Free Essay

Internasional Management

In:

Submitted By Hendrikco
Words 1532
Pages 7
TUGAS INDIVIDU
Management Internasional

Disusun Oleh:
HENDRIK PARDAMEAN
122111094

Magister Management
Pascasarjana Universitas Trisakti
2012

A. Sweatshop Code of Product
Sweatshop code of produk merupakan konotasi negatif untuk lingkungan pekerjaan yang sulit diterima dan berbahaya bagi karyawannya. Predikat Sweatshop diberikan kepada perusahaan yang mempekerjakan karyawannya dengan jam kerja sangat lama namun dengan kompensasi yang tidak sesuai, mempekerjakan anak dibawah umur, lingkungan pekerjaan yang amat berbahaya seperti mesin-mesin dan keadaan alam disekitarnya, tanpa adanya jaminan terhadap kecelakaan kerja yang jelas.

B. Hofstede's Intercultural Dimensions
Pada tahun 1983 Hofstede Melakukan analisis yang lebih menyeluruh tentang diversifikasi kultur. Analisis ini telah menyingkirkan perbedaan-perbedaan yang mungkin disebabkan oleh kebijakan atau praktik- praktik perusahaan sehingga adanya variasi yang ditemukan di antara negara- negara tersebut dapat dipercaya karena faktor-faktor kultur nasional ini. Dari studi ini, Hofstede dapat menyimpulkan adanya empat dimensi kultur nasional yang mempengaruhi para manajer dan karyawan negara yang bersangkutan, yaitu:
 Power Distance (Jarak kekuatan/kewenangan)
 Individualisme (Individualism)
 Penghindaran situasi yang meragukan (Uncertainty Avoidance)
 Masculinity (Maskulinitas)
a. Jarak Kekuatan atau Kewenangan
Pada dasamya manusia memiliki perbedaan kemampuan fisik dan intelektual, yang akhirnya dapat membedakan kekayaan dan kekuatan masyarakatnya. Jarak kekuatan atau kewenangan ini dijadikan ukuran sejauh mana masyarakat menerima kenyataan bahwa kekuatan atau kewenangan dalam sebuah institusi atau organisasi didistribusikan secara tidak merata. Masyarakat negara dengan jarak kekuatan yang tinggi akan menerima adanya perbedaan yang nyata dalam kekuatan atau kewenangan organisasi. Karyawan sangat menghargai mereka yang memegang jabatan dengan kewenangan tinggi.
Di sini gelar, jabatan, dan status seseorang dianggap penting. Oleh karenanya, dalam negosiasi dengan negara-negara yang menganut paham ini, dikirim delegasi yang bergelar, setidak-tidaknya dianggap setaraf atau bahkan melebihi mereka dalam bidang-bidang tertentu. Negara-negara yang bisa dimasukkan dalam kelompok ini adalah Venezuela, Filipina, dan India. Sebaliknya, masyarakat negara dengan jarak kekuatan yang rendah menekan ketidaksamaan/ketidakmerataan ini sebanyak mungkin. Atasan tetap memiliki kewenangan tetapi karyawan tidak perlu merasa kaku atau takut kepadanya. Denmark, Austria, dan Kanada termasuk dalam kelompok ini.

