Free Essay

Ethics in the Marketplace

In:

Submitted By RosdianaS
Words 3448
Pages 14
ETIKA DALAM PEMASARAN

Pasar adalah suatu tempat dimana para penjual dan pembeli bertemu melakukan transaksi jual beli barang, atau tempat dimana orang-orang menjual dan membeli barang atau jasa. Dalam dunia pemasaran perlu dijalankan suatu aturan atau etika bagi perusahaanperusahaan dalam memasarkan produk atau jasa mereka dengan maksud tercapainya kondisi persaingan yang sehat. Hal ini semakin ditekankan dengan munculnya kasus-kasus seperti praktek monopoli (anti kompetitif) dan oligopoli oleh beberapa perusahaan besar di dunia yang dianggap merusak persaingan pasar dan merugikan banyak pihak. Kasus yang muncul antara lain : − Perusahaan Microsoft dituduh sebagai perusahaan anti kompetitif dengan memonopoli pasar browser web sehingga didenda milyaran dolar sebagai hukuman atas tuduhan penyalahgunaan kekuatan monopoli. − Eksekutif LG Display Korea Selatan dan beberapa kandidat dari empat perusahaan pembuat panel TFT-LCD lainnya didakwa dalam konspirasi memainkan harga, yang merupakan kecurangan serius dan merugikan hampir semua rumah tangga di AS selaku konsumer produk tersebut. − Presdir sebuah perusahaan ready mix di Iowa AS divonis bersalah atas keterlibatannya dengan kompetitor dalam konspirasi mencurangi harga penawaran semen . − Eksekutif perusahaan kargo Qantas Airways Limited didakwa atas keterlibatannya dalam mencurangi rate harga muatan kargo. − Direktur penjualan sebuah perusahaan pabrikan CDT Taiwan di San Fransisco dinyatakan bersalah atas konspirasi mencurangi harga dan sepakat ikut menghentikan produksi CDT tersebut selama periode tertentu agar harga melonjak.

Tanpa memahami etika dalam menjalankan peran di dunia pasar dan memiliki persepsi yang salah mengenai prinsip ekonomi, perusahaan-perusahaan akan menganggap lumrah praktek kecurangan anti kompetitif dan menganggap apa yang mereka lakukan adalah hal yang rasional, tidak menyadari itu salah dan berlawanan dengan moral.

1

Pada dasarnya persaingan yang terjadi di pasaran adalah wajar, dan yang diinginkan oleh publik adalah persaingan yang sehat. Persaingan pasar yang terjadi dikategorikan menjadi tiga bagian yang terdiri dari Persaingan Sempurna, Monopoli Murni, dan Oligopoli.

1. PERSAINGAN SEMPURNA Pasar dengan persaingan yang sempurna adalah pasar dengan kondisi dimana tidak ada pembeli atau penjual yang memiliki kekuatan signifikan yang mempengaruhi harga transaksi barang atau jasa. Pasar persaingan sempuna memiliki karakteristik berikut : 1. Terdistribusi; diantara pembeli dan penjual tidak ada yang mendominasi atau menguasai sebagian besar pasar. 2. Terbuka; semua pembeli dan penjual bisa masuk dan keluar pasar dengan bebas. 3. Mengenal pasar; setiap pembeli dan penjual benar-benar mengenal pasar dan mengetahui transaksi apa saja yang ada antara pembeli dan penjual, termasuk informasi mengenai harga, jumlah, dan kualitas semua barang yang dibeli dan terjual. 4. Persepsi sama; adanya persepsi yang sama mengenai semua barang-barang yang terjual tanpa ada kekuatiran mengenai dari siapa barang dibeli dan kepada siapa dijual. 5. Seimbang; biaya, kegunaan, dan kerugian atas barang yang ditransaksikan ditanggung atau dirasakan oleh pembeli atau penjual bersangkutan, bukan oleh pihak luar. 6. Rasional; semua pembeli dan penjual berusaha meningkatkan manfaat yang diperoleh masing-masing pihak, dimana pembeli menawar harga serendah mungkin dan sebaliknya penjual sebisa mungkin memperoleh untung sebesar-besarnya. 7. Tidak ada pihak luar (misalnya : pemerintah) mengatur harga, jumlah, atau kualitas dari setiap barang yang dibeli dan dijual.

Pada pasar persaingan sempurna, harga dan kuantitas barang selalu bergerak ke arah titik keseimbangan (equilibrium point). Titik keseimbangan pada pasar adalah suatu titik yang menunjukkan banyaknya barang yang ingin dibeli oleh pembeli sama dengan banyaknya barang yang ingin dijual si penjual, titik ini juga menunjukkan harga tertinggi yang ingin dibayar pembeli sama dengan harga terendah yang ingin diberi si penjual.

2

Pasar persaingan sempurna memenuhi syarat untuk tiga kriteria moral, yaitu keadilan, kegunaan (manfaat), dan hak karena hal berikut : a) Menciptakan KEADILAN (Justice) Pasar persaingan sempurna mengarahkan pembeli dan penjual untuk saling bertukar barang dengan cara yang semestinya, yang mencakup : • • • Bagi pembeli, harga dikatakan adil hanya pada kurva permintaan. Bagi penjual, harga dikatakan adil hanya pada kurva penawaran. Menggerakkan harga ke titik keseimbangan (equilibrium point) pada kurva penawaran dan permintaan sehingga harga adil untuk pembeli dan juga penjual.

b) Meningkatkan KEGUNAAN/MANFAAT (Utility) Pasar persaingan sempurna memaksimalkan utilitas (manfaat) pada pembeli dan penjual dengan mengarahkan mereka untuk mengalokasikan, menggunakan, dan

mendistribusikan barang-barang mereka secara efisien. Utilitas (manfaat) dalam Pasar Persaingan Sempurna mencakup : • Harga pada sistem pasar persaingan sempurna akan menarik sumber daya ketika permintaan tinggi dan mendorongnya ketika permintaan turun, jadi sumber daya yang digunakan dapat dialokasikan secara efisien. • Mendorong perusahaan untuk menggunakan sumber dayanya secara efisien dengan tujuan menghemat biaya dan memperoleh profit tinggi. • Membuat konsumen bisa membeli barang dalam jumlah paling memuaskan, sehingga barang terdistribusi dengan penggunaan yang maksimal.

c) Menghargai HAK (Rights) masyarakat Pasar persaingan sempurna menghargai hak kebebasan para pembeli dan penjual yang mencakup : • • • Menghargai hak kebebasan memilih bisnis yang akan dimasuki. Tukar-menukar barang sekehendak hati, artinya menghargai hak kebebasan memilih. Tidak ada penjual yang boleh memaksakan harga, kuantitas, atau jenis barang yang harus dibeli konsumen.

