Free Essay

Paper Kapita Selekta

In:

Submitted By bimabims
Words 3699
Pages 15
PAPER KAPITA SELEKTA

Pendahuluan
Ekonomi Indonesia bergerak dengan adanya supply chain, Indonesia membutuhkan supply chain yang baik karena akan meningkatkan perekonomian indonesia sangat membantu.,indoneisa memiliki potensial lebih baik karena memiliki pengusaha-pengusaha menengah yg membantu perekonomian Indonesia.
SCM semakin banyak digunakan oleh perusahaan sebagai upaya dalam meningkatkan daya saing. Perkembangan teknologi yang cepat menimbulkan peluang yang besar bagi dunia usaha untuk berpartisipasi dalam bisnis global, akan tetapi persaingan menjadi lebih ketat. Salah satu cara untuk bisa miningkatkan nilai kompetitif perusahaan adalah dengan melakukan efisiensi dalam rantai pasokan. peran teknologi informasi dalam mendukung SCM. Peran strategis sistem informasi manufaktur antara lain meminimalkan potensi negatif perusahaan, menyeimbangkan dengan kompetitor, mendukung strategi bisnis dan mendukung nilai kompetitif berbasis manufaktur. Beberapa alasan penggunaan teknologi informasi dalam SCM adalah : pemasaran, ekonomis, organisasional, teknologi.
Supply chain management (SCM) merupakan integrasi proses-proses bisnis kunci dari pengguna akhir sampai ke pemasok awal yang menyediakan produk, jasa, dan informasi yang memberikan nilai tambah untuk pelanggan dan pihak-pihak terkait lainnya. Untuk mengimpiementasikan SCM, teknologi informasi diperlukan sebagai salah satu prasyarat. Dalam kajian ini diidentifikasikan peranan teknogi informasi dalam penerapan SCM. ldentifikasi dan analisis dilakukan pada masing-masing proses bisnis kunci SCM, yang meliputi.· manajemen hubungan pelanggan, manajemen pelayanan pelanggan, manajemen permintuan, pemenuhan pesanan, manajemen aliran manufaktur, manajemen hubungan pemasok, pengembangan dan komersialisasi produk, dan manajemen pengembalian (return management). Hasil kajian menunjukkan bagaimana teknologi informasi memegang peranan penting dalam masing­ masing proses bisnis SCM. Teknologi informasi diperlukan dalam perbaikan kinerja rantai pasok terutama untuk mengurangi ketidakpastian. Selain itu, dari hasil analisis dapat disimpulkan sejumlah kendala dalam penerapan teknologi informasi dalam implementasi SCM tersebut.

Basic component national supply chain : -flow of information Kelancaran Arus Informasi suatu siklus rantai supplai barang menentukan kecepatan dan keakuratan proses logistik
-flow of good
Kelancaran Arus Transportasi dalam lalu lintas barang, termasuk infrastruktur jalan, policy transportasi dsb.
-flow of money
Kelancaran arus dana, policy model pembayaran/ penjaminan, dsb.
-flow of people
Kemampuan Human Capital dalam proses pengelolaan
Peranan Teknologi Informasi dalam SCM Chopra & Meindl (200)) menyatakan bahwa dalam SCM terdapat empat penggerak (driver), yaitu persediaan, transportasi, fasilitas, dan informasi. Dari keempat penggerak tersebut, informasi merupakan penggerak utama. Informasi sangat mempengaruhi ketiga penggerak lainnya. Peranan informasi dalam SCM dipengaruhi oleh teknologi inforrnasi yang digunakan. Teknologi infonnasi . ini mempunyai peranan penting dalam dalam mendukung kinerja SCM. Peranan Teknologi lnfonnasi pada masing-rnasing proses bisnis dalam SCM tersebut adalah sebagai berikut:
Peranan dalam Manajemen Hubungan Pelanggan Dalam SCM, proses manajemen hubungan peJanggan (customer relationship managementl CRM) bertujuan untuk menyediakan struktur dalam mengernbangkan dan memelihara hubungan dengan pelanggan. Berbagai teknologi inforrnasi digunakan dalam implementasi CRM. Sebagai eontoh, aplikasi Sales Force Automation (SFA) dapat digunakan untuk mengotomatiskan hubungan antara para penjual dan pembeli melalui penyediaan informasi produk dan harga (Copra & Meindl, 200 I). Sistem tersebut juga memungkinkan informasi pelanggan dan produk seeara rinci dan realtime.
Peranan dalam Manajemen Pelayanan Pelanggan Untuk dapat menjalankan manajemen pelayanan pelanggan secara baik, teknologi informasi

