Free Essay

Mene

In:

Submitted By emmy24
Words 3848
Pages 16
1. Audit, bersama dengan kontrol internal dan evaluasi, terdiri dari proses dan mekanisme yang dirancang untuk memastikan bahwa perencanaan, penganggaran dan penggunaan sumber daya publik sudah sesuai dengan hukum suatu negara, sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan oleh parlemen dan pemerintah dan berhubungan dengan prakteknya di dunia nyata. Tanpa mekanisme ini, ada resiko besar bahwa keputusan kebijakan akan didasarkan pada informasi yang cacat, sumber daya akan menjadi salah kelola, dan bahwa keputusan kebijakan akan diabaikan oleh organisasi operasi yang berkaitan
Sehingga proses melakukan audit eksternal harus melibatkan sebanyak mungkin manajer dan karyawan. Keterlibatan di dalam proses manajemen strategis dapat mengarah ke pemahaman dan komitmen dari para anggota organisasi. Untuk melakukan audit eksternal sebuah perusahaan harus terlebih dahulu mengumpulkan / menyiapkan data intelijen kopetitif, dan informasi mengenai berbagai tren ekonomi, sosial, budaya, demografis, lingkungan, politik, pemerintahan, hukum dan teknologi.

2. 1. Memilih variabel kunci yang tepat.
2. Mencari informasi dan memilih informasi yang tepat.
3. Menggunakan alat peramalan dan teknik yang tepat sehingga dapat mengetahui perubahan yang terjadi di di masa depan.
4. Membuat EFE Matrix dari semua data yang telah di pilih dan di ramal. Kemudian lakukan Evaluasi dan jika ada yang salah dapat dilakukannya perbaikan.

3. Adanya peringatan dini tentang peluang dan ancaman, seperti diperlukannya melakukan suatu akuisisi atau aliansi tentang produk dan pelayanan kompetitif di masa depan; Membangkitkan kesadaran yang lebih besar bagi manajemen tentang perubahan pesaing, sehingga organisasi lebih mampu beradaptasi dan merespon perubahan dengan cepat dan tepat; Memastikan bahwa keputusan perencanaan strategik telah didasarkan pada kecerdasan yang relevan dan tepat waktu; dan Melakukan audit secara sistematik tentang daya saing organisasi dan posisi relatifnya secara objektif.

4. 1)

Buat daftar faktor-faktor eksternal yang diidentifikasi dalam proses audit eksternal. Cari antara 10 dan 20 faktor, termasuk peluang dan ancaman yang mempengaruhi perusahaan dan industrinya. Daftar peluang dahulu kemudian ancaman. Usahakan sespesifik mungkin, gunakan persentase, rasio, dan angka perbandingan kalau mungkin.
2) Beri bobot pada setiap faktor dari 0,0 (tidak penting) sampai 1,0 (amat penting). Bobot menunjukkan kepentingan relatif dari faktor tersebut agar berhasil dalam industri tersebut. Peluang sering mendapat bobot lebih besar ketimbang ancaman, tetapi ancaman dapat juga menerima bobot tinggi bila berat atau mengancam. Bobot yang wajar dapat ditentukan dengan membandingkan pesaing yang sukses dengan yang gagal atau dengan mendiskusikan faktor tersebut dan mencampai konsensus kelompok. Jumlah seluruh bobot yang diberikan pada faktor di atas harus sama dengan 1,0.
3) Berikan peringkat 1 sampai 4 pada setiap faktor sukses kritis untuk menunjukkan seberapa efektif strategi perusahaan saat ini menjawab faktor ini, dengan catatan 4=jawaban superior, 3=jawaban di atas rata-rata, 2=jawaban rata-rata, 1=jawaban jelek. Peringkat didasarkan pada efektivitas strategi perusahaan. Peringkat didasarkan pada keadaan perusahaan, sedangkan bobot dalam Langkah 2 didasarkan pada industri.
4) Kalikan setiap bobot dengan peringkat untuk menentukan nilai yang dibobot.
5) Jumlahkan nilai yang dibobot untuk setiap variabel untuk menentukan nilai yang dibobot total bagi organisasi.

5. Jelaskan bagaimana mengembangkan Profil Matrix kompetitif.
Cara mengembangkan profil matrix ckometitif adalah dengan mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan pesaing utama perushaan, sehingga terdapat gambaran jelas mengenai titik kuat dan titik lemah relatif perusahaan terhadap pesaing mereka sendiri.

TEORI ORGANISASI KLASIK HENRI FAYOL (Prinsip Administrasi) periode 1841-1925 • Henri Fayol adalah seorang Insinyur Pertambangan Perancis • mengemukakan teori dan teknik-teknik administrasi sebagai pedoman bagi pengelolaan organisasi-organisasi yang kompleks (biasanya dalam Pabrik) Henri Fayol • MENYEBUTKAN 5 FUNGSI MANAJEMEN: 1. PLANNING 2. ORGANIZING 3. COMMANDING 4. COORDINATING 5. CONTROLLING Luther Gulick George Terry James A.F.Stone Koontz & O’Donnel Nickels, McHugh Richard W.Griffin Ernest. Henry Dale Fayol PLANNING ORGANIZING Staffing Actuating Leading Staffing Directing Leading Staffing Commanding Directing Directing Directing Directing Directing Directing Directing CONTROLLING Coordina ting Henri Fayol MEMBAGI OPERASI PERUSAHAAN MENJADI ENAM KEGIATAN: 1. TECHNICAL : MEMBUAT PRODUK 2. COMMERCIAL : MEMBELI BAHAN DAN MENJUAL PRODUK 3. FINANCIAL : MENCARI DAN MENGUNAKAN MODAL 4. ACCOUNTING : ADMINISTRASI KEUANGAN 5. SECURITY : KEAMANAN PERUSAHAAN DAN BURUH 6. MANAGERIAL : MENGELOLA SEMUA FUNGSI Operasi-operasi perusahaan dan fungsifungsi manajemen menurut Fayol Operasioperasi perusahaan Kegiatan Teknik Kegiatan Komersial Kegiatan Keuangan Kegiatan Keamanan Kegiatan Akuntansi Kegiatan Manajerial Perencana an Pengorgani sasian Pemberian Perintah Pengkoordi nasian Pengawasan 14 Prinsip Fayol dalam Manajemen 1. Pembagian Kerja – adanya spesialisasi akan meningkatkan efisiensi pelaksanaan kerja 2. Wewenang – adanya hak untuk memberi perintah dan dipatuhi 3. Disiplin – harus ada respek dan ketaatan pada peranan-peranan dan tujuan organisasi 4. Kesatuan Perintah – bahwa setiap karyawan hanya menerima instruksi tentang kegiatan tertentu dari hanya seorang atasan 5. Kesatuan Pengarahan – kegiatan operasional dalam organisasi yang mempunyai tujuan yang sama harus diarahkan oleh seorang manajer dengan penggunaan satu rencana 6. Meletakkan kepentingan perseorangan di bawah kepentingan umum – kepentingan perseorangan harus tunduk pada kepentingan organisasi 7. Balas jasa – kompensasi untuk pekerjaan yang dilaksanakan harus adil baik bagi karyawan maupun pemilik 8. Sentralisasi – adanya keseimbangan antara pendekatan sentraliasi dengan desentralisasi 9. Garis wewenang (scalar system) – adanya garis wewenang dan perintah yang jelas 10. Order – sumber daya organisasi termasuk sumber daya manusianya, harus ada pada waktu dan tempat yang tepat. Penempatan orang-orang harus sesuai dengan pekerjaan yang akan dikerjakan 11. Keadilan – Perlakuan dalam organisasi harus sama dan tanpa ada diskriminasi 12. Stabilitas Staf dalam Organisasi – tingkat perputaran tenaga kerja yang tinggi tidak baik bagi pelaksanaan fungsi-fungsi organisasi 13. Inisiatif – setiap pekerja harus diberi kesempatan untuk mengembangkan dirinya dan diberi kebebasan untuk merencanakan dan menjalankan tugasnya secara kreatif walaupun memungkinkan terjadi kesalahan 14. Esprit de Corps (semangat korps) – Prinsip ini menekankan bahwa pada dasarnya kesatuan adalah sebuah kekuatan. Pelaksanaan operasional organisasi perlu memiliki kebanggaan, kesetiaan, dan rasa memiliki dari para anggota yang tercermin pada semangat korps/kebersamaan Kontribusi Henri Fayol •adanya managerial skill yang dapat diterapkan pada semua jenis kelompok kegiatan mulai menjadi penting dan diperhatikan oleh perusahaan. •berfokus pada organisasi secara keseluruhan. •Menumbuhkan kebutuhan untuk menemukan pedoman pengelolaan organisasi yang kompleks.

