Free Essay

Individu, Kelompok, Dan Masyarakat

In:

Submitted By peterpant
Words 7695
Pages 31
Daftar Isi

Pengantar........................................................................................................................2
Otak................................................................................................................................3
Perbedaan Individu.........................................................................................................7
Kelompok.....................................................................................................................19
Komunikasi..................................................................................................................22
Masyarakat...................................................................................................................25
Kebudayaan..................................................................................................................29
Kesimpulan...................................................................................................................37

Pengantar

Manusia adalah mahluk ciptaan Tuhan yang paling mulia. Tuhan memberikan otak dan hati nurani kepada manusia agar manusia dapat berpikir dan memutuskan sendiri apa yang baik dan tidak baik. Otak manusia memiliki cara kerja yang berbeda-beda sehingga menghasilkan individu dengan karakter dan kemampuan yang berbeda-beda pula. Dengan segala keragaman dan perbedaannya, manusia yang pada hakikatnya adalah mahluk sosial membentuk kelompok dan kelompok-kelompok tersebut membentuk masyarakat yang terikat pada suatu tradisi dan adat istiadat dalam suatu kebudayaan yang dapat berubah seiring dengan perkembangan jaman.

Fungsi Otak

1.1 Tiga Serangkai Otak (The Triune Brain)

Otak memiliki tiga lapisan. Lapisan yang tertua dikenal sebagai R-complex, lapisan kedua disebut Limbic System, dan yang terakhir adalah Neocortex. Masing-masing lapisan memiliki ciri-ciri dan fungsi yang berbeda namun lapisan-lapisan tersebut saling berhubungan dan bekerja sama dalam menentukan perilaku yang akan ditampilkan oleh individu.

R-complex
R-complex dikenal sebagai lapisan otak yang paling tua. Lapisan ini terletak di bagian atas batang otak. R-complex juga disebut sebagai Otak Reptil karena pada reptilian, otak ini adalah yang paling dominan.

Fungsinya antara lain adalah mengendalikan semua gerakan involunter dari jantung, peredaran darah, reproduksi dan sebagainya yang dibutuhkan untuk kelangsungan hidup mahluk tersebut maupun spesiesnya. R-complex juga bertanggung jawab untuk pola perilaku yang penting bagi pertahanan diri. Reaksi yang sering ditunjukkan untuk pertahanan diri adalah fight or flight atau tempur atau kabur. Saat individu dikendalikan oleh Otak Reptilnya, ia pun biasa bertindak secara refleks untuk mempertahankan hidupnya tanpa memikirkan secara cermat apa yang akan dilakukannya. Ini biasa terjadi saat mereka berada dalam keadaan darurat, bahaya, dan terdesak.

Apabila R-complex mengalami kerusakan, dampak dari kerusakan tersebut dapat berakibat fatal. Kerusakan pada R-complex menentukan apakah seseorang masih hidup atau sudah meninggal.

Limbic System
Sistem limbic mempunyai peranan penting dalam mengekspresikan emosi, menumbuhkan motivasi dan untuk pembelajaran dan ingatan. Sistem ini memiliki dua struktur yang paling penting yaitu amygdala dan hippocampus.

Amygdala
Fungsi dari Amygdala adalah sebagai sensor untuk menilai situasi dan untuk memahami ekspresi lawan bicara. Amygdala membantu organisme untuk mengetahui apakah sesuatu atau situasi yang dihadapinya itu berbahaya atau tidak, apakah sesuatu itu penting bagi kelangsungan hidup atau tidak, apakah seseorang baik untuknya atau tidak.

Dampak kerusakan dari Amygdala adalah seseorang tidak akan mampu berempati karena Amygdala memiliki fungsi untuk mengekspresikan emosi dan membuat seseorang kesulitan untuk menangkap emosi.

Hippocampus
Hippocampus memiliki peran khusus dalam ingatan. Hippocampus membantu dalam membangun ingatan jangka panjang. Oleh karena itu, struktur ini memiliki peranan penting dalam hidup, terutama untuk membantu individu untuk belajar.

Neocortex
Lapisan terakhir adalah Neocortex. Neocortex adalah otak logika. IQ diukur sesuai kemampuan neocortex. Lapisan ini mengendalikan keterampilan berpikir manusia. Neocortex juga membantu manusia untuk dapat mengintrospeksi diri dan membuat perencanaan.

Dua Belahan Otak
Ada dua bagian otak yang mengendalikan hemisfer tubuh secara silang. Bagian otak tersebut adalah belahan otak kiri dan belahan otak kanan. Belahan otak kiri dan kanan juga memiliki fungsi dan ciri-ciri yang berbeda.

Belahan Otak Kiri
Otak kiri memiliki ciri-ciri yaitu membantu manusia agar dapat bernalar, mengendalikan emosi, bekerja sendiri dan membantu manusia untuk dapat melihat perbedaan.

Fungsi dari otak kiri adalah untuk perkembangan IQ, perkembangan logika dan rasio, membantu dalam membangun memori jangka pendek dan untuk manusia agar dapat berpikir secara sistematis. Contoh manusia yang lebih banyak menggunakan otak kiri adalah seorang peneliti, akademisi dan dokter.

Belahan Otak Kanan
Otak kanan sering dikaitkan dengan kreativitas dan inovasi karena belahan otak ini memiliki sifat yang bebas dan terlepas dari berbagai aturan dan kebiasaan. Otak kanan juga membantu manusia dalam mengekspresikan emosi, bekerja dalam tim dan membantu manusia agar dapat untuk melihat persamaan.

Belahan otak kanan berperan penting dalam pengembangan EQ, perkembangan intuitif seni, untuk memori jangka panjang dan hubungan antarmanusia. Pelukis, para pemain musik dan olahragawan memiliki otak kanan yang sangat kuat.

Kreativitas
Belahan otak kanan berkaitan dengan kreativitas karena mereka memiliki sifat yang sama yaitu bebas dan terlepas dari aturan. Tidak hanya dengan otak kanan, kreativitas juga berkaitan dengan otak kiri karena otak kiri membantu kreativitas untuk menghasilkan produk kreatif karena otak kiri lebih teratur dalam mewujudkannya. Oleh karena itu, kreativitas adalah keseimbangan antara otak kanan dan otak kiri.

Orang-orang yang memiliki keseimbangan yang kuat antara kedua belahan otak adalah Leonardo da Vinci dan Albert Einstein. Leonardo da Vinci adalah seorang seniman yang tentunya memiliki otak kanan yang kuat. Namun, ia juga merupakan seorang ahli fisika dan anatomi. Albert Einstein dalah seorang ilmuwan dan ia tentunya memiliki otak kiri yang kuat. Namun, Einstein juga merupakan seorang yang handal dalam bermain biola.

Kecerdasan
Kecerdasan terdiri dari tiga jenis yaitu Itelligence Quotient (IQ), Emotional Quotient (EQ) dan Spiritual Quotient (SQ). IQ mendasari pemikiran. Seorang tokoh bernama Gardner mengajukan delapan macam kecerdasan dalam Teori Multiple Intelligence yaitu linguistik, matematik-logikal, spasial, kinestetik-jasmani, musikal, interpersonal, intrapersonal dan naturalistik.

EQ mendasari sikap manusia. Seorang tokoh bernama Goleman mengajukan konsep kecerdasan emosi sebagai faktor yang menentukan keberhasilan ketimbang kecerdasan atau intelegensi. Orang dengan kecerdasan emosional yang tinggi akan mudah untuk mengarahkan kognisinya dalam berpikir dan memecahkan masalah. Pemikiran Goleman mengenai kecerdasan emosional adalah kesadaran diri, pengendalian diri, motivasi diri, empati dan keterampilan sosial.

SQ mendasari karakter. Kecerdasan ini berkaitan dengan kehidupan keagamaan walaupun tidak identic dengan keberagamaan. Manusia memiliki kebutuhan untuk terhubung dengan Tuhan bagi orang-orang yang beragama. Dan bagi yang tidak, mereka seringkali dikaitkan dengan alam semesta atau kekuatan-kekuatan hebat lain yang ada. SQ berperan dalam membantu manusia untuk mengetahui makna hidup.

Keseimbangan IQ, EQ dan SQ
IQ tanpa EQ dan SQ akan menghasilkan seseorang dengan karakter yang apatis, tidak empati dan egois karena ia tidak memiliki kecerdasan emosional maupun spiritual.
IQ dan EQ tanpa SQ akan menghasilkan seseorang dengan karakter seperti Adolf Hitler, para koruptor, orang-orang yang terlibat dalam kasus Jakarta International School (JIS) dan seorang yang sekuler yaitu mereka yang hanya percaya pada ilmu dan bukan agama.
Jika seseorang memiliki IQ, EQ dan SQ yang seimbang, ia akan menjadi individu yang selalu berpikir positif, bertanggung jawab, percaya diri, easy going dan empati.

Perbedaan Individu

Tiap individu memiliki kepribadian yang berbeda. Hal tersebut disebabkan karena kita memiliki otak, gen, orang tua, minat, pengalaman, dan hal lain yang berbeda. Oleh karena itu, kita belajar bab ini untuk memahami tipe kepribadian manusia agar terutama kita dapat memahami tipe kepribadian diri sendiri dan dapat introspeksi diri. Kemudian dalam hidup berkelompok, manusia saling berinteraksi. Interaksi akan menjadi lebih efektif bila kita memahami orang yang kita hadapi. Dengan mempelajari tipe kepribadian manusia, kita dapat memahami keanekaragaman individu dan menjalin hubungan yang baik, serta dapat menciptakan persatuan bangsa sebagaimana sila ke tiga.

A. Empat Dimensi Kepribadian
Salah satu cara untuk mengetahui tipe kepribadian seseorang adalah dengan mengikuti tes MBTI (Myers Briggs Type Indicator). MBTI mengidentifikasi dan mengkategorisasi kecenderungan perilaku individu dalam empat dimensi, yaitu ekstraversion / introversion, sensing / intuition, thinking / feeling, dan judging / perceiving. 1. Extraversion / Introversion (E/I)
Saat ini nampaknya kata-kata extrovert dan introvert sudah tidak asing lagi di telinga. Sebenarnya tidak ada manusia yang benar-benar extrovert atau introvert. Melainkan kecenderungan lebih extrovert atau introvert. Extrovert atau extraversion adalah kepribadian manusia yang lebih berkaitan dengan dunia di luar manusia tersebut. Jadi, manusia yang memiliki sifat extrovert ini lebih cenderung membuka diri dengan kehidupan luar. Mereka adalah orang-orang yang lebih senang berada dalam keramaian atau kondisi di mana terdapat banyak orang, daripada di tempat yang sunyi.

Kebalikan dari extrovert, introvert atau introversion adalah kepribadian manusia yang lebih berkaitan dengan dunia dalam pikiran manusia itu sendiri. Mereka lebih cenderung menutup diri dari kehidupan luar. Mereka adalah manusia yang lebih banyak berpikir dan lebih sedikit beraktivitas. Manusia yang memiliki sifat introvert lebih senang berada dalam kesunyian dan kondisi yang tenang, daripada di tempat yang terlalu banyak orang.