3

Adapun kelemahan dari Pasar Persaingan Sempurna antara lain : a. Keadilan yang dicapai adalah keadilan kapitalis (bukan keadilan lain seperti keadilan yang didasarkan pada kebutuhan). b. Memuaskan utilitas jenis tertentu (memaksimalkan utilitas para pelaku pasar saja, bukan seluruh masyarakat). c. Menghargai beberapa hak moral saja (lebih sering hak yang bersifat negatif). d. Dapat menyebabkan pengabaian permintaan yang memiliki nilai dan kepedulian akan hubungan kemanusiaan. e. Dapat mendorong perilaku buruk seperti egois dan serakah, dan melunturkan nilai kebaikan dan kepedulian. f. Keadilan, utilitas, dan hak dalam pasar sempurna hanya bisa diwujudkan jika ada ketujuh karakteristik sebelumnya.

2. PERSAINGAN MONOPOLI Pasar persaingan monopoli adalah salah satu bentuk pasar di mana terdapat banyak produsen yang menghasilkan barang serupa tetapi memiliki perbedaan dalam beberapa aspek. Penjual pada pasar monopoli tidak terbatas, namun setiap produk yang dihasilkan pasti memiliki karakter tersendiri yang membedakannya dengan produk lainnya. Contoh : sampo, pasta gigi, dll. Meskipun fungsi semua shampoo sama yakni untuk membersihkan rambut, tetapi setiap produk yang dihasilkan produsen yang berbeda memiliki ciri khusus, misalnya perbedaan aroma, perbedaan warna, kemasan, dan lain-lain.

Pada pasar monopoli, produsen memiliki kemampuan untuk mempengaruhi harga walaupun pengaruhnya tidak sebesar produsen dari pasar monopoli atau oligopoli. Kemampuan ini berasal dari sifat barang yang dihasilkan. Karena perbedaan dan ciri khas dari suatu barang, konsumen tidak akan mudah berpindah ke merek lain, dan tetap memilih merek tersebut walau produsen menaikkan harga. Misalnya, pasar sepeda motor di Indonesia. Produk sepeda motor memang cenderung bersifat homogen, tetapi masingmasing memiliki ciri khusus sendiri. Sebut saja sepeda motor Honda, di mana ciri khususnya adalah irit bahan bakar. Sedangkan Yamaha memiliki keunggulan pada mesin yang stabil dan jarang rusak. Akibatnya tiap-tiap merek mempunyai pelanggan setia masing-masing.

4

Teori Pasar persaingan monopoli dikembangkan karena ketidakpuasan terhadap analisis model persaingn sempurna (perfect competition) maupun monopoli. Struktur pasar persaingan monopoli hampir sama dengan persaingan sempurna. Di dalam Industri terdapat banyak perusahaan yang bebas keluar masuk. Namun produk yang di hasilkan tidak homogen, melainkan terdiferensiasi (differentiated product). Namun perbedaan barang antara satu produk (merek) dengan produk (merek) yang lain tidak terlalu besar. Diferensiasi ini mendorong perusahaan untuk melakukan persaingan non harga. Walaupun demikian output yang dihasilkan sangat mungkin saling menjadi substitusi. Perusahaan memiliki kemampuan monopoli yang relatif terbatas/kecil, contohnya seperti toko obat, toko persewaan video, pom bensin pertamina.

Pada pasar persaingan monopoli, harga bukanlah faktor yang bisa mendongkrak penjualan. Bagaimana kemampuan perusahaan menciptakan citra yang baik di dalam benak masyarakat, sehingga membuat mereka mau membeli produk tersebut meskipun dengan harga mahal akan sangat berpengaruh terhadap penjualan perusahaan. Oleh karenanya, perusahaan yang berada dalam pasar monopolistik harus aktif mempromosikan produk sekaligus menjaga citra perusahaannya.

Sifat-sifat Pasar Monopoli :
• • • • •

Untuk unggul diperlukan keunggulan persaingan yang berbeda. Mirip dengan persaingan sempurna. Produsen atau Penjual hanya memiliki sedikit kekuatan merubah harga. Relatif keluar masuk pasar. Pencitraan perusahaan.

Karakteristik Persaingan Monopoli Pasar Monopoli memiliki ciri-ciri berikut : • Terdapat banyak produsen atau penjual. Meskipun demikian, pasar ini tidak memiliki produsen atau penjual sebanyak pasar persaingan sempurna dan tidak ada satu pun produsen yang mempunyai skala produksi yang lebih besar dari produsen lainnya.

5



Ada Diferensiasi Produk. Pasar ini menawarkan produk yang cenderung sama, namun memiliki perbedaan-perbedaan khusus dengan produk lainnya, misalnya dari cara pengemasan, pelayanan yang diberikan dan cara pembayaran.



Produsen Dapat mempengaruhi harga. Berbeda dengan Pasar Persaingan Sempurna, dimana harga terbentuk berdasarkan mekanisme pasar, maka pasar monopolistik dapat mempengaruhi harga meskipun tidak sebesar pasar oligopoli dan monopoli.



Produsen dapat keluar masuk pasar. Hal ini dipengaruhi oleh laba ekonomis, saat produsen hanya sedikit di pasar maka laba ekonomisnya cukup tinggi. Ketika produsen semakin banyak dan laba ekonomis semakin kecil, maka pasar menjadi tidak menarik dan produsen dapat meninggalkan pasar.



