Free Essay

Waste Management

In:

Submitted By jeanesofie
Words 2819
Pages 12
Daftar Isi Daftar Isi 1 BAB 1 PENDAHULUAN 2 1.1 Latar Belakang 2 1.2 Rumusan Masalah 3 1.3 Tujuan Penulisan 3 BAB 2 PEMBAHASAN 3 2.1 Sejarah Singkat Waste Management Inc. 3 2.2 Kronologis Kasus 4 2.3 Penyebab Terjadinya Skandal Waste Mangement Inc. 5 2.4 Dampak dan Keberlanjutan Skandal Waste Management Inc. 6 2.5 Solusi 7 2.6 Masalah Etika 8 2.7 Teori Etika 8 BAB 3 PENUTUP 10 3.1 Kesimpulan 10 Daftar Pustaka 11

BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bisnis dapat menjadi sebuah profesi etis apabila ditunjang dengan menerapkan prinsip-prinsip etis untuk berbisnis. Dalam prinsip ini terdapat tata cara ideal dalam pengaturan dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma dan moralitas ini dapat menunjang maksud dan tujuan kegiatan bisnis.
Dalam prinsip akuntansi, etika akuntan harus lebih dijaga daripada kepentingan perusahaan. Tanpa etika, profesi akuntansi tidak akan ada karena fungsi akuntansi adalah penyedia informasi untuk proses pembuatan keputusan bisnis oleh para pelaku bisnis, dengan berdasarkan kepentingan banyak pihak yang terlibat dengan perusahaan. Dan bukan didasarkan pada beberapa pihak tertentu saja. Karena itu, bagi akuntan, prinsip akuntansi adalah aturan tertinggi yang harus diikuti. Kode etik dalam akuntansi pun menjadi barang wajib yang harus mengikat profesi akuntan.
Salah satu contoh skandal yang berasal dari Amerika Serikat adalah Waste Management Inc. Perusahaan yang bergerak dalam industri pembuangan limbah dan perusahaan jasa lingkungan. Perusahaan tersebut melakukan rekayasa laporan keuangan dalam hitungan miliaran dollar. Fenomena yang terpapar menunjukkan bahwa laporan keuangan telah gagal untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna laporan keuangan

1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang terjadi pada Waste Management?
2. Mengapa skandal Waste Management terjadi?
3. Bagaimana dampak skandal Waste Management terhadap tata kelolala perusahaan?
4. Apa solusi dari permasalahan tersebut?

1.3 Tujuan Penulisan
Memahami isu-isu, prinsip-prinsip, dan praktik-praktik yang terlibat dalam pengelolaan bisnis. Sehingga akuntan mampu mengantisipasi dan mempertimbangakan hal apa saja yang sesuai untuk tata kelola dan perilaku yang tepat bagi perusahaan.

