Free Essay

Komunikasi Antar Budaya

In:

Submitted By westinauditra
Words 4788
Pages 20
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas rahmat-Nya yang besar sehingga penulis mampu menyelesaikan Makalah ini sampai pada waktu yang telah ditentukan. Penulis berterima kasih kepada Ibu Wiratri Anindhita, S.IP., M.Sc., dosen mata kuliah Komunikasi Bisnis yang telah membantu dan membimbing penulis dengan penuh kesabaran. Penulis juga berterima kasih kepada teman-teman yang turut serta mendukung penulisan Makalah ini hingga selesai. Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak lain yang turut membantu dan memberikan dukungan. Makalah ini berisikan pembahasan mengenai komunikasi antarbudaya dalam kehidupan bermasyarakat dan berbisnis. Penulis menyadari banyaknya kekurangan yang terdapat dalam Makalah ini. Oleh karena itu, penulis meminta kritik dan saran dari pembaca. Semoga kritik dan saran yang diberikan dapat membantu penulis untuk menghasilkan Makalah yang lebih baik.

Jakarta, Mei 2013 Penulis

DAFTAR ISI

Kata Pengantar .......................................................................................................... 1
Daftar Isi .......................................................................................................... 2

Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang ...................................................................... 3 1.2 Rumusan Masalah ……………………………………............ 3

Bab II Isi 2.1 Definisi komunikasi antar budaya …….……………..... 4 2.2 Hubungan Komunikasi dengan Kebudayaan ..................... 4 2.3 Fungsi-Fungsi Komunikasi Antarbudaya …………........... 5 2.4 Keunggulan Angkatan Kerja yang Multikultur ……….…. 7 2.5 Tantangan Komunikasi Antarbudaya ………………….… 9 2.6 Mengatasi Etnosentrisme dan Stereotip ………………….. 9 2.7 Mengenali Variasi Budaya ………………………………. 10 2.8 Memperbaiki Keterampilan Berkomunikasi Antar Budaya.. 18 2.9 6 Pedoman Agar Dapat Berbicara Lebih Jelas Dalam Percakapan Antarbudaya…………………………………... 19

Bab III Penutupan 3.1 Kesimpulan ……………………………………………... 22
Daftar Pustaka …………………………………..………………....……................ 23

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Berdasarkan luas lingkup permasalahannya setidaknya ada tiga yang menjadi pendorong adanya komunikasi antarbudaya : A. kesadaran internasional, pekembangan alat-alat perhubungan dan juga sarana komunikasimemicu semakim maraknya komunikasi antar budaya. Dalam suasan demikian maka dunia seakan terdesak untuk menguayakan tercapainya kesepahaman antar bangsa dan antar manusia, karena apa yang dianggap baik oleh satu Negara belum tentu baik bagi Negara atau bangsa yang lain. B. Kesadaran domestic, bersama dengan perubahan internasional, maka budaya juga ikut berkembang,sehingga yang dulunya ada embok pemisah yang memisahkan atar budaya satu dengan lain sudah mulai runtuh, kontak yang ada karena ketidak sepahaman, yang muncul karena hanya perbedaan bahasa, gaya, dan bentuk rambut, warna kulit, dan juga cara memandang kehidupan. Maka dari itu, perlunya ada komunikasi antarbudaya agar kels pada sub-budaya yang ada bisa di selesaikan dengan baik. C. Kesadaran pribadi, perasaan yang puas dengan hal yang baru,pengetahuan tentang KAB dapat mengurangi maslah-masalah dalam komunikasi, kemampuan untuk memperspsikan diri.

1.2 Rumusan Masalah * Apa arti dari komunikasi antarbudaya dan apa hubungan komunikasi dan kebudayaan? * Apa fungsi dan tantangan dari proses komunikasi antarbudaya? * Apa saja keunggulan atau keuntungan dari komunikasi antarbudaya? * Bagaimana cara mengatasi komunikasi antarbudaya?

BAB II
ISI

2.1 Definisi komunikasi antar budaya

Setiap hari kita berhubungan dengan orang lain, tentunya kita (manusia) hidup dalam keberagaman, salah satunya kultur, kultur yang berbeda sering kali menjadi momok dalam melakukan komunikasi. Karena kultur yang berbeda kita sering kali berada dalam ketidak sadaran diri sehingga bertindak iirasional. Untuk mendefinisikan komunikasi antar budaya, kita perlu terlebih dahulu memahami kultur. Kultur, ialah gaya hidup yang relative khusus dari satu kelompok mayarakat, yang terdiri atas, nilai-nila, kepercayaan, cara berperilaku, serta cara berkomunikasi, yang ditularkan dari generasi ke generasi berikutnya. Teermasuk kultur ialah, segala yang dihasilkan dan dikembangkan oleh sebuah kelompok, diantaranya bahasa, cara berfikir, seni, undang-undang dan agama mereka. Sehingga komunikasi antar budaya mengacu pada komunikasi antar orang-orang dari kultur yang berbeda, antara orang yang memeiliki kepercayaan, nilai, dan cara berperilaku kultur yang berbeda. Dalam komunikasi antar budaya, komunikatornya adalah anggota dari kultur yang berbeda.
Jadi dapat kita katakan bahwa, komunikasi antarbudaya adalah suatu proses mengirimkan dan menerima pesan-pesan antarorang-orang yang latar belakang budayanya dapat membawa mereka mengartikan tanda-tanda verbal dan nonverbal dengan cara berbeda.

2.2 Hubungan Komunikasi dengan Kebudayaan

Setiap harinya kita berkomunikasi, begitu juga dengan komunikasi antarbudaya semakin vital dan penting daripada masa-masa sebelumnya, dan yang menghubungkan antara komunikasi dan kebudayaan adalah : a. mobilitas masyrakat di seluruh dunia sedang mencapai puncaknya, perjalanan dari satu Negara kenegara lain dan dari benua kebenua lain sudah banyak dilakukan, saat ini orang sering kali mengunjungi budaya-budaya lain untuk mengenal daerah baru dan orang yang berbeda serta untuk menggali peluang ekonomis. Hubungan anatar peribadipun akhirnya bisa berubah menjadi hubungan antar budaya. b. Saat ini banyak Negara yang bergantung secara ekonomis bergantung pada Negara lain. Banyak kegiatan perdagangan, khususnya di bidang teknologi. Sehingga ekonomi bangsa bergantung pada pada kemampuan bangsa lain untuk berkomunikasi secara efektif dengan kultur-kultur yang berbeda. c. Meningkatnya teknologi komunikasi telah membawa kultur luar yang asing masuk ke rumah kita d. Imigrasi juga yang menjadi salah satu penghubung antara komunikasi dan kebudayaan, hamper setiap kota besar di dunia, kita dapat menjumpai orang dari bangsa lain, kita baergaul, bekerja, atau bersekolah dengan orang yang berbeda dengan kita. Pengalaman sehari-hari itulah yng menjadikan adan komunikasi antar budaya. e. Kesejahtraan politik juga mempengaruhi hubungan antar komunikasi dan kebudayaan karena kesejahtraan politik kita sangat bergantung pada kesejahtraan politik Negara lain.

Dimensi komunikasi antarbudaya

Tingkat masyarakt budaya pada partisipan, istilah kebudayaan telah merujuk pada macam-macam tingkat lingkupan dan kompeksitas dari organisasi social.umumnya istilah kebudayaan mempunya pengertian budaya amerika, budaya asia,dll. Contohnya, komunikasi antar individu dan kebudayaan nasional,yang berbeda. Karena setiap orang ingin mewujudkan satu kebudayaan yang unik.

