Free Essay

Management

In:

Submitted By rachimalone
Words 3322
Pages 14
PERANAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN DALAM
PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA

1. PENDAHULUAN
Pengaruh perkembangann sains dan teknologi dalam berbagai kehidupan semakin meningkat, terutama karena desakan tuntutan masyarakat baik di level lokal,nasonal maupun global. Untuk menyesuaikan dan mengantisipasi pengaruh tersebut diperlukan sumber daya manusia yang berkualitas.
Berkaitan dengan hal tersebut, pembangunan nasional Indonesia saat inipun memerlukan dukungan sumber daya manusia yang berkualitas untuk mencapai tujuan yang diharapkan. Personil yang telah ada sebagian besar masih belum mampu menyelesaikan pekerjaan pada jenjangnya masing-masing. Oleh sebab itu sasaran umum Pembangunan Jangka Panjang Kedua untuk menciptakan kualitas manusia dan kualitas masyarakat merupakan keputusan strategis yang seyogayanya diimplementasikan dalam berbagai sektor Pemerintahan.
Pengelolaan sumber daya manusia tidak hanya terpusat pada kegiatan seleksi, penempatan, pengupahan, pelatihan, transfer, promosi serta berbagai tindakan lainnya, yang fokusnya adalah pada kepentingan organisasi kerja. Tugas utama dari pengelolaan sumber daya seringkali hanya mengusahakan agar personil dapat bekerja secara efektif. Perhatian yang terlampau terpusat pada kepentingan organisasi kerja cenderung disertai pengbaian hak-hak mereka untuk diperlakukan secara manusiawi. Strategi pembangunan yang manusiawi, bukan saja memperhitungkan peningkatan kualitas sumber daya manusia, dikenal dengan istilah strategi pengembangan sumber daya manusia atau human resources development. Tapi dalam artian yang luas pengembangan sumber daya manusia terutama meliputi pendidikan dan pelatihan, peningkatan kesehatan manusiawi, yang menyegarkan dalam organisasi, dan pertemuan ilmiah seperti seminar, simposium perlu untuk ditingkatkan.
Ciri yang konkrit dari program pendidikan dan pelatihan dalam peningkatan mutu unjuk kerja personil selalu berkembang, karena kebutuhan organisasi kerja dan masyarakat selalu berubah.Kekuatan potensial yang dapat menimbulkan perubahan adalah yang saling berkaitan. Namun kegagalan bisa terjadi manakala saling tumbang tindih yang satu dengan yang lain, maka mungkin saja program pendidikan dan pelatihasn merupakan salah satu bentuk secara sengaja, tidak mampu menimbulkan perubahan yang substansial dalam rangka suatu rekayasa.
Penelaahan seperti ini adalah tidak memadai apabila analisisnya terbatas pada efisiensi dan efektivitas internal sebagai sebuah program dengan sistem tertutup. Persoalan akan terungkap lebih jelas, jika dianalisis pula faktor eksternal, terutama faktor organisasi kerja dalam mendayagunakan personil yang telah melalui proses pendidikan dan pelatihan. Di tengah-tengah berbagai sumber kekuatan atau berbagai jenis potensi untuk program yang mengandung potensi untuk menimbulkan perubahan organisasi, maka isu kritisnya adalah seberapa kuat impuls yang bersumber dari peraturan dan program pendidikan dan pelatihan yang mampu berperan sebagai “pemicu” dalam perubahan organisasi atau pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
2. ANALISIS SWOT DALAM PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA .
Dalam pengembangan SDM banyak faktor yang mempengaruhi terhadap keberhasilan maupun kegagalan dalam meningkatkan kinerja organisasi. Berbagai analisis yang digunakan dimaksudkan untuk melakukan telaah terhadap berbagai situasi atau keadaan lingkungan baik lingkungan internal maupun eksternal.
Salah satu instrumen penting mengantisiapsi situasi dan kondisi perlu menggunakan analisis SWOT seperti yang ditegaskan oleh Hunger dan Wheelen, “The factor are most importance to the corporation’s future are refered to as strategic factors and summarized with the acronym S.W.O.T, standing for Strength, Weaknesses, Oppotunities, and Threats (Hunger dan Wheelen,
1993:12). Analisis SWOT mengembangkan strength (kekuatan), weaknesses (kelemahan), oppotunities (kesempatan), dan threats (ancaman). Pendekatan ini berusaha mengembangkan kekuatankekuatan dan kelemahan-kelemahan internal organisasi (Looking In), dengan memperhatikan kesempatan-kesempatan dan ancamanancaman yang ada dari lingkungan eksternal (Looking Out).
Dalam makalah ini dibicarakan khusus yang berkenaan dengan Sumber Daya Manusia di Lingkungan Pemerintahan. Komponen tersebut akan dibahas berikut ini satu per satu.
1. Kekuatan ( Strength )
Faktor yang menjadi kekuatan dalam pengembangan dan pembinaan SDM adalah setiap kebijakan yang diputuskan pemerintah baik dalam bentuk Program Pembanguan Jangka Menengah Nasional , maupun UU dan Peraturan Pemerintah yang dikeluarkan oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara sebagai pedoman bagi pada pelaksana di lapangan . Prioritas pembangunan yang berkaiktan dengan SDM adalah bahwa: “Pembangunan sumber daya manusia agar makin meningkat kualitasnya sehingga dapat mendukung pembangunan ekonomi melalui peningkatan produktivitas dengan pendidikan nasional yang makin merata dan bermutu, disertai peningkatan dan perluasan pendidikan keahlian yang dibutuhkan berbagai bidang pembangunan, serta pengembangan ilmu pengetahuan dan tekonologi yang makin mantap”.