BAB 2
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah Singkat Waste Management Inc.
Waste management, Inc (WMI) didirikan oleh dua sepupu Dean Buntrock dan Wayne Huizenga pada tahun 1968 di Houston, Texas. Perusahaan bergerak dalam industri pembuangan limbah dan perusahaan jasa lingkungan di AS. Waste menjadi perusahaan manajemen limbah terbesar di AS. Bisnis inti dari Waste Management untuk manajemen sampah di Amerika Utara terdiri dari proses-proses penting sebagai berikut, yaitu mengumpulkan (collection), memindahkan (transfer) & membuang (disposal).
Dalam pemilikan Buntrock sebagai CEO, perusahaan tersebut ‘go public’ pada tahun 1971, dan kemudian berkembang selama tahun 1970an dan 1980an melalui beberapa tambahan atau akusisi dari perusahaan angkutan sampah lokal dan pengurus-pengurus landfill. Bahkan pada suatu saat perusahaan mampu melakukan hampir dari 200 akusisi selama setahun. Dari 1971 sampai dengan 1991, perusahaan menikmati rata-rata pertumbuhan pendapatan sebesar 36% per tahun dan pertumbuhan laba bersih sebesar 36% per tahun.
2.2 Kronologis Kasus * Pada 1991, Waste Management menjadi bisnis pembersih sampah terbesar di dunia, dengan pendapatan lebih dari $7.5 milyar. Meskipun terjadi resesi, Buntrock dan eksekutif lainnya di Waste Management menetapkan tujuan/sasaran pertumbuhan yang agresif. * Pada 1992 misalnya, perusahaan meramalkan pertumbuhan sebesar 26.1% untuk pendapatan & 16.5 % untuk laba bersih berturut-turut selama 1991. * Pada tahun 1992, auditor di Andersen menemukan bukti yang menunjukkan bahwa klien mereka salah saji pada pajak, asuransi, dan biaya yang ditangguhkan sebesar $93.5 juta, tetapi WMI menolak untuk menyajikan kembali laporan keuangan untuk memperbaiki kesalahan. * Pada tahun 1993, auditor mendokumentasikan salah saji lain sebesar $128 juta yang akan mengurangi pendapatan dari operasi yang dilanjutkan sebesar 12 persen. Meskipun demikian, Andersen menyimpulkan bahwa salah saji tersebut tidak material untuk mengharuskan pengungkapan. * Pada 1996, Dean Buntrock pensiun sebagai CEO, tapi melanjutkan karirnya sebagai ketua dari Dewan Direksi. * Pada tahun 1997 ketika CEO baru perusahaan, Ronald T. Lemay, berhenti setelah tiga bulan menjabat. Analis menyimpulkan bahwa CEO berhenti karena mungkin telah menemukan masalah akuntansi. Meskipun demikian, Lemay telah memulai penyelidikan atas manipulasi akuntansi yang kemudian menjadi titik awal untuk mengetahui perlunya penyajian kembali laporan keuangan periode 1992-1997 yang diperlukan untuk mengoreksi berbagai penggelembungan angka dan juga menjadi titik awal untuk investigasi SEC. * SEC mulai memeriksa buku WMI pada bulan November 1997, ketika perusahaan mengumumkan bahwa perubahan dalam metode akuntansi akan berakibat pada hilangnya $1.2 milyar dan mengurangi laba ditahan yang dilaporkan sebesar $1 miliar yang tercatat selama lima tahun sebelumnya. * Skema terurai pada pertengahan tahun 1997, setelah CEO baru memerintahkan untuk meninjau praktik akuntansi perusahaan. * Pada 1992-1997, CEO yang lama memanipulasi laporan keuangan untuk mencapai target laba. WMI terus terlibat dalam $ 1,4 miliar pada penipuan laporan keuangan . * Pada tahun 1998, WMI menyajikan kembali laporan keuangan perode 1992-1997. Dalam penyajian kembali, melalui tiga kuartal pertama, perusahaan mengakui secara material telah menggelembungkan laba sebelum pajak sekitar $1.7 milyar dan mengecilkan elemen tertentu dari beban pajaknya sebesar $190juta. WMI mengakui bahwa secara keseluruhan perusahaan telah menggelembungkan laba bersih setelah pajak sebesar lebih dari $1 miliar. * Setelah pengumuman tersebut, saham perusahaan turun hingga lebih dari 30% dan pemegang saham rugi hingga $6 milyar dollar. * SEC menuduh Dean Buntrock, pendiri perusahaan melakukan penipuan ini. Tuduhan tersebut menduga bahwa manajemen telah berulang kali merubah penilaian biaya depresiasi untuk mengurangi jumlah biaya dan telah melakukan praktik akuntansi yang tidak layak berhubungan dengan kebijakan-kebijakan kapitalisasi, juga merencanakan pengurangan biaya-biaya. * SEC juga menuduh Arthur Andersen, sebagai auditor Waste Management, yang diduga keras mengetahui atau secara sembarangan mengeluarkan laporan audit yang secara material salah dan menyesatkan untuk periode 1993 sampai dengan 1996. * Andersen menyelesaikan masalah kepada SEC dengan membayar denda, terbesar dalam sanksi perdata, sebesar $7 juta, tanpa pernyataan mengakui atau menyangkal. Dan juga, mitra-mitra utamanya didenda dan dilarang berpraktik oleh SEC. * Untuk menyelesaikan tuntutan class action dengan pemegang saham yang marah, WMI membayar denda sebesar $677 juta dengan kontribusi dari Arthur Andersen sebesar $95 juta. * Tim manajemen puncak di WMI, termasuk chief financial officer dan petugas akuntansi kepala, dipaksa untuk mengundurkan diri. * Sebuah perjanjian penyelesaian diajukan dalam gugatan tertunda di pengadilan federal Boston.

2.3 Penyebab Terjadinya Skandal Waste Mangement Inc. * Tindakan ini menyangkut penipuan keuangan besar yang dimotivasi oleh keserakahan dan keinginan untuk mempertahankan status profesional dan sosial. Waste Management Inc. menyembunyikan kerugian, overstatement pendapatan, biaya tersembunyi selama lima tahun, menyebabkan salah saji dalam laporan keuangan audit yang diterbitkan.

WMI secara curang memanipulasi hasil keuangan perusahaan untuk memenuhi target laba yang telah ditentukan dengan secara tidak tepat menghilangkan dan menunda beban periode berjalan untuk melakukan banyak praktik akuntansi yang tidak benar untuk mencapai tujuan ini. Mereka melakukan banyak praktik akuntansi yang tidak benar untuk mencapai tujuan mereka. Diantaranya adalah:

1. Menghindari beban penyusutan truk sampah mereka dengan menetapkan nilai sisa yang tidak mendukung, serta memperpanjang masa manfaat. 2. Menetapkan nilai sisa dengan sewenang-wenang pada aset yang sebelumnya tidak memiliki nilai sisa. 3. Gagal untuk mencatat beban penurunan nilai dari tempat pembuangan sampah karena mereka telah dipenuhi dengan sampah 4. Menolak untuk mencatat beban yang diperlukan untuk menghapus biaya akibat kegagalan proyek pengembangan tempat pembuangan sampah 5. Membentuk cadangan lingkungan yang meningkat sehubungan dengan akuisisi sehingga kelebihan cadangan dapat digunakan untuk menghindari pencatatan beban usaha yang tidak terkait. 6. Mengkapitalisasi berbagai biaya secara tidak benar. 7. Gagal untuk membentuk cadangan yang cukup untuk membayar pajak penghasilan dan biaya-biaya lainnya.