b. Individualisme
Individualisme dimaksudkan sebagai kultur nasional sebuah negara yang menggambarkan longgamya kerangka sosial masyarakat. Manusia dianggap lebih penting mengurus dirinya sendiri beserta anggota-anggota keluarganya yang dekat. Hal ini dimungkinkan karena besarnya kebebasan yang diberikan oleh masyarakat.
Kebalikannya, kolektivisme ditandai dengan ketatnya kerangka sosial masyarakat. Manusia mengharapkan orang lain bergabung dalam kelompok yang diminatinya (organisasi atau perusahaan) untuk mengurus dan melindungi mereka bila dalam kesulitan. Sebagai pertukaran perlindungan keamanan ini, mereka diharapkan untuk menunjukkan kesetiaan yang besar kepada kelompoknya. Rupanya derajat individualisme di sebuah negara tergantung pada kekayaan negara itu. Negara-negara kaya seperti Amerika Serikat, Inggris, dan Belanda lebih individualistik. Negara-negara miskin seperti Bangladesh, Pakistan, dan Kolombia lebih bersifat kolektif.
c. Penghindaran Situasi yang Meragukan
Kita hidup dalam dunia yang penuh ketidakpastian, sulit untuk menebak masa depan. Respons masyarakat terhadap ketidakpastian ini juga berbeda-beda. Sebagian masyarakat mensosialisasikan ketidakpastian ini dengan membuat konsep bersama yang bisa ditoleransi masyarakatnya sehingga mereka tidak merasa terancam. Cara-cara semacam ini termasuk penghindaran situasi yang meragukan dalam kadar rendah karena secara relatif masyarakat masih memiliki perasaan aman. Sebailiknya, negara-negara yang menggunakan cara-cara penghindaran situasi yang meragukan dengan kadar tinggi bisa menyebabkan kecemasan masyarakat, stres, dan agresivitas. Hal ini dikarenakan banyaknya aturan-aturan formal dan sedikitnya toleransi terhadap perbedaan-perbedaan pendapat di masyarakat dengan alasan demi pendekatan keamanan. Tidak mengherankan kalau cara yang terakhir ini dapat memperkecil mobilitas kerja karena kebijakan mempekerjakan karyawan sepanjang hidup banyak dipraktikkan.
d. Maskulinitas
Kuantitas kehidupan sebagai karakteristik sebuah kultur nasional menggambarkan luasnya penilaian masyarakat terhadap kecukupan uang dan material lairmya. Di sisi lain, kualitas kehidupan sebagai karakteristik sebuah kultur nasional mengutamakan pentingnya hubungan antarmanusia, sensitivitas, dan adanya kesadaran tentang kesejahteraan orang lain di masyarakatnya. Tentu saja, banyak negara menganut kultur di antara keduanya. Di luar kerangka konsep Hofstede, di kebanyakan negara-negara Asia dan Asia Tenggara, khususnya di Indonesia, ada dimensi lain dan kultur nasionalnya, yaitu maskulinitas versus feminitas.
Wanita dianggap lebih baik mempersiapkan diri menjadi istri dan ibu yang baik. Berdasarkan konsep tersebut, timbul pemikiran yang stereotip dan diskriminatif dalam keluarga. Pendidikan formal anak laki-laki akan dibiayai setinggi-tingginya, sementara pendidikan formal buat anak perempuan akan diberhentikan bila kekurangan biaya. Kemudian perkawinan anak perempuan itu pun akan segera dipersiapkan. Hal tersebut tidak akan terjadi hanya bila keluarga tersebut cukup kaya untuk membiayai pendidikan formal putra-putrinya.
Tidak bisa dipungkiri bahwa telah terjadi pemborosan negara karena terlalu banyak wanita yang telah menyelesaikan pendidikan tinggi, tetapi akhirnya hanya menjadi ibu rumah tangga. Wanita yang berkarier pun masih menghadapi suasana dilematis karena masih kuatnya kultur yang melimpahkan tanggung jawab pekerjaan rumah tangga dan mendidik anak kepada istri/ibu. Tentu saja, bisa dimengerti terjadinya konflik internal di kalangan wanita karier antara keinginan untuk meningkatkan karier dengan keinginan untuk menjadi istri dan ibu yang baik. Belum lagi, kalau karier istri melebihi karier suami. Istri harus menghadapi kecemburuan suami yang kadang-kadang muncul dalam bentuk "kemarahan yang tidak jelas alasannya".
Jika menjadi manajer di tempat kerja, seorang wanita juga mungkin menghadapi penilaian yang dilematis untuk dihadapi
Diperlukan penelitian dengan desain yang kompleks (sound methodological research) untuk mengetahui sejauh mana fenomena ini masih berlangsung di. Indonesia. Penelitian itu dapat digunakan untuk mendapatkan jawaban atas pertanyaan sejauh mana dampak dual carrier bagi para ibu dan sejauh mana dampak keputusan wanita karier yang memilih untuk tidak kawin terhadap berbagai aspek kehidupan karier dan pribadi.