Di Indonesia telah diadakan berbagai pendidikan dan pelatihan dari berbagai bidang atau profesi dengan maksud meningkatkan ketrampilan, pengetahuan dan profesionalisme pegawai agar diperoleh kinerja yang optimal. Mutu unjuk kerja personil setelah bertugas kembali menunjukkan kemampuan menyelesaikan tugas dengan rasa percaya diri yang cukup tinggi. Dengan demikian kita telah memiliki kekuatankekuatan berupa peraturan pendukung, sejumlah personil yang telah dilatih, dan ketrampilan kompetitif yang baik.
2. Kelemahan ( weaknesses)
Dalam pengembangan dan pembinaan Aparatur Negara masih ditemui sistem manajemen yang belum efisien dan efektif. Di antara kelemahan atau kendala yang dihadapi (U. Husna, 1995) adalah: a) Pengkajian mutu unjuk kerja personil di lingkungan Pemerintah Kabupaten/kota yang baru sampai pada taraf melakukan investarisasi pendidikan kedinasan yang telah diikuti personil dan memberikan rekomendasi untuk mengikuti seleksi pendidikan dan pelatihan berikutnya. b) Mutu unjuk kerja personil yang telah mengikuti pendidikan dan pelatihan sebagian masih rendah karena masih terdapat keraguan dalam menyelesaikan tugas. Mereka memerlukan penambahan pengetahuan dan ketrampilan sesuai dengan jabatannya. Perilaku personil setelah mengikuti pendidikan dan pelatihan tidak seluruhnya dapat memberikan kontribusi untuk pengembangan organisasi. c) Persiapan Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan tidak melibatkan seluruh penatar atau instruktur. d) Asumsi panitia tentang kemampuan penatar dalam memahami silabus berakibat proses belajar mengajar tidak seluruhnya menarik perhatian peserta dalam mencapai tujuan. e) Penyediaan fasilitas dalam memberikan pelayanan kepada learners terlebih-lebih pada saat peralatan terbatas belum terlaksana dengan baik. f) Substansi Kurikulum belum menyentuh seluruh kebutuhan organisasi dan pertumbuhan kepribadian peserta. g) Metode yang dipergunakan dalam melaksanakan proses belajar mengajar dalam persepsi peserta belum dapat membangkitkan keakraban emosional dan memberikan kepercayaan intelektual. walupun demikian prosesnya telah diupyakan disesuaikan dengan keadaan lapangan. h) KKPRK tidak seluruhnya dapat dijadikan pedoman untuk memonitor tugas setelah mereka kembali, karena belum tentu menduduki posisi seperti yang direncanakan KKPRK. i) Pelaporan peserta setelah mengikuti pendidiikan dan pelatihan belum sepenuhnya dapat dimanfaatkan untuk mementau kegiatan mereka. j) Pertimbangan dalam Penempatan Personil baru dilakukan bila ada formasi. k) Desiminasi alumni yang tidak proporsional menyulitkan penempatan personil sesuai dengan kebutuhan organisasi. l) Pembinaan personil di lingkungan Pemerintah Daerah mengalami benturan peraturan.Pembinaan Personil seringkali hanya ditujukan kepada personil yang menunjukkan keinginan untuk tumbuh dan berkembang.
Adapun dari sisi manajemen pembelajaran , dapat dilihat dari kelemahan , al.: a) Masih melemahnya koordinasi dalam penyusunan kebijakan, perencanaan dan pelaksanaan, dan pengendalian sehingga mengakibatkan kurang adanya konsistensi dan keterpaduan yang menyulitkan pencapaian tingkat daya guna dan produktivitas yang optimal. b) Kendala kelembagaan adalah belum dapat berfungsinya secara efektif dan efisien beberapa satuan organisasi dalam aparatur pemerintah; belum tertatanya pembagian tugas dan wewenang antar instansi vertikal di daerah dengan dinas daerah sehingga pelaksanaan urusan pembangunan di daerah masih ada yang tumpang tindih serta kurang mendorong pelaksanaan otonomi daerah yang bertitik berat pada tingkat II. c) Masih melemahnya kualitas pegawai dan administrasi kepegawaian negeri seperti antara lain kecilnya persentase tenaga sarjana dan jumlah peserta pendidikan dan pelatihan dalam formasi kepegawaian. Demikian pula, program dan penyelenggaraan diklat yang belum memadai dan terencana baik, serta belum sepenuhnya dikaitkan secara taat azas dengan kebijaksanaan pengembangan karier. d) Dalam menyelenggarakan tugas pemerintahan dan pembangunan, perilaku aparatur belum sepenuhnya menunjukkan semangat melayani, mengayomi dan bersikap terbuka.
3. Kesempatan ( opportunities )
Perkembagan dunia semakin terbuka yang memerlukan kepekaan bagaimana memamfaatkan berbagai peluang yang ada. Ada sebuah pandangan yang menyatakan bahwa peluang yang terbuka tidak memiliki fungsi apa-apa tanpa dapat memanfaatkannya secara pro aktif. Kesempatan-kesempatan yang ada dapat dipetik dari ekspansi global adalah bagaimana kita mampu mengakses berbagai informasi dunia yang dapat membantu mengembangkan SDM kita.
Berbagai kegiatan yang berorientasi pada pengembangan SDM, baik dalam bentuk pendidikan,pelatihan, seminar ,workshop baik yang diselenggrakan lembaga pemerintah maupun non pemerintah memberi ruang gerak bagi setiap aparat maupun manajer untuk terus dapat meningkatkanb kalitas` sumber daya manusia. Kemampuan SDM kita dalam penguasaan Iptek memberikan kesempatan untuk merebut pasar dunia. Bahkan lulusan SDM kita dari luar negeri dan dalam negeri memberikan sponsor pendidikan dalam peningkatan mutu SDM.
4. Ancaman ( threats )
