Free Essay

Akuntansi Manajemen

In:

Submitted By gisma
Words 3209
Pages 13
PENGEMBANGAN SISTEM

E-PROCUREMENT BERBASIS WEB

PADA

PT. ZARYFAN MAJU MANDIRI

Deryl Ihsan Pratikno and Reza Fazrind

Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia

Yulian Sutopo

Binus University, Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk membantu kegiatan proses pengadaan barang menggunakan e-procurement. Perusahaan membutuhkan progam yang tepat dalam menjalankan kegiatan operasionalnya sehari-hari. e-procurement adalah suatu aplikasi yang membantu perusahaan dalam pengadaan barang maupun jasa. e-procurement membantu penjadwalan pengadaan, membuat pengadaan lebih transparan, proses pegadaan, memungkinkan supplier-suplier baru bermunculan, dan juga membantu dalam pemilihan supplier. Dengan e-procurement, pihak perusahaan dapat menjalankan pengadaan secara online. Penelitian skripsi ini dilakukan pada PT. Zaryfan Maju Mandiri, dan difokuskan pada bagian admin. Dimaksudkan hasil dari penelitian ini dapat bermanfaat dalam kegiatan perusahaan dalam menjalankan dan memajukan perusahaan.

Kata Kunci : e-procurement, procurement, pengadaan, pemasok, pembelian.

1. Pendahuluan

Sistem informasi telah menjadi kebutuhan bagi perusahaan yang berkembang. Hal ini ditandai dengan pengetahuan bahwa informasi merupakan sumber daya vital yang sangat dibutuhkan oleh semua perusahaan. Sistem informasi yang didukung oleh kemajuan teknologi informasi akan memberikan competitive value bagi perusahaan untuk dapat bersaing dengan kompetitor.

Bergerak ke dewasa ini, perusahaan tidak hanya membutuhkan sistem informasi yang mendukung fungsional perusahaan secara terpisah. Perusahaan yang ingin memiliki competitive value memerlukan suatu sistem yang mengintegrasikan seluruh fungsional perusahaan dengan sumber daya yang dimiliki. Kebutuhan ini memicu lahirnya suatu sistem E-Procurement yang berpusat pada pengadaan barang dan penjualan barang yang pada pelaksanaannya dapat dilakukan secara elektronik . Implementasi E-Procurement di perusahaan memberikan tantangan bagi dunia auditing, dimana dalam proses e-Procurement bisa di katakan penggunaan kertas telah di kurangi.

Oleh sebab itu, diperlukan praktisi E-Procurement yang memiliki pemahaman dan pengalaman dalam implemetasi atau pemanfaatan E-Procurement di perusahaan. Kemampuan ini dapat dimiliki salah satunya melalui suatu program internship pada perusahaan niaga bahan bakar yang menangani proyek yang berhubungan dengan pengadaan.

PT. Zaryfan Maju Mandiri merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang general trading yang didirikan pada tanggal 02 desember 2010. Core bisnis yang dilakukan oleh PT. Zaryfan Maju Mandiri adalah trading solar industry atau yang lebih dikenal high speed diesel ( HSD ). Saat ini PT. Zaryfan Maju Mandiri sudah memiliki puluhan pelanggan tetap yang percaya terhadap produk dan pelayanan yang dilakukan oleh PT. Zaryfan Maju Mandiri. Adapun visi dari PT. Zaryfan Maju Mandiri ini ialah menjadi perusahaan niaga bahan bakar minyak yang mengutamakan kepuasan pelanggan melalui ketepatan pengiriman, kualitas bahan bakar yang standard an kesediaan yang berkesinambungan. Visi ini didukung dengan misi yaitu menjaga kualitas bahan bakar agar sesuai dengan kebutuhan bahan bakar pelanggan serta mengutamakan kesinambungan serta security of supply bagi pelanggan.

PT. Zaryfan Maju Mandiri menyadari bahwa teknologi informasi dapat mendukung perusahaan untuk mencapai objektif bisnis. Maka dari itu, PT. Zaryfan Maju Mandiri melakukan usaha untuk memperkuat teknologi informasi yang mampu mendukung dan mengintegrasikan proses bisnis serta sistem informasi.

Hal yang mendasari penelitian ini adalah PT. Zaryfan Maju Mandiri saat ini sedang melakukan perancangan sistem. Dalam perancangan sistem lama, perusahaan hanya memakai sistem manual yang masih berbasiskan kertas, dan system pengadaan barang yang tidak ter-update.

2. Metodologi Penelitian

Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah :

1. Metode pengumpulan data

1. Metode Studi Kepustakaan, yakni literatur-literatur yang membahas tentang konsep E-Procurement, teori - teori serta penerapan dari E-Procurement.

2. Wawancara dengan pihak-pihak yang terlibat dalam proses bisnis pengadaan barang yaitu bagian procurement yang juga merangkap bagian operasional.

3. Observasi secara langsung terhadap pencarian data perusahaan dan proses bisnis perusahaan yang dilakukan oleh PT Zaryfan Maju Mandiri.

2. Metode analisis dan perancangan

- Metode Analisis system berjalan

Pada metode ini, dilakukan identifikasi, dan persyaratan system, hasil analisis system, yang kemudian akan didokumentasikan dalam bentuk:

1. Mengidentifikasi proses bisnis, dan rich picture

Hasil dari analisis digunakan sebagai masukan dalam perancangan sistem yang akan diusulkan

- Metode Perancangan system E-Procurement

Pada metode ini mengacu kepada penggunaan bahasa UML (Unified Modeling Language), yang akan didokumentasukan dalam bentuk :

1. Analysis Document

2. Problem Domain Analysis

3. Application Domain Analysis

1. E-Procurement

E-procurement merupakan integrasi dan manajemen elektronik terhadap semua aktivitas pengadaan termasuk permintaan pembelian, pemberian hak pemesanan, pengiriman dan pembayaran antara pembeli dan pemasok. (Chaffey,2005, p.309)