C. Analisis Indonesia Hofstede's Intercultural Dimensions

Hofstede telah melakukan survei pada responden yang jumlahnya lebih dari 116.000 karyawan dalam sebuah perusahaan multinasional yang bekerja di 40 negara. Termasuk Indonesia dan beberapa negara-negara di Asia. Berikut ini adalah tabel yang menjelaskan nilai tiap dimensi kultural yang dikaji oleh Hofstede di negara-negara di Asia.
a. Jarak Kekuatan atau Kewenangan
Untuk dimensi ini Indonesia memiliki nilai 78 nilai ini cukup tinggi mengingat Indonesia merupakan negara yang memiliki keanekaragaman budaya, nilai ini menggambarkan bahwa di Indonesia kesenjangan sosial, struktur hierarki perusahaan dan ekonomi sangat jelas nampak pada segi kehidupan masyarakat. Hal ini sejalan dengan pola hidup konsumtif masyarakat Indonesia, dengan beragamnya struktur sosial, dan struktur ekonomi maka beragam pula permintaannya, hal ini yang menjadi peluang perusahaan-perusahaan besar banyak membuka cabangnya di Indonesia. Mereka menganggap bahwa Indonesia merupakan pasar besar yang potensial. Namun disisi lain dengan kondisi seperti ini masyarakat Indonesia menjadi rentan tersulut dengan masalah-masalah sosial yang terkesan diprovokasi, sehingga sering sekali masalah segelintir kelompok tertentu menjadi besar.
Beberapa negara yang sudah maju di Asia seperti Israel, Jepang, dan China memiliki nilai yang kecil, hal ini menggambarkan bahwa masyarakat di negara tersebut secara struktur sosial hampir tidak mencerminkan adanya kesenjangan dari sosial, budaya dan ekonomi dalam kegiatan sehari-hari.
b. Individualisme
Indonesia memiliki skor 14 untuk dimensi Individualisme, terkecil di Asia bersama dengan Pakistan, secara keseluruhan negara-negara di Asia memiliki skor Individualisme yang rendah jika dibandingkan dengan negara Amerika dengan skor 91, dan beberapa negara di eropa seperti Inggris dan Finlandia yang memiliki skor diatas 80.
Keanekaragaman sosial, ekonomi serta budaya di Indonesia ternyata tidak membuat dimensi Individualisme di Indonesia tinggi, hal ini memang sudah mengakar di masyarakat Indonesia hidup bersama dengan keanekaragaman, dengan budaya gotong royong yang masih menjadi gambaran sifat kolektifitas masyarakat.
c. Penghindaran Situasi yang Meragukan
Penghindaran situasi yang meragukan merupakan buah dari ketidakpastian yang melingkupi kehidupan masyarakat diberbagai negara. Pada dimensi ini Indonesia memiliki skor 48, nilai ini tidaklah terlalu besar maupun kecil jika dibandingkan dengan negara-negara di Asia. Hal ini menggambarkan bahwa masyarakat Indonesia masih dapat menghindarkan ketidakpastian akan masa depan dengan cara-cara yang masih wajar. Keanekaragaman struktur sosial, ekonomi, serta beberapa masalah sosial yang terjadi ternyata tidak membuat masyarakat Indonesia menghindarkan dengan cara-cara yang ekstrim.
Hal ini mengidikasikan bahwa stabilitas nasional sebagai indikator iklim investasi di suatu negara khususnya di Indonesia masih tergolong baik, yaitu ketidakpastian masih bisa diatasi dengan baik. Dibeberapa negara di Asia dengan angka dimensi cukup ekstrim seperti Jepang dengan skor 92 menggambarkan bahwa ketidakpastian yang cukup tinggi dinegara tersebut yang disebabkan oleh bencana alam yang sering terjadi, serta kemajuan teknologi yang sangat pesat membuat masyarakat Jepang menyikapi dengan hal yang tidak wajar, seperti dengan mengurangi tingkat mobilitas, pola konsumsi akan produk yang cukup tinggi. Sedangkan negara Singapura memiliki skor 8, nilai yang sangat rendah ini lebih disebabkan karena negara Singapura dengan jumlah penduduk yang sangat sedikit dan cenderung homogen dari sisi budaya cukup baik dalam mengatur segi kehidupannya, hal ini juga tercermin dari stabilitas keamanan dan ekonomi yang sangat baik dinegara ini.
d. Maskulinitas
Gambaran dimensi maskulinitas di Indonesia diberi nilai 46, nilai yang tergolong medium. Hal ini memberikan gambaran bahwa kualitas kehidupan masyarakat Indonesia belumlah baik, dari segi pendidikan masih banyak masyarakat pedesaan yang membeda-bedakan gender, seperti wanita tidak seharusnya memiliki pendidikan yang terlalu tinggi, meskipun masyarakat urban di Indonesia sudah banyak yang meninggalkan persepsi semacam itu. Dengan keadaan seperti itu maka dapat dikatakan bahwa kualitas kehidupan masyarakat di Indonesia tidaklah merata antara masyarakat rural (pedesaan) dan perkotaan (urban).
Sedangkan di Jepang negara maju yang memiliki angka dimensi maskulinitas yang sangat tinggi yaitu 95 menunjukkan bahwa kualitas kehidupan masyarakat ini sangat baik dan merata, tidak adalagi perbedaan gender, dan status untuk meningkatkan kualitas kehidupan. Hal ini juga yang membuat Jepang menjadi negara yang cepat pulih pasca perang dunia ke II dan berbagai bencana alam yang menimpanya, motivasi untuk medapat kehidupan yang berkualitas cukup tinggi dimiliki oleh masyarakatnya.

