Free Essay

Skripsi Untar

In: Other Topics

Submitted By adeladeladel
Words 11267
Pages 46
BUKU PANDUAN POKOK PENYUSUNAN SKRIPSI
DAN PELAKSANAAN UJIAN SKRIPSI/KOMPREHENSIF
PROGRAM STUDI S-1 MANAJEMEN FE UNTAR 2012

TIM PENYUSUN
BUKU PANDUAN POKOK PENYUSUNAN SKRIPSI DAN PELAKSANAAN UJIAN SKRIPSI/KOMPREHENSIF PROGRAM STUDI S-1 MANAJEMEN—FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TARUMANAGARA

PENANGGUNG JAWAB:
Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara
(Dr. Sawidji Widoatmodjo, S.E., M.M., MBA)

Pembantu Dekan Bidang Akademik Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara
(Dr. Ishak Ramli, SE.,M.M.)

Ketua Program Studi S-1 Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara
(Ronnie Resdianto Masman, S.E., MA., M.M.)

NARA SUMBER:
Prof. Dr. Carunia Mulya Firdausy, MA., Ph.D., APU
Dr. Ir. Chairy SE., MM.
Prof. Dr. Suherli.

KETUA:
Drs. Agah Nugraha

SEKRETARIS:
Franky Slamet SE., MM.

ANGGOTA:
Andi Wijaya, S.E., M.M.
Dr. Herman Ruslim, S.E., MM., Ak.
Dr. Lerbin Aritonang SE., MM.

(diperuntukkan bagi Sivitas Akademika Program Studi S-1 Manajemen FE-UNTAR)

PROGRAM STUDI S-1 MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TARUMANAGARA
2012

KATA SAMBUTAN

Upaya melakukan perbaikan secara berkelanjutan sebagai bagian dari komitmen FE-UNTAR mengimplementasikan Sistem Manajemen Mutu ISO 9001 tahun 2008 salah satunya diterapkan pada pedoman pokok penyusunan skripsi mahasiswa progam studi S-1 Manajemen. Buku pedoman dengan judul “KETENTUAN POKOK PEMBUATAN DAN PERSETUJUAN SKRIPSI SERTA KETENTUAN POKOK PELAKSANAAN UJIAN KOMPREHENSIF/ SKRIPSI PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN” Edisi Tahun 2007 telah diupayakan revisinya pada tahun 2011. Kini buku pedoman yang dimaksud berjudul ”BUKU PANDUAN POKOK PENYUSUNAN SKRIPSI DAN PELAKSANAAN UJIAN SKRIPSI/ KOMPREHENSIF PROGRAM STUDI S-1 MANAJEMEN FE UNTAR”. Panduan ini memuat sejumlah prinsip pokok bagi mahasiswa S-1 Manajemen yang akan menyusun skripsi.

Hasil amatan kami dalam lima tahun terakhir menampakkan suatu perkembangan yang menyejukkan hati dimana preferensi mahasiswa Prodi S1 Manajemen FE-UNTAR dalam menyusun skripsi tidak semata membuat skripsi dengan pendekatan induktif yang menggunakan paradigma penelitian kualitatif dengan desain penelitian yang sering dipakai adalah studi kasus namun telah mengarah pada pendekatan deduktif yang menggunakan paradigma penelitian kuantitatif dan lazimnya dibuat dengan melakukan survey serta menerapkan teknik tertentu guna menguji hipotesis. Guna mengakomodir hal tersebut, maka Buku Panduan ini telah memuat sejumlah prinsip yang membedakan kedua jenis pendekatan dalam menyusun skripsi yakni skripsi kuantitatif-deduktif dan skripsi kualitatif-induktif.

Pada kesempatan ini, kami menyampaikan terima kasih kepada setiap personil dalam tim penyusun baik di jajaran pimpinan FE UNTAR maupun Prodi S-1 Manajemen, beserta sejumlah dosen dan karyawan yang ditugaskan guna menangani proses revisi yang telah merampungkan upaya revisi buku panduan yang telah dirilis sebelumnya pada tahun 2007. Ucapan terima kasih juga kami haturkan kepada segenap dosen Prodi S-1 Manajemen atas sejumlah sumbang-saran yang diberikan manakala format Buku Panduan ini masih berupa draft.

Semoga Buku Panduan ini dapat bermanfaat secara efektif bagi para mahasiswa Program Studi S-1 Manajemen FE-UNTAR yang akan menyusun skripsi. Amin.

Jakarta, 25 Juli 2012

Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara

Dr. Sawidji Widoatmodjo, S.E., M.M., MBA

KATA PENGANTAR

Skripsi merupakan karya ilmiah berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa dengan bimbingan dosen. Skripsi dibuat sebagai salah satu persyaratan akademik guna memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara. Sebagai suatu karya ilmiah, skripsi ditujukan untuk konsumsi masyarakat akademik. Oleh karena itu, penulisan karya ilmiah ini cenderung teknis dan baku, baik format maupun tata penulisannya. Karena itu, guna memastikan tercapainya kualitas tersebut maka diperlukan pedoman penyusunan skripsi. Buku panduan ini dimaksudkan untuk membantu proses penyusunan skripsi sesuai dengan kaidah-kaidah ilmiah. Revisi yang dilakukan terhadap pedoman sebelumnya, tidak mengubah substansi pedoman secara keseluruhan, namun lebih ditekankan pada aspek struktur format bagian isi.

Buku panduan ini berisi enam bagian pokok, yaitu: Pengajuan dan Penyusunan Usulan Skripsi, Tata Cara Penulisan, Pedoman Penyusunan Skripsi bagi Pembimbing, Penyusunan Skripsi, Ketentuan Pokok Pelaksanaan Ujian Skripsi/Komprehensif, dan Pelanggaran Akademik. Buku panduan ini memberi pilihan bagi mahasiswa yakni penyusunan usulan skripsi atau skripsi yang pada hakikatnya merupakan wujud aplikatif dari kegiatan penelitian dengan pendekatan penelitian kualitatif-deskriptif dan penelitian empiris-kualitatif. Penegasan ini penting untuk dipahami oleh mahasiswa yang akan menyusun skripsi maupun bagi dosen (pembimbing).

Semoga Buku Panduan Pokok Penyusunan Skripsi dan Pelaksanaan Ujian Skripsi/Komprehensif ini dapat memberi manfaat serta kontribusi kepada para dosen (pembimbing dan penguji) dan khususnya bagi mahasiswa yang akan menyusun skripsi.

Jakarta, 25 Juli 2012

Tim Penyusun

DAFTAR ISI

Halaman

|KATA SAMBUTAN |i |
|...................................................................................... | |
|KATA PENGANTAR |iii |
|..................................................................................... | |
|DAFTAR ISI |iv |
|.............................................................................................. | |
|DAFTAR LAMPIRAN |vi |
|................................................................................... | |
| | | |
|BAGIAN I |PENGAJUAN DAN PENYUSUNAN USULAN SKRIPSI ............. |1 |
| |Pengajuan Usulan Penelitian/Skripsi ......................... |1 |
| |Pengajuan Judul dan Usulan Penelitian/Skripsi ........... |1 |
| |Pengajuan Judul .............................................. |1 |
| |Usulan Penelitian/Skripsi .................................. |2 |
| | | |
|BAGIAN II |TATA CARA PENULISAN ................................................... |12 |
| |Bahan dan Ukuran ................................................... |12 |
| |Pengetikan ............................................................... |13 |
| |Bahasa .................................................................... |16 |
| |Penulisan Nama dan Daftar Pustaka ......................... |19 |
| | | |
|BAGIAN III |PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI BAGI PEMBIMBING......... |26 |
| |Teknik Penyusunan ................................................. |26 |
| |Pengetahuan Teori .................................................. |27 |
| |Kemampuan Pengamatan dan Analisis ....................... |27 |
| | | |
|BAGIAN IV |PENYUSUNAN SKRIPSI ..................................................... |28 |
| |Bagian Awal Skrispi .................................................. |28 |
| |Bagian Utama Skripsi ................................................ |29 |
| |Bagian Akhir Skripsi .................................................. |33 |
|BAGIAN V |KETENTUAN POKOK PELAKSANAAN UJIAN SKRIPSI/KOMPREHENSIF | |
| |................................................. |35 |
| |Pengertian ............................................................... |35 |
| |Tahap Persiapan Ujian .............................................. |35 |
| |Tahap Pelaksanaan Ujian .......................................... |35 |
| |Pertanyaan Ujian ...................................................... |37 |
| |Penilaian .................................................................. |37 |
| |Kelulusan ................................................................. |37 |
| | | |
|BAGIAN VI |PELANGGARAN AKADEMIK ............................................... |41 |
| | | |
|LAMPIRAN |42-58 |
|............................................................................................... | |

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

|Lampiran 1 |Contoh Halaman Judul Usulan Penelitian ........................... |42 |
|Lampiran 2 |Contoh Daftar Isi Usulan Penelitian ................................... |43 |
|Lampiran 3 |Contoh Daftar Pustaka Usulan Penelitian ........................... |44 |
|Lampiran 4 |Contoh Halaman Sampul Depan (Halaman Judul) Skripsi ... |45 |
|Lampiran 5 |Contoh Halaman Persetujuan Skripsi ................................. |46 |
|Lampiran 6 |Contoh Halaman Persetujuan Skripsi Setelah Lulus Ujian Skripsi/Komprehensif | |
| |....................................................... |47 |
|Lampiran 7 |Contoh Halaman Motto Skripsi .......................................... |48 |
|Lampiran 8 |Contoh Halaman Persembahan Skripsi .............................. |49 |
|Lampiran 9 |Contoh Abstrak Skripsi ..................................................... |50 |
|Lampiran 10 |Contoh Kata Pengantar Skripsi .......................................... |51 |
|Lampiran 11 |Contoh Daftar Isi Skripsi .................................................. |53 |
|Lampiran 12 |Contoh Daftar Tabel ........................................................ |55 |
|Lampiran 13 |Contoh Daftar Gambar ..................................................... |56 |
|Lampiran 14 |Contoh Daftar Lampiran ................................................... |57 |
|Lampiran 15 |Contoh Surat Pernyataan ……………………………………………… |58 |

BAGIAN I

PENGAJUAN DAN PENYUSUNAN USULAN SKRIPSI

Bagian ini terdiri atas penjelasan mengenai pengajuan permohonan pembuatan penelitian/skripsi, pengajuan judul dan usulan penelitian maupun format dan isi usulan penelitian/skripsi.

PENGAJUAN USULAN PENELITIAN/SKRIPSI

1. Mahasiswa Program Strata Satu (S1) yang telah mengumpulkan 122 SKS dengan IPK minimal 2,00 dan telah lulus mata kuliah Metodologi Penelitian sebagaimana dijelaskan dalam persyaratan studi untuk Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara, dapat mengajukan usulan penelitian/skripsi kepada Fakultas Ekonomi UNTAR melalui Ketua Program Studi. 2. Pengajuan usulan Skripsi didasarkan pada bidang konsentrasi mahasiswa setelah mahasiswa yang bersangkutan melakukan studi pendahuluan dengan mempertimbangkan aspek kesulitan memperoleh data pada rentang waktu penyusunan skripsi yang relatif terbatas serta hasilnya berguna selain untuk mendalami permasalahan, juga untuk menjajaki kemungkinan dilanjutkan tidaknya penelitian tersebut dikaitkan dengan kemampuan secara teoritis, metode penelitian, ketersediaan data, dan sebagainya. 3. Berdasarkan pengajuan tersebut, Ketua Program Studi memilih dan menugaskan Dosen Pembimbing. Selama penyusunan skripsi mahasiswa harus berkonsultasi dengan Dosen Pembimbing skripsi. 4. Mahasiswa mengajukan judul dan usulan penelitian dengan cara-cara pada butir B di bawah ini.

A. PENGAJUAN JUDUL DAN USULAN PENELITIAN/SKRIPSI 1. Pengajuan Judul Setiap penelitian harus selalu dimulai dengan topik masalah. Mahasiswa yang bersangkutan harus memilih topik masalah sebelum merumuskan judul penelitian/skripsi,. Di dalam menentukan masalah apa yang akan diteliti mahasiswa diharuskan memperhatikan antara lain sumber data yang jelas, tidak banyak menghabiskan biaya, waktu dan tenaga, bermanfaat dan bersifat etis, artinya tidak bertentangan dengan etika, moral, nilai keyakinan dan agama. Dalam merumuskan judul skripsi, hendaknya judul tersebut singkat dan jelas memuat subyek, obyek (variabel) dan lokasi. Dalam merumuskan judul tidak perlu dituliskan kata “analisis” kecuali yang dipermasalahkan adalah analisis itu sendiri. Setelah dirumuskan judul skripsi dan sebelum disusun Usulan Penelitian, mahasiswa diwajibkan melakukan studi pendahuluan melalui berbagai cara antara lain dengan mempelajari buku teori yang relevan, hasil penelitian sebelumnya, dan jurnal-jurnal (dianjurkan merupakan terbitan internasional ), serta menanyakan kepada orang yang dianggap ahli, melakukan studi lokasi dan sebagainya untuk lebih menguasai masalah yang akan diteliti.