* Untuk mengecilkan biaya dan menggelembungkan laba manajemen menggunakan “top-level adjustment” untuk dapat mencapai target laba yang ditentukan. * Buntrock dan mitra lainnya melakukan kecurangan sekuritas, pengajuan laporan berkala yang palsu, pemalsuan buku-buku dan catatan, serta kebohongan kepada auditor untuk mendapatkan keuntungan yang besar dan memperkaya diri sendiri. Para pelaku motivasi didorong oleh keserakahan dan terlibat memperkaya diri, diawetkan posisi perusahaan mereka dan status dalam komunitas bisnis dan sosial. Dan juga tambahan termasuk bonus, saham pilihan, dan tunjangan pensiun yang didasarkan pada kinerja perusahaan.

2.4 Dampak dan Keberlanjutan Skandal Waste Management Inc.
Skandal Waste Management Inc. merupakan perusahaan yang melakukan penyajian kembali terbesar dalam sejarah perusahaan. SEC telah mengeluarkan aturan dalam melaksanakan ketentuan SOX dalam pengadaan pembatasan pada jasa konsultasi yang dapat ditawarkan untuk mengaudit pada klien. Arthur Andersen menyediakan hampir semua penelitian yang diperlukan untuk penulis dari Sarbanes Oxley Act, dan kasus Waste Management Inc adalah salah satu contoh terbaik dari mengapa SOX sangat spesifik tentang independensi auditor. Untuk menyelesaikan tuntutan class action dengan pemegang saham yang marah, WMI membayar denda sebesar $677 juta dengan kontribusi dari Arthur Andersen sebesar $95 juta. Dan, Andersen menyelesaikan masalah kepada SEC dengan membayar denda, terbesar dalam sanksi perdata, sebesar $7 juta, tanpa pernyataan mengakui atau menyangkal. Dan juga, mitra-mitra utamanya didenda dan dilarang berpraktik oleh SEC. Andersen membayar rekor denda $7 juta, yang merupakan terbesar yang pernah ada hukuman perdata terhadap perusahaan akuntansi Big Five pada saat itu.
Waste Management Inc. Sekarang
Waste Management Inc. bangga dengan kinerja keuangan yang kuat dan juga daftar beberapa penghargaan yang telah dimenangkan oleh perusahaan lebih dari empat tahun terakhir, 74 penghargaan tepatnya. Dan juga, dikhususkan untuk etika kebijakan perusahaan dan komitmennya untuk etika di semua tingkatan. Dilihat dalam bagian etika dari situs web Waste Management Inc. ditemukan tiga tujuan utama, yaitu: menciptakan sebuah lingkungan di mana setiap karyawan tahu apa yang etis, dan apa yang diharapkan, pelatihan untuk memastikan semua orang memahami standar etika perusahaan, dan mungkin yang paling penting bagian tentang rahasia peluit bertiup (wm.com 2010).
Perusahaan telah sangat berhasil dalam meraih keberhasilan dan kesuksesan. Hal ini terus meningkatkan harga per saham perusahaan, meningkatkan dividen untuk pemegang saham, dan juga perusahaan memiliki program etika suara dan pengendalian internal yang baik. Tapi, Waste Management Inc sekarang berbeda dengan Waste Management yang terlibat kasus dahulu.
Jaringan perusahaan mencakup operasi 367 koleksi, 355 stasiun mentransfer, 273 tempat pembuangan TPA aktif, 16 limbah-ke-energi tanaman, 134 tanaman daur ulang, 111 menguntungkan digunakan proyek gas TPA dan enam pabrik produksi listrik swasta. WMI menawarkan jasa lingkungan menjadi hampir 27 juta perumahan, industri, kota dan pelanggan komersial di Amerika Serikat, Kanada, dan Puerto Rico. Dengan 21.000 pengumpulan dan pemindahan kendaraan, perusahaan memiliki armada truk terbesar di industri limbah. Bersama dengan pesaing Republic Services, Inc, dua menangani lebih dari setengah dari semua pengumpulan sampah di Amerika Serikat.

