Free Essay

Peran Sistem Akuntansi Manajemen Terhadap Pengendalian Kualitas Produk

In:

Submitted By ansar
Words 2538
Pages 11
BERKALA ILMIAH MAHASISWA AKUNTANSI – VOL 1, NO. 1, JANUARI 2012

PERANAN SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK
LAULINDA laoe.linda@hotmail.com ABSTRACT In the business world increasingly fierce competition, companies are required to make a good quality product. SAM is the formal procedures and systems that use information to maintain and provide an alternative to the various activities of the company. In SAM, there are four characteristics: broad scope, aggregation, integration and timeliness. Product quality control is an effective system for integrating the activities of maintenance and development of quality within an organization so as to obtain production and service in the most economical and satisfying consumers. In controlling the quality of the product, there are three components of the SAM is quality control goals, quality feedback, and quality incentives. Companies must exercise control over the resulting product to minimize the production of a defective or damaged products. All the information can be presented using the SAM to determine the condition of product quality and performance of the production employees in producing goods. Companies that implement SAM will be able to manage both the data into information so that it can present a report. The report is used to help managers to take a decision. Keywords: Management Accounting System, Product Quality Control, characteristics of SAM, SAM control components PENDAHULUAN Dalam dunia bisnis yang semakin ketat persaingannya, perusahaan harus dapat membuat produk yang bermutu tinggi agar tingkat kepuasan konsumen dapat terpenuhi. Jika kualitas suatu produk dapat dikendalikan dengan baik, maka akan berpengaruh juga terhadap loyalitas pelanggan. Dalam memproduksi suatu produk yang memiliki kualitas yang baik, maka harus diperhatikan proses produksinya. Menurut Ahire dan Dreyfus (2000, dalam Bertha dan Muhammad, 2009) manajemen kualitas proses memiliki unsur-unsur yang dapat mendorong kinerja kualitas produk yaitu pengidentifikasian komponen-komponen kritikal pada proses dan pengembangan manufaktur. Manajemen kualitas proses adalah proses-proses produksi untuk menghasilkan produk yang berkualitas, sehingga kualitas suatu produk dapat dikendalikan sebelum produk tersebut sampai ke konsumen. Sistem akuntansi manajemen memiliki tiga fungsi manajemen yaitu pengendalian, koordinasi dan perencanaan. Salah satu peran penting sistem akuntansi manajemen adalah menyediakan informasi bagi orang yang membutuhkannya dengan cara dan waktu yang tepat. Hill (1997, dalam Salman dan Gudono, 2009) menyatakan bahwa kualitas produk merupakan salah satu prioritas bersaing utama untuk memperoleh manfaat bersaing. Dengan adanya persaingan, perusahaan-perusahaan harus dapat mengendalikan kualitas produknya. Oleh karena itu perusahaan harus melakukan pengawasan atau pengendalian terhadap produk yang dihasilkan. Dalam pengendalian mutu (quality control) menjalankan serangkaian proses dimana produk diperiksa dan dievaluasi untuk meminimalkan terjadinya produk cacat atau rusak, setelah itu produk harus dibandingkan dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan. Berdasarkan latar belakang di atas maka pemakalah akan membahas peranan sistem akuntansi manajemen terhadap pengendalian kualitas produk. Tujuan pembahasan makalah ini membahas peranan sistem akuntansi manajemen dalam hal mengendalikan kualitas produk agar produk tersebut memiliki kualitas yang baik. Karena pengendalian kualitas merupakan fungsi yang terpenting bagi perusahaan. PEMBAHASAN Akuntansi Manajemen Sucipto (2004) menyatakan bahwa akuntansi manajemen merupakan suatu sistem informasi yang mana dengan informasi ini manajemen dapat mengambil keputusan-keputusan dalam hal memimpin selia mengendalikan kegiatankegiatan perusahaan. Sistem Akuntansi Manajemen (SAM) Syam dan Maryasih (2006) berpendapat bahwa pada dasarnya dimensi SAM terdiri dari karateristik informasi "broad scope, dan aggregation". Deskripsi dari kedua karakteristik informasi SAM tersebut adalah sebagai berikut: a. Informasi SAM broad scope (cakupan yang luas) meliputi informasi broad scope ini meliputi dimensi fokus, ufuk waktu (time horizon) serta penghitungan (quantification). 53