Promosi penjualan harus aktif. Pada pasar ini harga bukan merupakan pendongkrak jumlah konsumen, melainkan kemampuan perusahaan menciptakan citra baik dimata konsumen, sehingga dapat menimbulkan fanatisme terhadap produk. Karenanya, iklan dan promosi memiliki peran penting dalam merebut dan mempertahankan konsumen.

Pasar Monopoli memiliki kelebihan sebagai berikut : 1. Banyaknya produsen di pasar adalah keuntungan bagi konsumen untuk dapat memilih produk yang terbaik baginya. 2. Kebebasan keluar masuk bagi produsen, mendorong produsen untuk selalu melakukan inovasi dalam menghasilkan produknya. 3. Diferensiasi produk mendorong konsumen untuk selektif dalam menentukan produk yang akan dibelinya, dan dapat membuat konsumen loyal terhadap produk yang dipilihnya. 4. Pasar ini relatif mudah dijumpai oleh konsumen, karena sebagian besar kebutuhan seharihari tersedia dalam pasar monopolistik.

6

Pengaruh praktek pasar monopoli berlawanan dengan pasar persaingan sempurna terhadap ketiga faktor moral keadilan (justice), utility (kegunaan), dan hak (rights), dimana monopoli justru mengakibatkan kemunduran moral antara lain karena : a. Merusak keadilan kapitalis karena membebani biaya yang tinggi untuk produksi yang alokasinya belum tentu berguna bagi produsen. b. Merusak utilitas karena mengabaikan sumber daya yang ada misalnya pekerja, untuk menutupi kekurangan dan efisiensi biaya diatasi dengan meniadakan insentif. c. Merusak hak, karena cenderung membuat perusahaan lain tidak bertahan dan berhenti dari pasar, juga karena cenderung memaksakan harga dan kuantitas produk yang menbuat konsumer tidak nyaman dan merasa terpaksa membeli barang.

Dapat disimpulkan kelemahan pasar monopoli sebagai berikut : 1. Pasar monopoli memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik dari segi harga, kualitas maupun pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki modal dan pengalaman yang cukup akan cepat berhenti. 2. Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar monopoli, karena pemain pasar di dalamnya memiliki skala ekonomi yang cukup tinggi. 3. Pasar ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan meningkatkan biaya produksi yang akan berimbas pada kenaikan harga produk yang harus dibayar oleh konsumen.

KEBIJAKAN PUBLIK MENGENAI MONOPOLI Para pembuat kebijakan di pemerintahan menanggapi masalah monopoli ini dengan cara berikut : • • • • Mencoba membuat industri-industri termonopoli lebih kompetitif Mengatur perilaku monopoli-monopoli Mengubah beberapa monopoli swasta menjadi perusahaan publik Tidak melakukan apa-apa (Do-Nothing)

7

Meningkatkan Kompetisi dengan Undang-undang Antitrust Pemerintah memperoleh kekuasaan atas industri swasta dari undang-undang antitrust, kumpulan peraturan yang ditujukan untuk mengekang kekuasaan monopoli. Undang-undang yang paling pertama dan paling penting adalah Sherman Antitrust Act, yang dikeluarkan oleh Kongres pada tahun 1890 untuk mengurangi kekuasaan pasar dari berbagai “trust” (konglomerasi) yang besar dan kuat, yang dipandang sangat dominan dalam perekonomian. Clayton Act, yang dikeluarkan pada tahun 1914, memperkuat kekuasaan pemerintah dan mengijinkan adanya tuntutan swasta. Undang-undang antitrust memberikan pemerintah berbagai cara untuk mendukung kompetisi. Undang-undang ini mengizinkan pemerintah untuk melarang diadakannya merger, seperti antara Coca-cola dan PepsiCo. Undang-undang ini juga mengijinkan pemerintah untuk memecah perusahaan-perusahaan. Terkadang, perusahaan-perusahaan melakukan merger bukan untuk mengurangi kompetisi, tetapi untuk mengurangi biaya-biaya dengan cara membuat produksinya lebih efisien, yaitu dengan bersatu.

Regulasi Cara lain yang dapat dilakukan pemerintah untuk menghadapi masalah akibat monopoli adalah mengatur perilaku para pelaku monopoli. Solusi ini umum dalam menangani monopoli-monopoli alamiah, seperti perusahaan air dan listrik. Perusahaan-perusahaan ini tidak diizinkan untuk mengenakan harga semau mereka. Pemerintah yang mengatur harga barang yang mereka jual.

Kepemilikan Publik Kebijakan ketiga yang digunakan pemerintah untuk mengatasi monopoli adalah kepemilikan publik. Artinya, mengatur monopoli alamiah yang dijalankan oleh perusahaan swasta, pemerintah dapat menjalankan monopoli itu sendiri. Solusi umum digunakan di banyak negara di Eropa, di mana pemerintahannya memiliki dan mengoperasikan seperti perusahaan telepon, air dan listrik. Kaum ekonom biasanya lebih memilih monopoli alamiah milik swasta daripada milik publik. Pemilik-pemilik usaha swasta mempunyai insentif untuk menekan biaya-biaya selama mereka mendapatkan manfaat dari hal itu dalam bentuk keuntungan yang lebih tinggi. Jika
8

para pengelola perusahaan tersebut memiliki kinerja yang buruk dalam hal menekan biayabiaya, maka para pemilik perusahaan akan memecat mereka. Sebaliknya, jika birokratbirokrat dari pemerintah yang menjalankan monopoli memiliki kinerja yang buruk, maka yang menjadi korban adalah para konsumen dan pembayar pajak.

Tidak Melakukan Apa-apa (Do-Nothing) Setiap kebijakan yang sudah diajukan guna mengatasi atau mengurangi masalah akibat monopoli memiliki kelemahannya masing-masing. Hasilnya, sebagian ekonom berpendapat bahwa adakalanya pemerintah lebih baik tidak melakukan apa-apa. Inilah penilaian dari ekonom George Stigler, yang memenangkan hadiah nobel atas karyanya di bidang organiasasi industri, dalam buku Fortune Encyclopedia of Economics.

