengan kes-kes ini, tetapi ia telah dibahaskan oleh sesetengah penganut Buddha bahawa jika kanak-kanak itu akan cacat dengan begitu teruk bahawa ia akan menjalani kesengsaraan, pengguguran dibenarkan.Dalai Lama telah berkata: "Sudah tentu, keguguran, dari sudut pandangan agama Buddha, adalah suatu perbuatan membunuh dan negatif, umumnya. Tetapi ia bergantung pada keadaan. Jika kanak-kanak...

Words: 495 - Pages: 2

Free Essay

Persediaan

...ruang) 6. Sub Bagian Rumah tangga 7. Instalasi Farmasi 8. Pemegang Barang C. Bagan Alur 9. Pengelolaan Persediaan Medis 10. Pengelolaan Persediaan Non Medis * D. Prosedur PENGELOLAAN PERSEDIAAN 1. Pengelolaan Persediaan- Barang Medis Habis Pakai * Ruang/Poliklinik/Instalasi 11. Melakukan pencatatan Persediaan BHP Medis 12. Jika Persediaan Bahan Medis Habis Pakai telah habis; 2) Mengajukan permintaan persediaan ke Gudang Farmasi * Gudang Farmasi 1. Menerima permintaan persediaan dari Ruang/ Poliklinik/ Instalasi 2. Jika Persediaan ada; 1) Input data distribusi persediaan dalam SIM RS 2) Cetak form nota pengeluaran rangkap 2, lembar 1 untuk penerima barang, lembar ke 2 diarsip bagian gudang farmasi berdasarkan tanggal 3) Mencatat persediaan di Kartu Barang, arsip berdasarkan nama 4) Selesai 3. Jika Persediaan habis; 5) Membuat nota order material 6)...

Words: 615 - Pages: 3

Free Essay

Properti Investasi

...pendek dalam kegiatan sehari-hari  Tanah yang dikuasai saat ini yang penggunaannya belum ditentukan  Bangunan yang dimiliki melalui sewa pembiayaan dan disewakan kepada pihak lain melalui satu atau lebih sewa operasi  Bangunan yang belum terpakai tetapi tersedia untuk disewakan kepada pihak lain melalui satu atau lebih sewa operasi Contoh bukan properti investasi: (Par. 9)  Properti yang dimaksud untuk dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari atau sedang dalam proses pembangunan untuk dijual (PSAK 14 – Persediaan)  Properti yang digunkan sendiri (PSAK 16 – Aset Tetap)  Properti yang disewakan kepada entitas lain dengan cara sewa pembiayaan PENGAKUAN (RECOGNITION) (Par. 16) Properti investasi diakui sebagai asset jika dan hanya jika :  Besar kemungkinan manfaat ekonomik masa depan yang terkait dengan properti investasi akan mengalir ke entitas; dan  Biaya perolehan properti investasi dapat diukur secara andal. PENGUKURAN (MEASUREMENT) Properti investasi diukur sebesar biaya perolehan. Biaya transaksi termasuk dalam pengukuran awal tersebut. (Par. 20) Biaya perolehan properti investasi yang dibeli meliputi harga pembelian dan setiap pengeluaran yang dapat diatribusikan secara langsung. Termasuk biaya yang diatribusikan secara langsung :  Biaya jasa hukum  Pajak penjualan  Biaya transaksi lainnya (Par. 21)...