BERKALA ILMIAH MAHASISWA AKUNTANSI – VOL 1, NO. 1, JANUARI 2012

b. Informasi SAM aggregation (pengumpulan) adalah Informasi ini dapat mengurangi atau menghemat waktu yang diperlukan untuk mengambil sesuatu keputusan oleh karena informasi telah dikumpulkan dan disusun menurut areal fungsional atau menurut jangka waktu yang berbeda. Peran Sistem Akuntansi Manajemen Muslichah (2011) menyatakan bahwa dalam menjalankan fungsi atau tugasnya yang berkaitan dengan perencanaan, pengorganisasian, pengendalian dan pengambilan keputusan manajemen membutuhkan informasi akuntansi manajemen. Informasi tersebut dapat diperoleh dari suatu sistem yang disebut sistem akuntansi manajemen (SAM). Contoh dari informasi akuntansi manajamen adalah laporan penjualan per produk, laporan rugi laba per segmen, laporan biaya mutu. Mia dan Clarke (1999, dalam Faisal, 2006) menyatakan bahwa penggunaan informasi sistem akuntansi manajemen (SAM) dapat membantu manajer dan organisasi untuk mengadopsi dan mengimplementasikan rencanarencana mereka dalam merespon lingkungan persaingan. SAM dilihat sebagai suatu sistem yang dapat memberikan informasi benchmarking dan monitoring dari informasi internal dan historis yang secara tradisional dihasilkan SAM. Johnson dan Kaplan (1987, dalam Syam dan Maryasih, 2006) menyatakan informasi SAM dapat memudahkan pengguna (para manajer atau eksekutif) untuk mengontrol biaya, mengukur dan meningkatkan produktivitas, dan dapat pula memberikan dukungan terhadap proses produksi. Maiga (2008) berpendapat bahwa ada 3 komponen pengendalian system akuntansi manajemen (SAM) yaitu quality goals, quality feedback, dan quality-related incentives yang diharapkan dapat menciptakan kondisi untuk memotivasi pekerja untuk mencapai hasil yang diinginkan. Karakteristik dan Tujuan Sistem Akuntansi Manajemen Chenhall dan Morris (1986, dalam Mutmainah 2009) menyatakan bahwa empat karakteristik informasi pokok SAM yang terdiri atas ruang lingkup (breadth of scope), ketepatan waktu (timeliness), agregasi (levels of aggregation), dan integrasi (integrative nature Ahira (2010) menyatakan bahwa tujuan umum sistem akuntansi manajemen antara lain: a. Menyediakan informasi yang diperlukan dalam penghitungan harga pokok jasa dan tujuan yang diinginkan manajemen. b. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan, pengendalian, pengevaluasian dan perbaikan berkelanjutan. c. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan. Pengendalian Kualitas (Quality Control) Puspita (2008) menyatakan bahwa dalam melakukan pengendalian mutu untuk mencapai standar kualitas, perusahaan harus melakukan pengendalian kualitas yaitu pengendalian bahan baku, pengendalian produksi dan pengendalian produk jadi. Pengukuran kualitas tradisional ini, produk yang cacat atau rusak bias diminimalkan sehingga kualitas produk tetap terjaga. Nurhadi (2008) menyatakan bahwa ada berbagai definisi quality control menurut beberapa ahli yaitu Quality Control adalah suatu sistem yang efektif untuk mengintegrasikan kegiatan – kegiatan pemeliharaan dan pengembangan mutu dalam suatu organisasi sehingga dapat diperoleh produksi dan servis dalam tingkat yang paling ekonomis dan memuaskan konsumen (Feightboum). Tujuan Quality Control Nurhadi (2008) menyatakan bahwa Quality Control berarti memenuhi keinginan costumer terhadap produk dan service, maka tujuan quality control berdasarkan pengertian tersebut adalah : 1. Quality adalah kualitas produk dan kegiatan (aktifitas kerja). 2. Cost adalah biaya. 3. Delivery adalah penyampaian (ketepatan dan cara). 4. Safety adalah keselamatan. 5. 6. Environment adalah ramah lingkungan. Prinsip Dasar Quality Control Nurhadi (2008) menyatakan bahwa ada beberapa prinsip dala pengendalian kualitas: 1. Kualitas . 2. Quality control adalah dari top management sampai dengan seluruh karyawan 3. Plan-Do-Action (Deming Circle). Total Quality Management Menurut Tjiptono dan Diana (2003:4), Total Quality Management (TQM) merupakan suatu pendekatan dalam menjalankan usaha yang mencoba untuk memaksimumkan daya saing organisasi melalui perbaikan terus-menerus atas produk, jasa, manusia, proses, dan lingkungannya. Menurut Nasution (2005:22), TQM merupakan system manajemen yang mengangkat kualitas sebagai strategi usaha dan berorientasi pada kepuasan pelanggan dengan melibatkan seluruh anggota organisasi. 54