Contoh nyata dalam bermasyarakat, di suatu universitas terdapat beragam mahasiswa yang memiliki tipe kepribadian yang berbeda. Dapat kita jumpai mahasiswa yang pintar sekali sehingga ia mendapat IPK di atas 3.5, namun ia tidak mengikuti organisasi apa pun, dan kurang pandai dalam bersosialisasi, mahasiswa tersebut cenderung bertipe kepribadian introvert. Sementara, ada mahasiswa yang mendapat IPK tidak terlalu tinggi, namun ia aktif di berbagai organisasi dan memiliki teman yang banyak. Mahasiswa tersebut adalah seorang extrovert yang lebih menyukai kegiatan bersama orang banyak

Ciri-ciri utama extrovert antara lain, senang bersama banyak orang, percaya diri, aktif, lebih senang bekerja kelompok, lebih menyukai berinteraksi dengan banyak orang sekaligus, mudah bergaul, lebih menyukai bercerita daripada mendengarkan orang lain bercerita, sering menjadi pusat perhatian, senang dengan kegiatan bersama banyak orang. Sedangkan ciri-ciri utama introvert antara lain senang menyendiri, pemikir, pemalu, pendiam, lebih suka berinteraksi secara langsung dengan satu orang, sulit bergaul, jarang bercerita, lebih suka mendengarkan orang lain bercerita, senang dengan kegiatan yang tenang, lebih senang mengamati dalam interaksi, berpikir dahulu sebelum berbicara atau melakukan sesuatu, lebih mudah mengungkapkan perasaan dengan tulisan.

Untuk meningkatkan produktivitas seorang extrovert dapat dilakukan dengan membiarkannya sibuk. Kemudian puji mereka di depan orang banyak, karena tipe extrovert senang apabila mendapatkan validasi secara sosial. Seorang extrovert sebaiknya juga melakukan eksplorasi untuk mendapat banyak ide yang kreatif.

Sedangkan untuk meningkatkan produktivitas seorang introvert dapat dilakukan dengan memberikannya ruang pribadi. Kemudian, daripada memberikan banyak pekerjaan kepada seorang introvert, mereka lebih bagus untuk menyelesaikan pekerjaan yang komplek dan membutuhkan fokus tingkat tinggi.

Selain tipe kepribadian extrovert dan introvert, ada manusia yang memiliki dua kepribadian, yaitu introvert dan extrovert. Mereka disebut ambievert. Manusia dengan tipe kepribadian ambievert dapat berubah-ubah dari introvert menjadi extrovert, atau sebaliknya. Memiliki kepribadian ambievert ini bisa dibilang baik, karena manusia tersebut bisa fleksibel untuk beraktivitas sebagai introvert ataupun extrovert, serta dapat berinteraksi dengan extrovert dan introvert dengan baik. Tidak seperti introvert yang sulit bergaul dengan extrovert, dan sebaliknya.

Dalam keadaan sosial, extrovert sering kali dianggap lebih baik karena pandai bergaul, namun ternyata hal tersebut belum tentu benar. Extrovert mungkin terlihat sangat cepat bergaul dengan banyak orang, namun tidak secara mendalam. Banyak orang yang dapat bergaul secara cepat dengan siapa pun, namun ia tetap merasa kesepian. Di sisi lain, introvert terkadang tidak terlihat mempunyai teman, namun begitu ia nyaman dan percaya kepada seseorang, ia dapat membuat ikatan yang sangat kuat.

Extrovert dapat mengubah dirinya menjadi seorang introvert, dan sebaliknya. Karakter tidak bersifat permanen, tetapi dinamis, artinya dapat berubah sewaktu-waktu. Untuk melakukannya tidak dapat sekaligus, ada proses dan harus perlahan-lahan, dengan menyadari hal tersebut merupakan modal terbaik. Namun sebetulnya kita tidak perlu mengubah dirin. Hanya saja jika diperlukan pada saat-saat tertentu, kita juga harus menggunakan fungsi introvert dan extrovert. Contohnya, saat masuk ke dalam grup, sebagai seorang introvert juga harus menggunakan fungsi extrovert.

Selama ini banyak orang yang mempunyai anggapan miring tentang manusia introvert, seperti tidak bisa diajak bekerja sama, kurang pergaulan, pemalu, rendah diri, angkuh, dan sebutan kurang sedap lainnya yang mereka lekatkan pada sosok introvert. Seolah di dunia ini, agar bisa sukses di bidang apa pun, seseorang harus menjadi extrovert. Anggapan itu kerap membuat orang yang merasa introvert kian tersudut, meski ada juga yang tidak peduli yang dikatakan orang lain.

Seorang extrovert belum dapat dikatakan cerdas dalam sosial. Seseorang dikatakan cerdas secara sosial apabila dapat memahami dan menghargai berbagai macam kepribadian yang berbeda, serta dapat membuat orang lain merasa nyaman dan senang bersamanya. Jika kita tidak paham tentang kepribadian diri sendiri dan orang lain, sering kali akan menimbulkan konflik. Oleh karena itu, kita harus belajar menyesuaikan diri dengan orang lain agar interaksi terjadi secara efektif dan terjalin kerja sama yang baik.

2. Sensing / Intuition (S/I)
Dimensi mengenai cara seseorang menangkap informasi.
Sensing
Dengan cara melalui pengalaman dengan melibatkan pancaindera mereka: * melalui panca indera * attention to detail * pengalaman sebagai acuan * suatu hal dari detilnya lalu digabungkan menjadi gambaran besar * step by step * lebih untuk pelajaran praktek (biologi, kimia dll) Intuition Dengan melalui fakta-fakta yang sudah ada : * ide-ide dan konsep * general dan figuratif * dari informasi besar (contoh: teori) lalu baru ke detilnya * umum dan secara garis besar Mempelajari sensing dan intuition diperlukan karena ini mengenai cara seseorang dalm menerima informasi maka sebagai mahasiswa harus mengetahui gaya seseorang dalam menangkap informasi, dengan mengetahui gayanya diri sendiri maka prosesnya dalam belajar akan lebih mudah sehingga dapat efektif. 3. Thinking / Feeling (T/F) – Dimensi mengenai cara seseorang mengambil keputusan.
Thinking – mengacu pada hukum yang berlaku dan objektif. * analisisnya objektif mengenai suatu kasus * standar itu berlaku untuk semua tanpa pengecualian dan berdasarkan hukum dan keadilan * kritis terhadap kesalahan * tidak peka terhadap perasaan * mengedepankan kebenaran
Feeler – mengacu pada dampak yang ditimbulkan dari suatu keputusan terhadap orang lain. * memikirkan dampaknya terhadap orang lain * menerima pengecualian yang tergantung pada situasi * menghargai orang lain * emosional * menghargai cara penyampaian
Penting untuk mengetahui tentang thinking & feeling agar kita tahu kita tipe yang bagaimana dan mengetahui tipe orang yang kita hadapi juga seperti apa agar kita dapat membaca bagaimana seseorang akan mengambil sebuah keputusan serta didasari oleh apa keputusan tersebut.

4. Judging/Perceiving (J/F)
Jika berbicara tentang dimensi judging / perceiving, kita terlebih dahulu membahas tentang gaya hidup. Gaya hidup menurut Kotler (2002, p. 192)adalah pola hidup seseorang di dunia yang iekspresikan dalam aktivitas, minat, dan opininya. Gaya hidup menggambarkan “keseluruhan diri seseorang” dalam berinteraksi dengan lingkungannya. Banyak sekali orang-orang yang gaya hidupnya selalu teratur, terjadwal, dan terencana. Namun banyak juga orang-orang yang gaya hidupnya spontan, dan lebih suka menyesuaikan dengan lingkungan. Gaya hidup yang terencana dan terorganisir disebut dengan dengan dimensi judging, sedangkan gaya hidup yang spontan dan fleksibel disbut dengan perceiving. Seperti yang sudah dibahas di atas, judging itu lebih suka untuk menjadi teratur dan terencana. Ciri-ciri orang yang masuk ke kategori judger adalah : * Paling bahagia bila keputusan sudah dibuat * Memiliki etika kerja, kerja dulu baru bermain * Menetapkan saran dan konsisten terhadap tujua awal * Lebih berorientasi ke hasil * Melihat waktu sebagai sumber daya yang pasti dan serius dalam menanggapi waktu.
Dari ciri-ciri di atas, terlihat bahwa orang-orang yang masuk ke kategori judging memiliki visi yang jelas. Sementara orang-orang yang masuk dalam kategori perceiving cenderung spontan dan fleskibel, terlihat dari ciri-ciri seperti berikut : * Senang meninggalkan pilihan terbuka * Memiliki etika bermain, nikmati hidup sekarang selesaikan tugas nanti * Mengganti-ganti sasaran jika mendapat informasi baru * Mudah beradaptasi pada situasi baru, bertindak sambil mempelajari situasi * Lebih berorientasi pada proses * Melihat waktu sebagai sumber daya yang dapat diperbaharui dan melihat tenggang waktu sebagai elastik (jam karet)
Dari kedua dimensi ini, baik judging maupun perceiving, semuanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Seperti judging , dengan tipe orang yang suka bertumpu pada perencanaan yang sistematis, serta senantiasa berpikir dan bertindak teratur, orang-orang seperti ini sangat bagus dalam membuat penjadwalan, penetapan struktur, dan perencanaan step by step. Mereka juga selalu berusaha memikirkan suatu tindakan secara matang agar ketika dilakukan eksekusi atas tindakan tersebut bisa sesuai dengan harapan mereka.

Sedangkan untuk perceiving, orang-orang dengan sikap fleksibel, spontan, adaptif, dan bertindak secara acak, mampu beradaptasi dengan perubahan mendadak yang dia hadapi. Justru dengan kondisi yang berubah-berubah itulah mereka menjadi lebih tertantang untuk mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru. Mereka bisa lebih kreatif dalam mengambil suatu keputusan, karena mereka pada umumnya tidak suka dengan hal-hal yang terikat dan terorganisir.

Namun di antara keduanya juga terdapat kekurangan-kekurangan. Seperti pada orang-orang yang masuk ke kategori judging, mereka cenderung lebih lama dalam mengambil keputusan. Karena kebiasaan mereka yang berpikir secara mendalam terlebih dahulu sebelum bertindak, mereka sering kehilangan momentum karena kesempatan yang ada sudah diambil oleh orang lain. Orang-orang tipe judging juga sulit dalam menyesuaikan dengan lingkungan baru. Mereka juga tipe orang yang lebih kaku dan sulit untuk fleksibel. Sedangkan orang-orang yang masuk dalam kategori perceiving, mereka cenderung kurang hati-hati dalam mengambil keputusan. Karena kebiasaan mereka yang kerap menggunakan cara trial and error. Mereka juga kerap kurang memanfaatkan waktu yang ada karena terbiasa menganggap adanya tenggang waktu.

Dengan kebaikan dan kelemahan yang ada pada dimensi judging / perceiving, kita bisa mengambil pelajaran. Sebagai mahasiswa yang menempuh studi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, kita tidak perlu mendiskreditkan suatu tipe kepribadan orang-orang. Kita tidak bisa hanya berteman dengan tipe orang yang judging saja, atau perceiving saja. Kita harus bisa mengambil sikap bahwa keduanya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Maka dari itu tidak ada alasan timbul sebuah perpecahan karena perbedaan dimensi kepribadian di antar orang-orang yang berada di sekitar kita. Selain itu, dengan mengetahui apa itu judging dan perceiving, kita juga harus bisa menyiasati kapan kita harus melakukan apa yang judger lakukan walaupun kita perceiver, atau sebaliknya. Karena tidak mungkin selamanya kita akan melakukan sesuatu secara spontan terus menerus atau secara terencana terus menerus, sehingga pengetahuan mengenai dimensi judging dan perceiving ini sangat penting untuk diketahui.

