Beberapa decade lalu PT Pos adalah pemimpin pasar yang sangat dominan dalam bisnis pos dan ekspedisi. Akan tetapi seiring berjalannya waktu, muncul pesaing yang masuk ke dalam industry ekspedisi dan logistik yang menawarkan alternative lain yang jauh lebih inovatif baik dari segi pelayanan dan produk. PT Pos terlalu berfokus kepada produk yang selama ini menjadi keunggulannya, hal itu membuat PT Pos tidak melihat perkembangan industry jasa ekspedisi. Hal ini menjadi masalah, ketika pada akhirnya PT Pos tertinggal dari para pesaingnya dan gagal untuk dapat masuk kembali melawan pesaing-pesaingnya. Jenis produk jasa yang ditawarkan oleh PT. Pos Indonesia yang kurang lebih dari tahun ke tahun tetap sama tanpa mengalami penambahan fitur baru ataupun munculnya produk baru yang dapat bersaing mengikuti perkembangan teknologi di masyarakat.

Superior
Menjadi pemimpin pasar dalam industry ekspedisi dan logistic membuat PT Pos terlalu percaya diri bahwa mereka tidak akan kehilangan pangsa yang cukup signifikan. Padahal pada kenyataannya banyak perusahaan yang masuk ke industry tersebut. Selain itu adanya perubahan dan perkembangan teknologi membuat PT Pos justru kehilangan pangsa pasar yang cukup besar dan gagal melihat potensial customer.

Dikotomi 1
Karena PT. Pos merasa telah memiliki pangsa pasar yang cukup besar maka PT. Pos seakan-akan tidak peduli pada kebutuhan dan keinginan konsumen terhadap pengembangan produk PT. Pos dalam bidang ekspedisi dan logistic tersebut, sehingga terlihat bahwa PT. Pos saat itu tidak pernah melakukan inovasi produk baru yang sesuai dengan trend pasar yang sedang berkembang pada saat itu.

Dikotomi 2
PT. Pos terlihat sudah puas dengan pangsa mereka saat itu, sehingga dengan adanya perkembangan teknologi maka PT. Pos menjadi kurang responsif terhadap kebutuhan dan keinginan konsumen yang baru sehingga sebagian besar pangsa pasar milik PT. Pos akhirnya diambil alih oleh pesaing baru yang berhasil menangkap potensi pasar yang diakibatkan adanya perkembangan teknologi.

Dikotomi 3
PT. Pos pernah menawarkan alternatif dengan menawarkan produk dengan menggunakan teknologi terkini yaitu web-site jual beli online (plazapos.com), tetapi kurang menarik minat pasar.