2. Usulan Penelitian/Skripsi Usulan penelitian/skripsi terdiri atas tiga bagian, yaitu bagian awal, utama dan bagian akhir. Bagian awal usulan penelitian terdiri atas halaman judul usulan penelitian dan halaman daftar isi usulan penelitian. Contoh kedua bagian awal itu dikemukakan secara berturut-turut pada lampiran 1 dan 2. Bagian utama usulan penelitian terdiri dari tiga bab, yaitu: bab pertama pendahuluan, bab kedua landasan teori dan bab ketiga metode penelitian. Uraian masing-masing bab sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN Bab ini terdiri dari dua bagian yaitu bagian permasalahan dan bagian tujuan dan manfaat penelitian.

A. PERMASALAHAN Bagian permasalahan terdiri dari empat subbagian, yaitu latar belakang, identifikasi, pembatasan dan perumusan. Hal ini tidak berarti keempat ayat tersebut masing-masing harus dalam bentuk sub judul tersendiri; yang penting, maknanya tersirat dalam bagian permasalahan.

1. Latar Belakang Latar belakang berisi uraian berikut ini. Satu, latar belakang timbulnya masalah, perlu diuraikan secara jelas, faktual dan logis. Uraian dikemukakan dari konteks yang lebih luas/umum ke yang lebih khusus (deduktif). Dua, pentingnya permasalahan ini untuk diteliti, jelaskan segi positif atau negatifnya apabila permasalahan tersebut diteliti atau tidak diteliti. Apabila di dalam penelitian melibatkan dua variabel atau lebih, jelaskan mengenai pentingnya variabel dependen untuk diteliti, berikan argumentasi secara teori dan empiris, bilamana perlu didukung dengan data sekunder. Tiga, berdasarkan teori-teori yang relevan atau temuan para ahli sebelumnya, munculkan permasalahan (variabel independen), yang akan dikemukakan pada bagian berikutnya. Dari uraian pada latar belakang harus dapat dimunculkan permasalahan yang akan dikemukakan pada bagian berikutnya.

2. Identifikasi Sebagaimana dikemukakan bahwa uraian pada bagian akhir latar belakang harus dapat memunculkan beberapa permasalahan mengenai topik yang akan diteliti. Permasalahan-permasalahan itu harus diidentifikasi. Dengan demikian, peneliti dengan sendirinya telah menunjukkan orisinalitas permasalahan yang diidentifikasinya. Peneliti dapat saja meneliti kembali permasalahan yang pernah diteliti orang lain atau disebut penelitian replikasi. Namun demikian, peneliti harus mengemukakan argumentasi yang obyektif mengenai pentingnya permasalahan itu diteliti kembali. Identifikasi masalah dirumuskan dalam kalimat pertanyaan (tanpa tanda tanya) ataupun kalimat pernyataan yang mencakup secara eksplisit variabel maupun keterkaitan antar variabelnya. Perumusan masalah merupakan identifikasi masalah yang paling memungkinkan untuk menjawab masalah penelitian. Jumlah identifikasi masalah lebih banyak dari perumusan masalah. Untuk itu perlu ada pembatasan masalah.

3. Pembatasan Agar penelitian dapat dilakukan lebih mendalam dan terfokus, identifikasi masalah penelitian harus dibatasi dan diberikan alasan secara logis mengapa pembatasan tersebut dilakukan. Pembatasan dapat menyangkut keterbatasan biaya, waktu dan tenaga serta keterbatasan pengetahuan baik teori maupun metode penelitiannya. Pembatasan mencakup keluasan maupun kedalamannya, meliputi: - jumlah variabel independen (obyek); - subyek penelitian (sumber data); dan - lainnya, seperti waktu dan lokasi.

4. Perumusan Setelah masalah penelitian dibatasi dan dijelaskan keterkaitan (hubungan/ pengaruh) antara variabel yang satu dengan variabel yang lainnya (jika variabel yang diteliti lebih dari satu) dan agar permasalahan dapat dijawab secara akurat, maka masalah yang akan diteliti dirumuskan secara spesifik dalam bentuk kalimat pertanyaan yang akan dicari jawabannya melalui penelitian. Perumusan masalah harus sesuai dengan judul dan diambil dari identifikasi masalah.

B. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN

1. TUJUAN Tujuan penelitian berkaitan erat dengan perumusan masalah, bedanya perumusan masalah ditulis dalam kalimat pertanyaan tanpa tanda tanya, sedangkan tujuan penelitian dibuat dalam kalimat pernyataan. Tujuan penelitian merupakan hasil yang diharapkan jika suatu penelitian telah selesai. Sebaiknya jumlah butir tujuan sama dengan jumlah butir pada perumusan masalah. Tujuan penelitian bermakna ilmiah, bukan untuk mengetahui hal-hal pada perumusan masalah.

2. MANFAAT Manfaat penelitian berkaitan dengan manfaat yang diharapkan dapat diperoleh bila tujuan penelitian tercapai. Manfaat dapat bersifat praktis maupun teoritis. Manfaat praktis berkaitan dengan manfaat yang diharapkan diperoleh para praktisi yang berkepentingan dengan permasalahan yang diteliti. Manfaat teoritis berkaitan dengan kontribusi hasil penelitian bagi pengembangan ilmu atas permasalahan tercakup.

BAB II LANDASAN TEORI Bab ini berisi uraian mengenai teori-teori yang relevan yang digunakan untuk menjelaskan tentang variabel yang akan diteliti, serta sebagai dasar untuk memberi jawaban sementara terhadap rumusan masalah. Bab ini berisi uraian mengenai definisi variabel, kerangka teori, penelitian yang relevan, kerangka pemikiran dan hipotesis (jika ada).

A. DEFINISI VARIABEL Yang perlu diuraikan dalam bagian ini adalah hanya variabel yang diteliti saja. Setiap variabel yang diteliti tersebut didefinisikan dengan mengutip beberapa definisi yang dikemukakan para ahli. Masing-masing definisi yang dikutip, dianalisis kemudian disimpulkan, sehingga muncul definisi yang baru atau konsep variabel menurut penulis berdasarkan definisi para ahli tersebut sesuai dengan penelitian. Disarankan kepada peneliti/mahasiswa untuk memperlihatkan buku asli kutipan, paling tidak fotocopy kutipan dari buku aslinya kepada pembimbing skripsi, hal ini untuk menghindari mahasiswa mengutip dari skripsi sebelumnya atau tidak jelas sumbernya. B. KERANGKA TEORI Kerangka teori berisi uraian teori-teori yang menunjukkan keterkaitan antar variabel yang diteliti, yang dikemukakan para ahli yang kemudian dijadikan sebagai dasar untuk menghasilkan jawaban secara teoritis terhadap permasalahan penelitian. Sama seperti pada definisi variabel, sumbernya harus jelas.

C. PENELITIAN YANG RELEVAN Penelitian yang relevan mencakup hasil-hasil penelitian yang dikemukakan para peneliti sebelumnya berkaitan dengan permasalahan yang diteliti. Fungsi penelitian yang relevan adalah sebagai pembanding atas penelitian yang sedang dilakukan dan dapat memperkuat pengetahuan yang telah ada. Penelitian yang relevan harus mengungkapkan siapa, kapan (tahun-tahun yang diteliti), di mana penelitian tersebut dilakukan, dan apa hasil penelitian tersebut.

D. KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka pemikiran merupakan kesimpulan dari kerangka teori dan penelitian yang relevan, yang kemudian dijadikan sebagai dasar dalam merumuskan jawaban atas masalah penelitian. Kerangka pemikiran itu merupakan argumentasi yang logis sehingga dapat dijadikan dasar untuk menghasilkan jawaban atas masalah penelitian. Kerangka pemikiran lazim disertai dengan gambar yang menggambarkan keterkaitan antara variabel-variabel nya..

E. HIPOTESIS Hipotesis dirumuskan berdasarkan kerangka pemikiran. Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap permasalahan penelitian yang masih harus diuji secara empiris. Hipotesis dirumuskan secara deskriptif, berupa kalimat; bukan dalam bentuk lambang-lambang matematika. Hipotesis berisi kaitan antara variabel-variabel yang terdapat dalam perumusan masalah, kaitan antara variabel-variabel maupun penelitian yang relevan. Hipotesis dapat berupa Hipotesis deskriptif, komparatif, asosiatif, dan pernyataan jika…., maka… Terkait dengan itu, jumlah hipotesis harus sama dengan jumlah kaitan antara variabel-variabel yang terdapat pada ketiga komponen itu. Jika terdapat beberapa hipotesis penelitian, tiap hipotesis dapat ditulis dalam satu subbagian. Hipotesis pada bagian ini merupakan hipotesis penelitian, bukan hipotesis statistik (atau yang lazim disebut sebagai hipotesis nol, H0). Jika hipotesis penelitian diuji/dianalisis dengan metode statistik, maka hipotesis pada bagian ini otomatis menjadi hipotesis alternatif. Hipotesis alternatif itu ditulis pada BAB III, bagian Analisis Data. Tidak semua penelitian menggunakan hipotesis sebagai jawaban sementara atas rumusan masalah. Dalam penelitian eksploratif, misalnya, tidak ada hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN BAB II diakhiri dengan hipotesis, yaitu sebagai jawaban teoritis/sementara atas rumusan masalah. Kegiatan berikutnya adalah menjelaskan cara yang dilakukan untuk menguji kebenaran empiris itu, sebagaimana harus dijelaskan pada BAB III ini. Dengan demikian, hasil penelitian yang dilakukan diharapkan memenuhi kriteria kebenaran ilmiah, yaitu empiris dan logis (benar secara teori). Sebagai karya ilmiah, skripsi harus menggunakan metode yang memiliki ciri-ciri keilmuan yaitu terencana, sistematis dan terkontrol. Bab ini terdiri atas lima bagian, yaitu populasi dan teknik pemilihan sampel, operasionalisasi variabel, metode pengumpulan data, analisis validitas dan reliabilitas (jika diperlukan) serta analisis data. Tiap bagian itu harus disertai dengan sumber referensi. Selain itu, tiap kali peneliti dihadapkan pada dua atau lebih alternatif, peneliti diharapkan menjelaskan alasan dan sumber referensinya.

A. POPULASI DAN TEKNIK PEMILIHAN SAMPEL Populasi dan teknik pemilihan sampel berkaitan dengan subyek penelitian, yaitu dari mana atau di mana data mengenai variabel penelitian diperoleh. Populasi merupakan seluruh unsur (subyek) yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian. Dalam praktik, penelitian umumnya dilakukan terhadap sampel, yaitu sebagian dari suatu populasi. Jika subyek penelitian adalah seluruh elemen dalam suatu populasi maka penelitian yang digunakan adalah sensus. Jika subyek penelitian hanya beberapa elemen dari suatu populasi, maka penelitian yang digunakan adalah penelitian sampel. Dalam sensus maupun penelitian sampel, populasinya harus didefinisikan secara jelas, dan rinci. Untuk penelitian sampel, metode dan teknik pemilihan sampel yang digunakan harus dijelaskan dan disertai dengan argumentasi maupun sumbernya. Selain itu ukuran sampel juga harus disebutkan beserta alasannya (termasuk referensi). Prosedur atau langkah-langkah pemilihan sampel itu diuraikan secara rinci dan runtut.