MANAJEMEN HUBUNGAN PELANGGAN ini harus dapat menghimpun seeara real time mengenai berbagai informasi yang diperlukan pelanggan, seperti ketersediaan produk, waktu pengiriman, dan status pesanan. Manajemen pelayanan pelanggan merupakan titik kune; hubungan untuk mengadministrasikan kesepakatan produk atau jasa. Pelayanan pelanggan menyediakan sumber tunggal untuk berbagai informasi yang dibutuhkan pelanggan. Dengan teknologi informasi, perusahaan dapat memberikan pelayanan kepada pelanggan dengan tingkat kepastian yang tinggi.
Peranan dalam Manajemen Permintaan Manajemen permintaan (demand management) meneakup proses-proses yang bertujuan untuk menjaga keseimbangan antara kebutuhan pelanggan dengan kemampuan pasokan perusahaan. Sistem manajemen permintaan yang baik menggunakan data point-of-sale dari pelanggan utama untuk mengurangi ketidakpastian (uncertainty) dan menyediakan aliran yang efisien sepanjang rantai pasok. Dalam manajemen permintaan tersebut, penentuan kebijakan persediaan yang optimal memerlukan informasi yang meneakup poJa permintaan biaya penanganan persediaan, biaya akibat kekurangan persediaan, dan biaya pemesanan. Dalam manajemen permintaan pada level perusahaan, teknologi informasi digunakan untuk melakukan sinkronisasi perencanaan permintaan (Croxton et a/., 2002). Sinkronisasi dilakukan antara hasil peramalan, kemampuan manufaktur, kemampuan pasokan, dan kemampuan distribusi .
Dalam SCM, manajemen permintaan menjadi permasalahan karena penge lolaan permintaan suatu rangkaian perusahaan dalam rantai pasok itu. Teknologi informasi dibutuhkan untuk menjamin keakuratan data dan delay time aliran informasi. Kedua hal tersebut merupakan faktor-faktor untuk fenomena bullwhip dalam rantal
Peranan dalam Pemenuhan pesanan yang efektif membutuhkan integrasi dan proses dan rencana pemasaran Kunci SCM yang efektif adalah memenuhi kebutuhan pelanggan sesuai dengan waktu. Sebagai dalam sistem ERP (Enterprise Resources Planning), modul Order Fulfillment digunakan untuk memantau siklus pemenuhan pesanan dan merupakan catatan kemajuan perusahaan dalam memuaskan pennintaan. ERP merupakan suatu sistem teknologi informasi yang untuk mengumpulkan informasi dari semua fungsi dalam perusahaan. Sistem ERP ini memantau pesanan, persediaan barang jadi, dan informasi Jainnya yang ada di perusahaan (Chopra & Meindl,2001). Penerapan ERP tersebut membutuhkan ketersediaan informasi. Penggunaan informasi ini akan dapat meningkatkan kepastian dalam pemenuhan pesanan.
Peranan dalam Manajemen Aliran Manufaktur Proses-proses manufaktur yang bersifat fleksibel dalam perubahan pasar
Perubahan dalam proses aliran manufaktur diperlukan untuk memperpendek waktu siklus. Hal ini berarti akan meningkatkan responsivitas terhadap peianggan. Dalam ERP terdapat yang mencatat aliran manufaktur dan dilakukan untuk suatu bagian Aliran produk tersebut harus penggunaan teknologi informasi. Pemantauan ini dilakukan untuk memberikan kepastian dalam kelancaran aliran manufaktur.
Peranan dalam Manajemen Hubungan Pemasok Manajemen hubungan merupakan proses yang menentukan bagaimana suatu perusahaan berinteraksi pembelian dikembangkan rnelalui mekanisme komunikasi yang cepat electronic data interchange dan jaringan internet. Interaksi dengan interaksi pemasok diperlukan untuk menjamin ketersediaan produk yang akan dUual. Untuk menjamin interaksi ini, diperlukan informasi yang memadai mengenai pemasok. Informasi ini mengenai line, lead time produk, serta sales terms and conditions, Selanjutnya, pemantauan pemasok dilakukan, yang dikembangkan pada modul Supplier Management dalam ERP, Dalam hal ini, teknologi informasi diperlukan untuk dapat kelancaran hubungan
Peranan dalam Pengembangan dan KomersiaBsasi Produk SCM pemasok ke dalam proses untuk memperpendek time to market. memandang SCM proses bisnis dari awal akhir, setiap mata rantai harus tpr"'tpolr~ dalam proses pengembangan dan komersiatisasi produk. Dalam situasi bisnis yang ketal dan perubahan teknologi yang cepat, penggunaan teknologi informasi tidak dapat ditawar Teknologi informas! ini digunakan oleh rantai untukmengumpulkan informasi dari mata rantai terkait dan mengalirkannya ke mala rantai terkait lainnya, Dengan demikian time to market produk yang dikembangkan diperpendek.
Peranan dalam Manajemen Pengembalian (Return Management) Proses manajemen pengembalian mencakup pengaturan aliran reverse secara efisien dan .untuk pengembalian yang tidak dikehendaki. Dalam proses ini juga reusable assets, seperti kontainer. Manajemen merupakan proses di dalam SCM kegiatan-kegiatan seperti pengembalian (return), reverse galekeeping, dan avoidance (Rogers et. ai, Lambert (1998) bahwa dalam implementasi SCM, harus dilakukan mekanisme koordinasi yang baik di antara yang bervariasi tersebut agar proses-proses di dalam SCM bisa dijalankan secara efektif dan efisien. Inforrnasi sangat dalam proses pengambilan pada rantal pasok. ruang rantai pasok yang luas dan mencakup suatu rangkaian kebutuhan informasi semakin penting. Salah satu kendala yang dihadapi dalam penerapan menerapkan informasi untuk SCM adalah infrastruktur. Sirnchi-Levi (2002) menyebutkan bahwa infrastruktur informasi mencakup komponen, devices, komunikasi, arsitektur sistem, Infrastruktur ini harus