Menurut Turban et al (2010, p.290), e-procurement adalah proses pengadaan barang dan jasa untuk organisasi secara elektronik. E-procurement merupakan penggunaan teknologi berbasis web untuk mendukung proses procurement, termasuk permintaan, pencarian, kontrak, pemesanan, pembelian, pengiriman dan pembayaran. E-procurement adalah bentuk e-commerce untuk perantaraan produk dan jasa atau digunakan untuk tendering produk dan jasa antara perusahaan dengan pemasok. E-procurement kebanyakan diakses dari web oleh perusahaan-perusahaan besar dan badan-badan usaha umum. E-procurement merupakan merupkan aplikasi e-commerce untuk proses negosiasi dan perjanjian (contracting) [pic] Sumber (http://www.bessence.com/resources.html) Gambar 2.1 E-Procurement Life Cycle 2. Tujuan dan Manfaat E-procurement Menurut Turban (2010, p254), terdapat beberapa tujuan dan manfaat dalam penggunaan e-procurement, antara lain: 1. Meningkatkan produktivitas dari bagian pembelian (menyediakan lebih banyak waktu dan mengurangi tekanan pekerjaan) 2. Mengurangi harga pembelian melalui adanya standarisasi produk, reverse auction, diskon, dan pembelian konsolidasi. 3. Meningkatkan arus dan pengelolaan informasi. Misal : informasi supplier dan informasi harga. 4. Meminimalisasi pembelian dari vendor yang tidak memiliki kontrak kerja sama dengan perusahaan (maverick buying) 5. Meningkatkan proses pembayaran dan penyimpanan untuk mempercepat proses pembayaran (untuk penjual) 6. Menciptakan hubungan yang kolaboratif dan efisien dengan supplier. 7. Memastikan proses pengiriman tepat waktu setiap saat. 8. Memangkas waktu pemrosesan dan pemenuhan pesanan dengan leveraging automation. 9. Mengurangi kebutuhan akan keahlian dan kebutuhan pelatihan untuk bagian pembelian. 10. Mengurangi jumlah supplier. 11. Mempersingkat proses pembelian dan membuatnya lebih cepat dan mudah dimengerti (biasanya melibatkan adanya otorisasi peminta dalam melakukan permintaan melalui desktop, tanpa melalui bagian pengadaan) 12. Mempersingkat proses rekonsiliasi invoice dan adanya perselisihan dalam pemecahan masalah. 13. Mengurangi biaya proses administrasi per pemesanan. 14. Dapat menemukan supplier dan vendor baru yang dapat menyediakan barang dan jasa lebih cepat atau lebih murah. 15. Mengintegrasi pengawasan anggaran yang ada dalam proses pengadaan. 16. Meminimalisasi adanya human error dalam proses pembelian dan pengiriman. 17. Mengawasi dan meregulasi perilaku pembelian. Menurut Pujawan (2005, p165) banyak manfaat yang bisa direalisasikan dengan mengaplikasikan e-commerce, antara lain: 1. Proses administrasi dapat dilangsungkan lebih cepat, akurat, dan murah. Mengundang supplier untuk memasukkan proposal atau penawaran tidak lagi dilakukan lewat surat atau fax, tetapi bisa dilakukan dengan fasilitas web. 2. Perusahaan yang menggunakan sistem lelang bisa mendapatkan keuntungan berupa harga yang jauh lebih murah karena supplier akan sedapat mungkin menurunkan harga penawaran agar bisa menjadi pemenang. 3. Perusahaan bisa mendapatkan calon-calon supplier yang lebih banyak dari berbagai tempat sehingga berpeluang untuk melakukan transaksi dengan supplier yang lebih berkompeten. 4. Perusahaan maupun supplier bisa melacak transaksi maupun prosesproses fisik (pengiriman, dll.) sehingga kedua belah pihak cepat mengetahui kalau ada masalah yang membutuhkan penanganan lebih lanjut. 5. Pihak perusahaan maupun supplier bisa melakukan proses-proses tersebut dari mana saja asalkan terhubung dengan jaringan internet. 3. Object Oriented Analysis and Design (OOAD)

Menurut Mathiassen et al ( 2000, p12) object oriented analysis and design adalah sekumpulan aturan umum dalam melakukan analisis dan perancangan.

Menurut Kendall dan Kendall (2005, p19), object oriented analysis and design adalah sebuah pendekatan yang dimaksudkan untuk memfasilitasi pengembangan sistem yang harus berubah dengan cepat sebagai respon terhadap lingkungan bisnis yang dinamis.

Jadi dapat disimpulkan bahwa object oriented analysis dan design adalah suatu pendekatan analisis terhadap suatu masalah yang dapat mendukung adanya pengembangan sistem yang terus berubah dengan cepat sebagai respon terhadap perubahan lingkungan bisnis yang dinamis.

Membangun sistem dengan melakukan pendekatan berdasarkan objek membentuk konsep yang sederhana dan lebih mudah dipahami serta lebih fleksibel jika dibandingkan dengan pembangunan sistem dengan pendekatan fungsi.

Menurut Mathiassen et al. ( 2000, p5) terdapat beberapa keuntungan pembangunan sistem dengan metode object oriented, antara lain:

1. Memiliki konsep umum yang cocok untuk mendeskripsikan berbagai fenomena yang dapat diekspresikan dengan natural language. Seperti :

− Noun (kata benda) ; didefinisikan sebagai object. − Verb (kata kerja) ; didefinisikan sebagai behavior. − Adjective (kata sifat) ; didefinisikan sebagai attributes.

2. Menyediakan informasi yang jelas mengenai system context.

3. Adanya hubungan yang dekat antara object-oriented analysis, object-oriented design, object-oriented user interfaces, dan object-oriented. Object dapat menggambarkan kondisi sosial, ekonomi, dan organisasional. Pada analysis, object dapat digunakan untuk menetukan kebutuhan sistem. Pada design, object digunakan untuk medeskripsikan sistem itu sendiri. Para pengembang juga menggunakan object sebagai konsep utama dalam programming. Oleh karena itu, object oriented memudahkan proses pengembangan sistem.

[pic]

Sumber Mathiassen (2000, p15)

Gambar 2.2 Aktivitas utama dalam OOAD Keempat aktivitas utama tersebut berjalan secara berulang-ulang, karena pertimbangan atas suatu sudut pandang yang baru akan memicu timbulnya pertimbangan atas sudut pandang yang lain. Tingkat kepentingan serta hubungan antar keempat aktivitas tersebut terus berubah dari proyek ke proyek, tergantung dari situasi yang ada. 4. FACTOR Kriteria FACTOR (Mathiassen et al, 2000) bagi system definition yang harus dipenuhi terdiri dari enam elemen yaitu Functionality (sistem berfungsi untuk mendukung tugas application domain), Application Domain (bagian dalam organisasi yang melakukan administrasi, memantau atau mengendalikan sebuah problem domain), Conditions (kondisi yang berlaku pada sistem yang dikembangkan dan digunakan), Technology (teknologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem dan teknologi pada sistem yang dijalankan), Object (obyek yang ada dalam problem domain), Responsibility (kesimpulan tanggung jawab sistem yang dihubungkan pada konteks). 5. Use Case Use case merupakan pola interaksi antara sistem dan actor dalam application domain (Mathiassen et al, 2000) 6. Metode Linear Average

Terdapat banyak metode dalam melakukan perhitungan performa vendor, baik menggunakan cara tradisional maupun modern. Salah satunya ialah dengan menggunakan metode Linear Average (Rata-rata Linear) Dalam metode ini, kriteria terdapat tiga kriteria yang digunakan, antara lain: On Time Delivery (OTD), Quality, dan Total Cost. Ketiga kriteria ini akan diperhitungkan dengan rumus masing-masing, dan kemudian hasilnya akan dikalikan dengan bobot tertentu, sesuai dengan kebijakan perusahaan. Hasil perkalian tersebutlah yang kemudian akan menjadi nilai akhir dari performa vendor.