BERKALA ILMIAH MAHASISWA AKUNTANSI – VOL 1, NO. 1, JANUARI 2012

TQC (Total Quality Control) Nurhadi (2008) menyatakan bahwa TQC (Total Quality Control) adalah sistem manajemen yang dinamis yang mengikut sertakan seluruh anggota organisasi dengan penerapan konsep dan teknik pengendalian kualitas untuk tercapainya kepuasan pelanggan dan yang mengerjakannya. Tabel 1 Quality Control, sekarang dan Dunia Generasi ke-3 QC (Generasi Pertama) Industri dan Organisasi Obyek Lingkup Aktivitas Tujuan QC Cara Pemikiran Jaminan Kualitas Kualitas Barang Sasaran Manajemen Cara Pemikiran Manajemen Rentang Kontrol Lingkup Perawatan Sumber: Nurhadi, 2008 Peranan Sistem Akuntansi Manajemen terhadap Pengendalian Kualitas Produk Dalam mengendalikan kualitas produk, terdapat 3 komponen pengendalian SAM yaitu quality goals, quality feedback, dan quality incentives. Quality contoh pada CV. Grafika Indah Offset, perusahaan ini telah menempelkan papan-papan yang berisi informasi visi dan misi perusahaan di setiap sudut startegis ruang kerja seluruh karyawan. Hal ini dilakukan agar semua karyawan dari level atas sampai bawah dapat menjadikan pedoman kerja mereka dalam memproduksi barang. Pemasangan papan visi misi pada bagian produksi akan berpengaruh terhadap motivasi karyawan untuk tetap menjaga kualitas produknya sehingga bagian produksi memproduksi sesuai dengan standar kualitasnya. Komponen yang kedua adalah quality feedback, contoh CV. Grafika Indah Offset telah menerapkan jenis manajemen terbuka dalam proses pemberian feedback atas kinerja karyawan, yaitu karyawan dapat langsung mengetahui kesalahan dan segera memperbaikinya sehingga proses produksi dalam menghasilkan produk dapat dikendalikan dengan baik. Komponen yang ketiga adalah quality incentives, CV. Grafika Indah Offset telah menerapkan quality incentives yaitu adanya ukuran kinerja keuangan dalam pemberian incentives yaitu meningkatnya omset penjualan sesuai dengan target yang telah ditentukan, adanya ukuran kinerja non-keuangan dalam pemberian incentives yaitu: pemberlakuan jam keterlambatan kerja, adanya catatan kehadiran dan adanya feedback dari customer. Ketiga komponen yang telah dijelaskan tersebut memiliki kaitan erat dengan SAM karena SAM dapat menyediakan informasi tersebut. Karakteristik SAM ada 4 yaitu broad scope, aggregation, integration dan timeliness. Karakteristik SAM yang pertama adalah broad scope. Contoh penerapan broad scope yaitu ketika seorang manajer produksi mendapatkan informasi dari luar yaitu berupa adanya persaingan kualitas produk dengan perusahaan lain, maka manajer produksi tersebut harus berusaha menjaga kualitasnya dan meningkatkan standar kualitas yang tinggi. Manajer harus mengestimasikan apakah produknya akan tetap bertahan untuk bisa bersaing dengan produk dari perusahaan lain, estimasi itu berguna agar perusahaan selalu siap dalam menghadapi persaingan untuk menjaga kualitasnya. Dengan bantuan informasi dari SAM maka kualitas akan lebih baik daripada pesaing sehingga kondisi keuangan perusahaan akan membaik Karakteristik yang kedua adalah agregasi, yaitu merupakan ringkasan informasi menurut fungsi dan jangka waktu yang berbeda. Misalnya manajer produksi pada perusahaan percetakan memerlukan laporan tentang desaindesain majalah terkini yang akan dicetak. Laporan tersebut dapat menggunakan SAM yang telah merangkum semua informasi sehingga memudahkan manajer untuk segera mengambil keputusan. Karakteristik SAM yang ketiga adalah integration. Contohnya adalah dalam perencanaan kebutuhan bahan, dimana dalam suatu perusahaan manufaktur memiliki perencanaan kebutuhan bahan atau material resource planning (MRP) yaitu proses perencanaan produksi dan persediaan sistem kontrol yang digunakan untuk mengelola proses produksi. Contohnya pada perusahaan percetakan, bagian gudang akan mengecek persediaan kertas untuk mencetak 55 Kekuatan Manufaktur Kualitas Produksi Produk Cocok dengan permintaan Produk Out Produk Q Product Pengandalian dan Kontrol Pemeliharaan kaizen Perbaikan Sementara TQC (Generasi Kedua) Kekuatan kompetisi produk Kualitas Produksi dan Service Perusahaan, Group Memuaskan Pelanggan Market in Produk QCD Proses Manajemen dan Operasional Kaizen stop Perbaikan sebelum berhenti TQM (Generasi Ketiga) Ekstensi dihargai Kualitas Manajemen Hubungan antar manusia Memuaskan pemegang saham Society in Gabungan (Quality) Sistem Manajemen Strategi Manajemen Pengutamaan reformasi Pencegahan

BERKALA ILMIAH MAHASISWA AKUNTANSI – VOL 1, NO. 1, JANUARI 2012

desain kalender misal gudang memiliki 2 rim kertas, tetapi bagian produksi meminta 3 rim kertas untuk mencetak kalender, maka bagian gudang harus segera membeli kertas sesuai dengan kebutuhan bagian produksi. Integrasi informasi tersebut dapat berupa cek persediaan kertas yang berada di gudang. Karakteristik keempat adalah timeliness, contohnya pada perusahaan percetakan yaitu bagian gudang akan menghitung jangka waktu pembelian bahan baku, jadi ketika bagian produksi meminta mengirim barang persediaan berupa kertas untuk mencetak kalender, maka bagian gudang akan dapat mengirimkannya sewaktu-waktu sehingga bagian gudang tidak sampai kehabisan persediaan. Dengan kemajuan teknologi, SAM dapat menyajikan laporanlaporan tersebut dengan tepat waktu dan dapat diminta sewaktu-waktu bagi manajer yang membutuhkan informasi tersebut. TQC dan TQM dapat mendukung SAM karena TQC dan TQM dapat mendukung ketepatan dalam produksi dan akan tercapai serta sesuai dengan standar kualitas suatu perusahaan sehingga ketepatan dalam penyajian pelaporan yang dibutuhkan untuk mengambil keputusan akan tercapai dengan adanya SAM. SIMPULAN Laporan yang disajikan dengan menggunakan bantuan SAM harus mencakup keemapt karakteristiknya yaitu broad scope, agregasi, integrasi dan timeliness, jika tidak mencakup keempat karakteristik tersebut maka manajer akan kesulitan untuk membaca suatu laporan yang dibutuhkannya untuk mengontrol kualitas produk. Pengendalian kualitas memiliki 3 komponen yaitu quality goals, quality feedback dan quality incentives. Ketiga komponen tersebut dapat menciptakan hasil yang diinginkan sesuai standar kualitas perusahaan, dengan adanya SAM maka manajer dapat meminta laporan tersebut sewaktu-waktu untuk mengatasi masalah yang terjadi dalam perusahaan khususnya dalam pengendalian kualitas produk. Dalam pengembangan kualitas terdapat 2 pendekatan yaitu TQC dan TQM dimana dapat mendukung SAM karena SAM memberikan informasi yang dibutuhkan manajer untuk mengendalikan produk. Peranan SAM terhadap pengendalian kualitas produk ternyata dapat membantu manajer untuk lebih siap dalam menghadapi permasalahan perusahaan dan mengendalikan kualitas produk untuk tetap menjaga kualitasnya agar tidak tersaingi oleh perusahaan serta SAM dapat menyajikan laporan kualitas yang berguna untuk mengembangkan kualitas produk. REFERENSI Ahira, Anne, 2010, Akuntansi Manajemen, (www.anneahira.com/artikelumum/akuntansimanajemen.htm, diunduh 27 September 2011). Ahmadi, Khairul, 2010, Pengaruh Pengembangan Produk dan Pengendalian Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Konsumen Pada “EnBe” Production di Sukoharjo Tahun 2010, Skripsi, Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Bayuaji, Himawan, 2009, Pengaruh Sistem Akuntansi Manajemen, Desentralisasi, dan Ketidakpastian Lingkungan terhadap Kinerja Manajerial, Skripsi, Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Carter, William K., dan Milton F. U., 2004, Akuntansi Biaya, 13th., Jakarta: Salemba Empat. Erlina, 2005, Karakteristik Akuntansi Manajemen, (http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1218/1/akuntasierlina.pdf, diunduh 24 September 2011). Faisal, 2006, Analisis Pengaruh Intensitas Persaingan dan Variabel Konstektual terhadap Penggunaan Informasi Sistem Akuntansi Manajemen dan Kinerja Unit Bisnis dengan Pendekatan Partial Least Square, Simposium Nasional 9 Padang: 1-25. Hansen, Don R., dan Maryanne M. M., 2009, Akuntansi Manajerial, 8th, buku 1., Jakarta: Salemba Empat. Ikhsan, Arfan, dan Rasdianto, 2005, Pengaruh Intervening Penggunaan Sistem Akuntansi Manajemen Dalam Hubungan antara Intensitas Persaingan Pasar terhadap Kinerja Unit Perusahaan, Simposium Nasional Akuntansi 8 Solo: 708-721. Jumaili, Salman, dan Gudono, 2006, Hubungan Komponen Sistem Pengendalian Manajemen (Quality Goal, Quality Feedback, dan Quality Incentive) terhadap Kinerja Kualitas dan Konsekuensi terhadap Kinerja Keuangan, Simposium Nasional Akuntansi 9 Padang: 1-26. Kusumaningtyas, Intan, 2009, Analisa Pengendalian Kualitas untuk Meminimasi Tingkat Kecacatan Biji Kopi Kering pada PTPN IX (Persero) Kebun Jollong Pati, Skripsi, Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta. Maiga, Adam S., 2008, Interaction Effects of Management Accounting Systems and Process Quality Performance, Journal of Accountancy, Vol. 6, No. 1: 31-46. Mardiyah, Aida Ainul, dan Gudono, 2001, Pengaruh Ketidakpastian Lingkungan dan Desentralisasi terhadap Karakteristik Sistem Akuntansi Manajemen, Jurnal Riset Akuntansi Indonesia, Vol. 4, No. 1: 1-27. Muslichah, 2011, Dasar Akuntansi Manajemen, Just another Blog.stie-mce.ac.id site, diakses 27 September 2011, http://blog.stie-mce.ac.id/muslichah. Mutmainah, Kurniawati, 2009, Pengaruh Ketidakpastian Tugas dan Desentralisasi Terhadap Kinerja Manajerial dengan Sistem Akuntansi Manajemen sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur Skala Besar di Jawa Tengah), Tesis, Semarang: Universitas Diponegoro. 56