B. Temperamen

1. Pembimbing / Tradisionalis (Sensors Judgers)
Sensors:
* percaya pada data yang telah terbukti * percaya pada fakta * percaya pada informasi yang di tangkap oleh panca inderanya * percaya pada pengalaman masa lalu
Judgers:
* menyukai keteraturan
Ciri- Ciri Pembimbing / Tradisionalis: * memiliki rasa tanggung jawab * sangat memperhatikan aturan * selalu berusaha melakukan hal yang benar
Kekuatan Pembimbing / Tradisionalis: * teliti * terorganisasi * sistematis
Kemungkinan Kelemahan Pembimbing / Tradisionalis: * terlalu cepat mengambil keputusan
Contoh Tokoh yang memiliki temperamen Pembimbing / Tradisionalis adalah Ir. Ciputra. Yang dapat dipelajari dari beliau yaitu, pekerja keras.

Individu yang memiliki tempramen Pembimbing / Tradisionalis bisa membimbing atau membuat suatu hubungan baik dengan orang lain, misalnya membimbing teman yang kesusahan dalam suatu pelajaran.

2. Artis / Experiencers (Sensors dan Perceivers)
Sensors:
* percaya pada data yang telah terbukti * percaya pada fakta * percaya pada informasi yang di tangkap oleh panca inderanya * percaya pada pengalaman masa lalu
Perceivers:
* spontan
Ciri-ciri Artis / Experiencers: * senang mengambil resiko * mudah menyesuaikan diri
Kekuatan Artis / Experiencers * senang melakukan perubahan * berani mengambil resiko * banyak akal
Kemungkinan Kelemahan Artis / Experiencers * impulsive (bertindak tanpa berpikir terlebih dahulu) * kurang bertanggung jawab * kekanak-kanakan
Contoh tokoh yang memiliki temperamen Artis / Experiencers adalah Gus Dur. Yang dapat dipelajari dari beliau adalah ia sangat menghargai keberagaman, dan negosiator yang baik.

Individu yang memiliki temperamen Artis / Experiencers bisa dengan spontan melakukan sesuatu, tapi dalam membuat kebijakan mereka harus berpikir secara filsafati. Misalnya, jika kita memiliki seorang teman yang menjadi pemimpin perusahaan, ia memiliki tempramen Artis / Experiencers, tapi pada saat membuat kebijakan untuk perusahaan tersebut ia berpikir dulu tentang bagaimana baik dan buruknya kebijakan tersebut dan apa manfaatnya bagi perusahaan. 3. Idealis
Seseorang yang memiliki tipe idealis berarti ia termasuk kaum intuitive sekaligus feeler. Para idealis mampu memahami diri sendiri dan orang lain serta memiliki kepedulian yang tinggi terhadap dinamika masyarakat. Seorang idelalis sangat menghargai keharmonisan hubungan anatara sesama. Ia memiliki andil besar dalam menjaga integritas karena ia memiliki kemampuan alami dalam memahami dan menjalin hubungan baik dengan orang lain. Sosok yang penuh empati dan simpati kepada orang lain ini juga bisa sebagai penggerak perubahan ke arah yang positif. Contoh tokoh yang memiliki temperamen idealis adalah Mahatma Gandhi.

Kelebihan Idealis : 1. Mengetahui potensi terbaik yang dimiliki. 2. Ahli menyelesaikan konflik. 3. Komunikatif baik secara lisan dan tulisan. 4. Mau menerima gagasan baru. 5. Menerima orang lain apa adanya.
Kekurangan Idealis : 1. Kecenderungan mengambil keputusan dengan perasaan. 2. Mudah larut dalam masalah. 3. Kurang mampu mengkritik orang lain. 4. Angin-anginan, tidak dapat diterka dan terlalu emosional. 5. Kurang praktis.

Konsep temperamen idealis dapat dipahami dari biografi Mahatma Gandhi. Beliau mengetahui bagian terbaik dari dirinya dan memiliki kepedulian yang tinggi terhadap lingkungan sosial sekitarnya. Mahatma Gandhi yang berprofesi sebagai pengacara menggunkaan kemampuannya untuk memperjuangkan hak-hak orang India dan para buruh di Afrika Selatan. Beliau prihatin terhadap diskriminasi yang dilakukan bangsa kulit putih terhadap kulit hitam di Afrika Selatan. Mahatma Gandhi tumbuh dan berkembang di lingkungan yang memegang teguh nilai dan ajaran agama. Beliau seorang filosofis spiritual. Baginya Tuhan adalah kesatuan universal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia dan realitas kehidupan, sehingga keteraturan dari-Nya merupakan pedoman dan petunjuk hidup umat manusia. Sisi lain dari Mahatma Gandhi yaitu beliau terlalu mementingkan perasaan orang lan sehingga tidak mampu mengkritik orang-orang di sekitarnya yang melakukan kesalahan. Beliau lebih memilih membiarkannya dan bahkan belaiu berpuasa untuk mendoakannya.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa seorang yang memiliki temperamen idealis mampu mengenal dirinya sehingga ia tahu minat, bakat, kemampuan, kapasitas, target, prinsip, dan tujuan hidupnya. Seorang temperamen idealis sangat peka terhadap lingkungan sosial di sekitarnya, peduli terhadap semua orang, mampu memahami perasaan orang lain, dan mengetahui hal terbaik yang bisa dilakukannya untuk orang lain tersebut. Selain itu, ia juga mampu menyampaikan informasi tepat sasaran. Para idealis umumnya memiliki kharisma yang mampu membuat orang lain tertarik terhadap berbagai hal yang dilakukannya. Hubungan seorang idealis terhadap Tuhan yakni ia selalu menyertakan Tuhan dan berpedoman teguh terhadap kepercayaan. Ia menjadikan ajaran agama yang dianut sebagai fondasi dan tiang kehidupan. Di sisi lain, orang yang idelalis enggan untuk mengoreksi kesalahan orang lain dan memilih membiarkannya. Rasa kepedulian yang tinggi membuatnya mengutamakan perasaan orang lain. Ia juga memiliki sifat nrimo jika ada orang lain yang berperilaku buruk kepadanya. Padahal, jika orang tersebut mendapat perilaku yang buruk ia akan membelanya.

4. Rasionalis
Kombinasi dari intuitive dan thinkers melahirkan seorang yang memiliki temperamen rasionalis. Seorang yang rasionalis disebut juga sebagai konseptualis dan agen perubahan. Umumnya, para rasionalis menetapkan standar yang tinggi bagi dirinya sendiri, rasa ingin tahu tinggi, dan melihat sesuatu dari berbagai sudut pandang. Diantara orang-orang dengan temperamen tradisionalis, artisian, dan idealis, orang dengan temperamen rasionalis paling mandiri. Tantangan, kebebasan, keanekaragaman, dan rangsangan intelektual dibutuhkan rasionalis untuk menghasilkan gagasan. Salah satu tokoh dengan temperamen rasionalis adalah Bung Hatta.

Kelebihan : 1. Unggul dalam membuat strategi dan rencana. 2. Mudah memahami gagasan yang kompleks. 3. Suka dengan tantangan. 4. Mampu menerima kritikan yang konstruktif. 5. Penuh percaya diri, tangkas, dan imajinatif.
Kekurangan : 1. Mengabaikan detail-detail yang penting. 2. Sering menantang aturan-aturan, asumsi, atau adat istiadat yang berlaku. 3. Tidak meanggap penting hubungan harmoni maupun pentingnya perasaan. 4. Sangat kompetitif. 5. Arogan, menarik diri, dan asyik dalam dunia sendiri.

Dari membaca biografi Bung Hatta dan mengingat-ingat kembali perjuangan beliau merintis kemerdekaan Indonesia, kita dapat memahami lebih mandalam sosok rasionalis atau konseptualis. Bung Hatta memiliki intelektualitas dan kedisiplinan yang tinggi. Beliau juga mudah beradaptasi dengan perubahan sosial di sekitarnya. Bung Hatta adalah sosok pemimpin yang tidak takut dengan kemungkinan-kemungkinan terburuk. Bung Hatta ahli membuat solusi dalam masalah komplesk sekalipun. Bahkan, saat dunia dikuasai oleh dua negara dengan ideologi berlawanan, Bung Hatta menggagas politik luar negeri bebas aktif. Hal lain yang menarik dari Bung Hatta adalah tekadnya untuk memperjuangkan hak-hak individu. Padahal, saat itu negara menanggap hal itu terlalu berlebihan dan berdampak negatif pada kepentingan bersama. Bung Hatta juga tipe pejuang yang tak mau kalah, selama hidupnya beliau tak pernah sekalipun pantang menyerah mencapai target yang diinginkan. Beliau memperjuangkan keinginannya melalui karya-karyanya yang mendunia sampai sekarang. Hal yang disayangkan dari sosok Bung Hatta yakni beliau mengundurkan diri sebagai wakil presiden dengan alasan tidak memiliki pandangan dan perspektif yang sama lagi dengan Soekarno.

Jadi, bisa disimpulkan bahwa bahwa seorang individu dengan temperamen rasionalis atau konseptualis suka dengan hal-hal baru yang menantang, memiliki visioner jauh ke depan, pandai memecahkan masalah, dan mereda konflik. Seorang rasionalis yang pemikir jarang mempedulikan perasaan orang lain di sekitarnya. Bisa dibilang ia juga seorang yang goal oriented dan terlalu fokus terhadap hal-hal yang sehingga kurang memperhatikan detail-detail yang sebenarnya sangat mempengaruhi hasil yang dicapai. Tak jarang seorang rasionalis bertindak melawan arus masyarakat. Ia juga memiliki kecenderungan untuk mundur jika merasa hal-hal yang dilakukannya sudah tidak lagi sesuai dengan sudut pandang dan keyakinannya. Ia juga merasa tidak bisa bekerja maksimal jika dalam tim dengan anggota yang tidak memiliki standar tinggi seperti yang dimiliknya.

Perbedaan dari seorang idealis dan rasionalis ada pada orientasinya, seorang idealis lebih beorientasi pada perasan orang lain dan rasionalis lebih berorientasi pada pemikiran diri sendiri. Umumnya, temperamen idealis dimiliki kaum hawa dan temperamen rasionalis dimiliki kaum adam.

Kelompok

Kelompok adalah sekumpulan orang yang terbentuk karena didasari oleh tujuan sama yang saling berinteraksi dan bekekerja sama dalam mencapai tujuan tersebut. Kelompok tidak hanya terbentuk begitu saja. Terdapat komponen dan proses dalam pembentukan kelompok. Berikut adalah penjelasannya.