2.3 Fungsi-Fungsi Komunikasi Antarbudaya
Fungsi Pribadi
Fungsi pribadi adalah fungsi-fungsi komunikasi yang ditunjukkan melalui perilaku komunikasi yang bersumber dari seorang individu * Menyatakan Identitas Sosial
Dalam proses komunikasi antarbudaya terdapat beberapa perilaku komunikasi individu yang digunakan untuk menyatakan identitas sosial. Perilaku itu dinyatakan melalui tindakan berbahasa baik secara verbal dan nonverbal. Dari perilaku berbahasa itulah dapat diketahui identitas diri maupun sosial, misalnya dapat diketahui asal-usul suku bangsa, agama, maupun tingkat pendidikan seseorang. * Menyatakan Integrasi Sosial
Inti konsep integrasi sosial adalah menerima kesatuan dan persatuan antarpribadi, antarkelompok namun tetap mengakui perbedaan-perbedaan yang dimiliki oleh setiap unsur. Perlu dipahami bahwa salah satu tujuan komunikasi adalah memberikan makna yang sama atas pesan yang dibagi antara komunikator dan komunikan. Dalam kasus komunikasi antarbudaya yang melibatkan perbedaan budaya antar komunikator dengan komunikan, maka integrasi sosial merupakan tujuan utama komunikasi. Dan prinsip utama dalam proses pertukaran pesan komunikasi antarbudaya adalah: saya memperlakukan anda sebagaimana kebudayaan anda memperlakukan anda dan bukan sebagaimana yang saya kehendaki. Dengan demikian komunikator dan komunikan dapat meningkatkan integrasi sosial atas relasi mereka. * Menambah Pengetahuan
Seringkali komunikasi antarpribadi maupun antarbudaya menambah pengetahuan bersama, saling mempelajari kebudayaan masing-masing. * Melepaskan Diri atau Jalan Keluar
Kadang-kadang kita berkomunikasi dengan orang lain untuk melepaskan diri atau mencri jalan keluar atas masalah yang sedang kita hadapi. Pilihan komunikasi seperti itu kita namakan komunikasi yang berfungsi menciptakan hubungan yang komplementer dan hubungan yang simetris.
Hubungan komplementer selalu dilakukan oleh dua pihak mempunyai perlaku yang berbeda. Perilaku seseorang berfungsi sebagai stimulus perilaku komplementer dari yang lain. Dalam hubungan komplementer, perbedaan di antara dua pihak dimaksimumkan. Sebaliknya hubungan yang simetris dilakukan oleh dua orang yang saling bercermin pada perilaku lainnya. Perilaku satu orang tercermin pada perilaku yang lainnya. Fungsi Sosial * Pengawasan
Funsi sosial yang pertama adalah pengawasan. Praktek komunikasi antarbudaya di antara komunikator dan komunikan yang berbada kebudayaan berfungsi saling mengawasi. Dalam setiap proses komunikasi antarbudaya fungsi ini bermanfaat untuk menginformasikan “perkembangan” tentang lingkungan. Fungsi ini lebih banyak dilakukan oleh media massa yang menyebarlusakan secara rutin perkembangan peristiwa yang terjadi disekitar kita meskipun peristiwa itu terjadi dalam sebuah konteks kebudayaan yang berbeda. * Menjembatani
Dalam proses komunikasi antarbudaya, maka fungsi komunikasi yang dilakukan antara dua orang yang berbeda budaya itu merupakan jembatan atas perbedaan di antara mereka. Fungsi menjembatani itu dapat terkontrol melalui pesan-pesan yang mereka pertukarkan, keduanya saling menjelaskan perbedaan tafsir atas sebuah pesan sehingga menghasilkan makna yang sama. Fungsi ini dijalankan pula oleh pelbagai konteks komunikasi termasuk komunikasi massa. * Sosialisasi Nilai
Fungsi sosialisasi merupakan fungsi untuk mengajarkan dan memperkenalkan nilai-nilai kebudayaan suatu masyarakat kepada masyarakat lain. * Menghibur
Fungsi menghibur juga sering tampil dalam proses komunikasi antarbudaya. Misalnya menonton tarian hula-hula dan “Hawaian” di taman kota yang terletak di depan Honolulu Zaw, Honolulu, Hawai. Hiburan tersebut termasuk dalam kategori hiburan antarbudaya.
2.4 Keunggulan Angkatan Kerja yang Multikultur
Pemimpin bisnis yang cerdas mengenali keunggulan kompetitif dari angkatan kerja yang beragam yang para karyawannya berasal dari warga negara, agama, dan latar belakang etnik yang berbeda dan juga gender dan kelompok usia yang berbeda. Angkatan kerja yang beragam memberikan rentang titik pandang dan ise-ise yang lebih luas, membantu perusahaan memahami dan menidentifikasikan pasar-pasar yang beragam, dan memungkinkan perusahaan mampu memiliki kumpulan orang-orang berbakat seluas mungkin.
Contoh kasus:
Ketika Louis Gerstner, Jr., menjadi CEO di IBM, keanekaragaman di tempat kerja menjadi salah satu prioritas utamanya dan keanekaragaman tersebut memainkan peran pendukung dalam membalikkan bisnis IBM yang sedang goyah. Di bawah arahan Gerstner, IBM membangun satuan tugas yang dipimpin oleh eksekutif untuk mewakali kelompok wanita, orang Asia Amerika, orang Afrika Amerika, orang Hispanik Amerika, orang asli Amerika, orang-orang cacat dan individu-individu yang homo, lesbian, biseksual dan transgender. Rekomendasi dari gugus tugas ini membantu mengubah praktik rekrutmen, pelatihan, kepemimpinan, dan pengembangan di IBM. Saat ini, keanekaragaman ditumbuh kembangkan di tingkat karyawan melalui 133 kelompok jaringan yang menyatukan orang-orang dengan berbagai macam bakat dan minat.
Keanekaragaman merupakan fakta kehidupan untuk semua perusahaan. Amerika serikat telah menjadi negara bagi para imigran sejak awal dan sampai sekarang. Eropa Barat dan Utara yang merupakan bagian terbesar dari imigran selama tahun –tahun awal Amerika, sekarang harus berbagi ruang dengan orang-orang Asia, Afrika, Eropa Timur, dan bagian lain dunia. Perbedaan dalam segala hal dari umur dan gender ke agama dan warisan budaya sampai geografi dan pengalaman militer memperkaya tempat kerja. Baik imigrasi dan keanekaragaman angkatan kerja menciptakan keunggulan dan tantangan bagi para komunikastor bisnis di seluruh dunia.
Keanekaragaman angkatan kerja saat ini membawa manfaat nyata bagi bisnis : * Rentang pandangan dan ide-ide yang lebih luas * Pengertian mengenai pasar yang beragam * Kumpulan orang-orang berbakat yang dapat direkrut
2.5 Tantangan Komunikasi Antarbudaya
Keanekaragaman budaya memengaruhi cara pesan-pesan bisnis disusun, direncanakan, dikirim, diterima, dan diinterpretasikan di tempat kerja. Semakin meningkat keanekaragaman angkatan kerja saat ini menimbulkan rentang yang luas mengenai keterampilan, tradisi, latar belakang, pengalaman, wawasan, dan sikap terhadap kerja, semua itu dapat memengaruhi perilaku karyawan di tempat kerja.
Cara kita berkomunikasi dari bahasa yang kita ucapkan dan sikap nonverbal yang kita kirim sampai cara kita memandang orang lain, dipengaruhi oleh budaya dimana kita dibesarkan. Arti kata-kata, gerak isyarat yanbg signifikan, pentingnya waktu dan ruang, aturan-aturan dalam hubungan manusia, semua ini dan aspek lainnya dalam komunikasi didefinisikan oleh budaya. Budaya kita sangat memengaruhi cara kita berpikir, yang secara alami memengaruhi cara kita berkomunikasi baik sebagai seorang pengirim pesan maupun sebagai seorang penerima pesan.
Budaya memengaruhi semua hal tentang komunikasi, termasuk : * Bahasa * Sinyal-sinyal nonverbal * Arti kata * Isu-isu mengenai waktu dan tempat * Aturan-aturan tentang hubungan manusia
Suatu langkah penting ke arah komunikasi antarbudaya yang sukses adalah menjadi lebih sadar akan aturan-aturan ini dan cara aturan-aturan trsebut memengaruhi komunikasi kita.
2.6 Mengatasi Etnosentrisme dan Stereotip
Etnosentrisme adalah kecenderungan untuk menilai semua kelompok lain menurut standar, perilaku dan kebiasaan kelompok kita sendiri. Ketika membuat perbandingan seperti itu, orang terlalu sering memutuskan bahwa kelompok mereka lebih superior. Bahkan satu reaksi yang lebih ekstrem adalah Xenophobia, suatu ketakutan pada orang-orang yang tidak dikenal dan orang-orang luar negeri. Jelasnya, para pebisnis yang mempunyai pandangan seperti ini tidak akan menginterpretasikan pesan-pesan dari budaya lain dengan benar, ataupun mereka kemungkinan tidak dapat mengirimkan pesan-pesan dengan sukses.
Stereotip adalah memberikan berbagai macam atribut yang digeneralisasi kepada seorang individu atas dasar keanggotaan individu tersebut dalam satu kelompok budaya atau kelompok social tertentu,tabpa mempertimbangkan karakteristik unik individual tersebut. Jika etnosentrisme dan xenophobia mewakili pandangan negative tentang semua orang dalam satu kelompok tertentu, stereotip lebih berkenaan dengan hal terlalu menyederhanakan dan kegagalan untuk mengakui individualitas. Banyak orang di Amerika Serikat mempunyai pandangan stereotip terhadap budaya bersama di Amerika Serikat atau juga terhadap budaya-budaya di negara lain.
Untuk menunjukan rasa hormat pada orang lain dan untuk berkomunikasi secara efektif dalam bisnis, gunakan cara pandang yang lebih positif : Pluralisme budaya adalah suatu praktik yang menerima berbagai budaya sebagaimana adanya. Ketika menyeberangi batas-batas budaya. Beberapa kebiasan kecil akan membantu kita terhindar dari sifat negative etnosentrisme dan sidat terlalu menyederhanaan masalah dalam stereotip : * Hindari membuat asumsi. Jangan mengasumsikan bahwa orang-orang lain akan bertindak dengan menggunakan cara yang sama dengan kita, bahwa mereka akan beroperasi dengan nilai-nilai dan kepercayaan yang sama, atau bahwa mereka akan menggunakan bahasa dan simbol yang sama dengan yang Anda gunakan. * Hindari menghakimi. Bila seseorang melakukan tindakan yang berbeda, jangan menyimpulkan bahwa mereka sedang melakukan kesalahan, bahwa cara mereka tidak valid, atau bahwa kebiasaan mereka lebih rendah daripada kebiasaan kita. * Akui adanya perbedaan. Jangan mengabaikan perbedaan-perbedaan antara budaya orang lain dengan budaya kita sendiri.
2.7 Mengenali Variasi Budaya
Ketika anda berkomunikasi dengan seseorang dari budaya lain, anda menyandikan pesan-pesan anda dengan menggunakan asumsi di budaya sendiri. Namun, pihak penerima mengartikan pesan Anda menurut asumsi di budaya mereka sehingga maksud Anda mungkin salah paham. Semakin besar perbedaan antarbudaya, semakin besar pula kesalahpahaman. Perhatikan perbedaan-perbedaan dalam gaya berkomunikasi, nilai-nilai pribadi, dan simbol-simbol nonverbal yang dapa tmengarah pada kecelakaan budaya berikut ini: * Ketika Hewlett-Packard (HP) menggabungkan insinyur-insinyur yang berasal dari Amerika dengan insinyur-insinyur dari Perancis untuk mendesain peranti lunak, para insinyur dari Amerika mengirimkan email yang panjang dan detail pada rekan mereka di Perancis. Tetapi Insinyur perancis menganggap merendahkan pesan itu dan membalas dengan email yang ringkas dan singkat. Respons dari insinyur Amerika percaya bahwa insinyur Perancis menyembunyikan informasi. Situasi tersebut berkembang sehinggap HP harus menyewa sebuah perusahaan konsultan untuk memberikan pelatihan budaya sehingga kedua belah pihak dapat bekerja dalam perbedaan yang mereka miliki