Similar Documents

Free Essay

Master

...Nama : Aogi Soetarto MMUGM-Angkatan 24A Marketing Management PENERAPAN MARKETING DI OSCT INDONESIA LATAR BELAKANG Tumpahan minyak dapat terjadi ketika perusahaan minyak sedang melakukan kegiatan eksplorasi dan produksi minyak, seperti pemeliharaan fasilitas produksi, fasilitas penyimpanan, pemrosesan, kebocoran tangki penyimpanan minyak. Tentunya minyak yang tumpah baik di darat maupun di laut dapat berakibat fatal bagi lingkungan hidup. Hal ini dikarenakan limbah minyak yang tumpah bersifat mudah meledak, mudah terbakar, bersifat reaktif, beracun, serta dapat menyebabkan infeksi. Akibat yang ditimbulkan dari terjadinya pencemaran minyak bumi di laut adalah: 1. Membunuh flora-fauna yang terkena limbah minyak. Flora fauna yang mati dapat menyebabkan pemanasan global. 2. Rusaknya estetika pantai akibat bau dari material minyak. Residu berwarna gelap yang terdampar di pantai akan menutupi batuan, pasir, tumbuhan dan hewan. 3. Kerusakan biologis, dimana limbah minyak dapat mengganggu proses sel pada makhluk hidup hingga kemungkinan terjadinya kematian. Padahal hewan-hewan tersebut dibutuhkan manusia karena memiliki nilai ekonomi dan kandungan protein yang tinggi. SEKILAS MENGENAI PT OSCT INDONESIA PT. OSCT INDONESIA merupakan Pusat Penanggulangan Tumpahan Minyak Lokal satu-satunya dan terbesar di Indonesia yang berdiri sejak 2001. PT OSCT INDONESIA merupakan Perusahaan Afiliasi dari PT. SLICKBAR INDONESIA, dimana perusahaan tumpahan minyak...

Words: 2438 - Pages: 10

Free Essay

Coconut

...Successful Factors of Exporting The Coconut from Indonesia to Zaimin Industry, Malaysia http://atjehpost.co/articles/read/971/Malaysia-Siap-Tampung-1-Juta-Kelapa-Tiap-Bulan-dari-Aceh “Kita sepakat ekspor kelapa 1 juta butir setiap bulannya melalui Pelabuhan Krueng Geukueh dan Langsa,” kata Safwan. NEGARA Malaysia siap menampung satu juta butir kelapa tiap bulannya dari Provinsi Aceh. Kesepakatan ini tercapai dari kunjungan Menteri Pertanian dan Industri Asas Tani Malaysia, Dato’ Sri Ismail Sabri bin Yakoob, Minggu 2 Maret 2014. Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Kadisperindag) Aceh, Safwan SE MSi. “Kita sepakat ekspor  kelapa 1 juta butir setiap bulannya melalui Pelabuhan Krueng Geukueh dan Langsa,” kata Safwan. Sebenarnya, kata dia, ekspor kelapa dari Aceh ke Malaysia ini sudah berlangsung lama. “Banyak pengusaha yang mengambil kelapa dari Aceh, tetapi ekspor dari Batam.Ada yang melalui Krueng Geukueh, tapi hanya sedikit,” kata Safwan lagi. Namun kata Safwan, di bawah Pemerintahan Aceh saat ini, segala bentuk ekspor komoditas dari Aceh, juga akan difokuskan pada pelabuhan yang ada di Aceh. Salah satunya seperti Krueng Geukueh. Sebelumnya diberitakan, Dato’ Sri Ismail Sabri bin Yakoob, mengaku terkejut ketika mengetahui kalau kelapa yang mereka impor (Malaysia-red) selama ini ternyata berasal dari Provinsi Aceh. Padahal, kata dia, Malaysia menerima impor kelapa dari Indonesia melalui Pelabuhan Batam. “Saya heran, kelapa Aceh diimpor...

Words: 3171 - Pages: 13

Free Essay

Analisis Kasus Sumber Daya Manusia Pada Nike, Inc Di Indonesia

...TUGAS INDIVIDU MATA KULIAH ORGANISASI DAN SUMBER DAYA MANUSIA Analisis Kasus Sumber Daya Manusia Pada NIKE, Inc di Indonesia (Upah, Jam Kerja, Usia Pegawai, Uang Lembur, dan Pesangon) Oleh: Novina Eka S. P056111291.47 Dosen: Prof. Dr. Ir. Aida Vitayala S. Hubeis PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN DAN BISNIS SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2012 OSDM – Studi Kasus NIKE - novinaekas DAFTAR ISI Halaman Daftar Isi ........................................................................................................... 2 BAB I. PENDAHULUAN ........................................................................... 3 I.1 Latar Belakang ............................................................................ 3 I.2 Tujuan Penulisan ......................................................................... 4 BAB II. LANDASAN TEORI ...................................................................... 5 II.1 Manajemen Sumber Daya Manusia ........................................... 5 II.2 Profil Perusahaan Nike, Inc ....................................................... 7 BAB III. PEMBAHASAN ............................................................................ 12 III.1 Penjabaran Kasus .................................................................... 12 III.2 Pembahasan ............................................................................. 15 III.3 Manajemen Sumber Daya...