1. Tahap Perkembangan a. Pembentukan
Kelompok yang baru dibentuk, umumnya terdiri dari anggota yang belum mengenal satu sama lain. b. Goncangan
Karena belum terlalu mengenal satu sama lain, anggota umumnya mengalami proses goncangan dimana proses ini terjadi karena individu dalam kelompok mempunyai nilai yang berbeda. Contohnya konflik c. Membangun Norma
Pada tahap ini anggota mulai membentuk nilai yang disetujui oleh anggota. d. Pelaksanaan
Anggota kelompok mulai termotivasi dan bekerja sesuai tugas masing-masing. e. Penangguhan
Merupakan evaluasi tiap anggota dalam kelompok. Setelah itu kelompok akan dibubarkan

2. Bentuk Kelompok a. Formal
Contoh: OSIS
Terbagi menjadi kelompok Komando dan Kelompok Tugas * Komando
Terdiri dari atasan dan bawahan. Di bentuk secara khusus oleh pengurus inti, contoh: rektorat dengan dekanat * Tugas
Terbentuk untuk menyelesaikan tugas, contoh: panitia kurban.

b. Informal
Contoh : supporter bola
Terbagi menjadi dua yaitu kelompok kepentingan dan persahabatan * Kepentingan, contoh: kelompok buruh yang berdemo untuk menuntut kenaikan gaji * Persahabatan, contoh: geng sekolah atau teman sepermainan
Dalam kelompok ini terdapat hal positif dan negatif. Positifnya yaitu kelompok ini berfungsi sebagai wadah untuk mengekspresikan dan mengembangkan diri. Negatif nya jika anak bergabung dengan teman mainan yang mempunyai kebiasaan buruk, maka anak akan cenderung mengikuti sikap temannya.

3. Kelompok Berdasarkan Efektivitas a. Pseudo
Anggota dalam kelompok Pseudo cenderung bersaing satu sama lain. Contoh: kelompok salesman b. Tradisional
Anggota dalam kelompok ini bekerja sama namun cenderung mencapai tujuan pribadi sehingga tak jarang sifat individualis menjadi dominan dalam anggota c. Efektif
Dalam kelompok ini sudah terdapat pembagian tugas yang jelas dan kepemimpinan yang efektif d. Kinerja Tinggi
Hubungan antar anggota sudah seperti keluarga. Contoh : Kelompok OPK

4. Kepemimpinan dalam Kelompok
Kepemimpinan merupakan proses pengaruh sosial untuk memindahkan individu dan kelompok menuju satu tujuan. Karakteristik kepemimpinan: a. Menentukan tujuan
Seorang pemimpin harus dengan tepat menentukan tujuan kelompoknya b. Pembagian Tugas
Membagi anggota kelompok dalam divisi, memilih bendahara dan sekertaris. c. Memotivasi
Seorang pemimpin harus bisa mendukung anggotanya dalam menyelesaikan tugas d. Berani Mengambil Resiko
Misalnya ada satu anggota yang mengurangi kinerja kelompok, maka seorang pemimpin harus mengambil keputusan apapun resikonya untuk menyelesaikan masalah tersebut.

5. Faktor Disfungsi Kelompok a. Tidak adanya kepercayaan
Tiap individu tidak yakin dengan kemampuan anggota lainnya, sehingga menimbulkan gossip di belakang. b. Takut Akan Konflik
Tidak jarang sebuah kelompok menunda pencapaina tujuan atau bahkan mengurangi target pencapaian karena ingin mengurangi konflik yang dapat ditimbulkan dari hal-hal tersebut. c. Kurang komitmen
Kurangnya komitmen anggota membuat hilangnya rasa tanggung jawab. Contoh: mengikuti organisasi hanya demi status d. Kurang Perhatian Terhadap Hasil
Kelompok hanya mementingkan penyelesaian tugas dengan cepat tanpa memerdulikan hasil

Komunikasi

Sebagai makhluk sosial, kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari komunikasi. Dengan adanya komunikasi, permasalahan dapat terpecahkan. Komunikasi juga dapat meningkatnkan hubungan seseorang dengan orang lain.

Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan dari komunikator ke komunikan. Ada enam komponen dalam komunikasi yaitu orang, pesan, media, umpan balik, encoding dan decoding, dan juga kebisingan/gangguan.

Orang berperan sebagai pemberi pesan yang disebut dengan komunikator dan penerima pesan yang disebut dengan komunikan. Pesan juga merupakan komponen dalam komunikasi, sebab tujuan utama dari komunikasi ialah menyampaikan pesan.

Pada jaman yang modern ini, orang-orang mulai benteraksi dengan cara yang lebih mudah dan cepat, seperti lewat social media dan juga menggunakan telepon, maka dari itu telepon dan internet merupakan media dalam komunikasi.

Umpan balik merupakan tanggapan dari seorang komunikan terhadap komunikator. Dengan adanya tanggapan, maka komunikasi akan semakin lebih menarik. Encoding merupakan pemikiran dari seorang komunikator tentang apa yang ia ingin sampaikan, sedangkan decoding ialah pemikiran dari seorang komunikan tentang apa yang akan ia tanggapi.

Ada tujuh keuntungan komunikasi, yaitu: * Meningkatkan cara memandang diri sendiri * Meningkatkan cara memandang diri sendiri dengan cara kedua * Meningkatkan pengetahuan tentang hubungan antar-manusia * Mengajarkan seseorang pentingnya keterampilan hidup * Membantu menggunakan kebebasan konstitutional * Membantu kita sukses secara professional * Membantu mengendalikan dunia

Walaupun komunikasi memiliki keuntungan, tetapi komunikasi dapat menimbulkan dampak negatif yang membuat manusia menjadi individualis karena penggunaan alat komunikasi modern seperti sosial media. Mereka sibuk dengan apa yang ada di dunia maya, sehingga mereka cenderung tidak peduli dengan orang di dunia nyata. Komunikasi juga dapat membuat kita menjadi pribadi lebih baik jika kita berkomunikasi dengan orang yang baik, namun sebaliknya, pribadi kita dapat menjadi buruk jika kita berkomunikasi dengan orang yang tidak baik. Komunikasi juga tidak selalu menghasilkan sebuah pemecahan masalah, jika komunikator dan komunikan memiliki persepsi yang berbeda, perselisihan dapat terjadi.

Terdapat beberapa jenis komunikasi, yaitu: * Berdasarkan lawan bicara : pribadi dan umum * Berdasarkan jumlah orang : individu dan kelompok * Berdasarkan penyampaian : oral dan visual * Berdasarkan tujuan : memerintah, menasehati, mengkritik, berpidato, perundingan, dan wawancara * Berdasarkan proses : langsung dan tidak langsung * Berdasarkan perilaku : formal, informal, dan nonformal * Berdasarkan ruang lingkup : internal dan eksternal * Berdasarkan aliran informasi : vertikal, horizontal, dan diagonal * Berdasarkan jaringan : jaringan kerja rantai, dan jaringan kerja lingkaran * Berdasarkan total hubungan :tunggal langsung dan kelompok langsung

Ada beberapa tingkatan komunikasi, yaitu antarindividu, kelompok, organisasi, dan sosial. Komunikasi individu ialah komunikasi yang dilakukan oleh dua orang individu. Komunikasi kelompok ialah komunikasi antar individu yang terjadi di dalam suatu kelompok kecil. Komunikasi organisasi ialah komunikasi yang terjadi di dalam suatu organisasi, biasanya komunikasi ini bersifat formal. Komunikasi sosial adalah komunikasi yang terjadi secara langsung danpada umumnya menyangkut kepentingan masyarakat.

Komunikasi memang terlihat mudah, namun ternyata ada beberapa hal yang dapat menyebabkan terhambatnya komunikasi. Faktor penghambat komunikasi ialah karena faktor teknis, keadaan, semantik, dan manusiawi.

Hambatan teknis ialah hambatan yang terjadi karena teknologi yang belum maju. Hambatan keadaan hambatan komunikasi karena terganggu oleh keadaan yang sedang tidak memungkinkan untuk berkomunikasi, seperti bising. Hambatan semantik adalah hambatan yang terjadi karena kesalahan pengucapan maupun pemilihan kata yang tidak tepat, sehingga komunikan tidak dapat menangkap pesan yang disampaikan komunikator. Hambatan manusiawi adalah hambatan yang disebabkan oleh faktor di dalam diri manusia seperti hanya mendengar apa yang menarik baginya, persepsi antara komunikan dan komunikator yang berbeda, tidak focus terhadap pembicaraan, emosi, dan juga penyakit seperti autis, down syndrome, dan tuna rungu.

Hambatan tersebut dapat diatasi dengan cara membuat suatu pesan secara hati-hati sepeti menetukan maksud dan tujuan dari informasi yang akan kita sampaikan ke komunikan, berusaha untuk memusatkan perhatian pada pesan yang akan disampaikan maupun yang disampaikan kepada kita, dan memperhatikan cara dan waktu penyampaian pesan yang harus direncanakan dengan baik.

Masyarakat

Manusia sebagai mahluk sosial berkembang dengan menyesuaikan diri dengan individu lainnya. Interaksi antar individu membentuk kelompok kecil yang terus meluas dalam kelompok sosial yang lebih besar dan membentuk masyarakat dan mengembangkan kebudayaan di dalamnya.

Secara etimologi, masyarakat diartikan sebagai sekelompok manusia yang saling berpartisipasi, berteman, dan bergaul. Pengertian masyarakat ditambahkan oleh Koentjaraningrat adalah sekelompok manusia yang berinteraksi di dalam suatu adat istiadat tertentu dan bersifat kontinyu.

Fungsi Masyarakat 1. Sebagai wadah individu-individu berkumpul dan berinteraksi 2. Sebagai tempat di mana individu dapat menunjukkan eksistensinya dan menemukan makna kehidupan 3. Sebagai tempat individu berekspresi dan berkreasi mengembangkan kebudayaan

Dalam bermasyarakat, hal-hal negatif dan positif tidak dapat terelakkan karena masyarakat terdiri dari kelompok-kelompok individu yang memiliki beragam karakter. Sering kali kita menganggap bahwa hanya hal-hal yang positif yang dapat memberikan keuntungan bagi kehidupan kita dan hanya kerugian yang dapat dihasilkan dari hal-hal negatif. Akan tetapi kita sering kali lupa bahwa dari hal-hal negatif itulah kita dapat mempelajari dan memperbaikinya sehingga kita dapat menjadi manusia yang lebih baik. Maka dari itu, kita dapat menganggap bahwa tidak ada kerugian dalam hal bermasyarakat.