Ancaman yang utama dari luar adalah perkembangan Iptek, berupa arus teknologi komunikasi menghilangkan batas ruang dan waktu. Ketika memasuki pasar bebas, maka perlu antisipasi dampak negatif dari ekspansi tersebut. Hal ini akan terasa ketika terjadinya persaingan yang semakin tajam menghendaki produk maupun layanan harus berorientasi pasar .
Pengaruh global bukan hanya berakibat tertinggalnya kita dalam teknologi tetapi akan mempengaruhi budaya bangsa. Adanya budaya kerja yang menghambat dapat mengakibatkan kurangnya kepercayaan para investor dan penyandang dana (donatur) terhadap pemerintah .
3. KUALIFIKASI SDM YANG DIPERLUKAN MASA DEPAN
Tuntutan kebutuhan masyarakat yang akan datang ditandai dengan dominasi teknologi komunikasi, sebagian besar pekerjaan terletak pada sektor jasa dan informasi. Informasi merupakan kekuatan dan kekuasaan pada zaman pasca modern. Dunia sedang bergulat dalam masa transisi menuju ekonomi jasa.
Teknologi komunikasi menghilangkan batas ruang dan waktu. Peristiwa yang terjadi di seluruh dunia mempengaruhi reaksi kita. Kita ikut terharu oleh mayat-mayat yang tertimpa bencana di belahan bumi yang lain. Jaringan telekomunikasi telepon, telek, faksimili, radio, televisi, komunikasi (gabungan komputer dan telekomunikasi), international network (internet) secara eksponensial memperbanyak frekuensi kontak kita.
Pertukaran informasi di antara penduduk dunia berlangsung dengan cepat dalam jumlah yang banyak. Manusia harus bereaksi dengan cepat, padahal alternatif yang tersedia sangat beragam. Karena luasnya perubahan yang terjadi seluruh aspek kehidupan kita terpengaruh keluarga, pekerjaan, pendidikan, rekreasi, bahkan kehidupan beragam.
Manusia dikatakan sehat secara psikologis bila dapat memberikan reaksi yang tepat pada lingkungannya, bila ia “well adjusted”. Kemampuan beradaptasi memberikan kesan bahwa ia mampu memahami dan mengendalikan lingkungan. Ia memiliki ketrampilan dan memperlihatkan unjuk kerja yang optimal. Mutu unjuk kerja yang diharapkan adalah tercapainya tingkat kematangan dalam menyelesaikan tugas yang dibebankan kepada personil.
Hersey dan Blanchard (1980:162) mengemukakan variasi kematangan seseorang ditinjau dari tanggung jawab sebagai berikut:
(1) individuals who are neither willing nor able to take responsibility.
(2) individuals who are willing but not able to take responsebility
(3) individuals who are able but not willing to take responsibility, and
(4) individuals who are able to take responsibility.
Jadi tingkat kematangan seseorang yang memperlihatkan mutu unjuk kerja yang tinggi adalah mereka yang memiliki keinginan bertanggung jawab dan dapat bertanggung jawab. Kemudian ditegaskannya dua faktor kematangan yaitu, (1) “job maturity-ability and technical knowledge to do the task, and (2) psychological maturityfeling of self confidence and self respect about one self as and individual” (Hersey dan Blanchard,
1980:163).
Jadi orang yang matang atau memperhatikan mutu unjuk kerja yang tinggi tidak hanya memiliki kemampuan dan pengetahuan untuk mengerjakan tugas, tapi juga memiliki rasa kepercayaan pada diri sendiri dan merasa baik dari apa yang dilakukannya. Mampu mengadakan segala perubahan karena salah satu ciri kehidupan adalah perubahan. Mereka yang tidak mengikuti perubahan zaman akan tinggal menjadi manusia yang konservatif dan menghalangi kemajuan. Personil yang memiliki mutu unjuk kerja tinggi akan lebih peka (sensitif) terhadap nilai-nilai yang sifatnya rohani atau spiritual, pertumbuhan kepribadian tidak menyimpang dengan norma.
4. STRATEGI PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN SDM
Untuk pembinaan serta pengembangan sumber daya manusia diperlukan suatu strategi tertentu, sehingga hasil yang diharapkan bisa tercapai. Henry Mintzberg yang menjelaskan bahwa, A strategy is the pattern or plan that integrates an organization’s gloals, policies, and action sequences into a cohesive whole. (Henry Mintzberg, 1982:5). Farky Gaffar menegaskan bahwa strategi adalah mekanisme organisasi yang menjabarkan visi secara operasional dan menterjemahkan kebijaksanaan dalam bentuk tindakan nyata. Strategi adalah cara yang tepat untuk melaksanakan kebijakan (1994:7).
Strategi yang dapat ditempuh dalam pembinaan pengembangan SDM dalam manajemen dimulai dari pengkajian kebutuhan (need assesment) untuk suatu program, persiapan dan pelaksanaan pendidikan, evaluasi dan pembinaan untuk meningkatkan effisiensi dan efektivitas implementasi pendidikan dan pelatihan. Mengembangkan kerja sama dengan pihak pemakai untuk mendukung pelaksanaan pendidikan dan pelatihan merupakan strategi yang cukup penting. Kegiatan tersebut akan dibahas satu persatu berikut ini.
1. Pengkajian Kebutuhan (Need Assesment)
Salah satu kegiatan dalam pengkajian ini adalah mengkaji mutu unjuk kerja personil. Agar perencanaan pendidikan dan pelatihan mencapai sasaran, maka organisasi pemakai perlu mengkaji mutu unjuk kerja personil di lingkungannya secara komprehensif. Daniel L. Stufflebeam dkk (1985:6-7) mengemukakan beberapa definisi kebutuhan dalam mengkaji kebutuhan adalah sebagai berikut:
Discrepancy view: A need is discrepancy between desired performance and observed or predicted performance”. Democratic view: A need is a charge desired by a mayority of some referance group. Analytic View: A need is direction in wich improvement can be predicted to accur, given information about current status. Diagnostic view: A need issomething who absence or defiency proves harmfull.