baik untuk internal perusahaan maupun eksternal antar perusahaan dalam rantai pasok. Dalam pembuatan keputusan rantai pasok, informasi akan berguna jika mempunyai karakteristik: akurat, dapat diakses pada waktu yang diperlukan, dan dalam bentuk yang tepat. lnformasi yang akurat sangat penting untuk sebagai dasar analisis untuk pengambilan keputusan. Masalah bentuk informasi tersebut terkait dengan standardisasi informasi. Informasi dapat dalam berbagai bentuk atau format yang berbeda sesuai dengan teknologi informasi yang digunakan perusahaan. Perbedaan bentuk atau format ini dapat menjadi kendala untuk mengintegrasikan informasi . lika informasi ini tidak dapat terintegrasi maka penerapan SCM sangat sulit dilakukan.

Value chain e bisnis :
-bisnis to costumer : proses order barang(scm) con:contoh menjual barang online
-bisnis to bisnis : proses kordinasi antar komunitas con:proses pemesanan ke supplier
-bisnis to government:proses informasi instasi terkait con: urusan bisnis yg di miliki dengan pajak
People to government : contoh E-ktp proyek yg di implementasikan oleh goverement untuk masyarakat
-government to government : proses kordinasi antar instasi. Contoh :

PERAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM RANTAI PASOKAN

perusahaan dalam rantai pasokan. Dengan menggunakan jaringan data kecepatan tinggi dan dengan database, perusahaan dapat melakukan sharing data untuk mengelola rantai pasokan secara keseluruhan dan mengelola dirinya sendiri dalam kedukdukannya sebagai bagian dari rantai pasokan. Akhir-akhir ini konsep desain dan manajemen rantai pasokan telah menjadi paradigma operasi yang populer. Konsep ini didukung oleh pengembangan teknologi informasi dan komunikasi yang termasuk didalamnya adalah electronic data interchange (EDI), Internet, dan Wold Wide Web (WWW) untuk menangani kompleknya hubungan antara supplier hingga pembeli. Kompleksitas SCM memaksa perusahaan menggunakan sistem komunikasi secara online. Sebagai contoh, internet meningkatkan komunikasi antara perusahaan dengan konsumen (Watson et al., 1998). Graham dan Hardaker (2000) menyoroti peran internet didalam membangun rantai pasokan dalam rangka memenuhi tantangan perusahaan virtual. Armstrong dan Hagel (1996) berpendapat bahwa ini adalah awal evolusi dari rantai pasokan terhadap komunitas bisnis online. Sebagai contoh misalnya perusahaan Dell. Perusahaan Dell mulai memasarkan secara internasioanl pata tahun 1987 dan memiliki anak perusahaan di Jepang dan Australia tahun 1993. Lini produknya bertambah, termasuk server, workstation, media penyimpanan, kartu Ethernet, dan komputer genggam. Pada tahun 1998, Dell membuka kantor produksi dan pemasaran di China dan menambah yang kedua pada tahun 2004. Kunci kesuksesan Dell terletak pada model bisnis radikal menggunakan rantai pasokan yang inovatif. Dell menjual terlebih dahulu lalu memesan bahan baku untuk membuat komputernya. Artinya Dell tidak memiliki persediaan. Pemasoklah yang melakukan semua penyimpanan. Fasilitas Dell hanya menjadi pusat perakitan