Bentuk masyarakat dapat dibagi menurut beberapa sudut pandang, yakni berdasarkan matapencaharian, letak geografis dan pengaruh lingkungan, serta tingkat kemajuan teknologi.
Berdasarkan mata pencahariannya, masyarakat dibagi menjadi 5 jenis: 1. Masyarakat Berburu dan Meramu (Hunting & Gathering societies)
Mereka adalah kelompok masyarakat yang paling tua dan masih mengandalkan alam untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka. Contohnya adalah masyarakat bangsa Eskimo di wilayah Pantai Utara Kanada serta suku Papua di Indonesia. 2. Masyarakat Berladang dan Beternak (Horticulturalist & Pastoralist)
Kelompok masyarakat ini juga masih mengandalkan alam untuk memenuhi kebutuhan mereka tetapi mereka masih menggunakan teknik pengolahan tanah yang sederhana serta mengandalkan hujan untuk menyuburkan tanah mereka. Kelompok ini termasuk kelompok nomaden karena sering berpindah tempat tinggal dikarenakan kondisi ladang atau hutan yang tidak dapat menghasilkan lagi. 3. Masyarakat Pertanian (Intensive Agriculturalist)
Kelompok masyarakat ini juga mengandalkan alam untuk memenuhi kebutuhannya tetapi dengan menggunakan teknik pengolahan tanah yang lebih intensif dan menggunakan irigasi. Dengan menggunakan teknik ini, mereka tidak perlu berpindah-pindah tempat lagi sehingga mereka dapat menetap serta mengembangkan unsur-unsur kebudayaan. 4. Masyarakat Industri
Kelompok masyarakat ini termasuk masyarakat modern karena mereka mulai menggunakan teknologi untuk memudahkan pekerjaan dan meningkatkan hasil dari pekerjaan mereka. Dengan ditemukannya teknologi, mereka tidak perlu lagi bergantung pada alam untuk memenuhi kebutuhannya. 5. Masyarakat Post-industri
Mereka adalah kelompok masyarakat yang paling modern, dengan adanya perkembangan ilmu pengetahuan terutama dalam bidang teknologi informatika. Kemajuan pesat dalam bidang teknologi memungkinkan penyebaran informasi yang cepat pula sehingga batas-batas wilayah seolah tidak ada.
Salah satu dampak dari hal ini adalah terciptanya globalisasi, yaitu proses integrasi ekonomi dan masyarakat internasional yang bertujuan membangun ekonomi dunia yang terjadi melalui pertukaran pandangan dunia, produk, pemikiran, dan aspek-aspek kebudayaan lainnya. Salah satu efek terbesar dari globalisasi pada bidang ekonomi adalah hilangnya biaya tarif dan subsidi perdagangan global untuk wilayah tertentu (free trade area).

Beberapa hal positif yang dapat dicapai oleh sebuah negara dengan globalisasi dan integrasi: * Kemajuan perdagangan – globalisasi mempermudah penjualan produk-produk yang diproduksi sebuah negara dengan menjualnya di negara lain sehingga perdagangan negara tersebut meningkat tajam. * Kemajuan teknologi – persaingan yang ketat mendorong pemerintah untuk meningkatkan teknologi di negaranya agar dapat mengimbangi negara-negara lain. * Meningkatkan pengaruh perusahaan di suatu negara – sebuah perusahaan dapat meningkatkan pengaruh mereka dengan memiliki cabang di sejumlah negara sehingga menjadi sebuah perusahaan multinasional.

Beberapa hal negatif yang terjadi sebagai dampak dari globalisasi: * Hilangnya identitas nasional – sebagai contoh nyata di Indonesia, masuknya fenomena K-Pop (Korean Pop) ke Indonesia membuat hubungan kenegaraan antara Indonesia dan Korea menjadi lebih baik. Akan tetapi, di sisi lain, pemuda dan remaja di Indonesia banyak yang tidak mengetahui lagu-lagu nasional tetapi hapal lagu-lagu Kpop. Demikian pula halnya dengan bahasa sehari-hari, terutama dalam hal tulisan. Banyak generasi muda yang tidak paham bagaimana cara menulis dan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. * Tumbuhnya masalah lingkungan dan eksploitasi tenaga kerja.
Pada pola perilaku ekonomi masyarakat Indonesia, globalisasi berimbas selain pada peningkatan penghasilan, tetapi juga pada bertambahnya pengetahuan tentang barang dan servis yang berkualitas. Dengan adanya informasi tentang berbagai jenis barang yang di produksi di dalam dan luar negeri, masyarakat dapat membandingkan mana yang memberikan nilai lebih melalui kualitasnya. Hal ini menciptakan persaingan yang semakin ketat antara produk lokal dan produk import.
Berbedanya masyarakat berdasarkan matapencahariannya, berbeda-beda pula pola interaksi sosialnya. Masyarakat dengan matapencaharian yang membutuhkan banyak orang untuk menetap bersama-sama untuk mengerjakan pekerjaannya mempunyai interaksi sosial yang lebih besar yang pada akhirnya dapat menciptakan budaya yang berlaku di dalam lingkup masyarakat tersebut. Kebudayaan ini pada akhirnya akan menghadirkan batasan-batasan perilaku atau norma di masyarakat.

Masyarakat juga dapat digolongkan menjadi 3 menurut letak geografis dan lingkungannya: 1. Masyarakat Agraris – kelompok masyarakat agraris adalah masyarakat yang sebagian besar bercocok tanam. 2. Masyarakat Maritim – kelompok masyarakat ini mengandalkan laut sebagai sumber ekonomi mereka. 3. Masyarakat Pedalaman – kelompok ini adalah masyarakat yang masih mempertahankan tradisi dan kebudayaan lama mereka serta cenderung menolak kemajuan teknologi. Contohnya adalah suku Baduy di Banten, dan suku Dayak di Kalimantan.

Ada pula kelompok masyarakat yang dibedakan sebagai masyarakat tradisional dan masyarakat modern.

Masyarakat tradisional adalah masyarakat yang mempertahankan kebudayaan lama dan cenderung dianggap resisten terhadap perubahan. Akan tetapi berdasarkan penelitian Michael R, Dove terhadap masyarakat Bima dan Punan, kebudayaan tradisional yang sangat melekat pada kehidupan mereka sehari-hari selalu terkait dengan proses perubahan baik sosial, ekonomi, maupun politik dari masyarakat tersebut. Salah satu sisi positif masyarakat tradisional adalah tradisinya untuk mempertahankan hidup melalui pengolahan lingkungan secara bijaksana.

Masyarakat modern adalah masyarakat yang lebih fleksibel dalam menerima kebudayaan-kebudayaan baru, salah satunya adalah masyarakat urban. Masyarakat urban adalah masyarakat yang ikut dalam proses urbanisasi, yaitu perpindahan penduduk dari desa ke kota sebagai salah satu cara untuk meningkatkan kualitas hidup mereka. Proses urbanisasi ini dipengaruhi oleh faktor pendorong dan penarik. Faktor pendorong adalah faktor yang berasal dari desa asal mereka, contohnya: lahan yang semakin sempit dan kurangnya sarana dan prasarana di pedesaan. Faktor penarik adalah faktor yang menyebabkan para urban tertarik untuk pergi ke kota, contohnya: kehidupan kota yang lebih modern dan mewah, sarana dan prasarana yang lebih lengkap, banyaknya lapangan kerja di kota, dan tersedianya pendidikan yang lebih berkualitas. Dalam perekonomian, dampak positif dari urbanisasi dapat dilihat dari meningkatnya pendapatan kota tersebut, akan tetapi desa asal urban tersebut merasakan dampak negatif dari urbanisasi karena sulitnya pertumbuhan ekonomi di desa dan kota-kota kecil yang menyebabkan semakin besar perbedaan level perekonomian kota-kota besar dan kecil di Indonesia.

Konsep Kebudayaan
Menurut Koentjaraningrat (2009:144) kebudayaan adalah keseluruhan ide atau gagasan, tingkah laku dan hasil karya manusia dalam rangka hidup bermasyarakat yang diperolehnya dari cara belajar.
Kebudayaan adalah keseluruhan pengetahuan manusia sebagai makhluk sosial yang digunakannya untuk memahami dan menginterpretasi lingkungan dan pengalamannya, serta menjadi kerangka landasan bagi mewujudkan dan mendorong terwujudnya kelakuan. Kebudayaan merupakan pengetahuan manusia yang diyakini akan kebenarannya oleh yang bersangkutan dan yang menyelimuti perasaan-perasaan dan emosi-emosi manusia serta menjadi sumber bagi sistem penilaian sesuatu yang baik dan yang buruk, sesuatu yang berharga atau tidak, sesuatu yang bersih atau kotor, dan sebagainya. Hal ini bisa terjadi karena kebudayaan itu diselimuti oleh nilai-nilai moral, yang sumber dari nilai-nilai moral tersebut adalah pada pandangan hidup dan pada etos atau sistem etika yang dipunyai oleh setiap manusia (Geertz, 1973b).

Fungsi Kebudayaan menurut Soerjono Soekanto (1990:214) : 1. Melindungi diri terhadap alam 2. Mengatur hubungan antar manusia 3. Wadah dari segenap perasaan manusia
Hakikat Kebudayaan menurut Soerjono Soekanto (1990:214) : 1. Kebudayaan terwujud dan tersalurkan dari perilaku manusia
Contohnya ketika seseorang di anggap menganut budaya barat karena tercermin dari perilakunya yang seperti orang dari barat/western Clubbing 2. Kebudayaan telah ada lebih dahulu mendahului lahirnya manusia
Contohnya bertani, sejak zaman pra sejarah budaya bertani sudah mulai diterapkan namun, sekarang bertani jauh lebih moderen karena memanfaatkan teknologi pertanian 3. Kebudayaan diperlukan oleh manusia
Contoh budaya bermusyawarah akan sangat diperlukan dalam mengambil keputusan diatas kepentingan orang banyak 4. Kebudayaan mencakup aturan-aturan yang berisikan kewajiban, tindakan yang diterima atau ditolak, tindakan yang dilarang atau yang izinkan.
Contohnya saat di pantai selatan, kita dilarang menggunakan baju berwarna hijau dikarenakan mereka mempercayai keberadaan Ratu Kidul 5. Kebudayaan tidak bersifat statis melainkan dinamis
Contohnya adalah perkembangan budaya masyarakat berburu dan meramu menjadi masyarakat berladang dan beternak

Wujud Kebudayaan 1. Wujud sistem budaya kebudayaan yang berbentuk kumpulan ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan, dan sebagainya yang sifatnya abstrak; tidak dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala atau di alam pemikiran warga masyarakat. Jika masyarakat tersebut menyatakan gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat tersebut. 2. Wujud sistem sosial wujud kebudayaan sebagai suatu tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling berinteraksi, mengadakan kontak, serta bergaul dengan manusia lainnya menurut pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. 3. Wujud benda fisik kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas, perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Dalam kemajuan budaya suatu masyarakat dapat di analisis melalui wujud benda fisik meskipun masyarakat tersebut sudah tidak ada lagi atau punah.
Unsur kebudayaan Unsur Budaya | Suku Jawa | Suku Asmat | Sistem Organisasi Sosial | Ambilineal atau Bilateral | Patrilineal | Sistem Mata pencaharian | Beraneka ragam sesuai keahlian | Berburu dan Meramu | Sistem Teknologi | Kemajuan teknologi informasi sangat pesat | Teknologi masih terpaku pada senjata untuk perang | Sistem pengetahuan | Sistem pengetahuan berkembang seiring kemajuan teknologi | Sistem pengetahuan tentang cara mempertahankan diri di alam liar dan dari serangan suku lain | Kesenian | Tari Gambyong dan Ukiran hiasan rumah | Tari Tobe dan Ukiran Pating | Bahasa | Bahasa Jawa | Bahasa Asmat | Religi | Mayoritas Islam | Mayoritas Kristen Protestan dan Katolik |

Hubungan Wujud dan Unsur universal kebudayaan

Contoh Unsur sistem teknologi Dulu orang memiliki gagasan membuat alat telekomunikasi jarak jauh (wujud sistem budaya = > ide) orang-orang yang memiliki ide melakukan riset (wujud sistem sosial =>aktivitas) terciptalah telepon (wujud benda fisik)
Belajar Kebudayaan 1. Internalisasi menurut Koentjaraningrat (2009:185)
Proses panjang individu menanamkan dalam kepribadiannya segala perasaan, hasrat, napsu dan emosi yang diperlukannya sepanjang hidupnya dari ia dilahirkan sampai menjelang ajalnya. Contoh: rasa nyaman, rasa lapar, rasa aman 2. Sosialisai menurut Koentjaraningrat (2009:1986)
Proses belajar individu mengenai pola-pola tindakan dalam interakasi dengan berbagai manusia lain di sekelilingnya. Seorang individu yang melakukan dan menerima sosialisasi agar diterima dan menjadi bagian masyarakat. Lingkungan sosial yang pertama kali ditemuinya adalah keluarga. 3. Enkulturasi menurut Koentjaraningrat (2009:189)
Proses individu mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya dengan adat istiadat, system, norma dan peraturan yang hidup dalam kebudayaannya.
Ilustrasi : Saat perut kita kosong maka akan muncul rasa lapar, menyadari bahwa yang kita rasakan adalah lapar merupakan hasil internalisasi. Ketika masih bayi, saat kita lapar kita akan diberi makanan oleh orang tua dan kita belajar tentang cara makan. Ini merupakan proses sosialisasi. Ketika kita beranjak lebih dewasa kita harus tahu bagaimana tata cara makan yang baik dan benar menurut budaya masing-masing, bukan hanya sekedar memasukkan makanan melalui mulut lalu mencernanya. Proses ini bisa dikategorikan sebagai enkulturasi karena merupakan proses individu menyesuaikan diri terhadap adat-istiadat, norma dan nilai yang berlaku dalam masyarakat.