Kebutuhan akan pendidikan dan pelatihan bukan hanya dilakukan secara kuantitatif tapi perlu dilakukan secara komprehensif yakni dengan mengkaji dan menginventarisasi mutu unjuk kerja personil yang ada sekarang dengan yang seharusnya untuk mampu menyelesaikan pekerjaan.
2. Persiapan dan Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan
Pelaksanaan pendidikan dan pelatihan memerlukan persiapan. Di antara persiapan itu adalah membuat kebijakan pertemuan dengan penatar, membuat jadwal, mempersiapkan fasilitas proses belajar mengajar.
Untuk membuat persiapan pendidikan dan pelatihan Diklat perlu mengadakan pertemuan dengan seluruh penatar. Kita tidak boleh berasumsi bahwa silabi sudah cukup memadai untuk pegangan menyampaikan materi. Pertemuan dengan seluruh penatar pada dasarnya untuk mencegah terlalu jauh menyimpang dari tujuan yang telah ditetapkan. Koordinasi di antara adanya pertemuan bersama semua gerak langkah terkoordinasi dengan baik. Dalam hal seperti ini perlu sikap hati-hati dalam membuat suatu asumsi seperti yang disarankan oleh Michael W. Apple (1995:153), “We should cautions of technical solutions to political problems. We should cautions about fine-sounding words that may not take account of daily lives of the people who work in this institutions”. Tantangan dalam pengembangan program dan pelaksanaan kurikulum adalah faktor penatar, panitia, dan sistem organisasi.
Dalam kondisi seperti ini dituntut tanggungjawab pimpinan sebagai perancang program. “In dedigning profesional development programs for those responsible for instructions, instructional leaders should address the technical skills needed to develop and implement an outcome-based instructional system...” (Kathleen A. Fitzpatrick, 1995:127). Dari pembahasan di atas jelaslah bahwa kurikulum perlu diupayakan untuk dihubungkan dengan tugas personil di lapangan yang menyangkut berbagai ketrampilan. Keterhubungan itu memang perlu diperhatikan dalam merancang kurikulum. Substansi Kurikulum perlu menyentuh seluruh kebutuhan organisasi dan pertumbuhan kepribadian peserta. Jika dilihat dari materi kurikulum, agar peserta mengalami perubahan yang mendasar sebagai aparat pemerintah, maka kurikulum seyogyanya secara substansi memuat tentang: tecnical skill, conceptual skill, human skill, political skill, dan personal growth.
Ketrampilan teknis (technical skill) yaitu kemampuan untuk menggunakan alat-alat, prosedur dan teknik dari suatu bidang kegiatan tertentu. Ketrampilan manusiawi (human skill) yaitu kemampuan untuk bekerja dengan orang lain, memahami dan merancang serta mendorong orang lain. Orang lain itu termasuk bawahan.
Ketrampilan konseptual (conceptual skill) adalah kemampuan mengkoordinasi dan mengintegrasikan seluruh kepentingan dan kegiatan organisasi sehingga organisasi dapat dilihat sebagai satu kesatuan yang utuh.
Ketrampilan politis (Political skill) dimaksudkan adalah ketrampilan yang mampu memperoleh kekuatan untuk mencapai tujuan organisasi. Ketrampilan politis termasuk menentukan hubungan yang benar dan mempengaruhi orang yang benar. Ketrampilan politis termasuk memenangkan pengaruh dari orang lain, merebut kekuatan ataupun mempertahankan kekuatan. Ketrampilan ini memungkinkan seorang untuk terus mengembangkan kariernya. “Recently, Pfeffer (1989) suggested that a political focus may be an important, yet overlook. persfective in understanding career success”. (Timothy A. Judge, 1994:44).
Pertumbuhan kepribadian (personal growth) diharapkan tumbuh sikap yang positif terhadap keseluruhan tugas pengabdiannya, dan kedewasaan bertindak. Pemahaman, penghayatan, dan penampilan nilai-nilai yang seyogyanya dianut oleh seorang pemimpin. Penampilan untuk menjadikan dirinya sebagai panutan dan teladan bagi stafnya.
Peserta sebagai input diasumsikan sudah memiliki (K) Knowledge: Pengetahuan, (S) Skill: Ketrampilan, dan (A) Atitude: Sikap. Setelah selesai mengikuti pendidikan diharapkan lebih menekankan pada perubahan Atitude (Sikap), setelah itu Skill (Ketrampilan), dan terakhir memiliki knowledge (pengetahuan). Upaya untuk menguasai KSA menjadi ASK tidak hanya dalam semboyan tapi diwujudkan dalam setiap penyampaian aspek kurikulum, dengan terintegratif dalam setiap proses belajar mengajar. Aspek tersebut memang tidak terlihat secara eksplisit dalam kurikulum, aspek tersebut seakan-akan tersembunyi di dalam setiap piranti, dan nyata hingga tidak perlu penyampaian secara monolitik.
Performance instruktur mencakup aspek-aspek: a) Kemampuan profesional, b) Kemampuan sosial, c) Kemampuan personal. Ketiga standar umum ini sering dijabarkan sebagai berikut: (Johnson, 1980). Kemampuan profesional seorang pelatih atau instruktur meliputi: (1) Penguasaan materi pelajaran yang terdiri dari bahan yang akan diajarkan, dan konsep dasar keilmuan dari bahan yang diajarkan itu: (2) Penguasaan dan penghayatan atas landasan dan wawasan kependidikan dan keguruan; (3) Penguasaan proses kependidikan, keguruan dan pembelajaran siswa.