BERKALA ILMIAH MAHASISWA AKUNTANSI – VOL 1, NO. 1, JANUARI 2012

Nasution, M.N., 2005, Manajemen Mutu Terpadu, Edisi Kedua., Bogor: Ghalia Indonesia. Natha, Ketut Suardhika, 2008, Total Quality Management sebagai Perangkat Manajemen Baru untuk Optimisasi, Jurnal Akuntansi, Vol. 13, No. 1: 1-12. Noreen, Garrison, 2000, Akuntansi Manajerial Terjemahan oleh A. Totok Budisantoso, 2001, Jakarta: Salemba Empat. Nurhadi, Saman, 2008, Quality Control, Just another WordPress.com weblog, diakses 25 September 2011, http://mnurhadi.wordpress.com/2008/04/05/quality-control pengendalian-mutu. Puspita, Ita, 2008, Analisis Pengendalian Mutu untuk Mencapai Standar Kualitas Produk pada PT. Central Power Indonesia, Jurnal Akuntansi. Schultheis, Robert, dan Mary S., 1997, Management Information Systems the Manager’s View, 4th, New York: Irwin/McGraw-Hill. Sucipto, 2004, Penerapan Akuntansi Manajemen dalam Pengambilan, (http://library.usu.ac.id/download/fe/akuntansisucipto4.pdf, diunduh 26 September 2011). Syam, Fazli, dan Lilis M., 2006, Sistem Akuntansi Manajemen, Persepsi Ketidakpastian Lingkungan, Desentralisasi. Dan Kinerja Organisasi (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur Di Provinsi NAD), Simposium Nasional 9 Padang: 1-22. Tjiptono, Fandy, dan Anastasia D., 2003, Total Quality Management, Edisi Revisi., Yogyakarta: Andi. Wardani, Bertha Kusuma, dan Muhammad S. J., 2009, Pengaruh Sistem Akuntansi Manajemen terhadap Hubungan Manajemen Kualitas Proses dan Kinerja Kualitas Produk, Simposium Nasional Akuntansi 12 Palembang: 1-20.

57

Similar Documents

Free Essay

Sector Public Accounting

...KARAKTERISTIK DAN LINGKUNGAN SEKTOR PUBLIK A. Pengertian dan ruang lingkup akuntansi sektor publik Istilah sektor publik memiliki pengertian yang bermacam-macam, hal ini merupakan konsekuensi dari luasnya wilayah publik, sehingga setiap disiplin ilmu (politik, ekonomi hukum dan sosial) memiliki cara pandang dan definisi yang berbeda-beda. Dari sudut pandang ekonomi sektor publik dapat dipahami sebagai suatu entitas (kesatuan) yang aktivitasnya berhubungan dengan usaha untuk menghasilkan barang dan pelayanan publik dalam rangka memenuhi kebutuhan dan hak publik. Sejalan dengan perkembangan maka di negara kita Akuntansi Sektor Publik didefinisikan sebagai mekanisme teknik dan analisis akuntansi yang diterapkan pengelolaan dana masyarakat di lembaga–lembaga tinggi negara dan departemen dibawahnya, pemerintah daerah, BUMN,BUMD, LSM dan yayasan sosial, maupun pada proyek-proyek kerjasama sektor publik dan suasta. Beberapa tugas dan fungsi sektor publik sebenarnya dapat juga dilakukan oleh sektor suasta misalnya untuk menghasilkan beberapa jenis pelayanan publik seperti layanan komunikasi, penarikan pajak, pendidikan, transportasi publik dll, akan tetapi untuk tugastertentu tugas sekotr publik tidak dapat digantikan oleh sektor suasta, misalnya fungsi birokrasi pemerintahan. Sebagai konsekuensinya akuntansi sektor publik dalam beberapa hal bebeda dengan akuntansi padasektor suasta. Tujuan Akuntansi Sektor Publik * Memberikan informasi yang diperlukan untuk mengelola secara...