Konsep kebudayaan Ki Hajar Dewantara yang kemudian di jabarkan oleh Selo Soemarjan dan Soelaeman Soemardi dalam bukunya yang berjudul Setangkai Bunga Sosiologi tridaya ini berisi tentang cipta, rasa, dan karsa. Di dalam buku ajar II MPKT A banyak menjelaskan aspek cipta dan karsa tetapi aspek rasa kurang dibahas. Padahal aspek rasa inilah yang menjadi peran penting dalam perkembangan kebudayaan. Aspek rasa mencakup perasaan dan isi hati nurani dalam menimbang suatu budaya itu sesuai atau tidak dengan hati nurani seseorang. Jika budaya itu sesuai maka terciptalah karsa/karya. Dan apabila kebudayaan itu bertentangan dengan hati nurani maka seseorang berhak menolak menjalankan budaya tersebut.

Dinamika Masyarakat dan Kebudayaan
Dinamika masyarakat berarti perubahan yang terjadi di dalam masyarakat. Kebudayaan merupakan bagian dari masyarakat,jadi apabila terjadi perubahan terhadap masyarakat akan mempengaruhi kebudayaan masyarakat tersebut. Perubahan dapat terjadi secara horizontal atau vertikal.
Perubahan horizontal terjadi dengan persebaran antar individu atau masyarakat. Persebaran terjadi dengan migrasi masyarakat kemudian terjadi interaksi sehingga terjadi difusi budaya.
Kebudayaan tidak hanya berpindah tempat saja karena ada perbedaan yang terjadi antar budaya. Perbedaan ini terjadi karena ada interaksi budaya yang dapat berupa asimilasi atau akulturasi. Asimilasi terjadi dengan persebaran budaya yang satu mempunyai dominasi terhadap budaya lain. Suatu proses sosial yang terjadi pada berbagai golongan manusia dengan latar belakang kebudayaan yang berbeda setelah mereka bergaul secara intensif, sehingga sifat khas dari unsur-unsur kebudayaan golongan-golongan itu masing-masing berubah menjadi unsur-unsur kebudayaan campuran. Bentuk asimilasi dapat digambarkan seperti:
A+B=A atau B
Akulturasi terjadi dengan persebaran budaya yang tidak ada yang mendominasi budaya lain. Proses sosial yang timbul apabila sekelompok manusia dengan suatu kebudayaan tertentu dihadapkan kepada unsur-unsur dari suatu kebudayaan asing sehingga unusr-unsur asing tersebut lambat laun diterima dan diolah ke dalam kebudayaan sendiri, tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan itu. Bentuk akulturasi dapat digambarkan seperti:
A+B=AB
Inovasi dan penemuan adalah suatu proses pembaruan dari penggunaan sumber-sumber alam, energi, dan modal, serta penataan kembali dari tenagakerja penggunaan teknologi baru, sehingga terbentuk suatu sistem produksi dan produk-produk baru. Manusia mempunyai akal yang selalu berpikir sehingga dapat menghasilkan inovasi-inovasi. Inovasi meliputi proses penemuan (discovery) dan penyebaran (invention). Discovery baru dapat menjadi invention apabila suatu penemuan baru telah diakui, diterima, dan diterapkan oleh suatu masyarakat. Proses tersebut menurut Koentjaraningrat (1990; 109) sering kali berlangsung lamad an kadang-kadang tidak hanya menyangkut satu individu, yaitu si penciptanya yang pertama, melainkan dapat melibatkan serangkaian inidvidu yang terdiri dari beberapa pencipta.

Manusia menggunakan akal budinya untuk menghadapi tantangan. Manusia harus memberdayakan akal budinya untuk menjaga kelangsungan hidupnya. Manusia akan selalu mengembangkan budayanya karena tantangan hidup selalu berubah. Dengan memahami hakekat manusia sebagai makhluk berbudaya, maka diharapkan setiap individu dapat mengembangkan dan mengubah kebudayaan yang ada di masyarakat untuk mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan yang diidam-idamkan bersama.

Peradaban adalah suatu kebudayaan yang dinilai lebih maju dari budaya umum. Peradaban dapat berkembang karena manusia sebagai makhluk budaya selalu berinovasi. Untuk mencapai peradaban, kita manusia juga perlu mempelajari sejarah peradaban-peradaban dunia untuk mengetahui apa yang membuatnya lebih maju apa yang nembuatnya runtuh. Koentjaraningrat (2009; 146) menggunakan istialah peradaban, yang disepadankan dengan civilization untuk menyebut bagian dan unsur dari kebudayaan yang halus, maju, dan indah atau untuk menyebut suatu kebudayaan yang mempunyai sistem teknologi, ilmu bangunan, seni bangunan, seni rupa, dan sistem kenegaraan dari masyarakat kota yang maju dan kompleks. Dengan demikian, peradaban merupakan bagian dari kebudayaan yang keduanya dibedakan oleh kualitas.

Faktor-faktor yang mempengaruhi dinamika masyarakat dan kebudayaan Indonesia * Sejarah
Bangsa Indonesia sejak masa kerajaan sudah melakukan hubungan dengan negara lain, baik dagang maupun politik. Terjadi interaksi budaya yang memadukan budaya negara lain dengan budaya Indonesia. Pada masa penjajahan juga masuk budaya negara penjajah ke dalam Indonesia dan mengalami perpaduan, hal ini membuat budaya Indonesia semakin kaya. * Globalisasi
Semakin berkembangnya teknologi informasi dan komunikasi memudahkan pertukaran informasi di seluruh dunia yang menyebabkan mudah sekali mencari hal-hal yang berhubungan dengan negara lain, seperti budaya. Globalisasi juga mendatangkan banyak tantangan hidup baru yang harus dihadapi, sehingga budaya harus fleksibel untuk menghadapi tantangan tersebut. * Geografis
Indonesia yang merupakan negara kepulauan yang memiliki sumber daya alam yang berbeda, sehingga membuat penduduk harus menghadapi tantangan alam yang berbeda pula. Tantangan alam yang berbeda membuat mereka mempunyai budaya yang berbeda untuk mempertahankan hidupnya. * Jati Diri
Setiap individu diciptakan berbeda, maka setiap budaya pun mempunyai perbedaan dengan budaya lain. Budaya akan terus berkembang sesuai dengan jati diri masyarakatnya.

Kesimpulan

Pada dasarnya manusia diciptakan berbeda baik dari kemampuan yang dimiliki oleh otak maupun dari segi kepribadian. Hal ini membuat manusia memiliki kemampuan dan karakteristik yang berbeda-beda pula. Karena memiliki kemampuan yang berbeda-beda, manusia akan mencari orang lain untuk memenuhi kebutuhan hidup dan mencapai tujuannya. Selanjutnya individu akan melakukan interaksi dengan individu lain yang kemudian berkembang dan membentuk sebuah kelompok. Di dalam kelompok, perbedaan karakterisktik dari individu-individu tersebut memungkinkan terjadinya konflik. Oleh karena itu dibutuhkan komunikasi yang efektif sehingga dapat meminimalisir konflik yang mungkin akan terjadi. Tujuan pembelajaran dari buku ajar 2 ini adalah individu diharapakan dapat mengetahui faktor-faktor apa saja yang dapat berpotensi menyebabkan konflik dalam masyarakat, baik itu dari segi kemampuan otak maupun perbedaan karakteristik. Melalui pengetahuan bahwa manusia diciptakan berbeda-beda, diharapakan individu juga dapat menghargai tiap perbedaan yang ada sehingga dapat meminimalisir konflik yang mungkin terjadi.

Similar Documents

Free Essay

Social Politic

...“INTEGRASI POLITIK” KELOMPOK VI BAB II PEMBAHASAN 2.1 PengertianIntegrasi Integrasi memiliki 2 pengertian, yaitu : * Pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan sosial dalam suatu sistem sosial tertentu * Membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur-unsur tertentu Sedangkan yang disebut integrasi sosial adalah jika yang dikendalikan, disatukan, atau dikaitkan satu sama lain itu adalah unsur-unsur sosial atau kemasyarakatan. Suatu integrasi sosial di perlukan agar masyarakat tidak bubar meskipun menghadapi berbagai tantangan, baik merupa tantangan fisik maupun konflik yang terjadi secara sosial budaya. Menurut pandangan para penganut fungsionalisme struktur sistem sosial senantiasa terintegrasi di atas dua landasan berikut : * Suatu masyarakat senantiasa terintegrasi di atas tumbuhnya konsensus (kesepakatan) di antara sebagian besar anggota masyarakat tentang nilai-nilai kemasyarakatan yang bersifat fundamental (mendasar) * Masyarakat terintegrasi karena berbagai anggota masyarakat sekaligus menjadi anggota dari berbagai kesatuan sosial (cross-cutting affiliation). Setiap konflik yang terjadi di antara kesatuan sosial dengan kesatuan sosial lainnya akan segera dinetralkan oleh adanya loyalitas ganda (cross-cutting loyalities) dari anggota masyarakat terhadap berbagai kesatuan sosial. Penganut konflik berpendapat bahwa masyarakat terintegrasi atas paksaan dan karena adanya saling ketergantungan di antara berbagai kelompok. Integrasi sosial akan...