A. OPERASIONALISASI VARIABEL Operasionalisasi variabel merupakan langkah-langkah yang perlu dilakukan peneliti untuk memperoleh data yang berkaitan dengan tiap variabel yang diteliti. Terkait dengan itu, operasionalisasi tiap variabel sebaiknya ditulis dalam satu bagian. Operasionalisasi variabel mengacu pada definisi konsep variabel yang telah dijelaskan pada BAB II. Operasionalisasi itu mencakup secara eksplisit ciri (karakteristik/atribut) variabel. Operasionalisasi itu dapat juga mencakup dimensi (komponen) variabel. Tingkatan kesulitan dalam mengoperasionalisasikan variabel dapat berbeda, bergantung pada jenis data yang dikumpulkan. Untuk data yang nyata (yang dapat diobservasi secara langsung), seperti data biaya saluran distribusi, peneliti cukup menuliskan komponen-komponen biaya saluran distribusi tersebut. Sebaliknya, untuk data yang abstrak (yang tidak dapat diobservasi secara langsung), misalkan data mengenai sikap, kepuasan, minat, bakat dan sebagainya, langkah-langkah untuk memperoleh data tersebut sedikit lebih rumit. Langkah-langkah tersebut adalah sebagai berikut. Pertama, menentukan ciri variabel (sesuai teori yang dikemukakan pada BAB II), kemudian dikembangkan dan selanjutnya dibuat indikator-indikatornya. Indikator-indikator tersebut menjadi dasar dalam merumuskan butir-butir pertanyaan/pernyataan. Kedua, menentukan skala (pemberian skor) yang digunakan (misalnya skala Likert) terhadap setiap butir pertanyaan/pernyataan agar responden dapat menentukan alternatif jawaban yang sesuai dengan pendapatnya. Ketentuan mengenai pemberian skor untuk tiap indikator (butir), komponen maupun variabel harus dijelaskan.

B. METODE PENGUMPULAN DATA Metode pengumpulan data merupakan wadah untuk operasionalisasi variabel. Metode itu sering juga disebut sebagai teknik atau instrumen. Metode pengumpulan data dapat terdiri atas wawancara, angket, observasi dan lain-lain. Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data mengenai tiap variabel harus dijelaskan. Terkait dengan itu, ada baiknya tiap instrumen dituliskan dalam satu bagian. Alasan pemilihan instrumen itu maupun hal-hal yang terkait dengan penggunaan instrumen itu juga harus dijelaskan, termasuk dengan menuliskan sumber referensinya. Peneliti dapat saja menggunakan instrumen yang telah dikembangkan oleh peneliti lain. Dalam hal ini, kesesuaian subyek dan kualitas instrumen itu harus diperhatikan.

C. ANALISIS VALIDITAS DAN RELIABILITAS Instrumen yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ilmiah harus valid dan reliabel. Jika tidak demikian, maka hasil analisis berdasarkan data yang demikian tidak dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah. Uji validitas dan reliabilitas dilakukan apabila data yang dikumpulkan adalah data yang mengandung unsur psikologis (kepuasan, sikap, tanggapan, persepsi dan sebagainya), dengan menggunakan alat (instrumen) angket. Angket tersebut harus memenuhi syarat valid (mampu mengukur apa yang harus diukur), dan reliabel artinya berapa kalipun diukur dengan alat apapun, hasilnya relatif sama. Nama analisis validitas dan reliabilitas harus dituliskan dan disertai dengan sumber referensinya. Rumus analisisnya lazim juga ditulis dan disertai dengan sumber referensinya. Kriteria yang digunakan untuk menyatakan valid dan reliablel harus ditulis dan disertai dengan sumber referensinya. Jika analisis validitas dan reliabilitas instrumen dilakukan dengan bantuan program computer, nama program dan versinya harus dituliskan. Sebagaimana lazimnya, taraf signifikansi dalam analisis validitas dan reliabilitas tidak digunakan.

D. ANALISIS DATA Alat analisis yang digunakan relevan dengan permasalahan penelitian dan harus ditulis sumbernya. Analisis yang digunakan dalam penelitian dapat berupa kualitatif maupun kuantitatif. Analisis apapun yang digunakan, peneliti harus menuliskan nama analisis dan sumbernya. Apabila terdapat hipotesis dalam penelitian, maka hipotesis tersebut harus diuji. Terkait dengan itu, analisis data dilakukan untuk menguji kebenaran empiris hipotesis penelitian. Analisis itu dilakukan hanya jika datanya diperoleh dari instrumen yang telah teruji validitas dan reliabilitasnya. Dengan pernyataan lain, analisis data untuk menguji kebenaran empiris hipotesis penelitian hanya dilakukan jika instrumennya telah teruji validitas dan reliabilitasnya sehingga data yang dihasilkan menjadi valid dan reliabel. Alat analisis yang digunakan harus relevan dengan tujuan (hipotesis) penelitian, baik dari segi tipe kaitan antara variabel-variabel maupun skala tiap variabel yang akan dianalisis. Selain itu, asumsi yang mendasari alat analisis yang digunakan sebaiknya diuji dan teruji. Nama alat analisis maupun rumus yang digunakan harus ditulis dan disertai dengan sumber referensinya. Kriteria yang digunakan dalam uji asumsi dan sumbernya harus dituliskan. Jika ada asumsi yang tidak teruji, tidak terpenuhi, maka peneliti harus menjelaskan cara mengatasinya dan menuliskan sumber referensinya. Selain itu, taraf signifikansi – jika digunakan – dalam analisis harus dituliskan. Bagian akhir usulan penelitian terdiri atas daftar pustaka dan lampiran. Lampiran usulan biasanya berupa instrumen yang akan digunakan. Penjelasan mengenai penulisan daftar pustaka pada Bagian II Tata Cara Penulisan dan contohnya dikemukakan pada lampiran 3.

BAGIAN II TATA CARA PENULISAN

Tata cara penulisan mencakup hal-hal yang bersifat teknis pengetikan usulan penelitian dan skripsi. Tata cara tersebut terdiri atas bahan dan ukuran yang digunakan, pengetikan, bahasa dan penulisan nama yang menjadi sumber referensi penyusunan usulan penelitian dan skripsi.

BAHAN DAN UKURAN

Bahan dan ukuran mencakup kertas yang digunakan dalam penyusunan usulan penelitian dan skripsi.

1. Sampul Depan Untuk skripsi yang belum diuji, sampul depan menggunakan kertas bufalo atau yang sejenisnya dengan warna biru muda. Untuk laporan penelitian yang telah lulus diuji dan diperbaiki, sampul depan digunakan kertas karton biru tua dan harus dilapisi plastik dari bagian luarnya. Bagian dalam sampul depan tidak ditulis apapun.

2. Naskah Selain sampul depan skripsi, semua bagian awal, utama dan bagian akhir usulan penelitian maupun skripsi menggunakan kertas HVS berwarna putih berukuran 80 gram dengan panjang 29,7 cm dan lebar 21 cm (A4) warna putih. Naskah hanya diketik pada satu halaman, tidak bolak-balik.

3. Lain-lain Antar bagian maupun bab laporan penelitian digunakan kertas berwarna biru muda (sesuai dengan warna luar sampul) dengan lambang Universitas Tarumanagara berdiameter sekitar lima cm.

PENGETIKAN

Pengetikan mencakup marjin kertas, huruf, spasi, alinea, judul, penomoran, judul, keterangan tabel dan gambar. 1. Marjin Batas kertas yang digunakan untuk pengetikan (marjin) adalah sebagai berikut: - tepi atas : 4 cm - tepi bawah : 3 cm - tepi kiri : 4 cm - tepi kanan : 3 cm

2. Huruf Semua huruf maupun angka diketik dengan menggunakan ukuran yang normal, yaitu Times New Roman dengan Font sebesar 12. Untuk seluruh naskah digunakan jenis huruf yang sama. a. Miring Semua kata-kata asing dan judul sumber pustaka (buku, jurnal, dan lain-lain) diketik dengan menggunakan huruf miring. Huruf miring digunakan juga untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata atau kelompok kata tertentu. Misalnya: Pada bab ini tidak diuraikan . . . . Untuk penulisan nama-nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali telah disesuaikan ejaannya, digunakan juga huruf miring. Misalnya: Apakah tidak sebaiknya kita menggunakan kata penataran untuk menggantikan kata up-grading? b. Lain-lain Hal-hal yang tidak dapat diketik dengan komputer maupun mesin ketik lainnya ditulis dengan rapi dengan menggunakan tinta hitam yang tahan lama

3. Spasi Seluruh naskah pada bagian utama usulan maupun skripsi diketik dengan jarak dua spasi antar baris.

4. Alinea Setiap alinea dimulai pada baris baru dengan indensi sebanyak lima ketukan ke kanan.

5. Judul: Penelitian, Nama Penulis, Nama Lembaga, Halaman, Bab, Sub Bab, dst., Tabel dan Gambar Judul usulan penelitian dan skripsi serta bab diketik dengan huruf besar dan dibuat di tengah-tengah. Huruf pertama dari tiap kata pada judul bagian, subbagian, sub subbagian, dan seterusnya diketik dengan huruf besar, kecuali untuk kata depan. Semua judul-judul itu, Nama Penulis, Nama Lembaga diketik dengan huruf tebal (bold), dengan font 18. Judul bagian diketik dari sebelah kiri naskah, judul subbagian mulai diketik pada kolom di mana huruf pertama dari judul bagian berada, judul subbagian mulai diketik pada kolom pertama di mana huruf pertama dari judul bagian berada, dan seterusnya. Judul tidak boleh di halaman lain sementara semua uraiannya berada pada halaman lainnya. Jadi, di bawah judul pada halaman yang sama minimal terdapat satu baris uraiannya. Judul tabel diketik di tengah halaman naskah dengan jarak satu spasi antar baris maupun dari tabel. Setiap kata diawali dengan huruf besar kecuali untuk kata depan, seperti di, pada, yang, dan sejenisnya. Judul tabel dibuat di tengah di atas tabel. Jarak judul tabel dari kalimat sebelumnya adalah tiga spasi. Keterangan tabel, bila diperlukan, diketik di bawah tabel dimulai dari tepi kiri tabel dengan jarak satu spasi antar barisnya maupun dari tabelnya. Bila isi tabel merupakan data primer, maka keterangan mengenai sumbernya tidak perlu dituliskan. Bila isi tabel merupakan data sekunder, maka keterangannya wajib dituliskan. Jarak keterangan tabel dari kalimat berikutnya adalah tiga spasi. Gambar dibuat di tengah-tengah halaman naskah. Judul gambar diketik di tengah di atas gambar dengan jarak satu spasi dari gambar maupun antar baris. Jarak gambar dari kalimat sebelumnya adalah tiga spasi. Keterangan gambar, bila diperlukan, ditulis di bawah judul gambar dimulai dari tepi kiri gambar dengan jarak satu spasi dari judul gambar dan antar baris keterangannya. Bila gambar dibuat sendiri oleh penulis, maka keterangan mengenai sumbernya tidak perlu dituliskan. Bila gambar diperoleh dari sumber lain, maka sumbernya harus dituliskan. Jarak keterangan gambar dari kalimat berikutnya adalah tiga spasi.

6. Penomoran Penomoran mencakup penomoran pada halaman, bab, bagian, ayat, dan seterusnya, tabel dan gambar, serta lampiran. a. Halaman Halaman bagian awal usulan penelitian maupun skripsi diberi nomor berupa angka Romawi kecil, halaman bagian utama dan akhir usulan penelitian dan skripsi diberi nomor berupa angka Arab. Nomor halaman ditempatkan di bawah dan di tengah-tengah. b. Bab, Bagian, Ayat Penomoran atau kode untuk bab, bagian, ayat, dan seterusnya secara berturut-turut adalah sebagai berikut: I, A, 1, a, 1), a), (1), (a). Penulisan ini hanya digunakan untuk bab, bagian dan ayat saja, bukan untuk hal lain. c. Tabel dan Gambar Penomoran tabel dan gambar terdiri atas dua bagian, yaitu angka yang menunjukkan bab di mana tabel dan gambar itu terdapat serta nomor tabel dan gambarnya sendiri. Angka yang digunakan untuk menunjukkan bab maupun nomor tabel itu adalah angka Arab. Kedua bagian itu diantarai oleh tanda titik. Misalnya: Tabel 4.1., Gambar 4.10. d. Lampiran Lampiran diberi nomor urut sesuai dengan urutan banyaknya bagian dari lampiran itu. Bila lampirannya relatif banyak dan dapat dikelompok-kelompokkan, maka kodenya ditulis sebagai berikut: A-1, A-2, . . ., A-10, B-1, B-2, . . . .

BAHASA

Bahasa mencakup struktur dan bentuk kalimat, kata, tanda baca dan pengutipan.

1. Struktur dan Bentuk Kalimat Kalimat yang digunakan adalah kalimat tulisan yang bersifat formal. Struktur kalimat yang digunakan terdiri atas subyek, predikat dan obyek; minimal terdiri atas subyek dan predikatnya. Bentuk kalimat yang disarankan adalah pasif. Istilah yang digunakan untuk menunjuk diri penyusun usulan penelitian maupun skripsi adalah penulis, bukan peneliti, saya, kami atau aku.

