Free Essay

Syariah Dan Penceraian

In:

Submitted By ina7439
Words 274
Pages 2
Di dalam Islam, Rasulullah SAW pernah bersabda, “Tindakan halal tetapi paling dilaknat Allah adalah perceraian.” Ketika pernikahan tersebut membuat seseorang atau masing-masing pasangan yang menikah merasa tersiksa secara lahir dan bathin akibat sebuah ikatan bersama, maka dihalalkan bagi mereka untuk melakukan perpisahan rumah tangga. Secara harfiah, definisi perceraian adalah pemutusan terhadap ikatan pernikahan secara agama dan hukum.
[pic]Namun dalam Islam, arti perceraian tidaklah semudah pernikahan. Banyak tahap yang harus dilalui ketika perceraian benar-benar dilakukan. Dalam Al-Qur’an Surat Ath-Thalaq, yang dipergunakan sebagai Undang-Undang Perkawinan. Bahwa perceraian hanya akan terjadi ketika ada saksi dan melalui tiga tahap, yaitu talak 1, talak 2, dan kemudian talak 3.
Apabila, seorang suami sangat berang terhadap istrinya sehingga terlontar kata cerai, maka tidak akan terbersit cerai ketika tidak terdapat saksi diantara mereka pada saat terucap kata tersebut. Itupun berlaku ketika seorang suami tidak dalam kondisi yang tidak sadar, misalnya sangat marah dan sedang gelap mata sehingga berkata cerai di luar akal dan niat sehatnya, maka dianggap tidak akan terjadi perceraian.
Kehidupan manusia masa kini yang semakin modern dan maju telah mengikis kesakralan pernikahan. Sehingga perceraian atau pisah ranjang sangat mudah terjadi antara pasangan rumah tangga. Tidak ada usaha yang cukup berarti untuk terus mempertahankan mahligai rumah tangga yang telah dibangun. Butuh nasihat yang sempurna. Egosentris yang menyelimuti individu-individu modern telah menjadikan nilai agamis tidak lagi melebihi nilai duniawi.
Jadi, perceraian hanya dapat terjadi ketika kita menginginkan hal tersebut terjadi. Maka bagi Anda yang selalu ingin mempertahankan rumah tangga Anda. Jangan sekali-kali terbersit atau meniatkan diri untuk bercerai dengan pasangan rumah tangga Anda. Ingatlah! Setiap permasalahan pasti memiliki jalan keluarnya masing-masing.

Similar Documents

Free Essay

Harta Pusaka

...bawah kategori hak milik sempurna adalah bebas menggunakan serta menikmati harta mereka dalam batas-batas yang ditetapkan. Justeru sebagai satu pengiktirafan kepada hak milik yang diberikan, mereka layak melaksanakan apa-apa transaksi berkaitan harta tersebut termasuk melakukan pindah milik, wakaf, wasiat dan hibah. Selain daripada itu, mereka juga berhak mewariskan harta tersebut selepas kematian dalam bentuk pusaka. Konsep pengurusan harta merupakan perkara yang amat penting bagi menjamin agar harta mampu beredar dan bergerak cergas di dalam pelbagai sektor kehidupan bagi penggunaan yang luas dan menyeluruh. Konsep pengurusan harta sedemikian memberikan hak pemilikan kepada seseorang atau segolongan yang lain. Selain itu, pengurusan harta yang baik boleh memberi galakan kepada transaksi harta agar dapat memperluaskan skop peredaran harta dan kekayaan sehingga dapat dinikmati oleh masyarakat. Oleh yang demikian, pengurusan harta secara sistematik dan teratur ini adalah bertujuan untuk mengelakkan berlakunya kesukaran-kesukaran yang boleh melemahkan kegiatan ekonomi masyarakat dalam sesebuah negara. Walaupun konsep pengurusan harta sangat penting dan mempunyai manfaat dan tujuan kebaikan, namun malangnya, masih ramai di kalangan masyarakat di negara ini yang kurang kesedaran atau minat untuk membuat perancangan awal pengagihan harta. Menurut...

Words: 8402 - Pages: 34