Words: 2472 - Pages: 10

Free Essay

Dinamika Kelompok

...Pengertian Dinamika kelompok (group dynamic) Dinamika kelompok (group dynamic) berasal dari kata dinamika (dynamic) kelompok (group). Dinamika berati interaksi atau interdependensi antara kelompok satu dengan yang lain, sedangkan Kelompok adalah kumpulan individu yang saling berinteraksi dan mempunyai tujuan bersama. Dinamika kelompok (group dynamic) adalah suatu kelompok yang terdiri dari dua atau lebih individu yang memiliki hubungan psikologis secara jelas antara anggota satu dengan yang lain dan berlangsung dalam situasi yang dialami. Fungsi dari Dinamika kelompok (group dynamic) Membentuk kerjasama saling menguntungkan dalam mengatasi persoalan hidup. Memudahkan pekerjaan. Mengatasi pekerjaan yang membutuhkan pemecahan masalah dan mengurangi beban pekerjaan yang terlalu besar sehingga seleseai lebih cepat, efektif dan efisien. Salah satunya dengan membagi pekerjaan besar sesuai bagian kelompoknya masing-masing atau sesuai keahlian. Menciptakan iklim demokratis dalam kehidupan masyarakat dengan memungkinkan setiap individu memberikan masukan, berinteraksi, dan memiliki peran yang sama dalam masyarakat. Jenis kelompok sosial Kelompok sosial adalah kesatuan sosial yang terdiri dari dua atau lebih individu yang mengadakan interaksi sosial serta ada pembagian tugas, struktur dan norma yang ada. Kelompok Primer (primary group) Merupakan kelompok yang didalamnya terjadi interaksi sosial yang anggotanya saling mengenal dekat dan berhubungan erat dalam kehidupan. Sedangkan...

Words: 1069 - Pages: 5

Free Essay

Summary Business Ethics Velasquez Chapter 1

...BAB 1 ETIKA DAN BISNIS   1.1 Hakikat Etika Bisnis Menurut kamus, istilah etika memiliki beragam makna yang berbeda, salah satunya bermakna sebagai prinsip tingkah laku yang mengatur individu atau kelompok. Terdapat berbagai macam penggunaan istilah etika yang lain, misalnya: a. Etika personal, ketika mengacu pada aturan-aturan dalam lingkup dimana seseorang menjalani kehidupan pribadinya. b. Etika akuntansi, ketika mengacu pada seperangkat aturan yang mengatur tindakan professional akuntan. c. Pengkajian moralitas, para ahli etika menggunakan istilah ini semacam penelaahan baik aktivitas penelaahan maupun hasil-hasil penelaahan itu sendiri, sedangkan moralitas merupakan subjek. Moralitas: Pedoman yang dimiliki individu atau kelompok mengenai apa itu benar dan salah, atau baik dan jahat. Moralitas: Pedoman yang dimiliki individu atau kelompok mengenai apa itu benar dan salah, atau baik dan jahat. Moralitas Standards Nonmoral: Standar dimana kita menyatakan apa cara seseorang yang baik atau buruk dan benar atau salah. Standards Nonmoral: Standar dimana kita menyatakan apa cara seseorang yang baik atau buruk dan benar atau salah. Standar Moral: Norma tentang tindakan-tindakan yang kita percaya secara moral benar dan salah, seperti nilai yang kita tempatkan pada apa yang kita percaya secara moral baik dan buruk. Standar Moral: Norma tentang tindakan-tindakan yang kita percaya secara moral benar dan salah, seperti nilai yang kita tempatkan...

Words: 855 - Pages: 4

Free Essay

National Integrity Plan

...| |  | |Abstraks | | | |Gerakan pemantapan integriti yang dipacu oleh PIN dan dikoordinasikan oleh IIM ialah suatu gagasan yang semakin menawan imaginasi | |pelbagai lapisan masyarakat Malaysia. Ia sedang menjadi suatu kekuatan masyarakat bagi mengurus kejayaan dan mengatasi kelemahan | |dengan berkesan. Pelancaran PIN dan penubuhan Institut ini akan menjadi pendorong terbesar ke arah pencapaian matlamat gerakan | |pemantapan integriti. Kesemua ini akan membolehkan Malaysia secara teratur melangkah ke hadapan untuk mencapai cita-cita menjadi | |sebuah masyarakat maju menurut acuan sendiri, serta membinanya menjadi lebih cemerlang, gemilang, dan terbilang. | | | |MUKADDIMAH | | | |1. Definisi Integriti...

Words: 2727 - Pages: 11

Free Essay

Paper Pengembangan Organisasi

...Tugas Terstruktur Mata Kuliah Perilaku dan Pengembangan Organisasi Disusun Oleh : Kelompok 7 Zulfiana Rhmawati 115030200111027 Metalia Permatasari 115030201111016 Rissa Erniasari 115030207111022 Citra Dewi Putri 115030207111031 UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI JURUSAN ILMU ADMINISTRASI BISNIS JUNI 2012 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Berdirinya suatu organisasi pastilah mempunyai tujuan, pengembangan organisasi merupakan sarana untuk mencapai tujuan organisasi. Suatu organisasi juga senantiasa dapat menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Penjelasan oleh Wendell French, seorang penulis buku Pengembangan Organisasi dalam Sigit, 2003:39, bahwa pengembangan organisasi merupakan suatu usaha jangka panjang, bukan usaha jangka pendek, dalam arti pengembangan organisasi adalah suatu usaha terus-menerus atau berkelanjutan dan suatu kesediaan untuk melakukan perubahan secara berkelanjutan. Sasaran pengembangan organisasi mengarah pada hubungan pribadi yang lebih efektif antara manajer dan karyawan di semua jenjang organisasi guna menghapus hambatan-hambatan komunikasi antarpribadi dan kelompok. Sasaran pengembangan organisasi juga dalam tumbuh berkembangnya iklim yang ditandai dengan saling percaya dan keterbukaan yang dapat memotivasi serta menantang anggota organisasi untuk lebih berprestasi. Pengembangan organisasi juga merupakan bentuk usaha perubahan berencana yang dikendalikan dan dipimpin oleh top manajemen. Bertujuan...

Words: 2020 - Pages: 9

Free Essay

Analisis Kasus Penghinaan Di Media Sosial Online

...ANALISIS KASUS PENGHINAAN DI MEDIA SOSIAL ONLINE Untuk memenuhi Tugas BUAS Sosiologi dan Politik Dosen Pengampu : Drs Soeprapto, SU Disusun oleh: Milzam Danar Amadis 13/348398/EK/19460 JURUSAN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS GADJAH MADA YOGYAKARTA 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan semakin majunya penggunaan teknologi informasi, pengguna internet di Indonesia juga semakin bertambah seiring berjalannya waktu. Internet telah memotong berbagai masalah jarak dan waktu dalam berinteraksi antar sesama manusia apapun tujuannya. Berbagai kemudahan yang ditawarkan telah berimbas kepada tumbuh pesatnya media sosial yang ada di Indonesia.Salah satu bagian dari internet adalah media sosial. Media sosial merupakan perantara sesama manusia dalam bersosialisasi dalam dunia internet. Dengan media sosial sebuah kejadian dapat dengan mudah diketahui oleh masyarakat dengan cepat. Media sosial memberi ruang yang lebih luas untuk berbagi berbagai informasi secara global. Memang, jika kita berbicara media sosial kita tidak bisa melepaskan perkembangan internet itu sendiri, karena internetlah pemicu ledakan penggunaan media sosial saat ini. Tanpa internet maka media sosial sulit berkembang seperti saat ini. Kehadiran media sosial, seperti Facebook, Twitter, Blog, Path, BBM, dan lain-lain, membawa perubahan yang sangat radikal dalam berkomunikasi. Apalagi media sosial tsb. dapat dilihat melalui telepon genggam atau telepon seluler...

Words: 2619 - Pages: 11

Premium Essay

Advantages And Disadvantages Of Masyarakat

...Digital dalam Masyarakat : Dilihat Dari Dampak Perkembangan Teknologi Informasi Gerhard Lenski dan Jean Lenski mengidentifikasikan masyarakat ke dalam lima kategori yakni masyarakat pemburu dan peramu, masyarakat hortikultural dan pastoral, masyarakat agraris, masyarakat industri, dan masyarakat pos-industri. Sementara sebagian ahli ilmu sosial lain menganggap masyarakat industri dan pasca-industri adalah sebagai kelompok masyarakat yang terpisah dari masyarakat agrikultural tradisional. Masyarakat pemburu dan peramu adalah suatu kelompok masyarakat yang cara untuk mempertahankan hidupnya adalah memburu serta mengumpulkan secara langsung hewan dan tumbuh-tumbuhan liar yang mereka temui sebagai makanan sehari-harinya...

Words: 1040 - Pages: 5

Free Essay

Pengenalan Pendidikan Kesihatan

...Pengenalan Pendidikan Kesihatan Topik 1 Falsafah, Konsep dan DefinisiPendidikan Kesihatan Definisi Kesihatan • WHO – Kesihatan adalah sesuatu yangsempurna dari segi fizikal, mental dan sosialdan bukan hanya sekadar tiada penyakitatau cacat cedera sahaja. • Kesihatan adalah kualiti hidup yg melibatkan sosial, emosi, mental, spritual dankecergasan biologikal individu hasil drpadaptasi individu terhadap persekitaran.(Dubos R.,1968) • sebarang pengalaman pembelajaran yg dibentuk bagi memudahkan adaptasi @ t/laku yg kondusif terhadap kesihatan (Green, 1980) Ciri-ciri Kesihatan Secara Menyeluruh merangkumi : • Kesihatan Fizikal • Kesihatan Sosial • Kesihatan Mental • Kesihatan Emosi • Kesihatan Persekitaran • Kesihatan Rohani Faktor yg mempengaruhi Tahap Kesihatan Individu • Pengaruh individu • Pengaruh interpersonal, sosial dan kerjaya • Pengaruh Persekitaran • Pengaruh Penjagaan Kesihatan • Pengaruh Komuniti Falsafah Pendidikan Kesihatan • Pendidikan Kesihatan adalah pendidikan untuk kesihatan, bukan hanya pengetahuan tentang kesihatan, ia merupakan perkara yg akan dijadikan panduan utk laksanakan pengajaran & program PK. • PK bukan semata-mata utk menyembuh, mengurang atau mencegah penyakit, malah utk mencapai keadaan fizikal, mental dan sosial yang optimum untuk individu, keluarga dan komuniti. • Program PK seharusnya menggalakkan dan memudahkan aplikasi pengetahuan kesihatan utk meningkatkan amalan...

Words: 5284 - Pages: 22

Free Essay

The Dissolution of Ethical Decision Making Terjemahan

...ini mengeksplorasi dampak organisasi, individual, dan faktor kontekstual yang bergabung untuk berkontribusi dalam pembubaran etika. Mengakui bahwa etika keputusan, dalam analisis akhir, yang dibuat oleh individu, Penelitian ini menyajikan model pembubaran etika yang memberikan wawasan tentang bagaimana sejumlah elemen bergabung untuk menarik individu ke dalam keputusan yang mengakibatkan kehancuran etika dari suatu organisasi yang sehat. Enron, Tyco dan WorldCom tidak terjadi dalam kekosongan. Tidak bisa debacles seperti penjelasan sederhana satu atau dua individu yang merusak secara moral. Pemutusan etika yang terjadi di perusahaan-perusahaan ini terjadi selama periode waktu, melibatkan berbagai individu baik di dalam dan luar organisasi, dan membawa ledakan itu perusahaan dari layak. Yang ingin memperluas hasil karya penelitian sebelumnya, penelitian ini mencoba mengaitkan bersama untuk menetapkan dari fator yang berbeda menjadi keterangan kohesif pemutusan etika dalam organisasi. Pendahuluan Contoh perilaku tidak etis dan perusahaan yang ilegal sudah di mana-mana dan melegenda. Sedangkan beberapa kali contoh seperti Enron, Tyco, WorldCom, DynCorp, dan Bernie Madoff telah menjadi berita utama dan menarik perhatian, perilaku yang tidak etis ini tidaklah sepenuhnya merupakan fenomena yang kontemporer. Pada 1980-an,grafis kami menunjukkan hasil yang buruk dalam pembuatan keputusan yang etis dari manajemen atas Morton-Thiakol dan NASA sebagai yang meluncurkan pesawat ruang angkasa...