* Seorang atasan dari Kanada member penghargaan pada seseorang insinyur yang lahir dari Polandia atas kinerja pekerjaannya yang hebat selama ini dengan setiap penghargaan yang dapat diberikan perusahaan kepada insinyur tersebut dengan gaji pada tingkat yang sama dengan banyak manager senior, namun dalam pandangan insinyur tersebut, seharusnya perusahaan memberikan penghargaan dengan menempatkan pada posisi untuk bertanggung jawab atas banyak bawahan, sebagaimana karyawan teladan biasanya diberi penghargaan di Negara aslanya, Polandia. Walaupun perusahaan berpikir bahwa perusahaan telah mengomunikasikan rasa terimakasinya dengan pemberian gaji dan penghargaan, Insinyur berbakat ini keluar dari perusahaan. * Para peserta pameran di pameran dagang tidak mengerti alasan pengunjung Cina tidak mau masuk ke stan mereka. Para peserta pameran memakai topi hijau dan membagikan topi hijau tersebut sebagai promosi. Mereka segera mengetahui bahwa bagi orang Cina, topi hijau diaagnosikan dengan ketidak setiaan : ungkapan Cina yang mengatakan “ia mengenakan topi hijau” menunjukan bahwa istri orang tersebut telah menipunya, Setelah para peserta pameran menarik topi hijau tersebut dan mulai menggantikan T-shirt sebagai gantinya, para pengunjung Cina mulai menghampiri stan tersebut
Kekacauan komunikasi tersebut muncul ketika kita menganggap, dengan cara yang salah, bahwa sikap dan hidup orang lain sama seperti kita. Pendekatan terbaik ketika berkomunikasi dengan orang dari budaya-budaya lain adalah memperlakukan mereka sesuai dengan cara yang mereka ingin diperlakukan.
Kita dapat belajar cara orang dengan budaya lain ingin diperlakukan dengan cara mengenali dan mengakomodasi enam jenis perbedaan budaya: kontekstual, hukum & etika, sosial, nonverbal, umur dan gender.
Perbedaan Kontekstual
Konteks budaya adalah pola mengenai isyarat fisik, stimuli linkungan, dan pemahaman implisit yang menyampaikan arti diantara anggota-anggota dari budaya yang sama
Dalam berbudaya konteks-tinggi: seperti di korsel atau taiwan, orang kurang mengandalkan komunikasi verbal tetapi lebih mengandalkan konteks tindakan nonverbal dan latar linkungan untuk menyampaikan arti, aturan-aturan sehari-hari jarang dinyatakan secara eksplisit, namun, ketika individu tumbuh besar, mereka belajar cara mengenali isyarat situsi (seperti gerak isyarat dan nada suara) dan cara merespon sesuai harapan. Tugas utama komunikasi berbudaya berkonteks –tinggi adalah membangun hubungan nukan bertukar informasi .
Dalam berbudaya berkonteks- rendah: seperti di Amerika atau Jerman, orang lebih mengandalkan komunikasi verbal dan kurang mengandalkan pada keadaan dan isyarat untuk menyampaikan arti. Seorang Pembicara Inggris merasa bertanggung jawab untuk menyampaikan arti atas suatu pesan dan sering menempatkan kalimat-kalimat dalam urutan kronologis untuk menyusun suatu pola sebab dan akibat. Aturan-aturan dan harapan-harapan biasanya diucapkan melalui pernyataan eksplisit seperti “tolong tunggu sampai saya selesai” atau “Anda boleh melihat-lihat”. Pertukaran informasi merupakan tugas utama komunikasi pada budaya-budaya berkonteks-rendah.
Perbedaan kontekstual tampak jelas dalam cara budaya mendekati situasi-situasi seperti pengambilan keputusan, pemecahan masalah dan negosiasi: * Praktik-praktik pengambilan keputusan * Berkonteks rendah = cenderung memfokuskan kepada hasil keputusan yang mereka hadapi, suatu refleksi dari penekanan budaya pada logika berpikir dan kemajuan
Contoh = “apakah akan baik untuk perusahaan kita? Untuk karier saya?” * Berkonteks tinggi = menekankan pada cara atau metode yang digunakan untuk membuat suatu keputusan, membangun hubungan dapat menjadi sama pentingnya dengan informasi yang digunakan dalam membuat keputusan
Contoh= Para eksekutif yang sedang melakukan negosiasi dalam budaya berkonteks tinggi seperti di Cina menhabiskan sebagian waktu umtuk membangun hubungan daripada membahas deatai kontrak

* Teknik pemecahan masalah * Berkonteks rendah = mengungkapkan problem secara terbuka mencari penyebabnya, dan kemudian sering kali menunjuk pihak yang salah, baik problem maupun solusi dapat ditangani dalam sikap sangat individual, menyalahkan pihak yang menyebabkan masalah dan memberikan penghargaan pada orang yang menemukan penyebab masalah serta orang yang memecahkan masalah. * Berkonteks tinggi = melihat masalah lebih sebagian bagian dari konteks dimana bisnis tersebut beroperasi dan kurang melihat masalah sebagai akibat dari kesalahan individu tertentu, kelompok tersebut bekerjasama untuk memecahkan masalah serta toleransi terhadap konflik terbuka sangat berbeda antarbudaya

* Gaya Negosiasi * Berkonteks rendah= memandang negosiasi bukan urusan pribadi, namun sebagai suatu rangkaian masalah yang harus diatasi. * Berkonteks tinggi = menekankan pada keselarasan dan kesepakatan ,bahkan ketika beberapa poin negosiasi masih harus diselesaikan.