Teori Manajemen Ilmiah Dari Frederick W. Taylor
Frederick Winslow Taylor adalah seorang yang disebut sebagai bapak manajemen ilmiah. Pasti kita penasaran dengan kontribusi Taylor pada bidang studi manajemen sehingga bisa menghasilkan suatu kajian yang disebut manajemen ilmiah. Dalam buku "Management" dari James Stoner memaparkan keterlibatan Taylor dalam evolusi teori manajemen. Manajemen ilmiah timbul sebagian karena adanya kebutuhan untuk menaikkan produktivitas.

Amerika Serikat khususnya, tenaga terampil tidak banyak di awal abad kedua puluh. Untuk mengembangkan produktivitas dicarilah cara-cara untuk menaikkan efisiensi pekerja.

Taylor mendasarkan sistem manajemennya pada penelitian waktu kerja (time studies) di bagian produksi tempat ia bekerja. Pendekatan ini menandai awal yang sebenarnya dari manajemen ilmiah. Bukannya berdasarkan pada cara-cara bekerja tradisional, Taylor menganalisis dan mengukur waktu gerakan-gerakan yang dilakukan oleh buruh pabrik baja dalam serangkaian pekerjaan. Dengan penelitian waktu sebagai dasarnya, Taylor dapat memecahkan setiap pekerjaan ke dalam komponen-komponennya dan merancang cara pengerjaan yang tercepat dan terbaik untuk setiap pekerjaan. Dengan demikian ia menentukan seberapa pekerja akan dapat bekerja dengan peralatan dan bahan yang tersedia.

Walaupun metoda Taylor menghasilkan peningkatan-peningkatan produktivitas dan upah yang lebih tinggi pada keadaan tertentu, pekerja dan serikat buruh mulai menentang pendekatannya. Seperti para pekerja di Midvale, mereka takut bahwa pekerja yang bekerja lebih keras atau lebih cepat akan cepat menghabiskan pekerjaan apapun yang tersedia dan akan berakibat pemberhentian pekerja. Kenyataan bahwa para pekerja telah diberhentikan di perusahaan Simonds dan organisasi lain yang menggunakan metoda Taylor menyebabkan kekhawatiran itu. Dengan tersebarnya gagasan Taylor, penentangnya pun berkembang. Makin banyak pekerja menjadi yakin bahwa mereka akan kehilangan pekerjaan apabila metoda Taylor digunakan.

Namun Taylor menjelaskan filsafatnya, Ia berkata bahwa gagasannya itu berdasar pada empat prinsip:

1. Perkembangan manajemen ilmiah yang sebenarnya, sehingga misalnya metoda yang terbaik untuk melakukan setiap pekerjaan dapat ditentukan. 2. Pemilihan yang ilmiah terhadap pekerja, sehingga setiap pekerja dapat diberi tanggungjawab atas tugas yang paling cocok baginya. 3. Pendidikan dan pengembangan ilmiah untuk para pekerja. 4. Kerjasama yang erat dan bersahabat di antara manajemen dan pekerja.
Taylor mengatakan bahwa agar supaya prinsip itu dapat berhasil, dibutuhkan suatu "revolusi mental menyeluruh" di pihak manajemen dan pekerja. Daripada bertengakar mengenai keuntungannya masing-masing, mereka harus bersama-sama berusaha menaikan produksi. Dengan jalan itu, keuntungan akan ditingkatkan sampai ke tingkat di mana pekerja dan manajemen tidak akan berselisih. Singkatnya, Taylor berpendapat bahwa manajemen dan pekerja mempunyai kesamaan kepentingan dalam meningkatkan produktivitas.