Words: 10776 - Pages: 44

Free Essay

Masalah Sosial : Hubungan Songsang

...bererti "sama" dan asas Latin sex- bererti "seks.“ Terjemahan secara harafiah adalah "sama jantina“ atau menyukai kaum sejenis. 1. Pengkid 2. Lesbian 3. Gay gaya penampilan perempuan yang maskulin dan kadangkala berorientasi homoseksual. Penampilan mereka termasuk gerak laku, berpakaian, penampilan, percakapan dan rupa seolah-olah lelaki. Golongan ini menonjolkan identiti gender dan seksualiti yang sering dilaporkan sebagai naluri semulajadi mereka. Lesbian pula tidak semestinya kelihatan seperti lelaki tetapi mempunyai nafsu terhadap wanita lain yang tidak diketahui oleh sesiapa pun. Mereka menerima diri sebagai wanita(tidak seperti pengkid), malah menyukai bentuk tubuh wanita. Dalam hubungan seksual lesbian,salah seorang pasangan memainkan peranan yang dominan manakala seorang lagi bersifat lebih pasif. Dalam penggunaan awal, perkataan ini bermaksud "ceria", "gembira", atau "terang", namun kini penggunaan sebegini tidak lagi biasa. Perkataan gay kadangkala digunakan untuk merujuk kepada cinta sama jantina TERAHSIA Juga dikenali sebagai CLOSET. Bermula sebagai ‘Homoseksual Sulit’.Individu homoseksual yang menjalani kehidupannya dengan berpura-pura seperti orang lain, tidak bahagia dan tertekan oleh polisi sosial yang diterima oleh masyarakat. Individu homoseksual ini cuba menyesuaikan diri (accommodate) dengan norma-norma masyarakat dalam masa yang sama melakukan kegiatan homoseksual secara rahsia. PENDEDAHAN AWAL Pernyertaan dan eksperesi...

Words: 614 - Pages: 3

Free Essay

Hubungan Etnik

...dapat dijalinkan di kalangan masyarakat Malaysia Berlatarkan filem yang kamu tonton. Jawapan perlu mengandungi bab 2 – bab 5. Filem tersebut yang saya menontonkan pada hari selasa ialah namanya Spinning Gasing. Filem itu menyebutkan sekumpulan orang dewasa sedang berusaha untuk menjalankan dream-dream mereka. Selain itu, Filem itu juga terhadap tentang pelbagai kaum-kaum yang termasuk Melayu, Cina dan India. Akhirnya, kaum yang berbeza juga terhadap agama-agama lain. Sebagai contohnya ialah semua melayu agamanya islam, India ialah Hindu, dan Cina ialah Buddishism. Kelompok manusia yang ditentukan melalui perbezaan ciri-ciri budaya seperti adat resam, pakaian, bahasa, kegiatan ekonomi dan sebagainya. Rasa kekitaan sesuatu kumpulan etnik tertentu kerana anggotanya merasa disatukan dengan satu sejarah, nilai, sikap dan tingkahlaku yang sama. Kepercayaan atau rasa bangga di kalangan anggota sesebuah etnik bahawa budaya dan etnik mereka jauh lebih baik dan hebat daripada kelompok lain. Takrifan budaya ialah suatu cara hidup yang diamalkan oleh kumpulan tertentu dan meliputi sistem sosial, susunan organisasi ekonomi, politik, agama, kepercayaan, adat resam, sikap dll. Dalam filem itu, terdapat banyak hal tentang pelbagai jenis budaya sepertinya budaya kebendaan, ini ialah peralatan dan kelengkapan hidup seperti rumah, kereta, perahu, senjata dan sebagainya. Selain tu, juga ada budaya yang bukan kebandaan seprtu kepercayaan, adata istiadat dan undang-undang contohnya adat...

Words: 1014 - Pages: 5

Free Essay

Peranan Masyarakat Wujud Perpaduan

...Peranan Masyarakat kearah integrasi dan perpaduan di Malaysia Objektif : 1. Pentingnya kerjasama dan penglibatan masyarakat dalam mewujudkan perpaduan dan integrasi. 2. Pentingnya toleransi dan kesefahaman antara masyarakat. 3. Besarnya peranan masyarakat dalam menyokong usaha kerajaan dalam membentuk perpaduan dan integrasi. 4. Aktiviti-aktiviti kemasyarakatan yang mampu memupuk ke arah integrasi & perpaduan. Pendahuluan : INTEGRASI * Proses bagi mewujudkan satu identiti nasional di kalangan kumpulan yang terpisah dari segi kebudayaan, sosial dan lokasi dalam sesebuah unit politik. * Proses yang menyatupadukan pelbagai kelompok dalam masyarakat melalui satu identiti bersama. * Bagi negara yang berbilang bangsa, proses ini merupakan satu matlamat utama yang perlu diusahakan agar berjaya. Kejayaan Malaysia mengekalkan keamanan dalam tempoh yang lama dengan rakyat berbilang bangsa dan kepercayaan adalah satu contoh terbaik kejayaan proses integrasi. PERPADUAN * Proses penyatuan semua aspek seperti fizikal, sosial, ekonomi & politik tetapi bukan bersifat biologikal. Bertujuan supaya setiap anggota masyarakat dpt membentuk satu identiti & nilai bersama serta perasaan cinta & banggakan tanah air. * Perpaduan rakyat Malaysia adalah satu perkara penting yang perlu diberi perhatian dalam proses pembangunan negara. Selain daripada aspek ekonomi dan politik, perpaduan juga merupakan agenda penting dalam kemajuan...

Words: 2037 - Pages: 9

Free Essay

Rangkuman Etika Bisnis

...SISTEM BISNIS : PEMERINTAH, PASAR DAN PERDAGANGAN INTERNASIONAL Pada dekade-dekade akhir abad ke-20, sang raksasa bisnis, Amerika, mengalami sejumlah penurunan kemampuan bersaing pada pasar-pasar penting ditingkat internasional. Penurunan ini disebabkan oleh suatu kompleksibilitas permasalahan dalam sisi penurunan produktifitas, Keadaan resesi ekonomi, kemiskinan, persaingan yang ketat dari negara asing (Jepang) dan nilai defisit perdagangan. Kondisi ini memicu suatu perdebatan tentang dibutuhkannya suatu bentuk sistem kebijakan industri yang baru. Kebijakan industri yang baru ini memilki tujuan dimana pemerintah mengambil langkah-langkah koheren dalam menstimulus bidang-bidang industri yang mengalami penurunan. Secara jelas kebijakan ini membuat suatu bentuk regulasi pasar yang terkendali dari sisi pemerintah. Tindakan kebijakan ini dapat dicontohkan seperti undang-undang pembatasan impor, pengembangan lembaga-lembaga perencanaan untuk merencanakan sistem penguatan pasar, pembentukan lembaga keuangan yang mengawasi pemberian kredit terhadap industri-industri tertentu. Ideologi adalah sebuah sistem keyakinan normatif yang dimiliki para anggota kelompok sosial tertentu, sedangkan ideologi bisnis adalah sistem keyakinan normatif atas masalah-masalah di dalam bisnis khususnya yang diyakini oleh kelompok-kelompok bisnis tertentu, misalnya para manajer. Ideologi bisnis ini punya arti penting, ideologi bisnis seseorang kerap kali menentukan keputusan bisnis yang dibuatnya, melalui...

Words: 1495 - Pages: 6

Free Essay

Analisis Kasus Industri Rokok Ditinjau Dari Teori Etika Egoisme

...HUKUM DAN ETIKA BISNIS Analisis Kasus Industri Rokok Ditinjau dari Teori Etika Egoisme Oleh: Kelompok 1 Alfian Nur Ubay P056132101.51 Andhi Reza Atmadiputra P056132111.51 Awisal Fasyni P056132141.51 Bima Wahyu Widodo P056132151.51 Bimahri Qaulan Tsaqiela P056132161.51 Cindy Puspita P056132171.51 Rizki Putri Nurdiati P056132361.51 Vania Pramatatya P056132411.51 R 51 Dosen: Prof. Dr. Ir. Aida Vitalaya S. Hubeis PROGRAM MAGISTER MANAJEMEN PROGRAM PASCASARJANA MANAJEMEN DAN BISNIS INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2014 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya kami telah mampu menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Analisis Kasus Industri Rokok Ditinjau dari Teori Etika Egoisme”. Tugas makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Hukum dan Etika Bisnis. Kami menyadari bahwa selama penulisan banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu, kami mengucapkan terima kasih kepada: 1. Prof. Dr. Ir. Aida Vitalaya S. Hubeis selaku dosen mata kuliah Hukum dan Etika Bisnis. 2. Pihak lain yang turut membantu dalam proses penyusunan makalah ini, baik secara langsung maupun tidak. Makalah ini bukanlah karya yang sempurna karena masih banyak kekurangan, baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan kritik dan sarannya yang bersifat membangun dalam penyempurnaan karya tulis ini. Semoga makalah ini dapat memberikan manfaat...

Words: 4531 - Pages: 19

Free Essay

Etika Dan Bisnis

...ETIKA DAN BISNIS PENDAHULUAN Etika adalahberasal dari bahasa Yunani kuno, yaitu ethos yg berarti kebiasaan/adat, akhlak, watak, perasaan, sikap, cara berpikir. Etika merupakan ilmu yang mendalami standar moral perorangan dan standar moral masyarakat. Etika mempertanyakan bagaimana standar-standar diaplikasikan dalam kehidupan kita danapakah standar ini masuk akal atau tidak masuk akal-standar yaitu, apakah didukungdengan penalaran yang bagus atau yang jelek. Etika bukan hanya cara untuk mempelajari moralitas. Ilmu-ilmu sosial semacam antropologi, sosiologi dan psikologi juga memelajari moralitas, namun melakukannya dengan cara yang sangat berbeda dari pendekatan moralitas yang merupakan ciri etika. Meskipun etika merupakan studi normatif, namun ilmu-ilmu social terlibat dalam studi deskriptif etika. Sebuah studi normatif merupakan penelusuran yang mencoba mencapai kesimpulan-kesimpulan normatif yaitu, kesimpulan tentang hal-hal yang baik dan buruk atau tentang tindakan apa yang benar atau salah. Ringkasnya, studi normatif bertujuan menemukan apa yang seharusnya. Hal ini berbeda dengan studi deskriptif yang mana mencoba menelusuri/menginvestigasi sesuatu dan menjelaskanknya tanpa memberikan suatu kesimpulan Etika bisnis merupakan studi yang dikhususkan untuk mempelajari mengenai moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan, institusi, dan perilaku bisnis. Institusi yang paling berpengaruh di dalam...

Words: 3599 - Pages: 15