Perbedaan Hukum dan Etika
Konteks budaya juga mempengaruhi perilaku hukum dan etika.
Dalam berbudaya konteks-tinggi: cenderung untuk menggunakan pendekatan yang lebih fleksibel bila menyangkut kepatuhan pada hukum serta kurang memberikan penekanan pada kata-kata tertulis dan menganggap janji seseorang lebih penting dari pada kontrak.
Dalam berbudaya berkonteks- rendah: cenderung mematuhi hukum dengan disiplin dan menghargai kata-kata tertulis bersifat mengikat.
Ketika berkomunikas lintas budaya, jagalah pesan-pesan agar tetap etis dengan menerapkan 4 prinsip dasar : 1) Mencari Pijakan bersama secar aaktif = agar pertukaran informasi dapat terjad dengan jelas, kedua belah pihak harus fleksibel dan menghindari sikap memaksa.

2) Mengirimkan dan menerima pesan-pesan tanpa menghakimi = agar informasi dapat mengalir, kedua belah pihak harus mengenali bahwa niilai-nilai berbeda dari budaya kebudaya dan saling percaya

3) Mengirimkan pesan-pesan yang jujur = memastikan informasi adalah benar, kedua belah pihak harus melihat hal-hal sebagaimana adanya-bukan sebagaimana mereka inginkan, kedua belah pihak harus menyadari bisa pribadi atau bisa budaya mereka

4) Tunjukan rasa hormat karena adanya perbedaan budaya = agar dapat melindungi hak asasi manusia yang mendasar dari kedua belah pihak, setiap pihak harus memahami dan mengetahui kebutuhan pihak lainnya dan harus saling menjaga harga diri dengan melakukan komunikasi tanoa kecurangan.
Perbedaan-Perbedaan Sosial
Aturan-aturan sosial berbeda-beda dari satu budaya ke budaya lain dalam area sebagai berikut: * Sikap Terhadap Kerja dan Kesuksesan
Walaupun Amerika Serikat merupakan rumah bagi juataan orang yang mempunyai agama dan nilai-nilai yang berbeda, pengaruh sosial yang utama masih tetap etika kerja Puritan. * Peran dan Status
Budaya mendiktekan, peran yang di main kan orang, termasuk siapa berkomunikasi dengan siapa, apa yang di komunikasikan dan dengan cara bagaimana. * Menggunakan Tata Krama
Apa yang di anggap sopan di satu budaya mungkin di anggap kasar di budaya lain.
Contoh menanyakan kolega ‘Bagaimana akhir pekan anda?” adalah satu cara yang umum untuk membuat percakapan kecil di Amerika Serikat, namun pertanyaan tersebut akan terdengar menggangu bagi orang-orang dalam budaya dimana kehidupan bisnis dan pribadi di pandang sebagai hal yang benar-benar terpisah. * Konsep Waktu
Bisnis di jalan kan berdasarkan jadwal, tenggat waktu, dan perjanjian, tetapi hal tersebut di pandang berbeda dari satu budaya ke budaya lain. Orang-orang dalam budaya berkonteks tinggi melihat waktu sebagai satu cara untuk merencanakan hari kerja secara efisien, akan tetapi para eksekutif dari budaya berkonteks rendah sering melihat waktu secara flexible.
Perbedaan Non-Verbal
Komunikasi non-verbal dapat menjadi pedoman yang dapat di andalkan untuk menentukan arti sebuah pesan. Namun, ide mengenai keandalan ini hanya valid jika para komunikator berasal dari budaya yang sama. Misalnya, gerak tangan yang paling sederhana berubah arti nya dari satu budaya ke budaya lain. Dari warna sampai ekspresi wajah, elemen non-verbal menambah lapisan kekayaan dan kompleksitas komunikasi antar budaya. Apabila mempunyai peluang untuk berinteraksi dengan orang-orang dalam budaya lain, saran terbaik adalah mempelajari budaya tersebut sebelum nya.