Adam Smith : Teori Ekonomi Klasik[->0]
Adam Smith : Teori Ekonomi Klasik vs neoklasik Adam Smith dikenal sebagi pencetus pertama mengenai free-market capitalist, kebijksanaan laissez-faire sekaligus merupakan Bapak ekonomi modern. An Inquiry into the Nature and Causes of the Wealth of Nations, atau yang biasa disingkat “The Wealth of Nation” adalah buku terkenal oleh Adam Smith yang berisi tentang ide-ide ekonomi yang sekarang dikenal sebagai ekonomi klasik. Inspirasi dari buku ini tidak lain berasal dari gurunya sewaktu menuntut ilmu di Universitas Glasgow yakni Francis Hutcheson dan teman kuliahnya David Hume (Becker, 2007). Tulisan Smith juga terdiri dari penjelasan menyeluruh megenai berbagai tulisan merkantilis dan fisokrat yang disentiskannya dengan baik menjadi satu bahan kajian ekonomi. Perbedaan pendapat antaara Smith dan kamu merkantilis salah satunya mengenai faktor yang menentukan kemakmuran, dimana kaum merkantilis percaya bahwa alamlah yang menentukan tingkat kemakmuran. Sedangkan menurut Smith, penentuan tingkat kemakmuran adalah kemampuan manusia sendiri sebagai faktor produksi. Pembahasan Smith lebih banyak bersifat mikro dengan penekanan pada penentuan harga yang dilakukan dengan pendekakatan deduktif beserta dengan penjelasan historisnya. Smith berpandangan optimis tentang masa depan dunia. Fokus utamanya adalah peningkatan individu melalui kesederhanaan dan prilaku yang baik, menabung dan berinvestasi, perdagangan dan divisi kerja, pendidikan dan pembentukan kapital, serta pembuatan teknologi baru. Beliau lebih tertarik untuk meningkatkan kemakmuran ketimbang membagi-bagi kemakmuran (Becker, 2007).
Seperti yang telah kita ketahui, pemikiran Kapitalisme adalah sebuah sistem ekonomi yg filsafat sosial dan politiknya didasarkan kepada azas pengembangan hak milik pribadi dan pemeliharaannya serta perluasan faham kebebasan. Sistem ini merupakan sekumpulan kebijakan ekonomi yang juga merujuk kepada pemikiran bapak ekonomi Kapitalis Adam Smith. Ruh pemikiran ekonomi Adam Smith adalah perekonomian yang berjalan tanpa campur tangan pemerintah. Model pemikiran Adam Smith ini disebut Laissez Faire yang berasal dari bahasa Perancis yang digunakan pertama kali oleh para psiokrat di abad ke 18 sebagai bentuk perlawanan terhadap intervensi pemerintah dalam perdagangan. Laissez-faire menjadi sinonim untuk ekonomi pasar bebasyang ketat selama awal dan pertengahan abad ke-19 (Skousen, 2005). Secara umum,istilah ini dimengerti sebagai sebuah doktrin ekonomi yang tidak menginginkan adanyacampur tangan pemerintah dalam perekonomian. “ In economics, Laissez-faire means allowing industry to be free of government restriction, especially restrictions in the formof tariffs and government monopolies.” Adam Smith memandang produksi dan perdagangan sebagai kunci untuk membuka kemakmuran. Agar produksi dan perdagangan maksimal dan menghasilkan kekayaan universal, Smith menganjurkan pemerintah memberikan kebebasan ekonomi kepada rakyat dalam bingkai perdagangan bebas baik dalam ruang lingkup domestik maupun internasional (Skousen, 2005). Dalam bukunya The Wealth of Nations, Smith juga mendukung prinsip “kebebasan alamiah”, yakni setiap manusia memiliki kebebasan untuk melakukan apa yang diinginkannya tanpa campur tangan pemerintah. Ini mengandung pengertian negara tidak boleh campur tangan dalam perpindahan dan perputaran aliran modal, uang, barang, dan tenaga kerja. Lebih lanjut, Smith juga sependapat bahwa pada dasarnya tindak laku manusia berasal pada kepentingan sendiri (self-interest) bukan belas kasian ataupun perikemanusiaan (Deliarnov, 2010). Meskipun terdengar kurang baik, hal ini bukan berarti kita tidak dapat berhubungan dengan sesama manusia, kita tetap bisa menjalankan bisnis dengan manusia. Namun, perlu dingat bahwa manusia melakukan segala sesuatunya berdasar pada “self-interest” manusia itu sendiri. Dalam pembagian kerja, Smith menyimpulkan bahwa produktivitas tenaga kerja akan lebih maksimal apabila dilakukan pembagian kerja (division of labor) . Yang artinya pembagian melalui spesialisasi perorangan yang melakukan produksi akan menghasilkan output yang lebih baik dan lebih efisien. Smith juga menjelaskan dengan menggunakan teknologi-teknologi baru dalam sistem produksi akan meningkatkan hasil produksi pula. Maka dari itu, Smith percaya pada kekuatan investasi dalam pembelian atau penggunaan teknologi.
Berbicara mengenai arti nilai dalam ekonomi, Smith mengidentifikasikan barang memiliki dua nilai yakni nilai guna (value in use) dan nilai tukar (value in exchange). Nilai tukar barang akan ditentukan oleh jumlah tenaga (labor) yang diperlukan salam menghasilkan barang tersebut, sedangkan nilai guna adalah nilai kegunaan atau fungsi barang itu sendiri (Deliarnov, 2010). Contoh nilai tukar barang dapat dilihat dari tingkat keterampilan ataupun lama waktu yang digunakan dalam proses pembuatan barang yang nantinya dipakan dalam menentukan harga. Menurut Smith, hubungan antara nilai tukar dan nilai guna bersifat relatif. Hal ini terlihat dari perumpamaan air dan intan yang ia jelaskan sebagai contoh kasus dimana air yang notabene memiliki nilai guna lebih tinggi, tidak memiliki harga yang lebih tinggi pula dibandingkan intan yang sebenarnya tidak memiliki nilai guna. Teori nilai Smith sebenarnya merupakan salah satu kelemahan dari teori klasik yang tidak mengedepankan nilai utilitas, namun persoalan paradoks ini selanjutnya mampu dipecahkan oleh murid Smith yakni Alfred Marshall (Deliarnov, 2010).
Perbedaan utama mengenai teori ekonomi klasik dan neoklasik dapat dilihat dari konsep utility. Dalam ekonomi klasik, utility tidak menjadi kajian dalam pelbagai teori yang dibawa olehnya baik dari segi nilai, labor ataupun pertumbuhan. Dalam teori klasik, nilai kesetimbangan lah yang menjadi patokan harga dibandingkan nilai-nilai penawaran dan permintaan (supply and demand). Sedangkan dalam neoklasik, nilai keperluan menjadi prioritas utama disamping nilai kesetimbangan yang juga digunakan dalam mengontrol supply and demand (Button, 2014). Dari segi nilai (value), ekonomi klasik dan neoklasik memiliki definisi yang sangat berbeda. Dalam teori klasik, nilai suatu barang sama dengan harga yang digunakan dalam produksi. Sedangkan dala neoklasik, nilai suatu barang bertumpu pada fungsi supply and demand. Maka dari itu, dalam ekonomi klasik, value bersifat inherent (tidak terpisahkan) dan dalam neoklasik value bersifat perceived property (dirasakan). Dengan kata lain, dalam neoklasik nilai merupakan harga sedangkan dalam neoklasik nilai berarti keperluan. Hal ini selanjutnya menjadi permasalahan baru bagi ekonomi klasik dalam mendifinisikan profi dalam kegiatan ekonomi. Apabila nilai sama dengan harga, maka darimanakah profit atau keuntungan tersebut dapat diperoleh ? hal ini dikritik oleh para kaum neoklasik yang mendifinisikan profit sebagai kelebihan dari pendapatan diatas biaya atau ongkos. Jadi, jika penawaran dan permintaan untuk hasil barang dengan harga lebih tinggi dari tenaga kerja dan modal yang masuk ke dalam biaya produksi, maka barang dan komponennya hanya memiliki harga keseimbangan juga berbeda (Button, 2014). Selanjutnya, dari segi rasionalitas neoklasiklah yang cenderung menekankan nilai-nilai ini. Dalam neoklasik, individu memiliki pilihan rasional yang menjadi acuan dalam perilaku jual beli, dimana individu cenderung untuk memaksimalkan keperluan mereka dan perusahaan berusaha untuk memaksimalkan keuntungan. Sedangkan dalam teori klasik, tidak ada perbedaan antara perusahaan dan individu mengenai prinsip rasionalitas. Yang ada hanya tingkat pendapatan keuntungan yang sama antara perusahaan dan pekerja (salah satu keuntungan ekonomi yang dikarenakan invisible hand dalam pasar bebas). Terakhir adalah mengenai konsep keseimbangan. Bagi ekonomi klasik, keseimbangan (equilibrium) dapat dicapai apabila tabungan sama dengan investasi, sedangkan bagi neoklasik keseimbangan terjadi dalam titik pertemuan antara kurva penawaran dan permintaan. Hal ini merupakan perbedaan yang paling fundemantal antar ekonomi klasik dan neoklasik, karena keduanya menggunakan komponen unsuryang berbeda (Button, 2014).
Dari penjelasan diatas, dapat disimpulkan bahwa Adam Smith sebagai Bapak ekonomi modern dengan teori klasiknya memiliki pandangan-pandangan baru yang pada masanya merupakan tahap awal revolusi industri. Pembahasannya terentang dari teori ongkos produksi, upah, laba, sewa, serta teori pembangunan yang turut memperhitungkan nilai pembagian kerja dan akumulasi modal. Landasan pandangan ekonomi kalsik adalah kepentingan pribadi (self-interest) dengan kemerdekan alamiah, sehingga setiap orang dengan tepat mengetahui apa yang perlu dan menguntungkan bagi dirinya. Bila dibandingkan dengan pemikiran-pemikiran paham sebelumnya, teori Smith cenderung lebih terpadu, konsisten, mendalam, dan bersifat lebih umum dengan banyak membicarakan mengenai kekayaan. Beliau juga menantang pandangan kaum Merkantilis yang menyatakan bahwa kekayaan itu terdiri dari uang dan logam-logam mulia. Menurut Smith, perdagangan internasional bukan semata-mata untuk mendapatkan logam-logam mulia tetapi untuk pertukaran komoditi yang diperlukan, memperluas pasar dan hal ini yang akan meningkatkan pembagian kerja. Mengenai perbedaanya dengan neoklasik, penulis berpendapat bahwa teori klasikyang diusung oleh Smith memiliki banyak kekurangan yang belum bisa dijelaskan dari sisi rasionalitas seperti halnya yang telah disempurnakan oleh neoklasik. Definisi mengenai keperluan, penawaran dan permintaan seharusnya juga diperhitungkan oleh teori kalsikdalam mencapai keuntungan yang diinginkan seperti halnya masalah paradoks mengenai air dan intan yang belum bisa dijelaskan dengan baik oleh teori klasik.