3. PERSAINGAN OLIGOPOLI Pasar Oligopoli merupakan salah satu jenis dari pasar persaingan tidak sempurna. Dimana pasar Oligopoli merupakan pasar yang hanya terdapat beberapa perusahaan atau penjual yang memproduksi barang sejenis. Dalam pasar Oligopoli, setiap perusahaan yang ada di dalamnya selalu bersaing. Persaingannya bisa berupa persaingan harga atau persaingan produk. Untuk persaingan harga, biasanya mereka akan menawarkan harga serendah mungkin atau bahkan memberikan potongan haga maupun hadiah supaya para konsumen tertarik untuk membeli produk mereka.

Karakteristik pasar Oligopoli adalah sebagai berikut: • Hanya terdapat sedikit penjual di pasar. Sehingga keputusan seorang penjual akan mempengaruhi penjual yang lain. Efek reaksi tersebut pada gilirannya akan menimbulkan reaksi balasan bagi pesaing - pesaingnya. • Produk-produk dari perusahaan di pasar Oligopoli ini dapat distandarisasikan. Industri ini umumnya dijumpai pada industri yang menghasilakn bahan=bahan mentah, seperti industri baja dan aluminium. • Terdapat pembedaan produk/corak. Semakin besar tingkat diferensiasi produk maka produsen semakin tidak tergantung pada aktivitas perusahaan - perusahaan lainnya.

9



Memungkinkan perusahaan lain untuk masuk ke pasar, namun prosesnya tidak mudah karena biasanya perusahaan besar memiliki skala ekonomis yang besar dalam melakukan kegiatan produksinya.



Promosi iklan sangat diperlukan untuk persaingan. Dengan adanya iklan diharapkan akan menciptakan pembeli baru, namun yang terpenting adalah mempertahankan pembeli lama.

Berdasarkan produk yang diperdagangkan, pasar oligopoli dapat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu : a. Pasar Oligopoli Murni (Pure Oligopoly) Jenis ini merupakan praktek oligopoli dimana barang yang diperdagangkan merupakan barang yang bersifat identik, misalnya praktek oligopoli pada produk air mineral.

b. Pasar Oligopoli dengan Pembedaan (Differentiated Oligopoly) Pasar ini merupakan suatu bentuk praktek oligopoli dimana barang yang diperdagangkan dapat dibedakan, misalnya pasar sepeda motor di Indonesia yang dikuasai oleh beberapa merek terkenal seperti Honda, Yamaha dan Suzuki.

Kelebihan dan Kekurangan Pasar Oligopoli KELEBIHAN dari pasar oligopoli adalah mendorong perkembangan teknologi dan inovasi. Struktur pasar ini yang paling memberikan dorongan terbesar dalam mengembangkan teknologi dan inovasi. Hal ini dikarenakan perusahaan mendapat untung diatas normal dan menekankan persaingan yang sangat membahayakan kedudukan perusahaan dalam industri. Keuntungan yang lebih disebabkan perusahaan baru sulit untuk memasuki pasar ini. Sehingga keuntungan diatas normal berlangsung dalam jangka panjang dan perusahaan memiliki dana yang cukup untuk kepentingan melakukan riset dalam mengembangkan teknologi serta melakukan inovasi. Selain itu persaingan yang ada adalah persaingan atas pengembangan teknologi dalam pasar ini, sebab perusahaan tidak mungkin melakukan persaingan dalam harga. Terdapat sedikit penjual karena dibutuhkan biaya investasi yang besar, jumlah penjual yang sedikit membuat penjual dapat mengendalikan harga dalam tingkat tertentu, dan bila terjadi perang harga, konsumen akan diuntungkan serta adanya efisiensi dalam menjalankan produksi dan
10

persaingan di antara perusahaan akan memberikan keuntungan bagi konsumen dalam hal harga dan kualitas barang.

KEKURANGAN dari pasar ini adalah tidak adanya efisiensi dalam menggunakan sumbersumber daaya. Efisiensi penggunaan sumber daya akan tercapai apabila ongkos marjinal sama dengan harga. Pada umumnya keadaan ini tidak dicapai pada pasar oligopoli. Tetapi jika dipandang dari sudut skala ekonomis yang mungkin diperoleh, terdapat kemungkinan bahwa perusahaan oligopoli akan memproduksi barang dengan ongkos yang lebih rendah daripada perusahaan yang ada dalam persaingan sempurna. Terdapat rintangan yang kuat untuk dapat masuk ke pasar oligopoli, akan terjadi perang harga dan produsen dapat melakukan kerjasama (kartel) yang pada akhirnya akan merugikan konsumen. Selain itu juga dibutuhkan investasi dan modal yang besar untuk memasuki pasar, karena adanya skala ekonomi yang telah diciptakan perusahaan sehingga sulit bagi pesaing baru untuk masuk ke dalam pasar, apabila terdapat perusahaan yang memiliki hak paten atas sebuah produk, maka tidak memungkinkan bagi perusahaan lain untuk memproduksi barang sejenis, perusahaan yang telah memiliki pelanggan setia akan menyulitkan perusahaan lain untuk menyainginya, adanya hambatan jangka panjang seperti pemberian hak waralaba oleh pemerintah sehingga perusahaan lain tidak memasuki pasar, adanya kemungkinan terjadinya kolusi antara perusahaan di pasar yang dapat membentuk monopoli atau kartel yang merugikan masyarakat.