Words: 7945 - Pages: 32

Free Essay

Sistem Informasi Manajemen

...Bisnis Fungsional Sistem Informasi Manajemen dan Akuntansi Dosen: Disusun oleh: Magister Akuntansi 2015 1. Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM) Konsep ini menuntut suatu kajian dari beberapa konsep atau gabungan konsep yang menjembatani konsep secara keseluruhan. Konsep tersebut meliputi: a) Konsep sistem Sistem berasal dari bahasa Latin systēma atau bahasa Yunani sustēma yang berarti suatu kesatuan yang terdiri dari komponen atau elemen yang dihubungkan bersama untuk memudahkan aliran informasi, materi, atau energi. Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item penggerak. Menurut John Mc Manama (2012), sistem adalah sebuah struktur konseptual yang tersusun dari fungsi-fungsi yang saling berhubungan yang bekerja sebagai suatu kesatuan organik untuk mencapai suatu hasil yang diinginkan secara efektif dan efisien. Karekteristik Sistem Jogianto (2012) dalam bukunya mengemukakan sistem mempunyai karekteristik atau sifat-sifat tertentu, yakni : 1). Komponen Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang artinya saling bekerja sama membentuk satu kesatuan. komponen-komponen sistem atau elemen-elemen sistem dapat berupa suatu subsistem atau bagian-bagian dari sistem. setiap subsistem mempunyai sifat-sifat dari sistem untuk menjalankan suatu fungsi tertentu mempengaruhi proses sistem secara keseluruhan. 2). Batasan sistem. Batasan sistem (boundary) merupakan...

Words: 9697 - Pages: 39

Free Essay

Rehan

...BAB I PENDAHULUAN A.     LATAR BELAKANG Istilah desentralisasi digunakan dalam sejumlah besar literature yang beragam. Dengan demikian, istilah ini memiliki arti berbeda bagi orang yang berbeda. Desentralisasi mempunyai beberapa arti yaitu : Suatu organisasi  administrative adalah tersentralisasi sejauh keputusan dibuat  pada tingkatan yang relative lebih tinggi dalam organisasi tersebut; terdesentralisasi sejauh keputusan itu didelegasikan oleh manajemen puncak kepada tingkatan wewenang eksekutif yang lebih rendah.( H.A. Simon) Dalam praktiknya, difinisi ini sangat sulit diterapkan, hal ini dikarenakan konsep mengenai keputusan yang dapat diidentifikasikan merupakan suatu konsep yang samar-samar. Pandangan yang terkait menyatakan bahwa dalam banyak kasus, kemampuan seseorang untuk mendefinisikan suatu masalah adalah lebih penting dibandingkan dengan wewenang pengambilan keputusan formal karena agenda tersebut mengharuskan pilihan-pilihan solusi. Akhirnya, penggunaan prosedur operasi standar, rutinitas pencarian, profesionalisme, sosialisasi, dan hal-hal semacam itu dalam organisasi dapat mempengaruhikeputusan dengan mengendalikan dasar pemikiran atas mana keputusan itu dibuat. Bahkan jika orang harus menerima lokasi pengambilan keputusan sebagai aspek kunci dari desentralisasi, masih terdapat masalah mengenai keputusan-keputusan manakah yang harus didesentralisasikan. Simon et al menggunakan istilah “ penting” untuk menandai keputusan-keputusan...

Words: 7183 - Pages: 29

Free Essay

Control Management

...Modul Belajar: Sistem Pengendalian Manajemen (Management Control Systems) (Anthony and Govindarajan,12th Ed) Disusun oleh Bambang Kesit Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Islam Indonesia Jogjakarta, 2013 Kata Pengantar Modul ini disusun untuk membantu mahasiswa mempelajari Sistem Pengen-dalian Manajemen (SPM) sehingga mahasiswa mudah memahami dan mengerti materi SPM. Pemahaman terhadap Mata Kuliah (MK) SPM ini sangat penting bagi mahasiswa sejak mengambil MK ini karena SPM ini salah satu MK yang diujikan pada ujian komprehensif. Selama ini, sering dijumpai mahasiswa meskipun telah mengambil dan lulus MK SPM ini namun ketika ujian komprehensif banyak tidak menguasai dan lulus ujian. Modul ini terdiri dari Pengertian Sistem Pengendalian Manajemen, Goal Congruence, Pusat Pertanggungjawaban, Harga Transfer, Penyusunan Anggaran, Evaluasi Kinerja, dan slide perkuliahan. Modul ini masih sangat sederhana, semoga diwaktu mendatang bisa lebih disempurnakan. Terima kasih. Bab 1 Sistem Pengendalian Manajemen Sistem merupakan suatu cara tertentu yang dilakukan berulang-ulang untuk melaksanakan sesuatu atau sekelompok aktivitas. Pengendalian adalah proses penetapan standar agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai. • Elemen-elemen Sistem Pengendalian 1...