2. Kata Kata kerja ditulis dengan lengkap. Misalnya, bukan "ia tegaskan agar . . . " tetapi "ia menegaskan agar . . . ." Kata depan, seperti di, ke dan daripada, harus digunakan dengan tepat. Kata depan di dan ke digunakan untuk menunjukkan tempat. Kata daripada hanya digunakan untuk tujuan pembandingan. Misalnya, nilai aktiva tetap perusahaan A lebih kecil daripada perusahaan B. Setiap angka atau bilangan yang berada pada kata awal suatu kalimat harus diganti dengan huruf. Pemisahan suku kata umumnya dilakukan dengan ketentuan berikut ini. Bila di tengah suatu kata terdapat dua vokal yang berurutan, maka pemisahan suku kata dilakukan sebelum konsonan itu. Misalnya: pu-ing, ru-as. Bila di tengah suatu kata terdapat konsonan di antara dua vokal, maka pemisahan dilakukan sebelum konsonan itu. Misalnya: ma-kin. Bila pada suatu kata terdapat huruf ng, ny, sy, dan kh, maka tiap pasangan huruf itu tidak boleh dipisahkan. Misalnya: sung-guh, ang-kuh, pu-nya, i-sya-rat, a-khir, akh-lak. Bila di tengah suatu kata terdapat dua konsonan yang berurutan, maka pemisahan dibuat di antara kedua konsonan itu. Misalnya: menjip-lak, pon-dok, meram-pas. Bila di tengah suatu kata terdapat tiga konsonan atau lebih, maka pemisahan dilakukan di antara konsonan yang pertama (termasuk ng) dengan yang kedua. Misalnya: meng-gu-gah, im-pro-vi-sa-si, in-stru-men, bang-krut. Imbuhan, termasuk awalan yang mengalami perubahan bentuk, dan partikel yang biasanya ditulis serangkai dengan kata dasarnya dalam penyukuan kata, pemisahannya dilakukan dengan memperlakukannya sebagai satu kesatuan. Misalnya: mi-num-an, bel-an-ja, mem-ba-ca, per-gi-lah.

3. Tanda Baca Setiap kalimat diakhiri dengan satu tanda titik. Untuk singkatan yang sudah resmi, seperti cm, g, kg, tidak digunakan tanda titik. Untuk menunjukkan bilangan desimal digunakan tanda koma dan untuk menunjukkan bilangan ribuan digunakan tanda titik walaupun mungkin pada perangkat lunak komputer yang digunakan adalah yang sebaliknya.

4. Pengutipan Kutipan langsung berarti mengutip langsung sebagaimana tertulis pada sumber yang dikutip. Kutipan tidak langsung berarti hanya mengutip ide, pendapat atau pokok pikiran yang terkandung pada sumber yang dikutip.

a. Kutipan Langsung Sampai Dengan Tiga Baris Bila panjang kutipan langsung tidak lebih dari tiga baris maka kutipan itu dirangkai langsung dengan kalimat yang digunakan dengan membuat kutipan itu di antara dua tanda petik. Contoh: Zeithaml, Bitner, dan Gremler (2009:104) mendefinisikan kepuasan sebagai “the customer’s evaluation of a product or service in terms of whether that product or service has met the customer’s need and expectations.”

b. Kutipan Langsung Lebih dari Tiga Baris Bila panjang kutipan langsung lebih dari tiga baris maka kutipan itu diketik pada baris baru dengan menggunakan satu spasi dan berada di antara dua tanda petik. Kutipan diawali pada lima indensi ke kanan dari tepi kiri dan lima indensi dari tepi kanan naskah. Jarak antara kalimat sebelum dan setelah kutipan langsung adalah dua spasi. Contoh: Schiffman, Kanuk dan Wisenbilt (2010:28) mengartikan positioning sebagai berikut:

“Positioning refers to development of a distinct image for the product or service in the mind of consumer, an image that will differentiate the offering from competing ones and faithfully communicate to target audience that the particular product or service will fulfill their needs better that competing brand.”

c. Kutipan Tidak Langsung Bagian yang dikutip secara tidak langsung dirangkai pada kalimat yang digunakan tanpa tanda petik. Contoh: Menurut Zeithaml, Bitner, dan Gremler (2009:103) kualitas pelayanan atau hal-hal yang memuaskan pelanggan akan terus berbeda antara hari ini dan esok.

d. Bagian yang Ditiadakan Adakalanya penulis meniadakan sebagian dari hal yang dikutipnya secara langsung karena bagian itu memang tidak penting. Bila bagian yang ditiadakan itu berada di tengah kalimat maka bagian itu diganti dengan tiga tanda titik (. . .), dan bila berada di bagian akhir kalimat maka bagian itu diganti dengan empat tanda titik (. . . .). Perlu diperhatikan bahwa jarak antar titik-titik itu adalah dua ketukan. Contoh: “Each department targets a specific customer category … by using customer departmentalization to create departments that offer products and meet the needs of identifiable customers groups.”

“A business plan describes the match between the entrepreneur’s abilities and experiences ….”

e. Lain-lain Kutipan langsung tidak boleh diterjemahkan, tetapi perlu untuk diulas.

PENULISAN NAMA DAN DAFTAR PUSTAKA

Penulisan nama mencakup penulisan nama dari orang yang karyanya dikutip pada uraian usulan penelitian maupun skripsi dan pada daftar pustaka.

1. Nama Penulis Referensi pada Uraian Nama penulis yang karyanya dijadikan referensi pada bagian utama usulan penelitian maupun skripsi dituliskan langsung pada uraian disertai dengan tahun dan halaman yang dikutip. Jadi, penulisan nama tanpa menggunakan catatan kaki, tetapi dengan endnotes. Endnotes terdiri atas nama, tahun dan halaman. Bila namanya terdiri atas dua atau lebih suku kata dan mencakup nama marga, nama keluarga, maka yang ditulis adalah hanya nama marga atau keluarga itu. Bila penulis tidak mengetahui secara jelas nama marga atau keluarganya maka yang ditulis adalah suku pertama dari namanya. Bila namanya ditulis dengan nama China dan menggunakan tiga atau lebih suku kata, maka suku yang pertama dari namanya yang ditulis. Antara tahun dan nomor halaman dari mana pengutipan dilakukan diantarai oleh tanda titik dua. Untuk lebih jelasnya, berikut ini diberikan beberapa contoh.

a. Satu Orang Penulis Contoh penulisan nama keluarga adalah sebagai berikut: Philip Kotler ditulis menjadi Kotler (1998: 213). Contoh penulisan nama marga adalah sebagai berikut: F. Tambunan ditulis menjadi Tambunan (2011:11). Contoh penulisan nama China adalah sebagai berikut: Kwik Kian Gie menjadi Kwik (1996: 65). Contoh penulisan nama yang terdiri atas dua atau lebih suku kata, tetapi tidak jelas apakah di antara kata itu terdapat nama keluarga atau tidak, adalah sebagai berikut: Susanto Hadipranoto menjadi Susanto (1987: 32).

b. Dua atau Tiga Orang Penulis Bila referensi yang digunakan ditulis oleh dua atau tiga orang, maka yang ditulis hanya nama terakhir dari masing-masing penulis. Contohnya adalah sebagai berikut: E. M. Matsumura dan R. R. Tucker ditulis menjadi Matsumura dan Tucker (1992: 753), D. A. Belsley, E. Kuh dan R. E. Welsch ditulis menjadi Belsley, Kuh dan Welsch (1980: 9).

c. Lebih dari Tiga Orang Penulis Bila referensi yang digunakan ditulis oleh lebih dari tiga orang, maka yang ditulis hanya nama terakhir dari penulis pertama dan diikuti dengan singkatan dkk. (dan kawan-kawan). Nama yang ditulis dan dkk. diantarai oleh tanda koma. Contohnya adalah sebagai berikut: J. C. Suherman, E. Kohlberg, J. F. Marten, D. P. Newman menjadi Suherman, dkk. (1996: 32).

d. Nama Sama Dengan Tahun yang Sama Bila referensi yang digunakan lebih dari satu dan oleh penulis yang sama yang diterbitkan pada tahun yang sama, maka tahunnya diikuti dengan huruf a, b, dan seterusnya. Contohnya adalah sebagai berikut: Tarigan (1994a: 23) dan Tarigan (1994b: 54).

e. Nama Sama Dengan Tahun yang Berbeda Bila referensi yang digunakan lebih dari satu dan oleh penulis yang sama yang diterbitkan pada tahun yang berbeda, maka penulisannya dilakukan seperti biasa. Contohnya adalah sebagai berikut: Sukrisna (1994: 25) dan Sukrisna (1998: 22).

f. Nama Akhir Sama Tetapi Orangnya Berbeda Bila terdapat dua referensi yang ditulis oleh orang yang berbeda tetapi memiliki nama dengan nama akhir yang sama, maka nama sebelumnya harus dituliskan juga. Contohnya adalah sebagai berikut: M. S. Siregar dan A. E. Siregar ditulis menjadi M. S. Siregar (1994: 5) dan A. E. Siregar (1999: 67).

g. Nama Akhir Disingkat Bila nama akhir penulis disingkat, maka nama sebelumnya juga dituliskan. Contohnya adalah sebagai berikut: Jeremy F (1994: 79).

h. Nama dengan Garis Penghubung Bila pada nama penulis terdapat tanda penghubung, maka nama sebelum dan setelah tanda penghubung itu ditulis. Contohnya adalah Dawiyah-Harjono (1994: 14)

i. Kumpulan Tulisan Kumpulan tulisan atau bunga rampai terdiri atas beberapa tulisan yang ditulis oleh orang yang berbeda-beda. Salah satu atau tidak satu pun dari antara penulis itu mungkin menjadikannya sebagai kumpulan tulisan dan diterbitkan. Nama yang ditulis adalah nama penulis dari mana kutipan diperoleh serta nama editornya. Contohnya adalah . . . Ancok (dalam Singarimbun dan Effendi, ed., 1989: 89); menurut Singarimbun (dalam Singarimbun dan Effendi, ed., 1989: 50).

2. Penempatan Nama pada Uraian Nama penulis yang dikutip dapat ditempatkan di awal, tengah, atau akhir kalimat. Bila ditempatkan di awal kalimat, maka penulisannya adalah sebagai berikut: Tarsor (1998: 198) mengemukakan bahwa iklan . . . . Bila ditempatkan di tengah-tengah kalimat, maka penulisannya adalah sebagai berikut: . . . selain definisi di atas, Manatho (1997: 54) juga mengemukakan bahwa . . . . Bila ditempatkan di akhir kalimat, maka penulisannya adalah sebagai berikut: . . . penggunaan teknik analisis yang demikian tidak dapat dibenarkan (Rosobinoto, 1999: 299).