Words: 4632 - Pages: 19

Free Essay

Islam Written Stone

...Kedatangan Islam Batu Bersurat Terengganu yang dianggarkan telah berusia lebih kurang 700 tahun ini merupakan batu bersurat yang mempunyai ukiran yang paling tua dan tulisan Jawi pertama ditemui di Malaysia. Ia membuktikan Islam telah sampai ke Terengganu sebelum 1326 atau 1386. Batu ini ditemui separuh tenggelam selepas banjir surut di tebing Sungai Tersat (Sungai Tara), Kampung Buluh di Kuala Berang, Hulu Terengganu pada tahun 1887,[1] (ada berpendapat 1899)[2]. Menurut sidang mesyuarat Lembaga Penasihat Antarabangsa UNESCO yang berlangsung di Barbados pada tanggal 13 Julai 2009, batu bersurat yang berusia lebih 700 tahun ini telah disenaraikan sebagai barang purba bernilai tinggi dan sesuai untuk mendapat pengiktirafan Warisan Dunia UNESCO. Fakta penemuan Batu Bersurat Terengganu bermula apabila saudagar Arab bernama Sayid Husin bin Ghulam al-Bokhari secara tidak sengaja menjumpai sebutir batu bersurat di tebing Sungai Tersat (Sungai Tara), Kampung Buluh di Kuala Berang, Hulu Terengganu selepas berlakunya banjir. Ia dijumpai di bahagian tangga surau Kampung Buluh yang dijadikan alas membasuh kaki untuk naik ke tangga surau tersebut. Batu Bersurat Terengganu ini menjadi bukti dan teks pada batu mengesahkan agama Islam sudah bertapak dan menjadi anutan masyarakat dan pemerintah di Terengganu sejak sekian lama. Selain itu, Islam merupakan agama rasmi di Terengganu. pada tahun 1902, Batu ini dikatakan telah disedari oleh Saiyed Husin bin Ghulam Al Bukhari iaitu seorang ahli...

Words: 694 - Pages: 3

Free Essay

Finance

...Restrukturisasi & Kebangkrutan Definisi yang pasti mengenai istilah-istilah tersebut sulit dirumuskan. Pengertian kebangkrutan sendiri bisa dilihat dari pendekatan aliran dan pendekatan stock. Dengan pendekatan stock, perusahaan bisa dinyatakan bangkrut jika total kewajiban melebihi total aktiva. Jika perusahaan mempunyai hutang Rp. 1 milyar, sedangkan total asetnya hanya Rp. 500 juta, maka perusahaan tersebut sudah bisa dinyatakan bangkrut. Dengan pendekatan aliran, perusahaan akan bangkrut jika tidak bisa menghasilkan aliran kas yang cukup. Dari sudut pandang stock, perusahaan bisa dinyatakan bangkrut meskipun mungkin masih menghasilkan aliran kas yang cukup, atau mempunyai prospek yang baik di masa mendatang. 1. Penyebab Kesulitan Keuangan. Penyebab kesulitan keuangan dan kebangkrutan cukup bervariasi. Jenis industri sendiri mempengaruhi penyebab kegagalan usaha. Ada sektor usaha yang relatif mudah dikerjakan, ada yang sulit. Kegagalam bisnis juga bervariasi tergantung umur usaha. 2. Alternatif Perbaikan Kesulitan Keuangan. Jika perusahaan mencapai tahap tidak solvabel, pada dasarnya ada dua pilihan, yaitu likuidasi (kebangrkutan) atau reorganisasi. Likuidasi jika nilai likuidasi lebih besar dibandingkan nilai perusahaan kalau diteruskan. Reorganisasi kalau perusahaan masih menunjukkan prospek yang baik, sehingga nilai perusahaan kalau diteruskan lebih besar dibandingkan dengan nilai perusahaan kalau dilikuidasi. Pemecahan Secara Formal. Dilakukan apabila masalah...