1. On Time Delivery (OTD)

Menurut Cormican dan Cunningham (2006, p356), matriks OTD supplier digunakan untuk membandingkan antara tanggal yang dijanjikan dengan tanggal actual dimana barang akan diterima oleh tangan perusahaan atau pembeli. Pada umumnya, batas keterlambatan penerimaan yang ditoleransi ialah 5 hari keterlambatan, dengan mempertimbangkan adanya akhir pekan dan hari libur. Rumus perhitungan OTD ialah :

[pic]

2. Quality

Menurut Cormican dan Cunningham (2006, p358), indikator kualitas supplier ialah persentase perbandingan dari jumlah barang / bagian yang dikembalikan kepada supplier (RTS) dan jumlah barang / bagian yang diterima dari supplier. Terdapat dua jenis metode yang dapat digunakan untuk menghitung indikator kualitas, antara lain:

1. Angka Kualitas untuk Produk Volume Rendah

Menurut Howmet (2002, p2) dan Cormican dan Cunningham (2006, p358), cara dasar dalam menghitung angka kualitas ialah dengan membandingkan antara jumlah barang yang ditolak atau dikembalikan kepada supplier dengan jumlah total barang yang diterima. Rumusnya ialah : [pic] Namun dalam perhitungan ini, yang dibutuhkan ialah perhitungan dari sisi jumlah barang yang diterima sehingga ketika nilai akan digabungkan dengan perhitungan kriteria lainnya dapat sebanding. Oleh karena itu, rumusnya ialah:

[pic]

2. Angka Kualitas dengan Produk Volume Tinggi

Menurut Howmet (2002, p2) dan Cormican dan Cunningham (2006, p358), untuk produk dengan volume tinggi maka perhitungan akan dilakukan dengan berbasis Part Per Million (PPM) dan final point nya akan dikonversikan dengan menggunakan PPM Conversion Tabel. Rumusnya ialah :

[pic]

Dalam perhitungan ini, Cormican dan Cunningham (2006, p358) memiliki spesifikasi khusus dalam hal pembobotannya. Pembobotan yang akan diberikan ialah 40 %, 40%, dan 20% untuk masing-masing nilai OTD, nilai Kualitas, dan nilai TC. Pembobotan ini sesuai dengan tabel PPM Conversion yang hasil akhirnya telah dibobotkan sebanyak 40 %.

3. Total Cost (TC)

Matriks Total Cost supplier diperoleh dari rasio total biaya yang dibutuhkan per total biaya yang pantas keluar untuk barang barang tersebut (maximum reasonable price) Rumusnya ialah :

[pic]

3. Pembahasan 1. Masalah dan Usulan Pemecahan Masalah yang dihadapi Masalah yang dihadapi dan pemecahannya masalahnya akan dijelaskan sebagai berikut. 1. Masalah yang Dihadapi

Setelah melakukan analisa dan penelitian terhadap sistem yang sedang berjalan di PT Zaryfan Maju Mandiri saat ini, maka ditemukan masalah-masalah yang dihadapi oleh PT Zaryfan Maju Mandiri, yaitu :

• Kecurangan yang sering dihadapi dalam pemilihan supplier. • Kesalahan dalam pencatatan dokumen-dokumen dan form-form dalam proses pengadaan barang. Seperti dalam pengisian identitas supplier yang akan menghambat proses pengadaan. • Faktor keterlambatan dalam memberikan dokumen dari perusahaan ke supplier lainnya yang akan menyebabkan terhambatnya proses pembelian. • Tidak ada transparansi pemilihan supplier 2. Usulan pemecahan masalah

Setelah melakukan analisa dan penelitian terhadap sistem yang sedang berjalan di PT Zaryfan Maju Mandiri saat ini, maka ditemukan masalah-masalah yang dihadapi oleh PT Zaryfan Maju Mandiri.

• Sistem yang akan dirancang adalah sistem E-Procurement yaitu proses pengadaan barang melalui media internet. • Pada sistem E-Procurement yang akan diusulkan, terdapat beberapa fitur untuk melihat kinerja supplier selama bekerja sama dengan perusahaan dalam bentuk tabel dan memberikan informasi tentang penawaran harga yang diberikan oleh supplier sehingga mempermudah penentuan supplier saat proses pengadaan barang. • Pada Sistem E-Procurement yang diusulkan terdapat fitur untuk melakukan sortir terhadap harga barang yang ditawarkan. • Dengan sistem E-Procurement yang diusulkan, pengisian form-form dilakukan oleh supplier, dan data-data akan dapat digunakan kembali sehingga kesalahan karena pengisian form-form akan dapat terminimalisasi karena beberapa form dapat diedit. Sistem E-Procurement yang dirancang juga memiliki fitur notifikasi, sehingga jika ada dokumen - dokumen yang dikirim atau didapatkan akan langsung mengetahui, dan juga akan mempercepat proses pembuatan dokumen-dokumen karena sistem yang dirancang dapat diakses dari mana saja melalui internet. 2. Perancangan Sistem E-Procurement Berdasarkan informasi yang diperoleh dari perusahaan, sistem pengadaan di PT Zaryfan Maju Mandiri saat ini masih menggunakan media telepon sebagai alat komunikasi dengan pemasok, yang dianggap tak efisien untuk proses pengadaan barang selain itu juga tidak ada transparansi terhadap para pemasok yang akan dipilih oleh bagian oprasional, dengan sistem yang akan dirancang diharapkan dapat membantu meminimalisir masalah yang ada pada PT.Zaryfan Maju Mandiri, membantu transparansi dalam hal proses pemilihan pemasok, serta mempermudah proses laporan dan perpindahan data.