Hambatan Dalam Persaingan Oligopoli Biasanya perusahaan yang bermain dalam persaingan oligopoli adalah perusahaan yang telah mapan, baik dari segi pengalaman, modal, sumber daya (manusia dan bahan baku) serta teknologi. Oleh karena itu, untuk persaingan oligopoli agak sukar bagi perusahaan baru memasukinya, terutama pada persaingan yang didalamnya terdapat kesepakatan/kartel. Adapun hambatan-hambatan itu diantaranya adalah sebagai berikut : a. Skala Ekonomis Perusahaan yang telah lama berproduksi dan beroperasi relatif lebih memiliki kesempatan untuk menikmati skala ekonomis, karena untuk memperbesar produksinya
11

perusahaan tersebut cukup menambah dari produksi yang sudah ada, sehingga sangat memungkinkan untuk menurunkan biaya produksi dan relatif akan mampu menjual produksinya dengan harga yang relatif lebih murah bila dibandingkan para pendatang baru. b. Ongkos Produksi yang Berbeda Perusahaan bisa menurunkan biaya produksi dengan membuka kapasitas produksi baru daripada tetap menggunakan kapasitas yang lama dan seterusnya, sementara bagi perusahaan baru hal itu dilakukan karena harus mengeluarkan segala macam biaya yang tidak disertai dengan produksi langsung (misalnya biaya pendidikan karyawan agar menjadi terampil). c. Keistimewaan Hasil Produksi Bagi perusahaan yang telah lama berdiri dan sama lamanya dengan produk yang dihasilkan menyebabkan produk tersebut menjadi dikenal oleh masyarakat dan menciptakan konsumen yang loyal pada produknya. Selain itu, berhubung dengan tingkat kerumitan produk yang dihasilkan membuat perusahaan baru haruslah dengan cermat dan hati-hati mempelajarinya sehingga membutuhkan waktu yang lama, sementara bagi perusahaan lama hal tersebut adalah hal biasa.

Praktek olgopoli dengan sikap anti kompetitifnya memicu tindak kejahatan etik yang merugikan dalam pasar, antara lain : − Kecurangan harga − Manipulasi suppli barang − Taktik alokasi pasar − Konspirasi harga penawaran (bid) − Kecurangan kesepakatan eksklusif − Taktik perjanjian yang mengikat − Kecurangan kesepakatan harga retail − Diskriminasi harga predator

12

4. OLIGOPOLI DAN KEBIJAKAN PUBLIK Disaat munculnya praktek oligopoli dalam dunia pasar, ada beberapa respon dan tindakan berbeda dari masyarakat ditinjau dari sudut pandang yang berbeda, antara lain pandangan “do-nothing”, “antitrust”, dan “regulation”.

A. Pandangan “Do-Nothing” Pandangan ini berawal di AS, yang menyatakan tidak perlu melakukan apapun untuk menindak oligopoli karena kekuatan oligopoli dibatasi oleh persaingan antar industri/perusahaan, dan juga dibatasi oleh penyeimbangan kekuatan oleh sejumlah besar kelompok industri/perusahaan. Lagi pula, oligopoli sifatnya kompetitif, dimana perusahaan besar di AS adalah kompetitor internasional yang bagus.

B. Pandangan “Antitrust” Pemerintah kadang-kadang dapat memperbaiki hasil-hasil pasar dengan hasil yang sangat nyata. Sebagaimana telah kita lihat, kerjasama diantara para oligopoli tidaklah diinginkan dari sudut pandang masyarakat secara keseluruhan, karena menciptakan tingkat produksi yang terlalu rendah dan harga yang terlalu tinggi. Untuk mencapai alokasi sumber-sumber daya yang makin dekat dengan titik optimum, para pembuat kebijakan harus mendorong perusahaan-perusahaan dalam oligopoli untuk bersaing sehat. Kebijakan publik oleh pemerintah terhadap oligopoli, antara lain :

Pembatasan Perdagangan Dan Undang-Undang Antitrust Satu cara kebijakan publik menghindarkan kerjasama perusahaan-perusahaan oligopoli adalah melalui undang-undang. Pada umumnya, kebebasan untuk membuat kontrak adalah suatu bagian inti dari perekonomian pasar. Bisnis dan rumah tangga menggunakan kontrak untuk mengatur perdagangan yang saling menguntungkan. Dalam melakukan hal ini mereka mengandalkan sistem peradilan untuk menegakkan kontrak-kontrak yang telah mereka buat. Namun muncul beberapa kontroversi terhadap Undang-Undang Antitrust mengenai perilaku apa yang seharusnya dilarang oleh undang-undang antitrust. Sebagian besar komentator setuju bahwa perjanjian-perjanjian pengaturan harga antara perusahaan-perusahaan yang saling bersaing seharusnya dinyatakan legal. Tetapi undang-undang antitrust ini telah
13

digunakan untuk melarang praktik-praktik bisnis tertentu yang dampaknya tidak terlalu nyata. Berikut contohnya : 1. Penetapan harga jual eceran Satu contoh praktik bisnis kontroversial adalah penetapan harga jual eceran, disebut juga fair trade. Bayangkan jika Superduber Elektronik menjual mesin pemutar DVD kepada toko-toko pengecer seharga $300. Jika Superduber meminta penjual eceran itu menjual barangnya kepada konsumen seharga $350, maka ditanyakan bahwa superduber terlibat dalam praktik penetapan harga jual eceran. Siapa saja penjual eceran yang menjual kurang dari $350 akan melanggar kontraknya dengan Superduber.

2. Penetapan harga terlalu rendah Perusahaan-perusahaan yang mempunyai kekuasaan pasar biasanya menggunakan kekuasaannya untuk meningkatkan harga diatas tingkat kompetitifnya. Tetapi haruskah para pembuat kebijakan peduli jika perusahaan-perusahaan ini justru mengenakan harga yang terlalu rendah ? Pertanyaan ini menjadi inti perdebatan yang kedua mengenai kebijakan antitrust.

3. Penggabungan produk Contoh ketiga adalah penggabungan produk. Misalkan perusahaan MakeMoneyMovies memproduksi dua buah film baru Spiderman dan Hamlet. Jika MakeMoneyMovies menawarkan bioskop-bioskop untuk memutar kedua film itu dengan harga untuk satu film saja, alih-alih terpisah, studio ini dikatakan menggabungkan kedua produknya.

C. Pandangan “Regulation” Menurut pandangan ini, perusahaan besar memang memberi manfaat atau menguntungkan tapi perlu dikendalikan oleh regulasi (peraturan) pemerintah. Pandangan ini merupakan jalan tengah untuk fokus terhadap perbaikan bidang ekonomi dengan menggunakan peraturan untuk mencegah kolusi dan memastikan bahwa perusahaan oligopoli memelihara hubungan kompetitif diantara mereka sendiri.