Words: 3956 - Pages: 16

Free Essay

Yes Information System

...15.1 DEPARTEMEN IS DAN END USER Departemen IS dalam Organisasi Sumber daya IT sangat beragam, mereka termasuk aset personel, aset teknologi, dan aset hubungan IT. Manajemen sumber daya informasi dibagi antara departemen pelayanan informasi (Information Services Department/ISD) dan end user. Manajemen sumber daya informasi (Information Resources Management/IRM) mencakup semua kegiatan yang terkati dengan perencanaan, pengorganisasian, memperoleh, mempertahankan, mengamankan, dan pengendalian IT sumber daya. Pembagian tanggung jawab tergantung pada banyak faktor, dimulai dengan jumlah aset IT dan sifat tugas yang terlibat dalam IRM, dan berakhir dengan kebijakan outsourcing. Sebuah keputusan besar yang harus dilakukan oleh manajemen senior adalah dimana ISD harus dilaporkan dalam hirarki organisasi. Sebagian karena alasan sejarah, tempat umum untuk menemukan ISD adalah di departemen akuntansi atau keuangan. Dalam stiuasi seperti tiu, ISD biasanya melapor kepada controller atau Chief Financial Officer (CFO). Para ISD mungkin juga melaporkan kepada salah satu dari berikut: 1) A Vice President of Technology 2) An Executive Vice President (misalnya, untuk administrasi) atau 3) CEO. THE IS DIRECTOR AS A “CHIEF” Untuk menunjukkan pentingnya area IS, beberapa organisasi memanggil direktur IS sebagai Chief Information Officer (CIO), mirip dengan Chief Financial Officer (CFO) dan Chief Operating Officer (COO). Biasanya, hanya orang penting atau wakil...

Words: 8057 - Pages: 33

Free Essay

Msdm

...struktur organisasi, sistem informasi dan komunikasi, motivasi, iklim kerja, sistem penggajian dan budaya organisasi. Kelemahan perencanaan strategik biasanya bersifat ritual dan mekanis, sifatnya rutin dan sering berpegang pada asumsi-asumsi yang tidak realitis sehingga menyebabkan tidak termonitornya pelaksanaan dan pengendalian dari rencana-rencana yang telah dibuat. Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan perencanan strategik diatas maka pada tahun 1980-an muncullah suatu model yang namanya Manajemen Strategik. Model ini mengkombinasikan pola berpikir strategis dalam proses mamajemen. Segala sesuatu yang strategik tidak hanya berhenti pada proses perencanaan saja tetapi juga dilanjutkan pada tingkat operasional dan pengawasan. Manajemen Strategik juga mencakup trend baru, yaitu: 1. Peralihan dari perencanaan menjadi keunggulan bersaing Pembuatan strategi lebih didasarkan pada konsep keunggulan bersaing yang memiliki limakarakteristik, yaitu: a. Kompetensi khusus Keunggulan bersaing merupakan hal khusus yang dimiliki atau dilakukan suatu organisasi yang memberinya kekuatan untuk menghadapi pesaing. Kompetensi ini bisa berwujud opini atau merek yang mempunyai persepsi kualitas tinggi. ( misalnya; opini: Pengelolaan administrasi yang rapi, terkenal bersih atau bebas KKN/Korupsi Kolusi Nepotisme, Tepat waktu. Merek: Coca cola, IBM, BMW, Mc Donald’s). b. Menciptakan persaingan tidak sempurna Dalam persaingan sempurna semua organisasi menghasilkan produk yang serupa sehingga...

Words: 1093 - Pages: 5

Free Essay

Lala

...BAB II LANDASAN TEORI II.1 Good Corporate Governance (GCG) II.1.1 Sejarah GCG Sejarah lahirnya GCG muncul atas reaksi para pemegang saham di Amerika Serikat pada tahun 1980-an yang terancam kepentingannya (Budiati, 2012). Dimana pada saat itu di Amerika terjadi gejolak ekonomi yang luar biasa yang mengakibatkan banyak perusahaan yang melakukan restrukturisasi dengan menjalankan segala cara untuk merebut kendali atas perusahaan lain. Tindakan ini menimbulkan protes keras dari masyarakat atau publik. Publik menilai bahwa manajemen dalam mengelola perusahaan mengabaikan kepentingan-kepentingan para pemegang saham sebagai pemilik modal perusahaan. Merger dan akuisi pada saat itu banyak merugikan para pemegang saham akibat kesalahan manajemen dalam pengambilan keputusan. Untuk menjamin dan mengamankan hak-hak para pemegang saham, muncul konsep pemberdayaan Komisaris sebagai salah satu wacana penegakan GCG. Komisaris Independen adalah Anggota Dewan Komisaris yang tidak memiliki hubungan dengan Direksi, Anggota Dewan Komisaris lainnya dan Pemegang Saham pengendali, serta bebas dari hubungan bisnis atau hubungan lainnya yang dapat mempengaruhi kemampuannya untuk bertindak independen atau bertindak semata-mata demi kepentingan perusahaan. Di Indonesia, konsep GCG mulai dikenal sejak krisis ekonomi tahun 1997 krisis yang berkepanjangan yang dinilai karena tidak dikelolanya perusahaan–perusahaan secara bertanggungjawab, serta mengabaikan regulasi...