Mengamati cara orang berperilaku antara lain : * Ucapan Selamat
Apakah orang berjabat tangan, menunduk, mencium dengan ringan? * Ruang Pribadi
Ketika orang sedang bercakap-cakap, apakah mereka berdiri dalam jarak lebih dekat atau jauh yang biasa di lakukan? * Sentuhan
Apakah orang saling menyentuh di lengan untuk menekankan satu poin atau saling menepuk punggung untuk menunjukan ucapan selamat? Atau apakah mereka menahan diri dari saling menyentuh? * Ekspresi Wajah
Apakah orang menggelengkan kepala untuk menunjukan ”tidak” dan menganggukan kepala untuk menunjukan ”ya”? * Kontak Mata
Apakah orang sering melakukan kontak mara atau malah menghindari nya? * Sikap Tubuh
Apakah orang-orang berdiri membungkuk dan rileks di kantor dan tempat umum, atau apakah mereka duduk tegak? * Formalitas
Apakah suatu budaya terlihat lebih atau kurang formal di bandingkan dengan budaya anda?
Perbedaan Umur Orang muda di asosiasikan dengan kekuaatan, energi, peluang, dan kebebasan sedang orang tua di asosiasikan dengan dengan menurun nya kekuatan dan kehilangan rasa hormat dan kekuasaan. Akibatnya, para karyawan yang lebih muda si perusahaan Amerika serikat sering berkomunikasi dengan kolega mereka yang lebih tua sebagai rekan yang setara, bahkan sampai pada titik yang menyatakan ketidakssepakatan dengan mereka secara terbuka.
Akan tetapi dalam budaya-budaya yang menghargai umur dan senioritas, usia lanjut akan memperoleh rasa hormat dan meningkatnya kekuatan dan kebebasan. Misalnya, di banyak masyarakat Asia, para karyawan yang tertua memegang pekerjaan yang paling kuat, jabatan yang paling mengesankan, dan tingkat kebebasan yang tinggi dan kekuasaan untuk membuat keputusan. Bila seorang karyawan muda tidak sepakat dengan salah satu dari eksekutif senior, diskusi tidak pernah dilakukan di depan umum.
Berkomunikasi antar budaya berorientasi usia muda dan budaya berorientasi senioritas membutuhkan fleksibilitas pada kedua pihak. Sebagai contoh, bila anda bekerja di sebuah perusahaan Amerika yang sedang mencoba mempengaruhi sekelompok manager senior di Jepang atau di Cina, para manajer tersebut barangkali akan mengharapkan untuk berkomunikasi dengan rekan yang senioritasnya atau status nya sama mengirimkan seorang ahli yang berusia muda untuk menyelesaikan suatu urusan akan dianggap sebagai tanda tidak menghormati.
Perbedaan Gender
Apapun budaya nya, bukti menunjukan bahwa pria dan wanita cenderung mempunyai gaya komunikasi yang sedikit berbeda. Meskipun generalisasi yang berikut ini tidak dapat di aplikasikan pada semua kasus, memahami nya dapat di gunakan sebagai suatu titik awal untuk memperbaiki komunikasi dengan lawan jenis: * Hierarki di tempat kerja mempengaruhi komunikasi
Fakta sederhana menyatakan bahwa sebagian besar bisnis di sebagian besar bisnis di sebagian besar negara di dominasi oleh kaum pria selama bertahun-tahun, oleh karena itu, para wanita menghadapi tantangan untuk mencari tempat bagi diri mereka sendiri dalam hierarki ini. * Gaya membuat keputusan mempengaruhi komunikasi
Pria cenderung lebih menghargai sikap tegas dari pada kualitas hubungan, oleh karena itu, komunikasi mereka lebih menekan kan isi- fakta dan angka, tugas dan hasil. Sebaliknya, wanita cenderung menekankan pada kolaborasi dan memelihara hubungan bisnis positif, dan usaha komunikasi mereka umumnya menceerminkan perhatian pada hal-hal ini. * Gaya memecahkan masalah mempengaruhi komunikasi
Sebagian besar pria menempatkan kemampuan mereka dalam memecahkan masalah pada posisi yang mempunyai nilai tinggi. Baik dalam kehidupan pribadi maupun profesional mereka, mereka telah di kondisikan untuk menilai diri mereka sendiri dengan kemampuan mereka dalam memperbaiki segala sesuatu. Kondisi seperti ini dapat mengarah kesalahpahaman ketika seorang wanita menyuarakan frustasi mengenai suatu problem di tempat kerja nya dan kolega pria langsung datang menghampiri dengan memberikan solusi potensial. Wanita tersebut mungkin tidak meminta kolega nya memberi solusi , tetapi hanya mencoba membagi perasaan nya.
2.8 Memperbaiki Keterampilan Berkomunikasi Antar Budaya
Semakin baik dalam berkomunikasi antar budaya, maka akan semakin sukses dalam lingkungan bisnis. Dan dapat meningkatkan keterampilan antar budaya sepanjang karier sedang berjalan. Mulailah dengan mempelajari budaya-budaya dan bahasa-bahasa lain, menghargai prefensi gaya berkomunikasi, belajar menulis dan berbicara dengan jelas, mendengarkan dengan seksama, mengetahui kapan menggunakan interpreter dan penerjemah, dan membantu orang lain beradaptasi dengan budaya yang kita miliki.
Anda akan membuat satu atau dua kesalahan ; pada satu titik tertentu, setiap orang yang mencoba untuk berkomunikasi lintas budaya pasti membuat kesalahan. Ketika hal tersebut terjadi, minta maaf bila pantas, minta orang lain untuk menjelaskan cara yang dapat diterima, kemudian maju terus.
Mempelajari bahasa – bahasa lain
Dengan begitu banyak bisnis tersebar lintas batas negara, para karyawan yang sukses umunya mempunyai keterampilan multi bahasa. Bahasa Inggris adalah bahasa yang paling banyak digunakan dalam bisnis international, tetapi suatu kesalahan untuk menganggap bahwa setiap orang memahaminya. Mempelajari hal – hal dasar bukan hanya membantu anda melalui bisnis setiap hari dan situasi – situasi social, tetapi juga menunjukkan komitmen anda terhadap hubungan bisnis. Meskipun bahasa yang sama digunakan di negara lain, jangan menganggap bahwa bahasa tersebut diucapkan dengan cara yang sama.
Menghargai preferensi gaya komunikasi
Gaya komunikasi berbeda – beda dari suatu budaya kebudaya lain. Korespondensi international sering kali lebih formal daripada apa yang biasa dilakukan oleh para pebisnis amerika serikat. Para pebisnis amerika serikat secar umum ingin bersifat agak lebih resmi daripada ketika mereka menulis pada orang – orang di negara mereka sendiri.
Menulis dengan Jelas 1. Gunakan bahasa yang sederhana dan jelas 2. Singkat 3. Gunakan elemen transisional 4. Gunakan korespondensi internasional dengan benar 5. Kutip angka dan tanggal secara hati-hati 6. Hindari slang, frasa idiom, dan jargon bisnis 7. Hindari humor dan referensi lain ke budaya popular
Berbicara dengan jelas
Agar mendapatkan wawasan yang lebih mendalam tentang berbicara secara lebih efektif dalam situasi antarbudaya, pikirkan seperti apa rasanya mendengarkan seseorang yang bahasa aslinya berbeda dengan bahasa anda.
2.9 6 Pedoman Agar Dapat Berbicara Lebih Jelas Dalam Percakapan Antarbudaya : 1. Berbicaralah dengan pelan dan jelas
Harus mengucapkan setiap kata dengan jelas, memperhatikan tanda baca dan berhenti pada tanda baca yang berbeda dan membuat satu arti dari setiap kali kita berbicara.

2. Jangan mengatakan dengan cara lain sampai hal itu dibutuhkan
Jangan cepat-cepat menyampaikan atau mengutarakan pertanyaan yang mengarah kepada lawan bicara tentang ketidakmengertian dia tentang apa yang kita sampaikan. Selain itu kita juga harus sabar ketika lawan bicara kita sedang mencoba mengerti maksud dari pesan yang kita sampaikan.

3. Mencari tahu dan bertanya tentang umpan balik
Peka terhadap tanda-tanda kebingungan dan ketidakmengertian lawan bicara. Karena bila bahasa tubuh seseorang tidak sesuai dengan alur percakapan, kita harus mengajukan pertanyaan untuk mengetahui apakah pesan yang disampaikan dapat diterima.

4. Jangan meremehkan orang lain
Mencoba untuk tidak menggurui dan jangan frustasi dengan pedengar karena tidak mengerti, kita harus memilih kalimat yang tepat.

5. Mempelajari Frasa asing
Mempelajari ucapan salam yang umum dan frasa dari bahasa orang lain, karena ini akan menunjukkan niat baik dan rasa hormat pada orang lain.

6. Memperjelas apa yang akan terjadi selanjutnya
Menyepakati bersama tentang apa yang telah diperbincangkan dan diputuskan, kemudian harus merangkum hasil percakapan dan berterimakasih juga kepada orang tersebut karena bersedia bertemu dengan kita.
Mendengarkan Dengan Saksama
Semua bahasa sangat berbeda-beda secara signifikan dalam hal nada, pitch, kecepatan dan volume. Oleh sebab itu, agar dapat mendengar dengan lebih efektif dalam situasi antarbudaya, harus menerima apa yang kita dengar tanpa menghakimi dan membiarkan orang untuk menyelesaikan apa yang akan disampaikan ini. Karena jika kita memotong pembicaraan, mungkin kita akan kehilangan sesuatu yang penting dan menujukkan rasa kurang hormat. Menggunakan Interpreteur, Penerjemah, dan Aplikasi Penerjemahan Didalam situasi atau kondisi bisnis biasanya ada sebagian atau lebih pelanggan mengaharapkan untuk disapa atau ditegur dalam bahasa asli mereka berasal, terutama yang meyangkut dalam hal iklan, jaminan, buku panduan dan label-label produk. Hal ini pasti membutuhkan seorang penerjemah yangh ahli. Karena perusahaan berharap dapat dipercaya menjadi pembeli jasa-jasa terjemahan terbesar didunia.
Membantu Orang Lain Beradaptasi dengan Budaya Kita Komunikasi lisan mengharuskan para partisipan untuk memproses suara sebagai tambahan pada arti pesan yang disampaikan dan komuniaso tersebut tidak menyediakan waktu untuk mengulang perkataan. Jadi, sebagai gantinya adalah memberika infomarsi dalam bentuk sebuah conference call, yaitu adalah dengan cara pesan instan atau e-mail yang mudah untuk diakses dimanapun dan kapanpun jika kita ingin. Dari semua hal bantuan yang kita berikan akan sangat dihagai karena para pebisnis yang cerdas dapat menghargai keterampilan komunikasi antarbudaya. Jika kemungkinanya ketika kita sedang membantu orang lin, itu sama saja dengan belajar sesuatu mengenai budayaorang lain.