1. Tabel 4.1 FACTOR Criteria

|Functionaliti |Sistem yang dibuat dapat di dukung proses registrasi |
| |supplier, proses permintaan barang (Job Order), Surat |
| |Penawaran, Surat Penanggapan Penawaran, pemilihan |
| |supplier, pembuatan Surat pembelian, pembuatan Surat |
| |Jalan pembuatan Faktur, dan Penerimaan barang serta |
| |Pembuatan Laporan keuangan |
| | |
| | |
| | |
| | |
| | |
| | |
| | |
|Application Domain |Admin, Supplier |
|Condition |Perlu adanya training bagi karyawan yang ditujukan |
| |sebagai admin aplikasi e-procurement, serta membuat user|
| |interface yang user friendly, dan untuk supplier, |
| |diberikan customer support untuk membantu supplier dalam|
| |penggunaan aplikasi e-procurement. |
| | |
| | |
| | |
| | |
| | |
| | |
|Technology |Teknologi yang digunakan pada sistem ini adalah dengan |
| |menggunakan 1 pc, menggunakan aplikasi PHP, menggunakan |
| |database mysql, modem jaringan internet dan dilengkapi |
| |dengan printer |
| | |
| | |
| | |
| | |
| | |
|Object |Form Database Supplier, Form Database Material (Form |
| |Material), Form Job Order. Form Surat Penawaran, Form |
| |Surat Penanggapan Penawaran, Form Pembelian , Form |
| |Payment, Form Tanggal Pengambilan, Form Material Recive |
| | |
| | |
| | |
| | |
| | |
| | |

Berikut ini merupakan use case diagram usulan rancangan sistem e-procurement . [pic]
Gambar 3.1 Usecase Diagram System E-Procurement

3. Metode Linear Average Pemilihan supplier untuk PT. Zaryfan Maju Mandiri yang dirancang akan dilakukan dengan menggunakan metode Linear Average (Rata-rata Linear) Dalam metode ini, kriteria terdapat tiga kriteria yang digunakan, antara lain: On Time Delivery (OTD), Quality, dan Total Cost. Ketiga kriteria ini akan diperhitungkan dengan rumus masing-masing, dan kemudian hasilnya akan dikalikan dengan bobot tertentu, sesuai dengan kebijakan perusahaan. Hasil perkalian tersebutlah yang kemudian akan menjadi nilai akhir dari performa vendor.

1. On Time Delivery (OTD)

Menurut Cormican dan Cunningham (2006, p356), matriks OTD supplier digunakan untuk membandingkan antara tanggal yang dijanjikan dengan tanggal actual dimana barang akan diterima oleh tangan perusahaan atau pembeli. Pada umumnya, batas keterlambatan penerimaan yang ditoleransi ialah 5 hari keterlambatan, dengan mempertimbangkan adanya akhir pekan dan hari libur. Rumus perhitungan OTD ialah :

[pic]

2. Quality

Menurut Cormican dan Cunningham (2006, p358), indikator kualitas supplier ialah persentase perbandingan dari jumlah barang / bagian yang dikembalikan kepada supplier (RTS) dan jumlah barang / bagian yang diterima dari supplier. Terdapat dua jenis metode yang dapat digunakan untuk menghitung indikator kualitas, antara lain:

1. Angka Kualitas untuk Produk Volume Rendah

Menurut Howmet (2002, p2) dan Cormican dan Cunningham (2006, p358), cara dasar dalam menghitung angka kualitas ialah dengan membandingkan antara jumlah barang yang ditolak atau dikembalikan kepada supplier dengan jumlah total barang yang diterima. Rumusnya ialah : [pic] Namun dalam perhitungan ini, yang dibutuhkan ialah perhitungan dari sisi jumlah barang yang diterima sehingga ketika nilai akan digabungkan dengan perhitungan kriteria lainnya dapat sebanding. Oleh karena itu, rumusnya ialah:

[pic]

2. Angka Kualitas dengan Produk Volume Tinggi

Menurut Howmet (2002, p2) dan Cormican dan Cunningham (2006, p358), untuk produk dengan volume tinggi maka perhitungan akan dilakukan dengan berbasis Part Per Million (PPM) dan final point nya akan dikonversikan dengan menggunakan PPM Conversion Tabel. Rumusnya ialah :

[pic]

Dalam perhitungan ini, Cormican dan Cunningham (2006, p358) memiliki spesifikasi khusus dalam hal pembobotannya. Pembobotan yang akan diberikan ialah 40 %, 40%, dan 20% untuk masing-masing nilai OTD, nilai Kualitas, dan nilai TC. Pembobotan ini sesuai dengan tabel PPM Conversion yang hasil akhirnya telah dibobotkan sebanyak 40 %.

3. Total Cost (TC)

Matriks Total Cost supplier diperoleh dari rasio total biaya yang dibutuhkan per total biaya yang pantas keluar untuk barang barang tersebut (maximum reasonable price) Rumusnya ialah :

[pic]

4. Kesimpulan Dari hasil analisa terhadap proses bisnis yang berjalan pada PT. Zaryfan Maju Mandiri adalah ditemukan beberapa masalah yang terjadi pada proses pembelian seperti data tidak valid, terjadi kesalahpahaman ketika proses pengadaan terjadi, dan kecurangan saat pemilihan supplier. Rancangan Sistem e-procurement yang diusulkan, dirancang untuk mengatasi permasalahan yang ada dengan menjalankan proses e-procurement secara terkomputerisasi, sehingga dapat meminimalisasikan faktor kesalapahaman terjadi dalam proses pengadaan barang dan dapat mengatasi kecurangan yang terjadi ketika pemilihan supplier.

DAFTAR PUSTAKA

Bennett, Simon, et al. (2006). Object Oriented System Analysis and Design Using UML. 3rd Edition. New York:McGraw-Hill.

Connolly, Thomas M., & Begg, Carolyn E. (2005). Database System: A Practical Approach to Design, Implementation and Management. fourth Edition. United State of America:Addison Wesley Inc.

Cormican, K., & Cunningham, M. (2007). Supplier Performance
Evaluation : Lessons From A Large Multinational organization. Journal Of
Manufacturing Technology Management. (pp 352-366) Ireland:Emerald Group Publishing Limited

Gordon, S. (2005). Seven Steps To Measure Supplier Performance.(Vol. 38 Issue 8, p20). Burlington, MA:Emptoris, Inc.

Jeffrey L,Whitten. (2007). Systems analysis and design for the global enterprise. Seventh Edition. New York:McGraw Hill.

Kalakota, R. (2007). E-business 2.0 : Roadmap for success. Boston,MA:Addison-Wesley Inc.

Kendall, Kenneth E., & Kendall, Julie E. (2005). Systems Analysis and Design ( 8th Edition). New Jersey:Pearson Prentice Hall.