dan tidak ada tempat penyimpanan barang jadi. Rantai pasokan yang otomatis (terkomputerisasi) memungkinkan Dell menjadi perusahaan meraih laba 50 miliar dolar hanya dalam waktu 20 tahun. Manajemen rantai pasokan menekankan manfaat bagi semuanya yang terlibat dalam rantai pasokan dan manfaat jangka panjang untuk semua pihak yang terlibat dalam rantai pasokan melalui kerjasama dan sharing informasi. Hal ini menandakan pentingnya komunikasi dan aplikasi TI (Teknologi Informasi) dalam SCM. Sharing informasi antar anggota dalam rantai pasokan dengan menggunakan teknologi EDI harus ditingkatkan untuk mengurangi ketidakpastian dan meningkatkan kinerja pemasok dalam hal pengiriman bahan baku dan akhirnya meningkatkan kinerja sistem rantai pasokan (Srinivasan et al., 1994). Perusahaan perlu untuk berinvestasi dalam jumlah yang besar untuk mendesain ulang organisasi dan proses secara teknis, mengubah saluran distribusi tradisional, dan prosedur layanan pelanggan serta pelatihan untuk staf TI yang terkait dengan rantai pasakan (Motwani et al., 2000). Terdapat beberapa persoalan yang muncul ketika mengembangkan TI yang terintegrasi dalam SCM: kurangnya integrasi antara TI dan model bisnis, kurangnya perencanaan strategis yang tepat, kekurangan infrastruktur TI, aplikasi TI bersifat parsial, dan pengetahun aplikasi TI dalam SCM yang tidak memadai.

PERENCANAAN STRATEGIS TI DALAM SCM
Perusahaan sekarang berfokus pada perencanaan strategis dengan tujuan untuk perencanan jangka panjang dan merubah organisasi untuk meningkatkan nilai kompetitif. Perencanaan strategis memerlukan keterlibatan top manajemen. Perencanaan strategis teknologi informasi harus mendukung fleksibilitas dan responsivitas perusahaan terhadap perubahan kebutuhan pasar. Teknologi informasi memfasilitasi terbentuknya kemitraan yang cepat dengan memberikan informasi yang tepat. Jika perusahaan ingin mengarah kepada sistem enterprise resource planning (ERP) perusahaan mungkin harus melakukan restrukturisasi organisasi. Implikasi yang lainnya adalah perlunja investasi TI, rekayasa ulan proses bisnis, orientasi pasar, hubungan karyawan, dan karakteristik tenaga kerja. Diamping itu persoalan yang berkaitan dengan masalah sosial juga perlu dipertimbangkan. Fletcher dan Wright (1996) melaporkan sebuah studi tentang hubungan antara strategi menggunakan teknologi informasi dalam organisasi yang bergerak dalam bidang keuangan dengan konteks strategis pada saat dibuat. Mereka menemukan integrasi yang baik antara pemasaran dan TI dengan proses perencanaan strategi. Kardaras dan Karakostas (1999) menyarankan penggunaan fuzzy cognitive maps sebagai pendekatan alternatif model perencanaan sistem informasi strategis yang telah ada. Peran strategis sistem informasi manufaktur antara lain meminimalkan potensi negatif perusahaan, menyeimbangkan dengan kompetitor, mendukung strategi bisnis dan mendukung nilai kompetitif berbasis manufaktur. Beberapa alasan penggunaan teknologi informasi dalam SCM adalah : pemasaran, ekonomis, organisasional, teknologi.