3. Penulisan Daftar Pustaka Penulisan referensi pada daftar pustaka dimaksudkan agar orang yang memerlukannya dapat dengan mudah menemukan dan membacanya. Untuk itu, penulisan referensi pada daftar pustaka umumnya secara berturut-turut terdiri atas unsur: nama, tahun penerbitan, judul referensi, edisi, kota penerbitan serta penerbit. Antar unsur diantarai oleh tanda titik, kecuali antara kota penerbitan dan penerbit diantarai dengan tanda titik dua. Penulisan daftar pustaka tidak diakhiri dengan tanda baca apa pun. Daftar pustaka untuk skripsi paling tidak tujuh dan disusun menurut abjad nama pengarang tanpa didahului oleh nomor urut atau garis pendek. Penulisan nama pengarang pada daftar pustaka diatur sebagai berikut: a. Nama Indonesia ditulis sebagaimana adanya. Bila nama Indonesia itu jelas-jelas mencakup nama marga, nama baptis atau nama-nama awal berupa singkatan, maka nama itu ditulis lebih dulu diikuti tanda koma dan nama baptis dan/atau singkatannya (misalnya: Nasution, A.H. atau Siagian, Sondang). b. Nama asing ditulis dengan urutan nama keluarga (last/family name) yang dikuti dengan nama kecil (first name) atau nama baptis. Contohnya: Flippo, Edwin B.; Stoner, James A. F. c. Bila pengarang terdiri atas dua nama asing berlaku ketentuan butir b di atas. Contohnya: Hicks, Herbet G. dan Gullet, Ray C; Kast, Fremont E. dan Resonswig, James E. d. Bila pengarang terdiri atas lebih dari tiga nama asing ditulis satu nama saja seperti butir (b) diikuti dengan et. al. e. Bila seorang penulis menyusun lebih dari satu buku, maka daftar pustaka disusun berdasarkan tahun penerbitan yang paling tua. Dalam hal ini nama penulis untuk buku berikutnya cukup ditulis dengan lima garis bawah saja. f. Bila seorang pengarang dalam tahun yang sama menulis lebih dari satu buku, maka tahun penerbitan diberi catatan keterangan a, b, c dan sebagainya, misalnya Geertz, 1993 a, 1993 b. g. Teknik penulisan daftar pustaka adalah sebagai berikut: Nama keluarga, nama kecil/inisial (tahun penerbitan) Judul buku, Kota Penerbitan: Nama Penerbit. Contohnya adalah: Morgan, G. (1986). Images of organization. Newsbery Part. Calif: Sage Perbl Pyndyk, R S & Rubinfield, D.L. (1987). Economic models and economic forecosts. 3nd Edition. New York: Mc Grans Hill Book Publ. Corporation

Nama buku diketik miring dan hanya huruf pertama yang diketik dengan huruf kapital. Bila sumber yang dipakai adalah sebuah artikel di dalam jurnal, maka pengetikan dibuat sebagai berikut: Nama keluarga, nama kecil/initials, (tahun terbitan). Nama artikel, Nama jurnal, volume, halaman artikel secara keseluruhan. Contohnya adalah: Buchman TA. (1985). An effect of hindsight on predicting banbruptcy with accounting information accounting. Organization and Society. Vol. 10. hal. 267-285

Nama artikel diketik biasa dengan hanya huruf pertama adalah huruf besar/ kapital. Nama jurnal diketik miring dan semua huruf permulaan kata diketik dengan huruf kapital. h. Sama dengan pemakaian sumber pada kutipan di dalam penulisan teks skripsi, diktat/fotoocopy atau catatan kuliah tidak boleh dicantumkan pada Daftar Pustaka.

4. Lain-lain a. Nama gelar tidak boleh digunakan pada uraian maupun daftar pustaka walaupun pada sumbernya tertulis. Pada bagian utama hanya ditulis nama, tahun dan halaman. Jadi, judul buku, misalnya, tidak boleh ditulis. b. Kadang-kadang penulis mengutip sesuatu dari sumber lain, bukan sumber aslinya. Pengutipan yang demikian, pada uraian ditulis sebagai berikut: Agatha (1986 dalam Kurniati, 1998: 64) mengemukakan bahwa . . . . Ini berarti penulis tidak membaca secara langsung buku yang ditulis oleh Agatha, tetapi dikutip dari Kurniati. Pada daftar pustaka ditulis sebagai berikut: Kurniati (1998) . . . . c. Catatan kaki hanya dipakai untuk menjelaskan sesuatu yang tidak dapat dimasukkan dalam teks. Angka untuk catatan kaki ditulis ½ spasi di atas teks bagian akhir. Isi catatan kaki ditulis ½ spasi dengan huruf kecil di bagian bawah halaman. d. Contoh cara penulisan program komputer yang digunakan untuk menganalisis data penelitian adalah sebagai berikut: J reskog, Karl and S rbom, Dag (1996) LISREL 8. Chicago. IL: Scientific Software International e. Contoh penulisan referensi yang dikeluarkan oleh lembaga adalah sebagai berikut: Biro Pusat Statistik (1987). Penduduk Indonesia: Hasil Survei Peneuduk Antar Sensus 1985. Jakarta

Ikatan Akuntan Indonesia (1994). Standar Akuntansi Keuangan. Buku Satu. Jakarta: Salemba Empat

f. Contoh cara penulisan dari abstrak adalah sebagai berikut: Indonesia Abstracts: Containing Abstracts of Scientific Articles Appearing in Indonesia. Jakarta: LIPI

g. Contoh penulisan peraturan-peraturan adalah sebagai berikut: Peraturan Menteri Dalam Negeri RI No. 2 tahun 1984 tentang Pemberian Hak Tanah untuk Keperluan Perusahaan Pembangunan Perumahan Sederhana/ Perumahan Murah yang Diselenggarakan dengan Fasilitas Kredit Pemilik Rumah dari BTAN

Instruksi Presiden RI No. 1 tahun 1976 tentang Sinkronisasi Pelaksanaan Tugas Bidang Keagrariaan dengan Bidang Kehutanan, Pertambangan, Transmigrasi dan Pekerjaan umum

h. Contoh penulisan artikel dari majalah adalah sebagai berikut: Gambiro, Ita. ”Hak Milik Industri dan Alih Teknologi”. Prisma, Vol. 16, No. 4, April 1987

i. Contoh penulisan artikel dari koran adalah sebagai berikut: "Akhir Abad ke-20 Pulau Jawa Menghadapi Masalah Serius". Kompas, 2: 4-5, 26 Nopember 1979

j. Contoh penulisan makalah adalah sebagai berikut: Singarimbun, Irawati. "Peranan Dokumentasi dalam Penelitian". Makalah disampaikan pada Workshop Metodology Penelitian Ilmu Ekonomi dan Ilmu-ilmu Sosial, Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, 13 Desember 1979 - 26 Januari 1980

k. Contoh penulisan indeks adalah sebagai berikut: Indeks Majalah. Salatiga: Lembaga Penelitian Ilmu-ilmu Sosial, UKSW, Peyananan Informasi Penelitian. Terbit tiap bulan

l. Contoh penulisan bibliografi adalah sebagai berikut: Hicks, George L. and Geoffrey McNicoll (1967). The Indonesian Economy, 1950-1965: A Bibliography. Yale: Southeast Asia Studies, Yale University

m. Contoh penulisan sumber dari internet/website Goeltom, Mirando S. (1999). Bank Indonesia’s policy toward economic recovery. http://www.bi.co.id/intl/speeches/Miranda.html.

BAGIAN III

PEDOMAN PENYUSUNAN SKRIPSI BAGI PEMBIMBING

Penilaian atas skripsi mehasiswa mencakup teknik penyusunan, pengetahuan teori, serta kemampuan pengamatan dan analisis.

TEKNIK PENYUSUNAN

Unsur penyusunan yang dijadikan sebagai dasar penilaian mencakup kemudahan untuk dimengerti, sistematika, memuat hal-hal yang relevan dan komposisi.

Mudah dimengerti

Penggunaan bahasa Indonesia dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD)

Penggunaan kalimat yang baik dan benar, tidak diulang-ulang

Tata cara penulisan kutipan, referensi dan bibliografi (Daftar Pustaka).

Sistematis

Uraian kronologis/runtut/alur uraian teratur

Pengelompokkan atas urutan yang satu dengan yang lain saling berhubungan (relevansi).

Memuat hal-hal yang relevan

Uraian latar belakang masalah (Bab I), tidak dimulai terlalu jauh.

Uraian dalam landasan teori (Bab II) relevan dengan judul.

Uraian dalam landasan teori (Bab II) tidak terlalu banyak definisi beberapa penulis untuk masalah yang sama.

Uraian dalam metode penelitian (Bab III), sebagian besar adalah yang ada kaitannya dengan judul.

Komposisi

Khusus untuk penelitian yang bersifat kualitatif deskriptif.

Jumlah halaman Bab I + Bab II + Bab III maksimal sama dengan Bab IV + Bab V.

Jumlah halaman Bab I maksimal dua kali Bab V.

Total halaman (tanpa lampiran) minimal 50 halaman dan maksimal 100 halaman.

PENGETAHUAN TEORI

Bobot pengetahuan teori yang disajikan adalah:

Masalah kecil / sederhana / terlalu sering dipilih.

Masalah berat / menarik / jarang dipilih (pilih satu dari a atau b)

KEMAMPUAN PENGAMATAN DAN ANALISIS

Data mengenai obyek yang digunakan relatif lengkap sesuai dengan judul.

Data mengenai obyek yang perlu diolah telah sesuai dengan cara dan prosedur yang lazim.

Penggunaan teori yang tercantum dalam landasan teori (Bab II) telah digunakan dalam diskusi secara optimal (Bab IV).

Evaluasi “baik” ataupun “kurang” (Bab IV) telah dilandasi oleh alasan yang kuat.

Untuk penilaian “kurang” telah diberikan alternatif perbaikannya (atau pemecahannya) (Bab IV).

Saran-saran bersifat operasional (Bab V).

Saran-saran memang bermanfaat untuk pengembangan ilmu dan pihak-pihak terkait.

Saran-saran harus sesuatu yang belum dijalankan sebelum dilakukan penelitian.

BAGIAN IV PENYUSUNAN SKRIPSI

A. BAGIAN AWAL SKRIPSI Bagian awal skripsi terdiri atas: halaman depan, halaman judul, halaman pengesahan, abstrak, halaman motto, halaman persembahan, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel, daftar gambar, daftar lampiran, daftar arti dari lambang dan singkatan. Untuk lebih memudahkan, beberapa contoh mengenai bagian awal maupun Akhir Laporan Penelitian/Skripsi dikemukakan pada lampiran. 1. Halaman Depan Halaman depan skripsi berisi data yang sama seperti yang tecantum pada kulit luar skripsi 2. Halaman Tanda Persetujuan Skripsi oleh Pembimbing 3. Halaman Tanda Persetujuan Skripsi setelah Lulus Ujian Komprehensif Halaman ini terdiri atas nama dan tanda tangan para penguji, serta tanggal pelaksanaan ujian skripsi. 4. Abstrak Laporan penelitian lazim dibuat dalam bentuk abstrak. Abstrak dibuat dalam bahasa Inggris. Abstrak mencerminkan isi keseluruhan dari skripsi. Abstrak dibuat singkat, lengkap dan seringkali hanya satu alinea atau sekitar 100 hingga 175 kata. Abstrak berisi tujuan, metode penelitian dan kesimpulan. Abstrak bisa juga mencakup populasi, hasil analisis validitas dan reliabilitas instrumen, serta prosedur perolehan data. Abstrak harus dapat menggambarkan keseluruhan isi skripsi secara singkat. Bila abstrak itu diringkas lagi, maka hasilnya akan menjadi judul skripsi. Abstrak dibuat pada satu halaman tersendiri dengan menggunakan jarak antar baris sebanyak satu spasi. Jarak antara judul "ABSTRAK" dan isinya berjarak dua spasi. 5. Halaman Motto Halaman ini berisi hal yang merupakan motto penulis dalam kehidupannya sehari-hari. Motto itu seringkali berupa kutipan dari salah satu ayat dari kitab suci agama penulis atau berupa kata-kata mutiara. Halaman ini tidak diharuskan. 6. Halaman Persembahan Halaman ini berisi penyampaian persembahan kepada orang-orang tertentu. Orang-orang itu seringkali adalah para anggota keluarga kandung penulis. Halaman ini tidak diharuskan. 7. Halaman Pernyataan Halaman ini berisi pernyataan bahwa skripsi merupakan hasil karya sendiri dan bukan hasil plagiat. 8. Kata Pengantar Kata Pengantar berisi uraian singkat mengenai maksud penulisan skripsi, penjelasan, serta penyampaian terima kasih. Pada Kata Pengantar ini penulis memiliki kebebasan untuk menentukan tujuan penyampaian ucapan terima kasihnya. 9. Halaman Daftar Isi Tujuan penulisan daftar isi adalah untuk memberikan gambaran secara menyeluruh mengenai isi skripsi serta sebagai pedoman bagi pembaca yang bermaksud untuk membaca secara langsung suatu bab, bagian atau ayat tertentu. Daftar isi disusun sesuai dengan urutan unsur-unsur yang menjadi bagian dari skripsi sampai dengan judul ayat serta halamannya. Atas dasar itu, maka sistematika penulisan atau pembahasan tidak perlu dibuat. 10. Halaman Daftar Tabel Daftar tabel terdiri atas nomor, judul dan halamannya. 11. Halaman Daftar Gambar Daftar gambar terdiri atas nomor, judul dan halamannya. 12. Halaman Daftar Lampiran Daftar lampiran terdiri atas nomor, judul dan halamannya.

B. BAGIAN UTAMA SKRIPSI Sebagaimana dikemukakan di atas bahwa usulan penelitian (yang terdiri atas tiga bab) menjadi bagian dari skripsi. Jadi, usulan yang mencakup tiga bab tidak dijelaskan lagi secara terinci di sini. Namun demikian, penyimpangan-penyimpangan yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan rencana yang dibuat pada usulan tetap harus ditambahkan dalam bentuk uraian maupun penjelasan. Bab keempat dan kelima dari skripsi terdiri atas bab mengenai analisis dan pembahasan serta bab kesimpulan dan saran. Format utama laporan penelitian terdiri dari bab I Pendahuluan, bab II Landasan Teori, bab III Metode Penelitian, bab IV Analisis dan Pembahasan, bab V Kesimpulan dan Saran.