Laudon , Kenneth C., & Jane P. Loudon. (2006). Management Information System : Managing the Digital Firm. Nineth Edition, USA:Pearson Education Limited.

Martin, E. Wainright., & Brown, Carol V. & Dehayes, Daniel W. & Hoffer, Jeffry A. & Perkins, William C. (2009). Managing Information Technology 6th edition. New Jersey: Pearson Prentice Hall.

Mathiassen, L., & Munk-Madsen,A., & Nielsen,Peter A., & Stage. (2000). Object Oriented Analysis & Design. Edisi ke-1. Marko Publishing Aps, Denmark.

McLeod, R. (2001).Sistem Informasi Manajemen, edisi ke-8. Jakarta:PT Indeks Jakarta.

Mcleod, R., & Schell, G. (2007).Management Information Systems. 10 th Edition. New Jersey:Pearson Prentice Hall.

O'Brien, James A. (2003). Introduction to information systems : essentials for the e-business enterprise 11th Edition, New York:McGraw-Hill.

O’Brien., & James A. (2005). Pengantar Sistem Informasi, Edisi 12. Jakarta:Penerbit Salemba Empat.

Pujawan, IN. (2005). Supply Chain Management. Surabaya:Guna Widya.

Turban, E., & Rainer., & Potter. (2005). Introduction to Information Technology. USA:John Wiley & Sons, Inc.

Turban, E., & Volonino, L. (2010). Information Technology for Management : Transforming Organization in the Digital Economy (7th edition). New Jersey:Wiley.

Similar Documents

Premium Essay

Akuntansi Manajemen

...Chapter 13 FOREIGN CURRENCY FINANCIAL STATEMENTS Answers to Questions 1 No. Translation of revenue and expense accounts at average exchange rates is an exception because average rates are merely an approximation of the exchange rates in effect at the transaction dates. In addition, paid-in capital accounts are translated at historical rates and dividends are translated at the exchange rates in effect at the time of payment. In contrast to translation, remeasurement into the currency of the reporting entity requires conversion of most nonmonetary items at historical rates and intercompany balances at reciprocal amounts. 2 A change in the functional currency of a subsidiary that results from restructuring manufacturing and distribution lines is not an accounting change because the change is necessitated by transactions and events different in substance from those previously occurring. [FASB Statement No. 52, paragraph 45] 3 A highly inflationary economy under Statement 52 is one that has cumulative inflation of approximately 100 percent or more over a three-year period. Judgment must be exercised in applying this rule to avoid changing functional currencies frequently due to minor differences in the inflation rate. 4 In accounting for a 60 percent owned foreign investee that operates in a highly inflationary economy, the financial statements of the foreign entity are remeasured using a U.S. dollar functional currency. Subsequently, the investor records...

Words: 10560 - Pages: 43

Free Essay

Akuntansi Manajemen Lanjutan

...Tugas Akuntansi Manajemen Lanjutan JOHN DEREE COMPONENT WORKS Oleh : Claudia Astika Putri Mayangsari Fincy Annisa Irhash Ardhianta Program Profesi Akuntansi 24 STIE YKPN Yogyakarta 2014 JOHN DEREE COMPONENT WORKS A. Latar belakang Perusahaan John Deere telah beroperasi di industri peralatan pertanian selama 162 tahun. Seiring meningkatnya permintaan disektor produksi, pada tahun 1970-an perusahaan John Deree membuka divisi baru yang diberi nama John Deere Component Works. Divisi tersebut dibentuk sebagai produsen utama suku cadang untuk peralatan Deere terutama traktor. Oleh karena itu John Deere Component Works harus menghasilkan berbagai macam suku cadang yang volumenya relatif rendah. Selama pertengahan 1980-an JDCW melakukan produksi dengan kapasitas yang rendah karena proses ini diperlukan mesin lebih otomatis dan biaya yang besar harus dikeluarkan untuk proses produksi, tetapi dengan begitu JDCW tetap menawarkan kualitas hasil produksi yang menjanjikan terutama dibagian-bagian suku cadang mesin yang kompleks. Hal itu dilakukan Sebagai bagian dari strategi untuk memasarkan suku cadang hasil produksi mereka di pasar global. Mereka harus segera menemukan solusi bahwa harga yang mereka tawarkan harus bersaing dengan para kompetitior yang lain karena kunci persaingan sukses di pasar global adalah harga, jadi JDCW harus memikirkan kembali strategi penetapan harganya. B. Pernyataan Masalah: Permintaan akan produk John Deere Komponen Work...

Words: 922 - Pages: 4

Free Essay

Peran Sistem Akuntansi Manajemen Terhadap Pengendalian Kualitas Produk

...BERKALA ILMIAH MAHASISWA AKUNTANSI – VOL 1, NO. 1, JANUARI 2012   PERANAN SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN TERHADAP PENGENDALIAN KUALITAS PRODUK LAULINDA laoe.linda@hotmail.com ABSTRACT In the business world increasingly fierce competition, companies are required to make a good quality product. SAM is the formal procedures and systems that use information to maintain and provide an alternative to the various activities of the company. In SAM, there are four characteristics: broad scope, aggregation, integration and timeliness. Product quality control is an effective system for integrating the activities of maintenance and development of quality within an organization so as to obtain production and service in the most economical and satisfying consumers. In controlling the quality of the product, there are three components of the SAM is quality control goals, quality feedback, and quality incentives. Companies must exercise control over the resulting product to minimize the production of a defective or damaged products. All the information can be presented using the SAM to determine the condition of product quality and performance of the production employees in producing goods. Companies that implement SAM will be able to manage both the data into information so that it can present a report. The report is used to help managers to take a decision. Keywords: Management Accounting System, Product Quality Control, characteristics of SAM, SAM control components PENDAHULUAN Dalam dunia...

Words: 2538 - Pages: 11

Free Essay

Jurnal Ilmu Manajemen Dan Akuntansi Terapan, Vol 3 Nomor 1, Mei 2012

...ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RETURN SAHAM (Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Go Public di BEI periode tahun 2005 - 2009) Oleh : Desy Arista Alumni STIE Totalwin Semarang Astohar Dosen Tetap STIE Totalwin Semarang ABSTRACT Problems in the study of some previous studies showed inconsistent results, this research was conducted to re-examine the influence of fundamental factors consisting of return on assets (ROA), debt to equity ratio (DER), earnings per share (EPS), and price to book value (PBV) together and partial effect on Stock Return manufacturing companies in Indonesia Stock Exchange in 2005-2009. The sample size used in this study was of 114 manufacturing companies went public on the Stock Exchange with the determination of the sample using purposive sampling. The type of data using secondary data using documentation. Return on assets (ROA) has no significant effect on stock return manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange. Debt to equity ratio (DER) has a significant influence on stock return manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange. Earning per Share (EPS) has no significant effect on stock return manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange. Price to book value (PBV) has a significant influence on stock return manufacturing companies listed on the Indonesia Stock Exchange. Taken together (simultaneously) return on assets, debt to equity ratio, earnings per share and price to book value has...