Kemampuan sosial menyangkut kemampuan menyesuaikan diri kepada tuntutan kerja dan lingkungan sekitar pada waktu membawakan tugasnya sebagai instruktur. Kemampuan personal (pribadi) mencakup: (1) Penampilan sikap yang positif terhadap keseluruhan tugasnya sebagai seorang pelatih beserta unsurunsurnya: (2) Pemahaman, penghayatan, dan penampilan nilai yang seyogyanya dianut oleh seorang instruktur: (3) Penampilan upaya untuk menjadikan dirinya panutan dan teladan bagi peserta latihan.
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa profesi instruktur perlu mendapat pengakuan dan perlindungan hukum. Sehingga tidak semua orang mempunyai peluang untuk tampil menyelenggarakan proses belajar mengajar.
Metode yang dipergunakan dalam melaksanakan proses belajar mengajar dalam persepsi peserta seyogyanya dapat membangkitkan keakraban emosional dan memberikan kepercayaan intelektual.
Evaluasi atau penilaian dilakukan pada dasarnya untuk mengetahui keberhasilan proses belajar mengajar yang telah dilakukan, dalam upaya menyerap kurikulum yang telah ditetapkan. Dengan evaluasi dapat diektahui bagian kurikulum yang dapat dikembangkan terutama yang masih lemah. Evaluasi juga dapat mengetahui faktor penyebab kelemahan kurikulum dan proses belajar mengajar. Dengan demikian dapat diupayakan cara pemecahannya.
3. Penempatan dan peningkatan Kinerja Pegawai.
Penempatan kembali personil setelah mengikuti pendidikan merupakan sebagai salah satu tindakan manajemen. Penempatan ini menunjukkan berbagai variasi. Ada di antara mereka yang dipromosikan atau ditempatkan pada posisi yang lebih tinggi dari sebelum mengikuti pelatihan. Ada yang menempati posisi semula yang sama, dan ada pula yang dialihtugaskan pada posisi lain dengan eselon yang sama.
Salah satu tugas Bagian Personalia adalah mengatur penempatan pegawai dan terus mengatur personil selama berada dalam organisasi. Prinsip yang dikembangan the right man on the right place , harus menjadi acuan bagaiaman menempatkan kembali pegawai yan telah mengikuti diktlat tersebut .Tentu harapan pegawai dapat ditempatkan sesuai dengan skill, ketrampilan dan kemampuan kerjanya.
Dalam pembinaan personil pimpinan perlu mengembangkan strategi self management bagi personil yang telah selesai mengikuti pendidikan dan pelatihan, supaya mereka mampu menyelesaikan pekerjaan sendiri, melalui tanggung jawabnya bertindak melalui manipulasi peristiwa internal dan eksternal.
Mereka dapat mengubah dan mengembangkan perilakunya sesuai dengan potensi yang telah dimilikinya. Bahkan diharapkan mereka dapat komitmen dengan perilaku positif yang dicapainya. Nahoney & Arnkoff, menegaskan bahwa “The self management literature treats individuals as if they were isolated system, who sole task are those of observing their own behaviors, setting up cues and reimforcing and punishing themselves” (tsui, Ashford, 1974:96).
Perubahan lingkungan terjadi karena adanya penyederhanaan dari hal-hal yang dipandang sangat kritis dalam organisasi. Organisasi perlu menyesuaikan diri, termasuk perubahan di lingkungan dan staf (Gutherie et-al, 1993:889). Pimpinan perlu memotivasi pegawai setelah Pendidikan dan Pelatihan, termasuk memperhatikan faktor yang sangat penting dalam peningkatan kualitas manusia adalah kesehatan personil dalam organisasi. Menjaga kesehatan personil dalam artian yang luas termasuk kesehatan lingkungan, dan mental merupakan upaya pembinaan sumber daya manusia.
Personil yang matang tanpa dukungan dan organisasi yang mapan juga tidak akan mendatangkan produtkivitas yang tinggi. Agar produktivitas organisasi semakin meningkat, maka penggunaan (deployment) pegawai setelah pelatihan perlu dilakukan secara tepat.
5. KESIMPULAN
Pengembangan sumber daya manusia akan berjalan dengan efektif bila organisasi penyelenggaraan mengelolanya secara profesional. Salah satu upaya pengembangan SDM adalah pendidikan dan pelatihan. Untuk melaksanakan pendidikan dan pelatihan diperlukan suatu strategi. Strategi yang dapat ditempuh tetap mengacu pada mutu, di mana produk akhir diukur dan memenuhi standard tertentu. Standard bagi personil diukur dari kemampuan melaksanakan tugas sesuai dengan eselon tertentu. Mutu yang akan ditingkatkan adalah mutu unjuk kerja personil agar mereka lebih produktif dalam menjalankan tugas yang menjadi tanggungjawabnya sekarang atau untuk masa yang akan datang.
Upaya perbaikan mutu unjuk kerja yang tuntas perlu dilakukan secara terus menerus, mulai dari mengkaji mutu unjuk kerja, melaksanakan strategi pendidikan dan pelatihan, menempatkan kembali, mengevaluasi dan membina mutu unjuk kerja setelah selesai pendidikan dan pelatihan. Dalam mengkaji mutu unjuk kerja personil dilakukan kegiatan identifikasi mutu unjuk kerja personil dengan instrumen yang validitas dan reliabilitasnya telah teruji, membuat kebijakan dan prioritas, menentukan program yang ditempuh.
Lembaga pendidikan yang bertugas meningkatkan mutu unjuk kerja personil seyogyanya mempertimbangkan hasil kajian mutu unjuk kerja personil yang telah diperoleh, sebagai bahan pengayaan kurikulum. Kurikulum yang dipakai adalah koheren yang secara substantif mensikronisasikan kebutuhan individu dengan kebutuhan organisasi sebagai tujuan yang akan dicapai. Kurikulum, proses pendidikan dan pelatihan, dan evaluasi merupakan suatu sistem yang harus direncanakan secara strategis, sehingga dalam pelaksanaan tidak banyak mengalami benturan dan hambatan. Instruktur dan peserta merupakan komponen yang sangat menentukan.
===