Teori Sosiologi Menurut Max Weber

Max Weber lahir tahun 1864 di Jerman. Ia mendalami ilmu hukum di Universitas Berlin dan Universitas Heidelberg. Tahun 1889, max weber membuat disertasi berjudul “a Contribution to the History of Medieval Bussines Organizations”. Karirnya berawal dari dosen ilmu hukum di Universitas Berlin, Universitas Freiburg dan Universitas Heidelberg.
Menjelang akhir hidupnya, Weber mengajar di Universitas Wina dan Universitas Munich. Ia juga seorang konsultan dan peneliti.

Pengertian sosiologi menurut max weber yakni sociology is a science which attempts the interpretive understanding of social action in order thereby to arrive at a casual explanation of its course and effects (Weber, 1964:88) Definisi tersebut dapat diterjemahkan bahwa sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mengupayakan pemahaman interpretatif suatu tindakan sosial dalam rangka untuk sampai pada penjelasan sederhana menyangkut sebab dan akibatnya. Definisi yang lain dapat dilihat pada pengertian sosiologi menurut para ahli[->1].

Pandangan Weber berbeda dengan tokoh-tokoh lainya seperti Durkheim. Ia berpendapat: Here, then, is a category of facts with very distinctive characteristics: it consists of ways acting, thingking, and feeling, external to the individual, and endowed with a power of coercion, by reason of which they control him … These ways of thingking and acting … constitute the proper domain of sociology (Durkheim, 1965:3-4). Sosiologi dalam pernyataan itu adalah suatu ilmu yang mempelajari apa yang dinamakanya fakta sosial (social fact). Menurut Durkheim, fakta sosial merupakan cara bertindak, berpikir, dan berperasaan, yang berada di luar individu, dan mempunyai kekuatan memaksa yang mengendalikanya.

Berdasarkan pemahaman teori sosiologi menurut max weber[->2], menyanyi di kamar mandi untuk menghibur diri sendiri misalnya, tidak dapat kita anggap sebagai tindakan sosial. Tetapi menyanyi di kamar mandi dengan maksud menarik perhatian orang lain memang merupakan suatu tindakan sosial. Bunuh diri yang terjadi karena tidak dapat lagi menahan penderitaan penyakit menahun atau karena gangguan jiwa bukan tindakan sosial; tetapi bunuh diri untuk menghukum suami yang selingkuh atau karena rasa malu setelah melakukan kesalahan merupakan tindakan sosial.

Max Weber juga menjelaskan bahwa untuk memahami makna subyektif suatu tindakan sosial maka harus dapat membayangkan dirinya di tempat pelaku untuk dapat ikut menghayati pengalamanya. Ini dituangkan dengan pernyataannya: put one’s self imaginatively in the place of the actor and thus sympathetically to participate in his experiences. Weber, 1964:90).

Teori Konflik

Sebagaimana seperti yang dijelaskan mengenai sejarah sosiologi, maka sosiologi muncul setelah terjadi ancaman terhadap dunia yang dianggap nyata; sosiologi muncul setelah terjadi perubahan mendasar dan berjangka panjang di Eropa seperti industrialisasi, urbanisasi, rasionalisasi.

Sosiologi mempunyai banyak teori dan paradigma sehingga sosiologi dinamakan suatu ilmu paradigma majemuk. Hal ini merupakan jawaban mengapa dan bagaimana masyarakat dimungkinkan, dan dikenal dengan nama the problem of order. Teori-teori yang mengkhususkan diri pada interaksi sosial mula-mula bersumber pada pemikiran para tokoh sosiologi klasik dari Eropa seperti Simmel dan Weber. Weber memperkenalkan interaksionalisme simbolis dengan menyatakan bahwa sosiologi ialah ilmu yang berusaha memahami tindakan sosial.