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Bab ini memuat hasil analisis dan pembahasan pokok permasalahan. Bab ini merefleksikan kemampuan intelektual dan kreativitas penulis dalam memadukan berbagai konsep landasan teori, teknik analisis data dan informasi yang terkumpul untuk mendapatkan hasil penelitian sesuai dengan tujuan penelitian. Dengan demikian dari hasil analisis dan pembahasan dapat diperoleh temuan, sehingga dapat menjawab semua permasalahan penelitian. Bab ini terdiri atas uji validitas dan reliabilitas, deskripsi subyek dan obyek penelitian, hasil analisis data dan pembahasan.

A. HASIL ANALISIS VALIDITAS DAN RELIABILITAS Pada bagian ini dijelaskan hasil analisis empiris atas validitas dan reliabilitas instrumen. Data yang bukan data empiris tidak perlu diuji validitas dan reliabilitasnya sehingga bagian ini tidak perlu ada. Kesimpulan dari analisis validitas dan reliabilitas harus dinyatakan secara eksplisit untuk tiap variabel, termasuk dengan menuliskan sumber referensi yang digunakan untuk membuat kesimpulan itu. Jika terdapat butir instrument yang tidak valid dan/atau tidak reliabel maka peneliti perlu memberikan penjelasan mengenai implikasi atau pengaruhnya terhadap definisi dan operasionalisasi variabel.

B. DESKRIPSI SUBYEK DAN OBYEK PENELITIAN 1. SUBYEK PENELITIAN Bagian ini berisi uraian tentang subyek penelitian (sumber data). Apabila subyek penelitian adalah responden (penelitian sampel), maka dijelaskan klasifikasi responden, yaitu antara lain mengenai jenis kelamin, pendidikan, pekerjaan, penghasilan, usia, status dan sebagainya, tergantung pada permasalahan yang diteliti. Apabila yang menjadi subyek penelitian adalah suatu perusahaan, perlu dijelaskan secara singkat antara lain mengenai latar belakang perusahaan tersebut, struktur organisasi, jenis usaha dan sebagainya.

2. OBYEK PENELITIAN Bagian ini berisi uraian mengenai temuan di lapangan yang berkaitan dengan tiap variabel penelitian. Apabila yang diteliti adalah responden, misalnya penelitian mengenai kepuasan konsumen terhadap kualitas pelayanan tertentu, maka obyek penelitian diuraikan secara rinci dengan dilengkapi tabel mengenai jawaban responden terhadap butir-butir pertanyan (pernyataan). Apabila yang diteliti adalah suatu perusahaan, maka diuraikan temuan di lapangan berupa data dalam rangka menjawab rumusan masalah. Uraian mengenai obyek penelitian dapat dalam bentuk ukuran tendensi sentral (rata-rata, median, mode) maupun ukuran variabilitas (rentang dan deviasi standar atau variansi).

C. HASIL ANALISIS DATA Penyajian hasil analisis data diawali dengan hasil analisis yang berkaitan langsung dengan hipotesis penelitian (atau disebut hasil utama); kemudian, bila ada, diikuti dengan hasil bukan utama. Pada bagian ini, hasil analisis diulas hanya dalam konteks analisisnya (misalnya dalam konteks analisis statistic) dan belum dikaitkan dengan hipotesis maupun penelitian yang relevan. Hasil lengkap dari analisis dilaporkan pada lampiran, bila hasilnya relatif banyak.

D. PEMBAHASAN Pembahasan lazim dinyatakan berupa diskusi (discussion) dalam laporan penelitian berbahasa Inggris. Bagian ini berisi ulasan mengenai keterkaitan antara tiga unsure penelitian yaitu hasil analisis (pada Bab IV), hipotesis dan penelitian yang relevan (pada Bab II). Inti dari pembahasan adalah pembandingan kaitan antarvariabel yang terdapat pada ketiga unsur penelitian itu. Untuk kaitan dalam bentuk korelasi, misalnya, apakah tanda (positif, negative, nol) koefisien korelasi pada ketiga komponen itu sama dan konsisten. Jika sama, maka ketiga komponen itu dinyatakan sesuai. Isi bagian ini akan menjadi singkat bila antara ketiga unsur itu sesuai. Sebaiknya, jika ada dari ketiga komponen itu yang memiliki tanda yang berbeda, maka peneliti wajib untuk menjelaskan ketidaksesuaian itu. Penjelasan mengenai ketidaksesuaian antara ketiga unsur itu dapat diusahakan dengan mengidentifikasi kemungkinan-kemungkinan yang menjadi penyebabnya. Penyebab itu bisa dari segi landasan teori dan/atau metode penelitian yang digunakan. Dari segi teori, peneliti mungkin saja kurang cermat dalam mengidentifikasi, memilih maupun mengulas teori yang digunakan. Dari segi metode penelitian, ada kemungkinan instrumen yang tidak tepat (tidak valid dan/atau tidak reliabel), asumsi teknik analisis tidak terpenuhi, pemilihan dan/atau ukuran sampel tidak tepat, teknik analisis salah, dan lain-lain. Dari uraian di atas dapat diketahui bahwa pada bagian ini peneliti juga melaporkan keterbatasan atau kelemahan penelitiannya. Dalam hal ini penulis harus jujur dan obyektif karena hasil penelitian penulis sangat mungkin untuk dibaca dan/atau digunakan oleh orang lain. Bila penulis tidak jujur maka orang lain yang membaca dan menggunakan hasil penelitian itu akan melakukan kesalahan. Penulis perlu menyadari bahwa hipotesis penelitian tidak harus teruji secara empiris. Dengan pernyataan lain, hipotesis penelitian dapat saja ditolak. Namun demikian, penulis juga tidak perlu mengada-ada sekedar untuk memamerkan kerendahan hatinya atau malah untuk menunjukkan kemampuannya.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN Kesimpulan digunakan untuk menjawab perumusan masalah yang telah ditulis pada bab I. Jumlah kesimpulan sama dengan perumusan masalah (atau hipotesis penelitian). Kesimpulan perlu diberi nomor bila kesimpulannya lebih dari satu. Bagian ini dibuat singkat tetapi padat. Kesimpulan penelitian dirumuskan hanya berdasarkan hasil analisis dan pembahasan. Terkait dengan itu, hasil analisis tidak harus sama dengan kesimpulan; bergantung pada hasil pembahasannya. Sebagai karya ilmiah, kesimpulan harus dikaitkan dengan teori yang menjadi dasar penelitian dilakukan. Dengan demikian, kontribusi dari hasil penelitian yang dilakukan terhadap teori dapat teridentifikasi. Untuk skripsi, kontribusinya dapat berupa memperkuat teori maupun hasil penelitian yang telah ada. Jadi, tidak menghasilkan kontribusi yang benar-benar baru, orisinal.

B. SARAN Saran dalam Skripsi harus memenuhi syarat sebagai berikut: 1. Saran harus sesuai dengan permasalahan yang diteliti, artinya hanya didasarkan hasil analisis, pembahasan dan kesimpulan. Di luar itu saran tidak boleh dikemukakan artinya tidak argumentatif. 2. Saran harus rinci, operasional dan konkrit artinya dapat dilaksanakan tidak mengambang. 3. Saran dapat dialamatkan kepada peneliti yang akan datang, praktisi, dan lain-lain yang terkait dengan topik permasalahan penelitian.

C. BAGIAN AKHIR SKRIPSI Bagian akhir skripsi terdiri atas daftar pustaka, lampiran dan daftar riwayat hidup. 1. Daftar Pustaka Daftar pustaka pada skripsi sama seperti pada usulan penelitian. Perbedaan mungkin hanya dari segi jumlah referensi yang digunakan, yaitu pada skripsi lebih banyak daripada yang terdapat pada usulan. Ini terjadi, misalnya, karena ada referensi yang baru atau referensi yang ditambahkan yang sebenarnya telah ada tetapi baru dapat diperoleh penulis. 2. Lampiran Lampiran yang terdapat pada usulan dikemukakan juga pada lampiran skripsi. Lampiran skripsi biasanya lebih banyak daripada yang terdapat pada usulan penelitian. Ini dimungkinkan karena setelah penelitian selesai dilakukan terdapat data mentah dan hasil analisis penelitian yang relatif banyak sehingga tidak dikemukakan pada bagian utama skripsi. 3. Daftar Riwayat Hidup Daftar riwayat hidup meliputi nama, alamat, tempat dan tanggal lahir, daftar riwayat pendidikan dan sebagainya.

BAGIAN V KETENTUAN POKOK PELAKSANAAN UJIAN SKRIPSI/KOMPREHENSIF

PENGERTIAN

Ujian Skripsi/Komprehensif ialah ujian akhir yang ditempuh oleh setiap mahasiswa sebagai calon Sarjana untuk menyelesaikan suatu program studi S1.

Ujian Skripsi/Komprehensif bersifat menyeluruh dan mencakup disiplin ilmu yang dipelajari sesuai dengan bidang studi serta materi skripsi yang disusun mahasiswa.

TAHAP PERSIAPAN UJIAN

Melalui Pembantu Dekan I Ketua Jurusan mengusulkan ke Dekan daftar Tim Penguji Komprehenshif/Skripsi.

Berdasarkan Surat Keputusan Dekan, Ketua Jurusan menyusun komposisi Tim Penguji Skripsi/Komprehensif yang terdiri atas Ketua, Pembimbing Skripsi dan seorang anggota. Jika diperlukan, untuk menguji keluasan wawasan mahasiswa dapat ditunjuk Anggota Penguji dari Jurusan lain di lingkungan Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara.

Komposisi Tim Penguji yang telah disusun Ketua Jurusan bersifat rahasia.

Ketua Jurusan mengundang Tim Penguji untuk melaksanakan ujian dengan menyebutkan:

47 saat pelaksanaan ujian (hari, tanggal, jam)

48 tempat ujian.

TAHAP PELAKSANAAN UJIAN

Sesuai dengan undangan Ketua Jurusan, ujian dilaksanakan oleh Tim Penguji secara lengkap, terdiri dari seorang ketua penguji dan dua orang anggota penguji.

Apabila Tim Penguji belum hadir secara lengkap setelah waktu yang ditentukan (30 menit) maka Ketua Jurusan dapat menganti dengan dosen penguji lainnya.

Sebelum ujian dimulai, Ketua Tim Penguji menanyakan kepada para Anggota Penguji tentang kelayakan uji skripsi yang diajukan oleh mahasiswa yang akan diuji.

Skripsi tidak layak diuji apabila:

ditemukan adanya unsur plagiat,

menggunakan data fiktif,

isi skripsi tidak sesuai dengan judul,

masih mengandung banyak kesalahan,

susunan skripsi ternyata tidak sesuai dengan Ketentuan Pokok Penyusunan Skripsi.

Penolakan skripsi dinyatakan oleh Ketua Tim Penguji setelah mendengar penjelasan dari para anggota Penguji. Bila skripsi dinyatakan tidak layak diuji, maka Ketua Tim Penguji perlu menjelaskan alasan-alasannya kepada mahasiswa. Mahasiswa diharuskan memperbaiki skripsinya dan ujian ditangguhkan.

Apabila telah diputuskan bahwa skripsi dinyatakan layak uji maka ujian dapat dilaksanakan. Selanjutnya Ketua Tim Penguji memeriksa bukti diri mahasiswa dan bukti-bukti persyaratan akademik/administratif.

Ketua Tim Penguji menjelaskan kepada mahasiswa yang bersangkutan mengenai ketentuan-ketentuan yang berkaitan dengan:

arti ujian komprehensif,

ujian lisan,

cara penilaian,

cara penentuan kelulusan dalam ujian.

Selain itu kepada mahasiswa ditanyakan apakah ia telah siap untuk diuji. Apabila mahasiswa menyatakan dirinya siap diuji dan sehat maka ujian dapat dimulai.

Pelaksanaan Ujian Skripsi/Komprehensif berlangsung secara lisan dan paling lama dua jam.

Setelah Tim Penguji selesai mengajukan pertanyaan-pertanyaan mahasiswa diminta meninggalkan ruang ujian, dan dipanggil lagi setelah dilakukan permusyawarahan di antara para Anggota Tim Penguji mengenai nilai ujian.