Words: 5352 - Pages: 22

Free Essay

Management Control System Journal Summary

...Motives of transfer pricing strategies – systemic analysis Ching-Wen Lin (Graduate Institute of Management, National Ilan University, Ilan City, Taiwan) Hsiao-Chen Chang (Graduate Institute of International Business Administration,Chinese Culture University, Taipei, Taiwan) Tujuan Penelitian : Menyelidiki motivasi internal dan eksternal yang ada pada perusahaan multi national dalam hal manipulasi harga transfer. Teori yang Digunakan Sebagai Basis Penelitian : - Motif untuk memanipulasi transfer pricing (Styron, 2007). - Faktor-faktor relevan yang berpengaruh pada manipulasi transfer pricing (Tang, 2002). Variabel : * Tarif export/impor Negara pengimpor dan pengekspor. * Pajak Negara dimana perusahaan berlokasi. Metode Pengumpulan Data : Menyebarkan survey pertanyaan mengenai manipulasi transfer pricing yang kemudian dilanjutkan dengan adanya interview. Proses selanjutnya adalah melakukan Analytic Network Process. Alat Analisis Uji Statistika : * Penggunaan alat dan teknik ANP: digunakan untuk menghitung bobot dari model yang dibentuk. * Penggunaan Analitic Hierarchy Process (AHP): digunakan untuk meneliti dan meramalkan perilaku pengisi survey. Hipotesis : * H1 : Terdapat hubungan antara erat antara penghematan pajak dengan manipulasi transfer pricing. * H2 : Penghematan pajak bukan lagi alasan manipulasi transfer pricing. Temuan : * Penghematan Pajak bukan lagi merupakan fokus utama terjadinya manipulasi pada...

Words: 1670 - Pages: 7

Free Essay

Daiwa Bank Operational Management Case

...BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bank adalah lembaga keuangan yang sangat berperan penting dalam perkembangan ekonomi terutama sejak awal abad ke 19 dan telah mengalami transformasi dan pendalaman fungsi dari hanya menjadi perantara keuangan dengan produk sederhana seperti deposito dan pinjaman sehingga menjadi sangat kompleks dan bervariasi antara lain dari segi skala, ukuran, produk, teknologi, konsentrasi jenis bank dan pangsa pasar. Dengan kompleksitas usaha dan produk yang terus meningkat tersebut, bank menghadapi banyak tantangan dan permasalahan yang harus dikelola dengan baik agar dapat bertahan dan terus berkembang sejalan dengan tujuan perusahaan dan pertumbuhan ekonomi. Salah satu masalah yang sangat penting dan menjadi perhatian baik dari kalangan bank ataupun regulator, adalah masalah operasional. Manajemen operasi dilaksanakan untuk melakukan mitigasi risiko kerugian yang mungkin terjadi karena masalah operasional. Manajemen risiko operasional dilakukan dengan melaksanakan prinsip kehati-hatian dalam menjalankan aktivitas operasionalnya. Sementara, pengelolaan sedapat mungkin terintegrasi dalam satu sistem pengelolaan risiko yang akurat dan komprehensif dan mampu menganalisa dan mengelola seluruh risiko yang terkait, di mana risiko operasional adalah elemen yang tak terpisahkan di dalamnya. Masalah operasional yang umumnya terjadi di dalam bank adalah ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem...

Words: 4935 - Pages: 20

Free Essay

Recruitment, Selection and Employment of Managers for Foreign Assignments (Indonesian)

...para calon karyawan atau pelamar yang mampu untuk melamar sebagai karyawan. Seleksi menurut Bohlander dan Snell merupakan suatu proses memilih individu yang memiliki kualifikasi yang relevan untuk mengisi lowongan pekerjaan yang sudah ada atau yang diproyeksikan. Sedangkan menurut Handoko (2012), seleksi merupakan suatu kegiatan dalam manajemen sumber daya manusia yang dilakukan setelah proses rekrutmen selesai dilaksanakan untuk menentukan siapa yang paling tepat mengisi lowongan pekerjaan atau lowongan jabatan yang ditawarkan. Di era global seperti sekarang ini, kegiatan manajemen sumber daya manusia tidak lagi terbatas hanya di dalam satu Negara, melainkan sudah semakin meluas atau biasa disebut dengan manajemen sumber daya manusia internasional (IHRM). Hal tersebut berarti semakin menambah tantangan yang akan dihadapi manajemen sumber daya manusia, dalam konteks ini yang dimaksud adalah proses rekrutmen dan seleksi. Banyak faktor yang nantinya akan mempengaruhi proses rekrutmen dan seleksi SDM asing atau biasa disebut dengan ekspatriat, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ekspatriat memiliki arti sebagai tenaga kerja asing. Faktor yang paling nyata akan mempengaruhi proses rekrutmen adan seleksi ekspatriat adalah perbedaan budaya (culture), karena...