Lastest IT invention -> technology wise
SOA : teknologi yg di rancang agar berbeda platform dapat berkomunikasi con:sinkronisasi kontak nokia ke computer.
Cloud computing : untuk mengurangi pembuatan server pada perusahaan
Big data :
Business intelligence : diciptakan karena orang banyak salah dalam pengabilan keputusan di karenakan ketidak punyaan tools yg dibutuhkan.pengolahan data statistic sebagai tools dss(decision support system)
Knowledge management system : bagaimana sekumpulan informasi yg dibutuhkan terintegrasi pada suatu sistem
Mobile computing : con: social networking via mobile

Bullwhip effect
Bullwhip effect merupakan istilah yang digunakan dalam dunia inventory yang mendifinisikan bagaimana pergerakan demand dalam supply chain. Bullwhip yaitu cambuk, alat untuk mengendalikan sapi atau banteng. Konsepnya adalah adalah suatu keadaan yang terjadi dalam supply chain, dimana permintaan dari customer mengalami perubahan, baik semakin banyak atau semakin sedikit, perubahan ini menyebabkan distorsi permintaan dari setiap stage supply chain. Distorsi tersebut menimbulkan efek bagi keseluruhan stage supply chain yaitu permintaan yang tidak akurat. Bullwhip effect adalah adalah suatu fenomena dimana satu lonjakan kecil di level konsumen akan mengakibatkan lonjakan yang sangat tajam di level yang jauh dari konsumen. Efek dari kondisi ini adalah semakin tidak akuratnya data permintaan.

Penyebab Fenomena bullwhip effect :
1. Planning, dari sisi planning penyebab fenomena ini adalah adanya perubahan forecast demand, dengan perubahan forecast demand, dimana ketika demand atau permintaan berubah di sisi si perusahaan juga mempertimbangkan safety stock yang ada, pastinya akan meningkatkan total permintaan perusahaan ke produsen.
Contohnya Perusahaan A, dengan safety stock 20 pcs, biasanya order bulanan 50 pcs total demand 70 pcs. Suatu bulan Perusahaan A mengubah order bulanan dari 70 pcs menjadi 80 pcs, karena permintaan konsumen meningkat. Sehingga total permintaan sebesar 100 pcs. Permintaan yang menjadi informasi bagi supllier Perusahaan adalah 100 pcs. 100 pcs tersebut akan memberikan informasi bagi supplier untuk menyediakan material bagi perusahaan A lebih dari 100, termasuk safety stock supplier sendiri. begitu juga untuk suplier tingkat 2 yang mensuplai supllier pastinya akan menyediakan material lebih dari 100+SS suplier pertama, begitu dst. sedangkan penyebab kedua adalah sistem batch dalam proses order material.
2. Behavior, penyebab dari kondisi aktual adalah adanya variasi harga dalam supply chain dan adanya shortage , contohnya promosi. promosi menyebabkan perubahan demand yang gak seperti biasanya. ilustrasinya sama seperti penyebab di atas.
Dalam kondisi apapun, sebisa mungkin dalam supply chain bias ini harus diminimalkan. Kemudian kenapa kok bisa sampai terjadi fenomena planning dan behavior yang menyebabkan bulwhip effect? Ada beberapa penyebab yang lebih detil lagi berkaitan dengan bullwhip effect yaitu demand forecast updating, order batching, price variation, Rationing dan shortage gaming, material lead time, information lead time, machine breakdown, capacity limits dan jumlah stage dalam supply chain.
Namun dari beberapa penyebab di atas yang mempunyai pengaruh terbesar dalam terjadinya bullwhip effect adalah demand forecasting updating, jumlah stage dalam supply chain dan variasi harga. Bagaimana hal tersebut bisa mempunyai pengaruh besar dalam proses bullwhip tersebut? Logikanya sebagai berikut, setiap kali ada permintaan konsumen 10 permen, retailer akan memberikan persediaan total 15 permen, mengapa karena si retailer akan berusaha untuk memenuhi service level, hal ini akan terus meningkat ke ujung supply chain, si pembuat permen pasti akan mendapatkan order 25 permen dari retailer, seterusnya si manufaktur permen akan membeli bahan pembuat permen untuk minimal bikin 25 permen atau lebih, pastinya lebih. Sedangkan variasi harga akan memberikan sebuah fenomena seperti diskon, ketika si retail memberikan diskon yang besar maka permintaan konsumen akan meningkat dan sangat berpengaruh selanjutnya seperti logika di atas, permintaan akan selalu meningkat di setiap stage supply chain.