BAB III
PENUTUPAN

3.1 KESIMPULAN Komunikasi antarbudaya adalah suatu proses mengirimkan dan menerima pesan-pesan antarorang-orang yang latar belakang budayanya dapat membawa mereka mengartikan tanda-tanda verbal dan nonverbal dengan cara berbeda. Dan fungsi-fungsi dari komunikasi antar budaya antara lain : Fungsi Pribadi (menyatakan identitas social, menyatakan integrasi social, melepaskan diri atau jalan keluar) dan Fungsi Sosial (pengawasan, menjembatani, sosialisasi nilai, menghibur). Sedangkan tantangan dari komunikasi antarbudaya antara lain : Bahasa, sinyal-sinyal nonverbal, arti kata, isu-isu mengenai waktu dan tempat, aturan-aturan tentang hubungan manusia.

DAFTAR PUSTAKA

* Bovee, Thill “Komunikasi Bisnis” 8th ed. * http://maer-elamien.blogspot.com/2013/03/definis-latar-belakang-dan-dimensi.html * http://id.wikipedia.org/wiki/Komunikasi_antarbudaya

Similar Documents

Free Essay

Kombis

...Komunikasi Bisnis Lintas Budaya Mata Kuliah: Komunikasi Bisnis Oleh: Almuarief 12808141046 Nanda Mahardhika 12808141045 A’thinih Sufiyati 12808141066 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2015 Pengertian Komunikas Bisnis Lintas Budaya Komunikasi bisnis lintas budaya adalah komunikasi yang digunakan dalam dunia bisnis baik komunikasi verbal maupun non-verbal dengan memperhatikan faktor-faktor budaya di suatu daerah, wilaah, atau negara. Pentingnya Komunikasi Bisnis * Dalam menyikapi era perdagangan bebas dan globaliasi, perusahaan besar mencoba melakukan bisnis secara global. * Pada umumnya perusahaan besar yg beroperasi ditanah air banyak menggunakan konsultan asing untuk membantu mengembangkan perusahaan mereka ditanah air maupun antar negara. * Semakin banyaknya pola kerja sama maupun kesepakatan ekonomi di berbagai kawasan dunia * Sehingga komunikasi lintas budaya menjadi penting. Memahami Budaya dan Perbedaannya Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain bahwa budaya mencakup sekumpulan pengalaman hidup, pemrograman kolektif, system sharing, dan tipikal karakteristik perilaku seta individu yang ada dalam suatu masyarakat, termasuk di dalamnya bagaimna sistem nilai, norma, symbol-simbol dan kepercayaan atau keyakinan mereka masing-masing. KOMPONEN BUDAYA Budaya mencakup berbagai aspek kehidupan manusia, terutama yang berkaitan dengan dimensi hubungan antarmausia, meskipun bentuk dari setiap komponen...

Words: 1147 - Pages: 5

Free Essay

No One

...Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama olehsebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi.Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik,adat istiadat,bahasa, perkakas, pakaian , bangunan,dan karya seni.        Bahasa,sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbada budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari.        Manajemen lintas budaya (cross-cultural management) yang sejati adalah bagaimana mengelola perbedaan cara pikir dan cara pandang yang beragam. Manajemen lintas budaya yang hanya mengelola tatanan fisik seperti apresiasi makanan, tradisi, dan bahasa tidak akan menghasilkan hasil optimal dari sebuah kelompok yang multi-kultur.          Satu hal teramat penting yang perlu disadari para manajer dan siapapun yang berhadapan dengan keadaan lintas budaya adalah manajemen lintas budaya bukan berarti menyatukan cara pikir dan cara pandang. Dengan begitu justru kita menegasikan keunggulan keragaman budaya dan keragaman berpikir. Sesuai namanya, manajemen lintas budaya adalah mengelola keragaman ini. Ketika kita bekerja dengan orang Amerika dan Eropa, kita perlu paham cara berpikir mereka yang memang jauh lebih individualis daripada kita. Mereka juga memerlukan lebih banyak kepastian...

Words: 952 - Pages: 4

Free Essay

Individu, Kelompok, Dan Masyarakat

...Daftar Isi Pengantar........................................................................................................................2 Otak................................................................................................................................3 Perbedaan Individu.........................................................................................................7 Kelompok.....................................................................................................................19 Komunikasi..................................................................................................................22 Masyarakat...................................................................................................................25 Kebudayaan..................................................................................................................29 Kesimpulan...................................................................................................................37 Pengantar Manusia adalah mahluk ciptaan Tuhan yang paling mulia. Tuhan memberikan otak dan hati nurani kepada manusia agar manusia dapat berpikir dan memutuskan sendiri apa yang baik dan tidak baik. Otak manusia memiliki cara kerja yang berbeda-beda sehingga menghasilkan individu dengan karakter dan kemampuan yang berbeda-beda pula. Dengan segala keragaman dan perbedaannya, manusia yang pada hakikatnya adalah mahluk sosial membentuk kelompok...

Words: 7695 - Pages: 31

Free Essay

Paper Pengembangan Organisasi

...belakang Berdirinya suatu organisasi pastilah mempunyai tujuan, pengembangan organisasi merupakan sarana untuk mencapai tujuan organisasi. Suatu organisasi juga senantiasa dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Penjelasan oleh Wendell French, seorang penulis buku Pengembangan Organisasi dalam Sigit, 2003:39, bahwa pengembangan organisasi merupakan suatu usaha jangka panjang, bukan usaha jangka pendek, dalam arti pengembangan organisasi adalah suatu usaha terus-menerus atau berkelanjutan dan suatu kesediaan untuk melakukan perubahan secara berkelanjutan. Sasaran pengembangan organisasi mengarah pada hubungan pribadi yang lebih efektif antara manajer dan karyawan di semua jenjang organisasi guna menghapus hambatan-hambatan komunikasi antarpribadi dan kelompok. Sasaran pengembangan organisasi juga dalam tumbuh berkembangnya iklim yang ditandai dengan saling percaya dan keterbukaan yang dapat memotivasi serta menantang anggota organisasi untuk lebih berprestasi. Pengembangan organisasi juga merupakan bentuk usaha perubahan berencana yang dikendalikan dan dipimpin oleh top manajemen. Bertujuan untuk meningkatkan keefektifan kerja dan kesehatan organisasi. Dalam prakteknya menggunakan metode intervensi berencana terhadap proses dalam organisasi dengan memanfaatkan teori-teori perilaku. Intervensi pengembangan organisasi dilakukan oleh manajer atau konsultan dengan sasaran individu, kelompok, dan organisasi. Tujuan pengembangan organisasi adalah...

Words: 2020 - Pages: 9

Free Essay

Study

...sebagai Kebanggaan Bangsa. Kedudukan kedua dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dibuktikan dengan masih digunakannya Bahasa Indonesia sampai sekarang ini. Berbeda dengan negara-negara lain yang terjajah, mereka harus belajar dan menggunakan bahasa negara persemakmurannya. Contohnya saja India, Malaysia, dll yang harus bisa menggunakan Bahasa Inggris. 3. Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi. Kedudukan ketiga dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional dibuktikan dengan digunakannya Bahasa Indonesia dalam berbagai macam media komunikasi. Misalnya saja Buku, Koran, Acara pertelevisian, Siaran Radio, Website, dll. Karena Indonesia adalah negara yang memiliki beragam bahasa dan budaya, maka harus ada bahasa pemersatu diantara semua itu. Hal ini juga berkaitan dengan Kedudukan keempat dari Kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa Nasional sebagai Alat pemersatu Bangsa yang berbeda Suku, Agama, ras, adat istiadat dan Budaya. 4. Bahasa Indonesia sebagai Alat pemersatu Bangsa yang berbeda Suku, Agama, ras, adat istiadat dan Budaya. SEBAGAI BAHASA...