2.5 Solusi
Solusi terhadap kasus Waste Management Inc ( WMI ) dalam Kegagalan Pengendalian Internal dan Manajemen Risiko * adanya tata kelola perusahaan yang bertanggung jawab dengan baik dalam fungsi manajemen pemantauan untuk penyajian wajar laporan keuangan sesuai dengan Generally Accepted Accounting Principles (GAAP ). * adanya fungsi pengawasan oleh komite audit WMI, ditambah dengan monitoring yang efektif kepada tim manajemen puncak oleh dewan direksi dan struktur pengendalian internal yang memadai dan efektif dalam mencegah, mendeteksi, dan memperbaiki penipuan laporan keuangan, mungkin akan berkontribusi signifikan terhadap faktor salah saji dan kegagalan audit.
2.6 Masalah Etika
Dari sudut pandang etika, penipuan yang dilakukan oleh keenam eksekutif Waste Management Inc. sudah pasti itu perbuatan yang salah. Kejahatan yang telah dilakukan tidak hanya ilegal, apa yang telah dilakukan benar-benar salah. Mereka tidak hanya berbohong dan menunjukkan bentuk ketidakjujuran, tetapi perusahaan telah mempertaruhkan banyak pekerja yang hidupnya bergantung pada perusahaan. Perusahaan, seperti yang disebutkan sebelumnya, telah menaipulasi laporan keuangan dengan menggelembungkan laba perusahaan untuk mendapatkan keuntungan pribadi dari masing-masing pelaku.
2.7 Teori Etika 1. Egoisme
Dalam teori egoisme terdapat dua konsep, yaitu egoisme psikologis dan egoisme etis. Egoisme psikologis (berkutat diri) adalah semua tindakan yang dilandasi oleh ketamakan sehingga tidak dapat dikatakan tindakan tersebut bersifat etis dengan mengabaikan atau merugikan kepentingan orang lain.
Jika dilihat dari teori egoisme psikologis, tindakan yang dilakukan oleh para manajemen puncak serta Andersen adalah tindakan yang benar. Karena teori ini adalah teori yang mementingkan diri sendiri tanpa mementingkan orang lain maupun kerugian yang diterima orang lain terhadap tindakan yang telah dilakukannya.
Menurut paham egoisme etis, tindakan menolong orang lain dianggap sebagai tindakan untuk menolong diri sendiri karena mungkin saja kepentingan orang lain tersebut bertautan dengan kepentingan diri sehingga dalam menolong orang lain sebenarnya juga dalam rangka memenuhi kepentingan diri. Inti dari paham Egoisme etis adalah bahwa jika ada tindakan yang menguntungkan orang lain, maka keuntungan bagi orang lain ini bukanlah alasan yang membuat tindakan itu benar, yang membuat tindakan itu benar adalah kenyataan bahwa tindakan itu menguntungkan diri sendiri.
Jika dilihat dari teori egoisme etis, tindakan yang dilakukan oleh para pelaku dianggap benar karena mereka melakukan tindakan itu untuk menolong dan menguntungkan diri mereka sendiri. 2. Utilitarianisme
Menurut teori ini, suatu tindakan dapat dikatakan baik jika membawa manfaat bagi sebanyak mungkin anggota masyarakat. Jadi, ukuran baik tidaknya suatu tindakan dilihat dari akibat, konsekuensi, atau tujuan dari tindakan itu apakah member manfaat atau tidak. Jika dilihat dari teori utilitarianisme, tindakan para pelaku dianggap tidak benar karena tindakan yang mereka lakukan banyak merugikan pihak seperti para pemegang saham, investor, dan karyawan. 3. Deontologi
Deontologi mengevaluasi etikalitas perilaku berdasarkan motivasi pembuat keputusan, dan menurut prinsip deontologi, tindakan dapat dibenarkan secara etika meskipun tidak menghasilkan keuntungan bersih atas kebaikan terhadap kejahatan bagi para pengambil keputusan atau bagi masyarakat secara keseluruhan. Perspektif deontologis tidak mementingkan konsekuensi. Hal yang penting adalah bahwa keputusan dibuat untuk alasan yang tepat. Jika dilihat dari teori deontologi, keputusan yang diambil oleh para pelaku tidak tepat karena kewajiban moral seorang manajemen puncak adalah untuk memajukan perusahaan bukan untuk merugikan perusahaan. 4. Teori Hak
Menurut teori hak, suatu tindakan atau perbuatan dianggap baik bila perbuatan atau tindaka tersebut sesuai dengan Hak Asasi Manusia (HAM). Jika dilihat dari teori hak, tindakan yang dilakukan para pelaku jelas telah melanggar hak para pemegang saham dengan mereka memanipulasi laporan keuangan demi keuntungan pribadi. Hak yang seharusnya didapat oleh para pemegang saham dan investor ataupun pihak lainnya tidak dipenuhi. 5. Teori Keutamaan
Teori ini dapat didefinisikan sebagai disposisi sifat/watak yang telah melekat/dimiliki oleh seseorang dan memungkinkan dia untuk selalu bertingkah laku yang secara moral dinilai baik. Sifat keutamaan yang harus dimiliki oleh pelaku bisnis, yaitu kejujuran, keadilan (fairness), kepercayaan dan keuletan. Jika dilihat dari teori keutamaan, tindakan yang telah dilakukan oleh para pelaku dianggap tidak benar karena para pelaku tersebut tidak memiliki sifat-sifat yang seharusnya dimiliki oleh seorang pelaku bisnis. 6. Teori Etika Teonom
Teori etika teonom dilandasi oleh filsafat Kristen yang mengatakan bahwa karakter moral manusia ditentukan secara hakiki oleh kesesuaian hubungannya dengan kehendak Tuhan. Tujuan tertinggi umat manusia selain tujuan hidup di dunia adalah kebahagiaan rohani (akhirat). Perilaku manusia secara moral dianggap baik jika sepadan dengan kehendak Tuhan, dan perilaku manusia dinggap tidak baik bila tidak mengikuti aturan-aturan/perintah Tuhan sebagaimana telah dituangkan dalam kitab suci. Terlepas dari apakah manusia mengakui atau tidak mengakui adanya Tuhan, setiap manusia telah diberikan oleh Tuhan potensi kecerdasan yang tak terbatas (kecerdasan hati nurani, intuisi, kecerdasan spiritual, atau apapun sebutan lainnya) yang melampaui kecerdasan rasional. Tujuan tertinggi umat manusia hanya dapat dicapai bila potensi kecerdasan tak terbatas dimanfaatkan.
Jika dilihat dari teori etika teonom, para pelaku hanya mementingkan kebahagiaan duniawi tanpa memperdulikan tujuan tertinggi hidup umat manusia, yaitu akhirat (kebahagiaan rohani). Hal tersebut mungkin disebabkan oleh kurangnya pendidikan para pelaku tentang modal spiritual (SQ) yang penting untuk membangun kecerdasan tak terbatas yang baik agar menjadi pribadi yang memiliki hati nurani yang dapat mencegah seorang individu melakukan yang tidak baik.

BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Penyusunan laporan keuangan serta proses audit adalah salah satu unsur utama sistem pengendalian manajemen. Laporan keuangan dan proses auditnya harus dilaksanakan berdasarkan prinsip-prinsip ideal-normatif serta etis yang diberlakukan terhadapnya. Kasus Waste Management Inc. dimulai dengan kecurangan di bidang akuntansi. Para eksekutif WMI memanipulasi laporan keuangan perusahaan dengan menggunakan berbagai trik akuntansi untuk mendapatkan keuntungan pribadi dan memperkaya diri.
Proses audit laporan keuangan memang membuka peluang bahkan pada kondisi tertentu mensyaratkan pelibatan auditor eksternal. Untuk itu, auditor eksternal yang dipilih haruslah diakui integritasnya serta prosesnya harus terlaksana berdasarkan kaidah-kaidah yang telah diakui validitasnya. Dalam kasus ini, auditor eksternal telah melanggar prinisp yang ada dengan bekerja sama dengan kliennya dalam penipuan laporan keuangan perusahaan.
Pengawasan dalam rumus skema penipuan mengacu pada kurangnya adanya tata kelola perusahaan yang bertanggung jawab dalam fungsi manajemen pemantauan untuk penyajian wajar laporan keuangan sesuai dengan GAAP. Tidak adanya fungsi pengawasan oleh komite audit WMI, ditambah dengan monitoring yang tidak efektif dari tim manajemen puncak oleh dewan direksi dan struktur pengendalian internal yang tidak memadai dan tidak efektif dalam mencegah, mendeteksi, dan memperbaiki penipuan laporan keuangan, mungkin telah berkontribusi signifikan faktor terhadap salah saji dan kegagalan audit.
Kuncinya adalah pada aturan akuntansi yang transparan, independensi, dan pengawasan terhadap manajemen puncak dan para auditor. Setelah ini tercapai maka akan lebih mudah untuk memecahkan masalah penegakan hukum. Kecurangan Akuntansi akan selalu menyertai kita selama ada pengusaha yang tidak bermoral dan tidak jujur atau tidak kompeten dalam tugasnya.

Daftar Pustaka
About Us: Waste Management Inc. Waste Management Inc. https://www.wm.com/about/index.jsp Accounting Scandals. Accounting Degree http://www.accounting-degree.org/scandals/

New York Times http://topics.nytimes.com/top/news/business/companies/waste_management_inc/index.html?8qa Mahendra, Gading. 2009. Kasus Arthur Andersen Praktik Akuntansi yang dipertanyakan. Kasus Arthur Andersen. http://gadingmahendradata.wordpress.com/2009/11/30/kasus-arthur-andersen-praktik-akuntansi-yang-dipertanyakan/ Nurul, Rigel. 2012. Waste Management Inc. Kasus Etika.
http://rigelnurul.blogspot.com/2012/03/waste-management-inc.html

Similar Documents

Premium Essay

Waste Management

...Law/Leg 100 February 27, 2012 Waste Management, Inc., headquartered in Houston, is the “nation's largest garbage hauler and landfill operator” (abclocal.go.com). Wikipedia.org sites the company’s vast network to include “367 collection operations, 355 transfer stations, 273 active landfill disposal sites, 16 waste-to-energy plants, 134 recycling plants, 111 beneficial-use landfill gas projects and six independent power production plants.” Founded in 1894, Waste Management (WM) “offers environmental services to nearly 20 million residential, industrial, municipal and commercial customers in the United States, Canada, and Puerto Rico.” “Together with its competitor Republic Services, Inc., the two handle more than half of all garbage collection in the United States” (wikipedia.org). In 2007, Waste Management announced its initiative to spend “hundreds of millions of dollars over the next dozen years to make its operations more environmentally friendly. The company plans to increase its energy production from waste, buy more fuel-efficient vehicles and more than double the amount of recyclable material it processes, among other initiatives” (abclocal.go.com). Waste Management’s CEO David Steiner explained to The Associated Press that “the "green" strategy will also boost Waste Management's bottom line. The company reported $13.4 billion in revenue in 2006” (abclocal.go.com). WM.com (Waste Management’s own website) proclaims that the company “uses waste to create enough energy to power...

