Free Essay

Penerapan “Hr from the Outside in” Bagi Kemajuan Organisasi Olahraga Pbsi

In: Business and Management

Submitted By ernesismo
Words 443
Pages 2
PENERAPAN “HR FROM THE OUTSIDE IN” BAGI KEMAJUAN
ORGANISASI OLAHRAGA PBSI
Dunia olahraga Indonesia tengah menjadi sorotan, tanpa terkecuali cabang bulu tangkis dan organisasi kepengurusannya, Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI).
Sayangnya, bukan prestasi membanggakan yang membuatnya menjadi sorotan melainkan merosotnya prestasi para atlet dan buruknya kinerja manajemen PBSI.
Siapa sajakah yang berperan penting dalam mengelola sebuah organisasi keolahragaan? Kita mengenal beberapa komponen, diantaranya: manajer, pelatih dan program pelatihan, atlet/ pemain, sarana dan prasarana, pendanaan dan masyarakat. Sampai saat ini, banyak keluhan yang disebabkan oleh banyaknya pihak yang kurang kompeten masuk dalam jajaran manajemen PBSI, tumpang tindihnya wewenang, kurang maksimalnya program pelatihan, kurangnya kesejahteraan atlet, lemahnya kedisiplinan, dan sebagainya.
Hal-hal tersebut adalah sebagian dari sekian banyak masalah yang kini dihadapi dunia bulu tangkis Indonesia dan PBSI.
Menggerakkan organisasi keolahragaan, tidak kalah seriusnya dengan menjalankan organisasi bisnis maupun pemerintahan. Di dalamnya diperlukan kompetensi dan pengetahuan tentang bagaimana mengelola sumber daya terutama sumber daya manusia.
Salah satu kelemahan manajemen organisasi keolahragaan Indonesia terletak pada kurang berkembangnya pengelolaan sumber daya tersebut sehingga organisasi menjadi kurang kompetitif. Strategi tidak hanya perlu diterapkan pada pertandingan olahraga saja, melainkan juga pada pengelolaan organisasinya. Selayaknya strategi organisasi diselaraskan dengan tujuan para pemangku kepentingan. Hal ini seperti dituliskan dalam buku “HR From The
Outside In: Six Competencies For The Future Of Human Resources.” Agar bisa mewujudkan organisasi olahraga yang maju, PBSI sebaiknya mengadopsi pemikiran Dave Ulrich mengenai tiga faktor berikut. (1) Pihak-pihak yang berkompeten, berkomitmen, dan berkontribusi pada organisasi. Pihak-pihak tersebut termasuk atlet, manajer, pelatih, dan bahkan pemerintah. (2) Budaya yang sejalan dengan strategi perusahaan. Dalam hal ini, budaya disiplin, kerja keras, mandiri, dan profesional sebaiknya ditanamkan secara serius dan terus menerus oleh organisasi kepada semua pihak didalamnya. Hal-hal itulah yang menjadi identitas mereka. (3) Kepemimpinan yang tangguh. Pemimpin yang tangguh sangat dibutuhkan untuk mengarahkan anggota pada strategi dan tujuan yang tepat yaitu mengembalikan kejayaan bulu tangkis Indonesia. Saat ini Gita Wirjawan sebagai Ketua
Umum PB PBSI nampak sangat optimis dengan kemajuan organisasi yang dipimpinnya meskipun prestasi yang diharapkan belum kunjung diraih.
Di kemudian hari, masih menurut Ulrich, SDM yang berpotensi sukses adalah pribadi yang inovatif, pemersatu, pembangun kapabilitas, dan melek teknologi. Hal tersebut berlaku juga bagi organisasi olahraga Indonesia PBSI. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pendekatan baru manajemen sumber daya manusia ‘Outside In’ yang sangat terhubung dengan faktor eksternal menjadi faktor penting penentu kemajuan organisasi PBSI.

Ulrich, Dave et al., 2012. HR From The Outside In: Six Competencies For The Future Of
Human Resources. New York: McGraw-Hill.
Pelatih Tidak Boleh Hanya Berpikir Sektoral. Harian Kompas. 26 Agustus 2015. http://portalhr.com/berita/kompetensi-hr-di-masa-depan/. Diakses pada 30 Agustus 2015.

Similar Documents