Words: 528 - Pages: 3

Free Essay

Efektifitas Organisasi Berbasis Team Dalam Industri Jasa Konstruksi

...PT. Light Instrumenindo Jakarta didapat faktor-faktor yang menyebabkan masalah dalam proyek yang berakar dari ketidakefektifan tim proyek. Pendahuluan Perusahaan jasa konstruksi dalam pembangunan nasional sangat berperan khususnya dalam pembangunan fisik. Dimana dalam menjalankan kegiatannya sering menghadapi kendala, baik internal maupun eksternal, sehingga diperlukan suatu organisasi yang efektif dan sistem manajemen yang balk agar mampu mengatasi kendala tersebut dan proyek selesai pada waktunya dengan kualitas pekerjaan yang dapat dipertanggungjawabkan. Kerja sama tim merupakan senjata yang ampuh dalam upaya meningkatkan produktivitas dan efektivitas organisasi. Dengan adanya pembinaan atau pengembangan tim diharapkan terjadi komunikasi, kerja sama, dan kekompakan satuan-satuan kerja dalam organisasi sehingga satuan-satuan kerja tersebut menjadi semakin produktif dan efektif. Mengapa Tim Menjadi Begitu Populer? Sekitar 20 tahun yg lalu, perusahaan-perusahaan seperti W.L.Gore, Volvo & General Foods dianggap aneh ketika memperkenalkan tim ke proses produksi. Tetapi hal tersebut tidaklah berlaku pada masa sekarang ini. Hal tersebut dikarenakan kinerja tim lebih unggul dari individu, cara untuk memberdayakan karyawan secara lebih baik, agar organisasi dapat bersaing secara efektif dan efisien, lebih efektif dan efisien terhadap perubahan dari pada departemen tradisional dan kelompok permanen, memiliki kemampuan untuk cepat berkumpul, menyebar, berfokus ulang dan...

Words: 1917 - Pages: 8

Free Essay

Tawuran

...Tawuran, Wujud Implementasi Solidaritas Posted on September 29, 2012by f.nugroho setelah berita salah mengenai rohis, kini pemberitaan media kembali menyasar kepada aksi siswa sekolah. kali ini mengenai tawuran yang kembali memakan korban dari sesama pelajar. tidak seperti tawuran yang terjadi sebelumya, kali ini pemberitaan mengenai tawuran begitu gencar hingga berbagai pihak terseret perhatiannya bahkan menteri pendidikan pun sampai turun menemui pelaku pembacokan tawuran. sebenarnya berita tawuran bukanlah berita yang baru bahkan bisa dikatakan berita basi tapi dikemas ulang sehingga terlihat baru. kasus tawuran bukan hanya terjadi di dunia anak sekolah, tapi juga di banyak tempat misal supporter bola, penonton pentas musik, antar warga, dan lain sebagainya. saya bukan pelaku tawuran, tapi sedikit mendengar dari sekitar mengenai fenomena tawuran yang sering terjadi. tawuran bukanlah kejadian spontan tapi sudah menjadi kebutuhan atau bahkan gaya hidup/life style. pernah suatu kali saya berbincang dengan salah seorang supporter bola (tapi kini secara keseluruhan supporter telah berubah), dia mengatakan bahwa nonton bola tanpa tawuran itu tidak asyik. dengan demikian, niat dari nonton bola selain mendukung tim kesayangannya, tapi juga melakukan perlawanan fisik dalam bentuk tawuran. untuk lebih lanjut silakan nonton film “Romeo dan Juliet” versi sepakbola Indonesia. demikian pula kejadian di sekolah, sekolah adalah tempat yang sangat kondusif untuk hidup berkelompok baik kelompok...

Words: 7480 - Pages: 30

Free Essay

Indonesia Berkebun

...TOPIKAL PAPER Cultural EnvironmentINDONESIA BERKEBUN : Membangun Budaya Hijau di Tengah KotaDosen:Prof. Dr. Djoko Suryo SHINDU A. WICAKSONO 11/327481/PEK/16849 Kelas Kerjasama Pertamina 6 PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS GADJAH MADA JAKARTA 2013 | INDONESIA BERKEBUN : Membangun Budaya Hijau di Tengah Kota Latar Belakang Permasalahan Kemacetan, kebisingan, polusi udara, gedung pencakar langit, pembangunan mall dan apartemen menjadi satu santapan sehari-hari yang harus dikonsumsi oleh masyarakat kota saat ini. Kerindukan akan kota yang sehat dan bersih sudah sangat jauh dari mimpi sebagian besar masyarakat yang tinggal di kota besar. Dapat digambarkan bahwa perkembangan kota-kota di Indonesia umumnya mengkhawatirkan. Pembangunan kota kerap menabrak regulasi tata ruang yang meminggirkan pertimbangan sosial lingkungan. Akibatnya, wajah kota adalah kesumpekan, polusi, banjir, dan kemacetan.Dalam kondisi itu mutlak adanya ruang terbuka hijau yang berfungsi sebagai lokasi interaksi sosial antar warga, menjadi katarsis kesumpekan urban, dan sebagai pendukung lingkungan di tengah kota yang tingkat polusinya tinggi. Berawal dari lontaran arsitek lanskap Ridwan Kamil di twitter, terbitlah gagasan Indonesia Berkebun, November tahun lalu. Gerakan ini mengadaptasi konsep Urban Farming dengan membangun kebun-kebun di tengah kota. Kegiatan berkebun ditawarkan sebagai aksi alternatif warga kota sekaligus mengoptimalkan lahan kosong dan menambah...

Words: 1592 - Pages: 7

Free Essay

General Business Environment: Social

...TOPIKAL PAPER Social Environment ANALISIS PENGARUH SOCIAL ENVIRONMENT TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN BISNIS HASNUR GROUP Pengajar: Avin Fadilla, M.Si., Dr. Sylvia Kartika Dhamayanti 14/374749/PEK/19866 EKSEKUTIF B ANGKATAN 28 C PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS GADJAH MADA JAKARTA 2015 I. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Dalam dunia bisnis, para pelaku bisnis yang terjun di dalamnya tidak dapat menghindari permasalahan ketidakpastian yang bisa ditimbulkan dari berbagai hal. Bisnis sebagai suatu entitas, terbentuk di tengah-tengah lingkungan bisnis, yang secara otomatis akan berusaha beradaptasi dengan lingkungannya melalui cara-caranya dalam bertindak agar dapat diterima. Kemampuan beradaptasi organisasi akan menentukan kesuksesan atau kegagalan suatu bisnis. Salah satu aspek dari lingkungan bisnis adalah lingkungan sosial. Lingkungan sosial mempunyai arti yang sangat penting dalam dunia bisnis. Apabila kondisi lingkungan sosial kondusif (mendukung), maka kondisi tersebut akan mendorong pelaku bisnis untuk melakukan investasi pada lingkungan yang dirasakannya sesuai. Namun jika yang terjadi kondisi sebaliknya, maka organisasi harus lebih berhati-hati dalam mempertimbangkan keputusannya untuk berinvestasi. Lingkungan sosial sangat mempengaruhi seorang pebisnis dalam menciptakan peluang usaha. Pebisnis yang jeli akan melihat peluang bisnis berdasarkan faktor sosial yang ditemukan dalam masyarakat...

Words: 2948 - Pages: 12

Free Essay

Modul Knowledge Management

...0224M – Knowledge Management LECTURE NOTES Knowledge Sharing and Communities of Practice 0224M – Knowledge Management LEARNING OUTCOMES 1. Explain different knowledge type and how they are addressed by knowledge management. 2. Describe the major roles and responsibilities in knowledge management implementations. OUTLINE MATERI : 1. The Social Nature of Knowledge. 2. Sociograms and Social Network Analysis. 3. Knowledge-Sharing Communities. 4. Type of Communities. 5. Roles and Responsibilities in CoPs. 6. Obstacles to knowledge sharing . 7. Organizational Learning and Social Capital. 0224M – Knowledge Management ISI MATERI Berbagi Pengetahuan (Knowledge Sharing) merupakan salah satu metode dalam KM yang digunakan untuk memberikan kesempatan kepada anggota suatu organisasi, instansi atau perusahaan untuk berbagi ilmu pengetahuan, teknik, pengalaman dan ide yang dimiliki kepada anggota lainnya. Berbagi pengetahuan hanya dapat dilakukan bilamana setiap anggota memiliki kesempatan yang luas dalam menyampaikan pendapat, ide, kritikan dan komentarnya kepada anggota lainnya. Knowledge Sharing merupakan aktivitas yang sangat penting dalam suatu organisasi. Melalui kegiatan ini, semua staf organisasi dapat dengan mudah membagikan kebiasaan dan pengalaman terbaiknya, menciptakan ide baru yang segar, serta menghemat banyak waktu untuk memecahkan sebuah masalah. Pengetahuan bisa datang dari mana saja, termasuk para karyawan. Oleh sebab itu, organisasi...