Words: 1625 - Pages: 7

Premium Essay

Waste Management

...A.2 Case Waste Management Synopsis In February 1998 Waste Management announced that it was restating its financial statements for 1993 through 1996. In its restatement, Waste Management said that it had materially overstated its reported pretax earnings by $1.43 billion. After the announcement, the company’s stock dropped by more than 33 percent, and shareholders lost over $6 billion. The SEC brought charges against the company’s founder, Dean Buntrock, and five other former top officers. The charges alleged that management had made repeated changes to depreciation-related estimates to reduce expenses and had employed several improper accounting practices related to capitalization policies, also designed to reduce expenses.1 In its final judgment, the SEC permanently barred Buntrock and three other executives from acting as officers or directors of public companies and required payment from them of $30.8 million in penalties.2 History In 1956 Dean Buntrock took over Ace Scavenger, a garbage collector owned by his father-in-law, who had recently died. After merging Ace with a number of other waste companies, Buntrock founded Waste Management in 1968.3 Under Buntrock’s reign as its CEO, the company went public in 1971 and then expanded during the 1970s and 1980s through several acquisitions of local waste hauling companies and landfill operators. At one point the company was performing close to 200 acquisitions a year.4 From 1971 to 1991 the company enjoyed 36 percent...

Words: 5975 - Pages: 24

Premium Essay

Waste Management

...the manner in which you dispose waste? For individuals, Hong Kong people have many wasteful habits. Plastic bags, expanded-polystyrene lunchboxes and over-packaged products are commonly used. A recycling programme that provides recycling bins has also been running in schools since 2000 to enhance students' understanding of the importance of conserving resources and separating waste. The increase in the volume of recyclables collected over the years proves the success of the programme in turning students' awareness into action. Overall speaking, Hong Kong has an imminent waste problem. At present, we rely solely on our landfills to dispose of our waste. 40% of our waste are for recycling. We must address the waste problem in a holistic manner. This Policy Framework sets out a comprehensive strategy consisting of a series of tried and proven policy tools and measures to tackle our waste problem head on and achieve the following targets: |Target 1: |To reduce the amount of municipal solid waste (MSW) generated in Hong Kong by 1% per annum up to the year 2014. | |Target 2: |To increase the overall recovery rate of MSW to 45% by 2009 and 50% by 2014. | |Target 3: |To reduce the total MSW disposed of in landfills to less than 25% by 2014. | Tackling the Problem at Source Waste avoidance and minimization are...

Words: 3035 - Pages: 13

Premium Essay

Waste Management

...Waste Management is the largest waste handling company in the world, with 20 million customers and 273 municipal landfills. However, Waste Management faces serious changes in its environment even as it dominates its industry. Both customers and corporations are reducing the amount of waste they generate and increasing the amount of goods they recycle. These trends challenge Waste Management, since the high cost of collecting and sorting recyclable materials means that Waste Management loses money when it recycles items. External environments are the events and forces outside a company that have the potential to influence or affect it. Organizations are influenced by two kinds of external environments: the general environment, which consists of technological, sociocultural, economic, and political events and trends, and the specific environment, which consists of customers, competitors, suppliers, industry regulators, and advocacy groups. The sociocultural component of the general environment refers to the general behavior, demographic characteristics, attitudes, and beliefs of people in a particular society. Sociocultural changes and trends influence organizations in two ways. First, changes in demographic characteristics, such as the number of people with particular skills or the growth/decline in particular population segments (age, marital status, gender, and ethnicity) affect how companies staff their businesses. Second, sociocultural changes in behavior, attitudes,...

Words: 915 - Pages: 4

Premium Essay

Waste Management

...Master Plan and Preparation of DPR for Solid Waste Management Plan for Bhopal city Submitted to: Bhopal Municipal Corporation (BMC) Prepared by: SENES Consultants India Pvt. Ltd. March 2012 Detailed Project Report – Review/Updating Master Plan & Preparation of DPR for SWM Plan for Bhopal city Table of Contents 1.0 1.1 1.2 2.0 2.1 2.2 2.3 2.4 3.0 3.1 3.2 3.3 3.4 3.5 INTRODUCTION .........................................................................................................1 Objectives of Study........................................................................................................ 1 Scope of Work ............................................................................................................... 2 DESCRIPTION OF STUDY AREA .............................................................................3 Demographic Features ................................................................................................... 6 Population Projections ................................................................................................... 6 Economy ........................................................................................................................ 7 Land use ......................................................................................................................... 7 ASSESSMENT OF EXISTING SOLID WASTE MANAGEMENT SYSTEM ..........8 Sources of Waste Generation ..................................

Words: 40268 - Pages: 162

Premium Essay

Waste Management

...Rationale of the Project Improper waste disposal has been a very big issue to most places around the world. Through this, it can create environmental problems such as soil contamination and pollution. Hazardous chemicals that get into the soil can harm plants when they take up the contamination through their roots. If humans eat plants and animals that have been in contact with such polluted soils, there can be a negative effect impact on their health. Now with the pollution, bad waste management practices can result to land and air pollution and can cause respiratory problems and other adverse health effects as contaminants are absorbed from the lungs into other parts of the body. On the root of it all, improper waste management can also cause health problems. Humans are not the only one affected by improper waste disposal but animals too. Garbage dumping and discharging raw or untreated sewage can threaten marine life and animals who come in contact with the water. Waste products such as plastics and metals present an immediate danger to animals, in particular, marine life. They might mistake these waste products for food and may choke or get poisoned by it. Through this, the area can suffocate and contaminate sea bottom habitats such as coral and fish reducing their numbers. The purpose and objective of the study is to help spread the awareness of the effects of improper waste disposal and teach them different methods of solid waste management. After this, it is expected to...