Similar Documents

Premium Essay

Management

...What is Management? Definitions According to Harold Koontz, "Management is the art of getting things done through and with people in formally organised groups." Harold Koontz gave this definition of management in his book "The Management Theory Jungle". According to Henri Fayol, "To manage is to forecast and to plan, to organise, to command, to co-ordinate and to control." Henri Fayol gave this definition of management in his book "Industrial and General Administration". Image Credits © Michael Heiss. According to Peter Drucker, "Management is a multi-purpose organ that manages business and manages managers and manages workers and work." This definition of management was given by Peter Drucker in his book "The Principles of Management". According to Mary Parker Follet, "Management is the art of getting things done through people." Meaning of Management According to Theo Heimann, management has three different meanings, viz., 1. Management as a Noun : refers to a Group of Managers. 2. Management as a Process : refers to the Functions of Management i.e. Planning, Organising, Directing, Controlling, etc. 3. Management as a Discipline : refers to the Subject of Management. Management is an individual or a group of individuals that accept responsibilities to run an organisation. They Plan, Organise, Direct and Control all the essential activities of the organisation. Management does not do the work themselves. They motivate others to do the work and...

Words: 1096 - Pages: 5

Premium Essay

Management

...Past Influence of Management Today Abstract The past influence of management was done with bureaucracy and Administrative ways that gives management today to achieve their goals for the organization. Bureaucratic management may be described as "a formal system of organization based on clearly defined hierarchical levels and roles in order to maintain efficiency and effectiveness." Administrative has to foresee and make preparation s to meet the financial commercial and technical condition s under which the concerns must be started. How Bureaucratic and Administrative Management Affects Overall Management Bureaucracy Bureaucratic management focuses on the ideal form of organization. Max Weber was the major contributor to bureaucratic management. Based on observation, Weber concluded that many early organizations were inefficiently managed, with decisions based on personal relationships and loyalty. Also, bureaucracy formed the need for organizations to operate rationally rather than relying on owners’ and managers. (Williams’s pg. 31) this brings Jobs are divided into simple, routine and fixed category based on competence and functional specialization. Officers are organized in a n hierarchy in which higher officer controls lower position holders i.e. superior controls subordinates and their performance of subordinates and lower staff could be controlled. All organizational...

Words: 864 - Pages: 4

Premium Essay

Management

...conceptual skills, interpersonal skills, and technical skills. These three managerial skills are used by different managers in different degrees. Successful managers usually display more conceptual than technical skills. They have to continuously think about the company's goals and objectives and how they can be effectively communicated to employees. Middle Level Management Middle management is the intermediate management level accountable to top management and responsible for leading lower level managers. Image of Middle managers fig. 1 Middle managers Middle management is the intermediate management of a hierarchical organization, being subordinate to the senior management but above the lowest levels of operational staff. Key Points Middle management is the intermediate management of a hierarchical organization, subordinate to the senior management but above the lowest levels of operational staff. They are accountable to the top management for their department's function. They provide guidance to lower level managers and inspire them towards better performance. Middle management may be reduced in organizations as a result of reorganization. Such changes include downsizing,...

Words: 635 - Pages: 3

Premium Essay

Management

...Assignment On- “The Evolution of Management Thought and The Patterns of Management Analysis” Submitted To: Professor Dr. Abu Hossain Siddique Department of International Business University of Dhak 9th Batch, EMBA Date of Submission: 4th July,2012 INTRODUCTION Although modern management theory dates primarily from the early twentieth century, there was serious thinking and theorizing about managing many years before. Two events are especially significant to management history. First, in 1776, Adams Smith published The Wealth of Nations, in which he argued the economic advantages that organizations and society would gain from the division of labor (or job specialization). The second important event is the industrial revolution. Starting in the late eighteenth century when machine power was substituted for human power, it became more economical to manufacture goods in factories than at home. These large, efficient factories needed someone to forecast demand, ensure that enough material was on hand to make products, assign task to people, direct daily activities, and so fort. That “someone” was managers, and these managers would need formal theories to guide them in running these large organizations. It wasn’t until the early 1900s, however, that the first steps were taken toward developing such theories. The evolution of modern management thinking begins in the nineteenth century...

Words: 6134 - Pages: 25

Premium Essay

Management

...Classical Management Theory (1900 – 1930) It was the rise of the Industrial Revolution and factories were becoming more common. Inside these factories, managers were constantly look for ways to improve productivity and efficiency. As time moved on, it became apparent that searching for the single best way to do things was the most important thing for managers to do. Thus, classical management theory was born. The Evolution of Classical Management Theory The Industrial Revolution was a time where innovation really began to change the way that products were produced and sold. The invention of machines to produce goods in the 19th century drastically improved productivity, which in turn lowered the cost to the consumer. The lower price resulted in a greater demand for products and thus a greater need for more factories and workers. As factories increased in number, managers continued to search for ways to improve productivity, lower cost, increase quality of their products, improve employee/manager relationships and increase efficiency. The focus shifted from using machines to increase productivity to how they could increase employee productivity and efficiency. When they did this, they began to notice some new problems inside their factory systems. Employees were dissatisfied with their current working conditions, and many lacked the necessary training for how to do their work efficiently. Managers then began to formulate and test possible solutions, one of which was to find...