Words: 6012 - Pages: 25

Free Essay

Agency Theory

...ALASAN DIPERLUKAN TATA KELOLA YANG BAIK DAN ETIKA BISNIS MAKALAH ETIKA PROFESI DAN TATA KELOLA KORPORAT * Oleh Bimo Satryo Nugrohudi ( NIM 2015250959 ) * Dimas Indra Respati ( NIM 2015250962 ) KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI 2015 Teori Keagenan Jensen dan Meckling (1976) menjelaskan hubungan keagenan sebagai: “Agency relationship as a contract under which one or more person (the principals) engage another person (the agent) to perform some service on their behalf which involves delegating some decision making authority to the agent.” Maksud dari kutipan dalam teori keagenan Jensen dan Meckling diatas bahwa pemegang saham (shareholders) sebagai prinsipal dan manajemen sebagai agen. Manajemen disini adalah pihak yang dikontrak oleh pemegang saham untuk bekerja demi kepentingan pemegang saham. Oleh karena itu, maka pihak manejemen harus mempertanggung jawabkan semua pekerjaannya kepada pemegang saham. Dalam teori agensi, hubungan keagenan merupakan suatu kontrak dimana satu atau lebih orang (prinsipal) memerintah orang lain (agen) untuk melakukan suatu jasa atas nama prinsipal serta memberi wewenang kepada agen untuk membuat keputusan yang terbaik bagi prinsipal. Jika kedua belah pihak tersebut mempunyai tujuan yang sama untuk memaksimumkan nilai perusahaan, maka diyakini agen akan bertindak dengan cara yang sesuai dengan kepentingan prinsipal...

Words: 20426 - Pages: 82

Free Essay

Sementara

...JURNAL MANAJEMEN DAN AKUNTANSI BALANCED SCORECARD DAN MANAJEMEN STRATEGIK Umi Pratiwi Fakultas Ekonomi Universitas Soedirman Jalan HR. Bunyamin Grendeng Purwokerto Jawa Tengah Abstract: This article is about the application of the balanced scorecard in strategic management, from strategy formulation, planning, implementation, to performance evaluation. The application is useful in translating corporation strategy into operational activities which are absolutely needed in obtaining both short and long term objectives efficiently. In the absence of the translation, limited resources would likely be thoughtlessly. The scorecard, thus, serves as a controlling means for the corporation to utilize its resources in a sensible way. Kata kunci: balance scorecard, strategik manajemen PENDAHULUAN Tujuan perusahaan adalah mencari keuntungan atau laba yang tinggi, akan tetapi bukan itu tujuan utama satu-satunya. Ada yang lebih penting lagi yaitu kelangsungan hidup dari perusahaan tersebut. Jika perusahaan tidak dapat berkembang secara berkelanjutan, maka perusahaan tersebut akan kalah dalam persaingan. Untuk efisien dan efektifnya suatu perusahaan, sangat diperlukan adanya suatu struktur sistem pengendalian manajemen. Dalam pembangunan struktur sistem pengendalian manajemen tersebut, terdapat tiga komponen yang perlu didesain yaitu: (1) Struktur organisasi, yang dibangun sesuai dengan karakteristik lingkungan bisnis yang akan dimasuki oleh perusahaan; (2) Jejaring...

Words: 3469 - Pages: 14

Free Essay

Enron

...Universitas Indonesia Analisis Kasus: Skandal Enron Disusun Sebagai Salah Satu Tugas Kelompok Mata Kuliah Etika Bisnis dan Tata Kelola Oleh: Jonathan Tjahjadi (1406513893) Justinus Okky M. P. (1406513911) Pandu Dewanto (1406514132) Revana Aryani (1406514246) Dosen: Dr. Lily Sudhartio FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN UNIVERSITAS INDONESIA APRIL 2015 “Saya sangat meragukan bahwa manajemen Enron mendatangi tempat kerja mereka di pagi hari dan dan berkata, ‘Marilah hari ini kita lihat tindakan ilegal apakah yang dapat kita lakukan untuk menghancurkan pemegang saham.’ Sesungguhnya, mereka menetapkan sasaran strategis yang terlalu tinggi bagi perusahaan mereka...yang selama beberapa waktu memang dapat dicapai. Dalam melakukan hal tersebut mereka membangun reputasi dan mendapatkan pengakuan dari para investor. Akan tetapi pada akhirnya, hal tersebut tak lagi mampu dilakukan. Secara perlahan-lahan mereka makin dekat dengan praktek interpretasi yang ekstrem terhadap pelaporan keuangan. Hal selanjutnya yang terjadi adalah mereka mengalami kejatuhan luar biasa.” - Norman R. Augustine, mantan pimpinan Lockhead Martin Corporation, dalam penerimaan Ethics Resource Center’s Stanley C. Pace Leadership di Ethics Award tahun 2004 - Daftar Isi 1. Ulasan Kebangkitan dan Kejatuhan Enron 1 2. Penyebab Kebangkrutan Enron 2 3. Prisonner’s Dilemma yang ditunjukkan dalam kasus Enron 4 4. Siapa yang secara moral bertanggung jawab atas...

Words: 2870 - Pages: 12

Free Essay

Paper

...EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP PROSEDUR PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PT. TASPEN (PERSERO) CABANG SURAKARTA Tugas Akhir Diajukan untuk memenuhi Syarat Guna Mencapai Gelar Ahli Madya Akuntansi Keuangan Disusun oleh : EMMA MUTIARA RAHMAWATI F 3306135 PROGRAM STUDI DIPLOMA III AKUNTANSI KEUANGAN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009 ii iii MOTTO “Kesempurnaan bukanlah jaminan untuk kita mendapatkan sesuatu yang kita inginkan dan membahagiakan kita” “ wanita itu diciptakan dari tulang rusuk pria..bukan dari kepalanya untuk menjadi atasannya, bukan pula dari kakinya untuk dijadikan alasnya, melainkan dari sisinya untuk menjadi teman hidupnya, dekat pada lengannya untuk dilindungi dan dekat dengan hatinya untuk dicintai..” “Mempercayai segala sesuat adalah indah, namun membawa kepercayaan-kepercayaan itu di dalam karya nyata adalah sebuah ujian kekuatan. Banyak yang berbicara seperti deru ombak tetapi kehidupanyya dangkal dan mati, seperti rawa-rawa yang berbau tidak enak. Banyak yang mengangkat kepalanya tinggi-tinggi diatas puncak-puncak pegunungan, namun jiwa mereka tetap mati di dalam lubang besar” “ Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolongmu, Sesungguhnya ALLah beserta dengan orang-orang yang sabar, DIA adalah sebaik-baik pelindung, dan hanya dengan mengingat ALLah hati menjadi tenteram” “dalam kisah pasti ada akhir, tapi dalam kehidupan setiap akhir adalah awal” iv PERSEMBAHAN Tugas Akhir ini...