14

Similar Documents

Premium Essay

Marketing

...Business ethics for corporate growth: A case study of Infosys in India “To achieve our objectives in an environment of fairness, honesty and courtesy toward our clients, employees, vendors and society at large” Mission Statement of Infosys. Starting in 1981 in Bangalore, India with seven colleagues who dared to dream and who were lucky to be among the first in the economic liberalization of India in 1990s, Infosys has crossed billion dollars in revenues in 2004.The company has maintained a consistent growth and built a global company providing turnkey software development. There are many businesses that succeed-the unique factor about Infosys is in just over two decades it has built a brand known for ethical standards both inside and outside in the marketplace. The hypothesis of this paper is that corporate ethics promotes and inspires competitive advantage in a burgeoning marketplace. Ethics in Corporate governance means the parameters which a company sets for itself for its functioning. Transparency and disclosures about accounts as well as other important issues have to be communicated to the stakeholders in a truthful and prompt manner. These build up confidence and trust in the marketplace. When issues like Enron and WorldCom hit the headlines, it is difficult to ignore business ethics. As consumers are getting increasingly aware of ethical issues, corporations have to respond to their concerns whether it is related to issues of environment, heath or any other...

Words: 1169 - Pages: 5

Premium Essay

Business Ethics Across Cultures

...XMGT/216 Business Ethics Across Cultures In this paper, I will be reviewing the business ethics found in two countries, each from a different continent. The two countries I have chosen are China and Mexico. The articles I have located for this research are both drawn from the University Library, the first one being Business Ethics and Social Responsibility in Contemporary China, by St. Clair and Norris, the second being Introduction to Central America and Mexico: Efforts and obstacles in creating ethical organizations and an ethical economy, by Collins and Whitaker. I will be reviewing China first, followed by Mexico. Chinese Business Ethics In their article, St. Clair and Norris examine the source of Chinese business ethics from multiple angles. Socially, culturally, and politically, the business atmosphere is quite different in China than it is here in the US. There is, really, no formal culture or system of business ethics for the general, private business sector (St Clair & Norris, 2011). Since its induction into the World Trade Order in 2001, China has modified its business regulations quite significantly to ensure that its businesses operate within the WTO guidelines. However, transition and reform aside, centralized decision making, internal bargaining, and bureaucratic red tape still seem to be the norm, despite the decentralization of many industries and the growth of consumerism. This turn towards progressive business ethics could be due to the recent scandals...

Words: 1507 - Pages: 7

Premium Essay

Ethical Code of Conduct Plan

...undone work. Companies that knowingly go against the law are bad performers in this situation (Daft & Marcic, 2010). Ethical responsibilities constitute behaviors that are unnecessary codified within the law and may not be used in the company’s direct economic responsibilities. In order to be ethical, company policy makers ought to serve with balance, fairness and impartiality; honor the rights of the customers; and provide distinct treatment of customers only when appropriate to the company’s objectives and tasks. Unethical behaviors takes place when policies enable a firm to benefit at the expense of customers or the society at large (Daft & Marcic, 2010). Legal Ethics for Conducting Business Globally Quotas and Tariffs. Regulations on the quantity of commodities that are imported is what is referred as quotas. Some time back, the U.S.A. for example, imposed legal quotas on the quantity of automobiles that should be bought from Japan. Currently, “voluntarily” limits its quantity of exports to U.S.A. On the hand, tariffs refer to the...

Words: 1496 - Pages: 6

Premium Essay

International Management

...Globalization Effects on Culture, Business Ethics, and Leadership: A Managerial View Introduction The world’s economy has developed and changed dramatically throughout the years and continues to do so. We are quickly moving away from a world where each country’s economy is isolated and more towards a world with an interdependent global economic system. This interdependent global economic system is commonly referred to as globalization (Saee 2005). The book written by John Saee, Managing Organizations in a Global Economy: An Intercultural Perspective, suggests that the growth of global trade, cross-border investments, mass migration, large-scale tourism, and much more has turned the world into more of a “global village” (Saee 2005). While globalization has effected nearly every aspect of human civilization, it has created some very serious concerns for managers whose organizations and firms already are or are planning to be involved in business transactions that take place outside of their domestic environment. If companies and corporations want to be successful in today’s economy, then it is important for managers to have a thorough knowledge and understanding of different types of cultures, business ethics, and ways of leadership, and the implications that these differences will have on their businesses. In this paper, we will discuss the effects that globalization has had on managers with respect to culture, business ethics, and leadership. Culture Globalization...

Words: 2915 - Pages: 12

Premium Essay

Business and Ethics

...Global Business and Ethics Global Business and Ethics The phenomenon that is globalization has assisted in the elimination of a myriad of business related ethical issues—well maybe not. Globalization has managed to bring to the forefront a number of ethical issues corporations and individuals are confronted with on a regular basis. Globalization. Two such ethical business issues that have highlighted surround the act of bribing officials and the act of employing children, on a full-time basis, to work in factories or on agricultural fields. Bribes in the Global Marketplace “You must pay if you want to play”—is a phrase that has been, unfortunately, too often uttered by many a government official to foreign as well local businesspeople. The phrase, while simplistic, is meant to inform those businesspeople that in order to get their assistance, or in the worst case scenario, to have the right permits issued so they can enter the country’s marketplace—an extra fee will have to be paid (Trevino, Nelson, & Wiley, 2007 ). It must be understood that these extra fees (which are bribes) are usually against the law in the official’s country, but nevertheless, they are “an accepted part of commercial transactions in many Asian, African, Latin American, and Middle Eastern cultures” (Trevino, Nelson, & Wiley, 2007, p.365). Cultural Perceptions The American perception. In the United States, the bribing of local or foreign officials is perceived as act that is unseemly...