Words: 668 - Pages: 3

Premium Essay

Waste Management

...Waste Waste can be loosely defined as any material that is considered to be of no further use to the owner and is, hence, discarded. However, most discarded waste can be reused or recycled, one of the principles of most waste management philosophies. What may be of no further use to one person and regarded as waste to be dumped, may be of use to the next person, and is the basis of the rag picking trade, the sifting through of refuse at landfills for recovery and resale, a very fundamental historical waste management practice still functioning in many countries, often conducted on a highly organised commercial basis. Waste is generated universally and is a direct consequence of all human activities. Wastes are generally classified into solid, liquid and gaseous. Gaseous waste is normally vented to the atmosphere, either with or without treatment depending on composition and the specific regulations of the country involved. Liquid wastes are commonly discharged into sewers or rivers, which in many countries is subject to legislation governing treatment before discharge. In many parts of the world such legislation either does not exist or is not sufficiently implemented, and liquid wastes are discharged into water bodies or allowed to infiltrate into the ground. Indiscriminant disposal of liquid wastes pose a major pollution threat to both surface and groundwater. Solid wastes are mainly disposed of to landfill, because landfill is the simplest, cheapest and...

Words: 426 - Pages: 2

Premium Essay

Waste Management

...The clear out and in particular waste management of the event. Waste management and the clear up stage is an important factor to any event. It requires just as much planning and consideration as any other stage in delivering the event. It is important as it makes the site cleaner for the customers, which also makes it safer for customers. With the majority of festivals nowadays trying to be seen as green festivals, using proper waste management will increase the recycling levels and boost the festivals reputation for being green. Glastonbury already does by being one of the leading festivals in the UK. Waste management doesn’t only take place after the event, it begins before the event has started and takes place throughout the whole event until it finishes. This is done by dispersing different types of bins all over the campsites and site of the festival, recycling bins for bottles, cans, general waste etc. These bins are clearly sign posted with bright identifiable colours on them. “The environmental purchasing hierarchy: “rethink, eliminate, eliminate, reduce, re-use, recycle, dispose” is an approach to minimizing natural resource impact which is similar to waste management hierarchy” (REFERENCE PG 86) Having staff that collect rubbish during the day and at night once each night is finished will keep the site looking better than if it was left until right at the very end. Litter is going to be found on the floor no matter how well the event is organised....

Words: 1123 - Pages: 5

Premium Essay

Waste Management

...ISWA – The International Solid Waste Association Introduction and Perspectives on Integrated Waste Management, Recycling and Recovery of Energy from Waste Dr. Helmut Stadler Vice-President of ISWA International stadler.helmut@utanet.at www.iswa.org Table of Content l l l Introduction of ISWA International and ISWA Austria Problems and Challenges Perspectives on Solutions Sources: Franz Neubacher, David Newman, and others ISWA‘s Mission ISWA – the International Solid Waste Association – is a global, independent and non-profit making association, working in the public interest to fulfil its declared mission: “To Promote and Develop Sustainable and Professional Waste Management Worldwide“ ISWA achieves its mission through: Promoting resource efficiency through sustainable production and consumption Support to developing and emerging economies Advancement of waste management through education and training Promoting appropriate and best available technologies and practices Professionalism through its program on professional qualifications. More than 1,400 Members in More than 90 Countries WWW.ISWA.ORG ISWA Membership Benefits ISWA members have access to a variety of benefits as for instance access to: • Waste Management & Research • Waste Management World • ISWA Newsletter • ISWA Working Groups • ISWA's Job Exchange Platform • Large International Network • Discount on Registration Fees • Member Discount Program ISWA Membership Categories •...

Words: 1409 - Pages: 6

Premium Essay

Waste Management

...Introduction Solid waste management is a polite term for garbage management. As long as humans have been living in settled communities, solid waste, or garbage, has been an issue, and modern societies generate far more solid waste than early humans ever did. Daily life in industrialized nations can generate several pounds of solid waste per consumer, not only directly in the home, but indirectly in factories that manufacture goods purchased by consumers. Solid waste management is a system for handling all of this garbage; municipal waste collection is solid waste management, as are recycling programs, dumps, and incinerators. To the great benefit of archeology, early solid waste management consisted of digging pits and throwing garbage into them. This created a record of the kinds of lives that people lived, showing things like what people ate, the materials used to make eating utensils, and other interesting glimpses into historic daily life. When human cities began to be more concentrated, however, solid waste management became a serious issue. Houses that did not have room to bury their garbage would throw it into the streets, making a stroll to the corner store an unpleasant prospect. In response, many cities started to set up municipal garbage collection, in the form of rag and bone men who would buy useful garbage from people and recycle it, or waste collection teams which would dispose of unusable garbage. Waste Management Waste management is the collection, transport...