Words: 1605 - Pages: 7

Free Essay

Capital Bugeting

...tahun 1898 dan Hotel Carlton di London. Dua hotel ini dikelola oleh seorang legendaris pengusaha hotel, Cesar Ritz. Kemudian nama Ritz Carlton menjadi acuan beberapa hotel lain yang kian bermunculan. Antara lain, Ritz Carlton Montreal yang berdiri pada tahun 1912 dan Ritz Carlton Boston pada tahun 1927. RC Boston ini kemudian berkembang sebagai komunitas kelas tinggi. Pada tahun 1983, hotel ini memulai jaringan hotel dunia yang dipimpin oleh pengelola hotel bernama Horst Schulze dan William B Johnson. Beberapa hotel Ritz Carlton dibangun di Amerika pada dekade kedua dan ketiga abad 20, termasuk salah satunya di New York pada tahun 1917 dan Boston pada tahun 1927. Perusahaan Ritz Carlton saat ini seluruh sahamnya dimiliki Marriott Internasional. Perusahaan hotel Ritz Carlton saat ini kurang lebih mempunyai 38 ribu pegawai. Pusat pengelolaan Ritz Carlton berada di Chevy Chase, Maryland, Washington Amerika Serikat. [pic] The Ritz-Carlton, Washington, D.C. [pic] The Ritz-Carlton, Bali – Indonesia [pic] The Ritz-Carlton, Moscow [pic] The Ritz-Carlton Golf & Spa Resort, Rose Hall, Jamaica Service Culture Ritz Carlton merupakan hotel yang sejak dulu hingga sekarang reputasinya masih tetap dikagumi di seluruh dunia. Service culture yang luar...

Words: 2252 - Pages: 10

Free Essay

6th Pilar

...kualitas dan hubungan domestik supplier dan industri yang terkait, sejak aktivitas persaingan sebagai latihan dasar untuk persaingan internasional. Menurut data Global Competitiveness Index 2011-2012, Singapura menempati posisi ke 33 di dunia untuk intensitas kompetisi lokal sedangkan indonesia menempati posisi ke 31. Hal ini menunjukan indonesia masih lebih unggul dibandingkan Singapura. Kelemahan Singapura adalah kurangnya institusi dan media yang dapat menampung pengusaha lokal. Hal ini disebabkan oleh tingginya pengaruh pemerintah Singapura melalui Government Linked Companies. Walaupun GLC mengoperasikan kompetisi dasar dan menjalankan pengoperasian yang menguntungkan, tetapi juga menyebabkan tersisihnya pengusaha lokal. Hal tersebut yang menyebabkan mengapa pengusaha lokal di Singapura lebih sedikit daripada pengusaha dari luar negeri. * Extent of market dominance Singapura berada di posisi ke 12 untuk extent of market dominance sedangkan Indonesia berada di posisi ke 23. Hal tersebut dikarenakan Singapura dikenal sebagai pelabuhan untuk perdagangan. Karena letaknya yang strategis diantara negara wilayah timur dan barat. Berdasarkan data statistik terakhir dari World Trade Organization, Singapura berada di urutan ke-14 terbesar untuk pengekspor barang. Sekitar 3000 perusahaan logistik internasional, nasional dan supply chain management beroperasi di Singapura. Singapura menyediakan jasa pengangkutan dari 200 perusahaan pengangkutan yang terhubung dengan 600 pelabuhan...

Words: 3308 - Pages: 14

Free Essay

See What

...menarik. Perbaikan website Sew What ini menjadikan perusahaan tersebut semakin berkembang dengan konsumen di seluruh dunia seperti rock international, Gucci dan majalah Rolling Stone sehingga mengalami kemajuan yang pesat. Berikut adalah tampilan mengenai website yang telah dikembangkan oleh Sew What?inc. dengan alamat : www.sewwhatinc.com. [pic] B. Pertanyaan Studi Kasus 1. Bagaimana Teknologi Informasi berkontribusi ke kesuksesan bisnis Sew What? Inc. Berikan beberapa contoh dari kasus ini mengenai nilai bisnis teknologi informasi yang menunjukkan kesimpulan ini Jawab : Pemanfaatan teknologi informasi yang dilakukan oleh Megan Duckett telah membawa bisnisnya menjadi perusahaan yang kredibel di kalangan internasional dengan menangani proyek-proyek yang dengan skala besar. Langkah tersebut menjadi...