Words: 5939 - Pages: 24

Free Essay

Earning Management

...Jurnal Akuntansi & Keuangan Vol. 2, No. 2, Nopember 2000: 104 – 115 EARNINGS MANAGEMENT: SUATU TELAAH PUSTAKA Tatang Ary Gumanti Dosen Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen dan Akuntansi - Universitas Jember ABSTRAK Earnings management atau manajemen laba merupakan suatu fenomena baru yang telah menambah wacana perkembangan teori akuntansi. Istilah manajemen laba muncul sebagai konsekuensi langsung dari upaya-upaya manajer atau pembuat laporan keuangan untuk melakukan manajemen informasi akuntansi, khususnya laba (earnings), demi kepentingan pribadi dan/atau perusahaan. Manajemen laba itu sendiri tidak dapat diartikan sebagai suatu upaya negatif yang merugikan karena tidak selamanya manajemen laba berorientasi pada manipulasi laba. Secara teoritis ada banyak cara atau metode yang dapat ditempuh oleh manajer (pembuat laporan keuangan) untuk mempengaruhi laba yang dilaporkan (reported earnings) yang memang memungkinkan ditinjau dari teori akuntansi positif (positive accounting theory). Teori akuntansi positif menjelaskan bahwa manajer memiliki insentif atau dorongan untuk dapat memaksimalkan kesejahteraannya. Bukti-bukti empiris menunjukkan bahwa praktek manajemen laba ditemui dalam banyak konteks. Hal ini menunjukkan bahwa peristiwa atau variabel-variabel ekonomi tertentu dapat dijadikan sebagai sarana untuk memanaje laba. Kenyataan tersebut memberikan peluang bagi para peneliti akuntansi khususnya, dan peneliti manajemen umumnya, untuk meneliti kemungkinan munculnya manajemen laba...

Words: 5010 - Pages: 21

Free Essay

Etika Manajerial

...ETIKA MANAJERIAL DAN AKUNTANSI KEUANGAN Etika dalam akuntansi keuangan dan manajemen merupakan suatu Bidang keuangan yang merupakan sebuah bidang yang luas dan dinamis. Bidang ini berpengaruh langsung terhadap kehidupan setiap orang dan organisasi. Akuntansi keuangan adalah bagian dari akuntansi yang berkaitan dengan penyiapan laporan keuangan untuk pihak luar, seperti pemegang saham, kreditor,pemasok, serta pemerintah. Akuntansi keuangan berhubungan dengan masalah pencatatan transaksi untuk suatu perusahaan atau organisasi dan penyusunan berbagai laporan berkala dari hasil pencatatan tersebut. Laporan ini yang disusun untuk kepentingan umum dan biasanya digunakan pemilik perusahaan untuk menilai prestasi manajer atau dipakai manajer sebagai pertanggungjawaban keuangan terhadap para pemegang saham. Akuntansi Manajemen atau Akuntansi Manajerial adalah sistem akuntansi yang berkaitan dengan ketentuan dan penggunaan informasi akuntansi untuk manajer atau manajemen dalam suatu organisasi dan untuk memberikan dasar kepada manajemen untuk membuat keputusan bisnis yang akan memungkinkan manajemen akan lebih siap dalam pengelolaan dan melakukan fungsi control. Definisi akuntansi manajemen menurut Chartered Institute of Management Accountant, yaitu Penyatuan bagian manajemen yang mencakup, penyajian dan penafsiran informasi yang digunakan untuk perumusan strategi, aktivitas perencanaan dan pengendalian, pembuatan keputusan, optimalisasi penggunaan sumber daya, pengungkapan kepada pemilik...

Words: 1803 - Pages: 8

Free Essay

Butler Lumber

...KETERKAITAN MANAJEMEN KEUANGAN DAN AKUNTANSI Ahmad Nizar Yogatama Mahasiswa Semester III Universitas Muhammadiyah Malang Fakultas : Ekonomi Jurusan : Manajemen III D NIM : 07610011 Email : ahmadnizaryogatama@yahoo.com Abstrak Didalam suatu perusahaan akuntansi dan manajemen keuangan yang digunakan sangatlah beragam yang dikarenakan kepentingan dari perusahaan yang bersangkutan. Akuntansi dan manajemen keuangan mempunyai kesamaan didalam beberapa hal. Keuangan sendiri memiliki arti yang sangatlah luas dan dinamis. Secara umum dapat disimpulkan keuangan sebagai suatu seni dan ilmu dalam mengelola uang. Akuntansi yang merupakan penjabaran, pengukuran dan pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu manajer dan pengambilan keputusan lainnya untuk pengambilan keputusan alokasi sumber daya. Sedangkan manajemen keuangan adalah manajemen terhadap fungsi – fungsi keuangan yang berguna bagi pengambilan keputusan investasi, baik berupa penjabaran, pengukuran maupun kepastian mengenai informasi yang ada untuk mengambil keputusan investasi yang tepat dan juga keputusan – keputusan lainnya. Kata kunci : akuntansi, keuangan, manajemen keuangan. Pendahuluan Keuangan atau finance adalah bidang yang sangat luas dan dinamis. Keuangan langsung mempengaruhi sisi kehidupan setiap orang dan setiap perusahaan. Secara umum, keuangan didefinisikan sebagai seni dan ilmu dalam mengelola uang (the art and science of managing money). Jika kita berbicara tentang...