Words: 975 - Pages: 4

Premium Essay

Global Finance Environment Paper

...Global Finance Environment Paper FIN/403 May 4, 2008 Globalization refers to the merging of national markets into one huge global marketplace. In today’s market, selling internationally is much easier due to falling barriers in cross-border trade. Now businesses don’t have to be industry giants to operate and succeed in global markets. Although it can be beneficial to offer a standard product that can be used worldwide, significant differences still exist between national markets such as cultural differences, consumer taste differences, product preferences and legal regulations. It is important to define and understand these differences when merging into national markets. Globalization is inevitable and it’s happening at an astonishing speed in nearly every market possible. The technology era that we are in has enabled businesses to join forces like never before and we are seeing significant changes in the global marketplace. There are main drivers in globalization and this paper will define three of them, as well as describe the risks associated with financial investing, and explain the importance of cultural sensitivity and ethics in global finance. Drivers of Globalization Market drivers Domestic markets are saturated and growth opportunities are often times limited. Expanding globally opens up many new opportunities allowing for real growth within a business. The following lists in detail the specific market drivers that play a key role...

Words: 1180 - Pages: 5

Premium Essay

Evaluation of a Business Code of Ethics

...Evaluation of a Business Code of Ethics, The Hershey’s Company PHL/323 Mission Statement Hershey’s Mission Statement noted here, (Social- Responsibility/Marketplace) “Bringing sweet moments of Hershey happiness to the world every day,” Provides the focus of all operations within the Hershey’s Company. Although Hershey’s mission statement provides a simple goal that encompasses acknowledgment of global market share with the sweet moments of happiness provided in every aspect of Hershey’s daily endeavors, a strict code of ethical business conduct forms the underlying fabric that governs all endeavors. Commitments The Hershey’s company understands the scope of responsibilities included with company success as its global influence demands considerable resource utilization. These responsibilities extend past bottom line profit to supporting various charities focused on providing for the needs of children. Hershey’s Code of Ethical conduct contains detailed information as mentioned by, (Code of Ethical Business Conduct, n.d.) “Attempts to address most common legal and ethical issues that we might encounter” To Fellow Employees The foundation of Hershey’s success...

Words: 1265 - Pages: 6

Premium Essay

The Reasons for and Solutions to the Bribery Issues Among Chinese Companies

...money, this Chinese communist leader got the punishment of spending the rest of his life in prison, and also brought influential stress and trust problem in China (The Economist, 2013). This incidence also have drawn international’s attention, with such negative reputation a question mark has been put on China’s trust worship, consequently is also weakening of China’s international position and power. Corruption has always been a worldwide focus, with bribery one of the leading problems existing in the contemporary world. Bribery is legally defined as “The offering, giving, receiving of something of value for the purpose of influencing the action of an official in the discharge of his or her public or legal duties” (U.S Office Of Government Ethics). Bribery in deed has helped tons of people achieve their goals in almost every aspect of people’s life: Kids can be permitted to good schools; companies can get privileges in trades; unqualified candidates can be selected for competitive positions. Bribery has brought the society unfairness, and cause disorder in socials reflecting in wealth gap and power distances. The uprising country China, specifically, is one of the world’s leading highly corrupted country. Not only within nation boarders, bribery also happens in the international trade. Many major international trade organizations (WTO, GATT) has been trying to relieve this problem by setting up universal agreements and regulations, but the issue just keep going and rarely get stopped...

Words: 4256 - Pages: 18

Premium Essay

Uop Syllabus

... |COM/537 Version 1 | | |Organizational Communication | Copyright © 2011 by University of Phoenix. All rights reserved. Course Description This course prepares graduate students to apply written and oral communication principles to the roles they play as managers. Students will learn how to persuade a variety of stakeholders to commit to a proposal. Other topics include the role of perception in communication techniques, aligning communication to an audience, business justifications, presenting data, and ethics in organizational communications. Policies Faculty and students/learners will be held responsible for understanding and adhering to all policies contained within the following two documents: • University policies: You must be logged into the student website to view this document. • Instructor policies: This document is posted in the Course Materials forum. University policies are subject to change. Be sure to read the policies at the beginning of each class. Policies may be slightly different depending on the modality in which you attend class. If you have recently changed modalities, read the policies governing your current class modality. Course Materials Spatt, Brenda. (2011). Writing from sources (8th ed.). Boston...

Words: 2231 - Pages: 9

Premium Essay

Mkt Chapter 1

...Objectives After studying this chapter, you should be able to: 1. Define marketing and outline the steps in the marketing process 2. Explain the importance of understanding customers and the marketplace, and identify the five core marketplace concepts 3. Identify the key elements of a customer-driven marketing strategy and discuss the marketing management orientations that guide marketing strategy 4. Discuss customer relationship management, and identify strategies for creating value for customers and capturing value from customers in return 5. Describe the major trends and forces that are changing the marketing landscape in this age of relationships 1-2 Chapter Concepts 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. What Is Marketing? Understanding the Marketplace and Customer Needs Designing a Customer-Driven Marketing Strategy Preparing an Integrated Marketing Plan and Program Building Customer Relationships Capturing Value from Customers The New Marketing Landscape So, What Is Marketing? Pulling It All Together 1-3 What Is Marketing? Marketing Defined Marketing is the process by which companies create value for customers and build strong customer relationships to capture value from customers in return 1-4 What Is Marketing? The Marketing Process 1. 2. 3. 4. 5. Understand the marketplace and customer wants and needs Design a customer-driven marketing strategy Construct a marketing plan that delivers superior value Build profitable relationships and create customer satisfaction...

Words: 1583 - Pages: 7

Premium Essay

Ethics Program Recommendations for Uber

...examples of the service charging double, triple, or quadruple the price when weather conditions are bad or during emergency evacuation situations. During a recent New York snowstorm, some rides cost 8.25 times the standard price, and people are furious. The company’s response to this point has been that if you don’t like the service and the prices they charge you should feel free not to use the service. The rise of social media as a platform for airing grievances has heightened this situation, as celebrities and many other patrons have taken to Twitter to express their disapproval of Uber’s business practices. Uber’s growth as a business has been great, but ultimately the business growth will be stunted as their reputation in the marketplace is becoming tarnished. R E C O M M E N D A T I O N S Article 11, titled “Unfair Business Practices” discusses the idea of entitlement as it relates to company perks and benefits for employees. Some of the points discussed in this article also can be related to customer entitlements. The article asks the questions: What do people deserve? When do they deserve it? Why do they deserve it? What does it mean to deserve anything? Uber should be thinking about these questions as they relate to their own customer’s experiences, and foundationally, what they think about their customers and how they should be treated. A suggested action to help the facilitation of this discussion would be to hold an executive round-table meeting where...