Cara Meminimalkan Bullwhip effect
Langkah pertama dalam meminimalkan bullwhip effect adalah untuk memahami apa yang mendorong perencanaan permintaan pelanggan dan konsumsi persediaan . Kurangnya visibilitas permintaan dapat diatasi dengan menyediakan semua pemain kunci dalam rantai pasokan dengan akses ke titik penjualan ( POS ) data. Pemasok dan pelanggan kemudian harus bekerja sama untuk meningkatkan kualitas dan frekuensi komunikasi informasi di seluruh rantai pasokan . Mereka juga dapat memilih untuk berbagi informasi melalui pengaturan seperti persediaan vendor - dikelola ( VMI ) . Menghilangkan praktek-praktek yang memperkenalkan lonjakan permintaan , seperti rangka batching , juga dapat membantu . Semakin tinggi biaya pemesanan terkait dengan perintah yang lebih kecil atau lebih sering dapat diimbangi dengan Electronic Data Interchange ( EDI ) dan dibantu komputer memesan ( CAO ) .

Strategi dan kebijakan harga juga dapat membantu mengurangi bullwhip effect . Menghilangkan insentif yang menyebabkan pelanggan untuk menunda pesanan , seperti diskon transportasi volume, dan mengatasi penyebab pembatalan pesanan atau pengurangan dapat membantu menciptakan pola memesan halus . Menawarkan produk dengan harga yang stabil dan adil dapat mencegah lonjakan pembelian dipicu oleh diskon promosi sementara. Kontrak pembelian khusus dapat diterapkan untuk mendorong memesan secara berkala untuk lebih menyinkronkan pengiriman dan pembelian .
Ebisnis dan supply chain
-pengurangan biaya
-reduction or elimination of the role of intermediaries
-shortening supply chain response and transaction time

Evolusi supply chain
Nabisco memperkirakan petani kacang mede tanpa adanya komunikasi dengan kostumer mengakibatkan kegagalan produksi
Sedangkan saat ini Nabisco menggunakan web untuk komunikasi dengan konsumen agar mengetahui kebutuhan konsumen sehingga dapat memperkirakan pembelian barang bahan olahan produksi.

Contoh kemajuan teknologi
Radio Frequency Identification (RFID) RFID (Radio Frequency Identification) atau Identifikasi Frekuensi Radio adalah sebuah metode identifikasi dengan menggunakan sarana yang disebut label RFID atau transponder untuk menyimpan dan mengambil data jarak jauh.
Label atau kartu RFID adalah sebuah benda yang bisa dipasang atau dimasukkan di dalam sebuah produk, hewan atau bahkan manusia dengan tujuan untuk identifikasi menggunakan gelombang radio. Label RFID terdiri atas mikrochip silikon dan antena. Label yang pasif tidak membutuhkan sumber tenaga, sedangkan label yang aktif membutuhkan sumber tenaga untuk dapat berfungsi. b. Manajemen Proses Bisnis (BPM)
Pasar yang dinamis menjadikan persaingan bisnis yang semakin kompleks dan ketat. Kecepatan dalam memberi tanggapan menjadi masalah yang patut diperhatikan yaitu bagaimana cara perusahaan atau organisasi untuk mendapatkan dan mengevaluasi informasi dengan segera, dan untuk kemudian menggunakan informasi tersebut untuk merespon setiap kejadian dan masalah secara cepat dan tepat pula. Karena itu kecepatan menjadi salah satu faktor penting dalam menumbuhkan nilai kompetitif perusahaan atau organisasi. Persoalan yang sering kali terjadi adalah perusahaan gagal atau terlambat dalam merespon tantangan bisnis yang muncul secara tidak terduga. Banyak perusahaan sangat lambat dalam mendeteksi adanya peluang-peluang bisnis baru serta dalam mendeteksi pergerakan yang dilakukan oleh kompetitor. Perusahaan kadang cenderung mempunyai sifat reaktif dan tidak dapat mendeteksi masalah secara dini, dimana ini merupakan hal menyebabkan perusahaan kurang kompetitif dalam menghadapi perkembangan bisnis di masa seperti sekarang ini
E-procurement
e-Procurement adalah suatu proses pengadaan barang dan jasa secara online melalui internet, proses ini akan menjadi transparan dan dapat mudah diawasi oleh masyarakat sehingga proses pengadaan barang dan jasa Pemerintah akan adil (fair).
Pemilihan penyedia barang dan jasa dengan menggunakan sistem e-Procurement diaplikasikan untuk mewujudkan tujuan pelaksanaan pengadaan barang dan jasa pemerintah yang efektif, efisien, transparan, adil atau tidak diskriminatif dan akuntabel.