PERTANYAAN UJIAN

Materi pertanyaan yang diujikan adalah sebagai berikut:

Pertanyaan mengenai skripsi (50%)

Pertanyaan mengenai mata kuliah pokok dan mata kuliah lainnya (40%)

Pertanyaan yang bersifat umum (10%)

PENILAIAN

Kepada masing-masing anggota, Ketua Tim Penguji membagikan lembaran penilaian ujian yang terdiri atas:

lembar penilaian skripsi, dan

lembar penilaian atas jawaban mahasiswa terhadap pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Setiap penguji harus mengisi Daftar Nilai Ujian Komprehensif dan Skripsi.

Penilaian skripsi mencakup:

Kaitan judul skripsi dengan pembahasan

Pembahasan harus didukung oleh teori yang relevan

Kesesuaian masalah pokok yang dikemukakan dengan pembahasan dan kesimpulan serta saran.

Kesesuaian metodologi dengan masalah yang diteliti.

Penerapan metodologi secara benar di dalam pelaksanaan penelitian.

Nilai Ujian Komprehensif ditentukan atas bobot jawaban yang diberikan oleh mahasiswa. Masing-masing Anggota Tim Penguji Skripsi/Komprehensif memasukkan nilai ke dalam Daftar Nilai Ujian Skripsi/Komprehensif.

KELULUSAN

Nilai Ujian ditentukan atas dasar Nilai Ujian Skripsi dan Nilai Komprehensif.

Nilai ujian skripsi > 60 (yang dianggap layak oleh tim penguji).

Sebelum Nilai Ujian Komprehensif digabung dengan Nilai Skripsi, Nilai Rata-rata Ujian Komprehensif harus mencapai batas minimal untuk lulus, yaitu:

rata-rata > 56,

tidak ada nilai mati ( < 45 ),

tidak ada dua penguji yang memberikan nilai < 56.

Setelah ujian selesai Ketua Tim Penguji Skripsi/Komprehensif menghitung nilai rata-rata yang diperoleh mahasiswa pada waktu ujian.

Berdasarkan hasil penilaian para Anggota Tim Penguji, Ketua Tim Penguji menetapkan lulus-tidaknya mahasiswa yang bersangkutan di dalam ujian Skripsi/Komprehensif.

Setelah mahasiswa dinyatakan lulus, nilai tersebut dipindahkan ke dalam Berita Acara Ujian Skripsi/Komprehensif dan ditandatangani oleh setiap Anggota Penguji.

Apabila mahasiswa dinyatakan tidak lulus, ketidaklulusannya juga dicatat dalam berita Acara.

Nilai kelulusan Ujian Skripsi/Komprehensif dinyatakan dalam bentuk huruf.

Apabila masih diperlukan, perbaikan skripsi dapat dilaksanakan dalam waktu yang ditentukan oleh Tim Penguji.

Mahasiswa yang tidak lulus dalam ujian Skripsi/Komprehensif diberi kesempatan untuk mengulanginya sampai dua kali, selama belum melewati masa studinya (Keputusan Rektor Universitas Tarumanagara Nomor: 009-KEPREK/UNTAR/IX/1996 Paragraf 9 bagian 47.7 ).

FR-FE-4.12-R0

[pic] NILAI UJIAN SKRIPSI DAN KOMPREHENSIF

[pic]

Nama Mhs : ................................................ No Mhs : ........................................

DAFTAR PERTANYAAN DAN NILAI SKRIPSI

Uraian secara rinci mengenai catatan teknis skripsi di atas terdapat dalam Buku Pedoman Penyusunan Skripsi dan Pedoman Penilaian Skripsi.

|No |Faktor yang dinilai |Nilai Angka |
| | |( 1 – 100 ) |
|1 |Teknik Penyusunan : | |
| |Penyusunan yang memenuhi syarat teknis sebagai berikut : | |
| |Mudah dimengerti, sistematis, memuat hanya hal-hal yang relevan, komposisi yang | |
| |baik antara bagian data dengan bagian pembahasan dan lain-lain. |____________ |
|2 |Pengetahuan Teori : | |
| |Penyajian pengetahuan teori yang ada hubungannya dengan masalah dan pembahasan. |____________ |
|3 |Kemampuan Pengamatan / Analisis : | |
| |Kemampuan mengamati membuat deskripsi dan menganalisis keadaan yang diteliti. | |
| |Jumlah nilai | |
| |...................................................................... |____________ |
| |Nilai rata-rata ............................................................... |____________ |
| |... |____________ |
| | | |

(lanjutan)

DAFTAR PERTANYAAN DAN NILAI KOMPREHENSIF

No. Ikhtisar Pertanyaan : Nilai Angka

( 1 – 100 )

Pertanyaan Dari Skripsi :

1. _______________________________________________ ______________

2. _______________________________________________ ______________

3. _______________________________________________ ______________

Pertanyaan Dari Mata Kuliah (yang berkaitan dengan konsentrasi skripsi) :

1. _______________________________________________ ______________

2. _______________________________________________ ______________

3. _______________________________________________ ______________

Pertanyaan Dari Mata Kuliah (yang berkaitan dengan jurusan mahasiswa) :

1. _______________________________________________ ______________

2. _______________________________________________ ______________

3. _______________________________________________ ______________

Pertanyaan Bersifat Umum (current issues)

1. _______________________________________________ ______________

Jumlah : ______________

Nilai Rata-rata ................................................. ______________

REKAPITULASI NILAI UJIAN

|No. |JENIS PENILAIAN |NILAI |
|1. |Skripsi (lihat Daftar Nilai Skripsi) | |
|2. |Komprehensif (lihat Daftar Pertanyaan Nilai Komprehensif) | |

Jakarta, ……………………………… Dosen Pembimbing / Penguji

.......................................

BAGIAN VI

PELANGGARAN AKADEMIK

Lembaga/Universitas sangat memegang teguh etika Akademik dan tidak akan menerima pelanggaran-pelanggaran Akademik seperti menyontek, melakukan plagiat dan sebagainya, karena hal tersebut akan memberikan citra buruk terhadap lembaga/Universitas maupun mereka yang melakukannya.

Apabila diketahui bahwa seorang Civitas Academica telah melakukan suatu pelanggaran akademik maka Pimpinan Fakultas akan memberikan berbagai jenis hukuman sebagai sanksi kepada yang bersangkutan. Hukuman/sanksi bagi mahasiswa dapat berkisar dari yang bersifat ringan, seperti tidak lulus untuk suatu mata kuliah tertentu, tidak lulus untuk jangka waktu tertentu, sampai yang terberat berupa mahasiswa dikeluarkan dari lembaga/Universitas.

Hukuman bagi dosen dapat berupa tidak boleh mengajar selama satu semester atau lebih, ditangguhkan kenaikan pangkatnya sampai yang terberat berupa dikeluarkan dari lembaga/Universitas.

Berat-ringannya hukuman yang diberikan bergantung pada pelanggaran yang telah dilakukan oleh civitas academica yang bersangkutan. Keputusan sanksi untuk pelanggaran-pelanggaran akademik yang bersifat ringan dikeluarkan oleh Dekan dan untuk pelanggaran terberat oleh Rektor.

Barang siapa yang mengetahui adanya pelanggaran-pelanggaran akademik tersebut di atas dapat memberitahukan kepada Dekan, Pembantu Dekan I ataupun Pembantu Rektor I secara rahasia disertai dengan bukti-bukti yang cukup.

Lampiran 1: Contoh Halaman Judul Usulan Penelitian

[pic]

USULAN SKRIPSI

POSITIONING PASAR SWALAYAN DI JAKARTA BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFERENSI

DIAJUKAN OLEH :

NAMA : JEREMY ANDREA

NPM : 115110001

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS TARUMANAGARA JAKARTA 2015 Lampiran 2: Contoh Daftar Isi Usulan Penelitian

DAFTAR ISI

Halaman

| | |
|DAFTAR ISI |i |
| | | |
|BAB I |PENDAHULUAN |3 |
| |A. Permasalahan |3 |
| | 1. Latar Belakang |3 |
| | 2. Identifikasi |4 |
| | 3. Pembatasan |4 |
| | 4. Perumusan |5 |
| |B. Tujuan dan Manfaat |5 |
| | | |
|BAB II |LANDASAN TEORI |6 |
| |A. Definisi Variabel |6 |
| |B. Kerangka Teori |9 |
| |C. Penelitian yang Relevan |20 |
| |D. Kerangka Pemikiran |22 |
| |E. Hipotesis |23 |
| | | |
|BAB III |METODE PENELITIAN |24 |
| |A. Populasi dan Metode Pemilihan Sampel |24 |
| |B. Operasionalisasi Variabel |25 |
| |C. Metode Pengumpulan Data |27 |
| |D. Teknik Uji Validitas dan Reliabilitas |29 |
| |E. Teknik Analisis Data |32 |
| | | |
|DAFTAR PUSTAKA |34 |
|LAMPIRAN |35 |

Lampiran 3: Contoh Daftar Pustaka Usulan Penelitian

DAFTAR PUSTAKA

Achrol, Ravi S (1991). “Evolution of the Marketing Organization: New Forms for Tur- bulent Environments,” Journal of Marketing, Volume 55 (October), Number 1, 77-93

_____, and Louis W. Stern (1998). “Environmental Determinants of Decision-Making Uncertainty in Marketing Channles,” Journal of Marketing Research, Volume 25 (February), Number 2, 36-50

Aritra, L. R., (1995b). Buku Pintar Analisis Statistik, Yogyakarta: Bondut Labang

_____, (1995b). Riset Pemasaran, Yogyakarta: Bondut Labang

Fredrickson, J. W. (1993). “Strategic Process Research: Questions and Recommendati- ons,” Academy of Management Review, Volume 8 (October), Number 2, 565-75

_____, (1986). “An Exploratory Approach to Measuring Perceptions of Strategic Decisi- sion Process Construct,” Strategic Management Journal, Volume 7 (September/Oc- tober), Number 1, 473-83

_____ and T. R. Mitchell (1984). “Strategic Decision Processes: Comprehensiveness and Performance in an Industry Within an Unstable Environment,” Academy of Manage- ment Journal, Volume 27 (July), Number 3, 399-423

Devereux, M.P., Griffith, R., & Simpson, H. (2001). The Geography of Firm Formation. Mimeo, Institute for Fiscal Studies, London. Available at http://www.dur.ac.uk

Hayes, Rachel M. (1998). “The Impact of Trading Commission Incentives on Analysts'

Stock’Coverage Decisions and Earnings Forecasts,” Journal of Accounting Research,

Vol. 36 (Autumn), No. 2, 299-320

Niden, C. (1988), “The Role of Taxes in Corporate Acquisitions: Effects on Premium and Type of Consideration,” Ph. D. dissertation, University of Chicago

Schiffman, Leon G. and Leslie Lazar Kanuk (1997). Consumer Behavior, International Edition, Sixth Edition, Upper Saddle River, New Jersey: Prentice-Hall

Slemrod, J. (1994). “A General Model of the Behavioral Response to Taxation,” Working paper, University of Michigan

Lampiran 4: Contoh Halaman Sampul Depan (Halaman Judul) Skripsi

[pic] UNIVERSITAS TARUMANAGARA

FAKULTAS EKONOMI

JAKARTA

SKRIPSI

POSITIONING PASAR SWALAYAN DI JAKARTA BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFERENSI KONSUMEN

DIAJUKAN OLEH :

NAMA : JEREMY ANDREA

NPM : 115110001

UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN DARI SYARAT-SYARAT GUNA MENCAPAI GELAR SARJANA EKONOMI 2015

Lampiran 5: Contoh Halaman Persetujuan Skripsi

UNIVERSITAS TARUMANAGARA FAKULTAS EKONOMI JAKARTA

TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI

NAMA : JEREMY ANDREA NO. POKOK MAHASISWA : 115110001 PROGRAM JURUSAN : S1 / MANAJEMEN MATA KULIAH POKOK : MANAJEMEN PEMASARAN JUDUL SKRIPSI : POSITIONING PASAR SWALAYAN DI JAKARTA BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFERENSI KONSUMEN

Jakarta, Mei 2015 Pembimbing,

( Dr. Mikail Fransiskus, SE, M.Sc ) Lampiran 6: Contoh Halaman Persetujuan Skripsi Setelah Lulus Ujian Skripsi/Komprehensif

UNIVERSITAS TARUMANAGARA FAKULTAS EKONOMI JAKARTA

TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI SETELAH LULUS UJIAN SKRIPSI/KOMPREHENSIF

NAMA : JEREMY ANDREA NO. POKOK MAHASISWA : 115110001 PROGRAM JURUSAN : S1 / MANAJEMEN MATA KULIAH POKOK : MANAJEMEN PEMASARAN JUDUL SKRIPSI : POSITIONING PASAR SWALAYAN DI JAKARTA BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFERENSI KONSUMEN