Words: 4778 - Pages: 20

Free Essay

Sustainable Operation

...diperlukan suatu sistem, yaitu sistem akuntansi gaji dan upah. Dengan adanya sistem akuntansi yang memadai, menjadikan akuntan perusahaan dapat menyediakan informasi keuangan bagi setiap tingkatan manajemen, para pemilik atau pemegang saham, kreditur dan para pemakai laporan keuangan lain. Sistem Akuntansi tersebut dapat digunakan oleh manajemen untuk merencanakan dan mengendalikan operasi perusahaan. Sehingga dapat mencapai sasaran dan menjamin atau menyediakan laporan keuangan yang tepat. Gaji dan upah merupakan bagian dari kompensasi-kompensasi yang paling besar yang diberikan perusahaan sebagai balas jasa kepada karyawannya. Dan bagi karyawan ini merupakan nilai hak dari prestasi mereka, juga sebagai motivator dalam bekerja. Sedangkan bagi perusahaan jasa, gaji dan upah merupakan komponen biaya yang mempunyai dampak besar dalam mempengaruhi laba, sehingga harus terus menerus diawasi pengelolaannya. B. Landasar Teoritis 1. Apa konsep dasar akuntansi biata tentang upah langsung ? 2. Apa fungsi sistem akuntansi dalam upah tenaga kerja langsung? 3. Bagaimana komponen biaya rutin yang terjadi dalam penyelengaraan perusahaan? 4. Apa fungsi penentuan upah dalam sebuah perusahaan? 5. Bagaimana standar upah yang telah di tentukan dalam konsep akuntansi biaya? C. Tujuan Pembahasan 1. Memahami konsep dasar akuntansi biaya tentang Upah tenaga kerja langsung 2. Mengetahui arti pentingnya sistem akuntansi dalam konsep upah tenaga kerja...

Words: 2351 - Pages: 10

Free Essay

Accounting

...IAI sebagai anggota International Federation of Accountants (IFAC) telah meluncurkan Chartered Accountant (CA). CA diluncurkan untuk menaati Statement Membership Obligations & Guidelines IFAC dan untuk memberi nilai tambah bagi akuntan beregister negara. Sejalan dengan tujuan tersebut Kementerian Keuangan telah mengeluarkan PMK 25/PMK.01/2014 tentang Akuntan Beregister Negara yang telah disahkan pada tanggal 3 Februari 2014. PMK tersebut merupakan terjemahan dari UU 34/1954 yang mengamanatkan kepada Menteri Keuangan untuk mengatur lebih lanjut mengenai kebijakan pelaksanaan untuk pemakaian gelar akuntan. Dengan terbentuknya ASEAN Economic Community 2015, kawasan ASEAN akan menjadi kawasan ekonomi yang sangat kompetitif dan terintegrasi ke dalam ekonomi global, sekaligus tumbuh sebagai pasar bebas dan basis produksi yang terintegrasi. Pasal 19 PMK tentang Akuntan Beregister Negara menyebutkan bahwa sertifikat akuntan profesional diberikan kepada seseorang yang telah lulus ujian profesional dan memenuhi persyaratan yang ditentukan asosiasi profesi akuntan, dalam hal ini IAI. Dengan begitu, pemegang CA sebagai akuntan profesional teregister akan menjadi motor profesionalisme akuntan dan memiliki daya saing tinggi di kancah regional maupun global, serta bisa membawa Indonesia memimpin di era pasar tunggal ASEAN tersebut. Tak bisa dipungkiri, Indonesia kini termasuk salah satu negara dengan perekonomian terbesar di dunia. Bahkan dalam sepuluh tahun, Indonesia diproyeksikan menjadi...

Words: 2212 - Pages: 9

Free Essay

Konsep Akuntansi Sektor Publik

...1. Latar Belakang Masalah Akuntansi keuangan sektor publik sangat erat kaitannya dengan fungsi akuntansi sebagai penyedia informasi keuangan untuk pihak eksternal terutama lembaga-lembaga tinggi negara. Di sektor publik, kebutuhan akan informasi akuntansi semakin tinggi seiring dengan semakin meningkatnya akuntabilitas publik oleh transparansi oleh lembaga-lembaga publik. Laporan keuangan sektor publik menjadi alat atau instrumen yang utama untuk menciptakan akuntabilitas publik. Untuk menghasilkan laporan keuangan sektor publik yang relevan, maka diperlukan standar akuntansi keuangan sektor publik dan sistem akuntansi sektor publik. Pengembangan standar akuntansi sektor publik merupakan sesuatu yang sangat krusial, karena kualitas standar akuntansi secara langsung akan mempengaruhi kualitas laporan keuangan. Dengan demikian, pada mata kuliah ini perlu dikembangkan sistem akuntansi yang mampu menghasilkan sebuah laporan keuangan yang dapat dipertanggungjawabkan. Pemahamaman sektor publik sering diartikan sebagai aturan pelengkap pemerintah yang mengakumulasi utang sektor publik dan permintaaan pinjaman sektor publik untuk suatu tahun tertentu. Artikulasi ini dampak dari sudut pandang ekonomi dan politik yang selama ini mendominasi perdebatan sektor publik. Sebelum namanya diubah, akuntansi sektor publik dikenal dengan nama akuntansi pemerintahan. Dan di berbagai kesempatan juga disebut sebagai akuntansi keuangan publik. Berbagai perkembangan...

Words: 4531 - Pages: 19

Free Essay

Waste Management

...Keberlanjutan Skandal Waste Management Inc. 6 2.5 Solusi 7 2.6 Masalah Etika 8 2.7 Teori Etika 8 BAB 3 PENUTUP 10 3.1 Kesimpulan 10 Daftar Pustaka 11 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang  Bisnis dapat menjadi sebuah profesi etis apabila ditunjang dengan menerapkan prinsip-prinsip etis untuk berbisnis. Dalam prinsip ini terdapat tata cara ideal dalam pengaturan dan pengelolaan bisnis yang memperhatikan norma dan moralitas ini dapat menunjang maksud dan tujuan kegiatan bisnis. Dalam prinsip akuntansi, etika akuntan harus lebih dijaga daripada kepentingan perusahaan. Tanpa etika, profesi akuntansi tidak akan ada karena fungsi akuntansi adalah penyedia informasi untuk proses pembuatan keputusan bisnis oleh para pelaku bisnis, dengan berdasarkan kepentingan banyak pihak yang terlibat dengan perusahaan. Dan bukan didasarkan pada beberapa pihak tertentu saja. Karena itu, bagi akuntan, prinsip akuntansi adalah aturan tertinggi yang harus diikuti. Kode etik dalam akuntansi pun menjadi barang wajib yang harus mengikat profesi akuntan. Salah satu contoh skandal yang berasal dari Amerika Serikat adalah Waste Management Inc. Perusahaan yang bergerak dalam industri pembuangan limbah dan perusahaan jasa lingkungan. Perusahaan tersebut melakukan rekayasa laporan keuangan dalam hitungan miliaran dollar. Fenomena yang terpapar menunjukkan bahwa laporan keuangan telah gagal untuk memenuhi kebutuhan informasi pengguna laporan keuangan 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa yang terjadi pada...