Sebagai salah satu tokoh awal dalam sosiologi, karya Weber sering dikaitkan dengan teori sosiologi yang berbeda. Uraian Weber mengenai tindakan sosial sebagai pokok perhatian sosiologi dijadikan dasar bagi pengembangan teori interaksionisme simbolis (Turner, 1978). Weber pun dianggap sebagai tokoh yang memberi sumbangan terhadap fungsionalisme awal (Turner,1978). Namun Weber dianggap pula sebagai penganut teori konflik (Collins, 1968)

Institusi Politik

Ever since the term sociology was first applied to the systematic study of social relationship, the analysis of political processes and institutions has been one of its most important concerns. No sociologist can conceive of a study of society that does not include the political system as a major part of the analisis (Lipset, 1963:ix).

Tampak dari kutipan di atas, sosiologi dipahami sebagai suatu disiplin yang mempelajari hubungan sosial, sosiologi tidak dapat mengabaikan proses dan institusi politik. Oleh sebab itu dalam sosiologi dijumpai satu spesialisasi yang mengkhususkan diri pada proses-proses dan institusi-institusi politik, yaitu sosiologi politik.

Weber berkontribusi dalam sosiologi politik, yaitu kajianya terhadap kekuasaan dan dominasi. Menurut weber kekuasaan ialah “the possibility of imposing one’s will upon the behavior of others” (Bendix, 1960: 294). Kemungkinan untuk memaksakan kehendak terhadap perilaku orang lain tersebut dapat dilaksanakan dalam berbagai bidang kehidupan.

Weber membedakan antara kekuasaan dan dominasi. Menurut weber kekuasaan perlu dibedakan dengan dominasi (herrscharft). Pada dominasi pihak yang berkuasa mempunyai wewenang sah untuk berkuasa berdasarkan aturan yang berlaku sehingga pihak yang dikuasai wajib mentaati kehendak penguasa. Suatu dominasi memerlukan keabsahan (legitimacy), yaitu pengakuan atau pembenaran masyarakat terhadap dominasi tersebut, agar penguasa dapat melaksanakan kekuasaanya secara sah. Dalam hubungan ini Weber membedakan tiga jenis dominasi: dominasi kharismatik, dominasi tradisional, dan dominasi legal-rasional. Dengan sendirinya ketiga tipe ini bagi Weber merupakan tipe ideal, sehingga dalam kenyataan empiris tentu akan terjadi penggabungan antara beberapa tipe.

Begitulah uraian singkat pandangan atau teori sosiologi menurut max weber[->3]. Pandangan beliau akan berupaya kami ungkapkan lebih dalam pada artikel lain di blog tipsserbaserbi ini. Semoga berguna.

Implementasi strategi adalah proses di mana manajemen mewujudkan strateginya dalam bentuk program, prosedur dan anggaran. Implementasi strategi juga dapat diartikan sebagai pengembangan strategi dalam bentuk tindakan.
Implementasi terkadang lebih sulit karena implementasi membawa sebuah perubahan. banyak faktor2 tak terduga yang bisa menjadi hambatan.
Karena

Perumusan strategi atau formulasi strategi merupakan proses penyusunan langkah-langkah ke depan yang dimaksudkan untuk membangun visi dan misi organisasi, menetapkan tujuan strategis dan keuangan perusahaan, serta merancang strategi untuk mencapai tujuan tersebut dalam rangka menyediakancustomer value terbaik

Karena pengimplementasian strategi merupakan proses dimana perwujudan dari formulasi strategi/ perumusan strategi tersebut ke dalam bentuk program ataupun prosedur yang akan dijalankan. Dimana pengimplementasian menjadi lebih sulit kerena membawa perubahan serta faktor-faktor yang juga dapat menjadi sebuah hambatan bagi suatu perusahaan / organisasi.

1. Explain why strategy implementation is more difficult than strategy formulation.
2. Discuss the importance of annual objectives and policies in achieving organizational commitment for strategies to be implemented.
3. Explain why organizational structure is so important in strategy implementation.
5. Describe the relationships between production/operations and strategy implementation.
6. Describe how to modify an organizational culture to support new strategies.

STRATEGY IMPLEMENTATION

Strategy implementation is often called the “action stage” of strategic management. Implementing strategy means mobilizing employees and managers to put formulated strategies into action. Often considered to be the most difficult stage in strategic management; strategy implementation requires personal discipline, commitment, and sacrifice. Successful strategy implementation hinges upon managers’ ability to motivate employees, which is more an art than a science. Strategies formulated but not implemented serve no useful purpose.

THE NATURE OF IMPLEMENTING STRATEGY

Successful strategy formulation does not guarantee successful strategy implementation. It is always more difficult to do something (strategy implementation) than to say you are going to do it (strategy formulation)! Although inextricably linked, strategy implementation is fundamentally different from strategy formulation.

The strategy-implementation stage of Strategic Management is revealed in Figure 7-1.

Strategy Formulation and implementation can be contrasted in the following ways:
Strategy formulation is positioning forces before the action.
Strategy implementation is managing forces during the action.

Strategy formulation focuses on effectiveness.
Strategy implementation focuses on efficiency.

Strategy formulation is primarily an intellectual process.
Strategy...

[->0] - http://amaliamastur-fisip13.web.unair.ac.id/artikel_detail-110589-Pengantar%20Ilmu%20Ekonomi-Adam%20Smith%20:%20Teori%20Ekonomi%20Klasik.html
[->1] - http://tipsserbaserbi.blogspot.com/2015/02/pengertian-sosiologi-menurut-para-ahli.html
[->2] - http://tipsserbaserbi.blogspot.com/2015/02/teori-sosiologi-menurut-max-weber.html
[->3] - http://tipsserbaserbi.blogspot.com/2015/02/teori-sosiologi-menurut-max-weber.html

Similar Documents

Premium Essay

Shawn Menes Accomplishments

...Shawn Mendes is a Canadian singer and songwriter who has accomplished many achievements. He was born on August 8, 1998 in Toronto, Canada and his nationality is considered Canadian.  He was raised in Pickering with his parents having a decent job and being financially stable. As a child, he lived a normal childhood without fame or popularity. It was until his teenage years, that he rose to fame and blossomed from there.  Shawn Mendes is now an inspiration and sensation all around the world. To begin with, Shawn Mendes parents have been a major contribution to his success by supporting his career choice. Karen Rayment, Shawn’s mother, is a real estate agent while his father, Manuel Mendes, is a businessman selling bar and restaurant supplies in Toronto. His father is of Portuguese descent from Lagos and his mother is English from deep roots in Dorset. He does indeed have one younger sibling named Aaliyah Mendes, who is 14 years old just 5 years younger than him. All of his family is really supportive of his occupation and the accomplishments he has achieved. Since he tours frequently, he doesn’t have a place of his own besides staying in hotels every single night to perform in the city he is in. Therefore, he still lives in his childhood home with his parents whenever he isn’t on tour or somewhere across the world. Furthermore, Shawn Mendes career all began from posting six second videos on Vine and posting singing videos of himself on Youtube. He began to quickly gain followers...