Words: 1991 - Pages: 8

Free Essay

Bus 311 All Dqs Assignments and Quizzes

...Week 3 DQ 2 A Principal’s Responsibility for the Actions of Their Agent BUS 311 Week 3 Final Paper Prep BUS 311 Week 3 Journal Your Experience with Business Law BUS 311 Week 4 Business Ethics – Journal BUS 311 Week 4 DQ 1 Real, Intellectual, and Personal Property BUS 311 Week 4 DQ 2 Business Ethics BUS 311 Week 4 Multimedia activity Business Organization BUS 311 Week 5 DQ 1 Intellectual Property and Technology BUS 311 Week 5 DQ 2 The Global Marketplace BUS 311 Week 5 Final Paper BUS 311 ALL DQS ASSIGNMENTS AND QUIZZES BUS 311 Week 1 DQ 1 Applying the Law to a Set of Facts BUS 311 Week 1 DQ 2 Tort or Crime BUS 311 Week 1 Quiz BUS 311 Week 2 Critical Analysis Paper BUS 311 Week 2 DQ 1 Elements of a Contract BUS 311 Week 2 DQ 2 The Uniform Commercial Code (UCC) BUS 311 Week 2 Quiz BUS 311 Week 3 DQ 1 Employment-at Will BUS 311 Week 3 DQ 2 A Principal’s Responsibility for the Actions of Their Agent BUS 311 Week 3 Final Paper Prep BUS 311 Week 3 Journal Your Experience with Business Law BUS 311 Week 4 Business Ethics – Journal BUS 311 Week 4 DQ 1 Real, Intellectual, and Personal Property BUS 311 Week 4 DQ 2 Business Ethics BUS 311 Week 4 Multimedia activity Business Organization BUS 311 Week 5 DQ 1 Intellectual Property and Technology BUS 311 Week 5 DQ 2 The Global Marketplace BUS 311 Week 5...

Words: 366 - Pages: 2

Premium Essay

Student

...In today`s marketplace business ethics is very important that companies set code of ethics to follow in their transactions. This becomes a high profile concern, so companies, in their decision making process, urged these moral value to be taken seriously into consideration not only because these ethical rules express to managers and employees the position to take when acting or deciding on behalf of the firm, but also the company`s image depends on the level of honesty, fairness, and integrity within the firm`s corporate culture. Therefore, it is in the company`s best interest to embrace moral and ethical norms not only to build trust and good relationship between the firm and its stakeholders, but also for social responsibilities concerns. Therefore, the firms` marketing professionals must take all the measure to act as ethically as possible because, the company`s marketing strategy express the voice most stakeholders are concerned about. Keywords: marketplace, business, ethics code of ethics, transactions, concern, decision making process, moral values, image, honesty, fairness, integrity, firm, corporate culture, trust, stakeholders, social responsibilities, marketing, professional, strategy. Introduction Being part of the US Department of Health and Human Services (HHS), the Food and Drug Administration (FDA) was established in 1930 and had mission to be guardian to consumers for their safety and well-being, when it comes to use products in the marketplace manufactured...

Words: 1847 - Pages: 8

Premium Essay

Ethics and Compliance

...Ethics and Compliance Leslie Hope, Quo-vades Simonton, Teresa Duncan, Kizzy Richardson FIN/370 August 2, 2012 Professor Franklin Olivieri Ethics and Compliance This paper contains analyzed data of the organization Lowe’s Home Improvement Stores. Lowe’s is a home improvement store that provides its customers with the supplies needed for any improvements around the home. The discussion hereafter will assess the role of ethics in the financial department and describe the procedures the company has to encourage ethical behavior. Next, explain the role financial markets in the United States. Followed by how Lowe’s complies with Securities and Exchange Commission (SEC) regulations. Lastly, provide an evaluation of the company’s financial performance last two annual periods, followed by the calculations of ratios for each year. The ratios include current, debt, return on equity, and days receivable along with an explanation for trends. The code of business conduct and ethics at Lowe’s improvement stores starts with the board of directors down to the newest employee. Everyone associated with or represented by Lowe’s is required to read and adhere by the code of conduct. Lowe’s values its reputation as a leader when complying with governmental regulations involving ethics. Lowe’s applies ethics in its financial dealings by requiring, under Section B of the code of conduct. That “employees and members of their immediate families should not have any financial interest, direct...

Words: 1628 - Pages: 7

Premium Essay

Supply Chain

...May 2012 IJMT Volume 2, Issue 5 ISSN: 2249-1058 __________________________________________________________ ETHICS IN SUPPLY CHAIN Vipul Chalotra* __________________________________________________________ ABSTRACT: Today, supply chain management is a well recognised area of academic debate. It has an international presence, with both practitioners and academics alike recognising that it’s an important area of management. An ethical supply chain is paramount to the success of modern business. Through fair and ethical interaction with suppliers, wholesalers, retailers, customers and the industry at large, aims to promote ethical supply chain. Ethics may be considered as standards or norms that distinguish between right or wrong and good or bad. This paper aims to highlight the conceptual framework of ethical supply chain with its effective role in present business besides its importance in supply chain management. It also portrays the benefits derived by adopting ethics in supply chain management. Key Words: Ethics, Supply chain. * Assistant Professor, Department of Commerce, University of Jammu, Udhampur Campus. A Monthly Double-Blind Peer Reviewed Refereed Open Access International e-Journal - Included in the International Serial Directories Indexed & Listed at: Ulrich's Periodicals Directory ©, U.S.A., Open J-Gage, India as well as in Cabell’s Directories of Publishing Opportunities, U.S.A. International Journal of Marketing and Technology ...

Words: 5963 - Pages: 24