Words: 952 - Pages: 4

Premium Essay

Management

...The formation of organization implies that a leader should take the role to control the activities of the group; the work done by the leader is what we call management. Organization is formed by a group of people who work together. No matter the organization is a profit making ones or non-profit making ones, its formations are to achieve a common purpose or variety of goals, which are the desired future outcomes. The outcomes might be producing a series of product or serving a group of target customers or satisfying others¡¦ needs. In these organizations, managers mainly are responsible to supervising the work performance of the group members and deciding the use of resources to achieve the organization’s goal. Management can be simply defined as getting things accomplished through other people. Management is then the term describe the work done by the manager, which are planning, organizing, leading and controlling the use of human and other resources, in order to help the organization to achieve a higher organization performance. Planning is to define to goals or targets of the organization and devising action plans to meet organization goals. Organizing is to determine what tasks should be done, arrange jobs to subordinates, controlling the budgeting and divided tasks to individuals or teams. Leading is to motivate staffs to work, maintaining the progress of activities and good relationship and to ensure to work done effective and efficient. Controlling is to measure...

Words: 3855 - Pages: 16

Premium Essay

Management

...MGT115 – Management and Organization Tutorial 1 – Answers 1.1. Who are Managers? a) Explain how managers differ from non-managerial employees? A – Managers differ from non-managerial employees in the sense that they are responsible for coordinating and overseeing the work of their subordinates (who maybe non-managerial or managerial) so as to ensure the organizational goals are met. Non-managerial employees however are only responsible for the task(s) assigned to them. b) Describe how to classify managers in organizations. A – Managers can be classified in to * First-line managers: - Individuals who manage the work of non-managerial employees * Middle managers: - Individuals who manage the work of first-line managers * Top Managers: - Individuals who are responsible for making organization-wide decisions and establishing plans and goals that affect the entire organization. 1.2. What is Management? a) Define management. A – Coordinating and overseeing the work activities of others so that their activities are completed efficiently and effectively. b) Explain why efficiency and effectiveness are important to management. A – Because both efficiency (getting the most output for the least inputs) and effectiveness (attaining organizational goals) are important to ensure that there is low resource waste and high goal attainment. 1.3. What do managers do? a) Describe the four functions of management. A – The four functions...

Words: 2602 - Pages: 11

Premium Essay

Management

...Modelling for Change: An Information Systems Perspective on Change Management Models Robert D. Macredie, Carl Sandom and Ray J. Paul Department of Information Systems and Computing, Brunel University, Uxbridge, Middlesex, UB8 3PH Tel: +44 1895 203374; Fax: +44 1895 203391 E-mail: Ray.Paul@brunel.ac.uk; Robert.Macredie@brunel.ac.uk Abstract This paper will focus on the topic of organisational change and its management from an information systems perspective. The paper will examine the issues raised during a review of the change management literature – looking at the major approaches to change management, namely, the planned, emergent and contingency approaches – as background to the issues raised in other papers in this theme of the book. As in the Management In The 90s (MIT90s) study, a very broad definition of the term IT is used to include: computers of all types, hardware, software, communications networks and the integration of computing and communications technologies. The paper will then examine change management within the context of Information Systems (IS) theory and practice. This will lead to a discussion of an emerging model by Orlikowski and Hofman which will be briefly reviewed to provide insight into the types of models which are likely to provide a focus for research in the area in the near future. The model also provides a strong and interesting framework against which to view some of the papers that follow in this theme of the book. 1. Introduction As...

Words: 6387 - Pages: 26

Premium Essay

Management

...Introduction to Management Technology BMRT 11009 - Section 300 Kent State University MANAGEMENT AMY HISSOM 10/26/2009 TABLE OF CONTENTS Introduction............................................................................................................................................ 3 Managers and Managing ........................................................................................................................ 4 What is Management?..................................................................................................................... 4 Essential Managerial Tasks............................................................................................................... 4 Levels and Skills of Managers ........................................................................................................... 4 Recent Changes in Management Practices ....................................................................................... 5 Challenges for Management in a Global Environment ...................................................................... 5 The Evolution of Management Thought ................................................................................................. 6 F. W. Taylor (1890-1940): Scientific Management ............................................................................ 6 The Gilbreths: Time-and-Motion Study ....................................................................................

Words: 3462 - Pages: 14

Premium Essay

Management

...The Four Functions of Management Management is the art of effectively organizing people and things using the resources available to achieve an overall goal. Management is necessary because it enables the overall organization, group or business to operate efficiently by properly allocating the resources utilized. Great management within a system that works leads to great success no matter what the venture may be. Management has evolved in that business has become a global enterprise. In today’s global economy, management demands a much more structured, generic and appealing approach because it must communicate to a variety of people (Batemen & Snell, 2008). It is because of this vast increase in the sheer amount of people, that management has gone from a much more “do as I say or your fired” role and transitioned into a “this is the way we do it here at Burger King” kind of way. This generic and appealing yet simpler model of management consists of four basic key concepts. The four key concepts of management include leading, controlling, organizing and planning. I placed them in this particular order because I believe that what they have in common is their ability to be placed in that order. Once a person has shown their ability to lead effectively, it enables that manager to have control over the employee because the manager has shown through their leading that they are fully able to essentially “practice what they preach”. Once a manager has control he can then begin...