Words: 1369 - Pages: 6

Free Essay

Business and Organization Seminars

...INTERNATIONAL MANAGEMENT IN GARUDA INDONESIA Membahas Manajemen internasional akan mendiskusikan interaksi sosial diantara orang multi etnik dan organisasi dalam era globalisasi dan teknologi informasi untuk lebih memenuhi kebutuhan individu, grup, organisasi dalam pemahaman yang lebih luas. Lecture on international will discuss social interaction among multi ethnic people and organization within globalization era and information technology to further meet individual need, group, organization in broader understanding. Managemen dalam semua kegiatan bisnis dan aktivitas organisasi kegiatan mendapatkan orang bekerja sama untuk menyelesaikan tujuan dan obyek yang diinginkan menggunakan segala sumber daya secara efisien dan efektif. Managemen terdiri dari perencanaan, pengorganisasian, penyusunan staf, kepemimpinan, pengarahan, dan pengawasan suatu organisasi (sebuah grup yang terdiri dari satu atau lebih orang atau perusahaan) Sejak organisasi dapat dipandang sebagai system, managemen dapat didefinisikan sebagai kegiatan manusia, termasuk mendesain, untuk memfasilitasi produksi hasil yang berguna dari sistem Since organization can be viewed as system, management can be defined as human action, including design, to facilitate Three of rule management is managing business, managing managers, managing workers and work. Tiga Peran manajemen ada 3 yaitu mengelola bisnis, mengelola manajer, mengelola pekerja dan pekerjaan Unsur-unsur umum/aspek-aspek pokok proses MBO yang efektif:...

Words: 1212 - Pages: 5

Free Essay

Bisnis

...Hewlett-Packard Global Account Management I. PERNYATAAN MASALAH Masalah dalam kasus "Account Management global Hewlett-Packard" adalahkonflik Account Manager Global (GAM) dan manajer negara sementara pelaksanaan program GAM. Di luar sistem pengukuran kinerja, manajer negaramerasa terancam oleh GAM secara keseluruhan. Negara manajer yang tidakmembeli ke program GAM diberi beberapa peluang untuk menerima program danbekerja dengan Gams. Jika manajer tidak akhirnya membeli ke dalam programmereka didorong untuk mengejar peluang lain dalam organisasi atau HP luar. II. TUJUAN Tujuan dari studi kasus ini adalah untuk dapat memahami pentingnya pendelegasian tugas kepada karyawan dalam sebuah organisasi. III. AREA PERTIMBANGAN Tiga bidang yang paling penting dari pertimbangan untuk kasus ini adalah sebagai berikut: 1. Program Global Manajemen itu sendiri. 2. Delegasi tugas untuk karyawan Hewlett-Packard. 3. Manfaat dari GAM untuk pelanggan Hewlett-Packard. IV. KURSUS ALTERNATIF TINDAKAN Berikut ini adalah program alternatif tindakan untuk studi kasus ini: 1. Untuk melanjutkan Program Manajemen Account Global dan mempertahankankebijakan yang ada. 2. Untuk menghentikan program GAM dan merumuskan strategi lain karena menciptakan konflik antara manajer account global dan manajer negara. 3. Untuk melanjutkan program GAM dan memiliki analisa lebih lanjut atau re-evaluasi terhadap delegasi yang tepat dari tugas-tugas untuk karyawanHewlett-Packard. V...

Words: 3587 - Pages: 15

Free Essay

Reading

...GENERAL INFORMATION 1. Corporate name :PT Kalbe Farma Tbk 2. Corporate location : * Head office : Gedung Kalbe 3rd Fl. Jln. Let. Jend. Suprapto Kav. 4, Cempaka Putih, Jakarta 10510 3. Corporate fiscal year end : December 31, 2013 4. The primary products of the corporation: * Prescription Pharmaceutical * Consumer Health * Nutritional * Distribution and logistic 5. Corporation’s selling price of common stock for the last 4 years: Data harga saham tertinggi dan terendah:   | Q1 | Q2 | Q3 | Q4 ( 2010 ) | Q1 | Q2 | Q3 | Q4(2011 ) | Low | Rp1,290 | Rp1,620 | Rp2,000 | Rp2,500 | Rp2,450 | Rp3,225 | Rp2,650 | Rp2,975 | High | Rp1,900 | Rp2,150 | Rp2,725 | Rp4,100 | Rp3,400 | Rp3,725 | Rp3,725 | Rp3,600 |   | Q1 | Q2 | Q3 | Q4 (2012) | Q1 | Q2 | Q3 | Q4(2013 ) | Low | Rp675 | Rp680 | Rp735 | Rp875 | Rp1,000 | Rp1,130 | Rp1,110 | Rp1,160 | High | Rp730 | Rp810 | Rp940 | Rp1,150 | Rp1,380 | Rp1,510 | Rp1,510 | Rp1,390 | 6. Common stock price pada tahun 2010 mengalami kenaikan yang sangat signifikan dan pada tahun 2011 walaupun mengalami penurunan harga dari tahun 2010 tetapi hal tersebut masih terbilang konstan. Kenaikan harga saham PT Kalbe Tbk tersebut tidak terlepas dari kondisi industry farmasi yang saat itu memang lagi kondusif. Menurut Data Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), pertumbuhan industri farmasi Indonesia rata-rata mencapai 13 persen per tahun selama...