Distribution
Bisnis distribusi atau distribution dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat, dan saat dibutuhkan). Seorang atau sebuah perusahaan distributor adalah perantara yang menyalurkan produk dari pabrikan (manufacturer) ke pengecer (retailer). Setelah suatu produk dihasilkan oleh Bisnis distribusi atau distribution dapat diartikan sebagai kegiatan pemasaran yang berusaha memperlancar dan mempermudah penyampaian barang dan jasa dari produsen kepada konsumen, sehingga penggunaannya sesuai dengan yang diperlukan (jenis, jumlah, harga, tempat, dan saat dibutuhkan). Seorang atau sebuah perusahaan distributor adalah perantara yang menyalurkan produk dari pabrikan (manufacturer) ke pengecer (retailer). Setelah suatu produk dihasilkan oleh pabrik, produk tersebut dikirimkan (dan biasanya juga sekaligus dijual) ke suatu distributor. Distributor tersebut kemudian menjual produk tersebut ke pengecer atau pelanggan. Distribusi adalah salah satu aspek dari pemasaran. Tiga aspek lainnya dari bauran pemasaran adalah manajemen produk, harga, dan promosi.

Internet Transportation Exchanges
Transportasi Exchange adalah platform internet global yang menawarkan pertukaran informasi antara perusahaan yang beroperasi di bidang logistik kargo dan pengangkutan barang. Apakah Anda mencari, atau menyediakan Jalan Transportasi, Seaway Transportasi, Airway Transportasi, Transportasi Kereta Api, Gabungan Angkutan, Cargo atau tender, ini adalah situs untuk Anda. Transportasi Exchange akan cocok dengan kriteria pencarian Anda dengan berbagai lain yang tersedia dan siap untuk mengangkut kargo yang ditawarkan, atau transportasi kargo yang tersedia. Kedua perusahaan kargo dan pengangkut dapat mencari database kami untuk kargo yang tersedia atau untuk mengirim kapasitas transportasi yang tersedia secara online mereka. Selain itu, Transport Anggota Bursa dapat menawarkan transportasi kargo atau mencari kendaraan yang cocok untuk mengangkut kargo mereka * Transport offers * Logistics * Information * Company catalogue

Bring togather shipper and carriers initial contact, nego, auction con: www.nte.com
Kesimpulan

IT adalah sebuah tool untuk membantu bisnis. Dengan IT kita dapat memenuhi kebutuhan bisnis yg kita jalani. Dengan demikian akan meningkatkan keuntungan bisnis dan mengurangi tingkat kerugian yg di alami dalam bisnis.
Dari uraian di atas dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut:
1. Operasi internal dan juga kolaborasi antara perusahaan dalam rantai pasokan akan berjalan lebih baik apabila didukung oleh teknologi informasi. Penggunaan teknologi secara efektif merupakan salah satu aspek yang mendukung kesuksesan reantai pasokan.
2. Peran strategis sistem informasi manufaktur antara lain meminimalkan potensi negatif perusahaan, menyeimbangkan dengan kompetitor, mendukung strategi bisnis dan mendukung nilai kompetitif berbasis manufaktur. Beberapa alasan penggunaan teknologi informasi dalam SCM adalah : pemasaran, ekonomis, organisasional, teknologi 3. Perusahaan dalam mengimplementasikan teknologi informasi perlu mempertimbangkan perkembangan teknologi (kompatibilitas teknologi) agar dapat ikut berpartisipasi dalam bisnis global. Teknologi yang dapat digunakan misalnya : Radio Frequency Identification (RFID), Manajemen Proses Bisnis (BPM), Business Intelligence (BI), Model Simulasi
4. Teknologi informasi sangat diperlukan dalam SCM karena ruang lingkup SCM yang luas, baik karena luasnya proses bisnis yang diintegrasikan maupun karena keterkaitan antar perusahaan-perusahaan yang membentuk rantai pasok.
5. Teknologi informasi diperlukan untuk memperbaiki kinerja rantai pasok terutama dengan mengurangi ketidakpastian. 6. Kendala yang dihadapi dalam penerapan teknologi informasi untuk SCM, antara lain, adalah masalah penyiapan infrastruktur dan standardisasi informasi