Words: 2080 - Pages: 9

Free Essay

Critical Theory

...Tugas Review untuk Mata Kuliah Teori Hubungan Interansional II Nama : Rista Sanjaya NPM : 1006694555 ------------------------------------------------- Sumber: Catherine Eschle, “Constructing ‘The Antiglobalisation Movement’,” dalam Eschle dan Maiguashca, eds., Critical Theories, International Relations and ‘the Anti-Globalisation Movement’, (New York: Routledge, 2005), hlm. 17-35. Analisis Perbandingan Critical Theory Pada beberapa dekade terakhir, critical theory berkembang sebagai kritik konstruktif atas aspek-aspek hierarkhis dalam globalisasi seperti kapitalisme, kekuatan korporasi, dan sistem patriarki. Dalam review ini, penulis akan membahas critical theory dan menganalisis perbandingan critical theory dari tiga tokoh, Catherine Eshle, Jill Steans dan Lloyd Pettiford, serta Richard Devetak. Pada bagian awal review, penulis akan menjelaskan critical theory menurut pemikiran Catherine Eshcle. Kemudian, pada bagian berikutnya, pemikiran critical theory dari Jill Steans-Lloyd Pettiford dan Richard Devetak akan disajikan sebagai bahan pembanding. Pada bagian ketiga, penulis akan menyajikan analisis ketiga pemikiran tokoh mengenai critical theory. Pada bagian akhir, penulis akan menarik kesimpulan sebagai penutup review ini. Dalam tulisannya yang berjudul “Constructing ‘The Antiglobalisation Movement”, Catherine Eschle melihat critical theory sebagai sebuah pemikiran anti-globalisasi. Kemudian, Eschle menjelaskan bahwa konstruksi anti-globalisasi juga terwujud dalam...

Words: 2339 - Pages: 10

Free Essay

Accounting

...MAKALAH MANAJEMEN STRATEGI BAB III PEMBAHASAN MAKALAH 1.      Pengertian Manajemen Strategi Manajemen strategis merupakan proses atau rangkaian kegiatan pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh, disertai penetapan cara melaksanakannya, yang dibuat oleh pimpinan dan diimplementasikan oleh seluruh jajaran di dalam suatu organisasi, untuk mencapai tujuan. Menurut Pearch dan Robinson (1997) dikatakan bahwa manajemen strategik adalah kumpulan dan tindakan yang menghasilkan perumusan (formulasi) dan pelaksanaan (implementasi) rencana-rencana yang dirancang untuk mencapai sasaran-sasaran organisasi. Sedangkan pengertian manajemen strategis menurut Nawawi (2007) adalah perencanaan berskala besar (disebut perencanaan strategi) yang berorientasi pada jangkauan masa depan yang jauh (disebut visi), dan ditetapkan sebagai keputusan pimpinan tertinggi (keputusan yang bersifat mendasar dan prinsipil), agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif (disebut misi), dalam usaha menghasilkan sesuatu (perencanaan operaional untuk menghasilkan barang dan/atau jasa serta pelayanan) yang berkualitas, dengan diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan (disebut tujuan strategis) dan berbagai sasaran (tujuan operasional) organisasi. Manajemen strategis menurut Nawawi adalah perencanaan berskala besar (disebut perencanaan strategi) yang berorientasi pada jangkauan masa depan yang jauh (disebut visi), dan ditetapkan sebagai keputusan pimpinan tertinggi (keputusan yang...

Words: 7781 - Pages: 32

Free Essay

Dukungan Sosial

...Makalah Psikologi Lintas Budaya EKSISTENSI BAHASA JAWA YANG KIAN MEMUDAR Disusun untuk memenuhi tugas akhir semester Mata kuliah Psikologi Lintas Budaya Dosen Pengampu: Prof. Drs. Koentjoro, MBSc., Ph.D Drs. Fauzan Heru Santhoso, M.Si. Oleh: RATNA PANCA YULIANTI 10/302531/PS/06046 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2013 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Bahasa merupakan salah satu perwujudan budaya yang digunakan manusia untuk dapat saling berkomunikasi, baik lewat tulisan, lisan, ataupun gerakan (bahasa isyarat), dengan tujuan menyampaikan maksud hati atau kemauan kepada lawan bicaranya atau orang lain. Dengan bahasa, manusia dapat menyesuaikan diri dengan adat istiadat, tingkah laku, tata krama masyarakat, dan sekaligus mudah membaurkan dirinya dengan segala bentuk masyarakat. Mengingat di setiap daerah memiliki ciri khas kebudayaan yang berbeda-beda termasuk juga bahasanya. Selain untuk berkomunikasi dan untuk keperluan adaptasi social, bahasa juga dapat mewujudkan seni (Sastra), dapat mempelajari naskah-naskah kuno untuk menggali sejarah masa lampau dan untuk keperluan peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi lainnya. Di Indonesia sendiri, selain dikenalkan Bahasa Indonesia sebagai Bahasa nasional sekaligus bahasa persatuan, Indonesia begitu kaya akan bahasa daerah yang begitu beragam dari Sabang sampai Merauke. Setiap bahasa daerah pun memiliki cirri khas dan keunikan tersendiri, seperti salah satunya bahasa Jawa. Bahasa Jawa dengan keunikannya...

Words: 3977 - Pages: 16

Free Essay

Organizational Behaviour - Taran Swan Case

...1. Latar Belakang Taran Swan adalah seorang General Manager di Nickelodeon Latin Amercia dan saat ini Swan sedang memegang banyak proyek besar dan penting. Nickelodeon adalah sebuah saluran tayangan untuk anak-anak berusia 2-11 tahun yang pertama kali ditayangkan di United States di tahun 1979 dan kemudian diakuisisi oleh Entertainment Powerhouse Viacom di tahun 1986. Swan sudah bergabung dengan business development di Nickelodeon International selama 3 tahun dan telah mempelajari strategi entry untuk 10 negara dan memiliki ketertarikan pada negara Amerika Latin. Di tahun 1993, Swan dan Business Director Nickelodeon International telah memulai eksplorasi untuk mencari peluang di America Latin. Pada tahun tersebut, 2 media besar sudah memasuki Amerika Latin yaitu Cartoon Network dan Fox Kids Network. Berdasarkan pengamatannya tersebut, Swan merasa yakin bahwa Nickelodeon dapat segera memasuki Amerika Latin sebelum pasar menjadi terlampau jenuh. Di tahun 1996, Swan meyakinkan corporate office (Viacom) untuk mengalokasikan dana pengembangan di Amerika Latin. Sebelumnya di tahun 1993, saluran program MTV telah ditayangkan di Amerika Latin dan kondisinya cukup sulit. Hal ini membuat Viacom tidak mau gegabah dalam mengeluarkan dana investasi untuk saluran yang belum terindikasi kuat apakah dapat berjalan dengan sukses atau tidak. Dalam usahanya mendapatkan persetujuan, Swan bersama dengan Nickelodeon International Swat Team mengunjungi Miami dan mengadakan workshop “How-To Nickelodeon”...

Words: 2385 - Pages: 10

Free Essay

Communication

...yang puas atau frustasi dengan pekerjaannya * Making decision Case : Setiap individu atau group yang telah menerima informasi akan mengevaluasi inforamsi tersebut untuk dijadikan sebuah keputusan/pilihan. Communication Proccess Message : physical product || Encoding message : convert message to symbol || Channel : medium to pass the message to receiver || Decoding message : translate the symbol into understable form || Noise : communication barriers || Feedback : the check how successful is transferring the message Channel Classification : * Formal Channel medium yang berada di lingkungan organisasi yg berhubungan dengan komunikasi pesan professional * Informal Channel medium yang berada di lingkungan social yang berhubungan dengan komunikasi spontan Direction of Communication * Downward Communication komunikasi yang mengalir dari suatu level/grup ke level yang lebih rendah Function : menetapkan goals, memberikan instruksi, menjelaskan prosedur dan kebijakan, menyelesaikan masalah Contoh...

Words: 1971 - Pages: 8