Words: 1786 - Pages: 8

Free Essay

1972 Act

...Akta Angkatan Tentera 1972 (Pindaan 1996) UNDANG-UNDANG MALAYSIA Akta 77 AKTA ANGKATAN TENTERA, 1972 SUSUNAN SEKSYEN BAHAGIAN I PERMULAAN Seksyen 1. 2. 3. Tajuk ringkas dan mula berkuatkuasa. Tafsiran. Peruntokan mengenai perkhidmatan giat. BAHAGIAN II ANGKATAN TETAP MALAYSIA 4. 5. Menubohkan angkatan tetap. Keanggotaan angkatan tetap. BAHAGIAN III MENTAULIAHKAN DAN MELANTEK PEGAWAI-PEGAWAI ANGKATAN TETAP 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. Mentauliahkan pegawai Jenis-Jenis tauliah Tauliah kehormat Pembatalan tauliah Perlantekan pemangku naib leftenan laut, pegawai muda laut dan kedet. Pembatalan perlantekan. Kenaikan pangkat Pertukaran daripada satu perkhidmatan kepada satu perkhidmatan lain. Pertugasan pegawai-pegawai. Peratoran-peratoran berkenaan dengan pertauliahan dsd. Pegawai. BAHAGIAN IV PENDAFTARAN DAN SHARAT-SHARAT PERKHIDMATAN BAGI ANGKATAN TETAP 16. 17. 18. 19. 20. 21. 22. 23. 24. 25. 26. Siapa yang boleh didaftarkan. Pehak berkuasa merekrut Cara pendaftaran dan penyaksian. Jawapan-jawapan falsu dalam kertas penyaksian. Perekrutan yang tidak sah atau penggengguan terhadap perekrutan. Pendaftaran dalam Tentera Darat hendaklah bagi suatu Kor tertentu. Pertukaran dari satu Perkhidmatan kepada satu Perkhidmatan lain. Pertugasan askar laskar Tempoh pendaftaran Perlanjutan dan pengurangan perkhidmatan. Pertugasan samula askar laskar 1 Akta Angkatan Tentera 1972 (Pindaan 1996) 27. Penanggohan dalam hal-hal tertentu mengenai pemberhentian kerja atau pertukaran kepada...

Words: 51020 - Pages: 205

Free Essay

Ffff

...Subject | Stok Opname – Tahunan | Created by | Okt | Updated On | 2014 | Updated by | Okt | * Urgent | For review | * Please Comment | * Please reply | * Please recycle | Penjelasan umum: proses perhitungan stok fisik atas semua barang yang nilainya dicocokan dengan perhitungan pencatatan transaksi di komputer hingga menghasilkan selisih opname. Nilai selisih harus dipertanggung jawabkan 00 ke 11 setiap tahun. 90% dari keberhasilan opname terletak pada proses persiapan, sisanya adalah pelaksanaan. Workflow Diagram Stok opname - Tahunan: Stok Opname - Tahunan 1 | Penjelasan | Panitia opname 00 | Stok 11 | | A ACC? Pengajuan Mulai Persiapan fisik gudang Tidak Ya A Fisik Siap? B B Update Kode rak Inventarisir kd. rak C D Tidak Ya A ACC? Pengajuan Mulai Persiapan fisik gudang Tidak Ya A Fisik Siap? B B Update Kode rak Inventarisir kd. rak C D Tidak Ya | 1) Buat dokumen Pengajuan Stok Opaname Tahunan. Isinya adalah: a) Kepanitian: personil hitung, pengawas area, operator input, penanggung jawab. b) Rincian rencana persiapan opname. (lihat rincian diproses Persiapan) c) Jadwal batas terakhir update transaksi. d) Jadwal pelaksanaan opname. e) Jadwal transfer dan laporan ke 11 2) periksa kelayakan: apakah pengajuan opname tahuna diACC? f) Tidak: minta 00 koreksi. g) Ya: proses selanjutnya 3) Buat cek list dan pastikan: h) Barang: i) Tidak ada yang tercecer...