Words: 2734 - Pages: 11

Premium Essay

Waste Management

... |through creative ways managing their garbage mostly through recycling and re-use of their | | |personal resources. | | | | | |MMCOMRE Term/SY: 2nd Term, 2013 | *To be evaluated by the MMCOMRE/MMRECON teacher. I. Background Defintion Here is a brief definition basically of what garbage disposal is on a wider point: “Waste management is the...

Words: 2823 - Pages: 12

Premium Essay

Waste Management

...DEVELOPING INTEGRATED SOLID WASTE MANAGEMENT PLAN TRAINING MANUAL Volume 4: ISWM Plan U N I T E D N AT I O N S E N V I R O N M E N T P R O G R A M M E Copyright © United Nations Environment Programme, 2009 This publication may be reproduced in whole or in part and in any form for educational or non-profit purposes without special permission from the copyright holder, provided acknowledgement of the source is made. UNEP would appreciate receiving a copy of any publication that uses this publication as a source. No use of this publication may be made for resale or for any other commercial purpose whatsoever without prior permission in writing from the United Nations Environment Programme. Disclaimer The designations employed and the presentation of the material in this publication do not imply the expression of any opinion whatsoever on the part of the United Nations Environment Programme concerning the legal status of any country, territory, city or area or of its authorities, or concerning delimitation of its frontiers or boundaries. Moreover, the views expressed do not necessarily represent the decision or the stated policy of the United Nations Environment Programme, nor does citing of trade names or commercial processes constitute endorsement. Developing Integrated Solid Waste Management Plan Training Manual Volume 4 ISWM Plan Compiled by United Nations Environmental Programme Division of Technology, Industry and Economics International Environmental...

Words: 18353 - Pages: 74

Premium Essay

Construction Waste Management

...Construction Waste Management: An effective plan for recycling 11/11/2012 Abstract: The construction of both single and multiple family home in the United States on average generates more than two tons of waste. Studies have shown that more than 90% of the waste generated is recyclable. In recent years federal green building programs have been established to award points and give tax credits for those who recycle construction debris. With the current state of today’s housing market, builders can improve their profit margin by reducing the amount of waste sent to landfills. Unfortunately, many builders are puzzled at how to take advantage recycling. In this paper I will focus on cost effective and environmentally friendly methods to dispose of construction waste for those in the home building industry. The program will outline how those in the home building industry implement techniques for managing construction waste on their projects. Introduction When speaking of sustainability those in the construction industry should understand and acknowledge that a critical part includes effective waste management. Napier (2012) suggests the following: “Responsible management of waste is an essential aspect of sustainable building. In this context, managing waste means eliminating waste where possible; minimizing waste where feasible; and reusing materials that might otherwise become waste. Solid waste management practices have identified the reduction, recycling...

Words: 2074 - Pages: 9

Premium Essay

Waste Management and Disposal

...interrelationships which exist among these, or any of them e.g. waste. Two kinds of definitions are operative for waste. One is conceptual and the other descriptive (Savasi, 1977) and defines waste by listing the kinds of materials comprising it. In the conceptual sense, wastes are defined as useless, unwanted or discarded materials. However, to a modern environmentalist, waste are just materials which are discarded because, they ‘seem’ to have no further economic use ignoring the irrelevant issue of usefulness, value or desirability of the waste. In the descriptive definition, waste consists of discarded materials resulting from domestic, community activities, industrial, commercial and agricultural operations. 1.1 TYPES OF WASTE Agricultural waste, Biomedical waste, Business waste, Chemical waste, Consumable waste, Domestic waste, Industrial waste, Inorganic waste, Medical waste, Organic waste, Recyclable waste Toxic waste, etc. Population explosion, uncontrolled urbanization and rapid industrialization have caused high waste generation quantities and rates in a country, (NEST 1991) waste generation increases not only because people multiply and hence the space available to each person becomes smaller, but also because the demand per person are continually increasing, so that each person throws away more waste year by year. If the world’s population were evenly distributed over the earth surface, most of these wastes could probably remain unnoticed and perhaps harmless...

Words: 2217 - Pages: 9

Premium Essay

Waste Management Inc

...__________________________________________________________________ Waste management corporations has been successful in the pass, however now faces a high level of uncertainty in regards to future profits due to the social-culture environment of the company consumers. Waste management is currently facing a critical moment for both their internal and external environment, and their next business decision could either result in the company failing to remain a major competitor in their industry or using the shareholder’s shift as an opportunity to restore their company operations. First and foremost, besides their current issue, Waste management corporations have excelled in a few key areas of their business. They have done a great job in finding a niche in the market that they can capitalize on, waste disposal. They have also succeeded in capitalizing their brand and service enough to garner a strong global presence. Waste management has also acquired a massive amount of land, which, if used well can be a big advantage for the company. Upon from excelling in those key areas, the missed one component which is that they failed to identify the shift in the socio-cultural environment with their consumers. They could have noticed these trends if they performed an trend analysis eon their costumers Consumers are one of their main stakeholders because their opinions have a big impact on the well being of the company. Waste Management has been dominating their market for so long that management missed critical timing of trends...

Words: 523 - Pages: 3