Words: 943 - Pages: 4

Free Essay

Accounting

...bourses et des subsides de recherche d'une durée comprise entre 6 et 12 mois. • Les bourses servent à financer ou encourager des projets de recherche de doctorants ou de jeunes chercheurs de l'Université de Neuchâtel, effectués hors de l'Université. • Les subsides sont destinés à permettre l'accueil de visiteurs étrangers dans le cadre de projet de recherche mené par un membre du corps professoral UniNE. Les bourses et subsides sont attribués par le rectorat sur la base des propositions de la commission. BOURSES : est autorisé à soumettre une demande de bourse pour un séjour effectué hors de l’Université : un doctorant immatriculé à l’Université de Neuchâtel, jusqu’à 6 ans après son immatriculation en cette qualité, pour un projet de recherche mené à l’étranger ; un chercheur de l’Université de Neuchâtel, au bénéfice d’un contrat de travail avec l’Université, au plus tard dans les 3 ans après l’obtention de son doctorat, pour un projet de recherche mené à l’étranger ; un étudiant immatriculé à l’Université de Neuchâtel, uniquement pour la réalisation d’un mémoire de Master (projet de recherche mené hors des murs de l’UniNE : terrains, enquêtes ou séjour à l'étranger). Frais couverts frais de séjour, frais de déplacement SUBSIDES : est autorisé à soumettre une demande de subside en vue de l’accueil d’un visiteur d’une université étrangère : un professeur ordinaire, extraordinaire, assistant ou un directeur de recherche peut soumettre une demande de subsides...

Words: 398 - Pages: 2

Free Essay

Politiske Systemer I Andre Lande

...i organisk nationalisme er at folket har en fælles sprog, de har fælles historie og fælles kultur, hver nation opfattes som en organisme. Republiknationalisme er en stat som USA hvor den Amerikanske forfatning har en typisk kendetegn indenfor: demokratiet og dets institutioner, frihedsrettighederne og markedsøkonomien. Så forskellen mellem de to er at for eksempel Danmark stemmer man for hele landet fordi Danmak er så småt et land, hvorimod man i USA stemmer for ens egen stat fordi det netop er svært at skulle tage stilling til alle de andre 50 stater der er. Hvad menes der med ’’exceptionalisme’’? Exceptionalisme er en stat der ser sig selv som en meget unik stat, og som nogen der ser sig selv som en meget vigtig del af verden, for eksempel USA. Hvad er et konstitutionelt demokrati? Konstitutionel demokrati er den øverste lov i USA, hvor man kan overtrumfe lovene i de enkelte delstater. Hvad menes der med ’’magtens tredeling’’? Magtens tredeling er den lovgivende magt som ligger hos kongressen, som er delt i to kamre, på engelsk hedder det ’’The bicameral system’’, hvor i USA er det Senatet og Repræsentanternes Hus. Den dømmende...

Words: 1043 - Pages: 5

Premium Essay

Hcmg

...The Portman Hotel Company The things that I fell that Michael Kay, President of the Portman Hotel, and Patrick Mene, Vice President and managing director of the Portman Hotel could have done differently was to get a more centralized plan or due a test run before putting everything into play. I think that they should have set aside at least 2-3 months testing their 5- star plan before the actual go-live date. They wanted to run a company where the employees were empowered, which was not a bad idea, but they had too many Indians and not enough Chiefs. On paper everything appeared to be well planned, as with any company, but once the hotel doors opened, the personal valets (PVs) begun to bump heads and stumble over each other because one employee actually was doing the job that a comparable hotel would have seven men set out to do. Also, the compensation was not enough to motivate and keep the workers, so they had a high turnover rate. I think that instead of giving them the nice lunch area, and parties, they would have rather had the money, because I’m sure that the majority of the staff had families. The employees expected to receive a certain amount in tips, and that is what motivated them in one area, and when they were not getting the tips that they were expecting, alone with having many assignments, and not having the right supervision, they became disgruntled and lost the love that they had for their job. The PVs argued that they were being switched around too...

Words: 456 - Pages: 2

Free Essay

Aeae

...Det først man lægger mærke til: Jeg vil jo mene at det første vi lægger mærke til i film er det gyldne snit, s-kurver og trekants kompositioner, hvor vi her ser de meget harmoniske og rolige billeder, men også de ting som instruktøren vil have os til at lægge mærke til. Bevægelse er det som skaber stemningen, er det action så er der masser af bevægelse, men er det derimod romantik er der meget lidt bevægelse, og en mere rolige og harmoniske farver, hvor man der i mod i nogen af de ældre slet ikke havde farver til at skabe den rigtige stemning. Natur bevægelser: Men en ting som de ikke havde i baggrunden i fortidens film er fx. eksplosioner, huse der falder fra hinanden, tornadoer og en masse andre filmiske virkemidler som i dag, giver film en meget mere dramatisk og spænende oplevelse, og jeg vil derfor mene at man i dag har taget de forskellige bevægelser og opgraderet dem til noget som ingen nogensinde havde set kunne blive muligt. Individet: bevægelser Og hvis man kigger på nutidens individ bevægelser i film, kan man se et stort fremskridt hvor man fx i nutidens film får First person views, altså hvor man ser tingene fra hovedpersons synpunkt, og det giver en meget mere livlig og bevægelsesrig film, som folk elsker. Og hvis en person bliver rasende i nutidens film, vil de for det meste begynde at kaste eller ødelægger ting for at vise deres aggressioner Grupper bevægelser: Her er jer så enig med dig i at jo større en gruppe er, desto mere ekstremt og meget mere...

Words: 345 - Pages: 2

Free Essay

Hunger Games Srpski

...loptu, a majka se obmotala oko nje. Spavale su obraz uz obraz. Majka u snu deluje mlađe. I dalje deluje umorno, ali ne i izmoždeno. Primino lice je sveže poput rose, ljupko poput cveta* po kojem je dobila ime. Pored njenih kolena, najružniji mačor na svetu, sedi i čuva je. Nos mu je zgnječen, pola jednog uha nedostaje, a oči su mu boje trule bundeve. Prim ga je nazvala Ljutić, insistirajući na tome da njegovo mrljavo žuto krzno podseća na žarke boje tog cveta. Mene mrzi. U najmanju ruku mi ne veruje. Mada je od tada prošlo mnogo godina, mislim da se još seća kako sam pokušala da ga udavim u kofi kada ga je Prim donela kući. Bio je mršavo mače, stomaka natečenog od crva i krzna prepunog buva. Samo mi je to falilo. Još jedna usta koja treba nahraniti. Ali, Prim me preklinjala, čak je i plakala. Morala sam da joj dopustim da ga zadrži. Sve je ispalo dobro. Majka ga je očistila od gamadi, osim toga, rođeni je lovac na miševe. Povremeno ulovi i pacova. Kada čistim lovinu, ponekad mu dam iznutrice. Prestao je da šišti na mene. Iznutrice. Nema šištanja. Kada je ljubav u pitanju, nikada joj se nećemo približiti više od toga. Prebacila sam noge preko ivice kreveta i skliznula pravo u lovačke čizme. Savitljiva koža se oblikovala prema mojim stopalima. Navukla sam pantalone i bluzu,...