Words: 2433 - Pages: 10

Free Essay

Ellastisitas Harga Permintaan

...sebagai persentase perubahan kuantitas yang dimina dibagi persentase perubahan harga. Permintaan atas suatu barang dikatakan elastiS jika kuantitas yang diminta berubah secara substansial akibat perubahanharganya. Sebaliknya, permintaan dikatakan tidak elastiS atau inelastic jika kuantitas yang diminta hanya sedikit berubah akibat adanya perubahan harga. Faktor yang memengaruhi elastisitas permintaan: 1) Ketersediaan substitusi Barang-barang yang substitusinya banyak cenderung memiiki permintaan yang elastic, karenakonsumenmudah meninggalkannya untuk berganti ke barangsubstitusi tersebut. Sebagai contoh, margarine dan mentega mudah dipertukarkan. Karena itu jika hargamentega naik, sedangkan harga margarine tetap, konsumen akan menggani konsumsi menteganya dengan margarine sehingga permintaan mentega pun turun derastis. Sebaliknya karena telur adalah makanan tanpa barang substitusi, permintaan atas telur mungkin lebih inelastis disbanding permintaanmentega. 2) Pokok tidaknya suatu barang Peermintaan atas barang-barang kebutuhan pokok umumnya inelastic, sedangkan permintaan atas barang-barang mewah lazimnya elastis. Karena itu, walaupun ongkos dokter melonjak, permintaan atas jasa dokter tidak akan merosost derastis. Mungkin, kita hanya akan mengurangi frekuensi kunjungan ke dokter, tidak sesering sebelumnya. Sebaliknya, jika harga perahu layar melonjak, maka kuantitas yang diminta atas barang tersebut akan turn secaradramatis....

Words: 781 - Pages: 4

Free Essay

Adhityay

...BAB VI Penentuan Harga Transfer Tujuan Penentuan Harga Transfer Untuk organisasi yang terdesentralisasi, keluaran dari sebuah unit dipakai sebagai masukan bagi unit lain. Transaksi antar unit ini mengakibatkan timbulnya suatu mekanisme transfer pricing. Transfer pricing didefenisikan sebagai suatu harga jual khusus yang dipakai dalam pertukaran antar divisional untuk mencatat pendapatan unit penjual (selling division)dan unit divisi pembeli (buying divison). Pada penjelasan ini pengertian harga transfer dibatasi pada nilai yang diberikan atas suatu transfer barang atau jasa dalam suatu transaksi yang setidaknya salah satu dari kedua pihak yang terlibat adalah pusat laba. Harga transfer yang terjadi antar unit harus mencapai beberapa tujuan, antara lain: 1. Memberi informasi yang relevan kepada masing-masing unit usaha untuk menentukan imbal balik yang optimum antara biaya dan pendapatan perusahaan. 2. Menghasilkan keputusan yang selaras dengan cita-cita (meningkatkan laba unit usaha namun juga dapat meningkatkan laba perusahaan). 3. Membantu pengukuran kinerja ekonomi dari unit usaha individual. 4. Sistem tersebut harus mudah dimengerti dan dikelola. Harga transfer sering memicu masalah terutama pada penentuan harga sepakatannya, karena melibatkan dua unit, yaitu unit pembeli dan unit penjual, dan harga transfer juga mempengaruhi pengukuran laba unit, harga transfer yang tinggi akan merugikan unit pembeli sedangkan harga transfer yang terlalu rendah akan merugikan unit...

Words: 2848 - Pages: 12

Free Essay

Zumwald Ag

...Zumwald AG Zumwald AG adalah perusahaan yang memproduksi dan menjual sistem pencitraan diagnostik medis dan peralatan test biomedical dan instrumen-instrumen lainnya. Perusahaan yang terdiri dari 6 divisi operasi ini memiliki total pendapatan pertahun sedikitnya lebih dari € 3 miliyar. Zumwald dijalankan dengan dasar desentralisasi yang sangat kuat, setiap manajer memiliki wewenang yang kuat. Manejer dari setiap divisinya diberikan kewenangan jika performance mereka sesuai dengan perencanaan. Kinerja mereka dievaluasi dan bonus manajemen diberikan atas dasar pencapaian setiap masing-masing divisi dari budgeted target untuk return on invested capital (ROIC) dan pertumbuhan penjualan. Meskipun sebagian perusahaan terintegrasi secara vertikal, manajer divisi diperolehkan untuk menyediakan komponen mereka dari supplier luar. Permasalahan terjadi di 3 divisi perusahaan yaitu : the Imaging Systems Divisions (ISD) yang menjual complex ultrasound dan magnetic resonance imaging system, the Heidelberg Division (Heidelberg) yang menjual monitor yang beresolusi tinggi, graphics controllers dan display subsystem, dan the Electronic Components Division (ECD) yang menjual applikasi yang mengintegrasikan secara spesifik circuits dan sub perakitan. ISD mendesign sebuah ultrasound imaging system yang disebut sistem X73. Teknisi Heidelberg turut berpartisipasi dalam mendesign X73 tetapi Heidelberg menanggung full cost dari waktu yang karyawan habiskan dalam proyek ini. Untuk material system display...