Words: 11429 - Pages: 46

Free Essay

Managemen Laba

...LANDASAN TEORI II.1 Manajemen Laba II.1.1 Pengertian Manajemen Laba Salah satu ukuran kinerja perusahaan yang sering digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan bisnis adalah laba yang dihasilkan perusahaan. Informasi laba sebagaimana dinyatakan dalam Statement of Financial Accounting Concept (SFAC) Nomor 2 merupakan unsur utama dalam laporan keuangan dan sangat penting bagi pihak-pihak yang menggunakannya karena memiliki nilai prediktif. Hal tersebut membuat pihak manajemen berusaha untuk melakukan manajemen laba agar kinerja perusahaan tampak baik oleh pihak eksternal. Manajemen laba (earning management) didefinisikan oleh beberapa peneliti akuntansi secara berbeda-beda sbb : 1. Widyaningdyah (2001 :92) membagi definisi manajemen laba menjadi dua yaitu: 14    15    a. Definisi sempit Earning management dalam hal ini hanya berkaitan dengan pemilihan metode akuntansi. Earning management dalam artian sempit ini didefinisikan sebagai perilaku manager untuk “bermain” dengan komponen discretionary accruals dalam penentuan besarnya laba. b. Definisi luas Earning management merupakan tindakan manajer untuk meningkatkan (mengurangi) laba yang dilaporkan saat ini atas unit dimana manager bertanggung jawab, tanpa mengakibatkan peningkatan (penurunan) profitabilitas ekonomis jangka panjang unit tersebut. 2. Healy dan Wahlen (1999: 368) memberikan definisi manajemen laba yang ditinjau dari sudut pandang penetap standar, yaitu manajemen laba terjadi ketika para...

Words: 6926 - Pages: 28

Free Essay

Introduction to Is

...internet untuk memberdayakan proses bisnis, e-commerce, dan ECS antar perusahaan, pelanggan, pemasok, dan stakeholder. Aplikasi e-business yang membantu dalam proses pertukaran informasi, uang sumber daya, jasa dll antara lain : * Intranet = Jaringan yang menghubungkan antar divisi didalam perusahaan * Extranet = Jaringan antar perusahaan dengan customer dan partner bisnis Fungsi : * Merombak internal business process * Menerapkan e-commerce dengan customer dan supplier * Mendukung kolaborasi antar tim bisnis dan kelompok kerja * Enterprise Collaboration System Mendukung komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi di antara tim-tim jaringan / kelompok kerja * E-Commerce Pembelian, penjualan, pemasaran, dan servis produk, jasa, dan informasi melalui jaringan komputer * Types of information System * Operation Support Systems Membantu menjalankan bisnis sehari-hari, tetapi tidak memberikan banyak informasi untuk pengambilan keputusan manajerial * Transaction Processing Systems Merekam & memproses transaksi harian * Process Control Systems Memantau dan mengendalikan proses fisik * Enterprise Collaboration Systems (Office Automation Systems) Meningkatkan komunikasi dan produktivitas tim dan workgroup * Management Support Systems Menyediakan informasi dan mendukung pengambilan keputusan efektif oleh manager * Management Information Systems Melaporan dan menampilkan informasi bagi manajer untuk membantu...

Words: 2333 - Pages: 10

Free Essay

Analisa Laporan Keuangan

...|ANALISIS | |LAPORAN | |KEUANGAN | |CHAPTER 01 | |Gambaran Umum Analisis Laporan Keuangan | |CHAPTER 02 | |Pelaporan dan Analisis Keuangan | |PROGRAM PASCA SARJANA | |MAGISTER AKUNTANSI | |UNIVERSITAS TRISAKTI | [pic] KELOMPOK 1 : RONALD ( 123-131-067 ) DENNYS SURYA ( 123-131-015 ) MIFTAH ( 123-131-046 ) ARFIANTO ( 123-131-096 ) RIKA ( 123-131-064 ) WILLIAM ( 123-131-080 ) STEVANUS ( 123-140-140 ) DR. VINOLA HERAWATY, AK, CA, MSC UNIVERSITAS TRISAKTI KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa penulis dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul “ Gambaran Umum Analisis Laporan Keuangan & Pelaporan dan Analisis Keuangan ” dengan lancar. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi pembaca pada umumnya dan penulis pada khususnya, penulis menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih...

Words: 10835 - Pages: 44

Free Essay

Accounting

...KATA PENGANTAR Dengan memanjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa kami dapat menyelesaikan tugas pembuatan makalah yang berjudul “Kantor Akuntan Publik Mazars” dengan lancar. Makalah ini berisi informasi tentang kantor akuntan publik Mazars atau yang lebih khususnya membahas nilai-nilai yang diterapkan oleh Mazars,etika dan keunggulan teknis yang diaplikasikan oleh Mazars serta keahlian yang dimiliki oleh kantor akuntan publik ini. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua terkait kantor akuntan publik ini. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.   Jakarta, 21 September 2012 Penyusun DAFTAR ISI Abstrak | ............................... | i | Kata Pengantar | ............................... | ii | Daftar Isi | ............................... | iii | Mazars | ............................... | 3 | * Tentang Mazars | ............................... | 3 | * Mazars di Indonesia | ............................... | 3 | Nilai-nilai yang diterapkan Mazars | ............................... | 6 |  Etika dan keunggulan teknis Mazars | ............................... |...

Words: 3653 - Pages: 15