Words: 84792 - Pages: 340

Free Essay

Why I Love Football

...Šta nas, šta mene, toliko privlači posmatranju igre dvadeset dvojice odraslih ljudi koji jure za kožnim mehurom? Zašto toliko energije žrtvujemo u rasprave, sukobe, svađe u vezi sa tom neobičnom delatnošću? Pretpostavljam da ima više odgovora. Neko se prazni kroz posmatranje igre, izbacuje svoje dnevne frustracije, kod kuće i na poslu ga ne vole i ne poštuju, pa, bar, negde da bude svoj, jak, autoritativan; može da se nadgornjava, svađa i prepisuje po novinama, raspravlja po kafanama, objavljuje svoje misli na blogovima. Neko se kladi, i tako popravlja kućni budžet. Neko beži u snove, kao kad gleda film ili čita knjigu. Evo moj slučaj: ja, recimo, više volim da gledam loš fudbal nego loš film. Loš film nikad ne postaje bolji. A rđava ili osrednja utakmica može se pretvoriti u čudo. Dovoljan je jedan trenutak, nekoliko sekundi, čas, hip. Sednem, na primer, da gledam finale Lige šampiona, igraju Mančester i Čelsi, u Moskvi. Niti posebno volim jedne, niti druge. Ja sam, lično, voleo desnu nogu Dejvida Bekama. I levu nogu Dejvida Bekama, što bi rekao Hju Grant u božićnom remek-delu „Ustvari ljubav“. Ostale sam poštovao, Hjuza, Šeringema, naravno Skolsa, a razume se i Aleksa Fergusona. Poštovanje, to da. Ali, ne više od toga. I, povrh svega, pojavio se Arsenal, do Vengera sasvim nezanimljiv tim, od Vengera - tiha patnja svakoga ko misli da je fudbal umetnička forma. Odmah ću reći, za sve Fergusonove ili Ulijeove i Benitezove titule, Murinjove sisteme, za sve one što me ubeđuju...

Words: 1459 - Pages: 6

Free Essay

Bob Lyons

...Lyons, un employé plein d’ambition et compétent est toujours le premier en file pour relever des défis de taille au travail. Mis à part, son dévouement au bureau, il est également fort impliqué dans plusieurs comités, prend le temps de pratiquer ces sports qui le pasionnent sans oublier qu’il a une famille, une femme et trois enfants, dont il prend soin. Il s’agit d’un emploi de temps bien chargé, mais qui lui convient parfaitement. Par contre, lorsqu’il a reçu des responsabilités supplémentaires et ce, après l’avoir demandé auprès de son directeur, ce fut la goutte qui a fait débordé le vase. Bob Lyons s’est retrouvé dans une période sombre où le stress était à son comble, causant une détresse psychologique (épuisement professionnel) qui l’a mené à commetre le suicide. On assiste également au désemparement de la compagnie qui n’arrive tout simplement pas à aider son employé hors-pair à sortir de cette phase creuse pour que tout redevienne comme avant. 2. Déterminez les principaux facteurs de stress auxquels dut faire face Bob Lyons. Facteurs professionnels : - Bob Lyons est une personne qui n’a pas peur des responsabilités, au contraire il en redemande, et celles-ci lui sont accordées, ce qui fait qu’il a une charge de travail très élevée (surcharge quantitative). - Le rythme de sa progression professionnelle est accélérée. Il se voit confier de plus en plus de responsabilités, car il est prêt à les accepter. Il a d’ailleurs, en moins de dix ans, occupé...

Words: 1224 - Pages: 5

Premium Essay

History Timeline

...Lilia Anand HIEU 201-B05 LUO July 29, 2011 Timeline Exercise Union of Upper and Lower Egypt: 2900 B.C. The union of Upper and Lower Egypt was important the development of Western Civilization because it was where the essential and remembered elements of the Egyptian civilization were established and finalized as well as when the pyramids where built that thousands of people visit every year. The union of Upper and Lower Egypt was accomplished when Narmer, or Menes, conquered the Nile Delta and Lower Egypt. Doing this centralized Menes’ rule and began construction of the great pyramids; during the times of the construction of the pyramids. The pyramids were giant tombs for Egypt’s pharaohs who were ,at that time, considered to be both man and god, who was the absolute ruler of the land and decided whether Egypt would flourish or not. In the pyramids “pyramid text” or hieroglyphics, which were an early form of writing using pictures represented words or sounds, was written on the walls of the tombs. Under Menes’ rule the first Egyptian dynasty was formed, and Egyptian cities became the center of religion and government. The union of Lower and Upper Egypt or Old Kingdom is what the later Egyptians looked to for their future decisions believing the ways of the Old Kingdom, or their ancestors, were best. The Conquests of Alexander the Great: 356-323 B.C. The conquests of Alexander the great was important to the development of Western Civilization because he blended East and...

Words: 1404 - Pages: 6

Free Essay

Engelsk

...Behaviorisme opgave 1: Klassiske betingninger er der massevis af i vores hverdag. Jeg har nogle eksempler jeg gerne vil komme med, taget ud fra min hverdag. Eksempelvis med hensyn til om morgenen. Vækkeuret på min telefon ringer, Argh ikke allerede nu tænker jeg i halvt søvne. Udsætter med 5-10 minutter. Dum ide, for jeg føler mig ikke just mere udhvilet på grund af de par minutter ekstra. Dette er en klassisk betingning for mig. Jeg reagerer ( R ) på at mit vækkeur på telefonen ringer, jeg bliver påvirket af det, og udsætter derefter vækkeuret. Mine ydre og indre sanser bliver påvirket ( S ) . Dette er blevet en indgroet vane (desværre). For den gavner mig ikke just. Endnu en klassisk betingning kunne være angående vores kat. Min kæreste og jeg bor sammen, og vi har som sagt en lille kat. Vi syntes at eftersom hun er en indekat, så skal hun alligevel have lov til at komme ud engang i mellem og dufte til den friske natur. Så vi har en snor til hende, og hver gang en af os finder den frem, så er hun straks ved døren, hun ved udmærket godt hvad der skal til at ske. Lige lidt ”viften” med snoren, det er nok til at hun kommer løbende med det samme hun hører os ser snoren. Den lyd snoren giver fra sig og synet af den, er blevet en klassisk betingning for hende. Hun reagerer ved lyden, forbinder den lyd med noget godt der skal til at ske, og hun får påvirket hendes ydre og indre sanser. En klassisk betingning for mig, kan også være i forbindelse med en gyser/horror film. En klassisk...