Words: 846 - Pages: 4

Premium Essay

Management

...The Management Planning Process An effective management planning process includes evaluating long-term corporate objectives. Management planning is the process of accessing an organization’s goals and creating a realistic, detailed plan of action for meeting those goals. It is kind of like writing a business plan, a management plan takes into consideration short and long term corporate strategies. Some basic steps in the management planning process involves creating a road map that outlines each task the company must accomplish to meet its overall objectives. There are seven very important management planning process steps I am going to talk a little bit in depth about. The first step in the management planning process is establishing goals. In planning you have to identify specific company goals. The part of the planning process should include a detail overview of each goal, including the reason for its selection and the anticipated outcomes of goal related projects. Anywhere there are possible objectives should be described in quantitative or qualitative terms. For example, a goal is to raise profits by ten percent over a four month period. Establishing goals is a good way to help any organization see their hard pay off. The second step is to identify organizational resources that will be beneficial to them for help and advice. Each goal should have financial and human resources projection associated with its completion. For example, a management plan may identify how many...

Words: 673 - Pages: 3

Premium Essay

Management

...Management by objective (MBO) Management by Objective is a tool that allows managers and employees to come together for the purpose of agreeing upon a set of objectives to achieve the company’s short, medium, or long term future (www.word.com/defination/mangement). The theory intrigued me because management by objective theories can help promote a great team. The overall well-being of the company works better with healthy communication between management and employee’s. I currently manage people clarifying their goals and stimulating theory can be a challenge. Management by objective is an essential part of the mangers daily activities. The Theory for management by objective is to improve planning, better understanding between management and employee, participation in the goal setting process, better informed employees, improved appraisal system and better organization of functional task grouping (Ford, McLaughlin, Nixdorf o 1980). The concept of job planning is a key theory of management by objective because it sets a range of performance systems to assist the employees to stay on track (www.1000ventures.com). When you plan you give your employees an expected result from beginning to end. Better understanding between you and your employees is important because if your employee does not understand what is needed from them they cannot possible meet the company’s needs. If the communication is unclear there is room for error Communication is an essential part...

Words: 635 - Pages: 3

Premium Essay

Management

...One of the first schools of management, the classical management theory, developed during the Industrial Revolution when new problems related to the factory system began to appear. Managers were unsure of how to train employees. A large amount of the non-English speaking immigrants or dealing with increased labor dissatisfaction caused managers to test solutions. According to Plunkett, Attner & Allen (2008) “The classical management focused on finding the “one best way” to perform and manage tasks” (p.38). This school of thought is made up of two branches: classical scientific and classical administrative. The scientific branch arose because of the need to increase efficiency and productivity. The emphasis was on trying to find the best way to get the most work done by examining how the work process was actually accomplished and by paying close attention to the skills of the workforce. The classical scientific school got its roots to several contributors, including Frederick Taylor, Henry Gantt, and Frank and Lillian Gilbreth. Whereas scientific management focused on the productivity of the certain individuals, the classical administrative approach emphasizes on the total organization. The emphasis is on the development of managerial principles rather than work methods. Contributors to this school of thought include: Henri Fayol, Max Weber, Mary Parker Follett, and Chester I. Barnard. During World War II, mathematicians, physicists, and others joined together to solve...

Words: 744 - Pages: 3

Free Essay

Management

...2.4 The Environmental Management System (EMS) application in the related industries. How it can improve the environmental performance of business? Example. 2.4.1 THE ENVIRONMENTAL MANAGEMENT SYSTEM (EMS) Definition: the environmental management system (EMS) refer to one part of the comprehensive management system that relate to organizational structure, planning activities and documented manner, it includes planning, implementation, checking, management review and environmental policy. An environmental management system (EMS) 1. It is environmental performance improving tool. 2. It is effective way to manage organizational companies. 3. Manage organizations to solve environmental problems, like allocation of resources, assignment of responsibility and ongoing evaluation of practices, procedures and processes. 4. Manage the long-term or short-term environmental impact of products service and processes for organizations. 5. Continual improvement is emphasis. EMS Model Plan Act Do Check Step 1: plan (planning) Definition: planning is a way of establish objectives and processes requirement. In order to implement ISO 14001, the first step is suggestion, to help to classify all the current or future operation elements. It includes environmental aspects, compliance, objectives and targets, environmental management programs (EMP). Business firms should plan for environmental protection. They need to plan their current operation or even future operation. The...

Words: 3017 - Pages: 13

Premium Essay

Management

...Management is universal in the modern industrial world. Every industrial organization requires the making of decisions, the coordinating of activities, the handling of people, and the evaluation of performance directed toward group objectives. In addition, our society simply could not exist as we know it today or improve its present status without a steady stream of managers to guide its organization. Peter Drucker makes this same point in stating that effective management is quickly becoming the main resource of developed counties and the most needed resource of developing ones (Certo, 1986). In short, management is very important to our world. Then, what is management? This essay will discuss this topic as following. It has to be recognized that the definitions of management are extremely broad. Harbison and Myers (1959) offered a concept for emphasizing a broader scope for the viewpoint of management. They observe management as an economic resource, a system of authority, and a class or elite from the view of the economist, a specialist in administration and organization, and sociologist respectively. Henri Fayol, “the father of modern management theory,” formulated fourteen principles of management. Hugo Munsterberg applied psychology to industry and management. Max Weber is known for his theory of bureaucracy. Vilfredo Pareto is considered “the father of the social systems approach.” Elton Mayo and F.J. Roethlisberger became famous through their studies of the impact...

Words: 296 - Pages: 2