Words: 6939 - Pages: 28

Free Essay

Msdm

...MID TEST MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DOSEN : PROF. DR. MANAHAN P. TAMPUBOLON,MM DISUSUN OLEH: HARUN AL ROSYID 7627121087 PROGRAM STUDI DOKTOR MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA 2012 CASE STUDY Memadukan SDM dengan Bisnis pada Swiss Bank Corporation (SBC) Abstrak : Globalisasi adalah sebuah proses dimana perusahaan-perusahaan diberbagai Negara diseluruh dunia saling terhubung oleh aktivitas-aktivitas mereka dan peluang mereka berikan kepada perusahaan lain. Globalisasi membutuhkan perubahan yang mereka berikan kepada perusahaan lain, globalisasi membutuhkan perubahan dan penyesuaiana, beberapa proporsi besar, dalam jangka waktu yang cukup pendek. Globalisasi menciptakan beberapa pemenang dan mungkin beberapa yang kalah. Salah satu tatntangan yang paling sulit bagi perusahaan global adalah mengembangkan sitem manajemen SDM yang bisa berjalan dengan baik diluar negri sebaik dinegri asal.ketika lincolin menjadi perusahaan yang global, mereka beranggapan bahwa pendekatan Amerika mereka untuk mengelola pegawai akan berjalan sama baiknya dinegara-negara lain. Mereka segera mengetahuai bahwa mengirimkan pendekatan mereka mengelola SDM tidak akan berjalan dengan baik. Sebenarnya, seberapa praktiknya dianggap tidak sah dibeberapa Negara,seperti praktik yang umum dinegara lain tidak sah dibeberapa Negara, seperti bebebrapa praktik yang umumnya dinegara lain mengkin dianggap tidak sah diamerika serikat. A. LATAR BELAKANG Mike Mitchell...

Words: 4944 - Pages: 20

Free Essay

Ups Scenario

...SOAL PERTAMA Short Video “ DELIVER IT” * Pilih tiga jenis aktivitas jasa hantar yang anda saksikan, berikan analisis anda untuk setiap jenis aktivitas yang anda pilih terkait: 1. Sejauh mana tim memiliki komitmen memberikan pelayanan terbaik. 2. Bagaimana tim melakukan perencanaan dan implementasi sehingga hasil memuaskan pelanggan. Jawaban: 1. Aktivitas jasa hantar bilah turbin angin Aktivitas ini dilakukan oleh GE Energy dalam melakukan pengiriman barang yang sangat besar seperti bilah turbin angin yang bobotnya lebih dari 6 ton. Adalah tantangan dari perusahaan bagaimana mengirim barang raksasa tersebut dengan melakukan komitmen agar barang sampai secepat mungkin. Dewasa ini permintaan terhadap kebutuhan energi yang dapat diperbaharui semakin meningkat. Terutama di negara Amerika beberapa tahun terakhir. Tentunya berimbas pada produksi sistem turbin angin yang mengalami peningkatan yang signifikan. Salah satu perusahaan yang ikut andil adalah perusahan GE Energy sebagai pemasok utama memiliki komitmen dalam memproduksi sekaligus mengirim barang produksi tersebut (turbin angin). Komitmen memberikan pelayanan terbaik Komitmen GE Energy memberikan layanan terbaik terhadap customernya yaitu selain memproduksi, GE juga telah merancang bagaimana mengantarkan barang tersebut secepat mungkin sesuai dengan kebutuhan dan permintaan konsumen. Customer memesan bilah turbin tersebut dari satu hingga dua tahun sebelumnya. Di sini membutuhkan perencanaan yang matang,...

Words: 5541 - Pages: 23

Premium Essay

Dba 7553 Unit Viii Article Critique

...Unit VIII Article Critique Columbia Southern University DBA 7553 1. Introduction of the Article This article is found in the Directors and Boards magazine. It is written by Donald P. Delves who “is president of the Delves Group, a compensation and corporate governance consulting firm that advises boards of directors” (Delves, 2012). The article is titled “What about everyone else? The problem may not be that executives are paid too much, but that employees are paid too little.” 2. Statement of the Problem Studied In this article, Mr. Delves examined why people complain about executive pay, how companies used to inflate employee earnings, and how companies can increase employee wages now. 3. Significance of the Problem Studied With sky rocketing pay for many executives over the last few decades, many employees have wondered why their pay has not also increased. In the past companies have used stock options to provide incentive for employees and to use these as a pathway to increase employee pay. However with the economic recession and many of the changes in accounting practices, companies could no longer use this incentive to increase wages for employees. Thus Mr. Delves presents the question, “what do we do about [increasing employee incentives]?” (Delves, 2012). If this question can be answered, it has the potential to not only increase employee productivity but also to provide them with increased opportunities. ...

Words: 585 - Pages: 3