Words: 1721 - Pages: 7

Free Essay

Hello

...Demokratiidealer Joseph Schumpeter og elitedemokratiet I denne aflevering vil jeg redegøre for hvad? Det hedder med udgangspunkt i artiklen ”Joseph Schumpeter og elitedemokratiet” for konkurrence/elitedemokrati, derefter vil jeg lave en faglig diskussion af, om konkurrencedemokratiet eller deltagelsesdemokratiet er den bedste egnede styreform i dagens Danmark. Jeg vil benytte mig af begreber fra vores demokrati forløb. Demokrati Demokrati er et gammelt græsk ord som betyder folkestyre. Der er to former for demokrati i verden, den ene er direkte demokrati og den anden er indirekte demokrati. I det antikke Grækenland benyttede de sig af det direkte demokrati, hvor de frie, mandlige borgere mødtes i Athen og diskuterede statens udformning. De græske mænd kunne således direkte være med til at få en afgørende stemme om hvordan samfundet skulle indrettes. I Athen levede der på den tid 20.000 mennesker, så forsamlingen var overskuelig. I dagens Danmark ville det ikke kunne lade sig gøre at have direkte demokrati, da vi lever 5.3 mio. mennesker på 48.000 km2, derfor benytter vi os af det indirekte demokrati. Borgerne giver politikerne magten til at tage beslutninger om hvorledes landet skal styres. Elitedemokrati/konkurrencedemokrati I dagens Danmark er der blevet indført det repræsentative demokrati, hvor man lader valgte repræsentanter varetager éns interesser. Der stilles ligeledes en række krav til dets afholdelse, såsom ytringsfrihed og pressefrihed, så politikerne kan fremlægge...

Words: 1460 - Pages: 6

Free Essay

Samfundsfag Aflevering - Fællesdel, Sammenligning Og Notat

...Opgave 7: Fællesdel, sammenligning og notat Fællesdel Hvad kan der udledes af tabellen om sammenhængen mellem køn og kernefamilie? Nulhypotesen lyder på, at der ikke er nogen betydelig forskel mellem mænd og kvinder i forhold til vigtigheden af en kernefamilie. Som det fremgår af ovenstående tabel, er der generelt set en større overordnet tendens til, at kvinder finder en kernefamilie vigtigere, sammenlignet med mænd. Dette har jeg udledt ud fra den procentvise mængde af henholdsvis kvinder og mænd som i høj grad finder kernefamilien vigtig, hvilket er 50% af alle adspurgte kvinder, men kun det halve hos mændene, dvs. 25%. Denne tendens kan forklares med henblik på de kvindelige nedarvet gener, som er et resultat af den patriarkalske familieopbygning, som har hersket lige siden tidernes morgen. Denne patriarkalske familieopbygning har betydet, at kvinderne har måttet tage sig af børnene, samt det huslige, som derved har gjort dem til det centrale kernestykke i familien. Eftersom mændene har været ude og jage, og i nyere tider før ligestillingen været ude på arbejdsmarkedet, i modsætning til det kvindelige køn som har været henvist til børnepasning, madlavning osv., har det betydet at mændene ikke har fået indkorporeret samme behov for, og prioritering af, en kernefamilie. Hvilket altså understøtter dette behov for en kernefamilie hos kvinder, og mangel på selvsamme hos mændene. Derudover har kvinderne også fået indlagret nogle moderlige instinkter i genetikken...

Words: 3514 - Pages: 15

Free Essay

Mnbmnvbm

...Ne budi tako grozan Ljudske usne sapuce Suljaj se ti gradom Izbjegavaj nevolje Skinut ce ti glavu Nista mi vise......(ista kitica) A sta da ...... --------------------------------------------------------------------------- Am C ne znam sto da radim sa sobom Dm na sto misli da bacim F Am E eto polako stvaram pjesmu o tebi Am C gledam tvoje tijelo Dm ludujem za njim F Am i ponavljam u sebi samo jedno C G poljubi me,poljubi me Am pa mi prste u kosu uvuci Dm i zagrli me C G poljubi me, poljubi me Am Dm pa se privi tik uz mene i zapjevaj Am C G Am ako znas,uuuuuuu bilo sto (Ponavlja se sve isto) zelim da se stisnem uz tebe da te milujem da ti sapucem na uho bisere da pricam o slobodi da se glupiram da ti kazem oh ti ludo jedina poljubi me, poljubi me pa mi prste u kosu uvuci i zagrli me poljubi me,...

Words: 830 - Pages: 4

Free Essay

Baroque Art

...Unit 5 Individual Project Dallas Hyde AIU Abstract Three works of art in the Baroque Style are presented. Thoughts are given about the visual appearance of the three pieces. A summary of the artist’s personal philosophies of art is attempted. We explore these works and how they fit into the Baroque time period. The three works are then compared and contrasted in form and content. Baroque Art We will look at three fine pieces of art from three great artists from the Baroque Period. Each artist though separated by hundreds of miles or decades painted using light and darkness for dramatic effect. The first painting example is a Pieta from the Baroque Period. It was done by Annibale Carracci from Bologna, in Northern Italy. Annibale’s Pieta shows Mary holding her son after he was crucified. The edges of the painting are dark and your eyes are drawn to Christ through Carracci’s use of light. Christ is the main figure of the painting but his mother is at the center. Mary is painted in a soft blue in contrast to the pale Christ. She has a look of sorrow and her left hand is out stretched like she is questioning why this has happened. Two small angels are also in the painting, one holds Jesus’ hand while the other inspects the crown of thorns. Carracci was one of the most admired painters of his time and helped create the Baroque style (Christiansen, Keith. 2003).He was a prominent figure in the movement against Mannerism. He founded the Accademia degli Incamminati (“Academy...

Words: 1400 - Pages: 6

Premium Essay

Camp Green Lake Analysis

...Holes “There is no lake at Camp Green lake”. (The ather is Louis Sttancher on page 3). The theme of Holes is growing up because Stanly luring ,he shows youth ,and respasblitte. Instead of a lake it is a dry wasteland that is covered in holes. There was a lake, but it dry up with the town. “There is no lake at Camp Green Lake”(stancher pg3) One way that Stanley is growing up by learning that Camp Green Lake is not a lake it is dry and hot. Stanley thought that Camp Green Lake was a fun place, but it is not it is an awful place to be. He thought that the first hole was hard, but it is not it gets harder and eraser. “There was no time to think, he climbed in the truck and started it”(stretch pg 147) Tise shows yout because a person they...

Words: 307 - Pages: 2