Tanggal: 7 Agustus 2015 Ketua Panitia :

(Prof. Dr. Valentinus Said, MA) Tanggal: 7 Agustus 2015 Anggota Panitia :

(Dr. Mikail Fransiskus, SE, M.Sc) Tanggal: 7 Agustus 2015 Anggota Panitia :

(Dr. Ronny Budianto, MBA) Lampiran 7: Contoh Halaman Motto Skripsi

I realized I am not the best So, Just do my best and prepare for the worst And, Let God do the rest, Because, He knows the best thing for my life Lampiran 8: Contoh Halaman Persembahan Skripsi

Karya sederhana ini kupersembahkan: untuk yang tercinta Bapak dan Ibu, Kedua Kakak dan Teman-Teman Sekalian

Lampiran 9: Contoh Abstrak Skripsi ABSTRAK UNIVERSITAS TARUMANAGARA FAKULTAS EKONOMI JAKARTA

A) JEREMY ANDREA (115110001)

B) POSITIONING PASAR SWALAYAN DI JAKARTA BERDASARKAN PERSEPSI DAN PREFERENSI KONSUMEN

C) xiii + 61 hlm, 2015, tabel 4; gambar 3; lampiran 10

D) MANAJEMEN PEMASARAN

(E) Abstract: This study was conducted to determine the positioning of Supermarket in Jakarta based on consumer perceptions and preferences. Perceptions and preferences were measured through the attributes of price, product variety, store atmosphere, promotion, quality of service, location and brand. The population is consumers who shop at Carrefour, Hypermart, Giant and Lotte Mart. The Sampling frame for this research was limited to students of Tarumanagara University. The non-probabilistic convenience sampling methods used in this research. The methods of data collection conducted by distributing questionnaires to 50 respondents. The techniques of data analysis using multidimensional scaling with direct judgement. The findings of this research showed that the positioning of Carrefour is considered superior in terms of price, atmosphere and store promotions. Hypermart is considered superior in terms of location and a better known brand. Giant has a superior positioning in terms of product variety and quality of service, while Lotte Mart is confused positioning.

E) Daftar acuan 20 (2005-2014)

(G). Dr. Mikail Fransiskus, M.Sc

Lampiran 10: Contoh Kata Pengantar Skripsi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat, berkat dan bimbingan-Nya dengan penuh cinta kasih yang senantiasa menyertai saya dalam rangka pembuatan skripsi ini, untuk memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana pada Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara, Jakarta. Pada kesempatan ini, penulis ingin menghaturkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-pihak yang telah memberikan bimbingan, dorongan, dan semangat kepada penulis, sehingga terwujudnya skripsi ini, yaitu kepada yang terhormat: 1. Bapak Dr. Mikail Fransiskus, M.Sc selaku Dosen Pembimbing yang telah berkenan untuk meluangkan waktu, tenaga dan pikiran dalam memberikan petunjuk, bimbingan dan pengarahan yang sangat bermanfaat kepada saya dalam penyusunan skripsi ini. 2. Bapak Ronnie Resdianto Masman, S.E., M.M., selaku Ketua Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara. 3. Bapak Prof. Dr. Sukrisno Agoes, Ak., M.M., selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Tarumanagara. 4. Segenap Dosen dan Staf Pengajar yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada saya selama masa perkuliahan. 5. Papa dan mama tercinta, yang telah merelakan sebagian besar waktu saya yang seharusnya untuknya, demi terselesainya skripsi ini. 6. Kakak tercinta dan keluarga besarnya, yang senantiasa memberikan dorongan, semangat dan dukungannya baik secara moril maupun materiil sehingga saya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. 7. Teman-teman sesama bimbingan yaitu, Budi, Ria dan Doni, yang selalu bersama-sama saling membantu dalam proses penyusunan skripsi ini. 8. Semua pihak yang namanya tidak dapat disebutkan satu-persatu, yang telah ikut memberikan bantuan sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan skripsi ini.

Akhir kata, saya menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna baik isi, tata bahasa, maupun dari segi penyusunan, mengingat keterbatasan kemampuan saya. Karenanya saya dengan tangan terbuka bersedia menerima kritik dan saran guna melengkapi skripsi ini agar menjadi lebih baik. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian.

Jakarta, Mei 2015 Penulis Lampiran 11: Contoh Daftar Isi Skripsi

DAFTAR ISI

Halaman

|HALAMAN JUDUL |i |
|HALAMAN TANDA PERSETUJUAN SKRIPSI |ii |
|HALAMAN PENGESAHAN |iii |
|ABSTRAK |iv |
|HALAMAN MOTTO |v |
|HALAMAN PERSEMBAHAN |vi |
|KATA PENGANTAR |vii |
|DAFTAR ISI |viii |
|DAFTAR TABEL |ix |
|DAFTAR GAMBAR |x |
|DAFTAR LAMPIRAN |xi |
| | | |
|BAB I |PENDAHULUAN |1 |
| |A. Permasalahan |1 |
| | 1. Latar Belakang |2 |
| | 2. Identifikasi |4 |
| | 3. Pembatasan |5 |
| | 4. Perumusan |6 |
| |B. Tujuan dan Manfaat |7 |
| | | |
|BAB II |LANDASAN TEORI |8 |
| |A. Definisi Variabel |9 |
| |B. Kerangka Teori |15 |
| |C. Penelitian yang Relevan |25 |
| |D. Kerangka Pemikiran |26 |
| |E. Hipotesis |28 |
| | | |
|BAB III |METODE PENELITIAN |29 |
| |A. Populasi dan Metode Pemilihan Sampel |30 |
| |B. Operasionalisasi Variabel |32 |
| |C. Metode Pengumpulan Data |36 |
| |D. Teknik Uji Validitas dan Reliabilitas |37 |
| |E. Teknik Analisis Data |39 |
| | | |
|BAB IV |ANALISIS DAN PEMBAHASAN |48 |
| |A. Persiapan Analisis |48 |
| |B. Pengujian Validitas dan Reliabilitas |49 |
| |C. Deskripsi Subyek dan Obyek Penelitian |57 |
| |D. Analisis Data |63 |
| |E. Pembahasan |75 |
| | | |
|BAB V |KESIMPULAN DAN SARAN |78 |
| |A. Kesimpulan |78 |
| |B. Saran |79 |
| | |
|DAFTAR PUSTAKA |80 |
|LAMPIRAN |82 |
|DAFTAR RIWAYAT HIDUP |87 |

Lampiran 12: Contoh Daftar Tabel

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 3.1. Operasionalisasi Variabel Penelitian (kualitas produk) 34 Tabel 3.2. Operasionalisasi Variabel Penelitian (kepuasan konsumen) 36 Tabel 4.1. Hasil Pengujian Validitas X1 49 Tabel 4.2. Hasil Pengujian Validitas X1 (setelah variabel tidak valid dikeluarkan) 50 Tabel 4.3. Hasil Pengujian Validitas X2 50 Tabel 4.4. Hasil Pengujian Validitas X2 (setelah variabel tidak valid dikeluarkan) 51 Tabel 4.5. Hasil Pengujian Validitas X3 52 Tabel 4.11. Hasil Pengujian Validitas Y 55 Tabel 4.12. Hasil Uji Reliabilitas Harapan Pengguna Terhadap Kualitas Produk 56 Tabel 4.13. Hasil Uji Multikolinieritas 64 Tabel 4.14. Hasil Uji Otokorelasi 65 Tabel 4.15. Hasil Regresi Linier Ganda 67 Tabel 4.16. Uji Koefisien Regresi Ganda Secara Simultan dengan Uji-F 68 Tabel 4.17. Uji Koefisien Regresi Ganda Secara Parsial dengan Uji-t 70 Tabel 4.18. Uji Koefisien Regresi Ganda Secara Parsial dengan Uji-t (variabel tidak signifikan dikeluarkan) 82 Tabel 5.1. Rangkuman Hasil Pengujian Hipotesis 85 Lampiran 13: Contoh Daftar Gambar

DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1. Expectancy Disconfirmation Model 21 Gambar 2.2. Kerangka Pemikiran 27 Gambar 4.1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin 57 Gambar 4.2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia 58 Gambar 4.3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan 59 Gambar 4.4. Karakteristik Responden Berdasarkan Lokasi Tempat Tinggal 60 Gambar 4.5. Karakteristik Responden Berdasarkan Tujuan Penggunaan Telepon Seluler 61 Gambar 4.6. Karakteristik Responden Berdasarkan Seri Telepon Seluler yang Digunakan 62 Gambar 4.7. Normal Probability Plot 63 Gambar 4.8. Scatterplot 66 Gambar 4.9. Kurva Distribusi F 69

Lampiran 14: Contoh Daftar Lampiran

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman Lampiran 1 Kuesioner 88 Lampiran 2 Input Kualitas Produk 89 Lampiran 3 Input Kepuasan Pengguna 91 Lampiran 4 Input Karakteristik Responden 92 Lampiran 5 Input Regresi 93 Lampiran 6 Output Uji Validitas dan Reliabilitas 94 Lampiran 7 Output Deskripsi Subjek Penelitian 95 Lampiran 8 Output Uji Asumsi 96 Lampiran 9 Output Regresi 97 Lampiran 10 Tabel r 98 Lampiran 11 Tabel F 99 Lampiran 12 Tabel t 100

Lampiran 15: Contoh Surat Pernyataan FR-FE-4.7-R0

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama mahasiswa : __________________________________________

NPM (Nomor Pokok Mhs.) : __________________________________________

Program Studi : S.1 Jurusan ................

A l a m a t : __________________________________________

__________________________________________

Telp. ______________ H.P. ___________________

Dengan ini saya menyatakan, apabila dalam pembuatan skripsi ternyata saya:

1. Melakukan plagiat / menyontek 2. Mengutip tanpa menyebutkan sumbernya 3. Melakukan riset perusahaan fiktif (hal ini Jurusan S.1 .................. dapat konfirmasi langsung ke perusahaan terkait sesuai dengan surat risetnya).

Saya bersedia dikenakan sanksi berupa pembatalan skripsi dan di skors maksimal 2 (dua) semester. Kemudian apabila hal di atas terbukti setelah lulus ujian skripsi/komprehensif saya bersedia dinyatakan batal skripsi dan kelulusannya.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya tanpa ada paksaan dari pihak manapun.

Jakarta, ____________________

Materai Rp. 6000,-

__________________________ nama lengkap mhs. CATATAN : 1. Di fotocopy 5 X, untuk mahasiswa yang bersangkutan, 2. Asli dikembalikan ke Jurusan ................, 3. Harap dilampirkan pada setiap Soft Cover maupun Hard Cover Skripsi[pic]
-----------------------
[pic]
FAKULTAS EKONOMI
J A K A R T A

-----------------------
Pedoman Penyusunan Skripsi dan
Ketentuan Pokok Pelaksanaan Ujian Skripsi dan Komprehensif

Fakultas Ekonomi Program Studi S.1 Manajemen

Pedoman Penyusunan Skripsi dan
Ketentuan Pokok Pelaksanaan Ujian Skripsi dan Komprehensif

vi

Fakultas Ekonomi Program Studi S.1 Manajemen

Pedoman Penyusunan Skripsi dan
Ketentuan Pokok Pelaksanaan Ujian Skripsi dan Komprehensif

58

Fakultas Ekonomi Program Studi S.1 Manajemen

Similar Documents

Free Essay

Kjbi9Fv

...[pic] LAMPIRAN I KEPUTUSAN REKTOR UNIVERSITAS TARUMANAGARA NOMOR : 3195 -KR/UNTAR/VII/2010 TENTANG KALENDER TAHUN AKADEMIK 2011/2012 Berlaku untuk : • semua program studi Stratum Satu (S.1) dan Profesi Akuntansi; • program studi Stratum Dua (S.2) : Magister Ilmu Hukum, Magister Psikologi dan Magister Perencanaan Wilayah & Kota serta Magister Akuntansi I. SEMESTER GASAL (Juli 2011 s.d. Januari 2012) |No |KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN |TANGGAL PELAKSANAAN | |A |Administrasi Akademik dan Administrasi Keuangan | | | |Administrasi Akademik | | | |Pengajuan Permohonan | | | |Pindahan (intern & ekstern) |s.d. akhir Juni 2011 | | |Aktif Kuliah Kembali |s.d. 15 Juli 2011 | | |Cuti Akademik |s.d. 22 Agustus 2011 ...

Words: 1008 - Pages: 5