Words: 1176 - Pages: 5

Free Essay

Pharma

...dengan pembukuan berpasangan(double entry bookeeping) Neraca pembayaran dapat dibagi atas beberapa komponen yaitu neraca berjalan dan neraca modal. * Neraca berjalan (current account) adalah ukuran perdagangan barang dan jasa internasional suatu negara yang paling luas, komponen utamanya adalah neraca perdagangan yaitu selisih antara ekspor dan impor. Jika ekspor lebih tinggi dari impor maka terjadi surplus, sedangkan jika impor lebih tinggi daripada ekspor maka terjadi defisit neraca perdagangan. Faktor-faktor yang mempengaruhi neraca berjalan : 1. Inflasi Jika laju inflasi sebuah negara meningkat relatif terhadap inflasi negara-negara mitra dagangnya, neraca berjalannya akan menurun. 2. Pendapatan Nasional Jika tingkat pendapatan nasional sebuah negara meningkat dengan persentase relatif lebih tinggi daripada negara lain, neraca berjalannya akan menurun. 3. Restriksi Pemerintah Biasanya pemerintah mengenakan tarif (pajak yang dikenakan ataus produk impor) dan kuota (batas maksimum atas barang yang diperbolehkan untuk diimpor ke dalam sebuah negara) untuk mempengaruhi neraca berjalan. 4. Nilai tukar (kurs) valuta Jika nilai valuta suatu negara mulai naik relatifnterhadap valuta-valuta negara lain, saldo neraca berjalannya akan menurun. * Neraca Modal (capital account) mencerminkan perubahan-perubahan dalam kepemilikan aset jangka pendek dan jangka panjang. a.Transaksi modal jangka pendek: -Deposit bank di LN -Deposit bank dalam negeri milik penduduk negara lain...

Words: 688 - Pages: 3

Free Essay

Etika Bisni

...dialami pada bulan Oktober 2010 dan Maret 2011 sebelum akhirnya dia ditemukan tewas di kantor Citibank. Karena merasa tidak mampu membayar, Irzen Octa sebelumnya telah menawarkan beberapa solusi terhadap pihak Citibank seperti menjadi kurir sukarela dan menawarkan agar kasusnya dibawa ke meja hijau, tetapi pihak  Citibank tetap bersikeras agar Irzen membayar hutang-hutangnya. Pelanggaran Prinsip dasar etika bisnis pada: RELATIVISM: jika dilihat dari sudut pandang korban seharusnya kejadian seperti ini dapat dihindari jika saja seseorang memahami antara kebutuhan dengan kemampuan dirinya, jika merasa kemampuan untuk  memenuhi kewajibannya kecil, maka lebih baik jangan melakukan segala bentuk transaksi yang bersifat hutang. Jika dilihat dari sudut pandang citybank seyogyanya pihak kreditur pasti selalu melakukan analisa kelayakan dari calon debitur sebelum memberikan piutang. Jika sampai debitur lalai dalam memenuhi kewajibannya, penagihan dapat dilakukan sesuai dengan prosedur standar yang telah dibuat oleh perusahaan dan jika masih belum ditemukan solusi atau jalan...

Words: 411 - Pages: 2