DAFTAR PUSTAKA

D. M. Lambert, , J. R. Stock, dan L.M. Ellram, Fundamentals of Logistics Management, McGraw-Hili, 1998. 2.
S. Chopra & P. Meindl, Supply Chain Management: Strategy, Planning, and Operation, Prentice Hall, 200 I. 3.
D. Simchi-Levi, P. Kaminsky, E. Simchi-Levi, Designing and Managing the Supply Chain: Concepts, Strategies, and Case Studies, 2nd ed., McGraw-Hill, 2002. 4.
R.B. Handfield, & E. L. Nichols, Jr Introduction to Supply Chain Management, Prentice Hall, J999. 5.
K. L. Croxton, S. J. Garcia-Dastugue, D. M. Lambert and D. S. Rogers, The Supply Chain Management Process, The International Journal of Logistics Management. Vol. 12, No. 2, 200 I.
Kardaras, D., Karakostas, B., 1999. The use of fuzzy cognitive maps to stimulate the information systems strategic planning process. Information and Software Technology 41, 197–210.
Kotler P., 2010. Principles of Marketing. USA: Prentice Hall. Inc.
Krajeswki, L., Larry Ritzman, and Manoj Malhotra, 2007. Operation Mangement. New Jersey : Person Education, Inc.
Payne, A. 2005 Handbook of CRM. Great Britain
Motwani, J., Madan, M., Gunasekaran, A., 2000. Information technology in managing supply chains. Logistics Information Management 13 (5), 320– 327.

Similar Documents

Free Essay

Apa Aja Boleh

...PANDUAN MAHASISWA Jenjang S1/D3/D4 Tahun Akademik 2014/2015 Universitas Bina Nusantara Jalan Kebon Jeruk Raya No. 27 Kebon Jeruk – Jakarta Barat 11530 Telp: 5345830, 5350660 Fax: 5300244 1 DAFTAR ISI 1. Judul 2. Daftar Isi 3. Registrasi 4. Tabel Biaya Binusian 2018 5. Tabel Biaya Binusian 2017 6. Tabel Biaya Binusian 2016 7. Registrasi Paket 8. Semester Pendek 9. Registrasi Cuti Akademik 10. Registrasi Aktif Kembali 11. Batas Masa Studi 12. Pindah Jurusan 13. Perkuliahan dan Praktikum 14. Tata Tertib Perkuliahan di Kelas 15. Tata Tertib Praktikum Laboratorium 16. Ketentuan Kehadiran Perkuliahan di Kelas 17. Tata Tertib Kehidupan Kampus 18. Peraturan Umum Bidang Akademik 19. Ujian 20. Ujian Skripsi/Tugas Akhir 21. Student Activity Transcript (SAT) 22. Ujian Susulan 23. Nilai dan Evaluasi Belajar 24. Wisuda 25. Center-Center Pendukung Selama Proses Perkulaiah 26. Student Service Center (SSC) 27. Student Advisory & Development Center (SADC) 28. Library and Knowledge Center (LKC) 29. English MKU 30. BINUS Entrepreneurship Center (BEC) 31. Binus Center (BC) 32. Binus Career Center (BCC) 33. Community Development Center (ComDev) 34. Peraturan Perparkiran 35. Media kritik, saran, keluhan ataupun masukan Halaman 1 2 3 4 15 25 35 36 36 36 37 37 37 40 40 47 48 51 52 55 55 56 57 58 60 60 64 65 73 73 74 75 75 76 77 2 Registrasi Diagram Alir Prosedur Registrasi Perkuliahan (Paket dan KRS) 3 Tabel Biaya Kuliah Binusian 2018 School of Computer Science Mobile Application and Technology...

Words: 36000 - Pages: 144