Words: 2819 - Pages: 12

Free Essay

Sector Public Accounting

...KARAKTERISTIK DAN LINGKUNGAN SEKTOR PUBLIK A. Pengertian dan ruang lingkup akuntansi sektor publik Istilah sektor publik memiliki pengertian yang bermacam-macam, hal ini merupakan konsekuensi dari luasnya wilayah publik, sehingga setiap disiplin ilmu (politik, ekonomi hukum dan sosial) memiliki cara pandang dan definisi yang berbeda-beda. Dari sudut pandang ekonomi sektor publik dapat dipahami sebagai suatu entitas (kesatuan) yang aktivitasnya berhubungan dengan usaha untuk menghasilkan barang dan pelayanan publik dalam rangka memenuhi kebutuhan dan hak publik. Sejalan dengan perkembangan maka di negara kita Akuntansi Sektor Publik didefinisikan sebagai mekanisme teknik dan analisis akuntansi yang diterapkan pengelolaan dana masyarakat di lembaga–lembaga tinggi negara dan departemen dibawahnya, pemerintah daerah, BUMN,BUMD, LSM dan yayasan sosial, maupun pada proyek-proyek kerjasama sektor publik dan suasta. Beberapa tugas dan fungsi sektor publik sebenarnya dapat juga dilakukan oleh sektor suasta misalnya untuk menghasilkan beberapa jenis pelayanan publik seperti layanan komunikasi, penarikan pajak, pendidikan, transportasi publik dll, akan tetapi untuk tugastertentu tugas sekotr publik tidak dapat digantikan oleh sektor suasta, misalnya fungsi birokrasi pemerintahan. Sebagai konsekuensinya akuntansi sektor publik dalam beberapa hal bebeda dengan akuntansi padasektor suasta. Tujuan Akuntansi Sektor Publik * Memberikan informasi yang diperlukan untuk mengelola secara...

Words: 7945 - Pages: 32

Free Essay

Audit Pengendalian Internal

...1. Pengendalian intern merupakan suatu proses atau kebijakan yang dijalankan dalam operasi perusahaan oleh dewan komisaris, manajemen, dan personel lain entitas untuk memberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan, yaitu kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku, efektivitas dan efisiensi operasi, dan keandalan pelaporan keuangan, sehingga tujuan perusahaan secara keseluruhan dapat tercapai. 2. Empat tipe pengujian pengendalian (test of control) yang digunakan untuk menilai efektifitas operasi 1) Permintaan keterangan, Permintaan keterangan didesain untuk menentukan pemahaman personel terhadap tugas-tugasnya, pelaksanaan pekerjaan mereka secara individual, frekuensi, penyebab, dan penyelesaian penyimpangan yang terjadi. 2) Pengamatan, Secara ideal, prosedur pengamatan dilaksanakan tanpa sepengetahuan personel yang diamati dan bersifat mendadak. Prosedur permintaan keterangan dan pengamatan merupakan prosedur yang khusus bermanfaat untuk memperoleh bukti tentang unsur pemisahan tugas dalam pengendalian intern. 3) Inspeksi, Inspeksi dilakukan terhadap dokumen dan laporan yang menunjukan kinerja pengendalian. Pelaksanaan kembali (reperforming) dilakukan oleh auditor dengan melaksanakan kembali prosedur tertentu. 4) Pelaksanaan kembali. Prosedur pelaksanaan kembali (reperforming) tidak digunakan oleh auditor dalam pemerolehan pemahaman atas pengendalian intern, namun digunakan untuk menilai...

Words: 1014 - Pages: 5

Free Essay

Sipi

...Overview atas Conceptual Framework dalam laporan keuangan Dalam SAK (2012), laporan keuangan merupakan bagian dari proses laporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya meliputi, neraca, laporan laba/rugi, laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam beberapa cara misalnya, sebagai lapoan arus kas, atau laporan arus dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Disamping itu juga termasuk skedul dan informasi tambahan yang berkaitan dengan laporan tersebut, misalnya, informasi keuangan segmen industry dan geografis serrta pengungkapan pengaruh perubahan harga. Pengguna laporan keuangan meliputi investor sekarang dan investor potensial, karyawan, pemberi pinjaman, pemasok dan kreditor usaha lainnya, pelanggan, pemerintah serta lembaga-lembaganya, dan masyarakat. Mereka menggunakan laporan keuangan untuk memenuhi beberapa kebutuhan informasi yang berbeda. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan bersifat umum. Dengan demikian tidak sepenuhnya dapat memenuhi kebutuhan informasi setiap pengguna. Laporan keuangan bertujuan untuk menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta perubahan posisi keuangan suatu entitas yang bermanfaat bagi sejumlah besar pengguna dalam pengambilan keputusan ekonomi. Secara umum terdapat empat karakteristik kualitatif laporan keungan yaitu: dapat dipahami, relevan, keandalan, dan dapat diperbandingkan. Deemikian pula dengan unsure-unsur...

Words: 3349 - Pages: 14

Free Essay

Economic Consquence

...pilihan kebijakan akuntansi dapat mempengaruhi nilai perusahaan. Pada dasarnya merupakan perubahan-perubahan dalam kebijakan yang penting, terutama penting bagi manajemen. Bila hal tersebut penting bagi manajemen maka secara tidak langsung kebijakan akuntansi penting juga bagi investor yang memiliki perusahaan karena sangat mungkin manajer mengubah dengan baik operasi dari perusahaan karena mungkin merubah kebijakan akuntansinya. Pentingnya kita mempelajari EC adalah mempelajari peristiwa yang paling menarik dalam praktik akuntansi diderivikasi ke EC selain itu adanya saran bahwa ”kebijakan akuntansi adalah bukanlah suatu masalah” dengan adanya pengalaman akuntan (auditor).Didalam EC ada PAT (Teori Akuntansi Positif). Teori akuntansi positif TAP berkenaan dengan memprediksi tindakan-tindakan sebagai pilihan kebijakan akuntansi oleh manajer perusahaan dan bagaimana manajer akan merespon standar akuntansi baru yang diusulkan. Dikatakan positif karena sebuah teori ini berusaha membuat prediksi yang baik tentag peristiwa dunia nyata. PAT berkenaan dengan prediksi tentang tindakan memilih kebijakan akuntansi oleh manajer perusahaan dan bagaimana perusahaan menanggapi kebijakan standar akuntasi yang baru. Tujuannya adalah memahami dan memprediksi pilihan kebijakan akuntansi manajerial diantara perusahaan yang berbeda. 8.2 The Rise of Economic Consequences Secara umum Zeff (1978) mendefinisikan Economic Consequences sebagai dampak laporan akuntansi terhadap perilaku...

Words: 4563 - Pages: 19